Diagnosis Holistik Fix

41
STUDI KASUS PASIEN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN PADEMANGAN PERIODE 20 OKTOBER 2014 - 31 OKTOBER 2014 Oleh : LIDYA ROZA 1102009160 Kelompok 5 Pembimbing : Dr. Sugma Agung Purbowo, MARS

description

sddd

Transcript of Diagnosis Holistik Fix

Page 1: Diagnosis Holistik  Fix

STUDI KASUS PASIEN

ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN PENDEKATAN

KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN

PADEMANGAN PERIODE 20 OKTOBER 2014 - 31 OKTOBER

2014

Oleh :

LIDYA ROZA

1102009160

Kelompok 5

Pembimbing :

Dr. Sugma Agung Purbowo, MARS

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

KEPANITERAAN ILMU KEDOKTERAN KELUARGA

JAKARTA 2014

Page 2: Diagnosis Holistik  Fix

LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Hasil Studi Kasus Pasien dengan judul Anemia pada Ibu Hamil dengan

Pendekatan Kedokteran Keluarga di Puskesmas Kecamatan Pademangan

Periode 20 sampai dengan 31 Oktober 2014 telah disetujui oleh pembimbing

pada tanggal untuk di presentasikan dalam rangka memenuhi

salah satu tugas Kepaniteraan Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan

Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.

Jakarta, Oktober 2014

Pembimbing,

Dr. Sugma Agung Purbowo, MARS

Page 3: Diagnosis Holistik  Fix

KATA PENGANTAR

Assalamua`alaikum, Wr. Wb

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

dengan terselesaikannya Laporan Studi Kasus Pasien yang berjudul Anemia pada

Ibu Hamil dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Puskesmas

Kecamatan Pademangan Periode 20 Oktober 2014 sampai dengan 31

Oktober 2014. Penulis menyusun laporan ini bertujuan untuk memenuhi sebagian

tugas Kepaniteraan Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Sugma Agung Purbowo, MARS selaku dosen pembimbing

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Universitas YARSI yang telah

membimbing dan memberi masukan yang bermanfaat.

2. DR. dr. Artha Budi Susila Duarsa, M.Kes selaku dekan dan

staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Universitas YARSI.

3. Rifda Wulansari, SP, M.Kes selaku koordinator Kepaniteraan Ilmu

Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

4. Dr. Dini Widianti, M.KK  sebagai sekretaris Kepaniteraan Ilmu Kesehatan

Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

5. Dr. Citra Dewi, M.Kes  selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu

Kedokteran Keluarga Universitas YARSI.

6. Dr. Dian Mardhiyah, M.KK  selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu

Kedokteran Keluarga Universitas YARSI.

7. Dr. H. Sumedi Sudarsono, M.PH selaku staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan

Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

8. Dr. Fathul Jannah, M.Si selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran

Keluarga, Fakultas Kedokteran Universitas YARSI. 

9. Dr. Erlina Wijayanti, MPH selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu

Kedokteran Keluarga, Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

10. Dr. Yusnita selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga,

Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

Page 4: Diagnosis Holistik  Fix

11. Dr. Siti Rakhmi selaku Kepala Puskesmas Kecamatan Pademangan,

Jakarta Utara yang telah membimbing dan memberi masukan yang

bermanfaat selama berada di Puskesmas Kecamatan Pademangan.

12. Seluruh staf & tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Pademangan,

Jakarta Utara yang telah memberikan bimbingan dan data kepada penulis

untuk kelancaran proses penulisan laporan 

13. Seluruh staf kepanitraan Ilmu Kesehatan Masyarakat

14. Kepada orang tua dan teman-teman sejawat Fakultas Kedokteran

Universitas YARSI.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Studi Kasus Pasien ini

masih banyak terdapat kekurangan. Oleh sebab itu kami mengharapkan saran serta

kritik yang dapat membangun dalam Laporan Studi Kasus Pasien ini untuk

perbaikan di kemudian hari. Semoga laporan diagnosis holistik ini dapat berguna

dan bermanfaat bagi kita semua baik sekarang maupun dihari yang akan datang.

Amin.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Jakarta, Oktober 2014

Penulis

Page 5: Diagnosis Holistik  Fix

BERKAS PASIEN

A. Identitas Pasien

Nama : Ny. L

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 20 tahun

Anak ke : 2 dari 4 bersaudara

Status : Menikah

Alamat : Jl. Budi Mulya 2 Rt 05/Rw 02 Kelurahan Pademangan

Barat, Kecamatan Pademangan

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Pendidikan : SMP

Agama : Islam

Suku : Sunda

No.Rekam medis : 669-1-2014

Puskesmas : Puskesmas Pademangan

Tanggal berobat : 27 Oktober 2014

B. Anamnesa

Autoanamnesa dilakukan pada tanggal 27 Oktober 2014 :

1. Keluhan Utama

Pasien G1P0A0 hamil 34 minggu datang untuk kontrol kehamilan.

2. Keluhan Tambahan

Os mengeluh sering mual yang disertai penurunan nafsu makan dan badan

terasa cepat lelah.

3. Riwayat Penyakit Sekarang

G1P0A0 merasa hamil 34 minggu datang ke Puskesmas Pademangan

untuk kontrol kehamilan trimester ke III. Pasien mengeluh sering

merasakan mual sehingga nafsu makan semakin berkurang pada akhir

– akhir ini, dan makanan yang masuk hanya sedikit sehingga tidak

jarang makanan yang sudah dimakan terasa ingin dimuntahkan. Os

Page 6: Diagnosis Holistik  Fix

juga merasakan badan sering terasa lemas dan terkadang os

merasakan nyeri pada ulu hati. Pasien mengaku jarang mengkonsumsi

sayur - sayuran karena pasien sama sekali tidak menyukai sayuran

terutama sayuran yang berwarna hijau seperti bayam dan lain-lain.

Pasien juga mengaku jarang memakan buah-buahan karena pasien

juga tidak terlalu menyukai buah, hanya beberapa jenis buah yang

pasien suka yaitu kelengkeng dan apel. Selama kehamilan pasien rutin

kontrol di bidan Puskesmas Pademangan Barat. Keluhan mules –

mules yang sering dan kuat belum dirasakan pasien. Pasien khawatir

keluhan ini menjadi semakin berat. Pasien merasa sakit yang diderita saat

ini tidaklah berat dan dapat sembuh dengan pertolongan dokter.

Pasien berharap dapat sembuh sempurna dari penyakit yang

dideritanya serta mendapat informasi yang cukup tentang penanganan dan

pencegahan terhadap penyakitnya.

Riwayat Obstetri : Hamil ini

Riwayat Pernikahan : ♀ : 20 th, SMP, IRT

♂ : 24 th, SMP, Karyawan swasta

HPHT : 21 Februari 2014

TP : 28 November 2014

TUK : 34-35 minggu

4. Riwayat Penyakit Dahulu

a. Riwayat hipertensi : disangkal

b. Riwayat DM : disangkal

c. Riwayat penyakit TBC : disangkal

d. Riwayat penyakit Ginjal : disangkal

e. Riwayat asma : disangkal

f. Riwayat penyakit jantung : disangkal

g. Riwayat alergi obat : disangkal

Page 7: Diagnosis Holistik  Fix

5. Riwayat Penyakit Keluarga

Pasien mengaku di keluarga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit yang

sama seperti pasien.

6. Riwayat Sosial Ekonomi

Biaya hidup pasien dan anggota keluarga diperoleh dari penghasilan

suaminya yang bekerja sebagai Karyawan swasta. Penghasilan suaminya

Rp.1.500.000,- /bulan. Jumlah tersebut dirasakan kurang cukup untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pasien tidak bekerja, pasien hanya Ibu

Rumah Tangga.

7. Riwayat Kebiasaan

a. PNC : Di bidan Puskesmas Pademangan Barat

b. Vaksin : TT 2x di bidan, TT1 pada usia kehamilan 20 minggu, TT2

28 minggu

c. KB : ( - )

C. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik tanggal 27 Oktober 2014 :

1. Keadaan Umum : Tampak sakit ringan

Kesadaran : Compos Mentis

2. Vital Sign

- Tekanan darah : 90/70 mmHg

- Nadi : 78 x/menit

- Respirasi : 20 x/menit

- Suhu : 36,3 0 C

3. Status Generalis

- Berat badan : 70 kg

Page 8: Diagnosis Holistik  Fix

- Tinggi badan : 160 cm

- Lila : 25 cm

- Kepala : Bentuk oval, simetris

- Rambut : Hitam, tumbuh lebat

- Mata : Konjungtiva anemis (+), sklera ikterik (-),

pupil

bulat, isokor

- Hidung : Septum tidak deviasi, tidak terdapat sekret

- Telinga : tidak terdapat sekret

- Mulut : Bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor,

tonsil T1-T1

- Leher : tidak teraba pembesaran KGB

- Paru-paru

Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri

Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris kanan dan kiri

Perkusi : Sonor seluruh paru, peranjakan paru-hati (+)

Auskultasi : Vesikuler kanan dan kiri, rhonki (-), wheezing (-)

- Jantung

Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat

Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V linea midklavikula

sinistra

Perkusi : Batas jantung normal, tidak terdapat pembesaran

jantung

Auskultasi : Bunyi jantung I dan II normal, tidak terdapat

murmur

- Abdomen

Inspeksi : Cembung simetris, kelainan kulit (-), Pelebaran

vena (-)

Auskultasi : Bising usus normal

Palpasi : Hepar dan Lien sulit dinilai

- Genitalia : Tidak diperiksa

Page 9: Diagnosis Holistik  Fix

- Ekstrimitas : Akral hangat, edema (- ), sianosis (-)

4. Status Lokalis : Status Obstetrik

• Pemeriksaan Luar

Kepala/Muka : Chloasma gravidarum (+)

Thorax : Hiperpigmentasi areola mamae dan papilla mamae

(+)

Papila mammae menonjol, colustrum (+)

Abdomen : Membesar, striae gravidarum

Tinggi Fundus : 32 cm

Lingkar Perut : 121 cm

Letak Anak : Pu-Ka, presentasi terbawah kepala

DJJ : 130 - 135x/menit

His : (-)

• Inspekulo

Tidak dilakukan

• Pemeriksaan fornises

Tidak dilakukan

• Pemeriksaan dalam

Vulva : Tidak ada kelainan

Vagina : Tidak ada kelainan

Vaginal Thoucher : Tidak dilakukan

• Pemeriksaan panggul

Tidak dilakukan

D. Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium :

Hb : 8,5 mg/dl

Leukosit : 11.400/mm3

Trombosit : 396.000/mm3

Hematokrit : 29 %

Eritrosit : 4,40 juta/µl

Page 10: Diagnosis Holistik  Fix

E. Penatalaksanaan

Non farmakologi : Menyarankan agar pasien makan makanan bergizi

yang mengandung zat besi, vitamin dan asam folat serta istirahat yang

cukup. Rujuk ke bagian gizi.

Farmakologi : Sulfas Feros 2 x 1 tablet

BERKAS KELUARGA

A. Profil Keluarga

1. Karakteristik Keluarga

a. Identitas Kepala Keluarga

Nama : Tn. I

Jenis kelamin : Laki-laki

Umur : 24 tahun

Status : Menikah

Alamat : Jl. Budi Mulya 2 Rt 05/Rw 02 Kelurahan

Pademangan Barat, Kecamatan Pademangan

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Karyawan Swasta

b. Identitas Pasangan

Nama : Ny. L

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 20 tahun

Status : Menikah

Alamat : Jl. Budi Mulya 2 Rt 05/Rw 02 Kelurahan

Pademangan Barat, Kecamatan Pademangan

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Page 11: Diagnosis Holistik  Fix

c. Struktur Komposisi Keluarga : The dyad family

Keluarga terdiri atas Tn. I sebagai kepala keluarga dan Ny. L sebagai

istri, sudah menikah sejak 1 tahun yang lalu. Ny. L saat ini sedang

mengandung anak pertama mereka. Keluarga Tn. I hanya tinggal

bersama istri di kontrakannya. Penghasilan Tn. I sebesar Rp.

1.500.000 / bulan yang digunakan untuk kebutuhan makan dan

kebutuhan rumah tangga sehari-hari.

Tabel 1. Anggota Keluarga yang Tinggal serumah

No Nama Status

keluarga

Gender Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan

Tambahan

1 Tn. I Kepala

Keluarga

L 24 thn SMP Karyawan

swasta

Tn. I selaku

ayah pasien,

berperan

sebagai kepala

keluarga yang

bertugas

memberi

nafkah dan

pengambil

keputusan di

keluarga.

2 Ny. L Istri P 20 thn SMP Ibu rumah

tangga

Ny. L selaku

ibu pasien

berperan

sebagai ibu

rumah tangga

d. Fungsi Keluarga

1. Biologis :

Page 12: Diagnosis Holistik  Fix

- Untuk meneruskan keturunan

- Memelihara dan membesarkan anak

- Memenuhi kebutuhan gizi kleuarga

- Memelihara dan merawat anggota keluarga

2. Psikologis :

- Memberikan kasih saying dan rasa aman

- Memberikan perhatian kepada anggota keluarga

- Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga

- Memberikan identitas keluarga

3. Sosial :

- Membina sosialisasi pada anak

- Membina norma-norma tingkah laku sesuai tingkat

perkembangan anak

- Meneruskan nilai-nilai keluarga (kasih sayang, budi pekerti,

tolong menolong)

4. Ekonomi :

- Mencari sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan

keluarga

- Pengaturan dan penggunaan penghasilan keluarga

- Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa yang

akan datang misalnya pendidikan anak, jaminan hari tua.

5. Pendidikan :

- Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan,

ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat

dan minat yang dimiliki.

- Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan

datang dalam memenuhi perannya sebagai orang dewasa.

- Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat

perkembangannya.

2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup

Page 13: Diagnosis Holistik  Fix

a. Lingkungan tempat tinggal

Tabel 2. Lingkungan Tempat Tinggal

Status kepemilikan rumah: Kontrakan

Daerah perumahan: Padat

Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan

Luas rumah : 5 x 4 m2

Keluarga tinggal di sebuah

kontrakan yang terletak di

lingkungan padat penduduk.

Rumah tersebut kurang cukup

nyaman untuk ditempati oleh

anggota keluarga serta tidak

memenuhi syarat - syarat

rumah sehat.

Jumlah penghuni dalam satu rumah : 2 orang

Luas halaman rumah : tidak ada

Bertingkat/tidak bertingkat : tidak bertingkat

Lantai rumah terbuat dari : ubin

Dinding rumah terbuat dari : tembok

Jamban keluarga : ada

Tempat bermain : tidak ada

Penerangan listrik : 100 watt

Air bersih : ada (PAM)

Tempat pembuangan sampah : ada

a. Kepemilikan Barang-Barang Berharga

Ny. L memiliki beberapa barang elektronik di rumahnya antara lain

yaitu, satu buah televisi berwarna, satu buah kipas angin, satu buah

penghangat nasi, satu buah kompor gas. Kemudian, keluarga Tn. I juga

memiliki satu buah sepeda motor yang biasa digunakan oleh Tn. I untuk

bekerja.

b. Denah Rumah

Page 14: Diagnosis Holistik  Fix

3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga

a. Perilaku terhadap sakit dan penyakit

Jika ada salah satu anggota keluarga Tn. I yang sakit, maka Tn. I akan

membeli obat warung terlebih dahulu

b. Perilaku terhadap pelayanan kesehatan

Keluarga Tn. I tidak memiliki jaminan kesehatan

c. Perilaku terhadap makanan

Keluarga Tn. I mempunyai kebiasaan makan sebanyak dua sampai tiga

kali sehari. Makanan yang dimakan oleh keluarga Tn. I didapatkan dari

membeli lauk di warung, terkadang dimasak sendiri oleh Istrinya.

d. Perilaku terhadap lingkungan kesehatan

Apabila tidak membaik, maka Tn. I akan membawa keluarganya yang

sakit tersebut ke Puskesmas.

4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

Tabel 3. Pelayanan Kesehatan

Faktor Keterangan Kesimpulan

Cara mencapai pusat Kendaraan pribadi Keluarga Tn. I berobat ke

U

Page 15: Diagnosis Holistik  Fix

pelayanan kesehatanatau angkutan

umum

puskesmas dengan

menggunakan kendaraan

pribadi miliknya (motor) atau

angkutan umum. Menurut Tn.

I tarif berobat di puskesmas

murah dan pasien puas

dengan pelayanannya.

Tarif pelayanan

kesehatanMurah

Kualitas pelayanan

kesehatanMemuaskan

5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga

a. Kebiasaan makanan

Keluarga Tn. I mempunyai kebiasaan makan sebanyak dua sampai

tiga kali sehari. Biasanya mereka makan pada pagi, siang dan malam

hari. Tetapi pada siang hari, saat Tn. I bekerja, Ny. L makan siang

sendiri di rumah bahkan lebih sering tidak makan siang. Makanan yang

dimakan oleh keluarga Tn. I didapatkan dari membeli lauk di warung,

terkadang dimasak sendiri oleh Istrinya.

Mereka membiasakan diri untuk mencuci tangan sebelum dan

sesudah makan serta merapikan dan membersihkan peralatan makan

mereka setelah selesai makan.

a. Penerapan Pola Gizi Seimbang

Untuk penerapan pola gizi seimbang Ny. L sebaiknya mengikuti

Pedoman Gizi Seimbang yang dijabarkan menjadi 13 pesan dasar,

sebagai berikut :

1. Membiasakan makan pagi (sarapan) untuk memelihara ketahanan

fisik dan meningkatkan produktivitas kerja

2. Makanlah makanan sumber karbohidrat, namun hanya setengah

dari kebutuhan energi. Membatasi energi atau sekitar 3-4 sendok

per hari. Idealnya sekitar 50-60% kebutuhan energy diperoleh dari

karbohidrat kompleks atau setara dengan 3-4 piring nasi

3. Makanlah beragam makanan sumber zat tenaga (karbohidrat), zat

pembangun (protein), serta zat pengatur (vitamin dan mineral)

Page 16: Diagnosis Holistik  Fix

4. Membaca label pada makanan yang dikemas, untuk mengetahui

komposisi bahan penyusun, gizi, serta tanggal kadaluarsa

5. Membatasi konsumsi lemak dan minyak hingga seperempat dari

kecukupan energi. Mengkonsumsi lemak hewani secara berlebihan

dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah arteri dan

penyakit jantung koroner

6. Menggunakan garam yang mengandung yodium untuk mencegah

timbulnya gangguan akibat kekurangan yodium yang dapat

menghambat perkembangan tingkat kecerdasan, penyakit gondok,

dan kretin (kerdil). Konsumsi garam dianjurkan tidak lebih dari 6

gram (1 sendok teh) per hari

7. Mengkonsumsi makanan sumber zat besi untuk mencegah anemia.

Sumber zat besi yang baik diantaranya adalah sayuran berwarna

hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging

8. Memberikan ASI ekslusif hingga bayi berumur 4 bulan, setelah itu

perlu diberikan makanan pendamping air susu ibu

9. Makan untuk memenuhi kebutuhan energi, yang dapat terpenuhi

dari tiga sumber utama, yaitu karbohidrat, protein dan lemak

10. Meminum air bersih, aman dan jumlah yang cukup, yaitu minimal

2 liter atau setara dengan 8 gelas setiap harinya

11. Menghindari konsumsi minuman berakohol

12. Mengkonsumsi makanan yang aman bagi kesehatan, yaitu bebas

dari bahan kimia dan mikroba berbahaya yang dapat menyebabkan

sakit

13. Melakukan kegiatan fisik dan olah raga secara teratur untuk

mendapatkan berat badan normal dan mengimbangi konsumsi

energi yang berlebihan

Adapun menu makanan sehari-hari yang sering dibeli oleh Ny. L

antara lain nasi, tahu, tempe, dan telur. Tetapi Ny. L lebih sering

memasak Mie instan sendiri karena menurut Ny. L makanan yang tidak

membuatnya mual dan muntah hanya Mie Instan. Sedangkan menu

lainnya seperti daging dan sayur- sayuran jarang sekali dikonsumsi,

Page 17: Diagnosis Holistik  Fix

dikarenakan setiap mengkonsumsi sayur- sayuran atau pun susu Ny. L

selalu memuntahkannya kembali. Pola gizi seimbang belum diterapkan

pada keluarga Ny. L. Ny. L pun jarang memakan buah-buahan karena

Ny. L tidak terlalu suka makan buah.

Pola makan pasien selama 3 hari terakhir sebagai berikut :

Tanggal : 24 Oktober 2014

Pagi :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Bubur

Ayam

175 kkal

50 kkal

4 gr

7 gr

40 gr

0 gr

0 gr

2 gr

Jumlah : 225 kalori

Siang :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Mie instan 360 kkal 8 gr 45 gr 16 gr

Jumlah : 360 kalori

Makanan camilan :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Chiki 80 kkal 1 gr 8 gr 3 gr

Jumlah : 80 kalori

Page 18: Diagnosis Holistik  Fix

Tanggal 25 Oktober 2014

Pagi :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Mie instan 360 kkal 8 gr 45 gr 16 gr

Telor rebus 162 kkal 12,8 gr 11,5 gr 0,7 gr

Jumlah : 522 kalori

Siang :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Nasi putih 435,9 kkal 6,8 gr 78,9 gr 0,7 gr

Ayam goreng 83,36 kkal 21,11 gr 0 gr 62,25 gr

Jumlah : 519, 26 kalori

Malam :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Mie instan 360 kkal 8 gr 45 gr 16 gr

Tempe goreng 162 kkal 18,3 gr 12,7 gr 9,0 gr

Jumlah : 400 kalori

Page 19: Diagnosis Holistik  Fix

Tanggal : 26 Oktober 2014

Pagi :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Bubur

Ayam

175 kkal

50 kkal

4 gr

7 gr

40 gr

0 gr

0 gr

2 gr

Jumlah : 225 kalori

Siang :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Nasi putih 435,9 kkal 6,8 gr 78,9 gr 0,7 gr

Telor rebus 162 kkal 12,8 gr 11,5 gr 0,7 gr

Jumlah : 597,9 kalori

Malam :

Menu Kalori Protein Karbohidrat Lemak

Nasi putih 435,9 kkal 6,8 gr 78,9 gr 0,7 gr

Tempe goreng 162 kkal 18,3 gr 12,7 gr 9,0 gr

Jumlah : 597,9 kalori

Cara untuk menghitung berat badan ideal saat hamil, menurut Arsyad Rahim

Ali (2009) adalah:

Page 20: Diagnosis Holistik  Fix

BBIH = BBI + ( UH x 0,35 )

BBI = (TB – 100 ) = 160 – 100 = 60 kg, maka:

BBIH = 60 + ( 34 x 0,35 ) = 71.9 kg

Kebutuhan Kalori Basal (BEE) berdasarkan rumusan Harris Bennedict

adalah:

BEE= 655 + (9,6 x BBIH) + (1,7 x TB) - (4,7 x U)

BEE= 655 + (9,6 x 71.9) + (1,7 x 160) – (4,7 x 20)

BEE= 655 + 690.24 + 272 – 94 = 1523.24 kalori

Kebutuhan Zat Gizi :

a . Protein 10% dari total kalori

= ( 10% X 1523.24) : 4 = 38 gr

b. Lemak 20% dari total kalori

= ( 20% X 1523.24) : 9 = 34 gr

c. Karbohidrat, sisa dari total kalori dikurangi prosentasi protein dan lemak

= ( 70% X 1523.24) : 4 = 266 gr

Interpretasi terhadap food recall pasien:

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa Ny. L mendapat total kalori per hari :

Tanggal 24 Oktober 2014 : 665 kkal

Tanggal 25 Oktober 2014 : 1441,26 kkal

Tanggal 26 Oktober 2014 : 1420,8 kkal

Total kalori : 665 + 1441,26 + 1420,8 / 3 = 1175,68 kalori

Setelah menghitung jumlah BBI, kebutuhan energi/kalori serta kebutuhan zat gizi pada pasien, juga dengan melihat food recall pasien selama 3 hari sebelum datang ke puskesmas maka dapat disimpulkan bahwa setiap harinya menu makan pasien kurang memenuhi jumlah energi/kalori yang dibutuhkan setiap harinya.

6. Pola Dukungan Keluarga

a. Faktor Pendukung Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga

Page 21: Diagnosis Holistik  Fix

Tn. I selalu memberikan perhatian yang baik terhadap Ny. L. Setiap

kali Ny. L mengeluhkan tentang kehamilannya, Tn. I selalu

menyarankan istrinya tersebut untuk segera memeriksakan diri ke bidan

di Puskesmas. Tn. I selalu meluangkan waktu untuk mengantarkan Ny.

L ke Puskesmas walaupun terkadang Ny. L pulang ke kontrakannya

sendiri dengan menggunakan angkutan umum dikarenakan Tn. I harus

segera memulai pekerjaannya.

b. Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga

- Kurangnya penghasilan keluarga, sehingga tidak memenuhi

kebutuhan sehari-hari.

B. Genogram

1. Bentuk Keluarga: Keluarga inti

Bentuk keluarga ini adalah keluarga Dyad Nuclear, dimana dalam

keluarga ini hanya terdapat suami dan istri tanpa anak (anak masih didalam

kandungan).

2. Tahapan Siklus Keluarga

Menurut Duvall (1967), keluarga Tn. I berada pada tahapan siklus

keluarga yang pertama, yaitu tahap ini dimulai ketika pasien dan suami

menikah untuk membentuk keluarga baru dan perpindahan dari keluarga

asal atau status lajang ke hubungan baru yang intim. Pernikahan dari

sepasang insan menandai dimulainya keluarga baru. Ketika dua orang

diikat dalam satu pernikahan, maka mereka membangun satu kehidupan

bersama yang baru. Bersama-sama mereka menciptakan rutinitas baru yang

sebelumnya dikompromikan bersama, dan memelihara rutinitas tersebut.

Membangun perkawinan yang saling memuaskan juga berarti

menyesuaikan diri dengan perbedaan-perbedaan yang ada, jangan sampai

terjadi konflik. Untuk mencegah konflik, perlu dikembangkan sikap

empati, saling mendukung, serta komunikasi secara terbuka dan sopan.

Adapun tugas perkembangan pada tahapan ini yaitu:

a. Membangun perkawinan yang saling memuaskan.

Page 22: Diagnosis Holistik  Fix

b. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.

c. Keluarga Berencana.

3. Family Map

C. Identifikasi Permasalahan yang Didapat dalam Keluarga

Ada beberapa permasalahan yang dapat ditemukan pada keluarga ini yaitu :

1. Masalah dalam organisasi keluarga : Pasien merupakan anak bungsu di

keluarganya, keluarga pasien lainya sangat jauh rumahnya, sehingga pasien

kurang mendapat perhatian.

2. Masalah dalam fungsi biologis : Pola makan yang tidak teratur serta

makanan kurang sehat dan bergizi.

3. Masalah dalam fungsi psikologis : karena pasien adalah anak bungsu,

sehingga sifat kekanak – kanakannya masih terbawa.

4. Masalah lingkungan : Lingkungan disekitar rumah yang kurang

mendukung untuk kesehatan kehamilan pasien, dimana pasien tinggal di

Page 23: Diagnosis Holistik  Fix

lingkungan yang padat penduduk serta kurang bersih, sehingga sirkulasi

udara dan higine rumah pasien kurang baik.

5. Masalah perilaku kesehatan : Pasien dan suami cukup mengerti akan

pentingnya kesehatan kehamilan, dan pasien rutin memeriksakan

kehamilannya di Puskesmas.

D. Diagnosis Holistik

1. Aspek Personal

- Alasan Datang : Pasien datang berobat ke puskesmas karena

keinginan dari diri sendiri yang menginginkan pemeriksaan terhadap

kehamilan pertamanya.

- Kekhawatiran : Pasien sangat mengkhawatirkan pengaruh

makannya yang tidak teratur terhadap tumbuh kembang dari anak

dikandungannya.

- Harapan : Pasien berharap dapat mengetahui pengaruh gizi

ibu hamil yang kurang terhadap kandungannya, serta pasien ingin

mengetahui kondisi kehamilannya tersebut.

- Persepsi Penyakit : Pasien merasa sakit yang diderita pasien tidaklah

berat dan dapat sembuh dengan pertolongan dokter.

2. Aspek Klinik

Berdasarkan hasil anamnesa, pasien datang dengan keluhan sering merasa

mual, badan terasa lemas dan nafsu makan dirasakan berkurang. Saat ini

pasien hamil trimester ke III, sehingga harus mendapat perhatian khusus

terhadap bayi dalam kandungannya.

Sedangkan dari Pemeriksaan Fisik didapatkan konjungtiva terlihat

anemis, lain – lain dalam batas normal. Dari hasil laboratorium,

didapatkan kadar Hb yang rendah, (dibawah normal) yaitu 8,5 mg/dl.

Sehingga dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

penunjang dapat disimpulkan bahwa :

- Diagnosis Kerja : G1P0A0 Gravida 34-35 minggu dengan Anemia

- Diagnosis Banding : -

3. Aspek Resiko Internal

Page 24: Diagnosis Holistik  Fix

Penyakit Anemia pada Kehamilan dapat dipengaruhi oleh faktor internal

antara lain adalah pola makan Ny. L yang kurang baik. Ny. L memiliki

kebiasaan hanya memasak Mie Instan hampir setiap hari. Ny. L cenderung

bermalas – malasan untuk makan. Ny. L lebih memilih untuk membeli

jajanan diluar. Karena sudah terbiasa dengan keadaan ini, menyebabkan

berkurangnya nafsu makan selama kehamilan. Selain itu, Ny. L jarang

mengkonsumsi buah-buahan karena kurang suka mengkonsumsi buah-

buahan.

4. Aspek Psikososial Keluarga

Faktor yang menghambat kesembuhan pasien, Ny. L hanya tinggal berdua

dengan suaminya. Sedangkan faktor yang dapat mendukung kesembuhan

pasien yaitu, adanya usaha dari pasien dan keluarga pasien baik secara

moral dan materi untuk kesembuhan Ny. L.

5. Aspek Fungsional

Secara aspek fungsional, pasien dapat digolongkan pada tingkat ke 5

berdasarkan urutan Ecog, yaitu pasien masih dapat melakukan aktivitas

sehari-harinya tanpa bantuan orang lain.

Page 25: Diagnosis Holistik  Fix

E. Rencana Pelaksanaan

Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan Biaya Keterangan

Aspek

Personal

Mengedukasi pasien dan keluarga

tentang penyakit yang dideritanya

yakni Anemia dalam kehamilan

(definisi, penyebab, gejala,serta

cara penanganannya)

Mendampingi atau mengingatkan

pasien untuk berobat ke dokter dan

periksa kesehatan dan kehamilan

secara rutin.

Mengingatkan pasien untuk

menghabiskan suplemen penambah

darah yang telah diresepkan.

Mengedukasi dan mengingatkan

pasien untuk mengonsumsi jenis

buah-buah yang kaya akan nutrisi

Pasien dan

keluarga

pasien

Pada saat

kunjungan

ke rumah

Pasien dapat memahami

dengan baik tentang penyakit

yang sedang dideritanya

sehingga di kemudian hari ia

dapat mengupayakan

pencegahan untuk

penyakitnya.

Pasien rutin memeriksakan

kehamilannya.

Pasien menjaga pola makan.

Pasien bersedia

Page 26: Diagnosis Holistik  Fix

ibu hamil.

Aspek

Klinik

Pemberian suplemen zat besi

sebanyak dua tablet setiap harinya.

Pasien Puskesmas Pasien dapat minum suplemen

dengan teratur dan kontrol

kembali ke Puskesmas sesuai

dengan waktunya.

Pasien bersedia

Aspek

Risiko

Internal

Mengedukasi pasien bahwa salah

satu penyebab dari penyakit yang

dideritanya saat ini adalah asupan

gizi yang kurang.

Mengedukasi pasien tentang

makanan bergizi yang diperlukan

selama kehamilan.

Pasien Puskesmas Pasien dapat mengkonsumsi

makanan-makanan yang

bergizi selama kehamilan yaitu

karbohidrat, protein hewani

dan nabati, sayuran, buah dan

susu. Terlebih lagi mulai

mengonsumsi daging dan

sayuran yang menurut

pengakuan pasien, pasien

jarang mengonsumsi.

Pasien

bersedia

Page 27: Diagnosis Holistik  Fix

Aspek

Psikososial

Keluarga

Mengedukasi suami dan keluarga

pasien agar dapat selalu

memperhatikan pasien dan

kehamilannya.

Pasien dan

keluarga

pasien

Pada saat

kunjungan

ke rumah

Keluarga memberi perhatian

lebih kepada pasien.

Pasien meminum suplemen

dan kontrol kehamilan secara

teratur.

Pasien dan

keluarga

bersedia

Aspek

Fungsional

Pasien melakukan aktivitas seperti

biasanya, namun tetap menjaga

kondisi dan jangan terlalu lelah.

Mengingatkan untuk makan teratur

serta makan makanan dengan gizi

seimbang.

Pasien Puskesmas Aktivitas tetap dilakukan dan

kehamilan pasien terjaga

dengan baik.

Pasien

bersedia

Page 28: Diagnosis Holistik  Fix

Mengingatkan pasien agar istirahat

yang cukup setiap harinya.

Page 29: Diagnosis Holistik  Fix

F. Prognosis

1. Ad vitam : ad bonam2. Ad sanasionam : ad bonam3. Ad fungsionam : ad bonam