DSS
-
Upload
bakryhaikal -
Category
Documents
-
view
220 -
download
3
description
Transcript of DSS
KASUS IV : DENGUE SHOCK SYNDROME
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. RA Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 4 tahun Suku Bangsa : Betawi
Tempat / tanggal lahir : Jakarta, 18 Juni 2010 Agama : Islam
Alamat : Jln. Al Ikhlas No.44 RT/RW 10/06 Pendidikan : -
Kelurahan Makasar, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur
IDENTITAS ORANG TUA/ WALI
Ayah: Ibu:
Nama: Tn. I
Umur: 33 tahun
Alamat: Jalan Al Ikhlas, Jakarta Timur
Pekerjaan: Buruh
Penghasilan: Rp. 2.000.000,00
Pendidikan: STM
Suku Bangsa: Betawi
Agama: Islam
Nama: Ny. A
Umur: 30 tahun
Alamat: Jalan Al Ikhlas, Jakarta Timur
Pekerjaan: Ibu rumah tangga
Penghasilan: (-)
Pendidikan: SMK
Suku Bangsa: Betawi
Agama: Islam
Hubungan dengan orang tua: Pasien merupakan anak kandung.
I. ANAMNESIS
Dilakukan secara alloanamnesis dengan Ny. A (ibu kandung pasien)
Tanggal masuk : 02 Juni 2014 pukul 20.00 WIB
Tanggal anamnesis : 04 Juni 2014 pukul 07.00 WIB
Keluhan utama : Badan terasa dingin dan tampak pucat sejak 1 hari sebelum
masuk rumah sakit
Keluhan tambahan : Demam, nyeri perut, badan pegal-linu, sakit kepala, napsu
makan menurun, bintik-bintik merah pada kulit, gusi berdarah,
mimisan, BAK berkurang, penurunan kesadaran, bengkak pada
wajah dan perut, BAB hitam
A. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Budhi Asih diantar oleh sang Ibu dengan keluhan badan
terasa dingin dan tampak pucat sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit (demam hari ke
empat). Sejak pagi hari pasien sudah tampak mengantuk dan lebih banyak tidur, saat itu
hanya kedua tangan dan kaki yang terasa dingin. Menjelang sore pasien dirasa makin
mengantuk dan tubuhnya terasa dingin serta mulai tampak pucat.
Selain keluhan utama tersebut, pasien juga demam, nyeri perut, badan pegal-linu,
sakit kepala, napsu makan menurun, bintik-bintik merah pada kulit, gusi berdarah, mimisan,
BAK berkurang, penurunan kesadaran, bengkak pada wajah dan perut, serta BAB berwarna
hitam. Demam dirasakan pasien sejak kamis siang (saat ini merupakan demam hari ke 7),
awalnya pasien hanya hangat tiba-tiba suhu mendadak meningkat dan terasa sangat panas
dengan perabaan tangan. Demam disertai mengigau namun tidak menggigil ataupun kejang.
Demam sempat turun pada hari ketiga dan setelah minum obat namun kembali tinggi.
Demam muncul disertai nyeri perut disekitar ulu hati, terjadi penurunan napsu makan, dan
pasien mengeluh badan pegal-lini serta sakit kepala. Bintik-bintik merah timbul pada kulit
perut pada demam hari kedua. Mimisan dan perdarahan gusi timbul pada demam hari ketiga.
Pada hari tersebut pasien dikerok oleh sang nenek sehingga muncul bintik-bintik merah pada
bekas kerokan di tubuh. Pada demam hari ke empat, pasien mulai mengalami penurunan
kesadaran, badan terasa dingin, keluar keringat dingin, dan badan tampak pucat. Sehari
setelahnya pasien dibawa ke IGD RSUD karena dirasa semakin lemas dan BAK sedikit
hanya sekali pada pagi hari ¼ gelas pekat. Pasien masuk bangsal perawatan pada hari senin
pukul 20.00 WIB setelah di IGD selama 5 jam. Selama dirawat kesadaran pasien membaik,
demam menurun, dan BAK semakin banyak, namun perut pasien menjadi buncit semakin
tegang. Pada demam hari ke 6 pasien mengalami bengkak. Bengkak muncul pertama kali
pada perut lalu pada tungkai dan tangan, dan terakhir pada wajah. Sesak napas disangkal.
Pada demam hari ke 7 pasien BAB hitam sebanyak satu kali pada pagi hari, konsistensi lunak
tidak cair ataupun terlalu padat, sebelumnya pasien belum BAB selama 3 hari.
Pasien sebelumnya sudah berobat ke puskesmas pada demam hari ke dua dan
diberikan puyer serta obat penurun panas. Dengan obat yang diberikan panas berkurang
namun hanya beberapa jam dan kembali tinggi namun keluhan nyeri perut tidak berkurang.
Orang tua pasien juga memberikan pasien obat panas (proris syrup) yang dibeli sendiri di
apotek.
B. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya. Sebelumnya pasien
pernah dibawa berobat ke RS sebanyak tiga kali: yang pertama pada usia 1 tahun karena
campak, yang kedua usia 2 tahun karena diare, dan yang ketiga karena cacar air pada usia 3
tahun. Berikut merupakan tabel ringkasan riwayat penyakit yang diderita oleh pasien:
Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur
Alergi (-) Difteria (-) Penyakit jantung (-)
Cacingan (-) Diare 2 tahun Penyakit ginjal (-)
DBD (-) Kejang (-) Radang paru/ TBC (-)
Otitis (-) Morbili 1 tahun Penyakit darah (-)
Parotitis (-) Operasi (-) Lain-lain: cacar air 3 tahun
Kesimpulan riwayat penyakit yang pernah diderita : Pasien pernah menderita diare,
campak, dan cacar air namun riwayat penyakit dahulu tidak berhubungan dengan kondisi
sakit sekarang.
C. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
KEHAMILAN
Morbiditas kehamilan Tidak ada
Perawatan antenatalANC rutin ke puskesmas 1x/ bulan, tidak
dilakukan suntik TT
KELAHIRAN
Tempat persalinan RSUP Fatmawati
Penolong persalinan Dokter spesialis kebidanan
Cara persalinan SC atas indikasi panggul sempit
Masa gestasi Cukup bulan
Keadaan bayi
Berat lahir: 3400 gr
Panjang lahir: 53 cm
Lingkar kepala: (tidak tahu)
Langsung menangis (+) Kemerahan (+)
Pucat (-) Biru (-) Kuning (-) Kejang (-)
Nilai APGAR: (tidak tahu)
Kelainan bawaan: tidak ada
Kesimpulan riwayat kehamilan/ kelahiran : Neonatus Cukup Bulan – Sesuai Masa
Kehamilan.
D. Riwayat Perkembangan
Pertumbuhan gigi I : 6 bulan
Gangguan perkembangan mental : Tidak ada
Psikomotor :
Tengkurap : Umur 4 bulan (Normal: 3-4 bulan)
Duduk : Umur 7 bulan (Normal: 6-9 bulan)
Berdiri : Umur 12 bulan (Normal: 9-12 bulan)
Berjalan : Umur 14 bulan (Normal: 13 bulan)
Bicara : Umur 12 bulan (Normal: 9-12 bulan)
: Umur 24 bulan bicara lancar
Kesimpulan riwayat perkembangan : Perkembangan baik/ sesuai usia.
E. Riwayat Makanan
Umur (bulan) ASI/PASI Buah / Biskuit Bubur Susu Nasi Tim
0 – 2 ASI - - -
2 – 4 ASI - + -
4 – 6 ASI + + -
6 – 8 ASI + + +
8 – 10 ASI + + +
10 -12 ASI + + +
Umur diatas 1 tahun:
Jenis Makanan Frekuensi dan Jumlah
Nasi/ Pengganti 3x/ hari
Sayur 2x/ hari
Daging 1x/ hari
Telur 1x/ hari
Ikan 1x/ minggu
Tahu 3x/ minggu
Tempe 3x/ minggu
Susu 1 kotak susu bendera setiap hari sampai 3 tahun
Lain-lain (-)
Kesulitan makan : Tidak ada kesulitan makan sebelum jatuh sakit. Sejak timbul demam,
pasien tidak mau makan ataupun minum. Kesulitan makan sudah sejak 4 hari SMRS.
Kesimpulan riwayat makanan : Pasien mengalami kesulitan makan sejak jatuh sakit.
F. R iwayat Imunisasi
Vaksin Dasar ( umur ) Ulangan ( umur )
BCG 2 bulan - - - - -
DPT / PT 2 bulan - 6 bulan - - -
Polio 0 bulan 2 bulan 4 bulan - - -
Campak - - 9 bulan - - -
Hepatitis B 0 bulan 1 bulan 6 bulan - - -
Kesimpulan riwayat imunisasi : Imunisasi dasar tidak lengkap karena pasien hanya
mendapatkan suntikan DPT sebanyak dua kali.
G. R iwayat Keluarga
Corak reproduksi :
NoTahun
lahir
Jenis
kelaminHidup
Lahir
matiAbortus Mati (sebab)
Keterangan
kesehatan
1.01/ 02/
2004Perempuan + - - -
Sehat
(kakak
pasien)
2.18/ 06/
2010Perempuan + - - -
Sakit
(pasien)
Riwayat pernikahan :
Ayah / Wali Ibu / Wali
Nama Tn. I Ny. A
Perkawinan ke- 1 1
Umur saat menikah 26 tahun 23 tahun
Pendidikan terakhir Tamat STM Tamat SMK
Agama Islam Islam
Suku bangsa Betawi Betawi
Keadaan kesehatan Sehat Sehat
Kosanguinitas - -
Penyakit, bila ada - -
Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada yang menderita gejala atau penyakit yang sama
seperti dialami oleh pasien. Tidak ada penyakit keturunan dalam keluarga pasien. Ayah dan
ibu pasien tidak memiliki riwayat penyakit yang dapat diturunkan kepada anak.
Kesimpulan riwayat keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gejala dan
penyakit yang serupa dengan pasien. Pasien tidak memiliki penyakit turunan dalam keluarga
dan tidak ada yang menderita penyakit menular dalam keluarga.
A. Riwayat Lingkungan Perumahan
Pasien tinggal bersama kedua orang tua dan seorang kakak kandung di rumah yang
merupakan rumah orang tua Ayah. Kawasan tempat tinggal pasien padat penduduk,
pencahayaan dan ventilasi kurang karena hanya memiliki satu jendela, sumber air berasal dari
Sanyo dimana jarak antara septic tank dan sumber air lebih dari 10 meter. Air limbah rumah
tangga disalurkan melalui selokan dan dibersihkan satu kali dalam seminggu. Daerah tempat
tinggal pasien tidak ada yang sakit demam-demam seperti DBD. Tidak dilakukan fogging di
daerah tempat tinggal pasien.
Kesimpulan riwayat lingkungan perumahan : Kondisi tempat tinggal pasien kurang baik
karena ventilasi dan pencahayaan tidak adekuat serta tidak pernah dilakukan fogging.
B. Riwayat Sosial dan Ekonomi
Ayah pasien bekerja sebagai seorang buruh dengan penghasilan yang tidak tetap
berkisar sekitar Rp.2.000.000,-/ bulan. Dengan penghasilan tersebut Ayah menanggung dua
orang anak dan satu istri.
Kesimpulan sosial ekonomi : Pasien berasal dari keluarga dengan taraf sosial ekonomi
menengah kebawah.
II. PEMERIKSAAN FISIK (Tanggal 04 Juni 2014 pukul 08.00 WIB)
A. Status Generalis
Keadaan Umum :
Kesan Sakit : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Kesan Gizi : Baik
Keadaan lain : Anemis (-), ikterik (-), sianosis (-), dyspnoe (-), edema (+)
pada wajah, perut, serta keempat ekstremitas
Data Antropometri :
Berat Badan Masuk : 15 kg
Berat Badan Sekarang: 17 kg
Panjang Badan : 100 cm
Status Gizi :
BB / U = 15/16 x 100 % = 93,75 % (Gizi baik)
TB / U = 100/100 x 100 % = 100 % (Tinggi baik)
BB / TB = 15/16 x 100 % = 93.75 % (Gizi baik)
Peningkatan BB sejak sakit = ± 2 kg
Berdasarkan kurva CDC 2000 gizi pasien termasuk dalam kategori gizi baik.
Tanda Vital :
Tekanan darah : 100/60 mmHg
Nadi : 130 x/menit, kuat, isi cukup, regular (takikardia)
Napas : 38 x/menit, tipe abdomino-torakal
Suhu : 36,8°C (diukur dengan termometer air raksa pada aksila)
Kepala : Normocephali, ubun-ubun sudah menutup
Rambut : Rambut hitam, distribusi merata, dan tidak mudah dicabut
Wajah : Wajah simetris, tampak edema
Mata :
Visus : Tidak dilakukan Ptosis : -/-
Sklera ikterik : -/- Lagofthalmus : -/-
Konjungtiva anemis : -/- Cekung : -/-
Exophthalmus : -/- Kornea jernih : +/+
Strabismus : -/- Lensa jernih : +/+
Nistagmus : -/- Pupil : Bulat, isokor
Refleks cahaya : Langsung +/+ , tidak langsung +/+
Edema palpebra : +/+
Telinga :
Bentuk : Normotia Tuli : -/-
Nyeri tarik aurikula : -/- Nyeri tekan tragus : -/-
Liang telinga : Sempit Membran timpani : Sulit dinilai
Serumen : -/- Refleks cahaya : Sulit dinilai
Cairan : -/-
Hidung :
Bentuk : Simetris Napas cuping hidung : -/-
Sekret : -/- Deviasi septum : -
Mukosa hiperemis : -/- Konka eutrofi : +/+
Bibir : Mukosa berwarna merah muda, kering (-), sianosis (-)
Mulut : Trismus (-), oral hygiene cukup baik
Lidah : Normoglossia, lidah kotor (-)
Tenggorokan : Tidak ada kelainan palatum, dinding faring posterior tidak hiperemis, ukuran
tonsil T1-T1 tidak hiperemis, kripta tidak melebar, tidak ada detritus
Leher : Bentuk tidak tampak kelainan, tidak tampak massa/ benjolan, tidak tampak
deviasi trakea, tidak teraba pembesaran tiroid maupun kelenjar getah bening,
trakea teraba di tengah, pemeriksaan JVP tidak dilakukan
Thoraks :
Inspeksi : Bentuk thoraks simetris pada saat statis dan dinamis, tidak ada pernapasan
yang tertinggal, tipe pernapasan abdomino-torakal, tidak terdapat retraksi, ictus cordis
tidak terlihat
Palpasi : Gerakan pernapasan simetris kanan dan kiri, vokal fremitus sama kuat kanan
dan kiri, teraba ictus cordis pada ICS IV linea midklavikularis kiri, denyut kuat
Perkusi : Perkusi tidak dilakukan
Auskultasi : Suara napas vesikuler, reguler, ronki (-/-), wheezing (-/-), bunyi jantung
I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
Inspeksi : Perut distensi, tidak dijumpai adanya efloresensi pada kulit perut, roseola
spots (-), tidak tampak benjolan, kulit keriput (-), gerakan peristaltik (-), smiling
umbilicus (+)
Auskultasi : Bising usus (+) melemah, frekuensi 3 x/ menit
Palpasi : Lingkar perut 60 cm, tegang, nyeri tekan (-) pada seluruh regio abdomen,
turgor kulit sulit dinilai, hepar dan lien sulit dinilai, undulasi (-)
Perkusi : Redup pada seluruh region abdomen kecuali daerah sekitar umbilicus
timpani pada perkusi, shifting dullness (+)
Genitalia : Tidak ditemukan kelainan pada genitalia eksterna
Kelenjar Getah Bening :
Preaurikuler : Tidak teraba membesar
Postaurikuler : Tidak teraba membesar
Submandibula : Tidak teraba membesar
Supraklavikula : Tidak teraba membesar
Aksila : Tidak teraba membesar
Inguinal : Tidak teraba membesar
Ekstremitas : Keempat ekstremitas teraba hangat, capillary refill time (CRT) kurang dari 2
detik, keempat ekstremitas edema +/+ pitting
Punggung : Tulang belakang bentuk normal dan tidak tampak deviasi, edema sakrum (-)
Kulit : Warna kulit sawo matang merata, tidak pucat, tidak ikterik, tidak sianosis,
turgor kulit baik, lembab, CRT kurang dari dua detik, tidak tampak ruam,
tampak bintik perdarahan pada tubuh dan keempat ekstremitas
B. Status Neurologis
Refleks Fisiologis Kanan Kiri
Biceps + +
Triceps + +
Patella + +
Achilles + +
Refleks Patologis Kanan Kiri
Babinski - -
Chaddock - -
Oppenheim - -
Gordon - -
Schaeffer - -
Tanda Rangsang Meningeal
Kaku kuduk -
Kanan Kiri
Kernig - -
Laseq - -
Brudzinski I - -
Brudzinski II - -
Pemeriksaan Nervus Kranialis :
N. I (Olfaktorius) : Tidak dilakukan pemeriksaan
N. II dan III (Optikus dan Okulomotorius) : Pupil bulat isokor, RCL +/+, RCTL +/+
N. IV dan VI (Troklearis dan Abducens) : Gerakan bola mata baik ke segala arah
N. V (Trigeminus) : Tidak ada gangguan sensibilitas wajah
N. VII (Facialis) : Wajah simetris, dapat menutup mata sempurna
N. VIII (Vestibulo-koklearis) : Tidak dilakukan pemeriksaan
N. IX dan X (Glossofaringeus dan Vagus) : Tidak dilakukan pemeriksaan
N. XI (Aksesorius) : Gerakan leher dan bahu tidak terganggu
N. XII (Hipoglosus) : Gerakan lidah tidak terganggu
III. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium tanggal 02 Juni 2014 :
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hematologi
Leukosit 5.8 ribu/ μL 5 - 14.5/ μL
Eritrosit 5.4 juta/ μL 3.7 - 5.7/ μL
Hemoglobin 13.7 g/dL (↑) 10.8 – 12.8 g/dL
Hematokrit 41 % (↑) 31 – 43 %
Trombosit 17 ribu/ μL (↓) 229 – 553 ribu/ μL
MCV 76.0 fl 72 – 88 fl
MCH 25.6 pg 23 – 31 pg
MCHC 33.5 g/dL 32 – 36 g/dL
RDW 13.4 % <14
Pemeriksaan laboratorium tanggal 03 Juni 2014 :
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hematologi
Leukosit 10.1 ribu/ μL 5 - 14.5/ μL
Eritrosit 5.1 juta/ μL 3.7 - 5.7/ μL
Hemoglobin 13.3 g/dL (↑) 10.8 – 12.8 g/dL
Hematokrit 38 % 31 – 43 %
Trombosit 17 ribu/ μL (↓) 229 – 553 ribu/ μL
LED 5 mm/jam 0-10 mm/jam
MCV 75.0 fl 72 – 88 fl
MCH 26.3 pg 23 – 31 pg
MCHC 35.0 g/dL 32 – 36 g/dL
RDW 13.2 % <14
Hitung jenis
Basofil
Eosinofil
Netrofil batang
Netrofil segmen
Limfosit
Monosit
0 %
2 %
4 %
52 %
36 %
6 %
0-1 %
1-5 %
3-6 %
25-60 %
25-50 %
1-6 %
Pemeriksaan laboratorium tanggal 04 Juni 2014 :
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hematologi
Leukosit 10.6 ribu/ μL 5 - 14.5/ μL
Eritrosit 4.0 juta/ μL 3.7 - 5.7/ μL
Hemoglobin 10.1 g/dL (↓) 10.8 – 12.8 g/dL
Hematokrit 29 % (↓) 31 – 43 %
Trombosit 39 ribu/ μL (↓) 229 – 553 ribu/ μL
MCV 71.5 fl 72 – 88 fl
MCH 25.1 pg 23 – 31 pg
MCHC 35.2 g/dL 32 – 36 g/dL
RDW 12.3 % <14
Urinalisis
Warna Kuning Kuning
Kejernihan Agak keruh Jernih
Glukosa Negatif Negatif
Bilirubin Negatif Negatif
Keton +1 Negatif
pH 6.0 4.6-8
Berat Jenis 1.030 1.005-1.030
Albumin Urin Negatif Negatif
Urobilinogen 1.0 EU/dl 0.1-1 EU/dl
Nitrit Positif Negatif
Darah Negatif Negatif
Esterase Lekosit Negatif Negatif
Sedimen Urin
Leukosit 0-1/ lpb < 5/ lpb
Eritrosit 0-1 /lpb < 2/ lpb
Epitel Positif Positif
Silinder Negatif Negatif
Kristal Negatif Negatif
Bakteri Positif Negatif
Jamur Negatif Negatif
Feces Makroskopik
Warna Coklat Coklat
Konsistensi Lunak Lunak
Lendir Negatif Negatif
Darah Negatif Negatif
Feces Mikroskopik
Leukosit Negatif Negatif
Eritrosit Negatif Negatif
Amoeba Coli Negatif Negatif
Amoeba Histolitika Negatif Negatif
Telur Cacing Negatif Negatif
Feces Pencernaan
Lemak Negatif Negatif
Amilum Negatif Negatif
Serat Positif Negatif
Sel Ragi Negatif Negatif
Darah Samar Negatif Negatif
B. Pemeriksaan Radiologi : Tidak dilakukan
IV. RESUME
Anak RA, perempuan, usia 4 tahun datang ke IGD RSUD Budhi Asih diantar oleh
sang Ibu dengan keluhan badan terasa dingin dan tampak pucat sejak 1 hari sebelum masuk
rumah sakit. Sejak pagi pasien tampak mengantuk/ penurunan kesadaran dan menjelang sore
badan terasa dingin dan tampak pucat. Selain keluhan utama tersebut, pasien juga demam 4
hari sebelum masuk rumah sakit mendadak tinggi hingga pasien mengigau. Saat demam
timbul, pasien juga mengeluh nyeri perut sekitar ulu hari, badan pegal-linu, sakit kepala, dan
napsu makan yang menurun. Pada demam hari kedua timbul bintik-bintik merah pada badan
pasien. Pada demam hari ketiga terjadi perdarahan spontan berupa mimisan serta perdarahan
pada gusi. Pada demam hari keempat pasien mengalami penurunan kesadaran, badan terasa
dingin dan keluar keringat dingin, badan tampak pucat, dan BAK hanya sedikit sekali
sehingga dibawa ke IGD RSUD Budhi Asih dan akhirnya dirawat di ruang perawatan. Pada
demam hari keenam pasien timbul bengkak, bengkak muncul pertama kali pada perut, lalu
pada tungkai dan tangan, kemudian terakhir pada wajah. Sesak napas disangkal. Pada demam
hari ketujuh pasien BAB hitam sebanyak satu kali pada pagi hari dengan konsistensi lunak
sebelumnya pasien belum BAB selama 3 hari. Riwayat penyakit dahulu yang pernah diderita
oleh pasien ialah campak pada usia 1 tahun, diare pada usia 2 tahun, serta cacar air pada usia
3 tahun. Tidak ada masalah selama masa kehamilan maupun persalinan. Imunisasi dasar tidak
lengkap karena baru mendapat suntikan DPT sebanyak dua kali. Perkembangan baik dan
sesuai usia. Pasien mengalami kesulitan makan sejak timbul demam/ 4 hari SMRS. Riwayat
penyakit di keluarga disangkal. Lingkungan perumahan pasien dinilai kurang baik karena
ventilasi dan pencahayaan tidak adekuat serta tidak pernah dilakukan fogging.
Dari pemeriksaan fisik yang dilakukan didapatkan pasien keadaan umum sakit
sedang, compos mentis, dan status gizi baik berdasarkan data antropometri dan grafik CDC
2000. Pemeriksaan tanda vital didapatkan takikardia dan suhu tidak febris. Kelainan yang
ditemukan pada pemeriksaan fisik status generalis berupa edema wajah, edema palpebra,
abdomen distensi dengan lingkar perut 60 cm, bising usus melemah, abdomen tegang,
smiling umbilicus, shifting dullness, pitting edema pada keempat ekstremitas, dan bintik
perdarahan pada tubuh dan keempat ekstremitas. Status neurologis dalam batas normal.
Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan hemokonsentrasi (ditandai
hemoglobin serta hematokrit yang meningkat) dan trombositopenia. Hasil pemeriksaan urin
didapatkan urin agak keruh dengan keton +1, nitrit positif, serta bakteri positif. Hasil
pemeriksaan feces ditemukan serat pada feces sedangkan paremeter lainnya dalam batas
normal. Tidak dilakukan pemeriksaan radiologi.
V. DIAGNOSIS KERJA
Diagnosis utama : Dengue shock syndrome/ dengue haemorrhagic fever grade III