e Paper Koran Madura 16 April 2014

32
Ketegangan itu mulai terjadi sejak pukul 18.30 WIB. Seketika itu juga, Suryadharma Ali yang hendak meninggalkan ruangan langsung kaget melihat para kad- ernya beradu pendapat dengan keras. Dalam pertemuan yang dihadiri sejumlah petinggi PPP itu, Rahmat Yasin mendesak agar mosi tidak percaya kepada Ketua Umum PPP Suryadharma Ali tetap dilanjutkan. Tak hanya itu, Rahmat juga meminta agar PPP segera melakukan muktamar luar biasa membahas permasalahan ini. Suryadharma dianggap telah melanggar konstitusi karena da- tang ke kampanye Partai Gerin- dra beberapa waktu lalu. “Ketua umum telah melanggar etika dan turut ikut kampanye lain. Kita DPW sepakat memberikan sanksi kepada ketua umum,” kata Rahmat, Selasa (15/4). Namun seketika ungka- pan Rahmat tersebut langsung ditanggapi keras oleh Lulung. Lulung merasa tak terima dengan pernyataan Rahmat. “Tangkap, tangkap itu Rahmat Yasin! Ini Jakarta! Rahmat Yasin ini ambisi pengen jadi ketua umum. Dia, Rahmat Yasin ditunggangi aktor nasional. Kita siap kawal dan jaga ketua umum PPP dan kan- tor DPP PPP,” teriak Lulung sambil menuding-nuding Rahmat. Rahmat pun hanya bisa terdiam. “Ini partai Islam, seharusnya kita duduk bersama, dibic- arakan bareng-bareng,” imbuh Lulung yang masih terlihat emosi. Sementara itu, kubu Jusuf Kalla heran dengan tudingan yang menjadi dalang di balik upaya penggulingan Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali (SDA). Bahkan, mereka yang ke- cewa atas kisruh internal di PPP itu mendesak JK harus bertang- gung jawab. Tudingan keterlibatan JK itu disampaikan ratusan orang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Cinta Partai Persatuan Pembangunan dalam aksi damai di Bundaran HI siang tadi. Media Officer JK, Husain Abdullah meng- ingatkan, sebaiknya kasus internal partai tidak dikaitkan dengan pihak luar. Masalah keretakan internal par- tai berlambang Kabah itu harus disikapi secara dewasa. “Saudara kita di PPP harus menyikapi masalah dengan dewasa, jangan terprovokasi dengan suasana politik di luar,” jelas Husain. Husain menegaskan bahwa masalah PPP adalah masalah internal, tak ada hubungannya dengan JK. Bahkan, sudah sering kali JK menunjukkan rasa hor- matnya pada SDA dan khususnya PPP sebagai aset umat Islam. “Pak JK itu menghormati SDA dan PPP sebagai aset umat Islam Indonesia,” paparnya. Dengan apresiasi seperti itu dan sikap kenegarawanan JK, tidak logis bila disebutkan ada kaitannya JK dengan kisruh di internal PPP. Apalagi ayah JK adalah pengurus PPP pada zamannya. “Hadji Kalla (ayah JK) adalah pentolan PPP di era 70-80 an,” pungkasnya. =ANT/GAM/ABD 16 APRIL 2014 | No. 0343 | TAHUN III ECERAN Rp. 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000 RABU www.koranmadura.com 0328-6770024 Soal Cawapres, PKB Tunggu Sikap PDIP dan Gerindra Nasional | 3 Dua Kader PPP Nyaris Adu Jotos JAKARTA-Ruang rapat Kantor DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) nyaris menjadi arena adu jotos sesama kader. Kedua kader yang hampir berantem itu adalah Ketua DPW PPP Jawa Barat Rahmat Yasin yang juga Bupati Bogor dengan Ketua DPW PPP Ja- karta Lulung Lunggana. ant/m agung rajasa MOSI TIDAK PERCAYA. Ketua DPW PPP Wilayah NTT Zaidin Umar (tengah) didampingi Ketua DPW PPP Wilayah Sumut Fadli Nurzam (ketiga kanan) dan Ketua DPW PPP Wilayah Jawa Barat Rahmad Yasin (ketiga kiri) bersama perwakilan DPW PPP Indonesia mengangkat tangan mereka seusai memberikan keterangan mengenai pelanggaran Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali di Jakarta, Selasa (15/4). Zaidin Umar bersama perwakilan 27 DPW PPP menyatakan Mosi tidak percaya kepada Suryadharma Ali.

description

Satu Hati untuk Bangsa

Transcript of e Paper Koran Madura 16 April 2014

Page 1: e Paper Koran Madura 16 April 2014

KORAN MADURARABU 16 APRIL 2014 | No. 0343 | TAHUN III 1

Ketegangan itu mulai terjadi sejak pukul 18.30 WIB. Seketika itu juga, Suryadharma Ali yang hendak meninggalkan ruangan langsung kaget melihat para kad-ernya beradu pendapat dengan keras.

Dalam pertemuan yang dihadiri sejumlah petinggi PPP itu, Rahmat Yasin mendesak agar mosi tidak percaya kepada Ketua Umum PPP Suryadharma Ali tetap dilanjutkan. Tak hanya itu, Rahmat juga meminta agar PPP

segera melakukan muktamar luar biasa membahas permasalahan ini. Suryadharma dianggap telah melanggar konstitusi karena da-tang ke kampanye Partai Gerin-dra beberapa waktu lalu. “Ketua umum telah melanggar etika dan turut ikut kampanye lain. Kita DPW sepakat memberikan sanksi kepada ketua umum,” kata Rahmat, Selasa (15/4).

Namun seketika ungka-pan Rahmat tersebut langsung ditanggapi keras oleh Lulung.

Lulung merasa tak terima dengan pernyataan Rahmat. “Tangkap, tangkap itu Rahmat Yasin! Ini Jakarta! Rahmat Yasin ini ambisi pengen jadi ketua umum. Dia, Rahmat Yasin ditunggangi aktor nasional. Kita siap kawal dan jaga ketua umum PPP dan kan-tor DPP PPP,” teriak Lulung sambil menuding-nuding Rahmat.

Rahmat pun hanya bisa terdiam. “Ini partai Islam, seharusnya kita duduk bersama, dibic-arakan bareng-bareng,” imbuh Lulung yang masih terlihat emosi.

Sementara itu, kubu Jusuf Kalla heran dengan tudingan yang menjadi dalang di balik upaya penggulingan Ketua

Umum DPP PPP Suryadharma Ali (SDA). Bahkan, mereka yang ke-cewa atas kisruh internal di PPP itu mendesak JK harus bertang-gung jawab.

Tudingan keterlibatan JK itu disampaikan ratusan orang yang tergabung dalam Aliansi

Masyarakat Cinta Partai Persatuan Pembangunan

dalam aksi damai di Bundaran HI siang tadi.

Media Officer JK, Husain Abdullah meng-ingatkan, sebaiknya

kasus internal partai tidak dikaitkan dengan pihak luar.

Masalah keretakan internal par-tai berlambang Kabah itu harus disikapi secara dewasa. “Saudara kita di PPP harus menyikapi masalah dengan dewasa, jangan

terprovokasi dengan suasana politik di luar,” jelas Husain.

Husain menegaskan bahwa masalah PPP adalah masalah internal, tak ada hubungannya dengan JK. Bahkan, sudah sering kali JK menunjukkan rasa hor-matnya pada SDA dan khususnya PPP sebagai aset umat Islam. “Pak JK itu menghormati SDA dan PPP sebagai aset umat Islam Indonesia,” paparnya.

Dengan apresiasi seperti itu dan sikap kenegarawanan JK, tidak logis bila disebutkan ada kaitannya JK dengan kisruh di internal PPP. Apalagi ayah JK adalah pengurus PPP pada zamannya. “Hadji Kalla (ayah JK) adalah pentolan PPP di era 70-80 an,” pungkasnya.

=ANT/GAM/ABD

16 APRIL 2014 | No. 0343 | TAHUN III ECERAN Rp. 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000RABU www.koranmadura.com

0328-6770024

Soal Cawapres, PKB

Tunggu Sikap PDIP

dan Gerindra

Nasional | 3

Dua Kader PPP Nyaris Adu JotosJAKARTA-Ruang rapat Kantor DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) nyaris menjadi arena adu jotos sesama kader. Kedua kader yang hampir berantem itu adalah Ketua DPW PPP Jawa Barat Rahmat Yasin yang juga Bupati Bogor dengan Ketua DPW PPP Ja-karta Lulung Lunggana.

ant/m agung rajasa MOSI TIDAK PERCAYA. Ketua DPW PPP Wilayah NTT Zaidin Umar (tengah) didampingi Ketua DPW PPP Wilayah Sumut Fadli Nurzam (ketiga kanan) dan Ketua DPW PPP Wilayah Jawa Barat Rahmad Yasin (ketiga kiri) bersama perwakilan DPW PPP Indonesia mengangkat tangan mereka seusai memberikan keterangan mengenai pelanggaran Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali di Jakarta, Selasa (15/4). Zaidin Umar bersama perwakilan 27 DPW PPP menyatakan Mosi tidak percaya kepada Suryadharma Ali.

Page 2: e Paper Koran Madura 16 April 2014

KORAN MADURARABU 16 APRIL 2014 | No. 0343 | TAHUN III 2 Berita Utama

Namun, Rudi mengklaim grati-fikasi terpaksa diterimanya lantaran tidak tahan dengan tekanan dari ok-num anggota DPR RI yang memak-sanya memberikan uang. Desakan itulah yang membuat Rudi akhirnya menerima hadiah berupa uang dari pelatih golf, Deviardi. Rudi menegas-kan bahwa permintaan uang dari ok-num DPR itu terjadi medio Juni-Juli 2013.

Hal tersebut terungkap saat Rudi membacakan nota pembelaan alias pledoi berjudul Restorative Justice, memperbaiki: “Karena Nila Seti-tik Rusak Susu Sebelanga” dalam sidang lanjutannya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Ja-karta, Selasa (15/4/2014).

Rudi yang mengenakan kemeja batik coklat lengan panjang bermo-tif itu membacakan pledoi yang ber-jumlah 26 halaman itu sambil berdiri di muka persidangan. “Saya sudah didatangi berbagai pihak terutama kalangan DPR yang menyampaikan

perlunya saya memperhatikan ke-biasaan lama yaitu ‘Lebaran sudah dekat, kok tidak ada yang dapat dira-sakan dari SKK Migas?’,” terangnya.

Diluar desakan permintaan uang tersebut, jelas Rudi, dia juga mendapatkan penawaran uang dari berbagai pihak. Tapi, Rudi tekan-kan bahwa penawaran-penawaran itu langsung ditolaknya. “Saya tidak pernah meminta apapun ke-pada siapapun atas nama jabatan,” terangnya.

Nah, disaat itulah Rudi mengaku dimanfaatkan oleh Deviardi yang kala itu merupakan pelatih golfnya. Deviardi kemudian diam-diam me-nerima titipan uang yang diberikan oleh sejumlah pihak. Deviardi lalu menyerahkan duit 10 ribu dolar AS pada awal Mei 2013, USD 20 ribu dolar AS dan 150 ribu dolar AS pada Juni 2013. “Uang-uang itu saya tidak digunakan melainkan disim-pan,” sambung Rudi.

Rudi dalam kesempatan ini juga

mengaku mendapatkan tekanan dari oknum pimpinan Komisi VII DPR terkait kebijakannya dalam tender di SKK Migas. “Yang ber-sangkutan mengancam akan menu-runkan saya sebagai kepala SKK Mi-gas paling lambat Oktober 2013 dan akan menggantinya oleh Yohanes Widjanarko,” demikian Rudi.

Rudi dituntut hukuman 10 ta-hun penjara, denda Rp 250 juta subsider tiga bulan kurungan. Rudi diyakini terbukti menerima duit dari sejumlah pihak. Dalam surat tuntutannya, jaksa KPK menyebut alasan Rudi soal adanya tekanan se-hingga menerima duit, tidak dapat menghapus kesalahannya. “Alasan adanya tekanan dari pihak lain tidak dapat dijadikan alasan penghapus kesalahan atas perbuatan terdakwa menerima uang dari pihak-pihak terkait SKK Migas,” kata Jaksa KPK Andi Suharlis, Selasa (8/4).

Menurut jaksa, Rudi seharusn-ya tidak menerima duit meskipun mendapat tekanan dari pihak lain. “Terdakwa masih bisa menghindar untuk tidak melakukan penerimaan dari siapapun terkait dengan tu-gasnya selaku Kepala SKK Migas,” terang Jaksa Andi.

=GAM/ABD

Rudi Mengaku Diancam Pimpinan Komisi VII DPRJAKARTA-Mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelak-sana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Rudi Rubiandini mengaku menerima hadiah atau janji (gratifikasi) saat masih menjabat sebagai Kepala SKK Migas.

Keduanya masih enggan berkomentar soal pertemuan tersebut. Namun Rhoma men-gaku kedatangannya karena diu-tus Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. “Saya diutus Ketua Umum PKB untuk menjajaki koalisi Partai Islam atau koalisi poros tengah jilid dua,” kata Rhoma didampingi Suryadharma Ali di Kantor DPP PPP, Jakarta, Selasa (15/4).

Dari pantauan Koran Madura, keduanya tiba sekitar pukul 16.30 WIB, dengan menumpangi mobil

berbeda. Saat masuk ke kantor, SDA dan Rhoma juga terlihat akrab sambil berbicara.

Di saat bersamaan di lantai tiga Wakil Ketua Umum PPP Em-ron Pangkapi tengah menggelar rapat dengan sejumlah DPW. Emron merupakan penggagas agar SDA diberi sanksi karena menghadiri kampanye Gerindra beberapa waktu lalu.

Saat dicecar soal sanksi dan ada perpecahan di tubuh Partai Ka’bah, SDA menolak berko-mentar panjang lebar. “Nanti ya

nanti,” kata SDA yang mengena-kan safari abu-abu itu.

Setelah itu SDA menggelar rapat di lantai satu. Tidak selang berapa lama Emron yang meng-etahui kedatangan SDA turun dan ikut bergabung.

Raja Dangdut itu mengaku telah melakukan penjajakan atau safari politik ke sejumlah partai Islam. “Saya sudah ketemu PKS, PAN dengan Pak Hatta Rajasa waktu di Kemayoran dan seka-rang dengan PPP,” jelas Rhoma.

Rhoma mengatakan, pen-jajakan yang dilakukan pekan ini akan terlihat hasilnya pekan depan. “Ini mulai penjajakan, minggu ini dipositifkan,” tan-dasnya.

Tuding JK

Sementara itu, nama Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) disebut-sebut berada di balik upaya penggulingan SDA dari kursi Ketua Umum PPP. Begitu tudingan Aliansi Masyarakat Cinta Partai Persatuan Pem-bangunan. Tudingan disampai-kan secara terbuka tadi siang saat ratusan orang dari Aliansi Masyarakat Cinta Partai Per-satuan Pembangunan menggelar aksi damai di Bundaran HI. “Kita menolak siapa pun orang yang mengobok-obok PPP, salah satunya ada Pak JK,” kata ungkap juru bicara Aliansi Masyarakat Cinta Partai Persatuan Pemban-gunan, Baidawi, kepada wartawan (Selasa, 15/4).

Menurut dia JK yang juga mantan Ketua Umum DPP Golkar

melakukan manuver penggulin-gan SDA dengan cara memban-gun kekuatan di tingkat DPW. Manuver tersebut dilakukan demi kepentingannya mendapatkan tiket capres atau cawapres.

Aliansi Masyarakat Cinta Partai Persatuan Pembangu-nan menegaskan menolak aksi pemakzulan Ketua Umum PPP SDA. Mereka berharap kisruh yang terjadi di tubuh Ka’bah dapat segera terselesaikan secara kekeluargaan. Dengan demikian PPP dapat kembali fokus meng-hadapi pilpres dan dapat men-gusung calon yang tepat. “Kami ingin PPP tidak terpecah belah oleh siapa pun. Semua komponen partai harus bersatu guna menga-mankan PPP dari perpecahan,” demikian Baidawi. (GAM/ABD)

POROS TENGAH JILID II

Cak Imin Utus Rhoma Irama Temui Ketua Umum PPPJAKARTA-Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pem-bangunan (PPP) Suryadharma Ali (SDA) tiba-tiba saja datang bersama dengan calon presiden dari Partai Ke-bangkitan Bangsa (PKB) Rhoma Irama ke kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat.

BURSA CAPRES

Usul Evaluasi Pencapresan ARB Bukan Sentimen PribadiJAKARTA-Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Golkar, Akbar Tandjung kembali menegas-kan perlu ada evaluasi internal terhadap hasil perolehan suara beringin di Pileg 9 April lalu.

Hal ini penting mengingat hasil yang dicapai jauh dari target sebesar 27-30 persen, sementara rilis hitung cepat hanya 14,48 persen. “Evaluasi itu sangat penting untuk mengetahui mengapa suara Golkar kurang dari 15 persen?” kata Akbar Tandjung menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Selasa (15/4).

Dia juga menegaskan, evaluasi yang diusulkannya ini tak ada kaitan dengan pencapresan ARB. “Jadi, bukan sentimen pribadi. Bagaimana saya mengusulkan atas nama pribadi? Ya atas nama Wantim-lah, karena yang ditanya saya, maka saya jawab perlu evaluasi hasil Pileg,” kata Akbar menanggapi pernyataan rekannya di Wantim Golkar, Luhut Panjaitan bahwa usulan evaluasi atas nama pribadi.

Akbar mengingatkan, Rakernas Pemenangan Pemilu DPP Golkar memutuskan target perolehan Pileg sebesar 27 persen. Keputusan itu diambil berdasar masukan dari empat lembaga survei yang melakukan jajak pendapat terhadap 30 ribu orang di seluruh Indonesia. “Tetapi hasilnya sekarang jauh dari target, hanya sekitar 50 persen dari target, hal ini mengecewakan kita semua,” katanya.

Perolehan suara Golkar yang jauh dari target ini praktis berdampak pada kursi di Senayan yang dipastikan menurun pula. “Sebab hasil pemilu legislatif 2009, Golkar mendapat 106 kursi. Sekarang jika didasarkan dar hitungan lembaga survei, Golkar hanya akan dapat 83 – 96 kursi. Nah, ini kan ada penurunan perolehan kursi DPR. Lalu, kita diam saja?” tanya Akbar.

=GAM/ABD

Page 3: e Paper Koran Madura 16 April 2014

KORAN MADURARABU 16 APRIL 2014 | No. 0343 | TAHUN III 3NASIONALPROBOLINGGO RABU 16 APRIL 2014

No. 0343 | TAHUN III 3NasionalKORAN MADURA

Ketua Dewan Pimpinan Pu-sat (DPP) PDI Perjuangan, Puan Maharani mengatakan, dalam rapat ini dihadiri 34 DPD, 8 gu-bernur dan 2 wakil gubernur dari berbagai provinsi. Dalam rapat ini, menginstruksikan mereka untuk mengawal penghitungan manual KPU hingga menjelang pilpres. “Kita ingin mereka men-gawal PDI Perjuangan yang Insya Allah, jika memang masih bisa

dimungkinkan suara manual ber-dasarkan C1 nanti, kami masih bisa mendapatkan tambahan su-ara yang akan dikawal sebelum pengumuman di KPU pusat,” ujar Puan usai pertemuan di lokasi, Selasa (15/4)

Doa menegaskan, pengawa-lan ini dilakukan karena PDI Per-juangan masih yakin akan men-dapatkan suara yang dibutuhkan. Sehingga akan tetap dapat men-

calonkan capres dan cawapres dari PDI perjuangan. Namun mengenai siapa pendamping Joko Widodo (Jokowi), belum ada nama tersebut.

“Insya Allah kami optimis bahwa sebagai pemenangan pemilu legislatif tahun 2014 dan mungkin kita kekurangan suara yang hanya sedikit bahwa kami bisa mengusung capres-cawapres PDI Perjuangan dan tentu saja kami berharap pasan-gan ini akan dipilih oleh rakyat menjadi RI 1 - RI 2,” terangnya.

Putri dari Megawati Soekar-noputri ini yakin, jika PDI Per-juangan mengusung capres dan cawapres sendiri akan menda-patkan kepercayaan dari rakyat. Walaupun persaingan pilpres lebih keras dibandingkan dengan pileg kemarin. “Jadi kami opti-

mis dengan dukungan seluruh rakyat Indonesia bahwa, dengan pertempuran hari ini yang makin keras jelang pilpres, mudah-mu-dahan harapan kami bisa terca-pai 9 Juli,” tutupnya.

Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Maruarar Sirait mengatakan dalam pertemuan konsolidasi DPD PDI Perjuangan seluruh Indonesia tidak mem-bahas masalah cawapres. “Kita harus belajar dari yang sudah terjadi. Kasihan seperti yang di-lakukan Setgab Pak SBY, mereka sama-sama tapi banyak per-bedaan,” ujar Ara.

Namun, mengenai koalisi berapa partai lagi, PDI Perjuan-gan masih menutup rapat. “Kita masih proses. Ini bukan kualitas, terapi kuantitas,” pungkasnya.

=GAM/ABD

PDIP Bisa Usung Capres dan Cawapres InternalJAKARTA-PDI Perjuangan masih yakin akan mem-peroleh 25 persen suara nasional atau 20 persen kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sehingga bisa mengusung paket capres dan cawapres dari in-ternal. Oleh karena itu PDI Perjuangan melakukan rapat koordinasi dengan pengurus DPD PDI Per-juangan di rumah Mega di Jalan Teuku Umar Nomor 27 A, Menteng, Jakarta Pusat.

Mega Instruksikan Pengawalan Penghitungan Manual KPU

BURSA CAPRES

PKB Tunggu PDIP dan GerindraJAKARTA - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Helmy Faishal Zaini mengatakan pihaknya menyerahkan keputusan pengusungan calon wakil presiden kepada PDI Per-juangan maupun Gerindra, sebagai partai yang berpelu-ang memimpin koalisi.

“Soal cawapres kami posis-inya menunggu pemimpin koalisi (PDIP ataupun Gerindra),” ujar Helmy di Jakarta, Selasa (15/4).

Helmy mengatakan saat ini PKB masih melakukan komuni-kasi dengan PDIP dan Gerindra. Menurut dia, kepastian dengan siapa PKB berkoalisi akan diu-mumkan dalam waktu dekat oleh kedua partai tersebut.

Yang jelas, kata Helmy, dalam koalisi itu PKB akan menawarkan empat nama yang bisa diusung menjadi cawapres antara lain Muhaimin Iskandar, Rhoma Irama, Mahfud MD dan Jusuf Kalla.

“Kami hanya mengumpan bola saja. Terserah partai pem-impin koalisi apakah bolanya mau ditembak langsung atau mau diolah-olah dulu,” ujar dia.

Dia menjelaskan keputusan PKB untuk tidak memaksakan posisi capres lantaran elektabili-tas calon yang ditawarkan PKB kemungkinan bisa menurun.

“Nama-nama yang kami tawarkan itu kan awalnya untuk diusung sebagai capres. Tapi pasar capres dan cawapres ber-beda, dalam arti elektabilitasnya saat menjadi capres bisa tinggi, namun begitu menjadi cawapres rendah,” kata dia.

Ia mengatakan meski-pun tidak memaksakan posisi cawapres, namun PKB men-syaratkan adanya pembagian kekuasaan “power sharing” dari partai pemimpin koalisi nantinya.

Menurut Helmy, pemba-gian kekuasaan ini sudah umum terjadi di negara yang menganut demokrasi modern.

“Saya menyebutnya ‘power sharing’ karena kalau disebut politik dagang sapi menjadi kurang baik,” kata dia.

=ANT/RANGGA

ant/ismar patrizki BERKAS PERKARA RATU ATUT P21. Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah berjalan menuju mobil tahanan seusai menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta, Selasa (15/4). Berkas perkara dugaan suap sengketa pilkada Lebak yang menjerat Ratu Atut Chosiyah dinyatakan lengkap (P21) untuk kemudian dilimpah-kan ke pengadilan.

Page 4: e Paper Koran Madura 16 April 2014

KORAN MADURARABU 16 APRIL 2014 | No. 0343 | TAHUN III 4 Nasional

“Tapi, saat itu (2009) belum ada orang yang up (menonjol) di mata partai. Artinya, kalau orang mengatakan Ibu Megawati tidak legowo, mau maju lagi sebagai presiden dan sebagainya, itu tidak benar,” kata mantan Kapolri yang kini menjadi politisi partai mon-cong putih Da’i Bachtiar di Jakar-ta, Selasa (15/4).

Menurutnya, sebagai ketua umum partai, Megawati memiliki wewenang penuh untuk men-

unjuk capres sebagaimana telah diamanatkan dalam kongres par-tai. Megawati merasa lega atas keputusan kongres tersebut ka-rena Presiden kelima RI itu tidak ingin maju kembali menjadi RI-1. Tetapi karena waktu Pemilu 2009 sudah semakin dekat dan belum ada tokoh yang dianggap mampu mewakili PDI Perjuangan, Megawati memutuskan kembali maju di pilpres. “Setelah itu baru sosok Jokowi (Gubernur DKI Ja-

karta Joko Widodo, red) muncul, fenomenal, dan dicapreskan oleh Ibu Mega,” ujar Da’i lagi.

Dilanjutkannya, Megawati sangat berhati-hati dalam me-milih Jokowi sebagai bakal capres PDI-Perjuangan. Itu sebabnya Megawati mengumumkan mandat pencapresan Jokowi pada 14 Maret 2014, tiga pekan sebelum pemun-gutan suara pemilu legislatif.

“Dia (Megawati) ingin melihat dulu kerja caleg dan struktur par-tai. Jangan-jangan orang ngan-delin Jokowi semua kalau belum apa-apa sudah dideklarasikan. Jadi, jangan sampai kalau nanti diumumkan malah bubar. Belum lagi serangan dari lawan politik,” paparnya lebih lanjut.

Selama kampanye pemilu leg-islatif 2014 lalu, Jokowi menjadi sasaran empuk serangan lawan, terutama oleh rivalnya Prabowo Subianto. Akibatnya perolehan

suara PDI Perjuangan hanya 19 persen, versi hitungan cepat ber-bagai lembaga survei. Hasil ini berada jauh di bawah target parta sebesar 27 persen. Perolehan su-ara seperti itu oleh banyak kalan-gan dinilai karena tidak berjalan-nya Jokowi Effect.

Menurut pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Burhanuddin Muhtadi, pada kes-empatan terpisah, kurangnya Jokowi effect bagi PDI Perjuangan pada pemilu legislatif 9 April lalu karena belum jelasnya visi dan misi mantan Walikota Solo itu. Penyebab lainnya adalah karena pencapresan Jokowi terlambat, kampanye yang kurang maksimal, dan dinamika internal PDI Per-juangan.

Karena itu menjelang pilpres Juli mendatang, Jokowi diminta untuk memaparkan visi dan mis-inya kepada publik dalam mem-

bangun Indonesia lima tahun ke depan. Jokowi tidak cukup hanya tampil sederhana dan apa adan-ya di depan publik. “Kita harus fair juga. Jokowi ini tidak pernah menyampaikan visi-misi. Setiap ditanya media, jawabannya ‘aku rapopo’ terus,” kata Burhanuddin.

Menurut Burhanuddin, masyarakat menengah ke bawah dengan pendidikan yang minim cukup puas dengan Jokowi yang tampil apa adanya. Selama Joko-wi tetap blusukan dan menjaga kesederhanaannya, dia menilai, masyarakat menengah ke bawah akan tetap jatuh cinta kepada Gu-bernur DKI Jakarta itu. “Tapi un-tuk kalangan menengah ke atas, sikap Jokowi sekarang ini tidak cukup. Masyarakat butuh tahu visi-misi Jokowi itu apa. Indo-nesia ini mau dibawa ke mana?” ujarnya.

=GAM/AJI

Sudah Lama Mega Ingin Tunjuk Orang Lain Selain Dirinya

JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan yang juga mantan Presiden Indonesia Megawati Soekarnopu-tri ternyata sudah lama ingin menunjuk orang lain sebagai calon presiden (capres). Bahkan keinginan itu sudah muncul pada pemilu 2009. Hanya saja, ke-tika itu kondisinya belum memungkinkan sehingga Megawati sendiri yang maju berpasangan dengan Prabowo Subianto dan kalah dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono.

Megawati Jauh dari Ambisius

“Kita tahu bahwa hasil Pemilu Legislatif Partai Demokrat tak memberikan hasil yang menggembirakan, namun de-mikian kami menunggu keputu-san Ketua Majelis Tinggi,” kata Maftuh usai jumpa pers tentang TKI di Kantor Kemenko Polhu-kam, Jakarta, Selasa.

Sejatinya, Komite Konvensi akan mengumumkan hasil survei tahap kedua popularitas para peserta konvensi pada 10 April lalu. Hasil survei itu menjadi ba-han pertimbangan penting bagi Komite Konvensi untuk menen-tukan capres yang akan diusung Demokrat.

Namun, hasil hitung cepat pemilu justru di luar skenario. Partai Demokrat hanya berada di urutan keempat dengan perole-han sekitar 10 persen. Dan imp-likasinya Komite Konvensi belum jelas hingga sekarang.

“Tugas kita tergantung pada keputusan Majelis Tinggi. Kita sudah memperkenalkan 11 peserta konvensi. Terserah nanti Demokrat yang memutuskan,”

katanya seraya berharap SBY secepatnya membicarakan per-soalan itu.

Meski, tak sesuai skenario awal, Maftuh meyakini metode konvensi merupakan cara terbaik parpol untuk memilih calon pres-iden. “Karena konvensi membuat rakyat tahu persis siapa calon yang akan mereka pilih,” ujarnya.

Sebelumnya, peserta konvensi Pramono Edhie Wibowo juga mengaku pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada SBY terkait nasib peserta konvensi.

“Saya ini hanya peserta konvensi, yang bisa menjawab lanjut atau tidaknya konvensi, ya komite konvensi atau Pak SBY sebagai penanggung jawab konvensi. Jadi saya serahkan saja semuanya,” kata Pramono.

Peserta konvensi lain, Mar-zuki Alie, bahkan menyarankan konvensi dibubarkan. “Konvensi ini memang mencari capres, kondisi sekarang ini sangat susah melanjutkan konvensi,” kata Marzuki.

=ANT/ SYAIFUL HAKIM

KONVENSI CAPRES DEMOKRAT

Keputusan di Tangan SBYJAKARTA- Ketua Komite konvensi calon presiden Partai Demokrat, Maftuh Basyuni mengungkapkan pengumuman hasil konvensi menunggu keputusan dari Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

ant/septianda perdana PENCOBLOSAN ULANG MEDAN. Suasana pencoblosan ulang pemilu legislatif di TPS 34 Sei Agul Medan, Sumut, Selasa (15/4). KPU Medan menggelar pemilu legislatif ulang di tiga TPS kelurahan yang tersebar di tiga kecamatan akibat surat suara yang tertukar.

Page 5: e Paper Koran Madura 16 April 2014

KORAN MADURARABU 16 APRIL 2014 | No. 0343 | TAHUN III 5PROBOLINGGO RABU 16 APRIL 2014

No. 0343 | TAHUN III 5EkonomiKORAN MADURA

“Kasus penipuan investasi, itu bukan risiko karena itu penip-uan murni, tolong bedakan,” ujar Direktur Pengembangan Bisnis Bursa Efek Indonesia (BEI) Fred-erica Widyasari Dewi saat acara ‘Cara Cerdas Berinvestasi Untuk Masa Depan’ di Hotel Le Meri-dien, Jakarta, Selasa (15/4).

Menurutnya, salah satu ala-san sekaligus tujuan masyarakat menanamkan dananya dalam bentuk investasi adalah menda-patkan keuntungan besar dari kenaikan nilai investasi setelah jangka waktu tertentu.

Besarnya nilai imbal hasil atau return yang ditawarkan, cukup ampuh menarik perha-tian masyarakat. Tapi yang harus

dipahami, investasi tak lepas dari berbagai macam risiko dan tindak kejahatan. “Untuk itu, masyarakat harus mewaspadai modus ataupun kedok investasi,” katanya.

Berangkat dari potensi peni-puan dalam investasi, dia men-yarankan agar masyarakat tak mudah percaya dengan imbal hasil (return) besar setelah mel-akukan investasi.

“Hati-hati sekali dalam me-milih investasi, setiap orang berbeda-beda harus tahu profil risiko kita, cari investasi yang ada regulatornya dan legal, sering ikut-ikut seminar. Biasanya ada yang menawarkan return tinggi, memang kita terima return 1-3

bulan lalu sisanya uangnya gone (hilang),” jelas dia.

Masyarakat harus mendalami seluk beluk dan detail dari inst-rumen investasi. “Masa depan ditentukan dari sekarang, meny-isihkan penghasilan untuk inves-tasi, jangan terlalu sibuk karena nanti menjadi sasaran empuk bagi perusahaan yang tak ber-tanggung jawab,” ungkapnya.

57 EmitenSementara itu, tren emiten

telat menyampaikan laporan keuangan telah menurun. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, hingga 1 April 2014, sudah 530 emiten dari total emiten yang wajib menyampaikan laporan keuangan tahun buku 2013, se-dangkan ada sekitar 57 emiten yang belum menyerahkan lapo-ran keuangan. Artinya, sampai saat ini sudah 473 perusahaan yang menyerahkan laporan keuangannya kepada BEI.

“Yang pasti keterlambatan laporan keuangan trennya sudah

menurun. Walaupun memang ada yang beberapa emiten be-ralasan karena perbedaan peng-gunaan tahun buku, sehingga belum waktunya untuk menyer-ahkan laporan keuangan,” kata Direktur Penilain Perusahaan BEI, Hoesen, kepada wartawan di Jakarta, Selasa, (15/4).

Meski demikian, Hoesen masih enggan menyebutkan emiten-emiten apa saja yang belum menyerahkan laporan keuangannya. “Sampai saat ini masih kita data, nanti akan kita sampaikan melalui keterbukaan informasi,” tutup Hoesen.

Sesuai dengan ketentuan, para emiten pasar modal yang telat menyampaikan laporan keuangan akan di denda mulai Rp100 hingga Rp150 juta, bah-kan bisa sampai Rp500 juta. Den-da tersebut pun dipercaya bakal memberi efek jera kepada emiten yang telat menyerahkan laporan keuangannya.

=GAM

Waspadai Kedok Kejahatan InvestasiJAKARTA- Masyarakat harus lebih cerdas memilih instrumen investasi dan tidak mudah tergoda keuntungan besar. Pasalnya, investasi tak lepas dari berbagai macam risiko dan tindak kejahatan, terutama penipuan atau penggelapan dana nasabah berkedok investasi.

PERBANKAN

Indonesia Paling Profitable di ASEAN

JAKARTA- Industri perbankan nasional mencatat pertumbu-han yang cukup membanggakan di tengah kondisi perekono-mian global yang sedang tidak menentu pada 2013 lalu. Data menyebutkan, laba yang di-catat perbankan itu merupakan yang tertinggi di negara-negara ASEAN.

“Perbankan di Indonesia itu paling profitable di kawasan, mungkin juga di dunia, tidak ada yang setinggi ini,” ujar pengamat ekonomi Universitas Atmajaya, Jakarta, Agustinus Prasetyantoko di Jakarta, Selasa (15/4).

Menurutnya, saat ini terda-pat tiga bank di Indonesia yang paling menonjol yang dianggap mampu bersaing oleh bank-bank Internasional lainnya.

Ketiga bank tersebut adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri dan Bank Cen-tral Asia (BCA). “Coba lihat BRI saja profit di 2013 sebesar Rp21 triliun, itu yang paling tinggi. Mandiri Rp18 triliun dan BCA Rp14 triliun, tidak ada yang lebih tinggi, itu menggambarkan profitabilitas,” tukas Prasetyan-toko.

Sedangkan faktor-faktor yang mendukung atas berhasilnya industri perbankan yang men-catatkan laba cukup signifikan dipengaruhi oleh tiga faktor. Yang pertama yakni Net Interes Margin (NIM) perbankan di Indonesia.

“Satu, NIM-nya perbankan di Indonesia besar, tidak ada negara yang NIM-nya lebih besar dari Indonesia, itu pertama. Itu jelas menunjukkan profit gede,” tegasnya.

Sementara faktor yang kedua adalah, masih minimnya penet-rasi perbankan di Indonesia yang sampai saat ini hanya sekitar 30%. Pasalnya, dengan jumlah penduduk sekitar 250 juta jiwa, menjadikan hal tersebut sebagai sebuah peluang bisnis yang patut untuk terus digali.

Dia memperkirakan, jika industri perbankan di Indonesia mampu untuk terus menyasar sektor mikro kredit, maka hal tersebut tentunya akan ber-dampak pada peningkatan NIM perbankan yang diperkirakan menjadi sekitar 12%-13%.

=GAM/ABD

ant/zabur karuru KEMISKINAN INDONESIA. Suasana pemukiman warga yang berada di sekitar proyek pembangunan gedung bertingkat di Sunter, Jakarta Utara, Selasa (15/4). Menurut Direktur Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati, tingginya angka kemiskinan di Indonesia dikarenakan pertumbuhan ekonomi yang tidak merata dan secara langsung berdampak pada penyerapan tenaga kerja.

Page 6: e Paper Koran Madura 16 April 2014

KORAN MADURARABU 16 APRIL 2014 | No. 0343 | TAHUN III 6 Ekonomi

JAKARTA-Kementerian Perda-gangan menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Per-mendag) Nomor 19/M-DAG/PER/3/2014 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Beras pada 28 Maret 2014.

Aturan ini diterbitkan mengingat beras merupakan barang kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia sehingga kegiatan pengadaan dan distribusi beras menjadi sangat penting dalam menciptakan stabili-tas ekonomi nasional, menjaga ketahanan pangan, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, serta melindungi kepentingan konsumen. “Ketentuan ini berlaku sejak tanggal diundangkan, yaitu 3 April 2014,” ujar Dirjen Perdagangan Luar Negeri, Bachrul Chairi pada saat sosialisasi Permendag No.19 Tahun 2014 di Jakarta, Selasa (15/4).

Beberapa pokok pengaturan dalam Per-mendag tersebut yang terkait dengan ek-spor beras yaitu ekspor beras hanya dapat dilakukan bila persediaan beras di dalam negeri telah melebihi kebutuhan.

Adapun jenis beras yang dapat diekspor meliputi beras yang tidak diproduksi mela-lui sistem pertanian organik, beras ketan hitam, dan beras organik dengan tingkat kepecahan paling tinggi 25%. Selain itu, ekspor beras hanya dapat dilakukan sete-lah mendapat persetujuan ekspor dengan memperhatikan rekomendasi dari Kemen-terian Pertanian, kecuali untuk ekspor beras yang dilakukan oleh Perum BULOG, persetujuan ekspornya dengan memperha-tikan rekomendasi dari Tim Koordinasi.

Sementara itu untuk impor beras, lan-jutnya, dapat dilakukan untuk keperluan stabilisasi harga, penanggulangan keadaan darurat, masyarakat miskin dan kerawa-nan pangan. “Impor beras untuk keperluan kesehatan/dietary dan konsumsi khusus/segmen tertentu hanya dapat dilakukan oleh perusahaan yang telah mendapatkan penetapan sebagai IT-Beras. Sedangkan impor beras untuk keperluan tertentu guna memenuhi kebutuhan industri sebagai ba-han baku/penolong yang tidak atau belum sepenuhnya dihasilkan di dalam negeri, da-pat dilakukan oleh perusahaan yang telah mendapatkan pengakuan sebagai IP-Beras dengan memperhatikan rekomendasi dari Kementerian Perindustrian,” jelasnya.

Jenis beras yang dapat diimpor meli-puti beras dengan tingkat kepecahan pal-ing tinggi 25%, beras pecah dengan ting-kat kepecahan 100%, beras ketan pecah dengan tingkat kepecahan 100%, beras Japonica dengan tingkat kepecahan paling tinggi 5%, beras ketan utuh dan beras Thai Hom Mali dengan tingkat kepecahan pal-ing tinggi 5%, serta beras kukus dan beras Basmati dengan tingkat kepecahan paling tinggi 5%.

Dia menjelaskan, persyaratan IT-Be-ras, antara lain fotokopi Angka Pengenal Importir Umum (API-U) yang mencan-tumkan bagian/section II, bukti pengua-saan gudang sesuai dengan karakteristik produknya berupa fotokopi Tanda Daftar Gudang (TDG), dan surat pernyataan ber-materai cukup yang menyatakan tidak me-miliki afiliasi atau hubungan kepemilikan dengan perusahaan lain yang bergerak di bidang perberasan. Setelah memperoleh persetujuan impor, IT-Beras wajib mere-alisasikan impor beras paling sedikit 80% dari persetujuan impor. “Jika kewajiban realisasi impor beras paling sedikit 80% dari persetujuan impor tidak dilaksanakan, maka IT-Beras akan dicabut,” pungkas.

=GAM

Kini Impor Beras Tidak Bisa Sembarangan Kemendag Terbitkan Permendag Ekspor dan Impor Beras

POLITIK

Pengusaha Berpolitik Kuras Uang Rakyat

JAKARTA-Kehadiran pengusaha di-panggung politik Indonesia merisaukan. Pasalnya, sudah terbukti, hadirnya pen-gusaha di perpolitikan justru merugikan rakyat lantaran dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah. Karena itu, pemerintahan 2014-2019 mendatang tidak melibatkan kalangan pengusaha ke dunia politik. “Pengusaha kalau mau masuk ke politik harus berkorban untuk rakyat, bukan untuk memperbesar jaring bisnisnya, melipat gandakan kapitalnya,” ujar pengamat politik Universitas Parama-dina Herdi Syahrazad dalam diskusi bertajuk ‘Pengusaha Hitam dan Beban Demokrasi’ di Hotel Alia, Cikini, Jakarta, Selasa (15/4).

Dia menambahkan, kalangan pen-gusaha yang ikut berpolitik bertujuan untuk memperkuat bisnisnya, bukan membantu kesejahteraan rakyat. Hal ini sudah berlangsung sejak era reformasi, selain juga terjadi di rezim Orde Baru.

Karena itu, pemerintahan yang berkuasa mendatang diharapkan tidak melibatkan pengusaha dalam berpolitik. Jika memang tujuan memerintah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. “Yang terjadi berdasarkan studi, masuknya kaum kapitalis ke politik memperkuat dan perbesar akumulasi kapital mereka. Justru mengutamakan kepentingan privat dan menguras hak rakyat. Itu faktanya,” demikian Herdi.

Sementara itu, pengamat politik dari Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens mengatakan dunia politik Indonesia saat ini tak lepas dari campur tangan pengusaha. Di lingkup pemer-intahan, kalangan ini dapat mempen-garuhi kebijakan yang dibuat sehingga jauh dari kepentingan rakyat.

“Masa Orde Baru hampir semua orang kaya tidak politis secara vulgar, mereka jadi buffer group penguasa Soeharto,” kata Boni dalam diskusi bertajuk ‘Pengusaha Hitam dan Beban Demokrasi’ di Hotel Alia, Cikini, Jakarta, Selasa (15/4).

Dia mengungkapkan, perkembangan jumlah orang kaya selalu berkorelasi dengan perpolitikan Indonesia. Kare-nanya, tak heran jika pengusaha yang menjadi menteri atau wakil presiden mengalami peningkatan kekayaan signifikan.

Karena itu, Boni berharap agar pemerintahan Indonesia lima tahun ke depan tidak melibatkan kalangan pengusaha dalam menjalankan roda pemerintahannya. “Pengusaha hitam mereka yang memanfaatkan instrumen politik, fasilitas negara untuk perkuat kelompok dan usahanya,” jelasnya.

=GAM/ABD

ant/m agung rajasa SUPLAI BIBIT AYAM. Pedagang menimbang berat ayam di salah satu rumah potong hewan di Jakarta, Selasa (15/4). Kementerian Perdagangan akan mengatur suplai bibit ayam atau day old chicken (DOC) dan impor bibit indukan ayam atau grand parent stock (GPS) untuk menstabilkan harga ayam.

Page 7: e Paper Koran Madura 16 April 2014

KORAN MADURARABU 16 APRIL 2014 | No. 0343 | TAHUN III 7PROBOLINGGO RABU 16 APRIL 2014

No. 0343 | TAHUN III 7OpiniKORAN MADURA

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Abrari (Non Aktif) WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein, G. Mujtaba REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: M. Hayat

(Kepala), Syamsuni, Junaidi, Ali Ridha BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Plt. Kepala), Ali Syahroni, Sukma Firdaus BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Hana Diman, Ari Armadianto, Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Angga-soeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Moh. Rasul ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER

Manuver Koalisi

Salam Songkem Jangan Salah Lagi Memilih PresidenDIP dan PKB makin giat melaku-kan komunikasi politik. Petinggi kedua parpol itu kian intens ber-

temu. Tentu saja percakapan koalisi dan sekitar pencapresan Jokowi dan pendampingnya tidak bisa disembunyi-kan. Setidak-tidaknya publik menerka silaturahmi diantara petinggi kedua parpol besar itu sebenarnya membic-arakan kemungkinan koalisi.

Apalagi Ketua DPP Partai Kebang-kitan Bangsa (PKB) Marwan Jafar mengakui parpolnya meminta posisi cawapres apabila koalisi disepakati. Nama cawapres yang dikantongi PKB un-tuk ditawarkan pada PDIP sebagai pen-damping Jokowi diantaranya Mahfud MD dan Rhoma Irama. Dikabarkan juga PKB meminang politisi partai Golkar, Jusuf Kalla, untuk diajukan sebagai cawapres.

Meskipun begitu, tampaknya yang terakhir tidak mungkin dilakukan oleh PKB. Sebab PKB telah memiliki kader sendiri yang dianggap layak. Bila tidak Mahfud MD pasti Rhoma Irama yang akan diberangkatkan PKB sebagai pendamping Jokowi. Kecuali apabila Jokowi dan PDIP lebih terpikat pada Ju-suf Kalla, yang tidak mungkin maju dari parpol Golkar karena partai beringin itu memaksakan diri mencapreskan Abu Rizal Bakrie (Ical). Sehingga tidak boleh tidak, bila ini yang terjadi, PKB akan mengusung Jusuf Kalla walaupun ber-lainan partai, untuk mengawal koalisi menghadapi pilpres 9 Juli mendatang.

Karena itulah permasalahan nama cawapres yang akan diusung oleh Par-tai Kebangkitan Bangsa tidak bisa di-anggap sepele. Diantara Mahfud MD, Rhoma Irama, dan Jusuf Kalla, pasti akan ada yang terbuang, karena me-mang tidak mungkin PKB memajukan dua atau tiga nama cawapres, apabila koalisi dengan PDIP berlanjut. Kon-sekwensi ini harus dihadapi mereka meskipun dipastikan akan ada hati yang tergores belati kekecewaan.

Gelagat kuat PKB akan lebih me-milih Mahfud MD. Hal ini kiranya terci-um Rhoma Irama, sehingga Raja Dan-gdut yang juga Kiai itu mulai mendekat ke Partai Persatuan Pembangunan. Meskipun tidak ada pernyataan resmi dari Rhoma Irama dan PPP, dugaan apalagi kalau bukan untuk membic-arakan kemungkinan bos Soneta itu berangkat dari parpol berlambang ka’bah, baik sebagai capres maupun cawapres. Semuanya bisa terjadi. (*)

Tuntutan itu sederhana saja. Pembangunan na-sional harus fokus mem-

bangun manusia Indonesia dalam arti sebenar-benarnya. Pada aspek pangan, konteksnya tidak hanya cukup, tetapi juga terjangkau. Tidak seperti kondi-si terkini; stok bahan pangan di-katakan mencukupi, tetapi daya beli sebagian besar rakyat ren-dah tak bisa menjangkau harga sejumlah komoditi bahan pan-gan. Misalnya, harga daging sapi yang masih sangat mahal.

Tak kalah pentingnya ada-lah aspek papan atau peruma-han rakyat. Masih banyak warga di daerah, termasuk perkotaan seperti Jakarta, bermukim di ru-mah tak layak huni. Selain itu, pembangunan nasional pada akhirnya juga harus mampu memberi jaminan dan layanan kesehatan yang layak bagi semua lapisan masyarakat. Dan, semua anak usia belajar harus mendapat akses mengikuti kegiatan belajar hingga perguruan tinggi.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidaklah cukup. Namun, harus berkualitas agar bisa me-nyelesaikan sejumlah masalah, seperti terciptanya lapangan kerja baru dan memperkecil kes-enjangan pendapatan. Pemban-gunan tidak boleh lagi terpusat di Jawa. Berapa pun biayanya,

negara harus berani memban-gun pusat-pusat pertumbuhan baru, utamanya di Indonesia ba-gian timur dan tengah.

Pileg 2014 memunculkan dua pesan. Pertama, menjatuh-kan hukuman kepada partai pemerintah. Kekalahan telak partai pemerintah mencer-minkan ketidakpuasan raky-at. Mungkin benar bahwa per statistik, pertumbuhan ekonomi nasional rata-rata di atas 5 pers-en dalam beberapa tahun bela-kangan ini. Namun, rakyat mer-asakan sendiri bahwa tingginya pertumbuhan itu tidak bertrans-misi pada kesejahteraan banyak orang. Itu sebabnya, masyarakat tidak antusias menyikapi. Bah-kan, sering muncul pertanyaan: seperti apa sih nilai tambah per-tumbuhan itu bagi rakyat?

Kedua, harus ada perubahan pendekatan dalam pembangu-nan nasional. Pembangunan harus fokus pada pembangunan manusia Indonesia. Itulah ke-hendak rakyat yang semestinya didengar oleh semua partai poli-tik (Parpol) yang akan menentu-kan arah perubahan dalam lima tahun ke depan.

Karena itu, rangkaian proses politik pasca Pileg 2014 hen-daknya mengacu pada tuntutan perubahan itu. Pileg 2014 yang terlaksana dengan sukses me-mang belum cukup untuk me-netapkan arah perubahan. Apal-agi, hitung cepat (quick count) hasil Pileg tidak memperlihat-kan satu pun Parpol yang me-menuhi syarat untuk sendirian mengajukan calon presiden.

Bagi komunitas pemilih, tawar-menawar koalisi antar Parpol yang sedang berlangsung sekarang ini barangkali mem-bosankan. Sebagian orang bah-kan mungkin menilai proses itu bertele-tele dan tidak produktif. Akan tetapi, proses itu memang tak terhindarkan. Undang-un-dang tentang pemilihan presiden mengharuskan proses itu dijalani. Koalisi harus dijajaki untuk mene-mukan pasangan calon presiden-wakil presiden (capres/cawapres). Dari capres itulah rakyat akan membaca perubahan seperti apa

yang ditawarkan.

Kualitas dan EfektivitasSelama 10 tahun terakhir,

publik sering mengeluhkan pemerintahan yang lemah, lam-ban, bahkan tidak responsif. Ke-luhan ini tidak hanya dialamat-kan ke pemerintah di tingkat pusat, melainkan juga ke banyak pemerintah daerah. Persepsi ini hendaknya digarisbawahi betul oleh sejumlah Parpol yang se-dang menjajaki koalisi untuk membentuk pemerintahan baru.

Seharusnya figur-figur yang ditunjuk menduduki jabatan pemerintahan adalah para cerdik pandai dalam bidangnya. Tetapi, dalam konteks memerin-tah dan mengelola berbagai as-pek kepentingan rakyat, mereka tidak memenuhi kualifikasi ahli. Itu sebabnya keputusan mereka sering sembrono karena kalku-lasinya asal-asalan. Coba mak-nai kebijakan menaikkan harga gas elpiji awal 2014, kebijakan pengadaan daging sapi impor hingga pengadaaan komoditi kedelai.

Kesalahan ini hendaknya tidak berulang. Karena itu, Parpol yang tengah menjajaki koalisi jangan sampai hanya fokus pada sosok Capres dan Cawapres, tetapi juga peduli pada aspek mutu SDM kabinet.

Tak kalah pentingnya ada-lah kualitas SDM pemerintah daerah (Pemda). Kendati oto-nomi daerah sudah diberlaku-kan, pemerintah pusat di Ja-karta harus peduli juga terhadap kualitas SDM Pemda. Progres pembangunan di banyak dae-rah sangat lamban karena SDM Pemda belum mumpuni. Itu sebabnya, gejala lambannya penyerapan anggaran di ban-yak daerah sudah menjadi pen-yakit menahun. Sangat prihatin melihat Infrastruktur jalan dan jembatan seperti tak tersentuh program pembangunan daerah.

Kalau ruas jalan di Jalur Pantura Jawa terus menerus rusak parah karena ketidakpedulian pemer-intah, pasti banyak ruas jalan dan jembatan di daerah lain na-sibnya lebih buruk.

Karena keterbatasan kualitas SDM, pembangunan, dan per-baikan infrastruktur di banyak daerah menuntut efektivitas koordinasi pusat-daerah. Kalau pemerintah pusat lepas tangan dengan alasan otonomi daerah, rakyat lagi-lagi akan merasa bah-wa peran pemerintah tidak efek-tif. Benar bahwa warga lokal akan mengecam Pemda, tetapi pemer-intah pusat pun akan dinilai tidak efektif karena tidak peduli.

Bergiat membangun in-frastruktur di semua pelosok dan menghadirkan lebih banyak investor di daerah jauh lebih efektif memerangi kemiskinan. Banyak investor sudah mem-bidik potensi usaha di sejumlah daerah, termasuk di Indone-sia bagian timur. Mereka akan merealisasikan minat investasi jika infrastruktur di daerah ber-sangkutan sudah memadai.

Maka, membangun pusat pertumbuhan baru adalah so-lusi lain memerangi kemiskinan. Pun efektif memperkecil ketim-pangan antar wilayah. Mudah-mudahan, masalah ini masuk dalam agenda para Capres yang bakal diusung oleh partai peme-nang pemilu, maupun gabun-gan partai-partai yang lolos ambang batas pemilu legislatif 9 April 2014 yang lalu.

Indonesia hebat, hanya bisa diwujudkan apabila dipimpin oleh orang hebat. Pertanyaan, apakah kita sudah memiliki calon pemimpin (capres/cawapres) yang hebat? Hebat karena rekam jejak dan jam terbangnya. Bukan hasil olahan pencitraan habis-habisan seperti pemimpin sebe-lumnya. Semoga kali ini rakyat Indonesia tidak salah lagi me-milih presidennya.=

Mewujudkan kes-ejahteraan rakyat butuh perubahan pendekatan

dalam pembangunan ekonomi nasional.

Rakyat sudah memberi pesan sekaligus mena-nam benih perubahan

itu dalam pemilihan anggota legislatif (Pileg)

yang sekaligus menen-tukan partai pemenang

pemilu baru-baru ini. Elit politik terutama

partai pemenang pemilu tersebut harus mampu

memaknai tuntutan perubahan itu.

Page 8: e Paper Koran Madura 16 April 2014

KORAN MADURARABU 16 APRIL 2014 | No. 0343 | TAHUN III8 Lintas JatimPROBOLINGGO RABU 16 APRIL 2014

No. 0343 | TAHUN II 8Lintas JatimKORAN MADURA

SURABAYA – Dugaan bocoran kunci jawaban soal Ujian Nasional (UN) Matematika yang ditemukan oleh Tim Hotline Pendidikan Jawa Timur hari ini (16/4) dijadwalkan akan dicocokkan dengan soal UN asli yang dimiliki oleh Dinas Pendidikan Jawa Timur.

“Pencocokkan ini untuk memastikan benar atau tidaknya kunci jawaban yang beredar di peserta UN,” ujar Ketua Hotline Pendidikan Jawa Timur, Isa Ansori kepada Koran Madura, Selasa (15/4).

Ia mengatakan, pertemuan tersebut sedianya dijadwalkan kemarin (15/4). Namun, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Harun berhalangan karena ada pertemuan mendadak yang tidak bisa diwakili.

“Seharusnya hari ini (kemarin, red) tapi men-dadak Pak Harun gak bisa ada urusan penting. Se-hingga ditunda besok (hari ini,red), ujarnya.

Isa Ansori berharap pertemuan tersebut ada kepastian dari Dinas Pendidikan Jatim agar peserta UN tidak resah dengan beredarnya dugaan kunci jawaban UN.

“Saya inginkan adanya kebenaran segera. Anak-anak semakin resah dengan broadcast isi jawaban yang mereka terima. Ini berdampak pada pencapaian hasil nilai yang mereka peroleh nantinya,” harapnya.

Isa Ansori menjelaskan, beredarnya dugaan kunci jawaban soal UN bermula dari isu akan bocornya kunci jawaban tersebut. Setelah Tim Hotline Pen-didikan Jatim melakukan investigasi, diperoleh kunci jawaban yang di broadcast oleh salah satu peserta UN dari sekolah SMA Negeri di Surabaya.

“Saya terima broadcast soal matematika pukul 5.30 WIB. Ada 2 paket (paket 4 dan 6 ) dan masing-masing paket sudah dilengkapi dengan 5 kata kunci,” ungkapnya.

Untuk mendapatkan kunci jawaban untuk setiap paket soal yang diujikan, lanjut Isa, setiap kelas patungan. Masing-masing anak rela mengeluarkan uang sebesar Rp 10.000 hingga 20.000.

“Satu kelas jumlahnya sekitar 30 anak. Masing-masing anak mengeluarkan Rp 20,000. Kalikan aja sudah berapa. Itu untuk setiap paket soal lo ya. Ini kasihan kalau setiap tahun anak-anak yang seharusn-ya tenang dalam mengerjakan soal, justru mereka kini disibukkan mencari bocoran,”tandasnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wa-mendikbud) Musliar Kasim mengklaim bahwa UN di Jatim berjalan lancar. Tidak benar jawaban UN itu bocor. =G. ArmAdiAnto Semeru

SURABAYA - Mendikbud Mohammad Nuh men-egaskan bahwa munculnya bocoran kunci jawaban soal UN dalam beberapa tahun terakhir hanya bersifat jua-lan kunci jawaban “ABCD” yang tingkat kebenarannya tidak bisa dipertanggung-jawabkan.

“Misalnya, ada daerah yang di-laporkan ada kebocoran pada hampir semua sekolah yang ada, tapi ternyata apa yang dikatakan ‘hampir semua’ itu justru daerah yang nilai UN-nya tidak baik,” katanya per telepon, Selasa.

Ia mengaku selalu menurunkan tim investigasi ke daerah yang di-laporkan masyarakat ada dugaan ke-bocoran soal UN. “Yang sering terjadi, kunci jawaban itu tidak bisa ditelusuri, karena asal-usul kunci itu berasal dari mana justru tidak jelas,” katanya.

Oleh karena itu, ia menilai isu-isu tentang bocornya kunci jawaban soal UN itu merupakan isu yang wajar ter-jadi dimana saja dan dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mengeruk keuntungan pribadi.

“Itu jualan kunci jawaban ABCD yang ada pada ujian apapun, ter-masuk ujian masuk perguruan tinggi pun ada yang jualan kunci jawaban seperti itu. Itu dagangan yang cari untung saja,” katanya.

Selain itu, 20 tipe soal pun dikabar-kan bisa dibocorkan, karena soal UN yang ada hanya bolak-balik nomer urut saja, padahal itu tidak benar. “Semua soal UN itu berbeda, tapi memang ada lima soal yang mirip pada setiap tipe untuk kunci penghubung saja,” katanya.

Oleh karena itu, ia mengim-bau siswa tidak menghabiskan energi dan waktu untuk mendapatkan kunci jawaban yang kebenarannya tidak dapat dipertanggungjawabkan itu, na-mun mengisi waktu yang ada untuk be-lajar, berpikir positif, berdoa, menempa kepercayaan diri, dan kesungguhan.

“Apalagi membuang uang Rp100 ribu atau Rp200 ribu untuk beli kunci jawaban. Lepas dari, UN kali ini relatif lebih lancar sejak persiapan hingga pelaksanaan dibandingkan dengan ta-hun sebelumnya, kecuali terkait soal tentang Jokowi,” katanya.

Terkait soal tentang Jokowi itu pun, ia menyatakan hal itu sebe-

narnya hanya merupakan ‘kecelakaan’ yang tidak ada hubungannya dengan masalah politik. “Itu hanya kebetulan saja, karena soalnya sudah lama disu-sun. Itu pun nggak semua daerah, jadi kecelakaan saja, tapi akan kami dala-mi,” katanya.

Informasi dari sumber lain me-nyebutkan transaksi jual beli kunci

jawaban berkisar Rp50 ribu hingga Rp100 ribu, bahkan di Surabaya ada patungan siswa membeli kunci jawa-ban seharga Rp200 ribu.

Selain itu, di daerah yang jauh dari Surabaya pun di-laporkan ada kunci jawa-

ban UN dalam 20 tipe, bahkan kunci jawaban UN itu beredar setiap hari, misalnya kunci jawaban soal Biologi pada hari pertama dan kunci jawa-ban soal Matematika dan Kimia pada hari kedua.

“Kunci itu dijanjikan akan dikirim per SMS pada setiap pukul 06.00 WIB dan setelah pelaksanaan baru siswa membayar senilai puluhan ribu. Yang menarik, tiga soal sebagai panduan kunci jawaban untuk setiap tipe itu cuplikannya sama dengan soal yang dibaca siswa saat UN,” kata sebuah sumber. =Ant/edY m YA’KuB

TIM HOTLINE PENDIDIKAN JATIM

Hari ini Buka Temuan Dugaan Bocoran UN

Paket 4 dan 6 Soal Unas Matematika yang diduga bocor.

g. armadianto semeru/koran madura

Bocoran Kunci Jawaban Hanya Jualan “ABCD”

UJIAN NASIONAL

2014

Siswa Taman Kanak-kanak (TK) melihat buku saat berkunjung di Pesta Sejuta Buku di Perpustakaan Pusat, Malang, Jawa Timur, Senin (14/4). Pameran untuk mengkampanyekan budaya membaca kepada masyarakat terutama anak-anak tersebut berlangsung selama 7 hari dengan menampilkan berbagai buku lokal hingga impor.

Page 9: e Paper Koran Madura 16 April 2014

KORAN MADURARABU 16 APRIL 2014 | No. 0343 | TAHUN III 9

SURABAYA - Kelurahan Jam-bangan, Kecamatan Jambangan, Kota Surabaya, dipilih mewak-ili Provinsi Jawa Timur dalam lomba Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tingkat nasional tahun 2014. Prestasi ini tentu saja membanggakan sekaligus ‘beban’ bagi warga karena harus berperilaku hidup bersih dan sehat sehingga menjadi contoh bagi warga di kelurahan lain.

Berbagai persiapan dilaku-kan warga agar keluar sebagai pemenang PHBS. Menurut Lurah Jambangan, Drs Henny Boedy Setiawan Paath, setelah juri dari Kementrian Kesehatan, PKK pu-sat, BKKBN pusat datang ke Sura-baya untuk melihat dan memberi penilaian langsung pada wilayah yang dipimpinnya, dirinya lang-sung melakukan sosialisasi kepa-da masyarakat. Hasilnya, warga sangat antusias dan menyambut baik kesempatan tersebut.

“Saya terus keliling dari satu RT ke RT lain dan juga RW untuk mensosialisasikan lomba ini. Re-spon warga sungguh luar biasa. Tekat kami satu, kelurahan Jam-bangan keluarga sebagai peme-nang Lomba PHBS tingkat na-sional 2014,” kata Boedy dengan penuh semangat, kepada Koran Madura (15/4).

Kelurahan Jambangan memi-liki jumlah warga sekitar 13 ribu jiwa yang tersebar di 7 RW dan 29

RT. Status sosial warga, menen-gah keatas. Meski demikian, Lurah Boedy mengaku memiliki 184 jiwa keluarga miskin (gakin). Walaupun masuk dalam kategori gakin, tapi warganya tersebut berperilaku hidup bersih dan sehat.

Perilaku Hidup Bersih dan Se-hat (PHBS) di dalam rumah tangga merupakan salah satu imptemen-tasi dalam mewujudkan hak asasi manusia yang patut dihargai dan diperjuangkan oleh semua pihak. Oleh karena itu, menggerakkan dan memberdayakan keluarga un-tuk hidup bersih dan sehat men-jadi tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota beserta jajaran sektor terkait termasuk lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat, swasta dan dunia us-aha. Jika sudah memenuhi krite-ria PHBS berarti mampu menjaga, meningkatkan dan melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup ber-sih dan sehat.

Lurah Boedy sendiri men-gaku dirinya berperan sebagai ‘provokator’ (baca : mentor), agar warganya bisa berperilaku hidup bersih dan sehat, sesuai dengan 10 indikator penilaian PHBS. Diantaranya persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, kemu-dian ibu memberikan asi ekslusif kepada bayi, rajin menimbang

bayi dan balita serta mencuci tangan menggunakan air bersih dan sabun. Kemudian tidak boleh merokok di dalam ruangan.

“ Memang tidak mudah mer-ubah semua ini dalam waktu sekejap. Butuh tenaga ekstra un-tuk terus memprovokasi warga agar mau berperilaku sehat,” ujar lurah yang menyebut dirinya se-bagai provokator hidup sehat ini sembari tertawa lepas.

Karena itu, ia tidak lelah mengunjungi warga dari rumah ke rumah untuk mensosialisasi-kan lomba tersebut. Ia juga men-ugaskan Ketua RT dan RW untuk menjadi agen perubahan hidup

sehat bagi warga. “Saya selalu nyambangi pak

RT dan Pak RW malam-malam untuk memberi motivasi agar mereka juga memiliki spirit yang sama seperti saya,” pungkasnya.

Lomba Pelaksana terbaik PHBS di Rumah Tangga ini dimaksudkan untuk meningkatkan semangat dan aksi nyata serta sekaligus se-bagai bentuk pemberian penghar-gaan terhadap para kader PKK di lapangan yang telah bekerja keras untuk membina PHBS di Rumah Tangga. Walikota Surabaya Tri Rismaharini berharap warga Jam-bangan bisa menjadi pionir dalam berperilaku hidup sehat. Sehingga

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang di Indonesia masih terbilang ting-gi, dapat diminimalisir. Penyakit infeksi menular maupun tidak menular juga dapat diminimalisir apabila masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat, khususnya di tingkat rumah tangga. Ini ka-rena rumah tangga dan keluarga merupakan aset pembangunan masa depan yang perlu dijaga dan ditingkatkan kesehatannya.

“Hidup sehat menjadi kebu-tuhan setiap manusia. Sehat juga jadi syarat meraih kebahagiaan. Tapi pada kenyataannya, mem-budayakan PHBS tidak mudah. Melalui terpilihnya Kelurahan Jambangan dalam lomba PHBS Tingkat Nasional Tahun 2014, diharapkan memberi seman-gat warga Surabaya, khususnya warga Jambangan untuk menin-gkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan, sekaligus menjadikan PHBS sebagai perilaku sehari-hari,” kata Risma.

Sejak tahun 2010 Pemerin-tah Kota Surabaya telah rutin melakukan pengkajian PHBS rumah tangga yang melibatkan kader kelurahan siaga kelompok kerja (Pokja) PHBS. Dan dalam upaya percepatan capaian rumah tangga sehat, diperlukan adanya kerjasama dengan tim penggerak PKK serta kadernya melalui pem-binaan. =E Hana Diman

LURAH JAMBANGAN :

RT-RW Saya Jadikan Agen Perubahan untuk Hidup Sehat

LURAH BICARA

Lintas Jatim

“ Penggunaan anggaran harus mengawasi pelaksanaan angga-ran SKPD yang dipimpinnya, dan menyusun serta menyampaikan laporan keuangan SKPD yang dipimpinnya kepada Gubernur up. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Prov. Jatim, dan

harus mengikuti proses distri-busi persediaan uang sekaligus langkah-langkah pertanggung-jawabannya,” pesan Sekda saat melakukan Rapat Prediksi Pendapatan Asli Daerah Provinsi Jatim tahun 2015, di Ruang rapat Dispenda Prov Jatim Jl Manyar

Kertoharjo Surabaya, Selasa, (15/4).

Menurutnya, Kepala Daerah adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah, sedangkan Sekretaris Daerah sebagai Koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah, dan Pengguna Anggarannya Kepala SKPD. Maka dari itu SKPD harus hati-hati, aturan harus diikuti betul supaya tidak ada masalah keuangan.

“Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah koordinasi perlu dilakukan,” ujarnya.

Sistem pengendalian intern pemerintah sesuai dengan UU

no 1 th 2004 tentang Perbenda-haraan Negara dalam pasal 56 ayat (4) disebutkan bahwa Kepala SKPD selaku Pengguna Angga-ran/ Pengguna Barang memberi-kan pernyataan bahwa pengelo-laan APBD telah diselenggarakan berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai dan akun-tansi keuangan telah diseleng-garakan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

Rapat ini sangat penting sebagai komitmen kepala SKPD dengan tim keuangan tentang pengelolaan keuangan daerah. Hal ini merupakan upaya untuk meminimalisir kesalahan dalam pengelolaan keuangan daerah

supaya tidak terjadi masalah-masalah yang serius.

Dari laporan masing-masing SKPD di lingkungan Pemprov Jatim, realisasi belanja non gaji sampai 31 Maret 2014 belum ada SKPD yang mencapai realisasi anggaran mencapai 20 persen meski ada SKPD yang mencapai 19 persen tapi kebanyakan masih dibawah 10 persen. Sementara prediksi PAD tahun 2015 kenai-kannya tidak terlalu signifikan.

“Untuk meningkatkan PAD dari satu SKPD Rp 50 juta saja terasa sulit, oleh karena itu nanti harus ada prioritas pemanfaatan-nya,” ujar Sekda mengakhiri rapat. =E Hana Diman

PENGELOLAAN ANGGARAN

Instansi di Lingkungan Pemprov Diimbau Tertib LPKDSURABAYA - Sekda Provinsi Jawa Timur Akhmad Suk-ardi meminta kepada seluruh dinas dan lembaga lain-nya di lingkungan pemprov Jawa Timur untuk menyam-paikan laporan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (LPKD) tepat waktu dan mengikuti Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), sehingga pengelolaan keuan-gan daerah lebih tertib, taat, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggungjawab.

Page 10: e Paper Koran Madura 16 April 2014

KORAN MADURARABU 16 APRIL 2014 | No. 0343 | TAHUN III 10 Lintas Jatim

“Awalnya, saya ingin mem-buat kendaraan yang ikut menurunkan pemanasan global, lalu saya melacak pada internet, ternyata sepeda motor listrik belum pernah ada, maka ide itu pun muncul. Kalau sepeda kayuh bertenaga listrik sudah ada, apalagi mobil listrik,” katanya di kampus setempat, Selasa.

Menurut putra dari pasangan Benny Susanto dan Lioe Foey Ing itu, EROS dirancang mulai dari nol dengan beberapa komponen merupakan buatan sendiri, di antaranya kerangka kendaraan, peleg, dan “body part” (baju kendaraan).

“Komponen lainnya saya beli, karena memang nggak mung-kin bikin sendiri, seperti sistem pengaturan kecepatan, motor penggerak (di bawah jok), batere (di bawah back bone), charger, dan sebagainya,” katanya.

Namun, kata mahasiswa peraih IPK 3,1 dalam kurun waktu 4,5 tahun itu, ada beberapa komponen yang tidak ada pada sepeda motor berbahan bakar bensin, seperti tangki bensin dan karburator yang memang tidak ada pada EROS.

“Yang sulit ditemukan itu batere dan motor listrik, tapi akhirnya saya beli secara online dan terpaksa didatangkan dari Tiongkok, karena barangnya me-mang belum ada di sini. Itu pun,

saya cari yang murah,” katanya.Mahasiswa yang mendesain

EROS selama enam bulan itu mengaku batere yang dibeli den-gan harga murah itu berkekuatan 36 volt, karena semua komponen itu sudah menghabiskan dana Rp15-18 juta.

“Itu cukup untuk jarak tem-puh 15 kilometer dengan kece-patan 35-40 kilometer per-jam. Kalau mau memang mengguna-kan batere 140 volt (dua batere 70 volt) yang bisa untuk jarak 50-60 kilometer, tapi mahal,” katanya.

Namun, ia menjamin harga sepeda motor listrik itu tidak akan mahal bila diproduksi secara massal. “Kalau massal mungkin bisa Rp11 jutaan,” kata Ruben yang berhasil mendapat nilai A ketika mempresentasikan tugas akhir (TA) tentang sepeda motor listrik itu.

Mahasiswa asal Jombang itu menambahkan dirinya sempat memiliki dua pengalaman unik yakni saat merancang sempat mengeluarkan asap tebal akibat ada bagian yang terlalu panas setelah berkali-kali diuji.

Selain itu, ia juga sempat ditegur polisi, karena kendaraan yang dipakainya tanpa pelat nomer dan “nyeleneh”. “Untung ketika saya jelaskan kalau kend-araan penelitian, polisi itu bisa memahami,” katanya.

=ANT/EDY

INOVASI TEKNOLOGI

Mahasiswa Ubaya Ciptakan Sepeda Motor Bertenaga Listrik SURABAYA - Mahasiswa Jurusan Desain Manajemen Produk, Fakultas Industri Kreatif, Universitas Surabaya (Ubaya), Ruben Cahyadi Susanto, menciptakan sepeda mo-tor listrik jenis moped (sepeda motor dengan kapasitas 30 cc) yang dinamai EROS (Zero Emition) atau bebas emisi.

ant/m risyal hidayatMOTOR LISTRIK. Ruben Cahyadi Susanto mahasiswa Jurusan Desain Mana-jemen Produk Fakultas Industri Kreatif mengendarai motor listrik karya ilmiah tugas akhirnya di Universitas Surabaya (Ubaya), Jatim, Selasa (15/4). Motor listrik bertajuk Eros (Zero Emition) berkapasitas 30 cc tersebut mampu berjalan sejauh 15 kilometer menggunakan baterai yang dapat diisi ulang.

SURABAYA – Pelabuhan Tanjung Perak, Selasa (15/4) digegerkan den-gan sebuah travel bag yang ditinggalkan oleh pemiliknya di sebuah warung telepon (wartel) yang diduga berisi bom.

Keberadaan tas tersebut dite-mukan oleh seorang pedagang kopi. Temuan tersebut ditindak-lanjuti pihak keamanan setempat dan Mapolres Tanjung Perak.

Setelah mendapat laporan dari warga, Kapolres Tanjung Perak AKBP Aries Syahbudin langsung meneruskan ke Tim Gegana Penjinak Bom Polda Ja-

tim. Setelah dilakukan pemerik-saan, travel bag yang terlilit se-buah kabel tersebut, di dalamnya hanya berisi beberapa potong pakaian, dan sebuah dompet warna coklat yang berisi Identi-tas (KTP) atas nama Sapar (54) warga Sumenep 1970 Dusun Benteng baru Kelurahan Sam-bakati Kecamatan Arjasa, Kabu-paten Sumenep Madura.

Guna menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan, pihak kepolisian sempat menutup akses penyebrangan sementara kurang lebih 30 menit. Penutu-pan tersebut untuk memastikan semua isi tas yang diperiksa oleh Tim Gegana aman.

“Penemuan tas yang diduga bom tersebut, pertama diketahui

oleh pedagang asongan, melihat tas yang ditinggal pemiliknya dan terdapat lilitan kabel, lang-sung dilaporkan kepihak kea-manan setempat yang diterus-kan ke Mapolres Tanjung perak,” jelas Aries kepada wartawan usai meninjau lokasi.

Dikesempatan sama, Kasub-bag Humas Polres Tanjung Perak AKP Lily Djafar menambahkan, pihaknya menghargai setiap laporan masyarakat atas temuan barang yang mencurigakan tersebut. “Ini bentuk kepedulian masyarakat dalam menjaga Kamtibmas, kami sangat mem-beri apresiasi dan sangat meng-hargai setiap laporan yang kami terima,” ujar Lily.

=G. ARMADIANTO SEMERU

Pelabuhan Tanjung Perak Diteror?Warga Geger Temuan Tas Diduga Bom

PENJINAK BOM. Tim Gegana Penjinak Bom Polda Jatim memeriksa travel bag yang diduga berisi bom diting-gal oleh pemiliknya di sebuah wartel di pelabuhan penye-brangan Tanjung Perak, Surabaya, Selasa (15/4).

koranmadura/g armadianto semeru

Page 11: e Paper Koran Madura 16 April 2014

KORAN MADURARABU 16 APRIL 2014 | No. 0343 | TAHUN III 11Lintas Jatim

PAJAK BELUM OPTIMAL

Ketergantungan Pendanaan APBD dari APBN Masih Tinggi

SURABAYA - Tingkat ketergantungan pendanaan anggaran pembangunan dan belanja daerah dari dana transfer anggaran pembangunan dan belanja negara hingga kini masih relatif tinggi, akibat masih banyakn-ya potensi pajak di daerah belum dioptimalkan.

Direktur Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Di-rektorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu, Rukijo, kepada wartawan di Surabaya, Selasa, menge-mukakan total dana transfer dari pusat ke daerah pada 2013 mencapai Rp529,68 triliun, sementara total pen-dapatan asli daerah (PAD) dari seluruh daerah secara nasional lebih kurang Rp139,616 triliun.

“Dari angka tersebut jelas terlihat bahwa dana transfer dari APBN masih memiliki peran sangat besar dalam menopang pendanaan APBD,” kata Rukijo usai berbicara pada seminar “Kebijakan Fiskal dan Pengem-bangan Ekonomi Terkini”.

Dana transfer dari pusat (APBN) itu, antara lain berupa DAU (Dana Alokasi Umum), DAK (Dana Alokasi Khusus), DBHP (Dana Bagi Hasil Pajak), DBHCHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau), dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam.

Menurut dia, pertumbuhan PAD pada periode 2009-2012 rata-rata sekitar 25 persen dan ditargetkan tumbuh 21 persen selama periode 2013-2015. Semen-tara dana transfer ke daerah pada 2009-2015 rata-rata tumbuh 18 persen.

Rukijo menambahkan ketergantungan yang relatif tinggi dari dana transfer pusat (APBN) bisa dikurangi, jika daerah mampu mengoptimalkan potensi pendapa-tan dari sektor pajak dan retribusi yang belum tergarap.

“Kendalanya memang pada regulasi atau peraturan daerah, karena sebenarnya masih banyak potensi pajak dan retribusi yang bisa digali untuk memaksimalkan penyerapan PAD,” tambah Rukijo.

Ia membeberkan data jumlah pemungutan pajak provinsi yang sudah ditetapkan dengan perda sebanyak 143 pemungutan atau 86 persen dari 165 peluang yang ada.

Sementara pemungutan pajak kabupaten/kota yang telah ditetapkan melalui perda sejumlah 3.967 pemungutan atau sekitar 73 persen dari 5.401 peluang pemungutan.

Angka lebih rendah justru tercatat pada pemun-gutan retribusi, karena di tingkat provinsi baru 212 pemungutan yang di-perda-kan atau hanya 29,2 persen dari 726 peluang pemungutan retribusi.

Begitu juga di tingkat kabupaten/kota, dari total peluang 15.221 pemungutan retribusi, baru 5.815 pemungutan yang telah ditetapkan melalui perda atau sekitar 38,2 persen.

“Daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota masih punya peluang besar untuk memaksimalkan potensi PAD melalui pajak dan retribusi, asalkan tidak menyalahi ketentuan yang diatur dalam UU nomor 28 tahun 2009 tentang PDRD (Pajak Daerah dan Retribusi Daerah),” papar Rukijo.

Beberapa upaya yang bisa dilakukan daerah, antara lain dengan menyusun regulasi atau perda pemungu-tan pajak dan retribusi, serta melakukan aktualisasi data potensi pajak dan retribusi di daerah.

“Contohnya, orang punya tanah sudah dipecah menjadi beberapa sertifikat, tetapi pajak yang dibayar masih satu. Kemudian bangunan yang direnovasi, bayar pajaknya masih pakai data bangunan lama,” ujarnya.

=ANT/DIDIK

ant/rudi mulya RAZIA GEPENG. Anggota Satpol PP berusaha mengamankan seorang pengemis beserta anaknya saat razia pengemis dan anak jalanan di Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (15/4). Razia tersebut selain untuk ketertiban, juga mencegah terjadinya ekploitasi anak di bawah umur.

SURABAYA - Komisi D Bi-dang Kesra DPRD Kota Sura-baya menilai penutupan lokalisasi terbesar di Asia Tenggara yakni Dolly dan Jarak menjelang Ramadhan tahun ini tidak efektif.

Ketua Komisi D DPRD Surabaya Baktiono, Selasa, mengatakan selama ini belum ada realisasi pembangunan sarana prasarana yang dibutuhkan warga sekitar, seperti yang dijanjikan oleh pemerintah kota di antaranya pasar, area perdagangan dan rumah kreatif.

“Padahal, fasilitas tersebut meru-pakan penunjang perputaran pereko-nomian di kawasan lokalisasi. Jika di-tutup sekarang, tapi belum disediakan sarana dan prasarana, maka selama 6 bulan mereka makan apa?” katanya.

Menurut dia, penutupan lokalisasi Dolly tidak bisa dilakukan serta merta.

Warga masyarakat sekitar diharap-kan diajak berembuk terlebih dahulu. “Warga yang perputaran ekonominya

di sana harus diperhatikan. Dilakukan rembuk menyeluruh,” katanya.

Ia mengatakan jika penutupan di-paksakan, maka kecil sekali kemung-

kinan berhasil seperti yang diren-canakan. Ia mencontohkan, beberapa lokalisasi di antaranya di Kremil atau Tambak asri, Klakah rejo dan Sememi pascapenutupan yang masih menyi-sakan persoalan.

“Coba di lihat di Tambak Asri, Se-memi warga yang protes terus dengan penutupan itu,” katanya.

Baktiono menegaskan pihaknya sebenarnya mendukung penutupan lokalisasi. Namun demikian, langkah penutupan dilakukan dengan meli-batkan banyak pihak. “Sebenarnya banyak kelompok-kelompok bahkan perguruan tinggi yang siap bantu, tapi ego pemkot terlalu tinggi seolah me-miliki kemampuan,” katanya.

Selain itu, menurutnya sebelum penutupan dilakukan “feasibilitry studi” atau studi kelayakan terlebih dahulu. Sementara, untuk pelatihan ketrampilan atau wirausaha pada warga sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu.

=ANT/ABDUL HAKIM

Dolly Ditutup Jelang Bulan Ramadhan Dewan Nilai Tidak Efektif

fasilitas tersebut merupa-kan penunjang perputaran perekonomian di kawasan

lokalisasi. Jika ditutup sekarang, tapi belum dise-diakan sarana dan prasa-

rana, maka selama 6 bulan mereka makan apa

Baktiono Ketua Komisi D DPRD

Surabaya

Page 12: e Paper Koran Madura 16 April 2014

KORAN MADURARABU 16 APRIL 2014|NO. 0343|TAHUN III 12 LINTAS JATIMPROBOLINGGO RABU 16 APRIL 2014

NO. 0343 | TAHUN III 12ProbolinggoKORAN MADURA

Probolinggo

Data sementara, para caleg yang diperkirakan lolos dan men-duduki parlemen periode 2014 -2019 mendatang Kabupaten Probolinggo, mulai tampak. Mis-alnya Dapil I meliputi Kecamatan Sukapura, Kuripan, Bantaran, dan Wonomerto ini diperkirakan kursi terbanyak akan digondol oleh Partai NasDem dengan perolehan dua kursi dari kuota 6 kursi.

Sementara suara sah yang masuk sebanyak 76.422 suara . Partai nasDem memperoleh su-ara sah sebanyak 18.224. Semen-tara PKB, memperoleh 10.786,PDI P 7.440, Golkar 7.827 dan PPP 6.742.

Dapil II (Lumbang, Sum-berasih, Tongas) total suara caleg sementara yang masuk hanya 83.973. Pada dapil ini, partai nas-Dem memperolah suara sebanyak 17.525. Kemudian PKB mendapat suara 21.250 suara.PDI P menda-patkan 6.665 dan Golkar11.243 suara.

Kemudian Dapil III (Dringu, Gending, Pajarakan dan Kre-

jengan) suara masuk mencapai 98.956. PKB masih tetap unggul dengan perolehan suara seban-yak 23.744 dengan perolehan dua kursi. Kemudian, disusul Partai NasDem.

Pada Dapil IV (Kraksaan, Gad-ing, Besuk), perolehan nasdem perolehannya mencapai 25.419 dari total suara 60.820. Semen-tara suara PKB sementara men-capai 7.820. Disusul PDIP dengan perolehan total suara sebanyak 6.178. Dilanjutkan Partai Gerinda dengan perolehan suara 6.254. Dan terakhir PPP dengan perole-han suara 5.865.

Sementara Dapil V (Paiton, Kotanyar, dan Pakuniran) baru satu kecamatan yang masuk yakni Kotanyar dengan perole-han suara sah 23.600 ribu. Dapil VI (Tiris, Krucil, Maron) suara masuk mencapai 74.711. Partai NasDem diperkirakan menda-pat dua kursi dengan perolehan 23.773 suara. Kemudian PKB mendapat 6.158.

Untuk partai Golkar mendapat

suara 8.309. Disusul PPP dengan perolehan 8.568 dan terakhir Ha-nura dengan perolehan 5.715. Di dapil VII (Banyuanyar, Tegalsiwa-lan, Leces) suara sah sementara mencapai 51.494. Suara Partai nasDem mencapai 17.130 ribu . Begitu juga, PKB mendapat su-ara dukungan 11.047 Selain ked-ua parpol tersebut, PDIP 5.248, Gerinda 8.180 dan PPP 3.181 diperkirakan juga akan memper-oleh kursi dewan.

Menurut Ketua KPU Kabu-paten Probolinggo, M Zubaidi, mengatakan pihaknya belum bisa memastikan siapa saja yang akan memperoleh jatah kursi dewan. Sebab menurutnya, jum-lah suara parpol dan caleg dari masing partai masih belum leng-kap masuk ke KPU.“Kami masih tetap menunggu, hasil rekap su-ara di tingkat PPK yang ada di 24 Kecamatan,”katanya kepada wartawan, Selasa,(16/4).

Menanggapi hal itu sejumlah parpol belum bisa berkomentar banyak mengenai jatah kursi rut yang diperolehnya. “Kami sudah menerima hasil suara sementara. Namun kami tetap akan men-unggu hasil akhir keputusan dari pihak KPU,” terang Syaifuddin, sekretaris DPD Partai Nasdem Kabupaten Probolinggo,.

=Mahfud hidayatullah

Jatah 45 Kursi Dewan Mulai TerangKPU Tetap Menunggu Hasil Rekap PPKPROBOLINGGO - Pertarungan caleg yang digelar dalam pemilu legislatif 9 April lalu, ternyata sudah bisa diprediksikan untuk caleg yang memiliki suara terbanyak. Suara terbanyak dari 12 Parpol tersebut ternyata sudah mulai nampak di permukaan publik.

PROBOLINGGO – Untuk membangun Akademi Komuni-tas, Pemkot Probolinggo sudah menyediakan lahan seluas 5 hektare. Lahan tersebut berada di Kelurahan Kedungasem yang nota bene milik pemerintah as-set Probolinggo.

Pernyataan ini ditegaskan Wakil Walikota Probolinggo, HM. Suhadak kepada wartawan, Selasa (15/4). “Untuk memban-gun Akademi itu, Pemkot kini sudah menyediakan lahannya,” tandasnya.

Dia menjelaskan, gagasan rencana pembangunan Akademi Komunitas tersebut, sebenarnya sejak Walikota Probolinggo se-belumnya, yakni HM. Buchori. “Proposal rencana pemban-gunan itu sudah diajukan oleh Bapeda beberapa waktu lalu,” ucapnya.

Bahkan, rencana pemban-gunan tersebut sudah menda-patkan respon positif dari pihak Dikti Kemendikbud. Dalam wak-tu dekat ini, lahan untuk pem-bangunan Akademi Komunitas itu akan dilakukan sidak.

Dengan adanya rencana pembangunan Akademi Ko-munitas di Kota Probolinggo, HM. Suhadak yang juga mantan

pemborong itu berharap bisa meningkatkan sumber daya ma-nusia (SDM) serta mengurangi angka pengangguran. Apalagi prosentase siswa SMA Negeri atau swasta yang melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi (PT) hanya berkisar 15 persen.

Kepala Dispendik Kota Probolinggo, Endro Suroso men-gatakan, jumlah lulusan siswa tingkat SMA/MA/SMK dalam setiap tahunnya kurang lebih 4 ribu siswa. Itulah sebabnya, dengan adanya Akademi Komu-nitas nanti menjadi salah satu solusi agar siswa bisa melan-jutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi lagi.

“Kalau di Kota Probolinggo terdapat Akademi itu, maka bisa menekan beban biaya untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Dari pada melan-jutkan ke PT yang ada di luar kota,” katanya.

Menurut dia, Akademi Ko-munitas tersebut setara dengan Diploma. Rencananya, Akademi itu menyedaiakan sebanyak tu-juh jurusan. Seperti otomotif, perkayuan, perkapalan, perho-telan, kehutanan dan tehonolo-gi informasi.

=MuhaMMad Sugianto

AkAdemi komunitAs

Pemkot Sediakan Lahan 5 Hektare

INSTALASI GAS STASIUN OFFTAKE PGN. Seorang petugas berada di antara instalasi pipa gas di Stasiun Offtake Peru-sahaan Gas Negara (PGN) Kalisogo, Porong, Sidoarjo. Stasiun Offtake PGN Kalisogo, SBU Distribusi Wilayah II, melayani dan mengalirkan gas bumi kepada lebih dari 400 pelanggan industri, komersial, dan rumah tangga di wilayah Pasuruan, Probolinggo, Mojokerto dan Sidoarjo.

ALIH FUNGSI LAHAN. Seorang buruh bangunan mengerjakan proyek bangunan di antara lahan persawahan di Denpasar, Bali. Selain pengaruh cuaca, alih fungsi lahan pertanian Bali yang mencapai 1.000 hektare per tahun dinilai sebagai salah satu penyebab penurunan luas panen padi yang berimbas pada melambatnya sektor pertanian di Pulau Dewata dalam be-berapa tahun terakhir.

Page 13: e Paper Koran Madura 16 April 2014

KORAN MADURARABU 16 APRIL 2014 NO. 0343| TAHUN III 13Probolinggo

Kegiatan rekapitulasi perhi-tungan suara yang dipusatkan di ruang pertemuan Kantor Camat Kedopok Selasa (16/4) berlang-sung tegang. Aksi protes ini ter-jadi, ketika PPK Kedopok mem-buka hasil rekapitulasi tingkat PPS yang masih disegel untuk diumumkan secara berurutan dan ditemukan oleh saksi dan caleg, hasil rekap suara di plano tidak di jumlah oleh salah satu PPS, yakni PPS Kelurahan Jrebeng Kulon Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo.

Tidak menerima hasil terse-but, saksi kemudian meminta PPK Kedopok membuka daftar dinding plano (D1) agar dapat membuk-tikan hasil rekapan yang sebe-narnya, dari situlah timbul berba-gai protes baik dari saksi parpol. Ketegangan itu nyaris terjadi adu mulut dengan PPK Kedopok, se-hingga perhitungan terjadi molor beberapa jam.

Salah satu Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) Partai Per-satuan Pembangunan (PPP) Ke-camatan Kedopok, yang juga saksi di tingkat PPK Kedopk saat itu mengkritik pihak PPK Kedopok yang mana PPS Kelurahan Jre-beng Kulon melakukan perekapan harus sesuai mekanisme.”Aturan sudah jelas, dimana PPK harus terima masukan dari saksi apa bila rekapan tidak sesuai dengan data yang saksi miliki, “jelas Mo-hamad Tohir.

Mohamad Tohir, juga mem-inta agar PPK Kedopok dan saksi sama-sama membuka dan me-nengok kembali undang-undang yang mengatur tentang pelaksan-aan perekapan tingkat PPK.”Kalau semua dilakukan rekap seperti ini, maka akan menyita waktu.Yang jelas semua saksi akan melakukan protes,”tandasnya.

Tak hanya Mohamad Tohir, saksi dari PPP yang protes. Saksi Partai Gerindra, Mustofa, men-gungkapkan formulir C 1 yang di miliki saksi partai sudah valid sesuai rekapitulasi di PPS. Na-mun rekapitulasi di PPK Kedopok, formulir C1 yang di miliki saksi hampir tidak sama yang dimi-liki PPS. “Seharusnya formulir D1 plano dijumlah perolehan suaranya setiap caleg. Tapi tidak dijumlah oleh PPS. Ini sebuah keteledoran,”tegasnya.

Meski aksi protes berlang-

sung, PPK Kedopok tetap melan-jutkan proses rekapitulasi suara DPR RI, DPD dan DPR Provinsi dengan berpedoman pada formu-lir D1 plano yang dibawa oleh PPS Kelurahan Jrebeng Kulon.

“Saya kira yang terjadi hanya kaselahan administrasi, karena faktor kelelahan dari petugas PPS yang merekapitulasi suara semalam suntuk. Ini harus di-maklumi, ternyata setelah di buka formulir D1 plano tidak ada pen-

gurangan sedikit pun suara sah dari caleg,”papar Sueb Supriyan-to, Ketua PPK Kedopok.

Menanggapi hal itu, anggota PPS Jrebeng Kulon, Ali Wafa, mengakui kesalahan tanpa ada penjumlahan di formulir D 1 plano disebabkan karena faktor

kelelahan.”Saya akui memang kami

telodor, tapi tetap tidak mengu-rangi hasil perolehan suara sete-lah membuka formulir D 1 Plano dihadapan KPU, Panwaslu, Pan-wascam, dan para saksi. Hasilnya, semua mau menerima,”katanya.

PDIP Meraup Suara TertinggiKendati KPU Kota Proboling-

go belum menetapkan secara res-mi hasil perolehan suara Pemilu 2014 khususnya untuk perolehan suara DPRD Kota Probolinggo. Satu Panitia Pemilihan Kecama-tan (PPK) di Kota Probolinggo, Minggu (13/4) selesai melakukan rekapitulasi penghitungan suara Pemilu Legislatif (Pileg) 2014. Mereka merekapitulasi hasil

penghitungan yang sebelumnya dilakukan oleh Panitia Pemungu-tan Suara (PPS) di tingkat kelura-han.

Komisionaris KPU Kota Probolinggo, Eko Purwanto, men-gungkapkan ada satu PPK dari lima PPK Kota Probolinggo yang

sudah melakukan rekapitulasi penghitungan suara Pileg 2014. “Selebihnya yakni sebanyak tiga PPK baru akan melakukan re-kapitulasi pada besok hari (hari ini),” ujarnya.

PPK yang selasai melaku-kan rekapitulasi penghitungan surat suara Pileg 2014 itu adalah PPK Kecamatan Kademangan dan PPK Kecamatam Kedopok. Eko Purwanto yang kemarin bersama anggota KPU Kota Probolinggo lainnya ikut memantau jalannya rekapitulasi di dua PPK tersebut mengatakan rekapitulasi di ting-kat PPK bisa jadi akan berlang-sung sehari.

“Jumlah kelurahan di setiap kecamatan di Kota Probolinggo rata –rata sama. Ada yang sedikit

ada pula yang banyak. Kalau yang banyak diperkirkan rekapitulas-inya akan berlangsung lebih lama. Yang biasanya sehari kemung-kinan bisa sampai dua hari,” pa-parnya.

Sementara, untuk perolehan hasil suara PDIP meraup suara

tertinggi sebanyak 6.012 suara, Partai Nasdem 4.108 suara, PKB 3.426 suara, Golkar 3.217, PPP 2.273 suara, Gerindra 1.991 suara, Demokrat 1.753 suara, PKS 982 suara, PAN 726 suara, Hanura 83 suara, PKPI 58 suara, dan PBB 36 suara.

Sedangkan caleg yang mer-aup suara tertinggi di Kecamatan Kademangan, yakni Andi Purwo Hartono Caleg Nomor urut 4 dari PDIP yang meraup 1.910 suara. Posisi kedua diraih caleg incumben nomor urut 1 PDIP, H.Sulaiman, meraup 1.649 suara.

Posisi ketiga diraih caleg no-mor urut 3 Partai Nasdem, Hj.Ana Ningsih yang meraup suara 1.613. Disusul posisi keempat, caleg no-mor urut 9, Robit Rijanto dari PPP

yang meraup 1.180 suara. Posisi kelima diraih caleg nomor 1 dari PKB, taufiqurrahman, dengan perolehan 1.157 suara, dan Sam-sul Arifin, caleg incumben Partai Demokrat, nomor urut 1 memper-oleh 1.129 suara.

=M.HisbullaH Huda

Protes Rekap Suara PPK KedopokPROBOLINGGO – Suasana rekapitulasi perhitungan suara pada tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kedopok diwarnai aksi protes oleh sejumlah saksi par-tai politik saat PPK mulai membuka kotak suara untuk proses perhitungan DPR RI.

Page 14: e Paper Koran Madura 16 April 2014

KORAN MADURARABU 16 APRIL 2014|NO. 0343|TAHUN III 14 Probolinggo

PROBOLINGGO – Kalah dan menang dalam sebuah pertarungan politik itu sudah biasa. Yang menang jangan sampai angkuh dan yang kalah harus legawa. Begitulah pepatah yang acapkali kita dengar.

Pasca pemilu legislatif 9 April lalu, caleg yang kalah diharapkan legawa dan bisa

menerima terhadap kekala-hannya. Legawa dengan me-nahan sikap emosi agar tidak terjadi konflik. Hal itulah yang diungkapkan Walikota Probolinggo, Hj. Rukmini ke-pada wartawan, Selasa (15/4). “Jangan sampai kemudian caleg itu emosi karena tidak terpilih,” katanya.

Menurut dia, untuk men-jaga situasi kondusif Kota Probolinggo pasca pemilu legeslatif memerlukan peran serta masyarakat luas. Teruta-

ma para caleg dan partai pen-dukungnya. “Mari kita junjung tinggi siatuasi kondusif ini,” ungkapnya.

Istri mantan Walikota Probolinggo, HM. Buchori itu tidak ingin pasca pemilu legeslatif seperti pengalaman insiden pasca pemilukada Kota Probolinggo beberapa waktu ilam. Pasca pemilukada waktu itu, Kota Probolinggo sempat terjadi kisruh. Bah-kan, sampai menjadi isu nasional.

“Kita tidak ingin pasca pileg tahun ini seperti pasca pemilukada Kota probolinggo beberapa tahun silam,” ka-tanya.

Untuk mencegah itu, orang nomer satu di Kota Probolinggo itu berharap agar para caleg dan partai saling menahan emosi. Karena rakyat sudah menetukan pilihannya. “Apapun hasil pemilu ini, kita harus sikapi dengan bijak,” pungkasnya.

=MuhaMMad Sugianto

PEMILU

Walikota: Caleg Kalah Harus Legowo

Massa pendukung yang men-duduki kantor PPK Gading be-rasal dari tim pemenangan caleg nomor 7 Partai Gerindra, Atiq Ali Rabini dari Dapil 4 (Kraksaan, Besuk, Gading). Mereka menud-ing PPK ada permainan dengan salah satu caleg di internal partai Gerindra.

Aksi yang dilakukannya yakni malakukan penolakan terhadap hasil rekapitulasi yang dilakukan oleh PPK tersebut. Dengan ala-san bahwa dalam perekapan su-ara tersebut ada permainan poli-tik terstruktur dengan melakukan penggelembungan suara untuk Caleg Nomor 5 Partai Gerindra atas nama Rini Triana.

“ Hasil suara untuk caleg no-mor 7 atas nama Atiq Ali Rahbini suaranya dikurangi dan ditamba-hakan ke hasil suara Rini Triana,” terang, koordiator Tim pemanan-gan Atiq Ali Rahbini, Agus Suhari kepada wartawan.

Selain itu penolakan tehadap hasil rekapitulasi suara, Agus juga menolak seluruh form C1 yang dikeluarkan oleh Partai Gerindra. Pasalnya, para saksi diduga su-dah dikondisikan oleh caleg no-mor 5 serta ditemukan coretan menggunakan tipe X dalam form C1 yang disetorkan oleh saksi Gerindra.“Kami menyerahkan proses rekapitulasi sepenuhnya

kepada KPU berdasarkan perhi-tungan manual pada pleno papan perhitungan suara,”tandas Agus Suhari.

Lebih lanjut Agus menjelas-kan, berdasarkan perhitungan manual dan laporan tim relawan

caleg nomor 7 dari 338 TPS di dapil IV yang meliputi Kecama-tan Gading, Besuk dan Kraksaan. Kalau Suara Caleg Gerindra No-mor 7 atas nama Atiq Ali Rahbini memperleh suara dukungan se-banyak 3.700 suara.

“Dengan kenyataan dan lapo-ran relawan yang kami bentuk, PPK disinyalir melakukan reka-pitulasi yang aneh. Padahal data

perolehan banyak yang dinilai salah,” katanya.

Menanggapi tudingan atas

penggelembungan suara yang dilakukan, ketua PPK Kecamatan Gading Abdul Hamid, menepis keras, selama ini pihaknya tidak mengeluarkan hasil rekapitulasi tersebut .

“Dari pihak PPK sendiri, tidak pernah memberikan rekapitulasi tersebut. Bahkan, dari saksi par-tai sendiri baik di tingkat PPS dan KPPS di Kecamatan Gading ini

tidak pernah mengajukan kebera-tan apapun,”tegasnya.

=Mahfud hidayatullah

Ada Penggelembungan Suara di PPK?Puluhan Massa Pendukung Caleg DemoPROBOLINGGO - Diduga gara-gara ada penggelembun-gan suara yang dilakukan Panitia Pemilu Kecamatan (PPK), puluhan massa pendukung fanatik salah satu caleg ramai-ramai mendatangi PPK Kecamatan Gading Kabu-paten Probolinggo, Selasa (15/4).

PROBOLINGGO – Pemi-lu legislatif 9 April lalu ternyata tidak berjalan mulus. Terbukti, hingga saat ini pesta demokrasi lima tahunan itu menyisa-kan masalah. Salah seorang caleg Partai Persatuan Pembangunan (PPP), As-mari dapil 7 yang meliputi Kecamatan Leces, Tegal-siwalan dan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo melakukan sikap protes.

Sikap protes itu dilaku-kan oleh tim suksesnya yang menemukan banyak kejang-galan dari proses perolehan suara. “Banyak kejanggalan dari perolehan suara milik Asmari,” tutur salah seorang tim sukses Asmari, Supandi kepada wartawan, Selasa (15/4).

Menurut dia, perolehan data suara Asmari antara tingkat TPS, PPS dan PPK tidak sama. Seperti di desa Malasan Wetan, Kecama-tan Tegalsiwalan.“Di desa itu seharusnya caleg Asmari mendapatkan suara 126, na-mun setelah di PPK berubah menjadi 96,” tandasnya.

Terjadinya kejanggalan tersebut, tidak hanya ditemu-kan di desa Malasan Wetan, tetepi di desa Gunung Bekel. Perubahan data suara tersebut dialami seorang caleg lainnya, Slamet Riyadi yang juga dari partai PPP dengan nomer urut 1.“Di TPS dia hanya men-dapatkan 11 suara, namun setelah di PPK berubah men-jadi 14 suara,” terang Supandi berang.

=MuhaMMad Sugianto

DEMOKRASI

Caleg PPP Protes

Page 15: e Paper Koran Madura 16 April 2014

KORAN MADURARABU 16 APRIL 2014 | No. 0343 | TAHUN III 15OLAHRAGAPROBOLINGGO RABU 16 APRIL 2014

No. 0343 | TAHUN III OlahragaKORAN MADURA 15

Kemenangan demi kemenan-gan yang diraih pasukan Brendan Rodgers itu menempatkan mere-ka sebagai calon paling kuat menjuarai Liga Utama Inggris musim ini dengan hanya sisa em-pat pertandingan. Bila terwujud, ini adalah gelar juara pertama mereka sejak 1990.

Hanya saja, Liverpool masih memiliki satu rintangan sebe-lum keluar sebagai juara yaitu menjamu Chelsea di Anfield pada 27 April mendatang. Petr

Cech tidak sabar menyaksikan seberapa mampu “The ReDs” mengatasi tekanan yang mereka hadapi.

“Tidak ada satu orang pun yang bisa menduga sesuatu bisa terjadi pada Liverpool dan mereka berada dalam jalur per-ebutan gelar juara dan karena itu mereka bermain tanpa te-kanan. Tetapi mari kita tunggu bagaimana mereka bisa men-capai itu ketika musim akan segera berakhir,” kata kiper asal

Republik Ceko itu.Dia melanjutkan, “Mereka

harus melompat untuk menga-tasi itu dan mereka harus ber-main baik guna meraih tujuan menjadi juara. Tetapi kami juga punya sesuatu di tangan. Kami hanya tunggu Manchester City tergelincir sekali lagi, tetapi bila kami memenangkan semua pertandingan sisa, kami masih punya peluang. Tidak mungkin ada tim yang memenangkan 38 pertandingan. Tim yang men-gumpulkan poin paling banyak dialah yang akan menjadi juara. Jadi mari kita tunggu saja.”

Cech menilai, Chelsea be-rada dalam posisi yang paling menguntungkan dan mereka memiliki peluang untuk men-jadi kampiun. “Bila kami bisa memenangkan semua laga sisa, maka hingga akhir musim kami berada pada rel perebutan gelar juara,” lanjutnya.

Hanya saja, Chelsea diha-dapkan dengan jadwal yang pa-dat karena “The Blues” masih harus melakoni laga semifi-nal Liga Champions melawan Atletico Madrid. Leg kedua ber-langsung hanya tiga hari sete-lah mereka melawan Liverpool. Kelelahan fisik akan meng-hambat anak-anak asuh Jose Mourinho tampil habis-habisan untuk bisa tembus ke final Liga Champions.

“Kami punya dua laga pent-ing di Liga Champions dan akan ada sedikit kelelahan. Tetapi menempatkan diri pada setiap kompetisi yang diikuti sangat penting dan kami akan tampil habis-habisan baik di Liga Champions maupun di pertand-ingan-pertandingan sisa Liga Utama Inggris pada April dan Mei. Jadi kami tidak terlalu ka-get dengan jadwal seperti ini,” tutupnya. =SKY SPORTS/AJI

ROMA - Kemenangan penting dipetik Juventus saat bertamu ke markas Udinese. Tampil dominan, “La Vecchia Signora” mengakhiri laga dengan raihan tiga poin berkat keme-nangan 2-0 atas Udinese dalam lan-jutan pertandingan Serie A Liga Italia di Friuli, Senin (14/4) waktu setempat atau Selasa (15/4) dini hari WIB. Dua gol Juve masing-masing dilesakan oleh Sebastian Giovinco dan Fernando Llorente di babak pertama.

Dengan hasil tersebut, Juve kini semakin kokoh di singgasana den-gan 87 poin, unggul delapan angka dari AS Roma yang bertengger di posisi kedua. Dengan lima laga sisa, Juve pun dinilai banyak kalangan mampu mempertahankan mahkota juara yang telah direbut dalam dua musim beruntun. “Bianconeri” akan memulai lima laga “finalnya” melawan Bologna (19/4), Sassuolo (28/4), Atalanta (5/5), Roma (9/5), dan Cagliari (18/5).

Meski berstatus sebagai tim tamu, Juve tetap memapu menguasai jalan-nya permainan sejak awal laga. Gol pembuka pun sudah hadir ketika laga memasuki menit ke-16. Berawal dari sodoran Paul Pogba, Sebastian Gio-vinco menyambutnya dengan sepakan keras menggunakan kaki kiri.

Satu gol Giovinco semerta-merta meningkatkan motivasi para peng-gawa Juve. Serangan demi serangan terus dilancarkan untuk membong-kar barisan pertahanan tuan rumah. “Si Nyonya Tua” akhirnya mampu menggandakan kedudukan lewat gol Llorente pada menit ke-26. Gol bermula dari sepak pojok Andrea Pirlo yang menciptakan kemelut di depan gawang Scuffet, Llorente pun berhasil memaksimalkan bola rebound tersebut dengan tembakan terarahnya. Gol Llorente tersebut pun bertahan hingga laga berakhir.

“Ini pertandingan yang sulit dan kami bisa saja kehilangan poin. Tapi, kami sangat bagus dalam melaku-kan pendekatan terhadap partai ini dengan fokus dan sikap yang tepat. Kami harus bisa terus berada di jalur kemenangan karena Roma tidak akan menyerah,” ujar pelatih Juve Antonio Conte.

Di kubu lawan, arsitek Udinese Fransesco Guidolin mengakui keunggulan Juve atas timnya. Ia menilai Juve sangat baik dalam menjaga jarak antarlini sehingga menyulitkan pemainnya untuk bisa mengembangkan permainan. “Tim saya bermain dengan semangat dan determinasi yang tinggi, tapi Juve bagus dalam menutup jarak antar-lini,” tandasnya.=ESPN/AJI

SERIE A ITALIA

Juve PetikKemenanganPenting

Liverpool Harus Bisa Mengatasi TekananLONDON - Penjaga gawang Chelsea Petr Cech ragu Liverpool bisa mengatasi tekanan yang berada di pundak mereka dalam perebutan gelar juara Liga Utama Inggris musim ini. Liverpool berada di pun-cak klasemen sementara dengan 77 poin setelah menang 3-2 atas Manchester City di Anfield akhir pekan lalu, unggul dua angka dari Chelsea yang duduk diperingkat kedua dengan 75 angka.

STRIKER JUVENTUS Fernando Llorente (dua kanan) menendang bola pada proses gol kedua yang terjadi di menit ke-26. Juventus meraih kemenangan penting 2-0 atas Udinese di Stadion Friuli, Selasa (15/4) dini hari WIB. Kemenangan ini mengokohkan posisi Juventus di puncak klasemen.

Page 16: e Paper Koran Madura 16 April 2014

KORAN MADURARABU 16 APRIL 2014 | No. 0343 | TAHUN III16JUVENTUS PETIK

KEMENANGANPENTING OLAHRAGA | 15

RABU 16 APRIL 2014 | No. 0343 | TAHUN III

16OlahragaKORAN MADURA

LIVERPOOL HARUSBISA MENGATASITEKANAN OLAHRAGA | 15

MADRID - Real Madrid dan Barcelona kembali berjumpa untuk ketiga kalinya dalam laga bertajuk “El Clasico” selama musim ini pada laga final Copa del Rey Rabu (16/4) malam waktu setempat atau Kamis (17/4) dini hari WIB nanti di Sta-dion Mestalla, Valencia, Spanyol.

Menjelang laga ini, kondisi mental dan moral kedua tim berbeda. Barce-lona sedang dalam kondisi moral yang tidak terlalu menguntungkan menyusul kekalahan dari Atletico Madrid pada leg kedua babak perempat final Liga Cham-pions pertengahan pekan lalu yang ber-buntut tersingkirnya Lionel Messi dan kawan-kawan dari turnamen tersebut,

serta kekalahan tipisi 0-1 dari Granada di La Liga akhir pekan lalu.

Kekalahan ini cukup mengguncang klub Catalan tersebut. Apalagi, kini mere-ka terlempar ke posisi ketiga klasemen sementara La Liga, tertinggal satu poin dari Real Madrid yang berada di tempat kedua dan empat angka dari Atletico Ma-drid yang bertengger di puncak klasemen. Mereka dikhawatirkan tidak bisa memper-tahankan gelar juara La Liga musim ini.

Kondisi ini memunculkan rumor di internal Barcelona bah-wa pelatih Gerardo Tata Martino sedang berada dalam tekanan dan terancam dipecat. Sejum-lah nama yang bakal mengganti pelatih asal Argentina ini sudah mulai beredar. Kondisi ini akan sangat mempengaruhi Lionel Messi dan kawan-kawan dalam laga final nanti. Untunglah, kapten Carles Puyol menegaskan bahwa para pemain berada di belakang Martino dan siap berjuang sampai mati untuknya.

Sebaliknya, Real Madrid sedang dalam kondisi mental dan moral terbaik, seusai lolos ke semifinal Liga Champions, meski kalah 0-2 dari Borussia Dortmund di leg

kedua babak perempat final di Signal Iduna Park perten-gahan pekan lalu. Mental pemain Madrid bisa ce-

pat pulih ketika menyikat Almeria empat gol tanpa balas

pada La Liga akhir pekan lalu.Hanya saja, Madrid ke-

mungkinan tidak akan bisa diperkuat oleh pemain terbaik

dunia Cristiano Ronaldo yang belum fit 100 persen

akibat cedera hamstring. Pelatih Carlo Ancelotti tidak akan memaksa

pemain merumput kare-na tidak ingin mengambil risiko lebih besar. Apalagi,

mereka masih ditunggu Bayern Muenchen di semifinal Liga Champions.

Tanpa Ronaldo, “Los Blancos” masih memiliki Gareth Bale yang juga tidak kalah tajamnya. Mantan pemain Tottenham Hotspur ini ikut mencetak gol ke gawang Almeria akhir pekan lalu. Selain itu masih ada Karim Benzema dan Angel Di Maria yang siap merobek gawang Jose Pinto.

Sementara Barcelona tidak akan diperkuat kiper utama Victor Valdes yang

masih bergelut dengan cedera lutut parah. Begitupun Gerard Pique yang masih cedera. Tanpa dua palang pintu ini, gawang Barcelona dengan mudah di-bobol lawan. Sementara lini depan mereka, seakan tidak ber-

daya membuka pertahanan lawan. Lionel Messi, Neymar, Pedro Rodriguez atau Alexis Sanchez serta Andres Iniesta sulit membongkar pertahanan lawan.

Meski secara mental Madrid lebih beruntung, tetapi Barcelona juga memi-liki modal sangat bagus menghadapi laga ini. Pasalnya, kedua tim ini sudah dua kali bertamu sepanjang musim ini di La Liga dan keduanya dimenangkan oleh Barce-lona. Pada laga pertama di Camp Nou 26 Oktober tahun lalu, Barcelona men-undukkan Madrid 2-1. Bu-lan lalu, Lionel Messi dan kawan-kawan lagi-lagi mempermalukan Madrid di Santiago Bernabeu dengan skor 4-3.

Barcelona sedang mengincar kemenangan ketiga dalam “El Clasico” ketiga tahun ini sekaligus mengukuhkan dominasi El Barca atas El Real. Mereka ingin menjadi-kan Copa del Rey seba-gai jawaban atas kritikan dan tekanan terhadap

pelatih Gerardo Tata Martino. Dan trofi Copa del Rey akan menyelamatkan Mar-tino di Camp Nou.

Carlo Ancelotti juga mengincar keme-nangan dan trofi pertama ini untuk Madrid. “Ini akan jadi gelar pertama yang bisa kami menangi musim ini dan akan menghadapi tim besar seperti Barcelona. Itu memberi pertandingan ini banyak hal penting. Ke-mungkinan memenangi trofi pertama musim ini memberi kami motivasi,” kata pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti.

Meski optimistis seperti itu, Ancelotti juga harus siap-siap menerima kekalahan ketiganya dari Tata Martino pada laga El Clasico musim ini. =CAROL AJI

HARI LAGI57

Preview Final CoPa Del rey

Mental Madrid lebih baik dari barcelona

sIARAN LANGsUNG

Page 17: e Paper Koran Madura 16 April 2014

KORAN MADURARABU 16 APRIL 2014 | No. 0343 | TAHUN III A

PAMEKASAN - Muham-mad Tamyis, 40, caleg DPRD Kabupaten Pame-kasan dari Dapil 2 (Prop-po-Palengaan) menuding Panwaslu tidak tegas dan tidak mau menindaklan-juti laporan caleg yang dirugikan dalam pileg. Di hadapan massa pen-dukungnya, caleg PBB minta dilakukan peng-hitungan ulang di tiga TPS di Desa Potoan Laok, Kecamatan Palengaan.

Menurutnya, kecurangan terjadi di TPS 6, 7, dan 8, di Desa Potoan Laok, Kecamatan Palen-gaan. Di TPS 8, semua DPT seki-tar 400 orang tercatat semuanya mencoblos caleg nomor urut 1 PBB, Bahrullah. Tidak satu pun yang tidak hadir ke TPS. Semua surat suara dinyatakan sah. Dugaan kecurangan terjadi di TPS lain. “Apakah hal yang de-mikian ini masuk akal Saudara-Saudara? Saya dan caleg lain juga mempunyai konstituen di TPS-TPS itu. Lalu kemana suara-suara untuk kami,” katanya di depan Kantor Panwaslu, Senin (14/4) malam.

Tamyis juga mengatakan kejanggalan lain dalam format C1 Parpol dan format Berita Acara TPS. Tanda tangan para saksi berbeda antara dua for-mat itu. Diduga kuat ada prak-tik pemalsuan dokumen yang dilakukan para penyelenggara pemilu, khususnya di tingkat TPS. Karena itu, pihaknya me-minta ketegasan Panwaslu un-tuk merekomendasikan kepada PPK Palengaan agar melakukan penghitungan ulang di TPS tersebut. Tamyis mengaku telah memegang beberapa bukti.

Setelah menerima laporan, semua komisioner Panwaslu, Ahmad Zaeni (Ketua) dan kedua anggotanya, Sapto Wahyono dan Achmad Khuzaifi, dengan did-ampingi beberapa aparat lang-sung bertolak ke Kecamatan Palengaan, untuk menindaklan-jutinya. Sementara Tamyis dan massanya menunggu di Kantor Panwaslu. Guna menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, dua truk Brimob dan puluhan personel Sabhara Polres Pamekasan dit-erjunkan ke Kantor Panwaslu.

Sekitar pukul 20.30 wib

rombongan komisioner Panwa-slu tiba di Kantor Panwaslu, lalu melakukan pertemuan tertu-tup dengan Tamyis. Sekitar satu jam setelahnya, mantan Kades Samatan, Kecamatan Proppo ini mengungkapkan akan men-empuh jalur lain guna mencari keadilan dan kebenaran.

Panwaslu menyatakan apa yang terjadi itu bukan laporan, tapi pengaduan tentang adanya dugaan suara yang bergeser ke caleg lain. Ketua Panwaslu Ah-mad Zaini menegaskan pihakn-ya sudah melakukan investigasi

langsung ke PPK Palengaan, dengan memanggil KPPS, PPS, dan PPL terkait persoalan terse-but. Hasil investigasi itu, pen-jelasan yang disampaikan oleh panitia tingkat TPS, C1 sudah diberikan kepada Parpol dan di-lakukan rekapitulasi di tingkat PPS. Namun pihak Tamyis be-lum puas, lalu mengadu ke Pan-waslu.

Caleg DemokratSelasa (15/4) , ratusan pen-

dukung Nur Fatilah, caleg per-empuan Partai Demokrat dari

Dapil 2, juga melaporkan adanya kecurangan di Desa Gro’om dan beberapa desa lainnya. Mem-buat suara Nur Fatilah kalah dari caleg lain. Kecurangan diduga terjadi di TPS 1,2,3,4,5,6 Desa Gro’om.

Menurut Abdus Syukur, salah satu tim pemenangan Nur Fatilah, jika tidak terjadi ke-curangan, maka yang akan men-jadi anggota DPRD Pamekasan adalah Nur Fatilah. Sebagai buk-ti, pihaknya sudah menyerahkan model C1 dan D1 ke Panwaslu setempat. =SUKMA FiRDAUS/UZI/RAH

HANYA 3 PESERTAUN DI SMA LBPAMEKASAN | E

ADA PERMAINANPENGEPUL NAKAL?SAMPANG | L

16 APRIL 2014 No. 0343 | TAHUN III

RABUMERI SUSANDANIMENGHARGAI MASA DEMI CITANETER KOLENANG |P

Panwaslu DituDing BanciMassa Muhammad Tamyis Menggelar Aksi di Kantor Panwaslu

Taneyan LanjangKORAN MADURA

Page 18: e Paper Koran Madura 16 April 2014

KORAN MADURARABU 16 APRIL 2014 | No. 0343 | TAHUN III BPROBOLINGGO RABU 16 APRIL 2014

No. 0343 | TAHUN III LapsusKORAN MADURAB

Penentuan harga pokok pemerintah (HPP) garam yang sudah ditetapkan be-

lum sepenuhnya dipatuhi. Fakta di lapangan, harga garam masih jauh dari harapan sekalipun ada aturan yang jelas. Parahnya, kondisi itu terkesan dibiarkan tanpa ada tindakan nyata berupa peringatan atau sanksi bagi peru-sahaan garam yang tidak mema-tuhi ketentuan tersebut.

Ketua Komisi Garam Pame-kasan, Amiril mengatakan pera-turan itu sama dengan peraturan kosong tanpa ada yang membaca dan mengikuti. Peraturan yang muncul dari kebijakan pemer-intah pusat itu tidak pernah jadi pedoman pihak mana pun yang terkait dengan garam rakyat. “Peraturan itu sama dengan pera-turan yang tidak terbaca siapa pun, peraturannya ada tapi yang tidak mengikuti juga dibiarkan begitu saja,” katanya.

Menurut Amiril, petani garam sama sekali tidak tertolong den-gan hal itu. Kendati peraturan itu dipatuhi, namun karena tidak ada klausul mengenai sanksi jika ada penyelewengan sama saja tidak berpengaruh apa pun. Dicontoh-kan dengan adanya kebebasan tata niaga garam seperti saat ini membuat perusahaan garam seenaknya mengimpor garam dan menolak garam petani. Dalam kondisi tersebut, pemerintah sama sekali tidak bisa menolong.

Yoyok Efendi yang juga dari Komisi Garam Pamekasan men-gatakan Permendag itu lemah, karena garam rakyat yang ditan-gani tiga kementerian sekaligus, Kementerian Kelautan, Kemente-rian Perdagangan, dan Kemente-rian Perindustrian. Sehingga, kata Yoyok, tidak akan saling cocok satu sama lain. Bahkan peratu-ran itu sama sekali tidak ada poin mengenai eksekusi pelanggaran seperti kenyataan yang terjadi, dimana perusahaan masuh terus menerus impor garam dari luar negeri.

“Harusnya peraturan men-genai garam itu yang menaungi diatas kementerian, minimal Keppres. Sampai sekarang mun-culnya ketentuan terakhir di tahun 2012 itu masih saja dari kementrian perdagangan. Akh-irnya, apa mau kementrian lain mengikuti, apalagi perusahaan garam,” katanya.

Masalah rendahnya harga yang dihadapi petani garam dalam setiap tahunnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pamekasan selalu pasrah masalah itu. Dengan alasan hal itu men-jadi kewenangan pemerintah pusat karena masalah garam merupakan masalah nasional. Selain itu, garam sangat erat hubungannya dengan kebijakan impor yang dilakukan pemerintah pusat. Dalam hal ini pemerintah kabupaten hanya mengajukan

keluhan petani dan mengusulkan format tertentu dalam mengatasi masalah rutin yang datang tiap musim panen garam itu.

Menurut Kepala Disperindag Pamekasan, Bambang Edi Su-prapto, masalah yang terjadi saat ini bukan sekedar masalah biasa namun masalah belum stabilnya tata niaga garam, sehingga perlu kebijakan yang sifatnya secara nasional. “Masalah garam yang sistem tata niaganya seperti ini hanya bisa diselesaikan dengan kebijakan nasional” katanya.

Dia menjelaskan importasi garam ke dalam negeri melalui PT Garam diakui berpotensi mer-ugikan petani. Sebab kewenangan itu berpotensi disalahgunakan meskipun melalui bukti serap yang disetujui pemerintah dae-rah. Sistem seperti itu rawan di-manipulasi, karena perusahaan garam bukan milik pemerintah. “Sekarang kita kan bersaing den-gan garam impor, kalau sistemnya begitu diharapkan semua kendali impor bisa ditangan PT Garam” tandasnya.

Informasi terakhir yang dit-erima Disperindag Pamekasan, harga garam yang dibeli PT Ga-ram di bawah HPP, hanya Rp 495 ribu per ton untuk KW-1 dan 390 ribu per-ton untuk KW-2. Namun Disperindag masih menunggu bukti serapnya. Sementara HPP yang dipatok pemerintah adalah Rp 750 ribu per-ton untuk KW-1

dan Rp 550 ribu rupiah per-ton untuk KW-2.

PT Garam melalui Humasnya, Farid Zahid mengakui telah mem-beli garam rakyat sebesar Rp 495 untuk KW-1 dan Rp 390 untuk KW-2. Alasan tidak mau membeli sesuai HPP karena PT garam ada-lah badan usaha yang tidak mau merugi karena harga di pasaran tidak pernah mencapai HPP.

Menurutnya, bagaimanapun juga HPP yang dipatok pemer-intah tidak akan bisa dipenuhi karena garam sampai sekarang masih bergantung dengan harga pasar. Dikatakan harga yang be-radar di pasaran masih rendah. Sehingga tidak mungkin pabrikan mau membeli garam rakyat sesuai HPP. “Mana ada perusahaan yang mau beli garam mahal kemudian dijual murah karena harga di pasaran masih rendah. PT garam sebagai badan usaha kan juga mencari untung” katanya.

Farid juga menyatakan, lemahnya ketentuan HPP karena pemerintah tidak menentukan sanksi bagi perusahaan yang membeli garam dengan harga rendah. Jika ketentuan sanksi itu ada, kata farid PT garam pun akan membeli garam sesuai HPP dan akan diikuti oleh pabrikan lainn-ya. “Kalau pemerintah bisa mem-beri sanksi yang beli di bawah HPP itu bagus , kami juga bisa tenang itu,” katanya.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Permendag Tidak Berpihak pada Petani Garam

PAMEKASAN - Peraturan Menteri Perdagangan (Per-

mendag) Nomor 58 tahun 2012 tentang

Ketentuan Impor Garam diyakini akan

membuka lebar kran impor garam,

yang akan membuat harga garam yang diproduksi petani

lokal menjadi lebih rendah. Tak hanya itu, masalah tata

niaga garam yang dianggap tidak pro terhadap pendeder garam, juga mem-

berikan peluang tengkulak untuk

memainkan harga garam di tingkat

petani.

TAK KENAL LELAH. Petani Garam sedang membersih-kan tambak garamnya di Dusun Mandala, Desa Bunder, Kecamatan Pademawu, Pamekasan

Page 19: e Paper Koran Madura 16 April 2014

KORAN MADURARABU 16 APRIL 2014 NO. 0343| TAHUN III CPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA CRABU 16 APRIL 2014 NO. 0343 | TAHUN III

Salah satu warga Desa La-rangan Badung, Kecamatan Palengaan, Maimunah men-gatakan setiap bulan dirinya harus mengeluarkan iuran sebesar Rp 25 ribu. Iuran itu dinilai terlalu besar dan mem-beratkan. Jika dalam satu ke-luarga terdapat 5 anggota ke-luarga, maka iuran yang harus dibayar mencapai Rp 125.000 setiap bulan. Padahal penda-patannya setiap bulan hanya sekitar Rp 100.000.

Ia menegaskan bahwa pro-

gram JKN melalui BPJS itu tidak meringankan masyarakat, justru sangat memberatkan. Ia berharap pemerintah mengembalikan ke program yang lama, Jamkesmas, Jamkesda, atau Jampersal. “Ini namanya bukan gotong royong, tetapi membebani masyarakat,” katanya.

Ketua Lembaga Pengkajian Kebijakan Daerah (LPKD) Pame-kasan, Sodiq El Fajat meminta agar program BPJS dikaji ul-ang, kerena program ini sangat memberatkan. Menurutnya, ke-

wajiban membayar iuran pada program tersebut sangat tidak memihak kepada rakyat ke-cil. “Kalau tetap dibebani iuran, sama saja seperti program kese-hatan yang berbayar, bukan gra-tis. Tentunya ini menjadi beban tersendiri dan terkesan program ini tidak memihak masyarakat kecil,” ujarnya.

Yang paling memberatkan, kata dia, masyarakat yang men-dapatkan BPJS harus membayar iurannya per jiwa. Ia mencontoh-kan apabila dalam satu KK me-miliki lebih dari satu jiwa, maka setiap KK harus merogoh kocek besar, sedangkan penghasilannya kecil.

Menurut versi pemerintah, iuran itu hanya untuk mendapat-kan ruang rawat inap kelas III di rumah sakit milik pemerintah. Ia sangat keberatan dengan pro-

gram BPJS ini, karena seharusnya pemerintah mengurangi beban hidup masyarakat kecil, tapi ini malah menjadikan kesulitan baru dari sisi ekonomi.

Hal senada juga disampai-kan anggota Komisi D DPRD Pamekasan, Zainal Abidin yang mengaku sering mendapatkan keluhan dari masyarakat, atas biaya program BPJS tersebut. Menurutnya, sebaiknya pemerin-tah mengembalikan JKN ke pro-gram sebelumnya, yakni Jamkes-mas, Askes, Jamkesda, ataupun Jamsostek, yang dinilai sangat efektif dan meringankan beban masyarakat.

Menurut Hernina Agustin Arifin, Kepala BPJS Wilayah Pamekasan, program itu sangat meringankan beban masyarakat, karena bagi yang tidak mampu akan dibayar oleh negara dan

bagi buruh akan dibayar oleh perusahaannya. Sedangkan manfaatnya, kata Nina, ketika pesertanya membutuhkan pen-gobatan, maka akan terjamin sehingga iuran tersebut dinilai relatif murah. Misalnya, jika ada pasien yang harus dioperasi dan biaya diperkirakan akan meng-habiskan Rp 10 juta, maka harus mengumpulkan 392 orang untuk membiayai 1 orang yang diope-rasi.

Atau 1 orang perlu menabung 32 tahun untuk bisa menutupi biaya operasi. Sedangkan BPJS menjamin tanpa ada masa tung-gu, tanpa ada batasan hari rawat atau pun biaya pelayanan keseha-tan. “Jadi, program BPJS ini meru-pakan program gotong royong dan saling menguntungkan,” ka-tanya.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Program BPJS Wajib Dikaji UlangKarena Terlalu Membebani MasyarakatPAMEKASAN - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dinilai sangat memberatkan dan membebani masyarakat, karena sekalipun tidak sakit, setiap warga tetap memiliki kewajiban membayar iuran kepesertaan setiap bulan.

PAMEKASAN - Sebanyak tiga siswa di Kabupaten Pamekasan terpaksa harus mengikuti Ujian Nasioanal (UN) di tempat khusus. Tidak di ruang kelas sebagaimana siswa lainnya mengikuti UN. Karena ketiganya sakit setelah menjadi korban kecelakaan lalu lintas (laka lantas). Masing-masing Butiyatul Munawwarah, siswi MA Al Qadiry Desa Sentol, Kecamatan Pademawu, Jery Haryanto dan Dede Bayu Riadi, siswa SMA Negeri 4 Pamekasan.

Butiyatul Munawwarah mengikuti UN di rumahnya di Desa Klampar, Kecama-tan Proppo, Pamekasan. Siswi tersebut mengalami patah tulang di kedua kakinya setelah ditabrak mobil saat akan menye-berang di Jl Raya Tambung, Pademawu, Pamekasan, lima bulan lalu. Dengan diawasi oleh pengawas independen dari perguruan tinggi di Pamekasan dan petu-gas kepolisian setempat, Butiyatul mengisi lembar jawaban ujian nasional (LJUN) dengan posisi terbaring, karena siswi yang bersangkutan belum bisa duduk.

Menurut orang tuanya, Syamsul Arifin, anaknya itu tidak bisa mengikuti ujian seperti teman-temannya karena kakinya masih dalam proses penyembuhan. Bah-kan belum dapat duduk karena sebagian

tulang dan daging kakinya hancur. Sesaat setelah kejadian naas itu, korban dirawat selama satu minggu di Rumah Sakit (RS) dr. Slamet Martodirdjo Pamekasan. Namun karena kondisinya sangat parah kemudian dirujuk ke RS dr. Soetomo Surabaya.

“Di Surabaya hanya satu bulan. Walaupun sebenarnya anak saya ini belum

sembuh terpaksa saya bawa pulang untuk dirawat sendiri, karena saya sudah tidak ada biaya lagi,” katanya.

Kapala MA Al Qadiry, Akhmad Rasyidi mengatakan sekolah menyiapkan setiap keperluan Butiyatul agar dapat mengikuti UN. Pihaknya juga sekolah selalu berkoor-dinasi dengan penyelenggara UN, yaitu

MAN Pamekasan karena pelaksanaan UN di sekolahnya masih persamaan ke MAN tersebut. Hasilnya, siswa tersebut dibole-hkan.

“Sebelum pelaksanaan UN ini, kami memberikan fasilitas layaknya teman-temannya yang lain. Kami antarkan soal-soal latihan, agar anak didik kami ini bisa tetap menjawab pertanya-pertanyaan dengan baik dan benar,” katanya.

Kondisi yang sama juga dialami Jery Haryanto, jurusan IPS. Juga dialami Dede Bayu Riadi, siswa jurusan IPA, SMA Negeri 4. Keduanya mengalami kecelakaan dan patah tulang kakinya yang sebelah kiri. Pada saat kejadian, Jery dan Bayu berbo-cengan sepulang dari mengikuti tryout pada 1 April lalu. Kendati mengerjakan UN di sekolahnya, namun keduanya menem-pati tempat khusus.

Jery siswa asal Desa Batu Kerbuy, Kecamatan Pasean mengerjakan soal UN di dalam ambulans yang diparkir di hala-man sekolah. Sedang Bayu asal Kecama-tan Palengaan mengikuti UN di ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Keduanya mengerjakan soal dengan posisi berbar-ing.

Waka kesiswaan SMAN 4 Pame-kasan, M Firdaus mengatakan awalnya Bayu tidak diizinkan oleh dokter yang merawatnya untuk mengikuti ujian di sekolah, namun karena kondisi Bayu terus membaik, akhirnya bisa mengikuti UN di sekolah. “Jadi, alhamdullilah siswa kami bisa ikut ujian semua,” katanya.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

KORBAN LAKA

Tiga Siswa UN di Tempat Khusus

Page 20: e Paper Koran Madura 16 April 2014

KORAN MADURARABU 16 APRIL 2014|NO. 0343|TAHUN III D Pamekasan

PAMEKASAN - Pencairan Dana Fasilitasi Keaga-maan untuk musala, mas-jid, dan pondok pesantren di Pamekasan sampai saat ini belum ada kejelasan. Bantuan yang pencairan-nya dijanjikan sebelum pelaksanaan Pemilu Leg-islatif (Pileg) sampai saat ini belum ada kepastian.

Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Pamekasan, Amirus Sholeh menyatakan rencana awalnya pencairan bantuan

tersebut direalisasikan sebe-lum Pileg. Namun karena ada surat edaran larangan pen-cairan dana program sebelum Pemilu, akhirnya ditunda. Proses verifikasi calon pen-erima sudah dilakukan. Kini, tinggal menunggu persetu-juan dari Bupati Pamekasan, Achmad Syafii.

Ia tidak menyebutkan jum-lah calon penerima yang su-dah diusulkan ke Bupati un-tuk mendapat persetujuan. Hanya menyebutkan nominal setiap penerima, yaitu musala akan mendapatkan bantuan Rp 5 juta, masjid Rp 10 juta, dan pondok pesantren akan disesuaikan dengan jenis keru-

sakan.Amir belum memastikan

turunnya persetujuan Bu-pati. Namun ia berharap agar bantuan tersebut secepatnya direalisasikan kepada pen-erima, agar segera dimanfaat-kan. Lebih lanjut ditegaskan bantuan itu tentu tidak bisa menjangkau semua kebutuhan pembangunan masjid, musala, atau pesantren. Karena keter-batasan anggaran yang ada, se-dangkan pemohonnya sangat tinggi.

Tahun lalu, musala menda-pat kucuran Rp 1 miliar dengan jumlah 200 musala. Masing-masing musala mendapat ban-tuan Rp 5 juta. Sisanya Rp 500

juta untuk 50 masjid. Masing-masing mendapat Rp 10 juta.

Angka tersebut diprediksi tidak akan berubah pada tahun ini. Sehingga perolehannya juga tidak akan jauh berbeda dengan tahun ini. “Saya lupa datanya ada di kantor, termas-uk yang masjid dan musala,” katanya.

Ketua Komisi D DPRD Pamekasan, Andi Suparto me-minta agar pemerintah sece-patnya mencairkan dana fasili-tasi keagamaan. Permintaan ini disampaikan agar segera digunakan untuk kebutuhan yang diajukan ke pemkab se-tempat.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

PROGRAM PEMERINTAH

Pencairan Dana Fasilitasi Keagamaan Molor

Dengan demikian, Moh. Sa-hur, 30, caleg PPP dari Dapil 2 (Kecamatan Proppo-Kecamatan Palengaan), yang dipastikan sebagai peraih suara terban-yak dari 8 caleg PPP lainnya, belum bisa dipastikan apakah akan otomatis menduduki kursi Ketua DPRD periode 2014-2019. Untuk sementara, Sahur sudah memperoleh 13 ribu suara lebih. Sementara 8 caleg lainnya dari berbagai dapil, yang juga lolos, perolehan suaranya rata-rata di bawah 10 ribu.

Padahal, sebelum Pileg dim-ulai, DPC PPP Pamekasan telah membuat pernyataan jika caleg peraih suara terbanyak akan langsung ditunjuk dan diper-intahkan oleh DPC untuk men-duduki kursi Ketua DPRD. Hal ini sebagaimana dikatakan salah satu kader PPP, yang juga seba-gai caleg dari Dapil 1 (Kecama-tan Kota-Kecamatan Tlanakan) Badri, 28. Dia menjadi saksi dalam pertemuan jajaran pen-

gurus DPC PPP Pamekasan, di Kantor DPC PPP, di Jl Pintu Ger-bang, beberapa minggu sebelum pelaksanaan Pileg. Kesepakatan internal pengurus DPC PPP saat itu adalah caleg yang memper-oleh suara terbanyak otomatis menjadi Ketua DPRD.

“Itu disampaikan pengurus di depan para caleg. Saat pertemuan bersama antara pengurus DPC PPP dengan para celeg PPP. Tapi saya lupa tanggalnya,” katanya kemarin (15/4).

Hal ini dibenarkan oleh Sek-retaris DPC PPP Pamekasan Wa-zirul Jihad. Tapi Wazir, sapaan akrabnya, menegaskan jika kes-epakatan itu hanya kesepakatan lisan saja. Artinya tidak ada hi-tam di atas putih terkait keputu-san tersebut.

Dia menegaskan bagi caleg yang memperoleh suara ter-banyak memang layak menda-patkan reward. Sebab hal itu melambangkan elektabilitas dirinya dalam membangun par-

tai. Tapi Wazir tak mau men-gatakan apakah akan otomatis

menjadi Ketua DPRD ataukah tidak. “Untuk penetapan kursi

Ketua DPRD, mempunyai me-kanisme tersendiri di partai,” paparnya.

Sementara Sahur sendiri tak mau banyak berkomentar. Dia be-lum mau dikatakan sebagai peraih suara terbanyak di PPP. Karena belum ada rekapitulasi resmi dari KPU Pamekasan. “Bisa lolos saja sebagai anggota DPRD saya sudah sangat bersyukur. Jika memang saya suara terbanyak, pastinya partai kami akan memberikan reward kepada saya. Rewardnya seperti apa itu terserah partai,” tukasnya singkat.

Pada Pileg 2009 lalu, PPP seba-gai partai pemenang menentukan ketua DPRD Pamekasan melalui tahapan konvensi. Iskandar, ketua DPRD sementara saat itu menang dalam hasil voting dengan mem-peroleh 9 suara mengalahkan Kholil Asyari, sekretaris DPC PPP yang memperoleh 7 suara. Namun Iskandar tidak berhasil mendudu-ki kursi ketua DPRD, karena kalah bersaing dalam penilaian intern partai. Yakni menyangkut jabatan di partai dan pertimbangan ulama ka’bah.

Saat itu, rekomendasi pimpi-nan DPRD diberikan kepada Kho-lil Asyari, yang kini menjabat se-bagai Wakil Bupati Pamekasan. Penunjukan itu dilakukan, karena Kholil Asyari menjabat sebagai Sekretaris DPC PPP, atau lebih dekat dengan jabatan Ketua DPC PPP.

=SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

Penentuan Ketua DPRD Masih KaburPPP: Belum Ada Kesepakatan TertulisPAMEKASAN - Meski belum ada keputusan resmi dari KPU Pamekasan, namun dari data di lapangan, 90 persen dipastikan PPP akan menjadi pemenang dalam Pileg kali ini. Karena itu dipastikan PPP akan memperoleh kursi terbanyak di parlemen Pamekasan dan salah satu kad-ernya berhak menduduki posisi strategis sebagai Ketua DPRD. Akan tetapi, mekanisme penunjukan kader sebagai Ketua DPRD ini di internal PPP masih belum jelas alias kabur.

Ia tidak menyebutkan jumlah calon penerima yang sudah diusulkan

ke Bupati untuk menda-pat persetujuan. Hanya menyebutkan nominal setiap penerima, yaitu

musala akan mendapat-kan bantuan Rp 5 juta, masjid Rp 10 juta, dan pondok pesantren akan

disesuaikan dengan jenis kerusakan.

Pamekasan

Page 21: e Paper Koran Madura 16 April 2014

KORAN MADURARABU 16 APRIL 2014 NO. 0343| TAHUN III EPamekasan Pamekasan

Di sekolah yang berada di Jl Pintu Gerbang, Kelurahan Bugih, Pamekasan ini, hanya diikuti tiga orang peserta. Setiap harinya hanya satu mata pelajaran yang di-UN-kan, yakni mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan Bahasa Inggris.

Jika di sekolah reguler penga-wasannya menggunakan sistem silang ditambah tim independen dan aparat kepolisian berpaka-ian preman, di sekolah ini hanya diawasi guru yang mengajar di sekolah itu. Maklum, tidak banyak guru yang bisa memandu tiga pe-serta UN SMA-LB, yang semuanya penyandang tuna rungu.

Saat koran ini tiba di sekolah itu, UN hari kedua sudah ber-langsung sesuai dengan jadwal. Para pengawas harus bersusah payah untuk memandu para pe-serta, dengan cara menggunakan bahasa isyarat, seperti halnya proses kegiatan belajar menga-

jar (KBM). Apalagi Lembar Jawa-ban Ujian Nasional (LJUN) sama dengan LJUN peserta UN reguler dan tidak disediakan khusus oleh Dinas Pendidikan. Sehingga pen-gawas ujian harus jeli memandu ketiga peserta UN tersebut.

Ketiga peserta itu terdiri dari dua orang laki-laki dan satu per-empuan. Masing-masing Abdul Arqam, warga Jl Brawijaya, Kelu-rahan Jungcancang, Sony Febri-anto warga Jl Stadion, dan Siti Mashoda, warga Jl Bazar, Kelura-han Bugih, Pamekasan.

Kepala SMA-LB PGRI Pame-kasan, Lusono Wujiadmoko men-gatakan hingga hari kedua ini pelaksanaan UN di sekolah yang dipimpinnya tidak menemui ken-dala yang menghambat pelaksan-aan UN. Soal-soal juga diambil ke Polres Pamekasan dan dikawal oleh aparat kepolisian ke se-kolahnya.

Sementara materi soalnya

tetap sama dengan materi soal yang reguler, hanya saja me-nyesuaikan dengan kurikulum berkebutuhan khusus. “Untuk soal tidak ada beda. Sama saja dengan soal UN siswa umum lainnya,” kat Lusono saat dite-mui di SMA-LB PGRI, Selasa (15/04).

Yang membedakan, kata Lu-sono, jumlah soal yang diujikan. Di sekolah reguler setiap harinya mengerjakan soal UN sebanyak dua Mata Pelajaran, untuk SMA-LB hanya satu mata pelajaran setiap harinya. Waktu pelaksan-aannya dimulai pukul 07.30 hing-ga 09.30.

Lusono mengatakan siswa di sekolahnya tidak mengalami kes-ulitan dalam mengerjakan naskah UN, justru lebih fokus dibanding siswa pada umumnya. “Justru dari keterbatasan pendengaran anak-anak kami, mereka lebih fokus dalam mengerjakan soal,” katanya.

Ia yakin anak asuhnya akan lulus 100 persen. Sebab mereka sudah melakukan persiapan jauh hari sebelum pelaksanaan UN.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Hanya 3 Peserta UN di SMA LBPeserta UN Dipandu dengan Bahasa IsyaratPAMEKASAN - Suasana pelaksanaan ujian nasional (UN) pada Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMA-LB) PGRI Pamekasan sedikit berbeda dengan UN SMA/sederajat reguler.

MENGAWASI. Pengawas ruangan nampak serius melihat cara arsiran peserta SMA-LB PGRI Pamekasan.

PAMEKASAN – Pemer-intah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan mempunyai aset berupa plang seruan di pinggir jalan, yang memperkuat citra Pamekasan sebagai kota ger-bang salam. Sayang plang itu terancam hilang dan musnah karena tidak ada pemeliharaan yang baik. Bahkan sejak tahun 2010 lalu tidak ada anggaran perawatan untuk plang terse-but. Jika hal itu dianggarkan maka anggaran perawatan dinilai akan lebih besar dari pengadaan baru sehingga plang itu diabaikan.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKA) Pamekasan, Taufikurrach-man mengatakan aset plang itu bukan menjadi prioritas utama dalam pengelolaan aset pemkab setempat. Selain karena biaya lebih mahal dari pengadaan baru, juga karena masih banyak program yang lebih menyentuh langsung ke masyarakat daripada perawa-tan plang tersebut.

“Pada anggaran tahun ini tidak ada anggaran perawatan karena manfaatnya tidak begitu dirasa oleh masyarakat. Lebih baik kan anggaran yang ada ini digunakan pada program lain-nya seperti padat karya yang manfaatnya lebih dapat dira-sakan oleh masyarakat disini,” katanya.

Plang bertulis seruan dan asma Allah yang ada sebagian rusak dan sudah tidak mung-kin diperbaiki lagi. Sementara yang sudah terlanjur hilang juga tidak mungkin dipasang yang baru, karena sampai saat ini tidak ada penganggaran untuk pengadaan baru. Plang tersebut dianggap sama saja dengan pengadaan inventa-ris dengan nilai harga kecil

seperti stapler. Kendati bisa bertahan lebih dari satu ta-hun, namun akan mengalami kerumitan dan menyedot banyak anggaran jika harus ada biaya pemeliharaan.

Menurut Taufiq, lebih baik anggaran pemkab setempat digunakan untuk memperbaiki jalan yang rusak daripada seke-dar memperbaiki plang seruan, namun jalannya masih dalam kondisi rusak. Sayang, Taufiq tidak menjelaskan bagaimana proses pengadaan itu karena dikerjakan oleh dinas teknis. “Saya lupa berapa nilai ang-garan untuk proyek pengadaan-nya, tapi kalau tidak salah pengerjaannya itu dilakukan oleh BLH,” katanya.

Tidak hanya itu, aset plang tersebut juga tidak pernah ter-catat dalam laporan akuntansi Pemkab Pamekasan. Plang proyek pengadaan pada tahun 2010 itu dianggap bukan be-lanja modal sehingga tak perlu dimasukkan dalam laporan akuntansi. Sebelumnya, Ketua LP2SI Pamekasan , Moh Zahid menyayangkan banyaknya aset yang berisi seruan islami itu ru-sak dan hilang. Padahal semes-tinya, masyarakat Pamekasan ikut mendukung perawatan aset yang berisi seruan penera-pan syariat islam tersebut.

Sementara lembaga itu setiap tahun mendapat ang-garan Rp 100 juta dari APBD untuk pelaksanaan programnya seperti pemeliharaan aset tersebut. Namun anggaran yang dianggap masih minus itu pada tahun 2014 ini justru berkurang menjadi Rp 50 juta rupiah per tahun. Sementara untuk meng-ganti aset tersebut tidak bisa dilakukan LP2SI karena mem-butuhkan biaya yang tinggi.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

ASET

Plang Seruan Tak Terawat

ROBOH. Plang seruan aset milik Pemkab Pamekasan yang dibiarkan di pinggir jalan raya Tlanakan, Pamekasan.

Page 22: e Paper Koran Madura 16 April 2014

KORAN MADURARABU 16 APRIL 2014|NO. 0343|TAHUN III F Pamekasan

Dengan disidangnya dua ter-sangka itu, janji Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan untuk segera melimpahkan kasus tersebut ke PN Tipikor Surabaya bukan isa-pan jempol belaka. Terbukti kasus yang mencuat sejak 2009 lalu su-dah disidangkan. Keduanya ber-sama tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menangani kasus tersebut berangkat menuju PN Tipikor di Surabaya.

Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Pamekasan, Samiaji Zaka-ria yang juga salah satu tim JPU dalam kasus tersebut mengatakan pada minggu lalu penyidik dari Kejari setempat telah melimpah-

kan kasus tersebut ke PN Tipikor Surabaya. Setelah semua pem-berkasan diterima dan dinyatakan lengkap oleh pengadilan tipikor, kasus ini langsung disidangkan.

Menurut Samiaji Zakaria, kedua tersangka dalam kasus tersebut, Sarwo Edi dan Moh. Riyadi akan disidangkan secara bersamaan. Sebab sangkaan yang dialamatkan pada mereka ber-dua tidak ada perbedaan satu sama lain. ”Sesuai jadwal di pen-gadilan Tipikor, dalam kasus ini kedua tersangka disidangkan secara bersamaan. Saat ini kami bersama tersangka menuju pen-gadilan untuk menjalani sidang

pertama,”ungkapnya kemarin.Berdasarkan laporan Badan

Pengawas Keuangan dan Pem-bangunan (BPKP) Provinsi Jawa Timur (Jatim) kasus tersebut tel-ah merugikan negara sebesar Rp 437 juta karena perbuatan kedua tersangka. Dalam perbuatannya ini, kedua tersangka dijerat pasal 2, 3, dan 9 Undang-Undang (UU) RI Nomor 31 Tahun 1999 sub Un-dang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang tindak pidana ko-rupsi dengan ancaman maksimal 20 tahun penjara.

Sebelumnya telah diberita-kan, untuk memudahkan proses persdidangan pada Kamis (26/3) Sarwo Edi ditahan oleh penyidik Kejari. Sementara M. Riyadi dita-han seminggu sesudahnya, yakni pada Selasa (1/4) setelah pada pemanggilan sebelumnya sempat mangkir dari panggilan. Dugaan tipikor ini terjadi pada proses pembebasan lahannya, bukan pada pekerjaan proyeknya. Sebab dalam proses pembebasan senilai Rp 3 miliar tersebut, luas dan har-ga lahan diduga dimark-up.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Dua Tersangka Tipikor TPA Mulai DisidangNegara Dirugikan Sebesar Rp 437 JutaPAMEKASAN – Kasus dugaan mark-up dana pengadaan lahan Tempat Penampungan Akhir (TPA) sampah di Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Pamekasan, yang menyeret dua tersangka, Sarwo Edi salah satu PNS di kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) setempat dan Moh. Riyadi warga Desa Batu Kerbuy, Kecamatan Pasean, Pamekasan yang berstatus sebagai makelar tanah, mulai disidang-kan di Pengadilan Negeri (PN) Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya kemarin (15/4).

PASRAH. Moh. Riyadi, salah satu tersangka pelaku tipikor mark-up lahan TPA sampah saat hendak ditahan di Lapas Klas II-A Pamekasan, beberapa waktu lalu.

PAMEKASAN - Banyaknya informasi yang beredar di pub-lik terkait data hasil perole-han penghitungan suara cepat (quick count) Pileg, langsung ditanggapi KPU Pamekasan. Validitas data-data tersebut sangat rendah karena data res-mi yang valid hanya ada di KPU Pamekasan. Sementara KPU sendiri belum mengeluarkan data tersebut, karena tahapan rekapitulasi masih berjalan di tingkat kecamatan. Di KPU ada tahapan yang harus dilaku-kan sehingga belum waktunya mengeluarkan perolehan su-ara.

Menurut anggota KPU De-visi Hukum dan Pengawasan SDM Agus Kasiyanto, data tersebut baru akan dikeluarkan saat rekapitulasi di tingkatan KPU. Sementara rekapitulasi di KPU baru akan dimulai 19 April besok dan maksimal berakhir 21 April. Karena itu Agus meminta kepada masyarakat agar men-unggu hingga tanggal tersebut untuk mengetahui hasil Pileg yang resmi.

Hal ini diungkapkan KPU karena banyak masyarakat, khu-susnya para Caleg, yang menge-luh ke KPU. Mereka menyay-angkan beredarnya informasi yang katanya hasil quick count

tersebut. Padahal banyak data-data di sana yang salah dari data asli yang ada, terutama data yang dipegang para Caleg. Bah-kan beberapa diantara mereka ada yang mengira KPU-lah yang telah menyebarkan data-data itu ke publik.

“Kami tidak pernah meny-ampaikan data rekapitulasi ke publik sebelum waktunya. Apa yang kami lakukan sesuai ta-hapan. Saat ini masih tahapan rekapitulasi di tingkat PPK,” kata Agus kemarin (15/4).

Ditanya terkait ketepatan data yang sudah beredar sendi-ri? Agus tidak mau berkomentar banyak, karena bukan pihaknya yang melakukan. Dia juga tidak bisa membendung fenomena ini, karena juga tidak memiliki wewenang apa-apa. Selain itu belum jelas pihak mana atau siapa orangnya yang melakukan penyebaran informasi itu. Teru-tama terhadap data-data yang banyak kurang tepatnya atau banyak salahnya.

“Informasi itu bisa saja be-nar bisa saja salah. Tapi yang pasti hingga saat ini semuanya belum final. Jadi masyarakat jangan mudah percaya dengan data-data semacam itu,” pa-parnya.

=SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

PILEG

KPU Minta Masyarakat Abaikan Quick Count

PEMILU LEGISLATIF MEDAN. Seorang warga mencelupkan jarinya ke tinta usai mencoblos di TPS 54 Sunggal, Medan, Sumut. Pemilihan umum legislatif (Pileg) DPR, DPRD, DPR RI dan DPD tersebut digelar secara ser-entak di seluruh Indonesia.

Page 23: e Paper Koran Madura 16 April 2014

KORAN MADURARABU 16 APRIL 2014 | No. 0343 | TAHUN III GSumenepHPamekasan IPROBOLINGGO RABU 16 APRIL 2014

No. 0343 | TAHUN III SumenepKORAN MADURA G

Surat tanda nomor kendaraan ber-motor (STNKB) sepeda No.Pol : M 6666 WT, An. RIEVKA JUNAEDI PU-TRI, JL. Raya Lenteng Perum Graha Sonea 14, Rt/Rw, 001/001, Desa Batuan, Kec. Batuan Kab. Sume-nep. Merk Ninja RR Kawasaki, Ta-hun 2013m warba kuning, Noka.MH4KR150PDKP44458, Nosin: KR150KEPB6016. Hilang 27 maret 2014

KEHILANGAN

Keempat PPK yang telah selesai melakukan rekapitulasi adalah Kecamatan Dasuk, Kalianget, Manding, dan Batuan. Semen-tara 23 PPK lainnya masih proses rekapitulasi, dan dipastikan sudah selesai kemarin.

“Ketika PPK menyerahkan ko-tak suara praktis dia juga akan me-nyerahkan berita acara model DA (rekapitulasi tingkat kecamatan). Sedangkan bagi kecamatan yang belum mengembalikan kotak suara dikarenakan rekapitulasi masih terus diproses,” kata Komisioner KPU Moh Ilyas.

Terkait dengan di PPK Batu-

putih dan Ambunten yang melaku-kan pencoblosan ulang, kata Ilyas, proses rekapitulasi tidak terpen-garuh. Sedangkan di Pragaan yang dipermasalahkan salah satu caleg, sudah ditangani panwas.

Sementara di Masalembu yang ada pihak-pihak yang mengingin-kan menunda pelaksaan rekapitu-lasi surat suara, terang Ilyas, sudah berjalan lancar setelah petugas PPS di-back up petugas dari PPK.

Sedangkan pelaksanaan re-kapitulasi di KPU Sumenep akan dilaksanakan pada tanggal 19-21 April ini.

=ALIRIDHO/MK

REKAPITULASI PILEG

Di 23 PPK Belum RampungSUMENEP – Sekalipun batas akhir rekapitulasi surat suara pemilu legislatif di tingkat panitia pemilihan kecamatan (PPK) telah ditetapkan 17 April, namun dari 27 kecamatan yang melaksanakan rekapitulasi, hingga Selasa (15/4), hanya 4 PPK yang sudah selesai.

Truk bermuatan logistik pemilu legislatif saat hendak mengembalikan logistik ke KPU Sumenep, Selasa (15/4). Batas akhir penghitungan ting-kat PPK tanggal 17 April. Sementara penghitungan di KPU Sumenep 19-21 April 2014.

SUMENEP – Pemerhati kebija-kan publik A. Dardiri Zubairi me-nilai, mundurnya Anugrah Riska Rahadi sebagai Kepala Dinas Kes-ehatan Sumenep menjadi presed-en buruk bagi birokrasi ke depan. Sebab, realitas ini akan menjadi contoh yang tidak baik.

“Sebab alasan tidak kuat menahan banyak permasala-han di kubu Dinkes, bagi saya adalah fenomena yang memilu-kan. Sebab, hal ini akan menjadi preseden buruk bagi pelayanan birokrasi Sumenep,” katanya, Se-lasa (15/4).

Hal serupa juga dikatakan anggota Komisi A DPRD Sumenep Moh. Readi. “Saya sangat men-yayangkan jika ada kepala dinas mengundurkan diri dari jabatan-nya. Saya sangat tahu pribadi dr. Riska. Ia pribadi yang bersih dan professional. Kalau boleh saya berharap, tarik keputusan un-tuk mengundurkan diri. Apapun masalah yang harus dihadapi, Kadinkes harus bertahan,” tu-turnya.

Oleh karena itu, Komisi A yang menangani bidang hukum dan pemerintahan berharap agar ke depan, Bupati benar-benar memperhatikan asas profesion-alitas dalam menempatkan SDM di beberapa SKPD.

“SDM yang hendak ditem-patkan di setiap-setiap SKPD itu benar-benar memiliki rekam je-jak yang bagus dan punya kredi-bilitas kinerja yang mumpuni. Karena saya banyak mendapat-kan keluhan dari masyarakat bahwa ada banyak SDM-SDM yang ditempatkan di setiap SKPD itu penempatannya tidak sesuai dengan kredibilitas SDM dimaksud,” tandasnya.

=SYAMSUNI/MK

KADINKES MUNDUR

Dinilai Preseden Buruk Birokrasi

SUMENEP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep pada tahun ini akan merelokasi tiga kantor satuan kerja perang-kat daerah (SKPD). Sementara tiga kantor yang akan direlokasi adalah Dinkes, BPMP-KB, dan Disdik. Anggaran yang disiapkan untuk pembangunan ketiga SKPD itu sekitar Rp 14,5 miliar.

Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Kantor Badan Pem-berdayaan Masyarakat, Perem-puan, dan Keluarga Berencana

(BPMP-KB) di Jalan Dr. Suetomo Sumenep akan dipindah ke sebe-lah utaranya kantor Pemda Jalan Seludang. Sementara kantor Di-nas Pendidikan akan dipindah ke sebelah timurnya Gedung Korpri di Jalan Dr. Cipto Sumenep.

Sekretaris Daerah Kabu-paten (Sekdakab) Sumenep Hadi Soetarto optimis relokasi yang akan dilakukan pada tahun ini akan berjalan lancar. ”Kami tidak ingin, penyelesaiannya ini di-lakukan secara bertahap seperti

yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Jadi rencana ini harus bisa terselesainkan pada tahun ini juga,” katanya, Selasa (15/4).

Besaran anggaran tiap SKPD tersebut, menurut mantan Kepa-la Bappeda Sumenep, untuk pem-bangunan kantor Dinkes sebesar Rp 4,5 miliar, kantor BPMP-KB sebesar Rp 4,5 miliar, dan kantor Disdik sebesar Rp 5,5 miliar.

”Ketiga kantor itu memang sudah layak untuk dilakukan

relokasi, apalagi seperti kan-tor Dinkes yang memakai eks rumah sakit Sumenep beberapa tahun yang lalu,” terangnya. ”Untuk kantor Dinas Pendidikan memang lebih besar daripada dua kantor yang lainnya. Sebab, direncanakan pembangunannya bertingkat.”

Saat ini, Pemkab sedang me-nyiapkan teknis pelaksanaan proyek, seperti proses pelelan-gan, pengawasannya sampai proses penunjukan rekanan un-tuk membangun kantor yang baru itu. Sekalipun masih belum mendaptkan persetujuan dari Bupati A. Busyro Karim, pihakn-ya memastikan, proses lelang akan masuk ke EPSI Sumenep pada bulan ini.

Adanya relokasi itu dihara-pkan bisa membuat pelayanan terhadap masyarakat lebih mak-simal lagi. ”Ini kan bentuk apre-siasi dari pemerintah, makanya kami harap pelayanan yang di-berikan, sesuai dengan kebutu-han masyarakat,” tukasnya.

Terkait dengan pemanfaatan ketiga tersebut, sesuai peren-caan awal, untuk Dinas Pendidi-kan karena lokasinya lebih luas, maka akan ditempati Kanto Badan Pelayanan, Perizinan Terpadu (BPPT). Sedangkan untuk kantor BPPT direncakan akan ditempati kantor ESDM atau kantor Pemdes.

=JUNAEDI/MK

BIROKRASI

Tiga Kantor SKPD Akan Direlokasi

RELOKASI. Siswa sedang melintas di depan kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep, Senin (Rabu 15/4). Kantor tersebut adalah salah satu kantor yang akan direlokasi pada tahun ini.

Page 24: e Paper Koran Madura 16 April 2014

KORAN MADURARABU 16 APRIL 2014 | No. 0343 | TAHUN III H Iklan

al itu mengemuka dalam rapat paripurna dengan agenda penyampaian lapo-

ran hasil reses dewan oleh perwaki-lan masing-masing fraksi di Gedung DPRD Sumenep, Selasa (15/4) seki-tar pukul 10.00. Temuan tersebut berdasarkan hasil reses anggota de-wan di daerahnya masing-masing.

Fraksi Partai Persatuan Pem-bangunan menyampaikan, sektor penting yang mendesak dibenahi adalah maraknya bangunan peru-mahan di lahan produktif. Instansi

terkiat diminta memperketat per-izinan pembangunan karena akan menggerus lahan pertanian.

“Itu lantaran selain melang-gar aturan terkait tata ruang juga menyebabkan daerah yang men-jadi tempat serapan air hujan di perkotaan semakin sempit. Aki-bat pembangunan perumahan itu dampaknya sudah kita rasakan yaitu daerah yang sebelumnya tidak pernah kebanjiran menjadi daerah yang terkena banjir,” terang Mifta-hurrahman, Penasihat Fraksi PPP.

Selain itu, juga persoalan TKI. Banyak tenaga kerja di luar neg-eri yang mendapatkan perlakuan tidak manusiawi seperti intimidasi, penyiksaan fisik, bahkan pembunu-han. Oleh karena itu, dinas terkait harus bisa meminimalisasi pergera-kan TKI ilegal dengan menggencar-kan sosialisasi.

Pergeseran atau mutasi pejabat di lingkungan Pemkab juga hendakn-ya jangan terlalu cepat dilakukan. Karena hal itu menyebabkan pro-gram kerja yang telah dipersiapkan tidak berjalan dengan optimal karena sudah diganti dengan pejabat yang baru yang membutuhkan adaptasi.

“Termasuk juga langkanya BBM di kepulauan berimbas pada selu-ruh sektor kehidupan masyarakat , baik pendidikan, ekonomi, maupun keamanan. Oleh sebab itu hen-daknya pemerintah daerah mem-fasilitasi secara langsung distribusi BBM melalui Pertamina ke kepu-lauan,” katanya.

Sementara Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan lebih menyoroti persoalan ko-moditas tembakau dan palawija. Pasalnya, dari dua komoditas per-tanian itu, penghasilannya masih di bawah rata-rata. Itu disebabkan persoalan pemasaran dan harga yang kurang terlindungi oleh pemer-intah. Akibatnya harga tembakau menjadi murah karena ditentukan secara sepihak oleh pengusaha tembakau selaku pembeli.

Dari hasil reses politisi PDI Per-juangan, distribusi bantuan kepada

HASIL RESES DEWAN

Pemkab Perlu Benahi Berbagai Sektor

para nelayan di desa-desa atau kelompok nelayan belum merata. Diharapkan adanya perhatian yang serius dan campur tangan pemerin-tah untuk membantu nelayan.

“Juga mengenai belum adanya aliran listrik yang terpasang. Di antaranya di Desa Legung Barat, Legung Timur, Dapenda, dan juga masyarakat pesisir. Bahkan dalam hal ini, hanya ada lima tiang pan-cang listrik yang baru terpasang,” papar Bambang Prayogi Sekretaris Fraksi PDIP.

Sementara Fraksi PAN menyoro-ti anggaran infrastruktur yang tidak sebanding dengan kebutuhan. Hasil pengamatan politisi PAN, banyak in-frastruktur yang sudah lama rusak tapi masih belum tersentuh. Seperti jalan desa yang masih belum beras-pal. Sehingga pada musim penghu-jan jalanan menjadi becek dan sulit untuk dilewati.

“Aspirasi masyarakat juga men-yampaikan bantuan beras untuk rakyat miskin (raskin) masih banyak masalah. Masyarakat masih ban-yak yang mengeluh tidak dimasuk-kan dalam data penerima program raskin. Disarankan pada dinas terkait, adanya perbaikan penda-taan penerima program yang tepat sasaran dan sistem pendistribusian raskin yang lebih baik. Hal itu agar tidak terjadi penyelewengan atau penyimpangan dalam penyaluran-nya,” ujar Ach Farid, anggota Fraksi Partai Amanat Nasional.

Hal senada juga disampaikan Fraksi Partai Golkar. Berdasar-kan hasil reses, sampai saat ini masyarakat miskin rata-rata belum menerima raskin selama 5 bulan. Hal ini perlu adanya pengawasan oleh tim pengawas raskin.

“Penting dan perlu diingat, guru madrasah maupun honorer perlu diberikan kesejahtraan bagi mere-ka, agar kinerjanya semakin baik. Sehingga sarana dan prasarana pendidikan dapat berjalan lancar dan dapat menghasilkan kualitas pendidikan yang baik. Dan untuk masalah ujian nasional (UN) agar jangan jadi penentu bagi kelulusan siswa sekolah,” tutur Endang Sri

Rahayu, Ketua Fraksi Golkar. Dia juga menyampaikan kelom-

pok tani (poktan) yang ditengarai tidak sehat keberadaannya untuk ditertibkan oleh SKPD terkait kare-na akan rentan terhadap kebocoran bantuan-bantuan yang diprogram-kan oleh SKPD terkait.

Terpisah Ketua Fraksi Kebangki-tan Bangsa (FKB) mengoroti kelang-kaan pupuk yang kerap terjadi pada musim tanam padi. Hal yang sangat menyengsarakan bagi petani dan menjadi kesempatan bagi distribu-tor, penyalur dan pemilik kios mem-permainkan harga.

“Selain kelangkaan pupuk, per-soalan menjamurnya mini market di tengah-tengah pasar tradisional. Hal itu tentu dapat mengganggu keberlangsungan bagi pedagang kecil dan kaki lima (PKL) khususn-ya di Kecamatan Ganding. Tentu saja pelayanan sektor kesehatan juga harus betul-betul dibenahi dan memberikan pelayanan ter-baik kepada masyarakat terutama dari kalangan tidak mampu (Jam-kesmas, Jamkesda, SPM),” terang Zulkarnaidi, anggota FKB.

Sementara Fraksi Keadilan Demokrasi (FKD) menyoal kekerin-gan dan sulitnya mendapatkan air bersih di beberapa daerah, seperti di Desa Palasa dan Poteran, Ke-camatan Talango, serta Desa Tam-bak Agung Ares dan Desa Bukabu, Kecamatan Ambunten.

“Hasil reses juga menemukan adanya sengketa tanah yang masih menjadi penyebab utama konflik horizontal masyarakat. Perlu sosial-isasi aturan terkait pembenahan do-kumen tanah di tingkat pemerintah desa. Di samping itu, perlu adanya peningkatan jumlah pembangunan atau rehabilitasi rumah kumuh ka-rena hampir setiap desa didapatkan beberapa rumah tidak layak huni,” jelas Moh. Riadi, Ketua FKD.

Ketua DPRD Imam Hasyim men-gatakan, temuan tersebut berdasar-kan reses anggota dewan pada tang-gal 10-17 Maret lalu. Dia berharap pemerintah serius menindaklanjuti persoalan yang dihadapi masyarakat.

=ADV/ALI RIDHO

SUMENEP – Berbagai sektor di Kabupaten Sumenep perlu pembenahan. Hampir seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) belum

optimal dalam bekerja. Dewan saat melakukan reses menemukan banyak masalah yang diha-

dapi masyarakat, seperti maraknya perumahan di lahan produktif, tenaga kerja Indonesia asal

Sumenep yang sebagian besar berangkat secara ilegal, mahal dan langkanya BBM, kekeringan,

kelangkaan pupuk, dan infrastruktur yang rusak.

RAPAT PARIPURNA. Sidang paripurna pada hari kedua dengan agenda penyampaian laporan hasil reses dewan oleh perwakilan masing-masing fraksi di Gedung DPRD Sumenep, Selasa (15/4).

H KORAN MADURARABU 16 APRIL 2014 | No. 0343 | TAHUN III DPRD Kabupaten Sumenep

Page 25: e Paper Koran Madura 16 April 2014

KORAN MADURARABU 16 APRIL 2014 | No. 0343 | TAHUN III IHSumenep

SUMENEP – Bupati Sumenep A. Busyro Karim optimis peserta ujian nasional (UN) sekolah lan-jutan tingkat atas (SLTA) pada tahun ini lulus semua. ”Kami yakin, semua peserta UN tahun ini lulus semua,” katanya. UN SLTA digelar pada 14-16 April 2014.

Hal itu didasarkan pada per-siapan yang dinilai lebih maksi-mal daripada tahun sebelumnya. Juga hasil try out yang dilakukan peserta UN sangat memuaskan.

”Kalau dilihat dari persia-pannya, saya kira lebih maksi-mal daripada tahun sebelumnya. Sebab penyelenggara maupun sekolah sudah mempunyai pan-dangan tersendiri,” terangnya.

Bupati telah mengecek kes-iapan pelaksanaan UN pada hari pertama. Sekolah yang disidak, Senin (14/4), Sekolah Menen-gah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Sumenep di Desa Patean Ke-camatan Batuan, Sekolah Me-nengah Atas (SMA) Batuan dan Madarasah Aliyah Negeri (MAN) yang berada di Jl. KH. Agussalim 19 Desa Parsanga Kecamatan Kota Sumenep.

Berdasarkan sidak di sekolah tersebut, tak ada kendala dalam pelaksanaan Ujian Nasional 2014. Hanya saja, ada salah satu peserta yang mengerjakan ujian di penjara dan rumah sakit.

Namun perbedaan tempat bukan masalah. Justru menu-rutnya perbedaan tempat terse-but merupakan bentuk kes-

emangatan dan juga bentuk kesiapan siswa dalam mengikuti UN pada tahun ini.

Sebab, lanjut Busyro, pelak-sanaan UN, tidak mengenal tempat dan waktu. Dimanapun jika merupakan bagian dari pelaksanaan UN harus tetap dikerjakan. ”Kerena itu sudah menjadi bagian, maka sesuai undang-undang, itu tetap harus dilakukan,” tegasnya.

Bahkan demi menjaga kera-hasiaannya, peserta UN yang mengerjakan di ruang kelas maupun di luar kelas, dalam segi pengawasannya tetap disama-kan. Yakni tetap dijaga oleh dua orang pengawas, baik diri PT maupun dai pihak keamanan. ”Kami tidak membeda-bedakan, semunya sama, sebab itu juga mempunyai hak yang sama den-gan peserta lainnya,” terangnya.

Hasil UN pada tahun ini diprediksi lebih murni diband-ingkan dengan tahun sebelumn-ya. ”Kami lihat dari segi penga-wasannya, memang lebih ketat dari tahun sebelumnya, sehing-ga juga menghasilan yang lebih baik lagi annitnya,” tukasnya.

Berdasarkan data Dinas Pen-didikan (Disdik) Sumenep, UN SMA sederajat tahun 2014 dii-kuti sebanyak 10.711 siswa. Jumlah penyelenggara sebanyak 266 lembaga. Sementara jumlah ruangan sebanyak 6.012 lokal dengan jumlah pengawas seban-yak 1.072 orang.

=ADV/JUNAEDI

Bupati Optimis Siswa Lulus SemuaSEMANGAT

Rombongan Bupati Sumenep A. Busyro Karim saat melaku-

kan sidak di Sekaloah Menengah Atas Neg-

eri (SMAN) Batuan.

TINJAU Bupati Sumenep

saat meninjau pelak-saan Ujina Nasiaonal

(UN) 2014 di salah satu ruangan peserta UN di Sekaloah Me-nengah Atas Negeri

(SMAN) Batuan.

“Seperti penjual pentol, ka-cang, penjual rujak, souvenir dan beberapa kelompok usaha kecil yang bertebaran dima-na-mana. Seharusnya, kalau UMKM yang sudah berkembang itu tidak usah diemaskan lagi. Pemerintah perlu memerhati-

kan beberapa UMKM yang tidak mampu seperti yang telah saya sebutkan di atas,” kata Fauzan, Sekretaris DPD KNPI Sumenep, Selasa (15/4).

Ia menilai, usaha mikro, ke-cil dan menengah (UMKM) di Indonesia saat ini salah urus.

Alasannya, pelaksanaan program pemberdayaan UMKM berikut anggarannya yang sangat me-limpah ruah tiap tahun itu dinilai tidak efektif.

“Hal ini terbukti dari ken-yataan bahwa sektor UMKM yang mampu menyediakan 99,46% lapangan pekerjaaan baru, namun kontribusinya baru 43,42% dari seluruh nilai transaksi perekonomian In-donesia setiap tahunnya. Saya kira di Sumenep ada raturan UMKM, cuma ada beberapa saja yang terlihat aktif dan efisien.

Faktornya karena pemerintah terkesan setengah hati dalam memerhatikan semua UMKM yang ada,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Kabupaten Sumenep, Imam Trisnohadi mengaku tidak pernah menganaktirikan semua UMKM di Kabupaten Sumenep. “Semuanya sudah kami bantu kok. Baik UMKM yang sudah berkembang mau-pun UMKM yang tidak mampu. Cuma kalau tidak maksimal saya akui, karena dana kami terbatas. Sebab kalau UMKM itu

dapat jatah dana dari Provinsi,” katanya.

Ketika ditanya lebih jauh soal bantuan itu, kata Imam, pihaknya telah mengucurkan dana Rp 1 juta per UMKM. “Kurang lebih 200-an UMKM yang telah kami bantu. Bantuan itu Rp 1 juta per UMKM,” jelasnya.

Syarat untuk mendapat ban-tuan itu, kata Imam, hanya meny-etorkan KTP dan foto usaha yang dijalankan. “Termasuk ada surat keterangan dari kepala desa,” im-buhnya.

=SYAMSUNI/MK

UMKM Terkesan DianaktirikanDiskop: Kami Sudah Bantu Kurang Lebih 200 UMKM SUMENEP - Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) perlu mendapat suntikan modal. Namun, pemerintah terkesan menganaktirikan keberadaan UMKM yang kurang berkembang. Selama ini mereka memakai modal sendiri, sehingga kesulitan untuk mengembangkan usaha karena terkendala modal.

Page 26: e Paper Koran Madura 16 April 2014

KORAN MADURARABU 16 APRIL 2014 | No. 0343 | TAHUN III J Sumenep

“Pelayanan kesehatan itu jauh dari realitas yang sebenarn-ya. Bahkan banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Sementara di LKPJ Bupati itu, dalam bidang kesehatan ada peningkatan. Ini kan bertolak belakang dengan re-alitas di lapangan. Padahal dalam pelayanan kesehatan, Sumenep jauh dari harapan, bahkan semua orang mengakui itu,” katanya, Se-lasa (15/4).

Readi juga menyoroti tentang peningkatan pembangunan in-

frastruktur di kepulauan. Menu-rut LKPJ yang disampaikan oleh Bupati, pembangunan infrastruk-tur kepulauan itu juga mengalami tren peningkatan.

“Saya dengar tadi seperti itu, bahkan bisa lihat sendiri di buku besar LKPJ itu. Tetapi realitas di lapangan itu berbicara yang ber-beda. Selama pemerintahan Bu-pati, mereka sangat kecewa kare-na infrastruktur kepulauan tidak ada peningkatan. Bahkan mereka sangat marah, seolah beberapa

pergantian pucuk kepempimpi-nan di Sumenep itu warga kepu-lauan tetapi dinomorduakan. Ka-rena pembangunan infrastruktur benar-benar belum terasa oleh mereka,” jelasnya.

Jika tidak percaya, maka kata Readi bisa dilihat dari infrastruk-tur jalan yang ada. Ada kiloan meter jalan sangat parah. “Apa ini benar ada peningkatan? Jelas ber-tolak belakang melihat realitas semacam itu. Termasuk sarana kesehatan yang jauh dari hara-pan maksimal. Sehingga sampai memunculkan isu di masyarakat bahwa Bupati ke depan itu harus dari daerah kepulauan. Karena mereka berpikir bahwa pemimpin hari ini belum cukup mewakili terhadap keberadaan kepulauan,” terangnya.

Ketika ditanya lebih jauh soal

laporan Bupati yang jauh dari realitas tersebut, menurut Readi pihaknya khawatir, Bupati itu hanya membaca dan mendengar laporan dari SKPD terkait tanpa turun langsung ke kepulauan. “Sehingga hal semacam ini akan mengundang rasa kecewa yang berlebihan dari warga melihat kenyataan yang sebenarnya. Saya meyakini itu. Sebab benar-benar tidak sesuai dengan realitas yang ada,” tandasnya.

LKPJ Bupati dibahas pada Senin (14/4) kemarin yag ber-tempat ruang Paripurna DPRD Kabupaaten Sumenep. Pada rapat paripurna tersebut, Dewan Per-wakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten mendengarkan dan menyetujui Laporan Keteran-gan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Sumenep, Abuya Busyro

Karim Tahun Anggaran 2014. Pada laporan itu, Bupati meny-ampaikan bahwa pembangunan infrastruktur di kepulauan men-galami peningkatan.

Sementara itu, warga asal kepulauan Sapudi, Pusawi meny-atakan bahwa bohong besar jika pembangunan infrastruktur itu ada peningkatan. “Ini tidak mas-uk akal. Cobalah sekali-kali Bupa-ti turun ke pulau kami, maka akan terlihat tak ada jalan yang bagus. Semuanya berantakan,” katanya.

Ia menambahkan bahwa se-lain jalan, fasilitas kesehatan juga minim. “Saya kira LKPJ itu perlu dibenahi, agar tidak sekadar me-laporkan. Biar benar-benar sesuai denan realitas yang ada. Kalau be-gini caranya kan tidak etis, LKPJ hanya dibuat-buat,” tukasnya.

=SYAMSUNI/MK

LKPJ Bupati Tak Sesuai Realitas?Warga: Laporan Pertanggungjawaban Itu Berarti Hanya RekayasaSUMENEP - Hasil Laporan Pertanggunngjawaban (LKPJ) Bupati Sumenep A Busyro Karim yang diparipurnakan pada Senin (14/4) mengundang sorotan dari Politisi PKS, Moh. Readi. Menurut Readi, laporan yang disampaikan oleh Bupati di depan anggota dewan jauh dari realitas yang sebenarnya atau bertolak belakang dengan yang terlihat di lapangan.

SUMENEP – Pelaksanaan uji-an nasional (UN) Paket C di Kabu-paten Sumenep terlihat ambura-daul. Seperti yang terlihat pada UN Paket C di Kecamatan Guluk-Guluk, Selasa (15/4) peserta ujian sambil bermain ponsel saat men-jawab soal.

Ketua penyelenggara (UN) Pa-ket C di Kecamatan Guluk-Guluk, Syamsul, menjelaskan, peserta sudah dilarang membawa pon-sel ataupun tas ke dalam ruan-gan. “Sebelumnya, kami sudah mengimbau kepada peserta UN agar tidak membawa HP atau tas ke ruangan saat UN berlangsung,” katanya.

Peserta UN Paket C di Ke-

camatan Guluk-Guluk sebanyak 47 peserta. Namun yang hadir untuk mengikuti UN hanya 37 pe-serta, sedangkan 10 peserta absen tanpa alasan yang jelas. “Sebe-narnya pesertanya 47, tapi yang hadir hanya 37 orang. Kami juga tidak tahu kemana yang 10 peser-ta UN. Karena tanpa keterangan yang jelas,” jelasnya.

Sementara tempat pelak-sanaan UN untuk paket C ta-hun ini menumpang di gedung SDN 1 Kecamatan Guluk-Guluk, karena pusat kegiatan belajar masyarakat (BKBM) di Kecama-tan Guluk-Guluk tidak mem-punyai gedung sendiri. “Untuk PKBM memang tidak punya ge-

dung sendiri. Jadi untuk pelak-sanaan UN setiap kita nump-ang,” pungkasnya.

Sementara jumlah pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) di Kabupaten Sume-nep berjumlah 519. Di kepu-lauan ada 8 lembaga, sementara daratan 511. Dan jumlah siswa secara keseluruhan 1836 den-gan rincian kepulauan 262, dan daratan 1574 siswa.

“Lembaga Paket C se-Kabu-paten Sumenep ada 58 lembaga dengan jumlah siswa 1836 yang tersebar di 27 kecamatan daratan dan kepulauan,” kata A. Shadik, Kepala Dinas Pendidikan Sumenep.

=SYAMSUNI/MK

UJIAN NASIONAL

UN Peket C Amburadul

SUMENEP – Anggota Komisi A. DPRD Sumenep Moh Riadi mencurigai gudang Bulog setem-pat menyimpan raskin tak layak konsumsi. ”Kami curiga, beras yang didistribusikan itu merupa-kan beras lama yang tersimpan di gudang Bulog,” katanya.

Beberapa waktu lalu, Kepala Desa Kecamatan Kota Sumenep Moh. Idhafi mengembalikan raskin karena kualitasnya sangat jelek, seperti berjamur dan warnanya menguning, serta beratnya susut sampai 3 kilogram.

Inspeksi mendadak (sidak) Komisi A DPRD Sumenep be-berapa bulan yang lalu menemu-kan sejumlah beras Bolog yang masih tertimbun sejak bulan Mie tahun 2013. Hal itu disebabkan banyak kepala desa yang enggan melakukan penebusan. Sehingga politisi PKS itu memastikan kualitas beras akan jelek.

”Kita bayangkan saja, beras yang baru saja ketika disimpan selama tiga bulan, kualitasnya jug akan berubah, apalagi beras itu sampai disimpan hampir setahun? Ya pasti rusak lah,” terangnya.

Pihaknya mengimbau kepada seluruh kepal desa agar melakukan kroscek ulang ketika menerima raskin. Jika dalam kroscek itu ditemukan adanya

ketidaksesuaian dengan juknis, sebaikanya kepal desa tersebut menolaknya.

Sebab jika dipaksakan dan sampai didistribusikan ke masyarakat sesuai daf-tar penerima manfaat (DPM), pihaknya menyakini beras itu tidak akan bisa dikonsumsi, melainkan akan menjadi pakan ternak. ”Nah buat apa didistri-busikan jika kualitasnya sudah jelek, wong ketika sampai di masyarakat nantinya, itu tidak akan berguna juga, paling tidak itu hanya jadi pakan ayam nantinya,” ujarnya.

Pihak Bulog Sumenep diharap lebih hati-hati dalam mendistribusian bantuan. ”Per-masalah seperti itu kan perma-slah klasik, dan sampai saat ini masih belum menemukan solusi keluaranya,” ungkapnya.

Sementara Kepala Gudang Bulog Sumenep Ainul Fath saat Koran Madura bertandang di tempat kerjanya, pihaknya masih belum bisa ditemui, ka-rena sedang menunggu petugas Bulog dari Surabaya.

Informasinya, kemarin mer-upakan jadwal petugas Bulog Surabaya untuk mengkroscek keberadaan beras di tiga gudang Bulog di Kabupaten Sumenep.

=JUNAEDI/MK

RASKIN

Bulog Dicurigai Simpan Beras Tak Layak

BERMAIN PONSEL. Peserta ujian nasional Paket C bermain ponsel saat mengerjakan soal, Selasa (15/4).

Page 27: e Paper Koran Madura 16 April 2014

KORAN MADURARABU 16 APRIL 2014 | No. 0343 | TAHUN III KRABU 16 APRIL 2014

No. 0343 | TAHUN III KSampangKORAN MADURA

Sampang – Calon anggota leg-islatif petahana partai Bulan Bintang, muaffan, dikabarkan ditahan polres Sampang karena terlibat kasus peni-puan. Ketua DpRD Imam Ubaidillah mengaku telah mendengar kabar dita-hannya anggota Komisi D tersebut.

“Yang saya dengar kabarnya me-mang begitu, tapi polres sendiri belum memberitahukan kepada saya,” ucapn-ya, Selasa (15/4). namun, pihaknya telah menerima tembusan surat pem-beritahuan ditahannya politisi pBB itu dari gubernur Jawa Timur.

Terkait ditahannya muaffan, Imam Ubaidilah enggan berko-mentar banyak. “Saya tidak bisa berkomentar kalau masalah kenapa ditahan atau tidak, karena we-wenang penyidik dari polres. Surat pemberitahuan tembusan kepada saya dari gubernur Jatim bahwa yang bersangkutan terkena pasal 378 tentang penipuan,” jelasnya.

Ditanya apakah anggota dewan yang kembali mencalonkan diri dari daerah pemilihan (dapil) dua Sampang tersebut tersandung kasus penipuan yang berhubungan dengan pemilu, Imam menjawab diplomatis. “Belum tahu juga kasus penipuannya itu apa, detailnya saya tidak tahu karena saya bukan penyidik kok, dan dengar kabar informasi ditahannya (muaffan-red) tadi pagi (15/4) dari teman-teman anggota dewan,” tuturnya.

Sementara itu, anggota Komisi D DpRD Sampang muaffan belum bisa dikonfirmasi. Saat dihubungi, no-mor ponsel yang biasa digunakan-nya tidak aktif. =RYAN HARIYANTO/MK

Ketidakadaan unit pelayanan rumah sakit membuat warga harus berobat ke Kota pamekasan ataupun ke Kota Sampang. Hal tersebut sangat mengancam jiwa

warga daerah pantura apabila berada dalam keadaan mendesak dan dihadapkan dengan kebutu-han alat yang kurang memadai di beberapa puskesmas.

putra Seiri (35) warga Desa Cangak mengungkapkan bahwa dengan ketidaktersediaan rumah sakit di desanya membuat war-ganya harus ke pamekasan atau ke Kota Sampang untuk menda-patkan pengobatan ekstra. “Be-berapa bulan yang lalu tetangga saya, anul Rohman (18) harus berobat ke Kota pamekasan un-tuk menyelamatkan nyawanya seusai kecelakaan tabrak lari. Saya cepat-cepat membawanya ke puskesmas, tetapi tetangga saya harus di rujuk ke RSUD pamekasan dikarenakan ketidak-

lengkapan sarana dan prasarana,” tuturnya kepada Koran Madura, Selasa (15/4).

Kepala Badan perencanaan pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sampang Hery So-eyanto mengakui bahwa kondisi daerah pantura yang masih belum ada unit pelayanan rumah sakit. Sehingga membuat masyarakat Sampang khususnya yang ada di daerah pantura mengalami kesul-itan untuk mendapatkan jaminan kesehatan yang ekstra.

Oleh karena itu, pihaknya menjajikan akan ada pemban-

gunan berupa rumah sakit yang di peruntukkan untuk daerah pantura. Sehingga warga yang ada di daerah pantura tersebut mendapatkan hak kesehatan yang layak. “nanti tahun 2015 kami su-dah merencanakan pembangunan rumah sakit di daerah pantura,” ujarnya.

Ditanya anggaran pemban-gunan rumah sakit tersebut, Hery belum bisa menjelaskan secara de-tail. ”masalah dana itu nanti sete-lah kami sudah melakukan analisis pengembangan perencanaan terse-but,” imbuhnya. =CR2/ LUM

Sampang- Satuan polisi pamong praja (Satpol pp) Sampang melakukan razia terkait keberadaan gelandangan dan pengemis (gepeng) yang biasa mangkal di kawasan pasar Srimagunan Sampang, Selasa (15/4). Dalam razia tersebut, sedikitnya 15 gepeng berhasil diamankan petugas.

Selanjutnya 15 gepeng itu langsung diamankan oleh petugas dan dibawa ke Kantor Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnaker-

trans) Kabupaten Sampang untuk dilakukan pendataan. Dalam penertiban itu tidak sepenuhnya berjalan dengan aman, ada sebagian gepeng yang berusaha kabur setelah di naikkan ke mobil Satpol pp, adalah salah satu dari mereka malah akan melarikan diri, tapi berhasil dihalng oleh petugas.

Dan berpura-pura muntah juga berteriak, namun alasan itu tidak menyurutkan rasa iba petugas.

Kasi Ops Satpol pp moh Sadik menjelaskan, dari sekian banyak gepeng yang terjaring razia, umumnya berasal dari luar Kabupaten Sampang, seperti dari Kabupaten pamekasan dan

Kabupaten Sumenep. ”Dan se-lanjutnya gepeng yang terjaring razia akan diserahkan ke Kontor Dinas Sosial Sampang,” jelasnya.

penyerahan gepeng ke Dinsosnakertrans itu agar diberi pembinaan, bisa saja para gepeng diberikan arahan atau dikembalikan ke tempat asalnya. ”Itu wewenang Dinsos-nakertrans sedangkan Satpol pp hanya melakukan penerti-ban pp no 6 Tahun 2010 pasal 4 tentang penertiban gepeng, ” katanya. =CR1/ LUM

DUGAAN PENIPUAN

Caleg Petahana Dikabarkan Ditahan

Pantura Butuh Rumah SakitSAMPANG- Minimnya sarana dan prasarana terkait alat-alat dan pelayan kesehatan di beberapa puskes-mas daerah pantura Kabupaten Sampang terutama daerah Ketapang, Banyuates, Batu Lengir, Soko-banah, dan Cangak sungguh memperihatinkan. Pasalnya, warga di daerah pantura harus berobat keluar daerah untuk mendapatkan hasil kesehatan yang maksimal.

RAZIA

15 Gepeng Diamankan

Page 28: e Paper Koran Madura 16 April 2014

KORAN MADURARABU 16 APRIL 2014 | No. 0343 | TAHUN IIIL

cr1/ koran madura

Sampang

Dinas Perindustrian, Per-dagangan dan Pertambangan (Disperindagtam) Kabupaten Sampang mengaku tidak bisa mengambil langkah tegas untuk mendongkrak lebih tinggi harga garam di Kabupaten Sampang sesuai dengan harga patokan pemerintah (HPP).

Kabid Perindustrian Disperind-agtam Sampang Imam Razali men-gatakan, Kabupaten Sampang saat ini mempunyai tujuh kecamatan yang memproduksi garam dengan total keseluruhan sebanyak 1.132 petani dan luas lahan tambak seki-tar 4200 hektar. Sedangkan untuk PT Garam sendiri mempunyai

1.100 hektar tambak sawah. Imam mengakui bahwa

pihaknya tidak bisa mendong-krak harga garam saat ini. Harga garam saat ini di bawah harapan yaitu sebesar Rp 200 per kilogram (kw III), Rp 300 per kilogram (kw II), dan Rp 350 per kilogram (kw III), padahal HPP yang ditetapkan adalah Rp 750 per kilogram (kw I) dan Rp 550 per kilo gram (kw II). “Kami sudah mengkoordinasikan kepada pemerintah pusat dan PTPN garam untuk menampung dan membeli hasil garam petani di PTPN garam serta memberi-

kan harga yang lebih tinggi dari saat ini,” ujarnya kepada Koran Madura, Selasa (15/4).

“Kita juga sudah mensosial-isasikan kepada petani garam un-tuk dijual di PTPN Garam, supaya harga garam menjadi lebih tinggi daripada harga yang ada, yakni sesuai dengan HPP” imbuhnya.

Dia juga mengakui, hingga saat ini belum bisa memberikan sesuatu yang lebih kepada petani garam karena saat ini pihak pusat dan PTPN garam masih belum memberikan penjelasan terkait untuk membantu mendongkrak

harga garam petani. “Kami hanya menunggu informasi dari pusat dan PTPN garam, untuk melaku-kan pengepulan dan pembelian ke PTPN garam,” tegasnya.

Menurutnya, dari pengama-tan yang dilakukan di lapangan, pihaknya menjelaskan bahwa anjloknya harga saat ini ada ket-erkaitan dengan adanya permain-an para petani dan oknum-oknum tertentu yang sudah terorganisasi. “Memang ada permainan harga di pengepul-pengepul, sehingga kami tidak bisa membantu para petani,” ungkapnya. =CR2/ LUM

SAMPANG- Lima aktivis mahasiswa mendatangi Kan-tor Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Sampang, Se-lasa (15/4) sekitar pukul 10.30 WIB. Mereka mengingatkan pihak BLH agar lebih serius menagani sampah yang kurang terurus di lingkungan kota dan sekitarnya.

Khalilur Rahman, juru bicara mahasiswa mengadukan bebera-pa temuan yang berkaitan dengan kinerja BLH yang dinilai masih belum memenuhi target dan jauh dari harapan. Salah satu pertan-yaan yang diadukan oleh aktivis tersebut yaitu tentang program pengembangan kinerja pengelo-laan persampahan, dengan keg-iatan peningkatan operasi dan pemeliharaan sarana dan prasa-rana persampahan yang diang-garkan hingga Rp 1,8 M.

Kemudian dia mempertan-yakan terkait upaya peningkatan tempat pembuangan akhir (TPA). Dari dua pengaduan tersebut, Khalilur Rahman menaruh ke-curigaan terhadap penyelewengan dana yang dinilainya sangat besar. Karena di lapangan banyak temuan TPA yang menurutnya tidak sesuai dengan besarnya anggaran terkait kondisi dan keberadaanya.

Kepala BLH Sampang Suhro-wardi menjelaskan, terkait te-

muan-temuan mahasiswa di lapa-ngan, pihaknya mengaku sudah meningkatkan pasukan kuning untuk menangani serius masalah sampah yang berserakan. Menu-rutnya, selama dari tanggal 17 Juli 2013, kinerja BLH dalam me-nangani sampah-sampah yang berserakan sudah lebih tinggi dan baik. “Pengamatan saya selama ini, warga membuang sampah tidak kenal waktu, sehingga petugas kebersihan tidak sempat membuang sampah yang ada di TPA,” belanya.

Dia berjanji akan segera mung-kin untuk menindaklanjuti terkait temuan-temuan TPA yang masih belum terawat serta beberapa tem-pat sampah yang hilang. Suhro-wardi juga mengakui bahwa dana yang sudah dianggarkan untuk peningkatan tempat pembuan-gan akhir yaitu dialokasikan untuk pengadaan alat-alat berat seperti pengadaan bego, buldoser dan be-berapa kegiatan-kegiatan TPA lain-nya seperti pengelohan sampah menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM). “Nanti pengolahannya yai-tu mengkonversi sampah-sampah yang berbahan plastik menjadi BBM. Kami juga telah membuat arang aktif yang menghasilkan suatu jenis bahan pengawet untuk ikan,” tuturnya. =CR2/ LUM

HARGA GARAM DI BAWAH HPP

Ada Permainan Pengepul Nakal? SAMPANG- Meskipun para petani garam sering kali mengeluh dan mengadukan anjloknya harga garam rakyat kepada pemerintah setempat, namun harapan untuk menjadikan harga garam menjadi lebih tinggi tampaknya hanyalah tinggal harapan.

SAMPAH KURANG TERURUS

Mahasiswa Ingatkan BLH

AUDIENSI: Lima aktifis Mahasiswa saat melakukan audiensi dengan KepalaBadan Lingkungan Hidup (BLH) Sampang, Selasa (15/4).

SAMPANG- Rekapitulasi su-ara Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2014 yang dilaksanakan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kantor Kecamatan Torjun, berlangsung selama dua hari. Dari hasil rekapitu-lasi, Partai Nasional Demokrat (NasDem) mampu menguasai Kecamatan Torjun dengan per-olehan suara terbanyak dari akumulasi 12 desa yang ada, Se-lasa(15/4).

Dalam pelaksaanan re-kapitulasi yang berlangsung dua hari sempat berisi tegang, dalam ketegangan tersebut ada sebagian saksi dari salah satu calon yang rekapitulasi dari desa tersebut tidak sesuai, beruntung dari PPK bisa meng-kondisikan hal tersebut.

Dalam tahap rekapitulasi itu dimulai dari Pukul 07.30 WIB sampai Pukul 16.00 WIB yang disaksikan oleh para saksi yang terdiri dari 12 partai politik (par-pol) dan aparat kepolisian dan juga koramil kecamatan.

Perolehan suara untuk DPR RI dinominasi Partai Nasdem sebanyak 23739 disusul Partai Hanura sebanyak 6159 suara, PPP sebanyak 4134 suara, Partai Demokrat sebanyak 3697 suara, Partai Gerindra sebanyak 1076 suara, PKB 726 suara, PDIP 605 suara, PAN 339suara, PKS 179 suara, Partai Golkar 141 suara, Partai PKPI 30 suara , dan di posisi terendah diduduki PBB 13 suara. yang ada di 12 desa, diantaranya Desa Pangongsean, Desa Patarangan, Desa Kara,

Desa Koanyar, Desa Patapan, Desa Kodak, Desa Jeruk Porot, Desa Torjun, Desa Krampon, Desa Pulang, Desa Bangtoggal, Desa Krampan.

Menurut Ketua PPK Kecama-tan Torjun, dalam rekapitu-lasi bukan tertunda, melainkan karena memang tidak selesai, sehingga bertambah satu hari. ”Dan jika dihari kedua tidak selesai juga maka terpaksa PPK melanjutkan keesokannya lagi,” jelasnya.

DAN dalam rekapitulasi ber-langsung aman saja tidak ada kericuhan, hanya saja tadi ada keselahan rekapan. “Karena itu mungkin karena semua panitia dan juga saksi dari parpol sudah merasa capek, karena tidak istra-hat,” ungkapnya. =CR1/ LUM

REKAPITULASI PPK

NasDem Menguasai Torjun

PPK TORJUN: Saat PPK Torjun bersitegang dengan saksi dari salah satu Parpol di Kantor Kecamatan Torjun, Selasa (15/4).

cr2/ koran madura

Page 29: e Paper Koran Madura 16 April 2014

KORAN MADURARABU 16 APRIL 2014 NO. 0343| TAHUN III MBANGKALAN

BANGKALAN - Pelaksanaan pemili-han legislatif (pileg) 2014 di Bang-kalan yang sudah digelar beberapa hari lalu terindikasi terjadi pelang-garan. Di lapangan banyak ditemu-kan oleh tim pemantau independen Jaringan Pendidikan Pemilih Rakyat (JPPR). Oleh karena itu, banyaknya temuan tersebut telah dilaporkan oleh pemantau tersebut ke panwa-slu.

“Kami sudah melayangkan surat lapo-ran terkait dugaan pelanggaran pemilu pada panwaslu. Dugaan pelanggaran tersebut sudah dilengkapi bukti-bukti saat melakukan pemantauan di lapangan,” kata Koordinator JPPR, Syukur, kemarin (15/4).

Dia menjelaskan surat laporan sendiri nomor 013/JPPR-BKL/IV/2014 Bangkalan tertanggal 11 April 2014. Pihaknya mende-sak panwaslu supaya menindaklanjuti laporan dugaan pelanggaran pemilu sesuai dengan mekanisme yang ada. Sehingga segala bentuk pelanggaran bisa ditindak, apalagi yang menyangkut dugaan pidana pemilu agar segera dilimpahkan berkasnya.

Menurutnya, berdasarkan pantauan di lapangan, ada beberapa pelanggaran yang terjadi dalam pemilu. Adanya dugaan TPS fiktif di Desa Lerpak, Kecamatan Geger. Dalam pelaksanaannya, ada 15 TPS dalam satu desa, namun yang berhasil ditelusuri tim hanya 11 TPS. Sedangkan sisanya tidak ditemukan. TPS yang tidak ditemukan antara lain TPS 7, TPS 9, TPS 10, dan TPS 13. Hal itu berdasarkan pen-gakuan masyarakat yang hendak mencoblos, tetapi tidak menemukan TPS yang dimaksud. Sehingga banyak masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya.

Selain itu, peranan anggota KPPS yang masih di bawah umur. Itu terjadi di Desa

Mano’an, Kecamatan Kokop. Usia anggot-anya masih belasan tahun. Menurut salah satu saksi anggota KPPS tersebut masih duduk di bangku kelas VIII SMP.

Syukur menambahkan permasalahan lain menyangkut pelanggaran pemilu, C-6 tidak sampai kepada pemilih. Banyaknya surat undangan (form C-6) yang tidak diedarkan, se-hingga pemilih kesulitan untuk datang ke TPS. Hal ini terjadi di Kecamatan Tanjung Bumi, Kokop, Geger, Konang, Galis, dan Blega.

Akibatnya, banyak pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya. Kemudian ada pemilih di bawah umur. Ini terjadi di Desa Pakong, Kecamatan Modung. Padahal pemilih tidak terdaftar dan tidak ada dalam DPT.

“Ada juga bentuk pelanggaran, dimana DPT banyak yang tidak dipasang di TPS. Sesuai aturan wajib terpampang di TPS. Oleh karena itu, kami sudah mengirim-kan laporan kepada panwaslu agar segera ditindaklanjuti,” pintanya.

Sementara itu, Komisioner Panwaslu Bangkalan, Mashuri mengaku masih be-lum menerima laporan indikasi pelangga-

ran dari JPPR. Dirinya belum mengetahui secara pasti, berkas yang belum masuk. Namun dirinya berjanji, semua laporan yang masuk akan ditindaklanjuti.

“Laporannya belum masuk. Hingga saat ini, kami belum menerima. Semua laporan pasti kami tindak,” janjinya.

=MOH RIDWAN/RAH

BANGKALANPROBOLINGGO BANGKALANKORAN MADURA MRABU 16 APRIL 2014

NO. 0343 | TAHUN III

”Sidang pembunuhan dengan korban Syahid akan segera disi-dangkan. Kalau tidak ada kendala hari Kamis (17/4) besok akan di-

gelar. Berkas kasus tersebut telah kami terima beberapa hari yang lalu,” kata Humas PN Bangkalan, Danang Utaryo.

Dia menjelaskan sidang perdana akan dipimpin oleh Majelis Hakim Soegiarti dan didampingi oleh dua hakim anggota, Boedi Haryanto dan Danang Utaryo. Dalam persi-dangan kali ini akan menda-patkan pengawalan ketat dari kepolisian. Pengawalan itu se-bagai bentuk antisipasi segala kemungkinan yang terjadi. Apalagi korban merupakan salah satu tokoh yang disegani di wilayah kecamatan setem-pat.

”Informasinya terdakwa To-leng akan dikawal penuh oleh polisi. Itu demi keamanan pada terdakwa,” paparnya.

Ditanya mengenai Penase-hat Hukum terdakwa, Danang mengatakan hal itu tergantung sidang perdana nanti. Apabila terdakwa tidak memiliki penasi-hat hukum yang akan membela hak-haknya di muka persidan-gan, maka negaralah yang me-nyediakan penasehat hukum prodeo dengan catatan terdakwa terancam hukuman di atas 15 ta-

hun penjara.”Itu tergangtung nanti pada

sidang perdana, apakah terdakwa sudah punya penasehat hukum atau tidak,” ucapnya.

Perlu diketahui, Syahid dibunuh oleh terdakwa pada hari Senin (20/1) beberapa waktu lalu, tepatnya di Dusun Berek Leke Desa/Kecamatan Kamal tepat pukul 15.30. Penyebabnya diduga percekcokan masalah utang-piu-tang yang berujung pada pem-bunuhan.

=DONI HERIYANTO/RAH

Besok Sidang Eksekutor Syahid Berkas Penyidikan Telah Dinyatakan P21BANGKALAN - Kasus pembunuhan atas Syahid, (46), warga Desa/Kecamatan Kamal, dengan terdakwa Suy-anto alias Toleng yang masih warga satu kecamatan itu akan segera disidangkan. Sebab berkas penyidikan Pol-res Bangkalan telah dinyatakan rampung (P21). Berkas tersebut telah dilimpahkan ke Pengadilan Negeri (PN) setempat.

PILEG

Pemantau Independen Laporkan Pelanggaran

Dia menjelaskan surat laporan sendiri nomor 013/JPPR-BKL/

IV/2014 Bangkalan tertanggal 11 April 2014. Pihaknya mendesak panwaslu supaya menindaklan-

juti laporan dugaan pelanggaran pemilu sesuai dengan mekanisme yang ada. Sehingga segala bentuk pelanggaran bisa ditindak, apalagi yang menyangkut dugaan pidana pemilu agar segera dilimpahkan

berkasnya.

Page 30: e Paper Koran Madura 16 April 2014

KORAN MADURARABU 16 APRIL 2014|NO. 0343|TAHUN III N BANGKALAN

Permasalahan mengenai Ka-rang Jamuang terlalu berlarut-larut tanpa ada titik temu antara Pemkab dengan Pelindo III seba-gai lembaga yang dianggap me-miliki sertifikat Badan Pertana-han Nasional (BPN).

“Akan terasa aneh, jika pema-sangan plang tersebut bertuliskan ”Pulau Karang Jamuang masuk wilayah Kabupaten Bangkalan”. Sebab kenyataannya ya tetap mi-lik Pemkab Bangkalan sesuai oto-nomi daerah,” kata Aliman Haris, pemerhati Karang Jamuang, ke-marin (15/4).

Dia menilai belum jelas tujuan dari pemasangan plang tersebut. Sebab secara wilayah, pulau se-luas 5,3 hektare tersebut sudah masuk kepunyaan Bangkalan. Jika niatan pemerintah daerah ingin memiliki tanah tersebut, hal itu bisa dikatakan sebagai upaya pe-nyerobotan. Sebab selama ini tan-ah di pulau Karang Jamuang hak

kepemilikannya dikuasai Pelindo III.

Jika pemerintah daerah meng-klaim tanah tersebut miliknya dan akan dikelola, hal itu merupakan upaya penyerobotan hak kepe-milikan. Bisa mendekati upaya tindakan pidana. Sebab berbicara wilayah tidak sama dengan kepe-milikan sebuah tanah.

“Persoalan Karang Jamuang selama ini memang belum ada titik temu. Karena tidak ada titik temu bersama untuk menyelesai-kan persoalan kepemilikan terse-but,” ungkap Aliman yang juga sebagai Anggota Komisi Informasi Bangkalan.

Sama seperti kepemilikan hak guna bangunan yang dimiliki De-velopert yang membuka usaha perumahan di Bangkalan, itu mer-upakan hak perusahaan masing-masing yang berada di wilayah Bangkalan. Dengan syarat meleng-kapi izin administrasi amdal dan

lainnya. Sama seperti pelindo III sebagai perusahaan yang memiliki hak tanah yang berada di wilayah Bangkalan. Tidak sembarangan untuk mengelola tanah tersebut, karena bisa melanggar undang-un-dang kalau seenaknya saja dikelola. Termasuk rencana penanaman un-tuk penghijauan dan pengelolaan yang akan dilakukan pemkab Bang-kalan di pulau itu.

Sebaliknya, Pelindo III selama ini dianggap secara administrasi menyalahi aturan pemkab Bang-kalan. Karena apa yang menjadi aktifitas perusahaan tersebut dianggap tanpa sepengetahuan pemkab Bangkalan. Walaupun mempunyai hak kepemilikan tanah, tidak bisa serta-merta mengelola tanah seenaknya saja, karena ada peraturan daerah yang wajib dipatuhi. Harus melalui izin pemerintah daerah. Semua ak-tivitas yang dilakukan di wilayah Bangkalan harus mempunyai izin administratif.

“Sangat disayangkan kalau Bupati Bangkalan tidak mengeta-hui langkah strategis menyelesai-kan persoalan Karang Jamuang,” ucapnya.

Solusinya, harus ada rembuk bersama sesuai aturan perun-

dang-undangan. Kalau sesuai ad-ministrasi kurang, pelindo harus bisa melengkapi. Begitu juga, pemkab Bangkalan tidak beru-paya mengklaim kepemilikan tanah tersebut, apabila sudah ada hak kepemilikan yang sah. Sebab Pengakuan Pelindo III, Karang Ja-muang masih haknya, karena ada sertifikat kepemilikannya yang dikeluarkan pada tahun 1969 oleh Badan Pertanahan Nasional. Apalagi ada anggapan sama-sama memiliki sertifikat tanah itu. Per-lu diselesaikan menurut perun-dang-undangan, agar sama-sama tidak menyalahi aturan hukum.

“Selama ini, pulau Karang Jamuang berfungsi sebagai tem-pat kerja pemanduan dan navi-gasi setiap kapal yang akan ke-luar masuk ke Tanjung Perak atau Pelabuhan Gresik. Pelindo juga tidak bisa ugal-ugalan, karena memiliki hak pengelolaan tanah seenaknya sendiri. Kelengkapan administrasinya wajib dipenuhi,” ujarnya.

Seperti yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Bangka-lan baru-baru ini, Bupati Bangka-lan RK.Makmun Ibnu Fuad men-gatakan Pulau Karang Jamuang yang terletak dilepas pantai Ujung

Piring dipastikan masih berada di wilayah Kabupaten Bangkalan, karena hingga saat ini pemba-yaran pajak pulau tersebut masuk ke Desa Ujung Piring Kecamatan Kota Bangkalan dengan upaya pe-masangan plang papan nama. “Ini satu bukti kalau pulau ini masuk wilayah kita (Kabupaten Bangka-lan),” jelas Ra Momon, panggilan akrab Bupati Bangkalan ini.

Oleh sebab itu, kata Ra Mo-mon, ke depan Pemkab Bangkalan akan lebih memperhatikan pulau ini, yang diantaranya dalam wak-tu dekat akan dilakukan peng-hijauan. Bahkan rencana jangka panjang pemerintah Kabupaten Bangkalan akan menjadikan Pu-lau Karang Jamuang sebagai obyek wisata bahari.

“Kunjungan saya ke pulau ini dalam rangka meninjau salah satu wilayah Kabupaten Bangkalan, dan ini merupakan bentuk per-hatian Pemkab Bangkalan pada wilayahnya, akan saya perintah-kan dinas terkait seperti dinas perkebunan dan kehutanan untuk melakukan penghijauan dan pe-nanaman pohon mangrov di Pu-lau Karang Jamuang ini,” ujar Ra Momon.

=MOH RIDWAN/RAH

Pemasangan Plang Dinilai Sia-siaPermasalahan Karang Jamuang BerlarutBANGKALAN - Pemasangan plang yang dilakukan pemer-intah kabupaten (pemkab) Bangkalan di pulau Karang Jamuang dinilai sia-sia. Sebab pemasangan plang hanya bersifat normatif, karena secara teritorial pulau tersebut sudah memasuki wilayah Bangkalan.

BANGKALAN - Tim seleksi calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangkalan menya-takan agar peserta tes bisa lolos dalam lima tahapan seleksi dengan sistem gugur harus memenuhi syarat administratif dan kualitatif. Anggota KPU yang lolos nantinya harus menguasai tentang sistem demokrasi, kepartaian, dan kepemiluan. Dengan demikian, komisioner KPUD saat ini, yang akan mendaftar kembali tidak ada jaminan lolos seleksi.

Tidak adanya jaminan bagi incumbent, sebagai bentuk independensi tim seleksi dalam menyaring semua peserta.

Selain itu, seluruh peserta memiliki hak yang sama dalam mengikuti seleksi tersebut. In-tegritas dan netralitas serta ka-pabilitas peserta menjadi salah satu penilaian tim seleksi dalam menentukan lolos atau tidaknya selama proses seleksi berlang-sung. Pastinya tim seleksi selalu mengedepankan aturan secara normatif.

“Semua memiliki kesempatan yang sama. Perlu ditegaskan jika selama proses seleksi tidak ada perlakukan khusus bagi siapa pun, terlebih incumbent. Kalau tidak memenuhi syarat ya tidak lolos,” ucap Ketua Tim Seleski KPU Bangkalan, Syafi SH, MH.

Akademisi Universitas Trun-ojoyo Madura (UTM) ini menga-takan tim seleksi yang menen-tukan peserta sampai tingkatan 10 besar saja. Selanjutnya, akan dilimpahkan ke KPU Provinsi dalam menentukan lima orang yang layak menduduki jabatan

di KPU Bangkalan. Jika peserta ada yang berasal dari partai politik, maka secara otoma-tis mengurangi nilai, karena peserta dalam syarat kualitatif harus bersifat netral.

“Kalau ada anggota partai yang mendaftar tetap kami terima, namun akan menguran-gi nilai. Sebab, netralitas yang seharusnya dijunjung tinggi su-dah tidak terpenuhi. Jadi proses seleksi ini tidak main-main, karena sudah menjadi mandat dari KPU Provinsi,” paparnya.

Selama waktu pendaftaran calon anggota KPU ini belum berakhir, kata Syafi, pihaknya tetap akan menerima. Namun secara ketentuan dibatasi 50 peserta. Apabila lebih dari 50 orang penilaian pemberkasan dan kelengkapan berkas yang akan menentukan jumlah batas maksimal tersebut. Dalam pembekasan itu harus benar-benar sesuai dengan ketentuan

yang telah ditetapkan. Dari sanalah dapat dilihat layak atau tidaknya peserta dapat mengi-kuti seleksi berikutnya berupa tes tulis, tes kesehatan, tes psikologi, dan tes wawancara.

=DONI HERIYANTO/RAH

SELEKSI KETAT

Anggota KPU Belum Tentu Diisi Petahana

Semua memiliki kesem-patan yang sama. Perlu ditegaskan jika selama proses seleksi tidak ada perlakukan khusus bagi

siapa pun, terlebih incum-bent. Kalau tidak memen-uhi syarat ya tidak lolos.

Syafi SH, MH.Ketua Tim Seleski KPU

Bangkalan

Page 31: e Paper Koran Madura 16 April 2014

KORAN MADURARABU 16 APRIL 2014 | No. 0343 | TAHUN III OSampangSampangPROBOLINGGO RABU 16 APRIL 2014

No. 0343 | TAHUN III OIndustri LokalKORAN MADURA

PAMEKASAN - Siapa bilang mem-buka usaha pembuatan bata merah kurang produktif. Di Pamekasan ter-bukti pengusaha bata merah ini bisa menghasilkan omzet rata-rata Rp 4 juta per hari. Omzet itu didapat dari penjua-lan 8 ribu bata merah setiap hari. Harga per seribu bata merah Rp 500 ribu. Sep-erti diproduksi bata merah di Dusun/Desa Samatan, Kecamatan Proppo.

Produksi ini baru berjalan 1,5 tahun. Dalam produksinya, setiap hari meng-hasilkan seribu bata merah, dengan dua tenaga kerja. Keduanya memiliki tupok-si masing-masing. Satu orang bertugas mencetak bata merah, satu orang lagi bertugas menyiapkan bahan baku dan membakar bata merah yang telah dic-etak dan kering.

Menurut Jumari, 49, salah satu peker-ja, produksinya akan sedikit mengalami penurunan saat musim penghujan. Sebab untuk membuat bata manual semacam ini, sinar matahari menjadi sumber daya utamanya. Jika penghujan, hasil produksi bisa separuhnya. Begitu pula omset pen-jualannya. Dari hasil pengamatan koran ini, sebenarnya bahan baku dan proses pembuatannya mudah dan tidak me-merlukan keahlian khusus. Bahan baku utamanya adalah tanah liat, air, dan sekam atau kulit padi. Alat yang diguna-kan hanya kotak pencetak bata merah. Bata yang sudah tercetak ini memiliki ketebalan 6 cm, panjang 20 cm, dan lebar 8 cm. Selain itu tentunya sinar matahari sebagai sumber daya pokok.

Menurut Jumari, pertama yang di-

lakukan menyiapkan tanah liat. Kemu-dian tanah liat itu dicampur air dan sekam hingga merata, lantas dibiarkan satu malam. Keesokan harinya, ado-nan itu dibolak-balik hingga empat kali, dengan terus dicampur air biar tidak kering. Setiap balikan disediakan jeda masing-masing satu jam. Jadi total un-tuk membolak-balik adonan tanah liat ini membutuhkan waktu kurang lebih lima jam. “Setelah dibolak-balik, ado-nan tanah liat atau biasa disebut lolo, siap dicetak menjadi bata,” katanya.

Dalam sehari, sejak pukul 07.00 hingga pukul 17.00, ia bisa menghasil-kan seribu bata. Setelah dicetak, bata itu dibiarkan mengering atau dijemur. Proses penjemuran paling cepat dua hari. Masa inilah yang sangat mem-

butuhkan sinar matahari. Setelah dua hari dijemur, bata yang sudah kering itu dipindah ke tempat lain dengan cara ditumpuk dengan metode khusus. Na-mun masih ditaruh hingga 10 hari agar keringnya bata lebih kuat, sambil men-unggu masa pembakaran. Jika langsung dibakar tidak bagus.

Setelah itu proses pembakaran bisa dimulai. Pembakaran ini menggunakan bahan baku sekam dan sedikit kayu. Proses pembakaran juga ada metode khusus, dengan juga ditumpuk sede-mikian rupa. Proses pembakaran ini membutuhkan waktu selama empat hari. Sekali bakar, ada 20 ribu hingga 30 ribu bata yang dibakar sekaligus. Setelah proses pembakaran selesai, maka bata merah sudah jadi dan siap dijual ke konsumen. Biasanya bata-bata hasil buatan tempat ini dibeli oleh para pelaku proyek. Jadi wajar jika omsetnya tergolong besar, karena para pelaku proyek itu sekali beli jumlahnya banyak.

Harga Rp 500 ribu per seribu bata itu jika bata diantar ke tempat. Jika bata diambil sendiri oleh pembeli ke tempat produksi harganya Rp 400 ribu per seri-bu bata. =SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

Omzet Bata Mencapai Rp 4 Juta per Hari

KONSENTRASI. Seorang pekerja saat

mencetak bata merah, Selasa (15/4) di

Dusun/Desa Samatan, Kecamatan Proppo.

Page 32: e Paper Koran Madura 16 April 2014

KORAN MADURARABU 16 APRIL 2014 | No. 0343 | TAHUN III P OPROBOLINGGO PKORAN

MADURARABU 16 APRIL 2014 No. 0343 | TAHUN III Neter Kolenang

MERI SUSANDANI

Menghargai Masa Demi Cita

amun, ser-ingkali kita t e r l a m b a t m e n y a d a r i

betapa berharganya jatah waktu yang kita miliki. Kita pun acap-kali menghabiskan waktu yang produktif hanya untuk foya-foya dan hura-hura. Bahkan tak jarang waktu kita habiskan berjam-jam hanya untuk men-gumbar ketidaksukaan kita pada seseorang, memendam kedeng-kian atau kemarahan. Padahal, waktu akan terus berjalan, dan kita tidak tahu kapan hidup ini akan berakhir.

Meri Susandani adalah salah satu perempuan yang tak mau kehilangan momentum. Sebab ia sadari, hidup pada zaman ini, modalnya adalah mengar-gai masa demi sebuah asa dan cita. Oleh karena itu, maka be-nar dalam konsepsi agama kita, kerugian manusia itu dapat di-ukur dari sikapnya dalam meng-harga waktu. Kalau ia sudah be-rani menghamburkan waktunya di masa muda, maka ia tergolong orang yang sudah menyia-nyia-

kan kehidupannya.Dara kelahiran Sumenep, 26

Mei 1992 tersebut mengungka-pkan bahwa semua orang me-mang punya masa lalu, tetapi ia sudah lewat. Kita sudah tidak berdaya dengan masa lalu. Yang berdaya hanyalah masa depan. “Karena itu, kita harus selalu berusaha agar keluar dari masa lalu itu menuju masa depan yang lebih cerah. Jangan sam-pai masa lalu merusak hari masa kita hari,” jelasnya.

Perempuan yang mengidola-kan sosok Agnes Monica terse-but ingin sekali punya masa depan yang cerah. Ia tidak ingin panik menghadapi masa depan. Memang tanah kian mahal, pekerjaan pun sulit didapat, ta-kut tidak mendapat jodoh, dan lainnya. Namun, kata perem-puan yang akrab disapa Mery itu mengungkapkan bahwa masa lalu dan masa depan kuncinya adalah hari ini. “Seburuk apa-pun kita di masa lalu, kalau hari ini kita benar-benar mencoba untuk kembali meniti hari dan mulai menata diri, bukan tidak

mungkin semua keburukan itu akan terhapuskan. Mari kita be-lajar untuk memikirkan sesua-tau yang tidak pasti, tinggalkan dulu yang pasti-pasti,” tambah perempuan yang doyan makan bakso tersebut.

Sayangnya, dalam hemat mahasiswi semester akhir itu, banyak dari kita merusak hari ini dengan masa lalu. Dulu ge-lap sekarang putus asa, sehingga kita tidak mendapat apapun. Dahulu berlumur utang, seka-rang tidak bangkit, tentu utang tidak kan terlunasi. Sungguh heran melihat orang yang punya cita-cita, tapi tidak melakukan apapun pada hari ini. Padahal hari ini adalah saatnya kita me-nanam benih, dan masa depan adalah waktu untuk memanen. Maka mana mungkin kita bisa memanen bila kita malas mena-nam benih. Karena itu, siapa pun yang ingin tahu masa depannya, maka lihatlah apa yang dilaku-kannya sekarang.

Karena itu, bagi perempuan yang punya impian menjadi pe-nari profesional itu, terlalu bo-

doh andai kita mau melakukan sesuatu yang sia-sia. Detik demi detik harus kita tanam sebaik mungkin, karena inilah bibit yang buahnya akan kita petik di masa depan. Kalau kita terbiasa berhati-hati dalam berbicara, dalam bersikap, dalam mengam-bil keputusan, dalam menjaga pikiran, dalam menjaga hati, maka kapan pun malaikat maut menjemput, kita akan selalu siap.

Mery hendak mengatakan bahwa yang dapat kita laku-kan agar masa depan kita ce-rah dengan memupuk ilmu dan wawasan. Orang-orang yang tidak suka menuntut ilmu, maka imannya tidak akan bertam-bah. Bila iman tidak bertambah, maka hidup pun akan mudah goyah. Usaha itu pun mulai ter-bayar, selain sudah mulai sibuk menatap asa dan cita dengan mengurus tugas akhir skripsi, ia terus mengasah potensi dirinya dalam dunia seni tari. Bahkan tetap aktif ikut menari di sang-gar tari tradisional.

=SYAMSUNI

Kita pasti akan bersepakat bahwa orang yang paling rugi adalah orang yang diberikan modal, tapi ia sia-siakan. Iya,

modal kita hari ini adalah bagaiman kita bisa mengharga

masa demi cita.