CA Mamae

97
Laporan Kasus Ca Mamae Pembimbing: 1. dr.Michael,Sp.B 2. dr.Rachmat. C.Nikijuluw,Sp.B 3. dr.Diah Asih Lestari,Sp.B 4. dr.Rhino,Sp.B Disusun Oleh: Antony Yaputra 11.2013.302

description

CA mamae adalah suatu penyakit tumor yang terdapat pada payudara.

Transcript of CA Mamae

Page 1: CA Mamae

Laporan KasusCa MamaePembimbing:

1. dr.Michael,Sp.B

2. dr.Rachmat. C.Nikijuluw,Sp.B

3. dr.Diah Asih Lestari,Sp.B

4. dr.Rhino,Sp.B

Disusun Oleh:

Antony Yaputra

11.2013.302

Page 2: CA Mamae

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. S

Umur : 48 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Tomang Banjir Kanal RT 003/012

Page 3: CA Mamae

ANAMNESA Alloanamnesa : 5 November 2014

Keluhan Utama : Nyeri payudara kanan 1 minggu

SMRS

Keluhan tambahan : Demam disertai mual dan muntah

sebanyak 2x sejak 1 hari SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang :

3 Tahun SMRS, Os mengaku terdapat benjolan pada

payudara kanannya. Benjolan berukuran kecil, dan tidak

nyeri.

2 Tahun SMRS, Os mengaku benjolan tersebut

bertambah besar. Benjolan dirasakan sebesar anggur,

nyeri saat ditekan dan konsistensinya keras.

Page 4: CA Mamae

6 Bulan SMRS, Os mengaku terjadi perubahan pada kulit

payudaranya. Os mengaku kulit pada payudaranya mengkerut

dan terasa nyeri saat ditekan. Os mengaku mencoba therapi

alternatif untuk mengurangi benjolan dan rasa nyeri pada

payudaranya. Os merasa keluhannya membaik setelah

mendapatkan therapi alternatif tersebut.

Os datang ke IGD RSUD Tarakan pada dengan keluhan nyeri

pada payudara kanan sejak 1 minggu SMRS. Nyeri dirasakan

terus menerus dan bertambah nyeri apabila ditekan. Os

mengaku mual dan muntah. Muntah 2x sejak 1 hari SMRS,

muntah sebanyak 1 gelas aqua, tidak ada darah, lendir, merah,

atau hitam. Os juga merasa demam. Demam terus menerus,

sempat turun saat minum obat paracetamol, namun panas lagi.

Pasien mengaku BAB, BAK tidak ada keluhan.

Page 5: CA Mamae

Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak ada

Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada anggota

keluarga yang menderita penyakit jantung, diabetes,

hipertensi, riwayat tumor

Riwayat Alergi Obat : Tidak Ada

Riwayat Pribadi : Os memiliki 4 orang

anak. Keempat anak lahir normal cukup bulan. Pasien

sempat menggunakan KB hormonal selama 10 tahun.

Pasien lupa riwayat pertama kali menarche dan pasien

belum mengalami menopause.

Page 6: CA Mamae

PEMERIKSAAN FISIK

Kesadaran : Compos Mentis

Keadaan Umum: Tampak sakit sedang

Berat Badan : 60 kg

Tinggi badan : 155 cm

Gizi : Baik

Tekanan Darah : 130/80 mmHg

Nadi : 98x/menit

RR : 20 x/menit

Suhu : 39,2˚ C

Page 7: CA Mamae

STATUS GENERALIS

a. Kepala : Normocephali, distribusi rambut merata.

b. Mata : Pupil bulat isokor, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik

c. Telinga : secret (-), serumen -/-, nyeri tekan mastoid -/-

d. Hidung : septum deviasi (-), pernapasan cuping hidung (-), oedem mukosa (-)

e. Tenggorokan : Faring tidak hiperemis, T1-T1 tenang

f. Leher : KGB tidak teraba mambesar

Page 8: CA Mamae

Thoraks :

Pulmo

Inspeksi : gerak napas simetris

Palpasi : vocal fremitus paru simetris

dikedua hemithoraks

Perkusi : sonor di kedua lapang paru

Auskultasi : Suara Napas vesikuler, Rhonki

-/-, Wheezing-/-

Page 9: CA Mamae

Cor :

Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

Palpasi : Ictus cordis tidak teraba

Perkusi :

Batas atas jantung : ICS III linea parasternalis

sinistra

Batas kiri jantung : ICS V 1 jari medial linea

midclavikularis sinistra

Batas kanan jantung : ICS IV linea sternalis dextra

Auskultasi : BJ I-II regular, Murmur (-), Gallop (-)

Page 10: CA Mamae

Abdomen : Inspeksi : Abdomen datar, benjolan (-)

Palpasi : Supel, defans muskuler (-),

Perkusi : timpani (+) Shifting dullness (-),

undulasi (-)

Auskultasi : BU +

Ekstremitas: Akral hangat, sianosis (-), Oedem (-)

Page 11: CA Mamae

Pemeriksaan Status Lokalis:

Pemeriksaan Payudara

1. Payudara kanan

Inspeksi:

Tampak warna kulit berwarna sawo matang, terlihat

gambaran peau d' orange, puting susu tampak

mengering dan tampak mengeluarkan cairan berwarna

coklat kehitaman, tampak adanya ulserasi pada puting

susu, tidak tampak adanya benjolan.

Palpasi:

Teraba benjolan berukuran 2x1x0.5cm pada arah jam 10

berbatas tidak tegas, terfiksasi pada jaringan sekitar,

konsistensi keras, nyeri saat ditekan, nipple discharge (+).

Page 12: CA Mamae

Payudara Kanan

Page 13: CA Mamae

Payudara Kiri

Inspeksi

Tampak warna kulit berwana sawo matang, puting

susu tidak tampak ada kelainan, tidak tampak

adanya benjolan.

Palpasi

Tidak teraba benjolan , nipple discharge (-)

Page 14: CA Mamae

Payudara Kiri

Page 15: CA Mamae

PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium

04 November 2014

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

Hematologi umum

Hemoglobin 11,8 g/dL 13– 18

Leukosit 10.200/uL 4.000-10.000

Eritrosit 4,23 juta 4,5 – 5,5

Hematokrit 33,7 % 40 –50

Trombosit 197.000/uL 150.000 – 450.000

Kimia Klinik

Na 135 mEq/L 135-150

K 2.2 mEq/L 3.6-5.5

Cl 86 mEq/L 94-111

Page 16: CA Mamae

Pemeriksaan CT Scan Thoraks 24 Oktober 2014

Page 17: CA Mamae
Page 18: CA Mamae
Page 19: CA Mamae
Page 20: CA Mamae

Kesan CT Scan:

Ca Mamae dextra dengan metastasis pada pleura bilateral

dan paru bilateral

Pemeriksaan Biopsi

11 November 2014

-Sediaan berasal dari mammae dextra menunjukkan

jaringan kulit dengan epidermis hiperplastik dan

ulseratif. Tampak massa tumor epitelial infiltratif. Sel

tumor berinti bulat/ oval/ pleomorfik; hiperkromatik/

vesikuler, beranak inti; sitoplasma eosinofilik/

bervakuol, batas tidak tegas. Mitosis ditemukan.

-Kesimpulan

Histologik sesuai dengan invasive carcinoma mammae

Page 21: CA Mamae

RESUME

Ny S berusia 48 tahun datang ke IGD RSUD Tarakan pada

dengan keluhan nyeri pada payudara kanan sejak 1 minggu

SMRS, Mual (+), muntah (+). demam (+), sakit kepala (-).

Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 130/80 mmHg, nadi

98x/menit, pernapasan 20x/menit, suhu 39,20C. Pada

pemeriksaan status lokalis pemeriksaan payudara

didapatkan payudara kanan tampak warna kulit berwarna

sawo matang, terlihat gambaran peau d' orange, puting susu

tampak mengering dan tampak mengeluarkan cairan

berwarna coklat kehitaman, tampak adanya ulserasi pada

puting, tidak tampak adanya benjolan. Pada palpasi teraba

benjolan berukuran 2x1x0.5cm pada arah jam 10 berbatas

tidak tegas, terfiksasi pada jaringan sekitar, konsistensi

keras, nyeri saat ditekan, nipple discharge (+).

Page 22: CA Mamae

Payudara kiri Tampak warna kulit berwana sawo matang,

puting susu tidak tampak ada kelainan, tidak tampak adanya

benjolan. Pada palpasi tidak teraba benjolan pada payudara,

nipple discharge (-). Pada pemeriksaan laboratorium

didapatkan Hemoglobin 11,8 g/dL, Leukosit 10.200/uL,

Eritrosit 4,23 juta, Hematokrit 33,7 %,Trombosit 197.000/uL ,

Na 135 mEq/L, K 2.2 mEq/L, Cl 86 mEq/L. Pada pemeriksaan

ct-scan didapatkan Ca Mamae dextra dengan metastasis

pada pleura bilateral dan paru bilateral. Pada pemeriksaan

biopsi didapatkan Histologik sesuai dengan invasive

carcinoma mammae.

Page 23: CA Mamae

DIAGNOSIS KERJA

Ca Mamae dextra stage 4 (T4c N0 M1) dengan

metastasis pada pleura bilateral dan paru bilateral

Page 24: CA Mamae

DIAGNOSIS BANDING

Penyakit fibrokistik

Cystosarcoma philloides

Galactocele

Mastitis

Page 25: CA Mamae

PENATALAKSANAAN

Medikamentosa :

IVFD RingAs /8 jam

Inj Ceftriakson 1x2 gram I.V

Inj Ranitidin 2x1 mg I.V

Paracetamol 3x500mg tab

Terapi Anti-Esterogen

Radioterapi dan kemoterapi

Non medikamentosa : Operatif

Page 26: CA Mamae

PROGNOSIS

Ad Vitam : dubia ad malam

Ad Fungtionam : dubia ad malam

Ad sanationam : dubia ad malam

Page 27: CA Mamae

Tinjauan Pustaka

Mammae merupakan suatu modifikasi kelenjar

keringat, bervariasi dalam jumlah di antara

subkelompok spesies mammalia.

Pada pria, payudara merupakan struktur tetap

yang tidak berfungsi, sedangkan pada wanita,

perkembangan payudara aktif dan di bawah

kendali neuroendokrin glandula hypophysis

anterior dan ovarium.

Page 28: CA Mamae

Perubahan patologi yang muncul salah satunya

adalah tumor payudara, baik tumor yang bersifat

jinak dan yang bersifat ganas atau sering disebut

karsinoma.

Tumor sendiri sering diartikan sebagai massa yang

muncul, bertumbuh dengan cepat dan

memiliki bentuk yang tidak normal sehingga

mengganggu bagi individu, baik secara fungsional

maupun estetika.

Page 29: CA Mamae

Anatomi

Page 30: CA Mamae

Vaskularisasi Payudara

Payudara mendapatkan perdarahan dari:

Cabang-cabang perforantes a. Mamaria

interna. Cabang I,II,III,IV dari a. Mamaria

interna memberi perdarahan tepi medial

glandula mammae.

Rami pektoralis a. Torako-akromialis.

Pembuluh ini merupakan pembuluh utama m.

Pectoralis mayor. Setelah menembus m.

Pectoralis mayor, arteri ini akan memperdarahi

glandula mamma bagian dalam (deep surface)

Page 31: CA Mamae

A. Torakalis lateralis (a. Mammaria eksterna).

Pembuluh darah ini berjalan turun menyusuri tepi lateral m.

Pectoralis mayor untuk memperdarahi bagian lateral

payudara.

A. Torako-dorsalis.

Pembuluh ini merupakan cabang dari a. Subskapularis.

Arteri ini memperdarahi m. Latissiumus dorsi dan m.

Serratus magnus. Pada tindakan radikal mastektomi,

perdarahan yang terjadi akibat putusnya arteri ini sulit

dikontrol, sehingga daerah ini dinamakan “the bloody angle”

Page 32: CA Mamae

Vena aksilaris, vena thoracica interna, dan

vena intercostals 3-5 mengalirkan darah dari

kelenjar mamma. Vena-vena ini mengikuti arterinya.

Vena aksilaris terbentuk dari gabungan vena

brachialis dan vena basilica, terletak di medial

atau superficial terhadap arteri aksilaris,

menerima juga 1 atau 2 cabang pectoral dari

mammae. Setelah vena ini melewati tepi lateral dari

iga pertama, vena ini menjadi vena subclavia. Di

belakang, vena intercostalis berhubungan dengan

sistem vena vertebra dimana masuk vena

azygos, hemiazygos, dan accessory

hemiazygos, kemudian mengalirkan ke dalam

vena cava superior

Page 33: CA Mamae

Aliran limfatik

Page 34: CA Mamae

Pembuluh-pembuluh limfatik timbul dari tepi medial

mammae pada fascia pectoralis.

KGB ini juga menerima trunkus limfatikus dari kulit

mammae kontralateral, hati, diafragma, rectus sheath,

bagian atas rectus abdominis.

KGB sekitar 4-5 setiap sisinya, kecil, dan biasanya

dalam lemak dan jaringan ikat dari ruang interkosta.

Saluran ini bermuara ke ductus thoracicus atau ductus

limfatikus dextra.

Rute ke vena aksilaris lebih pendek daripada rute aksila

Page 35: CA Mamae

Persarafan Persarafan

Mammae dipersarafi oleh nervus intercosta 2-6,

dengan cabang-cabangnya melewati permukaan

kelenjar.

2 cabang mammae dari nervus kutaneus lateral

keempat juga mempersarafi papilla mammae.

Page 36: CA Mamae

Tumor Jinak Payudara Etiologi

Tumor jinak mammae ialah lesi jinak yang

berasal dari parenkim, stroma, areola dan

papilla mammae.

Sering timbul akibat dari rangsangan ovarium

siklik atas komponen epitel dan lobules

mammae.

Perkembangannya setelah menarke dan regresi

klinik setelah menopause sangat melibatkan

estrogen dan progestin dalam etiologinya.

Page 37: CA Mamae

Pemeriksaan pasien bisa menunjukkan

fibronodularitas dan kepenuhan payudara difus.

Kista penyakit nonproliferatif bisa tuggal atau

majemuk serta biasanya berbatas tegas,

mobile, halus dan tidak nyeri tekan

Page 38: CA Mamae

Klasifikasi Tumor Jinak Payudara

Fibroadenoma

Fibroadenoma Raksasa

Kistosarkoma Filoides

Papiloma Intraduktus

Ektasia Duktus Mamma (Mastitis Sel Plasma)

Mioblastoma Sel Granular

Page 39: CA Mamae

Fibroadenoma

Suatu neoplasma berbatas tegas, padat, berkapsul

dan lesi payudara terlazim dalam wanita berusia

di bawah 25 tahun.

Sebagian besar (80%) tunggal.

Biasanya neoplasma tampil sebagai massa payudara

mobile, lobulasi tidak nyeri tekan, kenyal seperti

karet berukuran 1 sampai 4 cm.

Tergantung hormone dan bisa berfluktuasi dalam

diameter sebanyak 1 cm dibawah pengaruh estrogen

haid normal, kehamilan, laktasi atau penggunaan

kontrasepsi oral.

Page 40: CA Mamae
Page 41: CA Mamae

Fibroadenoma Raksasa

Fibroadenoma raksasa atau mikosoma

intrakanalikular raksasa berdiameter 10 cm atau

lebih.

Jaringan ikat lebih aktif dan proliferative

dibandingkan yang dalam fibroadenoma lebih kecil.

Massa polipoid besar terihat menonjol ke dalam

saluran parenkima serta ditutupi oleh epitel yang

menghasilkan mosaic variasi terdistorsi.

Page 42: CA Mamae

Kistosarkoma Filoides

Varian jarang fibroadenoma

Asalnya bisa dari fibroadenoma seluler yang telah ada

yang sekarang mengandung satu atau lebih komponen

asal mesenkima.

Sering lesi ini mengandung penampilan seperti tetesan

air mata besar. Kulit di atasnya tidak terlibat, namun

dapat tampak eritematosa dan hangat serta bisa

mengandung beberapa vena yang berdilatasi.

Secara histology 25 persen lesi ini akan tampak ganas;

10 persen akan bermetastasis. Transformasi ganas

timbul dalam komponen stroma (mesotel) tumor ini dan

metastasis hamper selalu melalui jalur hematogen ke

paru ketimbang ke nodi lymphatici axillares.

Page 43: CA Mamae

Kistosarkoma Filoides

Page 44: CA Mamae

Papiloma Intraduktus Adanya sekret puting susu berdarah atau serosa

pada wanita pramenopause tanpa massa payudara

parenkima penyerta.

Lesi ini khas muncul dalam saluran lactifer besar dari

kompleks subareola-putting susu.

Biasanya ia dalam diameter 1 sampai 2 mm serta

lunak dan sering tidak dapat dipalpasi.

Ia tampil sebagai tonjolan seperti “raspberry” dari

dinding samping duktus dan bisa mencapai ukuran lebih

dari 1 cm.

Papiloma intraduktus jinak ,walaupun karsinoma

papiler intraduktus telah dilaporkan timbul sebagai

suatu transformasi dari proliferasi papiler lesi ini.

Page 45: CA Mamae

Ektasia Duktus Mamma (Mastitis Sel Plasma)

Lesi ini nyeri dan memperihatkan suatu massa

penyerta, fiksasi dermis dan/ atau inverse puting

susu.

Edema dan perubahan peradangan payudara

bisa juga ada. Lesi ini jinak, tetapi menyerupai

karsinoma oleh penampilan klinik dan radiologisnya.

Secara mikroskopik ada dilatasi duktus yang

atrofi, retensi debris aselular dan infiltrasi sel

plasma.

Diperlukan beberapa biopsy untuk mengkonfirmasi

sifat jinak lesi ini.

Page 46: CA Mamae
Page 47: CA Mamae

Mioblastoma Sel Granular

Suatu neoplasma berasal dari mesodermis yang

jarang ditemukan. Lesi khas berdiameter kecil

dari 2 cm dan bisa dikelirukan secara klinik dan

radiografi dengan adenokarsinoma dini.

Page 48: CA Mamae
Page 49: CA Mamae

Karsinoma Payudara

Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah

kehilangan pengendalian dan mekanisme

normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan

yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali.

Kanker payudara adalah kanker pada

jaringan payudara. Selain itu, kanker payudara

(Carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu

penyakit neoplasma ganas yang berasal dari

parenchyma.

Page 50: CA Mamae

Etiologi

Etiologi pasti dari kanker payudara masih belum

jelas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa

wanita dengan faktor risiko tertentu lebih sering

untuk berkembang menjadi kanker payudara

dibandingkan yang tidak memiliki beberapa faktor

risiko tersebut.

Page 51: CA Mamae

Faktor risiko Umur

Riwayat kanker payudara

Riwayat Keluarga

Perubahan payudara tertentu

Perubahan Genetik

Riwayat reproduksi dan menstruasi

Ras

Wanita yang mendapat terapi radiasi pada daerah dada

Kepadatan jaringan payudara

Overweight atau Obese setelah menopause

Kurangnya aktivitas fisik

Diet

Page 52: CA Mamae

Umur :

Kemungkinan untuk menjadi kanker payudara semakin

meningkat seiring bertambahnya umur seorang

wanita.

Angka kejadian kanker payudara rata-rata pada wanita

usia 45 tahun ke atas.

Kanker jarang timbul sebelum menopause.

Kanker dapat didiagnosis pada wanita premenopause

atau sebelum usia 35 tahun, tetapi kankernya

cenderung lebih agresif, derajat tumor yang lebih

tinggi, dan stadiumnya lebih lanjut, sehingga survival

rates-nya lebih rendah.

Riwayat kanker payudara :

Wanita dengan riwayat pernah mempunyai kanker pada

satu payudara mempunyai risiko untuk berkembang

menjadi kanker pada payudara yang lainnya.

Page 53: CA Mamae

Riwayat Keluarga :

Risiko untuk menjadi kanker lebih tinggi pada wanita

yang ibunya atau saudara perempuan

kandungnya memiliki kanker payudara.

Risiko lebih tinggi jika anggota keluarganya

menderita kanker payudara sebelum usia 40

tahun.

Risiko juga meningkat bila terdapat kerabat/saudara

(baik dari keluarga ayah atau ibu) yang menderita

kanker payudara.

Perubahan payudara tertentu :

Beberapa wanita mempunyai sel-sel dari jaringan

payudaranya yang terlihat abnormal pada

pemeriksaan mikroskopik. Risiko kanker akan

meningkat bila memiliki tipe-tipe sel abnormal

tertentu, seperti atypical hyperplasia dan

lobular carcinoma in situ [LCIS].

Page 54: CA Mamae

Perubahan Genetik :

BRCA1 and BRCA2 termasuk tumor supresor gen.

Secara umum, gen BRCA-1 beruhubungan dengan

invasive ductal carcinoma, poorly differentiated,

dan tidak mempunyai reseptor hormon.

Sedangkan BRCA-2 berhubungan dengan invasive

ductal carcinoma yang lebih well differentiated

dan mengekspresikan reseptor hormon. Wanita

yang memiliki gen BRCA1 dan BRCA2 akan

mempunyai risiko kanker payudara 40-85%.

Wanita dengan gen BRCA1 yang abnormal

cenderung untuk berkembang menjadi kanker

payudara pada usia yang lebih dini.

Page 55: CA Mamae

Riwayat reproduksi dan menstruasi :

Meningkatnya paparan estrogen berhubungan dengan

peningkatan risiko untuk berkembangnya kanker

payudara, sedangkan berkurangnya paparan justru

memberikan efek protektif.

Beberapa faktor yang meningkatkan jumlah siklus menstruasi

seperti menarche dini (sebelum usia 12 tahun),

nuliparitas, dan menopause yang terlambat (di atas 55

tahun) berhubungan juga dengan peningkatan risiko kanker.

Diferensiasi akhir dari epitel payudara yang terjadi pada akhir

kehamilan akan memberi efek protektif, sehingga semakin

tua umur seorang wanita melahirkan anak pertamanya,

risiko kanker meningkat.

Wanita yang mendapatkan menopausal hormone therapy

memakai estrogen, atau mengkonsumsi estrogen

ditambah progestin setelah menopause juga meningkatkan

risiko kanker.

Page 56: CA Mamae

Ras :

Kanker payudara lebih sering terdiagnosis pada

wanita kulit putih, dibandingkan wanita Latin

Amerika, Asia, or Afrika.

Wanita yang mendapat terapi radiasi pada

daerah dada:

Wanita yang mendapat terapi radiasi di daerah dada

(termasuk payudara) sebelum usia 30 tahun, risiko

untuk berkembangnya kanker payudara akan

meningkat di kemudian hari.

Kepadatan jaringan payudara :

Jaringan payudara dapat padat ataupun berlemak.

Wanita yang pemeriksaan mammogramnya

menunjukkan jaringan payudara yang lebih padat,

risiko untuk menjadi kanker payudaranya

meningkat.

Page 57: CA Mamae

Overweight atau Obese setelah menopause:

Kemungkinan untuk mendapatkan kanker payudara

setelah menopause meningkat pada wanita yang

overweight atau obese, karena sumber estrogen

utama pada wanita postmenopause berasal dari

konversi androstenedione menjadi estrone yang

berasal dari jaringan lemak, dengan kata lain

obesitas berhubungan dengan peningkatan

paparan estrogen jangka panjang.

Kurangnya aktivitas fisik :

Dengan aktivitas fisik akan membantu mengurangi

peningkatan berat badan dan obesitas.

Page 58: CA Mamae

Diet :

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita

yang sering minum alkohol mempunyai risiko

kanker payudara yang lebih besar. Karena

alkohol akan meningkatkan kadar estriol serum.

Sering mengkonsumsi banyak makan berlemak

dalam jangka panjang akan meningkatkan kadar

estrogen serum, sehingga akan meningkatkan

risiko kanker.

Page 59: CA Mamae

Klasifikasi Kanker Payudara

Non Invasive Carcinoma

Ductal Carcinoma in situ/ Karsinoma In Situ

Noninfiltratif dari duktus

Lobular Carcinoma in situ/ Karsinoma lobularis

insitu

Invasive carcinoma

Paget’s disease dari papilla mammae

Invasive ductal carcinoma

Page 60: CA Mamae

Ductal Carcinoma in situ/ Karsinoma In Situ Noninfiltratif dari duktus Disebut juga intraductal cancer, merujuk pada sel kanker

yang telah terbentuk dalam saluran dan belum

menyebar.

Saluran menjadi tersumbat dan membesar seiring

bertambahnya sel kanker di dalamnya. Terdapat

kalsifikasi mikro (microcalcifications) pada hasil

mammogram seorang wanita tanpa gejala kanker.

DCIS dapat menyebabkan keluarnya cairan puting atau

munculnya massa yang secara jelas terlihat atau

dirasakan, dan terlihat pada mammografi. Jika diabaikan

dan tidak ditangani, DCIS dapat menjadi kanker invasif

dengan potensi penyebaran ke seluruh tubuh.

Page 61: CA Mamae

DCIS muncul dengan dua tipe sel yang berbeda,

dimana salah satu sel cenderung lebih invasif dari

tipe satunya.

Tipe pertama, dengan perkembangan lebih

lambat, terlihat lebih kecil dibandingkan sel

normal. Sel ini disebut solid, papillary atau

cribiform.

Tipe kedua, disebut comedeonecrosis, sering

bersifat progresif di awal perkembangannya,

terlihat sebagai sel yang lebih besar dengan

bentuk tak beraturan.

Page 62: CA Mamae

Lobular Carcinoma in situ/ Karsinoma lobularis insitu

Meskipun sebenarnya ini bukan kanker, tetapi LCIS

kadang digolongkan sebagai tipe kanker payudara

non-invasif. Bermula dari kelenjar yang

memproduksi air susu, tetapi tidak berkembang

melewati dinding lobulus

Page 63: CA Mamae

Invasive carcinoma

Paget’s disease dari papilla mammae

1 -3 % dari semua karsinoma payudara.

Seringnya muncul sebagai erupsi eksim kronik

dari papilla mammae, dapat berupa lesi

bertangkai, ulserasi, atau halus.

Memiliki gejala rasa terbakar, rasa gatal, nyeri

tekan dan kadang-kadang perdarahan.

Paget's disease biasanya berhubungan dengan

DCIS (Ductal Carcinoma in situ) yang luas dan

mungkin berhubungan dengan kanker invasif.

Page 64: CA Mamae
Page 65: CA Mamae

Invasive ductal carcinoma

Adenocarcinoma with productive fibrosis

Medullary carcinoma

Mucinous (colloid) carcinoma

Papillary carcinoma

Tubular carcinoma

Komedokarsinoma

Page 66: CA Mamae

Adenocarcinoma with productive fibrosis

Kanker ini ditemukan sekitar 80% dari kanker

payudara dan pada 60% kasus kanker ini

mengadakan metastasis (baik mikro maupun

makroskopik) ke KGB aksila.

Massa soliter dan keras. Batasnya kurang tegas

dan pada potongan melintang, tampak

permukaannya membentuk konfigurasi bintang di

bagian tengah dengan garis berwarna putih kapur

atau kuning menyebar ke sekeliling jaringan

payudara.

Page 67: CA Mamae

Medullary carcinoma

Medullary carcinoma adalah tipe khusus dari kanker

payudara, berkisar 4% dari seluruh kanker payudara

yang invasif dan merupakan kanker payudara

herediter yang berhubungan dengan BRCA-1.

Karakterisitik mikroskopik dari medullary carcinoma

berupa (1) infiltrat limforetikular yang padat

terutama terdiri dari sel limfosit dan plasma;

(2) inti pleomorfik besar yang berdiferensiasi

buruk dan mitosis aktif; (3) pola pertumbuhan

seperti rantai, dengan minimal atau tidak ada

diferensiasi duktus atau alveolar.

Page 68: CA Mamae

Mucinous (colloid) carcinoma (2%)

Mucinous carcinoma (colloid carcinoma), merupakan tipe

khusus lain dari kanker payudara, sekitar 2% dari semua

kanker payudara yang invasif, biasanya muncul sebagai

massa tumor yang besar dan ditemukan pada wanita

yang lebih tua.

Papillary carcinoma (2%)

Papillary carcinoma merupakan tipe khusus dari kanker

payudara sekitar 2% dari semua kanker payudara yang

invasif.Biasanya ditemukan pada wanita dekade ketujuh

dan sering menyerang wanita non kulit putih.

Ukurannya kecil dan jarang mencapai diameter 3 cm.

Page 69: CA Mamae

Tubular carcinoma (2%)

Tubular carcinoma merupakan tipe khusus lain dari

kanker payudara sekitar 2% dari semua kanker

payudara yang invasif. Biasanya ditemukan pada

wanita perimenopause dan pada periode awal

menopause.

Komedokarsinoma (5-10%)

Karsinoma duktus invasive, membentuk sekitar

5-10 % dari semua kanker payudara dan seperti

varian insitunya, ia mempunyai sumbat materi

seperti pasta khas yang dapat dikeluarkan dari

permukaan neoplasma. Pertumbuhan nya lambat

bisa meluas dalam beberapa tahun. Secara

makroskopis tumor ini berbatas tegas, kenyal dan

keabu-abuan.

Page 70: CA Mamae

Invasive lobular carcinoma (10%)

Invasive lobular carcinoma sekitar 10% dari kanker

payudara. Gambaran histopatologi meliputi sel-sel

kecil dengan inti yang bulat, nucleoli tidak

jelas, dan sedikit sitoplasma. Seringnya

multifokal, multisentrik, dan bilateral. Karena

pertumbuhannya yang tersembunyi sehingga sulit

untuk dideteksi.

Page 71: CA Mamae

Anamnesis

Faktor Resiko

Usia

Paritas dan riwayat menyusui

Usia menarke

Riwayat terapi hormon dan kontrasepsi

Page 72: CA Mamae
Page 73: CA Mamae

Pemeriksaan Fisik

Inspeksi visual

simeteri dan perubahan kulit sperti fiksasi, elevasi,

retraksi dan warna.

pengenalan edema difus

retraksi kulit dan lesing

peau d’ orange

Page 74: CA Mamae

Palpasi payudara dan Axilla

Page 75: CA Mamae

Pemeriksaan Penunjang

Ultrasonografi (USG)

Penggunaan USG merupakan pemeriksaan penunjang

yang penting untuk membantu menentukan massa

yang kistik atau massa yang padat.

USG merupakan pemeriksaan yang praktis dan

sangat dapat diterima oleh pasien tetapi tidak dapat

mendeteksi lesi dengan diameter ≤ 1 cm

Page 76: CA Mamae

Mammografi

digunakan baik sebagai skrining maupun diagnostik.

Mammografi lebih akurat daripada pemeriksaan klinis

untuk deteksi karsinoma mammae stadium awal,

dengan tingkat akurasi sebesar 90%.

Protokol saat ini berdasarkan National Cancer Center

Network (NCCN) menyarankan bahwa setiap wanita

diatas 20 tahun harus dilakukan pemeriksaan

payudara setiap 3 tahun. Pada usia di atas 40

tahun, pemeriksaan payudara dilakukan setiap

tahun disertai dengan pemeriksaan mammografi.

Page 77: CA Mamae

Magnetic Resonance Imaging (MRI)

sangat sensitif tetapi tidak spesifik dan tidak

seharusnya digunakan untuk skrining.

MRI berguna dalam membedakan karsinoma

mammae yang rekuren atau jaringan parut.

MRI juga bermanfaat dalam memeriksa mammae

kontralateral pada wanita dengan karsinoma

payudara, menentukan penyebaran dari karsinoma

terutama karsinoma lobuler atau menentukan respon

terhadap kemoterapi neoadjuvan.

Page 78: CA Mamae

Biopsi

Fine-needle aspiration biopsy

Large-needle (core-needle) biopsy

mengambil bagian sentral atau inti jaringan

dengan jarum yang besar.

Open biopsy

Open biopsy dengan lokal anestesi sebagai

prosedur awal sebelum memutuskan tindakan

defintif merupakan cara diagnosis yang paling

dapat dipercaya

FNAB atau core-needle biopsy, ketika hasilnya

positif, memberikan hasil yang cepat dengan biaya

dan resiko yang rendah, tetapi ketika hasilnya

negatif maka harus dilanjutkan dengan open

biopsy.

Page 79: CA Mamae

Stadium Penyakit Kanker Stadium hanya dikenal pada tumor ganas atau

kanker dan tidak ada pada tumor jinak.

Stadium kanker berdasarkan klasifikasi sistim TNM

yang direkomendasikan oleh UICC(International

Union Against Cancer dari WHO atau World Health

Organization) / AJCC (American Joint Committee On

Cancer)

Page 80: CA Mamae
Page 81: CA Mamae
Page 82: CA Mamae
Page 83: CA Mamae
Page 84: CA Mamae

Jalur Penyebaran

Invasi lokal

Kanker mammae sebagian besar timbul dari epitel

duktus kelenjar.

Tumor pada mulanya menjalar dalam duktus, lalu

menginvasi dinding duktus dan ke sekitarnya, ke

anterior mengenai kulit, posterior ke otot pektoralis

hingga ke dinding toraks

Page 85: CA Mamae

Metastasis kelenjar limfe regional

Metastasis tersering karsinoma mammae adalah ke kelenjar

limfe aksilar.

Semakin lanjut stadiumnya, diferensiasi sel kanker makin

buruk, angka metastasis makin tinggi. Kelenjar limfe

mammaria interna juga merupakan jalur metastasis yang

penting.

Page 86: CA Mamae

Metastasis hematogen

Sel kanker dapat melalui saluran limfatik akhirnya

masuk ke pembuluh darah, juga dapat langsung

menginvasi masuk pembuluh darah (melalui

vena kava atau sistem vena interkostal-vertebral)

hingga timbul metastasis hematogen.

Hasil autopsy menunjukkan lokasi tersering

metastasis adalah paru, tulang, hati, pleura, dan

adrenal.

Page 87: CA Mamae

Penatalaksanaan

Terapi dapat bersifat kuratif atau paliatif. Terapi

kuratif dianjurkan untuk stadium I, II, dan III. Pasien

dengan tumor lokal lanjut (T3,T4) dan bahkan

inflammatory carcinoma mungkin dapat

disembuhkan dengan terapi multimodalitas, tetapi

kebanyakan hanya bersifat paliatif.

Terapi paliatif diberikan pada pasien dengan stadium

IV dan untuk pasien dengan metastasis jauh atau

untuk karsinoma lokal yang tidak dapat

direseksi.

Page 88: CA Mamae

Terapi secara pembedahan

Mastektomi partial

Wanita dengan DCIS hanya memerlukan reseksi

tumor primer dan radioterapi adjuvan. Ketika

lumpectomy dilakukan, insisi dengan garis lengkung

konsentrik pada nipple-areola complex dibuat pada

kulit diatas karsinoma mammae.

Jaringan karsinoma diangkat dengan diliputi oleh

jaringan mammae normal yang adekuat sejauh 2 mm

dari tepi yang bebas dari jaringan tumor.

Page 89: CA Mamae

Modified Radical Mastectomy

Modified radical mastectomy mempertahankan baik

M. pectoralis mayor and M. pectoralis minor,

dengan pengangkatan KGB aksilla level I dan II

tetapi tidak level III. Modifikasi Patey

mengangkat M. pectoralis minor dan diseksi KGB

axilla level III. Batasan anatomis pada Modified

radical mastectomy adalah batas anterior M. latissimus

dorsi pada bagian lateral, garis tengah sternum pada

bagian medial, bagian inferiornya 2-3 cm dari lipatan

infra-mammae dan bagian superiornya m. subclavia.

Page 90: CA Mamae

Terapi secara medikalis (non-pembedahan)

Radioterapi

Terapi radiasi dapat digunakan untuk semua

stadium karsinoma mammae.

Radiasi juga diberikan pada kasus

resiko/kecurigaan metastasis yang tinggi.

Pada karsinoma mammae lanjut (Stadium IIIa

atau IIIb), dimana resiko rekurensi dan

metastasis yang tinggi maka setelah tindakan

pembedahan dilanjutkan dengan terapi radiasi

adjuvan

Page 91: CA Mamae

Kemoterapi adjuvan

Kemoterapi adjuvan memberikan hasil yang minimal

pada karsinoma mammae tanpa pembesaran

KGB dengan tumor berukuran kurang dari 0,5

cm dan tidak dianjurkan. Jika ukuran tumor 0,6

sampai 1 cm tanpa pembesaran KGB dan

dengan resiko rekurensi tinggi maka kemoterapi

dapat diberikan.

Untuk wanita dengan karsinoma mammae yang

reseptor hormonalnya negatif dan lebih besar

dari 1 cm, kemoterapi adjuvan cocok untuk

diberikan.

Page 92: CA Mamae

Neoadjuvant chemotherapy

Kemoterapi neoadjuvan merupakan kemoterapi

inisial yang diberikan sebelum dilakukan tindakan

pembedahan, dimana dilakukan apabila tumor

terlalu besar untuk dilakukan lumpectomy.

Untuk Stadium IIIa inoperabel dan IIIb, kemoterapi

neoadjuvan digunakan untuk menurunkan beban

atau ukuran tumor tersebut, sehingga

memungkinkan untuk dilanjutkan modified radical

mastectomy, diikuti dengan kemoterapi dan

radioterapi.

Page 93: CA Mamae

Terapi anti-estrogen

Respon klinis terhadap anti-estrogen sekitar 60% pada

wanita dengan karsinoma mammae dengan reseptor

hormon yang positif, tetapi lebih rendah yaitu

sekitar 10% pada reseptor hormonal yang

negatif.

Resiko jangka panjang pengunaan tamoxifen adalah

karsinoma endometrium. Terapi dengan

tamoxifen dihentikan setelah 5 tahun.

Untuk semua wanita dengan karsinoma mammae

stadium IV, anti-estrogen (tamoxifen), dipilih

sebagai terapi awal

Page 94: CA Mamae

Prognosis

Karakteristik dari beberapa tumor sangat penting untuk

dikenali karena dapat menentukan prognosis secara signifikan

dan dapat dipertimbangkan sebagai acuan dalam penentuan

strategi terapi pada tiap individu penderita. Prognosis

karsinoma mamma tergantung dari :

Usia

Ukuran tumor.

Adanya metastasis ke kelenjar limfe. Hal ini sangat panting

dalam memprediksi rekurensi penyakit dan harapan hidup.

Dimana pasien tanpa metastase ke kelenjar limfe angka harapan

hidup 10 tahun mencapai 70%-80%, dan prognosis akan lebih

buruk pada pasien dengan metastase ke kelenjar limfe.

Derajat kanker secara histologis.

Page 95: CA Mamae
Page 96: CA Mamae

Kesimpulan Tumor jinak dan ganas payudara adalah suatu kondisi

dimana sel telah kehilangan pengendalian dan

mekanisme normalnya, sehingga mengalami

pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak

terkendali.

Tumor payudara  adalah tumor pada jaringan payudara.

Tumor payudara sendiri dibagi menjadi tumor yang jinak

maupun yang ganas. Tumor payudara sendiri dapat

timbul oleh karena banyak hal. Mulai dari pengaruh diet,

factor genetika, factor hormonal, hingga factor radiasi.

Tumor payudara dapat mematikan dan dengan

penatalaksanaan yang tepat, dapat mengurangi angka

kematian, bahkan memperpanjang angka kehidupan

bagi penderita yang mendapat penanganan, baik secara

bedah, dan kombinasi bedah dan obat-obatan.

Page 97: CA Mamae