DK Pemicu 2
-
Upload
agus-hendra -
Category
Documents
-
view
212 -
download
0
description
Transcript of DK Pemicu 2
Mengapa keluhan tidak hilang dengan pemberian oains (as. Mefenamat)?
Dalam penatalaksanaan nyeri, WHO menganjur kan tiga langkah bertahap dalam penggunaan
analgesik. Langkah 1 digunakan untuk nyeri ringan dan sedang seperti obat golongan nonopioid
seperti aspirin, asetaminofen, atau AINS, obat ini diberikan tanpa obat tambahan lain. Jika nyeri
masih menetap atau meningkat, dilanjutkan langkah 2. Langkah 2 ditambah opioid, untuk non
opioid diberikan dengan atau tanpa obat tambahan lain. Jika nyeri terus menerus atau intensif,
langkah 3 meningkatkan dosis potensi opioid atau dosisnya sementara dilanjutkan non opioid
dan obat tambahan lain.
Klasifikasi obat analgesic menurut intensitas nyeri yang menjadi sasarannya, terbagi dalam 2
kelompok:
1) Analgetika non-narkotik (non-opioid) dengan kerja perifer
2) Analgetika narkotik dengan kerja sentral
Nyeri kolik yang dialami Tn.urino terjadi karena aktivitas peristaltic otot polos system kalises
maupun ureter meningkat dalam usaha untuk mengeluarkan batu dari saluran kemih.
Peningkatan peristaltic tersebut mneyebabkan tekanan intraluminalnya meningkat sehingga
terjadi peregagangan dari terminal saraf yang memberikan rasa nyeri. Pada nyeri ini, melibatkan
saraf spinal yaitu perangsangan pada radiks posterior yang juga melibatkan dermatom. Asam
mefenamat merupakan analgesik yang digunakan untuk nyeri ringan sampai sedang dan
merupakan golongan OAINS dengan menghambat enzim siklo oksigenasi sehingga dapat
menghambat pembentukan prostaglandin. Namun, padakasus, nyeri yang
dialamiakibatpereganganpada terminal saraf yang akan merangsang jaras nyeri malalui
perangsangan padaradiks posterior (sarf spinal). Sehingga, jika obat OAINS yang bersifat
sebagai analgesic perifer tidak dapat meringankan nyeri tersebut, dapat digunakan kombinasi
anatara obat analgesic perifer (OAINS) dan obat analgesic sentral (opioid lemahataukuat) yang
bekerja langsung pada system saraf pusat. Pilihan obat analgesik yang dapat diberikan yaitu
golongan narkotik (meperidine, morfinsulfat, kombinasi parasetamol dan kodein, atau injeksi
morfin), golongan analgesik opioid (morphine sulfate, oxycodone dan acetaminophen,
hydrocodone dan acetaminophen), golongan analgesic narkotik (butorphanol), golongan anti-
inflamasi non steroid (ketorolac, diclofenac, celecoxib, ibuprofen).
Sumber :
Gunawan, SulistiaGan dkk.2011. FarmakologidanTerapi. Jakarta:Badanpenerbit FKUI
Sudoyo WA, Setiyohadi B, Alwi I, dkk. IlmuPenyakitDalam. Jakarta:
PusatPenerbitanIlmuPenyakitDalam. 2006. h.1182-1183
Purnomo, Basuki B.2003. Dasar-DasarUrologiEdisiKedua.Jakarta:CV.SagungSeto
Adakahpengaruhlingkungan (gunungkelud) terhadappembentuksnurin ?
Saat meletus gunung berapi akan menyemburkan uap air ( H2O), karbondioksida ( CO2 ), sulfur
dioksida ( SO2 ), asamklorida ( HCl ), asamfluorida ( HF ),
danabuvulkanikkeatmosfertermasukgunungsinabungdangunungkelud. Selainitu,
kandungansepertisilika, mineral, sulfat, klorida, natrium, kalsium, kalium, magnesium, fluoride,
seng, kadmium, timah dan bebatuan juga
akanikutkeluarsaatgunungberapitersebutmeletus.Karenazat yang dikandungnya,
abuvulkanikbisamengancamkesehatanmanusia, baikmelaluipaparanabulangsung,
jugadaribahayamengonsumsi air yang tercemar.Kandunga mineral tersebutdapatmengendap di
dalamtubuhmanusia, jikamengendapdalamdarahakanmenimbulkantekanandarahsangattinggi,
sedangkanjikamengendappadaginjalmengakibatkanbatuginjaldanjikamengendapdalampersendian
akanmengakibatkanpengapuran.Bagimasyarakat yang terkenadampakabuvulkanik,
masyarakatsebaiknyamenggunakan air kemasanatau air yang
sudahdipastikanberasaldarisumbertertutupdantidakmungkinterpaparabu. Hindarimenggunakan
air darisumurterbuka, jugadaritempatpenampungan yang
tidaksempatditutupsaatterjadihujanabuvulkanik.
Persarafanapayang terlibatdalamkasusini ?
Serabut saraf nyeri pada renal umumnya saraf simpatis preganglion yang mencapai korda spinal
T-11 sampai L-2 melalui dorsal nerve roots. Transmisi sinyal nyeri terjadi melalui traktus
spinotalamikus asenden. Pada ureter bagian bawah, sinyal nyeri juga didistribusikan melalui
saraf genitofemoral dan n. ilioinguinal. Kebanyakan reseptor nyeri di traktus urinarius atas yang
bertanggung jawab atas persepsi kolik renal berada di submukosa dari pelvis renal, kalix dan
ureter bagian atas. Di ureter, peningkatan peristaltic proksimal melalui aktivasi intrinsic ureteral
pacemakers berperan penting pada persepsi nyeri. Spasme otot, peningkatan peristaltic
proksimal, inflamasi lokal, iritasi, dan edema di tempat obstruksi berperan terhadap
perkembangan nyeri melalui aktivasi kemoreseptor dan peregangan ujung saraf bebas
submukosa. Nyeri ini terjadi di sekitar dermatom T-10 sampai S-4.
Sumber :
Purnomo, Basuki B.2003. Dasar-DasarUrologiEdisiKedua.Jakarta:CV.SagungSeto