Candidiasis Oral

32
Candidiasis Oral

description

Candidiasis oral

Transcript of Candidiasis Oral

Page 1: Candidiasis Oral

Candidiasis Oral

Page 2: Candidiasis Oral

Definisi• Candidiasis atau candidosis merupakan bentuk

paling umum dari mikosis oral superficial.• Candidiasis oral merupakan infeksi oportunistik

yang paling umum mempengaruhi mukosa oral. Pada sebagian besar kasus, lesi tersebut disebabkan oleh jamur Candida albicans.

Page 3: Candidiasis Oral

Etiologi• Candidiasis utamanya disebabkan oleh Candida

albicans, dan jarang karena spesies candida lainnya. Candida albicans, Candida tropicalis, Candida glabratabersama terdiri lebih dari 80% dari spesies yang terisolasi dari infeksi Candida pada manusia.

Page 4: Candidiasis Oral

Patogenesis• Untuk menginvasi lapisan mukosa, mikroorganisme harus

menempel ke permukaan epitel, oleh karena itu, strain Candida dengan potensi adhesi yang lebih baik lebih patogenik daripada strain dengan adhesi yang kurasa.

• Penetrasi jamur dari sel-sel epitel difasilitasi oleh produksi lipase mereka, dan agar jamur bertahan diepitel, mengatasi deskuamasi konstan sel epitel permukaan. Terdapat hubungan yang jelas antara kandidiasis oral dan pengaruh faktor predisposisi lokal dan umum. Faktor predisposisi lokal yang mampu untuk mempromosikan pertumbuhan candida atau mempengaruhi respon imun oral mucosa. Faktor predisposisi umum biasanya berhubungan dengan status imun dan endokrin pasien.

Page 5: Candidiasis Oral

Faktor Predisposisi• Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

terjadinya candidiasis. Faktor-faktor tersebut adalah faktor predisposisi dan terbagi menjadi faktor predisposisi lokal dan umum.

• Status kekebalan tubuh dapat dipengaruhi oleh obat-obatan juga penyakit, yang menekan sistem imun bawaan. Candidiasis pseudomembranous juga berhubungan dengan infeksi jamur pada anak-anak, yang tidak memiliki sistem imun yang berkembanga sempurna.

• Denture stomatitis, angular cheilitis, dan median rhomboid glossitis disebut sebagai infeksi yang berhubungan dengan candida, dan lesi ini dapat, selain karena candida, disebabkan oleh bakteri.

Page 6: Candidiasis Oral

Faktor Predisposisi

Page 7: Candidiasis Oral

Klasifikasi• Gambaran klinis kandidiasi oral tergantung pada keterlibatan

lingkungan dan interaksi organisme dengan jaringan pada host.

• Adapun kandidiasis oral dikelompokkan atas tiga, yaitu :A. Akut, dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :– Kandidiasis pseudomembranosus akut– Kandidiasis Atropik Akut

B. Kronik, dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:– Kandidiasis Atropik Kronik– Kandidiasis Hiperplastik Kronik– Median Rhomboid Glossitis

C. Keilitis Angularis

Page 8: Candidiasis Oral

Pseudomembranous Candidiasis.• Bentuk akut dari pseudomembran candidiasis (thrush) dikelompokkan

ke primary oral candidiasis dan dikenal sebagai infeksi candida yang klasik. Infeksi biasanya mempengaruhi pasien yang mengkonsumsi antibiotic, obat imunosupresan, atau penyakit yang menekan sistem imun.

• Infeksi ini biasanya menampilkan membrane yang melekat longgar yang terdiri dari organism jamur dan debris cellular yang meninggalkan sebuah peradangan, terkadang area perdarahan jika pseudomembran dihilangkan.

• Gejala klinis kandidiasis pseudomembran akut dan kronis dapat dibedakan. Bentuk kronis terjadi sebagai akibat infeksi HIV dimana pasien dengan penyakit ini dapat terkena infeksi candida pseudomembran untuk waktu yang lama. Pasien yang dirawat dengan inhaler steroidjuga dapat terkena lesi pseudomembran yang kronis. Pasien jarang melaporkan lesi mereka, walau beberapa ketidaknyamanan dirasakan saat adanya pseudomembran.

Page 9: Candidiasis Oral

Pseudomembranous Candidiasis.

Page 10: Candidiasis Oral

Acute Erythematous Candidiasis• Dulu dikenal sebagai atrophic oral candidiasis.

Permukaan eritema menunjukkan atrofi dan peningkatan vaskularisasi. Lesi ini memiliki tepi yang difus, yang membantu membedakannya dari erythroplakia, yang mempunyai demarkasi yang lebih tajam. Candidiasis ini dianggap penerus candidiasis pseudomembran namun juga dapat muncul sendiri.

• Biasanya ditemui pada palatum dan dorsum lidah pada pasien yang menggunakan inhaler steroid. Faktor predisposisi lain adalah merokok dan perawatan dengan antibiotic spectrum luas. Bentuk akut dan kronisnya hadir dengan tampilan klinis yang identik.

Page 11: Candidiasis Oral

Acute Erythematous Candidiasis.• Kandidiasis jenis ini membuat daerah permukaan mukosa oral

mengelupas dan tampak sebagai bercak-bercak merah difus yang rata. Infeksi ini terjadi karena pemakaian antibiotic spectrum luas, terutama Tetrasiklin, yang mana obat tersebut dapat mengganggu keseimbangan ekosistem oral antara Lactobacillus acidophilus dan Candida albicans. Antibiotic yang dikonsumsi oleh pasien mengurangi populasi Lactobacillus dan memungkinkan candida tumbuh subur.

• Pasien yang menderita candidiasis ini akan mengeluhkan sakit seperti terbakar & kehilangan difus papila filiformis dorsal lidah

• Bercak merah halus• Letak dorsal lidah, bagian tengah. Dapat inflamasi terjadi pada

bibir disertai angular cheilitis dan mukosa pipi• Sakit tenggorokan selama/setelah terapi antibiotik spektrum luas

Page 12: Candidiasis Oral

Acute Erythematous Candidiasis

Page 13: Candidiasis Oral

Chronic Erythematous Candidiasis.• Disebut juga “denture stomatitis” atau “alergi gigi

tiruan”. Mukosa palatum maupun mandibular yang tertutup basis gigi tiruan akan menjadi merah, kondisi ini dikategorikan sebagai bentuk dari infeksi candida. Kandidiasis ini hampir 60 % diderita oleh pemakai gigi tiruan terutama pada wanita tua yang sering memakai gigi tiruan selagi tidur.

• Disebut juga Denture stomatitis/Denture sore mouth• Eritema difus pada palatum atau mukosa penyangga

gigi tiruan • Tidak sakit, disertai angular cheilitis

Page 14: Candidiasis Oral

Chronic Erythematous Candidiasis.

Page 15: Candidiasis Oral

Chronic Hyperplastic Candidiasis• Infeksi jamur timbul pada mukosa bukal atau tepi lateral

lidah berupa bintik-bintik putih yang tepinya menimbul tegas dengan beberapa daerah merah. Kondisi ini dapat berkembang menjadi dysplasia berat atau keganasan, dan kadang disebut sebagai candida leukoplakia. Bintik-bintik putih tersebut tidak dapat dihapus, sehingga diagnose harus ditentukan dengan biopsy. Kandidiasis ini paling sering diderita oleh perokok.

• Dikenal dengan candida leukoplakia• Lesi putih cekat, keras, kasar• Tidak dapat dikeruk karena invasi hyphae• Terletak di mukosa bukal kiri/terutama bagian anterior,

bibir, lidah

Page 16: Candidiasis Oral

Chronic Hyperplastic Candidiasis

Page 17: Candidiasis Oral

Median Rhomboid Glossitis.• Dikarakteristikkan dengan lesi eritema pada tengah bagian

posterior dorsal lidah. Lesi ini memiliki konfigurasi oval. Area eritema ini dihasilkan dari atrofi papilla filiform dan permukaan dapat menjadi lobulated.

• Etiologinya belum diklarifikasi, namun lesi sering menunjukkan campuran microflora bakteri/fungal. Biopsi menunjukkan Candida hypnea pada lebih dari 85% lesi.

• Perokok dan pemakai gigi tiruan meningkatkan terjadinya median rhomboid glossitis, juga pada pasien yang menggunakan inhalasi steroid.

• Terkadang lesi eritema bersamaan dapat dilihat pada mukosa palatal. Media rhomboid glossitis asimtomatik, dan manajemennya dibatasai untuk mengurangi faktor predisposisi. Lesi tidak menyebabkan risiko transformasi ganas.

Page 18: Candidiasis Oral

Median Rhomboid Glossitis.

Page 19: Candidiasis Oral

Denture Stomatitis.• Area yang paling sering terkena adalah mukosa palatal yang

tertutupi gigi tiruan, Tidak sering terjadi di mandibula. • Denture stomatitis diklasifikasikan menjadi 3 tipe,

– Tipe I terletak di area eritema minor yang disebebkan oleh trauma dari gigi tiruan.

– Tipe II mempengaruhi sebagian besar mukosa yang tertutupi gigi tiruan.

– Tipe III memiliki mukosa granular pada bagian tengah palatum. • Gigi tiruan berfungsi sebagai tempat yang melindungi

mikroorganisme dari pengaruh fisik seperti saliva. Microflora yang terlibat adalah kompleks dan selain candida, juga mengandung bakteri seperti Streptococcus, Veillonella, Lactobacillus, Prevotella, dan Actinomyces. Tidak diketahui sampai mana peran bakteri terhadap pathogenesis denture stomatitis.

Page 20: Candidiasis Oral

Denture Stomatitis.

Page 21: Candidiasis Oral

Angular Cheilitis.• Merupakan fissure yang terinfeksi dari komisura

mulut, sering dikelilingi oleh eritema. Lesi ini sering terinfeksi oleh Candida dan Staphylococcus aureus, kekurangan vitamin B12, kekurangan zat besi, dan hilangnya dimensi vertikal dikaitkan berhubungan dengan kelainan ini. Atopi juga dikaitkan degnan angular cheilitis. Kulit kering dapat mempercepat perkembangan fissure di komisura, memungkinkan invasi mikroorganisme. Tiga puluh persen pasien denture stomatitis juga mengalami angular cheilitis, yang hanya mempengaruhi pasien pemakai gigi tiruan tanpa denture stomatitis.

Page 22: Candidiasis Oral

Angular Cheilitis.

Page 23: Candidiasis Oral

Oral Candidiasis Associated with HIV.• Lebih dari 90% pasien AIDS terkana oral oral

candidiasis selama infeksi HIV mereka, dan infeksi dianggap sebagai pertanda perkembangan AIDS. Bentuk paling umum yang berhubungan dengan HIV adalah candidiasis pseudomembran, candidiasis eritema, angular cheilitis, dan chronic hyperplastic candidiasis.

Page 24: Candidiasis Oral

Secondary Oral Candidiasis.• Disertai dengan candidiasis mucocutan sistemik dan

kekurangan imun lainnya. CMC (Chronic Mucocutanous Candidiasis) mencakup sekelompok gangguan heterogen yang selain oral candidiasis, juga mempengaruhi kulit, kuku dan lapisan mukosa lain seperti mukosa genital. Wajah dan kulit kepala dapat terlibat massa granuloma terdapat pada area ini. Sekita 90% pasien CMC terkena oral candidiasis. Keterlibatan mulut pada lidah, dan lesi hiperplastik putih terlihat pada perhubungan fisura. CMC dapat terjadi karena kelainan endokrin sebagai hipertiroid dan penyakit Addison. Gangguan fungsi fagositosis oleh neutrofil granulosit dan makrofag disebabkan oleh kekurangan myeloperoxidase yang juga dengan CMC. Baik kekebalan tubuh bawaan dan adaptif sangat penting untuk mencegah perkembangan CMC

Page 25: Candidiasis Oral

Pemeriksaan Laboratorium.• Adanya candida sebagai anggota flora normal mempersulit untuk

membedakan saat normal dan infeksi. Sangat penting bahwa baik temuan klinis dan data laboratorium seimbang untuk sampai pada diagnosis yang tepat. Terkadang obat antifungal diberikan untuk membantu proses diagnosis.

• Noda dari daerah terinfeksi, yang terdiri dari sel epitel, menciptakan peluang untuk deteksi jamur. Bahan yang diperoleh diletakkan pada isopropyl alcohol dan udara kering diberikan sebelum pewarnaan dengan periodic acid-Schiff. Deteksi jamur dipertimbangkan sebagai tanda infeksi. Teknik ini berguna ketika candidiasis oral pseudomembran dan angular cheilitis dicurigai. Untuk meningkatkan sensitivitas, gesekan kedua dapat ditransfer ke transport medium diikuti dengan budidaya pada agar Sabouraud. Untuk membedakan antara spesies Candida yang berbeda, pemeriksaan tambahan dilakukan pada agar Pagano-Levin

Page 26: Candidiasis Oral

Penatalaksanaan• Kebersihan mulut dapat dijaga dengan menyikat gigi

maupun menyikat daerah bukal dan lidah dengan sikat lembut. Pada pasien yang memakai gigi tiruan, gigi tiruan harus direndam dalam larutan pembersih seperti Klorheksidin, hal ini lebih efektif dibanding dengan hanya menyikat gigi tiruan, karena permukaan gigi tiruan yang tidak rata dan porus menyebabkan candida mudah melekat, dan jika hanya menyikat gigi tiruan tidak dapat menghilangkannya.

Page 27: Candidiasis Oral

Penatalaksanaan• Beberapa golongan antijamur yang efektif untuk kasus-kasus

pada rongga mulut, sering digunakan antara lain :– Amfotericine B, dihasilkan oleh Streptomyces nodusum, mekanisme

kerja obat ini yaitu dengan cara merusak membrane sel jamur. Efek samping terhadap ginjal seringkali menimbulkan nefrositik. Sediaan berupa lozenges (10 ml) dapat digunakan sebanyak 4x/hari.

– Nystatin, dihasilkan oleh Streptomyces noursei, mekanisme kerja obat ini dengan cara merusak membrane sel yaitu terjadi perubahan permeabilitas membrane sel. Sediaan berupa suspense oral 100.000 U/5ml dan bentuk cream 100.000 U/g, digunakan untuk kasus denture stomatitis.

– Miconazole, Clotrimazole, mekanisme kerjanya dengan cara menghambat enzim cytochrome P 450 sel jamur, lanosterol 14 demethylase sehingga terjadi kerusakan sintesa ergosterol dan selanjutnya terjadi ketidaknormalan membrane sel. Sediaan dalam bentuk gel oral (20 mg/ml), digunakan 4x/hari setengah sendok makan, ditaruh diatas lidah kemudian dikumurkan dahulu sebelum ditelan.

Page 28: Candidiasis Oral

Penatalaksanaan– Clotrimazole, mekanismenya kerja sama dengan

miconazole, bentuk sediaannya berupa troche 10mg, sehari 3-4x.

– Ketokonazole (ktz) adalah antijamur broad spectrum. Mekanisme kerjanya dengan cara menghambat cytochrome P450 sel jamur, sehingga terjadi perubahan permeabilits membrane sel, obat ini dimetabolisme di hepar. Efek sampingnya berupa mual/ muntah, sakit kepala, parastesia dan rontok. Sediaan dalam bentuk tablet 200mg dosis 1x/hari dikonsumsi pada waktu makan.

Page 29: Candidiasis Oral

Penatalaksanaan– Itrakonazole, efektif untuk pengobatan kandidiasis penderita

immunocompromised. Sediaan dalam bentuk tablet, dosis 200mg/hari selama 3 hari. Bentuk suspense (100-200 mg) / hari, selama 2 minggu. Efek samping obat berupa gatal-gatal, pusing, sakit kepala, sakit dibagian perut (abdomen), dan hypokalemi.

– Flukonazole, dapat digunakan pada seluruh penderita kandidiasis termasuk pada penderita immunosipresiv. Efek samping mual, sakit dibagian perut, sakit kepala, eritme pada kulit. Mekanisme kerjanya dengan cara mempengaruhi cytochrome P450 sel jamur, sehingga terjadi perubahan membrane sel. Absorpsi tidak dipengaruhi oleh makanan. Sediaan dalam bentuk capsul 50mg, 100mg, 150mg, dan 200mg single dose dan intra vena. Kontra indikasi pada wanita hamil dan menyusui.

Page 30: Candidiasis Oral

Penatalaksanaan

Page 31: Candidiasis Oral

Penatalaksanaan

Page 32: Candidiasis Oral

Penatalaksanaan