Buku Takhrij Hadist

77
BAB KE SATU ILMU TAKHRIJUL HADITS Salah satu manfaat dari takhrijul hadits adalah memberikan informasi bahwa suatu hadits itu bernilai sahih, hasan, ataupun daif, setelah diadakan penelitian dari segi matan maupun sanadnya. A. PENGERTIAN Kata Takhij adalah bentuk masdar dari fill madi yang secara bahasa berarti mengeluakan sesuatu dari tempat. Pengertian takhrij menurut ahli hadis memiliki tiga (3) macam pengertian, yaitu: 1. Usaha mencari sanad hadis yang terdapat dalam kitab hadis karya orang lain, yang tidak sama dengan sanad yang terdapat dalam kitab tersebut. Usaha semacam ini dinamakan juga istikhraj. Misalnya seseorang mengambil sebuah hadis dari kitab Jamius Sahih Muslim. kemudian ia mencari sanad hadis tersebut yang berbeda dengan sanad yang telah ditetapkan oleh lmam Muslim. 2. Suatu keterangan bahwa hadis yang dinukilkan ke dalam kitab susunannya itu terdapat dalam kitab lain yang telah disebutkan nama penyusunnya. Misalnya, penyusun hadis mengakhiri penulisan hadisnya dengan kata-kata: "Akhrajahul Bukhari", artinya bahwa hadis yang dinukil itu terdapat kitab Jamius Sahih Bukhari. Bila ia mengakhirinya dengan kata Akhrajahul Muslim berarti hadis tersebut terdapat dalam kitab Sahih Muslim. 3. Suatu usaha mencari derajat, sanad, dan rawi hadis yang tidak diterangkan oleh penyusun atau pengarang suatu kitab Misalnya: Takhrij Ahadisil Kasysyaaf, karyanya Jamaluddin Al-Hanafi adalah suatu kitab yang mengusahakan dan menerangkan derajat hadis yang

description

agama

Transcript of Buku Takhrij Hadist

Page 1: Buku Takhrij Hadist

BAB KE SATU

ILMU TAKHRIJUL HADITS

Salah satu manfaat dari takhrijul hadits adalah memberikan informasi bahwa

suatu hadits itu bernilai sahih, hasan, ataupun daif, setelah diadakan penelitian

dari segi matan maupun sanadnya.

A. PENGERTIAN

Kata Takhij adalah bentuk masdar dari fill madi

yang secara bahasa berarti mengeluakan sesuatu dari tempat.

Pengertian takhrij menurut ahli hadis memiliki tiga (3) macam pengertian, yaitu:

1. Usaha mencari sanad hadis yang terdapat dalam kitab hadis karya orang

lain, yang tidak sama dengan sanad yang terdapat dalam kitab tersebut.

Usaha semacam ini dinamakan juga istikhraj. Misalnya seseorang

mengambil sebuah hadis dari kitab Jamius Sahih Muslim. kemudian ia

mencari sanad hadis tersebut yang berbeda dengan sanad yang telah

ditetapkan oleh lmam Muslim.

2. Suatu keterangan bahwa hadis yang dinukilkan ke dalam kitab

susunannya itu terdapat dalam kitab lain yang telah disebutkan nama

penyusunnya. Misalnya, penyusun hadis mengakhiri penulisan hadisnya

dengan kata-kata: "Akhrajahul Bukhari", artinya bahwa hadis yang dinukil

itu terdapat kitab Jamius Sahih Bukhari. Bila ia mengakhirinya dengan

kata Akhrajahul Muslim berarti hadis tersebut terdapat dalam kitab Sahih

Muslim.

3. Suatu usaha mencari derajat, sanad, dan rawi hadis yang tidak

diterangkan oleh penyusun atau pengarang suatu kitab Misalnya:

Takhrij Ahadisil Kasysyaaf, karyanya Jamaluddin Al-Hanafi adalah

suatu kitab yang mengusahakan dan menerangkan derajat hadis yang

Page 2: Buku Takhrij Hadist

terdapat dalam kitab Tafsir AI-Kasysyaaf yang oleh pengarangya tidak

diterangkan derajat hadisnya, apakah sahih, hasan, atau lainnya.

Al Mugny AnHamlil Asfal, karya Abdurrahim Al-Iraqy, adalah kitab yang

menjelaskan derajat-derajat hadis yang terdapat dalam kitab Ihya

Ulumuddin karya Al-Ghazali.

B. MANFAAT TAKHRIJUL HADIS

Ada beberapa manfaat dari takhrijul hadis antara lain sebagai berikut:

1. Memberikan informasi bahwa suatu hadis termasuk hadis sahih, hasan,

ataupun daif, setelah diadakan penelitian dari segi matan maupun

sanadnya;

2. Memberikan kemudahan bagi orang yang mau mengamalkan setelah

tahu bahwa suatu hadis adalah hadis makbul (dapat diterima). Dan

sebaliknya tidak mengamalkannya apabila diketahui bahwa suatu hadis

adalah mardud (tertolak).

3. Menguatkan keyakinan bahwa suatu hadis adalah benar-benar berasal

dari Rasulullah SA W. yang harus kita ikuti karena adanya bukti-bukti yang

kuat tentang kebenaran hadis tersebut, baik dan segi sanad maupun

matan.

C. KITAB-KITAB YANG DIPERLUKAN

Ada beberapa kitab yang diperlukan untuk melakukan takhrij hadis. Adapun

kitab-kitab tersebut antara lain:

1. Hidayatul bari ila tartibi ahadisil Bukhari

Page 3: Buku Takhrij Hadist

Penyusun kitab ini adalah Abdur Rahman Ambar AI-Misri At-Tahtawi. Kitab ini

disusun khusus untuk mencari hadis-hadis yang termuat dalam Sahih AI-Bukhari.

Lafal-lafal hadis disusun menurut aturan urutan huruf abjad Arab. Namun hadis-

hadis yang dikemukakan secara berulang dalam Sahih Bukhari tidak dimuat

secara berulang dalam kamus di atas. Dengan demikian perbedaan lafal dalam

matan hadis riwayat AI-Bukhari tidak dapat diketahui lewat kamus tersebut.

2. Mu jam Al-Fazi wala siyyama al-garibu minha atau fihris litartibi ahadisi sahihi

Muslim

Kitab tersebut merupakan salah satu juz, yakni juz ke- V dari Kitab Sahih Muslim

yang disunting oleh Muhammad Abdul Baqi. Jus V ini merupakan kamus

terhadap Jus ke-I -IV yang berisi:

1. Daftar urutan judul kitab serta nomor hadis dan juz yang memuatnya.

2. Daftar nama para sahabat Nabi yang meriwayatkan hadis yang termuat

dalam Sahih Muslim.

3. Daftar awal matan hadis dalam bentuk sabda yang tersusun menurut

abjad serta diterangkan nomor-nomor hadis yang diriwayatkan oleh

Bukhari, bila kebetulan hadis tersebut juga diriwayatkan oleh Bukhari.

3. Miftahus Sahihain

Kitab ini disusun oleh Muhammad Syarif bin Mustafa Al-Tauqiah. Kitab ini dapat

digunakan untuk mencari hadis-hadis yang diriwayatkan oleh Muslim. Akan tetapi

hadis-hadis yang dimuat dalam kitab ini hanyalah hadis-hadis yang berupa sabda

Page 4: Buku Takhrij Hadist

(qauliyah) saja. Hadis tersebut disusun menurut abjad dari awal lafal hadis lafal

matan hadis.

4. AI-Bugyatu fi tartibi ahadasi al-hilyah

Kitab ini disusun oleh Sayyid Abdul Aziz bin Al-Sayyid Muhammad bin Sayyid

Siddiq AI-Qammari. Kitab hadis tersebut memuat dan menerangkan hadis-hadis

yang tercantum dalam kitab yang disusun Abu Nuaim AI-Asabuni (w. 430 H) yang

berjudul: Hilyatul auliyai wababaqatul asfiyai. Sejenis dengan kitab tersebut di

atas adalah kitab Miftahut tartibi li ahadisi tarikhil khatib

yang disusun oleh Sayyid Ahmad bin Sayyid Muhammad bin Sayyid As-Siddiq AI-

Qammari yang memuat dan menerangkan hadis-hadis yang tercantum dalam

kitab sejarah yang disusun oleh Abu Bakar bin Ali bin Subit bin Ahmad AI-Bagdadi

yang dikenal dengan AI-Khatib Al- Bagdadi ( w. 463 H). Susunan kitabnya diberi

judul Tarikhu Bagdadi yang terdiri atas 4 jilid

5. Al-Jamius Sagir

Kitab ini disusun oleh Imam Jalaludin Abdurrahman As-Suyuti (w.91h). Kitab

kamus hadis tersebut memuat hadis-hadis yang terhimpun dalam kitab

himpunan kutipan hadis yang disusun oleh As-suyuti juga, yakni kitab Jam 'ul

Jawani.

Page 5: Buku Takhrij Hadist

Hadis yang dimuat dalam kitab Jamius Sugir disusun berdasarkan urutan abjad

dari awal lafal matan hadis. Sebagian dari hadis-hadis itu ada yang ditulis secara

lengkap dan ada pula yang ditulis sebagian-sebagian saja, namun telah

mengandung pengertian yang cukup.

Kitab hadis tersebut juga menerangkan nama-nama sahabat Nabi yang

meriwayatkan hadis yang bersangkutan dan nama-nama Mukharijnya (periwayat

hadis yang menghimpun hadis dalam kitabnya). Selain itu, hampir setiap hadis

yang dikutip dijelaskan kualitasnya menurut penilaian yang dilakukan atau

disetujui oleh As-suyuti.

6. AI-Mujam al-mufahras li alfazil hadis nabawi

Penyusun kitab ini adalah sebuah tim dari kalangan orientalis. Di antara anggota

tim yang paling aktif dalam kegiatan proses penyusunan ialah Dr. Arnold John

Wensinck (w.j 939 m), seorang profesor bahasa-bahasa Semit, termasuk bahasa

Arab di Universitas Leiden, negeri Belanda.

Kitab ini dimaksudkan untuk mencari hadis berdasarkan petunjuk lafal matan

hadis. Berbagai lafal yang disajikan tidak dibatasi hanya lafal-lafal yang berada di

tengah dan bagian-bagian lain dari matan hadis. Dengan demikian, kitab Mu'jam

mampu memberikan informasi kepada pencari matan dan sanad hadis, asal saja

sebagian dari lafal matan yang dicarinya itu telah diketahuinya.

Kitab Mu'jam ini terdiri dari tujuh Juz dan dapat digunakan untuk mencari hadis-

hadis yang terdapat dalam sembilan kitab hadis, yakni: Sahih Bukhari, Sahih

Page 6: Buku Takhrij Hadist

Muslim, Sunan Abu Dawud, Sunan Turmuzi, Sunan Nasai, Sunan Ibnu Majjah,

Sunan Daromi, Muwatta Malik, dan Musnad Ahmad.

D. CARA MELAKSANAKAN TAKHRIJUL HADIS

Secara garis besar menakhrij hadis (takhyijul hadis) dapat dibagi menjadi dua

cara dengan menggunakan kitab-kitab sebagaimana telah disebutkan di atas.

Adapun dua macam cara takhrijul hadis yaitu:

1. Menakhrij hadis telah diketahui awal matannya, maka hadis tersebut dapat

dicari atau ditelusuri dalam kitab-kitab kamus hadis dengan dicarikan huruf awal

yang sesuai diurutkan dengan abjad.

Contohnya hadis Nabi:

Untuk mengetahui lafal lengkap dari penggalan matan tersebut, langkah yang

harus dilakukan adalah menelusuri penggalan matan itu pada urutan awal

matan yang memuat penggalan matan yang dimaksud. Ternyata halaman yang

ditunjuk memuat penggalan lafal tersebut adalah halaman 2014. Berarti, lafal

yang dicari berada pada halaman 20 14 juz IV. Setelah diperiksa, maka

diketahuilah bahwa bunyi lengkap matan hadis yang dicari adalah:

Artinya:

"(Hadis) riwayat Abu Hurairah bahwa Rasullulah bersabda, "(Ukuran) orang yang

Page 7: Buku Takhrij Hadist

kuat (perkasa) itu bukanlah dari kekuatan orang itu dalam berkelahi, tetapi yang

disebut sebagai orang yang kuat adalah orang yang mampu menguasai dirinya

tatkala dia marah."

Apabila hadis tersebut dikutip dalam karya tulis ilmiah, maka sesudah lafal

matan dan nama sahabat periwayat hadis yang bersangkutan ditulis, nama Imam

Muslim disertakan. Biasanya kalimat yang dipakai adalah

Nama sahabat periwayat hadis dalam contoh di atas adalah Abu Hurairah, dapat

pula ditulis sesudah nama Muslim dan tidak ditulis di awal matan. kalimat yang

dipakai berbunyi :

Dalam kitab Sahih Muslim dicantumkan di catatan kaki sebagaimana lazimnya.

Kamus yang disusun oleh Muhamad Fuad Abdul Baqi tersebut tidak

mengemukakan lafal hadis Nabi yang dalam bentuk selain sabda. bahkan hadis

yang berupa sabda pun tidak disebutkan seluruhnya. Contoh:

Lafal hadis tersebut tidak termuat dalam kamus, padahal Sahih Muslim

memuatnya dalam juz III halaman 1359, nomor urut hadis 1734. Hadis yang

dimuat dalam kamus adalah hadis yang semakna yang terdapat dalam juz dan

halaman yang sama dengan nomor urut hadis 1733, lafalnya berbunyi:

Page 8: Buku Takhrij Hadist

2. Menakhrij hadis dengan berdasarkan topik permasalahan (takhrijul hadis bit

Mundu'i)

Upaya mencari hadis terkadang tidak didasarkan pada lafal matan (materi)

hadis, tetapi didasarkan pada topik masalah. Pencarian matan hadis

berdasarkan topik masalah sangat menolong pengkaji hadis yang ingin

memahami petunjuk-petunjuk hadis dalam segala konteksnya.

Pencarian matan hadis berdasarkan topik masalah tertentu itu dapat ditempuh

dengan cara membaca berbagai kitab himpunan kutipan

hadis, namun berbagai kitab itu biasanya tidak menunjukkan teks hadis menurut

para periwayatnya masing-masing. Padahal untuk memahami topik tertentu

tentang petunjuk hadis, diperlukan pengkajian terhadap teks-teks hadis menurut

periwayatnya masing-masing. Dengan bantuan kamus hadis tertentu, pengkajian

teks dan konteks hadis menurut riwayat dari berbagai periwayat akan mudah

dilakukan. Salah satu kamus hadis itu ialah:

(Untuk empat belas kitab hadis dan kitab tarikh Nabi).

Kitab tersebut merupakan kamus hadis yang disusun berdasarkan topik

masalah. Pengarang asli kamus hadis tersebut adalah Dr. A.J. Wensinck (Wafat

1939 M), seorang orientalis yang besar jasanya dalam dunia perkamusan hadis.

Sebagaimana telah dibahas dalam uraian terdahulu, Dr. A.J. Wensinck adalah

juga penyusun utama kitab kamus hadis:

Page 9: Buku Takhrij Hadist

Bahasa asli dari kitab Miftah Kunuzis-Sunnah adalah bahasa Inggris dengan

judul a Handbook of Early Muhammadan. Kamus hadis yang berbahasa Inggris

tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Arab sebagaimana tercantum di atas

oleh Muhamad Fuad Abdul-Baqi. Muhamad Fuad tidak hanya menerjemahkan

saja, tetapi juga mengoreksi berbagai data yang salah.

Naskah yang berbahasa inggris diterbitkan untuk pertama kalinya pada tahun

1927 dan terjemahannya pada tahun 1934.

Dalam kamus hadis tersebut dikemukakan berbagai topik, baik. yang berkenaan

dengan masalah-masalah yang berkaitan dengan petunjuk Nabi maupun yang

berkenaan dengan masalah-masalah yang berkaitan dengan nama. Untuk setiap

topik biasanya disertakan beberapa subtopik, dan untuk setiap subtopik

dikemukakan data hadis dan kitab yang menjelaskannya. Berarti, lafal yang

dicari berada pada halaman 2014 juz IV. Setelah diperiksa, maka diketahuilah

bahwa bunyi lengkap matan hadis yang dicari adalah:

Artinya:

"(Hadis) riwayat Abu Hurairah bahwa Rasullulah SAW bersabda, "(Ukuran) orang

yang kuat (perkasa) itu bukanlah dari kekuatan orang itu dalam berkelahi, tetapi

yang disebut sebagai orang yang kuat adalah orang yang mampu menguasai

dirinya tatkala dia marah."

Jika hadis tersebut dikutip dalam karya tulis ilmiah, maka sesudah ditulis lafal

matan dan nama sahabat periwayat hadis yang bersangkutan, disertakan nama

Imam Muslim. Biasanya kalimat yang dipakai adalah:

Page 10: Buku Takhrij Hadist

Nama sahabat periwayat hadis, dalam contoh di atas adalah Abu Hurairah, dapat

pula ditulis sesudah nama Muslim dan tidak ditulis di awal matan.

Dalam hal ini, kalimat yang dipakai dapat berbunyi:

Dalam kitab Sahih Muslim dicantumkan di catatan kaki sebagaimana lazimnya.

Kamus yang disusun oleh Muhammad Fuad Abdul-Baqi tersebut tidak

mengemukakan lafal hadis Nabi yang dalam bentuk selain sabda. Bahkan hadis

yang berupa sabda pun tidak seluruhnya dimuat. Salah satu contohnya ialah lafal

hadis yang berbunyi:

Lafal hadis tersebut tidak termuat dalam kamus, padahal Sahih Muslim

memuatnya dijuz III halaman 1359, nomor urut hadis: 1734. Lafal yang dimuat

dalam kamus adalah hadis yang semakna yang terdapat dalam juz dan halaman

yang sama, dengan nomor urut hadis 1733. Lafal itu berbunyi:

Penggalan hadis nomor 1631 merupakan contoh juga dari matan hadis yang

tidak termuat dalam kamus itu. Kitab-kitab yang menjadi rujukan kamus tidak

hanya kitab-kitab hadis saja, tetapi juga kitab-kitab sejarah (tarikh) Nabi. Jumlah

kitab rujukan itu ada empat belas kitab, yakni:

Page 11: Buku Takhrij Hadist

Dalam kamus, llama dan beberapa hal yang berhubungan dengan kitab-kitab

tersebut dikemukakan dalam bentuk lambang. Contoh berbagai lambang yang

dipakai dalam kamus hadis Miftah Kunuzis-Sunnah, yaitu:

=j us pertama (awal)

= bab

= sahih al-bukhari

= Sunan Abi Daud

= Sunan At-Turmuzi

= Juz ketiga

= juz kedua

= Juz

= Hadis

Page 12: Buku Takhrij Hadist

= Musnad Ahmad

= juz kelima

= juz keempat

= Musnad Zald bin Ali

= juz keenam

= halaman (Sathah)

= Musnad Abi Daud At-Thayalisi

= Tabaqat Ibni Saad

= Bagian Kitab (Qismul-kitab)

= Konfirmasikan data yang sebelumnya dengan

data yang sesudahnya

= Magazi AI-Waqidi

= Kitab ( dalam arti bagian)

= Muatta' Malik

= Sunan Ibni Majah

= Sahih Muslim

= Hadis terulang beberapa kali

= Sunan Ad-Darimi

Page 13: Buku Takhrij Hadist

= Sunan An-Nasai

= Sirah Ibni Hisyam

Angka kecil yang berada di sebelah kiri bagian atas dari angka Yang umum =

hadis yang bersangkutan termuat sebanyak angka kecil itu pada halaman atau

bab yang angkanya disertai dengan angka kecil tersebut.

Setiap halaman kamus terbagi dalam tiga kolom. Setiap kolom memuat topik;

Setiap topik biasanya mengandung beberapa subtopik; dan pada setiap subtopik

dikemukakan data kitab yang memuat hadis yang bersangkutan. Cara

penggunaannya seperti berbagai hadis yang dicari adalah yang memberi

petunjuk tentang pemenuhan nazar: Dengan demikian, topik Yang dicari dalam

kamus adalah topik tentang nazar. Dalam kamus (Miftah Kunuzis-Sunnah)

terbitan Lahore (pakistan), topik nazar termuat di halaman 497, kolom ketiga.

Topik tersebut mengandung empat belas subtopik. Subtopik Yang dicari berada

pada urutan kedua belas, di halaman 498, kolom ketiga. Data Yang tercantum

dalam subtopik tersebut adalah sebagai berikut :

Page 14: Buku Takhrij Hadist

Dengan memahami kembali maksud lambang-lambang yang telah dikemukakan

dalam uraian sebelumnya, maka dapat diketahui bahwa maksud data di atas

ialah:

1. Sunan Abu Daud, nomor urut kitab (bagian): 21; nomor urut bab: 22.

2. Sunan lbnu Majah, nomor urut kitab (bagian): 11;nomor utut bab: 18.

3. Sunan Ad-Darimi, nomor urut kitab (bagian): 14; nomor urut bab: 1.

4. Muatta ' Malik, nomor urut kitab (bagian): 22 nomor urut bab: 3.

5. Musnad Ahmad, juz ll, halaman 159; juz lII, halaman 419; dan juz VI,

halaman 266 ( dalam halaman itu, hadis dimaksud dimuat dua kali) .

Setelah data diperoleh, maka hadis yang dicari, yakni dalam hal ini hadis yang

membahas pemenuhan nazar diperiksa pada kelima kitab hadis di atas. Judul-

judul kitab (dalam arti bagian) yang ditunjuk dalam data di atas dapat diperiksa

pada daftar nama kitab (dalam arti bagian) yang termuat pada Bab IV tulisan ini

untuk masing-masing kitab hadis yang bersangkutan.

Apabila yang dicari, misalnya berbagai hadis Nabi tentang tata cara salat malam

yang dilakukan Nabi pada bulan Ramadan, maka topik yang dicari dalam kamus

adalah topik Ramadan. Topik tersebut ada di halaman 211, kolom ketiga.

Subtopik untuk Ramadan ada dua puluh satu macam. Subtopik yang dicari

berada pada urutan subtopik keenam dan terletak di halaman 212, kolom kedua

(tengah). Data yang dikemukakan adalah :

Page 15: Buku Takhrij Hadist

Dengan memeriksa lambing-lambang yang telah dikemukanan dalam

pembahasan terlebih dahulu, maka data tersebut dapat dipahami maksudnya.

Sesudah itu lalu diperiksa hadis-hadis yang termuat dalam keenam kitab hadis

tersebut, yakni dalam Sahih Al-Bukhari, Sahih Muslim, Sunan At-Turmuzi, Sunan

Abu Daud, Sunan An-Nasai dan Musnad Ahmad.

Sekiranya topik yang dikaji berkaitan dengan nama orang, misalnya Abu Jahal,

maka nama tersebut ditelusuri dalam kamus. Nama Abu Jahal ternyata terletak

di halaman l5 kolom kedua, subtopiknya ada empat macam. Data untuk subtopik

yang pertama, misalnya berbunyi sebagai berikut

(Keburukan tingkah laku Abu Jahal terhadap Nabi SAW.

Page 16: Buku Takhrij Hadist

Dengan demikian untuk mengetahui keburukan tingkah laku AbuJahal kepada

Nabi Muhamad, dapat diperiksa hadis-hadis yang termuat

dalam:

1. Sahih Muslim, nomor urut kitab (bagian): 50; pada nomor urut hadis: 28

2. Musnad Ahmad, juz II, halaman 370. Data tersebut agar dikonfirmasikan

dengan data yang dikemukakan sebelumnya dan sesudahnya.

3. Sirah Ibnu Hisyam, halaman 184.

Untuk memperlancar pencarian hadis berdasarkan topik tersebut, perlu

dilakukan praktek pencarian hadis berdasarkan data yang dikemukakan oleh

kamus. Perlu ditegaskan bahwa berbagai hadis yang ditunjuk oleh kamus

belum dijelaskan kualitasnya. Untuk mengetahui

kualitasnya diperlukan penelitian tersendiri.

Page 17: Buku Takhrij Hadist

BAB DUA

MENGENAL PROGRAM MAUSU‟AH

A. NAMA PROGRAM

Program ini bernama Mausu‟ah al-Hadits as-Syarif al-Kutub at-Tis‟ah merupakan

software computer yang tersimpan dalam compact disk read only memory (CD

ROM) diproduksi oleh Sakhr pada tahun 1991 edisi 1.2.

B. KANDUNGAN PROGRAM

Program ini mengandung seluruh hadits yang terdapat dalam al-Kutub at-Tis‟ah

meliputi: Kitab Shahih al-Bukhari, Kitab Shahih Muslim, Kitab Sunan Abu Dawud,

Kitab Sunan an-Nasa‟i, Kitab Sunan at-Tirmidzi, kitab Sunan Ibnu Majah, kitab

Suan ad-Darimi, Kitab al-Muwattha‟, dan kitab Musnad Ahmad bin Hanbal.

Semua lengkap sanad dan matannya, di samping itu, program ini mengandung

data-data mengenai biografi, daftar guru da murid, al-jarh wa at-ta‟dil, dari semua

periwayat hadits dalam al-kutub at-tis‟ah tersebut. Program ini juga mampu

menampilkan skema sanad hadits, baik skema satu jalur maupun skema semua

jalur periwayatan. Skema sanad tersebut dilengkapi dengan warna pada kotak

rawi dimana warna itu menunjukkan kualitas periwayat hadits tersebut. Warna

tersebut menjadi petunjuk yang memudahkan bagi penentuan kualitas sanad

hadits.

C. APLIKASI PROGRAM

Aplikasi Mausu'ah al-Hadits asy-Syarif (Ensiklopedia Hadits Syarif) ini cukup

populer di Indonesia dan sering digunakan untuk memperoleh teks-teks hadits

yang digunakan dalam penulisan buku. Selain mengakomodasi berbagai macam

penomoran, aplikasi ini juga memperkenalkan penomoran tersendiri: penomoran

Page 18: Buku Takhrij Hadist

al-Alamiyah. Namun, penomoran ini jarang dipakai dalam penulisan kitab, buku,

dan/atau artikel keislaman karena kalah populer dengan penomoran lain. Versi

online ensiklopedia ini dapat diakses di situs al-islam.com pada bagian hadits.

Versi online ini menampilkan berbagai kitab hadits dan syarah, namun hanya

menyediakan penomoran al-Alamiyah. Ensiklopedia ini memuat 9 kitab hadits

dengan berbagai penomoran. Pada Versi 2.00, aplikasi ini dilengkapi juga

dengan syarah. Berikut daftar kitab hadits, penomoran, dan syarah dalam

aplikasi ini:

Kitab Hadits Penomoran Jumlah

Hadits Syarah (Versi 2.00)

1. Shahih al-

Bukhari

Al-Alamiyah

Fath al-Bari

Dr. al-Bigha

7008

7563

7124

Fath al-Bari

2. Shahih Muslim Al-Alamiyah

Abdul Baqi

5362

3033

Al-Manhaj Syarh Shahih Muslim bin

Hajjaj

3. Sunan at-Tirmidzi Al-Alamiyah

Ahmad Syakir

3891

3956 Tuhfah al-Ahwadzi

4. Sunan an-Nasai Al-Alamiyah

Abu Ghuddah

5662

5758

Hasyiah as-Sindi ala an-Nasai

Hasyiah as-Suyuthi ala an-Nasai

5. Sunan Abu

Dawud

Al-Alamiyah

Muhyiddin

4590

5274

Aun al-Ma'bud

Ta'liqat al-Hafizh Ibnu Qayyim al-

Jauziyah

Page 19: Buku Takhrij Hadist

6. Sunan Ibnu

Majah

Al-Alamiyah

Abdul Baqi

Al-Azhami

4332

4341

4397

Hasyiah as-Sindi ala Ibnu Majah

7. Musnad Ahmad

Al-Alamiyah

Ihya at-Turats

Naskah al-

Maimuniyah

26363

27100

6 jilid

(Tidak memiliki syarah)

8. Muwaththa Malik Al-Alamiyah

Muwaththa Malik

1594

1891 Al-Muntaqa

9. Sunan ad-Darimi Al-Alamiyah

Ilmi dan Zamrali

3367

3503 (Tidak memiliki syarah)

D. SPESIFIKASI KOMPUTER

Untuk menjalankan program ini dibutuhkan computer multimedia dengan

hardware minimal CPU 486 keatas, monitor, keybord, mouse dan CD drive.

Program ini berbasis Windows dan yang dibutuhkan Windows 3.1. ke atas, dan

dianjurkan memakai Arabic Windows.

Untuk mengistal program ini, berturut-turut klik-lah:

Setting

Control Panel

Add/remove programs

Install

Next

Ketik F:/DISK1/Setup.exe (F: merupakan drive untuk CD, sesuaikan dengan

CD drive pada computer yang Saudara pakai)

Page 20: Buku Takhrij Hadist

Finish

Untuk memulai program ini, lakukanlah secara berturut-turut:

Buka Windows

Klik Start

Klik Program

Klik Hadits Program

Klik Hadits

Page 21: Buku Takhrij Hadist

BAB KETIGA

PENELUSURAN HADITS

Hadits merupakan sumber ajaran yang tidak bisa dilepaskan dari

kehidupan umat Islam. Ia merupakan penjelasan dari al-Qur‟an, atau ia

merupakan petunjuk pelaksanaan dari al-Qur‟an. Oleh sebab itu seorang muslim

tidak dapat menghindarkan diri dari mempelajari hadits Nabi SAW. seorang

pengkaji Islam sering memerlukan petunjuk tentang suatu hadits, baik matan (

materi, atau bunyi pernyataan hadits) atau sanad-nya (rangkaian para periwayat).

Pengekaji tersebut tentu saja dapat menelusuri dengan cara membaca seluruh

hadits yang terhimpun dalam kitab-kitab hadits. Cara yang demikian itu memang

sangat baik, namun memerlukan waktu yang lama. Untuk mempercepat proses

penelusuran dan pencarian hadits tersebut, ia dapat menggunakan dengan

memanfaatkan seperangkat komputer dengan program Mausu‟ah al-Hadits as-

Syarif yang bisa mengangses sembilan kitab induk hadis.

Terdapat delapan macam cara yang bisa digunakan untuk menelusuri

hadits-hadits yang terdapat dalam Kitab Shahih al-Bukhari, Kitab Shahih Muslim,

Kitab Sunan Abu Dawud, Kitab Sunan an-Nasa‟i, Kitab Sunan at-Tirmidzi, kitab

Sunan Ibnu Majah, kitab Suan ad-Darimi, Kitab al-Muwattha‟, dan kitab Musnad

Ahmad bin Hanbal. Kedelapan cara tersebut adalah:

1. Dengan memilih lafal yang terdapat dalam daftar lafal sesuai dengan hadits

yang dicari.

2. Dengan mengetikkan salah satu lafal dalam matan hadits.

3. Berdasar tema-tema kandungannya.

4. Berdasarkan kitab dan bab sesuai yang ada dalam kitab aslinya

5. Berdasarkan nomor urut hadits

6. Berdasarkan para periwayatnya

7. Berdasarkan aspek tertentu dalam hadits.

8. Berdasarkan Takhrij Hadits.

Page 22: Buku Takhrij Hadist

A. PENELUSURAN HADITS DENGAN MEMILIH LAFAL

Untuk dapat mencari hadits dengan metode ini adalah mengetahui sebagian

lafal dari matan hadis yang akan diteliti. Tanpa pengetahuan sebagian lafalnya,

cara ini tidak bisa digunakan. Langkah-langkah penelusuran dengan metode ini

adalah sebagai berikut:

Gambar A.1: Memilih daftar lafal hadits

1. Dari menu utama, pilihlah lafal ma‟ajim ( معاجم ) yang terdapat di kanan atas

nomor 3 dari kanan. Klik lafal ma‟ajim tersebut, kemudian akan muncul tiga

pilihan, lalu klik yang paling atas, yakni mu‟jam alfadz al-hadits. (lihat gambar

A.1).

Page 23: Buku Takhrij Hadist

Gambar A.2: Memilih lafal dari daftar

2. Di bawah al-Mu‟jam al-Mufahras muncul daftar huruf hijaiyah. Klik huruf

pertama dari lafal yang akan dicari pada daftar, lalu akan muncul dilayar

sebelah kanan daftar yang mempunyai huruf pertama sesuai yang dipilih.

3. Cari lafal yang diinginkan dengan menaik-turnkan layar lafal dengan meng-

klik tekan tanda anak panah di samping kanan layar. Setelah ketemu yang

dicari, klik lafal tersebut, kemudian klik juga gambar buku terbuka di bawah

daftar lafal.

Page 24: Buku Takhrij Hadist

Gambar A.3: Daftar hadits dari lafal yang dipilih.

4. Di bawah qaimat al-mawadhi‟ akan muncul daftar indeks hadits yang memuat

lafal tersebut. Pilih salah satu dari daftar tersebut hadits yang dicari dengan

meng-kliknya. Kemudian klik juga gambar buku terbuka yang ada di

bawahnya, maka hadits yang diinginkan akan muncul.

Gambar A.4: Hadits yang dicari melalui daftar lafal

Page 25: Buku Takhrij Hadist

B. PENELUSURAN HADITS DENGAN MENGETIKKAN LAFAL

Sebagaimana penelusuran hadits dengan memilih lafal, penelusuran hadits

dengan mengetikkan lafal juga mensyaratkan diketahuinya sebagian lafal dari

matan hadits yang akan dicari. Tanpa diketahuainya sebagian lafal tersebut, cara

ini tidak bisa digunakan. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

Dalam contoh, layar komputer menampilkan hadits sebagai berikut:

Gambar B.1.: Mencari hadits dengan mengetikkan lafal

1. Bukalah menu utama, kemudian pilihlah ‟bahs‟ dengan mengkliknya melalui

mouse. Kemudian akan muncul dua pilihan, pilihan al-bahs bi dalalat al-

kalimat. (lihat gambar B.1)

Page 26: Buku Takhrij Hadist

Gambar B.2: Mengetikkan lafal hadits

2. Di bawah ‟al-bahs al-sharfiy‟ isilah blangko dengan lafal yang paling sedikit

dipakai dalam matan-matan hadits, sebab jika lafal tersebut banyak dipakai

maka hasil pencariannya juga akan banyak sehingga menyulitkan dalam

memilihnya. Sebagai contoh hadits yang akan kita cari adalah ‟innama al-

a‟mal bi al-niyat‟, maka lafal hadis yang diketik adalah lafal niyat. (lihat

Gambar B.2). Bila keyboard komputer anda berhuruf latin, maka lihat daftar

konversi keyboard latin ke dalam keyboard Arab di halaman akhir buku ini.

3. Di bawah blangko isian lafal hadits tersebut, ada empat cara pilihan akses

terhadap lafal tersebut.

a) Pilih ‟ala mustawa al-kalimat‟ jika anda menginginkan hadits yang dicari

hanya yang memuat lafal yang sama persis dengan yang anda ketik.

b) Pilih ‟al-kalimat ma‟a al-lawashik‟ bila anda menginginkan hadits yang

dicari disamping memuat lafal yang sama, juga memuat berbagai dhamir

dan imbuhan dari lafal tersebut.

c) Pilih ‟ala al-mustawa al-jadr‟ bila anda menginginkan yang dicari adalah

semua hadis yang memuat lafal tersebut beserta seluruh lafal yang

memiliki akar kata yang sama.

Page 27: Buku Takhrij Hadist

d) Pilihlah ‟al-jadr nafsuh‟ bila anda menginginkan hanya hadits yang

memuat akar kata dari lafal yang anda ketikkan yang akan dicari. Dalam

contoh tersebut dalam gambar B.2 yang dipilih adalah ‟ ala mustawa al-

jadr. Bila anda tidak memilih, maka yang akan dipakai aalah alternatif a),

yaitu ála al-mustawa al-kalimat‟

4. Setelah anda mengetikkan lafal dan melakukan pemilihan cara akses, lalu

letakkan krusor pada gambar kaca pembesar dikotak bagian bawah

kemudian klik-lah dengan mouse. (lihat gambar B.2).

Gambar B.3: Memilih akar kata dari lafal yang diketikkan.

5. Setelah langkah keempat dilakukan, terkadang akan muncul daftar alternatif

akar kata dari lafal yang diketikkan, yaitu apabila lafal yang diketikkan

tersebut memungkinkan punya akar kata yang lebih dari satu. Pilihlah dari

salah satu alternatif yang ada dengan mengkliknya, lalu klik kota yang ada

gambar pembesarnya yang terletak di sebelah kiri daftar tersebut.

(perhatikan kursor pada gambar B.3). Bila anda ragu akar kata dari lafal yang

akan anda cari, pilihlah gambar tabel yang terletak di bwah gambar kaca

pembesar, atau kotak yang tengah, maka komputer akan mencari semua

hadits yang berdasar pada semua kar kata dari lafal yang anda ketikkan.

Page 28: Buku Takhrij Hadist

Dalam contoh gambar, ada dua akar kata dari lafal niyat, yaitu w-n-y dan n-w-

y, dan yang dipilih adalah akar n-w-y (lihat gambar B.3).

Gambar B.4: Memilih daftar hadits yang memuat lafal yang diketikkan.

6. Di bawah ‟qaimat al-mawadhi‟, akan muncul daftar hadits yang ada sesuai

dengan lafal yang diketikkan. Pilihlah satu yang anda inginkan dengan meng-

klik-nya dengan krusor. Untuk menaikkan atau menurunkan tampilan hadits

pada layar, tekanlah tanda anak panah, naik atau turun yang terletak di

sebelah kanan daftar.Dalam contoh, hadits yang memuat lafal yang seakar

dengan lafal an-niyat jumlahnya ada 19 buah hadits. Kemudian dipilih hadits

yang terletak pada nomor 2 dari daftar, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh

Imam Bukhari, terdapat pada kitab al-iman, dan dalam shahih al-bukhari

merupakan hadits nomor 52. kemudian klik-lah gambar buku terbuka yang

ada di bawah daftar. ( lihat kursor pada gambar B.4).

Page 29: Buku Takhrij Hadist

Gambar B.5: Hadits yang dicari sudah ditemukan

7. Setelah langkah ke 6 dilaksanakan, maka pada tampilan layar akan muncul

hadis lengkap dengan sanad dan matannya sesuai yang ada dalam daftar.

Jika ternyata haditsnya belum sesuai dengan yang anda cari, maka anda bisa

menekan gambar anak panah yang terdapat dikiri bawah kekiri atau kekanan

untuk merubah tampilan hadits di layar untuk mendapatkan tampilan hadits

yang ada di nomor atasnya atau bawahnya sesuai dengan yang ada didaftar.

C. PENELUSURAN HADITS BERDASARKAN TEMA KANDUNGANNYA

Bila kita lupa atau tidak tahu tentang lafal hadits yang akan dicari baik

keseluruhan atau salah satu bagiannya, maka cara ini bisa dipakai. Penelusuran

hadits berdasarkan tema kandungannya hanya mensyaratkan diketahuinya tema

hadits yang akan dicari, yaitu tentang hal tertentu yang menjadi pokok

Page 30: Buku Takhrij Hadist

pembicaraan hadits, tanpa harus diketahui lafal redaksionalnya. Caranya adalah

sbb:

Gambar C.1: Menu pada bahs

1. Buka menu utama, lalu pilihlah kata ‟bahs‟ yang terletak dipojok nomor dua

dari kanan yang terletak pada bagian kanan atas pada layar monitor dengan

cara meletakkan kursor pada kata ‟bahs‟ lalu meng-klik-nya dengan mouse.

Setelah itu akan muncul daftar menu dari ‟bahs‟ tersebut, lalu pilihlah kata ‟bi

dalalat maudhu‟ fiqhiy.

Page 31: Buku Takhrij Hadist

Gambar C.2: Daftar tema hadits

2. Akan muncul dua layar dalam monitor. Di sebelah kanan berisi layar dengan

judul „bahs bi dalalat al-maudhu‟, sedangkan disebelah kiri dengan judul at-

taqsim al-maudhu‟i (lihat gambar C.2). Pada at-taqsim almaudhu‟ berisi 14

tema hadits, yang masing-masing disa diturunkan sampai empat atau lima

kali sub-sub-sub-sub tema. Ke 14 terma tersebut adalah:

al-Iman

al-„ilmu

al-Umam as-shadiqah

as-Sirah

al-Qur‟an

al-Akhlak wa al-Adab

al-„Ibadat

al-Asyribah wa al-ath‟imah

al-Libas wa az-Zinah

al-Ahwal wa as-Syahsiyah

al-Mu‟amalat

al-Aqdhiyah wa al-Ahkam

Page 32: Buku Takhrij Hadist

al-Jinayat

al-Jihad

Pilihlah salah satu tema dari ke-14 tema tersebut dengan mengkliknya.

Gambar C.3.: Gambar sub-sub-sub-subtema dari al-iman

3. Untuk menemukan hadits yang terdapat dalam tema atau pun sub-sub-sub

tema (sesuai pilihan), kliklah gambar kaca pembesar yang terdapat di bawah

tengah dari layar sebelah kanan (bahs bi dalalat al-maudhu‟). Akan segera

muncul daftar hadits yang merupakan hasil pencarian yang berisi informasi

nama penyusun kitab, nomor hadits dalam kitab, periwayat pertama hadits

(sahabat), dan potongan awal matan hadits. (Lihat Gambar C.4)

Page 33: Buku Takhrij Hadist

Gambar C.4: Daftar Hadits yang terdapat dalam sub tema niyah al-istikhlaf

4. Dari daftar yang dihasilkan, pilihlah salah satu dengan mengkliknya untuk

mendapatkan teks lengkap haditsnya yang meliputi sanad dan matannya

sesuai dengan yang tercantum dalam kitab sumber aslinya. Kemudian kliklah

gambar buku terbuka yang ada dibagian kanan sebelah bawah dari layar

(qaimat natij al-bahs). Dalam layar monitor akan segera muncul teks lengkap

hadits beserta informasi letak tersebut dalam kitab sumbernya (lihat Gambar

C.5).

Page 34: Buku Takhrij Hadist

Gambar C.5: Teks hadits yang terdapat dalam sunan Abu Dawud kitab al-

iman wa an-nudzur

5. Untuk mendapatkan tampilan teks hadits yang ada di atasnya atau

dibawahnya sebagaimana yang terdapat dalam daftar hadits hasil pencarian,

kliklah tanda petunjuk arah kekanan atau kekiri yang terdapat dipojok kiri

bawah. Tanda ke kiri untuk mendapatkan tampilan hadits nomor sesudahnya

(bawahnya) dalam daftar, sedangkan tanda ke kanan untuk nomor

sebelumnya (di atasnya).

D. PENELUSURAN HADITS BERDASAR NAMA KITAB DAN JUDUL BAB

Penelusuran cara ini digunakan apabila seseorang menginginkan tampilan

hadits-hadits yang ada di layar seperti kalau ia membuka kitab haditsnya yang

tercetak pada kertas. Tampilannya akan urut mulai dari awal sampai akhir.

Caranya adalah sebagai berikut:

Page 35: Buku Takhrij Hadist

Gambar D.1. Daftar menu ardh

1. Buka menu utama, lalu klik „ardh yang terletak di sudut kanan atas,

kemudian akan muncul daftar menu ‟ardh sebagaimana terlihat dalam

gambar D.1.

2. Klik tabwib al-mashadir dari daftar menu ardh. Dalam layar kemudian akan

muncul ‟ardh bi dalalat at-tabwib yang membuat sembilan macam alternatif

kitab yang hendak di buka yang diwakili dengan nama penyusunnya.

Kesembilan kitab tersebut, Shahih al-Bukhari yang diwakili dengan menyebut

al-Bukhari, dan seterusnya (lihat gambar D.2). Dalam gambar yang dipilih

adalah Muslim, yang berarti kitab yang akan dibuka adalah shahih muslim.

Page 36: Buku Takhrij Hadist

Gambar D.2.: Daftar kitab dan judul bab-babnya

3. Klik salah satu kitab dari sembilan macam kitab tersebut,maka dalam layar

kemudian akan segera muncul daftar bab yang terdapat dalam kitab yang

terpilih tadi. Di samping itu juga terdapat informasi nomor urut bab dan

banyaknya sub bab dalam masing-masing bab tersebut. (Lihat gambar D.2.)

4. Pilihlah judul bab yang ingin anda buka dengan menaikkan atau menurunkan

tampilan daftar tema yang ada di layar dengan meletakkan kursor pada tanda

arah ke atas atau ke bawah yang terdapat di sebalah kanan layar dan

mengkliknya. Setelah judul bab yang anda cari ketemu, kliklah judul tersebut.

Dalam gambar D.2. yang dipilih adalah bab haid yang merupakan bab no.4

dalam kitab Shahih Muslim.

Bila anda akan mencari hadits melalui sub-bab, maka kliklah gambar alur ke

bawah (lihat gambar D.4 dan D.5), tetapi jika anda ingin langsung

menemukan haditsnya berdasarkan awal bab, maka teruskan dengan

mengklik gambar buku terukan (lihat gambar D.3)

Page 37: Buku Takhrij Hadist

Gambar D.3.: Tampilan hadits kitab haid dalam shahih muslim setelah

mengklik gambar buku pada gambar D.2

Gambar D.4: Setelah memilih bab kitab haid dalam Shahih Muslim, kemudian

memilih bab ”wujub al-ghasli ‟ala al-mar‟ati bi khuruj al-maniy minha” yang

terdapat dalam kitab haid nomor 7 dengan cara mengklik judul bab tersebut.

Page 38: Buku Takhrij Hadist

Dengan mengklik gambar buku terbuka di bawah judul sub bab maka akan

muncul tampilan hadits seperti dalam gambar D.5.

Gambar D.5: Tampilan hadits-hadits yang terdapat dalam bab ”wujub al-

ghasli ‟ala al-mar‟ati bi khuruj al-maniy minha” dalam kitab haid pada shahih

muslim. Tampilan ini muncul setelah mengklik gambar buku terbuka.

E. PENELUSURAN BEDASARKAN NOMOR HADIS

1. Buka menu utama. Klik perintah ‟ardh kemudian klik raqm al-hadits. (Lihat

gambar E.1)

Gambar E.1: Tampilan layar setelah di klik ‟ardh, dan segera akan di klik

raqm al-hadits yang terletak pada paling atas dari daftar menu ‟ardh.

Page 39: Buku Takhrij Hadist

2. Pilih kitab hadits yang akan di akses dengan mengkliknya.

3. Tulis nomor hadits yang akan dicari.

4. Pilih sistem penomoran siapa yang akan digunakan dengan mengklik salah

satu dari daftar yang ada di kotak bagian bawah.

Gambar E.2: Kitab yang diakses adalah Sunan at-Tirmidzi hadits yang dicari

nomor 2222. sistem penomoran yang digunakan adalah sistem default

komputer.

5. Klik gambar buku terbuka di sebelah bawah, maka akan muncul dalam

tampilan hadits yang kita cari.

Page 40: Buku Takhrij Hadist

Gambar E.3: Tampilan hadits nomor 2222 dalam Sunan at-Tirmidzi.

F. PENELUSURAN BERDASAR PERIWAYAT HADITS

Penelusuran dengan cara ini digunakan apabila kita menginginkan untuk

mencari hadits-hadits yang diriwayatkan oleh seorang perawi, baik untuk mencari

beberapa hadits ataupun semua hadits yang ia riwayatkan. Periwayat yang bisa

ditelusuri dengan metode ini bukan hanya terbatas pada periwayat yang

berstatus sahabat Nabi saja, tetapi juga untuk para periwayat non sahabat yang

ada di pertengahan sanad juga bisa dicari dengan cara ini. Cara mempergunakan

metode ini adalah sebagai berikut:

1. Buka menu utama, klik bahs, kemudian klik perintah bidalalati ruwwat al-

hadits.

Page 41: Buku Takhrij Hadist

Gambar F.1: Setelah di klik bahs muncullah daftar menu, di antaranya adalah

bidalalat ruwat al-hadits

2. Di bawah judul bahs bi dalalat al-ruwwat tedapat blangko isian yang harus

diisi dengan nama, kunyah, laqab, nasab,dan syahrah periwayat yang akan

dicari haditsnya.

3. Jika tidak tahu tentang identitas periwayat tersebut, klik gambar daftar list

yang ada di bawah yang tengah dari kotak bahs bi dalalat ar-ruwwat, maka

akan muncul qaimat ar-ruwwat di layar monitor yang berisi daftar para

periwayat yang terdapat dalam al-kutub at-tis‟ah.

4. Jumlah periwayat yang termuat dalam daftar sebanyak 8.622 orang yang

tersusun urut berdasarkan urutan huruf hijaiyah. Informasi yang terdapat

dalam daftar meliputi nama lengkap, kunyah, laqab, nasab, dan thabaqat.

Pilih salah satu dengan cara mengkliknya.

Page 42: Buku Takhrij Hadist

Gambar F.2: Daftar periwayat hadits yang terdapat dalam kutub at-tis‟ah Abu

Ishaq maula bani Hasyim diklik untuk dicari haditsnya.

5. Klik daftar list yang ada anak panahnya (dibagian bawah paling kanan dari

qaimat ar-ruwwat). Di sebelah kanan qaimat ar-ruwwat akan muncul kotak

bahs bidalalat ar-ruwwat.

6. Klik gambar alur ke atas atau ke bawah pada kotak bahs bidalalat ar-ruwwat

untuk melihat daftar guru atau daftar muridnya dalam meriwayatkan hadits.

Klik salah satu guru atau salah satu muridnya untuk mempersempit obyek

yang dicari. Bila yang dicari adalah hadits yang diriwayatkan dari semua

gurunya dan oleh semua muridnya, maka klik gambar kaca pembesar yang

terdapat pada bagian bawah pojok kanan.

Page 43: Buku Takhrij Hadist

Gambar F.3: Daftar guru Abu Ishaq maula bani Hasyim

Abdurrahman bin shakhr merupakan salah satu guru Abu Ishaq yang diklik

untuk dicari hadits yang diriwayatkan mereka bersama.

Gambar F.4: Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Ishaq dari Abdurrahman siap

dicari dengan mengklik gambar kaca pembesar yang ada dipojok kanan

bawah.

7. Tampilan layar berubah menjadi qaimat natij al-bahsi yang membuat daftar

hadits yang diriwayatkan oleh para periwaat yang dicari. Dengan mengklik

Page 44: Buku Takhrij Hadist

gambar buku terbuka yang terdapat dipojok kanan bawah, maka hadisnya

akan segera muncul.

Gambar F.5: Daftar hadis yang diriwayatkan oleh Abu Ishaq dari gurunya

Abdurrahman.

Gambar F.6: Teks hadits yang berupa sanad dan matan yang diriwayatkan

oleh Abu Ishaq dari Abdurrahman yang terdapat dalam sunan ad-Darimi kitab

as-Sair hadits nomor 2352.

Page 45: Buku Takhrij Hadist

G. PENELUSURAN BERDASARKAN KEADAAN TERTENTU

Bila ingin menelusuri hadits-hadits yang berisi ayat-ayat al-Qur‟an, bait-bait

syair, nama-nama malaikat, rasul, tempat, orang, kabilah, maka metode

penelusuran ini bisa dipergunakan. Demikian juga apabila ingin menelusuri

hadits-hadits yang mu‟allaq, mursal, qudsi, dan mutawatir, metode ini akan

banyak membantu.

Buka menu utama, klik ‟ardh, lalu klik faharis al-mashadir, maka akan

muncul enam macam pilihan, yaitu:

Al-Qur‟an al-Karim, untuk mencari hadits yang berisi ayat al-Qur‟an atau

hadits yang berisi qira‟at.

Al-A‟lam, untuk mencari hadits-hadits yang di dalam matannya terdapat

nama rasul, nabi, malaikat tempat, kabilah/jamaah, laki-laki, wanita, dan

peperangan.

Faharis at-Tirmidzi, untuk mencari hadits-hadits yang ada dalam Sunan at-

Tirmidzi yang diberi komentar oleh at-Tirmidzi berupa derajat kesahihan

kesahihan hadits, ataupun komentar al-jarh wa at-ta‟dil.

Athraf al-hadits, untuk mencari hadits-hadits qudsi, mutawatir, marfu‟,

mauquf, atau maqthu‟.

Ruwwat, untuk mencari daftar hadits yang sanadnya muttashil, ghairu

muttashil, mu‟allaq, mursal, dan mu‟allaq

Aqwal , untuk mencari daftar hadits yang memuat bait-bait sya‟ir, perkataan

penulis kitab, atau pernyataan penyelin kitab.

Pilih salah satu dengan mengkliknya.

Page 46: Buku Takhrij Hadist

Gambar G.1: Daftar menu pada ‟ardh. Akan segera diklik Faharis al-

Mashadir.

1. Hadits yang berisi ayat al-Qur‟an dan qiraat.

Buka menu utama, klik ‟ardh, lalu klik faharis al-mashadir.

Klik al-Qur‟an al-Karim

Klik ayat al-Qur‟aniyah atau Qiraat, sesuai pilihan

Klik gambar daftar list di kotak bawah yang kanan (lihat kursor pada

gambar G.2). Akan muncul daftar hadits yang di dalamnya terdapat ayat-

ayat al-Qur‟an dengan informasi sumber kitab, judul bab dalam kitab,

nama surat, nomor ayat, dan potongan hadits.

Page 47: Buku Takhrij Hadist

Gambar G.2: Mencari hadits yang ada ayat Qur‟annya.

Klik hadits yang dikehendaki setelah dipilih. Untuk menaikkan tampilan

daftar hadits, letakkan kursor pada arah tanda anak anah ke atas yang

terdapat disebelah kanan layar dan tekan, maka tampilan layar akan naik

ke atas, begitu juga tanda anak panah ke bawah jika ingin melihat daftar

yang ada di bawahnya.

Klik hasb al-mashdar yang terletak di bagian bawah daftar hadits, bila

menginginkan daftar hadits diurutkan berdasarkan urutan sumber hadits

dalam kutub at-tis‟ah. Klik hasb al-Qur‟an, bila menginginkan daftar hadits

diurutkan berdasarkan urutan surat dan ayat sebagaimana terdapat

dalam mushhaf. Klik Hijaiyah, bila menginginkan daftar hadits tersusun

berdasarkan urutan huruf hijaiyah pada wal matannya.

Page 48: Buku Takhrij Hadist

Gambar G.3: Daftar hadits yang di dalamnya ada ayat al-Qur‟an.

Klik gambar buku terbuka yang terdapat di bawah daftar hadits, maka

akan segera muncul teks hadits yang lengkap dengan sanad dan matan

yang di dalamnya terdapat ayat al-Qur‟an yang dicari.

Page 49: Buku Takhrij Hadist

Gambar G.4: Hadits hasil pencarian yang memuat ayat al-Qur‟an.

2. Hadits yang memuat nama-nama Rasul, nabi, malaikat, tempat, kabilah, laki-

laki, wanita, dan peperangan.

Buka menu utama ‟ardhi, lalu klik faharis al-mashadir.

Klik al-A‟lam, kemudian klik salah satu dari asma‟ ar-rasul, asma‟ al-nabi,

asma malaikat, asma‟ al-amakin, asma‟ al-jama‟at, asma‟ ar-rijal, asma‟

an-nisa‟, atau asma‟ al-ghazwat sesuai dengan yang akan dicari. Dalam

contoh ini yang akan diklik adalah asma‟ an-nisa‟.

Gambar G.5: Mencari hadits yang memuat nama wanita.

Klik gambar daftar list yang ada di bawah bagian kanan maka kan segera

muncul daftar hadits yang dicari. Dalam daftar termuat informasi

mengenai sumber hadits, nama bab, dan nama wanita.

Klik hijaiyah yang terdapat di bawah daftar untuk memilih urutan daftar

hadis berdasar urutan huruf hijaiyah dari nama wanita yang hendak dicari.

Page 50: Buku Takhrij Hadist

Klik hasb al-mashdar bila ingin urutan daftar hadits berdasar urutan

sumber hadits.

Gambar G.6: Daftar hadits yang memuat nama wanita dalam matannya.

Nama tersebut diurutkan berdasar urutan hijaiyah. Hadits yang terdapat

nama Zainab Putri Rasulullah terdapat dalam Musnad Ahmad siap diklik.

Page 51: Buku Takhrij Hadist

Gambar G.7: Teks hadits lengkap yang dalam matannya terdapat nama

Zainab putri Rasulullah terdapat dalam Musnad Ahmad hadits nomor 2020

3. Hadits yang berisi komentar at-Tirmidzi mengenai derajat kesahihan dan al-

jarh wa at-ta‟dil.

Buka menu utama, klik ‟ardh, lalu klik faharis al-mashadir.

Klik faharis at-tirmidzi, lalu klik darajat al-hadits bila ingin mencari derajat

hadits tertentu menurut at-Tirmidzi atau klik al-jarh wa at-ta‟dil bila ingin

mencari kritik dan komentar at-tirmidzi terhadap para periwayat hadits.

Gambar G.8: Mencari kualitas hadits tertentu at-Tirmidzi.

Klik gambar list yang ada di bawah kanan, maka akan muncul daftar

darajat al-hadits at-tirmidzi.

Page 52: Buku Takhrij Hadist

Gambar G.9: Daftar Derajat hadits dalam ungkapan at-Tirmidzi

Klik derajat hadits yang ingin dicari. At-Tirmidzi memakai 97 macam istilah

ketika memberi komentar terhadap derajat hadits-hadits yang terdapat

dalam kitab Sunannya. Dalam contoh dipilih perkataan at-Tirmidzi ‟hadits

la yashihu‟

Gambar G.10: Daftar hadits yang dikomentari at-Tirmidzi sebagai hadits la

yashihu. Diklik hadits no. 2035 dalam Sunan at-Tirmidzi.

Page 53: Buku Takhrij Hadist

Klik gambar buku terbuka di kanan bawah akan segera muncul hadits

yang dicari.

Gambar G.11: teks hadits lengkap yang diberi komentar at-Tirmidzi sebagai

‟hadits la yashihu‟ yang terdapat dalam dalam Sunan at-Tirmidzi hadits nomor

2035.

Klik tanda arah di kiri bawah. Ke kiri untuk mendapatkan tampilan teks

hadits yang ada di nomor urutan sesudahnya dari daftar, dan ke kanan

untuk nomer urut sebelumnya.

4. Jenis-jenis hadits qudsi, mutawatir, marfu‟, mauquf, dan mauqthu‟.

Buka menu utama, klik ‟ardh, lalu klik faharis al-mashadir.

Klik athraf al-hadits

Klik salah satu dari ahadis Qudsiyah, Ahadis Mutawatirah, Ahadis

Marfu‟ah, ahadits mauqufah, atau ahadis maqthu‟ah sesuai dengan yang

akan dicari. Dalam contoh gambar yang diklik adalah ahadis qudsiyah.

Page 54: Buku Takhrij Hadist

Gambar G.12: Akan mencari hadits-hadits qudsi

Klik gambar buku terbuka di kanan bawah. Akan segera muncul daftar

hadits yang dicari. Dalam contoh, muncul daftar hadits-hadits qudsi yang

terdapat dalam kutub at-tis‟ah yang banyaknya 798 hadits.

Gambar G.13: Daftar hadits qudsi yang terdapat dalam al-kutub at-tis‟ah.

Hadis Bukhari nomor 764 siap dicari.

Page 55: Buku Takhrij Hadist

Klik hadits yang diinginkan berdasarkan informasi yang ada dilayar.

Klik gambar buku terbuka yang ada di kanan bawah. Akan segera muncul

teks hadits lengkap yang dicari.

Gambar G.14: Teks hadits qudsi yang terdapat dalam shahih al-Bukhari

dalam kitab al-adzan hadits nomor 764.

5. Hadits yang sanadnya muttashil, ghair muttashil, mu‟allaq, mursal, munqathi.

Buka menu utama, klik ‟ardh, lalu klik faharis al-mashadir.

Klik ruwwat.

Klik salah satu asanid muttashilah, asanid ghairu muttashilah, mawadhi‟

ta‟liq, mawadhi‟ irsal, atau mawadhi‟ inqitha‟ sesuai dengan aspek yang

ingin dicari. Dalam contoh yang diklik adalah mawadhi‟ inqitha‟ untuk

mencari hadits-hadits munqathi‟ beserta letak keterputusan sanadnya.

Page 56: Buku Takhrij Hadist

Gambar G.15: Akan mencari hadits munqathi‟

Klik gambar buku terbuka di kanan bawah. Akan segera muncul daftar

hadits munqathi‟ dan letak keterputusannya.

Gambar G.16: Daftar tempat yang menyebabkan keterputusan sanad hadits.

Klik tempat keterputusan sanad yang dicari.

Page 57: Buku Takhrij Hadist

Klik gambar buku terbuka di kanan bawah, akan segera muncul teks

hadits lengkap beserta informasi tempat terputusnya sanad.

Gambar G.17: Letak keterputusannya pada lafal ‟an antara az-Zuhri dengan

Jabir ibn ‟Abdullah, karena az-Zuhri adalah atba‟ at-tabi‟in sedangkan Jabir

adalah sahabat.

6. Hadits yang memuat bait syair, perkataan penulis kitab, atau pernyataan

penyalin kitab.

Buka menu utama, klik ‟ardh, lalu klik faharis al-mashadir

Klik aqwal.

Klik salah satu dari abyat syi‟riyah, qaul al-mushannifin atau qaul at-

talamidz sesuai dengan aspek yang akan dicari. Dalam contoh abyat as-

syi‟riyah yang dicari

Page 58: Buku Takhrij Hadist

Gambar G.18: Akan mencari bait-bait sya‟ir yang terdapat dalam hadits.

Klik gambar buku terbuka yang terdapat di kanan bawa. Akan segera

muncul daftar hadits yang memuat bait-bait sya‟ir.

Gambar G.19: Daftar hadits yang memuat bait-bait sya‟ir yang ditampilkan

urut berdasar urutan huruf hijaiyah pada wal syairnya.

Page 59: Buku Takhrij Hadist

Klik hadits yang akan dicari berdasar informasi yang ada dalam daftar.

Dalam contoh yang diklik adalah hadits yang terdapat dalam shahih

muslim kitab az-zakat.

Klik gambar buku terbuka yang terdapat dikanan bawah. Akan segera

muncul teks lengkap hadits yang di dalamnya terdapat syair.

Gambar G.20: Teks hadits dalam shahih Muslim kitab zakat yang di dalamnya

terdapat bait-bait syair.

H. PENELUSURAN BERDASARKAN TAKHRIJ HADITS

Cara ini adalah untuk mencari hadits terntentu yang terdapat dalam suatu

kitab tertentu yang juga terdapat dalam kitab lainnya, seperti hadits-hadits yang

ada dalam shahih bukhari yang juga dirwayatkan dalam 8 kitab lainnya, atau

7,6,5,4.3.2. atau 1 kitab lainnya.

1. Buka menu utama, klik bahs, lalu klik bi dalalat takhrij al-hadits

Page 60: Buku Takhrij Hadist

Gambar H.1: Mencari takhrij hadits

2. Di bawah kotak bahs bi dalalat at-takhrij akan muncul dua kotak utama

bagian atas ada 9 alternatif kitab sebagai sumber hadits yang akan dicari

takhrijnya, dan hanya bisa satu buah yang bisa diklik. Pada bagian bawah ada

9 alternatif kitab yang juga bisa diklik maksimal 8 buah kitab selain yang

telah diklik di atas. Klik masing-masing di atas dan di bawah sesuai dengan

yang diinginkan. Pada gambar H.2 yang diklik pada bagian atas adalah al-

Bukhari, sedangkan pada bagian bawah yang diklik adalah 8 kitab, yaitu

muslim, Abu Dawud, Nasa‟i, Tirmidzi, Ibn Majah, Malik, Imam Ahmad, dan ad-

Darimi. Artinya akan dicari hadits-hadits yang terdapat dalam shahih al-

Bukhari yang juga diriwayatkan dalam 8 kitab yang lain.

Page 61: Buku Takhrij Hadist

Gambar H.2: Mecari hadits-hadits bukhari yang juga diriwayatkan dalam 8

kitab lainnya.

3. Klik gambar kaca pembesar yang ada di bawah, maka akan muncul daftar

hadits.

Gambar H.3: Daftar hadits Bukhari yang juga diriwayatkan dalam 8 kitab

lainnya. Jumlahnya ada 499 hadits.

4. Klik hadis yang ada dalam daftar.

5. Klik gambar buku terbuka yang terdapat di bawah paling kanan. Akan segera

muncul hadits yang dicari.

Gambar H.4: Hadits dalam shahih bukhari kitab al-i‟tikaf yang juga

diriwayatkan dalam 8 kitab lainnya.

Page 62: Buku Takhrij Hadist

BAB KE EMPAT

PENELITIAN SANAD HADITS

Ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalam penelitian sanad hadits.

Langkah-langkah tersebut antara lain adalah

1. Meneliti pribadi periwayat, meliputi biografi dan penilaian terhadapnya

tentang al-jarh wa at-ta‟dil.

2. meneliti persambungan sanadnya, meliputi; mencari informasi nama-nama

guru dan muridnya, serta metode periayatan.

3. melakukan i‟tibar, meliputi; mencari sanad lain dari kitab yang sama,

mencari sanad lain dari kitab yang berbeda, serta membuat skema

berbagai sanad.

Berikut ini akan diterangkan penerapan langkah-langkah penelitian hadits

dengan komputer. Pada bab III telah dijelaskan delapan cara untuk dapat

menemukan hadits. Setelah hadis yang diinginkan sudah kita peroleh (seperti

gambar 4.A.1), maka tahapan langkah-langkah penelitian hadits akan dilakukan.

A. MENCARI BIOGRAFI

1. Klik ar-ruwwat yang ada di sebelah kanan layar, maka di bagian bawah layar

akan muncul kotak tarjamah, syusukh, talamidz, rutbah, dan jarh ta‟dil.

Selain itu, nama-nama rawi yang terdapat dalam teks naskah hadits akan

berubah warna menjadi biru. Khusus untuk rawi yang biografinya akan

muncul, dalam teks naskah hadits namanya akan berubah menjadi merah.

Untuk memindah nama rawi yang akan divarikan informasinya bisa

menggunakan mouse dengan meletakkan kursor pada nama rawi yang

diinginkan kemudian mengkliknya, atau bisa juga menggesernya dengan

masukan keybord.

Page 63: Buku Takhrij Hadist

Gambar 4.A.1: naskah hadits yang akan diteliti

2. Klik tarjamah yang ada di bagian bawah layah, maka akan muncul informasi

biografi rawi yang dimaksud.

Gambar 4.A.2.: informasi biografi rawi

Page 64: Buku Takhrij Hadist

B. MENCARI PENILAIAN TENTANG AL-JARH WA AT-TA‟DIL

1. Klik ar-ruwat sebagaimana langkah A.1.

2. Klik jarh ta‟dil pada kotak di sebelah bawah layar, maka akan mencul

informasi lafal jarh ta‟dil beserna nama ulama yang memberikan penilaian.

Gambar 4.B.1: Informasi jarh ta‟dil beserta nama ulama yang menilai.

C. MENCARI DAFTAR NAMA GURU RAWI

1. Klik ar-ruwat sebagaimana langkah A.1. diatas.

2. Klik syuyukh pada kotak di sebalah bawah layar, maka akan muncul

informasi daftar guru rawi.

Gambar 4.C.1. Informasi daftar guru rawi

Page 65: Buku Takhrij Hadist

D. MENCARI DAFTAR NAMA MURID RAWI

1. Klik ar-ruwwat sebagaimana langkah A.1

2. Klik talamidz pada kotak disebelah bawah layar, maka akan muncul informasi

daftar murid rawi

Gambar 4.D.1.: Informasi daftar murid rawi

E. MENCARI JALUR SANAD LAIN DALAM KITAB YANG SAMA

1. Klik ‟athraf pada lafal yang terdapat di layar sebelah kanan (lihat gambar

4.E.1), maka di bagian bawah layar akan muncul daftar hadits semakna

dengan letak dan sanad yang berbeda yang terdapat dalam kitab yang sama.

Page 66: Buku Takhrij Hadist

Gambar 4.E.1: mencari athraf hadits

2. Klik kotak dua lembar kertas yang terletak di layar bagian bawah, di sebelahh

kiri dari daftar hadis semakna, untuk membandingkan teks matan hadits

dengan athrafnya.

Gambar 4.E.2: Membandingkan matan hadits dengan athrafnya.

Page 67: Buku Takhrij Hadist

F. MENCARI JALUR SANAD LAIN DALAM KITAB YANG BERBEDA

1. Klik takhrij pada lafal yang terdapat di layar sebelah kanan (lihat gambar

4.F.1), maka di bagian bawah layar akan muncul daftar hadits semakna

dengan letak dan sanad yang berbeda yang terdapat dalam kitab yang

berbeda.

Gambar 4.F.1.: Mencari takhrij hadits.

2. Klik kotak ‟dua lembar kertas‟ yang terdapat dilayar bagian bawah, di sebelah

kiri dari daftar hadits semakna, untuk membandingkan teks matan hadits

dengan takhrijnya.

Page 68: Buku Takhrij Hadist

Gambar 4.F.2: Membandingkan matan hadits dengan takhrijnya.

G. MENCARI SKEMA JALUR BERBAGAI SANAD

1. Klik ‟sanad‟ yang terletak di sebelah kanan layar, maka akan muncul kotak

alternatif di bagian bawah layar, yaitu sanad al-hadits dan thuruq ar-riwayah.

Gambar 4.G.1: Mencari skema sanad hadits

Page 69: Buku Takhrij Hadist

2. Klik sanad al-hadits untuk mencari skema satu sanad hadits yang diteliti,

atau klik thuruq ar-riwayat untuk mencari skema semua sanad.

Gambar 4.G.2.: Skema satu sanad beserta teks haditsnya.

Gambar 4.G.3.: Skema berbagai sanad hadits

Page 70: Buku Takhrij Hadist

Gambar 4.G.4.: Skema berbagai sanad yang diperkecil dengan mengklik

gambar skema yang ada kaca pembesarnya.

H. MENCARI MAKNA LAFAL YANG GHARIB

1. Klik ‟ma‟ani‟ yang terletak di sebelah kanan layar, maka lafal gharib yang ada

dalam teks naskah hadits akan berubah warna menjadi biru. Khusus untuk

lafal yang muncul penjelasan lafalnya akan berubah menjadi merah. Lafal

yang akan dicari maknanya bisa digeser dengan mouse ataupun masukan

keyboard.

Gambar 4.H.1: Mencari makna lafal gharib.

Page 71: Buku Takhrij Hadist

BAB V

MENYALIN DAN MENCETAK HADITS

A. MENYALIN HADITS

1. Klik ‟naql an-nas‟ yang terletak di bagian kanan layar.

2. Klik gambar ‟teks dan tustel‟ yang terdapat dibagian bawah sebelah kiri.

3. Buka microsoft word atau program lain tempat menyalin. Saling dengan

mengklik paste pada program microsoft word. Penyalinan ini bisa dilakukan

bila MS word nya didukung oleh font Arabic, atau bahkan MS word Arabic.

Gambar 5.A.1.: Menyalin hadits

B. MENCETAK HADITS

1. Sambungkan komputer dengan printer, dan siapkan kertas.

2. Klik ‟Thiba‟ah‟ yang ada di sebelah kanan layar bagian bawah, dan tunggu

sampai mencetak pada printer. Untuk penyesuaian spesifikasi printer dan

ukuran kertas, klik khiyarat, lalu tajhiz at-thabi‟ah pada menu utama.

Page 72: Buku Takhrij Hadist

Gambar 5.B.1: Mencetak hadits.

Page 73: Buku Takhrij Hadist

BAB VI

PENUTUP

Demikianlah telah disampaikan tentang takhrij al-hadits, mulai dari

pengertian, manfaat, takhrij manual, takhrij dengan menggunakan program

mausuah dalam pembahasan terdahulu. Aspek-aspek peting program untuk

kebutuhan penulusuran dan penelitian hadits telah dipaparkan.

Memang masih ada beberapa fungsi dari program yang tidak dikemukakan

dalam pembahasan ini. Hal ini disebabkan karena penekanan panduan ini

adalah untuk kebutuhan praktis, yaitu penelusuran dan penelitian hadits.

Dengan demikian, fasilitas dan fungsi yang tidak secara langsung berkaitan

dengan penekanan dan tujuan penulisan panduan ini tidak dikemukakan

pembahasannya. Dengan harapan, apabila fungsi-fungsi dan fasilitas yang telah

dikemukakan dalam buku ini telah dikuasai maka fungsi dan fasilitas yang lain

dengan sendirinya akan dapat dikuasai.

Mudah-mudahan buku ini bisa memberikan manfaat bagi peminat hadits

khususnya, dan bagi peminat studi Islam pada umumnya.

Page 74: Buku Takhrij Hadist

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Halaman judul

Daftar Isi

BAB SATU ____ 1- 16

Tentang Ilmu Takhrijul Hadits, meliputi: Pengertian, Manfaat, Kitab-kitab yang

diperlukan, dan Cara Melaksanakan Takhrijul Hadits secara manual.

BAB DUA ____ 17 – 20

Tentang Program Mausu‟ah kutub at-tis‟ah, meliputi; Nama Program, Kandungan

Program, Aplikasi Program, dan Spesifikasi Komputer .

BAB TIGA ____ 21 - 61

Tentang Penelusuran Hadits; Penelusuran dengan memilih lafal, Penelusuran

hadits dengan mengetik lafal, Penelusuran hadits berdasarkan tema,

Penelusuran berdasarkan nama kitab dan judul bab, Penelusuran berdasarkan

nomor hadits, Penelusuran berdasarkan periwayat hadits, Penelusuran

berdasarkan keadaan tertentu, dan Penelusuran berdasarkan takhrij.

BAB EMPAT ____62 - 70

Penelitian Sanad Hadits; Mencari Biografi, Mencari Penilaian tentang al-jarh wa

at-ta‟dil, Mencari Daftar nama guru rawi, Mencari daftar nama murid, Mencari

jalur sanad lain dalam kitab yang sama, Mencari jalur sanad lain dalam kitab

yang berbeda, Mencari skema jalur berbagai sanad, dan Mencari makna lafal

yang gharib

BAB LIMA ____ 71 – 72

Menyalin dan Mencetak Hadits

BAB ENAM ____ 73

Penutup

Biografi Penulis

Page 75: Buku Takhrij Hadist

(Praktek Takhrjul Hadits)

Dosen Pengampu:

Nur Kholis, M.Ag.

PROGRAM STUDI TAFSIR HADITS

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA

2009

Page 76: Buku Takhrij Hadist

BIOGRAFI PENULIS

Nur Kholis, M.Ag., lahir di Jember, Jawa Timur pada 2 September 1975.

Pendidikan formalnya dimulai dari MI Mamba‟ul Ulum Curah Putih Jember

(1988), diteruskan di MTs Paleran Jember (1991), dan sekolah menengahnya

diselesaikan pada tahun 1994 di Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK)

Jember. Pendidikan tinggi diselesaikan pada tahun 1998 pada Jurusan Tafsir-

Hadits Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Program Pasca

Sarjana (S2) diselesaikan pada tahun 2002 pada Program Studi Aqidah dan

Filsafat di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sekarang sedang menempuh program

Doktor (S3) di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Ia menjalani karir sebagai Dosen

Tetap Yayasan di Program Studi Tafsir-Hadits Fakultas Agama Islam Universitas

Ahmad Dahlan Yogyakarta sejak tahun 2000 dengan mengampu matakuliah

Tafsir dan Hadits. Karir Struktural sebagai Ketua Program Studi Tafsir-Hadits FAI

UAD tahun 2001-2004 dan sebagai Pembantu Dekan I FAI UAD pada tahun

2004-2008.

Dia telah beberapa kali mendapatkan dana penelitian dari Dikti Diknas

pada kajian wanita maupun penelitian dosen muda, di antaranya adalah

OTONOMI ISTRI DALAM KELUARGA: Studi atas Hadits Nabi dalam Kitab Shahih al-

Bukhari dan Shahih Muslim.(Kajian Wanita Tahun Anggaran 2004/2005) (DIKTI/

Kajian Wanita). HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI-ISTRI DALAM RUMAH TANGGA

PERSPEKTIF KESETARAAN GENDER: Studi atas UU Nomor 1 Tahun 1974(Kajian

Wanita Tahun Anggaran 2005/2006) (DIKTI/Kajian Wanita). PARTISIPASI LAKI-

LAKI DAN PEREMPUAN BAGI KESEHATAN REPRODUKSI DALAM HADIS NABI

S.A.W. (Studi Hadis Nabi dalam Kitab Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim)

(DIKTI/ Dosen Muda). Di samping itu beberapa karya yang dipublikasikan dalam

jurnal adalah Sejarah, Teks dan Pembacaan Post kolonial (Jurnal Studi Islam

“MUKADDIMAH” Kopertais Wil. III dan PTAIS DIY. Lafadz dan Makna dalam

Epistemologi Bayani (Jurnal Ikatan Pengajar Bahasa Arab di Indonesia “AL-

HADHARAH”:Bahasa, Sastra dan Budaya Arab). Hadits Nabi tentang Otonomi Istri

dalam Keluarga (Jurnal Studi Islam “MUKADDIMAH” Kopertais Wil. III dan PTAIS

DIY).TAFSIR BIL MA‟TSUR: Menelusuri Perkembangan, Keunggulan, dan

Relevansinya di Era Kini (Jurnal Studi Islam “MUKADDIMAH” Kopertais Wil. III dan

PTAIS DIY), Pendidikan Nonseksis : Telaah Konsep Kesetaraan dalam al-Qur‟an

dan Hadits (Jural AL-BAYAN, FAI UAD)

Beberapa buku yang telah terbit di antaranya; Pengantar Studi Qur‟an dan

Hadits (Teras, 2008), Pengantar Hermeneutika Qur‟an (Teras, 2008), Bimbingan

Nabi untuk Mengatasi 101 Masalah (Mizania, 2009)

Page 77: Buku Takhrij Hadist

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim. Hamdan syukran laka yaa Allah. Shalatan wa

salaman „alaika yaa habiballah. Fa aqulu la haula wa quwwata illa billah. Amma

ba‟du.

Rasulullah SAW bersabda: “Telah aku tinggalkan untuk kalian dua hal.

Barang siapa berpegang kepada keduanya niscaya tidak akan tersesat untuk

selama-lamanya, dua hal tersebut adalah Kitab Allah dan Sunnahku.”

Melalui diktat ini penulis bermaksud memberikan bimbingan untuk

melakukan takhrij hadits melalui media komputer (komputerisasi hadits). Ilmu

Takhrijul hadits sering dianggap sulit mengingat langkah demi langkah teknis

yang rigit, ditambah lagi dengan sumber-sumber rujukan yang begitu banyak dan

berbahasa Arab.

Diktat ini akan mengantarkan mahasiswa mudah melakukan takhrij

hadits, karena menggunakan media komputer dengan CD program Mausu‟ah

Hadits as-Syarif al-Kutub at-Tis‟ah. Modul ini merupakan panduan yang berisi

langkah-langkah dalam melakukan takhrij al-hadits.

Penulis mengucapkan ribuan terimakasih kepada Istri tercinta (Ratna Dwi

Wulan Musiana Endriani) beserta kedua putri penulis (Balma Bahira Adzkia dan

Ebqaria Nahwa „Aisya) yang telah memberikan keleluasaan belajar dan menulis.

Yogyakarta, 8 Agustus 2009

Penulis

Nur Kholis, M.Ag.