Diagnosis Holistik A

31
STUDI KASUS PASIEN PENANGANAN PENYAKIT HIPERTENSI KRONIS PADA KEHAMILAN DENGAN PENDEKATAN HOLISTIK PADA KELUARGA INTI (NUCLEAR FAMILY) DI PUSKESMAS KECAMATAN CEMPAKA PUTIH KELOMPOK I Aan Muthmainnah 1102010001 Pembimbing : DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA BAGIAN KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI AGUSTUS 2015

description

kedkel

Transcript of Diagnosis Holistik A

Page 1: Diagnosis Holistik A

STUDI KASUS PASIEN

PENANGANAN PENYAKIT HIPERTENSI KRONIS PADA

KEHAMILAN DENGAN PENDEKATAN HOLISTIK PADA

KELUARGA INTI (NUCLEAR FAMILY) DI PUSKESMAS

KECAMATAN CEMPAKA PUTIH

KELOMPOK I

Aan Muthmainnah 1102010001

Pembimbing :

DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA

BAGIAN KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS YARSI

AGUSTUS 2015

Page 2: Diagnosis Holistik A

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “PENANGANAN PENYAKIT

HIPERTENSI KRONIS PADA KEHAMILAN DENGAN PENDEKATAN HOLISTIK

PADA KELUARGA INTI (NUCLEAR FAMILY) DI PUSKESMAS KECAMATAN

CEMPAKA PUTIH” ini telah disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam

rangka memenuhi salah satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian

Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

Jakarta, Agustus 2015

Pembimbing,

DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes

i

Page 3: Diagnosis Holistik A

KATA PENGANTAR

Assalammua`alaikum wr. wb.

Alhamdulillahirabbil’aalamiin, puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan atas

kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis

sehingga Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “PENANGANAN PENYAKIT

HIPERTENSI KRONIS PADA IBU HAMIL DENGAN PENDEKATAN HOLISTIK

PADA KELUARGA INTI (NUCLEAR FAMILY) DI PUSKESMAS KECAMATAN

CEMPAKA PUTIH” ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penyusunan laporan hasil studi kasus pasien ini bertujuan untuk memenuhi salah satu

tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas YARSI, periode 9 Maret – 11 April 2015. Penulis juga

berharap agar laporan ini dapat berguna sebagai salah satu sumber pengetahuan bagi

pembaca, terutama pengetahuan tentang Ilmu Kesehatan Masyarakat mengenai penanganan

penyakit dengan pendekatan secara holistik. Pasien dalam laporan hasil studi kasus ini adalah

salah satu pasien dari Puskesmas Kecamatan CEMPAKA PUTIH ketika penulis ditugaskan

di puskesmas tersebut pada periode 9–20 Maret 2015.

Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing, staf

pengajar, serta orang-orang sekitar penulis yang terkait. Oleh karena itu, penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes selaku dosen pembimbing Kepaniteraan

Ilmu Kedokteran Keluarga Universitas YARSI yang telah membimbing dan

memberi masukan yang bermanfaat.

2. dr. Sugma Agung Purbowo, MARS selaku Kepala Bagian Ilmu Kesehatan

Masyarakat dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas

Kedokteran Universitas YARSI.

3. DR. dr. Artha Budi Susila Duarsa, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas YARSI dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga

Universitas YARSI.

ii

Page 4: Diagnosis Holistik A

4. Rifda Wulansari, SP, M.Kes selaku staf pengajar dan Koordinator Kepaniteraan

Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.

5. dr. Erlina, M.Kes selaku sekretaris dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu

Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

6. dr. Budi selaku Kepala Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih.

7. dr. Sinta selaku pembimbing di Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih.

8. Prof Qomariyah MS PKK AIFM selaku staf pengajar Bagian Ilmu Kesehatan

Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

9. dr. Yusnita, MKes selaku staf pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

10. dr. Dian Mardhiyah, M.KK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran

Keluarga Universitas YARSI.

11. dr. Dini Widianti, M.KK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran

Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

12. dr. H. Sumedi Sudarsono, M.PH, selaku staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan

Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

13. Orang tua dan keluarga tercinta yang selalu memberikan do’a, restu, semangat,

dan motivasi.

14. Seluruh teman-teman sejawat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI yang

telah bekerja sama dalam menyusun laporan ini.

Kesadaran bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan hasil studi

kasus pasien ini dirasakan oleh penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun

dari pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga laporan ini

dapat memberi manfaat bagi semua pihak.

Wassalammu'alaikum wr. wb.

Jakarta, Agustus 2015

Penulis

iii

Page 5: Diagnosis Holistik A

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan...............................................................................................................i

Kata Pengantar.......................................................................................................................ii

Daftar isi.................................................................................................................................iv

Berkas Pasien.........................................................................................................................1

A. Identitas Pasien...........................................................................................................1

B. Anamnesis...................................................................................................................1

C. Pemeriksaan Fisik.......................................................................................................3

D. Pemeriksaan Penunjang..............................................................................................5

Berkas Keluarga.....................................................................................................................6

A. Profil Keluarga............................................................................................................6

B. Genogram....................................................................................................................11

C. Identifikasi Permasalahan...........................................................................................13

D. Diagnostik Holistik.....................................................................................................14

E. Rencana Penatalaksanaan............................................................................................15

F. Prognosis......................................................................................................................17

iv

Page 6: Diagnosis Holistik A

BERKAS PASIEN

A. Identitas Pasien

Nama : Ny. C

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 43 tahun

Agama : Islam

Alamat : Pasar Jati Gang Kubur RT 04 RW 05 Cempaka Putih Barat,

Jakarta Pusat

Suku Bangsa : Jawa

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Cuci Gosok

Tanggal periksa : 7 Agustus 2015

No. RM : 589/15

B. Anamnesis

Dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 7 Agustus 2015

1. Keluhan Utama : Pasien hamil datang untuk kontrol kehamilan

2. Keluhan Tambahan : Lemas dan nyeri kepala

3. Riwayat Penyakit Sekarang

G5P4A0 (Gravida 5 Partus 4 Abortus 0) dengan usia kehamilan 25-26

minggu datang ke Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih untuk kontrol kehamilan.

Pasien mengeluh badan terasa lemas, namun tidak begitu mengganggu. Pasien

mempunyai riwayat tekanan darah tinggi sebelum dan selama hamil tetapi pasien

tidak pernah memeriksakan tekanan darahnya ketika tidak hamil. Keluhan juga

disertai nyeri kepala yang dialami sejak tadi pagi. Nyeri kepala dirasakan

menyeluruh dan biasanya sembuh bila meminum obat dari dokter. Pandangan kabur

atau berkunang-kunang dan nyeri ulu hati disangkal. Mules-mules belum dirasakan

oleh ibu. Nyeri pinggang yang menjalar ke perut bawah disangkal, keluar lendir

maupun darah dari kemaluan disangkal oleh pasien. Kaki bengkak saat kehamilan

sebelumnya disangkal. Keluhan pasien selama awal kehamilan yaitu mual dan

muntah. Pasien khawatir penyakitnya akan mempersulit kelahiran bayinya. Pasien

1

Page 7: Diagnosis Holistik A

berharap dapat melahirkan bayi dengan lancar dan selamat dan tempat yang dekat

(puskesmas).

4. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien pernah memiliki keluhan atau sakit yang sama saat kehamilan

sebelumnya. Riwayat kejang saat hamil disangkal.

Riwayat Hipertensi : (+)

Riwayat Anemia : (-)

Riwayat Asma : (-)

Riwayat Alergi : (-)

Riwayat Diabetes melitus : (-)

Riwayat Penyakit jantung : (-)

Riwayat Sakit Kuning : (-)

Riwayat TB : (-)

5. Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat keluarga dengan keluhan serupa disangkal.

6. Riwayat Pribadi

a. Riwayat Kehamilan

Selama kehamilan, pasien kontrol kehamilan ke puskesmas. Riwayat

pemakaian obat-obatan ketika hamil disangkal.

7. Riwayat Sosial Ekonomi

Penghasilan Tn. C (suami pasien) kurang lebih Rp 2.000.000,- per bulan

sebagai seorang wiraswasta dan penghasilan Ny. C sebesar Rp. 500.000,- per bulan.

Tn. C mengatakan bahwa penghasilannya tersebut dapat mencukupi kebutuhan

sehari-hari. Dalam satu rumah ada lima orang yang ditanggung hidupnya.

8. Riwayat Kebiasaan

a. PNC : Di bidan Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih

b. Vaksin : TT1 pada usia kehamilan 20 minggu

c. KB : pil 28 hari

2

Page 8: Diagnosis Holistik A

C. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos Mentis

2. Vital Sign

Tekanan darah : 190/110 mmHg

Respirasi : 20 x/menit

Nadi : 104 x/menit

Suhu : 37, 3oC

3. Status Gizi

Berat badan Sebelum Hamil : 50 kg

Berat badan Hamil : 56 kg

Tinggi badan : 149 cm

IMT : 22,52 kg/m2

BB ideal sebelum hamil : 44,1 kg

BB ideal saat hamil : 44,1 kg + (25 x 0,35) = 52,85 kg

Kebutuhan basal : 1.321,5 kal

Kebutuhan kalori : 1753,6 kal

4. Status Generalis

a. Kepala

Bentuk : normocephal

Rambut : hitam, tidak mudah dicabut

Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)

: pupil bulat, isokor, refleks cahaya (+/+)

Telinga : bentuk normal

Hidung : septum tidak deviasi, tidak terdapat sekret

Tenggorokan : T1-T1 Tenang, Hiperemis (-)

b. Leher

Trakea di tengah

Pembesaran kelenjar getah bening (-)

3

Page 9: Diagnosis Holistik A

c. Thorak

Inspeksi : bentuk dada simetris

: pergerakan dinding dada simetris

: iktus kordis tidak terlihat

Palpasi : fremitus taktil dan vokal sama kanan dan kiri

: iktus kordis teraba di sela iga V garis midclavicula

kiri

Perkusi : sonor diseluruh lapang paru, batas jantung dalam batas normal

Auskultasi : vesikuler diseluruh lapang paru, wheezing (-), ronki (-)

: bunyi jantung I dan II regular, murmur (-) gallop (-)

d. Abdomen

Lihat status obstetri

e. Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan

f. Ekstremitas :

Superior : Akral Hangat, CRT <2”, edema -/-

Inferior : Akral Hangat, CRT <2”, edema -/-

5. Status Obstetri

Inspeksi : Wajah : Tidak terlihat adanya cloasma gravidarum

Payudara : Tampak kelenjar montgomeri lebih terlihat dan

hiperpigmentasi di areola, papilla terlihat lebih menonjol, retraksi

papilla mamae -/-, colostrum -/-

Abdomen : Terlihat membulat simetris, linea nigra (+), striae

gravidarum (+)

Ekstremitas : Tidak tampak edema pada kedua kaki

Palpasi :

Leopold I : Tinggi fundus uteri 23 cm, ballotemen (+).

Auskultasi : Denyut Jantung Janin : 38x/menit, normal, reguler

TBBA : (TFU – 12 ) x 155 = (31 – 12) x 155 = 2945 gram

Pemeriksaan Dalam : Tidak dilakukan

4

Page 10: Diagnosis Holistik A

D. Pemeriksaan Penunjang

Tanggal 24 Juni 2015

Tabel 1. Hasil Darah Rutin dan Protein Urin Ny. S

Pemeriksaaan Hasil Nilai rujukan

Hb 11,1g/dl 10-15 g/dl

GDS 133 mg/dL <180 mg/dL

5

Page 11: Diagnosis Holistik A

BERKAS KELUARGA

A. Profil Keluarga

Karakteristik Keluarga

a. Identitas Kepala Keluarga (KK) : Tn. C, 43 tahun.

b. Identitas Pasangan : Ny. C, 64 tahun.

c. Struktur Komposisi Keluarga

Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah

No Nama Keduduka

n

Gender Usia Pendidikan Pekerjaan Penghasilan

1 Tn. C KK L 36 th SD Wiraswasta Rp. 1.000.000

2 Ny. C Istri P 35 th SD Cuci Gosok RP. 500.000

3 An. A Anak I L 22 th SMA Buruh Rp. 1.500.000

4

5

6

An. R

An. D

An. S

Anak II

Anak III

Anak IV

P

P

P

17 th

13 th

7 th

SMK

SMP

SD

Siswa

Siswa

Siswa

-

-

-

B. Genogram

1. Bentuk Keluarga

Keluarga Tn. C terdiri dari enam orang, yaitu Tn. C sebagai kepala keluarga; Ny.

C sebagai istrinya; dan keempat anaknya. Dengan demikian, keluarga ini termasuk dalam

keluarga inti (nuclear family).

2. Tahapan Siklus Keluarga

Menurut Duval (Niacholas 1984), keluarga ini termasuk dalam siklus keluarga

tahap kelima, keluarga dengan anak remaja (anak tertua berumur 12-20 tahun).

3. Fungsi Keluarga

a. Biologis

Secara aspek biologis keluarga Tn. C telah menjalankan fungsinya dengan baik. Tn. C

dan Ny. C telah memiliki empat orang anak, satu anak laki-laki dan tiga anak perempuan

dan kondisi anak-anaknya sehat tanpa memiliki kecacatan dan Ny. C sedang

mengandung putra kelima dari pernikahan mereka.

6

Page 12: Diagnosis Holistik A

b. Psikologis :

Secara psikologis keluarga tersebut saling menyayangi satu sama lain. Tn. C dan Ny. C

sangat menyayangi anak mereka.

c. Sosial :

Tn. C dan Ny. C sudah mulai mengajarkan norma-norma agama dan sopan santun

terhadap orang lain sejak kecil kepada anak - anaknya, memberikan pemahaman bahwa

mereka akan memiliki seorang adik.

d. Ekonomi :

Tn. C bekerja sebagai karyawan swasta penghasilan yang diperoleh terkadang pas-

pastidak cukup untuntuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sehingga Ny. C membantu

ekonomi keluarganya dengan menjadi cuci gosok setiap hari, anak pertama Ny. C

membantu memenuhi kebutuhan dengan bekerja dengan menjadi seorang buruh pabrik.

e. Dinamika Keluarga

Hubungan keluarga satu sama lain selama ini tidak ada masalah. Anak pertama

cenderung lebih dekat kepada ayahnya dibandingkan ibunya. Semua anak pasien sangat

akrab dan kakaknya melindungi serta menjaga adiknya. Pasien dengan suaminya

tergolong dekat dan kalau ada masalah pasien lebih sering emosian dibanding suaminya

yang lebih sabar.

f. Family Map

Gambar 2. Genogram Tn C

7

Page 13: Diagnosis Holistik A

Keterangan:

: Pasien ibu hamil

: Laki-laki

: Perempuan

: Hubungan pernikahan.

: garis keturunan.

: Tinggal satu rumah

1. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup

a. Lingkungan Tempat Tinggal

Tabel 2. Lingkungan Tempat Tinggal

Status kepemilikan rumah Bukan milik sendiri (kontrakan).

Daerah perumahan Padat kumuh.

Karakteristik Rumah dan

Lingkungan

Kesimpulan

Luas rumah: 5x3 m2. Tn. C tinggal bersama istri dan ketiga anaknya

di suatu rumah kontrakan dengn lingkungan

yang padat kumuh. Keadaan rumah belum

cukup memadai, tidak ada jamban, namun

terdapat air pam dan pembuangan sampah.

Jumlah penghuni: 6 (enam) orang.

Bertingkat/tidak bertingkat: tidak

bertingkat.

Lantai rumah: tegel.

Dinding rumah: tembok.

Jamban keluarga: tidak ada.

Ketersediaan air bersih: air pam.

Tempat pembuangan sampah: ada.

8

Page 14: Diagnosis Holistik A

Gambar 1. Denah Rumah Keluarga Tn. C

b. Kepemilikan Barang-Barang Berharga

Satu unit sepeda.

Satu unit kompor gas.

Satu unit televisi 15 inchi.

Satu unit kipas angin.

Satu unit telepon genggam.

Satu unit setrika.

Satu unit penanak nasi.

Kepemilikan yang dimiliki keluarga Ny. C termasuk dalam ekonomi

menengah ke bawah karena tidak mempunyai barang-barang yang mewah.

2. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga

a. Tempat berobat : Puskesmas.

b. KMS Balita : (-).

c. Jaminan kesehatan : BPJS Kesehatan.

3. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

Tabel 3. Pelayanan Kesehatan

Faktor Keterangan Kesimpulan

Aksesibilitas Jalan kaki Jika ada yang sakit, langsung dibawa ke

puskesmas, karena biaya yang gratis

dan jarak yang tidak terlalu jauh dari

rumah. Tn. C dan Ny. C mengatakan

merasa cukup puas dengan pelayanan di

Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih.

Tarif Gratis

Kualitas Cukup memuaskan

4. Pola Konsumsi Makan Keluarga

9

Page 15: Diagnosis Holistik A

a. Kebiasaan Makan

Keluarga Ny. C makan sebanyak tiga kali sehari kadang dua kali sehari; makan

pagi, siang, malam hari dengan menu makanan yang bervariasi dan dimasak sendiri oleh

Ny.C dan kadang membeli di warung. Menu makanan seperti daging, ikan, tempe, tahu,

telur, sayuran dan sesekali mengonsumsi buah-buahan.

b. Menerapkan pola gizi seimbang

Menu makanan keluarga Ny. S setiap harinya yaitu nasi, ayam, ikan, telur, tahu,

tempe, sayuran dan buah. Adapun 10 pesan gizi seimbang departemen kesehatan adalah :

1. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan

2. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan

3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi

4. Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok

5. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak

6. Biasakan Sarapan

7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman

8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan

9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir

10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal

Dari 10 pesan gizi seimbang pasien belum memenuhi gizi seimbang tersebut karena

pada poin 1,2,3,4 dan 5 pasien belum memenuhi kriteria tersebut.

Pola makan pasien tiga hari terakhir (Food Recall) ialah :

(4 Agustus 2015)

Pagi : 644 kal

Jumlah Gr /kal Protein Karbohidrat LemakNasi goreng 100 gr = 329 kal 12,45 gr 41,82 gr 11,96 grTelur ceplok 60 gr = 240 kal 11 gr 0 gr 0 grTeh manis 75 kal 0 gr 0 gr 0 gr

Siang : 536 kalori

10

Page 16: Diagnosis Holistik A

JumlahGr /kal Protein Karbohidrat LemakNasi 100 gr = 175 kal 4,07 gr 32,84 gr 12,95 grTumis capcay 100 gr = 92 kal 2,2 gr 2 gr 9,2 grTempe goreng 1 buah = 34 kal 2 gr 1,79 gr 2,28 grTahu goreng 1 buah = 35 kal 2,23 gr 1,36 gr 2,62 grIkan goreng 100 gr = 200 kal 20, 95 gr 2,38 gr 11,41 grAir Putih 0 kal 0 gr 0 gr 0 gr

Malam : 539 kaloriJumlah Gr /kal protein karbohidrat Lemak

Nasi 100 gr = 175 kal 2,6 gr 27,9 gr 0,28 grTumis capcay 100 gr = 92 kal 2,2 gr 2 gr 9,2 grIkan goreng 100 gr = 200 kal 20, 95 gr 2,38 gr 11,41 grApel 1 buah = 72 kal 0,32 gr 18,8 gr 0,24 grAir putih 0 kal 0 gr 0 gr 0 gr

(5 Agustus 2015)

Pagi : 581 kal

Jumlah Gr /kal Protein Karbohidrat LemakNasi uduk 1 bungkus = 232 kal 3 gr 28 gr 12 grGorengan 120 gr = 274 kal 3,97 gr 13,47 gr 23,18 grTeh manis 75 kal 0 gr 0 gr 0 gr

Siang : 649 kalori

JumlahGr /kal Protein Karbohidrat LemakNasi 100 gr = 175 kal 4,07 gr 32,84 gr 12,95 grTumis kangkung 100 gr = 92 kal 2,2 gr 2 gr 9,2 grIkan asin 1 buah = 142 kal 3,89 gr 0,37 gr 3,89 grTelur ceplok 60 gr = 240 kal 11 gr 0 gr 0 grAir Putih 0 kal 0 gr 0 gr 0 gr

Malam : 620 kalori

JumlahGr /kal Protein Karbohidrat LemakNasi 100 gr = 175 kal 4,07 gr 32,84 gr 12,95 grTumis kangkung 100 gr = 92 kal 2,2 gr 2 gr 9,2 grTempe goreng 1 buah = 34 kal 2 gr 1,79 gr 2,28 grTahu goreng 1 buah = 35 kal 2,23 gr 1,36 gr 2,62 grMartabak telur 5 buah = 212 kal 14,2 gr 9,8 gr 12,6 grApel 1 buah = 72 kal 0,32 gr 18,8 gr 0,24 grAir Putih 0 kal 0 gr 0 gr 0 gr

(6 Agustus 2015)

11

Page 17: Diagnosis Holistik A

Pagi : 581 kal

Jumlah Gr /kal Protein Karbohidrat LemakNasi uduk 1 bungkus = 232 kal 3 gr 28 gr 12 grGorengan 120 gr = 274 kal 3,97 gr 13,47 gr 23,18 grTeh manis 75 kal 0 gr 0 gr 0 gr

Siang : 456 kalori

JumlahGr /kal Protein Karbohidrat LemakNasi 100 gr = 175 kal 4,07 gr 32,84 gr 12,95 grSayur sop 100 gr = 92 kal 2,2 gr 2 gr 9,2 grIkan asin 1 buah = 142 kal 3,89 gr 0,37 gr 3,89 grTahu goreng 1 buah = 35 kal 2,23 gr 1,36 gr 2,62 grLalapan 100 gr = `12 kal 0,59 gr 2,16 gr 0,16 grAir Putih 0 kal 0 gr 0 gr 0 gr

Malam : 610 kalori

JumlahGr /kal Protein Karbohidrat LemakNasi 100 gr = 175 kal 4,07 gr 32,84 gr 12,95 grSayur sop 100 gr = 92 kal 2,2 gr 2 gr 9,2 grTempe goreng 1 buah = 34 kal 2 gr 1,79 gr 2,28 grTahu goreng 1 buah = 35 kal 2,23 gr 1,36 gr 2,62 grAyam goreng 5 buah = 212 kal 14,2 gr 9,8 gr 12,6 grJeruk 1 buah = 62 kal 1,23 gr 15,39 gr 0,16 grAir Putih 0 kal 0 gr 0 gr 0 gr

6. Pola Dukungan Keluarga

a. Faktor pendukung terselesainya masalah dalam keluarga

Suami pasien memberikan saran atas penyakit pasien dengan cara :

o Mengingatkan bahwa penyakit Hipertensi tidak dapat sembuh namun dapat

dikontrol.

o Memotivasi pasien untuk menjaga pola makan dan meminum obat

o Mengingatkan ke pasien untuk selalu kontrol penyakitnya ke

dokter/puskesmas/RS.

b. Faktor penghambat terselesainya masalah dalam keluarga

Suami pasien kurang kooperatif dikarenakan kesibukan kerja, sehingga suami

pasien sulit untuk diajak periksa dan konsultasi bersama dengan pasien.

Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit yang diderita oleh Ny. C,

sehingga mereka tidak dapat mencegah faktor-faktor yang dapat memperburuk

atau faktor-faktor yang dapat menyebabkan berulangnya penyakit.

12

Page 18: Diagnosis Holistik A

4. Identifikasi Permasalahan yang didapat dalam keluarga

Masalah yang didapatkan dari keluarga ini, pasien belum mengetahui mengenai

kesembuhan penyakitnya dan hubungan penyakit dengan kehamilannya.

Suami tidak selalu di tempat karena sibuk dengan pekerjaannya yang berisiko takut

pasien sakit tiba-tiba atau mau melahirkan tiba-tiba.

Pasien dan suaminya tidak begitu mengetahui tanda-tanda penyakit pasien tersebut

sehingga kurang sigap mengobati penyakit tersebut.

5. Diagnosis Holistik

1. Aspek Personal

Alasan kedatangan :

Pasien datang ke Puskesmas dengan keinginan sendiri dan dukungan dari suami untuk

melakukan pemeriksaan kehamilan.

Harapan :

Pasien memiliki harapan dapat melahirkan bayi dengan lancar dan selamat dan tempat

yang dekat (puskesmas).

Kekhawatiran :

Pasien memiliki kekhawatiran penyakitnya akan mempersulit saat kelahiran.

Persepsi mengenai penyakit :

Pasien mengganggap bahwa penyakitnya merupakan penyakit yang umum diderita

oleh orang tua.

2. Aspek Klinik

Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

disimpulkan sebagai berikut :

Diagnosis kerja : G5P4A0 gravida 25-26 minggu dengan Hipertensi kronis

3. Aspek Risiko Internal

- Genetik :

Ada (ibu pasien menderita hipertensi)

- Usia :

Pasien termasuk berisiko hamil tua yang bisa berujung kepada perdarahan saat hamil dan

sungsang.

- Pola makan :

13

Page 19: Diagnosis Holistik A

Pola makan pasien tidak memenuhi pola gizi seimbang.

- Kebiasaan :

Pasien jarang makan sayur dan buah-buahan dan masih suka mengemil.

- Spiritual :

Pasien percaya bahwa penyakit yang dideritanya adalah cobaan dari Allah SWT,

pasien juga mulai bisa tenang menghadapi penyakitnya.

4. Aspek Psikososial Keluarga

Faktor pendukung kesehatan pasien yang berasal dari keluarga ialah adanya kemauan

dari suami pasien untuk menyadarkan pasien agar mengurangi merubah pola makan dan

mengingatkan bahwa penyakit hipertensi tidak dapat sembuh namun dapat dikontrol

sehingga pasien mempunyai keinginan berobat rutin ke dokter/puskesmas/RS dan agar

memeriksan kehamilannya mulai dari sekarang. Selain itu dari tetangganya siap

membantu jika pasien akan melahirkan.

5. Aspek Fungsional

Secara aspek fungsional, pasien termasuk derajat 1 yang mana pasien sehat dan dapat

melakukan aktivitas sehari – hari.

6. Rencana Penatalaksanaan

Tabel 5. Rencana Penatalaksanaan Ny. S

Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan

14

Page 20: Diagnosis Holistik A

Aspek Personal - Menjelaskan kepada pasien

tanda-tanda penyakitnya dan

apa yang harus dilakukan

selanjutnya.

- Membuat tenang pasien

dengan cara memeriksa

pemeriksaan fisik serta

merujuk pasien ke dokter

Sp.OG agar di USG.

Memotivasi pasien untuk rajin

meminum obat

- Menjelaskan kepada pasien

bahwa penyakitnya tersebut

tidak dapat sembuh namun

dapat dikontrol.

- Meningkatkan kesadaran

pasien untuk kontrol berobat

ke dokter secara teratur.

Pasien Pada saat

di

Puskesmas

dan

kunjungan

rumah

-Pasien memahami

tanda-tanda penyakitnya

dan lebih sigap bila

tanda-tanda tersebut

muncul.

- Pasien menjadi lebih

tenang karena

mengetahui dirinya dan

sang bayi sehat dan

aman.

- Pasien sadar dan mau

untuk sembuh dengan

cara berobat teratur ke

dokter.

Aspek Klinik - Menyiapkan persiapan

kelahiran untuk pasien serta

siap-siap merujuk ke rumah

sakit bila terdapat tanda-tanda

yang lebuh buruk dari

penyakitnya berupa

preeklamsi.

- Memberi obat-obatan anti

hipertensi.

- Methyl Dopa 3 x 250 mg.

Pasien Pada saat

di

Puskesmas

- Pasien lebih siap dan

aman saat melahirkan

- Kebutuhan kalori

terpenuhi dan dengan

garam yang dikonsumsi

berkurang diharapkan

penyakit hipertensinya

bisa membaik

- Pasien mau mengikuti

pengobatan hipertensi

agar tekanan darahnya

tetap stabil

Aspek Risiko

Internal

- Menyarankan kepada pasien

agar memakai KB setelah

melahirkan karena takut

berisiko saat kehamilan

berikutnya

- Diet Garam dari 18 gram

perhari menjadi 6 gram perhari

yaitu 1 sendok teh perhari.

Memenuhi kebutuhan

kalorinya yang kurang sebesar

1435 kalori dan pola gizi

seimbang dengan cara

memberitahu daftar makanan

Pasien Pada saat

di

Puskesmas

dan

kunjungan

rumah

- Pasien terhindar dari

komplikasi hamil tua

-Kebutuhan kalori

terpenuhi, gizi seimbang

terpenuhi dan dengan

garam yang dikonsumsi

berkurang diharapkan

penyakit hipertensinya

bisa membaik

Pasien mau untuk

kontrol dan minum obat

secara teratur.

-Pasien dapat mandiri

15

Page 21: Diagnosis Holistik A

tambahan serta kandungan

kalorinya.

- Menjelaskan kepada pasien

bahwa apapun yang terjadi

memang sudah menjadi takdir

Allah SWT tetapi sebagai

manusia tetap harus berusaha.

dalam menyelesaikan

perawatan diri dan

mampu menyelesaikan

masalah harian

Aspek

Psikososial

Keluarga

- Mengajak dan menjelaskan

kepada keluarga pasien yaitu

suaminya untuk terus

mendukung dan

memperhatikan penyakit

pasiennya serta waktu

kelahiran pasien yang tidak

lama lagi.

- Menyiapkan RT siaga untuk

ibu yang mau melahirkan

dengan cara berdiskusi dengan

pak RT dan warga sekitar.

Keluarga

pasien

Pada saat

Puskesmas

dan saat

kunjungan

rumah

- Keluarga pasien lebih

meningkatkan perhatian

dan mendukung pasien

serta lebih sigap bila

terjadi apa-apa

- Pasien dapat perhatian

dan tidak bergantung

hanya kepada suaminya

karena tetangga dan pak

RT siap membantunya

bila ingin melahirkan

dan terjadi hal tidak

diinginkan.

Aspek

Fungsional

Menyarankan pasien untuk tetap

beraktivitas sehari-hari seperti

biasa namun agar

menguranginya karena

masalah penyakitnya.

Pasien diberikan tablet Fe

Pasien Pada saat

di

Puskesmas

dan

kunjungan

rumah

-Pasien tidak terbebani

dengan pekerjaan

rumahnya dan bisa lebih

sehat

-Pasien tidak berisiko

untuk anemia

7. Prognosis

1. Ad vitam : dubia ad bonam

2. Ad sanasionam : dubia ad bonam

3. Ad fungsionam : dubia ad bonam

16