Ppt Screening

24
KELOMPOK 6

description

SCREENING

Transcript of Ppt Screening

Page 1: Ppt Screening

KELOMPOK 6

Page 2: Ppt Screening

ASTIYANI RUSLAN141 2013 0037

HARDIANI141 2013 0038

MUSFIRAH NACE141 2013 0008

Page 3: Ppt Screening

PENGERTIAN SCREENING

Screening atau penyaringan kasus adalah cara untuk mengidentifikasi penyakit yang belum tampak melalui suatu tes atau pemeriksaan atau prosedur lain yang dapat dengan cepat memisahkan antara orang yang mungkin menderita penyakit dengan orang yang mungkin tidak menderita.

Page 4: Ppt Screening

Lanjutan….

Skrining, dalam pengobatan, adalah strategi yang digunakan dalam suatu populasi untuk mendeteksi suatu penyakit pada individu tanpa tanda-tanda atau gejala penyakit itu. Tidak seperti apa yang biasanya terjadi dalam kedokteran, tes skrining yang dilakukan pada orang tanpa tanda-tanda klinis penyakit.

Page 5: Ppt Screening

Latar Belakang Sehingga SCREENING ini dilakukan yaitu karena hal berikut ini:

1. Banyaknya kejadian fenomena gunung es (Ice Berg Phenomen)

2. sebagai langkah pencegahan khususnya Early diagnosis dan prompt treatment

3. Banyaknya penyakit yang tanpa gejala klinis

4. Penderita mencari pengobatan setelah studi lanjut

5. Penderita tanpa gjl mempunyai potensi untuk menularkan penyakit

Page 6: Ppt Screening

TUJUAN SCREENING

Untuk mendapatkan mereka yang menderita sedini mungkin sehingga dapat dengan segera memperoleh pengobatan.

Untuk mencegah meluasnya penyakit dalam masyarakat.

Untuk mendidik dan membiasakan masyarakat untuk memeriksakan diri sedini mungkin.

Untuk mendidik dan memberikan gambaran kepada petugas kesehatan tentang sifat penyakit dan untuk selalu waspada melakukan pengamatan terhadap gejala dini.

Untuk mendapatkan keterangan epidemiologiss yang berguna bagi klinis dan peneliti.

Page 7: Ppt Screening

SASARAN

Sasaran penyaringan adalah penyakit kronis seperti :

Infeksi Bakteri (Lepra, TBC dll.)Infeksi Virus (Hepatitis)Penyakit Non-Infeksi : (Hipertensi, Diabetes mellitus, Jantung Koroner, Ca Serviks, Ca Prostat, Glaukoma)

HIV-AIDS

Page 8: Ppt Screening

TEMPAT DAN BEBERAPA PERTIMBANGAN DARI SCREENINNG

Tempat pelaksanaan

Lapangan RSU RS khusus Pusat

pelayanan khusus

Beberapa pertimbangan dalam screening Biaya Alat yang digunakan Tes yg digunakan hrs cepat Tes yg digunakan sesuai

selera masy Org2 yg terdiagnosa sbg

pndrt hrs mendapatkan pengobatan

Hrs terdapat tes yg spesifik Kelompok pnddk yg

discreening diberi penjelasan

Page 9: Ppt Screening

PRINSIP PELAKSANAAN

Pemeriksaan tersebut harus dapat dilakukan:

Dengan cepat dapat memilah sasaran untuk pemeriksaan lebih lanjut

Tidak mahal Mudah dilakukan oleh petugas

kesehatan Tidak membahayakan yang diperiksa

maupun yang memeriksa.

Page 10: Ppt Screening

PRINSIP SKRINING ORGANISASI KESEHATAN DUNIA PEDOMAN YANG DITERBITKAN PADA TAHUN 1968, TETAPI MASIH BERLAKU HARI INI.

1. Kondisi ini harus menjadi masalah kesehatan penting.2. Harus ada pengobatan untuk kondisi tersebut.3. Fasilitas untuk diagnosis dan pengobatan harus tersedia.4. Harus ada tahap laten penyakit.5. Harus ada tes atau pemeriksaan untuk kondisi tersebut.6. Tes harus dapat diterima oleh penduduk.7. Sejarah alami penyakit harus cukup dipahami.8. Harus ada kebijakan yang disepakati pada siapa untuk mengobati.9. Total biaya penemuan kasus harus secara ekonomis seimbang dalam

kaitannya dengan pengeluaran medis secara keseluruhan.10. Penemuan kasus harus merupakan proses yang berkesinambungan,

bukan hanya "sekali dan untuk semua" proyek.

Page 11: Ppt Screening

MACAM SCREENING

a) Penyaringan Massal (Mass Screening)

b) Penyaringan  Multiplec) Penyaringan yang

Ditargetkand) Penyaringan Oportunistik

Page 12: Ppt Screening

KASUS-KASUS PENTING DARI SKRINING MELIPUTI:

Dalam biologi dan kedokteran

Skrining (mikrobiologi) , teknik yang digunakan untuk selektif mengisolasi spesies target mikroba dari sebuah komunitas besarmikroba.

Skrining (obat) Skrining kanker

Kanker serviks skrining Kanker prostat skrining Kanker payudara skrining

Janin skrining Bayi skrining Genetik layar Dua-hibrida skrining Penyaringan throughput tinggi Tinggi konten skrining Virtual skrining

Dalam keamananSkriningTeroris B

asis DataKeamanan seku

nder Skrining Seleksi

Panggil skrining

Page 13: Ppt Screening

KRITERIA UNTUK MELAKSANAKAN SCREENING

1. Sifat Penyakit Serius Prevalensi tinggi pada tahap praklinik Priode yang panjang diantara tanda-tanda pertama

sampai timbulnya penyakit

2. Uji Diagnostik Sensitif dan Spesifik Sederhana dan murah Aman dan dapat diterima Reliable Fasilitas adekwat

3. Diagnosis dan Pengobatan Efektif dan dapat diterima Pengobatan yang aman telah tersedia.

Page 14: Ppt Screening

Bentuk penyaringan Bersifat seri

berupa 2 penyaringan dimana mereka dinyatakan positif bila mereka memberikan hasil positif pada pemeriksaan pertama dan pemeriksaan kedua yang dilakukan menyusul. Bentuk inilah misalnya yang diterapkan pada uji saring HIV.

Bersifat paraleldua penyaringan dilakukan

bersamaan dimana hasil test penyaringan bisa dinyatakan positif berdasarkan hasil positif pada salah satu tes.

Page 15: Ppt Screening

PROSES PENYARINGANProses pelaksanaan sceening adalah : Tahap 1 :

melalukan pemeriksaan terhadap kelompok penduduk yang dianggap mempunyai resiko tinggi menderita penyakit. Apabila hasil negatif, dianggap orang tersebut

tidak menderita penyakit. Apabila hasil positif dilakukan pemeriksaan tahap

2

Tahap 2 :

pemeriksaan diagnostik Hasilnya positif maka dianggap sakit dan

mendapat pengobatan. Hasilnya negatif maka dianggap tidak sakit

(dilakukan pemeriksaan ulang secara periodik).

Page 16: Ppt Screening

TABEL CEK SCREENING

Hasil TestStatus penyakit

Ada gejala sakit)

Tanpa gejala (tdk sakit)

Positive (+) True Positive TP False Positive FP

Negative (-)False Negative

FNTrue Negative TN

Sensitivity = Specificity =

Page 17: Ppt Screening

PENENTUAN SENSITIVITAS DAN SPESIFISITAS

Persentase sensitivitas (Persentase yg sakit dan hasil tes positif)

Persentase negatif semu (Persentase yg sakit dan hasil tes negatif)

Persentase spesifisitas (Persentase yg tdk sakit dan hasil tes negatif)

Persentase positif semu (Persentase yg tdk sakit dan hasil tes positif)

Page 18: Ppt Screening

Contoh perhitungan ukuran validitas:

Hasil tes skrining pada 990 orang

Keadaan penyakit

Ada gejala Tanpa gejala

Hasil tesPositif 75 50

Negatif 15 850

Jumlah 90 900

Page 19: Ppt Screening

Penentuan Sensitivitas dan Spesifisitas

• Sensitivitas

• Negatif semu

• Spesifisitas

• Positif semu

Page 20: Ppt Screening

Sensitivitaskemampuan suatu tes untuk mengidentifikasi

individu dengan tepat, dengan hasil tes positif dan benar sakit.Sensitivitas = a/a+c

Spesifisitaskemampuan suatu tes untuk mengidentifikasi

individu dengan tepat, dengan hasil negatif dan benar tidak sakit.Spesivisitas = d/b+d

Untuk mengetahui Validitasnya, maka digunakan indeks antara lain:

Page 21: Ppt Screening

Positive Predictive Value (Ppv)Persentase pasien yang menderita sakit dengan hasil test Positive.PPV = a/a+b

Negative Predictive Value (Npv)Persentase pasien yang tidak menderita sakit dengan hasil test negative.NPV = d/c+d

AkurasiAkurasi sebuah tes skrining menggambarkan ketepatan dalam menentukan seseorang menderita atau tidak menderita suatu penyakit dan kelainan. Akurasi tes skrining dihitung dengan membandingkan jumlah hasil pemeriksaan benar positif dan benar negatif dibandingkan jumlah seluruh pemeriksaan yang dilakukan dalam per sen. Akurasi tes skrining sangat diperlukan untuk memberikan kepercayaan kepada konsumen tentang kualitas sebuah tes skrining.

Page 22: Ppt Screening

KRITERIA EVALUASI

A. Validitas : merupakan tes awal baik untuk memberikan indikasi individu mana yang benar sakit dan mana yang tidak sakit. Doa komponen validitas adalah sensitivitas dan spesifitas

B. Reliabilitas : adalah bila tes yang dilakukan berulang-ulang menunjukkan hasil yang konsisten

C. Yiel : merupakan jumlah penyakit yang terdiagnosis dan diobati sebagai hasil dari uji tapis.

Page 23: Ppt Screening

• Skrining pencegahan sekunder

• Karakteristik Skrining Validitas dan reliabilitas yang tinggi, biaya murah

• Masalah skrining Biaya, kurangnya minat masyarakat, tindak lanjut positif yg tidak memadai

KESIMPULAN

Page 24: Ppt Screening