e Paper Koran Madura 09 Desember 2013

16
MENCINTAI daerah tempat bermukim meru- pakan bagian dari fitrah manusia. Ada yang karena daerah bersangkutan se- bagai tempat lahir sam- pai tumbuh dewasa. Ada karena ikatan perjalanan pendidikan atau yang pal- ing sederhana terkait ma- kanan kesukaan. Seseorang yang lahir di satu daerah, kelu- arga turun temurun berada di daerah itu, hidup dalam kebiasaan masyarakat itu, sangat mung- kin memiliki ikatan kecintaan pada daerahnya. Apalagi ketika seseorang merasa mendapatkan kehidupan, bekerja dan menetap di daerah itu. Sangat manusiawi; wajar bila semua itu men- umbuhkan ikatan kedaerahan. Yang tak wajar justru ketika berkembang sikap ketakpedulian; sikap yang penting asal diri sendiri enak. Tak peduli pada apa yang terjadi pada daerah dan kepentingan seluruh masyarakat. Bahwa daerah dieksploitasi kekayaan alamnya oleh orang lain tak peduli; yang penting dirinya selamat. Bahwa daerah mengalami kebangrutan, dianggap bu- kan urusannya. Kecintaan yang sering disebut nasionalisme berbasis lokal ini sebenarnya kalah penting dari nasionalisme dalam artian keindonesiaan. Bahkan nasiolisme lokal ini merupakan fondasi awal tentang kecintaan pada negeri ini. Dari titik kecintaan berlatar belakang lokal ini tum- buh bibit-bibit nasionalisme melalui bangunan hubungan antar daerah yang kemudian mem- bentuk kesatuan bernama indonesia. Sangat jelas, mer- asa sebagai orang In- donesia tentu perlu dirasakan dan diresa- pi melalui kecintaan pada daerah tempat lahir. Ini akan men- jadi akar yang akan menancap kokoh se- bagai pengikat utama untuk sebuah ikatan besar bernama na- sionalisme. Bisa jadi, tanpa kedaerahan nasionalisme seperti kehilangan akar pen- guat; kehilangan energi dan ikatan batin. Tan- pa ikatan kedaerahan nasionalisme bisa kering, gersang dan mudah memuai. Tak usah ragu untuk membangkitkan nasio- alisme berbasis lokal ini melalui upaya menga- rahkan secara optimal sebagian besar potensi daerah bagi masyarakatnya. Seluruh masyarakat diupayakan harus menikmati; merasakan bah- wa berada dalam daerah tempatnya lahir mem- berikan kebahagian lahir dan batin. Terangkai ikatan kecintaan seperti seorang petani, yang mencintai sawahnya. Ia mencintai sawah mi- liknya karena merasa sawah tempatnya berpijak memberikan energi melanjutkan kehidupan. Memperjuangan kepentingan daerah meru- paan bagian menumbuhkan kecintaan pada daerah yang akan menguatkan semangat na- sionalisme. Sebaliknya bila kepentingan dae- rah terabaikan misalnya kekayaan alam satu daerah tergerus semata untuk kepentingan pusat, masyarakat daerah merasa diperlakuan tak adil, yang akan terjadi adalah kekecewaan masyarakat yang pada ujungnya bisa mengen- dorkan ikatan nasionalisme. Upaya mengedepankan kepentingan kedaer- ahan secara proporsioanal, jika obyektif untuk kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat daerah merupakan bagian dari mata rantai memperkuat nasionalisme. Masyarakat daerah di manapun di negeri ini, akan tetap memiliki nasionalisme bila sebagai warga negara, mereka terayomi dengan baik; termasuk bila menda- pat ruang ekspresi proporsional kepentingan kedaerahan. Inilah sebenarnya makna indah Bhinneka Tunggal Ika. Ada warna warni, pernik- pernik kedaerahan namun tetap dalam ikatan kesatuan bernama Indonesia.= Lokal 9 DESEMBER 2013 Koran Madura SENIN Oleh : MH. Said Abdullah Anggota DPR RI Cak Munali g PAMANGGHI Inilah sebenarnya makna indah Bhinneka Tunggal Ika. Malas Matrahem adalah seorang siswa SD di desa Sukamalas dan terkenal sangat sering bo- los sekolah. Saat dia masuk se- kolah gurunya langsung men- emuinya dan bertanya. Kebetulan jam pelajaran kebagian sama guru yang galak yakni Pak Matrawi. Pak Matrawi : “Rahem! Kena- pa akhir-akhir ini kamu selalu membolos? Su- dah satu ming- gu kamu absen.” Matrahem : “Malas Pak, hujan terus soalnya.” Pak Matrawi : “Kalau hujan- nya sebulan gi- mana, Hem?” Matahem : “Yang pasti bakalan banjir Pak…” Pak Matrawi : ???? Berita di hal 8 Liverpool GUSUR CHELSEA Bahkan angka kenaikannya cukup fantastis, yaitu menca- pai 125 %. Karena itu, PPATK mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengambil ini- siatif untuk mewajibkan para calon anggota legislatif (caleg) dan bendahara partai politik menyerahkan rekeningnya. "KPU seharusnya tidak menyalahkan masyarakat dalam politik uang. Tapi pe- nyelenggara pemilulah yang harusnya berinisiatif mem- fasilitasi, agar caleg menyer- ahkan rekeningnya, serta para bendahara umum partai," kata Kepala PPATK Muhammad Yu- suf dalam acara Diskusi 'Pemilu Bersih Tanpa Politik Uang' di Jakarta', Minggu (8/12). Dia menjelaskan, rekening para caleg ini seharusnya segera dibuka untuk menjamin tidak adanya aliran dana dari para caleg ke penyelenggara pemilu dan juga ke masyarakat. Ia mencontohkan, adanya upaya penyogokan mobil Camry ke- pada Ketua Bawaslu merupakan bukti nyata politik uang sudah mulai menghampiri penyeleng- gara pemilu. Hal tersebut sulit terdeteksi karena penyogokan tersebut bersifat fisik dan tidak melalui rekening. "Kita tak tahu kalau Ketua Bawaslu itu disogok pake Camry. Gimana kita tahu itu ada transaksi atau tidak ka- rena bentuknya fisik," ujar Yusuf. Dia pun menjelaskan, per- lunya rekening caleg dibuka ka- rena PPATK mengendus adanya transaksi besar yang terjadi pada saat pelaksanaan pemilu setiap 5 tahun sekali tersebut sejak 2004, 2009 dan 2014 men- datang. PPATK bahkan kata Yusuf, memprediksi potensi politik uang pada Pemilu 2014 bakal meningkat dibanding pada pemilu-pemilu sebelumn- ya. "Tingkat transaksi keuan- gan cukup meningkat dari 2004, dan 2009. Dan 2014 itu sudah nampak naik. Ada sistem pengijonan, meski belum tam- pak betul. Padahal kalau kita lihat, ekonomi kita tidak cukup bagus. Dan kita juga perlu obat agar penyakit kita ini tidak me- nyebar luas. Obatnya itu adalah regulasi tentang pembatasan transaksi keuangan," tegasnya. Menurut Yusuf, sikap KPU yang hanya mewajibkan pe- laporan keuangan partai dan dana kampanye partai tidak efektif. "Kita lihat keuangan parpol itu tidak banyak, tapi fungsionarisnya ke mana-mana bisa sewa pesawat? Masya Al- lah!" tutur Yusuf. Peran Masyarakat Sementara itu, Komision- er Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sigit Pamungkas men- gatakan Peran masyarakat me- nengah sangat penting dalam penanggulangan aksi politik uang. Pasalnya, mereka sudah mengetahui situasi politik dan menanggapinya dengan cerdas dan kritis. "Ketika pemilih cer- das dan kritis ini menarik diri dari proses politik, maka pelaku politik uang tidak terbendung dan akan terpilih," jelas Sigit Pa- mungkas dalam diskusi 'Pemilu Bersih Tanpa Politik Uang' di Kedai Kopi Deli, Jl. Sunda No.7, Menteng, Jakarta Pusat, Min- ggu (8/12).(gam/abd) Transaksi Menjelang Pemilu PPATK: KPU seharusnya Tidak Menyalahkan Masyarakat dalam Politik Uang JAKARTA- Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah melakukan penelitian terkait transaksi keuangan yang dilakukan partai politik (parpol) di tiga pemilu, baik Pemilu 2004, 2009, dan menjelang 2014. Hasilnya, laporan transaksi men- curigakan dan transaksi tunai parpol cenderung men- ingkat selama periode pemilu. Komisioner KPU Sigit Pamungkas (kanan) bersama Kepala PPATK Muhammad Yusuf (tengah) dan Pengamat Politik CSIS J. Kristiadi (kiri) menjadi pembicara diskusi di Jakarta, Minggu (8/12). Diskusi tersebut mengangkat masalah bagaimana menciptakan pemilu yang bersih dari praktek politik uang. Uji coba sosialisasi SMS KPU ini diperkenalkan pada Minggu (8/12). Dalam pesan singkatnya, KPU mengin- gatkan dan mengajak untuk memilih calon yang dikenal oleh masyarakat atau kon- stituen. “Ingat pemilu DPR, DPD dan DPRD pada Rabu, 9 April 2014. Kenali calonmu, tentukan pilihanmu. Ayo memilih…! KPU RI,” demiki- an bunyi sms yang dikirim lewat jaringan sebuah pro- vider Minggu (8/12). Sebelumnya komisioner KPU Arief Budiman adanya ancaman Golput atau golon- gan yang tidak memilih di pemilu 2014 menjadi per- hatian serius KPU. Karena itu, KPU berupaya mene- kan angka golput itu salah satunya dengan sosialisasi melalui sms dan menerjun- kan 12 ribu lebih 'Relawan demokrasi'. "Kawan-kawan Kabupaten Kota membentuk relawan demokrasi, mereka adalah agen yang digerak- kan oleh KPU," katanya. Para relawan itu menu- rut Arief, mulai direkrut sejak November lalu, lalu diberikan pelatihan hingga Desember. Tak hanya di Kabupaten/Kota, KPU Provinsi juga punya 'Rela- wan Demokrasi'. "Itu ada di setiap kabupaten kota maksimal 25 orang. Nah kali 497 kabupaten kota, 12.425 relawan. Propinsi juga rerkut 25 orang kali 33 provinsi 825 orang," ujarnya. Tak semua bisa menjadi relawan demokrasi, mereka harus memenuhi syarat bukan anggota parpol, pendidikan SMA dan usia yang sudah ditentukan. Syarat lain adalah mempu- nyai jaringan. Para relawan itu oleh KPU kemudian diberi pemahaman me- nyeluruh tentang Pemilu sebelum diterjunkan ke lapangan atau kelompok pemilih. "Relawan harus menjalankan sosialisasi sesuai target yang kita in- ginkan, misalnya kelompok perempuan, pemilih pe- mula, pemilih disabilitas, kelompok marginal dan lainnya,” tambah Arief. Mereka mulai berger- ak pada Januari 2014. Sementara tugas mereka sampai Pilleg, dan mereka bisa diperpanjang untuk Pilpres. (gam) PEMILU 2014 KPU Sosialisasi Lewat SMS JAKARTA-Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sudah mulai melakukan sosialisasi pemilu 9 April 2014 mendatang melalui layanan Short Message Service (SMS). Lewat pesan singkat, lembaga penyelenggara pemilu ini mengajak masyarakat agar tidak golput serta menggunakan hak pilihnya dalam ajang pesta demokrasi lima tahunan rakyat Indonesia ini. PEGELARAN AGUNG KERATON SE-DUNIA. Gubernur DKI Jakarta Joko WIdodo (kiri) bersama wakilnya Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kedua kiri) berada di atas kereta kencana saat mengikuti arak-arakan kirab budaya di Jakarta, Minggu (8/12). Kirab budaya tersebut melibatkan 1000 seniman, 156 raja di tanah air, 10 kerajaan mancanegara dan 80 kereta kencana.

description

Satu Hati untuk Bangsa

Transcript of e Paper Koran Madura 09 Desember 2013

Page 1: e Paper Koran Madura 09 Desember 2013

SENIN 9 DESEMBER 2013 NO. 0256| TAHUN II 1

Mencintai daerah tempat bermukim meru-pakan bagian dari fitrah manusia. Ada yang karena daerah bersangkutan se-bagai tempat lahir sam-pai tumbuh dewasa. Ada karena ikatan perjalanan pendidikan atau yang pal-ing sederhana terkait ma-

kanan kesukaan. Seseorang yang lahir di satu daerah, kelu-

arga turun temurun berada di daerah itu, hidup dalam kebiasaan masyarakat itu, sangat mung-kin memiliki ikatan kecintaan pada daerahnya. Apalagi ketika seseorang merasa mendapatkan kehidupan, bekerja dan menetap di daerah itu. Sangat manusiawi; wajar bila semua itu men-umbuhkan ikatan kedaerahan. Yang tak wajar justru ketika berkembang sikap ketakpedulian; sikap yang penting asal diri sendiri enak. Tak peduli pada apa yang terjadi pada daerah dan kepentingan seluruh masyarakat. Bahwa daerah dieksploitasi kekayaan alamnya oleh orang lain tak peduli; yang penting dirinya selamat. Bahwa daerah mengalami kebangrutan, dianggap bu-kan urusannya.

Kecintaan yang sering disebut nasionalisme berbasis lokal ini sebenarnya kalah penting dari nasionalisme dalam artian keindonesiaan. Bahkan nasiolisme lokal ini merupakan fondasi awal tentang kecintaan pada negeri ini. Dari titik kecintaan berlatar belakang lokal ini tum-buh bibit-bibit nasionalisme melalui bangunan hubungan antar daerah yang kemudian mem-bentuk kesatuan bernama indonesia.

Sangat jelas, mer-asa sebagai orang In-donesia tentu perlu dirasakan dan diresa-pi melalui kecintaan pada daerah tempat lahir. Ini akan men-jadi akar yang akan menancap kokoh se-bagai pengikat utama untuk sebuah ikatan besar bernama na-sionalisme. Bisa jadi, tanpa kedaerahan nasionalisme seperti kehilangan akar pen-guat; kehilangan energi dan ikatan batin. Tan-pa ikatan kedaerahan nasionalisme bisa kering, gersang dan mudah memuai.

Tak usah ragu untuk membangkitkan nasio-alisme berbasis lokal ini melalui upaya menga-rahkan secara optimal sebagian besar potensi daerah bagi masyarakatnya. Seluruh masyarakat diupayakan harus menikmati; merasakan bah-wa berada dalam daerah tempatnya lahir mem-berikan kebahagian lahir dan batin. Terangkai ikatan kecintaan seperti seorang petani, yang mencintai sawahnya. Ia mencintai sawah mi-liknya karena merasa sawah tempatnya berpijak memberikan energi melanjutkan kehidupan.

Memperjuangan kepentingan daerah meru-paan bagian menumbuhkan kecintaan pada daerah yang akan menguatkan semangat na-sionalisme. Sebaliknya bila kepentingan dae-rah terabaikan misalnya kekayaan alam satu daerah tergerus semata untuk kepentingan pusat, masyarakat daerah merasa diperlakuan tak adil, yang akan terjadi adalah kekecewaan masyarakat yang pada ujungnya bisa mengen-dorkan ikatan nasionalisme.

Upaya mengedepankan kepentingan kedaer-ahan secara proporsioanal, jika obyektif untuk kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat daerah merupakan bagian dari mata rantai memperkuat nasionalisme. Masyarakat daerah di manapun di negeri ini, akan tetap memiliki nasionalisme bila sebagai warga negara, mereka terayomi dengan baik; termasuk bila menda-pat ruang ekspresi proporsional kepentingan kedaerahan. Inilah sebenarnya makna indah Bhinneka Tunggal Ika. Ada warna warni, pernik-pernik kedaerahan namun tetap dalam ikatan kesatuan bernama Indonesia.=

Lokal

9 DESEMBER 2013

Koran Madura

SENIN

Oleh : MH. Said AbdullahAnggota DPR RI

Cak Munali

g PAMANGGHI

Inilah sebenarnya makna indah

Bhinneka Tunggal Ika.

Malas

Matrahem adalah seorang siswa SD di desa Sukamalas dan terkenal sangat sering bo-los sekolah. Saat dia masuk se-kolah gurunya langsung men-emuinya dan bertanya.

Kebetulan jam pelajaran kebagian sama guru yang galak yakni Pak Matrawi.

Pak Matrawi : “Rahem! Kena-pa akhir-akhir ini kamu selalu membolos? Su-dah satu ming-gu kamu absen.”

Matrahem : “Malas Pak, hujan terus soalnya.”

Pak Matrawi : “Kalau hujan-nya sebulan gi-mana, Hem?”

Matahem : “Yang pasti bakalan banjir Pak…”

Pak Matrawi : ????

Berita di hal 8

LiverpoolGUSUR CHELSEA

Bahkan angka kenaikannya cukup fantastis, yaitu menca-pai 125 %. Karena itu, PPATK mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengambil ini-siatif untuk mewajibkan para calon anggota legislatif (caleg) dan bendahara partai politik menyerahkan rekeningnya.

"KPU seharusnya tidak menyalahkan masyarakat dalam politik uang. Tapi pe-nyelenggara pemilulah yang harusnya berinisiatif mem-fasilitasi, agar caleg menyer-ahkan rekeningnya, serta para bendahara umum partai," kata Kepala PPATK Muhammad Yu-suf dalam acara Diskusi 'Pemilu Bersih Tanpa Politik Uang' di Jakarta', Minggu (8/12).

Dia menjelaskan, rekening para caleg ini seharusnya segera dibuka untuk menjamin tidak adanya aliran dana dari para

caleg ke penyelenggara pemilu dan juga ke

masyarakat. Ia

mencontohkan, adanya upaya penyogokan mobil Camry ke-pada Ketua Bawaslu merupakan bukti nyata politik uang sudah mulai menghampiri penyeleng-gara pemilu. Hal tersebut sulit terdeteksi karena penyogokan tersebut bersifat fisik dan tidak melalui rekening. "Kita tak tahu kalau Ketua Bawaslu itu disogok pake Camry. Gimana kita tahu itu ada transaksi atau tidak ka-rena bentuknya fisik," ujar Yusuf.

Dia pun menjelaskan, per-lunya rekening caleg dibuka ka-rena PPATK mengendus adanya transaksi besar yang terjadi pada saat pelaksanaan pemilu setiap 5 tahun sekali tersebut sejak 2004, 2009 dan 2014 men-datang. PPATK bahkan kata Yusuf, memprediksi potensi politik uang pada Pemilu 2014 bakal meningkat dibanding pada pemilu-pemilu sebelumn-ya. "Tingkat transaksi keuan-gan cukup meningkat dari 2004, dan 2009. Dan 2014 itu

sudah nampak naik. Ada sistem pengijonan, meski belum tam-pak betul. Padahal kalau kita lihat, ekonomi kita tidak cukup bagus. Dan kita juga perlu obat agar penyakit kita ini tidak me-nyebar luas. Obatnya itu adalah regulasi tentang pembatasan transaksi keuangan," tegasnya.

Menurut Yusuf, sikap KPU yang hanya mewajibkan pe-laporan keuangan partai dan dana kampanye partai tidak

efektif. "Kita lihat keuangan parpol itu tidak banyak, tapi fungsionarisnya ke mana-mana bisa sewa pesawat? Masya Al-lah!" tutur Yusuf.

Peran MasyarakatSementara itu, Komision-

er Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sigit Pamungkas men-gatakan Peran masyarakat me-nengah sangat penting dalam penanggulangan aksi politik

uang. Pasalnya, mereka sudah mengetahui situasi politik dan menanggapinya dengan cerdas dan kritis. "Ketika pemilih cer-das dan kritis ini menarik diri dari proses politik, maka pelaku politik uang tidak terbendung dan akan terpilih," jelas Sigit Pa-mungkas dalam diskusi 'Pemilu Bersih Tanpa Politik Uang' di Kedai Kopi Deli, Jl. Sunda No.7, Menteng, Jakarta Pusat, Min-ggu (8/12).(gam/abd)

Transaksi Menjelang Pemilu PPATK: KPU seharusnya Tidak Menyalahkan Masyarakat dalam Politik UangJAKARTA- Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah melakukan penelitian terkait transaksi keuangan yang dilakukan partai politik (parpol) di tiga pemilu, baik Pemilu 2004, 2009, dan menjelang 2014. Hasilnya, laporan transaksi men-curigakan dan transaksi tunai parpol cenderung men-ingkat selama periode pemilu.

Komisioner KPU Sigit Pamungkas (kanan) bersama Kepala PPATK Muhammad Yusuf (tengah) dan Pengamat Politik CSIS J. Kristiadi (kiri) menjadi pembicara diskusi di Jakarta, Minggu (8/12). Diskusi tersebut mengangkat masalah bagaimana menciptakan pemilu yang bersih dari praktek politik uang.

Uji coba sosialisasi SMS KPU ini diperkenalkan pada Minggu (8/12). Dalam pesan singkatnya, KPU mengin-gatkan dan mengajak untuk memilih calon yang dikenal oleh masyarakat atau kon-stituen.

“Ingat pemilu DPR, DPD dan DPRD pada Rabu, 9 April 2014. Kenali calonmu, tentukan pilihanmu. Ayo memilih…! KPU RI,” demiki-an bunyi sms yang dikirim lewat jaringan sebuah pro-vider Minggu (8/12).

Sebelumnya komisioner

KPU Arief Budiman adanya ancaman Golput atau golon-gan yang tidak memilih di pemilu 2014 menjadi per-hatian serius KPU. Karena itu, KPU berupaya mene-kan angka golput itu salah satunya dengan sosialisasi melalui sms dan menerjun-kan 12 ribu lebih 'Relawan demokrasi'. "Kawan-kawan Kabupaten Kota membentuk relawan demokrasi, mereka adalah agen yang digerak-kan oleh KPU," katanya.

Para relawan itu menu-rut Arief, mulai direkrut

sejak November lalu, lalu diberikan pelatihan hingga Desember. Tak hanya di Kabupaten/Kota, KPU Provinsi juga punya 'Rela-wan Demokrasi'. "Itu ada di setiap kabupaten kota maksimal 25 orang. Nah kali 497 kabupaten kota, 12.425 relawan. Propinsi juga rerkut 25 orang kali 33 provinsi 825 orang,"

ujarnya.Tak semua bisa menjadi

relawan demokrasi, mereka harus memenuhi syarat bukan anggota parpol, pendidikan SMA dan usia yang sudah ditentukan. Syarat lain adalah mempu-nyai jaringan. Para relawan itu oleh KPU kemudian diberi pemahaman me-nyeluruh tentang Pemilu sebelum diterjunkan ke lapangan atau kelompok pemilih. "Relawan harus menjalankan sosialisasi sesuai target yang kita in-ginkan, misalnya kelompok perempuan, pemilih pe-mula, pemilih disabilitas, kelompok marginal dan lainnya,” tambah Arief.

Mereka mulai berger-ak pada Januari 2014. Sementara tugas mereka sampai Pilleg, dan mereka bisa diperpanjang untuk Pilpres. (gam)

PEMILU 2014

KPU Sosialisasi Lewat SMSJAKARTA-Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sudah mulai melakukan sosialisasi pemilu 9 April 2014 mendatang melalui layanan Short Message Service (SMS). Lewat pesan singkat, lembaga penyelenggara pemilu ini mengajak masyarakat agar tidak golput serta menggunakan hak pilihnya dalam ajang pesta demokrasi lima tahunan rakyat Indonesia ini.

PEGELARAN AGUNG KERATON SE-DUNIA. Gubernur DKI Jakarta Joko WIdodo (kiri) bersama wakilnya Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kedua kiri) berada di atas kereta kencana saat mengikuti arak-arakan kirab budaya di Jakarta, Minggu (8/12). Kirab budaya tersebut melibatkan 1000 seniman, 156 raja di tanah air, 10 kerajaan mancanegara dan 80 kereta kencana.

Page 2: e Paper Koran Madura 09 Desember 2013

SENIN 9 DESEMBER 2013 NO. 0256 | TAHUN II2 NASIONAL

“Jika sistem demokrasi pada Pemilu 2014 masih sama dengan Pemilu 2009 maka bukan tidak mungkin jumlah caleg gila akan meningkat tahun depan,” ujar Wakil Sek-retaris Jenderal Komite In-dependen Pemantau Pemilu (KIPP) Jojo Rohi di Bandung, Minggu (8/12).

Jojo mengaku, ongkos politik di Indonesia sangat mahal. Untuk itu, perlu di-antisipasi kemungkinan ter-jadinya persoalan psikologis pada diri caleg yang gagal pada Pemilu 2014 nanti aki-bat mahalnya biaya politik.

“Kami menantang agar setiap petinggi atau pimpi-

nan parpol untuk menge-luarkan sebuah kebijakan yakni jangan pilih caleg yang menggunakan politik uang. Kami rasa cara terse-but bisa mencegah adanya caleg gila," kata Jojo.

Dengan ada kebijakan tidak memili caleg yang menggunakan politik uang, dia berharap, para caleg tidak lagi harus mengeluar-kan biaya-biaya politik yang tidak perlu. Masyarakat pun diharapkan dapat memahami aneka praktik politik yang tidak sehat dan tidak me-milih para politisi yang masih menggunakan uang demi mendapatkan suara.

"Logikanya ialah dari-pada bikin iklan di media massa seperti menggunakan jargon 'katakan tidak pada korupsi' lebih baik bikin per-janjian itu, karena nantinya masyarakat akan percaya bahwa parpol punya niat baik untuk memotong jalur korupsi," ujar dia.

Berdasarkan data dari Ke-menterian Kesehatan, kata Jojo, akibat kalah pada Pemilu 2009 sebanyak 7.276 caleg dinyatakan mengalami gang-guan jiwa atau gila. "Mereka menjadi stres atau gila karena berbagai hal, salah satunya ialah ongkos politik yang ma-hal. Untuk bisa maju sebagai caleg tak ayal mereka harus mengeluarkan banyak uang," katanya.

Selain peran serta pimpi-nan atau petinggi parpol, cara lain untuk mencegah caleg gila akibat gagal dalam pemi-lu ialah dengan memberikan pendampingan psikologis. "Jadi, para caleg tidak men-dapatkan pendampingan

psikologis saat gagal dan stres. Parpol hanya menyedi-akan psikolog ketika pendaf-taran saja," kata Jojo.

Sementara itu, Pusat Pe-laporan Analisis dan Tran-saksi Keuangan (PPATK) mengaku kesulitan dalam melacak penggunaan dana bantuan sosial (Bansos) yang ada di di kementerian untuk digunakan sebagai modal kampanye calon anggota legislatif (caleg), khususnya bagi para menteri yang ingin menjadi caleg. Ketua PPATK Muhammad Yusuf mengaku sulit melacak dan mendetek-si adanya penggunaan dana bansos sebagai modal kampa-nye caleg, karena proses tran-saksi dilakukan dengan me-makai dana cash atau tunai dan tidak melalui rekening ke rekening.

"Ini masif. Tapi tidak ada data pendukung untuk membuktikan pembiayaan ini. Karena ini menggunakan aliran dana cash. Kalau di-ambil dari rekening daerah,

dan tidak cash, maka akan terlacak," kata Yusuf dalam acara Diskusi Media dengan tema 'Pemilu Bersih Tanpa Politik Uang' di Jakarta, Minggu (8/12).

Karena itu, lanjut Yusuf, untuk mencegah terjadinya penggunaan dana bansos untuk kepentingan politik sesaat, maka pihaknya me-minta agar KPU melakukan pembatasan dana kampanye caleg dan menegakkan pera-turan tentang pembuatan rekening caleg yang dilapor-kan kepada bendahara partai untuk kemudian diserahkan kepada KPU. Sehingga proses transaksi keuangan dari para caleg dan partai politik dapat terlihat dan terbuka secara transparan.

"KPU perlu menegakkan pembuatan rekening caleg yang diserahkan kepada ben-dahara partai. Sehingga ada pola transparansi dan pem-batasan transaksi keuangan dalam kampanye," tegasnya. (gam/abd/aji)

Caleg Gagal Berpotensi Gila Sebab Ongkos Politik di Indonesia Sangat MahalBANDUNG - Para petinggi partai politik ditantang untuk mengeluarkan kebijakan agar tidak memilih calon anggota legislatif (caleg) yang menggunakan politik uang dalam pemilihan umum (pemilu) nanti. Hal ini perlu untuk menghindari kemungkinan munculnya caleg-caleg yang gagal dan kemudian gila karena telah mengeluarkan biaya politik yang besar tetapi gagal masuk parlemen.

Menurutnya, kekalahan partai Islam bukan karena soal ideologi partai Islam ter-puruk, tetapi masalah faktor uang. " Salah jika menyebut partai Islam kalah karena ide-ologis. Partai Islam kalah ka-rena tidak ada uangnya untuk membiayai infrastruktur par-tai. Ini karena pragmatisme politik," ujar Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar pada diskusi "PKB dan Masa Depan Politik Nahdliyin" di Jakarta (Minggu, 8/12).

Berdasarkan data, dari beberapa Pemilu digelar, suara yang diperoleh parpol Islam tak mengalami pening-katan signifikan melainkan naik turun. Pada Pemilu 1999 partai Islam mendapatkan 34,2 persen suara, lalu pada Pemilu 2004 mengalami peningkatan menjadi 43,27 persen suara.

Namun, pada Pemilu 2009 jumlah suara partai Islam tu-run menjadi 30 persen. Pada-hal, jumlah parpol Islam yang mengikuti pemilu tak banyak mengalami perubahan. Pada Pemilu 1999 terdapat sembi-lan parpol Islam, Pemilu 2004 turun menjadi tujuh parpol, kemudian kembai menjadi sembilan parpol saat Pemilu 2009.

Dia mengatakan, partai Islam kalah karena pragmatis politik. Fakta yang ditemu-kannya, sejumlah kader NU lebih memilih ke sawah dari-pada mendatangi TPS untuk memberikan suara. "Tapi, jika

ada parpol datang dan beri uang transport, maka mereka akan memberikan suaranya," keluhnya.

Hal ini pula yang membuat dirinya dan sejumlah pengu-rus PKB pusing karena tidak miliki uang untuk antisipasi pragmatisme politik seperti itu. Pragmatisme politik seperti ini, sambungnya ditengarai lanta-ran dipicu dari adanya Pilkada. Sebab, tanpa menutup mata, politik uang di Pilkada itu terjadi. "Semua ini penyakitnya gara-gara Pilkada. Pragma-tisme politik didikan pilkada," ujarnya.

Cak Imin, begitu Muhaim-in disapa, menjelaskan PKB kini fokus menanggulangi kemiskinan, khususnya warga NU dengan berbagai cara, seperti mengadakan pelatihan di bidang usaha, ekonomi, dan peningkatan kapasitas SDM. Selain itu, PKB juga sedang bergerak untuk memben-tuk pikiran warga NU dalam menguatkan kelembagaan organisasi dan menanamkan pemikiran demokrasi.

Menurut survei dari Ling-karan Survei Indonesia (LSI) pada Oktober 2012, parpol Islam terancam tak masuk lima besar pada Pemilu 2014. Bahkan, survei menyatakan, jika pemilu dilaksanakan pada saat itu, maka parpol Islam hanya akan mendapat suara di bawah lima persen sedan-gkan partai berbasis nasional mendapat lima hingga 21 persen. (gam/abd)

PARTAI ISLAM

Kalah Pemilu karena UangJAKARTA - Perolehan suara partai berbasiskan Islam pada setiap penyelenggaraan pemilu selalu menurun. Bahkan sejumlah lembaga survei menyebutkan parpol Islam terancam tidak masuk lima besar pada Pemilu 2014. Salah satu pemicu kekalahan partai berbasiskan Islam adalah persoalan ideologis yang kurang laku dijual. Namun Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) membantah keras.

Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kiri) didampingi Dosen Fisip UIN Syarif Hidayatullah Burhanuddin Muhtadi (kanan) menjadi pembicara dalam diskusi Inilah Demokrasi bertema PKB dan masa depan politik Nahdliyin di Jakarta, Minggu (8/12). Menurut Muhaimin Iskandar masa depan Kaum Nahdliyin di mata PKB, bagaimana fokus terhadap kemisikinan, menyelamatkan pemikiran besar, dan menyelamatkan hak demokrasi untuk merebut suara Nahdlatul Ulama (NU).

BUKU SAKU ANTI KORUPSI. Seorang sukarelawan Anti Coruption Committee (ACC) membagikan buku saku anti korupsi kepada masyarakat di Makassar, Minggu (8/12). Buku yang diterbitkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat akan buruknya efek yang ditimbulkan tindakan korupsi.

JAKARTA - Sejumlah akad-emisi dan aktifis yang selama ini gencar menentang aksi dis-kriminasi merapatkan barisan dengan membentuk Gerakan Nasional Anti Diskriminasi (Granad). Wadah ini dibentuk untuk melawan tindakan dis-kriminasi terhadap ras dan etnis yang dilakukan siapapun karena rasisme merupakan tindakan kejahatan yang melanggar hu-kum dan melawan prinsip ke-manusiaan. Selain itu, gerakan ini membantu aparat penegak hukum dalam memerangi prak-tek politik, politisi maupun parpol yang bertindak diskrimi-natif. Demikian disampaikan Koordinator GRANAD Boni Hargens dalam acara deklarasi Granad di Galeri Cafe, Cikini, Ja-karta, Minggu (8/12).

Deklarasi Granad dihadiri tokoh-tokoh seperti pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Arbi Sanit, politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo, Pre-sidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane, Koordina-tor Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi, Sekjen Prodem Firman Tendry, dosen UIN Jakarta Teguh Santosa, dan aktivis Perhimpunan Per-gerakan Indonesia (PPI) Barita Simanjuntak.

Boni menjelaskan, GRA-NAD siap mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

dan seluruh aparat penegak hukum untuk menuntaskan kasus korupsi besar yang mer-ugikan negara seperti skan-dal Bank Century dan proyek Hambalang. Karena menu-rutnya, musuh utama bangsa Indonesia bu-kanlah agama, suku, dan warna kulit melainkan kekuasaan yang korup.

"Musuh kita bukan suku, aga-ma, dan warna kulit melainkan kekuasaan yang korup adalah mot-to yang mendasari dan menjadi sum-ber semangat perjuangan kami untuk memban-gun Indonesia yang demokratis dan setara," beber Boni.

Dia menambahkan, segala bentuk diskriminasi terhadap ras dan etnis yang dilakukan siapapun adalah tindakan keja-hatan yang melanggar hukum dan melawan prinsip kema-nusiaan. Sebagaimana diatur dalam UU Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskrimi-nasi, Ras, dan Etnik.

"Dengan dilandasi suatu

keyakinan bahwa semakin tinggi peradaban seseorang, dia semakin beradab. Sebaliknya, semakin rasis seseorang, dia se-makin tidak beradab," jelas Boni.

Sebelumnya, Boni terlibat perang urat syarat dengan politi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul saat live di salah satu televise na-sional. Saat itu, Ruhut menge-luarkan kata-kata rasis terhadap Boni. Dalam di-alog berujung perdebatan di salah satu televisi swasta, Ruhut menyebut Boni berkulit hitam. Boni Hargens juga telah mel-aporkan Ruhut Sitompul ke Pol-da Metro Jaya.

Bonny men-gatakan kasus yang ia alami merupakan pelajaran bagi pros-es pematangan kultur demokra-si yang substansial di Indonesia.

"Diskriminasi ras dan etnik dalam kehidupan politik, hu-kum, ekonomi, sosial, dan bu-daya merupakan bentuk keja-hatan kemanusiaan yang harus dimusnahkan," jelasnya.

Menurutnya, ke depan, Gra-

nad akan melawan segala ben-tuk politisasi terhadap keber-agaman suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) yang dilakukan oleh siapapun. Baik dalam proses politik lokal mau-pun nasional, terutama dalam menghadapi Pemilu 2014. Ter-lebih, keberagaman telah tertu-ang dalam UU 40/2008 tentang Penghapusan Diskriminasi, Ras, dan Etnik.

"Kami menilai, rasisme dan penghinaan manusia atas dasar SARA adalah satu bentuk keja-hatan," tegasnya.

Anggota DPR RI Bambang Soesatyo menyesalkan pernyat-aan Ruhut Sitompul yang men-gatakan pengamat politik Boni Hargens berkulit hitam. Menu-rut politikus Partai Golkar ini, Ruhut melakukan tindakan rasis kepada Boni.

"Tega-teganya Ruhut bi-lang Boni hitam. Itu ada ke-bencian," ujar Bambang di Ta-man Ismail Marzuki, Jakarta, Minggu, (8/13)

Bambang mengatakan se-bagai pejabat negara, Ruhut Sitompul harus meminta maaf kepada Boni Hargens.

"Sebagai kolega Ruhut, saya sangat menyesalkan, itu sikap yang tidak pantas apalagi beras-al dari partai pemerintah. Saya mendorong Ruhut untuk minta maaf dan tidak mengulangi lagi," katanya. (gam/abd)

LAWAN DISKRIMINASI

Sejumlah Akademisi Luncurkan GRANAD

TEATERIKAL KORUPSI. Pengunjukrasa yang tergabung dalam Anti Coruption Committee (ACC) melakukan aksi teaterikal membawa replika kuburan kasus korupsi di kantor Kejaksaan Tinggi Sulsel, Makassar, Minggu (8/12). Dalam aksinya mereka mendesak Kejati Sulsel untuk menyelesaikan kasus-kasus korupsi di Sulsel termasuk Korupsi Bansos Sulsel dan korupsi PDAM Makassar dan mendesak pemerintah untuk menyelesaikan kasus korupsi skandal Bank Century dan korupsi Hambalang.

Musuh kita bukan suku, agama,

dan warna kulit melainkan

kekuasaan yang korup adalah motto

yang mendasari dan menjadi

sumber semangat perjuangan kami

untuk membangun Indonesia yang demokratis dan

setara,”

Page 3: e Paper Koran Madura 09 Desember 2013

SENIN 9 DESEMBER 2013 NO. 0256| TAHUN II 3EKONOMI

“Nilai tukar rupiah yang terus-menerus melemah se-bagai hal yang wajar. BI lebih menyerahkan perubahan nilai tukar kepada pasar, devisa yang dimiliki sebesar US$96,96 mil-iar masih cukup untuk membi-ayai utang pemerintah hingga 5,3 bulan,” ujar Direktur Ek-sekutif Departemen Komuni-kasi BI Difi di Bandung, Minggu (8/12)

Pernyataan tersebut juga sebagai respon atas sejumlah pendapat pengamat ekonomi bahwa nilai tukar rupiah akan terus melemah seiring de-ngan masuknya tahun politik dimana Indonesia akan mel-angsungkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014.

“Dengan terpilihnya pem-impin baru, pasar akan mer-espons positif hal tersebut dan akan membuat rupiah men-guat. Banyak orang berpikir tahun politik akan membuat rupiah semakin melemah. Na-

mun, saya optimistis rupiah akan menguat. Kenapa? Karena setiap menjelang dan sesudah pemilu itu pasar akan mem-baik seiring dengan terpilihnya pemimpin baru," jelasnya.

Dengan kondisi itu, Difi memperkirakan nilai tu-kar rupiah akan kem-bali stabil di tengah dampak ekonomi na-sional yang tengah bergejolak atas faktor internal dan eksternal. Diperkirakan, rupiah akan berada di level antara Rp 11 ribu sampai dengan Rp12 ribu per dolar AS . "Saya prediksi nanti di semester II tahun 2014 rupiah akan di level Rp11 ribu sampai Rp12 ribu per dolar AS," sambungnya.

Difi menambahkan ada dua hal yang membuat nilai tukar rupiah mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Selain kondisi likuiditas, faktor lain adalah kondisi fun-

damental ekonomi Indonesia. "Untuk memperkuat nilai

tukar rupiah terhadap dolar, selain pergerakan valas di pasar, fundamental ekonomi juga harus diperbaiki. Nantinya Inflasi, trade balance, dan kurs juga akan segera membaik," ka-tanya.

Untuk itu, harus ada upaya dalam jangka panjang agar pasar keuangan terkendali. Sehingga, likuiditas meningkat dan bisa

memperbaiki fundamen-tal. Contohnya dengan memperbaiki neraca transaksi berjalan dan menjaga tingkat inflasi di level yang terkendali.

"Makanya kalau tidak likuid itu percuma.

Hal itu yang membuat nilai tukar mengalami pelemahan. Dari dua indikator itu harus seimbang agar nilai tukar men-galami penguatan," pungkasn-ya.

Menurutnya, untuk men-jaga fundamental ekonomi agar terus dalam kondisi yang kondusif, tentunya bukan hanya tugas BI. Fundamental ekonomi yang kondusif meru-pakan tanggung jawab seluruh

pemangku kebijakan. Hal itu karena tidak ada aturan yang mengharuskan BI untuk mem-pertahankan nilai tukar rupiah terhadap suatu mata uang pada nilai tertentu.

"Sebesar apa pun devisa untuk mempertahankan nilai tukar pasti akan habis. Artinya tidak ada keharusan bank sen-tral untuk mempertahankan nilai tukar mata uang tertentu," ujarnya.

Sementara itu, Dosen Fakultas Ekonomi Universi-tas Indonesia (UI) Lana Soe-listianingsih menjelaskan bahwa salah satu penyebab melemahnya nilai tukar rupiah adalah jumlah utang luar neg-eri swasta yang dalam pem-bayarannya harus membayar dengan dolar AS. Lana mem-beberkan bahwa per September 2013, posisi utang luar negeri tercatat sebesar US$259,9 mil-iar atau mengalami kenaikan dari US$257,3 miliar.

"Sehingga, pelambatan ek-spor dan PDB membuat indi-kator beban utang mencapai 41,4%, melewati ambang batas aman di level 30%," pungkasn-ya. (gam/abd)

BI Optimis Rupiah Menguat di Tahun PolitikBANDUNG -Tekanan terhadap nilia tukar rupiah yang terus melemah belakangan ini tidak membuat Bank Indonesia (BI) khawatir. Sebaliknya, bank sen-tral optimistis rupiah akan kembali menguat.

PAMERAN IPPHOS. Tokoh wartawan perempuan Herawati Diah (96 tahun, kiri) didampingi mantan pewarta Antara Muke Mashoed (kanan) mengamati foto ketika mengunjungi pameran foto "IPPHOS (Indonesian Press Photo Service): Remastered Edition" di Galeri Foto Jurnalistik Antara Pasar Baru, Minggu (8/12). Pameran yang disertai peluncuran buku tentang para pendiri IPPHOS tersebut berlangsunghingga 13 Januari 2014.

BALI - Setelah nego-siasi alot, Konferensi Tingkat Menteri (KTM) Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) ke-9 akhirnya memutuskan proposal Paket Bali. Paket Bali yang diperjuangkan Indonesia ini berisi proposal tata perda-gangan yang lebih adil bagi se-mua Negara yang terdiri dari tiga isu utama yakni fasilitasi perdagangan, pertanian, dan agenda pembangunan Namun kesepakatan ini dibarengi dengan ongkos yang sangat besar yakni kekalahan negara miskin dan berkembang, serta rakyat miskin dan mereka yang kelaparan.

Indonesia Global Justice (IGJ) mengecam putusan Konferensi Tingkat Men-teri WT) ke-9 di Bali. Tiga poin kebijakan yang pop-uler disebut 'Paket Bali' itu dinilai tak memihak petani, dan justru mendorong setiap negara semakin membuka keran impor terhadap produk negara maju. "Bahkan Paket Bali sesungguhnya lebih buruk dibanding perund-ingan WTO di Jenewa. Ini sama saja mematikan petani dunia, termasuk Indonesia," kata Direktur Eksekutif IGJ Riza Damanik kepada Koran Madura, Sabtu (7/12).

Seperti diketahui, persetu-juan Paket Bali datang setelah Kuba membatalkan anca-man untuk memveto paket kebijakan yang didesain oleh Organisasi Perdagangan Dunia ini. Pembicaraan yang telah dibuka pada Selasa (3/12), hampir mandek pada menit terakhir ketika Kuba tiba-tiba menolak untuk menerima kesepakatan yang tidak akan membantu pelepasan embargo AS dari pulau Karibia ini. Kuba kemudian menyepakati kom-promi dengan Amerika Serikat.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyambut positif kesepakatan paket Bali ini. Hal ini ini merupakan awal yang baik dalam tata perdagangan internasional. "Sebuah awal baru yang baik, dengan catatan negosiasi beri-kutnya lagi harus ada fleksibil-itas, memberi dan menerima," ujar SBY.

Presiden menegaskan, se-mua negara dan kepentingan haruslah diperhatikan dalam sebuah tata perdagangan yang adil. "Bebas dan adil. Bukan hanya perdagangan bebas, tetapi perdagangan yang bebas dan adil. Ideologi kita begitu," jelasnya.

Namun menurut Riza, hasil KTM WTO membuktikan pemerintah gagal membela

kepentingan rakyatnya. “Ong-kosnya terlalu sangat besar dari kepakatan paket Bali WTO. Ini adalah kekalahan negara miskin dan berkem-bang, serta rakyat miskin dan mereka yang kelaparan,” jelasnya.

Karena itu, IGJ kembali menuntut untuk mengakh-iri WTO. Sebagai gantinya diterapkan konsep keadilan ekonomi. “Dengan Paket Bali ini WTO sekali lagi gagal membela kepentingan rakyat,” katanya. Pemerintah im-buhnya sekali lagi ditunggangi kepentingan perusahaan dan pelobi besar transnasional, untuk mengorbankan hak atas pangan rakyat, terutama mereka yang hidup di negara miskin dan berkembang. Hak

atas pangan adalah hak asasi, namun Paket Bali menghalan-gi realisasi hak tersebut de-ngan mengangkangi kedaula-tan rakyat melalui perjanjian WTO.

Kerugian rakyat akibat barang impor yang masuk melalui fasilitas perdagangan akan lebih besar dari pada atu-ran subsidi yang entah kapan bisa efektif diimplementasi-kan. Fasilitas perdagangan adalah usul negara maju untuk ekspansi pasar, demi me-nyelamatkan ekonomi mereka yang stagnan. WTO kembali memfasilitasi kepentingan utama tersebut, juga perusa-haan besar transnasional yang siap menggelontorkan barang ke negara miskin dan berkem-bang. (gam)

WTO

Kesepakatan Paket Bali Matikan Petani Indonesia

PENUTUPAN KTM KE 9 WTO. Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan (kanan) selaku pimpinan sidang menerima miniatur palu dari Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) Roberto Azevedo (kiri) ketika mengesahkan kesepakatan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-9 WTO di BNDCC, Nusa Dua, Bali, Sabtu (7/12). KTM ke-9 WTO resmi ditutup setelah para delegasi berhasil mencapai kesepakatan antara lain mencakup pengurangan hambatan ekspor, dan pengurangan subsidi pangan.

JAKARTA - Rupiah yang semakin tertekan belakan-gan ini. Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus D.W. Martowardojo meminta agar para eksportir dan pe-milik dolar Amerika Serikat (AS) untuk membelanjakan dananya di pasar domestik.

“Ini diharapkan agar te-kanan terhadap rupiah bisa berkurang. Saat ini memang ada tekanan-tekanan yang memang bisa terjadi, karena adanya persiapan-persia-pan masuk ke tahun 2014 dan kami harus tetap was-pada,” ujar Agus, di Gedung Radius Prawiro BI, Jakarta, Jumat, (6/12).

Dia mengakui, bahwa selama tiga bulan terakhir BI sendiri tetap berada di pasar guna menjaga likuidi-tas, meski nilai transaksi secara hariannya memang mengalami penurunan. “Kalau memang diperlukan, kami akan turun. Secara umum, supply dolar tetap ada, tetapi memang tidak sebesar yang kami harap-kan,” tukasnya.

Selain itu, BI juga mem-inta agar para importir dan pembeli dolar untuk tidak melakukan pembelian un-tuk hal-hal yang dirasa tidak

terlalu diperlukan. “Pembeli dolar kami rekomendasi-kan juga untuk melakukan forward buy atau hedging, sehingga tidak membawa tekanan terlalu besar,” ucap Agus.

Menurutnya, jika dicer-mati terkait besaran nilai ekspor Indonesia, seharusn-ya pasar domestik cukup banyak likuiditas dolar.

Lebih lanjut, Agus memperkirakan, rencana pemerintah Amerika Seri-kat mengumumkan an-gka pengangguran akan memicu spekulasi terkait tapering-off yang akhirnya menyebabkan rupiah ter-

depresiasi. "Masalah ek-sternal, kami lihat indikator yang keluar adalah ekonomi Amerika yang menunjuk-kan indeks perbaikan, nanti malam di Amerika akan mengumumkan tentang un-employment," katanya.

Agus menilai, pengumu-man tingkat penganggu-ran di tengah membaiknya ekonomi AS dinilai oleh pelaku pasar bahwa The Fed akan mempercepat taper-ing-off dari kebijakan quan-titative easing.

Selain itu, jelas Agus, situasi di dalam negeri juga menunjukkan bahwa permintaan valuta asing masih cukup besar un-tuk memenuhi kebutuhan akhir tahun. "Ini mmbuat tekanan pada nilai tukar rupiah juga, tetapi kami yakini ini sifatnya semen-tara," kata Agus.

Namun demikian, je-las Agus, saat ini kinerja ekonomi domestik sudah mulai menunjukkan per-baikan. Hal ini ditandai dengan penurunan defisit transaksi berjalan dari US$9,8 miliar (kuartal kedua) menjadi US$8,4 miliar di kuartal ketiga. (gam/abd)

NILAI TUKAR RUPIAH

BI Harap Eksportir Belanjakan Dolar di Pasar Domestik

“Kalau memang diperlukan, kami

akan turun. Secara umum, supply dolar

tetap ada, tetapi memang tidak

sebesar yang kami harapkan,”

Agus D.W. MartowardojoGubernur BI

"Penyusunan masterplan penataannya akan dilakukan bersama-sama dengan Badan Pengembangan Wilayah Suram-adu dan Pemerintah Kabupaten Sumenep," kata Direktur Jen-deral Cipta Karya Imam S Ernawi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu malam (7/12).

Menurut dia, penataan Gili

Iyang diperlukan untuk mereal-isasikan pulau tersebut sebagai lokasi wisata kesehatan apalagi karena pulau tersebut dikenal memiliki udara bersih dan kadar oksigen yang tinggi.

"Kami ingin supaya pulau dengan luas 900 hektar ini dapat ditata dengan baik," ujarnya.

Ia juga mengatakan, pemer-intah akan banyak masuk secara

sektoral untuk perbaikan rumah, sarana dan prasarananya.

Berdasarkan data Kemen-terian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, target kedatangan wisatawan mancanegara pada 2013 adalah sekitar 8,6 juta turis, sedangkan posisi Januari - Oktober 2013 sudah mencapai 7,13 juta turis.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pang-estu menargetkan devisa dari sektor pariwisata tahun 2013 ini mencapai 10 miliar dollar AS.

Jumlah ini dinilai realistis karena pada tahun 2012 lalu, devisa dari Pariwisata sudah

menembus angka 9 miliar dollar AS dengan jumlah wisatawan mancanegara 8 juta orang.

Sebelumnya, Konsultan properti internasional Cushman & Wakefield menyatakan melon-jaknya pariwisata di berbagai ne-gara di Asia termasuk Indonesia bakal mendorong pertumbuhan positif untuk pasar perhotelan di negara-negara tersebut.

Berdasarkan data Cushman & Wakefield, pertumbuhan pendapatan per kamar di Jakarta mencapai 9,8 persen, atau tert-inggi di Asia setelah Bangkok (19,3 persen) dan Hong Kong (10,1 persen).

Sedangkan pasar di Indone-sia yang justru terlihat mengala-mi penurunan pendapatan per kamar adalah Bali sebesar minus 4,6 persen, sedangkan di negara Asia lainnya adalah Ho Chi Minh City (-7,0 persen) dan Mumbai (-15,1 persen). (ant/mrr/war)

OBJEK WISATA

Pemerintah Benahi Kawasan Gili Iyang Madura JAKARTA - Pemerintah berencana membenahi ka-wasan wisata pulau Gili Iyang di Sumenep, Madura, Jawa Timur, agar menarik lebih banyak lagi wisata-wan baik domestik maupun mancanegara datang ke sana.

TARGET DEVISA.Menteri Pariwisata dan Ekonomi

Kreatif Mari Elka Pangestu menargetkan devisa dari sektor pariwisata tahun 2013 ini bisa mencapai 10 miliar dollar AS.

dok/ant foto

Page 4: e Paper Koran Madura 09 Desember 2013

SENIN 9 DESEMBER 2013 NO.0256 | TAHUN II4 LINTAS JATIM

Rupiah Melemah, Pemerintah Tidak Acuh

Tercatat BI telah menaik-kan Suku Bunga Acuan seba-nyak enam kali. Per 10 Januari 2013 BI rate berada di angka 5,75%, hingga 12 Nopember 2013 BI telah menetapkan BI rate di angka 7,50%. Kenai-kan suku bunga acuan yang

sangat drastis pada tahun ini sebenarnya telah mengindi-kasikan ekonomi Indonesia yang semakin lesu.

Selain itu, melemahnya rupiah juga berdampak pada utang luar negeri Indonesia yang otomatis mengalami

kenaikan akibat situasi ini. “Perdagangan di bursa mele-mah karena arus uang yang keluar dari Indonesia cukup besar,” ujar Alumnus Magis-ter Ekonomi FEUI, Syaifuddin.

Dia menambahkan perlu-nya mendorong laju ekspor untuk mengimbangi neraca akibat impor. “Rakyat yang paling menderita akibat men-urunnya rupiah,” lanjut Pen-gurus Pusat GP Ansor ini di Surabaya, Minggu (8/12).

Menurut Syaifuddin pe-merintah terkesan tidak acuh melihat situasi ini. “Saya melihat ada pembiaran yang dilakukan pemerintah,” tam-

bah praktisi asal Jatim ini.Syaifuddin berpendapat

pemerintah harus melakukan langkah-langkah strategis. Saat ini, katanya, pemerin-tah tidak bisa mencari solusi persoalan pada mekanisme pasar. Pasar liberal tergan-tung pada trend, sehingga langkah yang ditempuh pe-merintah kini dinilai sebagai tanda menyerah pada pe-nyelamatan rupiah.

Dikatakannya, langkah pe-merintah yang tidak berupaya mengendalikan jatuhnya ru-piah berdampak pada psikologi pasar. Investor akan menilai iklim investasi di Indonesia

tidak menguntungkan yang berakibat pada menurunnya investasi dan saham Indonesia tersandera sentimen negatif.

Pelemahan nilai tukar ru-piah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang sudah men-embus Rp 12 ribu membuat pengusaha lebih waspada melangkah dalam bisnisnya. Khususnya pengusaha yang mengandalkan kegiatan impor harus lebih efisien dalam men-gelola bisnisnya ke depan.

"Harus lebih efisien, berhati-hati dan berpikir panjang karena kita sedang mengalami kesulitan begini (ekonomi). Tapi saya rasa

pertumbuhan bisnis tahun depan masih akan bagus mes-ki menghadapi tahun politik. Kalau situasi politik stabil, pasti tidak akan bermasalah tahun depan," tegasnya.

Lebih jauh dia menilai, pelemahan nilai tukar rupiah memang sangat mengun-tungkan bagi eksportir yang selama ini meraup penda-patan dalam bentuk dolar AS. Sedangkan bagi importir, kondisi tersebut bak malape-taka.

"Untuk ke konsumen ka-rena banyak impor barang pasti akan terjadi inflasi se-hingga berpengaruh terhadap

daya beli masyarakat. Namun dalam jangka panjang, ekspor kita akan lebih kompetitif de-ngan pelemahan rupiah serta impor menjadi mahal dan bisa ditekan," terang dia.

Ia berharap, nilai tukar ru-piah dapat kembali stabil di akhir tahun. Bahkan ke depan-nya melalui kebijakan moneter dari Bank Indonesia (BI) bisa mendukung dunia usaha.

"Harapan pengusaha yang penting volatilitas rupiah sta-bil, tidak naik turun. Kalau keadaannya volatil tinggi malah akan menyusahkan kami untuk merencanakan bisnis," pungkasnya. (ara)

SURABAYA – Perdagangan beberapa hari terakhir mencatat perusahaan yang mengalami penurunan akibat melemahnya rupiah mencapai dua kali lipat dari perusahaan yang menguat. Sentimen negatif sedang melanda saham-saham Indonesia. Kelesu-an ekonomi menjelang pemilu memberikan sinyal yang tidak baik bagi perekonomian Indonesia di tahun 2014.

ant/eric ireng

TUNTUT UU KEPERAWATAN. Mahasiswa keperawatan Surabaya, berunjuk rasa menuntut pengesahan RUU Keperawatan di depan Grahadi Surabaya, Jatim, Minggu (8/12). Mereka menuntut adanya undang-undang yang mengatur tentang keperawatan termasuk pendidikan keperawatan dan kesejahteraan perawat yang berimbas terhadap profesionalitas pelayanan keperawatan.

SENGKETA MEDIS

Gunakan Hukum Kesehatan untuk Dokter Ayu SURABAYA - Pakar hukum

rumah sakit pada Fakultas Hu-kum Universitas Hang Tuah Surabaya Eko Pujiyono SH MH mengimbau aparat penegak hukum untuk menggunakan Hukum Kesehatan atau Hu-kum Kedokteran untuk Seng-keta Medis oleh dokter Dewa Ayu Sasiary Prawani.

"Harus dipahami bah-wa ilmu kedokteran itu ada ketidakpastian, sedangkan ahli hukum selalu mengingin-kan kepastian, karena itu kon-struksi norma yang dilakukan untuk menjerat ketiga dok-ter di Manado itu sebaiknya berlandaskan konsep hukum kesehatan dan hukum kedok-teran," katanya di Surabaya, Minggu (8/12).

Di sela-sela Dialog Pub-lik "Paradigma Penyelesaian Sengketa Medis (Studi Kasus dr Dewa Ayu Sasiary Prawani

Sp.OG)" di Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya, ia men-jelaskan pembuktian mal-apraktik yang dilakukan dok-ter bukanlah hal yang mudah, karena itu perlu sidang tim etik.

"Jadi, penghukuman atas dasar pasal-pasal pi-dana (KUHP) membuktikan bahwa aparat penegak hu-kum sesungguhnya tidak me-mahami filosofi dasar dari hubungan antara penyedia jasa medis dengan pengguna jasa medis maupun hubungan antara dokter dan pasien," ka-tanya.

Eko yang juga sedang menempuh pendidikan Dok-tor Ilmu Hukum di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dengan bidang kajian Hukum Rumah Sakit itu mengatakan hukum kesehatan mengatur penentuan nilai moral perihal

baik-buruk atau benar-salah harus bertolak pada etika kes-ehatan, yakni "biomedical eth-ics".

Hal itu dibenarkan oleh dr Nurtjahyo SpF SH yang me-wakili Ikatan Dokter Indone-sia Cabang Jatim dalam dialog publik yang dibuka Rektor UHT Surabaya Laksda TNI (Pur) H. Mohamad Jurianto SE itu.

"Dokter dalam melakukan tugasnya mempunyai aturan yang harus ditaati dan apa-bila melakukan kesalahan ada kode etik yang menangani. Jadi, jangan langsung dijerat pidana, tapi perlu pertimban-gan tim etik," katanya.

Sementara itu, Ketua Pro-gram Studi Magister Hukum UHT Dr Chomariyah SH MH mengatakan munculnya kasus dokter Ayu itu memicu perlu-nya dokter-dokter untuk be-lajar hukum, termasuk hukum

kesehatan atau hukum kedok-teran itu sendiri.

"Belajar hukum ini untuk melindungi diri mereka dari kesalahan dan bisa bertindak sesuai aturan yang ada. Yang jelas, setiap keilmuan mau-pun profesi harus dijalankan sesuai dengan prosedur dan proporsional. Bila sudah di-jalankan dengan benar, maka pemidanaan bisa diminimal-kan," katanya.

Lain halnya dengan drg Betty Puspitawati MARS dari Persatuan Dokter Gigi Indo-nesia (PDGI). "Sengketa antara dokter dan pasien biasanya disebabkan kurangnya komu-nikasi dokter dengan pasien, komunikasi yang lemah akan membuat pasien membuat in-terpretasi dan persepsi yang berlainan dan berbeda, bah-kan memojokkan dokter," ka-tanya. (ant/edy/dik)

PENGAMANAN NATAL

Polrestabes Kerjasama dengan Gereja SURABAYA – Polrestabes

Surabaya tidak ingin kecolon-gan mengamankan perayaan Natal 25 Desember menda-tang. Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Setija Junianta menampung seluruh keingi-nan pihak gereja terkait ben-tuk keamanan, agar bisa mel-aksanakan Misa Natal dengan tenang. Langkah ini diambil dengan cara mengumpulkan pengurus Gereja yang ada di Surabaya, di Gereja Hati Kudus Jl. Polisi Istimewa.

"Kami ingin memberi-kan pelayanan yang optimal, namun bukan sesuatu yang berlebihan. Ini sebagai ben-tuk koordinasi dengan pen-gurus Gereja. Selain itu ingin merubah image, dulu ketika pengamanan Misa perayaan Natal terkesan situasi kurang kondusif, karena harus penga-manan penyisiran antisipasi adanya Bom dan lainnya. Dan harapan kami, tanpa ada se-perti itu kemanan sudah ter-jamin," kata Kombes Pol Setija Junianta kepada wartawan.

Kombes Pol Setija Juni-anta mengatakan, pihaknya mengawali persiapan penga-manan dengan berdialog de-ngan pengurus Gereja, agar tahu bagaimana keinginan mereka dalam pengamanan.

Ingin banyak mendengar dari mereka, agar nantinya dapat memberikan bantuan secara optimal.

Dia juga menambahkan, para pemuda Gereja dapat bekerja sama dengan pihak Kepolisian untuk menjaga keamanan, dan Security Ger-eja bisa lebih waspada dalam pengamanan. bisa menghim-bau jemaatnya untuk tidak membawa barang yang ber-lebihan saat datang untuk ibadah. "Jangan membawa tas yang terlalu besar. Karena selama ini modus operandi yang sering dilakukan orang-orang yang meneror adalah dengan membawa tas yang besar," ujarnya.

Saat ke Gereja, kata dia, jangan memakai perhiasan yang mencolok, karena da-pat menimbulkan niat jahat dari orang-orang yang meli-hat. "Waktu di Gereja aman, belum tentu waktu perjala-nan pulang atau diluar ger-eja aman. Melihat perhiasan-perhiasan yang mencolok, tentunya akan mengundang niat untuk mencopet, men-jambret, atau tindakan krimi-nal lainnya," pungkasnya.

Kombes Pol Setija Ju-nianta juga mengharapkan agar setiap Gereja yang ada di

wilayah hukum Polrestabes Surabaya terpasang CCTV untuk memonitor setiap aktivitas yang terjadi. Ini untuk lebih meningkatkan keamanan dan antisipasi tin-dakan kejahatan menjelang perayaan hari Natal 2013.

"Saya berharap kepada gereja penyelenggara misa natal agar mengupayakan adanya CCTV, baik di dalam maupun di luar gereja un-tuk memaksimalkan penga-manan. Ini guna memantau semua aktivitas yang terjadi, sehingga akan ada damp-ak positif nantinya," kata Kombes Pol Setija Junianta kepada wartawan.

Dalam pengamanan se-belum Misa Natal dilakukan, kata Setija, sesuai dengan SOP pihaknya akan melaku-kan sterilisasi lokasi, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. "Sesuai de-ngan SOP, untuk memberikan rasa aman saat ibadah, sebe-lum Miskami akan menyeter-ilkan Gereja terlebih dulu," pungkasnya.

Sementara itu, 1.928 Per-onil disiapkan untuk menga-mankan perayaan Natal di Surabaya. Ribuan personil tersebut akan ditempatkan di 360 gereja yang ada.(ddy)

ddy/koran madura

PERIKSA CCTV. Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta memeriksa CCTV yang dipasang di Gereja Hati Kudus Surabaya.

CAPRES 2014

Yusril Sebut Kemungkinan Puan Jadi PasangannyaSURABAYA – Ketua Maje-

lis Syuro Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra menyatakan kemungkinan akan menggandeng Puan Ma-harani sebagai calon wakil presiden berpasangan dengan dirinya dalam Pilpres 2014 mendatang. Hal ini diungkap-kan Yusril usai mendeklarasi-kan diri sebagai capres PBB di Jatim Expo, Surabaya, Minggu (08/12).

“Pokoknya tunggu saja, bisa puan,” kata Yusril Ihza Mahendra menanggapi kabar adanya tiga nama calon pen-dampingnya, yaitu Puan Ma-harani, Yenny Wahid (Putri Gus Dur) dan Gubernur DKI Jakarta Jokowi.

Meski begitu, Yusril Ihza Mahendra mengaku masih menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas rencana gugatannya soal Pilpres 2014.

“Wakil belum bisa kita pu-tuskan sebelum Mahkamah Konstitusi memutuskan apa-kah pemilihan presiden ini tetap harus menunggu hasil 20 persen, apakah setiap pasang-an presiden bisa diajukan par-

tai politik. Kalau setiap Parpol diperbolehkan mengajukan

calon presiden, maka PBB akan segera memutuskan sia-pa pasangan saya,” tegas pria yang sempat menjabat Men-sesneg di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I ini.

Dirinya meminta semua pihak bersabar untuk mengeta-hui nama calon pendampingn-ya. Karena pihaknya menarget-kan keputusan MK akan keluar pada Januari 2014. Sehingga jika keputusan sudah turun, maka Cawapres Yusril juga akan ikut diumumkan kepada publik.

Seperti diketahui, usai acara deklarasi pencapresann-ya, Yusril Ihza Mahendra akan mengajukan judicial review kepada Mahkamah Konstitusi (MK) untuk membatalkan ke-tentuan Pilpres 2014 yang dinilai bertentangan dengan UUD 1945.

“Saya berkeinginan dalam Pilpres 2014 semua partai berhak untuk mengajukan pa-sangan calon presidennnya, baik dengan cara bergabung atau sendiri. Dan ini akan mengubah peta kekuatan poli-tik secara vertikal, lebih terbu-

ka dan demokratis,” paparnya.Sementara deklarasi ini

rencananya hanya akan di-lakukan sekali saja dan dipilih di Surabaya karena Jawa Timur jadi basis pemilih dalam Pileg dan Pilpres 2014.

“Deklarasi cukup satu kali. Kita pilih di Surabaya karena kita semua tahu pemilih kita ada di pulau Jawa. Jawa Timur merupakan salah satu basis pemilih untuk Pilpres dan Pi-leg nanti. Deklarasi di sini juga sederhana, mudah-mudahan akan bergaung di daerah lain di seluruh Indonesia,” tandasnya.

Selain itu, Yusril mengata-kan, Surabaya sebagai tempat deklarasi karena daerah itu jadi sejarah lahirnya partai Islam tersebut. Bermula dari partai yang didirikan Ketua Majelis Syuro Masyumi, Hasy-im Asy'ari, hingga akhirnya melahirkan PBB.

"Masyumi ketua Maje-lis Syuro nya Hasyim Asyari, kakeknya Gus Dur. Sekarang yang maju sebagai capres juga ketua majelis syuro (Yusril). Jadi kita menapaktilasi kem-bali perjalanan sejarah," kata-nya.(han)

han/koran madura

DEKLARASI. Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra saat mendeklarasikan diri sebagai Capres PBB.

PAJAK STASIUN SEMUT

DPRD Minta Keringanan PBBSURABAYA - Komisi C

Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya meminta pe-merintah kota memberikan keringanan pembayaran pajak bumi bangunan (PBB) bagi salah satu bangunan cagar budaya peninggalan Belanda yakni Stasiun Semut yang kini dalam proses revi-talisasi.

Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya Simon Lekatompessy, Minggu, me-ngatakan, progres revital-isasi stasiun Pasar Semut yang telah berdiri semenjak tahun 1876 hingga saat ini telah mencapai lebih dari 50 persen.

"Kami bangga salah satu aset cagar budaya milik Surabaya bisa terselamatkan, ini semua juga tak lepas dari kerjasama antara PT KA de-ngan PT Senopati," katanya.

Menurut dia, dengan terlaksananya proyek pembangunan Stasiun Semut ini, Simon juga berharap penuh agar Pemkot Surabaya juga memberikan dukungan, utamanya terkait fasilitas yang nantinya akan digu-

nakan pada saat bangunan tersebut dioperasikan.

Salah satu yang dihara-pkan bisa direalisasikan oleh Pemkot Surbaya adalah membebaskan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) atau minimal hanya bayar 50 persennya saja. "Kalau bisa ya dibebaskan 100 persen," katanya.

Selan itu, lanjut dia, untuk fasilitas lainya juga diterapkan sama, seper-ti pembayaran air PDAM dan listrik kalau bisa cuma membayar 50 persen. Meng-ingat gadung tersebut masuk dalam golongan sosial. Tak lupa Simon juga mendorong Kepala PT KA Daops VIII Heru Herawan, untuk mela-kukan sejumlah upaya demi terealisasikan keinginan itu.

Sementara itu, Kepala PT KA Daops VIII Heru Herawan menyatakan, selain difung-sikan sebagai stasiun, besar kemunungkinan juga akan digunakan sebagai museum. "Kalau untuk peruntukan pastinya saya kurang tahu. Kalau untuk macam-macam kayaknya tidak. Tapi kalau museum kemungkinan itu

sangat terbuka," katanya.Direktur utama PT Seno-

pati, Woelyadi Simson mene-gaskan terkait pembangunan cagar budaya Stasiun Semut ini prosesnya tidak mudah, mengingat bangunan terse-but masuk bangunan cagar budaya kelas A. Sehingga pi-haknya dituntut harus men-carikan material bangunan yang asli seperti yang tersisa saat ini.

Seperti bagian atap bangunan yang aslinya berbahan seng yang mem-punyai ketebalan khusus, untuk kerangka kayu jati ukuran besar, pihaknya harus mencari kayu jati serupa de-ngan ukuran besar, dimana tentunya harganya juga tidak murah.

Untuk penyelesaian proyek itu sendiri diakui memang tidak menggunakan dana APBD, melainkan pihak PT Senopati telah meny-iapkan dana sedikitnya Rp12 miliar. "Kalau melihat nilai tukar dolar yang terus naik, bisa saja anggaran Rp12 mil-iar itu akan membengkak," katanya. (ant/dul/dik)

Page 5: e Paper Koran Madura 09 Desember 2013

SENIN 9 DESEMBER 2013 NO.0256 | TAHUN II 5LINTAS JATIM

ddy/koran madura

BONEK. Salah satu Bonek membentangkan poster dukungan bagi tim kesayangannya Persebaya 1927 atas sikap PSSI yang menyatakan Persebaya 1927 Tim Ilegal.

SEPAK BOLA

Bonek Gelar Istigasah dan Boikot Persebaya

SURABAYA - Ribuan su-porter Persebaya 1927 isti-gasah atau doa bersama, di lapangan Persebaya Jalan Ka-ranggayam Surabaya, Ming-gu (8/12). Istighosah tersebut bertajuk "Doa, Untuk Sebuah Kebanggaan", sebagai reaksi atas keputusan PSSI yang menyatakan Persebaya 1927 sebagai klub ilegal.

"Kita ingin menunjukan bahwa Persebaya tidak bisa lepas dari sejarah. Dan satu-satunya Persebaya yang me-miliki sejarah dengan kota Surabaya adalah Persebaya 1927. Bukan yang lain," kata salah satu kordinator supor-ter Persebaya 1927, Siti Nasiah kepada wartawan, Minggu (8/12).

Siti Nasiah menambahkan bahwa, doa bersama ini juga dilakukan untuk memperkuat silaturahmi dan merapatkan barisan bagi suporter Perse-baya 1927.

Dia menegaskan semua suporter Surabaya sudah pa-ham betul permainan politik yang dilakukan PSSI dengan melarang keikutsertaan Perse-baya 1927 di kompetisi. Na-mun menurutnya, sikap PSSI tidak bisa merubah fanatisme bonek terhadap Persebaya yang sesungguhnya, Perse-baya 1927.

"Kami, suporter sudah tahu

siapa yang sebenarnya ilegal dan yang tidak. Kami tidak bisa dibohongi," tegasnya.

Istigosah juga ditujukan untuk doa agar perjuangan Persebaya 1927 yang tengah melakukan gugatan ke Badan Abitrase Internasional (CAS) terhadap keputusan PSSI itu, segera dikabulkan.

"Kami optimis gugatan tersebut akan menang. CAS mestinya juga tahu siapa yang salah dan benar dalam kasus ini," tandasnya.

Sikap suporter legendaris tersebut juga diwujudkan de-ngan melakukan boikot. Mere-ka memastikan tidak akan masuk stadion dan menonton semua pertandingan kandang dan tandang Persebaya yang musim depan berkompetisi di Liga Super Indonsia.

Raharjo, salah satu bonek menyatakan bahwa aksi boikot bukan gertak sambal, melain-kan satu sikap seluruh supor-ter Persebaya 1927.

"Kami Akan Boikot Non-ton Persebaya. Ini adalah si-kap kita sebagai suporter klub Persebaya yang asli, yang me-miliki sejarah, Persebaya 1927. Bukan suporter klub Perse-baya yang tidak jelas yang sesungguhnya tidak punya kaitan apapun dengan Sura-baya," Ujar Raharjo, Minggu (8/12).

Dia yakin dengan boikot ini maka stadion tempat Persebaya LSI bermain akan sepi. "Biar semua tahu bahwa klub yang didukung oleh su-porter hanyalah Persebaya

yang asli," kata dia.Seperti diketahui, dual-

isme Persebaya semakin mer-uncing. Setelah usulan untuk marger dua klub, Persebaya 1927 yang berkompetisi di

Indonesia Premier League (IPL) dan Persebaya yang berkompetisi di Divisi Uta-ma, gagal.

PSSI kemudian mengelu-arkan aturan baru. Persebaya

1927 dilarang bermain di LSI sebagai satu satunya kompeti-si dibawah PSSI, karena diang-gap ilegal.

Persebaya 1927 sendiri melakukan perlawanan de-

ngan menggugat keputusan PSSI itu ke Badan Arbitrase Internasional (CAS) di Jenewa, Swiss. Sampai sekarang CAS belum mengeluarkan keputu-san.(ddy)

Modus Cari Selamat Para KoruptorAlasan Sakit Tidak Lagi Selamatkan Koruptor

Namun alasan sakit tidak menghentikan Komisi Pem-berantasan Korupsi (KPK) un-tuk melakukan pemeriksaan.

Kepura-puraan merupa-kan perilaku yang lumrah terjadi di masyarakat. Yang la-zim adalah kamuflase menjadi ''orang baik''. Pejabat atau politisi seringkali melaku-kannya. Berlagak dermawan, murah hati, yang membagi-bagikan harta dengan tujuan menyembunyikan perilaku korupnya.

"Ragam motif melatarb-elakangi perilaku pura-pura. Seorang pengangguran bisa tampil perlente, kemudian membual kalau ia memi-liki usaha sukses. Bualan itu mungkin hanya untuk kepuasan psikologis yakni meningkatkan harga diri, self esteem, atau sekadar menu-tupi kegagalan dirinya," ujar Tokoh Pemuda Ida Bagus Oka Gunastawa, Minggu (8/12).

Seperti diketahui, Tri Yulianto, mantan anggota Komisi VII DPR-RI yang terkait kasus dugaan suap yang melibatkan mantan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini didatangi KPK ke rumah sakit (6/12). Alasannya, adalah karena Tri Yulianto baru saja menjalani operasi

tumor prostat. Gunastawa melihat ini se-

bagai sebuah upaya penega-kan hukum yang positif oleh KPK. Alasan sakit tidak boleh lagi menghalangi pemerik-saan terhadap pihak-pihak yang terkait sebuah kasus hukum.

“Jika kita korek ke bela-kang, hampir setiap kasus serupa akan disikapiden-gan modus yang sama. Oleh sebab itu, lembaga yang menanganinya harus pro-aktif dalam menentukan jadwal dan tempat pemeriksaan,” te-rangnya.

Sebagai contoh, Nazarud-din, yang sudah ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus suap pembangunan wisma atlet untuk SEA Games ke-26 sempat mengaku sakit dan dengan alasan tersebut dia pergi ke Singapura. Mantan presiden Suharto bahkan mendapatkan Surat Keputu-san Penghentian Penuntutan Perkara (SKP3) dengan alasan sakit.

Akan tetapi, proses pemeriksaan di luar ge-dung KPK bukannya tanpa masalah. Pemeriksaan Boedi-ono di kantor wakil presiden mengundang banyak tanda

tanya dari publik. “Masalah tingkat kepercayaan publik atas proses pemeriksaan yang tidak dilaksanakan di kantor KPK, tentu dapat dilengkapi dengan piranti tambahan seperti dengan membentuk tim pemantau independen yang juga bisa melibatkan media serta sistem pelaporan yang terdokumentasi secara visual,” papar Gustanawa.

Gunastama berharap, alasan sakit tidak bisa lagi dijadikan tameng oleh korup-tor dan pelanggar hukum dari jamahan tangan-

tangan keadilan.Gusnastama menam-

bahkan, bentuk lain dari berpura-pura adalah ''menjual kesedihan''. Biasanya taktik ini digunakan untuk menarik simpati. Fantasi kesedihan biasanya dilakukan kelompok masyarakat lemah.

"Anak jalanan, misalnya, mahir mendramatisasi penderitaannya sedemikian rupa untuk menarik simpati masyarakat. Meski ia memang menderita, tetapi karena dibumbui fantasi, maka ter-

masuk pula kepura-puraan," ungkapnya.

Perilaku pura-pura sakit sedang menjadi tren di masyarakat. Ketua Jurusan Psikologi Universitas Sema-rang (USM), Novi Qontantin SPsi, menilai perilaku ini se-bagai ganguan kejiwaan yang disebut sindrom Munchausen.

Penamaan sindrom ini merujuk ulah Baron von Munchausen, tentara Rusia kelahiran Jerman pada Perang Dunia I. Ia menulis artikel dan buku yang menceritakan kisah-kisah heroik di medan perang. Begitu piawainya, sehingga banyak orang terkecoh, mengira kisah itu

benar-benar terjadi.Sehingga, Munchaus-

en kemudian dijadikan nama sindrom ganggu-nan psikologis.

"Pengidap sindrom Muncahusen senang

berfantasi dan melakukan kebohongan. Ciri khususnya

adalah pura-pura sakit dan berusaha dirawat di rumah sakit," ujarnya kepada Koran Madura, Minggu (8/12).

Menurut American Psy-chiatric Association, sindrom ini diikuti gejala klinis yang nyata seperti sakit kepala, mual, kenaikan suhu tubuh, sakit atau bengkak pada bagian tubuh, bahkan pingsan (benar-benar pingsan, bukan pura-pura).

Pada stadium akut, pen-gidap bisa dengan sengaja mencelakakan diri. Misalnya sengaja jatuh agar tubuhnya luka. Makanya, meski hanya fabrikasi (pura-pura), bukan

berarti sindrom itu gampang dideteksi. Bahkan oleh tenaga medis sekalipun.

Novi Qontantin menga-takan, banyak motif di balik sindrom tersebut. ''Pengidap sindrom menikmati rasa nyaman ketika sakit, karena terbebas dari tanggung jawab yang mesti dipikulnya, atau memperoleh perhatian dari lingkungan,''tandasnya.

Dimintai komentarnya tentang perilaku koruptor yang berpura-pura sakit, Novi menyatakan, hal itu boleh jadi merupakan sindrom Munchausen. Mungkin saja mereka hanya berpura-pura, agar lolos dari jerat hukum.

Dokter juga bisa terkena implikasi hukum terkait asur-ansi kesehatan atau tuduhan malpraktik. ''Yang jelas, pura-pura sakit merugikan pasien sendiri, karena harus minum obat yang sebenarnya tidak dibutuhkan,'' ujar Novi.

Secara psikologis, pada batas-batas tertentu, perilaku berpura-pura ini sebenarnya bisa ''dimaklumi''. Yang dikha-watirkan adalah jika hal itu membudaya, bahkan mewaris turun temurun dan menjadi watak bangsa. Maukaj kita menjadi bangsa yang suka berpura-pura?

Kalangan politisi suka membual, seolah-olah bangsa ini sudah maju, makmur dan beradab, meski pada kenyatannya masih katrok. Sebaliknya, banyak orang kaya pura-pura miskin demi memperoleh bantuan lang-sung tunai, beras miskin, atau berobat gratis. (ara)

SURABAYA - “SAKIT!” Begitulah alasan klasik para koruptor untuk mengelak dari jerat hukum. Masyarakat sering geregetan menyaksikan sosok pejabat yang sebelumnya segar-bugar, tiba-diberita-kan sakit ketika disangka korupsi. Sakit beneran atau cuma bohongan? Mengapa dokter mau memberikan surat keterangan sakit?

CALON PRESIDEN

Mahfud MD Tegaskan akan Jadi Capres

SURABAYA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mah-fud MD memastikan siap maju jadi satu di antara calon pres-iden Indonesia. Kepastian ini disampaikan Mahfud sesudah bertemu dengan puluhan kiai se-Jawa Madura, di Surabaya, Minggu (8/12).

Dalam pertemuan tertutup itu, Mahfud memastikan kalau dia siap untuk maju dalam pilpres mendatang, dengan dukungan dari para kyai dan tokoh agama lainnya, khususnya di Jawa dan Madura.

Menurut Mahfud, kalau para kyai di Jawa dan Madura solid, dia optimis bisa merebut posisi presiden dalam pilpres 2014. "Kalau semua kyai solid, Insya Allah untuk menuju RI-1 akan lebih mudah," ujarnya.

Dikatakan Mahfud, peran para kyai sangat strategis, untuk itu, dia terus melakukan pendekatan mulai sekarang, tidak hanya di Jawa dan Madura, tapi di seluruh wilayah Indonesia.

Mantan Menteri Pertahanan di era Presiden Gus Dur itu mengatakan, maju sebagai RI-1 itu merupakan kewajiban, untuk membenahi kondisi yang ada sekarang. "Saya siap me-nawarkan untuk memimpin perbaikan itu," jelasnya.

Selain melakukan pendekatan pada para kyai di semua wilayah Indonesia, dia juga melakukan pendekatan pada se-mua tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, komu-nitas-komunitas yang ada, termasuk akademisi di beberapa perguruan tinggi di Indonesia.

Sementara pendekatan yang sama juga dilakukan Mah-fud pada semua tokoh lintas agama yang perannya sangat strategis, untuk mendapatkan dukungan langsung dari massa pengikutnya.

seperti diketahui, Mahfud MD memperoleh skor tertinggi para tokoh yang dikategorikan sebagai opinion leader, dalam survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dirilis Rabu (28/11). Ada lima kategori yang dirangkum dari survei LSI tersebut. Pertama, kategori tokoh yang mampu memimpin negara dan pemerintahan. Kedua, kategori tidak melakukan atau diopinikan melakukan KKN. Ketiga, kategori tidak mela-kukan atau diopinikan melakukan pelanggaran HAM. Keem-pat, kategori Jujur, amanah atau bisa dipercaya. Kelima, kat-egori mampu berdiri di atas semua kelompok atau golongan.

Kecuali untuk kategori pertama yang 'dimenangkan' Jusuf Kalla, empat kategori lainnya diambil Mahfud MD, meski skor dengan tokoh di bawahnya cukup ketat.

Direktur Eksekutif LSI Dodi Ambardi menjelaskan, sur-vei ini merupakan non probability sampling. Artinya, sampel survei telah ditetapkan terlebih dahulu dengan responden terdiri dari 223 opinion leader. Dari jumlah itu, hanya 178 orang yang mau dipublikasikan namanya sebagai responden atau penilai.

Opinion leader yang ditetapkan adalah tokoh-tokoh yang biasa menjadi narasumber di media massa dan ber-pendidikan S-3 dari latar belakang yang beragam.

Beberapa nama itu adalah Bambang Harrymurti, Fahrul Razi, Franz Magnis Suseno, Ignas Kleden, Iman Sugema, Kar-ni Ilyas, Luhut Binsar Panjaitan, Syafii Maarif, Nono Anwar Makarim, Said Agil Siraj, Saldi Isra, Sri Adiningsih, Subagyo HS, Todung Mulya Lubis dan beberapa tokoh lainnya. (han)

han/koran madura

MAJU JADI CAPRES. Mahfud MD menyatakan maju sebagai Capres usai bertemu Kyai Jawa-Madura di Surabaya.

UU NOMOR 22 TAHUN 2001

Praktisi: Banyak Trader Menyalahgunakan UU Migas SURABAYA - Praktisi min-

yak dan gas bumi (migas), Erie Soedarmo, menyatakan "trader" yang tumbuh dan mengembangkan bisnis mi-gas di Tanah Air banyak yang menyalahgunakan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Migas.

"Kondisi itu kesalahan fa-tal. Terlebih jika para 'trader' tersebut memiliki fasilitas dengan cara difasilitasi dan menekan perusahaan lain," katanya saat dihubungi dari Surabaya, Minggu (8/12).

Oleh sebab itu, ia me-nilai ada baiknya UU Nomor 22/2001 tersebut harus segera direvisi, apalagi dikeluarkan-

nya Undang-Undang (UU), Peraturan Pemerintah (PP), dan Peraturan Menteri (Per-men) idealnya dijadikan dasar untuk mengatur kehidupan bersama dalam rangka mewu-judkan tujuan bernegara yang dicita-citakan dalam UUD 1945.

"Dengan adannya UU, PP dan Permen, maka dapat mengatur kekuasaan pemerin-tah, hak rakyat, dan hubungan di antara keduanya," ujarnya.

Namun, jelas dia, pada masa kini berbagai aturan tersebut sering dijadikan alat untuk menekan pihak lain atau justru memunculkan berkembangnnya "broker"

maupun "trader".Walau demikian, pihak-

nya membenarkan bahwa UU 22/2001 mengenal adanya "trader" sebagai salah satu ba-gian dari rantai bisnis migas.

"Adanya 'trader' ini juga dipertegas dengan adannya PP Nomor 36/2004 dan Peraturan Menteri ESDM 19/2009 yang mengakomodasi 'trader' tanpa fasilitas untuk bermain di sek-tor hilir gas," katanya.

Tetapi, tambah dia, tanpa adanya pengaturan atau me-toda pemetaan (kodifikasi) bisnis hilir yang komprehensif maka mengakibatkan "trader" tersebut hanya sebagi "broker" calo dengan kekuatan politik

di belakangnya."Padahal dalam pasar ter-

buka tidak boleh ada yang memiliki fasilitas dengan cara difasilitasi," katanya.

Idealnya, penerapan "open access" bisa berjalan di ne-gara yang telah memiliki infrastruktur gas cukup me-madai. Dengan cara itu para "trader" tersebut bisa berkem-bang. Kini yang harus diingat sesuai dalam UU 22/2001 ada-lah mengamanahkan "open access" tidak hanya bicara pipa gas.

"Namun lebih ke pembangunan infrastruk-tur gas lain. Seperti Termi-nal 'Compressed Natural Gas'

(CNG), 'Liquefied Natural Gas' (LNG), dan Adsorbed Natural Gas (ANG). Dalam pengem-bangan sektor migas, tidak bisa bicara sepotong saja di pipa gas," tegasnya.

Mengenai langkah yang harus segera dilakukan peme-rintah, lanjut dia, khususnya untuk mengatasi pertikaian antar dua BUMN penyalur gas ini adalah dengan membentuk BUMN khusus.

"Pada masa mendatang, BUMN khusus itu akan mem-bangun infrastruktur gas, baik itu pipa transmisi, distribusi, FSRU, terminal LNG, dan sega-la yang terkait dengan fasilitas gas," katanya. (ant/yat/dik)

Page 6: e Paper Koran Madura 09 Desember 2013

SENIN 9 DESEMBER 2013 NO.0256 | TAHUN II6 PROBOLINGGO

ant /andreas fitri atmoko

KASONGAN ART FESTIVAL. Pasangan pengantin melakukan prosesi pernikahan saat acara nikah bareng dalam guci bertajuk"Talian Kasih di Dalam Guci" yang merupakan rangkaian Kasongan Art Festival (KAF) 2013 di Kasongan, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, kemarin. Acara festival rakyat yang digelar setiap satu tahun sekali tersebut sebagai ruang strategis bagi tumbuhnya apresiasi seni dan perkembangan ekonomi kreatif masyarakat Desa Wisata Kasongan.

Kemenag Kota Mogok PenghuluTolak Nikah Jam Luar Dinas

Hal ini disampaikan Kabid Bimbingan Masyarakat (Bi-mas) Kemenag Kota Proboling-go, Dawam Ichsan kepada wartawan, Minggu (8/12). "Itu sudah diberlakukan per-1 De-sember kemarin. Karena sudah menjadi kesepakatan seluruh KUA se-Jatim," tandasnya.

Dia menjelaskan, kebija-kan tersebut bisa jadi bakal mengundang protes dari masyarakat. Karena selama ini masyarakat menggelar akad nikah kerapkali di ru-

mah mempelai. Tetapi karena itu sudah menjadi kesepa-katan, maka Kemenag Kota Probolinggo tidak bisa ber-buat banyak.

"Ya pada intinya, petugas penghulu tetap tidak melay-ani pencatatan nikah di luar kantor jam dinas. Karena itu sudah menjadi kesepakatan KUA se-Jatim," katanya lagi.

Sekedar diketahui, pem-berlakuan pelayanan terse-but, akibat dampak mogokn-ya penghulu se-Jatim terkait

kasus petugas KUA Kediri yang kasusnya disidang di Tipikor Surabaya.

Sementara itu, meski mogok itu dilakukan oleh para penghulu se- Jatim, namun KUA di Kabupaten Probolinggo tetap melayani pelayanan itu di luar dinas. Hal ini disampaikan Keme-nag Kabupaten Probolinggo, H. Bustami. "Nggak-lah kita tidak ikut-ikutan. Di Kabu-paten Probolinggo tidak ada mogok pelayanan," tukasnya.

Menurut dia, pelayanan itu berjalan seperti biasanya. Alasannya, karena persoalan itu menyangkut pelayanan masyarakat. "Kan kasihan masyarakat. Apalagi akad nikah itu sudah dijadwal-kan jauh-jauh hari. Kalau pelayanan itu mogok, terus bagaimana," pungkas Bus-tami.(ugi).

PROBOLINGGO - Jika di Kementrian Agama (Ke-menag) Kabupaten tidak ikut-ikutan melakukan aksi mogok penghulu sejak 1 Desember 2013 lalu, berbeda dengan tetangga sebelah, Kemenag Kota Probolinggo. Di Kemenag Kota, sejak 1 Desember kemarin, KUA se-Kota Probolinggo sudah mem-berlakukan menolak pencatatan nikah di luar jam dinas.

MENJELANG PILEG

Caleg Mulai Bergeliat Menangkan Pemilu

PROBOLINGGO - Calon Legislatif dari semua partai politik sudah mulai berge-liat, melihat pesta demokasi pemilu Legilastif sebentar lagi akan digelar. Mereka mulai belusukan demi me-menangkan pemilu 2014 mendatang.

Salah satu caleg Kabu-paten Probolinggo, Partai Amanat Nasional (PAN) Ujang Wahyudi mengatakan, demi mendapatkan dukun-gan suara dalam pemilu 9 April 2014 mendatang. Dirinya terus melakukan upaya pendekatan kepada masyarakat dalam semua kegiatan.“Karena seorang caleg kalau ingin dikenal ya harus aktif turun ke-masyarakat,” katanya, Ming-gu (8/12).

Upaya yang dilaku-kan, Ujang Wahyudi, dalam mencari dukungannya ke-pada warga, mengaku sering menghadiri acara yang ada di daerahya. Mulai kegiatan yang sifatnya bersuka ria atau yang berduka, seper-ti acara sarwah atau acara orang meninnggal dunia.

“Dimana ada hal terse-but, jika diberikan kabar saya menyempatkan diri mendatanganginya, Karena celeg harus memiliki jiwa sosial yang tinggi. Disamp-ing itu diharapkan bisa me-nambah suara pada pemilu nanti,”terang pria yang me-ngaku mantan kades itu.

Pantauan Koran Madura dilapangan, semua caleg dari semua dapil baik yang mencelonkan diri di DPRD,

DPRD Provinsi dan DPR Pu-sat. Mereka, rata-rata mela-kukan upaya pencitraanya dengan menggunakan media sosialisasi berupa banner dan kalender.

“Saya pasang banner caleg, karena disuruh de-ngan diberikan kompensasi uang yang diterimanya dari salah satu caleg. Kalau tidak ada gambar masyarakat tidak mengenalnya,” ujar Turam salah satu warga desa Sum-bersuko Kecamatan Dringu.

Sementara itu, Wakil Ketua DPC Partai Kebangki-tan Bangsa (PKB) Kabupaten Probolinggo Hanafi, me-ngatakan untuk menyambut pemilu legislatif maupun pilpres tahun 2014, semua pihak fungisonaris partai sudah mengatur strategi agar dalam pemilu tersebut partai yang dimiliknya bisa menang dan unggul dalam pesta demokrasi.

“Masin Parpol sudah dipanaskan, semua elemen partai harus bergerak secara sinergis untuk menyambut pemilu itu. Dengan meny-amakan persepsi di tingkat kepengurusan baik di ket-ingkat DPC, PAC dan Rant-ing di seluruh Kabupaten Probolinggo,” ucapnya.

Menurutnya, yang ter-penting dilakukan oleh PKB, baik yang dilakukan Caleg atau pengurus partai yang ini melakukukan sistem door to door atau dari pintu kepintu.”Konsep ini dinilai menghasilkan nilai yang baik terhadap kemenangan partainya,”pungkas Hanafi.(fud)

AKIBAT HUJAN

Aktivitas Warga Pesisir TerkendalaPROBOLINGGO - Hujan

terus mengguyur wilayah Probolinggo sekitarnya. De-ngan turunnya hujan tersebut, masyarakat pesisir mengalami kendala aktifitas perekonomi-annya. Akibatnya warga pesi-sir di Kabupaten Probolinggo, sehari-hari menggantungkan aktivitas melalui teriknya ma-tahari, saat ini mengaku dir-esahkan adanya cuaca yang semakin tidak menentu.

“Cuaca yang tidak me-nentu begini ini yang mem-buat saya resah dengan peker-jaan yang saya lakoni sebagai pembuat ikan kering. Sangat membingungkan, semua warga pesisir menjemur ikan sulit untuk kering,” kata Suli (40) seorang warga Desa Pai-ton Kecamatan, Paiton, Ka-bupaten Probolinggo, Ming-gu,(8/12).

Suli yang mempunyai usa-ha pengeringan ikan tersebut, mengaku usaha pengeringan

ikan batal menjemur ikan di tepi pantai. Adanya turun hujan ini, sedikit mengalami kesulitan dalam penjemuran ikannya.

Senada disampaikan, Sri-yati (34) warga Desa Randu-tatah, Kecamatan Paiton, yang merupakan salah satu pengu-saha UKM pengeringan ikan. ”Kalau ikan dibiarkan terkena hujan, ya tidak kering-kering dan bisa muncul belatungnya. Bahkan baunya juga tambah menyengat mas, sebab sinar mataharinya terbatas” terang-nya.

Menurutnya, dengan ja-rangnya sinar matahari di-dapatkan, maka proses pen-geringan ikan sedikit lama. Apalagi ikan yang dijemurnya berukuran besar. ”Kalau ikan yang dijemur relatif besar seu-kuran telapak tangan orang dewasa, maka masa pengerin-gan membutuhkan waktu lima hari karena daging ikannya

tebal,” ucap Sriyati.Sriyati mengaku, musim

hujan merupakan musim yang berpengaruh kepada masyarakat pesisir. Dia beral-asan hujan terus menerus tu-run membuat perekonomian warga pesisir sedikit menurun. Pasalnya para nelayan mengu-rangi aktyifitasnya kelaut.

“Kalau hujan nelayan ja-rang untuk melaut karena ombak laut besar dan berisiko tinggi baginya.Secara otoma-tis pendapatannya mengalami penurunan,”tandasnya.

Dia juga menambahkan, hal tersebut terjadi setiap tahunnya. Tetapi dibanding-kan dengan musim kemarau kesejahteraan warga pesi-sir jauh lebih besar, “Banyak usaha masyarakat pesisir lan-car pada musim tersebut. Se-dangkan sekarang aktifitas masyarakat terkendala hujan dan sinar matahari,” pungkas Sriyati. (fud)

fud/koran madura

TERKENDALA HUJAN. Warga Pesisir kesulitan terik mahahari untuk menjemur ikan keringnya karena hujan terus menguyur daerahnya.

PARPOL

PKB Putuskan Capres Pasca Pileg 2014

PROBOLINGGO - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) baru akan memutuskan sia-pa calon Presiden yang akan diusungnya pada pasca pe-milihan legeslatif 2014 men-datang.

Hal ini disampaikan Wakil Sekjen DPP PKB, Ab-dul Malik Haramain saat di Probolinggo, "PKB baru akan memutuskan nama capresn-ya setelah pileg nanti," kata-nya kepada wartawan, Ming-gu (8/12).

Untuk memutuskan nama capres itu, PKB tidak hanya melibatkan kader dan pengurus pusat. Na-mun juga akan melibatkan para ulama dan kiai NU me-lalui rapat konvensi. Pada pilpres mendatang, ada be-berapa nama tokoh yang di-wacananakan akan diusung oleh PKB. Seperti tokoh politisi asal Madura yang juga Ketua MK, Mahfud MD,

mantan Wakil Presiden, Yu-suf Kalla, Aburizal Bakrie dan penyanyi kondang si Raja Dangdut, Rhoma Ira-ma.

Lalu siapa diantara mereka yang paling berpe-luang menjadi capres PKB? Abdul Malik Haramain yang asli kelahiran Probolinggo itu belum bisa memastikan. Alasannya, mereka sama-sama punya peluang untuk maju sebagai capres mela-lui PKB.

"Mereka sama-sama pu-nya peluang. Jadi PKB be-lum bisa memastikan," ka-tanya.

Menurut dia, penyanyi si Raja Dangdut itu tidak bisa diremehkan. Karena masyarakat sudah kenal sia-pa Rhoma Irama. Tenarnya nama Rhoma Irama di ten-gah masyarakat bisa jadi popularitasnya bisa men-galahkan popularitas Aburi-zal Bakrie.

"Itu bisa saja terjadi. Ka-rena popularitasnya Rhoma Irama juga tidak diragukan lagi," terang dia.

Malik Haramain menje-laskan, kader PKB di Jawa menginginkan Mahfud MD menjadi capres PKB. Daerah NTT dan Kaliman-tan menginginkan Yusuf Kalla, sedangkan Jakarta dan NTB mengusulkan Rhoma Irama menjadi capres.

"Jadi semua itu masih sebatas usulan. Semuanya nanti menunggu hasil kepu-tusan setelah pileg menda-tang," pungkas Malik Hara-main.(hud).

A. Malik HaramainWakil Sekjen DPP PKB

BERHARAP TUMBUHNYA KEMITRAAN

Bupati Prihatin, Banyak Hutan Belum Direhabilitasi

Bupati Probolinggo Hj. Puput Tantriana Sari menga-takan, hutan berperan sebagai penyangga kehidupan, baik berupa hasil hutan, kebutu-han pangan, ketersediaan air, sumber energi, oksigen, rekreasi dan konservasi serta bisa mencegah terjadinya bencana dan mengurangi pamanasan global.

“Kita turut prihatin bahwa masih terdapat kawasan hutan, hutan dan lahan yang belum direhabilitasi, walaupun kerusakan hu-tan dan lahan mengalami penurunan,”katanya kemarin.

Menurutnya, untuk men-

dorong kelestarian hutan, lahan dan lingkungan, ke depan diharapkan tumbuhnya kemitraan antara petani, masyarakat dan industry untuk terus melakukan upaya pelestarian hutan dengan melakukan penamaman se-cara bersama. Karena semua elemen harus bisa bersinergi dalam gerakan penghijauan tersebut.

“Kalau hal ini bisa di-lakukan maka pemanasan global bisa di kurangi dan bisa mejegah terjadinya bencana dan longsor akibat erosi tanah,” jelas Bupati Tantri.

Lahan kritis di Kabupaten Probolinggo, lanjut Bupati Tantri, saat ini mengalami penurunan 32,9 persen atau 13.000 hektar dari tahun 2010 seluas 39.475 hektar pada tahun 2012 seluas 26.475 hektar.

“Dampak penurunan luas lahan kritis tersebut adalah pulihnya hutan dan lahan sebagaimana fungsinya se-hingga dapat diolah kembali untuk mendukung kehidu-pan,” tandasnya.

Disamping itu, selama 3 tahun terakhir sejak 2010, realisasi penanaman pohon melalui gerakan pena-naman satu milyar pohon terus meningkat, yaitu sebanyak 5.234.214 pohon pada tahun 2010, sebanyak 11.629.403 pohon pada tahun 2011 dan sebanyak 14.294.473 pohon pada tahun 2012 dan pada tahun 2013 diprediksi mencapai

7.042.853 pohon.“Angka penaman pohon

tersebut semakin tahun, terus dilakukan penamba-han.sehingga kekurangan lahan keritis tersebu7t dalam waktu yang cepat bisa teratasi,”pungkas Bupati Tantri.

Tantri juga mengungka-pkan, rusaknnya hutan yang terjadi diakibatkan karena ulah manusia yang tidak me-miliki tanggung jawab. Tetapi masalah penegurusakan tersebut pemkab akan terus melakukan upaya reboisasai hutan untuk mengatasi keru-sakan tersebut.

“Kerusakan hutan ini me-rupakan tanggung jawab ber-sama. Marilah kita gencarkan penanaman pohon sekaligus memeliharanya. Sebab ini bukti keseriusan kita atas isu penting kerusakan bumi dan penyebab terjadinya ben-cana,” pungkasnya.(fud)

PROBOLINGGO – Pemerintah berencana akan terus menggalakkan reboisasi dengan melaku-kan penanama pohon. Pasalnya dengan upaya tersebut, dapat mengurangi dampak global warn-ing dan menekan terjadinya bencana alam akibat hutan gundul.

fud/koran madura

REBOISASI. Bupati Probolinggo Hj. Puput Tantriana Sari saat melakukan penanaman pohon, Minggu (8/12).

Page 7: e Paper Koran Madura 09 Desember 2013

SENIN 9 DESEMBER 2013 NO. 0256 | TAHUN II 7

“Bang, kami bukan preman,maling, penjahat apalagi mafia. Kami mahasiswa bang, punya kepedulian terha-dap realitas sosial. Kami hanya ingin bertemu presiden. Tapi kenapa bang, kami diperlaku-kan seperti preman, penjahat dan mafia. Dipukuli kami, luka-luka, hingga banyak yang pingsan. Apa salah kami?”

Demikian pengakuan dan cura-han hati salah satu mahasiswa terhadap saya, pada hari rabu,

04 Desember 2013, di satu kantor komisariat PMII Sumenep, setelah mereka selesai melakukan aksi meny-ambut kedatangan SBY di Madura.

Dalam aksi yang direncanakan di-lakukan di empat kabupaten di Madu-ra itu, puluhan mahasiswa luka-luka, sebagian pingsan, yang lainnya kena ciduk dan ditangkap layaknya preman, maling kelas teri dan penjahat-penja-hat jalanan. Aksi yang digelar untuk menyampaikan aspirasi itu, berubah menjadi menjadi pukulan-pukulan membabi buta terhadap para maha-siswa yang tak berdosa.

Baginya, aparat yang represif dan reaksioner menghadapi mahasiswa tidak mencerminkan identitas aparat sebagai pelayan, pengayom dan pelindung masyarakat. Aparat justru tampil menakutkan dan tampil seperti “keparat”. Bersikap layaknya preman, milisi-milisi perang, robot-robot pem-bunuh dan algojo-algojo jalanan yang mengandalkan kekuatan otot, dari pada kecerdasan otak dan kepekaan nurani.

Mendengar pengakuan dan keluh kesah banyak mahasiswa tersebut, terutama mahasiswa yang baru masuk perguruan tinggi itu, saya menjadi miris dan merasa ironis. Bahwa negeri ini katanya sudah terbebas dari pen-jajah Belanda dan Jepang, sudah lepas dari ORLA dan ORBA. Di mana pada masa-masa lalu, pendapat-pendapat, aspirasi mahasiswa dipasung demiki-an rupa oleh agresi militer yang kele-wat agresif. Negeri ini sudah mencapai reformasi. Reformasi yang diperjuang-kan oleh mahasiswa. Diperjuangkan bukan hanya untuk menumbangkan rezim soeharto, melainkan diper-

juangkan untuk juga mendapatkan kebebasan. Kebebasan berekspresi, menyampaikan aspirasi, hingga kebe-basan untuk menyampaikan pendapat di muka umum.

Namun ternyata, cita-cita kebeba-san mahasiswa sampai hari ini ternya-ta masih dipasung oleh aparat-aparat yang “keparat”. Perjuangan maha-siswa untuk kehidupan yang lebih baik, ternyata dibentur oleh “kekua-tan betis dan otot” militer. Saya pun kemudian teringat dengan kata-kata Soekarno yang sering ada di kaos-kaos mahasiswa, menjadi kata-kata inspi-ratif. Kata Soekarno; “Perjuanganku lebih mudah, karena aku melawan penjajah dari bangsa asing, sementara perjuanganmu lebih sulit, lantaran melawan bangsamu sendiri”. Kata-kata ini, sudah cukup dirasakan oleh mahasiswa.

Saya melihat, betapapun maha-siswa dipukuli, mahasiswa tidak akan pernah jera untuk melakukan gerakan. Lantaran dalam kesadaran mahasiswa, mereka tidak berbuat kesalahan yang meniscayakan mereka harus berhenti. Mereka menilai, yang dilakukannya sebagai bentuk perjuangan, didukung oleh kekuatan doktrin gerakan hingga teks-teks agama yang dipahami oleh mahasiswa tersebut. Tentu kesadaran ini, kian meneguhkan karakter maha-siswa, di manapun dan dalam kondisi apapun, mahasiswa akan selalu ber-juang di atas kebenaran yang mereka pahami dan kerjakan.

Nah, ini mungkin berbeda dengan

karakter aparat. Mereka bisa jadi me-nilai, bahwa mahasiswa-mahasiswa jalanan tersebut adalah pengganggu ketertiban yang harus dirapikan, bagaimanapun caranya, meski dengan melakukan kekerasan. Mahasiswa-mahasiswa itu bisa jadi telah diang-gapnya, sama saja dengan preman, yang meresahkan dan mengganggu keamanan. Mereka perlu diamankan. Makanya, sebagian mahasiswa diciduk dan meringkuk di penjara semalaman.

Realitas ini cukup menggam-barkan, bahwa negeri ini akan sulit mengalami kemajuan yang berarti. Bi-rokrasi yang didukung oleh kekuatan militer ternyata terlalu angkuh untuk sekadar menerima aspirasi dari rakyat. Padahal, logika demokrasi demikian jelas, dari rakyat, oleh rakyat dan diperuntukkan untuk rakyat. Namun yang terjadi adalah demokrasi palsu dan semu saja. Hanya dipilih untuk rakyat, tapi tidak siap berbagi dengan rakyat. Ini semua, lagi-lagi, dihambat oleh aparat yang keparat.

Terakhir, saya membayangkan, jika tidak ada persamaan persepsi antara aparat dan mahasiswa dalam rangkat memperjuangkan negeri ini, maka bentrokan tidak akan bisa dihindar-kan selamanya. Bentrokan-bentrokan akan terus terjadi. Perjuangan-per-juangan yang selalu melawan bangsa sendiri. Satu kalimat bagi mahasiswa, revolusi tau mati.

*) Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sumenep

OPINI

Mencari Pemimpin Berkualitas

Kriminalisasi Gerakan Mahasiswa

salam songkem

Reformasi Pemilu

Pemerintah harus mendengar keluhan rakyat. Pemi-lu dengan sistem politik saat ini meresahkan. Kom-petisi penuh ini harus diakhiri dan biarkan rakyat

memilih parpol saja. Siapa yang akan duduk di parlemen, serahkan saja kepada partai politik. Ini sesuai dengan amanat undang-undang bahwa peserta pemilu adalah partai politik.

Fakta hari ini, partai politik tidak berdaya karena SDM dengan begitu mudah melompat dari satu bendera ke bendera yang lain. Bahkan dengan modal kekayaan yang tidak diimbangi dengan kompetensi, SDM juga dengan begitu mudah menjadi calon legislatif. Sehingga, kuali-tas partai yang direpresentasikan oleh SDM di dalamnya, lemah, tidak kompeten, dan bahkan arogan. Dengan po-sisi seperti ini, tidak ada lagi kedaulatan partai politik.

Itu dari sisi partai politik. Dari aspek SDM lebih am-buradul. Caleg yang muncul dengan sistem politik saat ini yang sangat rawan transaksi, politisi tertentu lebih mencari pekerjaan. Seorang kades yang sudah dua kali periode dan tidak boleh mencalonkan kades untuk peri-ode ketiga langsung mendaftar sebagai calon legislatif. Maka wajah para caleg sebenarnya rupa lama baik dari partai lama atau baru sekalipun.

Dari aspek pemilih, parpol yang banyak dan caleg yang jauh lebih banyak, memunculkan kebingungan tak terelakkan. Selain itu, militansi pemilih terhadap dukun-gan terhadap partai menjadi buram. Pemilih caleg DPRD kabupaten/kota SDM dari partai A, kemudian caleg DPRD Provinsi memilih SDM dari partai B, dan pada caleg DPR RI, publik memilih caleg dari partai C. Lebih celaka dari ini, mereka memilih bukan dari nurani tetapi memper-timbangkan aspek transaksional. Dalam beberapa kasus, satu orang pemilih menerima lebih dari 10 caleg dari se-mua tingkatan.

Kondisi inilah yang harus diakhiri dan negara harus turun tangan agar politik dalam pemilu tidak memakan korban yang jauh lebih kolosal. Pemilih harus dipulihkan dengan hanya memilih partai dan urusan yang jadi siapa, berikan hak ini kepada parpol untuk memilih kader yang potensial dan punya kompetensi.

Kecuali presiden dan kepala desa, bolehlah dipilih langsung sedangkan gubernur dan bupati/walikota dis-erahkan saja kepada parlemen. Lelah sudah politisi dan publik dengan model pemilihan langsung seperti saat ini dimana hasilnya belum tentu lebih baik. Sementara cost politik sudah pasti banyak dan saat terpilih hanya ber-pikir bagaimana caranya mengembalikan modal. Pemer-intah harus menunjukkan dirinya yang tidak tidur pada saat sengkarut terjadi di republik politik. (*)

A Pemimpin Redaksi Abrari (Non Aktif), Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Admin Indriani Y.M, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Desain Grafis Ach. Sunandar, Khoiril Anwar, Fotografer Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif), Website Hairil Anwar, Biro Sumenep M. Hayat (Kepala), Syamsuni, Junaidi, Biro Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Ali Syahroni Biro Sampang Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Junaidi, Biro Bangkalan Moh. Ridwan (Kepala), Doni Harianto, Biro Surabaya Endra Franata (Kepala), Hana Diman, Ari Armadianto, Joeli Hidayati, Dedy Bashori, Biro Probolinggo M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah, Biro Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Kontributor FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Manajer Pemasaran Moh. Rasul Accounting Ekskutif Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) Penerbit PT. Koran Madura, Komisaris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Abrari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email [email protected], [email protected], Telepon/Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 http://www.koranmadura.com/ | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari narasumber

Ada kerinduan luar biasa ter-hadap sosok pemimpin yang tidak hanya jujur, adil, dan tegas tapi juga mengayomi, bersahaja dan dekat dengan rakyat. Diakui atau tidak, ber-bagai hasil survei yang men-empatkan Joko Widodo dalam peringkat teratas ialah repre-sentasi kerinduan tersebut.

Kesediaan Jokowi menyapa rakyat hingga ke kampung ku-muh benar-benar meruntuhkan

jarak yang selama ini memisahkan pemimpin dan rakyat. Kepemimpinan yang merakyat bukan hanya diucap-kan, melainkan dipraktekkan. Kerin-duan terhadap sosok pemimpin seper-ti ini akumulasi kekecewaan terhadap para pemimpin bangsa yang tak mem-bawa dampak siginifikan terhadap perbaikan kualitas hidup, khususnya masyarakat kurang beruntung. Petani miskin, buruh pabrik, nelayan, peda-gang kecil, pemulung, tukang ojek, dan kelompok sosial lain yang kurang beruntung nyaris tak berubah nasibn-ya meski pemimpin silih berganti.

Kepemimpinan dewasa ini hanya mengandalkan akseptabilitas. Segala cara ditempuh agar bisa dikenal, dit-erima, dan kemudian dipilih. Begitu ia

terpilih, ceritanya jadi berbeda. Tentu saja akseptabilitas penting. Dengan akseptabilitas, kepemimpinan tak akan mudah digoyang karena punya legitimasi kuat. Namun, tanpa ka-pabilitas, pemerintahan hanya akan menghasilkan kinerja amburadul. Ironisnya, pasca reformasi, kepem-impinan bangsa ini tak hanya minim kapabilitas, tetapi juga integritas. Padahal, akseptabilitas dan kapabili-tas hanya mampu menjawab pertan-yaan bagaimana kekuasaan dikelola dan keabsahannya dalam menjalan-kan kekuasaan. Pertanyaan “untuk apa atau untuk kepentingan siapa kepemimpinan dijalankan” hanya bisa dijawab oleh integritas. Tanpa intergritas, pemerintah terus terje-bak pragmatisme yang hanya mel-anggengkan kekuasaan.

Seseorang yang memilih jadi pemimpin pada dasarnya sedang me-wakafkan hidupnya untuk orang lain. Pemimpin berpikir, bertindak dan bekerja bukan untuk dirinya, keluarg-anya, atau kerabatnya, melainkan un-tuk masyarakat, untuk rakyat. Jika se-seorang pemimpin keluar dari prinsip ini, pada dasarnya dia bukan seorang pemimpin. Sayangnya, kepemimpinan nasional pasca reformasi sepertinya makin jauh dari prinsip ini. Akibatnya, rakyat pun ikut menjauh. Inilah ben-cana kepemimpinan nasional. Ben-cana ini bermula ketika pemimpin yang silih berganti tak melalui proses pematangan. Parpol sebagai lembaga pengaderan pemimpin berubah men-jadi lembaga pelanggengan kepem-impinan oligarki. Tak ada partai yang melahirkan tokoh. Yang terjadi seba-liknya : Tokoh melahirkan partai. Kon-sekwensinya, rotasi kepemimpinan hanya melingkar di sekeliling sang tokoh. Ada kontestasi yang tidak sehat dalam seleksi kepemimpinan.

Akibatnya, pemimpin lebih tun-duk ke partai ketimbang ke rakyat. Padahal mandat mereka dari rakyat, bukan dari partai. Ini membuat se-leksi kepemimpinan tak bisa diakses

calon pemimpin yang lebih menjanji-kan. Kepemimpinan oligarki diperkuat patrimonialisme politik yang merasuk sedemikian rupa dalam mesin kekua-saan. Sebagaimana yang dikemukakan Ignas Kleden (1999), patrimonialisme kekuasaan terutama ditandai pen-erapan norma-norma kekeluargaan dalam kehidupan negara. Negara ibarat sebuah keluarga besar. Kepala negara dan kepala pemerintahan tak ubahnya “bapak” yang bertindak se-bagai “kepala keluarga”. Hubungan kepentingan antar berbagai kelom-pok politik dipandang sama dengan hubungan antar saudara dalam se-buah rumah tangga.

Dalam budaya kekuasaan yang patri-minialistik, hubungan antara pejabat negara dan rakyat tak didasar-kan aturan-aturan birokrasi yang rasional dan modern, tetapi lebih pada kedekatan hubungan personal di antara orang-orang yang terlibat di dalamnya sebagaimana layaknya dalam satu keluarga. Karena itu, kepa-la negara dan kepala pemerintahan merupakan figur sentral, sebagaimana figur bapak dalam keluarga. Dengan watak kekuasaan yang mengandalkan kebaikan pemimpin sebagai “bapak”, rakyat dipersuasi sedemikian rupa bahwa birokrasi pemerintah melayani dan memenuhi kebutuhan publik di-karenakan kebaikan pemimpinnya. Pengandaian ini berbahaya karena se-olah-olah tanggung jawab negara ter-hadap rakyat didasarkan hanya pada kebaikan hati sang pemimpin.

Untuk kepentingan jangka pendek, kepemimpinan patrimonial seperti itu bisa menjawab kerinduan publik ter-hadap pemimpin yang dalam bahasa anak muda. “baik hati dan tidak som-bong”. Namun, untuk jangka panjang, model kepemimpinan yang baik hati ini tidak cukup. Problem bangsa ini terlalu kompleks untuk ditangani han-ya dengan model kepemimpinan yang baik hati. Ketergantungan terhadap figur telah menjebak bangsa ini selalu jadi alat permainan pemimpinnya.

Bangsa ini percaya pemimpin yang baik membuat nasib rakyat menjadi baik. Pemimpin buruk membuat raky-at terpuruk. Sungguh naif meletakkan nasib jutaan rakyat hanya dipundak seorang pemimpin. Itulah nasib bang-sa yang membiarkan kepemimpinan berjalan secara alamiah.

Kepemimpinan terlalu penting un-tuk dibiarkan berjalan secara alamiah. Pemimpin berkarakter harus dilahir-kan, bukan ditunggu kelahirannya. Revitalisasi parpol sebagai pengader-an kepemimpinan mutlak diperlukan. Kelompok masyarakat sipil berke-wajiban membangun laboratorium kepemimpinan tempat tunas-tunas pemimpin masa depan tumbuh dan berkembang. Harus ada rekayasa so-sial agar calon pemimpin yang baik hati tak layu sebelum berkembang. Dengan demikian, ketika tiba saatnya jadi pemimpin, dia tahu apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukan, dan untuk apa melakukannya.

Dia bertanggung jawab tak hanya terhadap apa yang dilakukan, tetapi juga terhadap apa yang tak dilaku-kan, padahal seharusnya dilakukan. Seorang pemimpin berbuat baik ke-pada rakyat, memenuhi kebutuhan publik, bukan karena dia baik hati, tetapi karena kepemimpinan yang di-jalankannya memang secara sistema-tik mengharuskan berbuat begitu. Kepemimpinan seperti ini hanya bisa dilakukan melalui proses pelemba-gaan sedemikian rupa, baik sebelum maupun setelah menjadi pemimpin. Harus ada aturan perundangan yang memastikan pemimpin bekerja untuk rakyat, bukan untuk lain-lain. Aturan perundangan itu juga mengatur me-kanisme pengawasan sedemikian rupa sehingga pemimpin tak mudah tergo-da menyelewengkan kewenangannya. Kepemimpinan yang baik membuat pemimpin menjadi baik, bukan seba-liknya.

*) Kandidat Doktor Ilmu Ekonomi & Bankir Bank BUMN

Pragmatisme Politik

Pemilu yang terjadi di negeri ini identik dengan per-tarungan antara partai islam dan partai nasionalis. Sebab selama ini perjalanan pelaksanaan pemilu

tidak pernah lepas dari wacana partai islam dan partai nasionalis. Ini juga diperkuat dengan pernyataan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar.

Di Jakarta, Minggu (8/12), politisi senior itu menya-takan kekalahan parpol islam bukan karena ideologis, melainkan karena pragmatisme politik yang lebih men-guntungkan partai nasionalis. Dalam pernyataan ini ada kekuatan yang seolah ingin membenturkan kekuatan partai islam dengan partai nasionalis.

Pembenturan partai islam versus partai nasionalis semacam ini seharusnya tidak perlu terjadi, meskipun barangkali dalam kenyataannya memang seperti itu. Sebab pembenturan kekuatan partai islam dengan na-sionalis hanya menciptakan dikotomi politik, yang ba-rangkali tidak merugikan kedua aliran partai tersebut, namun diakui atau tidak, sangat merugikan nahdliyin yang notabene mewakili partai Islam, karena diketahui tidak solid dalam memberikan dukungan terhadap partai islamnya sendiri.

Tidak solidnya kekuatan islam dalam mendukung partainya sendiri, bila dituduhkan karena faktor pragma-tisme politik, barangkali lagi itu juga betul. Partai islam memang cenderung menjadi partai kere, yang tidak me-miliki kekuatan finansial sebagaimana partai nasionalis. Sehingga dalam setiap ada pemilu, partai islam cender-ung ditinggalkan warganya sendiri, karena terpengaruh politik uang.

Meski yang terlibat money politic dalam setiap pemi-lu bukan hanya partai nasionalis, melainkan juga partai islam, namun minimnya kekuatan ekonomi partai islam telah menjadi kan partai islam tersebut kurang mampu memikat warga nahdliyin untuk menyalurkan hak suara-nya pada partai islam.

Money politic dan pragmatisme politik sebenarnya menjadi fenomena lain yang tidak bisa dipisahkan dari kondisi parpol berasaskan islam dan parpol berasas-kan nasionalis yang ada di republik ini. Sesungguhnya, meskipun pengaruh politik uang itu memang harus di-akui cukup menentukan, tapi itu bukan satu-satunya penyebab runtuhnya kepercayaan rakyat terhadap partai yang berasaskan islam.

Bila ditelusuri sebenarnya akar permasalahan partai islam kurang begitu dihiraukan lagi oleh konstituennya karena selama ini tidak sedikit politisi partai islam ter-libat dalam kasus yang sangat dibenci rakyat, terutama oleh orang islam, yaitu gratifikasi, suap, korupsi, dan sejenisnya. Kasus inilah yang membuat sebagian warga nahdliyyin (orang islam) minggat dari partainya sendiri. Pilihannya untuk lari ke parpol lain itu pun makin kuat ketika ada politik uang yang kerapkali menyertai pelak-sanaan pemilu. Inilah juga yang menyebabkan rakyat ter-latih menjadi pragmatis.

Situasi ini tidak perlu diteruskan. Partai islam dan nasionalis sejatinya sebuah alat politik yang tidak perlu didikotomikan, agar tidak memecah belah rakyat. (*)

Page 8: e Paper Koran Madura 09 Desember 2013

SENIN 9 DESEMBER 2013 NO. 0256 | TAHUN II8

LIVERPOOL - “The Reds” Liverpool menyodok ke posisi kedua klasemen sementara Liga Utama Inggris menggu-sur Chelsea ke tempat ketiga, menyu-sul hasil berbeda kedua tim pada Sabtu (7/12) tengah malam WIB. Leverpool menyikat West Ham United dengan skor telak 4-1 di Anfield, sedangkan Chelsea kalah 2-3 dari tuan rumah Stoke City.

Sedangkan tempat keempat dihuni Manchester City yang memetik hasil imbang atas lawannya pada laga ter-pisah. Sementara tim satu kotanya, Manchester United kembali menelan kekalahan 0-1 dari tamunya Newcas-tle United di Old Trafford. Ini ada-lah kekalahan kedua beruntun MU di Old Trafford. Pertengahan pekan lalu, mereka disikat 1-0 oleh Everton.

Pada laga di Anfield, Liverpool diun-tungkan dengan dua gol bunuh diri la-wan dan dua gol lainnya dibuat Mama-dou Sakho dan Luis Suarez. Sedangkan gol West Ham juga dari hasil gol bunuh diri Martin Kelly. Secara keseluruhan, “The Reds” tampil lebih dominan. Statistik menunjukkan bahwa Suarez dan kawan-kawan menguasai 64 “ball possesion” serta membuat 32 tendan-gan ke gawang dengan delapan di anta-ranya mengarah ke gawang. Sedangkan West Ham hanya delapan kali melaku-kan tendangan ke gawang dan cuma satu yang mengarah ke gawang.

“Tadi adalah pertandingan yang su-lit, West Ham adalah tim yang berkomit-men. Kami memulai dengan lambat tapi sekalinya kami menciptakan gol, gol itu membuat kami berangsur-angsur mem-baik. Pada akhirnya, kami memiliki 29 percobaan dan kami seharusnya bisa menang lebih dari empat gol. Tadi ada-lah sebuah kemenangan yang hebat,” kata pelatih Liverpool Brendan Rodgers.

Kemenangan Liverpool sekaligus menggusur Chelsea ke tempat ketiga. Sebab pada laga terpisah pasukan Jose

Mourinho itu kalah dari tuan rumah Stoke City. Dua gol dari Andre Schuerrle tak mampu menyelamatkan Chelsea dari kekalahan.

Perihal kekalahan ini, Jose Mourinho sangat ke-

cewa baik karena hasil negatif maupun karena penampilan lini belakang rapuh. Bayangkan, dalam dua laga terakhir, gawang Chelsea dijebol enam kali oleh lawan. Pertengahan pekan lalu, gawang Petr Cech dirobek tiga kali oleh para pe-main Sunderland, meski akhirnya “The Blues” menang 4-3.

“Kebobolan banyak gol belakangan ini menjadi perhatian. Saya tidak meny-ukainya, saya tidak mengorganisir tim untuk jadi seperti ini. Kadang kesalahan membunuh organisasi,” ujar Mourinho.

Di laga lain, Tottenham memetik

kemenangan 2-1 atas tuan rumah Sun-derland, Stadium of Light. Meski sem-pat tertinggal, anak-anak asuh Andre Villas-Boas ini akhirnya bisa memba-likkan keadaan.

Menurut pelatih Tottenham, Andre Villas Boas, kemenangan ini mengem-balikan mereka ke jalur yang sebenarn-ya, setelah sempat terlempar ke posisi kesembilan klasemen sementara akibat kekalahan dari Newcastle United dan Manchester City. Kini ‘The Lilywhites’ disebutnya telah kembali ke jalur dan mulai mendekati zona empat besar alias zona Liga Champions. Mere-ka menghuni peringkat kelima di bawah Manchester City yang duduk di peringkat empat.

“Ini adalah kemenangan luar biasa untuk Tottenham, sebuah kebangkitan dari hasil melawan Manchester City. Sudah tujuh poin didapat di Desember, dengan dua laga tandang dan Manchester United berkunjung ke kandang. Ini adalah pekan-pekan yang sangat penting untuk kami. Kami datang dari situasi yang sangat sulit, tidak karena sebuah skor, namun juga ka-rena posisi di klasemen. Kami telah bangkit tanpa bantuan apapun. Ini penting untuk kami, untuk menem-patkan kami kembali ke jalur,” kata Villas-Boas. (Bbc/sky sport/aji)

SENIN 9 DESEMBER 20138 OLAHRAGA

XATIVA - Dua klub dari Ibukota Spanyol, Real Madrid dan Atletico Madrid memetik hasil berbeda pada pertandingan babak 32 be-sar Copa Del Rey. Madrid hanya bermain imbang atas tuan rumah CD Olimpic Xativa. Sedangkan Atletico menang telak 4-0 atas Sant Andreu.

Bertanding di Stadion La Murta, Minggu (8/12) dini hari WIB, Madrid turun tanpa Cristiano Ronaldo yang mendapat skorsing dan Gareth Bale yang mengalami flu. Di lini depan, Ancelotti memasang Angel Di Maria dan Alvaro Morata.

Madrid yang jauh lebih diung-gulkan daripada tim dari kasta

ketiga Liga Spanyol itu tampil sangat dominan. Penguasaan bola mereka mencapai 77 persen. Mes-ki demikian, Madrid gagal men-gonversi peluang-peluang yang didapat menjadi gol. Los Blancos pun harus puas dengan hasil im-bang 0-0.

Ancelotti menilai pertandin-gan itu tidak mudah bagi anak-anak didiknya. Pelatih asal Italia itu pun puas meski Madrid harus pulang dengan hasil seri. Penen-tuan siapa yang akan lolos dari babak 32 besar Copa del Rey akan dilakukan di Santiago Bernabeu 18 Desember mendatang.

Sementara kemenangan telak

Atletico Madrid atas Sant Andreu dengan skor 4-0 di Camp Munici-pal Narcís Sala ditentukan oleh Arda Turan yang mencetak dua gol. Dua gol lainnya dilesakkan Raul Garcia dan David Villa. De-ngan hasil ini, langkah Atletico untuk melaju ke babak 16 besar Copa del Rey kian ringan.

Atletico membuka keunggulan pada menit ke-13. Umpan silang Filipe ke tiang jauh sukses dicocor Garcia yang lolos dari penjagaan-nya. Tim tamu menggandakan ke-unggulan pada menit ke-20. Men-erima umpan daerah di sisi kanan di dalam kotak penalti, Javi Man-quillo lantas melepaskan umpan silang mendatar ke tengah, de-ngan mudah disontek Arda masuk ke gawang.

Arda mencetak gol keduanya pada menit ke-56, sekaligus me-nambah keunggulan Atletico. Mel-akukan penetrasi di dalam kotak penalti, Turan sempat melakukan umpan satu-dua dengan Raul Gar-cia, sebelum akhirnya mengarah-kan bola melewati hadangan bek dan kiper Sant Andreu.

Villa menggenapi kemenangan Atletico menjadi 4-0 lewat golnya di menit ke-84. Diawali dari umpan sa-tu-dua dengan Diego Costa di muka kotak penalti, Villa lantas menero-bos masuk melewati dua pemain belakang Sant Andreu, mengecoh kiper dan menceploskan bola ke ga-wang kosong. (Sky sports/aji)

Copa Del Rey

Madrid Imbang, Atletico Menang Telak

LUIS SUAREZStriker Liverpool

Liverpool Gusur Chelsea

OffsidePelanggaranSepak PojokThrow-inDribbleTekel

OffsidePelanggaranSepak PojokThrow-inDribbleTekel

1 12719817

2 12415 8 22

WeST HaM

lIVeRpool

52%

Penguasaan Bola

Penguasaan Bola

Umpan Sukses

82%

48%Umpan Sukses

79%

STaTISTIK

4-1LIVERPOOL vs WEST HAM

NAPLES - Langkah Napoli un-tuk naik ke posisi lebih tinggi di Liga Serie A Italia tertahan setelah hanya bermain imbang atas tamu-nya Udinese di Stadion San Paolo, Minggu (8/12) dini hari WIB. Ked-ua tim bermain imbang 3-3.

Pada laga ini, pelatih Napoli Ra-fael Benitez merotasi pemainnya. Ini dilakukan karena pertengahan pekan ini mereka malakoni laga krusial melawan Arsenal di Liga Champions. Strategi ini ternyata menyulitkan Napoli sendiri. Mereka sulit mengembangkan permainan. Meski demikian, Napoli tetap mam-pu memimpin lebih dulu. Di menit ke-38, bola sepak pojok kiriman Lorenzo Insigne diteruskan Federi-co Fernandez dan dituntaskan oleh Goran Pandev dari jarak dekat.

Tiga menit kemudian Gonzalo Higuain memberikan umpan tarik yang mampu dimaksimalkan oleh Pandev untuk mencetak gol kedu-anya sekaligus menggandakan ke-unggulan Napoli.

Tertinggal dua gol, Udinese kemudian bisa menipiskan selisih tepat sebelum turun minum. Dalam usahanya menghalau bola tandukan Thomas Heurtaux me-nyusul sebuah tendangan penjuru, Fernandez justru mengirimnya ke dalam gawang sendiri.

Memasuki menit ke-70, Udinese mampu menyamakan kedudukan. Berawal dari kekeli-ruan di lini belakang Napoli, bola

kemudian bisa dikuasai Bruno Fer-nandes yang melambungkan bola di atas kepala kiper Rafael untuk masuk ke gawang tim tuan rumah.

Tak genap semenit, Napoli kem-bali memimpin. Tendangan Higuain cuma bisa ditepis Zeljko Brkic tanpa bisa diamankan sepenuhnya. Bola muntah pun langsung disambar oleh Blerim Dzemaili untuk mem-buat Napoli kini unggul 3-2.

Pertandingan semakin intens di menit ke-80 saat kedudukan kembali berimbang. Diawali dari kemelut kecil di depan gawang Napoli, Dusan Basta mampu me-nyerobot bola untuk mengirimn-ya ke dalam gawang Napoli dan membuat skor jadi 3-3.

Semenit setelah itu Udinese menghentak lewat sebuah seran-

gan cepat. Maicosuel menggiring bola dengan cepat dan tak ada satu pemain pun di antara dirinya dengan Rafael di bawah mistar gawang Napoli. Tetapi Christian Maggio, yang membayanginya, melaksanakan tugas dengan baik dengan sebuah tekel krusial. Hingga peluit panjang dibunyikan kedudukan 3-3 bertahan.

Pelatih Napoli Rafael Benitez kecewa dengan hasil ini. Pasalnya, kesalahan yang dilakukan para pemainnya membuat mereka ke-hilangan dua poin di kandang sendiri. “Kami membuat dua ke-salahan dari bola mati, termasuk gol bunuh diri, dan kami rugi ka-rena kami membuat kesalahan yang mestinya tidak kami lakukan. ” kata Benitez. (Sky sports/aji)

lIga ITalIa

Napoli Ditahan Imbang Udinese

OffsidePelanggaranSepak PojokThrow-inDribbleTekel

2 131024 8 27

NapolI

Penguasaan Bola

OffsidePelanggaranSepak PojokThrow-inDribbleTekel

4 138182216

UDINeSe

42%

Penguasaan Bola

Umpan Sukses

70%58%Umpan Sukses

78%

STaTISTIK

COSTA DO SAUIPE - Italia, Ing-gris, dan Uruguay masuk dalam grup maut pada Piala Dunia 2014 mendatang. Mereka tergabung di Grup D bersama Costa Rica. De-ngan berada dalam satu grupnya tiga negara yang sama-sama per-nah menjuarai Piala Dunia ini, maka salah satu dari mereka harus angkat koper lebih cepat pada pesta sepakbola paling tinggi sejagat itu.

Sedangkan Prancis cukup beruntung karena terhindar dari grup maut dan berada satu grup dengan Swiss, Ekudor, dan Hondu-ras. Padahal, berdasarkan pering-kat FIFA, Prancis merupakan tim dengan peringkat terendah dari Eropa dan bila mengikuti ketentu-an lama, maka seharusnya Prancis yang masuk dalam tim maut ka-rena harus berada dalam satu grup dengan satu tim unggulan dan tim

kuat Eropa dan Amerika Latin.Dalam undian yang berlang-

sung di Costa do Sauipe, Jumat (6/12) pagi waktu setempat, finalis Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan Spanyol dan Belanda sama-sama berada di Grup D. Mereka ditemani Cile dan Australia.

Dua tim kuat Eropa lainnya Jer-man dan Portugal sama-sama be-rada di Grup G bersama Ghana dan Amerika Serikat. Pada laga final di Johannesburg yang disebut-sebut sebagai final terburuk dalam seja-rah Piala Dunia, Spanyol menang dengan skor tipis 1-0.

Sementara tuan rumah Bra-sil berada di grup yang ringan ka-rena bergabung dengan Kroasia, Meksiko, dan Kamerun di Grup A. Begitu juga Argentina berada di grup mudah bersama Bosnia-Her-zegovina, Iran dan Nigeria. Tim

unggulan lain, Belgia berada satu grup dengan Aljasair, Rusia, dan Korea Selatan. Tim unggulan Ko-lombia juga berada di grup ringan bersama Yunani, Pantai Gading, dan Jepang.

Pelatih Inggris Roy Hodgson tidak terlalu senang dengan hasil undian ini karena harus menem-patkan timnya dalam grup maut. Yang paling dikhawatirkan Hodg-son adalah juara dunia empat kali Italia, meskipun Uruguay juga pa-tut diwaspadai. Karena itu, laga melawan Italia nanti akan menjadi lawan berat. “Kami tahu Italia ada-lah tim yang bagus karena kami kalah dari mereka pada perempat final Piala Eropa lalu. Pertandingan di babak grup akan berlangsung ketat bila dilihat dari sudut pan-dang kedua tim,” kata Hodgson. (Sky Sports/aji)

UNDIaN pIala DUNIa

Italia dan Inggris Berada di Grup Maut

Sekjen FIFA Jerome Valcke bersama presenter Fernanda Lima menunjukkan kertas berisi nama

Korea Selatan pada proses drawing kemarin.

Page 9: e Paper Koran Madura 09 Desember 2013

SENIN 9 DESEMBER 2013 NO.0256 | TAHUN II 1Taneyan Lanjang9 DESEMBER 2013 SENIN 9

Kami memang merencanakan

daftar nikah secara online, tapi warga

yang datang ke KUA tetap kami terima

karena tidak semua masyarakat mengerti tentang

internet,”

Machfira Kurnia Pramesty Hijabers

g mujtaba/koran madura

GUDANG PENYIMPANAN GARAM. Sejumlah buruh angkut mengangkut garam dari gudang penyimpanan ke lokasi pengangkutan di Desa Lembung, Kecamatan Galis, Pamekasan. Pembentukan buffer stock garam dinilai mendesak untuk menstabilkan stok dan harga. Berita Halaman 13

Madura Membutuhkan Penanganan Khusus

Pimpinan Daerah Diminta Duduk Bersama

"Semuanya bisa terwujud, jika konsep yang direncanakan benar. Hal itu bertujuan agar pembangunan di Madura bisa tercapai dengan baik," terang SBY.

Dirinya meminta agar segenap kalangan bisa berupaya untuk mem-bangun Madura ke depan dengan tepat. Makin maju dan modern de-ngan tidak meninggalkan ciri khas Madura yang religius. Mempunyai adat dan nilai kebudayaan yang ting-gi.

Dia menginginkan dengan ada-nya jembatan Suramadu, kemajuan pulau Madura dalam kurun waktu 10-15 tahun mendatang harus bisa semakin baik. Perkembangan terse-but bisa terlihat melalui struktur ekonomi, industri, jasa, wisata, en-

ergi, dan pertanian. "Jika sudah berkembang, tentunya akan ada ka-wasan yang hidup di wilayah seki-tarnya," katanya.

Oleh karena itu, sudah menjadi tugas pemerintah provinsi dan pe-merintah daerah, bersama seluruh tokoh masyarakat untuk memikir-kan pembangunan pasca beroper-asinya jembatan Suramadu. Sebab anggaran yang disediakan cukup banyak.

"Saya mendengar ada beberapa permasalahan yang harus diselesai-kan mengenai Jembatan Suramadu. Saya berharap adanya komunikasi dan penyelesaian yang baik dengan cara duduk bersama antara pemerin-tah pusat, provinsi, dan daerah agar menemui titik temu," pinta SBY.

Dengan demikian, akan ada pengembangan yang baik yang bisa membawa masyarakat ke dalam ke-hidupan yang sejahtera bagi seluruh masyarakat Jawa Timur, khususnya masyarakat Madura.

Melalui kepemimpinan, strategi dan kebijakan yang tepat para bupati di seluruh Madura. Melalui dukun-gan seluruh komponen, baik pergu-ruan tinggi yang ada, maka Madura akan bisa dibangun semakin baik.

"10-15 tahun ke depan , saya yakin Madura bisa menjadi kawasan yang maju, dan sejahtera dengan tidak menyampingkan aspek reli-giusitas dan nilai keagamaan yang baik," jelasnya.

Selain itu, perlu adanya pening-katan infrastruktur melalui bidang pendidikan. Hal itu bisa terwujud melalui pembangunan pusat kajian Madura yang akan direalisasikan me-lalui universitas yang ada di Bangka-lan.

"Pusat kajian Madura berfungsi untuk menilai aspek-aspek penting kehidupan masyarakat Madura, agar tidak tergeser dari adat dan budaya masyarakat yang sebenarnya," ujar-nya. (ori/rah)

BANGKALAN - Jembatan Suramadu sudah tegak berdiri. Namun pembangunanan dan perkembangan Madura sejauh ini masih belum terlihat secara signifikan. Padahal, sudah lima tahun jembatan tersebut telah menghubungkan Madura dan Jawa. Untuk itu, butuh strategi dan program khusus agar perkembangannya bisa segera terealisasi. Hal itu yang disam-paikan presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono saat berkun-jung ke Bangkalan, baru-baru ini.

PEMILU 2014

KPU Membatasi Dana Kampanye

SAMPANG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sampang memberikan batasan dana kampanye kepada setiap partai politik peserta pemilu. Hal itu berdasarkan Undang-Undang Pemilu Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilhan Umum (Pemilu).

Dalam batasan dana kampanye itu, sumban-gan dana perorangan kepada partai politik (par-pol) tidak boleh lebih dari Rp 1 miliar. Sedangkan, untuk dana sumbangan dari perusahaan maupun organisasi maksimal sebesar Rp 7,5 miliar.

Komisoner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sampang Miftahur Rozaq mengata-kan, batasan dana kampanye itu sesuai dengan Undang-Undang Pemilu Nomor 8 Tahun 2012. Menurutnya, rekening dana kampanye harus ber-beda dengan rekening dana parpol. Hal itu agar mencegah adanya penggelembungan dana kam-panye.

"Dana kampanye dari parpol itu harus masuk ke rekening khusus dana kampanye partai itu pun harus dibedakan dengan rekening parpol. Karena batasan sumbanga dana kampanye sesuai UU Pemilu 8 Tahun 2012," ucapnya kepada Koran Ma-dura.

Semua dana kampanye nantinya harus di-laporkan kepada KPU. Jika tidak dilakukan, KPU bisa akan membatalkan menjadi peserta pemilu maupun calon lgislatif terpilih tidak akan dilaku-kannya pelantikan. Batasan laporan ini terakhir 2 Maret 2014.

"Kalau tidak melaporkan adanya dana kampa-nye kepada KPU bisa saja dibatalkan menjadi pe-serta pemilu dan calon terpilik tidak dilantik. Hal ini mengacu kepada UU Pemilu Nomor 8 Tahun 2012 Pasal 138 ayat 1 dan 3," jelasnya.

Aturan itu, katanya, sudah disosialisasikan ke-pada seluruh parpol terkait mekanisme dan prose-dur dalam laporan tersebut melalui bimbingan teknis (bimtek). "KPU sudah melakukan bimtek ke semua parpol untuk mengetahui tentang meka-nisme dan prosedur pelaporannya, tentu laporan ini agar KPU mengetahui sirkulasi keuangan mas-ing - masing parpol secara transparan," katanya.

Pihaknya juga akan menggandeng tim auditor keungan untuk bisa diaudit dari sejumlah dana kampanye yang telah dikeluarkannya. "Kita akan menggandeng akuntan publik untuk mengaudit dana kampanye parpol yang dikeluarkan selama kampanye," ungkapnya. (ryn/lum)

PEMILU LEGISLATIF

300 Pemilih Jember Berada di SumenepJEMBER - Komisi

Pemilihan Umum atau KPU mencatat sebanyak 300 pemilih yang merupakan war-ga Kabupaten Jem-ber, Jawa Timur, kini berada di Kabupaten Sumenep, Madura.

Komisioner KPU Jember Habib M. Rohan, Jumat (8/12) mengatakan pihak-nya menerima surat pemberitahuan dari KPU Sumenep yang menyebutkan bahwa sebanyak 300 pemil-ih di Sumenep meru-pakan warga Kabu-paten Jember.

"Data KPU Sumenep mencatat bahwa ratusan pemilih pemula yang berasal dari Jember itu sedang menim-ba ilmu di sejumlah pondok pesantren di kabupaten setempat," tuturnya.

Menurut dia, pihaknya melakukan pengecekan data dari Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) Di-nas Kependudukan dan Catatan Sipil Jember terkait dengan jumlah pemilih yang berada di Sumenep tersebut.

"Setelah dicek, memang benar

data pemilih di KPU Sumenep adalah warga Jember, sehingga KPU men-coret 300 pemilih pemula itu dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) Jember karena mereka akan menyalurkan hak pilihnya di Sumenep," paparnya.

Sementara itu, sebanyak 476 penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II-A Jember dipastikan masuk dalam DPT untuk Pemilu Leg-islatif 2014 di Jember.

"Sebelumnya ratusan penghuni itu belum masuk DPT karena Dispen-

duk Capil belum bisa memberikan Nomor Induk Kependudukan (NIK), sehingga KPU melakukan koordina-si lagi dengan pihak Lapas Kelas II-A Jem-ber," katanya.

Menurut dia, narapidana titipan dari lapas kabupaten lain dan warga luar kota yang ditahan karena kasus keja-hatan di Jember di-pastikan tidak akan kehilangan hak sua-ranya saat Pemilu Legislatif yang akan digelar 9 April 2014.

"Kalau ada warga Jember yang berada di lapas kabu-paten lain secara otomatis dia akan dicoret dari DPT Jember. Kami te-rus melakukan koordinasi dan kerja sama antara KPU dan lapas di Jatim terkait persoalan DPT," ujarnya.

DPT Pemilu Legislatif 2014 di Ka-bupaten Jember berkurang sebanyak 3.005 pemilih dari 1.733.685 orang menjadi 1.730.680 orang, setelah di-lakukan kroscek data oleh Dispenduk Capil dan KPU Jember. (ant/mk)

rri/silvia nurul

BERI KETERANGAN. Komisioner KPU Jember Habib M. Rohan saat memberikan keterangan pada sejumlah wartawan.

CATATAN PERKAWINAN

Kemenag Gagas Daftar Catatan Nikah Online

PAMEKASAN – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pamekasan menggagas sis-tem pendaftaran pencatatan pernikahan meng-gunakan internet (On Line). Harapannya, langkah tersebut akan memudahkan pemohon pencatatan nikah di wilayah itu.

Kepala Kemenag Pamekasan, Mu'arif Than-towi melalui Kapala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam), Ahmad Zayyadus Zabidi menjelaskan rencana itu muncul setelah banyak pemohon yang antre di Kantor Urusan Agama (KUA) pada musim nikah.

Sebab, sebagian masyarakat di wilayah itu masih menggunakan hitungan hari baik sehingga ada waktu-waktu tertentu yang dianggap sebagai

musim nikah dan di waktu tersebut banyak yang mengajukan per-mohonan pencatatan pernikahan.

Ahmad Zayyadus mengatakan meski rencana tersebut telah terlaksana, namun pendaftaran secara langsung di KUA tetap diterima, karena tidak semua masyarakat mampu melakukan pendafta-ran secara online.

"Kami memang merencanakan daftar nikah secara online, tapi warga yang datang ke KUA tetap kami terima karena tidak semua masyarakat mengerti tentang internet," katanya.

Dia menjelaskan yang dilakukan secara online hanya pendaftarannya saja, sementara pemerik-saan berkas kelengkapan, tetap dilakukan secara langsung di masing-masing KUA.

Kelengkapan berkas yang dia maksud adalah kelengkapan administrasi seperti Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga, dan Surat Pindah Nikah. “Sifatnya hanya antre pendaftaran melalui internet. Mereka tinggal memasukkan nama calon pengantin dan data lainnya,” kata Zayyadus.

Setelah mengisi form dalam internet terse-but, maka pemohon akan diberi informasi jadwal pemeriksaan berkas sehingga tidak perlu bedesak-desakkan saat mendaftar. Saat ini, rencana tersebut masih bersifat uji coba di beberapa KUA. Selain karena keterbatasan peralatan, Kantor Kemenag Pamekasan masih mengalami keterbatasan tenaga yang mampu mengoperasikan internet. Lokasi uji coba penerapan pendaftaran secara online itu adalah KUA Kecamatan Pamekasan.

Ia memperkirakan awal tahun 2014 menda-tang rencana itu sudah mulai bisa dijalankan, karena saat ini masih dalam proses pengadaan perangkat lunak (program) yang akan mendukung terhadap rencana baik itu. (oni/muj/rah)

Energi Positif

Machfira Kurnia Pramesty adalah perempuan kelahiran Sumenep yang lahir di putaran kalender 11

Oktober 1998 itu mengaku bangga mem-buat nama harum Sumenep. Pasalnya, di sela-sela ia sekolah, siswa kelas 1 di SMA 2 Sumenep itu punya prestasi yang cukup membanggakan di tingkat Madura.

Tanda-tanda prestasinya dimulai pada tahun 2009 silam ketika dirinya dikukuhkan sebagai cebbing kene'. Kian mantap dan membuat harum Sumenep di Madura ketika pada tahun yang sama, ia ditahbiskan sebagai juara 1 lomba busana muslimah anak se-Madura.

Sungguh, prestasinya dalam dunia modeling tak dapat diragukan lagi saat juri memilihnya sebagai Juara 1 lomba Busana Muslim remaja se Madura Tahun 2010. Gadis yang akrab di sapa dengan Vivi itu pundi-pundi prestasi kian melejit saat lomba hijab Musdhalifah, dirinya kembali jadi juara 1. Tidak hanya, pada lomba fashion BJ Casual se-Kab. Sume-nep Vivi kembali mendapat juara, yaikni juara 2, dan kian membanggakan Sume-nep sebagai generasi muda berprestasi ketika ia kembali terpilih sebagai juara 2 duta hijab dalam pagelaran fitri hijabi 2013. Ah, benar-benar anak muda yang patut dipupuk hingga ia terus menjadi kebanggan Sumenep.

Gadis belia yang tinggal di Jl. Agus Salim No. 20 Kepanjin, Kecamatan Kota tersebut seolah menjadikan prestasinya sebagai energi positif dalam menjalani hidup. Baginya, prestasi yang ia dapat-kan bukanlah akhir dari perjalanannya, bahkan ia tak berhak bersikap sombomg, karena prestasi itu bukan untuk pamer kesombongan. Ia seolah hanya ingin mengatakan bahwa prestasi yang ia raih membawa informasi penting, yaitu agar kita selalu rendah hati.

"Saya tak berhak sombong dengan prestasi yang saya raih. Jadikan saja pres-tasi itu sebagai energi positif. Sebab saya hanya bisa berucap, terimakasih ya Tu-han, kau telah mendidikku melalui Bapak Ibu yang baik hingga saya bisa menjadi-kan saya sebagai sosok perempuan yang berprestasi," ucapnya.(sym)

Page 10: e Paper Koran Madura 09 Desember 2013

SENIN 9 DESEMBER 2013 NO. 0256 | TAHUN II10 SUMENEP

Warga di Pulau Sepudi dan Arjasa mendesak pemer-intah untuk segera mencari-kan solusi secepat mungkin. Hal itu untuk membantu war-ga kepulauan yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan. Saat ini harga BBM jenis ben-sin di dua pulau tersebut kisa-ran Rp. 30 ribu per liternya.

Ali Wafa, salah satu warga Pulau Arjasa, menje-laskan, pihak formpinka tak bisa berbuat apa-apa dan beberapa kesepakatan yang telah dibuat bersama tak kunjung dipenuhi. “Kami kasih waktu 20 hari kemarin, tapi sampai melewati waktu, pihak Forpimka tak dapat menyelesaikannya, semen-tara BBM masih langka dan harganya tetap mahal. Oleh karena itu, kami minta pemerintah harus bertindak tegas terhadap kelangkaan ini,” katanya, Minggu (8/12)

Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, mengatakan ada dua solusi, yaitu solusi jangka panjang dan jangka

pendek. Jangka panjanganya, kata Busyro, setiap kepulauan harus ada APMS. ”Jadi soal BBM itu, kami sudah berbi-cara banyak dengan Pres-iden kemarin dan presiden juga tahu mengenai hal itu. Kalau berbicara solusi jangka panjang, memang harus ada APMS,” jelasnya.

Termasuk, pihaknya juga sudah menjalin pembicaraan dengan gubernur. “Dan juga punya solusi yang sama, ka-tanya setiap kecamatan yang ada di kepulauan itu memang harus ada APMS,” imbuhnya.

Ketika disinggung lebih jauh soal kepastian adanya APMS di masing-masing kepulauan, Busyro mengaku hal tersebut masih belum pasti. ”Yang penting sekarang masyarakat di bawah harus disiapkan tempat dan per-syaratannya seperti ini. Ka-rena begini, ada masyarakat yang siaptetapi modalnya masih pinjam sana pinjam sini. Aakibatnya, saat BBM turun dan didistribusikan,

masih saja diberikan kepada yang memberi pinjaman,” je-las Busyro.

Itulah kata Busyro yang menjadi salah satu faktor, kelangkaan BBM dikepu-lauan masih terus terjadi. Oleh karena, kata Busyro memang harus ada warga kepulauan yang benar-be-nar siap membangun APMS lengkap dengan pendan-aannya. Artinya, bukan lagi

pinjam dari para pengusaha yang kepentingannya han-yalah persoalan profit saja. ”Harus dengan dananya. Tidak kemduian ketika mau bangun harus pinjam sana sini dan akhirnya BBM itu tidak langsung sampai ke-pada masyarakat. Umumkan saja begitu, jadi nanti setiap kecamatan akan kami tam-bah APMS,” tegasnya.

Berdasarkan hasil infor-

masi yang dihimpun oleh Koran Madura dari beberapa warga di berbagai wilayah kepulauan, kelangkaan BBM yang melanda kepu-lauan telah membuat denyut nadi kehidupan ekonomi masyarakat pulau menjadi lumpuh total. Para nelayan tidak melaut, pendapan pun mulai berkurang hingga harga sembako melambung tinggi. (sym/mk)

Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai tidak ber-hasil dalam memban-gun bangsa, khususnya di Madura. Salah satu penyebabnya, SBY tidak tegas dan ragu-ragu dalam bersikap untuk sesuatu menyangkut bangsa hari ini dan masa depan. Mengapa seperti itu, berikut penuturan ketua PMII Sumenep, Imam Syafii, kepada Koran Madura.

Kabarnya Anda berunjuk rasa saat SBY bertandang ke Madura?

Kami (PMII Madura) ber-niat bertemu dengan pres-iden. Selain untuk menyam-paikan, kami ingin presiden menerima masukan dari luar struktural pemerintahan tentang Madura, dan tentang bangsa secara umum. Tetapi, polisi dan tentara tidak meng-

hendaki kami menyampaikan pendapat dengan alasan yang bisa dibuat. Menurut kami ini terlalu karena sebagai warga negara dihalangi untuk bertemu dengan presidennya. Padahal, menyatakan penda-pat dilindungi undang-un-dang. Bahwa akhirnya petugas bersikap represif kepada kami yang tidak anarkhis, inilah yang tak bisa kami pahami.

Sebenarnya apa agenda SBY ke Madura?

Kami juga tidak mengerti. Seakan-akan ada misi terselubung yang tak terje-laskan dan itupun tidak kami pahami. Kami kira itu sah ka-rena presiden bisa melakukan apa saja. Tetapi sebagai warga negara kami juga berhak tahu agendanya apa karena pres-iden itu jabatan publik.

Menurut Anda, bagaimana kepemimpinan SBY?

SBY itu abu-abu, tak jelas, dan peragu. Ada tiga hal yang ingin kami sampaikan tentang kegagalan SBY dalam perspektif kami khususnya menyangkut Madura. Pertama,

SBY tidak bisa mengoptimal-kan BPWS padahal aturannya sudah jelas. Sehingga, perce-patan pembangunan Madura tertatih-tatih. Kedua, SBY tak bisa berbuat banyak soal hu-kum yang terjadi di Sampang kaitannya dengan aliran dan kepercayaan tertentu. Dalam hal ini SBY lamban sekali. Ketiga, SBY juga melakukan liberalisasi ekonomi dan tidak bisa mengatur impor. Bisa dibayangkan, kasus impor ga-ram yang dituang ke Madura. SBY lupa bahwa Madura peng-hasil garam tetapi petaninya ditindih dengan garam impor yang mengakibatkan petani tak berdaya. Dalam kasus yang lebih luas, SBY hanya men-gaku prihatin dalam Ambalat dan penyadapan Australia.

Lalu Anda berunjuk rasa?Kami ingin berdialog

tentang Madura dan bangsa secara umum. Lebih dari itu kehadiran SBY tak terjelaskan dengan baik sehingga banyak pihak yang menilai kunjun-gan ke Madura tak jelas. Bisa dibayangkan, untuk biaya atas kedatangan SBY saja di

Pamekasan dan Sumenep su-dah mencapai Rp 3 miliar (Rp 2,2 miliar untuk Sumenep dan Rp 0,8 miliar di Pamekasan). Kami prihatin kepada SBY yang terlihat galau karena pembangunan tidak semakin baik pada hal lain walaupun pada hal-hal tertentu seakan nampak baik. Utang yang semakin besar dan menjadi tanggungan negara, ini sudah menjadi tanda bahwa SBY

tidak berhasil.

Soal keberpihakan kepada petani garam?

Kementerian Perdagan-gan tanggal 11 Februari 2013 menerbitkan sistem resi gudang (SRG). Kebijakan itu tertuang dalam Permendag No. 08/M-Dag/Per/02/2013, tentang perubahan Permend-ag No. 37/M-Dag/Per/11/2011, tentang barang yang dapat

disimpan di gudang dalam penyelenggaraan SRG. Pemer-intah mematok harga garam Rp 750 per kg, faktanya garam petani di Madura terbeli Rp 200 per kg. Ini kan masalah. Solusinya bukan garam impor didroping ke Madura. Nah, keberpihakn SBY di mana?

Harapan Anda?Pertama, kami ingin petu-

gas mengerti dan jangan se-

lalu memaknai unjuk rasa itu destruktif. Mestinya, petugas tidak mengamankan aktivis saat hendak berunjuk rasa kepada SBY. Kami kan hanya ingin bersilaturrahim dengan cara kami. Tetapi faktanya, kami dipukul mundur dan dipentungi aparat. Ini sung-guh-sungguh terlalu. Bila SBY bapak bangsa maka kamilah anak bangsa itu. Tetapi inipun tidak bisa karena sebagian oknum aparat tidak seha-luan dengan pemikiran kami. Kedua, kami ingin presiden mengerti bahwa kondisi bang-sa, Madura, tidak sepenuhnya seperti yang dilaporkan men-teri, gubernur, atau bupati. SBY butuh opini pembanding dari kalangan lain agar dalam memutuskan kebijakan tidak salah dan tetap proporsional. Hanya, aparatur SBU dari tingkatan atas sampai bawah seringkali bersikap over act-ing karena kekhawatiran yang berlebihan. Padahal kami bukan siapa-siapa kecuali anak bangsa yang peduli dan antikekerasan. Kami hanya ingin konstruktif dan tidak destruktif. (rah)

SUMENEP - Resi gudang di Desa Ketawang Karay, Kecama-tan Ganding, menjadi sekre-tariat panitia pengawas pemilu kecamatan (panwascam) se-tempat. Proyek APBN yang semestinya dijadikan penam-pungan hasil panen petani utamanya gabah dikala harga anjlok, kini menjadi kantor.

Zaenuri, salah satu tokoh masyarakat setempat ma-nilai, keberadaan resi gudang tersebut telah disia-siakan. Bahkan keberadaannya dinilai mubazir. ”Tentunya, tujuan utamanya kan untuk mense-jahterakan rakyat, namun kalau seperti ini sudah keluar dari tujuan awal pemerintah,” katanya.

Apalagi, keberadaan gu-dang tersebut telah dipakai sebagai perkantoran. Menu-

rutnya, hal itu sudah jelas mel-anggar aturan. ”Itu sudah jelas tidak tepat sasaran, karena itu tidak ada dampak positif ter-hadap petani,” terangnya

Pihaknya meminta Pemer-intah Kabupaten Sumenep melakukan upaya-upaya se-hinga keberadaan resi gudang itu dapat memberikan dampak positif terhadap petani. ”Ma-kanya ini perlu ada kejelasan dari pemerintah itu sendiri, agar adanya program itu be-nar-benar bisa dinikmati oleh masyarakat,” tandasnya.

Sementara Kepala Dinas Perdagangan (Disprindag) Sumenep, Syaiful Bahri, saat dihubungi Koran Madura melalui telepon genggamnya tidak merespon walaupun nada sambungnya terdengar aktif. (edy/mk)

SUMENEP – Kesadaran masyarakat Sumenep dalam menaati peraturan lalu lintas bisa dibilang masih minim. Dalam razia selama 10 hari, jumlah pelanggaran yang berhasil diidentifikasi petugas mencapai 395 pelanggaran. Pelanggaran tersebut di-lakukan oleh pengendara roda dua dan roda empat.

Dari 395 pelanggaran tersebut, sebanyak 250 pelanggaran lang-sung ditilang, semantara 145 pengendara hanya mendapat teguran. Razia tersebut dilakukan di beberapa titik di jalan protokoler sam-pai jalan kecamatan. Razia tersebut dilakukan sejak 28 November dan akan terus dilakukan sampai 25 Desember 2013.

Kapolres Sumenep AKBP Marjoko melalui Kasat Lantas Hary Subagiyo menjelaskan, dari ratusan pengemudi yang sering mel-anggar, sebagian besar karena kendaraannya tidak dilengkapi surat tanda nomor kendaraan (STNK) dan orangnya tidak memi-liki surat izin mengemudi (SIM).

Selain kelengkapan surat, jenis pelanggaran lain adalah ke-lengkapan kendaraan yang dapat mengakibatkan kecelakaan. ”Untuk jenis pelanggaran terbanyak adalah tidak dilengkapi surat kendaraan baik STNK maupun SIM. Kami juga melakukan penilangan dengan menyita kendaraannya jika pengendara ke-dapatan tidak membawa surak kendaraan,” imbuhnya.

Untuk meinimalisir adanya pelanggaran yang kerap dilaku-kan oleh pengendara, dirinya akan intens melakukan operasi diberbagi tempat. Bahkan sampai di pelosok desa. ”Kegiatan se-rupa ke depan masih akan terus dilaksanakan. Dengan sering di-lakukan operasi angka pelanggar lalin dapat ditekan,” imbuhnya.

Ia mengimbau masyarakat untuk selalu memetuhi tata tert-ib lalu lintas. Sebab, tata tertib dibuat untuk keselamatan dan kenyamanan dalam berkendara. ”Saya harap selama berkendara, warga untuk mematuhi tata tertib,” pungkasnya. (edy/mk)

ALIH FUNGSI

Resi Gudang Jadi Sekretariat Panwascam

REMUK: Resi gudang yang berada di Desa Ketawang Karay, Kecamatan Ganding, menjadi sekretariat Panwaslu Kecamatan setempat, sekalipun kondisinya sudah rusak parah.

OPERASI ZEBRA

395 Pelanggaran dalam 10 Hari

DIPERIKSA. Pengemudi kendaraan roda dua saat diperiksa kelengkapan surat-surat kendaraannya di Jalan Tronojoyo, Minggu (8/12).

BBM Kepulauan Masih LangkaBupati: Kami Sudah Sampaikan ke Presiden dan GubernurSUMENEP - Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep mengentaskan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) berrsubsidi di kepu-lauan masih belum nampak keberhasilannya. Sampai saat ini, BBM bersubsidi masih terus kangka. Akibatnya, harga BBM mahalnya, dan aktivitas warga lumpuh.

Foto/imam syafii/abe koranmadura

BIODATA

Nama:Imam Syafii

Pendidikan: S1 Pendidikan Matematika

Jabatan: Ketua Umum PC PMII

Sumenep

Pengalaman: Mantan Presiden

Mahasiswa STKIP PGRI Sumenep

junaedy/koran madura

junaedy/koran madura

Page 11: e Paper Koran Madura 09 Desember 2013

SENIN 9 DESEMBER 2013 NO. 0256 | TAHUN II 11SUMENEP

IKLAN BARIS

Penelusuran Koran Madura, pe-milik stan harus menyetorkan sejum-lah uang pada oknum tertentu yang mengatasnamakan pejabat Pemkab Sumenep. Namun, setoran uang retribusi itu tidak jelas masuknya ke-mana. Mereka dipaksa menyerahkan sejumlah uang sebagai ganti sewa stan yang sudah disiapkan Pemkab Sumenep.

Salah satu pedagang berinisial B mengakui hal itu. Menurutnya, ber-jualan di area itu tidak gratis. Setiap bulan sekali mereka diminta untuk menyetorkan uang yang disebutnya sebagai retribusi. Besaran uang retri-

busi yang harus disetor mencapai Rp 100 ribu per stan. Uang tersebut disetor secara rutin.

“Uang tersebut harus diserahkan pada Pemkab Sumenep. Sebab stan ini milik Pemkab dan kita diharuskan membayar sewa stan itu. Setoran uang tersebut dibayar pada oknum petugas di salah satu Bagian Pem-kab Sumenep,” terang pemilik stan tersebut.

Dugaan adanya setoran dana yang mengalir ke oknum Pemkab Sumenep tersebut juga diakui oleh pemilik stan lainnnya. H awalnya menutup-nutupi adanya setoran

dana retribusi itu dengan berdalih buka stan tersebut gratis. Namun akhirnya dia mengakui juga bahwa pemilik stan diharuskan membayar sejumlah uang pada oknum Pemkab Sumenep. Meski demikian dia tidak menyebutkan besaran dana yang disetor pada Pemkab tersebut.

Namun, hingga kini retribusi terse-but tidak masuk ke kas daerah. Kepala DPPKA Sumenep Carto membenarkan aliran uang retribusi itu tidak masuk ke kasda. Dia merasa bingung uang retribusi itu masuk kemana.

“Area Pasar Minggu itu kan menempati ruang atau fasilitas publik, seharusnya mereka itu harus membayar dan dikenakan retribusi. Informasinya, memang ada dugaan penarikan retribusi pada para pe-milik stan di Pasar Minggu itu. Tapi sayangnya uang retribusi itu tidak pernah masuk ke Kasda,” katanya. (edo/mk)

SUMENEP - Kontraktor Pembangunan Pasar Anom Baru masih belum mengembalikan sisa pembayaran yang harus dikemba-likan secara utuh. PT SBS hanya mengembalikan Rp 540 juta, dari jumlah jumlah dana yang harus dikembalikan adalah Rp 840. Uang pemkab masih mengendap Rp 300 juta di kontraktor tersebut.

Kepala DPPKA Kabupaten Sumenep Carto mengatakan, kontraktor PT SBS baru mengem-balikan senilai Rp 540 juta dari total anggaran yang harus dikem-balikan kepada Pemkab. “Sampai akhir tutup tahun 2013, mereka baru mengembalikan sebesar Rp 540 juta, sementara yang masih mengendap di PT SBS masih Rp 300 juta,” jelasnya.

Katanya, PT SBS masih hendak membongkar bangunan pasar untuk membayar kekurangannya, dan akan menjual besinya. “Mereka janji akan bayar setelah selesai melakukan pembongkaran, karena itu memang harus dibongkar semuanya. Mudah-mudahan laku saja besi-besinya,” jelasnya.

Carto menjelaskan bahwa pada awal Januari tahun 2014 pembangunan pasar anom akan dilanjutkan. Menurutnya, kini sudah ada 3 pendaftar yang mulai diproses oleh tim lelang. Nanti akan diputuskan satu pemenang retender untuk melanjutkan pembangunan pasar anom.

Sementara, anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Dae-rah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Sukarnaidi, meminta pemkab agar bertindak tegas kepada pihak kon-traktor agar pemkab tidak terkesan dipermainkan oleh mereka. “Paling tidak, Pemkab harus mengatakan kepada publik bahwa siapapun kon-traktor yang tidak mematuhi aturan dan melakukan kesalahan, maka wajib hukumnya tidak mentolerir,” katanya, Minggu (8/12).

Ia berharap, uang yang masih mengendap itu, pemkab kembali menyurati pihak kontraktor agar segera mengembalikan uang yang masih mengendap. “Sebab ini su-dah hampir tutup tahun. Minimal, mereka berpikir bahwa Pemkab tidak memberikan toleransi bagi kontraktor yang nakal dan tidak mematuhi aturan,” tandasnya. (sym/mk)

SUMENEP – Ny. Mutiah (46), istri Ketua Takmir Masjid Hairul Jannah, H.Syafiuddin (55), mengaku malu atas tersebarnya kabar perbua-tan tidak bermoral yang di-lakukan suaminya. Ia hanya mengurung diri di kamar pasca tersebarnya kabar sua-minya telah diduga melaku-kan pelecehan seksual kepada janda beranak satu, KS (45), Jumat (6/12).

Padahal, istri ketua tak-mir masjid di Desa Karang Anyar, Kecamatan Kalianget, itu menurut masyarakat se-tempat dikenal sebagai per-empuan yang familiar dan mudah bergaul dengan siapa saja. Namun sejak tersebarn-ya kabar tersebut, Ny, Mutiah sulit ditemui.

”Dulunya Bu Nyai tidak seperti sekarang. Beliau dike-nal sebagai sosok wanita yang familiar dan selalu siap bila ada tamu yang memerlukannya,” kata Uli (30), warga yang ru-mahnya tidak jauh dari masjid.

Sekarang, lanjut Uli, beli-au sangat sulit untuk ditemui. Bahkan kabarnya, Ny. Mu-tiah telah meminta cerai ka-rena tidak kuat menahan rasa malu. ”Ya maklum saja, kare-na keluarga H. Syafiuddin dan Ny. Mutiah itu dituakan oleh masyarakat setempat. Dan apabila ada permasalahan yang sulit dipecahkan sendi-ri oleh warga, masyarakaat memilih membawa persolan tersebut pada H. Syafiuddin.

Sebelumnya, Ketua Tak-

mir Masjid Hairul Jannah, H. Syafiuddin, yang juga menjadi dukun, diduga tel-ah mencabuli pasiennya di dalam masjid. Perbuatan tidak baik tersebut dilaku-kan saat korban disuruh menunggu proses pembua-tan azimat penglaris dagan-gan, yang akan dibuat pada pukul 00.00.

Korban diminta datang menemui ketua takmir masjid sekitar pukul 22.00. Selama menunggu proses pembua-tan azimat penglaris itu, kor-ban diminta melayani nafsu bejat pelaku hingga dua jam lamanya. Korban dikeluarkan dari dalam masjid melewati pintu belakang, saat warga mendatangi masjid karena menengarai terjadi sesuatu di dalam masjid.

Namun belum beranjak jauh dari masjid, korban ber-hasil ditangkap massa, ka-rena disangka maling yang hendak mencuri. Akibatnya korban dibawa ke balai desa untuk dimintai keterangan, dan korban mengakui semua yang dilakukan ketua takmir tersebut.

Kapolres Sumenep, AKBP Marjoko melalui Humas Pol-res Sumenep, AKP Bagyo Supriatmanto, mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan dugaan pencabulan atau pemerkosaan yang di-lakukan ketua takmir mas-jid. ”Baru korban yang kami periksa,’’ kata Bagyo, singkat. (edy/mk)

SUMENEP – Kepala DPPKA Sumenep Carto mengatakan, dalam postur APBD sudah tidak dikenal lagi istilah anggaran belanja pegawai dan anggaran belanja publik. Sebab untuk memi-lah keduanya tidak tepat. Pasalnya, angaran belanja tersebut sering tumpang tin-dih. Sehingga sulit memakai kategori belanja pegawai dan belanja publik. Postur APBD hanya mengenal anggaran belanja langsung dan tidak langsung.

Dari total anggaran belanja pegawai sebesar Rp 852 miliar, di dalamnya juga sudah dipergunakan untuk membiayai pajak penghasilan (PPh) pegawai. Besaran dana PPh untuk belanja pegawai sudah dipangkas dari Rp 29 miliar menjadi 21 miliar per enam bulan pada tahun Ang-garan (TA) 2012.

Carto menambahkan, pada TA 2013 tercatat ada

penurunan pengeluaran PPh untuk belanja pegawai. Sekitar Rp 8 miliar pengelu-aran PPh dipangkas setelah pihaknya menyesuaikan de-ngan Perubahan Permenkeu. Kalkulasinya, per 1 Januari hingga 1 Juni, PPh yang harus dikeluarkan sebanyak Rp 2 miliar per bulan.

Sedangkan pada 1 Juni hingga 1 Desember, lanjut Carto, dengan peruba-han Permenkeu lagi, hasil kalkulasinya menunjukkan PPh yang harus dikeluarkan hanya sebesar Rp 600 juta per bulannya. Jadi ini kalku-lasi Pemkab Sumenep sudah menunjukkan ada peman-gkasan dana luar biasa dari Rp 2 miliar menurun hingga hanya Rp 600 juta.

Mantan Kepala BKD ini menambahkan jomplangnya anggaran belanja pegawai hingga mencapai 70 persen, ada perhitungan yang salah dari dewan. Pasalnya, dari

perhitungan Pemkab per-bandingan prosentase itu berkisar 56 persen be-lanja pegawai dan 44 persen belanja publik. “Bukan 70 persen belanja pegawai dan 30 persen belanja public,” kilahnya.

Sementara terkait de-ngan adanya pembengkakan atau kenaikan anggaran belanja pegawai dari Rp 852,5 miliar pada TA 2013, hingga membengkak menjadi Rp 870 miliar pada TA 2014. Carto berdalih pembengkakan ang-garan pegawai sebesar Rp 18,5 miliar itu karena faktor Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).

“Pada TA 2012 lalu, kita sudah berhasilmenurunkan atau memangkas PPh dari Rp 29 miliar menjadi Rp 21 miliar. Sehingga ada dana Rp 8 miliar yang sudah bisa diselamatkan dan masuk ke Kasda. Dengan hitungan per bulan PPh yang dibayarkan

sebesar Rp miliar. Bahkan sekarang sudah bisa dipang-kas lagi menjadi Rp 600 juta saja PPh-nya. Semoga target PAD 2014 sebesar Rp 114 mil-iar tercapai,” ujar Carto.

Sebelumnya, Komisi B DPRD Sumenep menilai alokasi anggaran belanja pegawai terlalu berlebihan. Dalam pembahasan KUA PPAS (Kebijakan Umum Ang-garan dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara) antara Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dengan Badan Anggaran (Banggar) dewan, anggaran pegawai mencapai 70 persen, sementara ang-garan belanja untuk publik hanya 30 persen.

Wakil Ketua Komisi B Dwita Andriyani menyatakan, jomplanganya komposisi anggaran merupakan pem-borosan. Akibatnya, anggaran habis tersedot hanya untuk gaji dan tunjangan pegawai. (edo/mk)

PENDAPATAN ASLI DAERAH

Pemilik Stan Mengaku Membayar Retribusi

SIANG BOLONG: Stan Pasar Minggu masih belum juga ditutup meski sudah tak ada aktivitas transaksi jual beli lagi.ali ridho/koran madura

SUMENEP - Aktivitas transaksi jual beli akhir pekan di Jalan Dr Soetomo No 4 Sumenep selalu ramai pengunjung. Namun dibalik geliat ekonomi tersebut, ternyata berjualan di area itu tidak gratis. Para pedagang mengaku dikenakan pungutan uang yang harus diserahkan pada oknum tertentu.

PENGEMBALIAN UANG PASAR

Rp 300 JutaMasih Ada di PT SBS

MELAKUKAN PELECEHAN SEKSUAL

Istri Takmir Masjid Dikabarkan Minta Cerai

TIDAK PUAS. Keluarga korban saat mau melaporkan tindakan takmir masjid Hairul Jannah ke Mapolres Sumenep, Minggu (8/12).

junaedy/koran madura

ANGGARAN DINAS

DPPKA: PPh Pegawai Sudah Dipangkas

ePaper

Terbit Siang!Unduh Koran Madura versi ePaper dan nikmati beragam informasi dari gadget anda

Klik dan unduh di sini:http://www.koranmadura.com/category/epaper-koranmadura/

BUSANA DAUR ULANG

Puluhan pelajar SMA/SMK dan mahasiswa mengikuti lomba mendesain busana wanita dari barang bekas organik dan non-organik di Bogor, Jawa Barat, Minggu (8/12). Lomba daur ulang ini bertujuan mengajak generasi muda peduli terhadap lingkungan.

ant/arif firmansyah

Page 12: e Paper Koran Madura 09 Desember 2013

SENIN 9 DESEMBER 2013 NO. 0256 | TAHUN II12

Dalam kurikulum baru dari pusat itu tidak mengatur pelajaran daerah atau muatan

lokal. Sedangkan di sisi lain dalam

peraturan Gubernur Jawa Timur, muatan lokal masuk dalam format penilaian

Kepala Bidang Pendidikan Menen-gah Dinas Pendidikan (Disdik) Pame-kasan, Mohammad Tarsun mengata-kan sejumlah persoalan itu adalah hal yang wajar, karena masih bersifat uji coba.

Temuan itu, kata dia, akan menja-di bahan pertimbangan bagi pemerin-tah sebelum memberlakukan kuriku-lum tersebut secara serentak di semua tingkatan dan sekolah di seluruh In-donesia.

Menurut Tarsun, Kemendikbud berencana akan memberlakukan kurikulum baru pada tahun 2014 men-datang. Namun masih akan menel-aah dan mengkaji hasil evaluasi dan monitoring uji coba yang dilakukan di 295 kota dan kabupaten se-Indonesia.

Tim dari Kemendikbud, tambahn-ya, telah mendatangi sejumlah se-kolah yang ditunjuk sebagai lokasi uji coba penerapan kurikulum percobaan (pilot project). Monev dilakukan sela-ma dua minggu, sejak tanggal 25 No-vember hingga 3 Desember 2013 lalu.

Hasil monev, lanjutnya, menda-patkan pemahaman guru menge-nai pola pembelajaran serta sistem penilaian belum maksimal. Seperti halnya penilaian otentik dan scientif-ic. Hasil monev menyebutkan pema-haman guru terhadap pola pembela-jaran masih mencapai 55 persen saja.

Disamping itu, penyampaian ma-teri pembelajaran belum beruntut. Faktor minimnya pelatihan (inhost training) guru diduga menjadi akar

pemicu persoalan itu. Ditambah mata pelajaran muatan lokal, yaitu bahasa daerah tidak masuk dalam format pe-nilaian disebabkan persoalan aturan.

”Dalam kurikulum baru dari pusat itu tidak mengatur pelajaran daerah atau muatan lokal. Sedangkan di sisi

lain dalam peraturan Gubernur Jawa Timur, muatan lokal masuk dalam for-mat penilaian,” katanya.

Untuk diketahui di Pamekasan ada enam Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang memberlakukan kuriku-lum baru tersebut. Yaitu SMP Negeri 3 Pademawu, SMP Negeri 1 Pamekasan, SMP Negeri 1 Larangan, SMP Negeri 1 Pademawu, SMP Negeri 5 Pamekasan, dan SMP Negeri 2 Pamekasan.

Sedangkan SMA ada tujuh se-kolah, yaitu SMA Negeri 1 Pamekasan, SMA Negeri 2 Pamekasan, SMA Neg-eri 3 Pamekasan, SMA Negeri 4 Pame-kasan, SMA Negeri 5 Pamekasan, SMA Negeri 1 Pademawu, dan SMA Negeri 1 Waru.

Padan tingkatan SMP kuriku-lum baru diberlakukan untuk kelas VII. Sedangkan untuk SMA akan dibelakukan untuk kelas X. uji coba kurikulum dilaksanakan sejak Juli 2013. Jadi, monev yang dilakukan oleh kemendikbud adalah monev satu semester uji coba kurikulum baru 2013. (oni/muj/rah)

PAMEKASAN

KEINDAHAN LINGKUNGAN

Pasca Kunjungan SBY, Pamekasan Kembali KumuhPAMEKASAN - Para pedagang kaki

lima (PKL) di Kabupaten Pamekasan kembali menempati lokasi terlarang. Hal ini terlihat seperti pada Minggu (8/12), tiga hari setelah rombongan presiden RI Susilo Bambang Yudhoy-ono (SBY) berkunjung di Pamekasan.

Di kawasan Jl Diponegoro, Jalan Kabupaten dan sejumlah kawasan lainnya yang sebelumnya bersih dari pedagang kaki lima, kini kembali ter-lihat kumuh. Selain para PKL, para pedagang ikan dan pedagang sayur juga kembali menggelar dagangannya di trotoar.

Selain itu, kendaraan angkutan umum, plat kuning maupun angku-tan gelap, juga kembali memasuki jantung kota. Mobil-mobil besar mel-akukan bongkar muat di sembarang jalan di kawasan perkotaan. Situasi ini membuat kawasan yang sebelumnya bersih, kembali kumuh dan diwarnai kemacetan.

Pasar batik tradisional 17 Agustus, yang dikunjungi SBY dan rombongan pada Rabu (5/12) lalu, kembali kepada kondisi semula. Pedagang hewan sep-erti burung, ayam, kambing, dan pen-jual pakan ternak, menempati sepa-ruh badan jalan yang membuat arus lalu lintas tidak lancar.

Syamsul Arifin, warga kelurahan Bugih, Kecamatan Pamekasan, men-

gatakan seharusnya petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Perhubungan setempat tidak memberikan kesempatan lagi kepada para PKL yang menempati area ter-larang. Sebab kondisi sebelum keda-tangan SBY betul-betul nyaman dan bersih serta arus lalu lintas tidak sem-rawut.

“Kalau dibiarkan kembali seperti semula, pelayanan tidak ditujukkan kepada masyarakat tetapi hanya un-tuk dinikmati presiden saja yang han-ya dua hari di Pamekasan,” katanya.

Syamsul juga meminta aparat agar menegakkan aturan bagi taksi dan truk-truk besar yang masih bebas bongkar muat barang di sembarang tempat. Sebab hal itu mengganggu kenyaman pengendara lainnya. Jika mereka masih melanggar, pihaknya berharap agar ditilang di tempat dan jangan ada negosiasi.

Syamsul menambahkan jika kondisi ini kembali dibiarkan, maka akan semakin sulit untuk ditertib-kan. Sebab pada khirnya mereka akan menganggap lokasi penjual itu seba-gai hak, sehingga tidak mau ditertib-kan. Sebaliknya kesemrawutan dalam kota akan semakin parah.

Sebelumnya, Kepala Satpol PP Pamekasan, Masrukin mengatakan para pedagang ikan yang menggelar

dagangan di akses menuju Pendopo Bupati itu belum bisa ditertibkan, ka-rena belum ada lokasi penampungan.

“Kami masih mencarikan solusi bagi para pedagang ikan itu. Karena sampai sekarang belum ada tempat untuk direlokasi. Sementara kami masih melakukan pengawasan, agar mereka tidak meluber ke jalan raya,” katanya.

Satpol PP setempat tidak semata-mata melakukan penertiban, tanpa memberi solusi kepada para PKL itu. Sedangkan para PKL yang di Jl Dipo-negoro, sebenarnya sudah difasilitasi tempat yakni di Kawasan Jl Cokroat-mojo, namun PKL itu tidak betah ka-rena alasan sepi pembeli.

Sementara itu, Ketua Lembaga Pengkajian Dan Kebijakan Daerah (LPKD) Pamekasan, Jafar el Sodik, meminta Presiden RI, Susilo Bam-bang Yudhoyono (SBY) tidak men-unda pelaksanaan janji yang diucap-kannya saat berkunjung ke Madura, pekan lalu.

Menurut Sodik, pelaksanaan atas janji presiden itu sangat ditunggu masyarakat karena sangat berkaitan dengan hal yang memang sangat di-harapkan oleh masyarakat.

Diantara janji yang diucapkan presiden, saat itu, adalah akan men-gupayakan penstabilan harga jag-

ung dan mengupayakan peningkatan produksi jagung nasional untuk men-gurangi peredaran jagung impor.

Pernyataan tersebut disampai-kan Presiden Yudhoyono menjawab keluhan petani jagung Desa Montok, Kecamatan Larangan, yang mengaku harga hasil produksi mereka sering turun ketika jagung tengah panen raya sehingga mereka mengalami kerugian.

Dalam kesempatan itu, Presiden juga berjanji akan menambah angga-ran untuk percepatan pembangunan di empat Kabupaten di Madura. Pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2013, anggaran yang disalur-kan pemerintah ke Madura sebesar Rp 1,43 triliyun dan akan ditambah se-hingga menjadi 1,64 triliun q2r4 pada anggaran tahun depan.

Shodik mengatakan dalam mere-alisasikan janjinya itu, sebaiknya presiden mengutamakan program-program yang bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat dan manfaatnya dapat dirasakan secara langsung.

“Karenanya, menurut kami, ke-bijakan yang bersentuhan langsung dengan pertanian perlu diutamakan disamping program lainnya yang berupa pembangunan infrastruktur,” katanya. (uzi/awa/muj/rah)

Kurikulum Baru BermasalahPemberlakuannya Tahun 2014 Berpotensi Tak Terlaksana Serentak

Mohammad TarsunKepala Bidang Pendidikan Menengah

PAMEKASAN – Penerapan Kurikulum Pendidikan 2013 masih ditemukan beberapa persoalan. Temuan persoalan tersebut ter-jadi hampir di semua faktor, mulai dari kompetensi guru, materi pembelajaran yang digunakan hingga persoalan mata pelajaran muatan lokal (mulok) yang belum ada pengaturan dalam kuriku-lum baru tersebut.

TAK TERTIB: Para pedagang ikan kembali menggelar dagangan di akses Pendopo Bupati Pamekasan di Jl Kabupaten.m fauzi/koran madura

AKTIVIS MADURA

Korban Bentrok Mulai Membaik

PAMEKASAN - Sebanyak 13 aktivis Pergerakan Maha-siswa Islam Indonesia (PMII) Madura yang menjadi korban bentrok dengan petugas kare-na berunjuk rasa saat kedata-ngan Presiden RI Susilo Bam-bang Yudhoyono, kini mulai membaik.

Juru bicara PMII Madura, Moh Elman, dalam keterangan persnya di Pamekasan, Sabtu sore, mengatakan dari se-banyak 13 orang aktivis yang menjadi korban bentrok itu, 10 diantaranya telah dinyatakan sehat, sedangkan tiga orang lainnya masih belum pulih.

“Belum pulih dalam artian badannya masih terasa sakit akibat terkena pentungan petugas,” kata Elman menje-laskan.

Ke-13 orang aktivis PMII Madura ini menjadi korban bentrok dengan aparat saat berunjuk rasa bersamaan de-ngan kedatangan Presiden RI ke Pulau Madura.

Aksi mahasiswa itu digelar di empat kabupaten secara bergantian, yakni di Kabu-paten Sampang, Pamekasan, Sumenep, dan Kabupaten Bangkalan.

Dari empat kabupaten itu, korban bentrok terparah ter-jadi di Kabupaten Sampang, yakni sebanyak 12 orang ma-hasiswa luka-luka, sehingga mereka terpaksa dilarikan ke rumah sakit dan puluhan ma-

hasiswa lainnya ditangkap. Sedangkan seorang lagi, ak-tivis PMII Bangkalan.

Elman menjelaskan biaya perawatan medis aktivis kor-ban bentrok itu, atas biaya sendiri, dan tidak ditanggung petugas.

“Ada yang menjual hand-phone, bahkan ada teman-teman yang terpaksa meng-gadaikan sepeda motornya,” tutur Elman.

Bentrok aktivis dengan petugas pengamanan Pres-iden RI terjadi di dua kabupat-en, yakni Kabupaten Sampang dan Kabupaten Bangkalan, se-dang di Sumenep dan Pame-kasan relatif lancar, meskipun juga sempat ditangkap dan disekap dalam mobil selama beberapa jam. Bahkan ada juga yang terkena pukulan dan tendangan kaki petugas aparat yang sok arogan ketika menyambut orang nomor satu di Indonesia, SBY.

“Di Sampang, kami ben-trok dengan petugas karena ada penyusup yang masuk ke dalam barisan mahasiswa dan orang itu yang melem-pari petugas keamanan hing-ga akhirnya para petugas itu reaktif dan bertindak kasar,” katanya menjelaskan.

Sementara, jumlah maha-siswa yang sempat diamankan petugas karena berunjuk rasa saat kunjungan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono ke Madura sejak tanggal 4 hingga 6 Desember 2013, sebanyak 23 orang.

Akan tetapi menurut El-man, semua mahasiswa yang sempat diamankan petugas itu, kini telah dilepas.

“Kalau di Pamekasan , alhamdulillah, tidak ada bentrok, karena jauh hari se-belumnya kami telah men-gumpulkan mahasiswa, dan meminta mereka agar tidak melakukan aksi anarkis,” kata Kapolres Pamekasan AKBP Nanang Chadarusman.

Kendatipun mahasiswa tetap berunjuk rasa, terang Kapolres, petugas masih bisa menahan diri, dan mahasiswa tidak mau memaksakan ke-hendaknya dan mereka mau dibubarkan saat presiden tiba di Pamekasan. (ant/rah)

SANTRI

KPU Sulit Lacak NIKPAMEKASAN - Komisi Pe-

milihan Umum Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mengaku kesulitan melacak nomor in-duk kependudukan para sant-ri dari luar kabupaten yang tinggal di sejumlah pondok pesantren di daerah ini yang akan menggunakan hak suara di Kabupaten Pamekasan.

“Selain karena memang tidak memiliki KTP, para sant-ri ini ada juga yang tidak bisa pulang untuk mengecek NIK

ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dimana mereka berasal,” kata komisioner KPU Pamekasan, Nuzulul Qurnain.

KPU sendiri, kata dia, se-benarnya telah berupaya me-minta bantuan KPU asal santri yang berada di Pamekasan. Hanya saja, karena KPU sendi-ri sibuk dengan pendataan pe-milih di daerah sendiri, maka mereka tidak bisa bergerak ce-pat mengecekan data pemilih yang tinggal di Pamekasan itu.

Nuzulul Qurnain men-

jelaskan jumlah warga yang diketahui tidak memiliki NIK di Kabupaten Pamekasan saat ini sebanyak 5.773 orang calon pemilih. Secara otoma-tis, mereka itu tidak terdata dalam daftar pemilih tetap (DPT) pemilu legislatif 2014. Sebab, sesuai dengan ketentu-an, mereka yang masuk dalam DPT harus memiliki data prib-adi yang lengkap. Seperti tem-pat dan tanggal lahir, susunan keluarga, serta yang paling pokok adalah NIK.

Menurut Nuzulul, dari se-banyak 5.773 orang calon pe-milih itu, sebanyak 4.961 di antaranya merupakan santri di berbagai pondok pesant-ren di Pamekasan. Sedangkan sebanyak 812 orang sisanya, merupakan warga binaan yang selama ini tinggal di Lem-baga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Klas IIA Pamekasan.

KPU Pamekasan secara kelembagaan telah menyam-paikan temuan adanya warga yang tidak memiliki NIK itu ke KPU pusat melalui KPU Provinsi dan saat ini masih menunggu petunjuk teknis dari institusi penyelenggara pemilu yang ada di atasnya itu. “Kemungkinan, mereka ini nantinya akan masuk dalam daftar pemilih khusus,” ka-tanya.

Yang dimaksud pemilih khusus, terang dia, calon pe-milih yang merupakan warga Indonesia dan mereka berhak menggunakan suaranya, akan tetapi tidak mengantongi data diri yang jelas.

“Juklak dan juknis tentang pemilih khusus ini yang masih kami tunggu sampai saat ini,” katanya. (ant/rah)

Di Sampang, kami bentrok dengan petugas karena ada penyusup yang masuk ke dalam barisan

mahasiswa dan orang itu

yang melempari petugas

keamanan hingga akhirnya para

petugas itu reaktif dan bertindak

kasar

sebanyak 5.773 orang calon pemilih itu, sebanyak 4.961 di

antaranya merupakan santri di berbagai

pondok pesantren di Pamekasan

Nuzulul QurnainKomisioner KPU

Page 13: e Paper Koran Madura 09 Desember 2013

SENIN 9 DESEMBER 2013 NO. 0256 | TAHUN II 13PAMEKASAN

Perlu Ada Uji Kompetensi

Anggota Dewan Pendidikan Pamekasan, Mohammad Zaini men-gatakan sebagian guru tidak sepe-nuhnya mampu memberikan contoh yang baik terhadap para muridnya. Padahal kepribadian mereka sangat mendukung bagi terciptanya karakter siswa yang baik.

Lemahnya kompetensi kepriba-dian itu, karena sebagian guru tidak memiliki basis keagamaan yang kuat. Mereka juga diyakini kurang memiliki kemampuan mendidik dan hanya me-miliki kemampuan untuk mengajar.

Kompetensi kepribadian tersebut sangat penting dimiliki setiap guru, agar bisa menjadi contoh yang baik bagi siswanya dan tidak terjebak pada tindakan-tindakan yang merusak nilai kependidikan.

“Seorang guru tidak hanya bertu-gas menyampaikan materi pelajaran

kepada murid, melainkan juga men-jadi contoh yang baik dalam bersikap dan bertindak,” kata Zaini.

Ia mencontohkan kasus asusila yang menimpa salah seorang guru di salah satu sekolah di Pamekasan, be-berapa waktu lalu. Kasus yang terjadi bukan pertama kali di Kota Gerbang Salam tersebut merupakan salah satu bukti bahwa sebagian guru tidak me-miliki kompetensi kepribadian.

Selain itu, tidak semua guru memiliki teknik mengajar yang baik. Sehingga penyerapan materi pelaja-ran sulit diterima siswa. Sebagian dari mereka hanya bisa menyampaikan materi pelajaran yang hanya bersifat permukaan dan tidak bisa memandu untuk melakukan pendalaman materi pelajaran.

“Penguasaan materi pelajaran tidak hanya dilihat dari kemampuan

dalam menghafal teori-teori, namun juga dalam penerapan dan pengem-bangannya. Ini adalah tugas dari guru,” katanya.

Ia menemukan beberapa kasus di beberapa sekolah, sebagian guru hanya memberi tugas mencatat ke-pada siswanya, dan memberi penje-lasan yang sifatnya datar tanpa ada pendalaman.

Padahal, kata dia, semestinya seorang guru membimbing siswanya untuk melakukan pemahaman dan pendalaman materi yang disampai-kannya. Pendalaman itu dilakukan dengan memandu adanya diskusi-diskusi kelompok, sehingga selain ada upaya pendalaman, melalui cara tersebut siswa memiliki keberanian untuk menyampaikan gagasan dan ide-idenya.

“Kalau tugasnya hanya memberi catatan dan menyuruh siswanya menghafal, siapapun bisa. Yang dituntut pada seorang guru adalah penguasaan teknik mengajar yang baik. Karenanya, sangat dihara-pkan mereka berasal dari sarjana kependidikan yang dinilai memiliki kemampuan di bidang kependidikan itu,” jelas Zaini.

Karenanya, ia mengusulkan ada uji kompetensi (kemampuan) pada saat rekrutmen guru atau pada pro-gram sertifikasi. Ia melihat program sertifikasi belum mengarah pada uji kompetensi, melainkan uji wawasan. (awa/muj/rah)

Seorang guru tidak hanya bertugas

menyampaikan materi pelajaran kepada

murid, melainkan juga menjadi contoh yang baik dalam bersikap

dan bertindak

m fauzi/koran madura

STOK GARAM

Pembentukan Badan Penyangga MendesakPAMEKASAN - Ketua Lemba-

ga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M) Pamekasan, Heru Budi Prayitno mengatakan pemben-tukan buffer stock (badan penyangga stok) garam oleh pemerintah dinilai cukup mendesak dilakukan. Sebab program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (Pugar) dengan nilai bantuan sebesar Rp 22 miliar untuk Pulau Ma-dura hanya diproyeksikan pemerintah untuk peningkatan jumlah produksi dan kualitas garam rakyat. Program itu tidak menyentuh hal-hal yang berkaitan dengan harga dan mekan-isme pemasaran.

“Memang Pugar hanya berkaitan dengan swasembada garam dengan meningkatkan kualitas dan jumlah produksi. Sementara untuk pemasa-ran dan harga, menjadi kewajiban se-mua pihak untuk mencarikan pemec-ahannya,” kata Heru, di Pamekasan, Minggu (8/12).

Menurutnya, pihaknya men-dukung usulan pembentukan buffer stock sebagai upaya menstabilkan harga garam itu dan menilainya cukup mendesak. Usulan itu sempat muncul dalam Kongres Petani Garam di Bang-kalan, beberapa waktu lalu serta diu-sulkan Asosiasi Petani Garam Seluruh Indonesia (APGASI).

Ia menilai badan penyangga itu berperan sebagai penyandang dana yang dapat memberikan ban-tuan modal produksi, membeli dan memasarkan garam hasil produksi petani serta mengatur alur garam impor.

Dengan adanya badan penyangga diharapkan kuota garam impor yang menjadi penyebab turunnya harga serta ketersediaan stok garam nasion-al bisa diatur seperti pengaturan stok dan harga beras oleh Badan Usaha Lo-gistik (Bulog).

“Kami mengusulkan lembaga pen-yangga itu dari Badan Usaha Milik Negara yang disepakati bersama oleh pemerintah, pengusaha, dan asosiasi petani garam,” katanya.

Heru mengatakan akibat belum adanya badan penyangga itu, persedi-aan garam di sejumlah sentra produk-si garam masih melimpah. Data yang dimilikinya menyebutkan sampai saat ini garam rakyat Madura yang sudah terjual masih sekitar 60 persen dari total jumlah produksi.

Itu, kata dia, disebabkan oleh ke-bocoran kuota garam impor pada 2011 lalu yang menyebabkan ter-jadinya surplus garam nasional yang mencapai 500 ribu ton. Kebocoran itu terjadi karena lemahnya pengaturan dan pengawasan pemerintah terha-dap stok garam nasional.

Yoyok meyakini dengan adanya lembaga penyangga itu bisa men-gendalikan stok dan harga garam nasional. Sebab melimpahnya stok menjadi tidak akan berpengaruh ter-hadap harga karena pemasaran yang terkendali.

“Sama seperti beras. Kondisi stok menjadi tidak berpengaruh kepada harga karena ada lembaga yang men-gendalikannya. Kami berharap hal tersebut juga terjadi pada garam,” ka-tanya.

Sementara itu, produksi garam rakyat tahun 2012 di sejumlah sen-tra garam di Madura meningkat di

banding tahun-tahun sebelumnya. Selain jumlah produksi yang men-ingkat, kualitas garam yang diprod-uksi di tambak-tambak tradisional milik petani garam itu juga mening-kat. Meskipun pada tahun ini angka produksi itu kembali menurun akibat faktor cuaca.

Berdasar data dari Asosiasi Petani Garam Seluruh Indonesia (APGASI), dari total luas lahan garam di di Ma-dura yang mencapai 7.101 hektar berhasil diproduksi pada tahun lalu sebanyak 755,5 ribu ton garam. Jum-lah tersebut merupakan 54 persen dari total kebutuhan nasional garam konsumsi yang mencapai 1,4 juta ton pertahun.

Jumlah itu tidak termasuk garam hasil produksi tambak garam milik PT Garam Indonesia yang pengelo-laannya diserahkan ke warga dengan sistem bagi hasil. Luas tambak garam milik perusahaan tersebut mencapai 5.340 hektare yang tersebar di tiga kabupaten di Madura, yakni Sampang, Pamekasan, dan Sumenep dengan jumlah produksi mencapai 517,1 ribu ton pertahun.

Pada 2011 lalu, produksi garam rakyat di Madura hanya 497 ribu ton atau sekitar 36 persen dari total kebu-tuhan nasional garam konsumsi per-tahun.

Peningkatan jumlah garam itu di-akui sejumlah petani garam selain ka-rena faktor cuaca, juga ditopang oleh penggunaan proses pengolahan yang tidak lagi menggunakan cara tradis-ional, sehingga mereka mampu mem-percepat proses produksi.

Pada musim kemarau di tahun-tahun sebelumnya, para petani hanya mampu melakukan panen garam se-banyak 8 sampai 10 kali panen dalam setahun, tahun ini mampu panen hingga 9 sampai 11 kali panen.

Percepatan Hasil ProduksiPercepatan proses itu menyebab-

kan capaian hasil produksi juga men-ingkat dari rata-rata 70 ton perhektar pertahun dengan kualitas medium (KW2 dan KW 3) menjadi 97 ton per-hektar pertahun dengan kualitas pre-mium (KW1 dan KW2).

Ketua Kelompok Petani Garam Sumber Sungai, Desa Lembung, Ke-camatan Galis Pamekasan, Sudaili mengatakan tahun ini petani petani bisa meningkatkan produksi garam mereka setelah mendapat bantuan peralatan produksi dari pemerintah melalui program Pemberdayaan Usa-ha Garam Rakyat (Pugar).

Peralatan berupa kincir angin dan gerobak angkut yang diterima mela-lui program tersebut dinilai mampu meningkatkan jumlah produksi dan mengurangi beban biaya yang harus ditanggung petani.

Sayangnya, program Pugar itu hanya bisa meningkatkan jumlah produksi dan kualitas garam di ting-kat petani dan sama sekali tidak mengatur masalah kestabilan harga garam. Sehingga peningkatan jumlah dan kualitas produksi itu tidak diiringi oleh stabilnya harga komuditas terse-but.

Di tingkat petani, garam kualitas premium (KW1) hanya dibeli dengan harga Rp 400 perkilogram, sementara harga yang ditetapkan pemerintah Rp 750 perkilogram. Sedang kualitas me-dium (KW2) dibeli dengan harga Rp 300 perkilogram sedang harga keteta-pan pemerintah Rp 500 perkilogram.

Rendahnya harga garam itu, dis-ebabkan karena melimpahnya stok di tingkat petani karena sejumlah peru-sahaan garam masih memiliki perse-diaan garam impor. Sehingga petani terpaksa menjual hasil produksi mere-ka meski dengan harga rendah, karena

tuntutan kebutuhan rumah tangga.“Tidak ada pilihan lain kecuali

menjual garam kami meski dengan harga murah. Sebab, bagi petani kecil, masih mengandalkan hasil penjualan garam itu untuk memenuhi kebutu-han rumah tangga,” kata Sudaili.

Dipermainkan PerusahaanSelain itu, faktor yang menjadi pe-

nyebab rendahnya harga garam di pu-lau garam karena perusahaan yang se-lama ini menjadi jujukan para petani untuk menjual hasil produksi garam sengaja membuat permainan dengan menyatakan tidak membeli garam kualitas premium (KW1).

Perusahaan itu juga menentu-kan standar kualitas sendiri dengan menghapus kualitas premium dan menggantinya dengan istilah kuali-tas medium utama (KW2-A) yang tidak dikenal di dunia pegaraman. Se-hingga meskipun kualitas garam yang diproduksi petani tahun ini bagus, namun dijual dengan harga kualitas medium (KW2).

“Sebagus apapun garam yang kami produksi, tetap akan dibeli de-ngan harga garam medium atau Rp 500 perkilogram,” kata Fathurrahim, petani garam asal Desa Lembung, Ke-camatan Galis, Jumat (22/2).

Petani garam, kata dia, belum merasa diuntungkan dengan pening-katan jumlah dan kualitas garam yang mereka produksi. Justru, sampai saat ini sebagian besar hasil produksi itu masih menumpuk di gudang-gudang penampungan milik mereka.

“Sampai menjelang musim pendederan, sebagian garam masih belum terjual dan masih tersimpan di gudang penampungan. Ini juga cukup mengkhawatirkan,” kata Fa-thur. (muj/rah)

PAMEKASAN - Dewan Pendidikan Kabupaten Pamekasan me-nilai sebagian guru di wilayah itu masih memiliki kelemahan dalam kompetensi kepribadian dan kompetensi pedagogis (ke-mampuan mengajar).

Dewan Pendidikan: Sebagian Guru Tidak Memiliki Kompetensi Kepribadian

SEISMIK BLOK MADURA

95 Titik Sumber Getar Akan Didrilling Pekan ini

PAMEKASAN - Sebanyak 95 titik sumber getar yang di-tanam dalam tanah berbahan peledak rendah (Low Explo-sive) di Kecamatan Kadur, Pamekasan, siap dilakukan pengeboran ulang (redrill). 95 titik itu tersebar di Desa Bungbaruh, Desa Sokalelah, Kertagena Laok dan Desa Kertagena Dajah, Kecamatan Kadur.

Petugas keamanan dari unsur Gegana yang bertugas di wilayah itu Syamsul men-gatakan ke-95 titik itu sudah teridentifikasi melalui kegia-tan deteksi sumber getar yang dilakukan selama 3 hari. Kini, kegiatan identifikasi dilaku-kan di Kecamatan Palengaan, dan dua kecamatan lainnya di Pamekasan.

“Sebenarnya, sumber getar ini sudah aman, meski tidak dilakukan pengga-raman. Kebetulan saya dari Gegana, jadi tahu daya ledak yang dipasang ini rendah. Mungkin karena permintaan masyarakat, jadi perlu di-lakukan penggaraman untuk menetralisir,” katanya.

Sementara itu, proses pengeboran ulang (redrill) di Kecamatan Kadur dia-gendakan dalam pekan ini. Kegiatan drilling ini akan dilakukan dengan kedala-man hingga 2 meter diatas bahan peledak yang ditanam di dalam lubang. Selanjutnya, semua kabel pemicu yang ditanam di dalam tanah akan dicabut satu persatu. Setelah pencabutan selesai, pekerjaan selanjutnya, yaitu mensirku-lasikan air bercambur garam ke dalam lubang bor, untuk menjinakkan bahan peledak yang masih tersimpan didalam tanah.

Adapun total sumber getar low explossive yang belum di-jinakkan di Pamekasan men-capai 422 titik. Sumber getar itu ditanam saat uji seismik 2009 lalu dengan kedalaman sekitar 20-23 meter. Sumber getar itu sengaja tidak diled-akkan karena pertimbangan teknis.

Data ini diketahui saat SKK Migas melakukan sosial-

isasi pelaksanaan kegiatan penggaraman pada lubang sumber getar, yang dilaksana-kan aula Lantai II Pemkab Pamekasan bulan lalu.

Kini, 422 sumber getar yang tersebar di 19 desa di empat Kecamatan itu akan dijinakkan dengan dengan melakukan kegiatan pengga-raman agar rangkaian pemicu getaran yang ditanam itu tidak berfungsi.

Kegiataan reklamasi ini diawali dengan rangkaian kegiatan sosialisasi mulai dari tingkat kabupaten/kecama-tan/desa. Dalam kegiatan so-sialisasi ini, masyarakat diberi pemahaman tentang kegiatan reklamasi dan kompensasi yang akan diberikan kepada pemilik lahan yang terkena dampak kegiatan penggara-man.

Menurut Kabag Admini-trasi Sumber Daya Alam (SDA) Pemkab Pamekasan Djum-hari Gani, kompensasi yang diberikan kepada masyarakat mengacu kepada peraturan bupati (Perbub), yang sudah ditetapkan. Belum dijelaskan secara rinci besaran kompen-sasi itu, termasuk dalam kegiatan sosialisasi kepada masyarakat.

Kegiatan penggaraman sumber getar ini dipasti-kan akan berdampak pada lahan pertanian masyarakat. Berkaitan dengan hal itu, pelaksana kegiatan sudah menyiapkan kompensasi ter-hadap tanaman yang terkena dampak sesuai peraturan bupati (Perbub) yang berlaku.

“Kompensasi terhadap tanaman masyarakat yang terkena dampak pasti ada. Makanya nanti akan dis-ampaikan langsung kepada masyarakat. Yang jelas besa-rannya sudah diatur dalam Perbub,” katanya.

Seperti diketahui, sumber getar yang belum diledakkan pada survei seismik Blok Ma-dura pada 2009 lalu mencapai 4. 453 titik se-Madura. Bang-kalan 68 titik, Sampang 3. 892 titik, Pamekasan 422 titik, dan di Sumenep sebanyak 71 titik. (uzi/rah)

DETEKTOR: Identifikasi Sumber Getar Terganggu Cuaca. Tim identifikasi meninggalkan peralatan detektor.

Page 14: e Paper Koran Madura 09 Desember 2013

SENIN 9 DESEMBER 2013 NO. 0256 | TAHUN II14 SURAMADU

SUMENEP – Pengajuan NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan) guru di bawah naungan Kantor Kemen-terian Agama Sumenep ditengarai ada pungki. Dari 900 guru madrasah tsanawiyah dan madrasah aliyah yang memperoleh NUPTK pada tahun 2013, mereka dipungut biaya sebesar Rp 50 ribu per guru.

Pungutan itu dilakukan dengan dalih dana sukarelawan. Informasi yang berkembang di kalangan guru, oknum yang mengaku bisa meloloskan itu tidak hanya terjadi di satu wilayah saja, melainkan sudah menyebar di sejumlah sekolah yang berada di bawah naungan Kankemenag Sumenep.

Aktivis Jatim Corruption Watch (JCW), Abdurrahman Salah, mengatakan, dirinya sangat kecewa dengan pungutan terse-but. Sebab, tindakan itu dapat mencoreng nama baik guru dan instansi. ”Kami tidak tahu mengapa ini terjadi, sementara para guru banyak yang mengeluh adanya tindakan itu,” katanya.

Warga Kecamatan Lenteng itu menuturkan, selain mencoreng nama baik guru, tindakan yang dilakukan oleh oknum tersebut telah mengarah kepada tindak pidana korupsi. ”Kalau memang itu dana sukarelawan, mengapa dana itu ditentukan nominalnya? Yang dikatakan sukarelawan itu hanya seikhlasnya saja, kalau itu kan sama halnya dengan pemerasan,” terangnya.

Walaupun tidak berprofesi sebagai guru, dirinya akan terus memantau akan perjalan pendidikan ke depan. ”Kami tidak akn tinggal diam. Jika memang tindakan itu melawan hukum, kami akan bertindak tegas. Apalagi menyangkut perjalan pendidikan ke depan,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Mapenda (Kasi Mapenda) Ke-menag Sumenep, Muh. Rifa’i Hasyim, mengaku sampai saat ini masih belum tahu persolan itu. Sebab, sampai saat ini tidak ada satu orang pun yang melaporkan tindakan itu. ”Sampai saat ini kami masih belum tahu persis adanya tindakan itu, karena masih belum ada yang melapor pada kami,” terangnya.

Kendati demikian, pihaknya mengaku akan menelusuri lebih lanjut mengenai isu adanya pemotongan itu, sehingga ka-bar itu semakin jelas. ”Kami akan menelusuri lebih jauh men-genai kabar itu, jika memang bnar kami akan tegas menangani persoaln itu,” tegasnya. (edy/mk)

SERTIFIKASI GURU

Ada Pungutan dalam Pengajuan NUPTK

Untuk itu, ITS berupaya mengurai permasalahan tersebut dengan merancang sebuah software pendeteksi gempa pada suatu bangu-nan. Software ini tidak hanya mampu mendeteksi gempa lebih awal, tetapi juga lang-sung memberikan peringa-tan cepat kepada masyarakat melalui pesan singkat atau short message service (SMS).

Robiy ‘Ul ‘Ars Al-Maliki, mahasiswa jurusan Teknik Sipil ITS yang merancang software ini menceritakan bahwa alat yang dibuatnya ini dapat digunakan pada bangu-nan berstruktur beton. Karya Tugas Akhir (TA)-nya yang berjudul Aplikasi Sistem Per-ingatan Dini pada Komponen Struktur Beton ini dapat di-gunakan pada bangunan ge-dung maupun jembatan. “Alat ini menggunakan sensor straingauge untuk mendetek-si keretakan beton,” jelasnya saat mendemonstrasikan alatnya di Laboratorium Struktur Jurusan Teknik Sipil ITS, Minggu (8/12).

Sensor straingauge sendi-ri merupakan sensor yang digunakan untuk membaca seberapa besar perpindahan yang terjadi pada material bangunan. Data yang dit-

erima oleh sensor tersebut akan di-record mengguna-kan alat yang bernama Data Logger, sebuah alat penghi-tung kondisi bangunan yang dipengaruhi oleh lingkungan, khususnya beban pada per-masalahan kali ini.

Data yang terekam oleh Data Logger tersebut juga akan otomatis terekam ke software yang dibuatnya itu. Sofware tersebut yang nantinya akan menentukan antisipasi apa yang harus dilakukan oleh pihak yang berkaitan dengan permasala-han tersebut juga masyarakat sekitarnya. “Misalkan saja di suatu apartemen ada indikasi terjadinya gempa berbahaya, maka akan disampaikan ke-pada para penghuni aparte-men melalui SMS untuk me-nyelamatkan diri,” ujar Robiy.

Masyarakat yang berada di wilayah terjadinya gempa tersebut sebelumnya harus melakukan register untuk mempermudah pengiriman SMS yang dilakukan langsung oleh software. “Kalau tempat-tempat umum seperti itu pasti sudah ada pendataan, sehing-ga tidak sulit untuk mempro-gram nomor handphone siapa saja yang akan dikirimi pesan peringatan tersebut,” imbuh

Nisfu Asrul Sani SKom MSc, salah satu dosen yang ikut mengembangkan software.

Sedangkan untuk jem-batan, pesan peringatan lang-sung dikirim ke pemerintah untuk dapat mengambil ke-bijakan dengan cepat. Hal tersebut sebagai upaya untuk meminimalkan korban atas terjadinya gempa yang ter-jadi. “Nantinya kemungkinan kami juga akan bekerja sama dengan perusahaan provider untuk menyampaikan pesan peringatan ini,” ujar dosen ju-rusan Sistem Informasi yang biasa disapa Soni ini.

Alat yang digunakan un-tuk gedung dan jembatan ini pun berbeda. Gedung meng-gunakan alat sensor yang disebut akselerometer yang harus diletakkan di bagian atas atau atap bangunan,

sedangkan jembatan meng-gunakan Lateral Vertical Dis-placement Transducer (LVDT) yang dipasang di besi mau-pun beton tepat di tengah bentang jembatan.

Posisi pemasangan sensor tersebut memperhitungkan momen ultimate atau besar perpindahan terbesar yang terjadi pada benda. “Kalau gedung yang lebih mudah go-yah kan bagian tertingginya utuk itu dipasang di atap. Se-dangkan kalau jembatan titik beratnya ada di tengah, len-dutan terbesarnya ada di ba-gian tengah,” jelas mahasiswa angkatan 2010 tersebut.

Eksekusi Ide DosenRobiy menceritakan bah-

wa ide ini muncul dan di-inisiasi oleh dua dosennya, yakni Dr Ir Amien Widodo

MS dan Data Iranata PhD. ”Dari situ saya coba eksekusi melalui tugas akhir saya,” ungkapnya. Karena merupa-kan hasil karya baru, alat dan software tersebut belum me-miliki nama. “Sampai saat ini masih belum ada nama yang dipatenkan,” jelasnya.

Namun, Data Iranata mengungkapkan nantinya alat ini akan dipatenkan. Untuk sekarang ini masih akan terus dilakukan ujicoba dan penyempurnaan. “Kalau dalam percobaan kecil sep-erti ini kan masih menggu-nakan kabel dalam meng-hubungkan alat ke software pengirim pesannya, nantin-ya kami mencoba agar alat ini tidak memerlukan lagi penggunaan kabel,” papar Data yang turut mendamp-ingi. (ara)

TEKNOLOGI

ITS Ciptakan Alat Peringatan Gempa Melalui SMS

TEPAT GUNAData Iranata menunjukkan cara kerja alat sensor pendeteksi gempa kepada Robiy ‘Ul ‘Ars

SURABAYA - Gempa yang terjadi selama ini ser-ingkali menyebabkan banyak korban jiwa maupun kerugian material, dikarenakan kurang cepatnya peringatan kepada masyarakat.

SURABAYA - Jajaran Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Pol-restabes Surabaya terus mel-akukan upaya agar masyarakat Surabaya semakin tertib berk-endara, dan patuh terhadap peraturan lalu lintas. Salah satu upaya tersebut dengan melakukan program Bermain dan Mengenal Lalu lintas yang digelar di Taman Bungkul Sura-baya, Minggu (8/12).

“Upaya penertiban lalu lintas tidak hanya kami laku-kan dengan melakukan razia kendaraan, tapi juga program taman kota. Meskipun sangat sederhana, dengan taman lalu lintas kami harapkan secara tidak langsung masyarakat bisa memahami peraturan lalu lintas,” ujar Kasatlantas Polrestabes Surabaya, AKBP Raydian Kokrosono kepada wartawan.

Taman Lalu Lintas di de-sign layaknya jalur jalan raya yang ada di Surabaya, leng-kap dengan rambu-rambu lalu lintas. Anggota Satlantas kemudian memberikan edu-kasi terhadap anak-anak yang mencoba bermain di taman tersebut.

Selain itu juga terdapat permainan ular tangga, yang diperuntukan untuk orang de-wasa. Dalam permainan terse-but, terdapat pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan tentang lalu lintas.

Taman lalu lintas semen-tara yang sengaja dibangun di Jl. Raya Darmo, merupa-kan upaya proaktif untuk memberikan fasilitas kepada masyarakat khususnya anak-

anak usia dini lebih mengenal peraturan lalu lintas. Upaya ini ditanggapi dengan antu-sias oleh pengunjung taman.

“Kedepan harapan saya ada Taman Lalu Lintas yang permanen, sehingga masyarakat setiap saat bisa berkunjung ke taman tersebut dan lebih mengetahui peratu-ran-peraturan lalu lintas, dan mempermudah petugas dalam mempermudah mensosial-isasikan peraturan lalu lintas,” lanjut AKBP Raydian.

Rencananya, taman lalu lintas di depan Taman Bung-kul akan diadakan pada saat Car Free Day setiap Minggu di depan Taman Bungkul Sura-baya.

“Sementara Taman ini memang hanya ada di Taman Bungkul setiap car free day. Ini akan rutin diselenggara-kan, dan kedepan akan ada tempat lain tentunya untuk mengadakan acara serupa,” tandasnya.(han)

AYO KENALI PERATURAN LALU LINTAS. Dua Polwan Memberikan Edukasi tentang Peraturan Lalu Lintas Kepada Anak-anak Sambil Bermain di Taman Bungkul Surabaya

PENDIDIKAN USIA DINI

Polisi Ajarkan Tertib dalam Berkendara

SURABAYA - Warna-warni aneka pernik Natal, mulai terlihat menyeruak di sejumlah pusat-pusat perbelan-jaan di Kota Surabaya, meski sejatinya per-ayaan Natal masih sekitar tiga pekan ke depan.

“Kami justru sudah seki-tar sebulan sebelumnya menggelar berbagai pernik Natal. Ini juga karena masyarakat sepertinya sudah mulai berbelanja keperluan Natal termasuk pernik-pernik hiasan Natal,” terang Yurika

staf marketing Pasar Atom Surabaya.

Berada di lantai paling bawah Pasar Atom Surabaya, deretan penjual aneka kep-erluan Natal diantaranya pernik-pernik hiasan untuk pohon Natal dan aneka ase-soris Natal siap menyambut dan melayani calon pembeli.

“Biasanya sejak awal De-sember, pembeli memang sudah mulai memborong aneka pernik hiasan Natal. Termasuk berbagai pernik untuk pohon Natal juga mulai banyak dicari pem-beli,” tambah Yurika Minggu (8/12).

Aneka asesoris Natal, mulai dari berbagai bentuk hiasan berbentuk Bintang, Lonceng, Kotak Kado, Boneka

Santa Clauss, hingga aneka lampu dan kartu ucapan ter-sedia dalam berbagai pilihan harga.

Pernik Natal tidak hanya semarak di Pasar Atom Sura-baya. Di sejumlah plasa di Kota Surabaya, seperti Tun-jungan Plasa, Galaxy Mall, Ciputra World dan Grand City juga disemarakkan para pen-jual pernik Natal.

Di Supermall Pakuwon Trade Center (PTC) Sura-baya, aneka pernik Natal juga mencolok terlihat, dihampir setiap sudut mall terbesar di kawasan Surabaya barat tersebut.

Menurut staf marketing promotion Supermall PTC Surabaya, Yenny Chang s, persiapan menyambut Na-

tal setiap tahun selalu dia-gendakan. Dan untuk tahun ini, secara khusus dihadirkan Candy Land.

“Candy land adalah se-buah wahana yang secara keseluruhan terbuat dari per-men dalam berbagai bentuk yang terbuat dari permen, dengan nuansa Natal. Ada pohon Natal dari permen, juga ada Rusa dari permen,” terang Yenny.

Sedangkan untuk asesoris Natal, seperti asesoris pohon Natal, lanjut Yenny, sudah hadir sejak beberapa minggu lalu di Supermall PTC Sura-baya. “Untuk asesoris Natal, seperti tahun sebelumnya, kami juga hadirkan,” pungkas Yenny. (ddy)

JELANG HARI NATAL

Pernik Natal Mulai Serbu Surabaya

PERNAK-PERNIK NATAL. Salah Satu Stand Penjual Pernik Natal di Pasar Atom Surabaya

han/koran madura

Meskipun sangat sederhana, dengan

taman lalu lintas kami harapkan secara tidak langsung masyarakat

bisa memahami peraturan lalu lintas

Page 15: e Paper Koran Madura 09 Desember 2013

SENIN 9 DESEMBER 2013 NO.0256 | TAHUN II 15BANGKALAN

Tiga Kabupaten di Madura Akan DientaskanSumenep Tidak Lagi Termasuk Kabupaten Tertinggal

Menteri Pemberdayaan Daerah Tertinggal (Men-PDT), Helmi Faishal menyatakan bahwa tiga kabupaten di Ma-dura masih masuk katagori

daerah tertinggal, belum nai-knya peringkat tiga kabupaten ini disebabkan angka kemiski-nan yang masih tergolong tinggi. Adapun ketiga kabu-

paten yang dimaksud antara lain kabupaten Bangkalan, Sampang, dan Pamekasan. Pernyataan ini otomatis men-empatkan posisi Kabupaten Sumenep tidak lagi disebut kabupaten yang miskin.

"Kedatangan Bapak Pres-iden ke Madura ini, sekaligus meninjau dan ingin men-gentaskan daerah tertinggal itu," kata Men-PDT RI, Helmi Faishal saat mengikuti kun-jungan kerja presiden RI Susi-lo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Madura, Jumat lalu (6/12).

Dia menjelaskan, dari tiga kabupaten di Madura itu, ka-

bupaten Sampang tingkat kemiskinannya yang paling tinggi. Pada tahun 2011 tingkat kemiskinan di Sampang masih 30 persen, namun sekarang su-dah turun menjadi 25 persen.

Untuk itu, pada tahun depan akan ada dua kabupa-ten di Madura yang potensial akan dientaskan dari kemiski-nan dan lepas dari kategori se-bagai daerah tertinggal.

"Kabupaten yang po-tensial untuk dientas dari kemiskinan dan daerah tert-inggal itu adalah kabupaten Bangkalan dan Pamekasan," ujarnyanya. (ori/rah)

BANGKALAN - Kesejahteraan masyarakat dapat diukur dari keadaan ekonomi dan sumber daya manusia pada suatu daerah. Jika masih banyak masyarakat yang ekonominya lemah, dipastikan daerah tersebut masih dalam keadaan terting-gal. Oleh karena itu, angka kemiskinan seringkali menjadi menjadi tolak ukur tingkat kesejahteraan suatu daerah. Inilah yang terjadi di tiga kabupa-ten di Madura.

hersing.free

doni heriyanto/koran madura

DIBUBARKAN PETUGAS. Aktivis GMNI saat dibubarkan petugas, sebanyak 26 orang diamankan petugas beberapa waktu lalu.

GMNI

Polda dan Polres Akan Dilaporkan ke KompolnasBANGKALAN - Gerakan

Mahasiswa Nasional Indone-sia (GMNI) Bangkalan beren-cana akan melaporkan Polda Jawa Timur dan Polres Bang-kalan ke Kompolnas, Komnas HAM dan Komisi Ombuds-man. Sebab jajaran petugas dari dua instansi tersebut telah bertindak represif dan sewenang-wenang terhadap aktifis GMNI saat melakukan aksi demonstrasi menyambut kedatangan SBY di Universitas UTM beberapa waktu lalu.

"Kami akan melaporkan

Polda dan polres. Sebab, dua instansi ini melakukan tin-dakan kekerasan dan kes-ewenang-wenangan, pem-berangusan hak berekspresi dan menyampaikan penda-pat," ancam Kordinator aksi Gersom Ari Sepvianto.

Menurutnya, tindakan petugas sangat berlebihan ter-hadap para aktivis. Akibat ke-berutalan pertugas sejumlah aktivis mengalami luka-luka, bahkan salah satunya harus mendapatkan 5 jahitan di ba-gian bibir atas. Padahal, aksi

yang dilakukan hanya sebatas ingin menyampaikan aspirasi kepada SBY. Apalagi menyam-paikan pendapat merupakan hak asasi yang dilindungi oleh undang-undang.

"Apa landasan petugas membubarkan kami dengan menggebuki layaknya maling. Apakah petugas tidak paham undang-undang bahwa me-nyampaikan pendapat meru-pakan hak asasi," ketus Gerry, sapaan akrabnya.

Dengan demikian, kata Gerry, tindakan yang tidak ma-

nusiawi tersbut akan dilapor-kan pada Kompolnas, Komnas HAM dan Komisi Ombudsmen. Para aktivis sangat kecewa dan menyesal terhadap tinda-kan petugas. Sebab, apa yang mereka lakukan sama sekali tidak mencerminkan aparat yang seharusnya melindungi, namun justru bertindak brutal terhadap puluhan aktivis.

"Petugas macam apa jika prilakunya kayak preman saja. Kami ini para cendikiawan bu-kan preman," kecamnya.

Senada dengan Gerry

senior GMNI Bangkalan, Das-uki Rahmat sangat meyesal-kan tindakan para petugas. Sebab aksi demonstrasi sama sekali tidak mengancam kes-elamatan presiden. Menyam-paikan aspirasi seharusnya itu difasilitasi bukan justru digebukin.

"Saya sangat menyayang-kan tindakan brutal petugas yang sampai-sampai me-nyebabkan para aktivis ter-luka. Kami sekarang sedang menyipakan berkas-berkas laporan," tandasnya.(dn/rah)

LOKASI USAHA

Nasib PKL Alun-Alun Semakin Tidak Jelas

BANGKALAN - Nasib PKL (Pedagang Kaki Lima) Alun-Alun Bangkalan semakin hari semakin tidak jelas. Se-olah terkatung-katung atas kebijakan pemerintah, kini para pedagang merasa teran-cam usahanya, pasca diban-gunnya lokasi usaha mereka menjadi taman kota. Bahkan, saat menyambut kehadiran Presiden, para pedagang ini dipaksa libur mencari nafkah selama 4 hari berturut-turut.

“Ya, ini jualan lagi, sete-lah 4 hari kami libur, karena Presiden datang kemarin,” jelas Siti Marfuah, salah se-orang penjual yang setiap hari berdagang di atas rom-bong usahanya itu.

Siti mengatakan sejak Sabtu (7/12) usahanya bisa kembali dibuka setelah sebe-lumnya Aun-Alun Bangkalan harus bersih dari kegiatasn usaha sebagai bentuk penga-manan atas kehadiran Susilo Bambang Yudhoyono ke kota salak ini.

Akan tetapi, hal tersebut tidak lantas membuat para pedagang lega. Lokasi usaha para pedagang yang selama beberapa tahun mereka mencari nafkah di sana, kini tengah menjalani proses pembangunan dan alih fung-si menjadi taman kota. Para pedagang mengkhawatirkan,

jika saja pasca pembangunan usai para pedagang di sana, akan digusur.

“Kami terpaksa berjualan di bahu jalan seperti ini, ka-rena lokasi kami sebelumnya dibangun jadi taman Mas, gak tau sampai kapan kami seperti ini, kami khawarir nantinya akan digusur oleh Pihak Satpol PP, karena di-anggap menggangu,” terang-nya.

Senada dengan Siti, Mu-hammad, salah seorang peda-gang motor Seken, yang biasa mangkal di sekitar para PKL juga menunggu kepastian dari pemangku kebijakan.

“Memang kegiatan usaha kami dan para PKL ini meng-ganggu Mas, karena makan hampir separuh jalan, tapi mau gimana lagi, wong tem-pat yang dulunya kami pakai sudah dibangun jadi taman,” keluhnya.

Mereka mengaku tak tahu harus pindah kemana jika nantinya harus dipin-dah paksa. Apalagi, para PKL tidak memiliki alternatif lain untuk dijadikan tempat ber-jualan. Para PKL bersepakat akan tetap bertahan. Sebab, nasib mereka bergantung pada hasil jualan mereka sekaipun kadang tidak men-cukupi kebutuhan sehari-hari. (dn/rah)

doni heriyanto/koran madura

TIDAK JELAS. Kondisi PKL Alun-Alun Bangkalan, yang semakin hari tidak jelas.

“Bagi parpol yang tidak menyetor rekening kampa-nye, tidak akan kami ikutkan sebagai peserta pemilu,” an-cam Ketua KPUD Bangkalan, Fauzan Jakfar.

Menurutnya, keten-tuan tersebut, sesuai dengan peraturan KPU No 17 tahun 2013, tentang pedoman dana kampanye peserta pemilihan umum, anggota DPR,DPD, dan DPRD. Tidak hanya parpol saja, namun juga bagi calon anggota legislatif (caleg) diwajibkan untuk melaporkan dana kampanye mulai dari penerimaan hingga pengeluaran dana tersebut.

“Kalau ada parpol maupun caleg yang tidak melaporkan ke KPU, maka caleg parpol tersebut jika nanti terpilih dalam pileg, kami tidak akan mengusulkan untuk dilantik,” katanya.

Sampai saat ini, kata Fauzan, diantara 12 parpol peserta pemilu, hanya partai Demokrat yang belum meny-etorkan rekening kampanye. Jika nantinya hingga batas waktu yang telah ditentukan pada 2 Maret 2014 belum juga menyetorkan, maka konsek-uensinya partai tersebut akan dicoret. Namun, Fauzan op-timis pada waktu yang telah

ditentukan semuanya akan terkumpul.

“Partai Demokrat yang

masih belum, jika sampai batas waktu yang ditentu-kan, yaitu tanggal 2 Maret

2014 belum juga menyetor, maka akan kami coret sebagai peserta pemilu,” jelas Fauzan

Jakfar.Sementara itu, Benda-

hara DPC Partai Demokrat Bangkalan, H. Rizki tidak menampik jika pihaknya be-lum menyetorkan rekening kampanye. Sebab pihaknya belum memiliki rekening yang baru. Sejatinya pem-buatan rekening bisa dilaku-kan tiga hari sejak partainya ditetapkan sebagai peserta pemilu. "Ya kami lalai, tapi kami rasa belum terlambat kok. Kami akan segera mem-buatnya," tandasnya.

Di kesempatan yang berbeda, salah seorang audi-tor Agus Susilo menjelaskan teknis

laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye, jenis bukti penerima dan pengeluaran dana kampanye per orangan maupun atas nama partai masing- masing. Termasuk sumbangan poster, banner, mobil maupun sepeda motor dan sumbangan dalam bentuk lainnya.

Menurutnya, aspek le-galitasnya harus bisa diper-tanggungjawabkan dalam bentuk pengisian laporan penerimaan dana kampanye partai paling lambat tang-gal 27 Desember 2013 sudah dilaporkan atau kalau ada perubahan dana sumbangan kampanye yang diterima berikutnya, paling lambat 17 April 2014 atau saat me-masuki minggu tenang harus sudah dilaporkan ke KPUD Bangkalan dan akan diperik-sa oleh para auditor yang ditunjuk oleh KPU Provinsi Jatim.

“Sumbangan dana kam-panye untuk masing- masing partai peserta pileg 2014,yang bersumber dari peroran-gan maksimal Rp 1 miliar dan yang dari perusahaan maksimal Rp 7 miliar. Kalau sumbangan dana melebihi aturan yang telah ditetapkan. Kelebihannya akan dimasuk-kan ke kas negara,” terangnya. (dn/ori/rah)

PESERTA PEMILU

Rekening Kampanye Menentukan Nasib Parpol BANGKALAN – Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Bangkalan menyatakan bagi partai politik (parpol) peserta pemilu 2014 untuk segera menye-tor rekening kampanye. Sebab penyetoran rekening tersebut sebagai bentuk upaya transparansi aliran dana yang masuk pada parpol. Bagi parpol yang tidak menyetorkan rekening akan dicoret dari daftar parpol peserta pemilu mendatang.

doni heriyanto/koran madura

BERIKAN KETERANGAN. Ketua KPUD Bangkalan, Fauzan Jakfar saat memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan.

Page 16: e Paper Koran Madura 09 Desember 2013

SENIN 9 DESEMBER 2013 NO. 0256 | TAHUN II1616

Iklan dan berlangganan0328-6770024 / 081931012753

Biro Sumenep 081939363544Biro Pamekasan 087850600243

Biro Sampang 087775094464Biro Bangkalan 087750670878

Biro Surabaya 081330903119Biro Probolinggo 081336379769

Sabtu (7/12) siang, polisi melepasnya setelah ada surat pernyataan Ketua LSM Gem-par asal pamekasan kepada Polres Sampang. Pegiat LSM yang diketahui bernama Ro-him diamankan polisi karena menyebarkan isu salah satu calon kepada desa mengguna-kan ijazah palsu di basis mas-sanya.

Hal itu membuat oknum LSM diseret ke Polsek Karang Penang serta diserahkan ke-

pada Polres Sampang, setelah sebelumnya ditangkap oleh massa. Sebab, perlakuan ok-num LSM tersebut dinilai me-mancing kemarahan warga.

Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar mela-lui pesan singkatnya menga-takan, kini pihaknya hanya menyelamatkan oknum LSM dari amukan warga. Hal itu, setelah ada surat pernyat-aan kepada dirinya dengan memulangkan oknum LSM

tersebut. "Sudah dipulangkan sabtu (7/12) siang, kita hanya menyelamatkan dari amukan massa saja," tuturnya.

Ditanya kebenaran isu tersebut, pria nomor satu di jajaran Polres Sampang me-nuturkan, pihaknya masih be-lum bisa memastikan terkait isu dugaan calon kepala desa menggunakan ijazah palsu. Tetapi, pihak kepolisian berjanji akan bisa memastikan isu terse-but. "Belum bisa dipastikan, jadi biar dulu berjalan nanti akan bisa dipastikan," singkatnya.

Seperti diberitakan, Jumat (6/12) malam, Rohim masuk ke rumah salah satu cakades untuk mempertanyakan

ijazahnya yang diduga palsu. Akibatnya, warga sekitar pen-dukung kades tidak terima dan menangkap Rohim.

Pesta demokrasi pemili-

han kepala desa akan segera digelar. Ada dua kandidat calon kepala desa. Incumbent berna-ma Hotib dengan kandidat lain bernama Halib. (ryn/lum)

Polres Melepas Pegiat LSMSAMPANG - Polres Sampang akhirnya melepas ok-num lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang di-duga menghembuskan isu ijazah palsu calon kepala desa (kades) Tlambah, Kecamatan Karang Penang.

Salah satu pembina IPSI Kabupaten Sampang yang enggan disebutkan naman-ya mengatakan, selama tahun 2013 hingga men-jelang akhir tahun belum ada kegiatan sama sekali. Hal itu dapat mengurangi kemampuan pesi-lat. Menurutnya, adanya even-even bisa mengasah kemam-puan pesilat.

Di Kabupaten Sampang ada sebanyak 15 perguruan. Dia mengaku masih tetap memberikan pembinaan terhadap perguruan-nya sendiri yang sekarang berjumlah ratusan anggoat dari semua tingkatan, baik tingkatan pelajar maupun tingkatan umum.

“Sebagai seorang pem-bina perguruan pencak silat, kami sangat menyayangkan dengan tidak adanya kegia-tan pencak silat sepanjang

tahun 2013, karena dengan adanya kegiatan seperti lomba itu untuk mengasah kemampuan para pesilat, ,” ujarnya kepada wartawan.

Sementara Ketua Umum IPSI Kabupaten Sampang Qusyairi membanta kalau tidak ada kegiatan. Pada bu-

lan April 2013 pihaknya

mengada-kan kegiatan Pekan Olah-

raga Kabu-paten dengan

melakukan seleksi setiap perguruan pencak silat.

“Sekarang ini ada kompetisi tingkatan kejurda dan masing-masing perguruan itu diberi kesem-patan untuk mengirimkan atlitnya. Ternyata atlit Sam-pang tidak memenuhi syarat untuk ke jurda,” tandasnya. (jun/lum)

OLAHRAGA

Atlit Pencak Silat Bisa BerkurangSAMPANG - Minimnya kegiatan olahraga pencak silat di Kabupaten Sampang diprediksi akan men-gurangi kemampuan pesilat. Keberadaan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Kota Bahari tidak jelas.

Sudah dipulangkan sabtu (7/12)

siang, kita hanya menyelamatkan

dari amukan massa saja,”

AKBP Imran Edwin SKapolres Sampang

SAMPANG - Kelompok tani di Dusun Takong, Desa Aeng Sareh, tidak mau mencoba me-nanam benih jagung komposit yang disubsidi oleh Dinas Per-tanian Kabupaten Sampang. Poktan tersebut banyak yang tidak mengambilnya, karena benih tersebut dinilai tidak da-pat dipertaruhkan.

Sejumlah anggota kelom-pok tani khawatirkan bibit tersebut tidak menghasilkan buah seperti jagung yang biasa mereka tanam. Sekalipun bibit jagung sudah tersedia di ru-mah ketua kelompok, banyak anggota yang tidak mengam-bilnya. Sedangkan anggota yang mengambil rata-rata dibuat masak.

Salah satu anggota kelom-pok tani (poktan) yang eng-gan disebutkan namanya mengatakan tidak mau me-nanam bibit jagung komposit yang sudah disubsidi oleh dinas pertanian, karena kha-

watir tidak bisa mengahasil-kan buah seperti jagung yang biasa ditanam. Bahkan, warga

khawatir bibit tersebut akan mudah terserang hama.

"Bibit yang dibantu oleh

Dinas Pertanian tidak kami tanam karena kami khawatir bibit tersebut tidak bisa men-

guntungkan seperti jagung yang biasa kami tanam. Bah-kan oleh anggota yang lain banyak yang dimasak atau dibiarkan begitu saja. Dan meskipun ada yang menanam itu dijadikan sebagai perco-baan saja," ucapnya.

Hal senada juga di ungkap-kan oleh Ketua Kelompok Tani Baru Tani 1 Abdur Rahman. Ia mengakui kalau banyak anggot-anya banyak yang enggan me-nanam bibit jagung kompusit, sehingga di rumahnya masih banyak yang tersisa sekalipun sebelumnya sudah disampai-kan untuk segera diambil.

"Bibit tersebut tidak hanya kami berikan kepada anggota kelompok tani saja, bahkan saya berikan kepada petani yang lain yang tidak masuk dalam data kelompok tani karena anggota banyak yang tidak mengambilnya. Pada-hal sudah kami sampaikan," ujarnya. (jun/lum)

PERTANIAN

Poktan Enggan Tanam Bibit Jagung Komposit

Salah seorang petani di Kabupaten Sampang mulai membajak sawahnya untuk persiapan bercocok tanam.

MH Said Abdullah Kembali Gelontorkan Rp 50 JutaSAMPANG - Komit-

men sosial MH Said Abdul-lah benar-benar tidak perlu diragukan lagi. Setelah mem-berikan bantuan termin per-tama sebesar Rp 50 juta pada pertengahan Oktober lalu, anggota DPR RI itu kembali menggelontorkan bantuan termin kedua dengan jumlah nominal yang sama untuk pembangunan Masjid Al-Fa-tah, Desa Tanjung, Kecama-tan Camplong, Jumat (6/12).

Pemberian bantuan dalam bentuk uang cash Rp 50 juta tersebut diwakili oleh Wakil Bupati Sampang Fadilah Bu-diono dan Sekretaris DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sampang Nurrahmad. MH Said Abdul-lah tidak bisa hadir sendiri lantaran sedang mengikuti rapat penting yang tidak bisa ditinggalkan di DPR RI.

”Bapak Said menitipkan salam buat semua jama’ah Masjid Al-Fatah secara khu-sus dan semua masyarakat Sampang pada umumnya. Beliau tidak bisa hadir lang-sung ke sini (Masjid Al-Fatah) karena sedang manjalankan tugas sebagai anggota DPR RI. Saya bersama Pak Wabup Fadilah Budiono mendapat mandat untuk menyampai-kan uang bantuan ini,” kata Nurrahmad sesaat setelah menyerahkan uang cash Rp 50 juta kepada Takmir Masjid KH Taufik di Masjid Al-Fatah di hadapan jamaah Jumat.

Fadilah Budiono yang juga mendapat kesempatan memberikan sambutan men-gaku sangat bangga punya anggota DPR RI asal Madura seperti MH Said Abdullah. Menurutnya, Said mempun-yai jiwa social yang tinggi dan

peduli dengan nasib orang Madura. Said, kata Fadilah, juga mempunyai komitmen yang jelas terhadap pengem-

bangan dan pembangunan Madura secara menyeluruh.

”Saya sangat bangga bisa akrab dengan Bapak Said Ab-

dullah. Dia anggota DPR RI yang mempunyai kepedulian tinggi terhadap nasib orang Madura. Bantuan ini salah

satu contohnya. Dia juga se-lalu bercerita ingin sekali membangun Madura yang lebih maju,” kata Fadilah Bu-diono sambil mengenang ke-san-kesan saat bersama MH Said Abdullah dalam berbagai kesempatan.

Sementara itu, Takmir Masjid Al-Fatah KH Tau-fik mengaku senang dan menyampaikan terima kasih kepada MH Said Abdul-lah yang telah membantu pembangunan Masjid Jami’ di Desa Tanjung tersebut.

Menurutnya, bantuan total dari MH Said Abdullah un-tuk pembangunan Masjid Al-Fatah samapi saat ini sudah mencapai Rp 100 juta. Itu yang turun dalam dua termin. Yakni pada pertengahan bu-lan Oktober lalu sebesar Rp 50 juta dan pada Jumat (6/12) sebesar Rp 50 juta.

”Bapak Said sudah mem-bantu pembangunan masjid ini senilai total Rp 100 juta. Ini suatu dukungan yang sangat berarti bagi kita se-bagai masyarakat Tanjung. Beliau sebagai anggota DPR RI sangat peduli terhadap persoalan-persoalan nyata yang kita hadapi. Kami kelu-arga besar Takmir Masjid Al-Fatah berterima kasih banyak kepada Bapak Said Abdullah yang telah peduli terhadap pembangunan masjid ini,” tandasnya. (adv/lum)

SERAH-TERIMA BANTUAN

MH Said Abdullah kembali menyerahkan bantuan Rp 500 juta untuk pembangunan Masjid Al-Fatah Desa Tanjung, Kecamatan Camplong, melalui tim MHSA kepada Takmir Masjid, Jumat (6/12).

ASEAN SERAMA KONTES. Seorang juri yang asal Malaysia melakukan penilaian dalam Kediri Asean Serama Contest 2013 di kawasan SLG, Kediri, Jawa Timur, Minggu (8/12). Kontes ayam serama tingkat Asean yang diikuti 350 peserta dari Indonesia dan Malaysia tersebut untuk mempererat hubungan pecinta ayam serama di Indonesia dan Asia.

CINTA SATWA. Seorang perempuan memotret dua ekor Sugar Glider milik anggota Komunitas Pecinta Sugar Glider Surabaya, saat car free day di Jl Raya Darmo, Surabaya, Jatim, Minggu (8/12). Komunitas Pecinta Sugar Glider memperkenalakan satwa asal Papua tersebut mengajak masyarakat mencintai satwa dalam rangka pelestarian lingkungan hidup.