FUNGSI HADIST

download FUNGSI HADIST

of 4

Transcript of FUNGSI HADIST

  • 7/28/2019 FUNGSI HADIST

    1/4

    1. Bayan Taqrir

    Posisi hadis sebagai penguat (taqrir) atau memperkuat keterangan Alquran (ta'kid). Sebagian

    ulama menyebut bayan ta;kid atau bayan taqrir. Artinya hadis menjelaskan apa yang sudah

    dijelaskan Alquran, misalnya hadis tentang sholat, zakat, puasa, dan haji, menjelaskan ayat-

    ayat Alquran tentang hal itu juga:

    Dari Abn Umar ra. Berkata: Rosulullah bersabda: Islam didirikanatas lima perkara:

    menyaksikan bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan bahwa Muhammad utusan Allah,

    mendirikan sholat, menunaikan zakat, haji dan puasaRamadhan

    Hadis diatas memprkuat keterangan perintah sholat , zakat dan puasa dalam Alquran Surah

    Albaqarah (2): 83 dan 183 dan perintah haji pada Surah Ali Imran (3);97

    Pendapat ulamaAhl ar-Ra'yi tentangbayan taqrir merupakan keterangan yang diberikan oleh

    As-Sunnah untuk menambah kokoh apa yang telah diterangkan oleh Alquran. Umpamanya

    sabda Nabi saw dalam hal puasa Ramadhan dengan melihat bulan, sabdanya:

    Berpuasalah kamu sesudah melihat bulan dan berbukalah kamu sesudah melihatnya.

    Hadis ini menguatkan firman Allah yang artinya

    Bukan Ramadhan yang telah diturunkan didalamnya Alquran untuk petunjuk bagi manusia,

    keterangan yang mengandung petunjuk dan penjelasan-penjelasan yang memisahkan antara

    yang benar dan yang bathil(QS. Al-Baqarah(2): 185)

    2) Bayan Tafsir

    Hadis sebagai penjelas (tafsir) terhadap Alquran dan fungsi inilah yang terbanyak pada

    umumnya. Pendapat ulamaAhl ar-Ra'yi tentangbayan tafsir adalah hadis yang menerangkan

    apa yang kira-kira tidak mudah diketahui (tersembunyi pengertiannya).

    Penjelasan yang diberikan tentang bayan tafsir ada tiga macam, yaitu sebagai berikut:

    a) Tafshil Al-Mujmal

    Hadis memberi penjelasn secara terperinci pada ayat-ayat Alquran yang bersifat global

    (Tafshil Al-Mujmal=memperinci yang global), baik menyangkut masalah ibadah maupun

    hukum, sebagian ulama menyebutnya bayan tafshil atau bayan tafsir. misalnya perintah

    sholat pada beberapa ayat dala Alquran hanya diterangkan secara global dirikanlah sholat

    tanpa disertai petunjuk bagaimana pelaksanaanya berapa kali sehari semalam, berapa rakaat,

  • 7/28/2019 FUNGSI HADIST

    2/4

    kapan waktunya, rukun-rukunnya, dan lain sebagainya. Perincian itu adanya didalam hadis

    Nabi, misalnya sabda Nabi SAW:

    Shalatlah sebagaimana engkau melihat aku shalat. (HR. Al-Bukhari)

    Hadis diatas menjelaskan menjelaskan bagaimana sholat itu dilaksanakan secara benar

    sebagaimana firman Allah dalam Alquran.

    b) Takhshish Al -Amm

    Hadis mengkhususkan ayat-ayat Alquran yang umum, sebagian ulama menyebut bayan

    takhshish. Misalnya ayat-ayat tentang waris dalam surat An-Nisa (4):11 yang artinya:

    Allah mensyariatkan bagimu tentang (bagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu: bagian

    seorang anak lelaki sama dengan bagian dua orang perempuan.

    Kandungan ayat diatas menjelaskan pembagian hartapusaka terhadap ahli waris, baik anak

    laki-laku, anak perempuan, satu dan atau banyak, orang tua (bapak dan ibu) jika ada anak

    atau tidak ada anak, jika ada saudara atau tidak ada dan seterusnya. Ayat harta warisan ini

    bersifat umum, kemudian dikhususkan (takhshish) dengan hadis Nabi yang melarang

    mewarisi harta peninggalan para Nabi, berlainan agama dan pembunuh. Misalnya sabda Nabi

    yang artinya:

    Kami kelompok para Nabi tidak meninggalkan harta waris, apa yang kami tinggalkan

    sebagai sedekah

    Dan sabda Nabi

    Pembunuh tidak dapat mewarisi (hartanya). (HR. At. Tirmidzi)

    c) Taqyid Al-Muthlaq

    Hadis membatasi kemutlakan ayat-ayat Alquran. Artinya Alquran keterangannya secara

    mutlak, kemudian di-takhshish dengan hadis yang khusus. Sebagian ulama menyebut bayantaqyid. Misalnya firman Allah dalam surah Al-Maidah (5):38 yang artinya

    Pencuri lelaki dan pencuri perempuan, maka potonglah tangan-tangan mereka.

    Pemotongan tangan pencuri dalam ayat diatas secara mutlak namatangan tanpa dijelaskan

    batas tangan yang harus dipotong apakah dari pundak, sikut dan pergelangan tangan. Kata

    tangan mutlak meliputihasta dari bahu pundak, lengan, dan sampai telapak tangan. Kemudian

    pembatasan itu baru dijelaskan dengan hadis ketika ada pencuri yang datang kepada Nabi dan

    diputuskan hukuman dengan pemotongan tangan, maka dipotong pada pergelangan tangan.

  • 7/28/2019 FUNGSI HADIST

    3/4

    3) Bayan Naskhi

    Hadis menghapus hukum yang diterangkan dalam Alquran. Misalnya kewajiban wasiat yang

    diterangkan dalam surat Al-Baqarah (2): 180 yang artinya

    Diwajibkan atas kamu, apabila seorang dintara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika

    ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiatlah kepada ibu-bapak dan karib kerabatnya

    secara maruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertaqwa.

    Ayat diatas di-Nasakh dengan hadis Nabi :

    Sesungguhnya Allahmemberikan hak kepada setiap yang mempunyai hak dan tidak ada

    wasiat itu wajib bagi waris. (HR.An-Nasa'i)

    4) Bayan Tasyir i' i

    Hadis menciptakan hukum syariat yang belum dijelaskan oleh Alquran. Para ulama berbeda

    pendapat tentang fungsi sunnah sebagai dalil pada sesuatu hal yang tidak disebutkan didalam

    Alquran. Mayoritas mereka berpendapat bahwa sunnah menetapkan dalil yang terkandung

    atau tersirat secara implisit dalam teks Alquran.

    Dalam hadis terdapat hukum-hukum yang tidak dijelaskan Alquran, ia bukan penjelas dan

    juga bukan penguat(ta'kid) Tetapi sunnah sendirilah yang menjelaskan sebagai dalil atau ia

    menjelaskan yang tersirat dalam ayat-ayat Alquran. Misalnya , keharaman jual beli dengan

    berbagai cabangnnya menerangkan yang tersirat dalam surah Al-Baqarah (2):275 dan An-

    Nisa (4):29

    Hai orang -orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan

    jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama

    sukadiantara kamu. (QS. An-Nisa' (4): 29)

    Demikian juga keharaman makan daging keledai ternak, keharaman setiap binatang yang

    berbelalai, dan keharaman menikahi seorang wanita bersama bibi dan paman wanitanya.

    Hadis tasyiri'i diterima oleh para ulama karena kapasitas hadis juga sebagai wahyu dari Allah

    yang menyatu dengan Alquran. Untuk memudahkan pemahaman.

    Kesimpulan

    Hubungan antara hadis dengan Alquran sangat integral keduanya tidak dapat dipisahkan

    antara satu dengan yang lainnya, karena keduanya berdasarkan wahyu yang datang dari Allah

    SWT kepada Nabi Muhammad SAW. untuk disampaikan kepada umatnya, karena proses

    penyampaiannya dan periwayatannya yang berbeda. Sunnah mempunyai perang yang utama

  • 7/28/2019 FUNGSI HADIST

    4/4

    yakni menjelaskan Alquran baik secara eksplisit atau emplisit, sehingga tidak ada istilah

    kontra antara satu denan yang lain.