Holistik Komprehensif.edit

38
PENGELOLAAN ANAK DENGAN PENDEKATAN HOLISTIK KOMPREHENSIF PENDAHULUAN Setiap anak adalah individu yang unik, karena faktor bawaan dan lingkungan yang berbeda, maka pertumbuhan dan pencapaian kemampuan perkembangannya juga berbeda, tetapi tetap akan menuruti patokan umum. Sehingga diperlukan kriteria sampai seberapa jauh keunikan seorang anak tersebut, apakah masih dalam batas-batas normal atau tidak. Yang dimaksud normal dalam arti medis yaitu apabila pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun intelek dan kepribadian berlangsung harmonis yang meningkat dan dapat diramalkan kecepatan serta hasil akhirnya, sesuai dengan kemampuan genetik/bawaannya. Sedangkan yang dimaksud normal dalam arti statistik adalah apabila anak tersebut berada dalam batas 2 SD, di bawah atau di atas mean kurva sebaran normal menurut Gauss dimana seorang anak dibandingkan dengan anak sebayanya 1 . Pediatri sosial meliputi anak dalam keadaan sehat maupun sakit yang hidup di dalam lingkungan sekelompok manusia atau masyarakat dimana ia tumbuh dan berkembang. Anak mempunyai arti yang luas yang meliputi kurun masa hidup seseorang sejak konsepsi sampai dewasa matur, termasuk masa pranatal dan adolesensi 2 . Secara skematik pediatri sosial dapat digambarkan sebagai dua pendekatan ilmu kedokteran anak yang saling terkait dengan erat, yaitu pediatri klinik yang mempelajari penyakit, patologi, simptomatologi dan cara mengobatinya dan pediatri pencegahan yang

Transcript of Holistik Komprehensif.edit

Page 1: Holistik Komprehensif.edit

PENGELOLAAN ANAK DENGAN PENDEKATAN HOLISTIK KOMPREHENSIF

PENDAHULUAN

Setiap anak adalah individu yang unik, karena faktor bawaan dan lingkungan yang

berbeda, maka pertumbuhan dan pencapaian kemampuan perkembangannya juga berbeda, tetapi

tetap akan menuruti patokan umum. Sehingga diperlukan kriteria sampai seberapa jauh keunikan

seorang anak tersebut, apakah masih dalam batas-batas normal atau tidak. Yang dimaksud

normal dalam arti medis yaitu apabila pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun intelek

dan kepribadian berlangsung harmonis yang meningkat dan dapat diramalkan kecepatan serta

hasil akhirnya, sesuai dengan kemampuan genetik/bawaannya. Sedangkan yang dimaksud

normal dalam arti statistik adalah apabila anak tersebut berada dalam batas 2 SD, di bawah atau

di atas mean kurva sebaran normal menurut Gauss dimana seorang anak dibandingkan dengan

anak sebayanya 1.

Pediatri sosial meliputi anak dalam keadaan sehat maupun sakit yang hidup di dalam

lingkungan sekelompok manusia atau masyarakat dimana ia tumbuh dan berkembang. Anak

mempunyai arti yang luas yang meliputi kurun masa hidup seseorang sejak konsepsi sampai

dewasa matur, termasuk masa pranatal dan adolesensi 2.

Secara skematik pediatri sosial dapat digambarkan sebagai dua pendekatan ilmu kedokteran anak

yang saling terkait dengan erat, yaitu pediatri klinik yang mempelajari penyakit, patologi,

simptomatologi dan cara mengobatinya dan pediatri pencegahan yang meliputi aspek

pencegahan penyakit dan bagaimana mempertahankan kesehatan secara baik seperti halnya

merawat dan mengasuh bayi sejak ia dilahirkan, khususnya pada tahun pertama dimana bayi

tersebut memerlukan pemantauan yang ketat pada semua aspek kehidupannya 2.

Pediatri (ilmu kedokteran anak)

Pediatri klinik(ilmu mempelajari

penyakit)

Pediatri preventif(ilmu perawatan dan asuhan)

PEDIATRI SOSIALPEDIATRI SOSIAL

Page 2: Holistik Komprehensif.edit

PEDIATRI SOSIAL DALAM ARTI YANG LUAS 2

Pediatri sosial bukan disiplin ilmu atau teknologi yang berdiri sendiri tetapi lebih

condong sebagai suatu sikap, pandangan seorang dokter maupun semangat dalam upaya

mencegah ataupun tindakan kuratif-promotif pada seorang anak untuk mencapai kualitas

hidupnya yang optimal.

Pediatri sosial adalah semua upaya untuk kepentingan masyarakat yang berusia muda,

berperan dalam lingkup pediatri klinik maupun lingkup pediatri klinik maupun lingkup pediatri

pencegahan di masyarakat bersama orangtua anak, dokter keluarga dan siapapun sebagai

individu maupun organisasi yang bergerak dalam lingkungan anak, yang sifatnya lokal ,regional,

nasional maupun internasional.

Karena meliputi aspek klinik, yaitu meliputi penyakit, maka perlu mengetahui tentang

statistik kesehatan, yaitu pola morbiditas dan mortalitas, epidemiologi suatu penyakit, masalah

gizi anak, kelainan lahir, cedera karena kecelakaan dan adanya gangguan motorik, sensorik

maupun fisik, metoda deteksi atau penemuan kelainan secara dini dan readaptasi ke dalam

masyarakat, semuanya demi kepentingan usia muda atau anak.

Karena menyangkut juga aspek pencegahan dan asuhan, perlu mengetahui seluk beluk

tumbuh kembang anak, nutrisi anak, imunologi dan imunisasi, pengetahuan mengenai kesehatan

lingkungan, psikososial anak dan keluarganya, sistem rujukan dan metoda penyuluhan pada

orangtua anak dan masyarakat luas dan kepada semua yang berkecimpung di bidang kesehatan

anak.

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG 1

Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak,

yaitu:

1. Faktor Genetik

Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh

kembang anak. Melalui instruksi genetik yang terkandung di dalam sel telur yang telah

dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan, ditandai dengan intensitas

dan kecepatan pembelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap rangsangan, umur

pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang.

Page 3: Holistik Komprehensif.edit

Termasuk faktor genetik antara lain adalah berbagai faktor bawaan yang normal dan

patologik, jenis kelamin, suku bangsa atau bangsa. Potensi genetik yang bermutu

hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil

akhir yang optimal.

2. Faktor Lingkungan

Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi

bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan,

sedangkan lingkungan yang kurang baik akan menghambatnya. Lingkungan ini

merupakan lingkungan “ bio-fisiko-psiko-sosial” yang mempengaruhi individu setiap hari

, mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya.

a. Faktor Lingkungan Pranatal

Faktor lingkungan pranatal yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin mulai

dari konsepsi sampai lahir, antara lain adalah :

Gizi ibu

Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang

hamil, lebih sering menghasilkan bayi BBLR atau lahir mati dan jarang

menyebabkan cacat bawaan. Disamping itu dapat pula menyebabkan

hambatan pertumbuhan otak janin , anemia pada bayi baru lahir, bayi baru

lahir mudah terkena infeksi, abortus, dan sebagainya.

Mekanis

Trauma dan cairan ketuban yng kurang dapat menyebabkan kelainan bawaan

pada bayi yang dilahirkan. Demikian pula dengan posisi janin pada uterus ,

dapat menyebabkan talipes, dislokasi panggul, tortikolis kongenital, palsi

fasialis, atau kranio tabes.

Obat-obatan, Toksin/zat kimia

Pengaruh obat yang diberikan kepada ibu hamil terhadap janin sangat

tergantung pada umur kehamilan, jumlah obat, waktu dan lama pemberian.

Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap zat-zat teratogen,

misalnya obat-obatan seperti thalidomide, phenitoin, methadion, obat-obat

anti kanker dan lain sebagainya dapat menyebabkan kelainan bawaan.

Demikian pula dengan ibu hamil yang perokok berat/peminum alkohol kronis

Page 4: Holistik Komprehensif.edit

sering melahirkan bayi berat badan lahir rendah , lahir mati, cacat atau

retardasi mental.

Keracunan logam berat pada ibu hamil, misalnya karena makan ikan yang

terkontaminasi merkuri dapat menyebabkan mikrosefali atau palsi serebralis,

seperti di Jepang yang dikenal dengan penyakit Minamata.

Endokrin.

Hormon-hormon yang mungkin berperan sebagai pada pertumbuhan janin,

adalah somatotropin, hormon plasenta, hormone tiroid, insulin dan peptida-

peptida lain dengan aktivitas mirip insulin (insulin-like growth faktor/IGFs)  .

Somatropin (growth hormone) disekresi oleh kelenjar hipofisis janin sekitar

minggu ke-9. Produksinya terus meningkat sampai minggu ke-20, selanjutnya

menetap sampai lahir. Perannya belum jelas pada pertumbuhan janin. 

Hormon plasenta (human placental tactogen = hormone chorionic

somatromammotropic), disekresi oleh plasenta di pihak ibu tidak dapat masuk

ke janin. Kegunaannya mungkin dalam fungsi nutrisi plasenta.

Hormon-hormon tiroid seperti THR (Thyroid Releasing Hormon), TSH

(Thyroid Stimulating Hormon), T3 dan T4 sudah diproduksi oleh janin sejak

minggu ke-12. Pengaturan oleh hipofisis sudah terjadi pada minggu ke-13.

Kadar hormon ini makin meningkat sampai minggu ke-24, lalu konstan.

Perannya belum jelas, tetapi jika terdapat defisiensi hormon tersebut, dapat

terjadi gangguan pada pertumbuhan susunan saraf pusat yang dapat

mengkibatkan reterdasi mental. 

Insulin mulai diproduksi oleh janin pada minggu ke-11, lalu meningkat

sampai bulan ke-6 dan kemudian konstan. Berfungsi untuk pertumbuhan janin

melalui pengaturan keseimbangan glukosa darah, sintesis protein janin, dan

pengaruhnya pada pembesaran sel sesudah minggu ke-30. Sedangkan fungsi

IGFs pada janin belum diketahui dengan jelas. 

Cacat bawaan sering terjadi pada ibu diabetes yang hamil dan tidak mendapat

pengobatan pada trimester I kehamilan, umur ibu kurang dari 18 tahun/lebih

dari 35 tahun, defisiensi yodium pada waktu hamil, PKU (phenylketonuria),

dll. 

Page 5: Holistik Komprehensif.edit

Radiasi

Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu dapat menyebabkan

kematian janin, kerusakan otak, mikrosefali, atau cacat bawaan lainnya.

Misalnya pada peristiwa di Hirosima, Nagasaki, dan Chernobyl. Sedangkan

efek radiasi pada orang laki-laki, dapat mengakibatkan cacat bawaan pada

anaknya. Paparan radium dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan kelainan

pada janin seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan deformitas

anggota gerak, kelainan kongential mata, kelainan jantung.

Sebaiknya hindari penyinaran pada waktu hamil muda, karena dapat

mengkibatkan malformasi dari janin seperti mikrosefali, spina bifida dan

retardasi janin.

 Infeksi

Infeksi intrauterine yang sering menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH

(Toxoplasmosis, Rubella,Cytomegalovirus, Herpes Simplex). Sedangkan

infeksi lainnya juga dapat menyebabkan penyakit pada janin adalah varisela,

Coxsakie, Echovirus, malaria, lues, HIV, polio, campak, listeriosis, leptospira,

mikroplasma, virus influenza, dan virus hepatitis. Diduga setiap hiperpireksia

pada ibu hamil dapat merusak janin. 

Stres

Stres yang dialami ibu hamil pada waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh

kembang janin, antara lain cacat bawaan, kelainan jiwa, dan lain-lain.

Suatu kehamilan sebaiknya adalah kehamilan yang benar-benar dikehendaki. 

Imunitas

Rhesus atau ABO inkompatibilitas sering menyebabkan abortus, hidrops

fetalis, kern ikterus, atau lahir mati. Eritroblastosis fetalis timbul atas dasar

perbedaan golongan darah antara janin dan ibu sehingga ibu membentuk

antibodi terhadap sel darah merah janin, kemudian melalui plasenta masuk

dalam peredaran darah janin dan akan menyebabkan hemolisis yang

selanjutnya mengakibatkan hiperbilirubinemia dan Kern icterus yang akan

menyebabkan kerusakan jaringan otak.

Page 6: Holistik Komprehensif.edit

Anoksia embrio

Menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan pada plasenta atau tali pusat,

menyebabkan berat badan lahir rendah. Keadaan ini terdapat pada ibu hamil

dengan hipertensi, kehamilan serotinus, kehamilan dengan penyakit jantung,

ginjal, asma, diabetes melitus, dll. Ibu yang menderita toksemia pada waktu

hamil akan melahirkan bayi KMK, prematur, dan kematian intrauterin.

b. Faktor Lingkungan Perinatal

Keadaan –keadaan penting yang harus diperhatikan pada masa perinatal adalah :

Asfiksia

Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi tidak dapat bernafas secara

spontan, teratur, dan adekuat segera setelah lahir. Keadaan ini akan

mengakibatkan perubahan biokimia pada darah bayi, yang dapat

menyebabkan kematian atau kerusakan permanen pada SSP, sehingga bayi

bisa cacat seumur hidup. Akibatnya bayi-bayi ini mempunyai IQ yang lebih

rendah, bahkan ada yang menderita retardasi mental.

Trauma lahir

Trauma lahir disamping angka kematiannya tinggi, juga dapat menghambat

tumbuh kembang anak. Beberapa faktor risiko tinggi terjadinya trauma lahir,

antara lain : primi gravida, partus presipitatus, letak janin abnormal, penilaian

feto-pelvik yang meragukan, dan oligohidramnion. Demikian pula cara dan

jenis persalinan akan turut menentukan berat ringannya trauma lahir.

Hipoglikemia

Hipoglikemia bila kadar glokosa darah < 20 mg% pada BBLR atau < 30mg%

pada bayi cukup bulan. Keadaan ini dapat disertai dengan gejala klinik, dan

bila tidak diatasi dengan segera dapat menyebabkan kematian atau kerusakan

berat pada otak.

Hiperbilirubinemia

Hiperbilirubinemia akan berpengaruh buruk apabila bilirubin indirek telah

melalui sawar otak, sehingga bisa terjadi kern ikterus atau ensefalopati biliaris

yang bisa mengakibatkan atetosis disertai gangguan pendengaran dan retardasi

Page 7: Holistik Komprehensif.edit

mental di kemudian hari. Oleh karena itu semua penderita hiperbilirubinemia

dilakukan pemeriksaan berkala, baik pertumbuhan fisik, motorik,

perkembangan mental dan ketajaman pendengaran.

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

BBLR tergolong bayi dengan risiko tinggi, karen angka kesakitan dan

kematiannya tinggi. Prognosis pada tumbuh kembang anak dikelak kemudian

hari, dikatakan bahwa pada bayi KMK lebih kurang baik daripada bayi

prematur, karena pada KMK telah terjadi retardasi pertumbuhan sejak di

dalam kandungan, lebih-lebih kalau tidak mendapat nutrisi yang baik setelah

lahir.

Infeksi

Bayi baru lahir terutama BBLR sangat peka terhadap infeksi. Infeksi pada

bayi baru lahir pada umumnya mortalitasnya tinggi, sehingga pencegahan

sangat penting. Memberi kesempatan ibu untuk menyusui seawal mungkin

dan melaksanakan rawat gabung, maka morbiditas dan mortalitas perunatal

dapat diturunkan.

c. Faktor Lingkungan Postnatal

Lingkungan post natal yang mempengaruhi tumbuh kembang anak secara umum

dapat digolongkan menjadi :

Lingkungan Biologis

Ras /suku bangsa

Pertumbuhan somatik juga dipengaruhi oleh ras/suku bangsa. Bangsa kulit

putih/ras Eropa mempunyai pertumbuhan somatik lebih tinggi daripada

bangsa Asia.

Jenis kelamin

Dikatakan anak laki-laki lebih sering sakit dibandingkan anak perempuan,

tetapi belum diketahui secara pasti mengapa demikian.

 

Page 8: Holistik Komprehensif.edit

Umur

Umur yang paling rawan adalah masa balita, oleh karena pada masa itu anak

mudah sakit dan mudah terjadi kurang gizi. Disamping itu masa balita

merupakan dasar pembentukan kepribadian anak. Sehingga diperlukan

perhatian khusus. 

Gizi

Makanan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak, dimana

kebutuhan anak berbeda dengan orang dewasa, karena makanan bagi anak

dibutuhkan juga untuk pertumbuhan, dimana dipengaruhi oleh ketahanan

makanan (food security) keluarga. Ketahanan makanan keluarga mencakup

pada ketersediaan makanan dan pembagian yang adil makanan dalam

keluarga, dimana kepentingan budaya bertabrakan dengan kepentingan

biologis anggota-anggota keluarga. Satu aspek yang penting yang perlu

ditambahkan adalah keamanan pangan (food safety) yang mencakup

pembebasan makanan dari berbagai “racun” fisika, kimia, dan biologis, yang

kian mengancam kesehatan manusia. 

Perawatan kesehatan

Perawatan kesehatan yang teratur, tidak saja kalau anak sakit, tetapi

pemeriksaan kesehatan dan menimbang anak secara rutin setiap bulan, akan

menunjang pada tumbuh kembang anak. Oleh karena itu pemanfaatan fasilitas

pelayanan kesehatan dianjurkan untuk dilakukan secara komprehensif, yang

mencakup aspek-spek promotif, prevenrif, kuratif, dan rehabilitative. 

Kepekaan terhadap penyakit

Dengan memberikan imunisasi, maka diharapkan anak terhindar dari

penyakit-penyakit yang sering menyebabkan cacat atau kematian. Dianjurkan

sebelum anak berumur satu tahun sudah mendapatkan imunisasi BCG, Polio 3

kali, DPT 3 kali. Hepatitis-B 3 kali, dan campak. 

Disamping itu imunisasi, gizi juga memegang peranan penting dalam

kepekaan terhadap penyakit.

 

Page 9: Holistik Komprehensif.edit

Penyakit kronis

Anak yang menderita penyakit menahun akan terganggu tumbuh kembangnya

dan pendidikannya, disamping itu anak juga mengalami stres yang

berkepanjangan akibat dari penyakitnya. 

Fungsi metabolisme

Khusus pada anak, karena adanya perbedaan yang mendasar dalam proses

metabolisme pada berbagai umur, maka kebutuhan akan berbagai nutrient

harus didasarkan atas perhitungan yang tepat atau setidak-tidaknya memadai. 6

Hormon

Hormon-hormon yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang antara lain

adalah “growth hormone”, tiroid, hormon seks, insulin, IGFs (Insulin-like

growth factors), dan hormon yang dihasilkan kelenjar adrenal.

Somatotropin atau “growth hormone” (GH = hormon pertumbuhan)

Merupakan pengatur utama pada pertumbuhan somatik terutama pertumbuhan

kerangka. Pertambahan tinggi badan sangat dipengaruhi hormon ini. GH

merangsang terbentuknya somatomedin yang kemudian berefek pada tulang

rawan. GH mempunyai “circadian variation” dimana aktivitasnya meningkat

pada malam hari pada waktu tidur, sesudah makan, sesudah latihan fisik,

perubahan kadar gula darah dan sebagainya. 

Hormon tiroid

Hormon ini mutlak diperlukan pada tubuh kembang anak, karena mempunyai

fungsi pada metabolisme protein, karbohidrat dan lemak. Maturasi tulang juga

dibawah pengaruh hormon ini. Demikian pula dengan pertumbuhan dan fungi

otak sangat tergantung pada tersedianya hormon tiroid dalam kadar yang

cukup. Defisiensi hormon tiroid mengakibatkan retardasi fisik dan mental

yang kalau berlangsung lama, dapat menjadi permanen. Sebaliknya pada

hipertiroidisme dapat mengakibatkan gangguan pada kardiovaskular,

metabolisme, otak, mata, seksual, dll, hormon ini mempunyai interaksi dengan

hormone-hormon lain seperti somatotropin.

Glukokortikoid

Page 10: Holistik Komprehensif.edit

Mempunyai fungsi yang bertentangan dengan somatotropin, tiroksin serta

androgen, karena kortison berlebihan akan mengakibatkan pertumbuhan

terhambat/terhenti dan terjadinya osteoporosis.

Hormon-hormon seks

Terutama mempunyai peranan dalam fertilitas dan reproduksi. Pada

permulaan purbertas, hormon seks memacu pertumbuhan badan, tetapi

sesudah beberapa lama justru menghambat pertumbuhan. Androgen disekresi

kelenjar adrenal (dehidroandrosteron) dan testis (testosteron), sedangkan

estrogen terutama diproduksi oleh ovarium.

Insulin like Growth Faktors (IGFs)

Merupakan somatomedin yang kerjanya sebagai mediator GH dan kerjanya

mirip dengan insulin. Fungsinya selain sebagai mediator GH, aktifitasnya

mirip insulin, efek mitogenik terhadap kondrosit, osteoblas dan jaringan

lainnya. IGFs diproduksi oleh berbagai jaringan tubuh, tetapi IGFs yang

beredar dalam sirkulasi terutama diproduksi di hepar.

Faktor Fisik

Cuaca, Musim , Keadaan Geografis Suatu Daerah

Musim kemarau yang panjang/adanya bencana alam lainnya, dapat

berdampak pada tumbuh kembang anak antara lain sebagai akibat gagalnya

panen, sehingga banyak anak yang kurang gizi. Demikian pula gondok

endemik banyak ditemukan pada daerah pegunungan, dimana air tanahnya

kurang mengandung yodium. 

Sanitasi

Sanitasi lingkungan memiliki peran yang cukup dominan dalam penyediaan

lingkungan yang mendukung kesehatan anak dan tumbuh kembangnya.

Kebersihan, baik kebersihan perorangan maupun lingkungan memegang

peranan penting dalam timbulnya penyakit. Akibat dari kebersihan yang

kurang, maka anak akan sering sakit, misalnya diare, kecacingan, tifus

abdominalis, hepatitis, malaria, demam berdarah, dan sebagainya. Demikian

pula dengan polusi udara baik yang berasal dari pabrik, asap kendaraan atau

asap rokok, dapat berpengaruh terhadap tingginya angka kejadian ISPA

Page 11: Holistik Komprehensif.edit

(Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Kalau anak sering menderita sakit, maka

tumbuh kembangnya pasti terganggu. 

Keadaan Rumah: Struktur Bangunan, Cahaya, dan Kepadatan Hunian

Keadaan perumahan yang layak dengan konstruksi bangunan yang tidak

membahayakan penghuninya, serta tidak penuh sesak akan menjamin

kesehatan penghuninya. 

Radiasi

Tumbuh kembang anak dapat terganggu akibat adanya radiasi tinggi. 

Faktor Psikososial

Stimulasi

Stimulasi merupakan hal yang penting dalam tumbuh kembang anak. Anak

yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat

berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang/tidak mendapat

stimulasi. 

Motivasi Belajar

Motivasi belajar dapat ditimbulkan sejak dini, dengan memberikan

lingkungan yang kondusif untuk belajar, misalnya adanya sekolah yang tidak

terlalu jauh, buku-buku, suasana yang tenang serta sarana lainnya. 

Ganjaran atau Hukuman yang Wajar

Kalau anak berbuat benar, maka wajib kita memberi ganjaran, misalnya

pujian, ciuman, belain, tepuk tangan, dan sebagainya. Ganjaran tersebut akan

menimbulkan motivasi yang kuat bagi anak untuk mengulangi tingkah

lakunya. Sedangkan menghukum dengan cara-cara yang wajar kalau anak

berbuat salah, masih dibenarkan. Yang penting hukuman dilakukan secara

objektif, disertai pengertian dan maksud dari hukuman tersebut, bukan

hukuman untuk melampiaskan kebencian dan kejengkelan terhadap anak.

Sehingga anak tahu aman yang baik dan mana yang tidak baik, akibatnya akan

menimbulkan rasa percaya diri pada anak yang penting untuk kepribadian

anak kelak di kemudian hari. 

Kelompok Sebaya

Page 12: Holistik Komprehensif.edit

Untuk proses sosialisasi dengan lingkungannya anak memerlukan teman

sebaya. Tetapi perhatian dari orangtua tetap diperlukan untuk memantau

dengan siapa anak tersebut bergaul. Khususnya bagi remaja, aspek lingkungan

sebaya menjadi sangat penting dengan makin meningkatnya kasus-kasus

penyalahan obat-obat dan narkotika. 

Stres

Stres pada anak juga berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya, misalnya

anak akan menarik diri, rendah diri, terlambat bicara, nafsu makan menurun,

dan sebagainya.

Sekolah

Dengan adanya wajib belajar 9 tahun sekarang ini diharapkan setiap anak

mendapatkan kesempatan duduk dibangku sekolah minimal 9 tahun. Sehingga

dengan mendapatkan pendidikan yang baik, maka diharapkan dapat menaikan

taraf hidup anak-anak tersebut. Yang masih menjadi masalah sosial sekarang

ini adalah masih banyaknya anak-anak yang terpaksa meninggalkan bangku

sekolah karena harus membantu mencari nafkah untuk keluarganya. 

Cinta dan Kasih Sayang

Salah satu hak anak adalah hak untuk dicintai dan dilindungi. Anak

memerlukan kasih saying dan perlakuan yang adil dari orangtuanya. Agar

kelak kemudian hari menjadi anak yang tidak sombong dan bisa memberikan

kasih sayangnya pula terhadap sesamanya. 

Sebaiknya kasih sayang yang diberikan secara berlebihan yang menjurus ke

arah memanjakan akan menghambat bahkan mematikan perkembangan

kepribadian anak. Akibatnya anak akan menjadi manja, kurang mandiri,

pemboros, sombong, dan kurang bisa menerima kenyataan. 

Kualitas Interaksi Anak dan Orang Tua

Interaksi timbal balik antara anak dan orangtua, akan menimbulkan keakraban

dalam keluarga. Anak akan terbuka terhadap orang tuanya, sehingga

komunikasi bisa 2 arah dan segala permasalahan dapat dipecahkan bersama

karena adanya keterdekatan dan kepercayan antara orangtua dan anak.

Interaksi tidak ditentukan seberapa lama kita bersama anak. Tetapi lebih

Page 13: Holistik Komprehensif.edit

ditentukan oleh kualitas oleh interaksi tersebut yaitu pemahaman terhadap

kebutuhan masing-masing dan upaya optimal untuk memenuhi kebutuhan

tersebut yang dilandasi oleh rasa saling menyayangi. 

Faktor Keluarga Adat dan Istiadat

Pekerjaan Atau Pendapatan Keluarga

Pendapatan kelurga yang memadai akan menunjang tumbuh kembang anak

karena orangtua dapat menyediakan semua keperluan anak baik yang primer

maupun yang sekunder. 

Pendidikan Ayah/Ibu

Pendidikan orangtua merupakan salah satu faktor yang penting dalam tumbuh

kembang anak. Karena dengan pendidikan yang baik, maka orangtua dapat

menerima semua informasi terutama cara pengasuhan anak yang baik,

bagaimana menjaga kesehatan anaknya, pendidikannya dan sebagainya. 

Jumlah Saudara

Jumlah anak yang banyak pada keluarga yang keadaan sosial ekonominya

cukup akan mengakibatkan berkurangnya perhatian dan kasih sayang yang

diterima anak. Lebih-lebih kalau jarak anak terlalu dekat sedangkan pada

keluarga dengan keadaan sosial ekonomi yang kurang, jumlah anak yang

banyak akan mengakibatkan selain kurangnya kasih saying dan perhatian pada

anak, juga kebutuhan primer seperti makanan, sandang dan perumahan pun

belum terpenuhi oleh karena itu keluatga berencana tetap diperlukan. 

Jenis Kelamin dan Keluarga

Pada masyarakat tradisional wanita memiliki status yang lebih rendah

dibandingkan laki-laki sehingga angka kematian bayi dan malnutrisi masih

tinggi pada wanita demikian pula dengan pendidikan, masih banyak

ditemukan wanita yang buta huruf. 

Stabilitas Rumah Tangga

Stabilitas keharmonisan rumah tangga mempengaruhi tumbuh kembang anak.

Tumbuh kembang anak akan berbeda pada keluarga yang harmonis,

dibandingkan dengan mereka yang kurang harmonis. 

Page 14: Holistik Komprehensif.edit

Kepribadian Ayah/Ibu

Kepribadian ayah dan ibu yang terbuka untuk pengaruhnya berbeda terhadap

tumbuh kembang anak, bila dibandingkan dengan mereka yang

kepribadiannya tertutup.

Adat Istiadat, Norma-Norma, Tabu-Tabu

Adat istiadat yang berlaku di tiap daerah akan berpengaruh terhadap tumbuh

kembang anak. Misalnya di Bali karena seringnya upacara agama yang

diadakan oleh suatu keluarga, dimana harus disediakan berbagai makanan dan

buah-buahan, maka sangat jarang terdapat anak yang gizi buruk karena

makanan dan buah-buahan tersebut akan dimakan bersama setelah selesai

upacara.

Demikian pula dengan norma-norma dan tabu-tabu yang berlaku di

masyarakat, berpengaruh pula terhadap tumbuh kembang anak. 

Agama

Pengajaran agama harus ditanamkan pada anak-anak sedini mungkin, karena

dengan memahami agama akan menuntun umatnya untuk berbuat kebaikan

dan kebajikan. 

Urbanisasi

Salah satu dampak dari urbanisasi adalah kemiskinan dengan segala

permasalahannya.

Kehidupan Politik dalam Masyarakat yang Mempengaruhi Prioritas

Kepentingan Anak, Anggaran, dan lain-lain. 

KEBUTUHAN DASAR TUMBUH KEMBANG ANAK1,3

Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang, secara umum digolongkan menjadi 3 kebutuhan

dasar yaitu :

1. Kebutuhan fisik-biomedis (“ASUH”)

Page 15: Holistik Komprehensif.edit

Nutrisi yang adekuat dan seimbang.

Merupakan kebutuhan akan “asuh” yang terpenting. Nutrisi adalah termasuk

pembangun tubuh yang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan dan

perkembangan, terutama pada tahun-tahun pertama kehidupan dimana anak

sedang mengalami pertumbuhan yang sangat pesat terutama pertumbuhan

otak.

Keberhasilan perkembangan anak ditentukan oleh keberhasilan pertumbuhan

dan perkembangan otak, jadi nutrisi selain mempengaruhi pertumbuhan juga

mempengaruhi perkembangan otak.

Perawatan kesehatan dasar, antara lain imunisasi, upaya deteksi dini dan tepat

serta limitasi kecacatan, penimbangan bayi/anak yang teratur, pengobatan

kalau sakit, dll.

Perumahan

Keadaan perumahan yang layak dengan konstruksi bangunan yang tidak

membahayakan penghuninya, akan menjamin keselamatan dan kesehatan

penghuninya. Misalnya ventilasi dan pencahayaan yang cukup, tidak penuh

sesak, cukup leluasa untuk anak bermain, bebas polusi, amak akan menjamin

tumbuh kembang anak.

Higiene perorangan, sanitasi lingkungan

Kebersihan, baik kebersihan perorangan maupun lingkungan memegang

peranan penting pada tumbuh kembang anak. Kebersihan perorangan yang

kurang akan memudahkan terjadinya penyakit-penyakit kulit dan saluran

pencernaan seperti : diare, cacing, dll.

Sandang

Pakaian yang layak, bersih dan aman ( tidak mudah terbakar, tanpa pernik-

pernik yang mudah menyebabkan anak kemasukan benda asing ).

Kesegaran jasmani : olar raga, rekreasi

2. Kebutuhan Emosi/ kasih sayang (“ASIH”)

Pada tahun-tahun pertama kehidupan, hubungan yang erat, mesra dan selaras antara ibu/

pengganti ibu dengan anak merupakan syarat mutlak untuk menjamin tumbuh kembang

Page 16: Holistik Komprehensif.edit

yang selaras baik secara fisik, mental maupun psikososial. Berperannya dan kehadiran

ibu/ penggantinya sedini dan selanggeng mungkin, kan menjalin rasa aman bagi bayi. Ini

diwujudkan dengan kontak fisik (kulit/mata) dan psikis sedini mungkin. Misalnya dengan

menyusui bayi secepat mungkin segera setelah lahir.

Kekurangan kasih sayang ibu pada tahun-tahun pertama kehidupan mempunyai dampak

negatif pada tumbuh kembang anak baik fisik, mental maupun sosial emosi.

Kebutuhan akan asih yaitu kebutuhan terhadap emosi meliputi :

Kasih sayang orangtua

Kasih sayang orangtua yang hidup rukun berbahagia dan sejahtera yang

memberi bimbingan, perlindungan, perasaan aman kepada anak merupakan

salah satu kebutuhan yang diperlukan anak untuk tumbuh dan berkembang

seoptimal mungkin.

Rasa aman

Seorang anak akan merasa diterima oleh orang tuanya bila ia merasa bahwa

kepentingannya diperhatikan serta merasa ada hubungan yang erat antara ia

dan keluarganya.

Harga diri

Setiap anak ingin merasa bahwa ia mempunyai tempat dalam keluarga,

keinginannya diperhatikan, apa yang dikatakannya ingin didengar orang tua,

tidak diacuhkan.

Kebutuhan akan sukses

Setiap anak ingin merasa bahwa apa yang diharapkan daripadanya dapat

dilakukannya, dan ia merasa sukses mencapai sesuatu yang diinginkan orang

tua. Janganlah anak dipaksa melakukan sesuatu diluar kemampuannya.

Mandiri

Kemandirian pada anak hendaknya selalu didasarkan pada perkembangan

anak. Apabila orangtua masih menuntut anaknya mandiri yang melampaui

kemampuannya, maka anak dapat menjadi tertekan. Anak masih perlu

bantuan untuk belajar mandiri, belajar untuk memahami persoalan, memahami

apa yang harus diperhatikan dan kesemuanya itu memerlukan waktu.

Dorongan

Page 17: Holistik Komprehensif.edit

Anak membutuhkan dorongan dari orang-orang sekelilingnya apabila tak

mampu menghadapi situasi/ masalah, dorongan yang diberikan bukan

merupakan bantuan yang seutuhnya sehingga anak tinggal menerima jadi

tetapi berupa langkah-langkah yang dapat diambil memberi semangat bahwa

dia dahulu dapat mengatasi dengan baik,sehingga anak merasa mendapat

dorongan dan mempunyai semangat untuk menghadapi situasi atau masalah.

Kebutuhan mendapatkan kesempatan dan pengalaman

Anak membutuhkan dorongan orangtua dan orang-orang di sekelilingnya

dengan diberikan kesempatan dan pengalaman dalam mengembangkan sifat-

sifat bawaannya.

Rasa memiliki

Kebutuhan anak akan rasa memiliki sesuatu 9 betapapun kecilnya harus

diperhatikan, semua benda-benda miliknya yang dianggap berharga harus

dapat dia miliki sendiri. Orangtua harus dapat memberikan ‘ rasa memiliki’

pada anak.

3. Kebutuhan akan stimulasi mental (“ASAH”)

Stimulasi mental merupakan cikal bakal dalam proses belajar (pendidikan dan pelatihan )

pada anak. Stimulasi mental ini mengembangkan perkembangan mental psikososial :

kecerdasan, ketrampilan, kemandirian, kreativitas, agama, kepribadian, moral-etika,

produktivitas, dan sebagainya.

Yang dimaksud dengan stimulasi adalah perangsangan yang datang dari lingkungan luar

anak antara lain berupa latihan atau bermain. Anak yang banyak mendapatkan stimulasi

yang terarah akan cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang atau bahkan

tidak mendapat stimulasi. Stimulasi juga dapat berfungsi sebagai penguat yang

bermanfaat bagi perkembangan anak. Stimulasi harus dilaksanakan dengan penuh kasih

sayang dan perhatian.

ANAMNESIS TUMBUH KEMBANG ANAK 1

Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam anamnesis tumbuh kembang anak, adalah sebagai

berikut :

1. Anamnesis faktor pranatal dan perinatal.

Page 18: Holistik Komprehensif.edit

Merupakan faktor yang penting untuk mengetahui perkembangan anak. Anamnesis harus

menyangkut faktor risiko untuk terjadinya gangguan perkembangan fisik dan mental

anak, termasuk faktor risiko untuk buta, tuli, palsi serebralis,dll. Anamnesis juga

menyangkut penyakit keturunan dan apakah ada perkawinan antar keluarga.

2. Kelahiran prematur

Harus dibedakan antara bayi prematur (SMK) dan bayi dismatur (KMK) dimana telah

terjadi retardasi pertumbuhan intrauterin. Pada bayi prematur, karena lahir lebih cepat

dari kelahiran normal, maka harus diperhitungkan periode pertumbuhan intrauterin yang

tidak sempat dilalui tersebut.

3. Anamnesis harus menyangkut faktor lingkungan yang mempengaruhi pekembangan anak

Misalnya untuk meneliti perkembangan motorik anak, harus ditanyakan berat badannya,

karena erat hubungannya dengan perkembangan motorik tersebut. Untuk menanyakan

kemampuan menolong diri sendiri, misalnya makan, berpakaian, dll harus pula

ditanyakan apakah ibunya memberikan kesempatan pada anak untuk belajar itu.

4. Penyakit-penyakit yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang dan malnutrisi.

5. Anamnesis kecepatan pertumbuhan anak

Merupakan informasi yang sangat penting yang harus ditanyakan pada ibunya pada saat

pertama kali datang. Anamnesis yang teliti tentang ‘milestone’ perkembangan anak,

dapat mengetahu tingkat perkembangan anak tersebut.

6. Pola perkembangan anak dalam keluarga

Anamnesis tentang perkembangan anggota keluarga lainnya, karena ada kalanya

perkembangan motorik dalam keluarga tersebut dapat lebih cepat/lambat, demikian pula

dengan perkembangan bicara atau kemampuan mengontrol buang air besar/ kecilnya.

PENGELOLAAN DENGAN PENDEKATAN HOLISTIK KOMPREHENSIF

Prinsip pengelolaan anak adalah melakukan pelayanan kesehatan secara komprehensif

( menyeluruh ) pada anak sehat atau sakit dalam proses tumbuh kembang yang meliputi fisik,

mental, dan sosial sejak konsepsi hingga dewasa.

Page 19: Holistik Komprehensif.edit

Pengelolaan anak secara komprehensif meliputi aspek promotif, preventif, kuratif dan

rehabilitatif, sedangkan pengelolaan secara holistik yaitu pengelolaan dengan memperhatikan

faktor lingkungan meliputi lingkungan keluarga yang memenuhi kebutuhan dasar anak

(asuh,asih,dan asah), lingkungan sosial ekonomi dan lingkungan pemerintahan yang

mengeluarkan kebijakan terkait kesehatan anak .

Pengelolaan secara komprehensif

Upaya Promotif

Dilakukan dengan memberikan edukasi kepada orangtua terutama menyangkut faktor-faktor

yang memiliki kemungkinan dapat menjadi penyebab global developmental delay, mikrosefal,

dan retardasi mental,dll.

Merupakan upaya penyuluhan yang bertujuan untuk merubah kebiasaan yang kurang baik dalam

masyarakat agar berperilaku sehat dan ikut berperan serta aktif dalam bidang kesehatan.

Upaya Preventif 4

Pencegahan dalam arti luas tidak hanya terbatas ditujukan terhadap seseorang yang sehat tetapi

dapat pula ditujukan terhadap penderita yang sedang sakit. “Pencegahan” ialah “the act of

keeping from happening” yang maksudnya merupakan tindakan yang menjaga jangan sampai

terjadi sesuatu yang dengan kata lain jangan sampai terlanjur parah. Berdasar batasan di atas

maka hampir semua tindakan kedokteran yang dilaksanakan mengandung unsur pencegahan,

sehingga pada gilirannya dokter dalam pelayanan klinis harus berusaha mencegah terjadinya

“6D” yaitu “ Death, Disease, Disability, Discomfort, Dissatisfaction, and Destitution ( kematian,

penyakit, cacat, nyeri, ketidakpuasan, dan penderitaan )”.

Terdapat 3 tingkat pencegahan ( ‘level of prevention”) ialah :

1. Pencegahan Primer (‘primary prevention” )

Page 20: Holistik Komprehensif.edit

Ialah tingkat pencegahan awal dengan cara menghindari atau mengatasi faktor-faktor

risiko, misalnya : melaksanakan imunisasi terhadap penyakit menular, menganjurkan

masyarakat berhenti merokok, pemeriksaan dini terhadap virus Hepatitis B, dsb.

2. Pencegahan sekunder

Ialah tingkat pencegahan dengan cara melakukan deteksi dini penyakit pada saat penyakit

tersebut belum menampilkan gejala-gejalanya yang khas, sehingga pengobatan dini

masih mampu menghentikan perjalanan penyakit lebih lanjut, misalnya : pemeriksaan

“pap smears’ dan tes lain untuk penyakit keganasan yang masih terselubung.

Deteksi dini dari orangtua untuk secara peka mengamati perkembangan anak, dan segera

membawa ke dokter atau layanan kesehatan jika ditemukan keterlambatan ( panca indera,

gangguan neurologik, keterlambatan personal sosial, retardasi mental ).

Pengobatan secara seksama dan optimal terhadap infeksi-infeksi pada otak, trauma

kepala, hidrosefalus, epilepsi.

Identifikasi anak-anak yang mengalami keterlambatan perkembangan.

3. Pencegahan tersier

Ialah tingkat pencegahan dengan cara melakukan tindakan klinis yang bertujuan

mencegah kerusakan lebih lanjut atau mengurangi komplikasi setelah penyakit tersebut

diketahui.

Upaya Kuratif

Upaya untuk mendiagnosis seawal mungkin dan mengobati secepatnya secara tepat dan rasional.

Upaya kuratif mencakup sistem pelayanan kesehatan sistem rujukan, yaitu :

Upaya pelayanan kesehatan primer, memberikan pelayanan meliputi 8 unsur pokok bidang

kesehatan : penyuluhan kesehatan, gizi, sanitasi dan air bersih, KIA dan KB, imunisasi

dasar, pencegahan dan pengelolaan penyakit endelik, pengobatan, tersedianya obat.

Upaya pelayanan sekunder, merupakan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit tingkat

kabupaten.

Upaya pelayanan tertier, merupakan pelayanan kesehatan tingkat spesialistik ( tingkat

propinsi ).

Upaya Rehabilitatif 5

Page 21: Holistik Komprehensif.edit

Rehabilitasi adalah kombinasi dan koordinasi pelayanan medik, sosial, pendidikan dan latihan

ketrampilan untuk melatih atau melatih kembali seseorang untuk mencapai kemampuan/

kesanggupan setinggi mungkin.

Rehabilitasi tidak saja menyangkut cacat fisik tetapi juga semua kelainan dan gangguan

intelegensi, kemampuan kreatif, ketrampilan sosial atau semua pelayanan untuk retardasi mental,

penyakit kronis, penyakit kardiorespirasi, neuromuskuler, dan lokomotor, alkoholisme, serta tuna

yang lain akibat gangguan pertumbuhan dan perkembangan

Rehabilitasi medis adalah proses pelayanan medis yang bertujuan mengembangkan kesanggupan

fungsional dan psikologik seseorang kalau perlu mengembangkan mekanisme kompensatorik

sehingga memungkinkan bebas dari ketergantungan dan dapat menjalani kehidupan secara aktif

di masyarakat.

Jadi sebagai tujuan utama dari upaya rehabilitasi medik adalah :

a. Mencegah terjadinya kecacatan dengan memberikan tindakan rehabilitasi sedini

mungkin.

b. Mengurangi terjadinya kecacatan semaksimal mungkin dengan memberikan latihan-

latihan dan alat-alat bantu seperti penyangga ( ortotik) dan alat pengganti prothese) bila

perlu.

c. Mengembalikan kemampuan bekerja dari penderita cacat dengan mempersiapkan

kemampuan jasmani, rohani terutama kemampuan mengurus diri sendiri , dan pemberian

latihan ketrampilan.

Pengelolaan Secara Holistik 2

Lingkungan fisiko-bio-psiko-sosial adalah lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang

seorang anak dalam menuju kedewasaan dengan kualitas hidup yang baik, yang meliputi

lingkungan fisik, biologik dan psikososial

Lingkungan fisik berupa antara lain : alam, udara, air, tanah, iklim sarana keras, gedung-gedung,

rumah, pabrik, peralatan industri dan bahan-bahan mati industri.

Lingkungan biologik berupa makhluk hidup seperti manusia, flora, fauna, parasit, tungau dan

virus.

Lingkungan psikososial adalah emosi, sikap, perilaku, pengetahuan, ketrampilan, nilai-nilai

sosial-budaya, kepercayaan, tahayul dan adat istiadat.

Page 22: Holistik Komprehensif.edit

Lingkungan fisik , biologik dan psikososial tidak berdiri sendiri tetapi saling terkait, saling

berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain.

Lingkungan fisiko-bio-psikososial dapat dikelompokkan dalam 4 macam lingkungan, yaitu :

1. Lingkungan keluarga

Merupakan sumber yang paling dekat untuk memenuhi kebutuhan dasar tumbuh

kembang anak. Faktor determinan penting di dalam keluarga adalah : persiapan

kehidupan keluarga ( jasmani, mental, dan sosial), kerukunan yang harmonis, pendidikan

orangtua, penghasilan orangtua, sosial budaya, kondisi rumah ( ventilasi, air bersih, luas

lantai), higiene sanitasi lingkungan dan waktu yang cukup untuk bimbingan anak : asuh,

asih dan asah.

2. Lingkungan masyarakat

Mencakup semua aspek kehidupan, ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan

dan keamanan, sistem pemerintahan, kebijakan-kebijakan, sarana, sumberdaya manusia,

dana dari lembaga pemerintah dan swasta, LSM, geografi, iklim, sumber alam, sistem

perekonomian yang memberikan lapangan kerja.

3. Lingkungan pembinaan tumbuh kembang dan kesehatan anak

Mencakup program-program kelangsungan hidup anak, program perlindungan /potensi

anak, program perkembangan anak dengan sarana, prasarana dan sumberdaya

manusianya, pendanaan dengan mutu/kualitas yang memadai mencakup seluruh populasi

anak adapun faktor determinan penting adalah : program kelangsungan hidup anak,

perlindungan /potensi anak dan program perkembangan anak.

4. Lingkungan stimulasi di rumah,

Berperan dalam pembinaan kecerdasan dan tingkah laku seorang anak. Mencakup

pengasuhan (rearing) di rumah, pendidikan di sekolah/ pendidikan formal lainnya dan

pendidikan di luar rumah dan di luar sekolah atau pendidikan di masyarakat/ pendidikan

nonformal dengan kebijakan-kebijakan sarana, prasarana dan sumberdaya manusianya

serta tersedianya dana.

Selain pengelompokan di atas, lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak juga

dapat dikelompokkan menjadi :

Page 23: Holistik Komprehensif.edit

1. Lingkungan Mikro, meliputi :

Ibu, meliputi pendidikan, gizi, dll

Nutrisi (ASI)

Imunisasi

Pengobatan sederhana

2. Lingkungan Mini

Anggota keluarga lain : ayah, saudara

Keadaan rumah dan suasana rumah

3. Lingkungan Meso

Lingkungan tetangga

Sarana bermain

Pelayanan kesehatan

Pendidikan sekolah

4. Lingkungan Makro

Kebijakan pemerintah ( Depkes, depdikbud, depag, dll)

Sosial budaya masyarakat

Lembaga non pemerintah baik nasional maupun internasional

Page 24: Holistik Komprehensif.edit
Page 25: Holistik Komprehensif.edit

BAGAN PENATALAKSANAAN TUMBUH KEMBANG ANAK

PASIEN DATANG

FAKTOR RESIKO

POLA ASUH

TIPE PRIBADI

ANAKTUMBUH

KEMBANG OPTMAL

DETEKSI DINI

GANGGUAN TUMBUH

KEMBANG

DIAGNOSA