Dermatitis Kontak Iritan
-
Upload
rio-insan-riady -
Category
Documents
-
view
375 -
download
8
Transcript of Dermatitis Kontak Iritan
MEDICAL SCHOOL OF MUHAMMADIYAH JAKARTA UNIVERSITY
Dermatitis Kontak Iritan
LAPORAN KASUSSTASE KULIT & KELAMIN
RSIJ SUKAPURA
PROFESSIONAL MENTOR : Dr. Heryanto,Sp.KK
Disusun oleh:Dita Putri
2007730039
Identitas PasienNama : Ny. UUmur : 38 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Jl. Tipar Cakung RT 011/RW 01 No.60 Sukapura Pekerjaan : Ibu Rumah TanggaAgama : IslamTanggal kunjungan : 20 Februari 2012
Anamnesis (AutoAnamnesis)
• Panas dan gatal pada kulit wajah sejak 3 hari yang lalu
Keluhan Utama :
• Perih, kemerahan
Keluhan Tambahan:
• Pasien datang dengan keluhan kulit wajah terasa panas dan gatal sejak 3 hari yang lalu. Awalnya kulit wajah pasien kemerahan lalu terasa panas,seperti terbakar, perih dan gatal. keluhan timbul 1 hari setelah pakai pemutih, bertambah parah setiap hari.Keluhan muncul setelah pasien menggunakan pemutih wajah (Vitaquin). Sebelumnya pasien memakai kosmetik LDL, pasien sudah menggunakan LDL selama 7 tahun dan tidak ada keluhan selama menggunakan LDL. Sebelumnya pasien belum pernah menggunakan pemutih wajah (Vitaquin) dan belum pernah ganti kosmetik sebelumnya.
Riwayat Penyakit Sekarang :
• Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya.
• Riwayat asma disangkal, riwayat sering gatal-gatal di bagian lain disangkal, riwayat sering bersin-bersin disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu :
• Keluarga tidak ada yang mengalami keluhan yang sama dengan pasien
Riwayat Penyakit Keluarga :
• Baik pasien maupun keluarganya tidak mempunyai alergi terhadap apapun
Riwayat Alergi :
• Belum pernah berobat sebelumnya, dan tidak mengkonsumsi obat-obatan sebelumnya.
Riwayat Pengobatan:
• Pasien hanya bekerja di rumah, jarang sekali terkenan sinar matahari, baru pertama kali ganti kosmetik.
Riwayat Psikososial:
Pemeriksaan FisikKeadaan umum : Tampak sakit ringan Kesadaran : composmentis Tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg Nadi : 88 x / menit Respirasi : 20 x/menit Suhu : 36,7˚C
Status Generalis
• Rambut : Hitam,distribusi merata,alopesia (-)
• Mata : Konjungtiva anemin (-/-), Sklera ikterik (-/-), reflek cahaya (+), isokhor
• Hidung : Septum deviasi (-),sekret (-), massa (-)
• Mulut : Mukosa lembab,lidak kotor (-),faring hiperemis (-),stomatitis (-), tonsil T1/T1
tidak hiperemis• Gigi: karies (-), berlubang (+)
Kepala
• KGB: tidak teraba membesar, massa (-)
• Kelenjar tiroid: tidak teraba membesar
Leher
• Paru :• Inspeksi: Simetris, gerakan
dinding dada sama• Palpasi: Vocal Fremitus sama
dada kanan & kiri• Perkusi: Sonor pada kedua
lapang paru• Auskultasi:Vesikuler, wheezing
(-/-), ronkhi (-/-)
Thoraks
• Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V
• Perkusi : Batas jantung dbn• Auskultasi: BJ I &II murni
reguler, murmur (-/-), gallop (-/-)
Cor
• Inspeksi : Datar, massa(-)• Auskultasi: Bising Usus (+)
normal• Palpasi: NT(-), Hepatomegali
(-),Splenomegali (-)• Perkusi: Timpani keempat
kuadran
Abdomen
Ekstremitas
Atas
Deformitas (-/-)
Edema (-/-)
RCT < 2 dtk
Bawah
Deformitas (-/-)
Edema (-/-)
RCT < 2 dtk
Status Dermatologis
•Lokalisata
Distribusi
•Pipi kanan dan pipi kiri
Regio
•Bentuk sirkumskrip, permukaan kulit merah & kering, bts tegas, irreguler
Lesi
•Makula,Eritema,erosi
Efloresensi
Gambaran
Resume
• ♀ 38 tahun datang ke RS dengan keluhan Kulit wajah terasa panas dan gatal sejak 3 hari yang lalu. Keluhan muncul setelah pasien menggunakan pemutih wajah (Vitaquin).Pasien juga mengeluh perih, kemerahan. sebelum nya pasien menggunakan LDL dan pasien tidak ada keluhan selama menggunakan LDL.Pasien tidak pernah ganti kosmetik sebelumnya,baru pertama kali merasakan keluhan ini, riwayat alergi disangkal.
Anamnesis
• Dalam batas normal
Status Generalis
• Distribusi: Lokalisata• Regio : Pipi kanan dan pipi kiri.
• Lesi: Bentuk sirkumskrip, permukaan kulit
merah dan kering, batas tegas, irreguler
• Efloresensi : Makula,Eritema,erosi
Status Dermatologis
• Dermatitis Kontak Alergi• Dermatitis Atopi
Diagnosis Banding
• Dermatitis Kontak Iritan e.c Vitaquin
Diagnosa Kerja
• Patch Test• Pemeriksaan IgE
Usulan Pemeriksaan Penunjang
PenatalaksanaanN
on
Medik
am
en
tosa
-Edukasi tentang penyakit.-Menghindari bahan iritan.-Melakukan proteksi (menggunakan masker,sarung tangan).-Mengganti bahan iritan atau menghentikan penggunaan bahan iritan
Medik
am
en
tosa
Topikal :-Glukokortikoid topikal(Metilpredinisolone 2x1)Sistemik :-Antibiotik 3x1-Antihistamin (Loratadine non sedative ) 1x1 -Emolien 3-4 kali sehari
Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanantionam : dubia ad bonam
Tinjauan Pustaka
Dermatitis Kontak Iritan
• Dermatitis kontak iritan (DKI) merupakan reaksi peradangan nonimunologik pd kulit yg disebabkan oleh kontak dg faktor eksogen maupun endogen.
Definisi
• bahan-bahan iritan (kimiawi, fisik, maupun biologik)
Faktor eksogen
• memegang peranan penting pada penyakit
Faktor endogen
EpidemiologiDKI dapat diderita oleh semua orang dari berbagai golongan umur, ras, dan jenis kelamin.Jumlah penderita DKI diperkirakan cukup banyak, namun sulit untuk diketahui jumlahnyaHal ini disebabkan banyak penderita yang tidak datang berobat dengan kelainan ringanPekerja di Amerika, menunjukkan 90-95% dari penyakit okupasional adalah dermatitis kontak,&80% adalah DKI
Etiologi
Faktor Eksogen
Faktor Endogen
Faktor Eksogen
• pH, kondisi fisik, konsentrasi, ukuran molekul, jumlah, polarisasi, ionisasi, bahan dasar, kelarutan
(1) Sifat kimia bahan iritan
• jumlah, konsentrasi, lamanya pajanan dan jenis kontak, pajanan serentak dengan bahan iritan lain dan jaraknya setelah pajanan sebelumnya
(2) Sifat dari pajanan
• lokalisasi tubuh yang terpajan dan suhu, dan faktor mekanik seperti tekanan, gesekan atau goresan
(3) Faktor lingkungan
Faktor Endogen
1.Faktor genetik
2.Jenis Kelamin
3.Umur 4.Suku
5.Lokasi kulit
6.Riwayat Atopi
Patogenesis
empat mekanisme
Hilangnya substansi daya ikat air dan lemak
permukaanJejas pada membran sel
Denaturasi keratin epidermis
Efek sitotoksik langsung
Mekanisme imunologis Dermatitis Kontak Iritan (DKI).
a. Bahan iritan fisik & kimia memicu pelepasan sitokin & mediator inflamasi lainnya disebut sinyal bahaya.
b. Sel epidermis & dermis merespon sinyal bahaya tsb
c. Setelah itu, sitokin inflamasi dikeluarkan dari sel residen & sel inflamasi yg sudah terinfiltrasi.Sitokin utama pd proses ini adalah CXCL 8 (IL-8)
d. Akibat dari produksi sitokin inflamasi, banyak sel inflamasi termasuk neutrofil diserang & dibawa pengaruh picuan inflamasi mengeluarkan mediator inflamasi. Hasilnya dpt dilihat secara klinis pada DKI.
Mekanisme imunologi tsb peradangan klasik di tempat
terjadinya kontak dikulit
berupa eritema, edema, panas, dan nyeri bila iritan kuat
Iritan kuat akan menyebabkan kelainan kulit pada pajanan
pertama
Iritan lemah akan menimbulkan kelainan kulit setelah berulang kali
kontak
Gambaran Klinis
•Memberikan gejala akut
Iritan kuat
•Memberi gejala kronis
Iritan lemah
Berdasarkan penyebab tersebut dan pengaruh faktor tersebut, dermatitis
kontak iritan dibagi menjadi 10 macam
Dermatitis Kontak Iritan AkutDermatitis Kontak Iritan Lambat (Delayed ICD)Dermatitis Kontak Iritan Kronis (DKI Kumulatif)Reaksi Iritan
Reaksi Traumatik (DKI Traumatik)
Dermatitis Kontak Iritan NoneritematousDermatitis Kontak Iritan Subyektif (Sensory ICD)Dermatitis Kontak Iritan Gesekan (Friction ICD)Dermatitis Kontak Iritan AkneiformDermatitis Asteatotik
1.Dermatitis Kontak Iritan Akut• Kulit terasa pedih / panas,
eritema, vesikel atau bulla. Luas kelainanya sebatas daerah yg terkena dan berbatas tegas
• Rasa sakit tjd dlm beberapa dtk dari pajanan.
2.Dermatitis Kontak Iritan Lambat (Delayed ICD)• Gejala obyektif tdk muncul
8-24 jam /lebih setelah pajanan
• Gambaran kliniknya mirip dgn DKI akut
3.Dermatitis Kontak Iritan Kronis (DKI Kumulatif)• Disebabkan oleh iritan
lemah (spt air, sabun,detergen,dll) dgn pajanan berulang-ulang, biasanya lebih sering pd tangan
• Muncul stlh bbrp hari,minggu,bulan,tahun.
4.Reaksi Iritan• Menunjukkan reaksi akut
monomorfik yang dapat berupa skuama, eritema, vesikel, pustul, serta erosi, dan biasanya terlokalisasi di dorsum dari tangan dan jari
5.Reaksi Traumatik (DKI Traumatik)• terbentuk setelah tauma akut
pada kulit seperti panas atau laserasi.
• Secara klinik gejala mirip dengan dermatitis numular.
6.Dermatitis Kontak Iritan Noneritematous• Pada tingkat awal dari iritasi
kulit, kerusakan kulit terjadi tanpa adanya inflamasi, namun perubahan kulit terlihat secara histologi.
• Gejala umum yang dirasakan penderita adalah rasa terbakar, gatal, atau rasa tersengat
7.Dermatitis Kontak Iritan Subyektif (Sensory ICD)• Kelainan kulit tdk terlihat,
namun penderita mengeluh gatal,rasa tersengat,rasa terbakar, beberapa mnt setelah terpajan iritan.
• Biasanya daerah wajah, kepala dan leher.
8.Dermatitis Kontak Iritan Gesekan (Friction ICD)• Terjadi iritasi mekanis yang
merupakan hasil dari mikrotrauma atau gesekan yang berulang
• klinis dapat berupa eritema, skuama, fisura, dan gatal pada daerah yang terkena gesekan
9.Dermatitis Kontak Iritan Akneiform• Biasanya dilihat stlh pajanan
okupasional, spt oli,metal,halogen,stlh penggunaan kosmetik.
• memiliki lesi pustular yg steril & transien,& dpt berkembang beberapa hari stlh pajanan.
10.Dermatitis Asteatotik• Biasanya terjadi pd pasien
usia lanjut yg sering mandi tanpa menggunakan pelembab pada kulit
• Gatal yang hebat, kulit kering, dan skuama ikhtiosiform
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Fisik
Anamn
esis
• Pasien menyatakan ada pajanan iritasi
• Onset mnt-jam DKI akut• Reaksi inflamasi 8-24 jam setelah pajanan DKI Lambat
• Onset dari gejala hingga berminggu-minggu ada DKI kumulatif (DKI Kronis).
• Mengeluh sakit, rasa terbakar, rasa tersengat, dan rasa tidak nyaman akibat pruritus
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
• Makula eritema, hiperkeratosis, atau fisura predominan setelah terbentuk vesikel
• Tampakan kulit berlapis, kering, atau melepuh
• Bentuk sirkumskrip tajam pada kulit
• Rasa tebal di kulit yang terkena pajanan
Menurut Rietschel dan Flowler, kriteria dignosis primer untuk DKI
Pemeriksaan Penunjang
Patch Test
Kultur Bakteri
Pemeriksaan KOH
Pemeriksaan IgE
Diagnosis Banding
• pada DKA, terdapat sensitasi dari pajanan/iritan.
• KU DKA :gatal pada daerah yang terkena pajanan
• Pada patch tes (+)
Dermatitis Kontak Alergi
• Radang kulit kronis & residif, disertai dg gatal yang umumnya sering tjd selama masa bayi & anak-anak.
• Peningkatan kadar IgE
Dermatitis Atopi
Alergi Iritan Kuat Iritan Lemah
Onset Cepat, 1-2 hari Cepat, beberapa jam - 5
hari
mingguan, bulanan,
tahunan pada paparan
berulang
Sign Erupsi akut dan
subakut, batas tegas,
eritem, edem, vesikel
Erupsi akut, batas tegas,
eritem, edem, vesikel,
bula, terbakar kimia
Kronik erupsi, difus.
Awal : kering, fisur
Lanjut : eritem,
likenifikasi, ekskoriasi
Simpto
ms
Gatal Panas, nyeri Gatal, panas
Mekanis
me
Reaksi imunologi
Awal : sensitisasi
Lanjut : erupsi
pabagian terpapar
Reaksi nonimunologi
Sekali terpapar kimia kuat
Reaksi nonimunologi
kumulatif berulang
terhadap kimia lemah
Agen
penyeba
b
Nikel, krom, tanaman,
plastik, kosmetik, karet,
obat-obatan
Asam kuat: hidroklorida,
nitrit, sulfur, asam oksalat,
Alkali : Sodium hidroksida,
kalsium oksida
Sabun, detergen,
pelarut,pembersih
rumah tangga,
terpapar air lama
Patch
test
Positif (setelah 24-48
jam) dapat melebar
Positif (reaksi iritan) pada
pasien dan kontrol (setelah
beberapa menit-jam) cepat
menghilang
Negatif (reaksi false
positif dapat terjadi
bila menggunakan
bahan konsentrasi
tinggi)
Lokasi Tangan, wajah, lengan
bawah, leher, aksila,
genital, kepala, kaki
Tangan, lengan bawah Tangan, lengan bawah,
punggung
Penatalaksanaan
•Menghindari bahan iritan,
•Melakukan proteksi•Mengganti bahan iritan dengan bahan lain atau menghentikan penggunaan bahan iritan
Prinsip pengobatan
1.Kompres dingin
• DKI akut yang berat,dianjurkan pemberian prednison pada 2 minggu pertama, 60 mg dosis inisial, dan di tappering 10mg
2.Glukokortikoid topikal
3.Antibiotik dan antihistamin
4.Anastesi dan Garam Srontium (Iritasi sensoris)
5.Kationik Surfaktan
6.Emolien
7.Imunosupresi Oral
8.Fototerapi dan Radioterapi Superfisial
Prognosis
Prognosisnya kurang baik jika bahan iritan penyebab dermatitis tersebut tidak dapat disingkirkan dengan sempurna. Keadaan ini sering terjadi pada DKI kronis
yang penyebabnya multifaktor.
Terima Kasih