ca mamae pembahasan referat.docx

58
Diagnosa Banding Tumor Jinak Payudara Stephanie W. BAB 1. PENDAHULUAN Mayoritas dari lesi yang terjadi pada mammae adalah benigna. Hampir 40% dari pasien yang mengunjungi poliklinik dengan keluhan pada mammae mempunyai lesi jinak. Perhatian yang lebih sering diberikan pada lesi maligna karena kanker payudara merupakan lesi maligna yang paling sering terjadi pada wanita di negara barat walaupun sebenarnya insidens lesi benigna payudara adalah lebih tinggi berbanding lesi maligna. 1 Mayoritas dari lesi benigna tidak terkait dengan pertambahan risiko untuk menjadi kanker, maka prosedur bedah yang tidak diperlukan harus dihindari. Pada masa lalu, kebanyakan dari lesi benigna ini dieksisi dan hasilnya terdapat peningkatan dari jumlah pembedahan yang tidak diperlukan. Faktor utama adalah karena pandangan dari wanita itu sendiri bahwa lesi iniadalah sebuah keganasan. Oleh karena itu, penting bagi ahli patologi, ahli radiologi dan ahlionkologi untuk mendeteksi lesi benigna dan membedakannya dengan kanker payudara in situ dan invasif serta mencari faktor risiko terjadinya kanker supaya penatalaksanaan yang sesuai dapat diberikan kepada pasien. 1 Penggunaan mammografi, Ultrasound , Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan juga biopsi payudara dapat membantu dalam 1 Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi Periode 7 Juli 2014 – 24 Agustus 2014

Transcript of ca mamae pembahasan referat.docx

Diagnosa Banding Tumor JinakPayudaraBAB 1. PENDAHULUANMayoritas dari lesi yang terjadi pada mammae adalah benigna. Hampir 40% dari pasienyang mengunjungi poliklinik dengan keluhan pada mammae mempunyai lesi jinak. Perhatian yanglebih sering diberikan pada lesi maligna karena kanker payudara merupakan lesi maligna yang palingsering terjadi pada wanita di negara barat walaupun sebenarnya insidens lesi benigna payudara adalahlebih tinggi berbanding lesi maligna.1Mayoritas dari lesi benigna tidak terkait dengan pertambahan risiko untuk menjadi kanker,maka prosedur bedah yang tidak diperlukan harus dihindari. Pada masa lalu, kebanyakan dari lesibenignaini dieksisi danhasilnyaterdapat peningkatandari jumlahpembedahanyangtidakdiperlukan. Faktor utama adalah karena pandangan dari wanita itu sendiri bahwa lesi iniadalahsebuah keganasan. leh karena itu, penting bagi ahli patologi, ahli radiologi dan ahlionkologi untukmendeteksi lesi benigna dan membedakannya dengan kanker payudara in situ dan in!asi" sertamen#ari "aktor risiko terjadinya kanker supaya penatalaksanaan yang sesuai dapat diberikan kepadapasien.1Penggunaan mammogra"i, $ltrasound , Magneti# %esonan#e &maging 'M%&( dan jugabiopsi payudara dapat membantu dalam menegakkan diagnosis lesi benigna pada mayoritas daripasien.)elain tingginya insiden dari *lesi mamae yang bersi"at benign, keganasan padakelenjarmamae juga menjadi penyebab utama kematian pada wanita. +anker adalah salah satupenyakityang banyak menimbulkan kesengsaraan dan kematian pada manusia. ,i negara-negarabarat, kanker merupakan penyebab kematian nomor . setelah penyakit-penyakit kardio!askular'/ma,1000(. ,iperkirakan, kematian akibat kanker di dunia men#apai 4,1 juta per tahun dan .,1 jutadiantaranya ditemukan di negara berkembang. 2umlah penderita baru per tahun 3,0 juta di seluruhdunia dan 1 juta di antaranya ditemukan di negara sedang berkembang 'Parkin,et al 1044 dalam)irait,1005(.,i &ndonesia diperkirakan terdapat 100 penderita kanker baru untuk setiap 100.000 pendudukper tahunnya. Pre!alensi penderita kanker meningkat dari tahun ke tahun akibat peningkatan angkaharapan hidup, sosial ekonomi, serta perubahan pola penyakit '6jindarbumi, 1003(. Menurut hasil )ur!ei +esehatan %umah 6angga ')+%6( 100., kanker menduduki urutan ke-0 dari10 penyakit terbesar penyebab utama kematian di &ndonesia./ngka proporsi penyakit kanker di1 Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah ia!iPeriode " Juli #$1% & #% 'gustus #$1%Diagnosa Banding Tumor JinakPayudara&ndonesia #enderung meningkat dari 1,4 ')+%6 1040(menjadi 4,1 ')+%6 1045(, 4,4 ')+%6 100.(,dan 3,0 ')+%6 1003(. ,ata Pro"il +esehatan%& 1003 menunjukkan bahwa proporsi kanker yangdirawat inap di rumah sakit di &ndonesia mengalami peningkatan dari 4,0% menjadi 4,1%. )elain itu,peningkatan proporsi penderita yang dirawat inap juga terjadi peningkatan di rumah sakit ,+&2akarta pada 1001 dan 1004,dari 4,3% menjadi 4,5%.+anker payudara sering ditemukan di seluruhdunia dengan insidens relati" tinggi, yaitu .0% dari seluruh keganasan '6jahjadi, 1003(. ,ari 500.000kasus kanker payudara baru yang didiagnosis setiap tahunnya. )ebanyak 130.000 di antaranyaditemukan di negara maju,sedangkan .30.000 di negara yang sedang berkembang 'Moningkey,.000(. ,i /merika)erikat, keganasan ini paling sering terjadi pada wanita dewasa. ,iperkirakan di/) 173.000 wanita didiagnosis menderita kanker payudara yang mewakili 1.% dari semua kankeryangmenyerangwanita. 8ahkan, disebutkandari 130.000penderitakanker payudarayangberobatke rumah sakit, 44.000 orang di antaranya meninggal setiap tahunnya 'emiati, 1000(. /meri#an 9an#er )o#iety memperkirakan kanker payudara di /merika akan men#apai. juta dan 450.000 di antaranya meninggal antara 1000-.000 'Moningkey, .000(.+anker payudaramerupakan kanker terbanyak kedua sesudah kanker leher rahim di&ndonesia '6jindarbumi, 1003(.)ejak 1044 sampai 100., keganasan tersering di &ndonesia tidak banyak berubah. +anker leher rahimdan kanker payudara tetap menduduki tempat teratas. )elain jumlah kasus yang banyak, lebih dari70% penderitakankerpayudaraditemukan pada stadium lanjut 'Moningkey,.000(. ,atadari,irektorat 2enderal Pelayanan Medik ,epartemen +esehatan menunjukkan bahwa 9ase Fatality%ate '9F%( akibat kanker payudara menurut golongan penyebab sakit menunjukkan peningkatandari tahun 100.-1001, yaitu dari 1,0 menjadi 7,4 '/mbarsari, 1004(.:ejala permulaan kankerpayudara sering tidak disadari atau dirasakan dengan jelas oleh penderita sehingga banyak penderitayang berobat dalam keadaan lanjut. Hal inilah yang menyebabkan tingginya angka kematian kankertersebut. Padahal, pada stadium dini kematian akibat kanker masih dapat di#egah. 6jindarbumi'104.( mengatakan, bila penyakit kanker payudara ditemukan dalam stadium dini, angka harapanhidupnya 'li"e e;pe#tan#y( tinggi, berkisar antara 43 s.d. 03%. interpe#toral '%otterAs( nodes dan +:8 sepanjang !ena aksilarisdanbagian-bagiannya yang dapat dibagi ke dalam beberapa tingkat >a. @e!el & 'low a;illa(> +:8 lateral dari tepi lateral M pe#toralis minorb. @e!el && 'mida;illa(> +:8 antara tepi medial dan lateral M pe#toralis minor dan +:8 interpe#toral'%otterAs(#. @e!el &&& 'api#al a;illary(> +:8 medial dari tepi medial M pe#toralis minor termasuk sub#la!i#ular,in"ra#la!i#ular, or api#al1# Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah Sakit Umum Daerah ia!iPeriode " Juli #$1% & #% 'gustus #$1%Diagnosa Banding Tumor JinakPayudara:ambar ..10. +elompokkelenjar getahbeningaksila. @e!el & meliputi beberapakelenjargetah bening yang terletak lateral dari M. Pe#toralis minor, @e!el && meliputibeberapakelenjar getah bening yang terletak di bawah M. Pe#toralis minor, @e!el &&&meliputibeberapa kelenjar getah bening yang terletak medial dari M. Pe#toralis minor.9atatan > +:8 intramammary disandikan sebagai +:8 aksila.PersarafanPersara"an kulit mammae bersi"at segmental dan berasal dari segmen dermatom 6. sampai 65.2aringan kelenjar mammae sendiri diurus oleh sistem sara" otonom. Pada prinsipnya iner!asi mammaeberasal dari