e Paper Koran Madura 10 April 2015

32
[email protected] 0328-6770024 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 JUMAT Saya Sering Ditusuk dari Belakang Megawati: Berita Nasional|3

description

e Paper Koran Madura

Transcript of e Paper Koran Madura 10 April 2015

Page 1: e Paper Koran Madura 10 April 2015

KORAN MADURASELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV 1

[email protected]

0328-677002410 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000JUMAT

Saya Sering Ditusuk dari BelakangMegawati:

Berita Nasional|3

Page 2: e Paper Koran Madura 10 April 2015

KORAN MADURAJUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV2 Berita Utama

RDP tersebut berlangsung di Ruang Rapat Komisi III dipimpin oleh Ketua Komisi III Aziz Syamsuddin , Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (9/4).

Semua pimpinan KPK kompak hadir dalam rapat kali ini. Mereka adalah Tau-fiequrachman Ruki, Johan Budi, Indriyan-to Seno Aji. Juga dua pimpinan definitif Adnan Pandu Praja dan Zulkarnain. Mere-ka kompak mengenakan batik berwarna kompak.

Setelah penjelasan singkat dari KPK dan PPATK, para anggota dewan juga menggali rekam jejak Komjen Badrodin Haiti lewat catatan yang dimiliki KPK dan PPATK.

Anggota F-PKB Abdul Kadir Kar-ding menuturkan bahwa publik memiliki harapan yang besar ke Komjen Badrodin Haiti. Oleh sebab itu, Karding menanya-kan kriteria Kapolri ideal dan karakter kepemimpinan yang dinilai cocok. “Bu-tuh pandangan dari KPK maupun PPATK terhadap cakapolri seperti apa yang ideal bagi masyarakat. Kami ingin tahu kapolri seperti apa yang diharapkan oleh KPK

khususnya dalam urusan membangun sinergi kerja sama antar lembaga. Tipe watak kepemimpinan seperti apa yang di-inginkan KPK?” ujarnya.

Senada dengan Karding, anggota Fraksi PPP Arsul Sani mencari tahu krite-ria kapolri ideal dalam konteks TPPU. Hal ini ditanyakan untuk persiapan saat uji kelayakan nanti. “Apa yang harus kami ta-nyakan saat fit and proper test agar siner-gi antara PPATK dan Polri dalam pembe-rantasan TPPU bisa dibangun?” ujarnya.

Dalam penjelaskannya, Plt Ketua KPK Taufiequrrachman Ruki menegas-kan Badrodin Haiti tidak memiliki jejak apapun terkait dugaan kasus korupsi. KPK mengaku tidak pernah menerima laporan apapun dari masyarakat terkait dugaan korupsi yang dilakukan Badrodin. “KPK bekerja dari laporan publik. Sampai hari ini, tidak ada laporan khusus terkait Badrodin Haiti. Tapi, kalau besok ada (laporan), saya tidak tahu,” jelasnya.

Selain itu, berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan KPK terhadap semua saksi

dalam kasus apapun, pihaknya juga tidak mendengar nama Badrodin disebutkan dan diduga terlibat dalam suatu kasus yang tengah didalami. “Sampai saat ini belum ada saksi yang melibatkan nama Badrodin Haiti,” tukas dia.

Ruki juga mengapresiasi kepatuhan Badrodin dalam melaporkan harta ke-kayaannya kepada KPK. Tercatat, Badro-din sudah lima kali melaporkan harta kekayaannya. Meski dalam LHKPN 2013 terdapat kekurangan, hal tersebut su-dah disempurnakannya. “Badrodin Haiti patuh melaporkan harta kekayaannya dari A (permulaan) sampai dengan, B1, B2, B3, B4 dan B5 pada 2 Mei 2014. (Badrodin) selalu meng-update kekayaannya,” tu-turnya.

Selain itu, pihaknya juga tidak me-nemukan rekening yang terindikasi mencurigakan lantaran belum menerima laporan dari PPATK. “Kami belum me-nerima laporan yang mencurigakan dari PPATK,” ujarnya.

Senada dengan itu, Ketua PPATK Mu-hammad Yusuf juga mengatakan, tidak menemukan aliran transaksi mencuriga-kan. Pada Desember 2009 Badrodin sem-pat dilaporkan ke Bareskrim Polri. “Ditin-daklanjuti Bareskrim untuk penyelidikan, (ternyata) seluruh transaksi Rp3 miliar, semua bisa dipertanggungjawabkan sum-bernya. Dan sampai sekarang tidak dite-mukan hal yang bermasalah dari segi transaksi,” kata Yusuf. =GAM/ABD

JAKARTA - Penyidik Kejaksaan Agung menahan mantan Kepala Unit Galangan Kapal (UGK) PT Pelindo I Medan, H, ter-sangka dugaan korupsi perbaikan docking kapal tunda bayu II perusahaan tersebut.

Penahanan itu berdasarkan Surat Perintah Penahanan Nomor: Print-45/F.2/Fd.1/04/2015, tanggal 09 April 2015, di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salemba Cabang Kejaksaan Kejaksaan Agung RI se-lama 20 hari, terhitung dari tanggal 9 April 2015 sampai 28 April 2015, kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Tony Tribagus Spontana di Jakarta, Kamis.

Sebelumnya yang bersangkutan menjalani pemeriksaan terlebih dahulu sejak Kamis pagi yang pokoknya menge-nai kronologis pelaksanaan perbaikan atau pergantian mesin induk kanan Kapal Tunda Bayu II yang diterima dari Gene-ral Manajer PT Pelindo I Cabang Dumai melalui sebuah kontrak perjanjian untuk kemudian di-subkontrak-kan kepada PT. Citra Pola Niaga Nusantara hingga pemba-yaran uang muka sebesar 30 persen.

Padahal, mesin pengganti tidak sesuai spesifikasi dan tidak dapat dimanfaatkan, kata kapuspenkum.

Sementara itu, ZB (General Manajer PT Pelindo I Cabang Dumai) yang sama-sama menjadi tersangka, tidak memenuhi pang-gilan penyidik untuk menjalani pemerik-saan dengan alasan ada kegiatan kedinasan dan memohon untuk dijadwalkan kembali pemeriksaannya sebagai tersangka.

Kapuspenkum menyebutkan peneta-pan keduanya sebagai Tersangka diawali dengan kegiatan pengoptimalan pengusa-haan Unit Galangan Kapal (UGK) pada PT. Pelindo I (persero).

General Manager Cabang Pelabuhan Dumai (Tersangka ZB) melakukan kontrak dengan Kepala Unit Galangan Kapal (UGK) PT. Pelindo I Medan (Tersangka Hartono) untuk pekerjaan perbaikan/pergantian (General Overhaul) mesin induk kanan Kapal Tunda Bayu II.

Selanjutnya Tersangka H tidak me-laksanakan pekerjaan tersebut, melainkan menyerahkannya kepada PT. Citra Pola Niaga Nusantara serta dalam proses pelak-sanaan ternyata spesifikasi mesin tidak sesuai dengan spesifikasi namun tetap dilakukan pembayaran untuk uang muka sebanyak 30 persen.

“Terdapat kerugian negera sebesar Rp1,7 miliar mengingat hingga saat ini, mesin pergantian yang tidak sesuai spesi-fikasi itu tidak dapat dimanfaatkan untuk perbaikan/pergantian (General Overhaul) mesin induk kanan Kapal Tunda Bayu II,” katanya.=ANT/RIZA FAHRIZA

PENINDAKAN KORUPSI

Kejagung Tahan Tersangka Korupsi Pelindo

KPK: Tak Ada Rekening Gendut Badrodin Haiti

JAKARTA- Komisi III DPR menggelar Rapat Dengar Penda-pat (RDP) dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menggali informasi tentang kriteria Calon Kapolri yang ideal. Rekam jejak Komjen Badrodin Haiti sebagai calon tunggal Kapolri juga ditanyakan.

Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti mengikuti Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (2/4). Rapat tersebut membahas soal kinerja Polri, penggunaan anggaran, serta persiapan tes uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri.

ant/yudhi mahatma

Page 3: e Paper Koran Madura 10 April 2015

KORAN MADURAJUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV 3PROBOLINGGO JUMAT 10 APRIL 2015

No. 0584 | TAHUN IV 3NasionalKORAN MADURA

”Bagi saya, politik juga harus bersendikan watak kejujuran. Sebab politik bukanlah prak-tik menang-menangan atas dasar kekuasaan. Itulah yang membuat saya terus bertahan, walaupun begitu banyak peng-khianatan, bahkan berulang kali, saya ditusuk dari belakang. Alhamdulillah, saya tetap ber-tahan, dan lolos dari berbagai cobaan. Kuncinya hanya satu,

berpolitiklah dengan keyakinan, kejujuran, penuh idealisme, dan memegang teguh prinsip peng-abdian. Dengannya kalian pun akan memiliki kesabaran revolu-sioner,” ujar Mega.

Selain itu, Megawati juga menyindir manuver penumpang gelap yang melakukan gera-kan deparpolisasi. Mereka ingin memisahkan Presiden Joko Wido-do dan Wakil Presiden Jusuf Kalla

dengan partai pengusung yakni; PDI Perjuangan, Partai Nasional Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hati Nurani Rakyat serta Partai Keadilan dan Persatu-an Indonesia.

Gerakan deparpolisasi, ka-tanya, selalu mengatasnamakan independensi, dan bahkan me-nyebut partai politik adalah be-ban demokrasi. Putri pertama mendiang Presiden Sukarno itu pun tak memungkiri adanya ber-bagai kelemahan di partai politik saat ini.

Namun dia mengaku tak rela jika disebut bahwa partai politik hanya sebagai ornamen demokra-si, dan sekadar alat tunggangan kekuasaan politik. “(Itu) sama saja mengerdilkan makna dan arti kolektivitas partai yang berasal dari rakyat,” katanya.

Mega yakin bahwa gerakan deparpolisasi ini tidak berdiri sendiri melainkan ada simbiosis antara kekuatan anti Partai dan kekuatan modal. “Mereka ada-lah kaum oportunis. Mereka tidak mau berkerja keras membangun Partai. Mereka tidak mau mengor-ganisir rakyat, kecuali menunggu, menunggu, dan selanjutnya me-nyalip di tikungan,” kata Presiden ke-5 Indonesia itu.

Megawati kemudian berkisah tentang perjalanan panjang-nya membangun PDI Perjua-ngan hingga sebesar ini. Mega mengaku berjibaku selama 20 tahun untuk membesarkan PDI Perjuangan. “Satu hal lagi terkait perenungan perjalanan politik saya, sejak masuk partai selalu menjadi anggota biasa, mengibarkan perjuangan hing-ga kemudian sampai jadi ketua umum,” katanya.

Selama itu pula Mega memang teguh prinsip dan menghikmati politik sebagai dedikasi hidup. Kesabaran revolusioner, bagi Mega, bukan hanya berdiam diri namun mengandung daya juang, dan terus bergerak, bergerak, dan bergerak maju. Itulah sifat revolu-sioner yang terus dipegang Mega hingga kini.

Rupanya kesabaran revolu-sioner Mega ini berbuah manis, dia bisa bertahan mesti terus di-gempur dari berbagai penuru oleh orang-orang pragmatis. =GAM/ABD

BALI - PDI Perjuangan tak perlu menunggu berhari-hari untuk menentukan siapa ketua umum. Seperti diperkirakan sebelumnya, Hj Dyah Permata Megawati Setyawati Soekar-noputri atau yang lebih dikenal dengan nama Megawati Soekar-noputri terpilih kembali secara aklamasi menjadi ketua umum PDI Perjuangan periode 2015-2020 dalam sidang paripurna Kongres IV PDI Perjuangan di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Kamis (9/4).

Sidang paripurna dalam Kong- res IV PDI Perjuangan yang di-pimpin oleh Frans Lebu Raya, kader PDI Perjuangan yang kini menjabat Gubernur Nusa Teng-gara Timur (NTT) berjalan mulus.

Dari pantauan Koran Madu-ra, proses sidang paripurna ini berjalan tertib. Selama sidang berjalan, tak ada interupsi dari kader partai. Semua rencana berjalan lancar.

Begitu palu diketok, ratusan peserta kongres langsung ber-sorak. Suara gemuruh peserta kongres yang hampir berjumlah 2000 orang ini kembali membaha-na di ruangan Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, saat pimpian sidang meminta persetujuan pe-serta Kongres. “Apakah kita se-mua aklamasi?” tanya Frans.

Seluruh peserta menjawab “Aklamasi, Setuju!”

Mendengar seluruh peserta setuju aklamasi, Frans langsung mengetuk palu. “Forum Kongres IV telah aklamasi menetapkan Ibu Megawati Soekarnoputri se-bagai Ketua Umum PDI Perjua-ngan 2015-2020. “Kita ucapkan selamat kepada Ibu Megawati yang bersedia mau berkorban untuk memimpin partai ini,” kata Frans.

Mega juga akan mendapat ke-

wenangan penuh menjadi forma-tur tunggal menyusun pengurus lima tahun ke depan. Termasuk wewenang untuk mengambil keputusan penting demi me-nyelamatkan partai dan negara. “Memberikan kewenangan ke-pada Ibu sebagai formatur tung-gal 2015-2020 beri kewenangan hak prerogatif untuk mengambil keputusan penting demi me-nyelamatkan partai,” ujar Frans.

Ketua Panitia Kongres, I Wayan Koster mengaku Mega-wati adalah sosok sentral yang sangat dibutuhkan PDI Perjua-ngan saat ini. Dibawah kepe-mimpinan Megawati, PDI Per-juangan tumbuh menjadi partai yang solid. “Ibu Megawati telah ditetapkan sebagai ketua umum secara aklamasi. Terima kasih pada Bu Megawati yang bersedia dan mau berkorban untuk partai ini,” kata Koster.

Usai pemilihan, sidang dilan-jutkan dengan pelantikan Mega-wati sebagai ketua umum. Pros-esi dilakukan dengan pembacaan sumpah jabatan oleh Megawati yang dipandu oleh Frans.

Megawati sendiri tidak men-yangka bakalan terpilih kembali. “Saya tidak menyangka akan di-minta kembali,” kata Megawati mengawali pidatonya.

Sebelumnya, Kongres secara mulus menyetujui Laporan Per-tanggungjawaban Megawati.

Megawati atau biasa disapa dengan panggilan “Mbak Mega” lahir di Yogyakarta 23 Januari 1947 adalah Presiden Indonesia yang kelima Indonesia.

Mega merupakan presiden wanita Indonesia pertama dan anak dari presiden Indonesia per-tama, Soekarno, yang kemudian mengikuti jejak ayahnya menjadi Presiden Indonesia. =GAM

Megawati: Saya Sering Ditusuk dari BelakangBALI-Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik yang syarat dengan sindiran saat pembukaan Kongres IV PDI Perjuangan di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur Bali, Kamis (9/4). Dalam pidatonya, Megawati mengung-kap kerap ditusuk dari belakang oleh sejumlah pihak. Semua pengkhianatan itu, terjadi hanya karena ambisi politik yang berwatakkan kekuasaan semata.

KONGRES PDIP

Megawati Ketum PDIP 2015-2020

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dipandu pimpinan sidang Frans Lebu Raya mengucapkan sumpah pengangkatan saat Kongres IV PDI Perjuangan di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali, Kamis (9/4).

Page 4: e Paper Koran Madura 10 April 2015

KORAN MADURAJUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV 84 Nasional

JAKARTA - Mantan Direktur Jenderal Pajak Darmin Nasution mengatakan upaya paling realistis yang harus dilakukan Direktorat Jen-deral Pajak saat ini adalah menjaga realisasi penerimaan pajak agar tidak meleset terlalu jauh dari target.

Darmin dalam rapat dengar pendapat dengan Badan Anggaran DPR membahas soal pajak di Jakarta, Kamis, menjelaskan hal itu harus diupayakan karena target penerimaan pajak sebesar Rp1.244,7 triliun diperkirakan sulit tercapai.

"Harus ada jalan, agar target ini tercapai. Tapi, yang paling realistis buat kita adalah mengupayakan 'shortfall'nya jangan terlalu besar. Karena kalau terlalu besar dan tidak terkendali, akan menyebabkan munculnya persoalan lain," ujarnya.

Darmin mengatakan mengumpulkan pajak di tahun 2015 sulit dilakukan, karena ekonomi global sedang menurun sehingga menyebab-kan harga komoditas tidak lagi kompetitif. Selain itu, waktu yang ada bagi otoritas pajak untuk melakukan pembenahan sangat sedikit.

"Sekarang ini membalikkan tendensi perpajakan yang tumbuh melambat menjadi meningkat tidak mudah, karena ada persoa-lan 'trust' dari pegawai dan ekonomi yang menurun, jadi pertumbuhan penerimaan pajak dipastikan melambat," ujar Dirjen Pajak periode 2006-2009 ini.

Ia bahkan memperkirakan potensi "short-fall" pajak tahun 2015 bisa mencapai Rp180 triliun, meskipun Direktorat Jenderal Pajak melakukan berbagai upaya pembenahan dan perbaikan yang sangat ekstra, karena faktor tekanan global tersebut.

"Saya tidak menganggap melalui 'extra effort' penerimaan bisa tercapai, karena yang bisa dilakukan adalah mengecilkan 'short fall'nya. Selain itu, 'tax ratio' kita kecende-rungannya bukan naik, tapi malah menurun. Artinya pengumpulan pajak lebih lambat dari perkembangan generik ekonomi," ujarnya.

Untuk itu, Darmin memberikan apresiasi terhadap berbagai upaya terobosan dalam ekstensifikasi dan intensifikasi, termasuk ren-cana untuk memberlakukan kembali kebijakan "sunset policy", setelah terbukti bisa membantu pencapaian target penerimaan pada 2008.

Namun, ia mengingatkan pelaksanaan "sunset policy" harus diikuti dengan masa persiapan yang memadai, serta fokus pada sektor-sektor tertentu agar tidak menimbul-kan kegelisahan dari Wajib Pajak dan resis-tensi yang merugikan negara.

"Tahun 2008, hanya tiga sektor yang men-jadi fokus 'sunset policy' industri kelapa sawit, batubara dan konstruksi. Ini dulu dilakukan karena kita punya 'benchmark' dari riset dan data. Sekarang kalau mau dilakukan (lagi) harus ada persiapan," kata Darmin.

=ANT/SAT/RAH

PAJAK

Target Penerimaan Harus Diupayakan Tidak Meleset

"Dari hasil perkembangan penyidikan telah ditemukan bukti permulaan yang cukup terhadap keterlibatan Irwan Hendarmin (IH) sehingga berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor: Print-22/F.2/Fd.1/04/2015, tanggal 7 April 2015, menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka," kata Kepala Pu-sat Penerangan Hukum (Ka-puspenkum) Kejagung Tony Tribagus Spontana di Jakarta,

Kamis.Sebelumnya, kata dia,

penyidik sudah memanggil tersangka IH sebagai saksi, namun mangkir dari panggi-lan. Sedangkan pada Kamis, penyidik memeriksa dua saksi lainnya, yakni Triyono, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Acara Siap Siar Lembaga Penyiaran Pub-lik (LPP) TVRI Tahun Ang-garan 2012 Tahap I dan Eddy Mahmudi Effendi, Direktur

Keuangan Lembaga Penyiar-an Publik (LPP) TVRI.

Saksi Triyono hadir me-menuhi panggilan penyidik sekitar pukul 09.00 WIB, dan pemeriksaan pada pokoknya mengenai kronologis proses dan mekanisme pelaksanaan kegiatan Pengadaan Acara Siap Siar Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI Tahun Anggaran 2012 tahap I di bu-lan Juni 2012 untuk 5 paket pekerjaan serta pelaksanaan-nya.

Yakni, Video Music Inter-nasional yang dimenangkan oleh PT. Media Arts Image, Animasi Indonesia yang di-menangkan oleh PT. Arum Citra Mandiri, Film Sinema yang dimenangkan oleh PT. Kharisma Stavision Plus, Si-netron Komedi yang dime-nangkan oleh PT. Kreasi Imaji

Nusantara, dan Animasi A-sing yang dimenangkan oleh PT. A Man International.

Saksi Eddy Mahmudi Ef-fendy diperiksa pada pokokn-ya mengenai kronologis perencanaan anggaran atas kebutuhan penyiaran di LPP TVRI termasuk penunjukan Tersangka Yulkasmir (Y) sebagai Pejabat Pembuat Komitmen dalam kegiatan Pengadaan Acara Siap Siar Lembaga Penyiaran Pub-lik (LPP) TVRI Tahun Ang-garan 2012 serta laporan hasil pelaksanaan kegiatan tersebut (Saksi Eddy Mach-muddi).

Dalam kasus tersebut, penyidik Kejagung sudah me-netapkan tiga tersangka di antaranya komedian terkenal Betawi, Mandra.

=ANT/RIZA/RAH

Direktur Program TVRI Tersangka Telah Ditemukan Bukti Permulaan yang Cukup

JAKARTA - Kejaksaan Agung menetapkan Direktur Program dan Bidang Lembaga Penyiaran Publik (LPP) pada 2012 Irwan Hendarmin sebagai tersangka baru dugaan korupsi kegiatan pengadaan acara siap siar pada TVRI sebesar Rp 47,8 miliar.

PENERIMAAN SEKTOR PAJAK. Mantan Dirjen Pajak Darmin Nasution (kiri) dan pengamat perpajakan Darussalam (kanan) mengikuti rapat dengar pendapat dengan Badan Anggaran DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (9/4). Rapat tersebut membahas pandangan dan pendapat umum tentang mengejar potensi penerimaan dari sektor pajak.

Page 5: e Paper Koran Madura 10 April 2015

KORAN MADURAJUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV 5LINTAS NUSANTARA Lintas JatimPROBOLINGGO JUMAT 10 APRIL 2015

No. 0584 | TAHUN IV 5EkonomiKORAN MADURA

TOLAK KENAIKAN HARGA BBM. Mahasiswa yang tergabung dalam Forom Studi Issu-Issu Strategis berunjuk rasa di bawah Jembatan Layang Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (9/4). Dalam aksinya mereka memprotes kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak yang dianggap merugikan masyarakat ekonomi lemah.

Karena itu, OJK mengategori-kan bisnis MMM ini illegal. Apalagi MMM ini tidak memiliki struktur organisasi dan penanggungjawab kegiatan dan hanya menggunakan sarana internet dengan server di luar negeri. “Banyak pertanyaan dan kekhawatiran masyarakat ter-

hadap dana yang digunakan untuk mengikuti kegiatan MMM (disam-paikan melalui media sosial dan Financial Customer Care Otoritas Jasa Keuangan (FCC OJK),” tuturn-ya.

Untuk mencegah agar poten-si risiko tidak menjadi hal yang

merugikan masyarakat, maka OJK dan Satgas Waspada Inves-tasi menyampaikan permintaan pemblokiran situs internet yang digunakan dalam kegiatan MMM kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Tidak hanya itu saja, OJK juga berkoordinasi dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Langkah ini diperlukan agar masyarakat tidak dirugikan di kemudian hari.

OJK menghimbau kepada masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan apapun dalam bentuk investasi agar se-lalu memperhatikan rasionali-tas, risiko, biaya, dan manfaat. Dalam kaitan ini, masyarakat dapat menyampaikan perta-nyaan dan meminta informasi kepada OJK melalui Layanan Konsumen Terintegrasi menge-nai penawaran investasi/ ajakan

pengelolaan uang yang menjan-jikan tingkat imbal hasil yang sangat tinggi di luar batas kewa-jaran.

Untuk itu OJK mengingatkan kembali agar masyarakat bersikap bijaksana dalam berinvestasi dan rasional dalam berinvestasi.

OJK lalu memberikan sejum-lah ciri-ciri investasi yang me-rugikan sepertyi kegiatan tidak ada izin usaha dari instansi yang berwenang, tidak adanya penje-lasan tentang underlying usaha kegiatan investasi, yang memenuhi aspek kewajaran dan kepatutan di setiap kegiatan investasi dan tidak adanya penjelasan tentang cara pengelolaan investasinya.

Disamping itu, ciri lainnya adalah tidak jelasnya struktur kepengurusan, struktur kepemi-likan, struktur kegiatan usaha, dan alamat domisili usaha, im-bal hasil di luar batas kewajaran;

dan kegiatan yang dilakukan me-nyerupai money game dan ponzi scheme yang sangat berisiko menyebabkan terjadinya kegaga-lan untuk mengembalikan dana masyarakat.

Langkah-langkah preventif yang telah dilakukan OJK selain edukasi dan penjelasan kepada masyarakat melalui berbagai media/sarana komunikasi, juga terus berkoordinasi dengan Sat-gas Waspada Investasi untuk terus memonitor dan menin-daklanjuti laporan masyarakat yang memenuhi kriteria terse-but di atas. “OJK mendorong masyarakat tetap bersikap kritis dan bijaksana dalam mengguna-kan uangnya, baik untuk kegia-tan investasi maupun kegiatan lain yang bersifat mempercaya-kan uangnya pada sistem atau pihak lain,” pungkasnya

=GAM

OJK: MMM Berpotensi Merugikan Masyarakat JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Sat-gas Waspada Investasi mengidentifikasi bahwa kegiatan menggerakkan dana masyarakat oleh Mavrodi Mondial Moneybox atau Manusia Membantu Manusia atau MMM atau nama lain yang serupa dengan kegiatan MMM ber-potensi merugikan masyarakat. Kegiatan yang dilakukan menyerupai money game dan ponzi scheme yang sa-ngat berisiko menyebabkan terjadinya kegagalan untuk mengembalikan dana masyarakat. “Selain itu, MMM ini tidak memiliki izin dari instansi yang berwenang, tidak ada kejelasan tentang bentuk badan hukum dan domisili hukum,” ujar Deputi Komisioner Manajemen Strategis I B, OJK, Joni Swastanto di Jakarta, Kamis (9/4).

Page 6: e Paper Koran Madura 10 April 2015

KORAN MADURAJUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV6 Ekonomi

Demikian disampaikan Man-tan Dirjen Pajak, Darmin Nasu-tion, di Gedung DPR, Senayan Ja-karta, Kamis, (9/4).

Menurutnya, defisit peneri-maan pajak yang sebesar Rp180 triliun tersebut belum pernah terjadi sepanjang sejarah di In-donesia. “Bagaimana mengelola shortfall besar supaya ABPN tetap berjalan. Orang pemerintah itu harusnya tahu, saya tidak perlu ajari pemerintahlah,” ujarnya.

Oleh sebab itu, diperlukan extra-extra efford dari pihak DJP agar penerimaan pajak tahun ini yang ditargetkan tumbuh 39% dari 2014 dapat terealisasi. Terle-bih penerimaan pajak dari eksplo-rasi minyak dan gas bumi merosot pada tahun ini karena anjloknya

harga minyak dunia.Dia mengungkapkan, bahwa

penerimaan pajak pernah tum-buh 33% ketika sunset policy diterapkan pada tahun 2008 si-lam, ketika Darmin menjabat sebagai Dirjen pajak. Dimana capaian tersebut juga didukung oleh adanya siklus booming har-ga minyak dunia.

Sementara berdasarkan per-hitungannya, pertumbuhan alami penerimaan pajak di tahun 2015 tidak lebih dari 12%. Angka terse-but hasil dari perhitungan laju pertumbuhan ekonomi prediksi pemerintah sebesar 5,7% dengan capaian inflasi 4,4% di tahun ini.

“Angkanya itu kira-kira 10,5%, yang namanya pertumbuhan generik itu kalau mau diproyeksi

itu GDP rill plus inflasi sehingga menjadi pendekatan PDB nomi-nal,” tukas Darmin.

Seperti diketahui, pemerinta-han menargetkan penerimaan pa-jak tahun ini mencapai Rp1.224,7 triliun, atau naik sekitar 39% dari realisasi tahun 2014 sebe-sar Rp895 triliun. Sedangkan jika penerimaan PPh minyak dan gas (Migas) dimasukkan maka target penerimaan pajak 2015 menjadi Rp1.489,3 triliun.

Menurutnya, adanya target pajak yang terlalu tinggi ini me-merlukan upaya ekstra yang se-lama ini didengungkan Ditjen Pajak. Namun demikian, extra effort yang biasa saja dirasa tidak akan memenuhi target pajak yang sebesar Rp1.224,7 triliun.

“Kalau sekarang extra efford tidak ada, malah melambat peneri-maan pajaknya. Kalau memang kita katakan ada extra effort-nya, seberapa besar dampaknya ke penerimaan pajak,” ujarnya.

Sementara itu, penerimaan pajak sampai dengan akhir Maret 2015, baru mencapai Rp170 trili-

un atau baru sekitar 10% dari to-tal target penerimaan pajak Ang-garan Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 yang sebesar Rp1.294,3 triliun.

Secara terpisah, Badan Angga-ran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) khawatir jika tar-get penerimaan pajak pada tahun 2015 tidak tercapai. Hal ini, di-anggap dapat menjadi boomerang secara politik. “Dulu kami selalu nanya target ini tercapai enggak dan jawabannya selalu sama pasti tercapai,” ucap Ketua Badan Ang-garan DPR Ahmadi Noor Supit di Gedung Parlemen Senayan, Jakar-ta, Kamis (9/4).

Menurutnya, jika target pajak sekira Rp1.296 triliun tidak terca-pai maka akan membuat boome-rang politik bagi pemerintah dan juga DPR. Terlebih lagi, ini merupakan tahun pertama peme-rintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Kenapa saya berkepen-tingan? Ini pemerintahan baru dan kita mengakomodir visi misi Presiden baru,” pungkasnya.

=GAM

Pajak 2015 Terancam Defisit JAKARTA - Realisasi penerimaan pajak pada tahun 2015 ini terancam akan mengalami shortfall sedikitnya sebe-sar Rp180 triliun atau 17,8% dari total penerimaan pajak Rp1.244,7 triliun (tanpa PPh Migas) dalam APBN-P 2015. Kondisi ini diperkirakan berdampak pada pelebaran de-fisit anggaran.

JAKARTA - Peredaran barang-barang palsu di pasa-ran semakin meningkat dan membuat persaingan usaha menjadi tidak sehat. Data Masyarakat Indonesia Anti Pe-malsuan (MIAP) menyebutkan, berdasarkan riset beberapa universitas di Indonesia atas tujuh industri, kerugian negara yang diakibatkan oleh pe-redaran produk palsu menca-pai Rp65,1 triliun pada tahun 2014. Karena itu, MIAP ber-sama Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (DJHKI) Kementerian Hukum dan HAM RI serta Asosiasi Pusat Belanja Indonesia (APPBI) meluncur-kan program Indonesia Clean Mall Award 2015 (ICMA 2015) atau penghargaan mal bersih Indonesia. “Melalui ICMA 2015 kami berharap mal di Jakarta dan Indonesia untuk berpar-tisipasi bagaimana program yang bekerjasama dengan mengedepankan hak kekayaan intelektual itu penting,” ujar Ketua MIAP Widyaretna Bue-nastuti, Kamis (9/4).

Program ini juga mengedu-kasi masyarakat untuk selalu berinovasi pada produk. Apalagi konsumsi masyarakat terus tumbuh.

Edukasi mengenai hak ke-kayaan intelektual bagaimana menumbuhkan inovasi anak bangsa jadi tidak hanya me-niru itu yang kita tumbuhkan,” lanjutnya.

Dia mengatakan, peserta yang mengikuti ICMA 2015 akan dinilai dan dimonitor partisipasinya selama kurun waktu dua minggu yakni 15 April-29 April 2015 sejak pe-ngumpulan surat partisipasi.

Adapun kriteria penilaian-nya meliputi aspek hukum dan sosial. Untuk aspek hukum meliputi tenan utama untuk tidak menjual atau mendis-tribusikan produk palsu atau bajakan. Kemudian sub tenan untuk tidak menjual dan mendistribusikan produk palsu atau bajakan.

Dari aspek sosial, bagaimana pusat perbelan-jaan melakukan kampanye yang berisi atau imbauan un-tuk peduli pada produk asli. Lalu ajakan dan sosialisasi secara berkelanjutan terkait anti pemalsuan.

“Tujuan utamanya kon-sumen untuk melakukan pembelian akan barang-barang yang diperlukan oleh para kon-sumen tersebut,” tandas dia.

=GAM

PRODUK PALSU

Negara Rugi Rp 65 Triliun

KERJA SAMA BRI-CITILINK. President and CEO Citilink Indonesia Albert Burhan (tengah) berjabat tangan bersama Direktur SDM Bank Rakyat Indonesia (BRI) Gatot Mardiwasisto (kedua kiri)Direktur Komersial Citilink Hans Nugroho (kiri), Direktur Keuangan Citilink Mega Satria (kanan) dan Direktur Kelembagaan BRI Muhammad Irfan (kedua kanan) usai melakukan penandatanganan kerja sama di Kantor Pusat BRI Jakarta, Selasa (7/4). BRI dan Citilink melakukan kerja sama mencakup pemberian fasilitas perbankan berupa kredit modal kerja, investasi, fasilitas sistem manajemen tunai dan pajak online (e-tax), fasilitas valas, BRI virtual account serta co-branding card.

Page 7: e Paper Koran Madura 10 April 2015

KORAN MADURAJUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584| TAHUN IV 7Lintas JatimBangkalanBangkalanBangkalan JUMAT 10 APRIL 2015

No. 0584 | TAHUN IV 7Lintas JatimKORAN MADURA

Menpan RB Sidak Puskesmas Ketabang

Tanpa menunggu lama, Yud-dy didampingi Direktur RSUD Dr Soetomo Dodo Anondo dan Kepala Dinas Kesehatan Kota

Surabaya Febria Rachmanita langsung memasuki semua ru-ang poli gigi, poli batra (pengo-batan tradisional), poli umum,

dan poli spesialis gigi anak."Di sini (Puskesmas Ketabang),

rata-rata berapa orang yang bero-bat?" tanya Menpan RB.

Kepala Puskesmas Ketabang Andrayani mengatakan per hari rata-rata 150 sampai 170 orang yang datang ke puskesmas. Ang-ka itu terbilang tinggi karena puskesmas tersebut memang

terletak di pusat kota dan pen-duduknya sangat padat.

Secara keseluruhan, Yuddy cukup puas dengan pelayanan di Puskesmas Ketabang. Dalam kunjungannya itu, menteri kela-hiran Bandung ini juga sempat mencoba aplikasi "e-Health".

Aplikasi tersebut memu-dahkan proses antrean karena keluhan pasien langsung ter-identifikasi sejak yang bersang-kutan menginput data dalam "e-Health".

"Semua sudah bagus. Saya berharap ini dipertahankan," ujar Yuddy.

Sementara, Kepala Dinkes Surabaya Febria Rachmanita mengaku tidak mendapat kabar sebelumnya bahwa Menpan RB akan mengunjungi Puskesmas Ketabang. Bahkan, wali kota se-dang menghadiri agenda di luar kota sehingga tidak dapat men-dampingi Menpan RB. "Saya ke-betulan tadi rapat di Dinas Ko-munikasi dan Informatika, terus dapat kabar Pak Menteri sidak. Makanya, saya langsung ke sini," katanya.

Menurut Febria, pelayanan di Puskesmas Ketabang menda-pat apresiasi positif dari Menpan RB. Tak hanya Puskesmas Keta-bang, puskesmas-puskesmas lain di Surabaya punya keunggulan masing-masing.

Kebetulan, di Puskesmas Ke-tabang ini yang menjadi andalan adalah poli spesialis gigi anak.

= ANT/ABDUL HAKIM

SURABAYA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Yuddy Chrisnandi menyem-patkan diri melakukan inspeksi mendadak di Pusat Kes-ehatan Masyarakat Ketabang, Kota Surabaya, Kamis (9/4).

ant/zabur karuruSIDAK MENTERI PANRB. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Yuddy Chris-nandi (kanan) didampingi Kepala IGD RSUD dr. Soetomo, Murtedjo (kedua kanan) berbincang dengan pasien ketika inspeksi mendadak di RSUD itu, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (9/4). Sidak tersebut guna melihat secara langsung pelayanan publik di RSUD dr. Soetomo.

AKIBAT BANJIR

Belasan Kilometer Aspal Rusak

TULUNGAGUNG - Belasan kilometer badan aspal di jalan raya menuju Pelabuhan Popoh, Tulungagung, Jawa Timur saat ini dalam kondisi rusak mengelupas pasca banjir bandang yang melan-da kawasan tersebut, Selasa (7/4), padahal infrastruktur jalan itu baru selesai dibangun akhir 2014.

Koresponden Antara di Tu-lungagung melaporkan, keru-sakan jalan memanjang mulai dari Desa Gamping, Kecamatan Campurdarat hingga Besole dan Besuki di Kecamatan Besuki yang berbatasan langsung de-ngan wilayah Pelabuhan Popoh.

Badan aspal baru yang memi-liki ketebalan sekitar 3-5 centim-eter mengelupas dengan kondisi pecah berantakan, diduga akibat tak kuat menahan gerusan arus banjir yang sempat melanda da-erah itu hingga ketinggian 1,5 meter.

"Sebagian sudah disingkirkan ke tepi jalan supaya tidak meng-ganggu apalagi melukai kenda-raan yang melintas serta pejalan kaki. Sebelumnya, serpihan as-pal itu sangat berbahaya karena pecahannya sangat tajam," tu-tur Andika, pekerja swasta asal perkampungan nelayan di Desa Sidem, Kecamatan Besuki.

Saat banjir terjadi, lanjut dia, sebagian besar kerusakan badan jalan tidak diketahui karena masih tertutup air.

"Kalau baru dibangun dan ru-sak, itu menandakan kualitas as-palnya jelek. Tanya kenapa pem-bangunan infrastruktur ini sangat buruk," kritiknya.

Keluhan bernada kekecewaan juga banyak dilontarkan sejum-lah warga Besole maupun Cam-purdarat, dua kawasan yang se-lama ini dikenal sebagai kawasan kampung wisata industri marmer tersebut.

Akibat kerusakan infrastruk-tur tersebut, kata Marjuki, salah seorang warga Desa Ngentrong, Besole, akses perekonomian ba-nyak terganggu.

Kerusakan diperkirakan akan semakin parah, mengingat in-tensitas lalu lalang kendara-an berat sangat tinggi sebagai konsekwensi distribusi aneka produk marmer maupun hasil industri perikanan dari Pelabuh-an Popoh.

= ANT/DESTYAN HANDRI SUJARWOKO

UJIAN NASIONAL

Tim Dindik Tinjau Kesiapan UN Online MADIUN - Tim pemantau

dari Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Jawa Timur meninjau sekolah-sekolah tingkat SMA sederajat di Kabupaten Madiun yang akan melakukan ujian nasional (UN) secara online atau dalam jaringan pada 13-16 April 2015.

Anggota tim pemantau dari Dinas Pendidikan Pem-prov Jatim, Binarti Nurdiyanti, mengatakan, peninjauan dan pemantauan dilakukan untuk mengetahui kesiapan sekolah yang akan menyelenggarakan UN dalam jaringan tersebut.

"Kesimpulan hasil penin-

jauan, semua sekolah sudah siap untuk melakukan UN online. Kami semua berharap saat pe-laksanaan nanti tidak ada ken-dala dan berjalan lancar," ujar Binarti kepada wartawan.

Pihaknya meminta sekolah-sekolah penyelenggara untuk meminimalkan masalah yang dapat timbul saat pelaksanaan UN dalam jaringan nanti. Jika ada kendala, diminta secepatnya melaporkan agar segera ditangani.

"Tim teknisi serta pihak sekolah harus siap 100 persen, sehingga jika ada halangan saat pelaksanaan ujian dapat segera diatasi," katanya.

Data Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun mencatat, terdapat tujuh sekolah tingkat SMA sederajat yang akan me-lakukan UN secara online atau dalam jaringan (daring) pada tahun 2015.

Ketujuh sekolah itu antara lain, SMA Negeri 1 Mejayan, SMA Negeri 2 Mejayan, SMA Negeri 1 Geger, SMK Negeri 1 Wonoasri, SMK Negeri 1 Geger, SMK PGRI 1 Wonoasri, serta SMK PGRI 1 Mejayan.

Binarti menjelaskan, nantinya paket soal ujian nasional online atau "computer based test" untuk tingkat SMA sederajat harus

diunduh terlebih dahulu. Untuk membukanya perlu kode khusus dari panitia pusat yang akan diberikan pada Senin (13/4).

Seperti diketahui, Kemente-rian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberlakukan teknis ujian baru, yaitu penger-jaan soal secara online. Namun, tidak semua siswa harus mengi-kuti ujian online, tetapi hanya 500 ribu siswa saja se-Indonesia yang lembaganya menyatakan siap. Sedangkan yang lain tetap mengerjakan ujian nasional dengan menggunakan lembar jawaban kertas.

= ANT/SLAMET AS/LOUIS RIKA

Page 8: e Paper Koran Madura 10 April 2015

KORAN MADURAJUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584| TAHUN IV 8 Lintas Jatim

Asyani Dituntut 1 Tahun PenjaraPengacara: Tuntutan untuk Asyani Dipaksakan

Pengacara Asyani menilai tuntutan jaksa penuntut umum terhadap kliennya dalam kasus dakwaan pencurian kayu jati mi-lik Perhutani dipaksakan, sehing-ga terlihat tidak lazim.

"Jaksa memaksakan menggu-nakan UU No. 18 Tahun 2013 ten-tang Pencegahan dan Pemberan-tasan Perusakan Hutan, namun di sisi lain terlihat ada aspek ke-manusian. Kalau memang ada as-pek kemanusiaan, harusnya tidak dilanjutkan perkara ini," kata Ide Prima Hadiyanto, pengacara Asy-ani, seusai sidang di Pengadilan Negeri Situbondo, Jawa Timur.

Jaksa menilai Asyani ter-bukti memuat, membongkar, mengangkut, mengeluarkan dan menguasai kayu hasil hutan tan-pa izin sesuai UU No. 18 Tahun 2013.

Menurut Prima, hal yang ter-lihat tidak lazim adalah hukuman percobaan yang dikenakan pada tuntutan hukuman di atas satu tahun. Padahal hukuman perco-baan itu biasanya dikenakan pada kasus dengan tuntutan di bawah satu tahun.

"Ini yang dinamakan pasal be-rat, kok ada hukuman percobaan," ujarnya.

Selain itu, Yudistira Nugroho, penasihat hukum lainnya, menilai ada ketidaklaziman dalam tuntu-tan itu, terutama pada denda dan kurungan, yakni denda Rp 500 juta dengan subsider 1 x kurung-an.

"Masak dendanya Rp 500 juta,

kurungan cuma satu kali 24 jam. Siapapun akan memilih kurungan lah, walau orang kaya sekalipun," tukasnya.

Ia kembali mengingatkan bahwa spirit dari UU No. 18 ta-hun 2013 adalah untuk menjerat kejahatan pembalakan kayu yang dilakukan oleh korporasi dengan kerugian dan kerusakan hutan massif, bukan perorangan seperti dalam kasus Asyani.

Menghadapi tuntutan itu, tim pengacara Asyani akan me-lakukan pembelaan pada sidang berikutnya yang akan disam-paikan pada Senin (13/4) pekan depan.

Asyani dihadapkan ke muka hukum atas tuduhan memiliki kayu jati dari hasil hutan Perhu-tani di Jatibanteng, Kabupaten Situbondo. Sebelumnya, ibu em-pat anak yang ditinggal mati sua-minya sekitar empat tahun lalu itu mendekam di tahanan Lapas Situbondo selama sekitar tiga bu-lan.

Asyani ditahan di Lapas Situbondo bersama dengan tiga tersangka lainnya, yakni Ruslan (menantu Asyani) yang mengangkut kayu, Abdussalam (sopir pikap) dan Cipto (pemilik rumah tempat menyimpan kayu milik Asyani).

Keempatnya ditangguhkan penahanannya setelah Bupati Situbondo Dadang Wigiarto pada pertengahan Maret lalu menjadi penjamin.

= ANT/MASUKI M ASTRO/DIK

SITUBONDO – Jaksa penuntut umum menuntut ter-dakwa Asyani (63) hukuman satu tahun penjara dan masa percobaan 18 bulan pada sidang di Pengadilan Negeri (PN) Situbondo, Jawa Timur, Kamis (9/4). Se-lain itu, Asyani juga dituntut denda Rp 500 juta dan subsider berupa 1 kali kurungan.

ant/senoTUNTUTAN ASYANI. Suasana sidang saat pembacaan tuntutan Asyani (63), terdakwa kasus pencurian kayu jati milik Per-hutani, tanpa dihadiri oleh terdakwa dan hanya diwakili oleh penasehat hukum di PN Situbondo, Jawa Timur, Kamis (9/4).

HINDARI PENYELEWENGAN ANGGARAN

BPJS Malang Gandeng Kejari MALANG - Badan Penye-

lenggara Jaminan Sosial Ke-sehatan Cabang Malang, Jawa Timur, menggandeng Kejaksaan Negeri untuk menghindari penyelewengan anggaran yang dikucurkan Pemerintah Pusat bagi pasien pengguna kartu un-tuk berobat.

Kepala BPJS Malang Biman-toro, mengemukakan, kucuran anggaran dari Pemerintah Pusat untuk klaim rumah sakit, puskes-

mas, dan dokter pribadi yang menerima pasien pengguna kartu BPJS itu pada tahun ini sebesar Rp 200 miliar.

"Oleh karena itu, pelak-sanaannya di lapangan harus dikawal ketat dan Kejari bakal mendampingi serta mengawal penanganan masalah hukum Bidang Perdata maupun Tata Usaha Negara, baik di dalam maupun di luar pengadilan. BPJS merupakan badan hukum

dan bekerja sesuai dengan pera-turan perundang-undangan, namun kami tidak begitu paham terkait masalah hukum, sehing-ga kami menggandeng Kejari," katanya, Kamis (9/4).

Pendampingan yang bisa dilakukan Kejari terhadap BPJS, bisa dalam bentuk konsultasi dan bantuan hukum serta penga-walan pelaksanaannya. "Kami berharap pelaksanaan kucuran dana yang diwujudkan untuk

klaim penanganan pasien BPJS di rumah sakit, puskesmas dan dokter pribadi itu sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku," ucapnya.

Sementara Kepala Kejari (Kajari) Malang, Hendrizal Husni, mengaku sampai saat ini belum ada indikasi adanya penyelewengan anggaran (dana) BPJS. Namun demikian, Kejari akan terus melakukan penga-wasan dan pengawalan lebih optimal dan seksama.

"Kejari juga akan ekstra hati-hati dan waspada dalam menga-wal dan BPJS ini karena jumlah-nya tidak sedikit, yakni sekitar Rp

200 miliar, apalagi dana ini me-rupakan dana masyarakat yang diplot untuk jaminan layanan kesehatan mereka, jangan sampai diselewengkan atau peruntukan-nya tidak tepat sasaran," kata Kajari.

Karena sudah menandatan-gani nota kesepahaman (MoU) dengan BPJS, Kejari tidak hanya mengawal pelaksanaan dan kucuran dana untuk pasien BPJS saaja, tetapi juga melakukan sosialisasi terkait BPJS kepada masyarakat luas agar lebih pa-ham dan segera menjadi peserta BPJS.

= ANT/ENDANG SUKARELAWATI

Page 9: e Paper Koran Madura 10 April 2015

KORAN MADURAJUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584| TAHUN IV 9Lintas Jatim

Penyuapan Pesepak Bola Belum Terbukti

"Sampai selesainya pemerik-saan oleh penyidik, belum ada bukti menguatkan bahwa yang bersangkutan menyuap sehing-ga dia (Johan Ibo) diperbolehkan pulang," ujar Kasat Reskrim Pol-restabes Surabaya AKBP Takdir Mattanette kepada wartawan di Surabaya, Kamis (9/4).

Kendati demikian, pihak-nya belum menutup kasus ini dan memproses pemeriksaan lanjutan dengan akan memang-

gil beberapa saksi.Perwira menengah itu

menjelaskan dari hasil pemerik-saan sementara, polisi belum menemukan bukti yang cukup kuat untuk menetapkan Johan Ibo sebagai tersangka.

"Sejauh ini belum ada pem-berian sejumlah uang, kemudian tidak ada pejabat yang disuap dan berefek untuk kepentingan publik," tukasnya.

Hal senada dikatakan Kanit

Jatanras Polrestabes Surabaya AKP Dewa Putra Yoga ketika dikonfirmasi. Ia mengatakan polisi tak memiliki hak menahan karena belum cukup alat bukti.

"Unsurnya kurang kuat sehingga tidak bisa ditindak se-cara pidana dan belum ada pasal yang menjeratnya," kata Dewa.

Menurut dia, salah satu unsur penyuapan adalah pejabat yang disuap dan mengganggu kepentingan publik, namun dua unsur tersebut tidak ditemukan dalam kasus Ibo yang selama karirnya pernah merumput bersama Persebaya dan Arema Indonesia tersebut.

Ketika dikonfirmasi terpisah, Kapolrestabes Surabaya Kombes

Pol Setija Junianta mengatakan pihaknya melakukan tahapan pemeriksaan sesuai prosedur dan pihaknya pun menyerahkannya ke penyidik.

"Belum ada laporan dari penyi-dik ke saya dan pemeriksaannya sudah sesuai prosedur," tukas per-wira menengah yang dalam waktu dekat ini menempati posisi baru sebagai Kalemdiamas Bin Kerma-diamas STIK Lemdikpol itu.

Sebelumnya, kasus dugaan penyuapan ini terbongkar setelah sejumlah pemain Pusamania Bor-neo melaporkan Ibo ke manaje-men terkait adanya pesan singkat ke ponselnya yang meminta mereka mengalah dan menjanji-kan imbalan saat laga melawan tuan rumah Persebaya di lanjutan kompetisi Liga Indonesia 2015, Rabu (8/5) malam.

Manajemen Pusamania Bor-neo yang mengetahuinya lang-sung menyergap Ibo di sebuah restoran cepat saji di kawasan Ja-lan Basuki Rahmat Surabaya dan membawanya ke pihak berwajib.

= ANT/FIQIH ARFANI

SURABAYA - Tim penyidik Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya menyatakan dugaan pe-nyuapan yang dilakukan mantan pesepak bola Johan Ibo kepada sejumlah pemain Pusamania Borneo belum terbukti.

TAK BERIZIN

Dinsos Tertibkan Tempat Kos

JEMBER - Dinas Sosial Kabu-paten Jember, Jawa Timur, me-nertibkan rumah kos yang tidak berizin dan tidak sesuai dengan peruntukannya di kawasan kam-pus daerah ini.

"Petugas melakukan inspeksi mendadak (sidak) di delapan tempat kos di kawasan Kampus Universitas Jember dan Kampus Universitas Muhammadiyah Jember di Kelurahan Sumbersari," kata Kepala Dinas Sosial Jember Eko Heru Sunarso usai melaku-kan sidak di sejumlah kos-kosan di Kabupaten Jember.

Menurut dia, sidak tersebut di-lakukan sekaligus untuk sosialisasi tentang izin rumah pemondokan berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 2008 ten-tang Rumah Pemondokan.

"Kami ingin menertibkan ru-mah kos-kosan yang tidak berizin karena dikhawatirkan rumah terse-but digunakan tidak sebagaimana mestinya yang melanggar norma agama dan sosial," tuturnya.

Berdasarkan hasil sidak, lanjut dia, terdapat beberapa kos-kosan putri dan putra yang belum berizin karena tidak ada stiker resmi rumah pemondokan dari Dinas Sosial Jember.

"Petugas juga mendapati laki-laki yang berada di dalam kamar rumah kos-kosan putri, bahkan saat diminta identitas lelaki tersebut tidak memiliki KTP atau identitas lainnya," paparnya.

Sidak yang dilakukan petugas Dinsos bersama polisi dan petu-gas Satpol PP Jember tersebut menyisir dari kawasan rumah kos-kosan di Jalan Brantas, Jalan Halmahera, dan Karimata.

"Sebenarnya kami rutin mela-kukan sosialisasi dan sidak ke ru-mah pemondokan untuk mengecek apakah izin yang dimiliki rumah kos tersebut digunakan sesuai peruntukkannya atau tidak," ucap mantan Camat Silo itu.

Eko Heru menjelaskan banyak rumah kos-kosan yang tidak me-miliki induk semang dan dibiar-kan mahasiswa yang menempati kos-kosan itu bebas keluar masuk membawa teman lelaki atau te-man perempuannya.

"Kami menyayangkan pemilik rumah pemondokan yang terke-san acuh tak acuh terhadap per-soalan itu, bahkan mereka tidak mau tahu aktivitas yang dilaku-kan mahasiswa yang menempati rumah kos tersebut," ujarnya.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH

ANTISIPASI KECELAKAAN

Pengendara Mendapat Helm Gratis TULUNGAGUNG - Jajaran

Kepolisian Resor Tulungagung, Jawa Timur, membagikan puluh-an helm gratis bagi pengendara roda dua yang melintas di jalan raya alun-alun setempat, seba-gai bagian kampanye tertib lalu lintas serta mengantisipasi risiko kecelakaan di jalanan.

Pewarta di Tulungagung me-laporkan pembagian helm gratis itu dipimpin langsung oleh Ka-polres Tulungagung AKBP Basto-ni Purnama yang didampingi se-jumlah jajaran perwira setempat.

Acara yang dikemas melalui kegiatan Operasi Simpatik Se-meru 2015 dan menjadi rangka-ian program Jatim Peka 2015 itu dimulai sekitar pukul 08.30 WIB hingga selesai, Kamis (9/4).

Kapolres Bastoni memulai kegiatan dengan memasangkan helm pelindung berstandar SNI pada satu pengendara dewasa, di-lanjutkan pada seorang penump-ang anak-anak yang keduanya ke-dapatan tidak mengenakan helm pengaman. "Pembagian helm gra-tis ini dimaksudkan untuk men-jaga keselamatan dan keterti-ban lalu lintas di Tulungagung," terang Bastoni setelah kegiatan.

Ia memastikan Operasi Sim-patik Semeru 2015 akan gencar mereka lakukan dalam dua pekan ke depan.

Sasaran utama operasi yang bertujuan mengampanyekan program tertib berlalu lintas dan

keselamatan berkendara itu, kata Bastoni, adalah untuk menekan angka kasus kecelakaan lalu lin-tas maupun korban jiwa yang ditimbulkannya.

Ia mencontohkan kasus se-jenis yang terjadi pada kurun 2014. Dari lebih 300 kasus ke-celakaan lalu lintas yang di-tangani jajaran Satlantas Tu-lungagung selama periode Januari-Desember 2014, ungkap dia, total ada 152 korban di anta-ranya meninggal dunia.

Tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas yang terjadi, menurut Bastoni, sebagian besar disebab-kan sikap abai pengendara dalam menggunakan helm pengaman kepala.

Kalaupun sudah banyak yang mengenakan pelindung kepala, kata dia, helm yang digunakan ditengarai belum berstandar na-sional Indonesia (SNI) atau ka-rena tata cara penggunaan yang tidak tepat. "Pakai helm tapi tali pelindungnya tidak di-"klik" apa gunanya. Karena itulah kami, jaja-ran Kepolisian Tulungagung hari ini mengampanyekan penggunaan helem secara benar melalui prog-ram tertib berlalu lintas," ujarnya.

Senada dengan itu, Kasat lan-tas Polres Tulungagung AKP Rini Pamungkas menjelaskan salah satu fokus sasaran pembagian helm yang mereka lakukan ada-lah untuk kelompok anak-anak.

= ANT/DESTYAN HANDRI SUJARWOKO

ant/destyan sujarwokoKAMPANYE KESELAMATAN BERLALULINTAS. Polisi menempelkan stiker usai memberikan helm gratis kepada pengendara motor di Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (9/4). Pemberian helm gratis pada pengendara tersebut merupakan bagian dari kampanye keselamatan berlalu lintas yang dikemas melalui program "Jatim Peka 2015".

Page 10: e Paper Koran Madura 10 April 2015

KORAN MADURAJUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584| TAHUN IV 10PROBOLINGGO JUMAT 10 APRIL 2015

No. 0584 | TAHUN IV 10BudayaKORAN MADURA

Sajak-sajak Sumarwi Pulang Jiwa *

Lautan Mimpimu -untuk Ayah-

Kau pergi ke laut lepasTinggalkan anakmu, ayahPada malam yang pekatBulan jatuh di tengah lautAku masih tertidur di kamat kecilRumah yang kau bangun dari lautmuSejak kau berdiri di negeri ini

Kau pergi ke laut lepasMemacu perahuTinggalkan rumah dan istrimuKarena kau mengejar mimpiPada anak-anakmuPada istrimu yang kau tinggalkanDi rumah yang kau bangun dari lautmu

Kau pergi ke laut lepasMengejar cita-cita yang kau tanamkan Pada anak-anakmuBerharap mimpi di negeri ini

Kau pergi ke laut lepas, ayahAku berharap negeri ini menjadi mimpimu

Sumenep, 19 Pebruari

Cerita tentang MalamHujan, hujan, hujanKataku pada anak jadah yang berjalan di pinggir pantaiKatanya ia menunggu ayahnya pulang dari pulau sebrangSambil memanggil-manggilSuaranya mulai fals

“Pulanglah perempuan. Tubuhmu mulai menggigil.Matamu memerah. Suaramu tak terdengar lagi.Berhentilah bergumam. Hentikan langkahmu.Lihatlah, langit masih tetap mendung.Sepertinya hujan takkan berhenti.”Kataku dari bawah pohon cemarah

Perempuan itu tetap melangkahMembiarkan aku bergumam sendirianIa semakin menatap ke sebrang sanaMengharap ayahnya datangSeperti hujan di tanah liat

“Perempuan yang tetap berdiri.Pulanglah, temui ibumu.Kau takkan bertemu ayahmu.Karena dia sudah pergiSaat mawar merah jatuhIbumu menangis malam itu.”Kataku kembali

Perempuan itu berjalanArah mulai tak terbayang

Lapataman, 1 Pebruari 2015

*) Mahasiswa STKIP PGRI Sumenep Jurusan PBSI. Pernah aktif di LPM

RETORIKA. Mantan Ketua HMP PBSI.

Dompet Cerpen: Zahraa Senja *

Lama ia berdiri mematung. Membiarkan hembusan angin kotor menerpa wajahnya yang kecoklatan. Rambutnya pun acak-acakan. Tetapi ia tak peduli. Matanya tetap menatap haru pada sederetan dompet itu. Berbagai macam bentuknya, panjang, pendek, persegi, bulat, bahkan ada yang berbentuk ‘hati.

Ia mengeryitkan dahinya, mengingat-ingat sesuatu pada malam 11 April setahun lalu. Ia masuk ke toko yang sama, dengan perasaan bahagia membuncah. Lalu memilih salah satu dari sederet dom-pet yang berjejer di etalase. Ia memilih dompet hitam dengan panjang 7 centi meter. Tiga resleting memisahkan setiap satu layernya. Ahh, ada juga tempat menyimpan foto di layer terakhir. Dengan riang ia mem-beli dompet itu tanpa menawar pada sang penjualnya. Ia tidak melakukan tawar-menawar seperti yang dilakukan banyak orang ketika berbelanja.

“Mengapa kau tidak menawar? Padahal aku bisa menurunkan harganya,” ujar si penjual.

“Aku membelinya untuk orang tersayang. Sebagai hadiah dariku. Aku tak mau menyelip-kan do’a tidak baik dari sang penjual yang tak rela dengan harga yang kumau,” ujarnya dengan lantang pada si penjual itu. Ia pun keluar dengan plas-tik hitam berisi dompet.

Malam itu, ia berniat baik. Namun entahlah ujungnya. Ia pulang ke kontrakannya dengan berbunga-bunga. Ia yakin de-ngan dompet itu sesuatu yang ajaib akan terjadi pada dirinya kelak. Tak ada yang tahu untuk apa, tetapi Tuhan sudah men-catatnya dan lelaki itu menye-butnya sebagai janji.

Dari 11 April setahun lalu

hingga pertengahan Maret tahun setelahnya, ada yang rutin dilalukan olehnya. Setiap hari yang hanya beberapa saja; kadang kumal, kadang segar, kadang berbentuk pecahan yang menuntutnya sabar dengan alasan dia bisa ke sebuah kedai soto yang sering memerlukan pecahan-pecahan itu. Tentu menukarkannya untuk selembar yang kadang kumal, bertulis, dan sedikit sobek. Namun tak jarang juga yang ia dapat dari menukar berbadan mulus.

Cinta ..., ya, hanyalah cinta yang mampu melakukannya. Hingga pada pertengahan Maret, dompet berbadan tiga itu sudah gemuk. Tetapi tetap terlihat cantik dan menggiur-kan. Lelaki itu semakin bahagia. Dilihatnya kalender tua yang ia dapat dari seorang calon wali kota yang membagikannya dengan gratis, bersama kaus yang tertera wajah sang calon penguasa itu. Kini kaus sudah kumal, karena dia dapatkan setahun lalu dan sang calon sudah tidak lagi menyandang statusnya. Sang calon sudah sukses menjabat sebagai wali kota. Oh, ya ..., dia melingkari salah satu tanggal di sana.

Pada pukul dua dini hari, pada tanggal yang sudah dia lingkari. Tubuhnya bersandar penuh kantuk pada sebuah kursi bis ekonomi yang menuju tempat kelahirannya. Ia sudah mengatur waktu seolah Tuhan pun sama, soolah Tuhan pun restu. Ia akan tiba 6 jam sete-lahnya, lalu dengan angkot tua yang suaranya sudah hampir merusak cuping telinga, ia akan berhenti di pangkalan becak. Dari sanalah, lima belas menit akan mengantarkan-

nya langsung ke sebuah jalan kecil menuju kampungnya. Ia berharap dengan menaik beca, peluhnya tidak terlalu banyak lagi bercucuran. Ia berharap ketampanannya sedikit terse-lamatkan dari jauhnya perjalan-an pulang.

Ia terheran-heran. Ketika jalan setapak itu berubah men-jadi lebar dengan batu halus. Beberapa petak sawah meng-hilang. Pun begitu jembatan yang dulu kayu kini berubah beton. Ah, hatinya semakin terpana. Beberapa pohon dengan baliho Pak Wali kota baru menyumbat otaknya dari rasa heran. Mungkin dialah yang membuat kampungnya berubah.

Terakhir, kakinya sampai di sebuah gubuk yang sudah berubah pula. Jantung lelaki itu berdegup keras. Mengapa gubuk pun berubah? Dan mengapa hanya gubuk itu yang berubah. Terbukti gubuk lain masih sama keadaannya seperti ketika ia pergi. Hatinya resah. Tergesa untuk mencari sebentuk hati yang dia tinggalkan pada gubuk itu. Apakah baik-baik saja?

Tangannya segera mengetuk pintu putih itu. Seorang perem-puan tua keluar. Ah, kebetulan sekali. Ia mengenal perempuan itu. Mak Ijah. Seorang tukang urut juga dukun beranak yang terkenal di kampungnya. Hati lelaki muda itu lega. Mungkin saja wanita tua ini sudah kaya. Karena dialah satu-satunya yang tak pernah kekurangan tamu dari berbagai penjuru desa untuk meminta jampi-jampi. Jampi-jampi yang dipercaya bisa menyembuhkan penyakit. Maka pantas jika dalam setahun kepergiannya, rumah Mak

Ijah sudah besar dan menjadi gedung.

“Mak Ijah,” Sapa lelaki itu. Ia ingin bertanya kemana perginya wanita pemilik gubuk tua yang memiliki buah hati yang menjadi buah harapannya.

“Siapa kau?”“Ah, Mak lupa? Ini Arif, Mak.

Anak almarhum Pak Karso. Boleh Arif tanya, Mak?” Wanita tua itu mengeryitkan wajanya yang keriput.

“Ah, rupanya kau. Hampir saja Mak lupa.”

“Rumah Mak sudah gedung ya, Mak. Arif takjub melihatnya. Rumahnya bagus sekali. Oh, ya Mak pasti tahu pemilik lahan ini kemana pindahnya.”

“Apa kau bilang? Ini bukan rumah Mak. Ini rumah Sumi-rah. Mak lagi dipanggil buat memeriksa kandungannya.”

“Sum--Sumi-rah?” lelaki itu mendesis, “kata Mak, Sumirah?”

“Iyalah. Sumirah. Kau tak tahu? Sumirah ini istri muda pak wali kota.”

Halilintar seketika meny-ambar muka dan seluruh tubuh lelaki itu. Ia hangus terbakar hingga menjadi patung arang di depan wanita dukun itu. Sung-guh suatu mantra yang mema-tikan yang baru saja didengar oleh lelaki itu. Maka pada hari yang sama, pada tanggal yang masih terlingkari tinta yang sama. Ia kembali ke kota.

Hari-harinya menjadi hancur. Dompet yang ia beli dan terbungkus rapi kembali ke tempat semula pada laci lemari plastiknya. Hingga pada suatu malam, di kedai soto yang selalu ramai pengunjung, se-buah kabar hangat dibicarakan. Seorang wanita yang tengah hamil tua dijadikan tersangka atas aliran dana sesat hingga mencapai ratusan juta yang di-lakukan oleh seorang wali kota yang baru saja seumur jagung memerintah.

Wanita yang pipinya dulu berona merah jambu dan mata indahnya menitikkan air mata. Wanita yang berjanji akan setia kepada pemuda pembeli dompet pada tanggal 11 April setahun lalu. Yang berjanji akan pulang dengan lembaran mulia untuk menikahinya. Halal--ya lembaran halal dari keringatnya sebagai tukang kuli panggul di pasar raya. Ah, wanita itu sedang dalam koran. Memakai baju tahanan. Dunia terlalu buruk bagi orang lugu. Terlalu keras bagi orang tak mampu=

Email : [email protected]

Hingar-bingar kota pada pukul delapan malam, di malam minggu 11 April setahun lalu. Seorang lelaki muda memeluk mesra rindunya, me-nyisipkan jarinya pada kenangan indah di depan sebuah toko dompet. Matanya berbinar-binar pada sederetan dompet cantik di dalam etalase. Seakan di sana ada se-buah wajah terselip.

Page 11: e Paper Koran Madura 10 April 2015

KORAN MADURAJUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV O

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (3500 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tu-lisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email [email protected]. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

Seluk-beluk Peradaban Palestina

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi, Fathol Alif BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni

BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), M. Ridwan BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Zeinul Ubbadi DIREKTUR KEUANGAN: Khalida Alfiana Isaura DIREKTUR IKLAN DAN PEMASARAN: G. Mujtaba ACCOUNTING EKSEKUTIF: Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APA PUN DARI NARASUMBER

Sumenep CPamekasan IPROBOLINGGO JUMAT 10 APRIL 2015No. 0584 | TAHUN IV Resensi BukuKORAN

MADURA 11

Semuanya menyangsikan alasan Israel merebut Palestina. Sebelumnya, Israel mengklaim

bahwa Palestina merupakan tanah yang dijanjikan oleh Allah Swt., se-hingga mereka merasa berhak atas tanah tersebut. Di sisi lain, rakyat Palestina merasa lebih berhak ka-rena turun temurun hidup di sana.

Pada 1974, PBB menggagas two state solution sebagai solusi per-damaian antara Israel dan Palestina. Namun, solusi pembagian negara tersebut tidak memperoleh persetu-juan penuh dari kedua belah pihak. Pada 1993, solusi perdamaian juga dilakukan melalui Perdamaian Oslo. Akan tetapi, solusi ini juga tidak menemukan titik terang antara keduanya.

Kota Palestina memiliki nilai penting bagi tiga agama samawi, yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam. Keberadannya menyimpan sejarah panjang agama-agama tersebut. Ribuan peziarah percaya bahwa kota itu merupakan gerbang menuju surga. Mereka merasa dekat dan dapat bersua dengan Tuhan. Setiap peziarah mengekspresikan kei-manan mereka untuk dekat dengan Tuhan. Rasa cinta ketiga agama sa-mawi tersebut diungkapkan secara berbeda (halaman 11-12).

Palestina merupakan negeri para nabi utusan Allah Swt. Mereka diturunkan di kawasan Masjidil Aqsa dan wilayah lainnya. Hal ini terbukti dengan keberadaan makam para nabi, misalnya Nabi Ibrahim

AS, Nabi Syu’aib AS, Nabi Musa AS, Nabi Daud AS, Nabi Yunus AS, dan dan Nabi Sulaiman AS. Palestina merupakan tanah yang diberkahi. Bahkan, Nabi Muhammad Saw. menganjurkan umat islam untuk berziarah ke Masjidil Aqsa.

Palestina dan area Masjidil Aqsha merupakan tanah wakaf untuk umat Islam. Hal tersebut tercatat dalam sejarah Islam, yaitu ketika Umar bin Khatab menjadi khalifah dan menaklukan Yerus-salem. Saat itu, Sophronius, seorang uskup agung Gereja Yerussalem, secara suka rela menyerahkan kota tersebut beserta harta dan keper-cayaan mereka kepada Umar bin Khatab dengan beberapa persyara-tan, yang telah dipenuhinya. Kemu-dian, Umar bin Khatab membangun kembali Masjidil Aqsha dari kayu di atas pondasi aslinya (halaman 28).

Pada saat itu, Khalifah Umar menuju Yerussalem dengan me-nunggang unta. Sebagai seorang penakluk, ia datang tanpa pasukan berbaju zirah. Ia mengenakan jubah lusuh dan penuh tambalan dan hanya membawa bekal makanan secukupnya. Kedatangan yang penuh wibawa namun bersahaja itu disambut Uskup Sophronius dengan nuansa persahabatan. Ketika dita-wari shalat di Gereja Makam Suci, Khalifah Umar menolaknya dengan halus. Menurutnya, jika ia shalat di gereja, maka kaum muslim akan merebutnya dari kaum nasrani. Sikap saling toleransi yang dite-ladankan oleh Umar bin Khatab dan Sophronius, seharusnya dapat menjadi pelajaran bagi generasi di seluruh lintas generasi.

Perebutan Palestina dalam sejarah Palestina modern dimulai sejak kebangkitan zionis modern. Gerakan tersebut dipelopori oleh Theodore Hertzl, seorang jurnalis berkebangsaan Yahudi. Ia bercita-cita menegakkan suatu negara

berasaskan ras Yahudi di Palestina. Sejak provokasi yang dilakukan olehnya, muncul konflik antara masyarakat Yahudi dan Islam (Arab Palestina) hingga saat ini (halaman 111). Zionisme bertujuan merebut tanah Palestina dari umat Islam yang menetap di sana.

Buku setebal 268 halaman ini menceritakan seluk beluk sejarah dan akar psikologis gejolak antara Israel dengan Palestina. Berbagai macam upaya perdamaian yang telah disepakati pun bahkan belum mampu menyelesaikan konflik di Palestina. Dengan menyelami seluk beluk peradaban Palestina hingga perebutan wilayah yang dilakukan Israel, pembaca akan disajikan sup-lemen pengetahuan yang otentik, segar, dan mencerahkan. Selamat membaca.

*) Alumnus Psikologi UIN Yogyakarta

Konflik Palestina telah menyita perhatian ham-

pir seluruh dunia. Konflik tersebut telah banyak me-makan korban dan meng-

hancurkan fasilitas umum. Akibat kekejaman Israel

terhadap rakyat Palestina, banyak kalangan mengu-

tuk ambisi mereka.

Oleh: Nurul Lathiffah*

Judul : Ajaran-Ajaran Emas Ramayana-Mahabharata

Penulis : Petir Abimanyu Penerbit : Laksana, Yogyakarta Cetakan : I, 2014 Tebal : 276 halamanISBN : 978-602-296-038-6

Epos Ramayana dan Mahabharata terbukti mampu menyedot per-

hatian publik. Bukan hanya di negara asalnya saja, India, di Indonesia pun (khusunya Jawa) banyak yang melestari-kannya dalam berbagai ben-tuk. Mulai dari lakon pewa-yangan, buku, drama, dan film. Epos yang lahir belaka-ngan pun, sejauh ini, belum ada yang mampu mengalah-kan kepopuleran kedua epos yang lahir di India ini.

Karena sejauh ini banyak buku fiksi yang menceritakan kisah Ramayana-Mahabhara-ta, Petir Abimanyu berinisi-atif untuk mengabadikannya dalam bentuk non-fiksi. Yang membuat buku ini berbeda dengan buku lain adalah fokus pembahasannya. Ka-lau kebanyakan buku yang terserak di Nusantara men-ceritakan kronologi kisah Ramayana-Mahabharata, buku Ajaran-ajaran Emas R a m ay a n a - M a h a b h a r a -ta yang diltulis oleh Petir Abimanyu ini menekankan pada nilai-nilai adiluhung dari kisah tersebut.

Ramayana berasal dari kata Rama yang berarti me-nyenangkan, menarik, ang-gun, cantik, atau bahagia. Sedangkan Yana berarti pengembaraan. Menurut perkiraan, cerita ini ditulis oleh Walmiki, seorang Vais-hanca atau pemuja Wisnu dari India sekitar tahun 400 SM. Sedangkan kisahnya sendiri dimulai antara 500 SM hingga 200 M.

Kisah Ramayana men-

jadi kitab suci agama Wisnu, di mana Rama, Sinta, Les-mana, Sugriwa, Hanoman, dan Wibisana menjadi teladan hidup atas kebenaran, keadi-lan, kepahlawanan, persa-habatan, dan percintaan. Sebaliknya, Rahwana, musuh Rama yang Sivais –pemuja Siwa- ditokohkan sebagai figur antagonis yang mewa-kili nilai-nilai demonis yang tiranik, jahat, kejam, licik, angkara murka, dan biadab (halaman 15-16).

Di Indonesia, cerita ini dikemas kembali secara unik dan dipadukan dengan tata budaya lokal yang mengang-kat karakter Rama sebagai seorang pahlawan. Hasil penelusuran mengungkap bahwa ternyata cerita Rama-yana juga terdapat dalam khazanah sastra Jawa dalam bentuk kakawin Ramayana. Sedangkan dalam bentuk Melayu dengan judul Hikayat Seri Rama.

Ajaran-ajaran luhur yang dihadirkan dari epos Rama-yana dalam buku ini meliputi etika dan moralitas, men-jauhi sifat sombong, kama, karmaphala, moksa, dan kepemimpinan. Sedangkan epos Mahabharata memuat dharma dan spirit kepe-mimpinan serta ajaran-aja-ran ‘emas’ lain yang termuat dalam 18 parwa Mahabhara-ta. Selamat membaca!

Imron Mustofa, Mahasiswa PGMI

FITK UIN Sunan Kalijaga. Redaktur Pelaksana di LPM

Paradigma.

Berguru pada Epos Ramayana dan Mahabharata

Page 12: e Paper Koran Madura 10 April 2015

KORAN MADURAJUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV12 ProbolinggoLintas JatimPROBOLINGGO JUMAT 10 APRIL 2015

No. 0584 | TAHUN IV 12ProbolinggoKORAN MADURA

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Probolinggo, melalui Kabid Pe-rindustrian, Anjar Noermala mengatakan wilayah Kabupaten Probolinggo perusahaan rokok tergolong tinggi. Selain yang su-dah berbentuk PT juga ada Peru-sahaan Rokok (PR) industri kecil.

“Untuk saat ini pabrik rokok yang ada di Kabuten Probolinggo jumlahnya mencapai 8 indutsri yang masih eksis,” terangnya ke-pada wartawan, Kamis (9/4).

Menurutnya, jumlah terse-but merupakan perusahaan yang tergolong terdaftar di pihaknya. Bahkan pabrik rokok sering men-dapatkan pendampingan, ter-

masuk pembinaan soal aturan tentang penjual rokok dipasaran.

“Jadi mereka harus menggu-nakan pita cukai saat menjual be-likan rokoknya dipasaran,” tandas Andjar Moermala.

Untuk perusahaan rokok me-mang benar-benar dipantau oleh pihak pemerintah, kata Andjar Noermala, karena aturan penjual rokok harus terpasang pita cukai. Sehingga perusahaan atau ‘home industry’ rokok wajib mengurus pita cukai.

Sesuai aturan perundang-un-dangan nomor 11 tahun 1995 ten-tang cukai, menyebutkan setiap tahunnya jika tidak, maka rokok yang di distibusikan merupakan

rokok ilegal. Sanksi tegas bagi tersangka pengedar rokok ilegal sesuai dengan Undang-undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang cukai.

“Bagi tersangka penjual mau-pun pengedar rokok ilegal dapat dikenai sanksi 5 hingga 10 tahun hukuman penjara, dan denda 2 sampai 10 kali nilai cukai,” ucap-nya.

Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Probolinggo, Ahmad Aruman, mengatakan saat ini pihaknya juga terus inten me-lakukan operasi tentang pereda-ran rokok ilegal.

Sebab penjual rokok yang tidak berijin dinilia melanggar aturan hukum.“Karena rokok tanpa cukai dapat merugikan ne-gara,” paparnya singkat.

=Mahfud hidayatullah

Peredaran Rokok Ilegal Terus DiawasiPelaku Terancam 5 -10 Tahun Penjara PROBOLINGGO - Pemerintah terus mengawasi tentang penjualan rokok yang dinilai ilegal atau tidak mengguna-kan pita cukai resmi. Dengan dijualnya rokok tanpa izin tersebut, justru melanggar undang-undang.

DIAMANKAN. Peredaran rokok ilegal yang diamankan dari beberapa warung dan pertokoan di wilayah Kabupaten Probolinggo.

PROBOLINGGO - Bulan April ini merupakan bulan pe-ralihan musim dari penghujan ke musim kemarau. Ditengah peralihan itu warga masyarakat rentan untuk terserang berbagai penyakit, salah satunya demam. Untuk mengantisipasi hal terse-but, perlu untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Proboinggo, Shodiq Djahjono melalu Kabid Pengen-dalian Penyakit dan Penyeha-tan Lingkungan (P2PL), Dyah Kuncarawati, mengatakan setiap peralihaa setiap musim, penyakit mudah menyerang manusia. Salah satunya pe-ralihan musim penghujan ke musim kemarau.

“Memang perlu kita antipasi diri untuk menjaga keseha-tan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit,” terangnya kepada wartawan, Kamis (9/4).

Menurutnya, sumber penyakit yang mudah tumbuh subur ketika adanya peralihan musim. Sebab suhu udara kea-daannya cenderung tidak stabil. Sehingga tubuh yang tidak bebar-benar terawatt, maka dengan mudah penyakit akan menyerangnya.

“Karena suhu tidak stabil. Terkadang udaranya panas dan udaranya terlalu dingin,” tandas Dyah Kuncarawati.

Penyakit yang kerap kali

sering menyerang manusia pada pancaroba musim peng-hujan ke musim kemarau, kata Dyah Kuncarawati, adalah jenis penyakit yang cukup bervari-asi, seperti halnya demam dan diare.

“Banyak laporan dari berbagai Puskesmas dan rumah sakit yang ada, jumlah penderita demam tergolong banyak,”katanya.

Ketika ditanya tentang berapa kepastian jumlah pende-rita penyakit demam, pihaknya memperkirakan sepekan terakhir ini jumlahnya melebihi dari 100 orang. Bahkan setiap harinya jumlahnya terus me-ngalami peningkatan.

“Yang terpenting asupan makananan dan minuman perlu dijaga, termasuk memberikan multi vitamin tubuh,” ucap Dyah Kuncarawati.

Hal penting yang perlu di-jaga, lanjut Dyah Kuncarawati, ketika dalam kondisi peralihan musim harus menjaga ma-kanan dan minuman, menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Karena hal itu akan mempengaruhi pada kesehatan tubuh.

“Termasuk menjaga gena-ngan air dan sampah yang ada disekeliling rumah kita agar ter-hindar dari gangguan penyakit,” paparnya.

=Mahfud hidayatullah

PERUBAHAN MUSIM

Warga Rentan Terjangkit Demam

PEMERIKSAAN. Peralihan musim tingkat penderita demam tinggi

Page 13: e Paper Koran Madura 10 April 2015

KORAN MADURAJUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV 13Probolinggo

Para pengedar di wilayah Kota Probolinggo tak lagi bebas men-jual pil memabukkan itu, karena ribuan pil terlarang berhasil dia-mankan polisi dari tangan penge-dar di tempat yang berbeda.

Kapolres Probolinggo Kota, AKBP. Iwan Setyawan mengata-kan penangkapan pengedar pil haram berawal dari laporan warga yang resah adanya transaksi di-daerahnya, dari laporan tersebut beberapa anggota kami terlebih dahulu mengintai pelaku yang sudah dicurigai sebagai pengedar pil haram.

“Lima tersangka ini diaman-kan petugas Satresnarkoba Polres Probolinggo Kota di tiga lokasi yang berbeda. Total barang bukti pil trex 2.270 butir, dan pil dextro 950 butir. Kalau diuangkan senilai

Rp. 8 juta,”ujarnya kepada warta-wan, Kamis (9/4).

Menurutnya, hingga kini petu-gas masih melakukan pemerik-saan terhadap lima tersangka. Dan memburu pemasok barang haram tersebut yang identitasnya telah dikantongi polisi.

“Kami menghimbau kepada seluruh orang tua agar hati-hati dan waspada terhadap segala tingkah laku putra-putrinya, agar tidak salah dalam bergaul,”tandas AKBP. Iwan Setyawan.

Lokasi tempat kejadian perkara (TKP) pertama, kata AKBP. Iwan Setyawan, di jalan Sunan Giri Ke-lurahan Sumbertaman Kecama-tan Wonoasih, Jum’at (6/3) sekitar pukul 13.00 WIB. Petugas melaku-kan penangkapan terhadap ter-sangka MH (25), karena kedapatan

membawa dua butir pil trex.Setelah diintegrogasi awal,

tersangka mengakui kalau telah membeli pil tersebut di wilayah Kelurahan Sumbertaman. Kemu-dian petugas melakukan pengem-bangan dan penangkapan terha-dap dirumahnya.

“Barang bukti yang diaman-kan berupa 150 butir pil trex, satu buah rokok, satu handphone, dan satu buah tas levis,”katanya.

Lokasi kedua berlangsung di jalan KH. Abdul Hamid Kelurahan Kebonsari Kulon Kecamatan Ka-nigaran Kota Probolinggo, Kamis (26/3) sekitar pukul 14.00 WIB, petugas mengamankan JN (25) karena kedapatan membawa 10 butir pil trex.

Setelah dilakukan introgra-si awal oleh petugas, mengaku kalau telah membeli pil tersebut di daerah Kelurahan Sumberta-man Kecamatan Wonaosih Kota Probolinggo. Kemudian anggota melakukan pengembangan dan penangkapan terhadap tersangka

AZ (28) warga jalan KH. Abdul Hamid Kelurahan Kebonsari Ku-lon Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo.

“Tersangka di tangkap diru-mahnya dengan barang bukti berupa 120 butir pil trex, dan satu buah kresek hitam,”ucap AKBP.Iwan Setyawan.

Lebih lanjut, AKBP. Iwan Setiawan, menjelaskan loka-si ketiga berlangsung di jalan Brigjen Katamso Kelurahan Ma-ngunharjo Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo, Sabtu (4/4) sekitar pukul 14.30 WIB, petugas mengamankan tersangka D (25) karena kedapatan membawa 10 butir pil trex.

Setelah dilakukan intrograsi awal oleh petugas, mengaku kalau telah membeli pil tersebut di dae-rah Sentono. Kemudian anggota Satreskoba melakukan pengem-bangan dan penangkapan terha-dap tersangka MHD (44) warga ja-lan Mayjen Haroyono, Kelurahan Jati, Kota Probolinggo, IW (48)

warga Dusun Krajan Desa Kropak Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo, dan SR (43) warga jalan Imam Bonjol Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Maya-ngan Kota Probolinggo.

Ketiga tersangka ditang-kap ditempat mangkalnya di ja-lan Brigjen Katamso Kelurahan Manguharjo Kecamatan Maya-ngan Kota Probolinggo, dan ba-rang bukti diamankan ke Polres Probolinggo Kota. Barang bukti yang diamankan, yakni 1.950 butir pil trex, 950 butir pil dextro, uang tunai Rp. 195 ribu, satu buah tas kain, satu buah gunting, dan satu buah steples.

“Atas perbuatannya, kata AKBP.Iwan Setyawan, kelima ter-sangka melanggar pasal 196 ayat 1 dan pasal 197 ayat 1, UU RI No 36 tahun 2009 tentang kesehatan. Ancaman hukuaman 10 sampai 15 tahun penjara dan denda se-nilai satu sampai satu koma lima miliar rupiah, “paparnya.

=M.HisbullaH Huda

Lima Pengedar Pil Haram Diringkus 2.270 Butir Pil Trex dan 950 Butir Pil DextroPROBOLINGGO – Satreskoba Polres Probolinggo Kota gencar berantas peredaran pil setan jenis trex dan dextro yang kebanyakan pelanggannya didominasi kalangan remaja yang masih berstatus pelajar.

DITANGKAP. Lima pengedar pil haram harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di Mapolres Probolinggo Kota.

Page 14: e Paper Koran Madura 10 April 2015

KORAN MADURAJUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV14 Probolinggo

PROBOLINGGO - Pelak-sanaan Ujian Nasional (UN) untuk tingkat Sekolah Me-nengah Atas (SMA) sederajat akan digelar sejak 13 April mendatang. Dinas Pendidi-kan Kabupaten Probolinggo memastikan akan tetap men-jaga kerahasiaan naskah UN tersebut.

“Sebelum pelaksanaan UN, naskah tidak akan bocor kepada siapapun,” terang Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo, Tutug Edi Utomo, kepada wartawan, Kamis (9/4).

Menurutnya, naskah UN merupakan dokumen negara yang sifatnya sangat rahasia. Sehingga tentang keamanan dokumen tersebut tetap harus dijaga. Sebelum pelaksanaan-nya pada Senin mendatang tidak akan bisa diketahui oleh pihak manapun.

“Karena setiap lembar dokumen UN akan di segel sebelum dibuka kepada peserta nantinya,” tandas Tutug Edi Utomo.

Sebelum pelaksanaan UN akan digelar, kata Tutug Edi Utomo, semua naksah UN akan diambil di Dinas Pen-didikan Provinsi Jawa Timur. Setelah pihaknya melakukan penjemputan naskah tersebut, dokumen akan disimpan di polres Probolinggo.

Kemudian akan dilakukan pemilahan soal untuk didis-tribusikan ke setiap sekolah yang ada di wilayah tingkatan kecamatan.“Karena doku-men UN kerahasiannya harus benar-benar terjaga,” katanya.

Dia menambahkan, untuk menghadapi UN siswa su-dah diingatkan untuk tetap menjaga kesehetan fisiknya, serta mempersiapkan diri dengan jalan belajar sebe-lum pelaksanaan digelar bisa berjalan dengan aman dan lancar.“Tidak ada istilah sakit saat menjalankan UN pada 13 april mendatang,” imbuh Tutug Edi Utomo.

Lebih lanjut, Tutug Edi Utomo, menjelaskan untuk di Kabupaten Probilnggo ada sekolah yang akan menggelar UN secara online. Jumlah pelaksaan UN secara komput-erisasi tersebut, masih belum menyeluruh. Di Kabupaten Probolinggo hanya ada dua sekolah, yakni SMK 1 Kraksaan dan SMK 2 Kraksaan.

=Mahfud hidayatullah

UN

Jamin Kerahasiaan Naskah

Tujuannya, kesejahteraan para pengemudi dilindungi dan diperhatikan. Namun, rencana dan niat baik pemerintah itu di-tolak para sopir angkutan umum di Kabupaten Probolinggo yang tergabung dalam paguyuban MPU Kabupaten Probolinggo.

Marsono, Ketua paguyuban MPU menjelaskan, persyaratan itu sebenarnya tidak berdasar. Sebab, selama ini para pengusaha MPU memang menjadikan para

sopir secara outsorsing atau kon-trak.

Yang perlu dipikirkan pemer-intah saat ini sebenarnya min-imnya penumpang. Misalnya membuat jalur atau taryek khu-sus penumpang. Sehingga siapa-pun yang lewat dijalur itu harus menggunakan angkutan umum sebagai media.

“Saya rasa lebih baik demiki-an. Dari pada harus mengurus badan usaha, kemudian berbiaya,”

jelasnya kepada wartawan, Kamis (9/4).

Senada disampiakan, Sunyoto (45), salah satu pengusaha MPU asal Kecamatan Dringu menga-takan pengurusan badan usaha itu dipastikan berbiaya. Misalnya berbentuk Perusahaan.

Maka harus ada akta notaris, SIUP (Surai Izin Usaha Perdagan-gan), dan persyaratan lain. Kare-na sudah berkaitan administrasi, maka biaya relatif besar pun perlu dikeluarkan. “Di sisi lain, banyak teman-teman hanya memiliki satu unit mobil. termasuk saya,” katanya.

Jika memang itu sebuah ke-harusan, harus ada solusi dari pemerintah daerah. Misalnya, memberikan subsisdi atau mengu-

ruskan persyaratan badan usaha itu. Sehingga, para pemilik MPU tidak dibebani biaya dan proses yang terlalu rumit. “Kalau pendi-riannya di fasilitasi pemerintah, kami tidak keberatan,”tandas Su-nyoto.

Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Probolinggo, Doddy Nurbaskoro, mengaku dilema dengan aturan itu.

“Kami meyakini pengusaha atau pemilik MPU bakal me-nolak. Apalagi, saat ini para pengusaha hanya memiliki beberapa mobil penumpang. Bahkan, banyak yang hanya memiliki satu usaha,” paparn-ya singkat.

=Mahfud hidayatullah

MPU Tolak Persyaratan Badan UsahaPROBOLINGGO - Kementerian Perhubungan mengharus-kan pengusaha MPU (Mobil Penumpang Umum) melalui Peraturan menteri perhubungan nomor 5 tahun 2015 tentang Kewajiban Pengusaha Modal Transportasi Umum menyebutkan untuk memiliki legalitas badan usaha.

TOLAK KENAIKAN BBM. Mahasiswa berunjuk rasa di depan Kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (9/4). Mereka menolak kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM karena dinilai hanya menambah penderitaan rakyat.

Page 15: e Paper Koran Madura 10 April 2015

KORAN MADURAJUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV 15 lahragaKORAN

MADURAJUMAT 10 APRIL 2015No. 0584 | TAHUN IV 15

NAPLES - Lazio akan menantang Juventus di final Coppa atau Piala Italia sete-lah mengalahkan Napoli pada laga semifinal leg kedua yang berlangsung di San Paolo, Rabu (8/4) malam waktu setempat atau Kamis (9/4) dini hari WIB. Lazio menang 1-0 atas Napoli dan berhak melaju ke final ka-rena unggul agregat 2-1. Sehari sebelumnya, Juventus melaju ke final setelah membungkam tuan rumah Fiorentina dengan tiga gol tanpa balas.

Meski mendapat lawan berat, Lazio tetap mengincar gelar ketiga mereka dalam tujuh tahun terakhir pada final yang berlangsung di kandang mereka Stadio Olimpico, Roma, 7 Juni mendatang.

Gol kemenangan Lazio dicetak oleh Senad Lulic pada menit ke-79 memanfaatkan umpan silang gelandang inter-nasional Brasil Felipe Anderson di dalam kotak penalti. Napoli sempat memprotes gol ini karena penyerang Lazio Miroslav Klose berdiri off side. Tetapi wasit tak mempedulikan protes anak-anak asuh Rafael Benitez itu.

Hasil ini melanjutkan penampilan impresif Lazio sepanjang musim ini baik di Liga Serie A maupun di Cop-pa. Di Serie A mereka sudah bertengger di tempat ketiga atau batas akhir zona Liga Champions dari Italia. Seba-liknya, bagi Napoli, kekalahan ini membuat mereka semakin terpuruk. Sebab di Serie A mereka juga sudah terlempar dari zona Liga Champions. Kini Gonzalo Higuain berada di posisi keenam dengan 47

poin, tertinggal delapan poin dari Lazio yang mengoleksi 55 angka.

Meski harus menantang Juventus di final, Lulic tidak khawatir. Dia yakin, mereka bisa mengalahkan anak-anak asuh Massimilioano Allegri itu bila tetap bermain seperti yang mereka tunjukkan saat mengalahkan Napoli. “Sudah pasti bahwa Juventus adalah tim terkuat di Italia, tetapi bila kami tetap bermain seperti ini, kami bisa mengalahkan mere-ka,” kata Lulic.

Dari Piala Jerman, Bayern Muenchen lolos ke semifinal setelah menghentikan langkah Bayer Leverkusen melalui adu tendangan penalti, setelah bermain tanpa gol sepanjang 90 menit dan babak perpanjangan waktu. Anak-anak asuh Pep Guardiola itu pun menang 5-3. Di semifinal, Muenchen akan menjamu Borussia Dortmund. Tahun lalu, Muenchen me-ngalahkan Dortmund di final. Sementara peserta semifinal lainnya adalah Bielefeld mela-wan Wolfsburg.

Hasil ini pun membuka peluang Muenchen merebut tiga gelar musim ini atau mengulangi sukses 2013 yait Bundesliga, Liga Champions dan Piala Jerman. Muenchen juga masih memimpin klasemen sementara Bundesliga dan bermain di perempat final Liga Champions.

“Adu tendangan penalti selalu mengandalkan faktor keberun-tungan. Pertandingan mem-buat kami begitu gugup,” kata penyerang Muenchen, Thomas Mueller.

=esPN/sky sPoRTs/cARoL AJI

Kemenangan ini mengantar Liverpool bermain di semifinal melawan Aston Villa. Bila mam-pu mengatasi Villa di babak em-pat besar, Liverpool berpeluang bertemu lagi dengan Arsenal di final Piala FA.

Rodgers membantah bahwa pertemuan itu membicarakan krisis yang sedang dialami klub itu menyusul kekalahan 1-4 dari Arsenal di ajang Liga Utama Ing-gris, Sabtu (4/4) malam WIB. “Banyak sekali yang bisa dibuat dari pertemuan itu. Saya ada-lah seorang pelatih yang suka berbicara secara terbuka ter-hadap para pemain. Bagian dari filosofi melatih untuk saya ada-lah bagaimana melihat kembali dan merefleksikan penampilan tim pada sebuah pertandingan,” ujarnya.

Dia melanjutkan, “Kami se-lalu melakukan itu setiap kali

kami memanangi pertandingan. Hanya dengan begitu kami bisa berkembang lebih baik terutama tentang bagaimana kami bisa tampil lebih baik dan lebih maju. Karena kami menelan kekalahan dalam dua pertandingan bertu-rut-turut, banyak hal yang kami bicarakan dalam pertemuan tersebut, tetapi melihat kembali pertandingan adalah sesuatu yang sangat penting. Bila kita tidak melihat lagi dan me-nganalisis penampilan pemain, bagaimana kita bisa tampil lebih baik?”

Hasil evaluasi ini terlilhat jelas pada pertandingan mela-wan Blackburn Rovers. Mereka tampil dalam tensi tinggi pada laga ini. Meskipun, mereka cukup kesulitan menaklukkan tuan rumah, sebelum akhirnya Coutinho bisa memecahan ke-buntuan memanfaatkan umpan

terobosan gelandang dan kap-ten Jordan Henderson.

Rodgers menilai, dengan tembus semifinal, mereka masih memiliki peluang meraih satu trofi pada musim ini. Tetapi pria dari Irlandia Utara itu tetap akan berusaha mati-matian timnya masuk empat besar Liga Utama Inggris. “Kami ingin bersaing di papan atas liga hingga akhir musim dan ingin meraih trofi musim ini. Itu sudah jelas,” ujarnya.

Mantan pelatih Swansea City itu melanjutkan, “Bagi kami, yang kami butuhkan hanyalah ketenangan saat bermain dan fokus pada penampilan kami. Penampilan pada laga melawan Manchester United dan Arsenal bukanlah standar permainan yang sudah kami jalankan se-lama tiga bulan terakhir.”

Liverpool saat ini berada di peringkat kelima klasemen sementara Liga Utama Inggris dengan 54 poin. Mereka terting-gal tujuh angka dari Manchester City di posisi keempat. Bahkan nilai mereka pun sama dengan Tottenham Hotspur di pering-kat keenam. Steven Gerrard dan kawan-kawan hanya unggul selisih gol dari Spurs.

=sky sPoRTs/cARoL AJI

PIALA ITALIA

Lazio Tantang Juventus di Final Piala Italia

Duel antara Napoli kontra Lazio yang berlangsung di San Paolo, Kamis (9/4) dini hari WIB. Lazio menang 1-0 dan berhak melaju ke final karena unggul agregat 2-1.

Evaluasi Liverpool Membuahkan HasilBLACKBURN - Pelatih Liverpool Brendan Rodgers menegaskan, pertemuannya dengan para pemain pada Minggu (5/4) lalu adalah cara terbaik untuk memetik kemenangan pada laga ulangan perempat final Piala FA melawan Blackbur Rovers di Ewood Park Kamis (9/4) dini hari WIB. Hasilnya, “The Reds” menang tipis 1-0 berkat gol Philippe Coutin-ho ketika pertandingan tersisa 20 menit.

Selebrasi pemain Liverpool asal Brazil Phillippe Coutinho usai mencetak satu-satunya gol kemenangan Liverpool atas Blackburn Rovers pada laga ulangan perempat final Piala FA yang berlangsung di Ewood Park, Kamis (9/4) dini hari WIB.

Page 16: e Paper Koran Madura 10 April 2015

KORAN MADURAJUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV16 KORAN MADURA

16JUMAT 10 APRIL 2015No. 0584 | TAHUN IV

“Meski kami harus menjala-ni banyak pertandingan, tetapi kami harus menunjukkan karak-ter kami sebagai Barcelona. Kami tahu bahwa kalau kami tidak fokus, kami tidak akan meme-tik tiga poin dan bila kami tidak melakukan itu kami tidak akan bisa memenangi liga. Di liga, se-muanya tergantung kami dan kami harus terus menunjukkan penampilan seperti ini,” kata Su-arez seusai laga.

Menurutnya, kemenangan ini menjadi modal berharga menjel-ang pertandingan melawan Sevilla pada akhir pekan ini. “Ini akan menguatkan kami saat bertan-dang ke Sevilla. Lawan-lawan kami akhir pekan ini dan pekan depan cukup berat karena kami juga harus menghadap PSG di perempat final Liga Champions,” imbuhnya.

Pada laga tersebut, Suarez memborong dua dari empat Gol Barcelona. Sementara dua gol lain-nya masing-masing dicetak oleh Lionel Messi dan Marc Bartra.

Barcelona tampil dominan baik

dalam penguasaan bola maupun jumlah tendangan ke gawang atas tamunya Almeria, meskipun tidak langsung bermain cepat sejak awal pertandingan. Akibatnya, anak-anak asuh Luis Enrique itu baru bisa memecahkan kebuntuan pada menit ke-33 melalui pemain ter-baik mereka Lionel Messi meman-faatkan umpan Marc Bartra dan bertahan hingga turun minum. Ini adalah gol ke-44 Messi untuk Bar-celona sepanjang musim ini.

Luis Suarez menggandakan keunggulan tuan rumah pada menit ke-55. Mendapat umpan bek kanan Daniel Alves, pemain internasional Uruguay ini me-lepas tembakan kaki kiri ke pojok kiri bawah gawang Almeria. Pe-main yang dibeli dari Liverpool pada jendela transfer musim pa-nas lalu itu mencetak gol keduan-ya pada laga tersebut menjelang pertandingan berakhir meman-faatkan umpan Pedro Rodriguez.

Sedangkan gol bek Marc Bartra terjadi pada menit ke-75. Menda-pat bola lambung kiriman Xavi dari

sepak pojok, Bartra menak-lukkan penjaga gawang Almeria, Julian, dengan sundulan. Barcelona pun menang dengan skor telak 4-0.

Kemenangan ini men-gokohkan posisi Barcelona di puncak klasemen sementara dengan dengan 74 poin. Mereka unggul empat angka dari Real Ma-drid yang bertengger di tempat kedua dengan 70 angka, menyusul kemenangan 2-0 atas tuan rumah Rayo Vallecano pada laga terpisah di Estadio de Vallecas.

Pada laga tersebut, kemenan-gan Los Blancos ini diraih tidak dengan mudah. Sepanjang 45 menit pertama, mereka ditahan imbang tanpa gol. Ronaldo baru bisa memecah kebuntuan pada menit ke-68. Mendapat bola ump-an silang Daniel Carvajal, kapten timnas Portugal itu, menyundul bola ke dalam gawang Vallecano yang dikawal, David Cobeno. Lima menit berselang, Rodriguez yang baru dimainkan setelah pulih dari cedera panjang memperbesar ke-unggulan timnya meneruskan bola umpan Ronaldo.

Bagi Ronaldo, tambahan satu gol ini mengokohkan dirinya sebagai top skor sementara La Liga, unggul empat gol dari Lionel Messi. Lima golnya ke gawang Granada akhir pekan lalu membuat dia melewati koleksi gol Lionel Messi. Tambahan satu gol ini juga menjadi gol ke-300 untuk Madrid.

James Rodriguez mengakui, mereka berada dalam keadaan tertekan pada babak pertama. “Kami menderita tetapi pada akhirnya kami bisa menang dan inilah yang paling pent-ing. Pada baba pertama, serangan mereka sangat in-tens. Tetapi kami tahu, di ba-bak kedua mereka sedikit le-lah dan tidak bisa melakukan tekanan yang sama. Kami me-manfaatkan kelelahan mereka untuk untuk mencetak dua gol,” kata Rodriguez yang melakoni pertandingan keduanya setelah sembuh dari cedera. =esPN/cARoL AJI

Cetak Dua Gol, Suarez Bangga

BARCELONA - Penyerang Barcelona Luis Su-arez mengaku sangat bangga bisa mencetak dua gol untuk mengantar timnya menang 4-0 atas Almeria pada lanjutan La Liga Spanyol di Camp Nou, Kamis (9/4) dini hari WIB. Dia pun berharap, rekan-rekannya terus tampil prima hingga akhir musim serta tidak terpeleset guna memastikan gelar juara La Liga pada akhir musim nanti.

EVALUASILIVERPOOLMEMBUAHKANHASILOLAHRAGA | 15

Striker Barcelona Luis Suarez

memborong dua dari empat gol kemenangan Barcelona atas Almeria

di Camp Nou.

Page 17: e Paper Koran Madura 10 April 2015

KORAN MADURAJUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV AJUMAT 10 April 2015

No. 0584 | TAHUN IV MADURA SPORT | HAL. PYoka Resmi Dikontrak Persepam MU

PeMeRkosa kePonakan DiRingkUs

Desakan Jokowi MUnDUR TeRUs BeRMUncUlan

SUMENEP | HAL. BSAMPANG | HAL. K PAMEKASAN| HAL. G

KORAN MADURATaneyan Lanjang

PRogRaM TanaM Pohon hanYa BUang anggaRan

BANGKALAN – Carok massal antar warga Desa Petapan Kecamatan Labang dan warga desa Sendang Dajah Kecamatan Labang terjadi Rabu (8/4) pukul 23.30 WIB. Carok massal tersebut dipicu hal sepele, hanya karena JS, warga Desa Sendang Da-jah yang berada di pinggir jalan menegur US (28), warga Desa Petapan karena me-ngendarai sepeda motor secara ugal-uga-lan saat mereka menonton hiburan orkes di Kampung Kramat Desa Petapan Kecamatan Labang.

Merasa tidak terima karena ditegur di depan orang banyak, US pun turun dan langsung menampar JS. Konflik pun tak terelakkan lagi. Giliran JS yang tidak bisa terima dirinya ditampar, dia pun segera memanggil teman-temannya yang sedesa dengannya, yakni DI dan AH, untuk mem-balas perlakuan US. Demikian juga US, diam-diam ditemani WI (40), VI (26), dan FU (38) yang telah dilengkapi senjata ta-jam bersiap-siap menghadang kelompok musuhnya yang berasal dari Desa Sendang Dajah. Carok pun tak terhindarkan lagi.

Akibat peristiwa berdarah itu, dua orang meninggal dunia. Masing-masing FU dari kubu US, dan DI dari kubu JS. Sial nian nasib FU dan DI, yang berniat hati mem-bantu teman, namun justru ajal menjem-put. Polisi pun datang terlambat ke tempat kejadian sehingga korban telah berjatuhan.

"Itu dugaan sementara terjadinya carok massal saat adanya hiburan orkes di Desa Kramat. Ada dua korban meninggal dari masing-masing desa," kata Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Andy Purnomo, ke-marin (9/3).

Menurut keterangan saksi di lapangan, carok melibatkan tujuh orang. Sungguh pun begitu, menurutAndy Purnomo, polisi masih akan terus melakukan penyelidikan, karena bukan mustahil ada lagi orang-orang lain yang terlibat dalam insiden berdarah itu, yang melarikan diri agar tak terendus petugas kepolisian.

"Dua orang meninggal, lima orang lu-ka-luka. Penyebabnya, kami akan dalami untuk ditindaklanjuti, apakah memang kejadiannya seperti itu atau memang ada masalah pribadi sebelumnya. Sebab, saat ini masih dalam fokus tahap pengamanan di dua desa yang bentrok," ungkapnya.

Untuk tiga korban luka-luka dari desa Petapan, seluruhnya dirawat di RSUD Syamrabu Bangkalan. Sebaliknya, dua korban luka-luka dari Desa Sendang Dajah dirawat di RS Surabaya. Sedangkan korban

meninggal sudah dilakukan visum di Desa Petapan, karena tidak dibolehkan divisum di rumah sakit.

"Tiga korban luka-luka dari desa Peta-pan WI mengalami luka di tangan kiri dan jari, VI pada bagian Pinggang, dan US luka di bagian leher atas belakang. Sedangkan korban dari desa Sendang Dajah, AH luka lengan kanan dan JS leher belakang. Ke-dua desa ini sama-sama merenggut korban jiwa," jelas Andy.

Dari kejadian tersebut, polisi menga-mankan sejumlah sandal jepit dan senjata tajam yang digunakan saat peristiwa itu. Saat ini pada masing-masing desa tengah dilakukan pengamanan oleh anggota kepoli-sian agar tidak terjadi peristiwa susulan.

=MOH RIDWAN/RAH

NoNtoN orkes Berakhir Carok Massal

2 Warga Tewas, 5 Orang Luka-luka

BERITA TERKAIT Bangkalan | Hal M

KoRBAn TEwAs

DI dan FU

PElAKU

Kubu Js : Melibatkan DI dan AH (warga Desa Sendang Dajah)

Kubu Us : Melibatkan WI, VI, FU (warga Desa Petapan)

KoRBAn lUKA-lUKA

wI : luka di tangan kiri dan jari

VI : luka bagian Pinggang

Us : luka di bagian leher atas belakang

AH : luka lengan kanan

Js : leher belakang

loKAsI KEJADIAn

Kampung Kramat, Desa Petapan, Kecamatan LabangPelaku

Page 18: e Paper Koran Madura 10 April 2015

KORAN MADURAJUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV BPROBOLINGGO JUMAT 10 APRIL 2015

No. 0584 | TAHUN IVKORAN MADURAB Sumenep

SUMENEP- Belum turunnya bantuan beras untuk masyarakat miskin (raskin) hingga bu-lan keempat ini membuat banyak masyarakat bertanya-tanya. Bahkan, masyarakat mulai khawatir ketika sudah cair nanti justru akan dipermainkan.

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Komisi I DPRD Sumenep, Abdul Hamid Ali Munir ber-dasarkan hasil reses yang dilakukannya bebera-pa waktu lalu. Politisi PKB itu menyatakan bah-wa, saat pelaksanaan reses beberapa waktu lalu, muncul banyak pertanyaan dari masyarakat terkait pencairan raskin yang belum turun.

Kata Hamid, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, seharusnya sampai bulan ini raskin sudah turun semua. “Bahkan masyarakat pun bertanya, apakah program itu dihapus atau tidak. Karena sampai bulan keempat, mereka tidak menerima raskin,” tu-turnya.

Politisi Dapil IV itu menuturkan, masyarakat juga banyak yang khawatir akibat tak kunjung turunnya raskin hingga saat ini. Jika dibiarkan berlarut-larut tanpa ada kepastian, lanjutnya, masyarakat khawatir nantinya malah akan membuka peluang kalau raskin akan diper-mainkan oleh oknum-oknum tertentu.

“Misalnya, karena sudah berapa bulan tak cair, masyarakat biasanya menerima raskin sebanyak tiga atau empat bulan hanya disam-paikan satu atau dua bulan saja. Masyarakat khawatir seperti itu. Saya sendiri berharap tidak sampai terjadi hal semacam itu,” harapnya.

Selebihnya, Hamid mengungkapkan, pihaknya akan mendesak pihak-pihak terkait untuk mengawal agar raskin itu bisa segera dinikmati para penerimanya. “Pasti akan kami tindak lanjuti. Karena hasil reses itu adalah amanah dari rakyat. Persoalan raskin ini harus tetap dikawal agar cepat dicairkan,” tegasnya.

Terkait hal itu, Kepala Bagian Perekonomi-an Pemkab Sumenep, Mohammad Hanafi me-ngakui, bahwa selama ini masyarakat memang selalu bertanya-tanya tentang realisasi pen-cairan raskin. Hanya saja, berdasarkan infor-masi yang diterima pihaknya, stok beras yang ada di Gudang Bulog juga tak kunjung tersedia sehingga raskin untuk tahun 2015 belum bisa diluncurkan.

Sebenarnya, kata Hanafi, di Gudang Bulog ada stok beras. Cuma, stok yang ada itu tidak bisa didistribusikan karena jumlahnya terlalu sedikit. "Awalnya di gudang ada stok beras se-banyak 31 ton. Kemudian ada tambahan sekitar 55 ton. Jadi hanya sekitar 86 ton," paparnya.

Menurutnya, jumlah yang sangat minim itu bahkan tidak cukup untuk satu kecamatan saja. Karena, dalam satu bulan saja, pendistribusian raskin di Kabupaten Sumenep mencapai sekitar 1.745,670 ton. "Makanya tidak akan cukup. Se-bagai contoh, di Kecamatan Pragaan saja butuh 125 ton per bulan," paparnya.

”Pemkab sudah sering menyurati Bulog Ja-tim dengan tembusan Kantor Bulog Pusat agar pengadaan stok beras di Gudang Bulog Sume-nep segera disiapkan mengingat saat ini sudah memasuki bulan keempat di tahun 2015,” pung-kasnya.

=FATHOL ALIF/SYM

Raskin Tak kunjung CaiR

Masyarakat Mulai Khawatir

Kini, kondisi pohon itu tak terawat dan mulai menge-ring. Bahkan tidak sedikit po-hon itu yang sudah mati. Hal itu diduga karena kurangnya perawatan dari satker terkait.

”Saya cuma merasa iba saat melihat lokasi penana-man pohon itu. Karena saat ini kondisinya sudah banyak yang mati. Kalau begini, program yang menelan anggaran Rp 1 miliar sia-sia, karena dinas terkait tak serius merawatnya,” kata salah satu aktivis lingku-ngan, Abd. Rahman.

Diketahui, dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional

(BMN) tahun 2013, peme-rintah mencanangkan pena-naman pohon sebanyak 1.871 bibit. Ribuan bibit itu terdiri dari lima belas jenis tanaman, diantaranya pohon bibit sawo kecik 1 pohon; kenari 1 Po-hon; manglid 1 pohon; puspa 51 pohon; kayu putih 20 po-hon; jati 350 pohon; mahoni 1.001 pohon; akasia 400 po-hon; kayu aprika 20 pohon; rasamala 31 pohon; nangka 10 pohon; matoa 1 pohon; kemiri sunan 1 pohon; dan merbau 1 pohon.

”Mestinya, pemerintah itu tidak hanya bisa mena-nam, melainkan juga bisa merawatnya. Kalau sudah

seperti itu kan sama halnya menghambur-hamburkan anggaran,” terangnya.

Namun, kondisi seperti itu ditanggapi dingin oleh Kepala Dinas Hutbun Sume-nep Herman Poernomo. Bah-kan, mantan Kepala BPPT itu mengaku tidak bisa berbuat banyak, sebab pemerintah daerah tidak menyediakan anggaran khusus untuk pe-rawatan.

Kendati demikian, Ipung sapaan akrabnya Herman Po-ernomo mengakui jika pena-naman pohon di lokasi hutan kota saat ini sudah banyak yang mati. Itu disebabkan karena beberapa faktor, salah satunya kurangnya perawa-tan, juga disebabkan adanya tangan-tangan tak bertang-gung jawab yang dilakukan oleh salah satu warga yang tidak peduli terhadap keles-tarian hutan.

”Anggaran khusus pe-rawatan tidak ada. Tapi untuk menjaga kelestarian hutan

kota itu kami coba koordi-nasikan dulu dengan berba-gai SKPD terkait,” katanya.

Menurutnya, perawatan kelestarian hutan kota itu tidak hanya menjadi tang-gung jawab Dishutbun. Melainkan beberapa satker terkait, seperti Badan Ling-kungan Hidup (BLH) dan Kantor Kebersihan dan Perta-manan (KKP).

”Memang kalau seperti penanaman pohon itu di-serahkan pada kami (Dishut-bun), tapi kalau menyangkut perawatan, melibatkan be-berapa SKPD yang lain. Ka-rena ini menyangkaut peng-hijauan kota,” terangnya.

Kendati demikian, pihaknya ke depan berjanji akan melakukan pengawasan dan melakukan penanaman kembali. Oleh sebab itu dirinya mengimbau agar masyarakat juga ikut andil dalam meles-tarikannya. ”Kami tetap akan berusaha ke depannya,” pungkasnya. =JUNAEDI/SYM

Program Tanam Pohon Hanya Buang AnggaranDishutbun Berdalih Tak Ada Anggaran PemeliharaanSUMENEP – Program penanaman pohon Rp 1 miliar yang dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Sumenep dinilai oleh sebagian orang hanya buang-buang anggaran saja. Pasalnya penanaman pohon yang dilakukan di lokasi hutan kota, tepatnya di Desa Kebonagung, Kecamatan Kota, tidak seperti yang diharapkan.

GERSANG. Ratusan pohon yang ditanam oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep tahun 2014 lalu di Desa Kebonagung, Kecamatan Kota, sudah banyak yang mati. (foto insert) Program penanaman pohon tersebut mencapai Rp 1 miliar yang dilaksanakan oleh Dishutbun Sumenep.

Page 19: e Paper Koran Madura 10 April 2015

KORAN MADURAJUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV CSumenep

Dia menjelaskan, kartu terse-but adalah kartu keanggotaan salah satu paguyuban sopir yang anggotanya berjumlah ratusan orang. “Kalau punya kartu ini enak. Karena kalaupun mengang-kut rombongan (dengan mobil bak terbuka, red.) tidak akan kena tilang oleh polisi,” tuturnya ke-pada Koran Madura sambil me-nunjukkan kartu itu.

Dia menceritakan, beberapa waktu lalu dirinya mengangkut rombongan, sebanyak 14 orang, dengan menggunakan mobil bak terbuka. Sesampainya di jalan, masuk wilayah kota, ia diikuti oleh anggota polisi dan diberhen-tikan. Namun, imbuhnya, karena pegang kartu sakti, akhirnya si polisi tak menindaknya.

“Polisi itu langsung pindah

dan memilih pergi ke konter. Jadi, kalau dipikir-pikir kartu ini lebih sakti dari SIM. Seandainya tadi (waktu kejadian, red.) saya tidak memiliki kartu ini, mungkin su-dah ditilang dan akan makan bi-aya ratusan ribu,” tuturnya.

Namun, dirinya mengung-kapkan, kartu tersebut memiliki tenggang waktu. Masa berlaku kartu itu hanya satu bulan. Sete-lah satu bulan kartu itu harus diperpanjang dengan biaya Rp. 35 ribu per anggota. “Uang itu dibayarkan kepada ketua. Nanti ketua yang menyetorkan uang itu kepada salah satu polisi,” ungka-pnya tanpa memberi keterangan lebih lanjut, apakah polisi yang dimaksud hanyalah oknum atau Polantas secara kelembagaan.

Sementara itu, Kasatlantas

Polres Sumenep, AKP Musa Bakh-tiar menegaskan bahwa mobil bak terbuka tidak boleh digunakan untuk mengangkut orang. Hanya saja, lanjutnya, dalam keadaan tertentu, terkait sarana trans-portasi yang tidak didukung oleh pemerintah setempat, kendaraan pengangkut barang boleh dipakai mengangkut orang dengan be-berapa catatan.

Dikatakan Musa, mobil bak terbuka bisa dipakai mengang-kut orang asalkan ada pelindung kanan-kiri dan belakang. Selain itu, di atasnya harus beratap se-perti rumah, serta di dalamnya disediakan tempat duduk bagi penumpang. “Tapi, kalaupun ada pelindung kanan-kirinya, pe-numpangnya tidak tertata, mis-alnya bergelantungan di luar atau

di belakang pelindung, itu tetap tidak diperbolehkan,” tegasnya.

Diceritakan soal kejadian sebagaimana dituturkan sopir tersebut, menurut Musa hal itu bukan berarti membiarkan mobil bak terbuka mengangkut orang. Ia berdalih, hal itu bagian dari operasi simpatik. “Dalam operasi simpatik ini kita memang lebih mengedepankan teguran secara simpatik, baik itu teguran lisan atau secara tertulis,” paparnya.

Terkait iuran Rp. 35 ribu tiap bulan sebagaimana disampai-kan si sopir, Musa membantah pihaknya menerima iuran itu. Dia memperkirakan iuaran itu hanya iuran internal untuk ope-rasional organisasi. “Kita tidak ada setoran-setoran seperti itu,” bantahnya. =FATHOL ALIF/SYM

Ada “Kartu Sakti” Anti Polisi?Biaya Perpanjang Hanya Rp 35.000 per BulanSUMENEP- Salah seorang sopir mobil bak terbuka yang namanya enggan disebutkan mengaku kalau dirinya me-miliki “kartu sakti” anti tilang. Katanya, dengan adanya kartu sakti dari oknum polisi itu, meski mobil yang digu-nakan itu untuk mengangkut orang dengan bak terbuka, dirinya dipastikan tak akan ditindak oleh aparat kepoli-sian lalu lintas. Hanya saja, kartu tersebut harus diper-panjang setiap bulan dengan pungutan Rp. 35 ribu.

SUMENEP – Penegakan hu-kum yang dilakukan oleh Polres Sumenep rupanya tidak main-main. Bukatinya, korp rumpi hijau daun itu telah menindak sedikitnya 32 anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat pelaksanaan operasi simpatik se-meru tahun 2015. Penindakan itu disebabkan karena banyak ang-gota TNI telah melanggar Un-dang-Undang (UU) Lalu Lintas.

Penindakan terhadap puluhan anggota TNI ‘nakal' itu, dilakukan berkat kerjasama antara pihak ke-polisian Polres Sumenep dengan Pihak TNI Kodim 0827 Sumenep. Saat penindakan, Polres Sumenep melibatkan 6 petugas Provos TNI, 1 petugas perwira TNI dan 4 petu-gas Sub Datasemen Polisi Militer (Subdenpom) Cabang Sumenep.

"Operasi simpatik ini kami lakukan agar semua elemen ter-masuk TNI dan Polri bisa tertib berlalu libtas," kata Kasat Lantas Sumenep, AKP Musa Bachtiar.

Operasi simpatik minggu kedua itu dipusatkan di tiga titik, salah satunya di Jalan Trunojoyo dan Jalan Dr. Soetomo, tepatnya jalan utama menuju Kantor Ko-dim 0827 Sumenep. Dalam ope-rasi kali ini yang menjadi target sasaran adalah pejabat Negara, utamanya yang sedang menjalan-kan tugasnya di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep.

Dikatakan, pelanggaran yang

dilakukan oleh anggota TNI 0827 Sumenep diantaranya, saat ber-kendaraan tidak memasang klik helm, tidak menyalakan lampu meskipun siang hari, sengaja me-masang atribut militer pada pelat kendaraannya.

"Jika ditemukan ada yang pasang atribut di plat nomor kendaraannya, maka kami me-lepasnya dan memberikan im-bauan serta pembinaan," tambah Mantan Kapolsek Grek, Tuban itu.

Menurutnya, kegiatan serupa akan tetap dipertahankan ke de-pannya. Sebagai langkah kongkret agar semua pejabat bisa tertib saat berkendaraan. Selain itu, operasi ini untuk kesadaran pejabat ne-gara maupun masyarakat umum, akan pentingnya kesadaran ber-lalu lintas. Sehingga angka ke-celakaan lalu lintas lambat laun dapat dicegah.

”Kita mulai dari pejabat ne-gara dulu, setelah kita akan ope-rasi ini pada masyarakat umum, sehingga pejabat negara dulu yang memberikan contoh pada masyarakat tentang etika berlalu lintas,” pungkasnya.

=JUNAEDI

Operasi semeru

32 TNI Melanggar Lalu Lintas

APEL. Para perwira TNI dan petugas kepolisian saat apel pagi sebelum

operasi semeru.

Page 20: e Paper Koran Madura 10 April 2015

KORAN MADURAJUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV D Sumenep

Lima kandidat PPP Sume-nep itu terdiri atas tiga Bacabup, yakni HM Sahnan, Zainal Abidin, dan Azasi Hasan. Sementara dua lainnya adalah Bacawabup, yakni Dewi Khalifah dan Moh. Subaidi. Kelimanya menyampaikan visi dan misi mereka di hadapan pe-serta Rapimda I.

Meski begitu, dalam kesem-patan tersebut PPP masih belum

bisa menjatuhkan pilihannya ke-pada siapa. Menurut Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Jawa Timur, Didik Nurman Zein, penetapan calon yang akan diusung oleh PPP nantinya masih akan diputuskan oleh DPP.

Bahkan, pihaknya menegas-kan dalam proses penentuan calon yang akan diusung PPP nantinya tidak akan melalui me-

kanisme voting. Kelima Bacabub-Bacawabub yang telah melamar kepada DPD PPP Sumenep itu se-cara otomatis akan masuk ke DPW PPP Jatim. “Kita terima semua. Tidak ada istilah voting untuk menentukan ranking satu atau dua. Itu rawan konflik,” tegasnya.

Untuk mengerucutkan kepada satu nama sebagai kandidat yang akan diusung PPP dalam Pemi-lukada Sumenep tahun 2015, kata Nurman, pihaknya nanti akan melakukan penelitian dan merekam jejak lima kandidat tersebut. “Pada saat ini DPP su-dah mengirimkan orang turun ke bawah untuk melihat siapa bakal calon yang tepat untuk PPP,” ung-kap dia.

Hal itu ditegaskan oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PPP Sumenep, KH Baharuddin. Menurutnya, penetapan satu nama yang akan diusung sebagai kandidat akan ditentukan oleh DPP PPP. Menurutnya, penyam-paian visi dan misi oleh mereka tersebut akan dijadikan salah satu bahan penilaian oleh tim yang terdiri atas fungsionaris DPD PPP Sumenep dan DPW PPP Jawa Timur.

PPP Diskualifikasi Busyro Sementara itu, PPP telah

resmi mendiskualisfikasi salah satu kandidat yang kemarin juga ikut mengambir formulir, yakni A. Busyro Karim. Mantan Ketua

DPRD dua periode yang seka-rang masih menjabat Bupati itu tersingkir setelah dirinya tidak melengkapi berkas sesuai dengan aturan yang diberlakukan oleh PPP.

Dikatakan bakal calon yang mendaftar ke DPD PPP Sumenep, sebenarnya ada enam orang bakal calon. Namun satu orang bakal calon, yakni incumbent tidak me-lengkapi persyaratannya hingga batas akhir pendaftaran (3/4), se-hingga calon tersebut dicoret dari bakal calon dari PPP. "Incumbent juga mengambil formulir pendaf-taran di PPP, tapi ia tidak melengka-pi berkas persyaratannya. Akhirnya kami coret,” bebernya.

=FATHOL ALIF/JUNAEDI/SYM

PPP Belum Jatuhkan PilihanLima Kandidat Hanya Adu Visi dan MisiSUMENEP- Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) I DPC PPP Sumenep yang diselenggarakan Kamis (9/4), masih belum menentukan pilihan bakal calon bupati-bakal calon wakil bupati (Bacabub-Bacawabub) yang resmi melamar ke PPP beberapa waktu lalu. Dalam Rapimda I kemarin, lima kandidat itu hanya beradu visi dan misi saja.

SUMENEP - Kondisi tambat labuh atau jembatan (pelabu-han) kayu Dusun Tembing, Desa Sepanjang, Kecamatan/Kepu-lauan Sapeken dikeluhkan warga. Pasalnya tambat labuh yang ter-buat dari kayu itu sering makan korban meskipun tidak sampai meninggal dunia.

Menurut salah satu warga se-tempat, Rasul Maulidi, seringnya makan korban tersebut lantaran tambat labuh di desanya sudah mulai rusak, dan tidak pernah dapat perbaikan dari pemerin-tah setempat. "Sejak pertama kali dibangun tambat labuh itu belum pernah mendapatkan perbaikan. Makanya sampai saat masih terbuat dari kayu, itu pun sudah banyak yang patah sehingga seringkali warga terjatuh saat melintasi jembatan itu," katanya.

Ia menjelaskan bahwa saat terjadi kerusakan, sementara ini masih sumbangan dari warga. "Dulu memang pernah mendapat bantuan berupa kayu dari Perhu-tani di sini. Tapi setelah itu tidak ada lagi. Bahkan saat ini kondi-sinya sangat membahayakan keselamatan warga," terangnya.

Dikatakan, keberadaan tam-bat labuh itu sangat dibutuhkan oleh warga. Sebab, menjadi akses utama penyeberangan dari pulau kecil menuju pusat kecamatan Sapeken. "Tidak hanya itu, jem-batan ini juga menjadi penggerak ekonomi warga di segala sektor," ungkapnya.

Oleh sebab itu, dirinya ber-

harap agar pemerintah memberi-kan perhatian terhadap kondisi tambat labuh tersebut. Jika tidak, dirinya khawatir korban yang jatuh tambah banyak. Apalagi lanjut Rasul, dari permukaan laut ke tambat labuh sangat tinggi, yakni sekitar 5 meter ke atas. "Kalau air sedang pasang, keting-gian air mencapai 4 meter. Bisa saja kalau sudah tua tidak bisa berenang yang akhirnya akan tenggelam," tandasnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubunagan melalui Kasi Sarana dan Prasa-

ranan (Sarpras) Dinas Perhubu-ngan (Dishub) Sumenep Agustio-no Sulasno mengatakan, sesuai anggaran yang telah tercantum dalam APBD tahun 2015, untuk Kecamatan/Kepuluan Sapeken hanya mendapatakan sebanyak empat titik.

Kempat titik itu di antanya, Pulau Paliat terdapat dua titik, yakni Dusun Paja Nasem, Desa Saubi, dan Desa Paliat. Masing-masing mendapat anggaran sebesar Rp 100 juta. Sementara di Desa Sapuntan mendaptkan jatah satu titik dengan anggaran

Rp 133 juta dan pulau Sepanjang juga mendapat satu titik dengan anggaran Rp 100 juta. ”Perbedaan anggaran itu karena disesuai-kan dengan kebutuhan yang ada. Jika tingkat kerusakannya lebih parah, maka dimungkinkan anggarannya juga lebih besar,” jelasnya.

Katanya, pada tahun 2015 ini anggaran perbaikan dan pemba-ngunan tambat labuh di Sumenep mencapai kurang lebih Rp 1,3 miliar. Anggaran tersebut akan dialokasikan di berbagai titik, utamanya di daerah kepulauan.

Satu titik tambat labuh di Desa Kombang, Kecamatan Talango, dengan anggaran Rp 100 juta; satu titik Desa Raja Nangger Kangean dengan anggaran Rp 75 juta; satu titik di Desa Bringsang, Kecamatan Giligenting dengan anggaran Rp 100 juta, kemudian satu titik lagi di Desa Sokarami, Kecamatan Nunggunong, Pulau Sepudi dengan anggaran Rp 200 juta.

”Jadi untuk semuanya, yang akan menjadi prioritas tahun ini ada sembilan titik,” ungkpanya.

Ditanya soal langkah yang akan dilakukan untuk memini-malisir terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaannya, pihaknya mengaku akan melakukan pe-ngawasan dengan inten. Bahkan pengawasan yang akan dilakukan itu tidak hanya melibatkan inter-nal Dishub, melainkan juga dari pihak konsultan. ”Kalau dari segi pengawsan, saya kira tetap akan maksimal. Karena selain kon-sultan, juga internal kami akan melakukan pengawasan. Bah-kan, juga inspektorat nantinya akan ikut andil di dalamnya,” terangnya.

Secara tegas pihaknya me-ngaku tidak akan main-main, jika dalam pekerjaan itu diketahui melanggar petunjuk tekhnis yang ada, pihaknya kan memberikan sanksi tegas sesuai peraturan yang ada. ”Ini kan pasti diperiksa oleh inspektorat. Jadi, tidak mungkin lah ada pelanggaran,” tukasnya. =JUNAEDI/SYM

Belum AdA PerBAikAn

Tambat Labuh Kepulauan Sering Makan Korban

JEMBATAN RUSAK. Serong nenek yang sudah lansia hampir terjatuh saat melintasi tambat labuh Dusun Tembing, Desa Sepanjang, Kecamatan/Kepulauan Sapeken.

Page 21: e Paper Koran Madura 10 April 2015

KORAN MADURAJUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV ESumenep

Menurutnya, sebagian dari jumlah tersebut sudah diselesaikan. Namun, terkait jumlah lahan sekolah yang belum terselesaikan hingga saat ini, kepala Disdik setempat, A. Shadik sepertinya benar-benar belum punya data yang valid, bahkan ia terkesan plin plan saat membeberkan data.

Selasa (07/4) lalu, Shadik mengungkapkan, jumlah lahan sekolah bermasalah sebanyak 47. Dari jumlah tersebut, sebagian sudah berhasil diselesai-kan. Sehingga hanya menyisakan 15 sekolah yang belum jelas status lahannya. "Jadi tinggal 15 yang belum diselesaikan," papar Shadik waktu itu.

Untuk menyelesaikan persoalan lahan dari 15 sekolah tersisa itu, Shadik mengaku cukup kesu-litan. Pasalnya, warga yang mengaku sebagai ahli waris meminta harga yang cukup tinggi, yaitu Rp. 350 ribu per meter. Padahal, dana yang disiapkan pihaknya hanya sebesar Rp. 45 ribu untuk per me-ternya.

Namun demikian, hanya berselang tiga hari, Kamis (9/4) Shadik justru mengungkapkan hal berbeda. Menurutnya, jumlah lahan sekolah ber-masalah sejak tahun 2010 lalu sebanyak 45 sekolah, sedangkan yang masih belum terselesaikan hanya tinggal 6 sekolah. Padahal, sebelumnya ia mengung-kapkan masih ada sekitar 15 sekolah yang belum jelas status lahannya.

Sementara saat Koran Madura meminta nama-nama sekolah yang lahannya sudah dan belum dise-lesaikan itu, ia enggan memberikannya. Menurutnya hal itu tidak perlu. “Yang jelas, dari 45 lahan sekolah yang bermasalah sejak tahun 2010 itu, sekarang hanya tinggal 6. Tidak usah (minta data ini, red.),” katanya sambil lalu langsung melihat data lahan sekolah bermasalah yang dipegangnya.

Dikatakan, selama tahun 2015 ini pihaknya masih belum mampu menyelesaikan persoalan la-han sekolah bermasalah itu. Selain masih terkendala harga yang dinilai terlalu tinggi, ia juga berdalih karena tahun 2015 masih baru berjalan tiga bulan. “Masih belum ada. Karena masih baru tiga bulan,” dalihnya.

Namun, dia mengaku akan berupaya agar semua lahan sekolah yang masih bermasalah itu cepat se-lesai. Shadik mengaku akan melakukan pendekatan secara kekeluargaan kepada warga yang mengaku sebagai pemilik lahan sekolah yang bermasalah itu. “Karena kalau harus membeli dengan harga Rp. 350 ribu permeter, anggaran kami tidak akan cukup,” paparnya.

Sementara terkait anggaran yang telah di-siapkan, Shadik mengaku telah menganggarkan kurang lebih Rp. 600 juta lebih yang diambilkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumenep tahun 2015. “Kalau target, kita tidak bisa menentukan target. Karena, meskipun kita menen-tukan target, tapi lahannya tetap tidak dibiarkan, itu percuma,” pungkasnya.

Terkait, sebelumnya sempat terjadi penyegelan SDN 1 Banbaru, Kepulauan Gili Raja, Kecamatan Giligenting pada Senin (6/4) lalu. Namun, sehari setelahnya, Selasa (7/4) akhirnya sekolah itu kemba-li dibuka. Hal itu menyusul adanya jaminan dari salah seorang anggota DPR-RI, MH. Said Abdullah, bukan dari Disdik setempat, kepada pihak keluarga yang mengaku sebagai pemilik lahan sekolah tersebut.

=FATHOL ALIF

Sengketa Lahan SekOLah

Kadisdik Plin-planSUMENEP- Sejak tahun 2010 lalu, berdasar-kan data yang ada di Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, jumlah lahan sekolah bermasalah mencapai puluhan.

”Alhamdulillah ang-garan untuk penambahan kolesksi buku di Perpusda ada peningkatakan setiap tahunnya,” kata Kepala Kantor Pepusda dan Arsip Sumenep Agus D. Putra.

Menurutnya, anggaran ratusan juta itu akan di-alokasikan untuk pengadaan buku di tiga kegiatan. Yakni untuk pengadaan buku di Perpusda sendiri, kemudian untuk pengadaan buku di lima titik taman baca (Man-ca) dan pengadaan buku un-tuk perpustakaan keliling. ”Sementara masing-masing kegiatan pengadaan itu da-pat alokasi anggaran Rp 50 juta,” terangnya.

Lima manca yang men-dapatkan anggaran 50 juta untuk pengadaan buku itu diantaranya, rumah baca di Kecamatan Kalianget, Ke-camatan Talango, Kecamatan Dasuk, Kecamatan Batang Batang dan Kecamatan Gu-luk Guluk. Agus pun me-nyatakan kalau anggaran itu

masih dinilai relatif kecil.”Kalau dikalkulasi, ang-

garan itu masih sangat ke-cil. Karena dengan anggaran itu kita hanya bisa mem-beli buku dengan jumlah relatif kecil berkisar antara 800 hingga 1000 buku saja. Apalagi harga buku itu masih disesuaikan dengan tebal dan tipisnya buku itu, selain itu juga penerbitnya,” jelasnya.

Kendati demikian, me-nurut Agus, dirinya akan me-maksimalkan keterbatasan anggaran tersebut. ”Semoga upaya kami ini bisa men-jawab dan memenuhi hara-pan masyarakat yang haus akan literasi,” terangnya.

Saat ini jumlah koleksi buku di Perpusda sekitar 43.637 eksemplar lebih de-ngan 1.700 judul. Sedang-kan untuk perpustakaan ke-liling sekitar 10.000 hingga 12.000 judul, sementara untuk rumah baca jumlah koleksi bukunya menca-pai 18.459 eksemplar lebih

dengan 3.994 Judul. Untuk rumah baca disesuaikan dengan besar dan kecilnya rumah baca itu sendiri.

Sedangkan jumlah pe-ngunjung selama tiga tahun ia menyatakan mulai me-ningkat, terbukti dari tahun 2011 jumlah pengunjung mencapi 7.852 orang, tahun 2012 sebanyak 11.869, pada tahun 2013 sebanyak 15.431 pengunjung, dan pada tahun 2014 lalu mencapai 18.384 orang. ”Kalau dihitung rata-rata setiap harinya menca-pai 80 hingga rarusan pe-ngunjung,” tukasnya.

Terpisah, Anggota De-wan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS) Moh. Su-haidi mengatakan bahwa dengan anggaran itu se-harusnya koleksi buku di Perpusa lebih lengkap dari perpus perguruan tinggi (PT). Ia menilai saat ini koleksi buku di Perpusda masih sangat minim. Bah-kan, koleksi bukunya masih kalah jauh dibandingkan dengan perpustakaan yang dimiliki di berbagai pergu-ruan tinggi di Sumenep.

”Jika dengan lokasi ang-garan itu koleksi buku di Perpusda masih minim, bagi kami sangat keterlaluan. Berarti bisa diambil kesim-pulan bahwa pemerintah

dalam membangun Sume-nep cinta baca itu masih kurang maksimal,” katanya

Sehingga, sambung dosen muda di salah satu Perguruan Tinggi (PT) di kota Sumekar itu, jumlah pertumbuhan koleksi buku di Perpusda setiap tahunnya tidak terlalu pesat. Semes-tinya jumlah koleksi buku di perpustakaan plat mereah itu bisa menyamai jumlah penduduk di Sumenep.

”Jadi, asumsinya satu orang bisa pegang satu buku. Ya kalau masih kurang, itu perlu dipertanyakan komit-men pemerintah dalam membangun Sumenep melalui dunia baca. Sebab eksistensi perpus itu sangat mendukung terhadap pem-bangun SDM untuk Sume-nep,” ungkapnya

Oleh sebab itu, pihaknya meminta agar ke depan-nya, Pemkab Sumenep bisa memperhatikan keberadaan perpustakaan. ”Kalau me-mang terkendala soal ang-garan, pemerintah setempat bersama pihak legislatif kan bisa lebih reaktif, masak anggaran pembelian buku dikalahkan dengan angga-ran perbaikan infrastruktur yang setiap tahunnya terus meningkat,” pungkasnya.

=JUNAEDI/SYM

Anggaran Pengadaan Buku Rp 150 JutaDPKS: Koleksi Bukunya Harus Lebih Lengkap dari PTSUMENEP – Anggaran pengadaan koleksi buku di Perpustakaan Umum Daerah (Perpusda) Sumenep tahun ini lumayan besar. Pasalnya pengadaan itu sampai menyedot Rp 150 juta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tingkat II.

MENCARI BUKU. Salah satu pengunjung sedang mencari buku refrensi di salah satu rak buku yang ko-song, Kamis (9/10).

foto:junaedi/koran madura

Page 22: e Paper Koran Madura 10 April 2015

KORAN MADURAJUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IVFBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA FJUMAT 10 APRIL 2015No. 0584 | TAHUN IV

PAMEKASAN – Kemam-puan sumber daya manusia (SDM) di Pamekasan masih belum mampu bersaing di tengah pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), jika kondisinya masih sama. Untuk itu perlu adanya perubahan mindset (pola piker) SDM.

Hal itu disampaikan Bu-pati Pamekasan, Ach Syafii. Menurutnya, dalam rangka menyiapkan MAE akhir tahun ini, Pemkab Pamekasan, perlu gerak cepat untuk menyiapkan SDM yang mampu bersaing, agar kesejahteraan masyarakat Pamekasan juga meningkat.

Apalagi, selama ini kehidupan masyarakat khususnya pimpinan SKPD di lingkungan Pemkab Pamekasan terkesan kurang kom-petitif, sehingga dengan MEA ini merupakan tantangan baru bagi mereka, untuk lebih produktif dan kreatif.

“Kemampuan kita saya kira cukup, ilmu kita juga cukup, tetapi memang disiplin kita tidak cukup, kreativitas kita tidak cukup. Tapi masih perlu merubah mindset, kalau tidak kita akan tertinggal karena akan kalah bersaing,” kata Bupati Syafii.

Tambahnya, untuk me-nyiapkan semua itu perlu diadakan sejumlah kegitan yang mampu membangkitkan inovasi dan kreativitas para pimpinan SKPD yang terkait langsung dengan sektor ekonomi, sosial, dan budaya serta para pelaku bisnis di Pamekasan, sehingga MEA ini bisa menjadi peluang atau tantangan dan bukan justru sebagai ancaman.

Terpisah, Kepala Bagian Perekonomian Pemkab Pame-kasan Basri Yulianto mengata-kan Pengembangan ekonomi kreatif memerlukan konsep yang matang, serta kajian akademik yang mendalam. Sehingga nantinya mampu menjawab tantangan ekonomi global saat pasar bebas Asean.

“Pengembangan ekonomi kreatif itu nantinya akan dibagi menjadi beberapa jenis ekonomi kreatif. Masing-ma-sing kuliner, seni pertunjukan, musik, seni rupa, periklanan, serta kerajinan mode dan desain,” kata Basri.

=ALI SYAHRONI/RAH

MEA

Perlu Ada Perubahan Mindset SDM

Operasi tersebut dimulai pukul 10.00 WIBhingga pukul 12.00 WIB. Selama dua jam itu, petugas menyisir tempat-tempat umum dan pertokoan, PKL di sepanjang Jl Kabupaten, Jl Di-ponogoro, monumen Arek Lancor, Jl Trunojoyo, Jl Agussalim, dan pasar tradisional di Kolpajung.

Razia yang digelar mendadak dalam 3 tahun terakhir ini, mem-buat sejumlah PNS dan guru yang berbelanja di pasar dan di toko

kaget karena mereka tidak me-nyangka terkena razia.

Dari mereka yang terkena ra-zia, mengaku terpaksa berbelanja di pasar dan toko di saat jam dinas. Sebab selama ini, bukan hanya di-rinya yang sering belanja di waktu jam dinas, tapi juga PNS lainnya tidak ada teguran dan sanksi.

Mereka yang kedapatan se-dang asyik berbelanja itu, tidak dapat menunjukkan surat tugas keperluan ke luar kantor di jam

dinas, saat diminta oleh petugas. Mereka hanya berjanji tidak me-ngulangi lagi perbuatannya.

PNS yang tertangkap basah tidak disiplin itu, didata aparat, mulai dari nama, instansi tem-pat mereka berdinas, dan alamat kantornya. Setelah mereka di-beri penjelasan, mereka diminta kembali ke kantor masing-ma-sing.

Kepala Satpol PP Pamekasan, Didik Hariadi mengatakan, ope-rasi ini untuk menertibkan PNS di lingkungan Pemkab Pamekasan, yang tidak disiplin dan kerap ke-luyuran ke luar kantor, di waktu jam dinas.

Menurut Didik, sesuai standar operasional prosedur (SOP) PNS, setiap PNS yang melakukan ke-

giatan di luar jam dinas, harus membawa surat izin atau surat tugas dari kantor yang bersang-kutan sehingga jelas tujuan dan kepentingannya.

“Nama-nama mereka sudah kami catat dan kami berikan ke Pak Sekda. Bagaimana sanksi ter-hadap mereka yang terkena razia, itu urusan pimpinan. Kami hanya melaksanakan perintah merazia saja,” kata Didik.

Ke depan operasi ini akan terus digelar. Hanya saja, waktu dan harinya belum bisa ditentu-kan, karena menyesuaikan de-ngan kondisi dan situasi. Selain itu, agar tidak diketahui oleh PNS yang bisa ke luar kantor untuk urusan pribadi.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

23 PNS Terjaring RaziaSaat Keluyuran pada Jam Kerja KantorPAMEKASAN - Akibat keluyuran dan belanja di waktu jam kerja kantor, sebanyak 23 pegawai negeri sipil (PNS), terdiri atas pria dan wanita terjaring razia aparat gabu-ngan dari Satpol PP, Badan Kepegawaian Daerah (BKD), dan Inspektorat Pemkab Pamekasan, Kamis (9/4).

KAGET. PNS terjaring razia saat beraktivitas di luar kantor saat jam dinas, tanpa dapat menunjukkan surat tugas ataupun surat izin, kemarin (9/4)

Page 23: e Paper Koran Madura 10 April 2015

KORAN MADURAJUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV GPamekasan

Massa pengunjuk rasa berge-rak dari Monumen Arek Lancor, Pamekasan, dengan mengendarai roda dua dan empat, sambil mem-bawa poster yang bertuliskan tuntutan dan kekecewaan mereka karena presiden Joko Widodo te-lah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Dalam aksi tersebut me-nampilkan teaterikal rakyat ke-cil melawan Joko Widodo, yang

diperagakan oleh tiga orang pe-serta aksi, dua orang menjadi rakyat dan satu orang dengan menggunakan jas hitam dan ber-topengkan gambar Joko Widodo yang berlagak tidak mempedu-likan penderitaan rakyatnya.

Salah satu orator aksi, Halili meneriakkan dengan lantang agar Joko Widodo segera mengundur-kan diri sebelum dilengserkan dari jabatannya, karena Presiden

telah gagal menyejahterakan rakyat Indonesia. Salah satunya kebijakannya yang dapat menyeng-sarakan rakyat adalah dengan menaikkan harga BBM di tengah rakyatnya menjerit akibat didera kemiskinan dan tak mendapatkan lapangan pekerjaan yang layak.

“Kebijakan presiden Joko-wi sangat tidak berpihak pada kepentingan rakyat, tapi justru menyengsarakan rakyat. Sosok yang dulu dibanggakan, tidak lagi menyejahterakan rakyat. Oleh ka-rena itu, turunkan Jokowi,” kata Halili dalam orasinya.

Mereka mendatangi gedung dewan karena ingin menyampai-kan aspirasi. Mereka merasa ter-wakili dengan keberadaan dewan sebagai wakil rakyat. Mereka

meminta kepada wakil rakyat Pamekasan untuk bersama-sama menolak kenaikan harga BBM dan menurunkan Jokowi.

“Saya meminta agar dewan juga menolak kebijakan yang tidak populis ini. Karena masyarakat Pamekasan sengsara dengan ke-bijakan Jokowi. Semua kebutuhan pokok naik karena kebijakan Joko Widodo yang telah menaikkan harag BBM,” ungkapnya.

Di hadapan pengujunk rasa, salah satu anggota DPRD Pame-kasan, Sahur Abadi mengatakan sebagai ketua Fraksi Partai Per-satuan Pembangunan (PPP) DPRD Pamekasan, pihaknya sependapat dengan aspirasi yang disampai-kan para pengunjuk rasa.

“Kami sebagai wakil rakyat

sering menerima keluhan naiknya harga bahan pokok. Makanya se-cara pribadi dan atas nama Fraksi PPP, kami juga menolak kebija-kan menaikkan harga BBM,” kata Sahur.

Selain meminta penjelasan dari wakil rakyat, pengunjuk rasa juga meminta agar para legislator menandatangani spanduk putih yang sudah disiapkan sebagai tanda menolak kenaikan harga BBM. Terdapat empat perwakilan fraksi yang membubuhkan tanda tangan, yaitu Fraksi Partai Persatu-an Pembangunan ( F PPP), Fraksi Partai Amanat Nasional (F PAN), Fraksi Partai Nasdem, dan Fraksi Merah Putih yang diwakili Partai Gerakan Indosia Raya (Gerindra).

=ALI SYAHRONI/RAH

Desakan Jokowi Mundur Terus BermunculanEmpat Fraksi Membubuhkan Tanda Tangan sebagai Penolakan Kenaikan Harga BBMPAMEKASAN - Sejumlah aktivis di Pamekasan, menggelar unjuk rasa ke kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan. Mereka ingin mengajak anggota DPRD setempat untuk sama-sama mendesak menu-runkan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, Kamis (9/4) Kemarin.

TEATERIKAL. Memperagakan kondisi rakyat yang tidak diperhatikan kesejahteraannya oleh presiden Joko Widodo, di kantor DPRD Pamekasan, kemarin (9/4)

Page 24: e Paper Koran Madura 10 April 2015

KORAN MADURAJUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IVH PamekasanPamekasan

Kepala Bagian Perekono-mian Pemkab Pamekasan, Basri

Yulianto menjelaskan lima kes-enian ini merupakan identitas

khas budaya sebagai hasil kreasi warga lokal Pamekasan. “Sete-lah dilakukan kajian dan analisa maka dari bidang seni budaya muncul lima rekomendasi itu,” katanya.

Namun demikian, karapan sapi yang juga memiliki nilai ba-gus tidak dikategorikan sebagai kesenian tradisional asli Pame-kasan karena asal mula kebu-dayaan ini dari Kabupaten Sume-nep.

Sementara fasilitator semi-nar dan workshop dari Markplus Institute, Setyo Riyanto men-

gatakan nilai kompetitif pada lima jenis kesenian itu seba-gai pijakan bagi pemkab untuk mengambil kebijakan sesuai dengan tujuan yang diingin-kan. “Yang jelas populer dan memasyarakat, sehingga pada akhirnya benar-benar menjadi destinasi pariwisata budaya di Kabupaten Pamekasan ini,” je-lasnya.

Berdasar rekomendasi workshop tentang kesenian tradisional Pamekasan, kate-gori kesenian itu sebagai beri-kut. Sape Sonok masuk kate-

gori agresif dengan hasil nilai 6,00 pada faktor eksternal dan 6,70 pada faktor internal. Musik Saronen menempati posisi kompetitif dengan nilai 4,80 pada bidang eksternal dan internal 5,25.

Disusul Tari Topeng Gethak masuk dalam kategori kompetitif dengan nilai eksternal 4,30, dan nilai internal 5,25. Seni Sape Tac-cek juga masuk dalam kategori nilai kompetitif dengan nilai ek-sternal 4,45, dan nilai internal 5,45.

=A. FAUZI M/RAH

Lima Seni Tradisional Masuk Destinasi WisataBasri Yulianto: Karapan Sapi Berasal dari Kabupaten SumenepPAMEKASAN - Lima jenis kesenian tradisional Kabupaten Pamekasan direkomendasikan masuk dalam destinasi pariwisata budaya di wilayah yang identik dengan slogan Bumi Gerbang Salam itu.Kelimanya adalah kesenian Sape Sonok, tari Topeng Gethak, kesenian Sapi Taccek, tari Ronding, dan musik Saronen. Lima kesenian ini dire-komendasi setelah melalui kajian peserta seminar dan workshop pengembangan ekonomi yang berlangsung selama tiga hari terutama terkait peluang dan tantangan-nya.

PROBOLINGGO - Menjelang Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/SMK sejumlah perwakilan guru mulai memilah soal di Polres Probolinggo Kota. Kamis (9/4) siang, terlihat sibuk. Puluhan orang petugas sekretariat terlihat sibuk memindahkan amplop soal UN dari meja menuju ruang penyimpanan.

Page 25: e Paper Koran Madura 10 April 2015

KORAN MADURAJUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV IPamekasan

Kemarin (9/4) naskah soal untuk 11.747 siswa perserta UN Pamekasan mulai dipilah untuk dibagi tiga Sub Rayon, yaitu Sub Rayon SMA, SMK, dan MA, dijaga ketat aparat kepolisian Polres Pamekasan.

Hari ini (10/4) merupakan batas akhir proses pemilaan-nya, sebab pada Sabtu (11/4) besok, soal-soal tersebut su-dah harus didistribusikan ke kecamatan, untuk ditempat-kan di Mapolsek masing-mas-ing.

Ketua panitia UN SMA/sederajat Pamekasan, dari Di-nas Pendidikan (Disdik) Kabu-paten Pamekasan, Moh Tarsun mengatakan naskah UN tiba di Kota Pendidikan ini pada dini hari tadi (kemarin). Dari per-cetakan Surabaya langsung transit di gedung yang kini ditempati markas Satlantas dan Satreskoba Polres Pame-kasan.

“Kami dengan tim dan aparat kepolisian tiba sekiatr pukul 01.00 WIB dini hari tadi (kemarin). Setelah tiba disini, kemudian tim kami dengan tim sub rayon bekerja secara maraton memilah naskah soal. Sekaligus mengecek ke-benaran sampul yang ada,” kata Tarsun.

Dia menjelaskan pihaknya hanya diberikan waktu 2 hari untuk melakukan pemilihan, se-hingga jika dalam proses pemila-han tersebut ditemukan kekura-ngan maupun kerusakan naskah soal, pihaknya bisa dengan cepat berkoordinasi dengan panitia UN Provinsi Jawa Timur untuk di-

ganti.Setelah nanti dipilah per

sub rayon, kemudian akan di-pilah lagi untuk masing-ma-sing sekolah yang melaksankan UN. Hasilnya, akan disatukan sesuai dengan lokasi masih-masing kecamatan. Sebab panitia UN di sekolah akan mengambil naskah soal terse-but di Mapolsek.

“Kami mengawal di sini

hingga selesai, karena kami akan kontak provinsi kalau ada kesalahan, tertukar, dan lain sebagainya. Nanti dipilah sesuai sub rayon dan kecama-tan yang dituju. Jadi hari Sabtu ini sudah kami distribusikan,” ungkapnya.

Untuk diketahui, pada pelaksanaan UN tahun ini, jum-

lah peserta UN di Kabupaten Pamekasan untuk tingkat SMA sebanyak 3.526 siswa, ting-kat Madrasah Aliyah sebanyak 5061 siswa dan tingkat SMK sebanyak 2600 siswa sehingga jumlah total peserta UN ting-kat SMA sederajat sebanyak 11.747 siswa.

=ALI SYAHRONI/RAH

Batas Akhir Pemilahan Naskah UNJumlah Total Peserta UN Tingkat SMA/Sederajat Sebanyak 11.747 SiswaPAMEKASAN – Naskah ujian nasional (UN) untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat telah tiba di Pamekasan, Kamis (9/4) sekitar pukul 01.00 dini hari, ditempatkan di Eks Mapolwil Madura, Jalan Nyalaran, Pamekasan.

Page 26: e Paper Koran Madura 10 April 2015

KORAN MADURAJUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IVJ JUMAT 10 APRIL 2015

No. 0584 | TAHUN IV JSampangKORAN MADURA

Sampang

Kasat Reskrim Polres Sam-pang AKP Hari Siswo mengung-kapkan bahwa penangkapan terhadap pelaku tersebut di rumahnya sendiri dengan cara dilumpuhkan timah panas lan-taran pelaku melakukan perla-wanan dan berupaya melarikan diri saat petugas melakukan penangkapan. “Kami terpaksa

melumpahkan pelaku, karena dia melakukan perlawanan saat ditangkap di rumahnya,” kata AKP Hari Siswo, Kamis (9/4).

Dijelaskan oleh Ma’ruf, pelaku terakhir yang diburu oleh polisi tersebut karena telah melakukan tindak kriminal terhadap pasutri di Desa Pandiyangan, Kecamatan Robatal, dengan dugaan korban

telah melakukan penyantetan terhadap orang tua pelaku. Oleh karena itu, palaku nikat mem-bunuh pasutri itu. “Dalam pem-bunuhan itu tidak hanya Ma’ruf yang ditangkap. Pelaku lainnya sudah ditangkap serta di sidang. Cuma Ma’ruf agak cerdas dan gesit,” jelasnya.

Untuk mempertanggung jawabkan perbuatan tersebut, AKP Hari Siswo menegaskan, pelaku dijerat dengan Pasal 340 KUHP sub Pasal 338 dengan pi-dana maksimal hukuman seumur hidup atau 20 tahun penjara. “Isunya kedua korban mempu-nyai santet, jadi pelaku membuat rencana dan langsung mem-bunuh korbannya,” ucapnya.

Kata Hari sapaan akrabnya, kasus pembunuhan itu terjadi tahun 2013 di Desa Pandiya-ngan, Kecamatan Robatal, de-ngan korban pasutri Bunadi dan Bugiye yang diduga mem-punyai ilmu hitam. Sementara, jumlah pelaku ada enam orang diantaranya, Jelil alias Ransyah (40), Santawi alias p. Parmi (50), Dehrimah alias B Parmi (50), Su-pardi (27), dan Congkonik alias Lonin. Keempat palaku terse-but asal Desa Pandiyangan, Ke-camatan Robatal. Sementara dua pelaku lainnya, Mistol alias Rohim (65) dan terakhir Ma’ruf berasal dari Dusun Kemiri Laok, Desa Pandiyangan, Kecamatan Robatal. “Dari hasil pengam-

bangan penyelidikan, Ma’ruf mengaku orang tuanya disantet sama korban,” imbuhnya.

Dijelaskan Hari, Ma’ruf meru-pakan pelaku yang paling cerdas dalam mengantisipasi penang-kapan dari aparat kepaolisian. Sebab, pelaku saat jadi buron setiap harinya tidur serta bersem-bunyi di hutan yang terletak di Desa Blu’uran. Akan tetapi, petu-gas kepolisian dari Satreskrim Polres Sampang melakukan pe-nangkapan pada Ma’ruf saat baru datang ke rumah istrinya. “Ter-sangka diringkus pada tanggal 8 April tepatnya pada pukul 05.30 WIB saat tersangka baru datang ke rumah istrinya,” tutupnya. =RIDWAN/LUM/SYM

SAMPANG- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sampang lagi-lagi dikeluhkan keluarga pasien. Jika sebelumnya dikeluhkan karena buruknya pelayanan, kini rumah sakit plat merah itu dikeluhkan karena dinilai tidak konsisten member-lakukan jam besuk.

Adalah Samsul Arifin (40) warga Perumahan Barisan Indah, Kecamatan Kota Sampang yang mengeluhkan inkonsistensi RSUD Sampang. Dia mengaku mendapatkan perlakuan yang berbeda saat akan mengunjungi keluarganya yang sedang dirawat di RSUD Sampang. ”Pertama pada Selasa (7/4) malam saya datang ke RSUD Sampang sekitar pukul 20.30 WIB, saat itu masih diper-bolehkan membesuk saudara saya yang sedang dirawat di sana. Nah, besok malamnya (Rabu, 8/4) pada jam yang sama tiba-tiba saya tidak diperbolehkan masuk. Ini kan manajemen mencla-men-cle namanya,” katanya, Kamis (9/4).

Menurutnya, inkonsist-ensi itu lantaran tidak tegasnya pimpinan RSUD Sampang. Sebab, pengetatan jam besuk itu hanya diberlakukan oleh petugas Satpam tertentu saja. Sementara saat petugas Satpam berganti pengetatan jam besuk itu tidak berlaku lagi. ”Buktinya pada malam itu juga (Rabu, 8/4) sete-

lah terjadi pergantian petugas Satpam malah semua orang boleh masuk dan membesuk keluarga-nya yang sakit. Kebetulan ada saudara saya membesuk sekitar

satu jam setelah saya kembali ke rumah (sekitar pukul 21.30 WIB). Ini kan lucu. Kemana pimpinan rumah sakit pemerintah itu. Belum lagi pelayanan yang sering

bermasalah,” kesalnya. Selain itu, Samsul juga

menyesali buruknya pelaya-nan di RSUD Sampang. Selain pelayanan medis yang sering

terindikasi malpraktik, air di kamar mandi ruang opname juga sering kosong. Dengan demikian, kata Samsul, pasien dan keluarga harus pergi ke ponten umum. Sementara di ponten umum, lanjut dia, pengunjung ditarik retribusi sebesar Rp 1000 setiap kali masuk.

”Sering kosongnya air di kamar mandi ruang opname itu bisa jadi disengaja supaya ponten umum laku (bisa menarik retri-busi, Red),” ungkapnya.

Terpisah, Direktur RSUD Sam-pang Titin Hamidah menjelaskan, pengetatan jam besuk pasien itu semata-mata untuk kebaikan pasien. Menurutnya, jam besuk di RSUD Sampang dibagi dua periode. Periode pagi dibatasi sejak pukul 10.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB dan periode sore dibatasi dari pukul 16.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB. ”Pembatasan jam besuk itu sudah lama. Sudah berlaku sejak tang-gal 1 Oktober 2014,” ujarnya.

Sementara soal air kamar mandi di ruang opname yang dituding sering kosong, Titin kembali menegaskan bahwa tidak pernah terjadi kekosongan air di kamar mandi ruang opname. Menurutnya, kamar mandi ruang opname selalu terisi air. ”Airnya ada terus kok. Tidak pernah ter-jadi kekosongan air,” tuturnya.

=MIFTAHUL ULUM

Polisi Hadiahi Timah Panas Pelaku Pembunuhan PasutriSAMPANG- Pelaku pembunuhan pasangan suami istri (Pasutri) , Ma’ruf (35) warga Dusun Sekolan, Desa Blu’uran, Kecamatan Karangpenang, Kabu-paten Sampang, akhirnya dihadiahi timah panas oleh polisi setelah sempat menjadi buronan sela-ma dua tahun. Sehingga Ma’ruf pun bertekuk lutut di hadapan korps rompi hijau daun tersebut.

Dinilai TiDak konsisTen

RSUD Kembali Dikeluhkan Pasien

DIPERKETAT: Sejumlah pengunjung RSUD Sampang tampak lalu lalang, Kamis (9/4).

Page 27: e Paper Koran Madura 10 April 2015

KORAN MADURAJUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV KSampang

SAMPANG- Naskah soal ujian nasional (UN) untuk SMA/ MA/SMK dan sederajat tahun pela-jaran 2014/2015 akhirnya tiba di Markas Polisi Resor (Polres) Ka-bupaten Sampang, Kamis (9/4). Naskah yang akan digunakan pada 13-15 April mendatang itu diambil dari PT Josindo Sidoarjo.

Kasubag Humas Polres Sampang AKP SS. Arifin mengatakan, naskah UN tiba di Mapolres pada pukul 19.41 WIB. Dan akan didistribusikan pada hari Sabtu ke 13 ke-camatan, termasuk di Pulau Mandangin. “Naskah ini tiba kemarin malam, dan akan segera didistribusikan pada hari Sabtu mendatang,” katanya sembari menunjuk-kan kardus naskah kepada awak media.

Dikatakan, sejak naskah itu tiba di Mapolres, pengamanan terhadap doku-men negara itu dijaga ketat dari pihak Di-nas Pendidikan (Disdik) serta dari kepoli-

sian, bahkan dalam pembagian kunci juga dibagi dua. “Ruangan yang ada naskah UN, kuncinya dibagi dua, satunya dipegang pihak Disdik, satunya lagi dipegang oleh petugas pengamanan naskah,” katanya.

Menurutnya, dalam beberapa hari ini, penjagaan akan terus dilakukan demi mengamankan dokumen negara sampai distribusi ke Polsek dilakukan. “Meskipun ada di dalam ruangan, naskah UN tetap akan dilakukan penjagaan ketat dari petu-gas Disdik dan kepolisian,” tuturnya.

Arif sapaan akrabnya menjelaskan, naskah UN yang akan didistribusikan ke tiga belas kecamatan itu berjumlah 233 dari enam mata pelajaran untuk masing masing jurusan.

Sementara itu, Kabid Kurikulum Dis-dik Sampang, Arif Budiansor mengaku mengutus dua petugas untuk menjaga keamanan naskah UN yang dititipkan di Mapolres setempat. Hal itu dilakukan un-tuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. “Benar, naskah itu sudah tiba di Mapolres Sampang, kini dalam penjagaan ketat dari

pihak kepolisian dan petugas pengamanan dari Disdik,” katanya.

GagalSementara itu, pelaksanaan ujian na-

sional (UN) Online untuk SMK 2 digagal-kan Kementerian Pendidikan. Pasalnya persiapan pelaksanaan UN Online yang direncakan di SMKN 2 dinilai kurang siap. Mengingat jaringan internet untuk ope-rasional UN Online dinilai tidak cukup syarat. Oleh karena itu, SMK 2 juga akan melaksanakan UN secara manual atau pa-per test. “Yang mengagalkan bukan Disdik ya, tetapi pemerintah pusat melalui Ke-menterian Pendidikan,” kata Kabid Kuri-kulum Disdik Sampang, Arif Budiansor

Sekadar diketahui, pelaksanaan UN untuk SMA/MA/SMK dan sederajat akan dilaksanakan selama tiga hari, yakni 13-15 April mendatang. Sementara untuk SMP/MTs/ dan sederajat akan dilaksanakan se-lama empat hari, terhitung pada tanggal 4-7 Mei mendatang, sedangakan untuk SD masih belum diketahui. =RIDWAN/LUM/SYM

SAMPANG- Ningwar alias Yanto (40) warga Desa Nepa, Kecamatan Banyu-ates, Kabupaten Sampang diringkus aparat Kepolisian Resor (Polres) setempat setelah diketahui menyetubuhi ponakan-nya sendiri ML (12) yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).

Kasatreskrim Polres Sampang AKP Hari Siswo mengatakan, kasus itu terungkap setelah ML memberitahukan kepada orang tuanya bahwa ML disetu-buhi pamanya sendiri pada tanggal 25 Februari lalu. Kejadian itu, membuat orang tua koraban menagis histeris dan tak segan melaporkan kejadian yang menimpa anaknya ke pihak kepolisian.

Motif pancabulan di bawah umur itu, kata Hari lantaran pada waktu itu hubungan pelaku dengan sang istri sedang tidak harmonis. Sehingga, saat melihat keponakannya, nafsu bejatnya mulai datang, akhirnya, ML pun harus menerima kehormatannya direnggut oleh sang paman. Namun, sebelum memerkosa sang ponakan, pelaku masih merayu dan menjanjikan akan dinikahi serta dijanjikan uang senilai 60.000.

“Korban dijanjikan akan dinikahi, karena pelaku senang dan cinta kepada korban, kebetulan, pada waktu itu, pelaku tidak harmonis dengan istrinya,” kata Hari, Kamis (9/4).

Dikatakan Hari, korban berhasil menyetubuhi ponakannya sendiri sudah dua kali. Bahkan, pelaku mengajak korban ke Kota Surabaya untuk meng-hindari terungkapnya pelaku bejat sang pelaku. “Kondisi korban saat ini meng-alami trauma serta terjadi gangguan mental, “ katanya.

Dari hasil penangkapan tersangka, lanjut Hari menjelaskan, polisi ber-hasil mengamankan barang bukti berupa celana pendek, sarung, kerudung milik korban dan pakaian milik pelaku. “Untuk mempertanggungjawabkan perbuatan-nya, kini pelaku melanggar UU Nomoe 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak Pasal 332 Ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara,” jelasnya. =RIDWAN/LUM

Kriminalisasi seKsual

Pemerkosa Keponakan Diringkus

Pelaku pencabulan anak saat diperiksa oleh Kasatreskrim di halaman Mapolres Sampang, Kamis (9/4).

Naskah UN Tiba di Markas Polisi Resor UN Online SMK 2 Gagal

Petugas Kepolisian saat mengkroscek ulang naskah UN di Mapolres Sampang. Kamis (9/4)

Page 28: e Paper Koran Madura 10 April 2015

KORAN MADURAJUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IVL

Pantauan Koran Madura, pu-luhan petugas Satpol PP menyisir toko modern dimulai dari wilayah perkotaan Sampang dan dilanjut-kan ke Kecamatan Torjun. Namun, dalam penyisiran itu, penegak perda tidak memberikan sanksi apapun dengan dalih masih akan dilakukan pendataan dulu. Bah-kan, saat menemukan ada sejum-lah toko modern yang melanggar Perda, petugas hanya mencatat saja. Setalah itu, petugas yang menggunakan mobil operasional-nya melaju kencang dan pulang ke markasnya.

Kabag Ops Satpol PP, Shadik mengatakan, penyisiran yang di-lakukan sudah berhasil menyisir dua kecamatan. Di antaranya Ke-camatan Torjun dan Kecamatan Sampang, dalam penyisiran itu Satpol PP menemukan banyak toko modern yang melanggar Perda. “Salah satunya di bagian kasir toko itu, ditemukan jam buka-tutup tidak sesuai dengan Perda. Ada yang buka 06.00-23.00 WIB, ada juga yang buka pada pukul 07.00-22.00 WIB, bahkan ada juga yang membuka

sampai 24 jam,” jelasnya.Sementara ketentuan di

dalam Perda, lanjut Shadik, pada hari Senin-Jum’at jam buka toko modern pada pukul 10.00-22.00 WIB. Sementara hari Sabtu-Ming- gu jam bukanya adalah 10.00-23.00 WIB, lebih dari itu tidak diperbolehkan sesuai ketentuan Perda. “Sementara ini sifatnya hanya pendataan saja dan akan diberikan surat pernyataan, kalau masih tidak diindahkan, petugas kami akan bertindak sesuai dengan ketentuan Perda,” lanjutnya.

Dikatakan, petugas Satpol PP berhasil menyisir 13 Indomaret dan Alfamart serta menemukan enam toko modern yang melang-gar Perda. “Bagi yang melanggar akan diberikan surat pernyataan nanti, kalau masih diulangi akan ditindak tegas,” imbuhnya.

Ketika ditanyakan, kenapa tidak diberikan sanksi, Shadik menjelaskan, penyisiran yang di-lakukan masih bersifat pendataan saja, selebihnya akan ditindak lanjuti dikemudian hari. “Kami memang sengaja tidak memberi-

kan sanksi apapun. Sebab, penyi-siran ini masih bersifat pendata-an,” kilahnya.

Dilain pihak, Ketua Pergera-kan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sampang, Syaiful menilai tindakan penegak perda terhadap toko modern masih perlu diper-tanyakan, sebab, sudah jelas dite-mukan pelanggran yang dilaku-

kan toko tersebut masih belum diberikan tindakan atau sanksi apapun. “Kalau penegak perda seperti itu, berarti perlu diperta-nyakan, jangan-jangan ada aroma upeti di dalamnya,” kata Syaiful

Ia menilai, penegak perda se-lama ini terkesan tak bertenaga alias tidak tegas dalam mem-berikan tindakan. Sebab, be-

berapa tahun ini tindakan Satpol PP terhadap beberapa persoalan yang ada di Sampang belum je-las, seperti toko modern yang sudah jelas melanggar belum juga di tindak. “Selain itu, per-soalan yang belum di selesaikan, PSK yang terus berkeliaran di terminal serta miras,” kritiknya.

=RIDWAN/LUM/SYM

Penegak Perda Tak Bertenaga

Puluhan petugas Satpol PP saat menyisir di Toko Modern di Jl. Trunojoyo Sampang. Kamis (9/4)

SAMPANG- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) pada Kamis (9/4) kemarin sedang menyisir ke beberapa toko modern yanga ada di Kabupaten Sampang. Namun, penegak perda sepertinya tak bertenaga ketika menemukan beberapa toko modern yang melanggar aturan. Padahal dalam penyisiran tersebut ditemukan banyak Alfamart dan Indomaret melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 2013 tentang pengelolaan toko modern.

Sampang

Page 29: e Paper Koran Madura 10 April 2015

KORAN MADURAJUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584| TAHUN IV MBangkalan JUMAT 10 APRIL 2015

No. 0584 | TAHUN IV MBangkalanKORAN MADURA

Kondisi Desa Petapan-Sendang Dajah Membara

"Satu peleton anggota Bri-mob, kami terjunkan ke lokasi. Ini dilakukan untuk mengantisi-pasi adanya sesuatu yang tidak diinginkan bersama, menyangkut kondisi yang masih memanas," kata Kabag Ops Polres Bangkalan, Kompol Abdul Rokhim, kemarin (9/4).

Secara keseluruhan, total ang-

gota yang diterjunkan ke lokasi carok massal berjumlah 80 per-sonel. Dengan rincian, sebanyak 35 anggota Brimob, anggota Polsek Burneh, Tragah, dan Suko-lilo, masing-masing 5 orang. Ke-mudian personel dari Sabhara se-banyak 20 orang, ditambah Polsek Kamal dan Socah masing-masing 5 orang.

"Anggota yang berjaga-jaga di lokasi kejadian, juga berkeliling di dua desa yang terlibat carok, yakni Petapan dan Sendang Dajah," terang-nya.

Menurutnya, anggota Pol-res maupun Brimob akan terus berjaga di lokasi sampai situasi benar-benar kondusif. Tidak

hanya itu, anggota Polres juga ditempatkan di RSUD Syamra-bu. Termasuk, korban luka yang dirawat di RS Surabaya juga mendapatkan pengamanan aparat kepolisian. Itu untuk menjaga agar korban yang se-dang dirawat terjaga keselama-tannya.

= MOH RIDWAN/RAH

BANGKALAN – Untuk mengantisipasi peristiwa carok massal susulan sete-lah dua orang tewas dalam insiden berdarah di Kam-pung Kramat, Desa Peta-pan, Kecamatan Labang, Rabu (8/4), Polres Bangka-lan menerjunkan satu Pele-ton Brimob untuk berjaga-jaga. Pasukan pengamanan juga melibatkan anggota Polsek dan Shabara. Mere-ka dikerahkan ke lokasi carok massal di Desa Peta-pan, Kecamatan Labang, untuk menjaga kondusivi-tas masyarakat setempat, yang saat ini masih tampak menegangkan.

1 Peleton Brimob Diturunkan, Semua Korban dalam Pengawasan

PEMBUATAN JARINGAN BARU

PDAM Masih Dapat Hibah Rp 2 MBANGKALAN - Perusahaan

Daerah Air Minum (PDAM) Bang-kalan masih memperoeh dana sebesar Rp 2 miliar dari peme-rintah pusat melalui APBN. Dana sebesar itu akan digunakan untuk pembuatan jaringan baru dengan minimal 500 sambungan.

Apalagi selama ini, kekurang-an air bersih di Kecamatan Modung membuat masyarakat setempat resah. Apalagi saat me-masuki musim kemarau, warga

harus rela membeli air untuk me-menuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan adanya rencana pem-buatan jaringan baru di kawasan tersebut bakal mengurangi beban mereka.

Direktur PDAM Bangkalan, Andang Pradana mengatakan, dana hibah tersebut diberikan dengan persyaratan harus ada minimal 500 pelanggan baru yang bakal menikmati sambung-an air bersih. Proses pembuat-

an jaringan tersebut melalui pengeboran sumber air bawah tanah yang telah diketahui mela-lui foto satelit.

"PDAM hanya menyediakan la-han dan sumber air melalui proses pengeboran. Mengenai anggaran sambungan jaringan memakai anggaran hibah itu," terangnya.

Dia menjelaskan, sumber air tersebut tergolong besar karena bisa menghasilkan sekitar 20 liter air perdetik. Jaringan tersebut

diperuntukkan untuk sejumlah desa yang memang kesulitan air. Nantinya, pengeboran sumber air itu bisa ditargetkan menjadi 1.000 pelanggan untuk kawasan Modung saja.

Sejauh ini, jumlah pelang-gan PDAM secara keseluruhan mencapai 18 ribu yan tersebar di kecamatan kota Bangkalan, Kamal, Arosbaya, Socah, Modung, Burneh, Tanah Merah, Blega, dan Konang. Untuk biaya pemakain-

nya sendiri variatif, bergantung jenis pemakainnya. Misalnya, rumah tangga biaya yang dipatok PDAM sebesar Rp 2.500 per kubik sedangkan perusahaan industri Rp 3.000 per kubik.

"Target PDAM dengan penambahan pelanggan. Meski masih ada tunggakan pelang-gan yang masih belum terbayar. Namun, pelayanan masyarakat harus tetap terjamin," jelasnya.

= MOH RIDWAN/RAH

MATA AIR. Warga sedang mengam-bil air di sumur yang masih terdapat air pada saat musim kemarau.

Page 30: e Paper Koran Madura 10 April 2015

KORAN MADURAJUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584| TAHUN IV NBangkalan JUMAT 10 APRIL 2015

No. 0584 | TAHUN IV NLintas MaduraKORAN MADURA

Perlu Revitalisasi RPJMDes dan RKPDes

“Kedua dokumen peren-canaan pembangunan tingkat desa itu, saat ini masih diang-gap sebagai sebuah persyaratan administratif dan belum dijadi-kan dokumen perencanaan yang memiliki peran sangat penting dalam pembangunan,” kata Suli.

Dari kajian yang dilakukan-nya terhadap kedua dokumen di beberapa desa di Pamekasan, antara rencana pembangunan yang tercantum dalam indikasi kegiatan di RKP dengan di RPJM-Des hampir tidak ada korelasi.

Seharusnya, jelas dia, indikasi kegiatan di RKP mengambil prio-ritas tahunan di RPJMDes. Sebab RPJMDes yang merupakan doku-men lima tahunan, diterjemahkan dalam indikasi kegiatan RKP yang merupakan rencana pembangun-an skala satu tahunan.

“Di beberapa desa, ada ren-cana kegiatan di RKP yang tidak

tercantum dalam RPJMDes. Atau ada di RPJMDes tapi bukan skala prioritas. Ini menunjukkan tidak ada kajian yang matang pada saat penyusunan kedua doku-men,” jelas dia.

Dalam Undang Undang No-mor 6 Tahun 2014 tentang Desa, kedua dokumen itu merupakan salah satu persyaratan utama yang harus dimiliki desa un-tuk menerima penyaluran dana desa. Namun, bukan berarti ke-beradaan keduanya hanya bersi-fat formalitas, melainkan harus dijadikan sebagai patokan utama dalam sebuah proses perenca-naan partisipatif.

Suli mengatakan, meskipun dana desa yang diamanatkan dalam UU tersebut sudah me-masuki masa-masa penyaluran, namun bukan berarti upaya re-vitalisasi kedua dokumen sudah terlambat. Sebab peluang un-

tuk melakukan review (evaluasi) masih ada.

Baginya, revitalisasi ked-ua dokumen merupakan hal yang mutlak harus dilakukan. Sebab, selain hal itu merupa-kan amanat undang undang, keberadaan dokumen RPJMDes dan RKP yang direncanakan secara partisipatif memberi pe-luang bagi masyarakat di desa untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan.

“Saat ini bukan waktunya lagi menyiasati aturan dengan hal-hal yang bersifat formalitas, namun harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, agar hasilnya juga maksimal,” kata Suli.

Ketua Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M), Heru Budi Prayitno, me-ngatakan disyaratkannya Musya-warah Perencanaan Pembangun-an (Musrenbang) di tingkat desa dan kecamatan, dapat diartikan keberadaan dokumen RPJMDes dan RKPDes merupakan hal yang penting dalam pembangunan.

“Jangan diartikan keduanya semata sebagai persyaratan pe-nyerapan dana desa. Tapi hal yang penting adalah substansi dari keduanya,” jelas Heru.

Dijelaskan, Musrenbang yang

dilaksanakan secara berjenjang, dimaksudkan untuk member peluang bagi masyarakat untuk menyusun sendiri rencana ke-giatan pembangunan di desanya serta bersama-sama merumus-kan prioritas kegiatan dari tahun ketahun.

Wujud dari kesepakatan war-ga dalam musyawarah itu adalah RPJMDes dan RKPDes. “Semen-tara ini, kedua musyawarah itu terkesan dilakukan secara for-malitas. Pihak desa beralasan, karena kegiatan yang dilaksanka-na oleh pemerintah di desa tidak mengacu pada indicator kegiatan di RPJMDes maupun RKPDes, me-lainkan didasarkan pada kepent-ingan politik tertentu. Sehingga, Musrenbang dan hasilnya diang-gap sia-sia,” kata Heru.

Ia menyatakan sepakat un-tuk segera dilakukan upaya re-vialisasi RPJMDes dan RKPDes. Prosesnya, jelas Heru, dimulai dengan mengoptimalkan fungsi Musrenbang dengan melakukan pendampingan dan menguatan kapasitas masyarakat di tingkat desa. Di sisi lain juga dilakukan monitoring pada setiap tahapan untuk melihat dan mengevaluasi proses pelaksanaannya.

= G. MUJTABA/RAH

Suli: Peluang Melakukan Evaluasi Masih Ada

PAMEKASAN - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pamekasan, Suli Faris me-minta pemerintah setempat segera melakukan upaya revitalisasi dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) dan Rencana Kerja Pemba-ngunan Desa (RKPDes) sebagai dokumen perencanaan pembangunan desa.

PERLU DIREVI-TALISASI. Proses pe-laksanaan

Musrenbang di salah satu desa

di Kabupaten Pamekasan,

beberapa waktu lalu. Pelaksa-

naan kegiatan tersebut masih

dinilai belum optimal dan

masih dianggap sebagai per-

syaratan formal penyerapan dana desa.

BELUM TERIDENTIFIKASI

Benda Temuan Nelayan Masih Misterius

SUMENEP – Benda sepan-jang 1 meter yang ditemukan oleh nelayan asal Pulau Gili Raja, Kecamatan Giligenting hingga saat ini masih misterius. Pasalnya, benda yang diduga mirip rudal itu belum teridentifi-kasi oleh pihak kepolisian. Polres masih dalam tahap penyelidikan terhadap benda yang ujungnya berwarna merah dan berkedip tersebut.

”Hingga saat ini polisi masih belum bisa memastikan isi dari benda yang ditemukan oleh nelayan itu,” kata Kapolres Sumenep AKBP Rendra Radita Dewayana melalui Kasubag Humas Polres Sumenep AKP Jaiman.

Benda serupa pipa dengan 1 meter dan berat 5 kilogram itu ditemukan oleh Rawidi (55) di Pantai Dusun Cangcang, Desa Lombang, Pulau Giliraja, Ke-camatan Gili Genting pada Rabu (8/4 kemarin). ”Hingga saat ini benda asing serupa peluru atau rudal itu masih dalam tahan pe-nyelidikan lebih lanjut dari pihak kepolisian (Polres) Sumenep,” ungkapnya.

Lebih lanjut mantan Kapolsek Arjasa itu mengatakan, saat ini barang aneh itu sedang diaman-kan di kantor Polres Sumenep untuk dilakukan identifikasi. ”Kami hanya berani menge-vakuasi saja. Karena di benda itu ada tulisan berbahasa Inggris yang kalau diterjemahkan adalah tidak boleh diletakkan di tempat dengan temperatur di atas 54 derajat selsius dan tidak boleh jatuh," ungkapnya.

Kendati demikian, pihak-nya dalam waktu dekat akan melakukan koordinasi dengan kepolisian Polda Jawa Timur. Sebab, benda terebut memer-lukan penelitian lebih dalam yang harus dilakukan oleh tim ahli.

"Untuk mengetahi isi benda ini harus dilakukan penelitian oleh ahlinya. Oleh karnea itu kami akan berkoordinasi dulu dengan pihak terkait di Polda Jawa Timur untuk mengeta-hui secara pasti benda temuan nelayan itu," terangnya.

= JUNAEDI/SYM

Page 31: e Paper Koran Madura 10 April 2015

KORAN MADURAJUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584| TAHUN IV OBangkalan JUMAT 10 APRIL 2015

No. 0584 | TAHUN IV OKomunitasKORAN MADURA

Merawat Bumi dengan Hati

Tidak hanya itu, mencin-tai bumi juga dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar, seperti yang dilakukan oleh Green Community (GC) Pamekasan. Komunitas yang terbentuk di pondok pesantren Al Huda Sumber Nangka, Duko Timur, Kecamatan Larangan, Pamekasan ini, berdiri tahun

2011 lalu.Dengan motto ‘Merawat Bumi

Dengan Hati’, anggotanya yang terdiri dari santri Pondok Pesan-tren Al-Huda Sumber Nangka dan warga sekitar. Melakukan se-jumlah kegiatan yang tujuannya mengajak generasi muda untuk cinta lingkungan, meningkatkan kreativitas dan menumbuhkan spirit entrepreneurship.

Gerakan yang dilakukan GC Pamekasan ini bukan hanya isapan jempol belaka, terbukti anggota di komunitas ini sudah berhasil menyulap sampah yang berserakan disekitarya menjadi barang berharga yang bernilai.

Untuk bisa membangkitkan dan memotivasi warga di sekitar pondok, anggotanya kerap mela-kukan kegiatan mulung sampah di sekitar pondok, yang menjadi tempat mereka menimba ilmu.

Hasilnya, apa yang mereka lakukan tidak sia-sia, hal itu dibuktikan dengan banyak warga disekitar pondok juga ikut tertarik dan bergabung menjadi anggota GC Pamekasan. sehing-ga, warga yang sebelumnya hanya dia dirumah menjadi ibu rumah tangga, kini sudah bisa membantu pemasukan keluar-ganya dengan membuat barang yang dibuat dari sampah.

Pembina GC Pamekasan, Khozaimah Syam mengatakan sampah yang didapat dari sekitar pondok dan rumah warga itu, kemudian dipilah menjadi dua bagian antara yang organik dan non-organik.

“Sampah non-organik, berupa plastik yang kami perlukan untuk di daur ulang menjadi barang yang bisa bernilai ekonomis, seperti Sampah plastik dijadikan

tas, dompet, dan lain. Sehingga bisa mendapat keuntungan,” kata Khozaimah.

Namun, dijelaskannya, kendati sudah mampu membuat barang bernilai dari sampah. GC Pamekasan, terus menimba ilmu terkait dengan kelestarian lingkungan. Sebab, terbentuknya komunitas tersebut lebih menitik beratkan pada kelestarian ling-kungan.

Sehingga, lanjutnya, se-ring melakukan kegiatan lain yang masih berkaitan dengan lingkungan, seperti Pelatihan, diskusi, workshop, studi ban-ding, daur ulang sampah. Dengan harapan kegiatan yang digelar itu untuk terus memotivasi anggota dalam merawat bumi.

Tidak hanya sampai disitu, kegiatan yang pernah dilakukan GC Pamekasan antara lain, beker-

ja sama dengan KKN Partisipatif INSTIKA Guluk-Guluk, Sumenep, mengadakan pelatihan pengom-posan di Desa Duko Timur Ke-camatan Larangan, Pamekasan.

Kemudian, melakukan Sha-ring dan bekerja sama dengan BLH Pamekasan untuk mening-katkan kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda. Silatur-rahmi dengan Pemulung Sampah Gaul (PSG) PP Annuqayah dan diskusi tentang pentingnya me-ngelola sampah.

“Kami juga mengikuti Pam-eran Karya yang digelar Pemkab Pamekasan, di Arek Lancor, agar gerakan kami juga diikuti oleh kelompok-kelompok lainnya. Dan juga menggelar pameran Karya di PP Al-Huda Sumber Nangka, untuk meningkatkan motivasi anggota,” ungkapnya.

= ALI SYAHRONI/RAH

PAMEKASAN – Banyak cara orang-orang mencintai bumi, mulai dengan mela-kukan penanaman pohon untuk tetap menjaga kele-starian lingkungan, agar memperlambat terjadinya pemanasan global dan ben-cana karena tidak kurangn-ya pepohonan.

ali syahroni/koran maduraSEMANGAT. Sejumlah anggota GC (Green Community) Pamekasan berkutat dengan sampah untuk didaur ulang menjadi barang bernilai

Page 32: e Paper Koran Madura 10 April 2015

KORAN MADURAJUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IVP PJUMAT 10 APRIL 2015

No. 0584 | TAHUN IV

KORA

N M

ADU

RA

Asisten Manajer Persepam MU, Nadi Mulyadi mengatakan sudah ada kesempatan dengan pemain asal Bumi Cendrawasih ini, setelah mengikuti seleksi sekitar dua minggu.

“Hari ini (kemarin) kami su-dah bertemu dengan Yoka dan su-dah ada kesepakatan bergabung. Penandatanganan kontrak nanti menyusul,” katanya.

Menurut Nadi, karakter pe-main ini sangat cocok dengan ke-butuhan tim karena bisa mengi-si berbagai lini. Sehingga ia bisa diplot di manapun sesuai strategi yang akan diterapkan pelatih.

Awalnya Laskar Sape Ngamuk membutuhkan dua tambahan pe-

main untuk memperkokoh lini belakang, yaitu di posisi bek kiri dan kanan. Setelah dilakukan per-buruan pemain, akhirnya didapat dua pemain yang sama-sama me-miliki kelebihan serba bisa, ma-sing-masing Yohanes Karet dan Rudi Rega.

Rudi Rega sudah resmi berga-bung minggu lalu disusul Yohanes Karet yang sudah menyatakan ke-siapan bergabung. Keduanya akan segera didaftarkan ke PT Liga Indonesia setelah memproses administrasinya sehingga skuat Persepam MU resmi 25 orang.

Menurut Nadi, pihaknya masih punya cukup waktu untuk mendaftarkan keduanya ke PT

Liga. Karena pendaftaran pemain masih dibuka hingga sepekan pasca kick off Divisi Utama yang baru akan bergulir 26 April men-datang.

Nadi memastikan tidak akan menambah atau mengurangi jumlah pemain karena sudah sangat ideal untuk mengarungi kompetisi yang terbilang cukup panjang.

Sementara itu, menjelang digulirkannya kompetisi Divisi Utama, Pelatih Persepam MU Widodo C. Putra merencanakan dua kali uji coba untuk me-matangkan performa timnya.

Widodo menye-butkan Persekabpas Pasuruan dan satu tim lagi masih digodok di tingkat tim pelatih dan manajemen.

“Rencananya kami akan menggelar uji coba di markas Persekab-pas Pasuruan dan satu lagi laga kandang melawan tim Divisi Utama asal Jawa Timur,” kata Widodo.

“Waktunya masih akan kami rundingkan dengan tim lawan, kemungkinan Selasa atau Rabu dengan Persekabpas dan Jumat atau Sabtu untuk uji coba ter-akhir,” imbuh mantan pelatih timnas ini.=A. FAUZI M/RAH

Yoka Resmi Dikontrak Laskar Sape Ngamok

BERJIBAKU. Yohanes Karet (tengah) saat mengikuti sesi latihan di Lapangan Kowel Pamekasan.

PAMEKASAN - Tuntas sudah perburuan pemain untuk melengkapi skuat Persepam Madura Utama (Persepam MU) dalam mengarungi kompetisi Divisi Utama (DU) musim ini. Pemain terakhir yang sudah menyatakan kesediaannya bergabung yaitu Yohanes Karet (Yoka), mantan pemain Perseman Manokwari, Papua, yang juga berkompetisi di kasta kedua liga Indonesia. Pemain ini serba bisa, namun saat mem-perkuat Perseman dia beroperasi di posisi bek sayap.

Hari ini (kemarin) kami sudah bertemu

dengan Yoka dan sudah ada kes-epakatan ber-gabung. Pen-

andatanganan kontrak nanti

menyusul.”

Nadi MulyadiAsisten Manajer

dok. koran madura/ant

MADURA UTAMA