E Paper Koran Madura 7 April 2015

32
[email protected] 0328-6770024 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 SELASA Penyuap Fuad Amin Dituntut 3 Tahun Kongres Hanya untuk Kembali Kukuhkan Mega Berita Nasional hal 3 Berita Terkait |3 Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuntut Direktur HRD PT Media Karya Sentosa (MKS), Antonius Bambang Djatmiko dengan pidana 3 tahun penjara dan denda Rp 250 juta subsider 3 bulan kurungan. Antonius Bambang Djatmiko Direktur PT Media Karya Sentosa

description

e Paper Koran Madura

Transcript of E Paper Koran Madura 7 April 2015

Page 1: E Paper Koran Madura 7 April 2015

KORAN MADURASELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV 1

[email protected]

0328-67700247 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000SELASA

Penyuap Fuad Amin Dituntut 3 Tahun

Kongres Hanya untuk Kembali

Kukuhkan Mega

Berita Nasionalhal 3

Berita Terkait |3

Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuntut Direktur HRD PT Media Karya Sentosa (MKS), Antonius Bambang Djatmiko dengan pidana 3 tahun penjara dan denda Rp 250 juta subsider 3 bulan kurungan.

Antonius Bambang Djatmiko

Direktur PT Media Karya Sentosa

Page 2: E Paper Koran Madura 7 April 2015

KORAN MADURASELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV2

Olga Syahputra, komedian yang baru saja meninggal dunia itu sekali lagi memperlihatkan dunia hiburan yang penuh sandiwara. Apa yang terlihat di pentas hiburan sering --untuk tidak menyebut selalu-- berbeda dengan realitas nyata.

Masyarakat masih ingat sosok Marlia Hardi, yang selalu berperan sangat indah sebagai seorang ibu. Begitu hebat aktingnya, sangat banyak penonton menjadikan Marlia Hardi sosok ibu tauladan. Namun publik kemudian dikejutkan kematian tragis Marlia Hardi, yang berbeda jauh dari peran indahnya yang begitu nampak keibuan, arif bijaksana dan rentetan akting ideal lainnya.

Olga Syahputra juga demikian; di pentas dan dalam keseharianpun sangat kontras sekali. Ia benar-benar mewakili panggung hiburan yang sering kontras dengan kehidupan keseharian. Namun berbeda dengan sosok Mar-lia Hardi, penampilan Olga justru penuh kontroversi saat berada di pentas hiburan dan saat berada dalam kesehar-ian ternyata banyak meninggalkan jejak luar biasa dari sisi kemanusiaan.

Benar Olga memiliki begitu banyak penggemar. Tetapi tak sedikit yang bersikap sebaliknya terutama terkait perannya yang kewanita-wanitaan dengan penampilan kadang vulgar. Gaya lawak yang terkadang sangat kasar makin membuat sebagian penonton mencemohnya. Ia sebagai komedian sempat tersandung kasus hukum terkait penampilannya yang itu tadi, terlalu kasar.

Memang tak semua penampilan Olga menimbulkan masalah. Bagaimanapun Olga tetap seorang penghibur ter-golong luar biasa. Bahwa saat bercanda di pentas hiburang kadang menurut istilah jawa, juwet atau keterlaluan, me-mang sulit diingkari. Tapi ia sosok komedian yang memang berwajah ganda: banyak yang menyukainya, demikian pula sebaliknya.

Yang menarik kehidupan kesehariannya. Sosok yang saat pentas, termasuk yang menyukainya juga mengang-gapnya konyol, berlebihan ternyata dalam kehidupan kes-eharian berbeda luar biasa. Ia benar-benar memperlihat-kan perilaku kemanusiaan yang sangat bertolak belakang dengan gayanya di pentas.

Banyak rekan sesama artis misalnya, yang merasakan kepedulian dan empati Olga ketika sedang menghadapi masalah. Komedian Opie Kumis misalnya, dengan terbuka menceritakan ketika minta tolong ingin meminjam uang ke Olga justru dibantu dalam jumlah relatif besar tanpa perlu membayar. Kejadian sejenis, banyak diceritakan para artis yang pernah bersentuhan dengan sosok yang dalam keseharian hidup begitu bersahaja.

Seorang rekan artis yang pernah bareng tampil men-ceritakan tentang kesadaran ubudiyah Olga. Sekali waktu katanya, saat jeda iklan Olga bukannya istirahat malah mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat dhuha. Sungguh luar biasa, untuk seorang artis yang sangat sibuk dapat menyempatkan diri melaksanakan sholat dhuha. Mereka yang santai di rumahpun belum tentu berpikir melaksanakannya.

Inilah dunia hiburan yang memang berbeda dengan kehidupan nyata. Dan Olga terselip dalam sisi berbeda; terkesan konyol, lebay saat berada di pentas tapi memiliki naluri kemanusiaan luar biasa dalam kehidupan kesehar-ian.

Yang terlihat, apalagi di pentas hiburan memang tak selalu mewakili fakta dan kenyataan riil. Itu artinya, tak bisa menilai seseorang hanya pada pandangan kasat mata. Selalu ada sesuatu di balik yang terlihat, yang bisa jadi bernilai indah seperti juga tak selamanya yang terlihat indah, benar-benar indah. Dunia apalagi pentas hiburan seperti ungkapan karya penyair Taufik Ismail, memang panggung sandiwara. =

Berita UtamaPAMANGGIKORAN MADURA

SELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV 2

Terkesan konyol, lebay saat berada di pentas tapi memi-liki naluri kemanu-siaan luar biasa.

Presiden Hadiri Rapat Konsultasi dengan DPR

ant/ant/akbar nugroho gumay PRESIDEN BERKONSULTASI DENGAN DPR. Presiden Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dengan Ketua DPR Setya Novanto (kedua kiri) usai rapat konsultasi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (6/4). Rapat konsultasi tersebut membahas rencana pelantikan Kapolri Komjen Polisi Badrodin Haiti dan APBNP 2015.

OlgaOleh : Miqdad Husein

Kolumnis asal Madura, tinggal di Jakarta

JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) meng-hadiri rapat konsul-tasi dengan DPR terkait kepemimpinan di tubuh Polri. Presiden menya-takan bahwa tidak di-lantiknya Komjen Budi Gunawan karena alasan Sosiologis-Yuridis.

“Kami menerangkan bahwa me-

mang ada alasan sosiologis dan ala-san yuridis,” kata Presiden Jokowi dalam pernyataan bersama Ketua DPR Setya Novanto usai pertemuan konsultasi di Gedung MPR/DPR/DPD Jakarta, Senin.

Presiden menyebutkan dirinya mengirim surat kepada DPR terkait pencalonan Kapolri baru tanggal 18 Februari 2015.

“Saya jelaskan tadi mengenai alasan tidak dilantiknya Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri,” katanya.

Alasan tersebut yaitu mengi-ngat bahwa pencalonan Komjen Pol Budi Gunawan menimbulkan per-debatan di masyarakat.

Menurut Presiden, pengajuan calon Kapolri baru juga dalam rangka menciptakan ketenangan di masyarakat serta memenuhi kebu-tuhan Polri.

Presiden menyebutkan dirinya sudah bertemu dengan Ketua dan Wakil Ketua DPR, pimpinan Komisi di DPR dan pimpinan alat keleng-kapan DPR, termasuk pimpinan fraksi-fraksi.

Menurut dia, pertemuan itu merupakan pertemuan konsultasi yang bisa menjadi konvensi yang baik karena bisa membicarakan masalah kebangsaan dalan suasana kekeluargaan.

“Jangan ada yang berpikiran kami ribut atau rame, suasananya kekeluaragaan yang akan men-dorong sinergi dalam percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan,” katanya.

Sementara itu Ketua DPR Setya Novanto menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden yang melakukan pertemuan balasan itu.

“Saya bersama Pimpinan DPR, Pimpinan Fraksi, Pimpinan Badan Anggaran dan BURT telah bersama Presiden dan Menko telah menga-dakan rapat konsultasi dan koordi-

nasi,” katanya.Ia menyebutkan Presiden men-

jelaskan berbagai hal terutama menyangkut Pencalonan Kapolri dan pelaksanaan APBNP 2015.

“Ini akan menjadi pertimba-ngan sesuai mekanisme di DPR,” katanya.

Bahan PertimbanganPimpinan DPR RI akan meng-

gunakan hasil rapat konsultasi antara pimpinan DPR RI dan Pre-siden sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan proses uji kelaya-kan dan kepatutan calon Kapolri Komjen Pol Badrodin Haiti.

“Pimpinan DPR dan Presiden baru melakukan rapat konsultasi yang membahas soal calon Kapolri dan APBNP 2015,” kata Ketua DPR RI Setya Novanto usai rapat konsul-tasi antara pimpinajn DPR RI dan Presiden Joko Widodo di Gedung MPRE/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin.

Pada rapat konsultasi itu, Presi-den Joko Widodo didampingi Men-ko Polhukam, Menko Perekonomi-an, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, serta beberapa menteri lainnya.

=ANT/RIZA/BETH

Page 3: E Paper Koran Madura 7 April 2015

KORAN MADURASELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV 3NASIONALPROBOLINGGO SELASA 7 APRIL 2015

No. 0581 | TAHUN IV 3NasionalKORAN MADURA

Sementara itu, Presiden Joko Widodo yang terus didorong untuk maju dipasti-kan tak akan mencalonkan diri. “Kita tidak ada figur lagi. Ada tidak ada Kongres, sudah tentu ibu Mega yang harus jadi ketua umum kita. Kita bicarakan kesiapan soal pengu-kuhan Megawati kembali sebagai Ketua Umum,” tegas Ketua Panitia Lokal Kongres IV PDI Perjuangan, I Wayan Koster, di Bali Beach Hotel Sanur, Bali, Senin (6/4).

Menurutnya, Megawati adalah sosok pemimpin yang tegas, berwibawa dan mampu mengonsolidasikan partai dengan

baik. “Maka, harus dipromosikan lagi. Ma-sak nilai orang bagus harus kita turunkan,” tegas Koster.

Anggota DPR RI itu melanjutkan, sela-ma Megawati memimpin PDI Perjuangan, putri Proklamator Bung Karno itu mampu menghadapi tekanan dari berbagai pihak hingga akhirnya mengangkat wibawa par-tai menjadi partai yang besar dan solid.

Sementara itu, mengenai adanya 30 persen kader di tingkat DPC yang tak menginginkan kembali Megawati dicalon-kan sebagai ketua umum, Koster menegas-kan mereka merupakan kader yang tak tahu perkembangan partai. “Ini mungkin Ketua DPC yang tidak tahu perkembangan internal partai. Mereka tidak ikut Raker-nas mungkin. Saya ikut Rakernas. Semua mereka (kader) yang menginginkan Ibu Mega memimpin kembali. Murni aspirasi kader dari bawah,” tegas Koster yang juga berharap agar semua kader tidak terpan-cing ikut-ikutan pecah seperti partai lain setelah Munas atau rakernas dan Kongres.

“Ada pihak-pihak yang inginkan PDI Perjuangan ini pecah dan bisa menyusul partai lain yang sudah retak. PDIP tidaklah demikian, saya harap semua pihak tetap

solid dan menjalin komunikasi,” imbuhnya.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo dipastikan tak pernah punya niat untuk maju ke arena kongres. “Tak ada niatan dari pak Jokowi maju sebagai ketum PDI Perjuangan,” kata Mendagri Tjahjo Kumolo di Jakarta, Senin (6/4).

Menurutnya, kader PDI Perjuangan su-dah sepakat tak ada calon ketum lain se-lain Megawati Soekarnoputri. Penegasan itu disepakati Rakernas di Semarang, Sep-tember 2014. “Sejak Rakernas, justru pak Jokowi yang meminta peserta mendukung kembali Megawati sebagai ketum PDI Per-juangan,” lanjut Tjahjo. “Pak Jokowi seba-gai kader PDI Perjuangan konsentrasi pe-nuh di pemerintahan sebagai presiden.”

Di kesempatan terpisah, peneliti Cen-ter for Strategic and International Studies (CSIS) Philips J. Vermonte menyebutkan, selain Megawati, ada empat nama lain yang pantas menjadi ketum PDI Perjuangan. Mereka adalah Joko Widodo, Puan Maha-rani, Ganjar Pranowo, dan Pramono Anung. “Ketua daerah malu-malu semua. Mereka terlalu santun dengan elite partai di pusat,” kata Philips. =GAM/ABD/ANT

BALI-Perhelatan akbar, Kon-gres IV PDI Perjuangan akan digelar pada 8-12 April di Sanur, Denpasar Selatan Bali. Namun kongres terse-but tidak lebih sebagai are-na pengukuhan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan.

Kongres Hanya untuk Kembali Kukuhkan Mega Koster: Ada atau Tidak Ada Kongres, Sudah Tentu Ibu Mega

ant/nyoman budhianaKONGRES PDIP. Dua pekerja memasang poster PDIP menjelang Kongres IV PDIP di Sanur, Bali, Senin (6/4). I Wayan Koster, Ketua Panitia Lokal Kongres menyatakan kegiatan akbar partai berlambang banteng itu hanya untuk mengukuhkan kembali Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP masa bakti 2015-2020.

KASUS KORUPSI

Penyuap Fuad Amin Dituntut 3 TahunJAKARTA-Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuntut Direk-tur HRD PT Media Karya Sen-tosa (MKS), Antonius Bambang Djatmiko dengan pidana 3 ta-hun penjara dan denda Rp 250 juta subsider 3 bulan kurungan.

Jaksa menilai Antonius terbukti bersalah, secara bersama-sama Sar-djono (Presiden Direktur PT MKS), Sunaryo Suhadi (Managing Director PT MKS), Achmad Harijanto (Direktur Teknik PT MKS) dan Pribadi Wardojo (General Manager Unit Pengolahan PT MKS) memberikan uang suap kepada Fuad Amin selaku Bupati Bangkalan yang menjabat tahun 2003-2008.

Suap diberikan untuk mengarah-kan tercapainya perjanjian antara PT MKS dan PD Sumber Daya dan mem-berikan dukungan untuk PT MKS agar mendapatkan penyaluran gas alam ke Gresik dan Gili Timur.

“Menuntut supaya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan, menya-takan terdakwa Antonius Bambang Djatmiko terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tin-dak pidana korupsi secara bersama-sama,” ujar Jaksa KPK Titiek Utami membacakan surat tuntutan dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Senin (6/4).

Bambang menyetor duit suap secara reguler dan nonreguler yang disebut Jaksa KPK sebagai pemberian insidentil. Pemberian reguler terbagi tiga periode, pertama pemberian Rp 50 juta per bulan pada Juni 2009-Juni 2011. Sedangkan periode kedua pada Juli 2011-Desember 2013 dan Febru-ari 2014, Bambang memberikan uang Rp 200 juta/bulan.

Pemberian periode ketiga, Bam-bang menurut Jaksa KPK menyetor Rp 600 juta per bulan mulai Maret 2014-Desember 2014. “Terdakwa Antonius Bambang Djatmiko (secara) bersama-sama, telah memberi uang secara bertahap yang seluruhnya ber-jumlah Rp 18,050 miliar,” tegas Jaksa KPK Ahmad Burhanuddin.

Duit-duit ini diberikan setelah permohonan PT MKS untuk men-dapatkan alokasi gas bumi di Blok Poleng Bangkalan milik Pertamina EP yang dioperasikan Kodeco Ener-gy pada tahun 2006 mendapatkan dukungan dari Fuad Amin.=GAM/ABD

Page 4: E Paper Koran Madura 7 April 2015

KORAN MADURASELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV4 Nasional

Kebijakan Pemberian Fasilitas Uang Muka Bagi Pejabat Negara untuk Pembelian Kendaraan Perorangan tersebut langsung mendapatkan banjir kritikan. Soalnya, di tengah-tengah ekonomi yang tak menentu dan beban masyarakat semakin berat, jus-tru Jokowi memanjakan pejabat negara.

Derasnya arus penolakan masyarakat membuat pemerintah mengeluarkan Per-pres kembali guna mencabut kenaikan

uang muka pembelian mobil pejabat itu.Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg)

Pratikno mengatakan penerbitan Perpres akan dilakukan dalam waktu dekat ini. “Tadi di dalam presiden sudah menjelaskan seperti yang disampaikan presiden tapi di sela-sela tadi presiden juga menyampaikan memerintahkan kepada kami Seskab dan Mensesneg untuk bukan hanya mereview tetapi juga mencabut Perpres yang terkait dengan tambahan dana uang muka mobil untuk pejabat pembelian perorangan itu,” kata Pratikno kepada wartawan di Kom-pleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/4).

Seperti diberitakan, Perpres yang diteken pada 20 Maret 2015 ini menaikkan fasilitas uang muka yang diberikan kepada pejabat negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 sebesar Rp116.650.000, maka dalam Peraturan Presiden 39 Tahun 2015 diubah menjadi sebesar Rp210.890.000. Secara keseluruhan, anggaran uang muka mobil pejabat naik sebesar Rp15,8 miliar menjadi Rp87,8 miliar. Pada tahun angga-ran 2010, total uang muka mobil pejabat

sebesar Rp70,96 miliar.Pratikno membantah bila pencabu-

tan kenaikan uang muka pembelian mobil pejabat tersebut atas desakan DPR. Na-mun, gagasan mencabut kebijakan itu juga mendapat dukungan sejumlah fraksi partai politik di parlemen.

“Oh enggak, pertama itu adalah perin-tah presiden dan kedua DPR juga merasa-kan, beberapa pimpinan fraksi juga mera-sakan bahwa hal itu tidak sesuai dengan suasana ekonomi di masyarakat. Jadi bapak presiden semakin mantap (mencabut) ke-tika beberapa pimpinan fraksi juga menga-takan hal tersebut,” imbuhnya.

Diakui Pratikno, memang sebetulnya dari sisi substansi tidak masalah bila ne-gara menaikkan uang muka pembelian mobil pejabat. Sebab aturan pemberian uang muka pembelian mobil itu sudah lima tahun tidak pernah direvisi. “Tetapi tidak tepat untuk suasana ekonomi masyarakat saat ini,” tegasnya.

Kemudian lanjut dia, pencabutan Per-pres kenaikkan uang muka untuk pembe-lian mobil pejabat itu akan dikeluarkan

dalam waktu dekat ini. Dirinya telah men-dapatkan perintah dari Presiden Jokowi soal hal tersebut. “Jadi dalam waktu dekat kami akan menerbitkan Perpres untuk mencabut Perpres tersebut saya lupa Per-pres nomor berapa,” pungkasnya.

Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan proses pencabutan memakan waktu 11 hari sejak ada usulan tersebut. “Ini perintah Presiden (segera dicabut),” ujarnya.

Adapun alasan Presiden mencabut Per-pres tersebut yakni tidak sesuai dengan kondisi keekonomian saat ini. “Yang di-sampaikan oleh presiden dan mensesneg. Bahwa secara prosedur, rumusan perpres itu betul namun harus disesuaikan kembali dengan kondisi keekonomian dan apa yang diperdebatkan masyarakat tentang perpres itu,” ujarnya.

Direktur Indo Barometer M Qodari menduga DPR sengaja menjebak Jokowi dengan mengusulkan kenaikan uang muka mobil pejabat negara. ”Jokowi orangnya kan sederhana kan tak mungkin dari Joko-wi,” katanya usai diskusi di Restoran Pulau Dua, Jakarta, Senin (6/4).

Diketahui, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Setya Novanto, mengaku pihaknya memang mengusulkan kenaikan tunjangan uang muka mobil pejabat ne-gara kepada pemerintah. Gagasan tersebut sebelumnya telah di beberapa kali di ba-has dalam rapat dewan. “Dari rapat-rapat tersebut, kemudian diajukan ke pemerin-tah untuk dikaji. Sehingga terbitlah Perpres Nomor 39 tahun 2015,” kata Setya Novanto, di Gedung DPR Senayan, Jakarta. =GAM/ABD

Perpres Uang Muka Mobil Pejabat DicabutPratikno Membantah Pencabutan itu karena Desakan DPR

JAKARTA- Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meneken Peraturan Presi-den Nomor 39 tahun 2015 tentang Pemberian Fasilitas Uang Muka Bagi Pejabat Ne-gara untuk Pembelian Ken-daraan Perorangan. Namun kebijakan ini diputuskan untuk segera dicabut.

DAMPAK MUSIM PANCAROBA

Sejumlah kapal nelayan tidak melaut di Sungai Batang Arau, Padang, Sumatera Barat, Senin (6/4). BMKG Sumbar merilis cuaca di provinsi itu pada April 2015, su-dah masuk pada musim peralihan antara musim penghujan dan musim kemarau (pancaroba) sehingga berdampak ke-pada nelayan yang tidak bisa melaut akibat angin kencang dan cuaca tidak menentu.

ant/iggoy el fitra

Page 5: E Paper Koran Madura 7 April 2015

KORAN MADURASELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV 5EkonomiPROBOLINGGO SELASA 7 APRIL 2015

No. 0581 | TAHUN IVEkonomiKORAN MADURA 5

Namun Menteri BUMN, Rini Soemarno membantah pemilihan komisaris merupa-kan bentuk bagi-bagi jatah ke pendukung

Jokowi-JK. Rini mengatakan seorang komisaris bertugas sebagai pengawas de-wan direksi bukan pengambil kebijakan perusahaan. “Sebenarnya bukan politisi. Komisaris ini adalah pengawas,” kata Rini, saat jeda rapat kerja di Ruang Rapat Komisi VI, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (6/4).

Rini menjelaskan, biasanya total dewan komisaris itu ada tujuh, sembilan, atau sebelas. Komisaris tersebut mempunyai fungsi mengawasi sesuai latar belakang masing-masing.

“Total dewan komisaris biasanya ada tujuh, sembilan, sebelas, dan mereka mem-punyai fungsi mengawasi sesuai dengan latar belakang mereka. Latar belakang mereka itu dapat dimanfaatkan oleh peru-sahaan,” ujarnya.

Kemudian, Rini juga menjelaskan bah-wa tanggung jawab operasi ada pada direk-si, komisaris hanya melakakukan penga-

wasan dan melakukan koordinasi dengan pemegang saham. “Satu orang komisaris tidak bisa mengambil keputusan sendiri,” tukasnya.

Menurutnya, komisaris bisa datang dari mana saja, tidak dari tim sukses, tidak per-lu satu bidang. “Mereka datang dari mana saja, tidak bisa dikatakan tim sukses, tidak perlu di satu bidang. Mereka bisa mengerti sesuatu hal, sumber daya manusia, pendi-dikan dan di tiap perusahaan dibutuhkan,” jelas dia.

Lebih lanjut, dia menambahkan, pemi-lihan seorang komisaris tidak harus mela-lui proses fit and proper test.

“Komisaris tidak di fit and proper test. Direksi yang dilakukan fit and proper test. Mereka cuma dilihat dari cv nya. Orang ini baik atau tidak,” tegasnya.

Sementara itu, terkait dengan posisi Sukardi Rinakit yang mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama (Komut) PT

Bank Tabungan Negara (BTN), Rini me-ngaku belum mendapatkan laporan resmi. Kabar terkait itu baru didengarnya dari media massa. “Saya belum mendapat ke-jelasan posisinya. Cuma ada di koran dan saya sendiri belum mendapatkan laporan jelasnya,” tuturnya.

Sekedar informasi, Sukardi Rinakit menyatakan menolak jabatan Komisaris Utama BTN. Direktur Soegeng Sarjadi Syn-dicate (SSS) itu kemudian menerima per-mintaan Menteri Sekretaris Negara Pratik-no untuk menjadi staf khusus dan pembuat pidato presiden.

“Saya tidak mau menerima posisi Ko-mut BTN karena sepengetahuan saya per-forma BTN sangat baik. Kalau saya masuk, padahal hati saya tidak di situ dan saya bu-kan bankir (kepala saya kosong tanpa kon-sep soal perbankan) maka saya tidak akan produktif dan akhirnya hanya menjadi be-ban BTN,” ungkap Sukardi.

Rini bercerita, Kementerian BUMN langsung menawarinya jabatan komisaris utama lewat sambungan telepon. Dia ditu-gasi untuk memudahkan masyarakat men-dapat akses kredit perumahan lebih murah.

“Saya dianggap tepat di BTN untuk memastikan rakyat miskin mendapatkan akses perumahan dengan lebih mudah. Se-hingga program sejuta rumah bisa sukses. Jadi positif sekali dan bukan bagi-bagi kue kekuasaan ke saya,” pungkasnya.

=GAM/ABD

Menteri BUMN Bantah Ada Politik Balas BudiRini: Komisaris di BUMN Berfungsi sebagai Pengawas

JAKARTA-Kontroversi sepu-tar masuknya tim sukses Jokowi-JK dalam tubuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berlanjut. Banyak tudingan menye-but Presiden Joko Widodo sedang membagi jatah kursi kepada tim sukses yang kemudian diberi jabatan se-bagai komisaris perusahaan pelat merah.

ant/ahmad subaidi HARGA LPG 3 KG LOMBOK. Sejumlah perempuan menurunkan tabung LPG 3 kg dari perahu yang bersandar di pelabuhan nelayan Tanjung Luar, Lombok Timur, NTB, Senin (6/4). Harga LPG 3 kg di kawasan Gili Maringkik dan Tanjung Luar seharga Rp. 25 ribu/tabung, sedangkan Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG 3 kg sampai saat ini berkisar Rp 14.750 sesuai SK Gubernur NTB.

Page 6: E Paper Koran Madura 7 April 2015

KORAN MADURASELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV6 Ekonomi

Direktur Jenderal Pengem-bangan Ekspor Nasional (PEN) Nus Nuzulia Ishak menjelaskan transaksi potensial tersebut datang dari para buyers interna-sional yang berasal dari Malay-sia, Kanada, Singapura, Dubai, dan Jepang.

Sementara permintaan lainnya datang dari Rusia, Arab Saudi, Filipina, dan Myanmar. Produk-produk yang mendapat permintaan cukup besar dari buyers adalah ikan tuna segar dan kaleng, biskuit, bumbu ma-sak pasta, gula kelapa, rendang, produk kosmetik, serta perawa-tan badan.

“Indonesia menunjukkan kekuatannya dalam mendukung pasar halal dunia. Dengan nilai transaksi itu, ke depan, kami semakin yakin bahwa Indonesia dapat menjadi pusat produk halal dunia,” tegas Nus Nuzulia Ishak dalam keterangan tertu-lisnya di Jakarta, Senin (6/4).

Nus menegaskan keikut-sertaan Indonesia di MIHAS 2015 bertujuan untuk penetrasi pasar halal dunia yang semakin berkembang. “Pasar produk halal dunia diperkirakan me-ningkat seiring dengan mening-katnya populasi muslim dunia. Pada 2030, populasi muslim dunia diperkirakan sebesar 2,2

miliar atau 27% dari total popu-lasi dunia,” ujar Nus.

Menurut laporan Global State of Islamic Economic, permintaan produk halal dunia akan mengalami pertumbuhan sebesar 9,5% dalam 6 tahun ke depan, yaitu dari USD 2 triliun pada tahun 2013 menjadi USD 3,7 triliun pada tahun 2019. Pasar halal disadari telah men-jadi ceruk pasar yang sangat menarik untuk digarap oleh pelaku industri baik di segmen barang dan jasa.

Sementara itu, Atase Per-dagangan Indonesia di Kuala Lumpur, Punto Dewi, menya-takan konsumen dunia kini menyadari bahwa produk halal berarti berkualitas dan higienis. “Melihat tren industri halal yang semakin besar, saatnya pelaku industri menghasilkan produk barang dan jasa dengan mengedepankan kreativitas dan inovasi, karena persaingan di segmen halal akan semakin ketat,” katanya.

Menurutnya, partisipasi Indonesia pada MIHAS adalah peluang untuk penetrasi pasar produk halal Indonesia secara internasional, selain kesem-patan untuk mengembangkan pasar produk Indonesia di Malaysia.=GAM

PAMERAN HALAL MALAYSIA

RI Bukukan Transaksi USD 3,5 Juta JAKARTA-Keikutsertaan Indonesia pada pameran halal dunia, The 12th Malaysia International Halal Showcase (MIHAS) 2015, yang berlangsung di Kuala Lumpur Con-vention Centre (KLCC) mencapai hasil menggembirakan. Dengan menggandeng 41 perusahaan dalam negeri, In-donesia sukses mendapatkan transaksi potensial senilai USD 3,5 juta.

ant/andreas fitri atmoko KERAJINAN BAMBU EKSPOR. Sejumlah pekerja menyelesaikan proses pembuatan kerajinan bambu anyam di Industri Bambu Anyam “Tunggak Semi”, Malangan, Sumberagung, Moyudan, Sleman, Yogyakarta, Senin (6/4). Kerajinan ber-bahan baku bambu yang telah menembus pasar ekspor di Asia, Amerika, Eropa maupun Australia itu dijual mulai dari Rp 4 ribu hingga Rp 500 ribu perbiji tergantung model.

ant/muhammad adimaja AKSI HARI NELAYAN INDONESIA. Sejumlah nelayan yang tergabung dalam Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) melakukan aksi simpatik perayaan Hari Nelayan Indonesia 2015 di depan kantor Kemente-rian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Senin (6/4). Dalam aksinya mereka menuntut untuk melindungi dan menyejahterakan nelayan, pembudidaya, petambak garam, perempuan nelayan dan pelestarian ekosistem pesisir.

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menar-getkan penyaluran kredit oleh perbankan ke sektor kelautan dan perikanan pada 2015 sebesar Rp 127,5 triliun. Target ini naik 50% dari realisasi penyaluran 2014 yang sebesar Rp 85 triliun.

“Jadi kita menginisiasi ma-kanya kita buat database, dan tahun ini melalui Rencana Bisnis Bank (RBB) disepakati tumbuh 50% atau senilai Rp 43 Triliun, dan ini luar biasa, sebelumnya pertumbuhan hanya satu digit,” ujar Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perbankan OJK, Ir-wan Lubis pada acara Dialog Ka-din dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman di Jakarta, Senin (6/4).

Dia mengakui, selama ini pem-biayaan perbankan pada sektor

maritim dan kelautan serta peri-kanan masih sangat kecil. Akhir tahun lalu, outstanding kredit untuk sektor tersebut hanya Rp85 triliun atau 2,83% dari total kredit perbankan. Penyebabnya penge-tahuan serta pemahaman perban-kan untuk sektor tersebut masih minim.

Oleh karena itu, OJK telah membuat database pemetaan un-tuk enam sub sektor kemaritiman. Kendati demikian, untuk tahap awal, OJK baru akan mendorong bank-bank BUKU 3 dan BUKU 4 untuk terlibat dalam pembiayaan sektor kemaritiman.

Dia juga mengakui, selama ini kebanyakan bank membiayai sek-tor maritim untuk Kredit Modal Kerja (KMK). Selain kurangnya pemahaman, bank juga eng-gan mengucurkan kredit karena NPL di sektor maritim selama ini cukup tinggi meski sudah mem-baik. Di 2010, NPL sektor tersebut bahkan melebihi 5%, saat ini su-dah di level 3%-3,5%. “Potensi Rp 43 triliun, yang ingin dikucurkan,

itu angka kecil, karena perbankan rencana pertumbuhannya tahun ini Rp 600 triliun,” tambah Irwan.

Selain itu, OJK juga berharap perbankan meningkatkan kuan-titas dan kualitas Account Officer (AO) untuk menggarap sektor maritim dan pangan. Sementara untuk bank BUKU 1 dan 2 akan dibuatkan buku panduan. “BUKU 1-2 masih kecil, kalau mau masuk, kita kasih guideline dengan buku kita,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) In-donesia Suryo Bambang Sulisto, meminta dukungan dari per-bankan untuk membiayai sek-tor kemaritimanan di Indonesia. Dukungan pembiayaan tersebut dilakukan karena selama ini ting-kat kepercayaan perbankan ter-hadap sektor maritim terbilang rendah. “Tapi ini kan bidang yang belum banyak digeluti dan penga-lamannya pun belum banyak juga makanya ada sedikit kendala dari segi pembiayaannya,” ungkap-nya. =GAM

Kredit untuk Sektor MaritimMasih MinimOJK Ingin Naik hingga 50 Persen

Page 7: E Paper Koran Madura 7 April 2015

KORAN MADURASELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581| TAHUN IV 7Lintas JatimBangkalanBangkalanBangkalan SELASA 7 APRIL 2015

No. 0581 | TAHUN IV 7Lintas JatimKORAN MADURA

Dewan Soroti Mandegnya Pembangunan Jalan MERR

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Masduki Toha, mende-sak Pemkot Surabaya agar tidak menghentikan proyek MERR ini karena penyelesaian jalan lingkar tersebut sangat penting untuk mengurai kemacetan arus lalu lintas di Surabaya, khusus-nya sisi timur.

"Jika ada masalah hukum, tidak seharusnya proyek terse-but lantas berhenti. Jika pemkot ingin tidak ada lagi masalah hukum di kemudian hari dalam proyek penyelesaian ini, maka harus menggandeng BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) dan juga aparat kejaksaan," katanya, Senin (6/4).

Menurut dia, BPKP dan Ke-jaksaan harus bisa meyakinkan bahwa tidak ada persoalan lagi

dalam proyek ini. "Kalau takut semua, semua proyek tidak jalan. Maka, bagaimana agar proses hukum jalan dan proyek juga jalan, BPKP harus dilibatkan," katanya.

Anggota Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya Sukadar mengatakan mandeknya proyek ini tentu memperlambat pertumbuhan ekonomi Surabaya.

"Pengusaha akan enggan berinvestasi di timur Surabaya karena infrastrukturnya belum jelas," katanya.

Ia menilai alasan Pemkot Surabaya mengenai mandegnya pembangunan MERR lantaran tidak ada rekanan yang bersedia mengerjakan proyek tersebut karena khawatir terjerat kasus hukum, tidak bisa dibenarkan.

Sukadar menilai mandegnya penyelesaian MERR ini me-nunjukkan kegagalan Pemkot Surabaya dalam perencanaan anggaran. Seharusnya, Pem-kot harus benar-benar ma-tang dalam menyusun proyek sehingga, ketika proses berjalan, bisa dituntaskan sesuai dengan rencana.

Akibat dari kegagalan Pem-kot dalam pengelolaan anggaran ini, maka wajar ketika penyera-pannya kurang. Dari total sekitar Rp1,2 triliun anggaran untuk infrastruktur, hanya terserap sekitar Rp500 miliar.

"Kalau perencanaan bagus, maka penyerapan juga akan maksimal. Untuk kasus MERR ini, saya menilai pemkot gagal dalam memberi pelayanan yang baik pada warganya," katanya.

Pembebasan lahan di MERR Jalan Soekarno, Rungkut, mulai berhenti sejak April 2014 lalu. Dari sekitar 247 persil lahan, hanya 83 persil yang belum dibebaskan.

Setidaknya, ada tiga orang

yang terseret dalam kasus korupsi proyek pembebasan lahan MERR. Mereka adalah Satuan Tugas (Satgas) di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya, Oli Faisol, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Euis Darliana dan Koordinator Satgas Pembebasan Tanah, Djoko Waluyo.

Sedikitnya ada 40 persil ba-ngunan yang datanya direkayasa oleh tersangka. Nilai kerugian dari dugaan tindak pidana ko-rupsi yang dilakukan ketiganya ini mencapai Rp14,5 miliar.

Kepala DPUBMP Surabaya Erna Purnawati enggan dimintai konfirmasi mengenai hal itu. Namun Erna sebelumnya meng-ayakan saat ini pihaknya sudah membentuk Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang berisi orang-orang baru. Hanya saja, mereka belum berani bekerja karena masih khawatir dengan kasus hukum yang menimpa PPK sebelumnya.

= ANT/ABDUL HAKIM

SURABAYA - DPRD Kota Surabaya menyoroti man-degnya pembangunan jalan lingkar timur atau Middle East Ring Road (MERR) II C di Gunung Anyar pasca terungkapnya kasus korupsi pembebasan lahan MERR.

ant/zabur karuruPASAR IKAN BULAK SEPI. Seorang pedagang melintas di antara lapak yang kosong di Pasar Ikan Bulak Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/4). Pasar yang diresmikan pada 2012 tersebut rencananya akan menjadi pusat hasil olahan ikan namun karena sepi pengunjung menyebabkan pedagang yang ber-jualan di tempat itu pergi dan memilih kembali berjualan di bahu jalan.

PUSAT PEMBELANJAAN

Gedung Timbul Jaya Plaza Terbakar

MADIUN - Pusat perbelan-jaan Timbul Jaya Plaza di Jalan Pahlawan Kota Madiun, Jawa Timur, Minggu (5/4) malam, terbakar yang diduga akibat korsleting listrik.

Menurut saksi mata yang juga petugas keamanan se-tempat, Catur Yus Widodo, sebelum terbakar, terdengar empat kali suara ledakan di-sertai percikan api.

"Percikan api pertama kali terlihat dipanel lantai empat. Kemudian ada suara ledakan sebanyak empat kali dan tim-bul asap. Namun apinya kecil dan tidak menjalar," katanya.

Akibat peristiwa terse-but, para karyawan dan pe-ngunjung bangunan berlan-tai empat tersebut sempat merasa panik. Api berhasil dipadamkan setelah petu-gas pemadam kebakaran dan BPBD Kota Madiun menge-rahkan kendaraan pemadam kebakaran.

Pihaknya menduga, ke-bakaran disebabkan karena hubungan arus pendek lis-trik dipanel kelistrikan atau korsleting listrik. Hingga kini, polisi masih memasang garis polisi di lokasi kejadi-an, meski api telah padam.

Data BPBD Kota Madiun mencatat, tidak ada korban jiwa akibat peristiwa terse-but. Petugas juga belum men-data jumlah kerugian materi akibat kebakaran tersebut.

Akses lalu lintas di Ja-lan Pahlawan sempat terjadi kemacetan akibat peristiwa tersebut. Hal itu karena, ba-nyaknya masyarakat yang menyaksikan peristiwa keba-karan tersebut.

Sementara, di Timbul Jaya Plaza selain ada pusat perbelanjaan pakaian dan makanan, juga ada tempat bilyard, kafe, pujasera, dan gedung bioskop. Plaza itu ter-letak di Kelurahan Pangon-gangan, Kecamatan Mangu-harjo, Kota Madiun.

Hingga kini, lokasi pusat perbelanjaan tersebut masih dijaga oleh aparat Kepolisian Resor (Polres) Madiun Kota dan petugas keamanan ge-dung setempat.

= ANT/SLAMET AS/LOUIS RIKA

Page 8: E Paper Koran Madura 7 April 2015

KORAN MADURASELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581| TAHUN IV 8 Lintas Jatim

Polres Deteksi Dini Gerakan ISIS

"Saya perintahkan anggota untuk mengoptimalkan peran Polri sebagai basis deteksi dini dalam memantau gerakan radikal seperti ISIS di Jember," kata Ka-polres Jember AKBP Sabilul Alif dalam apel pagi di Mapolres Jem-ber, Senin (6/4).

Menurut dia, seluruh ang-gota Polres Jember harus dapat memahami bahaya paham radi-kalisme terutama gerakan ISIS, sehingga mereka dapat meng-optimakan peran Polri, untuk melakukan deteksi dini tentang keberadaan paham garis keras tersebut.

"Dengan deteksi dini itu, Polri dapat mengambil langkah-lang-kah untuk menangkal perkem-bangan dinamika gerakan ISIS yang dapat mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," tuturnya.

Sejauh ini, lanjut dia, pihak-nya belum mendeteksi adanya gerakan radikal seperti ISIS di Kabupaten Jember, namun upaya untuk mengantisipasi sudah di-lakukan.

"Kami juga sudah mem-berikan sosialisasi tentang ba-hayanya gerakan ISIS kepada masyarakat melalui program

polisi ceramah kamtibmas sele-sai shalat jumat (Pos Khidmat)," paparnya.

Sabilul meminta warga lebih waspada terhadap berkembang-nya gerakan ISIS agar tidak mu-dah terpengaruh dengan adanya paham radikal yang dapat menye-satkan itu.

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jember, Halim Subahar, mengatakan ba-nyak perguruan tinggi di Kabu-paten Jember menjadi peluang masuknya gerakan garis keras tersebut melalui komunitas-ko-munitas fanatik yang terkadang tidak disadari oleh mahasiswa yang bersangkutan.

"Sejauh ini kami belum me-nerima laporan terkait dengan perekrutan ISIS di Jember, namun bisa saja gerakan radikal tersebut ada di Jember karena paham garis keras itu bisa tumbuh dimana-mana," ungkapnya.

Ia menjelaskan upaya yang dapat menangkal paham radikal seperti ISIS yakni dengan cara memperkuat wawasan keislam-an dan wawasan kebangsaan, terutama generasi penerus bangsa.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH

JEMBER - Aparat Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur, melakukan deteksi dini terhadap gerakan radikalisme seperti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di kabupaten setempat.

UJIAN NASIONAL

17.375 Siswa SMA Ikut UN JEMBER - Sebanyak 17.375

siswa sekolah menengah atas dan sederajat akan mengikuti ujian nasional yang dilakukan secara serentak di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (13/4) pekan depan.

Kepala Dinas Pendidikan Jember Bambang Hariono, me-nyebutkan sebanyak 17.375 siswa yang mengikuti UN terse-but terdiri atas 6.881 siswa SMA, sebanyak 10.477 siswa SMK, dan 17 siswa dari SMA luar biasa.

"Belasan ribu siswa yang mengikuti UN tersebut tersebar di 60 SMA negeri/swasta, seba-nyak 150 SMK negeri/swasta, dan satu lembaga SMALB," tu-

turnya, Senin (6/4).Menurut dia, UN tingkat SMA

dan sederajat akan digelar sela-ma tiga hari, 13--15 April 2015, dengan tujuh mata pelajaran untuk jurusan bahasa, lima mata pelajaran untuk jurusan IPA, dan tujuh mata pelajaran untuk juru-san IPS, sedangkan ujian susulan UN akan digelar pada tanggal 20--22 April 2015.

"Dinas Pendidikan akan mengambil naskah UN pada hari Rabu (8/4) di Surabaya dan akan didistribusikan ke subrayon pada hari Sabtu (11/4) untuk meng-hindari adanya kebocoran soal," tuturnya.

Bambang mengimbau siswa

tetap belajar dengan rajin dan serius mengerjakan UN meski-pun ujian tersebut bukan lagi menjadi penentu kelulusan siswa di sekolah. "Kami sudah menginstruksikan kepada selu-ruh kepala sekolah untuk mem-berikan pemahaman kepada siswanya agar tetap semangat dan rajin belajar untuk mengha-dapi UN meskipun bukan sebagai syarat kelulusan," paparnya.

Ia menjelaskan bahwa pi-haknya melalui sekolah sudah mengadakan uji coba (try out) UN yang digelar secara serentak di Jember sebagai sarana latihan para siswa menjelang UN.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH

ant/zabur karuruUJI COBA UN ONLINE. Sejumlah siswa SMKN 6 Surabaya membuka soal ujian nasional secara online mengguna-kan smart phone ketika uji coba UN online digelar di sekolah tersebut, Surabaya, Jawa TImur, Senin (6/4). Uji coba yang serentak dilakukan di Surabaya tersebut bertujuannya untuk evaluasi dan kesiapan sekolah demi menyukses-kan Ujian Nasional Computer Based Test (CBT) pada 13 April 2015.

DEMI WISATAWAN

Pemkot Seriusi Jalan Tembus Tidar-Dadaprejo MALANG - Pemerintah Kota

Malang, Jawa Timur, menyeriusi usulan Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko untuk membangun jalan tembus mulai dari Tidar hingga Dadaprejo sebagai jalur alternatif bagi wisatawan yang menuju Kota Batu dari arah Kota Malang.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bap-peda) Kota Malang, Wasto, mengatakan, sebelum Wali Kota Batu mengusulkan jalan tembus Tidar-Dadaprejo tersebut,

Pemkot Malang justru sudah bergerak terlebih dahulu, yakni memanggil pengembang Peru-mahan Vila Bukit Tidar, karena jalan tembus tersebut melewati kawasan perumahan tersebut.

"Di kawasan perumahan Vila Bukit Tidar sudah ada jalan kembar yang bisa digunakan sebagai akses jalan tembus Tidar-Dadaprejo. Oleh karena itu, pengembangnya kami panggil dan yang bersangkutan menyatakan siap dan setuju untuk memfasilitasi proyek tersebut," ujarnya.

Untuk mematangkan rencana tersebut, lanjutnya, Pemkot Ma-lang akan menggelar pertemuan dengan Bappeda di Malang Raya pekan depan. Dalam pertemuan itu, rencananya Pemkot Malang akan menginventarisir jalur alternatif mana saja yang bisa di-manfaatkan sebagai jalan tembus menuju Kota Batu.

Oleh karenanya, kata Wasto, Pemkot Malang akan memotret wilayah itu dari udara untuk mengetahui jalur alternatif yang bisa dikembangkan untuk jalan

tembus, sehingga semua pihak bisa melihat peta Kota Malang dan mengetahui jalur-jalur mana saja yang bisa digunakan sebagai jalan tembus menuju ke Kota Batu maupun ke Kabupaten Malang.

Selain itu, kata Wasto, per-temuan Bappeda Malang Raya itu nanti juga untuk membahas "master plan" pembangunan jalan di Malang Raya. "Bappeda Malang Raya akan mengusulkan master plan ke Pemprov Jatim dan kalau Pemprov Jatim tidak merespon, Bappeda Malang

Raya akan membuat master plan secara bersama-sama," katanya.

Sebelumnya, Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko mengingin-kan ada pengembangan sektor pariwisata yang sinergis dan terintegrasi di wilayah Malang Raya, khususnya Kota Malang dan Kota Batu yang didukung dengan pembangunan infrastruktur dan sarana yang terpadu, salah satu-nya membangun jalan tembus mulai dari Tidar di Kota Malang hingga Dadaprejo di Kota Batu.

= ANT/ENDANG SUKARELAWATI

Page 9: E Paper Koran Madura 7 April 2015

KORAN MADURASELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581| TAHUN IV 9Lintas Jatim

10 ODHA di Tulungagung Meninggal Selama 2015

"Penyakit penyerta pasti ada. Biasanya pengobatan-nya terlambat atau penderita kurang rutin meminum obat untuk menambah kekebalan tubuh," kata Humas RSUD dr Iskak, Tulungagung, Moham-mad Rifai di Tulungagung, Senin (6/4).

Dia menjelaskan, selain pasien meninggal, masih ada lima pasien Orang Dengan HIV/Aids (ODHA) yang dirawat secara intensif.

Mereka juga memiliki pe-nyakit penyerta di antaranya

TBC, Stomatitis, diare, dan beberapa penyakit dalam lain-nya.

Memang, kata dia, HIV/AIDS atau penyakit yang disebabkan "retrovirus" tersebut belum bisa diobati secara tuntas.

Artinya, kata Rifai, virus tidak 100 persen hilang dari tubuh pengidap.

Satu-satunya obat untuk melawan virus HIV tersebut, yak-ni ARV atau anti-retrovirus.

Jika pengidap tidak rutin meminum ARV, maka penyakit ringan akan berubah ganas se-

hingga mengancam jiwa peng-idap.

"Obat itu harus diminum oleh pengidap selamanya. Jika tidak, atau menghentikan ARV maka tubuh pengidap bisa ter-jangkit sejumlah penyakit kare-na kekebalan tubuh menurun," katanya.

Tak hanya pasien meninggal, imbuh dia, ada jumlah pengidap HIV/AIDS yang bertambah se-lama kurun 2015.

Totalnya, papar dia, per-Ja-nuari hingga akhir Maret tercatat ada 45 ODHA baru.

Untuk ODHA baru pada bu-lan Maret lalu, terbanyak dari Kecamatan Ngantru (5 orang), Kauman dan Ngunut (masing-masing empat orang), Pakel dan Kalidawir (masing-masing satu orang), Tulungagung (dua orang), Blitar (satu orang), dan Trenggalek (dua orang).

"Dengan adanya pasien me-ninggal dan bertambahnya jum-lah ODHA, kami himbau agar masyarakat lebih peduli ter-hadap kesehatannya. Termasuk memeriksakan diri ke rumah sakit," imbuhnya.

Rifai merinci, kematian 10 ODHA selama 2015 terjadi asing-masing pada Januari sebanyak tiga pasien, Februari sebanyak dua pasien, Maret sebanyak em-pat pasien, dan awal April seba-nyak satu pasien.

Tidak hanya kasus kematian ODHA, ungkap Rifai, jumlah pengidap HIV/AIDS juga bertam-bah.

Dia sebutkan, total per-Jan-uari hingga akhir Maret ada 45 ODHA baru. Yakni, Januari seba-nyak tujuh ODHA, Februari seba-nyak 18 ODHA, dan Maret seba-nyak 20 ODHA.

= ANT/DESTYAN HANDRI SUJARWOKO

TULUNGAGUNG - Sedikitnya 10 orang dengan HIV/AIDS di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, meninggal dunia selama kurun Januari-April 2015 akibat parahnya komplikasi penyakit penyerta yang diderita pasien selama menjalani perawatan di RSUD dr Iskak, Tulungagung.

ant/ahmad subaidiIKAN CAKALAN BEKU. Pedagang menggelar ikan cakalan dagangngannya di Tempat Pelelangan Ikan pasar Tanjung Luar, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, NTB, Senin (6/4). Para pedagang ikan di pasar tersebut saat ini kebanyakan menjual ikan cakalan beku yang didatangkan dari Pulau Jawa akibat kurangnya hasil tangkapan ikan nelayan yang tidak melaut akibat tidak tentunya cuaca.

IKON KOTA PAHLAWAN

Pemkot Komitmen Ramaikan Kawasan Tunjungan

SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memiliki komitmen untuk meramaikan kembali kawasan Jalan Tunjung-an sebagai ikon Kota Pahlawan, salah satunya dengan mengopti-malkan gedung Siola dan Tunjun-gan Center.

"Ini mimpi saya sudah sejak lama. Dulu sebelum dilantik menjadi wali kota, saya punya keinginan menjadikan Siola untuk menghidupkan kawasan Tunjungan," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ketika bersilaturrahmi dengan puluhan seniman Kota Surabaya di Ru-ang Sidang Wali Kota Surabaya, Senin (6/4).

Tri Rismaharini mengatakan sebenarnya sudah menjadi cita-citanya sejak lama untuk men-jadikan salah satu aset Pemkot Surabaya tersebut sebagai salah satu pusat berkegiatan untuk menghidupkan kawasan Jalan Tunjungan.

Namun, lanjut dia, gedung Siola ternyata kemudian di-sewakan kepada pihak swasta. Sedangkan tahun ini, kontrak sewa kelola Siola sudah habis.

"Saya menunggu ini selesai. Kini kita ingin hidupkan kembali kawasan Tunjungan yang dulu menjadi kebanggaan kita tetapi saat ini seperti sudah mati," ka-tanya.

Ia menjelaskan Pemkot Surabaya telah memiliki konsep untuk meramaikan kembali Siola. Rencananya, untuk lantai bawah Siola akan ada area bagi warga Surabaya. Siola juga ditempati Satuan Kerja Pe-rangkat Daerah (SKPD) Pemkot Surabaya salah satunya pela-yanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispenduk-capil) dan Dinas Budaya dan Pariwisata (Disparta) termasuk juga sebagai sentra Usaha Kecil Menengah (UKM).

"Saya ingin ada street artis seperti pertunjukan musik dan pameran lukisan. Untuk perizinan, akan hidup sampai pukul 21.00 WIB. Harapan-nya ini juga untuk membantu menghidupkan kembali ka-wasan Tunjungan yang sudah mati," katanya.

= ANT/ABDUL HAKIM

Page 10: E Paper Koran Madura 7 April 2015

KORAN MADURASELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581| TAHUN IV 10 Lintas Jatim

Legislator Desak Pemkab Perjuangkan Honorer K2

"Tenaga honorer K2 yang tidak lolos CPNS beberapa waktu lalu jumlahnya cukup banyak, yakni mencapai 1.808 orang. Oleh karena itu, Pemkab Malang

harus segera melobi pemerin-tah pusat terkait tenaga honorer tersebut untuk segera mengikuti tes dan diangkat menjadi PNS," kata Zia Ulhaq di Malang, Jawa Timur, Senin (6/4).

Menurut dia, Badan Kepega-waian Daerah (BKD) Kabupaten Malang harus secara intensif me-lakukan lobi ke pemerintah pusat sebagai antisipasi beban anggar-an untuk gaji, sebab jika tenaga honorer K2 itu diangkat menjadi PNS otomatis pos anggaran gaji PNS akan membengkak. Kalau hanya mengandalkan dana dari anggaran pendapatan dan be-lanja daerah (APBD) saja tidak akan memungkinkan dan sangat berat.

Apalagi, lanjutnya, saat ini beban anggaran Pemkab Malang yang tersedot untuk pos gaji PNS saja mencapai 60 persen, sedang-kan sisanya 40 persen untuk ang-

garan pembangunan di berbagai bidang, termasuk peningkatan layanan pendidikan, kesehatan serta fasilitas layanan publik lainnya. "Untuk pembangunan infrastruktur pun porsinya sa-ngat kecil," kata Zia.

Kalau tidak diantisipasi sejak dini, katanya, pada saat honorer K2 ini diangkat menjadi CPNS, tentu akan kelabakan karena pembengkakan anggaran yang cukup besar. "Sambil melobi pe-merintah pusat untuk segera mengangkat honorer K2 menjadi CPNS, pemkab juga menyiapkan pos anggaran untuk gaji mereka yang bersumber dari pemerintah pusat yang ditambahkan dalam Dana Alokasi Umum (DAU)," ujarnya.

Sebelumnya, jumlah tenaga honorer K2 di Kabupaten Ma-lang sebanyak 2.850 orang. Setelah mengikuti tes CPNS

khusus jalur honorer K2, yang lolos sebanyak 961 orang, se-hingga masih menyisakan 1.808 orang.

Dari 1.808 orang tenaga hon-orer K2 tersebut, sebagian besar adalah tenaga guru, yakni men-capai 1.082 orang, disusul tenaga teknis sebanyak 452 orang dan tenaga kesehatan sebanyak 264 orang. "Kondisi ini yang men-jadi catatan kami dan akan te-rus kami usulkan agar pemkab secara intensif memperjuang-kannya di pemerintah pusat," ujarnya.

Jumlah PNS di lingkungan Pemkab Malang saat ini tercatat sekitar 17 ribu orang. Dari ang-garan APBD 2015 hampir menca-pai Rp 3 triliun, 60 persen untuk membayar gaji PNS dan sisanya 40 persen untuk pembangunan berbagai sektor.

= ANT/ENDANG SUKARELAWATI

MALANG - Wakil Ketua Komisi A DPRD

Kabupaten Malang Zia Ulhaq mendesak

pemkab setempat un-tuk memperjuangkan nasib tenaga honorer

kategori 2 (K2) agar segera diangkat men-

jadi pegawai negeri sipil (PNS).

ant/siswowidodoMANFAATKAN LIBUR PANJANG. Wisatawan berfoto bersama di areal objek wisata sejarah Benteng Pendem Van Den Bosch di Ngawi, Jatim, Minggu (5/4). Ratusan wisatawan dari berbagai daerah memanfaatkan libur Paskah yang berimpitan dengan liburan akhir pekan untuk menikmati bangunan bersejarah peninggalan pemerintahan Hindia Belanda tersebut.

BENGAWAN SOLO

Status di Hilir Masih Siaga

BOJONEGORO - Unit Pelak-sana Teknis (UPT) Pengelo-laan Sumber Daya Air Wilayah Be-ngawan Solo, Jawa Timur, menyatakan ketinggian air Bengawan Solo di hilir Jawa Timur, Bojonegoro, Tuban dan La-mongan, sudah mulai menurun, namun statusnya masih siaga.

"Status Bengawan Solo di hilir Jawa Timur, masih siaga, meski-pun ketinggian airnya sudah mulai menurun," kata Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojo-negoro Mucharom, Senin (6/4).

Ia menyebutkan ketinggian air di Bojonegoro yang semula sempat mencapai 14,82 meter (siaga II), sehari lalu, berangsur-angsur turun menjadi 13,50 meter, Senin pukul 06.00 WIB.

Begitu pula, lanjut dia, dalam waktu bersamaan ketinggian air di Tuban dan Lamongan, juga mulai turun. Ketinggian air di Babat, turun menjadi 7,78 meter (siaga II), yang semula sempat mencapai 7,82 meter, sehari lalu.

Ketinggian air di Laren/Plangwot, Lamongan, turun menjadi 5,60 meter (siaga III), yang semula sempat mencapai 5,63 meter, dan di Karanggeneng, Lamongan, turun menjadi 4,17 meter (siaga I), yang semula mencapai 4,21 meter.

Namun, jelas dia, ketinggian air di Kuro, Lamongan, yang berdekatan dengan laut di Gresik, masih naik menjadi 2,00 meter (siaga II). "Permukaan air Be-ngawan Solo di Kuro, Lamongan masih naik, disebabkan pengaruh air laut pasang," jelas dia.

Lebih lanjut ia menjelaskan ketinggian air Bengawan Solo di hilir Jawa Timur, akan semakin turun, sepanjang tidak ada tam-bahan air hujan dari daerah hulu, Jawa Tengah, juga hujan lokal.

"Yang jelas saat ini ketinggian air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi, juga Karangnongko, Kecamatan Ngraho, Bojonegoro, sudah turun dibawah siaga ban-jir," paparnya.

Meski demikian, ia meminta daerah hilir Jawa Timur, mulai Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik, tetap waspada. Sebab sesuai prakiraan Badan Meteo-rologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Karangploso, Malang, selama April masih berpeluang terjadi hujan yang berpotensi menimbulkan banjir.

= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO

Page 11: E Paper Koran Madura 7 April 2015

KORAN MADURASELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV N

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi, Fathol Alif BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni

BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), M. Ridwan BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala) BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Zeinul Ubbadi DIREKTUR KEUANGAN: Khalida Alfiana Isaura DIREKTUR IKLAN DAN PEMASARAN: G. Mujtaba ACCOUNTING EKSEKUTIF: Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APA PUN DARI NARASUMBER

Terjebak Konflik

Salam Songkem

Hingga saat ini masih banyak Warga Negara Indonesia (WNI) di Yaman belum bisa terse-

lamatkan. Sampai kemarin (Senin,6 April) baru 700 WNI yang telah dipulangkan dari Yaman. Padahal berdasarkan data Kementerian Luar Negeri RI, WNI yang ada di Yaman se-banyak 4.159 WNI, terdiri 2.686 maha-siswa dan 1.488 pekerja serta 45 staf KBRI, sehingga yang masih terancam nyawanya diperkirakan sekurang-kurangnya masih 3459 WNI.

Bahkan bisa jadi, lebih banyak lagi WNI di Yaman yang masih ter-jebak di Yaman. Kemungkinan itu cukup beralasan bila ada WNI yang tidak terdata karena sewaktu pem-berangkatannya ilegal misalnya. Sungguhpun begitu, pemerintah bisa saja mengelak dan menganggap WNI yang ilegal di Yaman bukan menjadi tanggung jawabnya, sebagai kon-sekuensi yang harus ditanggungnya sendiri atas pilihan berangkat ke Yaman yang tidak melalui prose-dur yang dilegalkan pemerintah RI. Sehingga karenanya, yang menjadi tanggungjawab pemerintah untuk melakukan missi penyelamatan WNI di Yaman hanya tinggal sekitar 3459 jiwa tersebut.

Meskipun begitu, jumlah tersebut tentu tidak bisa dianggap sisa, kare-na yang belum dievakuasi masih jauh lebih banyak daripada WNI yang telah dievakuasi. Apalagi berdasarkan data yang disebut Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, yang telah dievakuasi baru 700 WNI, dengan rincian De-sember 2014 ada 332 WNI, Februari-Maret 2015 ada 148 WNI, selama April 220 WNI yang dipulangkan dari Yaman ke Indonesia. Saat ini, ada 89 WNI su-dah terangkis ke tempat aman, tapi masih tertahan di wilayah Aden.

Memang, berapapun minimnya WNI yang terselamatkan lebih baik daripada tidak sama sekali. Akan tetapi, betapa pun alasannya ile-gal, apalagi yang legal, sejatinya semua WNI di Yaman harus dapat dievakuasi tanpa ada seorang pun tersisa di wilayah yang membara itu. Sekali lagi, jangan sampai ada WNI tertinggal di Yaman dan menjadi kor-ban perang antara pasukan koalisi di bawah komando Arab Saudi yang berupaya keras memukul mundur pemberontak Syiah Houthi. (*)

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (3500 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tu-lisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email [email protected]. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

Membangun Kearifan Terhadap Bumi

Bencana-bencana semacam itu bisa saja merupakan fenomena alam tanpa

campur tangan manusia. Namun bila ditelusuri tampaknya ma-nusia jauh lebih memiliki andil pada terjadinya bencana terse-but dibandingkan dengan alam itu sendiri. Alam selalu bekerja dalam keserasian. Alam adalah sistem, dan layaknya sebuah sistem alam berjalan dalam ke-seimbangan , keteraturan dan kesatuan (totalitas).

Ada persepsi dan pola in-teraksi yang salah dari manusia terhadap alam. Kita tidak me-miliki kesadaran ekologis, yaitu kesadaran akan eksistensi kita, manusia, sebagai subsistem alam yang harus selalu berada dalam sistematikanya (alam). Atas nama pertumbuhan ekono-mi, kesejahteraan, keamanan atau bahkan ilmu pengetahuan kita sering kali dengan jumawa memperlakukan alam sebagai entitas yang harus ditaklukkan. Seolah alam merupakan sumber daya tanpa batas yang diperun-tukkan bagi manusia belaka. Lebih tepatnya bagi manusia saat ini, bukan bagi manusia-manusia yang akan datang.

Persoalan sikap mental eks-ploitatif manusia sebenarnya telah lama mengemuka Sejak awal abad kedua puluh, masalah

lingkungan sudah menjadi ba-gian dari isu penting dalam kancah global. Ratusan lembaga yang hirau akan lingkungan su-dah berjumlah ratusan. John Baylis dan Steve Smith dalam The Globalization of World Poli-tics (2005) mencatat, pada tahun 2000 saja terdapat lebih dari 300 perjanjian multilateral tentang lingkungan dan pada tingkat bilateral jumlahnya jauh lebih banyak lagi.

Benarkah manusia telah menemukan puncak kesadaran ekologisnya? Kemapanan telah membelalakkan sensitivitas ekologis sebagian kecil manusia. Dirinya sadar akan eksistensi-nya yang merupakan sub-sistem dari kosmos. Itupun muncul se-bagai respon atas gejala-gejala ketimpangan kosmis (bencana) yang sering terjadi, bukan murni kesadaran preventif. Namun begi-tu mereka menjadi perintis upaya mereduksi apa yang disebut Gar-rett Hardin (1968) sebagai tragedy of the commons, yaitu tindakan-tindakan rasional individu yang mengarah pada berbagai perilaku kolektif yang mengakibatkan eks-ploitasi berlebih terhadap sumber daya alam sehingga me-ngakibatkan bencana.

Hardin berargumen bahwa ketika akses terhadap sumber daya alam terbuka lebar dan tidak ada aturan yang mengi-kat, manusia akan terus-me-nerus mengeksploitasinya sam-pai pada batas maksimal demi kepentingan pribadinya. Masing-masing akan memperoleh keun-tungan maksimal dari pengga-lian sumber daya alam tersebut. Akan tetapi, akibat-akibat logis dari over-eksploitasi yang berupa bencana alam tentunya akan di-tanggung bersama. Sayangnya, manusia-manusia semacam ini senyatanya masih merupakan mayoritas. Inilah yang menjadi persoalan serius umat manusia.

Dalam konteks ini, mena-warkan gagasan filosofis ten-tang bagaimana kita harus be-rinteraksi dengan alam adalah hal yang patut dipertimbang-kan. Dampaknya mungkin tidak bersifat instan, namun upaya ini

tetap penting guna menumbuh-kan kesadaran kolektif akan ur-gensi agenda-agenda penyelama-tan ekologi demi kelestariannya dan tentunya demi kelastarian kehidupan manusia sendiri.

Pada awal abad ke-19, Al-ferd North Whitehead merintis apa yang disebut sebagai filsafat organisme. Whitehead mencoba merevitalisasi tradisi ontologi yang dianggapnya sedang me-ngalami masa-masa keruntu-han akibat terjangan gelombang keilmuan modern yang bertum-pu pada nilai-nilai materialisme positivistik.

Paradigma materialisme positivistik inilah yang melahir-kan mental eksploitatif atas alam semesta. Paradigma semacam ini memandang semesta seba-gai entitas materi yang rigid se-hingga harus difungsikan secara kalkulatif. Maka sebagai respon terhadap paradima sains mo-dern tersebut, Whitehead dalam Process and Reality (1978) me-nawarkan filsafat organismenya yang mengedepankan keutuhan dan integrasi di antara jejaring realitas dalam bingkai pemikiran sistemik.

Setiap entitas di jagad raya memiliki nilai-nilai intrinsik masing-masing, tak terkecuali manusia. Eksistensi manusia hanyalah bagian kecil dari en-titas-entitas sistemik jagad raya yang bermiliar-miliar bahkan trilyun. Tidak sepantasnya ma-nusia “mengklaim” diri sebagai supremasi atau bahkan pusat alam semesta sehingga dengan tanpa kendali mengeksploi-tasinya. Bila demikian, maka hakekatnya manusia menggilas

dirinya sendiri dalam rajutan se-mesta yang maha luas.

Pengandaian ontologis tersebut merupakan landasan untuk membangun sebuah mo-ralitas baru. Kita (manusia) adalah kesatuan yang komple-menter dengan triliunan kesatu-an-kesatuan lain dalam semesta. Penciptaan dan eksistensi ma-nusia terkait erat dengan pen-ciptaan dan eksistensi binatang, tumbuhan, tanah, air, udara dan unsur-unsur alam lain. Manu-sia sama sekali bukan diri yang terpisah dari diri-diri di alam se-mesta. Alam bekeja dalam ketera-turan dan keseimbangan, maka kesatuan-kesatuan ini harus se-cara normal berjalan pada jalur dan fungsinya masing-masing.

Internasilasi posisi manu-sia sebagai sub-sistem alam se-mesta diharapkan akan mampu membangkitkan kesadaran kri-tis untuk bersedia merekons-truksi setiap klaim superiori-tas atas alam. Ketika manusia mampu melewati tahapan kesa-daran kerdil tersebut dan meng-gantinya dengan cara pandang yang utuh dan jujur atas reali-tas ekologis, maka bagi White-head dia berarti telah berevolusi menjadi sebuah ”diri ekologis”. Yaitu “diri” yang mempunyai tanggung jawab untuk melestari-kan dan menciptakan keselarasan hubungan dengan satuan-satuan aktual lainnya, yang sadar bahwa koeksistensinya dengan alam adalah niscaya demi keberlang-sungan dirinya dan generasi-generasi berikutnya. Lebih dari itu, dia adalah sebagai wujud pengakuan diri atas supremasi Pencipta Yang Maha Agung=

Bencana alam kini men-jadi rutinitas dalam ke-hidupan bangsa Indone-sia. Dua musim yang ada memiliki katastrofanya masing-masing. Musim panas kerap menda-tangkan kekeringan dan kebakaran hutan. Sedangkan musim hujan hampir selalu membawa banjir dan tanah long-sor. Di belahan bumi lain, peningkatan tajam suhu udara, badai, serta bencana lain juga tak kalah mengancam.

Sumenep CPamekasan IPROBOLINGGO SELASA 7 APRIL 2015No. 0581 | TAHUN IV OpiniKORAN

MADURA 11

Page 12: E Paper Koran Madura 7 April 2015

KORAN MADURASELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV12 ProbolinggoLintas JatimPROBOLINGGO SELASA 7 APRIL 2015

No. 0581 | TAHUN IV 12ProbolinggoKORAN MADURA

Petugas Satnarkoba Polres Probolinggo Kota pun langsung bergerak untuk mendatangi tem-pat tersebut. Dari penggeledahan dan memeriksa beberapa ruangan cafe, petugas berhasil menga-

mankan 209 botol miras, baik im-por maupun lokal.

“Operasi yang dilakukan itu berawal dari melaksanakan pengembangan hasil lidik terkait penjualan miras tanpa ijin usaha,

maka kita lakukan pemeriksaan dan sidak langsung,”ujar Ka-polres Probolinggo Kota, AKBP. Iwan Setyawan, kepada sejumlah wartawan, Senin (6/4).

Menurutnya, hasil temuan dari pelaksanaan kegiatan operasi pihak JJ Royal Cafe tanpa dileng-kapi surat ijin tanpa usaha perda-gangan minuman beralkohal (SIUP MB) dan hanya dilengkapi surat ijin tempat usaha minuman keras (SITU MB), serta belum memiliki hak paten nama JJ. Royal Cafe.

“Menejemen JJ Royal Cafe

belum mempunyai hak paten nama cafe yang dimiliki JJ Royal Cafe di Jakarta, sehingga dinya-takan illegal,”tandas AKBP. Iwan Setyawan.

Dari hasil kegiatan razia terse-but, kata AKBP Iwan Setyawan, pihaknya melakukan pemerik-saan terhadap pemilik JJ Royal Cafe, dan pengunjung.

“Kami menemukan minuman-minuman yang kedaluarsa yang membahayakan para konsumen, pengunjung maupun pengguna di JJ. Royal Cafe,”katanya.

Langkah selanjutnya, pihak-nya melakukan koordinasi de-ngan Badan Penanaman Mo-dal dan Pelayanan Perinjinan (BPMPP), Dinas Koperasi, Energi, Industri dan Perdagangan (Kope-rindag) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“ Kami melakukan langkah koordinasi untuk melihat kalaya-kan atau tidak kandungan minu-man keras yang ada di JJ Royal Cafe tersebut,”papar AKBP. Iwan Setyawan.

=M.HisbullaH Huda

Ratusan Botol Miras Impor DisitaDitemukan Minuman KedaluwarsaPROBOLINGGO - Upaya pemberantasan peredaran minu-man keras (miras) di wilayah Kota Probolinggo mem-buahkan hasil. Ratusan minuman keras impor dan lokal kembali diamankan Polres Probolinggo Kota, saat mera-zia JJ Royal Cafe, di jalan Dr. Sutomo Kota Probolinggo, Rabu (1/4) sekitar pukul 23.00 WIB.

DISITA. Ratusan minuman beralkohol impor maupun lokal diamankan petugas sebagai barang bukti.

Page 13: E Paper Koran Madura 7 April 2015

KORAN MADURASELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV 13Probolinggo

Uji tera ini bertujuan untuk menguji kemampuan timbangan milik para pedagang. Diantara-nya timbangan meteran, takaran, anak timbang biasa, anak timbang halus, timbang sentisimal, tim-bang meja, dacin logam, timbang pegas, timbang kwadran, timbang cepat, timbangan bobot ingsut, neraca emas, neraca obat serta timbang elektronik.

“Uji tera ulang ini, tidak ha-nya untuk pedagang saja. Tetapi

toko-toko di wilayah Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo yang menggunakan timbangan juga wajib ditera. Hanya untuk uji tera ulang ini sepi peminat,” ujar Purwadi, Ketua Tim uji tera dari UPT Kemetrologian Provinsi Jawa Timur.

Menurutnya, uji tera ulang yang dilakukan UPT Kemetrolo-gian Provinsi Jawa Timur, me-lakukan uji tera di wilayah Kota Probolinggo, mulai Senin (6/4)

sampai Jum’at (17/4) yang akan datang.

“Di Kecamatan Kedopok, hanya ada belasan peminat yang melakukan uji tera timbangan-nya. Namun sampai siang, baru 32 orang yang datang,”tandas Pur-wadi.

Tujuan dari uji tera ulang ini, kata Purwadi, untuk mengantisi-pasi adanya pedagang yang nakal atau curang dalam menggunakan alat ukur untuk mengejar keun-tungan dengan merubah dan me-nambah alat ukur.

Dengan tera ulang ini supaya alat ukur selalu benar sehingga konsumen dan produsen tidak mengalami kerugian.

“Uji tera ulang ini sesuai per-da nomor 5 tahun 2005 tentang pengelolaan laboratorium kem-

etrologian. Dan sebelum melaku-kan uji tera, ukuran takaran tim-bangan dan perlengkapan (UTTP) harus kering bersih dan tidak berkarat,” ucapnya.

Bagi alat ukur (timbang) yang sudah diuji tera ulang, akan diberi stempel dan stiker. Dan untuk alat ukur yang rusak akan langsung diperbaiki den-gan mengganti onderdil. Tetapi alat ukur yang rusak dan tidak bisa diperbaiki diminta untuk tidak dipakai lagi.

“Kegiatan ini dilakukan seta-hun sekali dan sifatnya wajib bagi pedagang. Kalau nantinya ada sidak dan timbangan milik peda-gang diketahui belum diuji tera ulang, maka bisa disanksi,”papar Purwadi.

=M.HisbullaH Huda

Tera Ulang Timbangan Kurang DiminatiPROBOLINGGO - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemetro-logian Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Dinas Koperasi Energi Mineral, Indutrstri, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Probolinggo, melakukan uji tera ulang timbangan di wilayah Kecamatan Kedopok, Senin (6/4) kurang diminati warga.

TERA ULANG. Petugas dari UPT Kemetrologian Provinsi Jatim ketika melakukan uji tera ulang di Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo.

PROBOLINGGO - Pegawai honorer, untuk bisa menikma-ti kenaikan gajinya tahun ini dari Pemkab Probolinggo, harus bersabar. Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) nya justru dihapus sejak Janu-ari 2015 kemarin dan digan-tikan dengan kenaikan gaji sekitar Rp 150 ribu. Padahal untuk TPP bagi pegawai PNS sudah dicairkan setiap bulan.

Terkait hal tersebut, Kepa-la Dinas Pengelola Keuangan Daerah (DPKD) Kabupaten Probolunggo, Tanto Walono menyebut bukan menganak-tirikan pencairan kenaikan gaji honorer. Tetapi masih menunggu proses perubahan anggaran gaji bagi para pega-wai yang belum berstatus PNS.

”Kami mohon bersabar untuk kenaikan gaji tersebut. Pasti kenaikan gaji itu akan diterima juga,” terangnya ke-pada wartawan, Senin (6/4).

Menurutnya, untuk pega-wai PNS mengenai TPPnya diterima secara normal setiap tahunnya. Sebab anggaran un-tuk TPP PNS tidak mengalami perubahan. Secara otomatis PNS menerima setiap pen-cairan setiap bulannya. Se-mentara untuk yang honorer perlu ada beberapa perbaikan.

“Jadi kami tidak menyu-sun ulang untuk PNS. Kalau yang non PNS kan kenaikan dilakukan setelah pengesa-han APBD. Sehingga perlu penjabaran melalui peraturan bupati,”tandas Tanto Walono.

Di akhir bulan ini, kata Tanto Walono, seluruh tam-bahan atau kenaikan PNS selama 4 bulan bakal dirapel. Sehingga para tenaga honorer tidak perlu risau. “Sudah kami siapkan, hanya tinggal waktu saja. Paling lambat akhir bulan ini sudah cair,”katanya.

Ketika ditanya tentang tidak meratanya pencairan gaji dikalangan pegawai ho-norer di Kabupaten Proboling-go, pihaknya mengaku adanya perbedaan pencairan dana untuk tenaga honor itu tidak terlepas dari masing-masing bendahara pengeluaran di masing-masing SKPD.

“Sesuai dengan petun-juk bupati, pemerintah tidak akan mengulur-ngulur waktu setiap hak para tenaga honorer. Kalau bendahara pengeluaran mengajukan pada awal tahun. Sejak saat ini sudah kami cairkan,”ucap Tanto Walono.

=MaHfud HidayatullaH

HONORER

Kenaikan Gaji Tertahan

Page 14: E Paper Koran Madura 7 April 2015

KORAN MADURASELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV14 Probolinggo

Suhar (40), salah satu war-ga Desa Sumberbulu Kecama-tan Tegasiwalan Kabupaten Probolinggo, mengatakan adanya TPS yang ada di ujung utara batas desanya baru selesai dibangun ta-hun 2014 kemarin. Tetapi warga jarang membuang sampah diloka-si tersebut.

“Lokasi TPS nya tergolong jauh dari pemukiman warga. Jadi warga enggan membuang sampah

disana,”terangnya kepada warta-wan, Senin (6/4).

Menurutnya, untuk warga yang rumahnya masih relatif dekat terkadang masih menyem-patkan diri membuangnya disana. Akan tetapi warga yang mem-buangnya masih tergolong sangat sedikit.”Bukan tidak mau mem-buang disana, karena lokasinya sangat jauh,”ucap Suhar.

Kalau warga yang rumah ber-

jauhan untuk membuang sampah rumah tangga, kata Suhar, ke-banyakan mereka membuangnya di daerah lokasi rumahnya. Se-hingga sampah yang dibuangnya di beberapa lokasi terkesan sem-barangan.

“Kalau dekat sungai terka-dang dibuang disungai. Ada pula yang dibuang dibelakang rumahnya,”tandasnya.

Menyikapi hal itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Probolinggo. mela-lui Kabid Kebersihan, Sentot Triadi Sugiarto, mengatakan pihaknya secara rutin melaku-kan pe-ngangkutan sampah dari TPS menuju ke Tempat Pembua-ngan Akhir (TPA).“ Sampah itu

di angkut, baik yang ada di pasar maupun di desa yang terdapat sampah,” jelasnya.

Pihaknya berharap, jika warga enggan untuk membuang sampah ke lokasi TPS, menyebabkan petugas kesulitan untuk melaku-kan pembersihan sampah. Ka-rena petugas pengangkut sampah tidak akan melakukan pengam-bilan sampah kerumah-rumah warga.

“Kalau bisa dengan adanya TPS yang ada di desanya harus bisa benar-benar maksimal un-tuk digunakan warga membuang sampah. Sehingga bangunan tersebut tidak mubadzir,” pinta Sentot Triadi Sugiarto.

=Mahfud hidayatullah

TPS itu Tak EfektifWarga Enggan Membuang Sampah di TempatnyaPROBOLINGGO - Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Desa Sumber Bulu Kecamatan Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo, kurang efektif kegunaannya meski baru se-lesai dibangun. Sebab warga enggan membuang sampah di lokasi tersebut.

TAK EFEKTIF. Tempat pembuangan sampah yang tak difungsikan karena warga enggan menggunakannya.

PROBOLINGGO - Meski program Elektronik Kartu Tan-da Penduduk (E-KTP) sudah di berlakukan sejak 2012 kemarin, namun kenyataannya masih ada puluhan ribu warga Kabu-paten Probolinggo yang belum memiliki kartu identitas terse-but.

Sumber data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kabu-paten Probolinggo, per 24 Ma-ret 2015 sesuai dengan data dari Kementerian Dalam Negeri (Ke-mendagri), menyatakan jumlah warga Masyarakat yang belum terselesaikan untuk pencetakan E-KTP jumlahnya mencapai an-gka 61.959 orang.

“Yang sudah selesai di-cetak dan berhasil di distri-busikan kepada pemilik E-KTP jumlahnya mencapai 730.060 orang,” terang Kepala Dispen-dukcapil, melalui Kabid Pen-daftaran Penduduk Kabupaten Probolinggo, Indah Setiyowati, kepada wartawan, Senin (6/4).

Menurutnya, data terse-but merupakan hasil pereka-man E-KTP secara massal sejak 2012 – 24 Maret 2015 kemarin.Dengan adanya aturan dari Ke-mendagri tentang kewenangan untuk melakukan pencetakan E-KTP kepada daerah. Sedang-kan ketentuan tentang adanya kewenangan sudah berlaku se-jak Desember 2014 lalu.

“Sisa warga yang E-KTPnya belum dicetak oleh pemerin-tah pusat mulai dilakukan pencetakan secara bertahap oleh daerah,”tandas Indah Seti-yowati.

Untuk melakukan pencetakan tersebut, kata Indah Setiyowati, kartu E-KTP yang digunakan dae-rah merupakan hasil kiriman dari pemerintah pusat . Bahan terse-but mulai diterima oleh pihaknya pada November –Desember 2014 sebanyak 7.750 buah.

“Dari bulan tersebut, ba-rangnya mulai di cetak seba-nyak 1984 unit, dan sudah se-lesai di distribusikan ,” katanya.

Sementara itu, pada Januari 2015 kiriman bahan untuk E-KTP kembali diterima Dispen-duk capil sebanyak 10001 buah. Dari Jumlah yang ada, pihaknya kembali melakukan pencetakan sebanyak 1.939 buah, sepanjang Januari-Maret 2015 kemarin.

“Sisa dari bahan E-KTP pada bulan ini sebanyak 13.155 dari jumlah awal pengiriman sebanyak 17.753 buah,”ucap In-dah Setiyowati.

=Mahfud hidayatullah

WARGA

Seharusnya Punya E-KTP

Page 15: E Paper Koran Madura 7 April 2015

KORAN MADURASELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV 15

LONDON - Pelatih Sunder-land, Dick Advocaat menilai, tim asuhannya layak menang saat menjamu Newcastle United dalam derby bertajuk Wear Tyne melawan tim satu kota New Castle United di Stadium of Light, Minggu (5/4) tengah malam. Sun-derland menang tipis 1-0 berkat gol cantik Jermain Defoe menje-lang turun minum.

Mendapat bola umpan kepala Steven Fletcher, pemain yang pernah merumput di Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat itu, melepas tendangan first time kaki kiri. Sepakan volinya menaklukkan Tim Krul yang sudah salah langkah di bawah mistar gawang Newcastle. Kedudukan 1-0 ini pun bertahan hingga akhir pertandingan.

“Kemenangan ini adalah hasil kerja keras sejak awal hingga akhir pertandingan. Anda bisa

saksikan, pada akhir pertandingan kami memang sedikit kelelahan. Kami sama sekali tidak bisa me-ngontrolnya dan mereka mulai memainkan bola tinggi, tetapi secara keseluruhan, kemenangan

ini layak diraih Sunderland. Cara kami bekerja dan cara kami ber-main membuat saya bangga pada para pemain,” kata pelatih yang baru direkrut bulan lalu itu.

Pada bagian lain, mantan

pelatih Timnas Belanda itu memuji gol Jermain Defoe yang mencetak gol cantik pada laga tersebut. Dia juga memuji kin-erja Steven Fletcher dan Connor Wickman yang juga tampil me-nawan. “Gol itu sangat luar biasa. Selain itu, kami masih memiliki sejumlah peluang mencetak gol. Kami membuang satu peluang emas, tetapi secara keseluruhan kami layak menang,” ujarnya.

Dia melanjutkan, “Minggu lalu, dia (Defoe) tidak bisa mengi-kuti latihan karena masalah hamstring tetapi dia bermain bagus hari ini. Tiga orang pemain depan bermain sangat bagus. Kalau mereka bermain seperti ini maka tugas pemain tengah men-jadi lebih mudah. Semua pemain menjalankan tugasnya dengan baik dan itulah yang membuat saya bahagia.”

Ini adalah laga pertama Ad-

vocaat di Stadium of Light sejak didapuk menggantikan Gustavo Poyet yang dipecat beberapa pekan lalu. Advocaat pun mem-persembahkan kemenangan itu untuk suporter Sunderland atas dukungan penuh dan atmosfer luar biasa yang mereka ciptakan.

“Ketika kami tiba di stadion dan masih berada di dalam bus, sambutan pendukung luar biasa. Saya sudah katakan sebelumnya bahwa suporter akan mendukung kami dan ternyata benar. Sejak awal mereka mendukung kami dan ini memberi gairah yang ekstra untuk para pemain. Kami tahu, kami masih akan melakoni tiga laga kandang dan kami harus memetik poin penuh pada tiga laga tersebut. Setiap pertan-dingan menjadi sangat penting. Sekarang kami fokus untuk laga berikutnya melawan Crystal Pal-ace,” paparnya. =sky sports/carol aji

lahragaKORAN MADURA

sElasa 7 april 2015No. 0581 | taHUN iV 15

Marseille memimpin terlebih dahulu berkat gol Andre-Pierre Gignac pada menit ke-30 meman-faatkan umpan silang Dimitri Pa-yet. Tetapi lima menit berselang, Blaise Matuidi berhasil menya-makan kedudukan. Mendapat umpan Thiago Motta, Matuidi melepas tendangan kaki kanan dari sisi kiri kotak penalti ke po-jok kiri bahwa gawang Marseille tanpa bisa dihentikan kiper Steve Mandanda.

Dua menit sebelum turun minum, Marseille kembali ung-gul berkat gol lagi-lagi melalui Andre-Pierre Gignac. Mendapat bola kiriman Jacques-Alaixys Ro-mao, Gigac melepas tendangan kaki kanan dari tengah kotak pe-nalti ke pojok kiri bawah gawang PSG dan memaksa Salvatore Sirigu memungut bola dari dalam jalanya.

PSG baru bisa menyamakan kedudukan di awal babak kedua. Kali ini Marquinhos yang memak-sa Mandanda memungut bola dari dalam jalannya. Pelatih PSG Lau-

rent Blanc harus berterima kasih kepada pemain Marseille, Jeremy Morel, karena dialah yang men-cetak gol bunuh diri untuk me-mastikan kemenangan anak-anak asuhnya pada menit ke-51.

Sepanjang 39 menit laga sisa, kedua tim tidak bisa mencetak gol tambahan dan PSG berhak atas tiga poin dari lawatannya ke Velodrome. Tambahan tiga angka ini mendongkrak mereka ke posisi teratas Ligue 1 dengan 62 poin, unggul satu angka dari Lyon yang tergusur ke posisi kedua dengan 61 poin. Sedangkan, Marseille tertahan di tempat ketiga dengan 57 poin.

Blanc mengaku senang de-ngan hasil ini. Tetapi pada saat bersamaan dia bersedih karena kemenangan ini harus dibayar mahal dengan cedera dua pe-mainnya, yaitu David Luiz dan Thiago Motta. “Yang bisa saya bawa pulang dari pertandingan ini hanya kemenangan, tetapi kami harus membayarnya dengan mahal karena dua pemain saya

cedera. Perburuan gelar ini masih panjang dan kemenangan ini sama sekali belum menentukan. Tetapi, kemenangan tentu saja kemenangan ini sangat penting,” kata Blanc.

Sedangkan pelatih Marseille asal Argentina Marcelo Bielsa mengakui, kekalahan timnya.

“Hasil ini cukup adil. PSG se-dang dalam permainan terbaik mereka. Faktor keberuntungan atau apa pun namanya, tidak cukukp. Karena itu tidak ada alasan pemaaf dari kekalahan ini,” kata mantan pelatih Ath-letic Bilbao dan Timnas Argen-tina itu.

Dia melanjutkan, “Kunci dari pertandingan ini adalah bahwa kami dibuat tidak pernah nya-man dengan permainan kami. Saya tahu, PSG akan mendomi-nasi permainan dengan umpan-umpan mereka dan taktik kami tidak berjalan optimal.” =EspN/carol aji

Atasi Marseille, PSG Pimpin Ligue 1PARIS - Paris Saint-Germain (PSG) akhirnya memun-caki klasemen sementara Ligue 1 Prancis setelah menang 3-2 atas Marseille pada lanjutan Ligue 1 di Stade Velodrome, kandang Marseille, Senin (6/4) dini hari WIB. Sempat dua kali tertinggal dari tuan ru-mah, Zlatan Ibrahimovic dan kawan-kawan berhasil membalikkan keadaan dan mengunci kemenangan.

LIGA UTAMA INGGRIS

Advocaat: Sunderland Layak Menang

Page 16: E Paper Koran Madura 7 April 2015

KORAN MADURASENIN 6 APRIL 2015 | No. 0580 | TAHUN IV16 KORAN MADURA

16SELASA 7 APRIL 2015No. 0581 | TAHUN IV

ATASIMARSEILLE,PSG PIMPINLIGUE 1OLAHRAGA | 15

BARCELONA - Bek Barcelona asal Prancis,

Jeremy Mathieu me-ngaku, kemenangan

1-0 atas Celta Vigo pada laga di Stadio

Balaidos tidak diraih dengan mudah. Tripoin

itu diraih dengan su-sah payah karena Celta

Vigo bermain dengan sangat baik. Satu-satu-

nya gol kemenangan El Barca pada laga ini

dicetak melalui sun-dulan Mathieu ketika

pertandingan hanya tersisa 16 menit.

Tambahan tiga poin ini kem-bali menjauhkan Barcelona dari kejaran Real Madrid. Madrid sem-pat mempersempit jarak menjadi hanya satu poin setelah pada laga sebelumnya menyikat Granada dengan skor telak 9-1 di Santiago Bernabeu. Tetapi gol Mathieu me-mastikan tiga poin untuk anak-anak asuh Luis Enrique itu dan unggul empat poin dari Madrid.

“Pertandingan ini sangat sulit. Setelah jeda internasional, kondi-si tim sangat sulit karena ritme permainan selalu sedikit menu-run. Celta tampil bagus di babak pertama, tetapi di babak kedua kami mengontrol pertandingan dan akhirnya bisa mencetak gol kemenangan dari sebuah tenda-ngan bebas,” ujar Jeremy Mathieu.

Pada laga tersebut, pemain terbaik Barcelona Lionel Messi diturunkan pelatih Luis Enrique sejak awal. Sebelumnya, pemain ini diragukan tampil karena isu cedera yang membuatnya tidak bisa membela Argentina selama jeda internasional sepanjang pe-kan lalu. Meski tidak mencetak gol, pemin ini beberapa kali me-ngancam gawang Celta Vigo tetap gagal menghasilkan gol.

Celta Vigo memulai pertan-dingan dengan sangat baik. Mere-ka nyaris unggul terlebih dahulu ketika pertandingan baru berjalan 11 menit melalui Joaquin Larriery. Tetapi tendangan kaki kiri pemain yang mencetak gol kemenangan Celta di Camp Nou November 2014 itu, memanfaatkan umpan Nolito berhasil digagalkan kiper Barcelona, Claudio Bravo.

Dua menit berselang, giliran Barcelona yang mengancam ga-wang tuan rumah melalui Lionel

Messi. Tapi tendangan pemain asal Argentina ini ke pojok kiri bawah gawang Celta Vigo, memanfaatkan umpan Daniel Alves, berhasil di-se-lamatkan kiper tuan rumah Sergio Alvarez. Sepanjang 45 menit per-tama ini, kedua tim saling mengan-cam, tetapi hingga turun minum tidak ada gol yang tercipta.

Di babak kedua, Barcelona tampil lebih bagus. Neymar sem-pat mencetak gol di awal babak kedua, tetapi dianulir wasit karena sudah terjebak off side. Gol yang ditunggu-tunggu itu akhirnya da-tang juga. Tendangan Xavi Her-nandez dari sisi kanan pertahan lawan melambung ke tiang jauh. Di sana, Mathieu yang tidak mendapat kawalan ketat berhasil meneruskan bola dengan kepala ke pojok kanan atas dalam gawang Alvarez.

Celta Vigo semakin sulit me-nyamakan kedudukan karena mereka harus bermain dengan 10 orang setelah Fabian Orellana di-usir karena melanggar gelandang Barcelona Sergio Busquets.

Ronaldo “Fenomenon”Sementara itu, atas kemena-

gan sensasional yang diraih timya, Real Madrid saat meluluhlantak-kan Granada 9-1, striker Karim Benzema memuji Ronaldo dan menyebutnya sebagai seorang “fenomenon”. Sebutan ini pernah disematkan untuk striker Timnas Brasil, Ronaldo Luís Nazário de Lima yang juga pernah membela Barcelona dan Real Madrid.

“Cristiano adalah sebuah fenomenon. Dia selalu mencetak gol dan membantu tim. Dia layak mendapat semua yang sdah dia

capai,” kata Benzema.Dia juga mengaku bahwa di-

rinya, Gareth Bale, dan Ronaldo sedangkan dalam penampilan terbaik dan bekerja sama sangat baik. “Ronaldo, Bale, dan saya sedang dalam penampilan terbaik. Kami membantu tim dan kadang mencetak gol, tetapi kadang juga tidak. Tetapi kami akan te-rus bermain seperti ini hingga akhir musim,” imbuh-nya. =ESPN/cARoL AjI

Mathieu: Kemenangan ini Tidak Mudah

Sergio Busquest (kiri) dan Gerard Pique (kanan) melakukan selebrasi atas gol yang dibuat oleh

Jeremy Mathieu pada laga yang berlangsung di Stadio Balaidos.

DATA DAN FAKTADani Alves tercatat sudah tampil di 385 laga La Liga. Ia unggul dari rekor yang sebelumnya dipegang oleh Valery Karpin (384 laga)Mathieu tercatat dua kali menjadi penyelamat Barcelona. Selain golnya ke gawang Celta Vigo kemarin, Mathieu juga menjadi penentu kemenangan El Barca di El Clasico beberapa waktu lalu.

Page 17: E Paper Koran Madura 7 April 2015

KORAN MADURASELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV ASELASA 7 April 2015

No. 0581 | TAHUN IV MADURA SPORT | HAL. PDijamin Tak Memberatkan

Dua Pelajar Terjaring razia

Tiga DirekTur BuMD Terkesan TerTuTuP

BANGKALAN | HAL. LPAMEKASAN | HAL. G SAMPANG| HAL. K

KORAN MADURATaneyan Lanjang

DPrD nilai kinerja BuPaTi BeranTakan

SUMENEP– Akibat sengketa lahan yang tak tuntas antara pemilik tanah dan peme-rintah, akhirnya berujung pada penyegelan terhadap sekolah dasar negeri (SDN) 1 Ban-baru, Pulau Gili Raja, Kecamatan Geligen-ting Senin (6/4) kemarin.

Pantauan Koran Madura, penyegelan tersebut dilakukan oleh 25 warga asal Du-sun Somor Dalem, Desa Banbaru, Pulau Gili Raja, Kecamatan Giligenting. Tepat pada pukul 08.30 WIB, beberapa orang ini datang ramai-ramai ke sekolah milik pemerintah tersebut untuk menutup paksa. Mereka menyegel SDN 1 Banbaru lantaran status kepemilikan lahan yang ditempati belum ada kejelasan. Sehingga membuat amarah warga, lebih-lebih ahli waris.

Akibat dari penyegelan tersebut, sejum-lah siswa yang hendak mengikuti kegiatan belajar mengajar pagi itu pun terpaksa harus keluar kelas dan terlantar di jalanan.

Berdasarkan informasi yang dapat di-himpun dari beberapa sumber, awalnya, tanah yang ditempati SDN I Banbaru itu milik almarhum Siruddin Nata Sudibyo. Dinilai oleh Pemerintah tanah tersebut sangat prospek untuk ditempati sekolah, maka pemerintah melakukan “tukar gu-ling” dengan tanah pecaton. Hanya saja pemerintah daerah hingga saat ini be-lum mengubah status kepemilikan tanah pecaton tersebut sesuai janji mereka. Aki-batnya, status kepemilikan tanah itu men-jadi buram dan berujung penyegelan.

”Keluarga kami sudah sangat sabar menunggu janji pemerintah yang akan mengubah status tanah pecaton kepada keluarga kami. Tapi sayangnya kesabaran kami ada batasnya, karena sudah puluhan tahun lamanya kami menunggu ternyata belum ada kejelasan juga. Makanya kami terpaksa segel dan tutup sekolah ini,” kata Edi Junaidi kepada wartawan.

Menurut menantu H. Nawami terse-but, keturunan alm Siruddin Nata Sudibyo itu, mengklaim kalau tanah yang dibangun sekolah tersebut merupakan tanah milik alm Siruddin Nata Sudibyo. Namun status kepemilikan lahan itu berubah sejak tahun 1970 saat pemerintah hendak membangun sekolah.

Sebagai gantinya, alm Siruddin diberi kewenangan untuk mengelola sekaligus memiliki tanah pecaton milik desa setem-pat, dengan kompensasi akan mengubah status kepemilikan tanah kepada alm Si-ruddin atau kepada keturunannya.

Hanya saja pada tahun 2006 silam, pemerintah daerah memberikan titik terang kepada keturunan alm Siruddin untuk segera menyelesaikan permasalahan tersebut. Na-mun upaya pemerintah itu hingga saat ini masih belum terlaksana dengan baik.

”Daripada nanti kami tidak mendapat-kan apa-apa, mending dari sekarang kami tutup saja SD ini, biar kalau tanah pecaton betul-betul diambil pemerintah, kami bisa menggarap tanah ini,” tegas Edi.

Sementara Kepala Sekolah SDN I Ban-

baru Supardi, mengaku masih berkoordi-nasi dengan dinas pendidikan. Namun, dinas terkait juga masih belum menemukan solusi. Sehingga Kepsek harus mencari tempat un-tuk kegiatan belajar mengajar sementara.

"Saya masih mencari rumah warga yang mau ditempati untuk kegiatan belajar mengajar," tandasnya.

Sementara, kata Supardi, akibat peris-tiwa sengketa lahan tersebut, sebanyak 91 siswa SDN I Banbaru mulai kelas 1-6 terpaksa dibolehkan pulang ke rumahnya masing-masing. Sebab selama berjam-jam nasib mereka terkatung-katung di pinggir jalan tanpa ada kejelasan.

Belum Ada SolusiKepala Bidang Pendidikan Dasar (Dik-

das) Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep Fajarisman saat dikonfirmasi mengaku su-dah mendapatkan laporan terkait aksi pe-nyegelan tersebut. Hanya saja dirinya un-tuk saat ini masih belum bisa memberikan solusi cerdas agar permasalahan itu bisa terselesaikan. ”Untuk laporannya sudah masuk pada kami, tapi kami masih belum bisa berbuat banyak, karena kasus itu su-dah lama terjadi,” katanya.

Meskipun demikian, pihaknya mengaku akan terus mengupayakan agar persoalan tersebut segera teratasi. ”Kami tetap akan mengupayakan, karena ini menyangkut per-soalan KBM. Saat ini kami masih melakukan inventarisir terhadap sejumlah lahan SD yang masih dalam sengketa,” tukasnya.

=JUNAEDI/SYM

Sengketa Lahan Berujung Penyegelan

Siswa Terlantar di Jalanan

TERLANTAR. Sejumlah siswa terlantar di depan pintu masuk sekolah SDN I Banbaru. Mereka tidak diperbolehkan masuk karena sekolah mereka ditu-tup paksa oleh warga setempat akibat buramnya status kepemilihan lahan.

Page 18: E Paper Koran Madura 7 April 2015

KORAN MADURASELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV BPROBOLINGGO SELASA 7 APRIL 2015

No. 0581 | TAHUN IVKORAN MADURAB Sumenep

Informasinya, berdasar-kan data Shot List Kemenag Sumenep yang masih belum sertifikasi sekitar 460 orang dari total guru sebelumnya mencapai 938 orang. Se-hingga, cita-cita para tenaga pendidik untuk menyandang jabatan guru sertifikasi dalam waktu singkat dipastikan terkubur dalam-dalam.

”Hasil koordinasi dengan pihak Kanwil Jatim kemarin, pada tahun 2015 ini peme-rintah masih menganggar-kan untuk pelaksanaan PLPG. Tapi untuk tahun selanjutnya informasinya tidak,” kata

Kasi Pendidikan Madrasah (Pendma) Kemeneg Sumenep Moh. Rifa’i Hasyim.

Menurut Rifa’i, untuk kuota yang akan diambil un-tuk mengikuti PLPG tahun ini masih belum ada kejela-san. Pasalnya, hingga saat ini masih belum dapat kepastian dari penyelenggara.

Sementara penyelenggara PLPG yang dituntujuk adalah dua perguruan tinggi, yakni Universitas Islam Negeri Su-nan Ampel (UINSA) Surabaya untuk pendidikan agama dan Unversitas Negeri Surabaya (Unesa) untuk jurusan umum.

”Biasanya anggaran un-tuk pelaksanaan PLPG itu langsung turun ke pergu-ruan tinggi penyelenggara. Jadi, penentuan kuota itu disesuaikan dengan anggaran yang ada,” terangnya

Sementara untuk pe-manggilan peserta untuk mengikuti PLPG sudah dia-tur oleh pemerintah. Salah satu aturan yang diberlaku-kan adalah batasan usia. Guru yang lebih tua tetap didahu-lukan dibandingkan dengan yang lebih muda.

”Berdasarkan data di per-guruan tinggi, guru yang su-dah menyetorkan data base di rangking berdasarkan batasan usia. Yang paling tua akan mendapatkan kesem-patan untuk mengikuti ujian lebih dulu,” ungkapnya.

Meskipun demikian, pihaknya menghimbau agar sejumlah guru yang masih

belum mengikuti PLPG ta-hun ini untuk bersabar. Sebab, pemerintah telah menyiapkan pengganti program PLPG yakni PPG (Pendidikan Pro-fesi Guru).

PPG ini merupakan salah satu program yang dilun-curan oleh pemerintah untuk mencetak guru yang lebih berkualitas, berbobot dan profesional. Pelaksanaan PPG ini juga dilakukan oleh salah satu pergurun tinggi yang di-tunjuk oleh pemerintah.

”Bedanya, kalau PLPG hanya dijalani selama sete-ngah bulan, namun PPG ini harus ditempuh selama satu tahun lamanya. Karena PPG ini tidak hanya bersifat pelatihan, melainkan semes-ter pertama untuk pemaha-man materi sedangkan untuk semester kedua lebih kepada praktek,” tukasnya.

=JUNAEDI/SYM

SUMENEP– Tahun ini, banyak kantor balai desa mengalami kerusakan yang cukup signifi-kan. Namun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep setempat terkesan membiarkan ke-beradaan kantor balai desa tersebut. Pasalnya, pada tahun 2015 pemeritah daerah tidak me-nganggarkan perbaikan kantor balai memper-hatinkan.

Salah satunya, balai Desa Cangkreng, Ke-camatan Lenteng. Kini, atapnya sudah ambruk, bahkan saat ini hanya terlihat empat ting pe-nyanggahnya. Selain itu, balai desa Ketawang Laok, Kecamatan Guluk-Guluk juga bernasib sama. Kondisi balai desa tersebut sebagian ge-dungnya telah roboh dan sebagian dindingnya tampak kotor dipenuhi semak belukar karena lama tidak ditempati.

Tidak hanya itu, kondisi yang serupa juga terjadi di kantor balai desa Ketawang Larangan, Kecamatan Ganding, saat ini gedung kantor ba-lai desa tersebut banyak yang mulai retak. ”Su-dah lama balai desa ini tidak ditempati. Mungkin karena kondisinya yang tidak memungkinkan, sehingga aparat desa enggan untuk menempa-ti,” kata salah satu tokoh masyarakat Desa Keta-wang Larangan, Kecamatan Ganding, Zaenuri.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bagian Pemerintah Desa (Pemdes) Setkab Sumenep Moh. Ramli mengatakan, pada tahun 2015 ini pemerintah daerah memang tidak mengalokasi-kan anggaran sedikitpun untuk perbaikan se-jumlah kantor balai desa.

”Pastinya untuk anggaran khusus perbaikan balai desa tidak ada. Karena tidak dianggar-kan untuk tahun ini,” katanya. Menurut Ramli, meskipun tidak dianggarkan secara khsus, per-baikan kantor balai desa itu bisa diambilkan dari dana alokasi dana desa (ADD) yang akan diteri-ma oleh masing-masing desa.

Sebagiamana biasanya, penggunaan ADD sebanyak 70 persen digunakan untuk sarana pemberdayaan masyarakat, sementara 30 per-sen diperuntukkan pembiyaan yang lain, seperti honorarium aparatur desa.

”Kalau memang disepakati dana ADD akan dialokasikan untuk perbaikan balai desa, itu tidak masalah. Ya kalau masih dilihat lebih penting dibangun sarana lainnya, ya juga tidak maslah. Itu semua tergantung pelaksanaan di bawah,” ungkap mantan Camat Batang-Batang itu.

Pada tahun 2015 ini pemerintah daerah te-lah menyediakan anggaran sebesar Rp 115 mi-liar yang diambilkan dari APBD setempat. Selain itu, Kabupaten Sumenep juga mendapatkan anggaran DD (Dana Desa) sebesar Rp 94,8 miliar yang bersumberkan dari APBN tahun 2015 ini.

Ramli memastikan jika dana ratusan miliar itu sudah bisa dicairkan mulai bulan ini. ”Per-bupnya sudah selesai, dan mulai Minggu depan kami akan melakukan sosialisasi terhadap se-mua Bendahara Desa dan Sekretaris Desa,” ung-kapnya. Sementara jumlah desa di Kabupaten Sumenep sebanyak 330 desa yang menyebar di 18 Kecamatan daratan dan 18 kecamatan wilayah kepuluan.

=JUNAEDI/SYM

Balai Desa Banyak Rusak

Pemkab Terkesan Membiarkan

PLPG Akan DihapusRatusan Guru Terancam Tak BersertifikasiSUMENEP – Ratusan tenaga pendidik di bawah naungan kementrian agama (Kemenag) Sume-nep terancam tidak bisa mengikuti Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG). Pasalnya, program PLPG tersebut mulai tahun 2016 mendatang akan dihapus.

RUSAK. Salah satu balai desa butuh perbaikan. Namun untuk tahun ini, Pemkab tidak menganggarkan untuk perbaikan balai desa.

Page 19: E Paper Koran Madura 7 April 2015

KORAN MADURASELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV CSumenep

Kepala Kejaksaan Ne-geri (Kajari) Sumenep, R Adi Wibowo mengatakan, sejak dilimpahkan kepada pengadi-lan negeri, proses persidangan sudah beberapa kali dilaku-kan. Hanya saja, persidangan tersebut masih terfokus ke-pada pemeriksaan saksi-saksi, termasuk saksi ahli.

Saksi ahli yang dimaksud adalah ahli bahasa. Hal itu di-lakukan, menurut Adi, karena kasus pencemaran nama baik itu erat kaitannya dengan masalah bahasa. "Ahli bahasa yang didatangkan ialah dari (STKIP, red.) PGRI Sumenep," ungkapnya kemarin, Senin (6/4).

Adi mengakui bahwa pro-ses persidangan kasus pence-

maran nama baik itu memang lama. Pasalnya, menurut dia, kasus pencemaran nama baik tidak sama dengan kasus lain-nya, misalnya kasus penga-niayaan.

"Kalau kasus pemukulan misalnya, itu biasanya lebih cepat. Satu atau dua kali si-dang biasanya sudah selesai. Karena itu relatif mudah pembuktiannya. Kalau kasus pencemaran nama baik, kita memang harus hati-hati," paparnya.

Selain itu, lanjutnya, saksi-saksi yang diperiksa juga banyak. Meski tak me-nyebutkan berapa jumlahnya, Adi menuturkan bahwa dalam kasus tersebut saksi yang diperiksa sudah lebih dari

sepuluh. "Jadi, saya tegaskan, proses persidangan dalam kasus ini sudah berjalan sesuai prosedur dan sesuai dengan jadwal," tegasnya.

Selebihnya, ia me-ngungkapkan, proses sidang selanjutnya akan memeriksa terdakwa. "Setelah pemerik-saan terdakwa, biasanya sidang akan berlanjut kepada tuntutan pidana. Setelah itu, kita lihat bagaimana nanti," tuturnya.

Sekadar mengingatkan, Bambang dilaporkan Polres Sumenep dengan alasan pencemaran nama baik karena telah mencatumkan Polres menjadi CV Polres sebagai salah satu penerima proyek Dinas PU Cipta Karya. Ia kemudian ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat pasal 207 KUHP dengan anca-man hukuman di bawah lima tahun. Kasus tersebut dilapor-kan oleh mantan Wakapolres Sumenep, Kompol Sujiono.

=FATHOL ALIF

PENCEMARAN NAMA BAIK

Sidang Bambang Belum TuntasSUMENEP- Proses persidangan Kepala Dinas PU. Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Sumenep, Bambang Iriyanto hingga saat ini masih belum tuntas. Selama ini, persidangan masih fokus terha-dap pemeriksaan saksi-saksi, termasuk saksi ahli.

SEgENAP PImPINAN DPRD SUmENEP

Atas LaunchingMadura United Perssu (MU-P)

Divisi Utama Liga Indonesia 2015

Selamat & SuksesMengucapkan

H. HERmAN DALI KUSUmA, mHKetua DPRD

Drs. H. mOHAmmAD HANAFIWakil Ketua DPRD

AHmAD SALIm, S.AgWakil Ketua DPRD

FAISAL mUHLIS, S.AgWakil Ketua DPRD

R. mOH. mULKI, SESekretaris DPRD

“Semoga dapat mengharumkan Sumenep”

SEgENAP PImPINAN SKPD KAbUPATEN SUmENEP

KORAN MADURAPasang Iklan di

Call Centre (0328) 6770024KANTOR REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], website: www.koranmadura.com

CAHyA WIRATAmADirektur Operasional

HAIRIL FAjARDirektur bisnis

NOVI SUjATmIKODirektur Utama

JAJArAn DIreksI DAn kAryAwAnBPrs BhAktI sUMekAr

Mengucapkan

Selamat & SuksesAtas Launching

Madura United Perssu (MU-P)Divisi Utama Liga Indonesia 2015

“Semoga dapat mengharumkan Sumenep”

MengucapkanSelamat & Sukses

Atas LaunchingMadura United Perssu (MU-P)

Divisi Utama Liga Indonesia 2015

“Semoga dapat mengharumkan Sumenep”

DIDIK UNTUNg SAmSIDIKepala DPPKA

yAyAK NURWAHyUDIKepala Diskominfo

ERI SUSANTOKepala DPU Pengairan

TITIK SURyATIKepala bKD

FITRIL AKbARDirektur RSUD

Page 20: E Paper Koran Madura 7 April 2015

KORAN MADURASELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV D Sumenep

SUMENEP- Bakal calon wakil bupati Sumenep 2015-2020 yang diusung Dewan Pengurus Cabang Partai Demokrasi Indo-nesia Perjuangan (DPC PDIP) Sumenep pada Pilkada tahun 2015 ini, Achmad Fauzi mendapat respon positif dari kalangan PAC. Sehingga, hal itu dianggap menjadi modal mentereng menghadapi pesta demokrasi di Sumenep yang tinggal meng-hitung hari.

Respon tersebut diakui oleh salah se-orang pengurus PAC Kota, Kacung Diharjo. Ia mengungkapkan bahwa, diusungnya Achmad Fauzi sebagai bakal calon wakil bupati Sumenep 2015-2020 oleh DPC PDIP Sumenep merupakan hal yang sudah tepat. Pasalnya, selain masih muda, sosok Fauzi juga ia dinilai multi talenta. "Kami yakin, Bapak Fauzi dapat membuat Sumenep lebih baik," ungkapnya usai acara silaturra-him DPC PDIP Sumenep dengan PAC Kota di Desa Pangarangan, Senin (6/4).

Dia berharap, jika terpilih nanti, Fauzi bisa lebih dekat dengan rakyat. Sehingga, program-program yang dibuat nantinya pro terhadap rakyat. "Kami berharap ke-pada sosok Fauzi ini agar tidak elitis nanti kalau misalnya sudah terpilih. Pember-dayaan kepada rakyat kecil harus selalu dilakukan," ujarnya.

Di tempat berbeda, ketua PAC Batuan, Busar mengaku optimis dengan kehadiran sosok Achmad Fauzi. Pasalnya, ia menge-nal Fauzi sebagai sosok yang sudah sarat pengalaman meski pun secara usia masih muda. "Selain sebagai pengusaha yang sukses, di bidang pemerintahan, saya yakin dia juga sudah berpengalaman. Karena, informasi yang saya dapat, dia pernah menjadi staf ahli wakil bupati di Cianjur, Jawa Barat," tukasnya.

Menanggapi hal itu, Achmad Fauzi mengaku bahagia atas respon positif tersebut. Ia menjelaskan, tujuannya maju sebagai bakal calon wakil bupati Sumenep 2015-2020 tidak lain adalah panggilan nurani dan ingin membuat Sumenep lebih baik ke depan.

"Murni karena panggilan nurani. Bukan karena apa-apa. Kalau ingin uang, usaha saya selama ini alhamdulillah lancar. Tapi, bagi saya, sukses di luar daerah itu bukan sukses yang sebenarnya. Tapi, saya akan merasa sukses beneran kalau bisa mem-buat daerah saya lebih baik," tukasnya.

Disinggung soal harapan agar nantinya jika terpilih harus tetap merakyat, Fauzi menegaskan, bahwa hal itu memang sebuah keniscayaan. "Di mana pun, yang namanya pemimpin itu memang harus merakyat. Pemimpin itu dipilih oleh rakyat. Kalau tidak dipilih rakyat, tidak mungkin bisa menjadi pemimpin. Maka-nya, pemimpin ke depan, harus memberi-kan ruang yang seluas-luasnya kepada rakyat, teruma kepada pemuda sebagai generasi bangsa," pungkasnya.

=FATHOL ALIF

POLITIK

Achmad Fauzi Dapat Respon Positif

Pantauan Koran Madura Senin (6/4), DPC PDIP Sume-nep bersama Achmad Fauzi melakukan kunjungan ke tiga PAC sekaligus, yaitu Kecama-tan Kota yang bertempat di Desa Pangarangan; Kecama-tan Batuan bertempat di Desa Gunggung; dan terakhir Ke-camatan Manding bertempat di Desa Giring.

Ketua DPC PDIP Sumenep, Decky Purwanto menuturkan, sebenarnya road show DPC PDIP Sumenep sudah dimulai sejak Sabtu (4/4) lalu. Waktu itu, ia beserta rombongan

berkunjung ke PAC Rubaru dan Ambunten.

"Jadi, dengan hari ini, kita sudah road show ke lima PAC. Kita memang sengaja melaku-kan kegiatan seperti ini dalam rangka merapatkan barisan menjelang Pilkada Sumenep 2015. Kita ingin di internal kita solid mulai dari bawah," terangnya kemarin usai me-lakukan kunjungan.

Dalam kunjungannya ke beberapa PAC tersebut, DPC PDIP Sumenep sengaja mem-bawa bakal calon wakil bupati Sumenep 2015-2020, Ach-

mad Fauzi. Menurut mantan anggota DPRD Sumenep, hal itu sengaja dilakukan untuk memperkenalkan Acmad Fau-zi kepada masyarakat, teru-tama kepada pengurus PDIP, baik di tingkat PAC, sampai anak ranting.

"Selama ini mungkin masih ada sebagian masyarakat yang belum kenal kepada Abang Fauzi. Makanya, sambil lalu konsolidasi internal partai, kami juga sosialisasikan bakal calon wakil bupati yang kita usung dalam Pilkada kali ini," tukasnya.

Ia berharap, dengan diperkenalkannya bakal calon wakil bupati Sumenep 2015-2020 itu, masyarakat bisa mengenal lebih dekat sosok Fauzi. "Karena, seperti kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. Karena masyarakat sudah mulai mengenal sosok Fauzi, diharapkan mereka le-bih sayang dan mendukung niat baiknya mengabdikan di-rinya untuk masyarakat Sume-nep ke depan," ujar Decky.

Sementarta itu, Achmad Fauzi mengungkapkan bahwa dirinya mencalonkan diri se-bagai orang nomor 2 bukan semata-mata karena dirinya diminta oleh banyak kala-ngan, tetapi juga karena pang-gilan hati. “Maka izinkan saya mengabdi untuk Sumenep. Sebab sudah terlalu lama saya hidup dan membangun mimpi di Jakarta. Hari ini saya ingin mengabdi untuk Sumenep. Sebab saya terbang ke Jakarta dan punya usaha, suatu saat akan saya bawa pulang untuk Sumenep,” ucapnya di depan pengurus PAC, ranting dan ra-tusan warga.

Ia berharap, masyarakat mau berjuang bersamanya. “Tentu membangun Sume-nep yang lebih sejahtera. Tak usah khawatir, saya bukan tipe orang yang suka mengumbar janji. Jika memang ditakdirkan jadi, dan tak berpihak pada masyarakat, hujat saya, bah-kan pekikan takbir agar saya kembali ke jalan yang benar,” harapnya. =FATHOL ALIF/SYM

Perkenalkan Fauzi Melalui Road Show PACAchmad Fauzi: Izinkan Saya Mengabdi untuk Sumenep SUMENEP- Menjelang pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) Sumenep Desember menda-tang, Dewan Pengurus Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPC PDI-P) Kabupaten Sumenep terus merapatkan barisan. Setelah pada Sabtu kemarin, mereka melakukan konsolidasi internal partai dengan melakukan road show ke PAC Rubaru dan Ambunten, kini PDIP kembali melalu-kan road show ke tiga PAC untuk memperkenalkan Cawabupnya, Achmad Fauzi.

ROAD SHOW. Achmad Fauzi (pegang mik) cawabup dari PDIP saat memperkenalkan diri dan memohon restu kepada para PAC PDIP dan warga. Jurnalis senior dan pengusaha muda itu izin mengabdi untuk Sumenep.

Page 21: E Paper Koran Madura 7 April 2015

KORAN MADURASELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV ESumenep

”Sesuai imbauan menteri E-nergi Sumber Daya Mineral, se-mua BUMD yang mengelola Mi-gas tidak diperkenankan untuk mengandeng pihak swasta,” jelas Koordinator Sumenep Curruption Watch (SCW), Junaidi.

Beberapa waktu lalu, kata Ju-naidi, Menteri ESDM Sudirman Said menghimbau agar perusa-haan milik daerah dalam me-ngelola dana PI sebesar 10 persen itu tidak diperkenankan untuk menggandeng pihak swasta. Ala-

sannya, untuk memberikan man-faat maksimal bagi daerah dan mencegah pemburu rente masuk menguasai blok migas melalui BUMD.

”Alasan itu sangat rasional, sebab ketika tidak menggandeng perusahaan swasta, maka dana PI 100 persen dimiliki oleh pemerin-tah daerah,” terangya.

Hanya saja menurut Junaidi, di Kabupaten Sumenep BUMD yang ditunjuk sebagai pengelola migas, seperti PT Wira Usaha

Sumenekar (WUS) masih meng-gandeng perusahaan swasta.

Sehingga dana partisipasi yang diberikan oleh perusahaan migas tidak murni dikelola oleh pemerintah daerah. ”Yang jelas, saat ini PT Wus dalam pengelo-laan dan partisipasi itu masih menggandeng perusahaan swas-ta. Kami semua punya data ri-ilnya. Bahkan kami punya data pengelolaan migas dari tahun 2012 yang lalu,” terang Junaidi.

Kabupaten Sumenep meru-pakan salah satu kabupaten yang berada di ujung timur pulau Ma-dura. Sumenep dikenal sebagai penghasil minyak dan gas tertinggi dibandingkan dengan tiga kabu-paten yang lain di pulau garam.

Buktinya, saat ini sebanyak lima peruhasaan yang bergerak dibidang migas telah menjajaki

sejumlah kepulauan di kota keris ini. Kelima perusahaan terse-but yakni, Husky Cnooc Madura Limited (HCML), SPE Petrolium, Petro Java, dan Energi Mineral Langgeng (EML). Keempat peru-sahaan tersbeut saat ini masih dalam tahap ekplorasi.

Lokasi eksplorasi keempat pe-rusahaan itu berbeda, jika Husky di Kepuluan Raas, SPE Petrolium kegitannya di Pragaan, Petro Java di blok North Kangean, dan E-nergi Mineral Langgeng (EML) di Saronggi.

Sementara dua perusahaan lainnya, yakni PT Santos dan KEI. Untuk PT Santos saat ini sedang melakukan ekploitasi di Blok Maleo dan Blok Peluang, sedang-kan KEI, selain di Pagerungan, juga menggarap Terang Sirasun Batur (TSB) di perairan sebelah

selatan Pulau Komirian, Kecama-tan Raas.

Kepala ESDM Sumenep Abd Kahir membenarkan jika pengelo-laan dana PI BUMD itu memang tidak diperkenankan menggandeng pihak swasta, melainkan dengan pihak KKKS (kontrak kerja sama).

”Sesuai Undang-Undang No-mor 22/2001, kerjasama BUMD dalam pengelolaan dana PI hanya boleh dilakukan dengan KKKS, bukan dengan yang lainnya,” ka-tanya.

Sayangnya mantan Kabag Hu-mas Setkab Sumenep masih terke-san tertutup ketika ditanyakan soal temuan adanya BUMD yang masih menggandeng pihak swasta. Kahir enggan untuk menjelaskan. ”Kalau itu saya tidak bisa menjelaskan, karena di luar kewenangan saya,” dalihnya. =JUNAEDI/SYM

BUMD Tidak Boleh Gandeng Perusahaan SwastaKepala Kantor ESDM Terkesan TertutupSUMENEP – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di lingkungan Kabupaten Sumenep dilarang menggan-deng perusahaan swasta dalam mengelola minyak dan gas, utamanya dalam pengelolaan hak 10 persen dana partisipasi atau yang dikenal dengan participating interest (PI).

PENGOLAHAN TERI. Sejumlah pekerja membersihkan teri medan untuk proses pembungkusan di industri pengolahan teri di Desa Larangan, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Senin (6/4). Melimpahnya tangkapan teri medan membuat harga teri medan turun dari Rp 80 ribu per kilo menjadi Rp 70 ribu per kilo.

Page 22: E Paper Koran Madura 7 April 2015

KORAN MADURASELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IVFBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA FSELASA 7 APRIL 2015No. 0581 | TAHUN IV

PAMEKASAN –Par-tai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menggelar kongres pada 9 sampai 12 April 2015. Dalam kongres nanti, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Pamekasan mendukung Megawati Soekarno Putri (Mega) tetap duduk sebagai Ke-tua Umum (Ketum) untuk 5 tahun ke depan.

Hal itu disampaikan ketua DPC PDIP Pame-kasan, Zaiful Bahri. Me-nurutnya, hal itu sesuai dengan hasil rapat kerja nasional (Rakernas) IV, yang digelar di Semarang, Jawa Tengah, pada Sep-tember 2014 lalu. Yang disepakati semua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) se-Indonesia.

“Kami sangat men-dukung ibu Mega kembali menduduki kursi Ketua Umum PDIP, sesuai den-gan hasil Rakernas di Se-

marang. Pada waktu itu, semua DPD sepakat mem-inta ibu Mega tetap men-

jadi Ketum, dan tidak ada calon lain,” kata Zaiful.

=ALI SYAHRONI/Adv/RAH

DPC PDIP Dukung Mega Tetap Jadi Ketum

Kemarin (6/4), seorang nelayan asal Desa Branta Tinggi, Kecama-tan Tlanakan, Pamekasan kembali hilang di perairan Camplong, Sam-pang. Korban Bustomi diketahui hilang saat nelayan lainnya meli-hat perahu yang ditumpanginya terombang-ambing tanpa penum-pang dalam keadaan mesin hidup sekitar pukul 23.00 WIB.

Para nelayan yang mengenali perahu korban langsung melaku-kan upaya pencarian korban de-ngan menyisir lokasi yang diduga tempat jatuhnya korban sambil

lalu memberi tahu pihak keluarga. Kabar hilangnya Bustami menye-bar cepat hingga diketahui pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat yang langsung menerjunkan Tim Reak-si Cepat (TRC) untuk membantu pencarian. Namun hingga dini hari kemarin korban belum dite-mukan.

Pencarian korban terus di-lakukan pada siang hari dengan menyisir perairan itu dengan melibatkan banyak pihak. Selain nelayan setempat, pencarian kor-

ban juga dilakukan oleh pihak Ko-ramil setempat dan Taruna Siaga

Bencana (Tagana).Kepala BPBD Pamekasan

Akmalul Firdaus menjelaskan pencarian korban akan terus di-lakukan untuk menemukan kor-ban kecelakaan itu. Pada Senin malam, perahu dan alat tangkap yang digunakan ditepikan ke bibir pantai Desa Branta Pesisir.

“Kami akan terus berupaya mencari korban bersama pihak-pihak terka i t termasuk dengan masyarakat. Mudah-mu-dah segera ditemukan,” katanya.

Kapolsek Tlanakan AKP Jau-hari menjelaskan jasad korban diduga tenggelam di dasar laut. Sebab pencarian ke arah selatan belum membuahkan hasil. Jika memang tenggelam jasad korban diperkirakan akan mengapung dalam dua hari kedepan.

Dari semua kecelakaan laut ini, belum diketahui pasti pe-nyebabnya. Namun sebagian war-ga menduga, korban terlempar dari perahu saat melaut. Sebab rata-rata perahu yang digunakan menggunakan dua mesin dengan hanya satu penumpang dan tidak menggunakan pelampung.

=A. FAUZI M/RAH

Nelayan Hilang Terus BertambahDiduga Korban Terlempar Saat MelautPAMEKASAN - Kecelakaan laut yang menimpa nelayan Pamekasan dalam dua pekan terakhir sudah terjadi tiga kali. Kecelakaan pertama menimpa Fauzan, 30, warga Dusun Gedungan, Desa Branta Tinggi, Kecamatan Tla-nakan, Kabupaten Pamekasan, yang hilang saat mencari ikan ditemukan terapung dengan kondisi tidak bernyawa. Rabu (25/3) sekitar pukul 14.00 WIB. Kecelakaan serupa kembali terjadi pada awal April. Korbannya, Sugianto, 25, warga Desa Pagagan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, hilang saat mencari ikan Rajungan di perairan pantai Padelegan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan.

PAMEKASAN - Tim SAR gabungan dari unsur TNI, Polri, Badan Penang-gulangan Bencana Daerah, dan Syahbandar Pelabuhan Branta akhirnya menghen-tikan pencarian nelayan hilang, Senin, sekitar pukul 17.00 WIB.

“Kami sengaja meng-hentikan sementara pen-carian nelayan yang hilang ini karena kondisi sudah gelap,” kata Tim Penyidik Syahbandar Pelabuhan Branta, Kecamatan Tlana-kan, Pamekasan, Agus Dwi Suryatno.

Selain karena suasana gelap, yang juga menjadi pertimbangan tim untuk menghentikan pencarian adalah ombak besar dan angin kencang. “Di sam-ping itu, kami juga telah kecapean karena sejak pagi hingga sore tadi anginnya sangat kencang,” terang dia.

Ia menjelaskan peng-hentian pencarian nelayan hilang asal Desa Branta Tingggi bernama Bustami warga Desa Branta Tinggi,

Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, ini hanya se-mentara, dan akan dilanjut-kan lagi, Selasa (7/4) pagi.

Pencarian korban nelayan hilang itu difokus-kan di sekitar sumur gas milik PT Santos Sampang, karena berdasarkan infor-masi yang disampaikan nelayan yang pertama kali menemukan perahu kor-ban tidak jauh dari lokasi pengeboran.

Di samping itu, ber-dasarkan keterangan pihak keluarga, korban memang pamit hendak menangkap ikan di sekitar perairan Pantai Camplong, tak jauh dari pengeboran sumur

milik PT Santos.Pada Minggu (5/4)

sekitar pukul 10.00 WIB, Nelayan Bustami melaut, lalu pada pukul 22.30 WIB nelayan lain bernama Moh Anwar melihat ada perahu yang berputar-putar de-ngan kondisi mesin masih hidup di perairan Branta, Kecamatan Tlanakan.

Setelah didekati, ternyata perahu itu tanpa awak dan diketahui perahu milik Bustami. Atas temuan itu, Anwar selanjutnya meng-hubungi Kades Branta Tinggi memberitahukan temuannya tersebut.

Selanjutnya pada seki-tar pukul 23.00 WIB, Kades Branta Tinggi bersama masyarakat sekitar 20 orang dengan mengguna-kan dua perahu tradisional melakukan pencarian. Pencarian dilakukan di sekitar lokasi pertama kali ditemukannya perahu itu dan menelusuri sepanjang pesisir Desa Branta, na-mun tidak ditemukan.

=ANt/AZIZ/RAH

CUACA BURUK

Tim Gabungan Hentikan Pencarian

Di samping itu, kami juga telah kecapean

karena sejak pagi hingga sore tadi angin-nya sangat kencang,”

Page 23: E Paper Koran Madura 7 April 2015

KORAN MADURASELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV GPamekasan

Kepala Seksi Trantibum, Ke-camatan Tlanakan, H. A Taufik Surowikromo menjelaskan ke-dua pelajar ini diketahui sedang bermain-main bersama sejumlah rekannya di Pelabuhan Branta Pe-sisir dengan berpakaian seragam sekolah.

Petugas yang sedang me-lakukan patroli rutin langsung mendekati kerumunan pelajar itu. Namun dari sekitar 10 siswa yang mengendarai 5 motor, hanya dua orang yang terjaring. Sedangkan siswa yang lain lang-sung menggeber motornya saat mengetahui kedatangan petu-gas.

“Sebenarnya banyak teman-temannya yang berseragam se-kolah di sana. Tapi mereka lang-sung kabur begitu mengetahui ada petugas,” katanya.

Kepada petugas, siswa ini mengaku pelajar dari salah satu SMA swasta yang berada di lingkungan pondok pesantren di Kecamatan Proppo, sekali-gus nyantri di sana. Satu dian-tara keduanya mengaku sering datang ke Pelabuhan Branta Pesisir.

Mereka menolak disebut bolos

sekolah karena pada saat itu jam bebas belajar karena para guru di sekolahnya sedang menggelar ra-pat.

“Saya tidak bolos pak. Hari ini memang pulang lebih awal kare-na ada rapat guru. Jadi tidak ada pelajaran,” kelit FI.

Petugas Trantibum Kecama-tan Tlanakan tidak percaya be-gitu saja terhadap pengakuan mereka. Setelah diberi pembi-naan, mereka dibuatkan per-nyataan tidak mengulang per-buatannya. Selanjutnya, mereka dipulangkan.

“Mereka kami minta buat pernyataan agar tidak mengu-langi perbuatannya. Identitas mereka juga kami catat dan kalau nanti terjaring razia lagi, kami akan panggil orang tua dan pihak sekolahnya,” kata Taufik.

Selain merazia pelajar, dalam waktu dekat ini petugas setempat akan merazia tempat kos yang berada di wilayah itu. Tujuannya untuk menghindari penyalahgu-naan tempat kos sebagaimana yang terjadi di beberapa wilayah lain.

=A. FAUZI M/RAH

Dua Pelajar Terjaring RaziaAda yang Mengaku Pelajar di Pondok Pesantren di ProppoPAMEKASAN - Petugas Ketenteraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) Kecamatan Tlanakan Pamekasan menjaring dua pelajar di Dermaga Branta Pesisir, Ke-camatan setempat, pada saat jam efektif Senin (6/4) kemarin. Keduanya berinisial FM dan FI. Mereka langsung dibawa ke Kantor Kecamatan Tlanakan untuk dimintai keterangan.

INTROGASI. Dua siswa SMA swasta mendapat pembinaan dari Kasi Trantibum Kecamatan Tlanakan, H. A Taufik Surowikromo, setelah keduanya terjaring operasi di Pelabuhan Branta Pesiri, Senin (6/4) kemarin.

PAMEKASAN - Bupati Pamekasan, Achmad Syafii meninjau kondisi tempat pem-buangan akhir (TPA) Sampah di Dusun Dubaja, Desa Ang-sanah, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, guna memastikan keberadaan TPA tidak meng-ganggu warga di sekitarnya, Senin (6/4). Kedatangan Bu-pati menyusul adanya keluhan salah seorang warga yang me-rasa terkena dampak TPA.

Bupati mengajak dinas terkait, Kepala Badan Lingku-ngan (BLH), Kepala Badan Pe-rencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), perwaki-lan Dinas Pekerja Umum Cipta Karya, dan Tata Ruang (Cika-

tarung) Pamekasan. Bupati melihat sejumlah titik tumpu-kan sampah, baik sampah yang didiamkan untuk meng-hasilkan gas metan, maupun tumpukan sampah yang akan ditimbun.

Menurut Bupati, TPA saat ini dalam pembenahan agar sampah yang ada tidak lagi menimbulkan bau menyengat yang dapat mengganggu war-ga sekitar. Tumpukan sampah yang didominasi sampah or-ganik segera ditimbun.

Menurutnya, kebakaran sampah yang menimbulkan asap di musim kemarau bu-kan karena dibakar, melain-kan dampak dari penumpu-

kan sampah yang cukup lama sehingga menghasilkan gas metan yang mudah terbakar.

“Sampah di sini kata petu-gasnya tidak pernah dibakar karena memang akan meng-ganggu lingkungan. Yang terjadi itu sampah terbakar sendiri karena reaksi kimia dari tumpukan sampah yang menghasilkan gas metan, se-hingga saat kondisi panas akan membakar sampah. Tapi oleh petugas segera dipadamkan,” katanya.

Banyaknya sampah or-ganik yang masuk ke TPA ka-rena pengelolaan sampah di hulu kurang maksimal, seperti sampah perumahan dan pasar

tidak berjalan. Kondisi ini akan segera dicarikan jalan kelu-arnya.

Kini, pihaknya telah me-ngirimkan tim untuk me-lakukan studi banding ke Kota Probolinggo untuk pengelo-laan sampah yang lebih baik. Agar sampah-sampah yang dihasilkan setiap harinya tidak dibuang percuma di TPA.

“Memang banyak yang perlu kami sikapi secara serius. Makanya, dalam waktu dekat ini, saya dengan SKPD terkait akan mendiskusikan persoalan ini. Utamanya soal pemilahan sampah organik dan anorganik untuk didaur ulang,” ungkapnya.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Bupati Jamin TPA Sampah Tak Ganggu Warga Sekitar

MENINJAU. Bupati Pamekasan, Achmad Syafii (tengah) meninjau TPA Angsanah

Page 24: E Paper Koran Madura 7 April 2015

KORAN MADURASELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IVH PamekasanPamekasan

PAMEKASAN - Dinas Pen-didikan (Disdik) Pamekasan mel-aksanakan workshop bantuan operasional sekolah (BOS) rutin tahunan, ditempatkan di Gedung PKKPN, Jl Kemuning, Pamekasan, Senin (6/4). Disdik mengenal-kan aplikasi laporan penggunaan keuangan BOS yang harus digu-nakan dan bisa dijalankan pada tahun 2016 mendatang.

Kegiatan ini melibatkan per-wakilan semua sekolah, SD dan SMP, baik negeri maupun swasta pengguna dana BOS di bawah naungan Disdik Pamekasan den-gan jumlah peserta sebanyak 1.308 orang. Kegiatan ini akan dilaksana-kan sebanyak 6 gelombang, sejak 6 sampai 9 April 2015 dan dua gelom-

bang berikutnya akan dilaksanakan pada 13 sampai 14 April 2015.

Kepala Seksi Kesiswaan Disdik Pamekasan, Achmad Rifa’i menga-takan pengenalan aplikasi laporan BOS terbaru ini sangat penting ka-rena akan memudahkan pembua-tan laporam hingga pengawasan BOS yang digunakan sekolah.

“Untuk tahun ini hanya pen-genalan aplikasi laporan penggu-naan keuangan BOS. Dalam pen-genalan ini semuanya kami ajarkan cara-cara memasukkan poin per poin ke dalam aplikasi itu. Karena aplikasi ini sudah wajib digunakan pada tahun 2016 nanti,” kata Rifa’i.

Yang berbeda dari kegiatan ini, pihaknya melibatkan pihak perpajakan sebagai nara sumber.

Sebab selama ini banyak pihak sekolah yang kerap mengeluh-kan soal adanya pajak dalam se-jumlah pembelian barang.

Dengan penjelasan dari pihak pajak, pihak sekolah akan meng-etahui semua hal yang akan dikenakan pajak saat mengguna-kan uang BOS. Sehingga kedepan tidak ada lagi keluhan dari se-kolah terkait adanya pajak dalam penggunaan dana BOS.

Sekolah juga diajarkan bagaimana prosedur membayar ke kantor pajak yang berkaitan BOS. Dengan materi yang disampaikan pihak perpajakan, pihaknya ber-harap sekolah tidak bingung lagi membayar pajak BOS.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Disdik Kenalkan Aplikasi Laporan Baru BOS

SERIUS. Salah seorang narasumber sedang menjelaskan tahap-tahap penggunaan aplikasi laporan BOS, dalam Workshop BOS, di Gedung PK-KPN, Jl Kemuning, Pamekasan

Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid Dikdas) Dinas Pen-

didikan (Disdik) Pamekasan, Prama Jaya membenarkan hal itu.

Dijelaskan, ploting DAK itu akan segera ditentukan apabila juknis pelaksanaannya sudah turun. Na-mun demikian, pihaknya sudah melakukan verifikasi terhadap se-kolah-sekolah yang mengusulkan untuk memperoleh dana itu.

Ia menjamin calon penerima DAK ini akan memprioritaskan sekolah-sekolah yang paling membutuhkan dan dipastikan

tidak ada titipan.“Tim verifikasi melibatkan

banyak unsur. Dari Inspektorat, Dewan Pendidikan, Konsultan serta beberapa lembaga lainnya. Verifikasi ini mengecek kebenaran usulan, tingkat kerusakan serta keterdesakannya. Kalau juknis sudah ada, tinggal menyesuaikan dengan hasil verifikasi ini,” ka-tanya.

Jumlah DAK untuk pening-katan mutu pendidikan SD pada 2015 sebesar Rp 15,3 miliar. Dana ini nantinya akan dibagikan ke-pada sekolah-sekolah yang mem-butuhkan sesuai kebutuhan dan kemampuan anggaran.

Sebelumnya, Lembaga Par-tisipasi Pembangunan Daerah (LP2D) Pamekasan meminta Di-nas Pendidikan (Disdik) serius dalam mengelola program ini agar tujuan pemerintah bisa ter-capai. Baik dalam capaian kuan-titas, kualitas maupun mutu pen-didikan.

Sekretaris LP2D Pamekasan, Sofyan meminta Disdik Pame-kasan harus hati-hati dalam menentukan sasaran kegiatan dan tidak semata-mata berdasar pesanan pihak-pihak tertentu apalagi karena adanya iming-iming persentase. Disdik harus melakukan verifikasi dan kroscek agar tidak tumpang tindih dengan program yang sama dari sumber pendanaan berbeda seperti dari pusat maupun provinsi yang dit-erima lembaga dimaksud. Jika ini tidak dilakukan, maka rawan ter-jadinya kegiatan pembangunan fiktif. Yakni, dua sumber pendan-aan, tetapi hanya dilaksanakan satu kegiatan saja.

=A. FAUZI M/RAH

Ploting DAK SD Belum FinalLP2D Minta Disdik Berhati-hati Menentukan Sasaran KegiatanPAMEKASAN - Ploting dana untuk peningkatan mutu pendidikan sekolah dasar (SD) di Kabupaten Pamekasan terkendala petunjuk teknis (juknis). Sehingga belum diketahui jumlah lembaga yang akan menerima dana alokasi khusus (DAK) yang bersumber dari anggaran pen-dapatan belanja negara (APBN) itu.

Seorang siswa SD sedang membaca buku dengan serius di ruang kelasn-ya.

Page 25: E Paper Koran Madura 7 April 2015

KORAN MADURASELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV IPamekasan

Terbukti, pada awal tahun 2014 kekurangan tenag pendidik di Pamekasan berjumlah 600 guru. Saat ini jumlah kekurangan guru mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA sudah mencapai angka 800 guru. Mayoritas kekurangan tersebut terjadi di SD. Dari data yang dihimpun Koran Madura, kekurangan guru SD sebanyak 576

guru. Jumlah tersebut tersebar di seluruh sekolah di Pamekasan.

Kepala Dinas Pendidikan (Dis-dik) Pamekasan, Yusuf Suhartono mengatakan pihaknya tidak bisa berbuat banyak untuk mengatasi kekurangan guru PNS tersebut. Sebab kekurangan tersebut tidak bisa dipenuhi sekaligus. Sejauh ini pihaknya berupaya pengajuan

penambahan guru setiap tahun. Hanya saja koutanya masih di-batasi. Karenanya, pihaknya masih memanfaatkan guru yang ada.

“Mudah-mudahan kuota pengang-katannya bertambah. Setiap tahun kita lakukan pengajuan ke pusat melalui BKD (Badan Kepegawaian Daerah), sesuai dengan kekurangan yang terjadi. Sementara ini kami mengguna-kan guru yang ada ,” kata Yusuf.

Dijelaskan Yusuf, kekurangan guru terbesar terjadi di daerah utara yang meliputi Kecamatan Barumarmar, Kecamatan Proppo, dan Kecamatan Pegantenan. Hal

ini juga dipengaruhi oleh ba-nyaknya guru PNS yang pensiun.

Bahkan, lanjutnya, pihaknya memperkirakan dalam setiap bu-lan guru PNS yang purna tugas sekitar 20 orang, sehingga jika dalam setiap 1 tahun kalau diaku-mulasikan mencapai sekitar 200 orang guru PNS yang pensiun.

Karena itulah, pihaknya beru-paya melakukan penataan dan pemerataan guru. Membatasi mu-tasi dari daerah utara ke selatan. Menempatkan guru PNS baru ke daerah yang kekurangan guru. Memberikan nota tugas wajib mengajar 24 jam dan memutasi guru dari lembaga yang lebih guru

ke sekolah yang kurang guru.Selain itu, kurangnya guru

PNS ini membuat Disdik masih bergantung pada guru tidak tetap (GTT) yang diangkat oleh sekolah yang bersangkutan. Pihaknya saat ini masih merencanakan re-grouping agar kebutuhan guru berkurang.

“Kita bisa regrouping, nanti ke-butuhan gurunya kan berkurang jumlahnya. Cara lain diajar oleh GTT. Intinya, dalam kondisi kekurangan guru, kami akan tetap berupaya agar kurangnya guru tidak sampai meng-ganggu proses belajar mengajar siswa,” ungkapnya.

=ALI SYAHRONI/RAH

Kekurangan Guru Kian MeningkatTiap Tahun Sekitar 200 Guru PensiunPAMEKASAN – Kendati berstatus sebagai Kabupaten Pendidikan, tetapi kekurangan tenaga guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS) di Pamekasan sulit teratasi. Bahkan semakin lama kekurangannya semakin mening-kat.

BERSAMA. Kepala Disdik Pamekasan, Yusuf Suhartono (kiri), mendampingi Bupati Pamekasan, Ach Syafii saat sidak ke salah satu SD di Pamekasan

Page 26: E Paper Koran Madura 7 April 2015

KORAN MADURASENIN 6 APRIL 2015 | No. 0580 | TAHUN IVJ SELASA 7 APRIL 2015

No. 0581 | TAHUN IV JSampangKORAN MADURA

Secara tegas pernyataan itu disampaikan oleh Kepala Bidang Kurikulum Disdik Sampang, Arif Budiansor. Menurutnya, dalam pelaksanaan UN pada tahun ini sudah dipasrahkan kepada pihak sekolah untuk mengatur tehnis kelancaran pelaksanaan UN. Meskipun demikian, Arif menyatakan pengawasan dari dinas tetap akan dilakukan untuk mengantisiapsi bocoran soal yang dikeluarkan pihak sekolah. “Kami tidak akan tinggal diam, jika dite-mukan kepala sekolah membo-

corkan soal UN. Pasti akan di pi-danakan,” katanya kepada Koran Madura, Senin (6/4).

Dikatakan, oknum sekolah tidak akan bisa mendapatkan naskah UN sebelum pelaksana-an berlangsung. Sebab, distribusi naskah UN tersebut dikawal ketat kepolisian. Oleh karena itu, tidak ada pintu bagi siapapun, terma-suk pihak sekolah bisa membo-corkan saol tersebut. “Kami yakin, naskah UN aman ada di tangan kepolisian dan dipastikan tidak ada bocoran,” paparnya.

Antisipasi terkait bocoran jawaban UN nanti, lanjut Arif, Dis-dik akan memantau pelaksaan UN di setiap sekolah.agar tidak mem-

berikan bocoran jawaban kepada siswa. Bahkan, kalau ada oknum pengawas yang mencurigakan akan langsung dikeluarkan dari ling-kungan sekolah. “Intinya, Disdik akan terus pantau pelaksanaan UN nanti, baik dari naskah UN, pelak-sanaannya dan pengawas yang ber-tugas di dalam kelas,” jelasnya.

Selain itu, kata Arif, penga-wasan di luar sekolah juga akan di-lakukan dengan melibatkan pihak kepolisian guna memantau kaluar masuknya pihak sekolah atau pe-ngawas UN yang bertugas. Hal itu dilakukan untuk menjaga keseriu-san pihak sekolah dalam mencip-takan siswa yang bermutu. “Penga-wasan Disdik tidak hanya di dalam saja, di luar halaman sekolah tetap akan di pantau kepolisian. Namun, petugas kepolisian tidak boleh masuk ruang kelas,” jelasnya.

Lebih detail Arif sapaan

akrabnya menjelaskan, pada tanggal 7 April mendatang, em-pat petugas dari Disdik serta ke-polisian akan mengambil naskah UN di PT. Josindo Sidoarjo untuk didistribusikan ke beberapa se-kolah. “Namun naskah UN itu masih akan dititipkan di Mapol-res,” katanya.

Sekadar diketahui, pelaksa-naan UN untuk SMA akan dilak-sanakan selama tiga hari, terhi-tung sejak tanggal 13-15 April mendatang. Sementara untuk SMP selama empat hari terhitung pada tanggal 4-7 Mei mendatang, sedangakan untuk SD masih be-lum diketahui. Disdik juga me-nyediakan soal paper tes atau soal manual untuk sekolah (SMK 2) yang melaksanakan UN Online. Hal itu dilakukan untuk mengan-tisipasi kendala saat pelaksanaan berlangsung. =RIDWAN/LUM

Disdik Ancam Pidanakan Oknum Bocorkan Soal UN

Sampang

SAMPANG- Anggaran Pem-bangunan Tambatan Perahu yang sudah terealisasi delapan titik masih misterius. Bahkan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Ka-bupaten Sampang tak transparan ketika publik hendak mengeta-huinya. Dishubkominfo terkesan merahasiakan anggaran pem-bangunan tambatan perahu yang tersebar di empat kecamatan itu. Mereka berdalih takut menjadi isu liar.

Kabid Kelautan Moh. Chotibul Umam mengaku pembangunan tambatan perahu di delapan titik itu sudah selesai tahun 2014 dengan menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusu (DAK) tahun 2014. Pembangunan itu ada di empat kecamatan, di antaranya Kecamatan Sreseh ada empat titik, Kecamatan Banyuates dua titik, sedangkan di Kecamatan Sokobanah satu titik.

Sementara di Kecamatan Sampang hanya mendapatkan satu titik. Namun, Chotib terke-san merahasiakan jumlah angga-ran yang sudah direalisasikan itu saat ditanyakan. “Kalau masalah anggaran keseluruhan yang digu-nakan saya tidak ingat. Tapi yang jelas realisasi pembangunan itu

sudah selesai,” kilahnya.Dikatakan, pihaknya tidak

berani menyebutkan anggaran tersebut dengan dalih dikha-watirkan akan terjadi isu liar di publik. Anehnya, Chotib pura-pura tidak ingat saat kembali ditanyakan awak media. “Intinya pekerjaan itu sudah selesai sesuai dengan ketentuan. Kalau angga-rannya saya lupa,” ucapnya.

Chotibul Umam lebih detail menjelaskan, pada tahun ini Dishubkominfo kembali menda-pat anggaran DAK untuk tam-bahan pembangunan tambatan perahu yang akan direalisasikan di Pulau Mandangin tepatnya Desa Mandangin, Desa Nipa Kecamatan Banyuates dan Desa Pangarengan Kecamatan Pan-garengan Sampang. Namun, Cho-tibul Umam kembali mengaku tidak hafal berapa jumlah angga-ran untuk pembangunan tersebut dengan alasan yang sama. “Kalau masalah anggaran saya tidak hafal, tanyakan yang lain saja,” tutupnya. =RIDWAN/LUM/SYM

SAMPANG- Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang mengambil langkah hukum untuk mempi-danakan oknum guru maupun kepala sekolah yang membocorkan soal Ujian Negara (UN) dan jawaban-nya kepada siswa pada pelaksanaan UN yang akan dilaksanakan pada tanggal 13-15 April mendatang.

PELABUHAN TANGLOK

Anggaran Pembangunan Tambatan Perahu Misterius

Beberapa perahu ditambatkan di Pelabuhan Tanglok, Selasa (7/4).

Page 27: E Paper Koran Madura 7 April 2015

KORAN MADURASELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV K

PASANG IKLAN?Hubungi

0328-6770024

Sampang

Tidak transparannya ketiga direktur tersebut membuat Pan-sus mengambil langkah lain untuk mengetahui rekam jejak dan le-galitas tiga BUMD tersebut. Bahkan Pansus akan mendatangi Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Yasonna H Laoly untuk mena-nyakan legalitas tiga PT itu. Sebab, sampai saat ini aspek legalitasnya masih belum diketahui. Bahkan kegiatannya tidak sesuai dengan amanat Perda. “Kami terpaksa harus datang ke Menkumham un-tuk menanyakan legalitas ketiga PT tersebut, biar semuanya menjadi jelas,” tegas Ketua Pansus Moh Na-sir, Senin (6/4).

Kata Nasir, pemanggilan ter-hadap ketiga Direkur PT itu hanya untuk meminta keterangan dari mereka sebagai bahan sinkro-

nisasi data yang diperoleh Pansus tarkait kepemilikan saham yang ada di tubuh BUMD. “Pemang-gilan terhadap jajaran BUMD saat ini hanya bersifat klarifikasi terkait kepemilikan saham PK-PRI serta proses pembentukan PT yang berbentuk BUMD,” katanya.

Menurut Nasir, keterangan yang disampaikan pihak PKPRI terkait kepemilikan saham di tu-buh PT SSS jauh berbeda dengan keterangan yang disampaikan Direktur PT SSS. Sebab, dalam keterangannya menununjukkan kepemilikan saham PKPRI tidak ada. Namun, PT SSS mendapat-kan dividen yang dijadikan bukti setoran kepemilikan saham ter-hadap PKPRI. “Dari pengakuan Direktur PT SSS bahwa PT SSS terbentuk pada tahun 2008 dan

penyetoran dividen kepada PKPRI pada tahun 2012,” ucapnya.

Dikatakan, PKPRI menyetor sa-ham kepada PT SMP senilai Rp 20 juta, sedangkan di PT GSM Rp 22 juta meskipun ada perubahan di RUPS menjadi Rp 32,224.000.000. Namun, ketika ditanyakan dasar perubahan RUPS tersebut, Direktur PT GSM menyampaikan tidak ada. Oleh karena itu, yang dilakukan BUMD selama ini menunjukkan tidak sesuai dengan peraturan dae-rah (Perda) yang ada. “Seharusnya kalau ada perubahan RUPS, ada dasar yang ditunjukkan kepada Pansus. Namun, perubahan RUPS itu tidak ada,” jelasnya.

Dari pengakuan ketiga Direktur PT tersebut, pengelolaan Migas di Sampang jika dirupiahkan, setiap hari menghasilkan Rp 170 juta. Se-mentara pemerintah mendapatkan keuntungan Rp 17 juta setiap hari. “Sebelum PT SMP bermasalah, mereka rajin menyetor kepada Pemkab. Namun, sejak bermasalah pada tahun 2013 sampai sekarang masih belum diketahui larinya ha-sil pengelolaan Migas tersebut, ma-kanya Pansus harus membongkar itu,” imbuhnya.=RIDWAN/LUM

SAMPANG- Banyaknya pejabat yang tersandung kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Kabupaten Sam-pang, tak kunjung membuat telinga Inspektorat panas. Bahkan pihaknya terkesan ‘loyo’ dalam menindak mereka. Terbukti, pajabat yang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat, belum juga dijatuhi sanksi hukum. Inspektorat tidak berani memberikan sanksi dengan dalih belum dilakukan penahanan.

Kepala Ins pektorat Sam-pang, Nurul Hadi mengaku hanya bisa memberikan sanksi kepada pejabat yang sudah ditetapkan tersangka jika sudah dilakukan penahanan oleh penegak hukum. Hal itu men-gacu pada Peraturan Pemer-intah (PP) Nomor 4 Tahun 1996 tentang pemberhentian sementara dan pemberhentian menjadi pegawai negeri. “Kami hanya bisa memberikan sanksi kepada tersangka yang dilaku-kan penahanan oleh penegak hukum, selain itu kami tidak bisa memberikan sanksi berupa apapun kepada yang bersang-kutan sebelum jelas statusnya. Sebab itu sudah amanat perun-dang-undangan,” kilahnya.

Menururtnya, Inspektorat saat ini hanya menunggu penahanan penegak hukum terhadap tersangka korupsi di lingkungan satuan perangkat kerja daerah (SKPD). Sebab, kalau masih berstatus tersang-ka masih bisa melaksanakan kewajibannya sebagai pejabat dan tidak bisa diberikan sanksi. “Kalau masih bersata-tus tersangka, kami tidak bisa memberikan sanksi, baru kalau sudah dilakukan penahanan, kami bisa memproses lebih lanjut,” paparnya.

Kalau sudah ada keputu-san inkrah dari pihak penegak hukum, Nurul Hadi menjelas-kan, akan diproses serta akan diberikan sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan

pejabat korup. “Yang jelas nanti, bagi pejabat yang sudah diputus inkrah pasti sanksinya mengarah kepada pemberhen-tian, contohnya kasusnya pak Andri yang sudah putuskan ingkrah dan itu sudah diber-hentikan,” imbuhnya.

Akan tetapi, kata Nu-rul Hadi, sanksi yang akan diberikan itu akan disesuaikan dengan peraturan kepegawa-ian. maskipun sudah diputus-kan inkrah. Sebab memberikan sanksi harus di sesuaikan peraturan kepegawaian yang berlaku selama ini serta juga di sesuaikan dengan pelanggaran yang dilakukan. “Kami mem-berikan sanksi kepda pegawai negeri harus disesusaikan dengan peraturan kepegawaian yang berlaku, tidak sembaran-gan memberikan sanksi meski-pun sudah inkrah,” jelasnya.

Sekadar diketahui, pejabat yang tersandung kasus tipikor di Sampang didominasi oleh pimpinan di jajaran SKPD, di antaranya adalah Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Agus San-toso (status tersangka) serta bawahannya Kasi Produksi Tanaman Pangan Abdurrahman dan Kabid Tanaman Pangan Abd Wahed (sudah vonis PN Tipikor Surabaya) dan Rosuli Muhlis selaku Kasi Pasca Panen Pengelolaan dan Pemasaran Tanaman Hortikultura yang masih dalam tahap penyidikan tim penyidik Kejari.

Selain itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Dae-rah (BPD) Wisno Hartono dalam kasus dugaan pencabulan anak di bawah umur, mantan Kepala BPBD Imam Sanusi dalam kasus Mobil Pemadam Keba-karan (Damkar), Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) dalam kasus dugaan penyelewengan bantuan pemer-intah pusat untuk pengembagan lahan perkebunan tebu senilai Rp 27 miliar. Kesemuanya, masih belum diberikan sanksi adminis-trasi oleh Inspektorat. =RIDWAN/LUM/SYM

Hukum

Inspektorat ‘Loyo’ Sanksi Pejabat Korup

Tiga Direktur BUMD Terkesan TertutupPansus Akan Datangi Menkumham

Pansus BUMD dan migas saat meminta kalarifikasi kepada Direktur PT. SSS, PT. GSM, PT. SMP, Senin (6/4).

SAMPANG- Hasil penelusuran Panita Khusus (Pan-sus) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan tata kelola Migas tehadap Direktur PT SSS, PT GSM dan PT SMP, Senin (6/6) kemarin masih belum membuah-kan hasil yang konkret. Sebab, ketiga direktur BUMD tersebut tidak transparan saat dimintai klarifikasi terkait temuan Pansus.

Page 28: E Paper Koran Madura 7 April 2015

KORAN MADURASELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581| TAHUN IV L BangkalanBangkalan SELASA 7 APRIL 2015

No. 0581 | TAHUN IV LBangkalanKORAN MADURA

DPRD Nilai Kinerja Bupati Berantakan 2 Fraksi Minta Penjelasan Bupati

"Sebagai masukan kepada Bu-pati Bangkalan, RK Muh Makmun Ibnu Fuad, kami sebagai partai pengusung memperta-nyakan beberapa hal terkait kinerja Bupati,"kata Ahmad Hidayat dari Fraksi Kebangkitan Bangsa, di tengah-tengah Penyampaian Pan-dangan Umum Fraksi DPRD atas Nota Pengantar LKPJ Kepala Dae-rah, kemarin (6/4).

Kondisi jalan provinsi dan ka-bupaten penuh sampah. Padahal Bangkalan setiap tahun selalu memperoleh piala Adipura. Per-masalahan itu seharusnya segera diatasi.

Setelah diusut, permasalahan sampah yang tak terurus dipicu oleh honor pasukan kuning yang terurus dengan baik, sehingga berpengaruh terhadap kinerja pasukan kebersihan tersebut. "Para pasukan kuning bilang hon-or mereka tidak dibayarkan. Kami meminta pihak-pihak terkait agar menyelesaikan masalah tersebut," jelasnya.

Di samping itu, tingkat penye-rapan anggaran masing-masing SKPD selama triwulan terakhir sangat rendah, hanya 2-3 persen saja. Hal itu menunjukkan kalau pemerintah daerah sedang mati suri. Kalau dibiarkan kinerja peme-rintah daerah tidak akan berkem-bang. Pertanyaannya, apa yang meyebabkan kondisi tersebut?

Selain itu, tidak terpenuhinya target PAD di tahun 2014 dari sektor Pajak Bumi dan Bangun-an disesalkan fraksi tersebut. Sebab kondisi itu merupakan yang terburuk. Pihaknya menya-rankan camat untuk berinovasi dalam meningkatkan target pen-dapatan. Pihaknya juga meminta penjelasan dan tanggapan terkait tidak hadirnya bupati dalam ra-pat-rapat penting dengan DPRD. Sebab, jika itu dibiarkan nanti-nya akan berpengaruh terhadap

pekerjaan dan citra Bangkalan ke depan. "Bupati Bangkalan harus mengevaluasi kinerja para camat agar bisa memaksimalkan kinerja mereka," harapnya.

Sama halnya dengan Fraksi Kebangkitan Bangsa, Fraksi Ha-nura juga meminta penjelasan terhadap kinerja bupati karena beberapa rapat paripurna yang telah dijadwalkan oleh DPRD tidak dihadiri oleh bupati. Salah satunya, pada rapat paripurna dengan acara penetapan persetu-juan DPRD terhadap 2 raperda tentang pilkades dan BPD.

"Berdasarkan pengamatan fraksi. Pada tahun 2014 sampai 3 bulan terakhir saudara bupati jarang menghadiri acara-aca-ra penting yang menjadi tugas pokok, baik acara kedewanan maupun acara di luar kedewanan. Untuk itu, fraksi minta penjelas-an bupati mempunyai tugas dan kewajiban lain melebihi beban kinerja sebagai bupati Bangka-lan," jelas H Syahrum dari Fraksi Hanura.

Saat dikonfirmasi usai paripurna, Wakil Bupati Bang-kalan Mondir A Rofii menjelas-kan, pertanyaan fraksi di DPRD sifatnya normatif. Jika dikaitkan dengan Undang-Undang nomor 2 tahun 2015 tentang pemerintah-an kabupaten. Ada tugas-tugas bupati yang bisa diwakili oleh wakil bupati, sekda, dan kepala SKPD. Namun, ada tugas pokok yang memang tidak bisa diwakili menyangkut kebijakan dan pen-andatanganan.

"Penandatangan Perda, Per-bub harus bupati. Terkait pan-dangan fraksi ditunjukkan bahwa demokrasi di kabupaten Bangka-lan sudah berjalan. Penting disi-kapi oleh teman-teman DPRD menyangkut permasalahn itu," jelasnya.

= MOH RIDWAN/RAH

BANGKALAN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bangkalan mulai berani menilai lemah kinerja Bupati, RK Muh Makmun Ibnu Fuad. Beberapa persoalan belum diselesaikan oleh pemerintah Bangkalan. Menjadi tanggung jawab Bupati Bangkalan untuk menyelesaikan-nya. Namun yang terjadi, pemkab Bangkalan justru mati suri dalam menangani kondisi Bangkalan akhir-akhir ini.

PENCURIAN

Ada Perempuan Gasak Uang Lewat Mesin ATM

BANGKALAN - Seorang pe-rempuan muda berinisial MA (22) harus mempertanggungjawabkan perbuatannya karena menguras sejumlah uang dari ATM milik WS (25), warga Kampung Lebban Kelurahan Bancaran, Kecamatan Kota. Penangkapan terhadap pelaku berdasarkan pengem-bangan laporan korban yang merasa kehilangan ATM pada 16 Maret lalu.

Pada saat itu, WS melapor-kan kalau kehilangan sejumlah Handphone merk Oppo dan dompet miliknya. Di dalam dompet tersebut berisi uang sebesar Rp 700 ribu dan uang asing 346 dolar. Di dalam dompet tersebut juga terdapat tiga buah ATM. Pencurian itu ditengarai dilakukan setelah salat Subuh.

"Dari laporan tersebut dikembangkan dan mencari data-data. Dari situ tersangka kita tangkap, karena kedapatan menguras uang dari ATM korban yang merasa kehilangan. Kor-ban dan tersangka masih satu kampung," terang Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Andy Purnomo, kemarin (6/4).

Dalam pencurian melalui mesin ATM tersebut, tersangka kedapatan sedang mengambil

uang di mesin ATM bersama BNI di jalan Pemuda Kaffa, tepatnya di pompa bensin Junok. Hal itu dibuktikan dari rekam-an CCTV. Dalam rekaman tersebut tersangka bersama seorang pria sedang mengam-bil uang dari mesin ATM. Saat ini pria tersebut sedang dalam pengejaran polisi, karena saat ini keberadaannya belum bisa ditemukan.

"Termasuk, suami MA yang saat ini juga tidak berada di rumahnya. Kami ingin memin-ta keterangannya. Pengakuan tersangka dalam dompet itu juga berisi PIN atau nomor sandi ATM," terangnya.

Sementara itu, berdasarkan pengakuan MA saat dimintai keterangan. Dirinya mengaku mengambil uang tersebut atas suruhan seorang pria inisial WH (26) yang juga merupakan teman dekat suaminya. MA disuruh mengambil uang di mesin ATM, yang juga memberi tahu nomor PIN ATM tersebut.

"Kamis (19/3) pagi ambil uang jam 7.15 menit di ATM Junok. Uang yang diambil seba-nyak Rp 9 juta 300 ribu, dengan dua kali pengambilan. Pengam-bilan dilakukan dengan mema-sukkan kartu ATM BCA dan Bank

Mega, sedangkan dari kartu ATM Danamon tidak bisa," ungkap MA di hadapan wartawan.

Dia mengakui sudah mengetahu terlebih dahulu PIN masing-masing ATM, karena sudah diberitahu oleh WH. Beruntungnya, PIN tersebut memang cocok sehingga me-mudahkan aksi pencurian yang dilakukan. Dari hasil curian dari mesin ATM tersebut, MA me-ngaku hanya diberi uang sebesar Rp 2 juta. Uang tersebut belum dia pergunakan untuk keperluan sehari-hari.

"Sisanya dibawa yang nyuruh saya (WH). Dia masih teman suami saya. Ketiga ATM itu sudah saya buang ke dalam WC (Water Closed), karena disuruh WH," akunya.

Tersangka MA terancam de-ngan Pasal 363 dengan hukuman maksimal 7 tahun penjara. Saat ini polisi berhasil mengaman-kan barang bukti senilai Rp 2 juta yang diakui tersangka jatah pemberian dari WH. Selain itu, baju tersangka, rekaman data aksi pelaku di ATM Junok dan sepeda motor Satria M 4240 HD yang digunakan saat melakukan aksi pencurian di ATM bersama di SPBU Junok.

= MOH RIDWAN/RAH

moh ridwan/koran maduraDIGIRING. Pelaku pencurian uang lewat mesin ATM yang diringkus polisi, kemarin (6/4).

Page 29: E Paper Koran Madura 7 April 2015

KORAN MADURASELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581| TAHUN IV MBangkalan SELASA 7 APRIL 2015

No. 0581 | TAHUN IV MLintas MaduraKORAN MADURA

Kasus Dana SIAK Masih Tahap PenyelidikanAda Lima Kepala Desa Dimintai Keterangan

"Kami hanya meminta ke-terangan dari kepala desa di kecamatan Socah menyangkut dana SIAK yang dimaksud. Be-lum ada tersangka mengenai dugaan masalah itu," terang Ka-sie Intel Kejari Bangkalan, Benny Nugroho, kemarin (6/4).

Dia menjelaskan, penyelidik-an dilakukan terhadap 5 kepala desa di kecamatan Socah, apakah info mengenai dugaan penyalah-gunaan dana SIAK itu benar-be-nar ada. Jika dalam proses penye-lidikan tersebut ditemukan dua alat bukti baru bisa ditingkatkan pada proses penyidikan. Dalam pemeriksaan tersebut, mereka dimintai keterangan sejak pukul 10.00 WIB sampai 13.00 WIB.

"Baru nanti kalau sudah pe-nyidikan ada tersangka. Saat ini masih belum, hanya dalam proses meminta keterangan dari kepala desa, karena permasalahannya masih belum jelas," ungkapnya.

Sementara itu, salah seorang kepala desa, Abbdurrahman, yang mewakili seluruh desa di Kecama-tan Socah, mengaku dimintai keterangan terkait dana SIAK di Kecamatan Socah. Dirinya mem-benarkan jika sejak 6 bulan dana tersebut belum dicairkan ke desa-desa di Kecamatan Socah.

Dana yang biasa cair tiap tri wulan, pada tahun 2014 lalu tidak ada sama sekali, sehingga itu membuat curiga semua kepa-la desa yang ada di kecamatan tersebut. Lebih lanjut, aparatur

desa telah mendatangi pihak kecamatan, untuk menanyakan keberadaan dana SIAK Terpadu pada tahun 2014. Sebab secara prosedural seharusnya sudah cair pada akhir tahun lalu. Na-mun, pihak kecamatan selalu beralasan kalau pencairan dana SIAK Terpadu belum ditandata-ngani oleh Bupati.

"Sampai saat ini kami belum menerima dan SIAK. Biasanya

kami menerima per tri wulan. Semua desa sebanyak 11 desa di kecamatan Socah belum meneri-ma," terangnya.

Dalam pemberitaan sebe-lumnya, mengenai program kependudukan pada tahun 2014 tersebut, pihak kecamatan me-ngaku semua program sudah berjalan lancar, tidak ada kendala karena pelaporan kepada pemkab sudah selesai. Menurutnya, dana

SIAK Terpadu merupakan honor bagi tim kecamatan. Namun, pi-haknya tidak mau memberikan besaran dana SIAK Terpadu 2014 yang telah dianggarkan.

"Menurut pandangan saya pelaksanaan kegiatan pembena-han kependudukan dan alokasi dana SIAK, sudah berjalan lan-car," ungkap Camat Socah, Hosin Jamili waktu lalu.

= MOH RIDWAN/RAH

BANGKALAN - Dugaan pe-nyelewengan dana Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Ter-padu 2014 di Kecamatan Socah kini dalam proses penyelidikan Kejaksaan Negeri (Kejari) Bangka-lan. Sedikitnya 5 kepala desa dimintai keterangan menyangkut permasala-han tersebut. Pasalnya, dana yang diperuntukkan program pembenahan data kependudukan tersebut tak pernah diterima oleh 11 desa yang ada di ke-camatan setempat.

moh ridwan/koran maduraWAWANCARA. Salah seorang kepala desa di Kecamatan Socah, Abdurrahman saat diwawancarai awak media.

KONFLIK YAMAN

Pemkab Data Jumlah Warga Sumenep di Yaman

SUMENEP- Pemerintah Kabu-paten (Pemkab) Sumenep men-data warga setempat yang berada di Yaman, baik yang bekerja maupun berstatus mahasiswa.

"Kalau data (jumlah) pastinya, kami memang belum tahu. Kami akan minta pihak terkait (Bakes-bangpollinmas) untuk secepatnya melakukan pendataan," ujar Wakil Bupati Sumenep, Sungkono Sidik, di Sumenep, Senin (6/4).

Sesuai informasi yang diter-imanya, kata dia, terdapat warga Sumenep berstatus mahasiswa yang kuliah di salah satu per-guruan tinggi di Yaman. "Kami memang agak kesulitan untuk mendata warga Sumenep yang berada di Yaman, baik yang ber-status pekerja maupun maha-siswa," ucapnya.

Ia menjelaskan warga yang akan ke luar negeri, termasuk un-tuk kuliah, memang tidak perlu pamit secara khusus atau meng-ajukan pemberitahuan lebih dulu ke pemerintah daerah. "Kondisi tersebut yang membuat kami di pemerintah daerah agak kesu-litan untuk mengetahui jumlah warga yang berada di luar negeri," kata Sungkono, menerangkan.

Pada Sabtu (4/4), Wakil Gubernur Jawa Timur, Saiful-lah Yusuf menyatakan, sekitar 400-500 warga Jawa Timur yang menempuh pendidikan di Yaman. Mereka kuliah di Yaman atas biaya sendiri dan sebagian men-dapatkan program beasiswa dari berbagai lembaga.

Wakil Gubernur Jawa Timur yang akrab disapa Gus Ipul itu juga menyadari konflik di Yaman membuat orang tua mahasiswa tidak tenang.

Ia meminta mahasiswa yang saat ini masih menempuh pendidikan di Yaman mengikuti permintaan Pemerintah RI untuk proses evakuasi yang sedang ditangani oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI.

Saat ini, Pemerintah RI dan TNI merancang proses dan strategi evakuasi warga Indonesia yang terjebak di daerah konflik di Yaman.

= ANT/ABD AZIZ

Page 30: E Paper Koran Madura 7 April 2015

KORAN MADURASELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581| TAHUN IV NBangkalan SELASA 7 APRIL 2015

No. 0581 | TAHUN IV NLaporan KhususKORAN MADURA

ant/vitalis yogi trisnaPERPUSTAKAAN KELILING. Sejumlah anak membaca buku yang dipinjam dari mobil perpustakaan keliling di Pulogadung, Jakarta, beberapa waktu lalu. Perpustakaan keliling milik Kantor Perpustakaan dan Arsip Jakarta Timur itu sebagai sarana untuk meningkatkan minat baca anak.

Revitalisasi Iqra' Bagi Umat Era Internet Allah pasti memiliki alasan

penting mengapa perintah mem-baca menjadi firman pertama untuk Nabi Muhammad. Sebagai perintah maha penting, membaca adalah proses terus menerus yang harus dijalani oleh umat Nabi.

Namun, jika makna mem-baca itu hanya diartikan sempit, maka umat akan menmgalami keterbatasan dalam pembacaan itu. Membaca akan "selesai" ke-tika apa yang harus dibaca tidak berkembang.

Ahli tafsir Prof Quraish Shi-hab dalam bukunya "Wawasan Al-Quran" memaknai perintah iqra' yang menjadi pembuka Su-rat Al-'Alaq itu sebagai "meng-himpun".

Dari menghimpun itu lahir aneka makna, seperti menyam-paikan, menelaah, mendalami,

meneliti, mengetahui ciri sesuatu dan (termasuk) membaca, baik teks tertulis maupun tidak.

Menulis adalah lanjutan dari aktivitas iqra' itu sendiri. Mi-salnya, agar telaah, pendalaman dan penelitian menjadi lebih aba-di, maka perlu diikat dalam aktivi-tas menulis.

Hal itu pula yang barangkali disadari oleh kalangan ulama Nu-santara yang kemudian produktif menghasilkan banyak kitab. Hasil menulis itu menjadi bukti bahwa kiprah tokoh berlatar (setidaknya budaya) NU dalam dunia intelek-tual memiliki akar sejarah kuat yang dibuktikan dengan banyakn-ya kitab karya mereka.

Beberapa dari mereka ada-lah Syeh Nawawi Al Bantani, Syech Yasin Padang, Syech Ihsan Jampes, dan lainnya. Karya-karya mereka tidak hanya menjadi jari-yah ilmu di dalam negeri, bahkan hingga menjadi kajian di gudang-

nya ulama di Timur Tengah.Dalam perkembangannya, bu-

daya mengabadikan ilmu lewat buku itu dianggap mengalami ke-munduran, meskipun sebenarnya dari sarana atau fasilitas yang ter-sedia saat ini tidak kalah dengan ulama-ulama terdahulu.

Ulama muda asal Madura, K. M Faizi mengistilahkan kondisi tersebut dengan, "pernah vital, kemudian tidak vital, sehingga perlu direvitalisasi." Pandangan itu mengemuka dalam seminar bertema "Revitalisasi Tradisi NU Berbasis Literasi" dan peluncuran buku "Membaca dan Menggagas NU ke Depan" yang diselengga-rakan Litbang PCNU dan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Ponorogo di kampus Insuri Po-norogo, 14 Maret 2015.

Pengasuh Pesantren An-nuqayah Guluk-Guluk, Sumenep, Madura, itu menilai dalam kon-teks kekinian, kaum nahdliyin

harus lebih aktif menuangkan gagasannya, terutama di dunia maya.

Generasi sekarang adalah generasi sosial media sehingga untuk urusan agama mereka juga banyak belajar dari sumber terse-but karena sangat mudah diakses.

Pentingnya kaum nahdliyin mengambil bagian dari menjadi sumber rujukan, khususnya di dunia maya itu karena ilmu aga-ma yang mereka baca itu banyak yang tidak jelas sanad atau asal usulnya.

"Ini sangat berbahaya," kata kiai yang dikenal sebagai penyair dan penulis sejumlah buku itu.

Ia mengibaratkan dengan munculnya banyak tulisan yang tidak baik di dunia maya. Hal itu bukan karena banyaknya jumlah orang yang kurang baik itu, tapi karena banyak orang baik yang diam saja.

Di lingkungan Pesantren

Anuqayah sendiri, menulis men-jadi bagian dari proses pendidik-an dengan membiasakan santri menulis setiap hari. Kalau hal itu tidak bisa, maka bisa tiga kali dalam sepekan.

Para santri juga dibiasakan membaca resume buku yang dibuat oleh para ustaz sebelum mereka masuk kelas. Dalam re-sume itu juga dijelaskan sejumlah diksi yang diperkirakan kesulitan dicerna oleh santri.

Ketika mereka menunggu masuk kelas, mereka membaca resume itu. Kalau tertarik ingin tahu lengkapnya para santri bisa mencari di perpustakaan.

Penulis belasan buku, antara lain "Merentang Sajak Madu-ra Jerman" ini mengemukakan bahwa banyak kegiatan yang mendukung sehingga santri dan alumnus Annuqayah banyak yang menjadi penulis.

= ANT/MASUKI M ASTRO

SURABAYA - Perintah membaca dan menulis

dalam Al Quran sesung-guhnya merupakan satu

paket yang satu sama lain memiliki makna penting.

Page 31: E Paper Koran Madura 7 April 2015

KORAN MADURASELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV O Madura SportKORAN

MADURASELASA 7 APRIL 2015No. 0581 | TAHUN IV O

Coach MU-P, Bonggo Pribadi menuturkan, menu latihan un-tuk pemain lebih fokus kepada game. Menurutnya, menu lati-

han semacam itu akan membuat komposisi pemain akan semakin padu dan koordinasi antar lini akan semakin disiplin.

Bonggo menuturkan, untuk memenangi sebuah laga me-mang dibutuhkan kedisiplinan yang ketat di semua lini. Antara bertahan, mengontrol bola dan menyerang harus terjadi ke-seimbangan. “Sehingga, musuh sulit mencari celah kalau semua pemain disiplin di posnya ma-sing-masing,” ungkapnya.

Namun demikian, meski menu latihan fokus terhadap game internal, latihan fisik tak

dilupakan. Karena, menurut dia, kondisi fisik pemain juga akan sangat menentukan jalannnya pertandingan. “Latihan fisik itu, salah satunya untuk menjaga pemain agar tidak mudah ce-dera,” lanjutnya.

Disinggung perkembangan pemain saat ini, menurut Bong-go dari waktu ke waktu pemain MU-P terus mengalami pening-katan, baik dari segi taktik mau-pun fisik. Bahkan, ia mengaku

bahwa para punggawanya sudah siap menyongsong kompetisi Divisi Utama 2015.

Terkait, sebelumnya manajer MU-P, Didik Untung mengung-kapkan, dalam minggu ini MU-P masih belum punya agenda un-tuk melakukan uji coba dengan klub luar. Terkait program lati-han, menurutnya tetap dilaku-kan seperti biasa. “Tapi, semua itu tergantung kepada pelatih,” paparnya. =FATHOL ALIF

Fokus Latihan Internal GameSUMENEP- Menjelang kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia yang dijadwalkan akan kick off tanggal 26 April ini, skuad Madura United Perssu (MU-P) terus melakukan pembenahan-pembenahan. Program latihan kian difokuskan kepada game internal.

PAMEKASAN - Skuad Persepam Madura Utama (Persepam MU) dipasti-kan diisi 25 pemain dengan komposisi 19 pemain luar Madura dan 6 pemain lokal. Rencana awal, tim akan merekrut merekrut 30 pemain dengan komposisi 5 pemain lokal.

Menurut Asisten Manajer Persepam MU, Nadi Mulyadi, berdasar kebutuhan tim pelatih, 25 pemain ini sudah cukup dan dipastikan tidak ada penambahan ataupun pengurangan pemain. Kini satu pemain seleksi sudah dinilai memenuhi syarat dan masih tahap negosiasi nilai kontrak.

“Ini sesuai kebutuhan tim. Rencana awal memang 30 pemain sesuai kuota yang diberikan PT Liga Indonesia, tapi berdasar rekomendasi tim pelatih, 25 sudah cukup,” katanya.

Nadi sangat yakin komposisi pemain yang ada saat ini bisa menakluk-kan lawan-lawan yang akan dihadapi ditambah racikan strategi tim pelatih yang dikomandani Widodo C Putro yang sudah berpengalaman dalam persepak-bolaan nasional bahkan internasional.

Di lini depan, Persepam MU diperkuat enam pemain berpengala-man, yaitu Sirvi Arvani, A. Sofwan, Faris Riezky, Gani Jaya, Qischil Gandrum Minny, dan Busari. Lini tengah ada Tamsil Sijaya, Jajang Paliama, Khairul Mashuda, Denny Arwin, Faris Adhitama, Rossy Noprihanis, dan Saiful Choiri.

Sedangkan di barisan pertahanan diisi FX. Yanuar bekerjasama dengan Waluyo, A. Rifai, Budi Hargo, Dedi Indra Sampurna, Rivaldi, dan Deny Rumba. Sedangkan kiper disiapkan 3 pemain, yaitu Sandy Firmansyah, Dwi Kuswanto, dan Annas Fitranto. Skuad ini juga dilengkapi dengan pemain ser-ba bisa, yaitu Rudi Rega dan Yohanes Karet (seleksi). =A. FAUZI M/RAH

DIVISI UTAMA

Persepam MU Mentok di 25 Pemain

Pemain Persepam Madura Utama (kanan) saat pertandingan melawan Arema Malang beberapa waktu lalu.

Page 32: E Paper Koran Madura 7 April 2015

KORAN MADURASENIN 6 APRIL 2015 | No. 0580 | TAHUN IVP PSELASA 7 APRIL 2015

No. 0581 | TAHUN IV

KORA

N M

ADU

RA

FOKUSLATIHAN

INTERNALGAME

MADURA SPORT | O

PERSEPAM MUMENTOK

DI 25 PEMAIN

MADURA SPORT | O

MADURA UNITED

eskipun begitu, masalah suporter telah men-jadi renungan pihak manajemen Persepam MU. Terbukti, manaje-

men Persepam MU telah menyiapkan langkah terbaik agar tiket tidak memberatkan suporter.

Pernyataan itu diungkapkan oleh Asisten Manajer Persepam MU, Nadi Mulya. Menurutnya, pihaknya su-dah menyerap aspirasi para suporter Laskar Sape Ngamok yang tersebar di berbagai komunitas di empat ka-

bupaten di Madura. Meski belum mempublikasi harga resmi tiket

pertandingan, namun ia men-jamin tidak akan memberat-

kan para suporter. Mengenai teknis pendistribusian akan diupayakan untuk diper-mudah dan saat ini sedang digodok.

“Hal-hal teknis yang berkaitan dengan tiket ini

masih kami godok. Yang pasti kami akan memberi yang terbaik

kepada suporter karena mereka juga berjasa bagi kesuksesan tim,” katanya.

Ia mengakui, dukungan para supor-ter Persepam Madura Utama (Persepam

MU) yang tergabung dalam sejumlah komunitas di Madura akan menam-bah seru atmosfer pertandingan. Baik laga kandang maupun laga tandang.

Kehadiran pemain ke-12 ini akan melecut semangat para pemain untuk

meraih poin penuh dalam setiap laga. Terlebih saat kondisi tim sedang

ditekan oleh tim lawan.Jajaran Manajemen

Persepam MU mengami-ni peran suporter ini sangat penting guna

memberi motivasi dan dukungan melalui tribun.

Kehadiran mereka dapat melipat gan-dakan kekuatan tim dan bisa membuat ciut nyali tim lawan. Karena itulah

kemudahan harus diberikan pada suporternya, baik berupa tiket dan lain-lainnya.

Di sisi lain, manajemen juga akan mengantisipasi kebocoran tiket yang mungkin dilakukan oleh pihak yang mencari keuntungan

pribadi dengan memalsukan tiket pertandingan dan dijual kepada

suporter. Salah satunya dengan me-masang hologram khusus pada setiap

tiket pertandingan.“Nanti ada hologram khusus pada

tiket pertandingan. Selain mengantisi-pasi kebocoran hologram ini juga akan memudahkan suporter dalam mem-bedakan tiket asli dan yang dipalsu,”

katanya.Sampai saat ini, konsolidasi

dengan komunitas suporter terus dilakukan oleh manajemen Persepam MU untuk menyama-

kan persepsi dan dukungan pada klub kebanggaan Masyarakat Madura ini.

=A. FAUZI M/RAH

HARGA TIKET LAGA PERSEPAM MU

Dijamin Tak MemberatkanPAMEKASAN – Tiket bisa

menjadi masalah bagi sebagian suporter, meski-

pun ada juga suporter yang tidak menganggapnya

sebagai suatu permasala-han. Demikian itu bisa saja

terjadi pada suporter Persepam MU.