Hadist Kitab Ilmu

download Hadist Kitab Ilmu

of 36

description

hadist

Transcript of Hadist Kitab Ilmu

www.Muhammad.com " " : " " KITAB ILMU

keutamaan ilmu qur'an dan hadist,

keutamaan orang yang mencari ilmu

dan orang yang mengajarinya,

berpegang teguh dalam kitab dan hadist,

Iman dan Islam, takdir yang di tentukan

Periwayat HadistMuhaddis Abdullah Talidi

Adaptasi

Oleh

Abdi Hadis Syaikh Ahmad Darwish ( - )

Memahami Biografi, sejarah, kisah dan manaqib Nabi dengan hadist asli 1000 900 Men download dalam bahasa Indonesia 1000 hadist di antaranya shahih syifa oleh Qodhi Iyad kitab yang terbaik dalam biografi, sejarah dan kisah sejak 900 tahun yang lalu oleh Siti Nadriyah 249 711 Men download dalam bahasa Indonesia 249 dari 711 hadist dengan sejarah dan kisah Rosululloh melalui lisan beliau

1000 900

Men download dalam bahasa Inggris 1000 hadist di antaranya shahih syifa oleh Qodhi Iyad kitab yang terbaik dalam biografi, sejarah dan kisah sejak 900 tahun yang lalu oleh Anne khodijah

PDF

Men download dalam bahasa Arab berupa PDF shahih syifa bersama adanya penelitian ilmiyah dan catatan di bawah garis oleh Sayyid Talidi

PDF

Men download dalam bahasa Arab berupa PDF shahih karakteristik Nabi bersama adanya penelitian ilmiyah dan catatan di bawah garis oleh Sayyid Talidi

Men download dalam bahasa Arab shahih karakreristik Nabi oleh Ahmad bin Darwish Men download dalam bahasa Indonesia 200 hadist Asli dan manaqib Nabi

www.Allah.com www.Muhammad.com www.Mosque.com

" "

Kualitas Kurikulum "Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan beliau" dalam bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Arab

HYPERLINK "http://muhammad.com/arabic.html"

HYPERLINK "http://muhammad.com/english.html"

- :" " ( )Berkata Imam Ali bin Abi Thalib, semoga Allah meridhoinya: "Tidak ada kebaikan dalam ibadah tanpa pengetahuan dan tidak baik pula dalam pengetahuan tanpa memahaminya(1) (1) Doa rotib Rosululloh Sholawat serta salam yang tercurahkan kepada beliau serta keluarganyaMen download dalam bahasa Indonesia dan bahasa Arab oleh Siti Nadriyah

(2) : (2) Aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah:Aqidah ThohaawiyahMen download dalam bahasa Indonesia dan bahasa Arab oleh Siti Nadriyah

(3) (3) Memahami semua kalimat- kalimat Al-quran dan menghafal al quran Al karimMen download dalam Bahasa Indonesia dan bahasa Arab mulai juz pertama 600 kata dan 60 ayat oleh Siti NadriyahMen download dalam bahasa Indonesia dan bahasa Arab Al-quranul karim

Men download dalam bahasa Arab Al-quranul karim

(4) (4) Memahami tafsir Nabi untuk Al-quran dengan hadist asliMen download dalam bahasa Indonesia dan bahasa Arab Tafsir surat Al-fatihah oleh Siti Nadriyah

Men download dalam bahasa Indonesia dan bahasa Arab Tafsir surat Al-baqoroh

(5) (5) Memahami Biografi Nabi dengan hadist asliMen download dalam bahasa Indonesia 1000 hadist di antaranya shahih syifa oleh Qodhi Iyad kitab yang terbaik dalam biografi, sejarah dan kisah sejak 900 tahun yang lalu oleh Siti Nadriyah

Men download dalam bahasa Indonesia 711 hadist Asli menerangkan tentang Sejarah dan kisah Rosululloh melalui ucapan beliau(6) (6) Memahami karakteristik Nabi dengan hadist asliMen download dalam bahasa Indonesia 694 hadist di antaranya karakteristik Nabi oleh Jalaluddin suyuti

(7) (7) Memahami manaqib Nabi dengan hadist asliMen download dalam bahasa Indonesia 200 hadist Asli dan manaqib Nabi

(8) 1000 (8) Memahami 1000 soal dan jawab dalam fiqih Syafi'i dengan bukti dalil dari Al-Qur'an dan Hadis asli dan perkataan para shohabahMen download dalam bahasa Indonesia 195 soal dan jawab dalam fiqih Syafii oleh Siti NadriyahMen download dalam bahasa Indonesia sisa 1000 soal dan jawab dalam fiqih Syafii segera Insya Alloh

Men download dalam bahasa Arab 4347 dalil imam Syafii dari Al-quran dan hadist dan perkataan para shohabah oleh Ahmad bin Darwish

(9) : .. ... (9) Men download dalam bahasa Indonesia hadist asli banyak di antaranya: keutaman Nabi, keutamaan ilmu qur'an dan hadist, keutamaan orang yang mencari ilmu dan orang yang mengajarinya, berpegang teguh dalam kitab dan hadist, Iman dan Islam, takdir yang di tentukan, keutamaan Rosululloh, manaqib para shohabat, fitnah fitnah akhir zaman, dan tanda hari qiyamat, dan cerita anak anak dll

(10)- (9) Menghafal hadist benar dengan kitab Riyadus sholihinMen download dalam bahasa Arab 950 hadist dalam 373 di antaranya kitab Riyadus Sholihin oleh imam Nawawi semoga Alloh merahmatinya

(11)- (10) Kitab Hayatus Shohabah dan kitab ihya ulumuddinMen download dalam bahasa Arab kitab Hayatus shohabah

Men download dalam bahasa Arab kitab Ihya ulumuddin

Wakaf lillah untuk sekolah (gratis) yang tidak mengambil uang SPP dari muridnya, untuk masjid, mushollah dan di rumah-rumah, tidak di perjual belikan: hanya foto copy, lalu menyebarkan secara gratis, dan tanpa merubah isi di dalamnya.

Selain yang ter cantum di atas untuk sekolah, ma'had atau pesantren dan perguruan tinggi, harus minta izin tertulis dari khadim Hadist Ahmad bin Darwish dan pewarisnya.Copyright 1984-2013 Allah.com Muhammad.com off-shore. All rights reserved.

Ambil Wakaf lillah CDKITAB ILMU

keutamaan ilmu qur'an dan hadist,

keutamaan orang yang mencari ilmu

dan orang yang mengajarinya,

berpegang teguh dalam kitab dan hadist,

Iman dan Islam, takdir yang di tentukan

Periwayat Hadis

Muhaddis Abdullah Talidi

Adaptasi

Oleh

Abdi Hadis Syaikh Ahmad Darwish ( - )Bab tentang ilmu

Hadist tentang keutamaan ilmu dan ajran untuk menuntutnya / Mencarinya

Dan keutamaan orang berilmu dan berwasiat

1 Dari Abi Musa AlAsyari semoga Allah meridhoinya berkat : rasulullah S.A.W bersabda ; Sesungguhnya perumpamaan apa yang telah Allah utus padaku dengan perkataan tersebut dari sebuah petunjuk dan ilmu seakan akan / seperti perumpamaan hujan yang jatuh di atas bumi / yang membasahi bumi dan adapun bumi tsb bermacam macam diantaranya tanah yang subur / bagus, yang menerima air maka tumbuhlah berbagai tumbuhan basah maupun kering dan juga rerumputan yang lebat, dan ada pula tanah yang keras, yang air tidak merembes kedalamnya maka allah berikan pada manusia kemanfaatan dengan adanya air tersebut, dan mereka minum darinya, mengairi sawah dan menggembala berkat air tersebut dan ada pula tanah yang lain, yaitu tanah yang tandus yang tidak dapat di tumbuhi tanaman apapun, tidak bisa menerima air (air tidak bisa menetap diatasnya) , dan tidak pula menumbuhkan tumbuhan basah maupun kering , itulah pemisahan / perumpamaan orang yang memahami agama Allah azza wajalla ( yang maha mulia dan maha agung ) dan dia memanfaatkan sesuatu yang allah utus padaku dengan sesuatu tsb ( ilmu ), lalu dia mengetahui dan mengajarkan , dan ( (permisalan ketiga) orang yang tidak mau mengangkat kepalanya pada hal tsb ( acuh pada ilmu ), dan tidak pula menerima petunjuk Allah yang mana aku di utus dengan petunjuk tersebut

Diriwayatkan oleh imam ahmad dalam almustadrok, dan imam bukhori dalam alilmu dan imam muslim dalam ALFADOIL

Perumpamaan ini merupakan suatu perumpamaan yang mengagumkan yang rasul katakan ketika beliau di utus dengan ilmu dan agama dan juga tempat rujukan bagi manusia mengenai hal tsb ( ilmu dan agama )

Beliau membagi mereka dalam 3 kelompok : pertama : kelompok paling mulia : kelompok kedua : mengikuti yang pertma , sama dalam fadhol / keutamaan dan kemanfaatan dan dia mengumpulkan pada ilmu dengan belajar, namun dia rendah / kurang dalam pengalamn ilmu . kelompok ketiga : kelompok / golongan paling jelek / rendah yang tidak mau menerima ilmu , dan tidak mau belajar, tidak mengamalkan dan dia seperi dasarnya bumi / bumi paling bawah yang tidak ada manfaatnya sama sekali.

2 dan dari Ibnu abbas R.A : Sesungguhnya rasulullah S.A.W bersabda : barang siapa yang di inginkan suatu kebaikan oleh Allah / barang siapa yang Allah inginkan kebaikan untuk nya maka allah akan memahamkan dia dalam urusan agama..

Di riwayatkan oleh iman ahmad dalam mustadrok , dan imam tirmidzi dalam al ilmu.

Memahami Ilmu agama disini adalah semua ilmu syariat

3 dan dari abi huroiroh R.A berkata : Rasullulah S.A.W bersabda : paling bagusnya / baiknya kalian dimasa jahiliyah adalah paling bagus / baiknya kalian dimasa islam jika mereka menjadi orang yang memahami (agama)

Di riwayatkan Oleh Attoyarisi dan Addarimi dan Bukhori dalam hadist-hadist al aubiya

Maksud dari paling baik / bagusnya kalian adalah yang mempunyai sifatsifat yang baik / terpuji seperti sifat dermawan, bijaksana, menjaga diri, amanat, mencegah berbuat dzolim dan keji, dan bertindak bodoh.

Dan hadist ini menunjukkan bahwa manusia walaupun di masa jahiliyah mereka baik, maka sesungguhnya mereka mempunyai tingkatan dalam keutamaan diagama islam menurut kefahaman mereka dalam agama / tidak memahaminya, dan bahwa mengerti / memahami dapat menambah nilai dalam tingkat dan kesempurnaan, dan hadist ini juga mengesankan bahwa agama islam tidak akan sempurna bagi penganutnya kecuali dengan faham / memahami ilmu agama.

4 dan Dari Abi Hurairoh R.A dia berkata : Rasullulah S.A.W bersabda Barang siapa yang menempuh suatu jalan yang dia harapkan di jalan terseburt suatu ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga

Diriwayatkan oleh imam Ahmad dan Addarimi dan imam muslim dalam kitab Addzikru wad doa

Hadist ini menunjukkan / mengisyaratkan bahwa pencari ilmu yang bermanfaat bagi agama orang muslim termasuk orang yang wajib mendapatkan surga. Semoga Allah menggolongkan kita adalah para pencari ilmu hingga kita bertemu dengan Nya nanti.

5 dan dari Zirru bin Hubaas semoga Allah merahmatinya, dia berkata : aku bertamu diaktu pagi hari pada Sofyan bin Assal Al Murodiy dan aku akan bertanya padanya mengenai pembasuhan pada khuffain, lalu dia berkata : apa yang terjadi padamu ? aku berkata : aku mengharap / mencari ilmu, dia berkata : maukah engkau kuberi berita gembira ? lalu dia membacakan hadist dari Rasullulah secara marfu, sesungguhnya malaikat akan meletakkan sayap sayapnya bagi pencari ilmu karena mereka senang dan rela dengan apa yang dia cari (ilmu)..

Di riwayatkan oleh imam Ahmad dan Attoyalisi, dan Turmudzi dalam kitab Thoharoh

Hadist di atas menunjukkan tentang keuntungan yang sangat besar bagi para penuntut ilmu hingga para malaikat leletakkan sayapnya pada pencari ilmu karena menuliskan dan menghormati, dan hal tersebut cukup utama / mulia.

6 dan dari Abu Huroiroh R . A dia berkara :aku mendengar Rasullulah S.A.W bersabda : Sesungguhnya dunia terlaknat, dan dilaksanakan apa yang ada didalamnya, kecuali Dzikir kepada Allah dan apa yang berhubungan dengannya dan orang lain dan juga orang yang menuntut ilmu

Diriwayatkan oleh imam Turmudzi, dan Ibnu Majah keduanya dalam zuhud.

Dunia adalah setiap hal yang menyibukkan dari Allah dan menjauhkan hamba untuk beribadah kepadanya.

7 Dan dari Ibnu Masud R.A dia berkata Rasul S.A.W bersabda : tidak ada iri / hasud kecuali dalam 2 hal : Seseorang yang Allah mengerahkan harta lalu menggiringnya untuk menghabiskan harta tersebutdi jalan kebenaran , dan seseorang yang Allah anugerahkan hikmah dan dia mengamalkan dengan hikmah tersebut dan mengajarkanya.

Diriwayatkan oleh imam ahmad dan imam bukhori dalam al ilmu.

Hikmah disini adalah ilmu al quran dan sunah nabi.

8 Dan dari abu Huroiroh R.A, sesungguhnya Rasulullah S.A.W bersabda : Jika manusia telah meninggal maka terputuslah amalnya kecuali 3 hal/perkara : shodaqoh jariyah , atau ilmu yang di manfaatkan denganya ( di amalkan ), atau anak soleh yang mendoakannya. . .. .

Diriwayatkan oleh imam ahmad dan imam muslim dalam al washoya.

Dan yang paling mulia dan utama adalah orang yang mempunyai ilmu , terjaga dalam kitab dan dia mampu untuk menyebarkan dan memanfaatkan ilmunya.... dan sodaqoh jariyah itu seperti waqof yang pahalnya senantiasa mengalir pada pemiliknya. . . ..

9 Dari Abi Sa'id Al khudriy R.A dia berkata : selamat datang wahai wasiat Rasulullah S.A.W. Rasulullah memberikan kami wasiat dengan kalian.

Diriwayatkan oleh Attoyalisi, dan imam tirmidzi dalam al ilmu .

Dan hadist ini memiliki syahid yang kuat dan Abi darda' jika dia melihat penuntut ilmu . Dia berkata : Selamat datang para penuntut ilmu , sesungguhnya rasulullah S.A.W mewasiatkan kalian.

Diriwayatkan oleh addarimi, dan para perawinya kuat.

Dalam hadist ini menerangkan tentang di sunnahkan untuk memuliakan para penuntu ilmu agama, dan menghormati mereka serta menyambut kedatangan dengan gembira...

Perjalanan dalam menuntut ilmu

10 Dari uqbah bin Al harifs R.A, sesungguhnya dia ( uqbah ) menikah dengan seorang gadis putri dari Abi Ihab bin aziz lalu datanglah seorang wanita dan berkata : Sesungguhnya aku telah merodho ( menyusui ) kalian berdua , lalu uqbah berkata padanya : aku tidak tau bahwa kamu menyusui aku dan tidak memberitahuku , lalu uqbah menaiki kendaraannya , lalu rasul bersabda : lalu bagaimana lagi dan sudah dikatakan seperti itu. Lalu uqbah menceraikannya dan menikahi perempuan selain dia ( wanita rodlonya).

Diriwayatkan oleh imam bukhori dalam al ilmu \.

Perkataan rasul tentang bagaimana lagi dan sudah dikatakan : maksudnya yaitu bagaimana engkau masih meneruskan ikatan pernikahanmu sedangkan engkau telah mendengar apa yang di katakan yaitu bahwa wanita itu adalah saudara rodlo mu.dan hadist ini menunjukan pada di anjurkan pergi / berjalan untuk menuntut ilmu dan bertanya tentang sesuatu yang wajib bagi muslim dalam urusan agamanya.

11 Dan dari Jabir Bin Abdullah R.A : berkata : seorang laki laki menyampaikan padaku bahwa ada seseorang laki laki pernah mendengar hadist dari rasulullah S.A.W lalu aku pun membeli onta kemudian aku melakukan perjalanan denganya selama satu bulan untuk pergi dari laki laki tersebut hingga aku sampai di syam dan ternyata dia adalah Abdullah bin Unais lalu aku mengatakan pada penjaga pintu : katakan padanya bahwa jabir di depan pintu , dia berkata : Ibnu Abdullah ? jabir berkata : ya, lalu dia keluar sambil merapikan bajunya lalu kami saling berpelukan lalu aku mengatakan padanya telah sampai padaku bahwa engkau pernah mendengar sabda rasulullah S.A.W tentang QISHOS aku takut engkau meninggal atau aku mati sebelum aku mendengar sabda tersebut. . .. . .

Diriwayatkan oleh imam ahmad , dan imam bukhori dalam al adab.

Keutamaan Majelis Umum

12 Dari abi wahid Allaytsi R.A. Dia berkata : ketika rasulullah S.A.W sedang duduk di masjid dan manusia bersamanya / di sekelilingnya tiba tiba datangnya 3orang , 2 orang maju menghadap rasul S.A.W dan yang satu pergi lalu kedua orang tersebut berdiri di depan rasul . Adapun yang pertama dia melihat suatu lelah dalam perkumpulan tersebut lalu dia duduk dalam perkumpulan tsb, dan yang lainya ( kedua ) duduk dibelakangnya, dan yang ketiga dia berpaling pergi , maka ketika rasul telah selesai beliau bersabda maukah kalian aku beritahu tentang tiga orang ? Adapun yang perama dia kembali kepada allah azza wa jalla maka allah pun kembali pada nya,adapun yang kedua dia malu , dan allah pun malu darinya, adapun yang ketiga dia berpaling , dan allah pun berpaling darinya

Diriwayatkan oleh imam bukhori dalam al ilmu , dan imam muslim dan tirmidzi dalam al isti'dzan.

Yang di maksud dengan allah kembali padanya adalah allah membalasnya setara / seimbang dengan apa yang dia kerjakan yaitu dengan memberikan rahmat dan ridhonya. Dan dalam hadist ini juga ada anjuran untuk menggunakan adat / tata krama dalam majlis ilmu dan dzikir. Dan juga di anjurkan untuk selalu bergaul dengan ulama' untuk menunjukkannya pada kebenaran dan mengajarkannya dan juga senantiasa menghadiri perkumpulan. Dan juga mengandung bahwa berpaling dari majelis ilmu merupakan hal yang tercela , dan orang yang melakukan hal tsb berarti dia telah menahan dirinya dari rohmat Allah ta'ala.

Keutamaan Ulama' dan bahwa mereka adalah pewaris para nabi

13 Dari Abi Darda' R.A berkata : aku mendengar rasulallah S.A.W

berkata : barang siapa yang berjalan menuju ilmu, maka allah akan memudahkan sayap sayapnya bagi penuntut ilmu karena rela / bahagia dengan apa yang dia kerjakan / lakukan , dan bahwa sesunggunya orang alim akan di mohonkan ampun untuknya makhluk langit dan makhluk yang ada di bumi hingga ikan ikan yang ada di air , dan ( sesungguhnya ) keutamaan orang berilmu dibandingkan orang ahli ibadah ( tanpa ilmu ) seperti keutamaan bulan dengan semua bintang bintang , dan sesungguhnya ulama' ( orang orang berilmu )adalah pewaris para nabi , sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar maupun dirham , sesungguhnya mereka mewariskan ilmu , maka barang siapa yang mengambil warisan tsb ( ilmu ) dia telah mengambil bagian yang banyak .

Diriwayatkanoleh imam ahmad dan imam abu dawut , dan imam tirmidzi keduanya dalam kitab Al ilmu.

Hadist ini mempunyai kandungan yang sangat agung , di dalamnya ada keutamaan keutamaan bagi orang berilmu dan yang mencarinya dan cukup bagi orang orang yang berilmu dengan pernyataan bahwa semua makhluk memohon ampun untuknya , dan hal itu merupakan kemuliaan untuk mereka, dan sesungguhnya orang yang mengerti ilmu Al Qur'an dan sunnah adalah pewaris para nabi namun tidak bagi yang lainya.

Ilmu adalah warisan nabi itulah yang dikatakan *

dalam redaksi sedangkan ulama' mereka adalah pewarisnya

Al mukhtar ( yang terpilih ) Rasulullah tidak meninggalkan kecuali sabdanya

kepada kita maka itulah harta dan perabotannya.

14 dan dari Abi Umamah R.A berkata : disebutkan pada rasulullah S.A.W 2 orang yang satu ahli ibadah dan yang lainya orang berilmu / alim, lalu rasul bersabda : keutamaan orang ahli ibadah seperti keutamaan dengan orang orang paling rendah diantara kalian lalu rasul bersabda : Sesungguhnya allah dan para malaikatnya dan penghuni langit dan bumi hingga semutpun di lobanya / sarangnya dan hingga ikanpun akan bersholawat kepada orang yang mengajarkan manusia dengan kebaikan. .

Diriwayatkan oleh imam tirmidzi dalam almu'allim dalam tahdzibku dan diriwayatkan oleh addarimi dari Hasan secara mursal.

Alhasan berkata : Rasulullah di tanya tentang 2 Orang yang hidup di masa bani isroil yang satu alim sedang sholat fardhu kemudian duduk dan mengajarkan kebaikan pada manusia , dan yang lainya berpuasa di siang hari dan beribadah di malam hari ( beribadah siang malam ) , manakah di antara keduanya yang lebih afdhol / utama ?Rasulullah pun bersabda : Keutamaan orang alim ini yang sholat fardhu, kemudian duduk dan mengajarkan kebaikan pada manusia , di bandingkan ahli ibadah yang berpuasa siang hari dan sholat sunnah malam hari , seperti keutamaanku dengan orang yang paling rendah di antara kalian .. dan samanya sohin. Dan imam tirmidzi menyebutkan dalam al ilmu dari al fuddloil bin 'iyadh R.A : orang alim yang mengamalkan ilmunya dan mengajar di panggil ( di kenal sebagai orang yang besar ( mulia ) di seluruh penjuru langit .

hadist tentang kemuliaan orang ahli hadist dan fiqih dalam agama

15 Dari Ibnu mas'ud R.A berkata : Aku mendengar rasulullah bersabda : Allah mengelokan / membaguskan wajah seseorang yang mendengar seseorang yang mendengar sesuatu (ilmu) dari kita lalu dia menyampaikannya ( pada orang lain ) sebagaimana yang dia dengar , maka betapa banyak yang di sampaikan berita ilmu / sst lebih menerima dan mengerti daripada yang mendengarkan. .

Diriwayatkan oleh imam ahmad dalam almustadrok , dan imam tirmidzi dalam al ilmu

16 dan dari Zaid bin tsabit R.A berkata : aku mendengar rasulullah S.A.W bersabda : Allah mengelokan / membaguskan wajah seseorang yang mendengarkan suatu hadist / perkataan dari kita kemudian dia menghafalnya hingga dia menyampaikannya pada orang lain , maka betapa banyak orang yang mengemban / membawa ilmu pada orang yang lebih berilmu / mengerti dari dia, dan berapa banyak orang yang mengemban ilmu namun dia bukan yang mengerti / panas.

Diriwayatkan oleh imam ahmad, dan addarini, dan imam Abu daud.

Maksud dari hadist Allah mengelokkan rupa seseorang adalah seperti apa yang dikatakan oleh Al Baghowi dan Al Khottobi dan Ibnu Arsir, dsb :memberikan padanya rupa yang elok , bagus , memberikan kenikmatan /kesenangan ( bagi yang memandang ) dan bagus rupanya , allah menghiasi wajah dan membaguskan , dan di dalam hadist diatas mengisyaratkan suatu kebaikan yang besar bagi orang yang menghafal hadist hadist nabi yang mulia dan orang yang menyampaikannya , dan dalam hadist tersebut dan yang sebelumnya merupakan isyarat untuk memperdalam ilmu agama , dan mengambil ilmu dan manfaat manfaat / faidah faidah nya , dan bahwa sesungguhnya pengemban ilmu hadist ada yang menghafalnya namun sedikit pemahamannya, dan bahkan orang lain lebih mengerti dan hafal daripda yang menyampaikanya.

Para ulama' mengambil kesimpulan dari kedu hadist diatas bahwa pengemban ilmu hadist di beri pahala walaupun dia kurang mengerti dengan makna hadist dan di beri pahala jika menyamipakanya dan digolongkan sebagai ulama' ( orang berilmu ) . dan juga di ambil kesimpualn dari kedua hadist diatas untuk senantiasa menghafal / menjaga lafadz lafadz dan nabawiyah ketika menyampaikannya dan tidak ada azaz manfaat darinya ( mengambil kesempatan untuk kepentingan dirinya sendiri) dan riwayatkan dengan arti / makna kerena , hal itu dapat menyebabkan perselisihan di antara mereka.

BAB Menerangkan tentang hadist untuk menyampaikan ilmu dan anjuran menyampaikan ilmu dan anjuran untuk menyampaikannya / menyebarkannya

17 dari Abi Bakroh menyebutkan hadist , lalu berkata :Rasulullah berceramah pada kita di hari idul adha lalu abi bakroh menyebutkan hadist, lalu berkata : Ya Allah saksikanlah , dan hendaklah orang yang menyaksikan menyampaikan pada orang yang tidak bisa menerima / lebih bisa mengerti daripada yang mendengarkan alhadist.

Diriwayatkan oleh imam bukhori dalam al ilmu dan dalam al haj dan dalam al mawadhi , dan imam muslim dalam addiyat.

Maksud dari kata hendaklah menyampaikan / sampaikanlah adalah kewajiban menyampaikan ilmu dan menyebarkannya. Robi'ah berkata : tidak seharusnya bagi seseorang yang mempunyai sedikit ilmu untuk menyia-nyiakan dirinya ( tidak mengajarkan / menyampaikan pada orang lain )

18 Dan dari Ibnu abbas R.A berkata : rasulullah bersabda : Kalian mendengarkan, dan kalian akan didengarkan , dan orang yang mendengar dari kalian ( juga ) akan di dengarkan

diriwayatkan oleh imam ahmad dalam mustadrok, dan abu daud dalam al ilmu.

Kalian mendengarkan maksud hadist tersebut adalah dengarkanlah hadistku dan sampaikan apa yang aku katakan dengan orang orang yang ada setelah kalian mendengar hadistku dari kalian. Dan begitu seterusnya. .

19 Dan dari sydh. Aisyah R.A beliau berkata : Rasulullah bersabda Sesungguhnya Allah tidak mengutusku untuk memberatkan manusia , dan tidak pula di susahkan / di beratkan , namun allah mengutusku untuk mengajar dan mempermudah

Diriwayatkan oleh imam muslim annikah.

Rasul tidak di utus untuk memberatkan manusia , dan tidak untuk membahayakan mereka dan tidak meminta mereka ( umatnya ) untuk melakukan sesuatu yang berat, dan sesungguhnya aku di utus di tengah - tengah mereka untuk mengajarkan agama allah pada mereka , dan membimbing mereka pada jalan yang mudah dan memaafkan dan dalam hadist tersebut juga mengisyaratkan bahwa seharusnya bagi para pengajar dan da'i untuk selalu memudahkan dan melunakkan hati serta memberi hikmah dan jalan keluar, dan mengajak manusia kepada allah dngan jalan yang baik. . . . .

20 Dan dari abu Abi huroiroh R.A berkata : aku menghafal dari rasulullah 2 hal . adapun yang pertam maka aku telah beritahu / menyebarkan pada kalian adapun yang lainya seandainya aku ungkapkan maka akan terputus tenggorokan ini. . . . .

Diriwayatkan oleh Imam Bukhori dalam al ilmu.

Hadist ini menganjurkan untuk menyampaikan ilmu walaupun dengan membawa beban berat . Dan tempat yang tidak di ungkapkan ada yang mengatakan : memberitakan perkara perkara jelek. Ada juga yang mengatakan : Rahasia rahasia yang meyangkut Allah serta Asma dan Sifat sifatnya dan ada yang mengatakan bukan hal hal tersebut.

21 Dan dari Abu Dzar R.A berkata : Seandainya aku meletakan pada kalian suatu pedang yang terlurus pada hal ini , dan beliau ( Abu Dzar ) memberi isyarat pada tengkuknya , kemudian aku mengira bahwa aku menyelesaikan suatu kiamat yang aku dengar dari Rasulullah S.A.W sebelum kalian membalas ku sungguh aku akan melaksanakannya.

Aku selesaikan maksudnya adalah jika aku katakan pada kalian dengan berbagai masalah / beban dalam menyampaikan suatu ilmu dan dawah pada jalan allah, walaupun hal itu dapat mengakibatkan kematian.

22 dan dari iyadl Bin Himar Al MujasyiI R.A berkata : Rasulullah S.A.W bersabda dalam khutbah yang beliau sampaikan : Sesungguhnya Allah Azza wajalla menyuruh aku untuk memberitau kalian apa yang tidak kalian ketahui dari apa apa yang allah anjurkan padaku hari ini dan beliau berkata. : Sesungguhnya setiap apa yang aku berikan pada hamba hamba ku maka hal itu halal bagi mereka.

Diriwayatkan oleh imam Ahmad dalam almustadrok, mengajarkan pada orang yang tidak tahu dan hal itu diperintahkan oleh allah taala pada rasulullah S.A.W. Hadist tersebut juga menjelaskan bahwa asal / dasar dari segala sesuatu adalah mubah kecuali jika ada dalil yang mengkhususkannya.

Hadist Tentang Perjanjian / Kesepakatan untuk Menyampaikan dan Mendirikan Majelis ilmu Khusus bagi Wanita.

23 dari Ibnu Masud R.A berkata : Nabi S.A.W menyampaikan pada kita nasehat berhari hari , karena tidak suka jika kita bosan ( terhadap agam / nasehat )

24-dan dari Ibnu abbas RA berkata: bercakaplah atau beritahukanlah (tentang ilmu) setiap jumat sekali (seminggu satu kali) dan jika kamu ditolak/diabaikan maka 2x (2 minggu sakali), dan jika engkau merasa banyak maka 3x.

Dan janganlah engkau membuat orang-orang bosan dengan ilmu Al-Quran ini, maka tidaklah kamu temukan saat kamu mendatangi suatu kaum dan mereka sedang ada dalam perbincangan lalu kamu potong aktivitas/omongan mereka, dan engkau membuat mereka bosan/tidak senang, namun hendaklah kamu diam, jika mereka meminta perkataan darimu maka bicaralah pada mereka dan mereka akan meminta perkataan darimu maka bicaralah pada mereka dan mereka akan menyimak dengan semangat, dan lihatlah sajak dari para pengajak maka jauhilah, sesungguhnya aku melihat Rasulullah dan para sahabatnya tidak melakukan kecuali menjauh/menghindar

Diriwayatkan oleh Imam bokhori dalam daawat bab tentang hal-hal yang tidak disukai dari sajak dalam berdoa.

Hadist ini menerangkan tentang petunjuk bagi para daI untuk menentukan/membatasi waktu-waktu untuk mendakwahi orang-orang, dan memilih hari dalam seminggu dan jika kebanyakan, maka 3 kali. Agar orang-orang tidak bosan dengan ilmu dan berpaling dan menolaknya, dan tidak seharusnya bagi dai untuk memberi tahu orang yang tidak mau menerima ilmu dan berusaha mendapatkan ilmu, karena hal itu merupakan suatu kesia-siaan untuk ilmu dan memberikan ilmu pada orang yang berhak menerima.

25-Dan dari Abi Said Alkhubry RA berkata: para wanita berkata pada Nabi SAW: Engkau selalu disibukkan dengan laki-laki daripada kita, maka sekarang berilah satu hari khusus untuk kami, lalu Rasulullah menjajikan hari khusus untuk mereka, lalu Beliau menasehati para perempuan tersebut dan menyuruh/menganjurkan sesuatu pada mereka, dan diantara perkataan yang beliau katakan pada mereka adalah: tidak seorangpun perempuan dari kalian menyerahkan 3 orang anaknya kecuali hal itu dapat menghalangi dari api neraka

Lalu berkatalah 1 perempuan diantara mereka: jika 2 orang? Rasul bersabda: dan 2 orang pun sama

Diriwayatkan oleh Imam Bukhori dalam Al ilmu, dan dalam janaiz, dan Imam muslim dalam Al Birru wasshilah.

Kesimpulan dari hadist diatas adalah sebuah petunjuk bagi para wanita dan mengingatkan mereka tentang batas kewanitaan untuk mengasihkan mereka diri dari para lelaki yang bukan mahromnya. Dan bahwa orang alim yang memberi panutan .

Memberikan mereka waktu khusus, dengan syarat Mursyid (pemberi petunjuk) itu sudah beristri di atas umur 30 tahun, atau tua, dan menjaga dirinya dengan bertakwa pada Allah, dan hendaknya bagi para wanita menutup dirinya, tidak menampakkan sesuatu yang dapat membuat suatu fitnah bagi sang mursyid, dan hal ini dibolehkan jika tidak ada seorang mursyidah (mursyid perempuan), namun jika ada maka janganlah berkumpul dengan lelaki untuk mencegah timbulnya fitnah. Terkecuali jika mursyid tersebut adalah Rasulullah karena Beliau adalah manusia paling sempurna dan aman dari fitnah.

Hadist tentang petunjuk untuk melakukan hal baik dan keutamaan tentang hal tersebut, serta mengirimkan seseorang untuk mengajarkan agama islam.

26-Dari Abi Hurairoh RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: barang siapa mengajak pada kebenaran/kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti banyaknya pahala orang yang mengikutinya tidak berkurang sedikitpun dari pahala mereka, dan barang siapa yang mengajak pada suatu keburukan/kesesatan, maka dia akan mendapatkan dosa seperti banyaknya dosa orang yang mengikutinya tidak berkurang sedikitpun dari dosa mereka

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Almustadrok, Imam muslim dalam Al ilmu.

27-Dan dari jabir bin Abdullah RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: barang siapa melakukan pekerjaan baik dia akan mendapatkan pahala dari pekerjaan tersebut, dan pahala orang setelah yang melakukan hal tersebut tanpa dikurangi sedikitpun, dan barang siapa melakukan pekerjaan buruk/tercela maka dia akan mendapatkan dosanya dan dosa orang setelahnya yang melakukannya, tanpa mengurangi dosa-dosa mereka sedikitpun

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Almustadrok, Imam muslim dalam Azzakat.

Imam manawi berkata dalam syarah muslim: 2 hadist ini sangat jelas sekali dalam anjuran untuk melakukan suatu pekerjaan bagus, dan melarang untuk melakukan suatu pekerjaan bagus, dan melarang untuk melakukan pekerjaan tercela, dan bahwa orang yang melakukan pekerjaan baik/terpuji maka dia akan mendapatkan pahala dari orang yang melakukan pekerjaan tersebut sampai hari kiamat, dan orang yang melakukan pekerjaan/amal tercela maka dia akan mendapatkan dosa orang yang melakukannya hingga hari kiamat tiba, begitu juga bagi orang yang menunjukkan jalan kebenaran dia akan mendapatkan pahala dari orang yang mengikutinya dan yang menunjukkan pada jalan yang sesat maka diapun akan mendapatkan dosa seperti dosa pengikutnya, walaupun kebenaran atau kesesatan tersebut dimulai dari dia, atau sebelumnya, baik hal tersebut belajar ilmu, ibadah, adab, dan lain sebagainya. . . dan Imam nawawi pun berkata dengan hadist dari jarir: dan hadist ini merupakan khususiyah pada hadist Nabi yang berbunyi: setiap hal yang baru merupakan bidah, dan setiap bidah adalah sesat bidah yang dimaksud diini adalah bidah yang madzmumah (tercela) yakni bertentangan dengan nash-nash syariat, dan tidak didasari hadist dan Imam Baihaqi RA dalam manaqib syafii: hal yang terjadi/baru yang menyalahi kitab Al-Quran, atau sunnah, atau Atsar (perkataan shahabat) atau ij'ma (kesepakatan sahabat). Nah, inilah yan dinamakan bidah dlolalah (bidah sesat).

Yang kedua: hal-hal yang baru yang berupa kebaikan dan para ulama tidak menentang terhadap hal tersebut, dan perkara ini tidak tercela, syd umar RA telah berkata tentang beribadah dibulan Ramadhan (tarawih) dengan perkataan: sebagus-bagusnya bidah. . .

28-Dan dari sahal bin saad RA dari Nabi SAW sesungguhnya baliau bersabda: demi Allah jika Allah memberi petunjuk pada satu orang karna engkau, maka itu lebih baik bagimu daripada kau mendapatkan onta merah

Maksud diartikan jika Allah memberi petunjuk hingga akhir. . .ini adalah khitab/perkataan dari Rasulullah SAW kepada Imam Ali dalam perang khoibar, dalam hadist tersebut ada ibarat tentang onta merah, maksudnya onta merah adalah hewan termahal dan termewah yang menjadi kebanggaan saat itu.

29-Dan dari Abi Masud Albadri RA bahwasanya seseorang mendatangi Nabi SAW untuk meminta boncengan padanya (menampung pada kendaraan) Rasul lalu dia berkata: sesungguhnya dia telah meninggalkanku dan tidak ada seorangpun yang memberikanku tumpangan, lalu Rasul bersabda: datangkan padaku orang itu lalu dia datang dengannya, lalu Rasulpun bersabda: barang siapa yang menunjukkan suatu kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya, atau Rasul bersabda: yang mengerjakannya

Diriwayatkan oleh Imam muslim dalam aljihad dan imam abu daud dalam al adab.

Hadist ini menunjukkan keutamaan para pendakwah dan orang yang menunjukkan pada jalan kebaikan.

30-Dan dari Aras RA bahwa sesungguhnya penduduk yaman mendatangi Rasulullah SAW lalu mereka berkata: utuslah seseorang bersama kami yang akan mengajari kita sunnah dan islam. Lalu Rasul manarik tangan Abi Ubaidah bin Aljaroh dan beliau mengutusnya pergi bersama mereka dan Rasul berkata: ini adalah orang yang dipercaya di umat ini

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam muslim, dan Imam Hakim, dan lafad-lafad hadist milik Imam muslim.

Dalam hadist ini ada perintah dalam pengutusan dolegasi dan ajakan untuk mengajari manusia/orang-orang dengan agama Allah dan syariatnya, dan banyak sekali hadist-hadist yang menerangkan tentang hal tersebut.

Hadist tentang ancaman orang yang menyembunyikan ilmu dan orang-orang yang jarang menyebarkannya.

31-Dari Abi Hurairoh RA berkata: sesungguhnya orang-orang berkata: Abu Hurairah sering menyebut kalau bukan 2 ayat dalam kitab Allah tidak akan berbicara suatu pembicaraan, kemudian dia membaca: {sesungguhnya orang-orang yang menyimpan/menyembunyikan apa yang sudah turunkan pada kami (Rasul) dari hal-hal yang menjelaskan dan petunjuk . . .sampai pada firman Allah: yang maha penyayang} sesungguhnya saudara-saudara kita dari orang-orang Muhajirin disibukkan dalam bertepuk tangan (menarik minat pembeli saat berjualan) dipasar, dan sesungguhnya saudara-saudara kita kaum anshor disibukkan dengan amal/bekerja dalam harta-harta mereka, dan bahwa Abu Hurairah senantiasa bersama Rasulullah dalam kenyang/lapar, menghadiri apa yang tidak mereka (anshor & muhajirin) hadiri, dan menghafal apa yang tidak mereka hafal

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dan Imam Bukhori dalam Al ilmu

Hadist ini menerangkan tentang keadaan dari sahabat Abu Hurairah RA tentang hafalan Beliau dalam hadist, dan betapa Beliau memperhatikan ilmu, giat mencari dan mengamalkan. Oleh sebab itu, Imam syafiI berkomentar tentangnya: Abu Hurairah adalah orang yang hafal dari para pewaris hadist di zamannya. Ibnu Umar sangat memuliakan jenazahnya dan berkata: beliau adalah orang yang menghafal hadist-hadist nabi daripada orang lain. Dalam hadist diatas pula menerangkan tentang kewajiban menyampaikan ilmu dan ancaman bagi yang tidak menyampaikan/enggan, dan hinaan bagi orang yang bakhil/pelit dalam membagi ilmu.

32-Dan dari Abi Hurairah RA berkata: Rasulullah SAW barsabda: barangsiapa yang ditanyai ilmu yang dia ketahui lalu dia menyembunyikan maka dia akan dibelenggu pada hari kiamat dengan belenggu dari neraka

Diriwayatkan leh Imam Ahmad dan Imam Attoyalisi.

Hadist ini menunjukkan suatu ancaman besar bagi orang yang ditanya suatu ilmu lalu dia menyembunyikannya, dan Allah taala akan membuatkan dia belenggu dari api neraka di mulutnya sebagai balasan untuknya.

Dan hal ini sudah pasti tidak akan terjadi kecuali dalam ilmu wajib yang harus di beritakan oleh orang yang mengetahui ilmu tersebut, namun tidak pada ilmu ilmu sampingan (tidak berhubungan dengan akhirat) yang tidak penting untuk di ketahui orang orang.

Tata kerama para pendawah

33 sydh, Aisyah R.A berkata : rasullulah membaca ayat yang berbunyi : {Dialah Allah yang menurunkan alkitab / Al Quran padamu, diantaranya ada ayat ayat muhkamat (yang jelas tidak perlu ditakwil) ayat ayat tersebut adalah ummul kitab dan yang lainnya mutasyubihat(perlu pentakwilan)} lalu rasul bersabda : jika kalian melihat orang orang yang mengikuti apa yang samar dari ayat ayat tersebut maka berhati hatilah pada mereka.

Di riwayatkan oleh imam bukhori dalam mawadli dan imam muslim dalam Al ilmu

Mutasyabih / apa yang samar yang membutuhkan makna makna dari berbagai segi / sisih masih samar tidak jelas perintahnya kecuali dengan penelitian / tawilan yang dalam dari orang orang ahli ilmu, dan lawan dari mutasyabih adalah muhkam yaitu ayat yang jelas yang tidak ada musykil dan jelas. Sedangkan penganut sesat dan orang orang yang menambah ayat ayat Al - Quran mengabaikan ayat ayat yang muhkam , dan di antara tujuan / yang berhubungan dengan musyabahan adalah mencari fitnah bagi orang orang dari agama mereka dengan keragu raguan, dan meminta perubahannya dengan tawilan tawilan yang kacau agar mereka bisa mengambil dalil dari ayat tersebut menurut keinginannya.

Maka seharusnya bagi para pendawa untuk menjauh dari golongan ini dan tidak menyampaikan para pendengar kecuali hal hal yang sudah jelas tidak ada musykil, masalah ataupun sesat yang membingungkan.

Dan mewaspadai ahlul Bidah dan mendebat orang yang sesat karena mentaati ajaran Nabi shalawat pada nabi kita dan keluarganya serta sahabatnya serta sahabat sahabatnya.

34 dan imam Ali R.A berkata : Berbicaralah pada orang orang dengan perkataan yang mereka pahami, apakah engkau senang jika Allah dan rasulnya didustakan?!

35 ibnu masud R.A berkata : tidaklah engkau berbicara suatu pembicaraan pada suatu kaum yang tidak mencapai akal akal mereka kecuali hal tersebut untuk sebagian dari mereka fitnah

Di riwayatkan oleh imam muslim dalam muqoddamah shohihnya.

Dalam 2 asror ini ada petunjuk bagi para pendakwah menuju jalan Allah taala yaitu untuk tidak berdakwah kecuali dengan apa yang mereka mengerti dan difahami oleh akal dan tidak menyampaikan apa yang tidak difahami oleh akal mereka. Agar hal itu tidak menjatuhkan mereka dalam fitnah dan kebingungan, dan hal itu seperti perkataan di sebagian ayat dan hadist yang menerangkan sifat sifat Allah taala yang dzohirnya masih rancuh / butuh pentakwilan atau apa yang mutasyabih / samar dari Al Quran dan sunnah, dan sebagainya dari apa yang tidak di ketahui kecuali oleh para ulama.

Hadist menerangkan tentang buruknya bertanya tanpa ada kepentingan dan banyak bertanya sesat yang tidak penting.

36 dari saad bin Abi waqosh R.A sesungguhnya Nabi S.A.W beerkata: paling besarnya dosa orang muslim pada muslim lainnya, adalah orang yang bertanya sesuatu yang tidak dilarang lalu karena pertanyaan tersebut hal itu menjadi terlarang.

Diriwayatkan oleh imam Ahmad dalam mustadrok, imam bukhori dalam Al I'tisom,

Hadist ini mengandung sesat yaitu bagi orang yang bertanya sesuatu yang tidak penting, yang dapat memberatkan dirinya. Namun jika pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan penting maka hal tersebut dianjurkan bahkan diharuskan, para sahabat rasulpun banyak bertanya pada rasul. Dan Allah juga menjawab pertanyaan prtanyaan mereka sebagaimana yang terdapat dalam Al quran dan telah diriwayatkan oleh berbagai hadist.

37 dari Abi musa Al Asyari R.A berkata : Rasullulah S.A.W ditanya tentang hal hal yang tidak disukai olehnya namun ketika pertanyaan mereka semakin banyak (pertanyaan tidak penting) beliau marah, dan berkata : Bertanyalah padaku lalu seseorang laki laki berdiri dan bertanya : wahai Rasul, siapa ayahku? Rasul berkata ayahmu adalah Hudzafah lalu berdiri yang lain dan berkata : wahai Rasul, siapa ayahku ? Rasul menjawab :ayahmu adalah salim tuan dari syaibah dan ketika syd. Umar melihat kemarahan di wajah Rasul dia berkata : sesungguhnya kami bertaubat pada Allah Azza wajalla.

Di riwayatkan oleh imam Bukhori dalam Al I'tisom dan imam muslim dalam Al FadhoilHadist di atas menerangkan tentang celaan bagi orang yang banyak bertanya tentang sesuatu yang tidak penting . juga merupakan suatu isyarat untuk menjauhi segala hal yang dapat membuat marah orang lain. Oleh karena itu ketika sydn umar mengetahui kemarahan Rasullulah, beliau duduk di atas lututnya dan berkata : kami rela Allah sebagai tuhan kami dan islam agama kami dan Muhammad adalah rasul kami sebagai tertera dalam redaksi hadist. Dan diamlah Rasulullah. Karena saat mereka banyak mengajukan pertanyaan tidak penting pada rasul, beliau tidak menyukainya hingga tampaklah raut kemarahan diwajahnya, berkatalah sydn umar dengan apa yang dia katakan di atas karena menghargai kedudukan kenabian dan memuliakan Rasullulah S.A.W dan kasihan terhadap umat muslim jika mereka musnah / celaka karena telah menyebabkan beliau (Rasullulah) marah, padahal Rasul berkata pada sahabat sahabatnya barang siapa yang ingin bertanya padaku apapun itu, maka bertanyalah padaku, karena demi Allah tidak seorangpun dari kalian yang bertanya padaku kecuali aku memberitahukannya (menjawabnya) selama aku ada dalam kedudukan ini diriwayatkan oleh imam muslim dan lain sebagainya.

Hadist yang menerangkan tentang jejaknya perdebatan dalam agama dan berbeda / menyalahi dalam agama.

38 Dari abi umamah R.A berkata : Rasullulah S.A.W bersabda Tidakkah sesat suatu kaum setelah adanya petunjuk yang mereka ada padanya (pada petunjuk) kecuali mereka akan berdebat lalu Rasul membaca ayatTidakkah mereka (ayat)

Diriwaatkan oleh imam ahmad dan imam tirmidzi dalam attafsin

Hadist ini menerangkan tentang sesatnya orang orang yang membenci / mendebat tentang agama dan jauhnya mereka dari hidayah Allah taala dan banyak sekali hadist hadist yang menerangkan tentang hal itu, seperti hadist : sesungguhnya orang yang paling di murkai Allah adalah orang yang berlebihan dalam bertengkar (berdebat) di riwayatkan oleh Bukhori muslim dan hadist mendebat Al Quran merupakan kekufuran di riwayatkan oleh imam Abu Daud dan lainnya.

Dan hadist ini juga menunjukkan bahwa suatu kaum / kelompok jika telah keluar dari jalan Allah dan melenceng dari jalan lurusnya setelah mereka mendapat petunjuk, mereka sibuk berdebat dan mereha tertipu dengan iblis dan dikuasai olehnya, dan jalan bengkok yang mereka ikuti telah dihiasi sedemikian rupa oleh iblis iblis tersebut.

39 dan dari Abdullah bin umar R.A berkata : suatu hari aku datang pagi pagi pada Rasullulah S.A.W lalu beliau mendengar suara 2 orang yang berbeda pendapat dalam 1 ayat, lalu Rasul menemui kami dan diwajahnya terpancar kemarahan, lalu beliau bersabda : sesungguhnya telah binasa / celaka orang sebelum kalian dengan sebab ikhtilafnya mereka / perbedaan mereka dengan kitab ini (Al Quran

Diriwayatkan oleh imam ahmad dan imam muslim di permulaan kitab Al ilmu

.

Perbedaan atau dalam perbedaan Al kitab adalah tentang Qodar, seperti hadist lain Abdullah, dia berkata : Rasullulah keluar pada sahabat sahabatnya dan mereka berdebat / bertengkar tentang masalah Qodar / takdir, seakan- akan tampak pada wajahnya rasa marah dan beliau berkata: Apakah dengan ini (berdebat) kalian di perintah ? atau karena ini kalian tercipta ? kalian menghujat Al Quran satu sama lain, karena inilah umat-umat sebelum kalian dibinasakan

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan ibnu majah.

Ancaman tentang Berdusta pada Rasulullah

40- dari syd, Ali RA berkata: aku mendengar Rasul bersabda: janganlah kalian berdusta atasku, karena sesungguhnya orang yang berdusta atasku akan masuk kedalam neraka

Diriwayatkan oleh Attoyalisi, dan Imam Ahmad, dan Imam Bukhori dalam Al Ilmu.

41-Dan dari Anas RA berkata: aku mendengar Rasul bersabda: barang siapa berdusta padaku dengan sengaja maka siapkah dirinya untuk menempati tempatnya dari api neraka

Diriwayatkan oleh Attoyalisi dan Imam Ahmad dalam Almawad li.

Hadist ini menunjukkan pada kita bahwa dusta pada Rasul merupakan larangan yang sangat jelas, dan tidak ada yang menyanggah hal tersebut, bahkan kedustaan tersebut merupakan dosa terbesar jika dia sengaja dan dapat mengkafirkan orang.

42- Dan dari AlMughiroh bin Syubah RA dari Nabi SAW berkata: barang siapa yang berkata suatu perkataan dariku dan dia menyangka bahwa hal tersebut dusta, maka dia termasuk salah satu dari para pembohong itu

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Al Muqoddimah/imam Tirmidzi dalam Al Ilmu.

Hadist ini menunjukkan bahwa orang yang mengucapkan/memberitahukan suatu perkataan Nabi dan dia mengira bahwa hadist tersebut dusta maka dia adalah termasuk dari para pendusta dalam segi dosanya. Waspadalah terhadap para penasehat para pengajak jalan menuju Allah dan para penyampai pidato yang berbicara tentang kebalikan, dan hadist-hadist yang dibuat-buat.

Kewajiban keteguhan dalam penyampaian

43-Dan dari Abi Hurairah RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: cukup bagi seseorang dianggap sebuah dusta jika dia berbicara dengan semua yang dia dengar

Diriwayatkan muslim dalam Muqoddamah sohihnya.

Maksud dari kata cukup diatas adalah terhitung sebagai dusta sebagai dusta jika dia memberitahu setiap apa yang didengar baik berita benar maupun dusta.

Hadist ini menerangkan tentang ancaman untuk berbicara dengan setiap apa yang di dengar dan di dapat tanpa ada penetapan / penyelidikan tentang berita tersebut , dan tidak bisa membedakan antar benar dan salah, baik ataupun buruk, baik dalam berbicara tentang /nabi S.A.W. atau di setiap perkataan apapun , karena orang yang pembicaraannya belum tentu benar pasti dia jauh dalam dusta dan salah.

Hadist menerangkan pengetahuan ahli hadist yang benar dari yang salah

44 dari Abi Hamid , atau : Abi Usaid R.A sesungguhnya Nabi S.A.W berkata : jika kalian mendengar hadist dariku yang di ketahui / dirasakan / diterima oleh hati kalian dan perasaan kalian menjadi lunak, dan kalin merasa / melihat bahwa hadist tersebut dekat / tidak asing ,maka aku utamakan pada kalian dan perasaan dan jiwa kalian lari / tidak menerima , dan kalian merasa bahwa hal tersebut itu terlalu jauh / asing bagi kalian , maka aku paling jauhnya / menjauhi dari hal tersebut.

Diriwayatkan oleh imam ahmad dalam almustadrok dan ibnu hibban.

Hadist ini menunjukkan bahwa ahli hadist adalah apa yang Allah berikan keistimewaan dengan membedakan hadist sholih dan lainnya dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi orang yang di terangihatinya dengan cahaya ke imanan dan taqwa, dan hal itu perlu penelitian hadist nabawi yang mulia.

Dan hal ini kadang terdapat pada sanad sohih namun artinya munkar, atau lafadz lafadznya kaku dan rancu tidak sama dengan lafadz lafadz nabi .

Adab berbicara dan menulis

45 dari urwah bin Zubair R.A berkata : Abu Huroiroh duduk di sebelah kamar Aisyah R.A dan Aisyah sedang sholat dan Beliau memulai berkata : Dengarkan wahai pemilik kamar (disebutkan 2x), maka ketika beliau menyelesaikan sholatnya , dia berkata : Tidakkah kau heran pada perkataan ini ? jika rasullulah berbicara tentang hadits jika beliau mau kembali untuk menghitung ,maka dia akan menghitung

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Azzuudu dan Abu dawud dalam Al ilmu.

Keterangan : hadist ini menunjukkan bahwa sudah seharusnya bagi ahli hadist dan orang berilmu agar menyampaikan tausiyah/hadist/nasehat dan ilmunya secara perlahan, tidak cepat dan jelas, karena hal itu akan menyebabkan para pendengar melewatkan apa yang dia sampaikan dari faidah faidah yang di bacakan/disampaikan.

{46} dan dari Anas R.A dari Nabi S.A.W bahwa sesungguhnya jika rasul berbicara dengan kalimat (faidah) beliau mengulanginya sebanyak 3x hingga sahabat sahabatnya memahami faidah tersebut, dan jika beliau mendatangi suatu kaum/golongan maka beliau akan memberikan salam pada mereka sebanyak 3x.

{diriwayatkan oleh imam Bukhori dalam Al ilmu dan dalam Al istidah, dan imam Tirmidzi dalam Al Adab.

{47} dan dari sydh Aisyah R.A sesungguhnya sydh Aisyah jika dia mendengar sesuatu yang tidak difahaminya, maka dia akan mengulanginya hingga beliau faham.

Di riwayatkan oleh imam Bukhori dalam Al ilmu

Dalam hadist ini di ambil kesimpulan bahwa : diperbolehkan/tidak menjadi masalah tercelah dengan adanya pengulangan orang alim dan DaI (pendakwah) dengan apa yang masih tidak di fahami oleh murid dan pendengar, dan hal itu bukanlah suatu dosa.

1. Mencari ilmu dan hadist bagi anak kecil pada masa kecilnya

{48} dari Mahmud bin Arrobi R.A berkata : aku mengerti (ilmu) dari Rasullulah S.A.W karena suatu semburan yang Rasul semburkan di wajahku yang diambil dari timba dari air sumber yang ada di rumah kami, sedangkan usiaku saat itu 5 tahun.

Diriwayatkan oleh imam Bukhori dalam Al ilmu secara ringkas.

Hal itu Rasul lakukan, karena sebagai ekspresi kedekatan beliau dengan sahabatnya. Atau memberikan barokah padanya sebagaimana yang beliau lakukan kepada anak anak sahabat beliau. Dan hadist di atas menerangkan tentang di perbolehkan bagi anak anak untuk menghadiri majelis ilmu dan mempelajari apa yang mereka dengar di masa kecilnya untuk di ambil faidahnya dan disampaikan saat mereka dewasa dan hadist ini juga menerangkan tentang bolehnya berhujjah dengan apa yang telah mereka sampaikan jika mereka mengerti tentang khitob (sasaran subjek) ketika menimba ilmu. Dan ulama telah berhujjah dengan hadist ini dengan bolehnya memikul/mangemban ilmu bagi anak kecil dan hal itu di benarkan.

{49} dan dari Samurah bin Jundub berkata : sesungguhnya aku saat Rasul hidup adalah seorang pemuda dan aku menghafal darinya dan beliau tak melarangku untuk berbicara kecuali bahwa dalam majelis tersebut ada orang orang yang umurnya lebih muda dariku. Dan sesungguhnya aku telah sholat dibelakang Rasulullah ketika beliau mensholati seorang perempuan yang mati di masa nisafnya dan Rasul berdiri mensholatinya di bagian tengah dari mayat tersebut.

[di riwayatkan oleh imam Bukhori dan Imam muslim dan lainnya dan kesemuannya diriwayatkan dalam kitab Al janaiz]

Hadist di atas juga sama kandungannya dengan hadist sebelumnya yakni sahnya mengemban ilmu bagi anak kecil. Khususnya hadist hadist nabi sebagaimana adab dari adab adab pencari ilmu dan seharusnya dia tidak berbicara atau menyampaikan hadist di suatu majelis yang mana ada orang yang lebih tua umurnya dari dia.

2. Hadist menerangkan tentang penulisan hadist larangan dan pembolehan

{50} dari Abi said Al khudriy R.A sesungguhnya Rasulullah S.A.W bersabda : janganlah kalian menuliskan dariku kecuali Al Quran dan dalam I riwayat : janganlah kalian menuliskan dariku, dan barang siapa yang menulis dariku/sumber dariku selain Al Quran hendaklah dia menghapusnya, dan katakanlah perkataan yang bersumber dari aku dan jangan di cederai/berbohong dan barang siapa yang berbohong padaku secara sengaja maka siapkanlah tempat duduknya dari api neraka

[diriwayatkan oleh imam Ahmad dan imam Addarimiy dan imam muslim dalam Azzuhdu]

{51} dan dari Abi Said Al Khudri R.A berkata : kami meminta izin pada Rasullulah dalam menulis (hadist nabi) namun beliau tidak mengijinkan kami.

[diriwayatkan oleh iman Tirmidzi dalam Al ilmu]

Hadist ini dan hadist sebelumnya menunjukkan suatu larangan untuk menulis kecuali Al Quaan, dan bahwa barang siapa yang menulis/membukukan selain Al Quran dia harus menghapus/menghilangkannya. Dan hal itu terjadi diawal waktu, lalu Rasulullah mengijinkan untuk membukukan sabda sabdannya karena melihat banyaknya kemaslahatan/kebaikan pada pembuka hadist tersebut.

{52} dan dari Abdullah bin Amr R.A berkata: sesungguhnya aku menulis/membubuhkan setiap sesuatu yang aku dengar dari Rasulullah S.A.W yang ingin aku hafal/aku jaga, namun orang orang Quraisy melarangku, dan mereka berkata : engkau menulis/membukukan segala hal (dari Rasul) sedangkan Rasulullah S.A.W adalah seorang manusia yang berbicara dalam keadaan marah dan senang. Lalu sahabat Abdullah bin Amr berkata : lalu aku mulai tidak menulis lagi hingga aku menyebutkan hal tersebut pada RAsulullah S.A.W lalu Rasul mengisyaratkan padaku tentang pembukaan itu dengan telunjuknya dan Rasul bersabda : Catatlah, dan demi dzat yang tanganku ada padanya tidak keluar darinya (dari hadist hadst tersebut) kecuali kebenaran

Diriwayatkan oleh imam Ahmad dalam Al mustadrok, dan imam Abu daud dalam Al ilmu.

Dalam hadist ini ada izin yang jelas sekali dalam/tentang bolehnya pembukuan selain Al Quran seperti pembukuan hadist hadist Nabi maka pelarangan tentang pembukuan tersebut telah dihapus ulama; salaf telah berbeda pendapat mengenai hal itu dan yang termasuk tidak menerima/tidak menyukai tentang hal ini adalah Qotadah dan Ibrahim AnnakhoI, mujahid sya bih, dan ibnu Sirin. Namun ulama ulama lain membolehkan hal tersebut dan ijma (kesepakatan ulama) memfatwakan untuk memperbolehkan hal tersebut, bahkan ada yang mewajibkannya karena hal itu merupakan salah satu cara dari perantara dalam menjaga agama ini dan hal ini adalah wajib, dan setiap hal yang menyampaikan pada hal yang wajib hal itu merupakan kewajiban pula

Dan dapat di simpulkan juga dari kandungan hadist di atas bahwa sesungguhnya nabi S.A.W tidak berkata kecuali kebenaran, dan bahwa beliau masum (terjaga) dari berbicara hal hal bathil/tidak benar dan dari hal hal yang tidak ada gunanya dalam masalah agama.

{53} dan dari Abu Huraoiroh R.A sesungguhnya Nabi S.A.W berpidato lalu beliau menyebutkan sebua kisah dalam hadist lalu berkatalah Abu syah : tuliskan untukku wahai Rosulullah, dan Rasulpun bersabda : tuliskan untuk Abu syah. Dan dalam hadist ada cerita.

Diriwayatkan oleh imam bukhori dalam Al hajj, dan Al luqothoh, Al Hudud, dan Al Ilmu dan imam Abu Daud, dan imam Tirmidzi, keduanya juga dalam Al Ilmu .

{54} dan dari Abu Huroiroh R.A berkata : tidaklah seorangpun dari para sohabat Nabi S.A.W yang lebih banyak (menghafal) hadist darinya kecuali aku, kecuali apa yang ada dari ibnu Amr, karena sesungguhnya dia (ibnu Amr) menulis apa yang tidak aku catat.

Diriwayatkan oleh Abdurrozzaq dan imam bukhori dan imam tirmidzi ketigannya ada dalam Al ilmu.

Hadist hadist ini menerangkan tentang izin dari Rasulullah dalam pembukuan sabda beliau. Al Hafidz berkata dalam Al fatah : ketika semangat sudah kendor dan para imam khawatir akan hilangnya ilmu merekapun lalu membukukannya dan orang yang pertama kali membukukan hadist adalah ibnu Syihab Azzuhri di masa/di abat pertama, atas perintah Umar bin Abdul Aziz,dan banyak yang membukukan setelah itu kemudian mengarang, dan hasil dari semua itu mendatangkan kebaikan yang sangat banyak, dan bagi Allah segala pujian.

Dan dalam kitab Al Ilmu dan kitab sohih Al bukhori dikatakan : dan Umar bin Abdul aziz menulis surat kepada Abi Bakar bin Hazm : telitilah apa yang ada dari hadist Rasulullah S.A.W lalu tulislah karena aku takut akan hilangnya ilmu dan perginya (wafatnya) para ulama dan jangan kau terima kecuali hadist yang di sabdakan oleh Nabi S.A.W dan hal itu juga disebutkan oleh imam Malik dalam kitabnya Al Muwatto.

3. Bab menerangkan tentang diangkatnya/nilainya ilmu.

{55} dari Abdullah bin Amr R.A berkata : aku mendengar Rasulullah S.A.W bersabda Sesungguhnya Allah tidak mengambil/menghilangkan ilmu dengan mencabutnya dari hamba hambanya, namun Allah mencabut/menghilangkan ilmu dengan mencabut ahlinya (ulama) hingga tidak tersisa seorang alim pun dan manusia menjadikan orang orang yang bodoh sebagai pemimpin mereka, lalu mereka bertanya pada orang orang bodoh itu dan mereka memberikan fatwa tanpa ada landasan ilmu maka mereka sesat dan menyesatkan .

Di riwayatkan oleh Abdul Rozzak dan juga Imam Ahmad.

Hadist ini menunjukkan bahwa di cabutnya ilmu bukan dalam arti sebenarnya yakni di hapus dari hati pemiliknya, karena arti dari hal itu adalah dengan meninggalnya ahli ilmu dan penjaga ilmu lalu orang orang menjadikan orang orang bodoh itu sebagai pemimpin mereka dengan ilmu yang haq lalu mereka memberi fatwa pada orang orang tersebut menurut pendapatnya dan dengan hal hal yang tidak mereka ketahui ilmunya secara pasti dari ilmu ilmu yang bathil/salah, lalu mereka menyesatkan diri mereka sendiri dan menyesatkan orang yang mengikuti mereka dan menuruti fatwa fatwa yang jelek/tidak benar.

Dan oleh karena itu ibnu Masud R.A berkata :Hendaklah kalian mencari ilmu sebelum ilmu itu di ambil/di cabut, dan ilmu itu hilang dengan wafatnya Ulama dan beliau juga berkata : meninggalnya orang alim merupakan lobang dalam islam yang tidak akan bias di tambal oleh apapun,walau siang dan malam terus berganti dan di tanyakan pada Said Bin Jubair R.A : apa tanda dari binasanya manusia? Dia pun menjawab : Jika para ulama meninggal dunia.

Ibnu Uyainiyah berkata : dan siksaan apalagi yang lebih dahsyat pada orang orang bodoh dari hilangnya/wafatnya ahli ilmu.

{56} dan dari Abi Darda R.A berkata : kami bersama Rasulullah S.A.W lalu beliau melihat kearah langit lalu beliau bersabda : ini adalah saat di cabutnya ilmu dari para manusia. Hingga mereka tak bisa melakukan apa apa lalu berkata Ziyad bin Labit Al Anshori : bagaimana ilmu bisa dicabut/diambil dari diri kita sedangkan kita telah membaca (mempelajari) Al Quran? Maka demi Allah kami telah mempelajarinya dan akan membacakan (membelajari) anak anak kami serta istri istri kami. Lalu Rasulullah bersabda : ibumu telah meninggalkanmu Ziyad (meninggal dunia)jika aku menggolongkan engkau termasuk fuQohaq (ahli fiQih) dari penduduk madinah ini adalah kitab taurot dan injil milik orang yahudi dan nasroni, maka apa faidah bagi mereka/mereka tidak membutuhkan apa lagi? Jubair berkata : lalu aku bertemu dengan Ubadah bin Assomit R.A lalu aku (jubair) berkata : tidakkah engkau mendengar apa yang telah dikatakan saudaramu Abu Dara? Lalu aku menyampaikan padanya kabar yang telah di sampaikan Abu Dara, lalu Ubadah berkata : benarlah Abu Dara jika engkau mau akan aku katakana padamu ilmu yang di angkat/diambil pertama kali, pertama kalinya ilmu yang di angkat/diambil dari manusia adalah kekhusyuan, saat engkau masuk masjid hampir saja aku tidak mendapati didalamnya seorangpun yang khusyu.

Diriwayatkan oleh Addarimi dan imam Tirmidzi.

HAdist ini menerangkan bahwa ilmu akan diangkat dari manusia walaupun masih ada Al Quran dalam mushaf mushaf (lembaran lembaran Al Quran) dan di dada penghafalnya dan bahwa adanya Al Quran dengan tidak adanya ilmu mengenai Al Quran tidak berfaidah apapun, sebagaimana yang dihasilkan oleh yahudi dan nasrani.

Hadits ini merupakan isyarat bahwa kadang, ilmu bisa di katakan dengan pekerjaan, karena sesungguhnya kekhusyuan merupakan ibadah amaliah yang dapat membuahkan ilmu dan iman.

4. Celaan fatwa yang tidak didasari ilmu dan mengembalikan ilmu dalam suatu persoalan pada Allah taala.

{57} dari Abu Huroiroh R.A berkata : Rasulullah S.A.W bersabdaBarang siapa yang berfatwa tanpa berlandaskan ilmu maka dosanya (dosa yang menjalani fatwa) di tangung orang yang berfatwa dan barang siapa yang menunjukkan pada saudaranya dengan suatu perkara yang dia tahu bahwa petunjuk itu kebalikannya (petunjuk yang tidak benar)maka sungguh dia telah menghianatinya.

[Diriwayatkan oleh Addrimi dan imam Bukhori dalam Adab mufrod]

Hadits ini menerangkan tentang celaan fatwa dan perkataan/keputusan tanpa di landasi ilmu dan bahwa apa yang terdiri dari fatwa fatwa yang jahil dengan di sandarkan pada orang yang memfatwakan, dan dosa semua itu di tanggung oleh mufti (orang yang memfatwakan fatwa jahil).

Dan hadits ini juga merupakan isyarat tentang kewajiban untuk teguh dalam fatwa dan ketelitian dalam mencari suatu yang haQ dan mengerahkan segala kemampuan dalam mengeluarkan apa yang benar yang sesuai dengan dalil dan Qaidah qaidah ilmu.

Dan begitu pula kewajiban untuk menasehati para muslim dan menjauh dari tipuan dan penghianatan mereka.

{58} dan dari Ubay bin Kasab R.A dari Nabi S.A.W berkata : Nabi Musa Alaihissalam berdiri menyampaikan khutbah pada kaum bani israil. Lalu dia di Tanya siapakah orang yang paling alim? Lalu nabi musa menjawab : aku orang paling alim, lalu Allah mencelanya ketika nabi musa tidak menyerahkan/mengembalikan ilmu pada Nya (tidak mengatakan wallahualam). Lalu Allah mewahyukan padanya : sesungguhnya salah seorang hambaku di tempat berkumpulnya 2 laut itu lebih mengetahui (alim) dari pada engkau.

[Diriwayatkan oleh imam Bukhori dalam Al Ilmu dan dalam Al Anbiya, dan imam Tirmidzi dalamtafsir]

Dan dalam hadist ini ada celaan bagi orang yang tidak harus menyerahkan / mengembalian ilmu pada Allah taala dan bahwa wajib bagi orang yang di Tanya sesuatu yang tidak mengetahui tentang hal tersebut untuk berkata : Aku tidak tau atau Allahualam/Allah yang maha tau.

5. Hadist yang menerangkan tentang mempelajari (bahasa) selain bahasa arab karena adanya suatu hajat.

{59} dari Zaid bin Tsabit R.A berkata : Aku di perintahkan oleh Rasulullah S.A.W untuk belajar darinya beberapa kalimat dari kitab yahudi dan beliau (Rasul) bersabda : Sesungguhnya Aku demi Allah tidak merasa aman terhadap orang yahudi atas kitabku (Al Quran). Zaid berkata : maka tidak lewat dariku setengah bulan hingga aku belajar kalimat kalimat tersebut untuknya. Zaid berkata :maka ketika aku belajar dengannya (padanya) jika beliau menulis surat pada yahudi aku yang menulis pada mereka, dan jika orang orang yahudi menuliskan surat pada Rasul aku yang membacakan surat mereka pada Rasul.

[Diriwayatkan oleh imam Abu Dawud dalam Al Ilmu dan imam Tirmidzi dalam Al Adab]

Hadist ini menunjukan bahwa dibolehkannya mempelajari bahasa bahasa Aj nabi (selain bahasa tanah air sendiri) karena adanya kepentingan dan kemaslahatan seperti untuk menterjemahkan dan berdakwah pada jalan Allah, tidak untuk menjadikan bahasa resmi untuk berkata kata dan menjadi bahasa pemerintahan dan kerajaan, kehakiman karena hal itu dapat di golongkan dengan agama yang lain dan merupakan kejadian yang fahis/jelek hal itu dikarenakan bahasa adalah merupakan syiar agama yang paling utama dan kita sebagai umat islam kita mempunyai bahasa yang agung. yakni bahasa Al Quran dan bahasa yang di gunakan oleh paling mulianya Rasul salawat dan salam Allah padanya Yang Allah pilih untuk memberikan petunjuk pada umat ini yang telah Allah jadikan umat yang paling mulia dibandingkan umat umat lain.maka merupakan kewajiban bagi kita umat islam untuk memperhatikan bahasa tersebut dan senantiasa mempelajarinya dan berbicara dengan bahasa tersebut, karena itu adalah bahasa agama mereka yang agama tersebut tidak di ketahui kecuali dengan mempelajari bahasa tersebut maka mempelajari dan mengajarkannya merupakan hal yang wajib dan orang orang muslim tidak boleh untuk meminta ganti/mengubah bahasa arab dengan bahasa lainnya bahkan hal tersebut dapat dianggap sebagai hal yang sesat dan bodoh/jahil bagi masyarakat muslim dalam masyarakat non muslim.

6. Hadits menerangkan tentang mempelajari nasab/keturunan.

{60} dari Abu huroiroh R.A dari Nabi S.A.W bersabda : belajarlah kalian dari nasab nasab/silsilah keturunan kalian apa yang bisa menyampaikan kalian dengan kerabat kerabat kalian, karena sesungguhnya menyambung tali silaturahmi itu disukai dalam keluarga, dan memperbanyak harta dan menambah umur.

[diriwayatkan oleh imam Ahmad dan imam tirmidzi Al Birruwasshilah]

Maksud hadist di atas adalah sesungguhnya silaturahmi akan menumbuhkan/membuahkan rasa sayang dalam kerabat dan menumbuhkan keberkahan dalam harta dan umur, serta dapat menambah keduannya.

Ibnu Hazm semoga Allah merahmatinnya berkata : Hukum ilmu nasab ada yang fardluain ada yang fardlu kifayah dan ada pula yang mustahad/sunnah. Karena dari ilmu tersebut di ketahui bahwa Muhammad Rasulullah adalah putra dari Abdullah Al Hasyimi, maka barang siapa yang mengatakan bahwa dia bukan dari golongan Hasyimi dia telah kafir/ingkar.

7. Hadits yang menerangkan tentang belajar ilmu bintang

{61} dari ibnu Abas R.A dari nabi S.A.W beliau bersabda : barang siapa yang mengambil/belajar ilmu dari bintang, maka dia telah mengambil sesuatu/sebagian dari sihir, bertambah dan bertambah

[Diriwayatkan oleh imam Ahmad dan iman Abu Dawud dalam Attibb dan imam ibnu Majah dalam Al Adab dan sanaduya sohih]

Hadits ini menunjukkan bahwa mempelajari ilmu dari bintang/perbintangan adalah perbuatan cela, oleh karenanya hal itu dianggap sebagaian dari sihir dan hal ini tanpa di ragukan lagi seperti apa yang di dakwakan oleh ahli perbintangan dari ilmu ilmu/modern yang telah di teliti, seperti pemberitahuan mereka tentang kenaikan harga/krisis ekonomi misalnya kematian seseorang, pengangkatan seseorang, atau terjadinya perang dan lain sebagainya dan mereka mengira bahwa mereka mengetahui hal itu dengan bantuan bintang bintang di orbitnya, atau dengan berkumpulnya bintang bintang tersebut, atau berjalan beriringan dan mereka mengatakan bahwa hal tersebut ada/peninggalan leluhur dan nenek moyang mereka ssemua hal itu merupakan hal yang sesat dan hal tenung, dan merupakan pelanggaran atas apa yang tidak mereka ketahui namun mempelajari sumber/poros bintang bintang dan rumah rumah (letak letak rumah) perputaran matahari dan bulan pada porosnya dan juga ilmu astronomi hingga kita bisa mengetahui hari dan agar kita dapat menentukan arah kiblat maka hal itu dianjurkan bahkan diwajibkan pada orang orang muslim sebagaimana firman Allah taala dalam Al Quran yang mulia.

8. Hadits menerangkan tentang diperbolehkan untuk menyampaikan perkataan dari Bani Israil.

{62} dari Abdulah bin Amr R.A berkata: Rasulullah S.A.W bersabda : sampaikanlah dariku walaupun hanya I Ayat dan (sampaikan pula)perkataan yang datang dari kaum bani israil, karena hal itu bukan dosa dan barang siapa berbohong atas perkataanku secara sengaja maka hendaknya dia menyiapkan tempat duduknya dari api neraka

[Diriwayatkan oleh imam Ahmad dalam Al Mustadrok, dan imam Addarimi dan imam Bukhori dalam Al Ilmu]

Hadist ini menunjukkan bahwa diperbolehkan belajar dari bani israil, dan menyampaikan perkataan dari apa yang ada di dalam kitab mereka selain hal hal yang telah dirubah dan menyaksikan dengan cerita cerita israiliyah (cerita yang diadaptasi dari bani israil) dan hal ini di perbolehkan selama belum jelas bagi kita kebohongannya dan menyalahi nash Al Quran atau sunnah dan terkadang bani israil mempunyai beberapa cerita cerita ajaib yang mengherankan dan dibesar - besarkan dan mereka juga punya berbagai ibroh (pelajaran kehidupan) dan nasehat nasehat yang dapat melunakkan dan melembutkan batu besar yang keras. dan inti dari sabda Rasul yang berbunyi : sampaikanlah dariku walau 1 ayat adalah kewajiban untuk menyampaikan ilmu Al Quran. Sunnah sunahnya, agama dan petunjuk untuk manusia, walaupun hal itu semakin sedikit/jarang dari masa ke masa.

{63} dan dari Abi Huroiroh R.A berkata : adapun sesungguhnya ahli kitab membaca kitab taurot dengan bahasa ibrani dan mentafsirkannya dengan bahasa arab bagi orang islam, lalu Rasulpun bersabda : janganlah kalian mempercayai ahli kitab dan jangan mendustakan mereka, dan berkatalah kami beriman kepada Allah dan pada apa yang diturunkan pada kami(Ayat Al Quran). [Diriwayatkan oleh imam bukhori dalam surat al baqoroh dan dalam Al Itisom, bab sabda Rosululloh S.A.W: janganlah kalian bertanyapada ahlu kitab]

Bahasa ibrani adalah bahasa nabi Musa alahissalam dan bahasa kaumnya, yakni bani israil. Dan hadits di atas menunjukkan bahwa hadits hadits dari bani israil jangan diterima atau ditolak secara keseluruhan namun kita buang/menolak dari hadits hadits yang menyalahi agama kita/tidak sama dengan ajaran agama kita atau yang samar dengan syariat Allah Azza wajalla namun selain dari itu maka hadits hadits tersebut diperbolehkan dan apa yang kita ragukan, kita serahkan pada Allah taala dan kita percaya/iman dengan segala hal yang diturunkan pada para Nabi Nya dan Rasul rasulnya shalawat dan salam terlimpah untuk mereka semua.

9. Sebuah ancaman bagi orang yang mempelajari suatu ilmu namun bukan karena Allah taala.

{64} - dari Abi HUroiroh R.A beliau berkata :Rasulullah S.A.W bersabda : barang siapa yang mempelajari suatu ilmu dengan maksud mencari dengan ilmu tersebut ridho Allah S.W.T yang maha agung dan maha besar, namun dia tidak mempelajarinya kecuali untuk mendapatkan dengan ilmu tersebut sedikit dari harta dunia maka dia tidak akan mencium wangi surga pada hari kiamat

[Di riwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam Abu Daud dan Imam Ibnu Majah]

Dalam hadist yang muliah ini ada suatu ancaman dahsyat bagi orang yang menuntut ilmu ilmu agama untuk duniawi saja seperti mendapatkan pangkat/kedudukan, kepemimpinan, kebanggaan dan untuk mendapatkan pengakuan (ijasah) baik ijasah iftidaiyah hingga doctor atau segala gelar yang di sematkan untuk kita dari Negara Negara kafir dan yang ditanggung oleh setiap murid tanpa adanya keikhlasan pada Allah Taala dalam menuntut ilmu hingga tidak ada seorangpun yang terhitung belajar ilmu agama islam dengan mengharap ridho Allah kecuali hanya segelintir orang saja.

{65} dan dari Kaab bin Malik R.A berkata : aku mendengar Rasulullah S.A.W bersabda : Barang siapa yang menuntut ilmu untuk mendebat/menguji ulama atau mendebat orang orang bodoh atau mencari muka di depan orang orang, maka sungguh Allah akan memasukkannya ke dalam api neraka

[diriwayatkan oleh imam Tirmidzi dalam Al Ilmu]

Dalam hadist ini menerangkan sifat tercelah dari para penutut ilmu, karena niat dan tujuannya jelek dan tidak ada keikhlasan untuk mencarinya, namun semangatnya adalah kesombongan, kebanggaan. dan hal itu adalah perkara perkara dunia dan akhlak dari orang orang tercelah yang berakal rendah.

10. Meminta perlindungan dari ilmu yang tidak bermanfaat.

{66} dan dari Zaid bin ArQom R.A berkata : Rasulullah S.A.W bersabda : ya Allah sesungguhnya aku berlindung padaMu dari dari ilmu yang tidak bermanfaat, dan dari hati yang tidak khusyu, dan dari nafsu yang tidak pernah puas, dan dari doa yang tidak di ijabahi/dikabulkan

[Diriwayatkan oleh imam Muslim dalam Addaawat]

Dan yang dimaksud denggan ilmu yang tidak bermanfaat yang perlu diwaspadai mencakup dengan ilmu yang tidak di izinkan oleh Allah untuk menentukannya seperti sebagian ilmu ilmu sihir dan filsafat, sebagian ilmu perbintanggan, seperti juga mencakup ilmu ilmu agama yang tidak dibarengi dengan amal soleh, seperti keadaan yang banyak terjadi di kalangan pencari ilmu, terutama di masa kita ini, karena sesungguhnya keinginan terbesar mereka adalah mendapat pekerjaan dan mendapat martabat/tingkat bulanan, yang mereka dapatkan dari pekerjaan/amal mereka. Namun jika belajar dengan niat mengamalkan dan memanfaatkan pada manusia maka hal itu adalah hal hal yang tidak terlintas di hati mereka. Nah orang yang ada dalam kondisi ini maka dia adalah orang yang bodoh. walaupun dia telah membaca ilmu para ulama/orang orang terdahulu dan yang terakhir.

{67} dan dari Abi Huroiroh R.A berkata : Rasulullah S.A.W bersabda : perumpamaan suatu ilmu yang tidak dimanfaatkan, seperti gudang uang/simpanan yang tidak diinfakkan/dihabiskan untuk jalan Allah

[Diriwayatkan oleh imam Ahmad dan imam Addarimi]

Ini adalah (contoh) ilmu ilmu yang tidak bermanfaat, dan hal ini menunjukkan bahwa manusia ini mempunyai ilmu ilmu dan pengetahuan agama islam, namun dia pelit dalam menyebarkannya serta menyampaikannya, maka perumpamaan ini seperti perumpamaan harta yang disimpan namun harta tersebut tidak digunakan seseorangpun baik pemilik dan juga orang lain. Tidak di ragukan lagi, hal ini merupakan kejelekan yang sangat kami berharap keselamatan pada Allah Taala.

11. Pertanyaan pada ulama di hari kiamat dari apa yang mereka lakukan terhadap ilmu yang mereka miliki.

{68} dari Abi Barzah Al Aslami R.A berkata : Rasulullah S.A.W bersabda : Tidak akan jatuh/tergelincir 2 telapak kaki hamba pada hari kiamat hingga dia ditanya tentang 4 hal : tentang umurnya untuk apa dia habiskan, tentang ilmunya apa yang dia amalkan tentang hartanya darimana dia dapatkan dan untuk apa saja dia pergunakan, dan tentang badannya bagaimana/untuk apa dia uji/perlakukan

[Diriwayatkan oleh imam Addarimi dalam bab ittibaus sunnahdan imam Tirmidzi dalam sifatul Qiyamah]

Didalam hadits ini, ada ancaman yang jelas, dan dahsyat bagi para manusia siapapun dia, khususnya para ahli ilmu, karena adanya Hujjah tentang ilmu padanya lebih besar, maka tidak akan ada seorangpun yang maju pada hari kiamat (mengajukan dirinya ) hingga dia di Tanya dan di hisap untuk hal ini saja. Mari kita mohon pada Allah yang maha baik dan maha penyayang untuk mengampuni kita dengan anugrah, keutamaan dan kebaikannya.

12. Ulama jelek dan kejahatannya yang di bawa.

{69} dari usama bin Zaid R.A berkata : aku mendengar Rasulullah S.A.W barsabda : Akan didatangkan seorang laki laki dihari kiamat lalu dia akan dilemparkan kedalam api neraka, lalu keluarlah isi perutnya, lalu isi perut itu berputar membelitnya seperti keledai mengelilingi penggilingan, lalu berkumpullah ahli neraka padanya lalu mereka berkata : wahai fulan apa yang terjadi padamu ? bukankah engkau menjadi orang yang menyuruh kebaikan dan melarang kemunkaran? lalu dia berkata : benar aku dulu adalah penyuruh kebaikan namun aku tidak melakukannya, dan aku melarang kemungkaran dan aku melakukannya

[Diriwayatkan oleh imam Ahmad dan imam Bukhori dalam Sifatunnar, dan imam Muslim dalam Azzuhdu]

Hadits ini merupakan sebuah ancaman yang besar dan tindakan yang jelas bagi orang yang menyuruh manusia untuk melakukan kebaikan, dan melarang mereka berbuat kemungkaran namun dia melupakan dirinya dan berbalik menyelisihi mereka terhadap larangan yang dia larang. Dia melakukan kemungkaran, meninggalkan untuk berbuat baik sebagaimana banyak terjadi dimasa sekarang. Kami berlindung kepadaAllah dari menjadikan ilmu kita merupakan musibah dan bala bagi kami. Dan jika hal ini merupakan balasan bagi orang yang berkata kebenaran, namun tidak mengamalkan ilmunya, lalu bagaimana kondisi wahai orang yang berakal bagi orang yang berlawanan dengan hal itu mengajak kemungkaran dan melarang kebaikan sebagaimana kita dapati dari syetan syetan. Kalangan ulama , yang tertipu dengan kehidupan dan mereka terfitnah dengan mengikuti hawa nafsunya. Sesungguhnya perkara mereka demi Allah sangatlah besar dank keras.

{70} dari Abi Huroiroh R.A berkata : Rasulullah S.A.W bersabda : sesungguhnya manusia pertamakali yang diadili pada hari kiamat adalah seorang laki laki yang mati syahit, lalu dia didatangkan dan dia memperlihatkan kenikmatan kenikmatannya pada laki laki tersebut dan dia mengetahuinya, Allah berkata : Apa yang kau lakukan pada kenikmatan kenikmatan tersebut? dia berkata : Aku berperang di jalanmu hingga aku mati syahid, Allah berkata : kamu bohong, tapi engkau berperang agar engkau disebut pemberani, dan hal itu telah dikatakan : lalu diperintahkan padanya lalu dia diseret diatas wajahnya hingga dilemparkan dineraka. dan seorang laki laki belajar suatu ilmu lalu dia mengajarkannya dan juga membaca AlQuran, lalu dia didatangkan dan Allah memperlihatkan kenikmatan kenikmatannya dan dia mengetahuinya, Allah berkata : Apa yang kau lakukan dengannya? Dia berkata : Aku belajar ilmu dan aku mengajarkannya, dan aku membaca Al Quran karena Mu , Alloh berkata: engkau bohong tapi engkau belajar ilmu agar kau disebut orang alim, dan k au membaca Al quran agar kau di sebut Qori (ahli pembaca Al Quran), dan dia telah di sebut seperti itu, lalu diperintahkan padannya dan dia diseret pada wajahnya hingga dia dilemparkan kedalam api neraka, dan seorang laki laki yang Allah luaskan baginnya rizki dan dia berikan padanya berbagai macam harta semuanya, lalu dia didatangkan dengannya dan di pamerkan kenikmatan kenikmatannya dan dia mengetahuinya, Allah berkata : apa yang kau lakukan dengannya? Dia berkata : Aku tidak meninggalkan dari jalan yang mewajibkan untuk diinfakkan didalamnya kecuali aku infakkan di jalanmu, lalu Allah berkata : engkau bohong, tapi engkau melakukan hal itu agar kau disebut dermawan dan telah dikatakan hal tersebut padanya. Kemudian diperintahkan dengannya lalu dia di seret wajahnya lalu dia dilemparkan kedalam api neraka

[Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan imam Muslim dan imam AnnasaI keduanya dalam Al Jihad]

Dan hadits ini termasuk hadits yang menerangkan tentang riya, dan tidak adanya ikhlas dalam beramal pada Allah taala dan cukup dengan hal tersebut merupakan ancaman bagi orang orang yang riya/sombong yang menginginkan sanjungan dan kedudukan di mata manusia dengan amal dan perkataan mereka. Kita memohon kepada Allah untuk memberikan kita RizQi berupa keikhlasan didalam semua pekerjaan kita dan menjauhkan kita dari sifat riya dan sumah (berbangga diri).

{71} dan dari Umar R.A berkata : Rasulullah S.A.W bersabda : Sesungguhnya yang aku takutkan dari umatku adalah setiap orang munafik yang lisannya banyak tau/pintar bicara

[Diriwayatkan oleh imam Ahmad dan sanadnya Sohih]

Dan ketakutan Rasulullah S.A.W pada umatnya di golongkan dengan orang orang seperti ini, karena mereka menyesatkan jalan pikiran orang banyak, dan merusak masyarakat islam dengan apa yang datang dari lisan yang fasih dan jelas, dan mengetahui lisan lisan arab dan sastra sastranya, maka mereka menggambarkan pada masyarakat suatu kebatilan sebagai suatu kebenaran, dan kebenaran sebagai hal yang batil, mereka menukarnya dari kedermawanan dan jalan Allah yang lurus, dan para manusia meyakini bahwa mereka mempunyai ilmu dan marifat.

Dan mereka jauh dari istiQomah dan pengawasan Allah azza wajalla, bahkan mereka adalah orang yang munafik sombong dan penipu, atau bahkan dengki dan fakir dan betapa banyaknya hal itu terjadi di zaman kita ini.

{72} dan sari Abdullah bin Amr R.A berkata : Rasulullulah S.A.W bersabda : paling banyak orang munafik dari umatku adalah para Qurronya (pembaca Al Quran)

[Diriwayatkan oleh imam ahmad]

Yang dimaksud dengan Qurro disini adalah para penghafal Al Quran dan ulama (orang orang yang mengetahui ilmu Al Quran). Yang dimaksud dengan nifak/munafik adalah munafik secara amaliah/ praktek/perbuatan seperti saat mereka menampakkan bacaan mereka dan pengetahuan mereka karena mengharap ridho dan pahala dari Allah taala, sedangkan didalam hati mereka kebalikan dari apa yang mereka tampakkan, menginginkan pujian dari manusia, pangkat, harta dunia, dan ini yang diibaratkan dengan riya dan riya merupakan syirik kecil/syirik yang samar dan kadang mereka mempunyai sifat dengan sifat sifat lain yang tidak di miliki kecuali oleh orang orang munafik seperti dusta, mengingkari janji, khianat, keji dalam pertikaian dan lain sebagainya.

{73} dan dari Anas R.A berkata : Rasulullah S.A.W bersabda : ketika aku di perjalankan malam isro aku melewati seorang laki laki, yang terpotong bibir bibir mereka dengan gunting dari api neraka, Rasul bersabda : lalu aku berkata : siapa mereka itu wahai malaikat jibril? Malaikat jibril berkata : mereka adalah ahli pidato dari umatmu, mereka menyuruh manusia dengan kebaikan, dan melupakan diri mereka sendiri sedangkan mereka membaca alkitab apakah mereka tidak berakal/berpikir

[Diriwayatkan oleh imam ahmad dan Imam Ibnu Hibbah]

Hadits ini merupakan ancaman keras dan teguran yang kuat bagi ahli pidato yang banyak bicara, yang berkata dengan lisan lisan mereka tidak ada pada hati/batin mereka/bertentangan dengan hati mereka, mereka menyuruh manusia dan melupakan diri sendiri, sedangkan mereka membaca Al Quran, dan mengetahui hal yang haram dan halal dan mereka dibalas dengan dipotongnya mulut mulut mereka sebagai balasan dari perbuatan mereka dan hal ini juga menunjukkan bahwa dakwa orang alim dan para daI yang mengajak manusia menuju jalan Allah S.A.W dan dia melalaikan dari perbuatan dosa dosa kemaksiatan yang mengharuskan di adzab pada hari kiamat dan bahwa ilmu saja, tidak cukup untuk menyelamatkannya dari adzab. Semoga Allah menjauhkan kami dari hal hal yang mengharuskan dia murka dan marah pada kita.

13. Para mujaddid (pembaharu) dari umat ini.

{74} dari Abi Huroiroh R.A, dari Rasulullah S.A.W bersabda : sesungguhnya Allah taala mengutus untuk umat ini di setiap 100 tahun sekali orang yang menjadi mujaddid (pembaharu) didalam agama islam.

[Diriwayatkan oleh imam Abu Daut dalam Almulahim dan imam Hakim dalam Al Fitan]

Pembaru/mujaddid disini adalah orang yang menghidupkan kembali agama islam untuk umat islam baik usul ataupun fardu.

Dan pembaharu ini hadir dengan berdakwah/menyeru pada jalan Allah dan agamanya dan berkhitmad pada Nya dengan perkataan dan tulisan, karangan, dan menyebarkan dakwahnya pada semua manusia dan bukanlah yang dimaksud pembaharu disini adalah mendatangkan/mengadakan sesuatu yang baru dalam agama yang tidak ada dasarnya (asal asalan) sebagaimana yang dilakukan para pembaharu di zaman sekarang ini yang memalingkan wajahnya menghadap para orang kafir berkiblat pada mereka, mereka mengajak umat muslim untuk membuang jauh jauh untuk belajar agama islam dan mengingkari syariat Allah, dan berjalan mengikuti eropa dan amerika dan orang yang melipat/membuang hal hal tersebut maka ini adalah lobang bagi agama islam dan bukan pembaharu bagi agama islam.

Dan para pembaharu (mujaddid) tanpa diragukan lagi adalah dari kalangan ulama Al Arif billah dan hukum hukum Nya serta agama Nya. Tidak di khususkan dengan berbagai pihak/ilmu, namun menyeluruh dalam berbagai ilmu, ilmu tafsir, hadits,fiQih islami, dalam bahasa arab dan ilmu ilmunya, dalam usul fiQih,dalam akhlak, suluk (adab), dan lain sebagainya.

Oleh karena itu kadang para mujaddid itu adalah segolongan orang di setiap zaman/abad. Dan disini ada beberapa golongan yang menyangka dalam pembaharuan dan mujaddid (pembaharu dan orang yang meruju (merefrensi) sejarah ulama islam dan menulis berbagai terjemahan telah terdapat kelompok yang besar/banyak dari orang orang yang menamakan dirinya mujaddid di setiap masa.

Allah yang maha tau dan maha bijaksana atas segala hal.

14. Kitab tentang berpegang teguh dengan alkitab dan sunnah tentang berpegang teguh dengan Al Quran Alkarim.

{75} Dari ibni Abbas R.A sesungguhnya Rasulullah S.A.W berpidato didepan manusia pada haji wada lalu bersabda : sesungguhnya setan telah berputus asa untuk beribadah dibumi kalian. Lalu beliau kembali bersabda : sesungguhnya aku telah meninggalkan diantara kalian sesuatu jika kalian bepegang teguh dengannya sungguh kalian tidak akan tersesat selamanya kitab Allah dan sunnah Nabi Nya S.A.W

[Diriwayatkan oleh Imam Alhakim dengan sanad yang sohih dan riwayat abu huroiroh yang juga diriwayatkan oleh Alhakim dengan lafadz : sesungguhnya aku telah meningalkan untuk kalian 2 hal yang tidak akan tersesat karenanya : kitab Allah dan sunnahku dan 2 hal tersebut tidak akan terpisah hingga aku minum di telagaku]

Semua kebaikan ada pada petunjuk keduanya, dan berjalan dengan jalannya. Maka berpegang teguh pada keduanya dapat mendapatkan rasa aman dari ketergelinciran dan perubahan.

Dan para muslimin tidak akan merugi, terhina dan tertinggal di setiap lapangan perang kecil mereka berpaling dai petunjuk Al Quran dan sunnah dan jika mereka kembali pada petunjukkedua hal tadi dan dengan hokum keduannya dalam kehidupan mereka sungguh mereka akan menjadi pemimpin alam/dunia ini namun.

{76} dan dari Zaid bin ArQom R.A berkata : Rasulullah S.A.W berdiri ditengah tengah kami pada suatu hari menjadi khotib di sebuah mata air yang dinamakan kumman yang terletak diantara mekah dan madinah, lalu beliau bertahmid/memuji pada Allah dan memuji padanya, dan menasehati dan berdzikir, lalu beliau berkata : ingatlah wahai manusia, sesungguhnya aku adalah seorang manusia, hamper saja utusan Tuhan datang padaku lalu aku jawab panggilannya, dan sesungguhnya aku tinggalkan ditengah tengah kalian 2 hal yang berat, yang pertama : kitab Allah, didalamnya ada petunjuk dan cahaya, maka ambilah kitab Allah itu dan berpeganglah dengannya lalu beliau menganjurkan manusia untuk berpegang teguh kepada pada Al Quran dan menyuruh berpegang teguh dengannya, lalu beliau bersabda : dan (dengan) Ahlul Bait ku (keluargaku) aku ingatkan kepada kalian pada Allah dengan keluargaku, aku ingatkan kalian kepada Allah dengan keluargaku, Aku ingatkan kalian pada Allah dengan keluargaku, aku ingatkan kalian pada Allah dalam keluargaku,ahli bait ku

[Diriwayatkan oleh imam Ahmad dan imam Muslim dalam almanaQib]

Yang dimaksud dengan ahlu bait Rasul disini adalah keluarga, kerabat, anak cucunya dan itu adalah ulama ahlu bait nya yang mengamalkan hadits dan sunnah Rasul dan dalam hadits ini juga ada isyarat bahwa keturunan Rasulullah yang suci masin ada dan masih diperintahkan pada umatr muslim untuk berpegang dengan mereka dan dengan petunjuk mereka pada Al Quran Alkarim dan bahwa mereka tidak terpisah dari Al Quran hingga mereka bertemu dengan Rasul ditelaga Nya di surga. Dan bahwa berpegang teguh dengan Al Quran dan sunnah akan menjaga mereka (muslim) dari kesesatan dan keluar dari kebenaran, karena Al Quran dan sunnah ada disamping mereka.

{77} dan dari Tolhah bin Musorrif semoga Allah merahmatinya : berkata : aku berkata pada Abdullah bin Abi Aufa Rasulullah S.A.W berwasiat, dia berkata : tidak, aku berkata: bagaimana dia menulis wasiat dan bagaimana dia menyuruh manusia? Diapun berkata : dia berwasiat dengan kitabullah.

[Diriwayatkan oleh imam bukhori dam imam muslim dan imam AnnasaI dan ibnu majah semuanya ada di Alwasoya]

Yang dimaksud dengan Rasulullah berwasiat dengan kitabullah adalah bahwa sesungguhnya Rasul tidak berwasiat dengan harta sedikitpun seperti kebiasaan manusia, dan wasiat beliau adalah Al Quran dan selalu berpegang teguh dengannya dan bahwa semua kehidupan baiknya adalah wasiat darinya, dan tidak diutus Rasulullah kecuali untuk mengajak pada apa yang terkandung pada kitabullah yang suci.

{78} dan dari Abi Huroiroh R.A berkata : Rasulullah S.A.W bersabda :sesungguhnya Allah S.W.A rela terhadap kalian dengan 3 hal, dan murka pada kalian dengan 3 hal, senang /rela pada kalian untuk menyembah/beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan dengan sesuatupun, dan kalian berpegang teguh dengan tali agama Allah semuanya dan tidak bercerai berai dan kalian saling menasehati orang yang Allah kuasakan padannya perkara kalian, dan murka pada kalian, dikatakan dan mengatakan (perkara yang samar dan tidak jelas sumber beritanya), menyia nyiakan harta (boros) dan banyak bertanya/meminta

[Diriwayatkan oleh imamAhmad dan Imam Muslim dalam AL AQdliyah dan Imam baghowi dalam syarah Assunnah]

Ridlo dan murka adalah 2 sifat yang dimiliki Allah taala yang mana wajib bagi kita untuk mengimaninya dan menyerahkan hakikat keduanya pada Allah taala dan ini adalah pendapat ulama salaf dan menurut pendapat imam lainnya dari ualma kholaf : yang dimaksud dengan ridlo dan murka adalah perintah dan larangan dari Nya serta pahala dan siksa Nya atau kehendak Nya berupa pahala ataupun siksa.

15. Jalan Allah yang lurus

{79} dari abdulah bin Masud R.A berkata : Rasululloh menuliskan satu garis pada kita, lalu beliau bersabda : Ini adalah jalan Allah, lalu beliau menulis beberapa garis dari sebelah kanannya dan disebelah kirinya, dan bersabda : jalan jalan ini di setiap 1 jalan dari jalan jalan ini ada setan yang mengajak padanya, dan beliau membaca ayat : {dan sesungguhnya ini adalah jalanku yang lurus maka ikutilah dia} ayat

[Diriwayatkan oleh imam ahmad dan imam Addarimi dalam AlmuQoddimah dan Imam nasaI dalam Al kubroh]

Sesungguhnya Rasulullah S.A.W yang mulia menjelaskan sebuah jalan/kurukulum yang jelas pada kita yang mana kita harus berjalan dijalannya, dan menyuruh kita untuk waspada dari jalan jalan setan yang sangat banyak dan bermacam macam yang mana para pengikut setan, tentara tentaranya mengajak manusia pada jalan kesesatan, Rasul mengumpamakan bagi kita suatu perumpamaan bagi setiap satu jalan Allah dan beberapa jalan setan, dan memberitahukan kita bahwa setiap jalan dari jalan jalan seta nada pengajak yang berdiri di jalan tersebut dan mengajak umat manusia untuk mengikutinya.

{80} dan dari Annawwas bin samaan R.A, dari Rasulullah S.A.W bersabda : Allah mengumpamakan jalan yang lurus, dan dikedua samping jalan tersebut ada 2 pagar, didalam keduanya ada beberapa pintu yang terbuka, dan diatas pintu pintu ada tirai tirai yang lembut, dan diatas pintu jembatan ada penyeruh yang berkata : wahai para manusia masuklah kedalam jembatan/jalan semuanya dan janganlah melenceng, dan penyeru yang berteriak dari atas jembatan/jalan semuanya dan janganlah melenceng, dan penyeru yang teriak dari atas jembatan/jalan, dan jika salah satu dari kalian menginginkan untuk membuka sesuatu dari pintu pintu itu dia berkata : celaka engkau jangan kau buka pintu itu jika kau membukannya kau akan masuk kedalamnya, dan jembatan/jalan itu adalah islam, 2 pagar itu adalah batasan batasan Allah taala dan pintu pintu yang terbuka adalah hal hal yang dilarang oelh Allah dan penyeru yang berada diatas jembatan/jalan it