Askep SEPSIS NEONATORUM.ppt

download Askep SEPSIS NEONATORUM.ppt

of 21

Transcript of Askep SEPSIS NEONATORUM.ppt

  • ASKEP SEPSIS NEONATORUM

  • DEFINISIAdalah infeksi berat yang diderita neonatus dengan gejala sistemik dan terdapat bakteri dalam darahPerjalanan penyakit dapat berlangsung cepat sehingga seringkali tidak terpantau tanpa pengobatan yang memadai meninggal dalam 24 48 jam

  • ETIOLOGIAngka kejadian sepsis neonatorum masih cukup tinggi dan merupakan penyebab kematian utama pada neonatus. Hal ini karena neonatus rentan terhadap infeksi.Kerentanan neonatus terhadap infeksi dipengaruhi oleh bernagai faktor, antara lain kulit dan selaput lendir yang tipis dan mudah rusak, kemampuan fagositosis dan leukosit imunitas masih rendahImunoglobulin yang kurang efisien dan luka umbilikus yang belum sembuh

  • ETIOLOGIBayi berat badan lahir rendah (BBLR) kondisinya lebih berat, sehingga ditemukan pada bayi yang lahir di rumah sakit, ini terjadi karena bayi terpajan pada kuman yang berasal dari orang lain karena bayi tidak memiliki imunitas terhadap kuman tersebutTindakan invasif yang dialami neonatus juga meningkatkan resiko terjadinya sepsis, karena tindakan invasif meningkatkan resiko terjadinya infeksi nosokomial

  • PATOFISIOLOGIMikroorganisme atau kuman penyebab infeksi dapat mencapai neonatus melalui beberapa cara, yaitu :MASA ANTENATALKuman berasal dari ibu melewati plasenta dan umbilikus masuk ke dalam tubuh bayi melalui sirkulasi darah janinKuman penyebab infeksi adalah kuman yang dapat menembus plasenta, antara lain virus rubell, herpes, sitomegalo, koksaki, hepatitis, influensa, parotitisBakteri yang dapat melalui jalur ini antara lain : malaria, sifilis, toksoplasma

  • PATOFISIOLOGI

    MASA INTRANATAL / SAAT PERSALINAN

    Kuman yang ada pada vagina dan serviks masuk korion dan amnion korionitis dan amnionitis lewat umbilikus tubuh bayiCairan amnion yang sudah terinfeksi dapat terinhalasi oleh bayi dan masuk ke traktus digestivus dan traktus respiratoriusInfeksi pada janin dapat terjadi melalui kulit bayi atau port de entre lain saat bayi melewati jalan lahir yang terkontaminasi oleh kuman misalnya : herpes genitalis, candida albican dan gonorea

  • PATOFISIOLOGIMASA PASCANATAL / SESUDAH PERSALINANInfeksi yang terjadi sesudah kelahiran umumnya terjadi akibat infeksi nosokomial dari lingkungan di luar rahim (melalui alat-alat penghisap lendir, selang endotrakeaa, infus, selang nasogastrik, botol minuman/dot)Perawat atau profesi lain yang ikut menangani bayi dapat menyebabkan terjadinya infeksi nosokomialInfeksi juga dapat terjadi melalui luka umbilikus

  • FAKTOR PREDISPOSISITerdapat berbagai faktor predisposisi terjadinya sepsis, baik dari ibu maupun bayi sehingga dapat dilakukan tindakan antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya sepsis, faktor predisposisi tersebut adalah

    Penyakit infeksi yang diderita ibu selama kehamilanPerawatan antenatal yang tidak memadai Ibu menderita eklamsi, DMPertolongan persalinan yang tidak higiene, partus lama, partus dengan tindakanKelahiran kurang bulan, BBLR, cacat bawaanTrauma lahir, asfiksia neonatus dan tindakan invasif pada neonatus

  • FAKTOR PREDISPOSISI

    Tidak menerapkan rawat gabungSarana perawatan yang tidak baik, bangsal yang penuh sesakKPD, amnion hijau kental dan berbauPemberian minum botol dan pemberian minum buatan

  • MANIFESTASI KLINIKTanda dan gejala sepsis neonatorum umunya tidak jelas dan tidak spesifik serta dapat mengenai beberapa sistem organHipertermia / hipotermiaAktivitas lemah / tidak ada dan tampak sakitBerat badan tiba-tiba turunPernafasan : takipnea, dispnea, apnea, cuping hidung, merintih, mengorok, retraksi dinding dada

  • MANIFESTASI KLINIKKardiovaskuler : pucat, sianosis sianosis, kulit lembab, hipotensiPencernaan : distensi abdomen, malas tidak mau minum, muntah, diarePersayarafan : refleks moro abnormal, iritabilitas, kejang, hipofleksiHematologi : pucat, ikterik, petechi, purpura, perdarahan, splenomegali

  • PEMERIKSAAN PENUNJANGTest resistensi untuk pemilihan antibiotik yang tepatLaboratorium : LED mikro tinggi, pemeriksaan darah tepi anemia, trombositopenia, protein reaktif C, IgM, IgA, pewarnaan gramHasil biakan darah tidak selalu positif walaupun secara klinis tanda sepsis sudah jelas Biakan terhadap darah, LCS, pus, cairan drainase dan isapan lambung dilakukan sebelum diberikan antibiotikBillirubin, feses, urine, leukosit

  • PENCEGAHAN DAN PENGOBATANMasa AntenatalPemeriksaan kesehatan ibu secara berkalaImunisasiPengobatan terhadap penyakit yang diderita ibuAsupan gizi yang memadai dan Penanganan segera terhadap keadaan yang dapat menurunkan kesehatan ibu dan janinRujukan segara ke tempat pelayanan yang memadai bila diperlukan

  • PENCEGAHAN DAN PENGOBATANMasa IntranatalPerawatan selama persalinan dilakukan secara aseptik / septikIntervensi pada ibu dan bayi seminimal mungkin (bila benar-benar diperlukan)Mengawasi keadaan ibu dan janin yang baik selama proses persalinanMenghindari perlukaan kulit dan selaput lendirRujukan secepatnya bila diperlukan

  • PENCEGAHAN DAN PENGOBATANMasa PascanatalRawat gabung bila bayi normalASI secepatnyaLingkungan dan peralatan tetap bersihSetiap bayi menggunakan peralatan sendiriPerawatan umbilikus secara sterilMenghindari perlukaan selaput lendirMencuci tangan dengan larutan disinfektan sebelum dan sesudah memegang bayiPantauan keadaan bayi secara telitiBayi yang perpenyakit menular harus diisolasiSemua petugas di kamar bayi harus sehatPemberian antibiotik

  • PRINSIP pengobatan pada sepsis neonatorumMempertahankan metabolisme tubuhMemperbaiki keadaan umum dengan pemberian cairan intravenaKebutuhan nutrisi Pilihan obat : ampisilin, gentamisin, kloramfenikol, eritromisin, sefalosporin atau obat lain sesuai hasil test resistensi

  • PENGKAJIAN Status sosial ekonomiRiwayat perawatan antenatalRiwayat ada tidaknya KPDRiwayat partus (lama / tidak)Riwayat persalinan di kamar bersalin, ruang operasi atau tempat lainSelama kehamilan menderita penyakit infeksi : toksoplasmosis, rubeola, toksemia gravidarum, amnionitisRiwayat penyakit bakteri

  • PENGKAJIAN Pemeriksaan fisik pada bayi ditemukan : letargi khususnya setelah 24 jan pertama, tidak mau minum, refleks menghisap lemah, regurgitasi, pucat, hipotonia dan hipofleksi, gerakan putar mata, BB berkurang, hipotermia dan tampak ikterusGejala traktus gastrointestinal : muntah, distensi abdomen, atau diarePada kulit terdapat ruam , petechi, pustula dengan lesi atau herpes

  • Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan minum sedikit atau intoleran terhadap minumanKaji intoleransi terhadap minumanHitung kebutuhan minum bayiUkur masukan dan keluaranTimbang BB setiap hariCatat perilaku makan dan aktivitas secara kuatPantau koordinasi refleks menghisap dan menelanBerikan minuman yang adekuat dengan cara pemberian sesuai kondisiPantau distensi abdomen (residu)

  • Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan apnea, dispneaKaji peruhaban pernafasan meliputi : takipnea, pernafasan cuping hidung, sianosis, ronkhi kasar, periode apne yang lebih dari 10 detikPantau denyut jantung dan perubahan tekanan darahBerikan oksigen lembab dab hangat dengan saturasi rendahSediakan alat bantu pernafasanIsap lendir atau bersihkan jalan nafas secara hati-hatiLakukan pemeriksaan AGD

  • Hipertemi berhubungan dengan peningkatan metabolismeJaga temperatur ruang perawatan 25 dejaradUkur suhu rektal bayi terlebih dahulu, baru kemudian suhu aksila setiap 2 jamBerikan kompres hangatHindari menggigilBerikan selimut tipis, dan pakaian yang mudah menyerap keringat