CRS Retinopati Diabetika .doc

download CRS Retinopati Diabetika .doc

of 12

Transcript of CRS Retinopati Diabetika .doc

  • 8/12/2019 CRS Retinopati Diabetika .doc

    1/12

    Case Sience Session

    RETINOPATI DIABETIKA

    Oleh :

    Ervina 0810312026

    Della Gustia 0810312061

    Pe!i!in" :

    Dr# $as%ur &'ari() &*#+

    BAGIAN I,+- KE&E.ATAN +ATA

    R& Dr# +# D/A+I, PADANG

    AK-,TA& KEDOKTERAN -NIER&ITA& ANDA,A&

    PADANG

    2013

  • 8/12/2019 CRS Retinopati Diabetika .doc

    2/12

    BAB I

    PENDA.-,-AN

    Retinopati diabetes adalah penyebab utama kebutaan di negara-negara Barat.

    Pandangan bahwa hiperglikemi kronik pada diabetes melitus adalah determinan utama

    timbulnya retinopati diabetes didukung oleh hasil pengamatan bahwa tidak terjadi retinopati

    pada orang muda dengan diabetes tipe I paling sedikit tiga sampai lima tahun setelah awitan

    penyakit sistemik ini.1

    Retinopati diabetik jarang ditemukan pada anak-anak dibawah umur 10 tahun tanpa

    memperhatikan lamanya diabetes. Resiko berkembangnya retinopati meningkat setelah

    pubertas.2

    Hasil-hasil serupa telah diperoleh pada diabetes tipe II tetapi pada para pasien ini

    onset dan lama penyakit lebih sulit ditentukan se!ara tepat. "ianjurkan pasien diabetes

    melitus tipe I dirujuk untuk pemeriksaan o#talmologik dalam tiga tahun setelah diagnosis dan

    diperiksa ulang paling sedikit sekali setahun. Pasien diabetes tipe II harus dirujuk ke ahli

    o#talmologi pada saat diagnosis dan diperiksa ulang sedikitnya sekali setahun. $arena

    retinopati diabetes dapat menjadi agresi# selama kehamilan setiap wanita diabetes yang

    hamil harus diperiksa oleh ahli o#talmologi pada trimester pertama dan kemudian paling

    sedikit setiap tiga bulan hingga persalinan.1

    Berkaitan dengan prognosis dan pengobatan retinopati diabetes perlu dibagi menjadi

    kategori proli#erati# dan nonproli#erati# atau dikenal dengan retinopati diabetik dasar

    (Background Diabetic Retinopaty). Pre%alensi retinopati proli#erati# pada diabetes tipe I

    dengan lama penyakit 1& tahun adalah &0'. (alaupun pre%alensi penyakit prolo#erati# pada

    pengidap diabetes tipe II dengan lama penyakit 1& tahun jauh lebihke!il pre%alensi edema

    makula sebagai #ungsi dari lama penyakit sistemik adalah sama untuk dua kelompok.12

  • 8/12/2019 CRS Retinopati Diabetika .doc

    3/12

  • 8/12/2019 CRS Retinopati Diabetika .doc

    4/12

    Retinopati diabetik dibagi menjadi 12

    1. Retinopati "iabetik on Proli#erati# tau dikenal juga dengan retinopati

    diabetik dasar (BackgroundDiabetic Retinopathy).

    2. Retinopati "iabetik Proli#erati#

    2#3# Pat(isil"i

    a. Retinopati diabetik non proli#erati#

    Retinopati diabetik non proli#erati# merupakan bentuk yang paling umum dijumpai.

    erupakan !erminan klinis dan hiperpermeabilitas dan inkompetens pembuluh yang terkena.

    "isebabkan oleh penyumbatan dan kebo!oran kapiler mekanisme perubahannya tidak

    diketahui tapi telah diteliti adanya perubahan endotel %askuler )penebalan membrana basalis

    dan hilangnya perisit+ dan gangguan hemodinamik )pada sel darah merah dan agregasi

    platelet+. "isini perubahan mikro%askular pada retina terbatas pada lapisan retina

    )intraretinal+ terikat ke kutub posterior dan tidak melebihi membran internal. 123

    Ga!ar 3. 4askularisasi retina. A. Preparat tripsin retina dengan pewarnaan P5 dan

    hematoksilin menunjukkan ner%us optikus dan pembuluh darah retina utama. /o%ea yang

    bebas kapiler terlihat jelas. B. Pada kapiler retina normal rasio inti perisit dan inti endotelial

    sell 11. Pada diabetes rasio menurun karena hilangnya perisit )6. $anski2003+.

  • 8/12/2019 CRS Retinopati Diabetika .doc

    5/12

    Ga!ar . Pembuluh kapiler pada pasien diabetes. 4. embrana basemen tidak lagi

    mengandung nuklues perisit dan menebal karena pewarnaan P5. 5el endotelialwalaupun

    sedikit piknotik jumlahnya relati# normal )6. $anski 2003+

    "apat terjadi perdarahan-perdarahan di semua lapisan retina. Perdarahan akan

    berbentuk nyala api karena lokasi nya di dalam lapisan serat sara# yang berorientasi

    hori7ontal sedangkan perdarahan berbentuk titik atau ber!ak terletak di lapisan retina yanglebih dalam tempat sel-sel dan akson berorientasi %ertikal.1

    Ga!ar 5. Retina normal dan retinopati diabetik )Rodiah200*+

    8dema makula adalah penyebab tersering gangguan penglihatan pada pasien

    retinopati diabetes non proli#erati#. 8dem terutama disebabkan oleh rusaknya sawar retina

    darah bagian dalam pada tingkat endotel kapiler retina sehingga terjadi kebo!oran !airan dan

    konstituen plasma ke dalam retina disekitarnya. 8dem dapat bersi#at #okal atau di#us dan

    se!ara klinis tampak sebagai retina yang menebal dan keruh disertai mikroaneurisme dan

  • 8/12/2019 CRS Retinopati Diabetika .doc

    6/12

    eksudat intraretina. "apat terbentuk 7ona-7ona eksudat kuning kaya lemak berbentuk bundar

    disekitar kumpulan mikroaneurisma dan paling sering berpusat di bagian temporal makula.

    (alaupun pre%alensi edem makula adalah 10' pada populasi diabetes sebagai suatu

    kesuluruhan terdapat peningkatan men!olok pre%alensi tersebut pada mata yang mengalami

    retinopati berat.1

    Retinopati diabetik non proli#erati# dapat mempengaruhi #ungsi penglihatan melalui 2

    mekanisme yaitu2

    1. Perubahan sedikit demi sedikit penutupan kapiler intraretinal yang menyebabkan

    iskemik makular.

    2. Peningkatan permeabilitas pemuluh retina yang menyebabkan edem makular.

    Pada sumbatan mikro%askuler progresi# dapat timbul tanda tanda peningkatan

    iskemia pada gambaran retinopati yang menjadi latar belakangnya dan menghasilkan

    gambaran klinis retinopati diabetes pra-proli#erti#. ,emuan yang paling khas adalag ber!ak-

    ber!ak !otton wool timbulnya gambaran manik-manik pada %ena retina dan pelebaran

    segmental ireguler jaring kapiler retina )kelainan miro%askuler intra retina+. Penutupan

    kapiler-kapiler retina yang mengelilingi 7ona #o%ea yang a%askuler dapat menyebabkan

    iskemia bermakna yang se!ara klinis bermani#estasi sebagai perdarahan retina gelap besar

    dan adanya arteriol-arteriol makula halus mirip benang. ata yang mengalami edem makula

    dan iskemkia yang bermakna memiliki prognosis penglihatan yang lebih jelek- dengan atau

    tanpa terapi laser-daripada mata dengan edema dan per#usi yang relati# baik.1

    Ga!ar 5# +i%raneurisa an *erarahan retina 7/# Kans%i)2003

  • 8/12/2019 CRS Retinopati Diabetika .doc

    7/12

    Ga!ar 6# 8ksudat pada retinopati diabetik )6. $anski 2003+

    "is#ungsi penglihatan dan elektro#isiologik yang berkaian dengan diabetes mungkin

    terjadi akibat kelainan %askuler lokal dan e#ek metabolik sistemik penyakit yang mengenai

    retina. ,imbul kelainan penglihatan warna biru kuning khas dan diskriminasi !orak warna

    mungkin terganggu. $epekaan kontras mungkin menurun sekalipun pada ketajaman

    penglihatan yang normal. Pemeriksaan lapangan pandang mungkin memperlihatkan skotoma

    relati# yang sesuai dengan daerah-daerah edema dan nonper#usi retina dan kelainan adaptasi

    gelap juga pernah dilaporkan. $elainan elektroretinogra#ik memiliki hubungan dengan

    keparahan retinopati dan dapat membantu memperkirakan perkembangan retinopati.1

    Gambar.7.aCotton wool spot

    timbul segera setelah onset.

    Gambar 7.b. tampak dilatasi

    vena pada pewarnaan tripsin.

  • 8/12/2019 CRS Retinopati Diabetika .doc

    8/12

    b. Retinopati "iabetik Proli#erati#

    erupakan penyulit mata yang paling parah pada diabetes melitus. Pada jenis ini

    iskemia yang progresi# akhirnya merangsang pembentukan pembuluh-pembuluh halus

    )neo%askularisasi+ yang sering terletak pada permukaan diskus dan di tepi posterior 7ona

    peri#er disamping itu neo%askularisasi iris atau rubeosis iridis juga dapat terjadi. Pembuluh-

    pembuluh baru yang rapuh berproli#erasi dan menjadi meninggi apabila korpus %itreum mulai

    berkontraksi menjauhi retina dan darah keluar dari pembuluh tersebut maka akan terjadi

    perdarahan masi# dan dapat timbul penurunan penglihatan mendadak. 1

    "isamping itu jaringan neo%askularisasi yang meninggi ini dapat mengalami #ibrosis

    dan membentuk pita-pita #ibro%askuler rapat yang menarik retina dan menimbulkan kontraksi

    terus menerus pada korpus %itreum. Ini dapat menyebabkan pelepasan retina akibat traksi

    progresi# atau apabila terjadi robekan retina terjadi ablasio retina regmatogenosa. Pelepasan

    retina dapat didahului atau ditutupi oleh perdarahan korpus %itreum. pabila kontraksi korpus

    %itreum telah sempurna di mata tersebut maka retinopati proli#erati# !enderung masuk ke

    stadium in%olusional atau burnet-out.1

    2##Ge9ala Klinis

    9ejala subjekti# yang dapat ditemui dapat berupa :;

    $esulitan memba!a

    Penglihatan kabur

    Penglihatan tiba-tiba menurun pada satu mata

    elihat lingkaran-lingkaran !ahaya

    elihat bintik gelap dan !ahaya kelap kelip.

    9ejala objekti# yang dapat ditemukan pada retina dapat berupa *

    ikroanaeurisma merupakan penonjolan dinding kapiler terutama daerah %ena

    dengan bentuk berupa bintik merah ke!il yang terletak dekat pembuluh darah

    terutama polus posterior.

    Perdarahan dapat dalam bentuk titik garis dan ber!ak yang biasanya terletak dekat

    mikroaneurisma di polus posterior.

    "ilatasi pembuluh darah dengan lumennya ireguler dan berkelok-kelok.

  • 8/12/2019 CRS Retinopati Diabetika .doc

    9/12

    Hard e

  • 8/12/2019 CRS Retinopati Diabetika .doc

    10/12

    dilakukan oleh penderita dibetes untuk dapat men!egah terjadinya retinopati adalah dengan

    mengontrol gula darah selain itu tekanan darah masalah jantung obesitas dan lainnya harus

    juga dikendalikan dan diperhatikan.13&

    B. Pengobatan

    /okus pengobatan pada pasien retinopati diabetes non proli#erati# tanpa edema

    makula adalah pengobatan terhadap hiperglikemia dan penyakit sistemik lain yang menyertai.

    5uatu per!obaan klinis terkontrol memperlhatkan bahwa terapi inhibitor aldosa reduktase

    tidak men!egah perkembangan retinopati diabetes.1

    Beberapa per!obaan klinis yang baru-baru ini dilakukan memberi bukti-bukti

    meyakinkan bahwa terapi laser argon #okal terhadap titik-titik kebo!oran retina pada pasien

    yang se!ara klinis memperlihatkan edema bermakna memperke!il resiko penuruna

    penglihatan dan meningkatkan kemungkinan perbaikan #ungsi penglihatan. ata dengan

    edema makula diabetes yang se!ara klinis tidak bermakna biasanya hanya dipantau se!ara

    ketat tanpa terapi laser. $arena adanya edema makula dapat hanya sedikit atau bahkan tidak

    berkaitan dengan gangguan ketajaman penglihatan para penyedia kesehatan primer harus

    menyadari pentingnya rujukan yang segera dan dini pasien diabetes ke ahli o#talmologi.1

    ,erapi utama untuk retinopati diabetik yang mengan!am penglihatan adalah laser.

    ngiogram #luoresen dapat dilakukan pada beberapa pasien untuk menilai derajat iskemia

    retina dan mendapatkan area kebo!oran baik dari mikroaneurisma maupun dari pembuluh

    darah baru. ,erapi laser pada makulopati dan pembuluh darah baru dapat dilakukan pada

    klinik rawat jalan.

    - akulopati diabetik diterapi dengan laser pada titik-titik kebo!oran. 8ksudat

    seringkali didapatkan pola sirsinarta dengan #okus kebo!oran atau

    mikroaneurisma di bagian tengah. 6ika e#ekti# edema retina dan eksudat akan

    tereabsorpsi meskipun mungkin memerlukan waktu berbulan-bulan.

    - ?empeng optik dan pembuluh darah baru retina diterapi dengan pembakaran laser

    yang tersebar keseluruh retina sehingga menghasilkan daerah yang tidak diterapi

    di sekitar makula dan lempeng optik. ,erapi laser menghilangkan retina yang

    mengalami iskemia sehingga men!egah pelepasan #aktor %asoproli#erati#. Hali ini

    menyebabkan regresi pembuluh darah baru dan men!egah perkembanganretinopati lanjut.

  • 8/12/2019 CRS Retinopati Diabetika .doc

    11/12

    Perkembangan perdarahan %itreus yang tidak hilang setelah beberapa bulan atau

    tarikan #ibrosa pada retina yang menyebabkan lepasnya retina dari epitel pigmen dibawahnya

    )ablasio retina traksional+ mungkin membutuhkan terapi bedah. 4itrektomi dilakukan untuk

    mengangkat gel %itreus dan darah serta memperbaiki retina yang mengalami ablasio.

    =ntuk Retinopati proli#erati# biasanya diindikasikan pengobatan dengan #otokoagulasi

    panretina laser argon yang se!ara bermakna menurunkan kemungkinan perdsarahan masi#

    korpus %itreum dan pelepasan retina dengan !ara menimbulkan regresi dan pada sebagian

    kasus dapat menghilangkan pembuluh-pembuluh baru tersebut. $emungkinan #otokoagulasi

    panretina laser argon ini bekerja dengan mengurangi stimulus angiogenik dari retina yang

    mengalami iskemik. ,ekniknya berupa pembentukan luka-luka bakar laser dalam jumlah

    sampai ribuan yang tersebar berjarak teratur diseluruh retina tidak mengenai bagian sentral

    yang dibatasi oleh diskus dan pembuluh %askular temporal utama. 1@

    =ntuk penatalaksanaan konser%ati# penglihatan monokular yang disebabkan oleh

    perdarahan korpus %itreum diabetes adalah dengan membiarkan terjadinya resolusi spontan

    dalam beberapa bulan.1

    "isamping itu peran bedah %itreoretina untuk retinopati diabetik proli#erati# masih

    tetap berkembang sebagai !ara untuk mempertahankan atau memulihkan penglihatan yangbaik. 1

    2##Pr"nsis

    eski terapi laser dan bedah telah sangat meningkatkan prognosis pasien dengan

    retinopati diabetik penyakit ini masih menyebabkan kehilangan penglihatan berat pada

    beberapa pasien.

  • 8/12/2019 CRS Retinopati Diabetika .doc

    12/12

    DATAR P-&TAKA

    1. 4aughan "9 sbury , 8%a PR A#talmologi =mum 8disi 1 (idya edika

    6akarta 2000 hal 211-21.

    2. ema H4 ,e