Copy of TETANUS NEONATORUM.ppt

28
TETANUS NEONATORUM TETANUS NEONATORUM Pembimbing : Pembimbing : Dr.SML.Toruan,SpA Dr.SML.Toruan,SpA Disusun Oleh : Disusun Oleh : Kelompok V Kelompok V

description

l

Transcript of Copy of TETANUS NEONATORUM.ppt

Page 1: Copy of TETANUS NEONATORUM.ppt

TETANUS TETANUS NEONATORUMNEONATORUM

Pembimbing :Pembimbing :Dr.SML.Toruan,SpADr.SML.Toruan,SpA

Disusun Oleh :Disusun Oleh :Kelompok VKelompok V

Page 2: Copy of TETANUS NEONATORUM.ppt

PENDAHULUANPENDAHULUAN

Tetanus neonatorum merupakan Tetanus neonatorum merupakan masalah khusus di Indonesia,oleh masalah khusus di Indonesia,oleh karena merupakan 50 % dari karena merupakan 50 % dari seluruh kematian perinatal atau seluruh kematian perinatal atau 20 % dari angka kematian bayi.20 % dari angka kematian bayi.

Page 3: Copy of TETANUS NEONATORUM.ppt

Angka kejadian tetanus Angka kejadian tetanus neonatorum di Indonesia masih neonatorum di Indonesia masih cukup tinggi sekitar 6-7 / 1000 cukup tinggi sekitar 6-7 / 1000 kelahiran hidup untuk daerah kelahiran hidup untuk daerah perkotaan dan 11-23 / 1000 perkotaan dan 11-23 / 1000 kelahiran hidup untuk daerah kelahiran hidup untuk daerah pedesaan, dengan kematian pedesaan, dengan kematian sekitar 60.000 orang bayi setiap sekitar 60.000 orang bayi setiap tahun.tahun.

Page 4: Copy of TETANUS NEONATORUM.ppt

DEFINISIDEFINISI

• Tetanus adalah penyakit dengan tanda Tetanus adalah penyakit dengan tanda utama kekakuan otot (spasme) tanpa utama kekakuan otot (spasme) tanpa disertai gangguan kesadarandisertai gangguan kesadaran

• Gejala ini disebabkan kuman yang Gejala ini disebabkan kuman yang mengeluarkan eksotoksin mengeluarkan eksotoksin (tetanospasmin) dan mengganggu (tetanospasmin) dan mengganggu sinaps pada daerah yang disebut sinaps pada daerah yang disebut neuromuskular junction atau motor neuromuskular junction atau motor endplateendplate

Page 5: Copy of TETANUS NEONATORUM.ppt

EtiologiEtiologi

Clostridium Tetani Clostridium Tetani Basil gram-positif dengan spora Basil gram-positif dengan spora

pada ujungnya sehingga pada ujungnya sehingga berbentuk seperti pemukul berbentuk seperti pemukul genderang (drumstick)genderang (drumstick)

Obligat anaerob (berbentuk Obligat anaerob (berbentuk vegetatif apabila berada dalam vegetatif apabila berada dalam lingkungan anaerob) dan dapat lingkungan anaerob) dan dapat bergerak menggunakan flagellabergerak menggunakan flagella

Page 6: Copy of TETANUS NEONATORUM.ppt

Menghasilkan eksotoksin yang Menghasilkan eksotoksin yang kuat.Toksin ini dapat menghancurkan kuat.Toksin ini dapat menghancurkan sel darah merah, merusak leukosit sel darah merah, merusak leukosit dan merupakan tetanoplasmindan merupakan tetanoplasmin

Mampu membentuk spora yang Mampu membentuk spora yang mampu bertahan dalam suhu tinggi mampu bertahan dalam suhu tinggi (mendidih,tetapi tidak dalam (mendidih,tetapi tidak dalam autoklaf),kekeringan dan desinfektan. autoklaf),kekeringan dan desinfektan.

Page 7: Copy of TETANUS NEONATORUM.ppt

• Kuman hidup di tanah dan di dalam Kuman hidup di tanah dan di dalam usus binatang,terutama pada tanah usus binatang,terutama pada tanah di daerah pertanian/peternakandi daerah pertanian/peternakan

• Spora mampu bertahan dalam Spora mampu bertahan dalam keadaan yang tidak keadaan yang tidak menguntungkan selama bertahun-menguntungkan selama bertahun-tahun, dalam lingkungan yang tahun, dalam lingkungan yang anaerob dapat berubah menjadi anaerob dapat berubah menjadi bentuk vegetatif yang akan bentuk vegetatif yang akan menghasilkan eksotoksinmenghasilkan eksotoksin

Page 8: Copy of TETANUS NEONATORUM.ppt

Tetanospasmin merupakan Tetanospasmin merupakan protein dengan berat molekul protein dengan berat molekul 150.000 Dalton, larut dalam air, 150.000 Dalton, larut dalam air, labil pada panas dan cahaya, labil pada panas dan cahaya, rusak dengan enzim proteolitik, rusak dengan enzim proteolitik, tetapi stabil dalam bentuk murni tetapi stabil dalam bentuk murni dan keringdan kering

Tetanospasmin disebut juga Tetanospasmin disebut juga NeurotoksinNeurotoksin

Page 9: Copy of TETANUS NEONATORUM.ppt

Port d’entreePort d’entree

Spora Spora Clostridium tetani Clostridium tetani masuk masuk melalui luka tali pusat, karena melalui luka tali pusat, karena perawatan atau tindakan yang tidak perawatan atau tindakan yang tidak memenuhi syarat kebersihan memenuhi syarat kebersihan misalnya :misalnya :- Pemotongan tali pusat dengan - Pemotongan tali pusat dengan bambu atau gunting yang tidak sterilbambu atau gunting yang tidak steril- Setelah tali pusat dipotong dibubuhi - Setelah tali pusat dipotong dibubuhi abu,tanah,minyak,daun-daunan,dsbabu,tanah,minyak,daun-daunan,dsb

Page 10: Copy of TETANUS NEONATORUM.ppt

PATOGENESISPATOGENESIS

SporaSpora Clostridium tetani Clostridium tetani yang masuk yang masuk ke dalam tubuh dan berada dalam ke dalam tubuh dan berada dalam lingkungan anaerobik , berubah lingkungan anaerobik , berubah menjadi bentuk vegetatif dan berbiak menjadi bentuk vegetatif dan berbiak cepat sambil menghasilkan toksin.cepat sambil menghasilkan toksin.

Dalam jaringan yang anaerobik ini Dalam jaringan yang anaerobik ini terdapat penurunan potensial oksidasi terdapat penurunan potensial oksidasi reduksi jaringan dan turunnya tekanan reduksi jaringan dan turunnya tekanan oksigen jaringan akibat adanya nanah, oksigen jaringan akibat adanya nanah, nekrosis jaringan atau benda asingnekrosis jaringan atau benda asing

Page 11: Copy of TETANUS NEONATORUM.ppt

Toksin pada awalnya merambat Toksin pada awalnya merambat dari tempat luka lewat dari tempat luka lewat motor motor endplate endplate dan aksis silinder saraf dan aksis silinder saraf tepi ke kornu anterior sumsum tepi ke kornu anterior sumsum belakang dan menyebar ke belakang dan menyebar ke seluruh susunan saraf pusatseluruh susunan saraf pusat

Pengangkutan toksin ini melewati Pengangkutan toksin ini melewati saraf motorik, terutama serabut saraf motorik, terutama serabut motormotor

Page 12: Copy of TETANUS NEONATORUM.ppt

Reseptor khusus pada ganglion Reseptor khusus pada ganglion menyebabkan fragmen C toksin menyebabkan fragmen C toksin tetanus menempel erat dan tetanus menempel erat dan kemudian melalui proses kemudian melalui proses perlekatan dan internalisasi, toksin perlekatan dan internalisasi, toksin diangkut ke arah sel secara ekstra diangkut ke arah sel secara ekstra aksional dan menimbulkan aksional dan menimbulkan perubahan potensial membran dan perubahan potensial membran dan gangguan enzim yang gangguan enzim yang mengakibatkan kolin-esterase mengakibatkan kolin-esterase tidak aktif, sehingga kadar tidak aktif, sehingga kadar asetilkolin menjadi sangat tinggi asetilkolin menjadi sangat tinggi pada sinaps yang terkenapada sinaps yang terkena

Page 13: Copy of TETANUS NEONATORUM.ppt

Toksin menyebabkan blokade Toksin menyebabkan blokade pada simpul yang menyalurkan pada simpul yang menyalurkan impuls pada tonus otot, sehingga impuls pada tonus otot, sehingga tonus otot meningkat dan tonus otot meningkat dan menimbulkan kekakuanmenimbulkan kekakuan

Bila tonus makin meningkat akan Bila tonus makin meningkat akan timbul kejang terutama pada otot timbul kejang terutama pada otot yang besaryang besar

Page 14: Copy of TETANUS NEONATORUM.ppt

Dampak toksin :Dampak toksin :

1.1. Dampak pada ganglion pra sumsum Dampak pada ganglion pra sumsum tulang belakang disebabkan oleh tulang belakang disebabkan oleh karena eksotoksin memblok sinaps karena eksotoksin memblok sinaps jalur antagonis, mengubah jalur antagonis, mengubah keseimbangan dan koordinasi impuls keseimbangan dan koordinasi impuls sehingga tonus otot meningkat dan sehingga tonus otot meningkat dan otot menjadi kakuotot menjadi kaku

2.2. Dampak pada otak, diakibatkan oleh Dampak pada otak, diakibatkan oleh toksin yang menempel pada toksin yang menempel pada cerebral cerebral gangliosides gangliosides diduga menyebabkan diduga menyebabkan kekakuan dan kejang yang khas pada kekakuan dan kejang yang khas pada tetanustetanus

Page 15: Copy of TETANUS NEONATORUM.ppt

3. Dampak pada saraf autonom , 3. Dampak pada saraf autonom , terutama mengenai saraf terutama mengenai saraf simpatis dan menimbulkan gejala simpatis dan menimbulkan gejala keringat yang berlebihan, keringat yang berlebihan, hipertemia , hipotensi, hipertensi, hipertemia , hipotensi, hipertensi, aritmia, aritmia, heart block heart block atau atau takikardiatakikardia

Page 16: Copy of TETANUS NEONATORUM.ppt

DIAGNOSISDIAGNOSIS

Anamnesis yang dapat Anamnesis yang dapat membantu diagnosis antara lain :membantu diagnosis antara lain :

• Siapa penolong persalinan, Siapa penolong persalinan, tenaga medis/paramedis atau non tenaga medis/paramedis atau non medis/dukun bayi, yang telah medis/dukun bayi, yang telah mendapat pelatihan atau belum. mendapat pelatihan atau belum. Data ini akan membantu Data ini akan membantu membedakan persalinan yang membedakan persalinan yang bersih atau tidakbersih atau tidak

Page 17: Copy of TETANUS NEONATORUM.ppt

• Alat apa yang dipakai untuk Alat apa yang dipakai untuk memotong tali pusatmemotong tali pusat

• Ramuan apa yang dibubuhkan pada Ramuan apa yang dibubuhkan pada tindakan perawatan puntung tali tindakan perawatan puntung tali pusatpusat

• Apakah ibu pernah mendapat Apakah ibu pernah mendapat imunisasi tetanus toksoid sebelum imunisasi tetanus toksoid sebelum atau selama kehamilannyaatau selama kehamilannya

• Sejak kapan bayi tak dapat menyusui Sejak kapan bayi tak dapat menyusui • Berapa lama selang antara waktu Berapa lama selang antara waktu

gejala tidak dapat menyusui dengan gejala tidak dapat menyusui dengan gejala kejang yang pertamagejala kejang yang pertama

Page 18: Copy of TETANUS NEONATORUM.ppt

MANIFESTASI KLINIKMANIFESTASI KLINIK

Gejala yang jelas ialah tidak mau minum Gejala yang jelas ialah tidak mau minum asi,iritable,menangis terus,badan panas, asi,iritable,menangis terus,badan panas, mulut mencucu seperti mulut ikan mulut mencucu seperti mulut ikan (karpermond ), dan ekstremitas menjadi (karpermond ), dan ekstremitas menjadi kaku,terjadi serangan kejang,tanda kaku,terjadi serangan kejang,tanda dehidrasi, akhirnya terjadi opistotonusdehidrasi, akhirnya terjadi opistotonus

Perjalanan penyakit biasanya berat dan Perjalanan penyakit biasanya berat dan tidak dibagi dalam 3 stadium seperti tidak dibagi dalam 3 stadium seperti tetanus anaktetanus anak

Page 19: Copy of TETANUS NEONATORUM.ppt

LABORATORIUMLABORATORIUM

• Hasil pemeriksaan laboratorium Hasil pemeriksaan laboratorium tidak khastidak khas

Page 20: Copy of TETANUS NEONATORUM.ppt

PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN

1. ATS 10000 IU 2 hari berturut-turut (tanpa 1. ATS 10000 IU 2 hari berturut-turut (tanpa perlu skin test)perlu skin test)

2. Anti konvulsan: Diazepam yang optimal 2. Anti konvulsan: Diazepam yang optimal ( sampai tidak terjadi kejang )( sampai tidak terjadi kejang )

Bila lebih dari 20 mg/kgbbBila lebih dari 20 mg/kgbb3. IVFD dengan larutan 4 : 1 glukosa 5 % : NaCl 3. IVFD dengan larutan 4 : 1 glukosa 5 % : NaCl

fisiolologis 4 :1—> Drug linefisiolologis 4 :1—> Drug line4. Kebutuhan nutrien dipenuhi melalui 4. Kebutuhan nutrien dipenuhi melalui

pemasangan NGT.pemasangan NGT. Apabila kejang rangsang telah berhenti Apabila kejang rangsang telah berhenti

dimulai pemberian ASI oral secara bertahapdimulai pemberian ASI oral secara bertahap

Page 21: Copy of TETANUS NEONATORUM.ppt

DIAGNOSIS BANDINGDIAGNOSIS BANDING

1.Kejang gangguan metabolik. 1.Kejang gangguan metabolik. Contoh : hipoglikemi, Contoh : hipoglikemi, hiponatremi, hipernatremia, hiponatremi, hipernatremia, pyridoxin pyridoxin dependency,hipokalsemia.dependency,hipokalsemia.

Page 22: Copy of TETANUS NEONATORUM.ppt

Komplikasi : Komplikasi : 1 bronkopneumonia1 bronkopneumonia 2 respiratory distress2 respiratory distress 3 gagal nafas akut3 gagal nafas akut 4 fraktur kompresi4 fraktur kompresi 5 hipertermia ( prognosis buruk )5 hipertermia ( prognosis buruk )

Page 23: Copy of TETANUS NEONATORUM.ppt

Diazepam dosis awal 2,5 mg Diazepam dosis awal 2,5 mg intravena perlahan-lahan selama 2-3 intravena perlahan-lahan selama 2-3 menitmenitDosis rumat 8-10 mg/kgBB/hari Dosis rumat 8-10 mg/kgBB/hari melalui IVFDmelalui IVFDBila kejang masih timbul, boleh Bila kejang masih timbul, boleh diberikan diazepam tambahan 2,5 diberikan diazepam tambahan 2,5 mg secara intravena perlahan-lahan mg secara intravena perlahan-lahan dan dalam 24 jam boleh diberikan dan dalam 24 jam boleh diberikan tambahan diazepam 5 mg/kgBB/hari tambahan diazepam 5 mg/kgBB/hari sehingga dosis diazepam sehingga dosis diazepam keseluruhan menjadi 15 keseluruhan menjadi 15 mg/kgBB/hari.mg/kgBB/hari.

Page 24: Copy of TETANUS NEONATORUM.ppt

Setelah keadaan klinis membaik, Setelah keadaan klinis membaik, diazepam diberikan peroral dan diazepam diberikan peroral dan diturunkan secara betahapditurunkan secara betahap

Ampisilin 100mg/kgBB/hari dibagi Ampisilin 100mg/kgBB/hari dibagi 4 dosis secara intravena selama 4 dosis secara intravena selama 10 hari10 hari

Tali pusat dibersihkan dengan Tali pusat dibersihkan dengan alkohol 70 % atau betadinealkohol 70 % atau betadine

Page 25: Copy of TETANUS NEONATORUM.ppt

Perhatikan jalan nafas ( bronchial Perhatikan jalan nafas ( bronchial toilet ), imbang cairan/ 24 jamtoilet ), imbang cairan/ 24 jam

Page 26: Copy of TETANUS NEONATORUM.ppt

KOMPLIKASIKOMPLIKASI

BronkopenumoniaBronkopenumonia Asfiksia dan sianosis akibat Asfiksia dan sianosis akibat

obstruksi saluran pernafasan oleh obstruksi saluran pernafasan oleh sekretsekret

Sepsis neonatorumSepsis neonatorum

Page 27: Copy of TETANUS NEONATORUM.ppt

PENCEGAHANPENCEGAHAN

Toksoid tetanus yang diberikan 3 Toksoid tetanus yang diberikan 3 kali berturut-turut pada trimester kali berturut-turut pada trimester ketiga kehamilanketiga kehamilan

Sterilitas pada waktu pemotongan Sterilitas pada waktu pemotongan tali pusat dan perawatan tali tali pusat dan perawatan tali pusat selanjutnya pusat selanjutnya

Page 28: Copy of TETANUS NEONATORUM.ppt