SKRIPSI - core.ac.uk · Obat antijamur yang efisien digunakan untuk perawatan Oral Candidiasis...

19
SKRIPSI RAWINNA NURMARIANITA STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI FLUCONAZOLE DAN NYSTATIN PADA PASIEN HIV/AIDS DENGAN INFEKSI OPORTUNISTIK JAMUR (Penelitian di RSUD Dr.Saiful Anwar Malang) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016

Transcript of SKRIPSI - core.ac.uk · Obat antijamur yang efisien digunakan untuk perawatan Oral Candidiasis...

Page 1: SKRIPSI - core.ac.uk · Obat antijamur yang efisien digunakan untuk perawatan Oral Candidiasis adalah poliena dan azol (Reichart et al., 2000). ... untuk nistatin hanya digunakan

SKRIPSI

RAWINNA NURMARIANITA

STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI FLUCONAZOLE

DAN NYSTATIN PADA PASIEN HIV/AIDS DENGAN

INFEKSI OPORTUNISTIK JAMUR (Penelitian di RSUD Dr.Saiful Anwar Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016

Page 2: SKRIPSI - core.ac.uk · Obat antijamur yang efisien digunakan untuk perawatan Oral Candidiasis adalah poliena dan azol (Reichart et al., 2000). ... untuk nistatin hanya digunakan

ii

Lembar Pengesahan Rumah Sakit

STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI FLUCONAZOLE

DAN NYSTATIN PADA PASIEN HIV AIDS DENGAN

INFEKSI OPORTUNISTIK JAMUR

(Penelitian Dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

Disusun Oleh:

Nama : Rawinna Nurmarianita

NIM : 201210410311098

Institusi : Universitas Muhammadiyah Malang

Kabid. Rekam Medik dan Evapor

drg. Asri Kusuma Djadi, MMR

Pembina Tingkat I

NIP. 19610513 198802 2002

Mengetahui,

Wadir Pendidikan dan Pengembangan Profesi

dr. Mochamad Bachtiar Bidianto, Sp.B(k).Onk

NIP. 19670725 199603 1003

Page 3: SKRIPSI - core.ac.uk · Obat antijamur yang efisien digunakan untuk perawatan Oral Candidiasis adalah poliena dan azol (Reichart et al., 2000). ... untuk nistatin hanya digunakan

iii

Lembar Pengesahan

STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI FLUKONAZOLE DAN

NYSTATIN PADA PASIEN HIV/AIDS DENGAN INFEKSI

OPORTUNISTIK JAMUR (Penelitian di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada

Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

2016

Oleh:

RAWINNA NURMARIANITA

NIM: 201210410311098

Disetujui Oleh:

Pembimbing I

Drs. Didik Hasmono, Apt.,MS

NIP: 195809111986011001

Pembimbing III

Drs. Bambang Sidharta, Apt., MS.

NIP. 194812161980021001

Pembimbing II

Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS

NIP-UMM: 144.0609.0449

Page 4: SKRIPSI - core.ac.uk · Obat antijamur yang efisien digunakan untuk perawatan Oral Candidiasis adalah poliena dan azol (Reichart et al., 2000). ... untuk nistatin hanya digunakan

iv

Lembar Pengujian

STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI FLUCONAZOLE DAN

NYSTATIN PADA PASIEN HIV/AIDS DENGAN INFEKSI

OPORTUNISTIK JAMUR (Penelitian di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

SKRIPSI

Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji

Oleh:

RAWINNA NURMARIANITA

NIM: 201210410311098

Tim Penguji:

Page 5: SKRIPSI - core.ac.uk · Obat antijamur yang efisien digunakan untuk perawatan Oral Candidiasis adalah poliena dan azol (Reichart et al., 2000). ... untuk nistatin hanya digunakan

v

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirrohim

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Puji syukur atas segala nikmat Allah SWT, Tuhan semesta alam, karena

berkat rahmat serta ridhonya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang

berjudul “STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI FLUCONAZOLE DAN

NYSTATIN PADA PASIEN HIV AIDS DENGAN INFEKSI OPORTUNISTIK

JAMUR (Penelitian di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)” sebagai persyaratan

dalam memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Universitas

Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin akan terwujud

apabila tidak ada bantuan, bimbingan dan kerjasama yang ikhlas dari berbagai pihak

sehingga tidak lupa penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kemudahan dan kelancaran

kepada penulis selama proses pengerjaan skripsi ini.

2. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom. selaku Dekan

Fakultas Ilmu Kesehatan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang.

3. Ibu dr. Restu Kurnia Tjahjani, M.Kes selaku Direktur Utama RSUD Dr.

Saiful Anwar Malang yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk

melakukan penelitian di bagian rekam medik RSUD Dr. Saiful Anwar

Malang

4. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm., Apt., M.Sc. selaku Ketua Program Studi Farmasi

Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan motivasi dan

memberikan kesempatan kepada penulis untuk selalu belajar di Program

Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Bapak Drs. Didik Hasmono, Apt., MS. selaku pembimbing I, Ibu Hidajah

Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS. selaku pembimbing II dan Drs. Bambang

Sidharta, Apt., MS. Selaku pembimbing III yang disela kesibukan ibu dan

bapak telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing dan

Page 6: SKRIPSI - core.ac.uk · Obat antijamur yang efisien digunakan untuk perawatan Oral Candidiasis adalah poliena dan azol (Reichart et al., 2000). ... untuk nistatin hanya digunakan

vi

memberikan arahan-arahan dan masukan yang membangun kepada penulis

demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS. dan Ibu Nailis Syifa’, S.Farm., Apt.,

M.Sc. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan-masukan demi

kesempurnaan skripsi ini.

7. Bapak Ibu Dosen dan staf Program Studi Farmasi yang telah mengajarkan

penulis banyak sekali ilmu pengetahuan yang bermanfaat sehingga penulis

dapat menyelesaikan pendidikan sarjana.

8. Ungkapan terima kasih yang tulus penulis pesembahkan untuk kedua orang

tua tercinta, bapak DR. Ir. Syamsuddin, MS. dan Ibu Rosamala Dewi yang

selalu mendoakan dan mencurahkan segenap kasih sayang yang tak terbatas

serta memberi dukungan dan motivasi selama menempuh pendidikan.

9. Kakak Karilla Ade Nantika dan Adik-adik tersayang Farah Laili Atsira dan

Muhammad Ahsan Furkan yang selalu menemani, menghibur, dan

mendoakan.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas

bantuan dan dukungannya selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga penulisan skripsi

ini dapat bermanfaat bagi ppenelitian berikutnya, amin.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Malang, Juli 2016

Penulis

Page 7: SKRIPSI - core.ac.uk · Obat antijamur yang efisien digunakan untuk perawatan Oral Candidiasis adalah poliena dan azol (Reichart et al., 2000). ... untuk nistatin hanya digunakan

vii

RINGKASAN

STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI FLUCONAZOLE DAN

NYSTATIN PADA PASIEN HIV AIDS DENGAN INFEKSI

OPORTUNISTIK JAMUR

(Penelitian dilakukan di RSUD dr. Saiful Anwar Malang)

Acquired Immunodeficiency Syndrom (AIDS) dapat diartikan sebagai

kumpulan gejala yang timbul akibat penurunan sistem kekebalan tubuh dikarenakan

oleh Humam Immunodeficiency Virus (HIV) (Murtiastutik,2008). Menurut data

Ditjen Penyebaran Penyakit & Penyehatan Lingkungan hingga September 2005,

Candidiasis merupakan infeksi oportunistik tertinggi pada ODHA (Orang dengan

HIV/AIDS), yakni 31,29%. Infeksi oportunistik merupakan kondisi-kondisi tertentu

yang bisa disebabkan oleh organisme maupun organisme non patogen (Djauzi

S,2008). Secara klinis digunakan hitung jumlah limfosit Cluster of Differentiation 4

(CD4) sebagai penanda munculnya infeksi oportunistik pada penderita AIDS. Pada

penderita HIV/AIDS jumlah CD4 akan menurun dan menyebabkan terjadinya infeksi

oportunistik (Febriani dan Sofro, 2010). Tujuan utama pengobatan infeksi jamur

adalah menghilangkan atau membunuh organisme yang patogen dan memulihkan

kembali flora normal kulit dengan cara memperbaiki ekologi kulit atau membran

mukosa yang merupakan tempat berkembangnya koloni jamur (Nolting S et al,

2008). Obat antijamur yang efisien digunakan untuk perawatan Oral Candidiasis

adalah poliena dan azol (Reichart et al., 2000). Fluconazole adalah suatu azole anti

fungal baru yang efektif untuk penanganan infeksi mukosa topikal dan sistemik,

yang yang disebabkan oleh Candida sp. atau jamur lain. Fluconazole aman untuk

penderita AIDS dan kanker yang mengalami imunosupresi, karena toksisitas yang

rendah terhadap hepar dan tidak menimbulkan depresi sumsum tulang. Obat

antijamur dari golongan polien lebih banyak digunakan daripada obat dari golongan

azol karena jarang menimbulkan resistensi (Acton, 2012). Salah satu obat antijamur

dari golongan poliena yang banyak digunakan untuk mengatasi infeksi akibat

Candida albicans adalah nystatin. Nystatin diketahui efektif secara in vitro

menghambat pertumbuhan Candida albicans dibandingkan dengan agen antijamur

lainnya karena jarang menimbulkan resistensi. Kombinasi antijamur dapat

meningkatkan potensi dari antijamur itu sendiri, mengurangi kemungkinan resistensi

dan mempercepat penyembuhan (Melissa et. al 2014). Efek penggunaan dari

kombinasi obat yang berbeda secara klinis lebih baik dan kurang toxik jika

dibandingkan penggunaan tunggal (Kol A. Zarember et al. 2009).

Tujuan dari penelitian ini adalah memahami pola terapi kombinasi

fluconazole dan nystatin meliputi dosis, rute dan aturan penggunaan pada terapi HIV

AIDS dengan infeksi oportunistik jamur berkaitan dengan data laboratorium dan data

klinik pasien. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian yang bersifat

observasional karena peneliti tidak memberikan perlakuan kepada sampel.

Rancangan penelitian dilakukan secara deskriptif dimana penelitian ini dimaksudkan

untuk mendeskripsikan penggunaan kombinasi fluconazole dan nystatin dengan

Page 8: SKRIPSI - core.ac.uk · Obat antijamur yang efisien digunakan untuk perawatan Oral Candidiasis adalah poliena dan azol (Reichart et al., 2000). ... untuk nistatin hanya digunakan

viii

metode retrospektif (penelitian yang dilakukan dengan peninjauan ke belakang).

Kriteria inklusi meliputi pasien dengan diagnosa HIV AIDS dengan infeksi

oportunistik jamur di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Saiful Anwar Malang dengan

data Rekam Medik (RM) lengkap meliputi data terapi dengan kombinasi fluconazole

dan nystatin periode 1 Januari 2015 sampai 31 Desember 2015.

Hasil penelitian ini didapatkan 37 data rekam medik sebagai sampel dari total

328 populasi. Pasien HIV AIDS laki-laki sebanyak 26 pasien (70%) dan perempuan

11 pasien (30%) dengan angka kejadian paling tinggi pada usia 20-29 tahun sebanyak

11 pasien (24%) pada laki-laki. Distribusi klasifikasi pasien HIV AIDS dimana

pasien paling banyak yaitu pasien dengan stadium IV dengan jumlah pasien 27 (74%)

kemudian stadium III sebanyak 10 pasien (26%). Faktor resiko penularan HIV AIDS

sangat banyak, tetapi yang paling utama adalah faktor perilaku seksual dimana

heteroseksual merupakan faktor resiko terbanyak dengan jumlah pasien 18 (49%).

Penggunaan fluconazole melalui dua rute yaitu intravena dan per oral sedangkan

untuk nistatin hanya digunakan rute per oral. Kombinasi fluconazole dan nystatin

paling banyak adalah sediaan dengan dosis fluconazole 1 dd 200mg rute intravena

dan Nystatin 4 dd 300.000 IU per oral sebanyak 6 pasien (11%), dimana pola

Switching terbanyak adalah sediaan fluconazole dengan dosis 1 dd 400 mg rute

pemberian secara intravena dan nystatin dengan dosis 4 dd 300.000 IU rute

pemberian per oral sebanyak 2 pasien (7%). Terapi pda pasien HIV AIDS selain

fluconazole dan nystatin yang paling banyak digunakan yaitu cotrimoxazole

sebanyak 30 pasien. Lama terapi kombinasi fluconazole dan nystatin selama 11 – 20

hari sebanyak 19 pasien (51%). Terapi penggunaan kombinasi flukonazole dan

nystatin pada pasien HIV AIDS terkait dosis, rute, aturan penggunaan telah sesuai

literatur.

Page 9: SKRIPSI - core.ac.uk · Obat antijamur yang efisien digunakan untuk perawatan Oral Candidiasis adalah poliena dan azol (Reichart et al., 2000). ... untuk nistatin hanya digunakan

ix

DAFTAR ISI

Halaman judul .................................................................................................. i

Lembar pengesahan rumah sakit .................................................................... ii

Lembar pengesahan .......................................................................................... iii

Lembar pengujian ............................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ....................................................................................... v

RINGKASAN .................................................................................................... vii

ABSTRAK ......................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar belakang .............................................................................................. 1

1.2 Rumusan masalah ......................................................................................... 4

1.3 Tujuan penelitian .......................................................................................... 4

1.3.1 Tujuan umum ................................................................................. 4

1.3.2 Tujuan khusus ................................................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 5

2.1 Definisi HIV AIDS ....................................................................................... 5

2.2 Epidemiologi HIV AIDS .............................................................................. 7

2.3 Konseling dan tes HIV ................................................................................ 11

2.4 Transmisi HIV .............................................................................................. 14

2.5 Etiologi HIV ................................................................................................. 15

2.6 Patofisiologi HIV ......................................................................................... 16

2.7 Manifestasi klinis HIV ................................................................................. 18

2.8 Komplikasi HIV AIDS ................................................................................. 18

2.8.1 Tuberkulosis .................................................................................. 19

Page 10: SKRIPSI - core.ac.uk · Obat antijamur yang efisien digunakan untuk perawatan Oral Candidiasis adalah poliena dan azol (Reichart et al., 2000). ... untuk nistatin hanya digunakan

x

2.8.2 Infeksi oportunistik jamur ............................................................ 21

2.9 Penatalaksanaan terapi pada HIV AIDS dan komplikasi ............................ 31

2.9.1 Terapi ARV ................................................................................... 31

2.9.2 Terapi tuberkulosis ........................................................................ 33

2.9.3 Terapi infeksi oportunistik jamur ................................................. 34

2.7.2.1 Kriptokokus ....................................................................... 39

2.7.2.2 Histoplasmosis .................................................................. 40

2.7.2.3 Kokidiomikosis ................................................................. 40

2.7.2.4 Kandidiasis ........................................................................ 41

BAB III KERANGKA KONSEP ..................................................................... 43

3.1 Kerangka konseptual ..................................................................................... 43

3.2 Kerangka operasional .................................................................................. 44

BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................. 45

4.1 Rancangan penelitian .................................................................................... 45

4.2 Populasi dan sampel ..................................................................................... 45

4.3 Kriteria inklusi .............................................................................................. 45

4.4 Kriteria eksklusi ........................................................................................... 46

4.5 Bahan penelitian ............................................................................................ 46

4.6 Instrumen penelitian ...................................................................................... 46

4.7 Tempat penelitian .......................................................................................... 46

4.8 Definisi operasional ...................................................................................... 46

4.9 Prosedur pengumpulan data .......................................................................... 48

4.10 Analisis data ................................................................................................ 48

BAB V HASIL PENELITIAN ......................................................................... 49

5.1 Jumlah sampel penelitian ............................................................................. 49

5.2 Data demografi pasien ................................................................................. 50

5.2.1 Jenis kelamin ................................................................................. 50

5.2.2 Distribusi usia ................................................................................ 50

5.2.3 Status penjamin biaya pengobatan ................................................ 50

5.3 Distribusi Klasifikasi HIV AIDS .................................................................. 51

5.4 Faktor resiko HIV AIDS .............................................................................. 51

5.5 Manajemen terapi pasien HIV AIDS dengan infeksi oportunistik jamur..... 52

Page 11: SKRIPSI - core.ac.uk · Obat antijamur yang efisien digunakan untuk perawatan Oral Candidiasis adalah poliena dan azol (Reichart et al., 2000). ... untuk nistatin hanya digunakan

xi

5.5.1 Pola terapi kombinasi antijamur pada pasien HIV AIDS ............. 52

5.5.2 Pola penggunaan kombinasi fluconazole dan nystatin pada

pasien HIV AIDS dengan infeksi oportunistik jamur .................. 52

5.5.3 Pola switching rute, dosis dan jenis antijamur ............................. 53

5.5.4 Lama terapi kombinasi fluconazole dan nystatin ......................... 56

5.5.5 Terapi farmakologi lain ................................................................ 56

5.6 Lama masuk rumah sakit ............................................................................. 57

5.7 Kondisi KRS pasien HIV AIDS dengan infeksi oportunistik jamur .......... 57

5.8 Profil penyakit penyerta pasien HIV AIDS ................................................ 58

BAB VI PEMBAHASAN ............................................................................... 59

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 62

7.1 Kesimpulan ................................................................................................. 69

7.2 Saran ............................................................................................................ 69

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 70

LAMPIRAN ....................................................................................................... 72

Page 12: SKRIPSI - core.ac.uk · Obat antijamur yang efisien digunakan untuk perawatan Oral Candidiasis adalah poliena dan azol (Reichart et al., 2000). ... untuk nistatin hanya digunakan

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Stadium klinis infeksi HIV ........................................................... 6

Tabel 2.2 Gejala dan Tanda Klinis yang Patut Diduga Infeksi HIV............. 11

Tabel 2.3 Interpretasi dan tindak lanjut hasil tes A1 .................................... 13

Tabel 2.4 Hubungan antara jumlah CD4 dan infeksi oportunistik ............... 19

Tabel 2.5 Paduan pemilihan awal terapi antiretroviral ................................ 31

Tabel 2.6 Paduan lini pertama yang direkomendasikan pada orang dewasa

yang belum pernah mendapat terapi ARV .................................... 32

Tabel 2.7 Terapi ARV pada keadaan infeksi oportunistik (IO) yang aktif ... 33

Tabel 2.8 Panduan memulai ARV pada tuberkulosis .................................... 34

Tabel 2.9 Target utama dan mekanisme golongan antifungi ......................... 39

Tabel 2.10 Daftar sediaan flukonazol dan nystatin ......................................... 39

Tabel 2.11 Profilaksis untuk pencegahan episode pertama pada infeksi

oportunistik jamur .......................................................................... 40

Tabel 2.11 Terapi infeksi oportunistik pada HIV AIDS .................................. 36

Tabel 5.1 Persentase distribusi usia pasien HIV AIDS dengan

infeksi oportunistik jamur .............................................................. 50

Tabel 5.2 Status penjamin biaya pengobatan pasien HIV AIDS dengan

infeksi oportunistik jamur .............................................................. 51

Tabel 5.3 Distribusi klasifikasi pasien HIV AIDS ......................................... 51

Tabel 5.4 Distribusi faktor resiko pasien HIV AIDS ..................................... 51

Tabel 5.5 Pola terapi kombinasi antijamur pasien HIV AIDS ....................... 52

Tabel 5.6 Pola penggunaan kombinasi fluconazole dan nystatin ................... 52

Tabel 5.7 Pola switching rute, dosis dan jenis antijamur ............................... 53

Tabel 5.8 Terapi farmakologi lain pada pasien HIV AIDS ........................... 56

Tabel 5.9 Kondisi keluar rumah sakit pasien HIV AIDS .............................. 57

Tabel 5.10 Profil penyakit penyerta pasien HIV AIDS ................................... 58

Page 13: SKRIPSI - core.ac.uk · Obat antijamur yang efisien digunakan untuk perawatan Oral Candidiasis adalah poliena dan azol (Reichart et al., 2000). ... untuk nistatin hanya digunakan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur HIV............................................................................ 5

Gambar 2.2 Jumlah kasus HIV AIDS yang dilaporkan tahun 1987 sampai

dengan september 2014 .......................................................... 8

Gambar 2.3 Jumlah infeksi HIV yang dilaporakan menurut jenis kelamin

tahun 2008 sampai dengan september 2014 .......................... 9

Gambar 2.4 Jumlah infeksi HIV yang dilaporakan per provinsi tahun

1987 sampai dengan september 2014 ..................................... 9

Gambar 2.5 Persentase kumulatif AIDS yang dilaporkan menurut

jenis kelamin tahun 1987 sampai dengan september 2014 .... 10

Gambar 2.6 Persentase AIDS yang dilaporkan menurut faktor resiko

tahun 1987 sampai dengan september 2014 ........................... 10

Gambar 2.7 Sepuluh provinsi yang melaporkan jumlah kumulatif

AIDS terbanyak menurut faktor resiko tahun 1987 sampai

dengan september 2014 ........................................................... 11

Gambar 2.8 Bagan Alur Pemerikaan Laboratorium Infeksi HIV Dewasa .. 13

Gambar 2.9 Patofisiologi HIV AIDS ........................................................... 16

Gambar 2.10 Infeksi jamur pada pasien terinfeksi HIV, muncul sejalan dengan

penurunan kadar sel CD4 ......................................................... 22

Gambar 2.11 Sel ragi berkapsul C. neoformans (berkelompok) pada cairan

otak yang berasal dari seorang penderita AIDS yang diwarnai

dengan tinta india. ................................................................... 23

Gambar 2.12 Radiograf dada pasien dengan Cryptococcosis ....................... 24

Gambar 2.13 Infeksi Cryptococcus getti. Cerebral cryptococcoma.............. 24

Gambar 2.14 Radiograf dada menunjukan paru-paru dengan

Page 14: SKRIPSI - core.ac.uk · Obat antijamur yang efisien digunakan untuk perawatan Oral Candidiasis adalah poliena dan azol (Reichart et al., 2000). ... untuk nistatin hanya digunakan

xiv

Histoplasmosis ........................................................................ 26

Gambar 2.15 Histiosit (jaringan) yang mengandung sel jamur Histoplasma

Capsulatum ............................................................................ 26

Gambar 2.16 Histopatologi Coccidioidomycosis pada paru ....................... 27

Gambar 2.17 Candidiasis oral pada pasien AIDS ....................................... 28

Gambar 2.18 Oesophageal Candidiasis ...................................................... 29

Gambar 2.19 Spesies candida ..................................................................... 30

Gambar 2.20 Struktur golongan azole ......................................................... 35

Gambar 2.21 Struktur fluconazole ............................................................... 35

Gambar 2.22 Struktur nystatin ..................................................................... 35

Gambar 5.1 Skema jumlah sampel penelitian yang memenuhi kriteria

inklusi ..................................................................................... 49

Gambar 5.2 Persentase distribusi jenis kelamin pasien HIV AIDS .......... 50

Gambar 5.3 Distribusi lama pengobatan kombinasi fluconazole dan

nystatin ................................................................................... 56

Gambar 5.4 Persentase lama masuk rumah sakit pasien HIVV AIDS ...... 57

Page 15: SKRIPSI - core.ac.uk · Obat antijamur yang efisien digunakan untuk perawatan Oral Candidiasis adalah poliena dan azol (Reichart et al., 2000). ... untuk nistatin hanya digunakan

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup ............................................................. 72

Lampiran 2 Surat Pernyataan ...................................................................... 73

Lampiran 3 Daftar Nilai Normal Data Klinik dan Data Laboratorium ....... 74

Lampiran 4 Surat Keterangan Kelayakan Etik RSUD Dr. Saiful Anwar .... 76

Lampiran 5 Surat Keterangan Telah Selesai Penelitian di RSUD Dr. Saiful

Anwar ....................................................................................... 77

Lampiran 6 Lembar Pengumpulan Data Pasien HIV/AIDS dengan Infeksi

Oportunistik Jamur di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Saiful

Anwar Malang ......................................................................... 78

Lampiran 7 Tabel Data Induk .................................................................... 201

Page 16: SKRIPSI - core.ac.uk · Obat antijamur yang efisien digunakan untuk perawatan Oral Candidiasis adalah poliena dan azol (Reichart et al., 2000). ... untuk nistatin hanya digunakan

xvi

DAFTAR SINGKATAN

AIDS : Acquired Immunodeficiency Syndrome

ALP : Alkaline Phospatase

ART : Antiretroviral Therapy

ARV : Antiretroviral

HBV : Hepatitis B Virus

CD4+ : Limfosit-T CD4+

CDC : Center for Disease Control and Prevention

CMV : Cytomegalovirus

CSF : Cerebro Spinal Fluid

DNA : Deoksiribosa-nuklease

dsDNA : double strand Deoksiribosa-Nuklease

EFV : Efavirenz

ELISA : Enzyme-linked immunosorbent assay

EPC : Esophageal candidiasis

FDC : Fixed Dose Combination

FTC : Emtricitabine

GGT : Gamma Glutamyl Transferase

GMS : Gomori Methamine Silver

gp120 : Glikoprotein120

gp41 : Glikoprotein41

HAART : Highly Active Antiretroviral Therapy (Terapi ARV)

HIV : Human Immunodeficiency Virus

IMS : Infeksi Menular Seksual

IO : Infeksi oportunistik

IDU : Injecting drug user (pengguna NAPZA suntik)

IV : Intravena

KS : Kaposi’s Sarcoma

KU : Kondisi Umum

LPD : Lembar Pengumpulan Data

LPV/r : Lopinavir/retinavir

Page 17: SKRIPSI - core.ac.uk · Obat antijamur yang efisien digunakan untuk perawatan Oral Candidiasis adalah poliena dan azol (Reichart et al., 2000). ... untuk nistatin hanya digunakan

xvii

MSM : Men sex Men

NNRTI’s : Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitors

NRTI’s : Nucleoside and nucleotide analogue reverse transcriptase

Inhibitors

NVP : Nevirapine

OAT : Obat Anti Tuberkulosis

ODHA : Orang dengan HIV/AIDS

OPC : Oropharyngeal candidiasi

PAGE : Elektroforesis gel poliakrilamid

PAS : Periodic acid-Schiff

PCP : Pneumocystis carinii pneumonia

PI : Protease Inhibitors

RMK : Rekam Medis Kesehatan

RNA : Ribonuklease

SGOT : Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase

SGPT : Serum Pyruric Oxaloacetic Transaminase

SSP : Sistem Saraf Pusat

ssRNA : single strand Ribonuklease

TBC : Tuberculosis

TC : Lamifudine

TLC : Total Lymphocyte Count

UNAIDS : Joint United Nations Programme on HIV/AIDS

VVC : Vulvo Vaginal Candidiasis

WHO : World Health Organizatio

MCHC : Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration

MCH : Mean Corpuscular Hemoglobin

Page 18: SKRIPSI - core.ac.uk · Obat antijamur yang efisien digunakan untuk perawatan Oral Candidiasis adalah poliena dan azol (Reichart et al., 2000). ... untuk nistatin hanya digunakan

70

DAFTAR PUSTAKA

Adam, R., 2007. Pedoman Monitoring ODHA untuk Perawatan dan

Antiretroviral (ART) di RSU dr.Soetomo Surabaya. http://www.aids-ina.org.

Diakses 20 Januari 2009.

Astuti NF, 2013. Perbandingan resistensi Candida albicans dan Candida

non albicans terhadap flukonazol dan nistatin. Yogyakarta: Tesis Universitas

Gajah Mada.

Center for Disease Control & Prevention (CDC), 2006. Vaginal Infection, in

Sexually Transmitted Disease, Treatment Guideline 2006. MMWR, August 4,

2006/vol 55/ No. RR-11. http://www.cdc.gov . Diakses tanggal 12 januari 2015.

Depkes RI., 2014. Statistik kasus HIV/AIDS di Indonesia. Dilapor s/d

September 2014. Jakarta; Ditjen PPM 7 PL Depkes RI.

Fisher-Hoch SP, Hutwagner L., 1995. Opportunistic candidiasis: an

epidemic of to be the 1980s. Clin Infect Dis. Vol 2, hal. 897 – 904.

Ganesan K., Harigopal S., Neal T., Yoxall CW., 2009. Prophylactic oral

nystatin for preterm babies under 33 weeks gestation decrease fungal

colonization and invasive fungaemia. Arch Dis Child Fetal Neonatal Edisi 94, p.

275-8.

Hoffmann, 2012. HIV 2012/2013. Hamburg : Schröders Agentur

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2012. Pedoman nasional

tatalaksana klinis infeksi HIV dan terapi antiretroviral pada orang dewasa.

Jakarta: Kementeri Kesehatan Republik Indonesia.

Lazéra, MS, Cavalcanti MAS, Trilles L, Nishikawa MM, Wanke B. , 1998.

Cryptococcus neoformans var. gattii-evidence for a natural habitat related to

decaying wood in a pottery tree hollow. Med Mycol. Vol 36, pp. 119-22.

Mitchell RN, Kumar V., 2004. Penyakit Imunitas. Kumar V, Cotran R,

Robbins S. Patologi. Edisi Ketujuh. Jakarta: EGC. hal.113-184.

Molekuler, Klinis dan Sosial. Edisi Pertama. Surabaya: Airlangga University

Press: 2007. hal. 31-44.

Nasronudin, 2016. Penatalaksanaan Klinis Infeksi HIV & AIDS.

Barakbah J, Soewandojo E, Suharto, Hadi S, Astuti WD. HIV & AIDS

Pendekatam Biologi.

Page 19: SKRIPSI - core.ac.uk · Obat antijamur yang efisien digunakan untuk perawatan Oral Candidiasis adalah poliena dan azol (Reichart et al., 2000). ... untuk nistatin hanya digunakan

Sharma PC, More SR, Raut SS, Rathod VS., 2013. In vitro antifungal

susceptibility pattern of oropharyngeal and oesophageal Candida species

in HIV infected patients. Internaional Journal of Health Sciences and Research.

Vol 3, hal 1-6.

Smith EB., 2000. The treatment of dhermatophytosis : safety

conssiderations. Journal of the american academy of dermatology, part 3, volume

43.

Sobel JD. 2008. Vulvovaginal Candidiasis in Sexually Transmitted

Disease, 4th ed. McGraw-Hill, New York.

Stephen Berger, 2016. Cryptococcosis : global status. Gideon informatic:

california, hal 8 – 9.

Stephen Berger, 2016. Histoplasmosis : global status. Gideon informatic:

california, hal 9 – 11.

Stephen Berger, 2016. Kokidioidomikosis : global status. Gideon

informatic: california, hal 10.

Wahyuningsih R, Rozalyani A, El Jannah SM, Amir I, Prihartono J., 2008.

Kandidemia pada neonatus yang mengalami kegagalan terapi antibiotik.

Majalah Kedokteran Indonesia. No. 58, pp. 110-5.

Wahyuningsih R, Sahbandar IN, Theelen B, Hagen F, Poot G ,Meis JF,

Rozalyani A, Sjam R, Boekhout T., 2008. Candida nivariensis isolated from an

Indonesia human immunodeficiency virus-infected patient suffering from

oropharyngeal candidiasis. J Clin Microbiol. No. 46, pp. 388-91.

Wheat J., 1995. Endemic Mycoses in AIDS: a clinical review. Clin

Microbiol Rev. Vol. 8: pp. 146-59.