6. Screening
description
Transcript of 6. Screening
Pengertian Pengertian Usaha untuk mengidentifikasi penyakit-Usaha untuk mengidentifikasi penyakit-
penyakit yg secara klinis belum jelas penyakit yg secara klinis belum jelas dengan menggunakan pemeriksaan dengan menggunakan pemeriksaan tertentu / prosedur lain yg dapat tertentu / prosedur lain yg dapat digunakan secara cepat utk digunakan secara cepat utk membedakan orang-orang yang membedakan orang-orang yang kelihatannya sehat tetapi mempunyai kelihatannya sehat tetapi mempunyai kemungkinan sakit / benar-benar kemungkinan sakit / benar-benar sehat (Mausner & Bahn, 1974)sehat (Mausner & Bahn, 1974)
Pengertian Pengertian 22 Penemuan peny. secara aktif pd Penemuan peny. secara aktif pd
orang-orang yg tanpa gejala & orang-orang yg tanpa gejala & nampaknya sehat (Bambang nampaknya sehat (Bambang Sutrisna, 1986)Sutrisna, 1986)
Skrining : Skrining : diagnosa diagnosaSeseorang dengan tes (+) / dicurigai Seseorang dengan tes (+) / dicurigai ada penyakit ada penyakit dx dan txdx dan tx
Tujuan Tujuan Untuk research / survei Untuk research / survei Untuk perlindungan terhadap Untuk perlindungan terhadap
kesehatan masyarakat kesehatan masyarakat Untuk anjuran / petunjuk tertentu Untuk anjuran / petunjuk tertentu
Macam ScreeningMacam Screening Mass screening Mass screening
Selective screeningSelective screening Single disease screeningSingle disease screening
Contoh Contoh Mammography Mammography ca mammae ca mammaePap smearPap smear ca cervix ca cervixPemeriksaan tekanan darah Pemeriksaan tekanan darah hipertensi hipertensiPada awal usaha pemberantasan TBC di Pada awal usaha pemberantasan TBC di Indonesia Indonesia - Pemeriksaan dengan sinar x- Pemeriksaan dengan sinar x- Pemeriksaan sputum- Pemeriksaan sputum- Pembuatan pembiakan basil- Pembuatan pembiakan basil
Dasar skrining pada Dasar skrining pada populasipopulasi
- Penyakit kronis lebih efektif bila - Penyakit kronis lebih efektif bila diterapiditerapi
lebih awal lebih awal - Beberapa kondisi dapat dicegah - Beberapa kondisi dapat dicegah
dengan mendeteksi sebelum dengan mendeteksi sebelum adanyaadanya
gejalagejala
1966 1968 1972 1974
Onset screening dx outcome biologi program tx - sembuh-
- lead time
Interval waktu antara saat ditegakkan dx lebih dini dengan saat penegakan dx dgn cara yg normal dilakukan (px merasakan gx)
Lead Time Lead Time
cacat
wafat
Prinsip-prinsip dasar Prinsip-prinsip dasar screeningscreening
1. Penyakit harus merupakan masalah1. Penyakit harus merupakan masalah kesehatan masyarakat yg pentingkesehatan masyarakat yg penting
2. Harus ada cara pengobatan yg efektif2. Harus ada cara pengobatan yg efektif
3. Tersedia fasilitas pengobatan dan 3. Tersedia fasilitas pengobatan dan diagnosa diagnosa
Lanjutan…Lanjutan…4. Diketahui dalam stadium simptomatik 4. Diketahui dalam stadium simptomatik dini dan masa latendini dan masa laten
5. Test harus cocok5. Test harus cocok
6. Dapat diterima oleh masyarakat6. Dapat diterima oleh masyarakat
7. Telah dimengerti riwayat alamiah 7. Telah dimengerti riwayat alamiah penyakitpenyakit
Prinsip-prinsip dasar screeningPrinsip-prinsip dasar screening 2 2
8. Harus ada policy yang jelas8. Harus ada policy yang jelas
9. Biaya hrs seimbang dengan jumlah 9. Biaya hrs seimbang dengan jumlah kasus-kasus yang dideteksi serta kasus-kasus yang dideteksi serta konsekuensi-konsekuensi yg timbul konsekuensi-konsekuensi yg timbul akibat tdk ikut dlm program screeningakibat tdk ikut dlm program screening
10. Penemuan kasus harus terus – 10. Penemuan kasus harus terus – menerusmenerus
Tujuan ScreeningTujuan Screening Untuk mencari keuntungan ekonomis Untuk mencari keuntungan ekonomis
terutama asuransiterutama asuransi
Menetapkan based line data tentang Menetapkan based line data tentang riwayat kesehatan Pxriwayat kesehatan Px
Menguntungkan bagi negara, tapi tdk Menguntungkan bagi negara, tapi tdk menguntungkan bagi orang yang menguntungkan bagi orang yang ingin migrasiingin migrasi
Kriteria untuk evaluasi Kriteria untuk evaluasi screeningscreening
1. VALIDITAS 1. VALIDITAS Kemampuan utk menentukan yg Kemampuan utk menentukan yg mempunyai peny dan tdk mempunyai peny dan tdk mempunyai penymempunyai peny
Indikator :Indikator : Sensitivitas Sensitivitas Spesivisitas Spesivisitas
Sensitivitas Sensitivitas Yaitu : kemampuan utk menentukan Yaitu : kemampuan utk menentukan
orang orang yg mempunyai penyakityg mempunyai penyakit
Kemampuan dari suatu test utk Kemampuan dari suatu test utk mengidentifikasi secara benar orang-mengidentifikasi secara benar orang-orang yang mempunyai penyakitorang yang mempunyai penyakit
Persentase dari mereka yg sakit yang Persentase dari mereka yg sakit yang kemudian dinyatakan positif oleh testkemudian dinyatakan positif oleh test
SpesivisitasSpesivisitas Yaitu : kemampuan utk menentukan Yaitu : kemampuan utk menentukan
orang yg tidak mempunyai peny.orang yg tidak mempunyai peny.
Kemampuan dari suatu test untuk Kemampuan dari suatu test untuk mengidentifikasi secara benar orang-mengidentifikasi secara benar orang-orang yang tdk mempunyai penyorang yang tdk mempunyai peny
Persentase dari mereka yg tidak sakit yg Persentase dari mereka yg tidak sakit yg kemudian dinyatakan negatif oleh testkemudian dinyatakan negatif oleh test
Predictive value (nilai Predictive value (nilai prediktif)prediktif) 1. Positive Predictive value (PPV)1. Positive Predictive value (PPV)
persentase dari mrk dg hasil test (+) yang persentase dari mrk dg hasil test (+) yang benar-benar sakitbenar-benar sakit TPTP= = TP + FP TP + FP
2. Negative predictive value (NPV)2. Negative predictive value (NPV) Persentase dari mereka dengan hasil test Persentase dari mereka dengan hasil test (-)(-) dan tidak mempunyai penyakitdan tidak mempunyai penyakit TNTN= = FN + TNFN + TN
TestTest PosPos NegNeg
PosPos TPTP FPFP TP+FPTP+FP
NegNeg FNFN TNTN FN+TNFN+TN
TP+FNTP+FN FP+TNFP+TN TOTALTOTAL
Penyakit
Hubungan Prevalens dan Hubungan Prevalens dan Predictive ValuePredictive Value
Makin tinggi prevalens, makin tinggi Makin tinggi prevalens, makin tinggi PPVPPV
Contoh :Contoh :Populasi Populasi = 1000= 1000Sensitivitas Sensitivitas = 50%= 50%SpesitivitasSpesitivitas = 50%= 50%
Test
Prevalens 25%
penyakit
++ --
++ 125125 375375
-- 125125 375375
250250 750750 10001000
125PPV = x 100%
125 + 375 = 25%
Test
Prevalens 50%
penyakit
++ --
++ 250250 250250
-- 250250 250250
500500 500500 10001000
250PPV = x 100%
250 + 250
= 50%
2. Reliabilitas2. Reliabilitas kemampuan test menghasilkan nilai kemampuan test menghasilkan nilai yg konsisten bila test dilakukan > 1 yg konsisten bila test dilakukan > 1 kali, pada individu & kondisi yg samakali, pada individu & kondisi yg sama dipengaruhi oleh :dipengaruhi oleh :variasi observasi : interobservervariasi observasi : interobserver intraobserverintraobservervariasi metoda variasi metoda instrumen instrumen
Diatasi dgn : (mengurangi variasi)Diatasi dgn : (mengurangi variasi)
Standardisasi prosedurStandardisasi prosedur
Pelatihan secara Periodik bagi Pelatihan secara Periodik bagi observerobserver
Cek sec periodik kerja observer yg Cek sec periodik kerja observer yg bekerja sendiri-sendiribekerja sendiri-sendiri
3. YIELD3. YIELD hasil dari suatu testhasil dari suatu test
adalah jumlah kasus yang dahulu tdk adalah jumlah kasus yang dahulu tdk diketahui dan sekarang diketahuidiketahui dan sekarang diketahui menderita tanpa menderita tanpa gxgx m melalui screeningelalui screening
Yield Yield 22
Dipengaruhi oleh :Dipengaruhi oleh :a. Sensitivitas dari test a. Sensitivitas dari test b. Prevalensi dari peny. Yg tdk dikenalb. Prevalensi dari peny. Yg tdk dikenalc. Ada tidaknya penemuan kasusc. Ada tidaknya penemuan kasus
terdahulu terdahulu d. Sikap pendudukd. Sikap penduduke. Prevalens penyakit rendahe. Prevalens penyakit rendah
COMBINATION OF TESTCOMBINATION OF TEST
1. Series test1. Series test seseorang disebut positif bila seseorang disebut positif bila seluruh rangkaian menghasilkan seluruh rangkaian menghasilkan positif dan negatif bila ada satu hasil positif dan negatif bila ada satu hasil test negatif test negatif
meningkatkan spesitivitas meningkatkan spesitivitas
2. Paralel test 2. Paralel test seorang disebut positif bila ada seorang disebut positif bila ada satu hasil positif dari rangkaian test satu hasil positif dari rangkaian test dan negatif bila semua rangkaian dan negatif bila semua rangkaian test negatif test negatif Meningkatkan sensitivitas Meningkatkan sensitivitas
Test
contoh 1. Series test Populasi = 1000Test I
penyakit
++--
++ 1010 5050 6060-- 4040 900900 940940
5050 950950 10001000
900 Spesitivitas = x 100% = 94,74%
950
Test
Test IIstatus penyakit
++ --++ 33 55 88
-- 77 4545 52521010 5050 6060
Sensitivitas = 3 x 100% = 6%50
Spesitivitas = (900 + 45) x 100% = 99,47% 950
Test
2. Paralel test
Populasi = 1000Test I
penyakit
++ --
++ 1010 5050 6060-- 4040 900900 940940
5050 950950 10001000
10 Sensitivitas = x 100% = 20%
50