Holistik 4

42
1 Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif Batu, 2o Oktober 2011 Disampaikan pada acara : Koordinasi dengan Mitra PAUD Tingkat Provinsi Jawa Timur

Transcript of Holistik 4

Page 1: Holistik 4

1

Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif

Batu, 2o Oktober 2011

Disampaikan pada acara :Koordinasi dengan Mitra PAUDTingkat Provinsi Jawa Timur

Page 2: Holistik 4

SISTEMATIKA• Pendahuluan• Konsep Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif• Strategi Nasional Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-

Integratif– Tujuan– Sasaran– Prinsip-Prinsip– Arah Kebijakan– Strategi– Monitoring dan Evaluasi– Pendanaan

2

Page 3: Holistik 4

LATAR BELAKANG• Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM)

pilar utama pembangunan • Kualitas SDM sangat ditentukan oleh kualitas pada

usia dini yaitu dari janin hingga anak berusia 6 tahun.

• Periode kritis bagi perkembangan otak manusia 0 - 2 tahun periode emas (golden ages).

• Pengembangan anak usia dini perlu dilakukan secara holistik-integratif:– Mikro: orangtua, anggota keluarga, teman sebaya, dan

sekolah. – Exo: tempat kerja orangtua, komite paud, dan lembaga

perencanaan.– Makro norma, budaya, hukum, dan kebijakan sektor-

sektor sosial.3

Page 4: Holistik 4

LATAR BELAKANG (lanjutan)

• Permasalahan, antara lain: – rendahnya derajat kesehatan dan gizi, – rendahnya kesiapan anak bersekolah, serta – belum optimalnya pengasuhan dan perlindungan anak.

• Tantangan:– jumlah anak usia dini di Jawa Timur sangat besar +

4.600.000 anak– kelembagaan penyelenggara pelayanan Pengembangan

Anak Usia Dini pengelolaan kurang profesional, keterbatasan jumlah, distribusi dan kualitas tenaga, serta fasilitas pelayanan kurang memadai.

– Pemahaman para pemangku kepentingan masih terbatas.

– Program-program Pengembangan Anak Usia Dini belum terintegrasi.

4

Page 5: Holistik 4

LATAR BELAKANG (lanjutan)• Perumusan strategi nasional pengembangan anak usia dini

secara holistik-integratif segera dimulai Bapenas • Periode RPJMN berikut Pengembangan Anak Usia Dini dilakukan

secara lebih tersistematis, menyeluruh dan terintegrasi• Pengembangan Anak Usia Dini secara holistik- integratif

pengejawantahan dari:

– UUD 1945– UU Perlindungan Anak – UU Hak Asasi Manusia – UU Sisdiknas – UU Kesehatan– UU Kewarganegaraan– Komitmen internasional EFA dan WFC.

5

Page 6: Holistik 4

TUJUAN• Strategi Nasional Pengembangan Anak

Usia Dini holistik-integratif digunakan sebagai acuan dalam merumuskan arah kebijakan, strategi, program, dan kegiatan pengembangan anak usia dini holistik-integratif bagi semua jajaran Pemerintah Pusat dan Daerah yang diintegrasikan ke dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi pembangunan.

6

Page 7: Holistik 4

RUANG LINGKUP• Seluruh aspek pengembangan anak

usia 0-6 tahun baik secara langsung maupun tidak langsung yang mempengaruhi perkembangan anak dalam kerangka ekologi yang mencakup lingkungan mikro, meso, exo dan makro.

7

Page 8: Holistik 4

KONSEPPengembangan Anak Usia Dini

HOLISTIK-INTEGRATIF

8

Page 9: Holistik 4

TEORI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

• Beberapa teori dan hasil penelitian untuk memahami aspek-aspek yang esensial dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, antara lain: – teori ekologi perkembangan manusia, – kesehatan dan kecukupan gizi, – perkembangan otak, – kecerdasan dan kepribadian anak, – pola pengasuhan, dan – faktor-faktor yang berpengaruh.

9

Page 10: Holistik 4

TEORI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

• Teori Ekologi Perkembangan Manusia, Bronfebrenner (1979):

10

Page 11: Holistik 4

• Teori ekologi perkembangan menekankan pentingnya:– Keluarga– Keluarga besarnya – Program-program perawatan dan pendidikan – Lembaga pelayanan kesehatan, – Tempat-tempat belajar di tingkat masyarakat taman

bermain, perpustakaan, dan lingkungan tetangga. • Perkembangan anak ditentukan oleh apa yang dialami:

– Cara berperilaku orang tua atau orang dewasa, berbicara, membacakan buku, menyediakan bahan bermain bagi anak.

– Jumlah dan kualitas interaksi dengan keluarganya dan teman-teman sebayanya.

11

Page 12: Holistik 4

12

Penglihatan Binokuler

Kontrol Emosional

Cara Merespon

Kemampuan bersosialisasiDengan teman sebaya

Bahasa

Kemampuan Kognitif

Simbol-simbol-

Kuantitas Relatif

Umur (tahun )

Sumber : Gillian Doherty, Zero to Six : The Basic for School Readiness, Applied ResearchStrategic Policy, Human Resources Development Canada, May 1997

Penglihatan Binokuler

Kontrol Emosional

Cara Merespon

Kemampuan bersosialisasiDengan teman sebaya

Bahasa

Kemampuan Kognitif

Simbol-simbol-

Kuantitas Relatif

Umur (tahun )

Sumber : Gillian Doherty, Zero to Six : The Basic for School Readiness, Applied ResearchStrategic Policy, Human Resources Development Canada, May 1997

Brain Plasticity: Periode Kritis Perkembangan Otak

Page 13: Holistik 4

13

0 1 4 8 12 16

Usia

SensingPathways

( penglihatan , pendengaran )

Bahasa

FungsiKognitif lebih tinggi

3 6 9-3-6Bulan Tahun

Ke

ham

ilan

Perkembangan Otak Manusia: Pembentukan Sinaps-Sinaps

Sumber: C. Nelson, From Neurons to Neighborhoods, 2000

Page 14: Holistik 4

FAKTOR YANG BERPENGARUH• Pertumbuhan anak dipengaruhi oleh: determinan

biologis dan faktor lingkungan.• Perkembangan dipengaruhi oleh: kondisi

lingkungan/fisik, kondisi psikologis, dan rangsangan (stimulasi). – Kondisi lingkungan yang menghambat: kekurangan

gizi dan penyakit menurunkan kemampuan kognitif serta mempengaruhi kepribadian anak.

– Kondisi psikologis yang menghambat: penolakan orangtua, kehilangan orangtua,

• Ketahanan pangan keluarga • Pola pengasuhan anak• Pemanfaatan pelayanan kesehatan dan sanitasi

lingkungan • Pendidikan keluarga, khususnya ibu.• Pengaruh media masa

14

Page 15: Holistik 4

PELAYANAN Pengembangan Anak Usia Dini HOLISTIK-INTEGRATIF

• Kualitas interaksi awal kehidupan anak dengan orangtua, saudara kandung, pengasuh, pendidik, sekolah, dan teman sebaya– stimulasi pertumbuhan otak, memenuhi kebutuhan gizi,

pola pengasuhan yang tepat, serta menanamkan nilai-nilai dan budi pekerti kepada anak. Semakin awal dilakukan akan semakin baik.

• Lingkungan yang berpengaruh terhadap perkembangan anak: – Adanya orang dewasa yang mencintai dan mengasihi anak

tanpa syarat dan melakukan kegiatan bersama dengan anak di dalam dan luar lingkungan rumah.

– Keluarga besar menolong dalam mendukung orang tua yang masih muda.

– Lingkungan tetangga berperan dalam menciptakan lingkungan yang aman.

15

Page 16: Holistik 4

• ‘Jembatan’ antara rumah dengan institusi sosial di luar rumah diperlukan sinergi antarpelaku (care-givers), agar potensi anak berkembang secara optimal langkah awal menjadi SDM berkualitas.

• Lingkungan sangat penting untuk dicermati. Perilaku atau perkataan orang dewasa yang mempunyai kontak dengan anak mempengaruhi perkembangan anak.

• Peran pemerintah mendukung penyediaan pelayanan Pengembangan Anak Usia Dini secara menyeluruh dan jangka panjang investasi Pengembangan Anak Usia Dini merupakan ‘tabungan’ masa depan.

• Kebijakan publik melalui: alokasi sumberdaya, peraturan perundangan, dan kelembagaan untuk memberikan perlindungan hukum bagi anak.

16

Page 17: Holistik 4

• Pengembangan Anak Usia Dini merupakan tugas utama orang tua, pemerintah mendukung semaksimal mungkin, antara lain melalui:

– Pemberdayaan orang tua bagaimana merawat dan membesarkan anak secara benar dan optimal

– Mendukung masyarakat lingkungan nyaman dan melindungi anak

– Pemberdayaan para pengasuh termasuk tenaga medis, ahli gizi dan pendidik agar lebih profesional

• Memanfaatkan nilai budaya dan norma yang positif bagi tumbuh kembang anak.

• Perlunya advokasi untuk mempengaruhi peningkatan investasi Pengembangan Anak Usia Dini .

17

Page 18: Holistik 4

• Jejaring (network) merupakan awal dari terbentuknya modal sosial.

• Pelayanan Pengembangan Anak Usia Dini holistik diwujudkan melalui: – Kelengkapan jenis-jenis pelayanan untuk kebutuhan

esensial anak secara utuh sesuai segmentasi umur 0-6 tahun.

– Kualitas pelayanan mencakup aspek kesehatan dan gizi, pendidikan, pengasuhan dan perlindungan anak.

18

Page 19: Holistik 4

• Penyelenggaraan pelayanan Pengembangan Anak Usia Dini integratif diwujudkan melalui: – Keberadaan lembaga-lembaga penyelenggara Pengembangan

Anak Usia Dini pada suatu wilayah masing-masing melakukan pelayanan pada aspek tertentu, dengan bekerjasama dan berkoordinasi.

– Keberadaan lembaga penyelenggara Pengembangan Anak Usia Dini pada suatu wilayah melakukan fungsi pelayanan yang holistik secara menyeluruh (satu atap).

• Peningkatan jangkauan pelayanan Pengembangan Anak Usia Dini holistik perlu dilakukan secara bertahap, termasuk untuk anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus.

19

Page 20: Holistik 4

MASALAH DAN TANTANGAN

20

Page 21: Holistik 4

MASALAH DAN TANTANGAN• Rendahnya Status Kesehatan dan Gizi Anak

Usia Dini• Rendahnya Kesiapan Anak untuk Bersekolah• Kurang Optimalnya Pola Asuh Anak oleh

Orangtua dan Keluarga • Terbatasnya Ketersediaan dan Kualitas

Pelayanan Pengembangan Anak Usia Dini • Lemahnya Koordinasi• Kurang Sinkronnya Peraturan Perundang-

undangan dan Kebijakan Pengembangan Anak Usia Dini

21

Page 22: Holistik 4

Pola-pola pemberian layanan kepada anak usia dini

Pola Posyandu TPA Kelompok Bermain

Pendidikan Anak Usia

Dini

TK/RA BKB

Usia 0 – 5 th 3 bl.– 6 th 2,5 – 5 th. 3 – 4 th 5 – 6 th 0 – 5 th

6 th

5 th

4 th

3 th

2 th

1 th

0 th

Target Anak dan ibu Anak Anak Anak Anak Anak dan ibu*

Fokus ke anak langsung

Layanan kesehatan dan gizi anak

Perkembangan emosi & mental**

Perkembangan emosi & mental

Pengembangan pribadi dan pendidikan anak

Perkembangan & kesiapan utk bersekolah***

Fokus ke anak lewat ibu

Pendidikan org tua utk memelihara anakLayanan ke-sehatan ibu

- - Pendidikan orang tua tentang perkembangan pola asuh anak

- Pendidikan orang tua untuk memelihara anak

Waktu 2 jam/kunjgan 8-10 jam/hari 2 jam/hari 2-3 jam/ hari 2 jam/hari 2 jam/kunjgan

Kegiatan 1 kali/bln. tiap hari kerja Min3 hr/mngg 3 kali/minggu tiap hari 1 kali/bln.

22

Page 23: Holistik 4

Tipologi Penyelenggaraan Pengembangan Anak Usia Dini yang

ada saat ini1 . Layanan Tidak Lengkap dan terpisah .

2. Layanan Lengkap dan terpisah.

3. Layanan Lengkap dan terintegrasi.

4. Layanan b elum l engkap tetapi berada pada satu lokasi.

5. Layanan l engkap, t erintegrasi satu atap.

23

Page 24: Holistik 4

STRATEGI PENGEMBANGAN ANAK USIA

DINI HOLISTIK-INTEGRATIF

24

Page 25: Holistik 4

TUJUAN• Tujuan Umum

– Terselenggaranya pelayanan pengembangan anak usia dini holistik-integratif menuju terwujudnya anak usia dini Indonesia yang sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia.

• Tujuan Khusus– Terpenuhinya kebutuhan esensial anak usia dini secara

utuh meliputi kesehatan dan gizi, pendidikan, dan pengasuhan sesuai segmentasi umur.

– Terlindunginya anak dari perlakuan yang salah, baik pada tataran keluarga maupun lingkungan.

– Terselenggaranya pelayanan anak usia dini secara terintegrasi dan selaras antar lembaga pelayanan terkait, sesuai kondisi wilayah.

– Terwujudnya komitmen seluruh unsur terkait dalam penyelenggaraan pengembangan anak usia dini.

25

Page 26: Holistik 4

SASARAN1. Meningkatnya derajat kesehatan dan gizi anak

usia dini;

2. Meningkatnya kesiapan anak untuk bersekolah;

3. Meningkatnya kemampuan orang tua dan keluarga dalam pengasuhan anak;

4. Meningkatnya internalisasi nilai-nilai agama dan pemanfaatan kearifan lokal dalam pengembangan anak usia dini dalam membentuk anak berakhlak mulia;

5. Meningkatnya akses dan pemerataan serta kelengkapan jenis pelayanan pengembangan anak usia dini yang berkualitas;

26

Page 27: Holistik 4

SASARAN6. Meningkatnya kemampuan petugas layanan

pengembangan anak usia dini;

7. Meningkatnya jumlah penyelenggaraan pengembangan anak usia dini holistik-integratif;

8. Meningkatnya dukungan dari berbagai pihak terkait baik pemerintah maupun swasta, antara lain berupa dukungan pembiayaan;

9. Tersusunnya peraturan perundang-undangan yang berpihak kepada anak usia dini dan berlaku secara efektif; dan

10. Meningkatnya kualitas dan intensitas koordinasi dan keterpaduan penyelenggaraan pengembangan anak usia dini mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi di berbagai tingkatan administrasi pemerintahan.

27

Page 28: Holistik 4

PRINSIP-PRINSIP Pengembangan Anak Usia Dini

1. Pelayanan yang holistik

2. Pelayanan yang berkesinambungan

3. Partisipasi masyarakat

4. Berbasis budaya yang konstruktif

5. Pelayanan yang tidak diskriminatif

6. Good governance

7. Perluasan distribusi pelayanan antarkelompok masyarakat menerapkan prinsip aksesibilitas, ketersediaan, keterjangkauan ekonomi, dan penerimaan sosiokultural.

28

Page 29: Holistik 4

ARAH KEBIJAKAN1. Peningkatan akses, pemerataan, dan kelengkapan

jenis pelayanan pengembangan anak usia dini.

2. Peningkatan kualitas penyelenggaraan pelayanan pengembangan anak usia dini.

3. Peningkatan koordinasi dan kerjasama lintas sektor, serta kemitraan antar institusi pemerintah, lembaga penyelenggara layanan, dan organisasi terkait, baik lokal, nasional, maupun internasional

4. Penguatan kelembagaan dan dasar hukum, serta pelibatan masyarakat termasuk dunia usaha dan media massa dalam penyelenggaraan pelayanan pengembangan anak usia dini.

29

Page 30: Holistik 4

STRATEGI1. Meningkatkan kemampuan calon

pengantin, orang tua, keluarga, dan pengasuh pengganti dalam melakukan pengasuhan anak secara optimal.1) Bimbingan dan konseling bagi calon pengantin,

orangtua, dan pengasuh pengganti tentang pengetahuan, sikap, dan praktik pengasuhan yang baik (good parenting skill);

2) Sosialisasi dan advokasi bagi orangtua tentang pembagian peran yang seimbang dalam pengasuhan anak.

30

Page 31: Holistik 4

STRATEGI (lanjutan)2. Menyelenggarakan pelayanan pengembangan

anak usia dini yang merata dan dapat dijangkau.1) peningkatan kelengkapan jenis dan sebaran

layanan pengembangan anak usia dini; 2) optimalisasi pemanfaatan fasilitas dan kegiatan

masyarakat yang ada di setiap kabupaten/kota; 3) peningkatan peran serta masyarakat dalam

penyelenggaraan layanan pengembangan anak usia dini; dan

4) Penyediaan dukungan bagi anak-anak usia dini yang berasal dari keluarga tidak mampu untuk mengakses pelayanan.

31

Page 32: Holistik 4

STRATEGI (lanjutan)3. Meningkatkan kualitas pelayanan

Pengembangan Anak Usia Dini . 1) Penyusunan SPM Pengembangan Anak Usia

Dini ;

2) Peningkatan jumlah dan kapasitas serta insentif bagi petugas layanan;

3) Peningkatan fasilitas pembelajaran dan fasilitas pelayanan kesehatan dan gizi; dan

4) KIE dan pendampingan untuk lembaga penyelenggara di lapangan.

32

Page 33: Holistik 4

STRATEGI (lanjutan)4. Melakukan internalisasi nilai-nilai agama dan budaya.

1) Identifikasi dan sosialisasi nilai-nilai agama dan budaya yang konstruktif (lokal dan global) dalam pengasuhan anak;

2) Pengintegrasian nilai-nilai agama dan budaya ke dalam materi penyuluhan, pendidikan dan permainan Pengembangan Anak Usia Dini ;

3) Identifikasi jenis permainan tradisional bagi anak yang berdampak positif bagi tumbuh kembang anak;

4) Pelaksanaan kajian, studi tentang nilai-nilai arif budaya untuk Pengembangan Anak Usia Dini yang optimal;

5) Peningkatan kerjasama dengan media massa untuk sosialisasi dan KIE Pengembangan Anak Usia Dini ;

6) Peningkatan peran para pengelola media massa dalam penyiaran materi-materi yang mendukung Pengembangan Anak Usia Dini holistik-integratif; dan

7) Pengembangan sistem pengaduan masyarakat terhadap layanan media massa terkait dengan Pengembangan Anak Usia Dini .

33

Page 34: Holistik 4

STRATEGI (lanjutan)

5. Memberdayakan masyarakat dan dunia usaha.1) Sosialisasi dan KIE kepada masyarakat,

termasuk tokoh dan pemuka masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, dan dunia usaha tentang pentingnya tumbuh kembang anak usia dini; dan

2) Mendorong dan memberikan insentif bagi dunia usaha untuk melakukan Corporate Social Responsibility (CSR) yang ditujukan untuk pengembangan anak usia dini.

34

Page 35: Holistik 4

STRATEGI (lanjutan)6. Meningkatkan komitmen, koordinasi dan

kerjasama antar institusi pemerintah, lembaga penyelenggara layanan, dan organisasi terkait.1) Pemantapan pembagian peran, tanggung jawab, dan

kewenangan secara lebih tegas bagi masing-masing Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah dan masyarakat;

2) Pengintegrasian kegiatan-kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini dari berbagai institusi terkait, dimulai dari tahap perencanaan, pendanaan, pelaksanaan, sampai dengan pemantauan dan evaluasi;

3) Pembentukan forum koordinasi tingkat nasional dan daerah, serta berpartisipasi aktif dalam forum internasional; dan

4) Pengembangan sistem monitoring dan evaluasi pelaksanaan Pengembangan Anak Usia Dini secara terpadu, termasuk penetapan standar indikator kinerja.

35

Page 36: Holistik 4

STRATEGI (lanjutan)

7. Memperkuat dan harmonisasi landasan hukum penyelenggaraan layanan Pengembangan Anak Usia Dini yang holistik dan integratif.1) Penyusunan peraturan perundang-undangan,

termasuk Rancangan Undang-Undang (RUU), Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP), dan Peraturan Presiden (Perpres) sebagai dasar hukum Pengembangan Anak Usia Dini ;

2) Advokasi kepada Kementerian/Lembaga dan anggota legislatif mengenai pentingnya Pengembangan Anak Usia Dini ; dan

3) Penyusunan pedoman umum penyelenggaraan layanan Pengembangan Anak Usia Dini .

36

Page 37: Holistik 4

Pelayanan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif

37

Yang Diharapkan

1.

2.

Saat ini

c.

b.

d.

a.

e.

Page 38: Holistik 4

Pemantauan dan Evaluasi• Dilakukan secara berkala, berkelanjutan dan

berkesinambungan dengan menggunakan parameter yang berbasis pada kebutuhan esensial anak.

• Dilaksanakan oleh unsur-unsur pemerintah dengan melibatkan masyarakat secara terintegrasi, untuk: – menjamin pelaksanaan pengembangan anak usia dini

yang efisien dan akuntabel; – mendukung pencapaian sasaran pelaksanaan layanan

pengembangan anak usia dini; – memungkinkan tindakan korektif untuk perbaikan

penyelenggaraan kegiatan; – menghasilkan informasi yang berguna bagi kelancaran

pelaksanaan kegiatan, serta masukan untuk penyusunan kegiatan lanjutan.

38

Page 39: Holistik 4

IndikatorBeberapa indikator utama pengembangan anak usia dini holistik-integratif:

– Persentase anak yang mempunyai akte kelahiran– Angka kematian bayi dan balita– Prevalensi gizi kurang dan gizi buruk– Angka cakupan imunisasi– Cakupan Vitamin A– Cakupan ASI eksklusif– Persentase persalinan yang dilakukan oleh tenaga

kesehatan– Persentase anak yang mendapat pelayanan

pendidikan anak usia dini– Angka putus sekolah kelas 1, 2, dan 3 jenjang SD/MI– Status gizi ibu hamil– Cakupan zat besi (Fe) pada ibu hamil

39

Page 40: Holistik 4

Pendanaan

• Pendanaan untuk pelaksanaan strategi nasional pengembangan anak usia dini berasal dari:

– APBN, – APBD (Provinsi dan Kabupaten/kota), – Lembaga donor, – Masyarakat termasuk dunia usaha, – Sumber-sumber dana lainnya yang sah dan tidak

mengikat.

• Pengelolaan dana menganut prinsip tranparansi, akuntabilitas, efisiensi, efektivitas dan harmonisasi

40

Page 41: Holistik 4

PENUTUPPENUTUP

Anak Usia Dini merupakan generasi penerus Anak Usia Dini merupakan generasi penerus bangsa, oleh karenanyabangsa, oleh karenanya penanganan sejak penanganan sejak

dini dini akan mampu membantuakan mampu membantu tumbuh tumbuh kembangnyakembangnya, sehingga mampu, sehingga mampu membentuk membentuk generasi yang cerdas dan handalgenerasi yang cerdas dan handal dalam hal dukungan dari berbagai pihak dan sektoral

secara holistik

Page 42: Holistik 4

42

TERIMA KASIH