RETINOPATI DIABETIKUM

22
RETINOPATI DIABETIKUM Diajukan Kepada Pembimbing : dr. Andito K. Adisasmito, Sp.M. Disusun oleh : Restoe Fajar Forwendy 1420221113 Mutiara Sundasari 1420221122

description

retinopeti

Transcript of RETINOPATI DIABETIKUM

RETINOPATI DIABETIKUM

RETINOPATI DIABETIKUM

Diajukan Kepada Pembimbing :dr. Andito K. Adisasmito, Sp.M.Disusun oleh :Restoe Fajar Forwendy1420221113Mutiara Sundasari1420221122

I.I Latar BelakangRetinopati DM adalah salah satu komplikasi mikrovaskular DM yang merupakan penyebab utama terjadinya kebutaan pada orang dewasa.

Retinopati diabetik ini secara garis besar dibagi dalam dua kelompok berdasarkan klinis yaitu retinopati diabetik non proliperatif dan retinopati diabetik proliperatif.

Kebutaan yang ditimbulkan akibat retinopati DM menjadi maslah kesehatan yang perlu diwapadai di Indonesia dan dunia karena kebutaan terbukti mampu menurunkan kualitas hidup dan produktivitas penderita.Anatomi Bola MataPembungkus bulbus oculi :1. Tunika Fibrosa externum (tunica fibrosa bulbi) Cornea (anterior)Sclera (posterior)2. Tunika intermedia (tunica vasculosa bulbi, tunica pigmentosa bulbi, uvea)IrisCorpus ciliareChoroid3. Tunica interna bulbi : retina

Anatomi RetinaMembran nervosa yg berisi reseptor-reseptor khusus yg menerima bayangan objek-objek yg dilihat.

Batasnya ireguler dan dinamakan ora serata.

Ora serataLapisan RetinaMembran limitans internaLapisan serabut saraf merupakan lapisan akson sel ganglion Lapisan sel ganglion merupakan lapisan sel saraf bercabang.Lapisan pleksiform dalam Lapisan nukleus dalam Lapisan pleksiform luarLapisan nukleus luarMembran limitans eksterna Lapisan fotoreseptor Epitel pigmen retina.

Fisiologi Retina

Retinopati DMDefinisi :Suatu mikroangiopati progresif yang ditandai oleh kerusakan dan sumbatan pembuluh darah halus yang meliputi arteriol prekapiler retina, kapiler-kapiler, dan vena-vena.

Epideimologi :Insidensi pada 40-50% penderita DM, prognosis kurang baikDi AS terdapat kebutaan 5000 orang pertahun e.c Retinopati DMDi Ingris, retinopati DM menduduki peringkat ke4 penyebab kebutaan

Faktor Resiko1). Lamanya pasien menderita diabetes2). Beratnya hiperglikemi3). Peningkatan kadar lipid serum4). Kehamilan5). Hipertensi7). Lain-lain ( merokok, usia, jenis diabetes, inaktivitas fisik, dll)

KLASIFIKASIRetinopati Diabetik Non Proliferative Retinopati Diabetik Proliferative 1. Derajat I : terdapat mikroaneurisma dengan atau tanpa eksudat lemak pada fundus okuli2. Derajat II : terdapat mikroaneurisma, perdarahan bintik dan bercak dengan atau tanpa eksudat lemak pada fundus okuli3. Derajat III : terdapat mikroaneurisma, perdarahat bintik dan bercak neovaskularisasi dan proliferasi pada fundus okuli.Patofisiologi

Gejala yang muncul pada retinopati DMMikroaneurismaMerupakan penonjolan dinding kapiler (terutama vena) berupa bintik merah kecil terletak pada polus posterior. Merupaka kelainan mata dini.

Perdarahan dapat berbentuk titik, garis, bercak, terletak dekat mikroaneurismataMikroaneurismata -> gangguan permeabilitas /pecahnya kapiler -> perdarahanDilatasi vena dengan lumen ireguler dan berkelok-kelokakibat kelainan sirkulasi dan (jarang) kelainan endotel dan eksudasi plasmaHard exudatemerupakan infeltrasi lipid kedalam retina

Soft exudate/cotton wool patchesmerupakan iskemia retinaNeovaskularisasiakibat proliferasi sel endotel pembuluh darahEdema retinadengan tanda hilangnya gambaran retina terutama makula -> ganggu tajam pengelihatanHiperlipidemia

Back ground:mikroaneurismata, perdarahan, edema Makulopati:edema, ganguan fungsi makulaProliferasi:neovaskularisasiBiasanya ditemukan bilateral, simetris, dan progresif, dengan 3 bentuk:

Pemeriksaan PenunjangAngiografi fluoresens juga sangat bermanfaat dalam mendeteksi kelainan mikrovaskularisasi pada retinopati diabetikum.

PenatalaksanaanNPDR ringan : follow up setiap 6-12 bulan, pengobatan terhadap hiperglikemi, dan penyakit sistemik lainnya.NPDR sedang : Tanpa edem macula : follow up setiap 4-6 bulan tanpa, pengobatan terhadap hiperglikemi, dan penyakit sistemik lainnya.Dengan edema macula : follow up setiap 2-4 bulan, pengobatan terhadap hiperglikemi, dan penyakit sistemik lainnya, pemeriksaan penunjang FFA ( fundus fluorescein angiography ) dan OCT ( ocular coherence tomography )NPDR berat :Tanpa edema makula : follow up setiap 4 bulan, pengobatan terhadap hiperglikemi, dan penyakit sistemik lainnya, serta di indikasikan FFA.Dengan edema makula : follow up setiap 2-4 bulan, pengobatan terhadap hiperglikemi, dan penyakit sistemik lainnya.

Proliferative Diabetic RetinopathyPDR dengan atau tanpa CSME ( clinically significant macula edema ): follow up 2-3 setiap 2-3 bulan, pengobatan terhadap hiperglikemi, dan penyakit sistemik lainnya.PDR dengan komplikasi yang tidak dapat ditangani dengan terapi laser, maka dilakukan pemeriksaan setiap 6 bulan.

Pencegahanmengontrol gula darah, Mengontrol tekanan darah,obesitas

PrognosisEdema macular dan iskemik : buruk dengan atau tanpa terapi laser, TERIMAKASIHWASSALAMUALAIKUM WR.WB.