Denver Development Screening Test

8
Denver Development Screening Test (DDST) Perkembangan anak menggambarkan peningkatan kematangan fungsi individu, dan merupakan indikator penting dalam menilai kualitas hidup anak. Oleh karena itu perkembangan anak harus dipantau secara berkala. Bayi atau anak dengan resiko tinggi terjadinya penyimpangan perkembangan perlu mendapat prioritas, diantaranya bayi premature, berat lahir rendah, riwayat asfiksia, hiperbilirubinemia, infeksi intrapartum, ibu diabetes mellitus, gamely, dll. DDST adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak, tes ini bukanlah tes diagnostik atau tes IQ. DDST memenuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk metode skrining yang baik. Tes ini mudah dan cepat (15-20 menit). ASPEK YANG DINILAI Ada 125 tugas perkembangan yang dinilai, yang dikelompokkan menjadi 4 sektor, yaitu : 1. Sektor personal social. Yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan. 2. Sektor gerakan motorik halus. Yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan kegiatan yang melibatkan gerakan-gerakan tubuh tertentu yang dilakukan otot-otot kecil tetapi memerlukan koordinasi yang cermat. Contohnya koordinasi mata, tangan, memainkan, menggunakan benda- benda kecil. 3. Sektor bahasa. Yaitu kemampuan untuk memberikan reflek terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan. 4. Sektor gerakan motorik kasar.

description

Denver Development Screening Test

Transcript of Denver Development Screening Test

Page 1: Denver Development Screening Test

Denver Development Screening Test (DDST)

Perkembangan anak menggambarkan peningkatan kematangan fungsi individu, dan merupakan indikator penting dalam menilai kualitas hidup anak. Oleh karena itu perkembangan anak harus dipantau secara berkala. Bayi atau anak dengan resiko tinggi terjadinya penyimpangan perkembangan perlu mendapat prioritas, diantaranya bayi premature, berat lahir rendah, riwayat asfiksia, hiperbilirubinemia, infeksi intrapartum, ibu diabetes mellitus, gamely, dll. DDST adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak, tes ini bukanlah tes diagnostik atau tes IQ. DDST memenuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk metode skrining yang baik. Tes ini mudah dan cepat (15-20 menit).

ASPEK YANG DINILAIAda 125 tugas perkembangan yang dinilai, yang dikelompokkan menjadi 4 sektor,yaitu :1. Sektor personal social.Yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri bersosialisasi danberinteraksi dengan lingkungan.2. Sektor gerakan motorik halus.Yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamatisesuatu, melakukan kegiatan yang melibatkan gerakan-gerakan tubuh tertentuyang dilakukan otot-otot kecil tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.Contohnya koordinasi mata, tangan, memainkan, menggunakan benda-bendakecil.3. Sektor bahasa.Yaitu kemampuan untuk memberikan reflek terhadap suara, mengikutiperintah dan berbicara spontan.4. Sektor gerakan motorik kasar.Yaitu aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh danbiasanya memerlukan tenaga karena dilakukan otot-otot besar. Contohnyaduduk, melompat, berjalan, dll.

ALAT YANG DIGUNAKAN

-  Alat peraga : benang wol merah, kismis/manik-manik, kubus warna merah-kuning, hijau-biru, permainan anak, botol kecil, bola tenis, bel kecil,kertas dan pensil.

-       Lembar formulir DDST.

-       Buku petunjuk sebagai refensi yang menjelaskan cara-cara melakukan tes dan cara penilaiannya.

PROSEDUR DDST terdiri dari 2 tahap, yaitu :

Tahap I  : secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia :

Page 2: Denver Development Screening Test

-       3-6 bulan

-       9-12 bulan

-       18-24 bulan

-       3 tahun

-       4 tahun

-       5 tahun

Tahap II  : dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan pada tahap I. Kemudian dilanjutkan pad eveluasi diagnostik yang lengkap.

PENILAIAN

Dari buku petunjuk terdapat penjelasan tentang bagaimana melakukan penilaian apakah lulus (Passed = P), gagal (Fail = F), ataukah anak tidak mendapat kesempatan melakukan tugas (No.Opportunity = N.O). Kemudian digaris berdasarkan umur kronologis yang memotong garis horisontal tugas perkembangan pada formulir DDST. Setelah dihitung pada masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa yang F, selanjutnya berdasarkan pedoman, hasil tes diklasifikasikan dalam : Normal, Abnormal, Meragukan (Questionable) dan tidak dapat dites ( Untestable ).

Abnormal

-  Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau lebih.

-  Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan PLUS 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan apad 1 sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.

Meragukan

-  Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih.

-  Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis verikal usia.

Tidak dapat dites

Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau meragukan.

Normal

Page 3: Denver Development Screening Test

Semua yang tidak tercantum dalam kriteria tersebut diatas.

Dalam pelaksanaan skrining degan DDST ini, umur anak perlu ditetapkan terlebih dahulu, dengan menggunakan patokan 30 hari untuk 1 bulan dan 12 bulan untuk 1 tahun. Bila dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan kebawah dan sama dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan keatas.

Perhitungan umur adalah sebagai berikut ;

Misalnya Budi lahir pada tanggal 23 Mei 1992 dari kehamilan yang cukup bulan dan tes dilakukan pada tanggal 5 Oktober 1994, maka perhitungannya sebagai berikut ;

1994 – 10 – 5 ( saat tes dilakukan )

1992 – 5 – 23 ( tangga lahir Budi )

Umur Budi 2 – 4 – 12 = 2 tahun 4 bukan 12 hari, karena 12 hari lebih kecil dari 15 hari, maka dibulatkan kebawah, sehingga umur Budi adalah 2 tahun 4 bulan.

Kemudian garis umur ditarik vertikal pada formulir DDST yang memotong kotak-kotak tugas perkembangan pada ke-4 sektor. Tugas-tugasyang terletak di sebelah kiri garis itu, pada umumnya telah dapat dikerjakan oleh anak-anak seusia Budi(2 tahun 4 bulan). Apabila Budi gagal mengerjakan beberapa tugas-tugas tersebut.(F), maka berarti suatu keterlambatan poda tugas tersebut. Bila tugas-tugas yang gagal dikerjakan berada pada kotak yang terpotong oleh garis vertikal umur, maka ini bukanlah suatu keterlambatan, karena pada kontrol lebih lanjut masih mungkin terdapat perkembangan lagi. Begitu pula pada kotak-kotak sebelah kanan garis umur.

Pada ujung kotak sebelah kiri terdapat kode-kode R dan nomor. Kalau terdapat kode R maka tugas perkembangan cukup ditanyakan pada orang tuanya, sedangkan bila terdapat kode nomor maka tugas perkembangan doites sesuai petunujuk dibaliknya formulir.

PROSEDUR1. Sapa orang tua / pengasuh anak dengan ramah.2. Jelaskan maksud dan tujuan test DDST pada orang tua.3. Buat komunikasi yang baik dengan anak.4. Hitung umur anak dan buat garis umur.♥ Instruksi umum : catat nama anak, tanggal lahir, dan tanggal pemeriksaanpada formulir.♥ Umur anak dihitung dengan cara tanggal pemeriksaan dikurangi tanggallahir.5. Bila anak lahir prematur, koreksi factor prematuritas. Untuk anak yang lahirlebih dari 2 minggu sebelum tanggal perkiraan dan berumur kurang dari 2tahun, maka harus dilakukan koreksi.6. Tarik garis umur dari atas ke bawah dan cantumkan tanggal pemeriksaan pada

Page 4: Denver Development Screening Test

ujung atas garis umur. Formulir Denver dapat digunakan untuk beberapa kali,gunakan garis umur dengan warna yang berbeda.7. Siapkan alat yang dapat dijangkau anak, beri anak beberapa mainan dari kitsesuai dengan apa yang ingin ditestkan.8. Lakukan tugas perkembangan untuk tiap sektor perkembangan dimulai darisektor yang paling mudah dan dimulai dengan tugas perkembangan yangterletak disebelah kiri garis umur, kemudian dilanjutkan sampai ke kanan garisumur.♥ Pada tiap sektor dilakukan minimal 3 tugas perkembangan yang palingdekat disebelah kiri garis umur serta tiap tugas perkembanagan yangditembus garis umur.♥ Bila anak tidak mampu untuk melakukan salah satu uji coba pada langkah i(gagal / menolak / tidak ada kesempatan), lakukan uji coba tambahankesebelah kiri garis umur pada sektor yang sama sampai anak dapat ”lulus”3 tugas perkembangan.♥ Bila anak mampu melakukan salah satu tugas perkambangan pada langkahi, lakukan tugas perkembangan tambahan kesebelah kanan garis umurpada sektor yang sama sampai anak :gagal” pada 3 tugas perkembangan.9. Beri skor penilaian dan catat pada formulir DDST. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN1. Selama test berlangsung, amati perilaku anak. Apakah ada perilaku yang khas,dibandingkan anak lainnya. Bila ada perilaku yang khas tanyakan kepadaorang tua / pengasuh anak, apakah perilaku tersebut merupakan perilakusehari-hari yang dimiliki anak tersebut.2. bila test dilakukan sewaktu anak sakit, merasa lapar dll, dapat memberikanperilaku yang mengahambat test.3. Mulai dengan menyuruh anak melakukan yang mudah untuk memberi rasapercaya diri dan kepuasan orang tua.4. Memberikan pujian walaupun gagal melakukan.5. Jangan bertanya yang mengarah ke jawaban.6. Intepretasi harus dipertimbangkan sebelum memberitahu orang tua bahwatest hasil normal atau abnormal.7. Tidak perlu membahas setiap item pada orang tua.8. Pada akhir test, tanyalah orang tua apakah penampilan anak merupakankemampuan atau perilaku pada waktu lain. SKORING1. Passed atau lulus (P/L). Anak melakukan uji coba dengan baik, atau ibu /pengasuh anak memberi laporan (tepat / dapat dipercaya bahwa anak dapatmelakukannya).2. Failure atau gagal (F/G). Anak tidak dapat melakukan uji coba dengan baikatau ibu / pengasuh anak memberi laporan (tepat) bahwa anak tidak dapatmelakukannya dengan baik.3. refuse atau menolak (R/M). Anak menolak untuk melakukan uji coba.Penolakan dapat dikurangi dengan mengatakan kepada anak “apa yang harusdilakukan”, jika tidak menanyakan kepada anak apakah dapat melakukannya(uji coba yang dilaporkan oleh ibu / pengasuh anak tidak diskor sebagai

Page 5: Denver Development Screening Test

penolakan).4. By report berarti no opportunity (tidak ada kesempatan). Anak tidakmempunyai kesempatan untuk melakukan uji coba karena ada hambatan. Skorini hanya boleh dipakai pada uji coba dengan tanda R.

LANGKAH MENGAMBIL KESIMPULAN1. Normal♥ Bila tidak ada keterlambatan dan atau paling banyak satu caution.♥ Lakukan ulangan pada kontrol berikutnya.2. Suspect / di duga♥ Bila didapatkan ≥ 2 caution dan / atau ≥ 1 keterlambatan.♥ Lakukan uji ulang dalam 1 – 2 minggu untuk menghilangkan factor sesaatseperti rasa takut, keadaan sakit atau kelelahan.3. Untestable / tidak dapat diuji♥ Bila ada skor menolak pada ≥ 1 uji coba tertelak disebelah kiri garis umuratau menolak pada > 1 uji coba yang ditembus garis umur pada daerah75–90%.♥ Lakukan uji ulang dalam 1 – 2 minggu.

http://isyroyhanaty.files.wordpress.com/2010/08/ddst-ii.pdf

ISY ROYHANATY / ASKEB NEONATUS, BAYI DAN BALITA / DDST