Diagnosis Holistik Hipertensi Pada Lansia Ismail
-
Upload
ismail-gunawan -
Category
Documents
-
view
59 -
download
16
description
Transcript of Diagnosis Holistik Hipertensi Pada Lansia Ismail
STUDI KASUS PASIEN HIPERTENSI GRADE IIPADA LANSIA DENGAN PENDEKATAN
DIAGNOSIS HOLISTIK DIPUSKESMAS KECAMATAN KELAPA GADING
PERIODE 3 AGUSTUS-15 AGUSTUS 2015
Oleh
Ismail Gunawan11020100133
PembimbingDr. Dini
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGABAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
1
BERKAS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. PartiJenis kelamin : PerempuanUsia : 61 tahunSuku : JawaAgama : IslamPendidikan : SMAPekerjaan : PensiunanAlamat : Jl. Pejuang Tanggal berobat : 10 Agustus 2015 No. CM : 60422
A. Anamnesa
1. Keluhan Utama :Sering nyeri kepala
2. Keluhan Tambahan :- Tengkuk tegang
3. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke Puskesmas Kelapa Gading dengan keluhan nyeri kepala.
Keluhan ini sudah dirasakan pasien sejak 1 bulan terakhir dan bersifat hilang timbul. Pasien sering berobat rutin ke Puskesmas Kelapa Gading. Nyeri kepala timbul tak menentu. Selain nyeri kepala, selama seminggu belakangan ini pasien merasa daerah tengkuknya sering tegang atau kaku dan sulit tidur. Pasien juga mengaku tidak terlalu menjaga makanan dan masih mengonsumsi garam.
Pasien tidak pernah mengeluhkan nyeri dada, sesak atau bengkak pada kaki tetapi dua bulan belakangan pasien mengaku mudah lelah dan jarang berolahraga pagi.
4. Riwayat Penyakit Dahulu :Riwayat penyakit dahulu :
asam urat disangkal
diabetes disangkal
penyakit paru disangkal
penyakit jantung disangkal
2
maag disangkal Riwayat alergi obat/makanan : disangkal
Riwayat dirawat di Rumah Sakit : pasien belum pernah dirawat di Rumah Sakit
Riwayat operasi : Operasi Katarak 7 tahun yang lalu
5. Riwayat Penyakit Keluarga :Riwayat tekanan darah tinggi pada keluarga disangkal. Riwayat penyakit gula
pada keluarga disangkal, riwayat penyakit paru disangkal.
6. Riwayat Sosial Ekonomi : Pasien tinggal bersama satu anaknya. Dalam hal ekonomi, keluarga penderita termasuk ke dalam keluarga dengan ekonomi menengah. Pasien merasa lebih berat perekonomiannya setelah pensiun dan hanya mengandalkan uang dari gaji anaknya.
7. Riwayat Kebiasaan :Pasien mempunyai kebiasan tiap pagi bangun subuh dan memasak sarapan untuk
keluarga. Menu makan pasien dan keluarga sering dengan nasi, sayur, daging, ikan, telur, dan buah. Menu sayur yang sering pasien masak adalah ikan goreng. Pasien relatif jarang mengkonsumsi buah-buahan. Dalam sehari pasien makan tiga kali sehari. Anak pasien bekerja sehari-hari dan pasien di rumah bersama suami. Pasien tidak memiliki kebiasaan minum kopi, Pasien tidak merokok dan suami tidak merokok sejak 10 tahun yang lalu, Pasien tidak meminum alcohol. Pasien punya kebiasaan aktivitas ibu rumah tangga
B. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Baik, kesadaran compos mentis, status gizi kesan baik.
2. Tanda Vital
a. Tekanan darah : 180/100 mmHg
b. Nadi : 88 x /menit, regular
c. RR : 20 x /menit
d. Suhu : 36,5O C
3. Status gizi
a. BB : 47 kg
b. TB : 150 cm
c. IMT : 47/(1.50)2 = 20.88 (normal)
Kesan status gizi baik
3
4. Status Generalis :
Kulit : Sianosis (-), turgor kulit kembali <1 detik, ikterus (-)
Kepala : Normocephale, rambut tidak mudah dicabut
Mata : Edema palpebra (-/-), konjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-).
Telinga : Bentuk normal, sekret (-/-)
Hidung : Napas cuping hidung (-), sekret (-/-)
Mulut : Bibir sianosis (-), Lidah kotor (-)
Tenggorokan : Radang (-)
Leher : Deviasi trakea (-), pembesaran kelenjar limfe (-)
Thoraks : Bentuk simetris normal, benjolan (-), retraksi (-)
Jantung :
Inspeksi : Ictus cordis tak tampak
Auskultasi : Suara normal jantung S1>S2, regular, bising (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-). ictus cordis tidak kuat angkat
Perkusi : Batas kanan atas di SIC II LPSD
Batas kiri atas di SIC II LPSS
Batas kanan bawah di SIC IV LPSD
Batas kiri bawah di SIC V 2 jari medial LMCS
Pulmo :
Inspeksi : Bentuk dada simetris normal, pergerakan paru simetris
Palpasi : Pergerakan paru simetris, tidak ada gerakan yang
tertinggal, vokal fremitus kanan = kiri
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru kanan dan kiri
Auskultasi : Suara dasar paru kanan kiri vesikular normal, wheezing (-)
ronki (-)
Punggung : kifosis (-), lordosis (-), skoliosis (-), nyeri ketok kostovertebra (-)
Abdomen :
Inspeksi : hernia umbilikalis (-), asites (-), strie (-), lesi (-)
Auskultasi : bisung usus (+) normal
4
Palpasi : nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : timpani
Genitalia : Tidak dilakukan
Anorektal : Tidak dilakukan
Ekstremitas :
Superior : Edema (-/-), clubbing finger (-/-), akral dingin (-/-)
Inferior : Edema (-/-), clubbing finger (-/-), akral dingin (-/-)
5. Status Lokalis : --
C. Pemeriksaan Penunjang:
Pasien sudah pernah memeriksakan pemeriksaan gula darah, kolesterol, asam urat. Terakhir pasien memeriksakan sudah 8 bulan lalu.
BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga : Tn. Heriyanto (64 tahun)b. Identitas Pasangan : Ny. Parti (61 tahun)c. Struktur Komposisi Keluarga
Tabel 1. Anggota keluarga yang tinggal serumah
No Nama Kedudukan dalam Keluarga
Gender Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan Tambahan
Penghasilan
1. Tn. Heriyanto
Kepala keluarga L 64tahun
SMA Pensiun Pasien
2. Ny.Nani Istri P 57 tahun
SMA Ibu Rumah Tangga
-
3. Tn. Syarif Anak L 33 tahun
S1 Karyawan Swasta
Turut bantu membiayai keluarga
Rp. 6.000.000 /bulan
4. Tn. Budi Anak L 29 tahun
S1 Karyawan Swasta
Turut bantu membiayai keluarga
Rp.8.000.000/bulan
5. Tn. Iwan Anak L 24 tahun
- - - -
5
2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidupa. Lingkungan tempat tinggal
Tabel 2. Lingkungan tempat tinggal
Status kepemilikan rumah : menumpang/kontrak/hibah/milik sendiri
Daerah perumahan : : kumuh/padat bersih/berjauhan/mewahKarakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan
Luas rumah :14 x 10 m2 Pasien tinggal di rumah milik sendiri yang memenuhi standar rumah sehat dengan jumlah penghuni tiga orang yang terdiri dari keluarga inti.
Jumlah penghuni dalam satu rumah : 3 orangLuas halaman rumah : tidak adaTidak bertingkatLantai rumah dari : keramikDinding rumah dari : tembokJamban keluarga : adaTempat bermain : tidak adaPenerangan listrik : Ketersediaan air bersih :adaTempat pembuangan sampah :ada
DENAH
b. Kepemilikan barang-barang berharga :Dua buah ACSatu buah kipas anginDua buah televisiSatu buah kompor gasTiga tempat tidur
3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluargaa. Sebutkan jenis tempat berobat : Puskesmasb. Balita :KMS (-)c. Asuransi/Jaminan kesehatan : -
4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)
6
Tabel 3. Pelayanan kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai pusat
pelayanan kesehatan
Jalan kaki
Angkot
Kendaraan Pribadi
Jarak yang dekat, selain
itu pasien juga merasa
puas dengan pelayanan
di puskesmas
Tarif Pelayanan
kesehatan
Sangat mahal
Mahal
Terjangkau
Murah
Gratis
Pasien merasa senang
berobat di puskesmas
karena biaya sangat
murah
Kualitas pelayanan
kesehatan
Sangat Memuaskan
Memuaskan
Cukup Memuaskan
Tidak memuaskan
Pasien merasa puas
dengan pelayanan dokter
dan staf puskesmas
5. Pola Konsumsi Makanan Keluargaa. Kebiasaan makan :
Keluarga Ny. Heriyanto biasa makan tiga kali sehari dengan lauk yang bervariasi. Ny. Parti biasa masak untuk keluarga. Biasanya Ny. Nani memasak ikan goring disertai menu daging sapi dan tahu tempe serta telur dan buah-buahan.
Menerapkan pola gizi seimbang :Ny. Pari mengerti sedikit mengenai pola gizi seimbang dan mengerti bahwa
membatasi garam diperlukan bagi Ny. parti yang mengidap hipertensi namun seringkali dilarang oleh Tn. Heriyanto.
6. Pola Dukungan Keluargaa. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga :
Pasien mengerti bahaya penyakit Hipertensi. Pasien mengatakan akan rajin kontrol tekanan darahnya setiap dua minggu sekali dan akan rutin minum obat. Anak-anaknya tidak keberatan untuk membantu biaya pengobatan
b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga :Pasien memiliki kebiasaan makan daging dan garam tinggi. Meski
keluarganya mencoba untuk membatasi konsumsi makanan tersebut, pasien seringkali marah dan memaksa untuk tetap diberi makanan seperti biasa.
B. Genogram
7
1. Bentuk keluarga :Keluarga ini terdiri dari tiga generasi dengan tiga kepala keluarga yaitu Tn.
Heriyanto, anaknya Tn. Syarif dan Tn. Budi. Tn. Syarif memiliki dua orang anak yang tinggal dengannya. Tn. Budi memiliki satu orang anak yang tinggal dengannya.
2. Tahapan siklus keluarga :Tahapan siklus keluarga Tn. Heriyanto termasuk dalam tahap keluarga usia
lanjut (Family in After Life). Dimana masalah pada tahapan siklus keluarga ini adalah :- Medis : Katarak.- Emosional dan sosial : -
Ny. Parti terlahir dari pasangan Tn. M (almarhum) dan Ny. S (almarhumah). Tn. M meninggal karena sudah tua. Tn. Andri merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Ny. Pmemiliki seorang istri bernama Ny. Nani yang tidak mengidap penyakit hipertensi maupun DM tapi mengidap osteoartritis. Dari pernikahan Tn. Heriyanto dan Ny. Parti memiliki tiga anak laki-laki bernama Tn. Syarif, Tn. Budi dan Tn. Iwan
3. Family map (gambar)
Keterangan :
: laki-laki : perempuan
: laki-laki (meninggal) : perempuan (meninggal)
: laki-laki (meninggal dan mengidap penyakit) : perempuan (mengidap penyakit)
-------- : anggota keluarga serumah : garis keturunan
C. Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga
Semenjak didiagnosa hipertensi, pasien mencoba mencari penjelasan mengenai penyakitnya. Mulai dari pengobatan hingga hal-hal yang dapat memperburuk penyakitnya. Pasien juga mengerti komplikasi dari penyakit hipertensi yang tidak terkontrol dapat mengarah kepada penyakit jantung dan stroke. Gaya hidup yang dijalani pasien relatif sehat karena anggota keluarga dan pasien sendiri senang berolahraga dan
8
menjaga kesehatan serta langsung berobat jika sakit. Pasien sulit menghentikan kebiasaan makan daging dan garam tinggi meski kadang sudah dilarang oleh keluarga.
D. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal :a. Pasien mengeluh nyeri kepala dan tengkuk terasa kakub. Harapan berobat adalah untuk sembuh c. Perhatian dari keluarga sangat dibutuhkan guna kesembuhan penyakit pasien,
untuk itu diperlukan kerjasama dan komunikasi yang baik antar anggota keluarga demi kesembuhan pasien
d. Yang diharapkan sebagai pasien adalah kesembuhan. Hal ini dapat terwujud bila pola makan diatur dan pasien dapat bekerja sama dengan keluarga dalam menahan nafsu makan daging dan garam.
2. Aspek Klinik :a. Diagnosis kerja : dari hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik, pasien
didiagnosis menderita hipertensi grade II.b. Diagnosis banding : -
3. Aspek Risiko Internal :a. Pasien berumur 61 tahun yang merupakan kelompok usia risiko tinggi
munculnya penyakit hipertensi.b. Pola makan yang sering mengonsumsi makanan daging, asin dan gurih
mempengaruhi tekanan darah pasien.
4. Aspek Psikososial Keluarga :a. Peran keluarga dalam mendukung pasien seperti mengingatkan minum obat,
mengingatkan agar rutin berobat ke Puskesmas sudah baik.b. Peran keluarga dalam membatasi asupan daging dan garam pasien sudah baik
namun kerap dilarang oleh pasien
5. Aspek Fungsional :a. Pasien masih mampu melakukan pekerjaan seperti sebelum sakit. Pasien
mampu melakukan aktivitas secara mandiri di dalam maupun di luar rumah.
E. Rencana Pelaksanaan
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan
Biaya Keterangan
Aspek personal
Menjelaskan kepada pasien :
Ny. Parti dan
Saat pasien berobat ke
Pasien paham dengan
Pasien menerima
9
- tentang penyakit yang Hipertensi dideritanya - tentang cara yang dapat dilakukan untuk mengontrolnya
keluarga Puskesmas penyakit hipertensi dan paham faktor-faktor penyebab hipertensi serta hal-hal yang dapat mengontrolnya
saran dan bersedia melakukan saran yang dianjurkan
Aspek klinik
- Memberikan obat antihipertensi (Amlodipine 1x5mg)
- Menganjurkan pasien untuk berobat rutin dan kontrol apabila obat sudah habis
Ny. Parti Saat pasien berobat ke Puskesmas dan saat kunjungan rumah.
Pasien memiliki kesadaran untuk rajin minum obat dan terjadwal untuk mengontrol tekanan darah dan pembelian obat ke puskesmas
Rp. 2000,- untuk berobat ke Puskesmas
Aspek risiko internal
- Menganjurkan untuk menerapkan pola hidup sehat dengan selalu memakan makanan bergizi seimbang dan berolahraga
Ny. Parti Saat pasien berobat ke Puskesmas dan saat kunjungan rumah.
Pola makan pasien berubah menjadi lebih bergizi. Dan pasien menjadi rajin olah raga dan menjadi lebih ceria
Aspek psiko-sosial keluarga
Menganjurkan keluarga memberi dukungan kepada pasien agar selalu menjaga kesehatannya
Tn. Parti keluarga
Saat pasien berobat ke Puskesmas dan saat kunjungan rumah.
Keluarga memberi perhatian lebih kepada pasien.
Aspek fungsional
Menganjurkan pasien untuk tetap produktif dengan aktivitasnya
Tn. Parti Saat pasien berobat ke Puskesmas dan saat kunjungan rumah.
Kualitas hidup pasien meningkat
F. Prognosis1. Ad vitam : ad bonam2. Ad sanasionam :ad bonam3. Ad fungsionam :ad bonam
10