Bronko Pneumonia

11
Sabtu, 19 November 2011 BRONCHOPNEUMONIA PADA ANAK I. DEFINISI Pneumonia adalah : proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Berdasarkan letak anatomis dibagi menjadi 3 yaitu pneumonia lobaris, pneumonia lobularis (bronchopneumonia) dan pneumonia interstitialis (bronkiolitis). Bronchopneumonia adalah proses infeksi akut yang menyerang bronkus paru. II. ETIOLOGI 1. Bakteri : Pneumokokus merupakan penyebab utama pneumonia, dimana pada anak-anak serotipe 14, 1, 6, dan 9, Streptokokus dimana pada anak-anak dan bersifat progresif, Stafilokokus, H. Influenza, Klebsiela, M. Tuberkulosis, Mikoplasma pneumonia. 2. Virus : Virus adeno, Virus parainfluenza, Virus influenza, Virus respiratori sinsisial. 3. Jamur : Kandida, Histoplasma, Koksidioides. 4. Protozoa : Pneumokistis karinii. 5. Bahan kimia : a. Aspirasi makanan/susu/isi lambung b. Keracunan hidrokarbon (minyak tanah, bensin, dan sebagainya). III. PATOFISIOLOGI

description

Bronko Pneumonia

Transcript of Bronko Pneumonia

Sabtu, 19 November 2011BRONCHOPNEUMONIA PADA ANAK I.DEFINISIPneumonia adalah : proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Berdasarkan letak anatomis dibagi menjadi 3 yaitu pneumonia lobaris, pneumonia lobularis (bronchopneumonia) dan pneumonia interstitialis (bronkiolitis).Bronchopneumonia adalah proses infeksi akut yang menyerang bronkus paru.

II.ETIOLOGI1.Bakteri : Pneumokokus merupakan penyebab utama pneumonia, dimana pada anak-anak serotipe 14, 1, 6, dan 9, Streptokokus dimana pada anak-anak dan bersifat progresif, Stafilokokus, H. Influenza, Klebsiela, M. Tuberkulosis, Mikoplasma pneumonia.2.Virus : Virus adeno, Virus parainfluenza, Virus influenza, Virus respiratori sinsisial.3.Jamur : Kandida, Histoplasma, Koksidioides.4.Protozoa : Pneumokistis karinii.5.Bahan kimia :a.Aspirasi makanan/susu/isi lambungb.Keracunan hidrokarbon (minyak tanah, bensin, dan sebagainya).

III.PATOFISIOLOGITerjadinya pneumonia tergantung kepada virulensi MO, tingkat kemudahan dan luasnya daerah paru yang terkena serta penurunan daya tahan tubuh. Pneumonia dapat terjadi pada orang normal tanpa kelainan imunitas yang jelas. Factor predisposisi antara lain berupa kebiasaan merokok, pasca infeksi virus, penyakit jantung kronik, diabetes mellitus, keadaan imunodefisiensi, kelainan atau kelemahan struktur organ dada dan penurunan kesadaran. Juga adanya tindakan invasife: infuse, intubasi, trakeostomi, pemasangan ventilator. Lingkungan tempat tinggal, misalnya dip anti jompo, penggunaan antibiotic, dan obat suntik IV serta keadaan alkoholik meningkatkan kemungkinan terinfeksi kuman gram negative.Pneumonia diharapkan akan sembuh setelah terapi 2-3 minggu. Bila lebih lama perlu dicurigai adanya infeksi kronik oleh bakteri anaerob atau non bakteri seperti oleh jamur, mikrobakterium atau parasit.

IV.TANDA DAN GEJALA

GejalaBakterial/ TipikalNon bacterial/AtipikalPola campuran

UsiaAwitanGejala domain

BatukSputumNyeri dadaKonsolidasiLeukositosisFoto dadaPenyebab

Lebih tuaCepatKonstitusional dan respirasiProduktifPurulen/berdarahSeringSeringSegmen/lobar

BakteriMudaLebih lambatKonstitusional

TidakNegatif/mukoidJarangJarangTidak ada Interstitial, difusMikoplasma/virus/ jamurLebih tuaCepatKonstitusional

Tidak menonjolDapat purulenSeringJarangRingan, Var: Patchy infiltrate.Bakteri-presentasi atipikal, tuberculosis, legionella, klamida

V.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK1.Anamnesis,Setiap anak dengan batuk, sesak nafas yang timbulnya tidak mendadak, demam, harus dicurigai pneumonia.2.Pemeriksaan fisik,Dapat ditemukan sesak nafas (dispnue), nafas cepat (takipnue), nafas cuping hidung, sianosis. Pada paru terdapat retraksi dinding dada, perkusi sonor sampai redup relatif, suara nafas vesikuler atau subbronkhial sampai bronchial, ronki basah halus nyaring atau krepitasi.3.Laboratorium,Darah pada pneumonia bakteri menunjukkan jumlah lekosit meningkat, dengan hitung jenis bergeser ke kiri. Analisis gas darah, pO2turun (ada hipoksia), dapat asidosis (respiratorik).

VI.TERAPI MEDISPada penyakit yang ringan, mungkin virus tidak perlu antibiotic. Pada penderita yang rawat inap (penyakit berat) harus segera diberi antibiotic. Pemilihan jenis antibiotic didasarkan atas umur, keadaan umum penderita dan dugaan kuman penyebab.Umur 3 bulan-5 tahun, bila toksis mungkin disebabkan oleh Streptokokus pneumonia, Hemofilus influenza atau Stafilokokus. Pada umumnya tidak dapat diketahui kuman penyebabnya, maka secara praktis dipakai :Kombinasi :Penisilin prokain 50.000-100.000 KI/kg/24jam IM, 1-2 kali sehari, dan Kloramfenikol 50-100 mg/kg/24 jam IV/oral, 4 kali sehari.Atau kombinasi :Ampisilin 50-100 mg/kg/24 jam IM/IV, 4 kali sehari dan Kloksasilin 50 mg/kg/24 jam IM/IV, 4 kali sehari.Atau kombinasi :Eritromisin 50 mg/kg/24 jam, oral, 4 kali sehari dan Kloramfenikol (dosis sda).Umur < bulan, biasanya disebabkan oleh : Streptokokus pneumonia, Stafilokokus atau Entero bacteriaceae.Kombinasi :Penisilin prokain 50.000-100.000 KI/kg/24jam IM, 1-2 kali sehari, dan Gentamisin 5-7 mg/kg/24 jam, 2-3 kali sehari.Atau kombinasi :Kloksasilin 50 mg/kg/24 jam IM/IV, 4 kali sehari dan Gentamisin 5-7 mg/kg/24 jam, 2-3 kali sehari.Kombinasi ini juga diberikan pada anak-anak lebih 3 bulan dengan malnutrisi berat atau penderitaimmunocompromized.Anak-anak > 5 tahun, yang non toksis, biasanya disebabkan oleh :Streptokokus pneumonia :-Penisilin prokain IM atau-Fenoksimetilpenisilin 25.000-50.000 KI/kg/24 jam oral, 4 kali sehari atau-Eritromisin (dosis sda) atau-Kotrimoksazol 6/30 mg/kg/24 jam, oral 2 kali sehari.Mikoplasma pneumonia : Eritromisin (dosis sda).Bila kuman penyebab dapat diisolasi atau terjadi efek samping obat (misalnya alergi) atau hasil pengobatan tidak memuaskan, perlu dilakukan reevaluasi apakah perlu dipilih antibiotic lain.Lamanya pemberian antibiotic bergantung pada :-kemajuan klinis penderita-jenis kuman penyebabIndikasi rawat inap :1.Ada kesukaran napas, toksis.2.Sianosis3.Umur kurang dari 6 bulan4.Adanya penyulit seperti empiema5.Diduga infeksi Stafilokokus6.Perawatan di rumah kurang baik.

Pengobatan simptomatis :1.Zat asam dan uap.2.Ekspetoran bila perlu Fisioterapi :1.Postural drainase.2.Fisioterapi dengan menepuk-nepuk.

VII.PENGKAJIANa. Identitas.Umumnya anak dengan daya tahan terganggu akan menderita pneumonia berulang atau tidak dapat mengatasi penyakit ini dengan sempurna. Selain itu daya tahan tubuh yang menurun akibat KEP, penyakit menahun, trauma pada paru, anesthesia, aspirasi dan pengobatan antibiotik yang tidak sempurna.b. Riwayat Keperawatan.i.Keluhan utama.Anak sangat gelisah, dispnea, pernapasan cepat dan dangkal, diserai pernapasan cuping hidupng, serta sianosis sekitar hidung dan mulut. Kadang disertai muntah dan diare.atau diare, tinja berdarah dengan atau tanpa lendir, anoreksia dan muntah.ii.Riwayat penyakit sekarang.Bronkopneumonia biasanya didahului oleh infeksi saluran pernapasan bagian atas selama beberapa hari. Suhu tubuh dapat naik sangat mendadak sampai 39-40oC dan kadang disertai kejang karena demam yang tinggi.iii.Riwayat penyakit dahulu.Pernah menderita penyakit infeksi yang menyebabkan sistem imun menurun.iv.Riwayat kesehatan keluarga.Anggota keluarga lain yang menderita penyakit infeksi saluran pernapasan dapat menularkan kepada anggota keluarga yang lainnya.c.Riwayat kesehatan lingkungan.Menurut Wilson dan Thompson, 1990 pneumonia sering terjadi pada musim hujan dan awal musim semi. Selain itu pemeliharaan ksehatan dan kebersihan lingkungan yang kurang juga bisa menyebabkan anak menderita sakit. Lingkungan pabrik atau banyak asap dan debu ataupun lingkungan dengan anggota keluarga perokok.d.Imunisasi.Anak yang tidak mendapatkan imunisasi beresiko tinggi untuk mendapat penyakit infeksi saluran pernapasan atas atau bawah karena system pertahanan tubuh yang tidak cukup kuat untuk melawan infeksi sekunder.e.Riwayat pertumbuhan dan perkembangan.f.Nutrisi.Riwayat gizi buruk atau meteorismus (malnutrisi energi protein = MEP).6.Pemeriksaan persistem.a.Sistem kardiovaskuler.Takikardi, iritability.b.Sistem pernapasan.Sesak napas, retraksi dada, melaporkan anak sulit bernapas, pernapasan cuping hdidung, ronki, wheezing, takipnea, batuk produktif atau non produktif, pergerakan dada asimetris, pernapasan tidak teratur/ireguler, kemungkinan friction rub, perkusi redup pada daerah terjadinya konsolidasi, ada sputum/sekret. Orang tua cemas dengan keadaan anaknya yang bertambah sesak dan pilek.c.Sistem pencernaan.Anak malas minum atau makan, muntah, berat badan menurun, lemah. Pada orang tua yang dengan tipe keluarga anak pertama, mungkin belum memahami tentang tujuan dan cara pemberian makanan/cairan personde.d.Sistem eliminasi.Anak atau bayi menderita diare, atau dehidrasi, orang tua mungkin belum memahami alasan anak menderita diare sampai terjadi dehidrasi (ringan sampai berat).e.Sistem saraf.Demam, kejang, sakit kepala yang ditandai dengan menangis terus pada anak-anak atau malas minum, ubun-ubun cekung.f.Sistem lokomotor/muskuloskeletal.Tonus otot menurun, lemah secara umum,

g.Sistem endokrin.Tidak ada kelainan.h.Sistem integumen.Turgor kulit menurun, membran mukosa kering, sianosis, pucat, akral hangat, kulit kering, .i.Sistem penginderaan.Tidak ada kelainan.

VIII.DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL

1.Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi bronkus2.Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan pemasukan b.d faktor biologis.3.Kekurangan volume cairan b. D kegaga;an mekanisme pengaturan4.Defisit perawatan diri : mandi, makan, toileting berhubungan dengan kelemahan.

IX.RENCANA KEPERAWATAN

DiagnosisPerencanaan

NOCNIC

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi bronkus

Setelah dilakukan perawatan 3x24 jam klien dapat:mempertahankan kepatenan jalan nafas.Mempertahankan ventilasi berkurangDg Indikator:Tidak ada spasmeTidak ada cemasTidak ada suara tambahanRR normalMampu bernafas dalamEkspansi dan simetrisTidakada retraksi dadaMudah bernafasTidak dyspnea

NIC: airway manajementAktifitas:1.Buka jalan nafas2.Atur posisi yang memungkinkan ventilasi maximum3.dengarkan suara nafa4.Monitor dan oksigenasi5.pantau kelembaban oksigenasi pasien6.Kaji status pernafasan7.minta pasien tidur/duduk dengan kepala fleksi, otot bahu rileks dan lutut menekuk8.Anjurkan paien nafas dalam dan batuk efektifBerikan terapi sesuai program

DiagnosisPerencanaan

NOCNIC

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan pemasukan b.d faktor biologis.(Sesak nafas)

NOC: Status nutrisi, setelah diberikan penjelasan dan perawatan selama 4x 24 jam kebutuhan nutrisi ps terpenuhi dg:Indikator:Pemasukan nutrisi yang adekuatPasien mampu menghabiskan diet yang dihidangkanTidak ada tanda-tanda malnutrisiNilai laboratorim, protein total 8-8 gr%, Albumin 3.5-5.4 gr%, Globulin 1.8-3.6 gr%, HB tidak kurang dari 10 gr %Membran mukosa dan konjungtiva tidak pucatNIC: Eating disorder manajemenAktifitas:1.Tentukan kebutuhan kalori harian2.Ajarkan klien dan keluarga tentang pentingnya nutrient3.Monitoring TTV dan nilai Laboratorium4.Monitor intake dan output5.Pertahankan kepatenan pemberian nutrisi parenteral6.Pertimbangkan nutrisi enteral7.Pantau adanya Komplikasi GINIC: terapi giziAktifitas:1.Monitor masukan makanan/ minuman dan hitung kalori harian secara tepat2.Kaloborasi ahli gizi3.Pastikan dapat diet TKTP4.Berikan perawatan mulut5.Pantau hasil labioratoriun protein, albumin, globulin, HB6.Jauhkan benda-benda yang tidak enak untuk dipandang seperti urinal, kotak drainase, bebat dan pispot7.Sajikan makanan hangat dengan variasi yang menarik

DiagnosisPerencanaan

NOCNIC

Kekurangan volume cairan b.d kegagalan mekanisme pengaturan atau regulasi

NOC: Hidrasi, keseimbangan cairan adekuat, selama dilakukan tindakan keperawatan 5x24 jam keseimbangan cairan pasien adekuatIndikator:Urine output 30ml/jamTTV dalam batas normalTurgor kulit baik, membran mukosa lembab, urine jernihManajemen cairanoHitung kebutuhan cairan harian klienoPertahankan intake output tercatat secara adekuatoMonitor status hidrasioMonitor nilai laboratorium yang sesuaioMonitor TTVoBerikan cairan secara tetapoTingkatkan masukan peroraloLibatkan keluargadalam membantu peningkatan masukan cairanMonitoring cairan1.Pantau keadaan urine2.Monitor nilai lab urine3.Monitor membran mukosa, turgor, dan tanda haus4.Monitor cairan per IV line.Pertahankan pemberian terapi cairan peri infus.

DiagnosisPerencanaan

NOCNIC

Defisit perawatan diri : mandi, makan, toileting berhubungan dengan kelemahan.

NOC: Perawatan diri : (mandi, berpakaian), setelah diberi motivasi perawatan selama 2x24 jam, ps mampu melakukan mandi dan berpakaian sendiri dg:Indikator:Tubuh bebas dari bau dan menjaga keutuhan kulitMenjelaskan cara mandi dan berpakaian secara amanNIC: Membantu perawatan diri pasienAktifitas:1.Tempatkan alat-alat mandi disamping TT ps2.Libatkan keluarga dan ps3.Berikan bantuan selama ps masih mampu mengerjakan sendiri

NIC: ADL berpakaianAktifitas:1.Informasikan pd ps dlm memilih pakaian selama perawatan2.Sediakan pakaian di tempat yg mudah dijangkau3.Bantu berpakaian yg sesuai4.Jaga privcy psBerikan pakaian pribadi yg digemari dan sesuai

X.DAFTAR PUSTAKA

Gordon,et.al,2001, Nursing Diagnoses : definition & Classification 2001-2002,Philadelpia,USABrunner & Suddarth, 2002,Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8 volume 3, EGC, JakartaHaryani dan Siswandi, 2004,Nursing Diagnosis: A Guide To Planning Care, available on:www.Us.Elsevierhealth.com

Jong, W, 1997,Buku Ajar Ilmu Bedah, EGC JakartaMcCloskey, 1996,Nursing Interventions Classification (NIC),Mosby,USARalph & Rosenberg, 2003,Nursing Diagnoses:Definition & Classification 2005-2006,PhiladelphiaUSA