Bronko p Nemo Nia

download Bronko p Nemo Nia

of 12

Transcript of Bronko p Nemo Nia

  • 7/28/2019 Bronko p Nemo Nia

    1/12

    BRONKOPNEUMONIA

    RINDHA DWI SIHANTO

    PRESENTASI KASUS RS PARU-

    PARU

    BATU-MALANG

  • 7/28/2019 Bronko p Nemo Nia

    2/12

    DATA BASECLUE AND

    CUE

    PROBLEM

    LIST

    INITIAL

    DX

    PLANNING

    DIAGNOSIS THERAPY MONITORING EDUCATION

    Anak Pr (D), Usia 4

    tahun, BB 14 kgChiefcomplaint : batuk-

    pilek

    Anamnese :

    RPS: sejak 2 minggu

    batuk-pilek, berobat

    (+) sesak (+), mulai 6

    hari batuk berdahak,

    panas naik-turun, BBturun, muntah 3-4

    x/hari.

    RPD: demam 1

    minggu

    RPK-

    Aktivitas:

    Istirahat 7-8 jam

    BAB: N, BAK

    800cc, kuning jernih

    Nutrisi: nasi sayur

    lauk, frekwensi 3

    x/hr, minum: 6-7

    gelas air putih

    Pemeliharaan badan:

    cukup

    Imunisasi: lengkap

    Hygine : baik

    Aktivitas: mandiri

    -Anak

    Perempuanusia 4 th

    -Cough

    -influenza

    -Dyspneu

    -Retraksi

    interkostal

    -Rhonki +/+

    -Leukositosis

    -Peningkata

    n LED

    -Hb: normal

    1.Batuk-

    pilek

    1.

    bronkopneumoni

    2.Bronkiolit

    is

    3TB paru

    - kultur bakteri

    dgn throatswab

    -Foto thorax

    -AGDA

    -Tes mantoux

    -Ampisilin 50-

    100mg/kg/bb/hari,i

    v ,4x/hari atau

    kloramfenikol

    50-100

    mg/kg/bb/hari,i

    v,4 x/hari,

    -Paracetamol

    10-20

    mg/kg/dosis-Ambroxol 1,2-

    1,6 mg/ kg BB/

    2 dosis/oral

    -Kotrimoksazol

    (4 mg/kgBB/x)

    2 x sehari atau

    amoksisilin (25

    mg/kgBB/x) 2kali sehari

    selama 3 hari -

    Paracetamol 10-

    20 mg/kg/dosis

    -Oksigen

    -INH 5-15

    mg/kg BB/ hr

    -Rifampisin10-

    20 mg/kg BB/hr

    -Keluhan

    pasienVital sign

    (GCS.RR, TD,

    suhu )

    -KIE: tentang

    penyakit-Sanitasi

    lingkungan

    - Nutrisi,

    imunisasi

    -Hindari kontak

    penderita batuk

    -Komplikasi

    -Imunisasi BCG

    Anak Pr (D), Usia 4 tahun, BB 14 kg, Gading-kulon DAU -Malang

    POMR

  • 7/28/2019 Bronko p Nemo Nia

    3/12

    Physical examination :

    KU: cukup

    Kesadaran: CM

    GCS: 15

    Kepala: dbN

    Mata lengkap, simetris,

    pupil isokor

    THT: telinga lengkap,

    simetrisMulutfaring: tdk ada

    kelainan

    Lehertrakhea simetris, tdk

    ada kelainan, suara normal

    Limfe tdk ada kelainan

    Venajugularis dbN

    Nadicarotis: teraba

    Integumen: kebersihan

    cukup, warna coklat,teratur, halus, turgor baik,

    akral hangat, kelembapan

    cukup

    Payudara ketiak simetris

    Thorax: normal chest, RR

    30x/menit. Reguler palpasi

    simetris

    Jantung:perkusi normal,

    HR 124x/mnt regulerAbdomen: flat

    Kelamin: kelainan genetalia

    tdk ada

    T: 37,9 C

    Laboratory finding :

    Hb: 11,8 gr%

    leukosit: 24.400 mm3

    thrombosit: 345.000/mm3

    LED : 26

    HCT : 31,9%

    -pirazinamid:

    15-30

    mg/kgBB/hr

    -Etambutol 15-

    20 mg/kgBB/hr

    -Streptomisin

    15-40

    mg/kgBB/hr

    3 macam obatfase awal (2

    bulan pertama)

    dan 2 macam

    obat fase

    lanjutan (4

    bulan)

  • 7/28/2019 Bronko p Nemo Nia

    4/12

    DEFINISI . . .

    Bronkopneumoniaadalah radang pada selparenkim paru-paru yang biasanya dimulaidari bronkiolus terminalis yang mengenaisatu atau kedua lobus paru-paru yangditandai dengan adanya bercak-bercakinfiltrat yang disebabkan oleh

    bakteri,virus,jamur dan benda asing.

  • 7/28/2019 Bronko p Nemo Nia

    5/12

    ETIOLOGI . . .

    Bakteri, antara lain Diplococcus Pneumonia, Pneumococcus,Stretococcus Hemoliticus Aureus, Haemophilus Influenza, BasilusFriendlander ( Klebsial Pneumoni ), Mycobacterium Tuberculosis.

    Virus, antara lain Respiratory syntical virus, virus influenza, virussitomegalik.

    Jamur, antara lain Citoplasma Capsulatum, Criptococcus Nepromas,Blastomices Dermatides, Cocerdirides Immitis, Aspergillus Sp,Candida Albicans, Mycoplasma Pneumonia, Aspirasi benda asing.

    Faktor lain yang mempengaruhi terjadinya Bronkopneumoniaadalah daya tahan tubuh yang menurun misalnya akibat malnutrisienergi protein ( MEP ), penyakit menahun, pengobatan yangantibiotik yang tidak sempurna.

  • 7/28/2019 Bronko p Nemo Nia

    6/12

    PATOFISIOLOGIS . . .

    Agen penyebab Bronkopnemonia (virus,jamur,bakteri)

    Masuk kesaluran pernapasan ( inhalasi )

    INFLAMASI

    Reaksi pertahanan Penumpukan secret Inflamasi terjadi Penumpukan secret

    Tubuh terhadap dalam saluran per- di alveolus

    Inflamasi napasan

    Demam Batuk Kolaps alveoli Perasaan untuk makan

    Menjadi tidak enak

    MK : Hipertermi Suara nafas tambahan Sesak nafas Mual, Muntah

    ( Ronchi + )

    Suhu meningkat MK : Bersihan jalan MK : Gangguan MK: Nutrisi kurang

    Tinggi nafas tidak efektif pertukaran gas dari kebutuhan tubuh

    Kejang

    MK: Kekurangan

    Volume Cairan

  • 7/28/2019 Bronko p Nemo Nia

    7/12

    Stadium I ( 4 12 Jam )

    Disebut hiperemia, mengacu pada respon peradangan permulaanyang berlangsung pada daerah baru yang terinfeksi. Hal iniditandai dengan peningkatan aliran darah dan permeabilitaskapiler di tempat infeksi.

    Stadium II ( 48 Jam Berikutnya )

    Disebut hepatisasi merah, terjadi sewaktu alveolus terisi oleh seldarah merah, eksudat dan fibrin yang dihasilkan oleh penjamu(host) sebagai bagian dari reaksi peradangan.

    Stadium III ( 3 8 hari )

    Disebut hepatisasi kelabu yang terjadi sewaktu sel-sel darah putih

    mengkolonisasi daerah paru yang terinfeksi. Stadium IV ( 9 12 hari )

    Disebut juga stadium resolusi yang terjadi sewaktu respon imundan peradangan mereda, sisa-sisa sel fibrin dan eksudat lisis dandiabsorbsi oleh makrofag sehingga jaringan kembali ke strukturnyasemula.

  • 7/28/2019 Bronko p Nemo Nia

    8/12

    MANIFESTASI KLINIS . . .

    Didahului dengan infeksi saluran pernapasan atas

    Suhu dapat naik secara mendadak sampai 39-400C dapat disertai kejang Gelisah

    Pernapasan Cepat dan dangkal disertai cuping hidung dan sianosis disekitar

    hidung dan mulut

    Batuk, berupa batuk kering kemudian batuk produktif

    Takikardi

    Pada auskultasi ditemukan Ronchi basah

    Pada perkusi terdengar suara meredup

    Sakit kepala

    Malaise

    Anoreksia

    Kesulitan menelan

    Nyeri dada

  • 7/28/2019 Bronko p Nemo Nia

    9/12

    PEMERIKSAAN PENUNJANG . .

    Gambaran darah menunjukkan leukositosis, biasanya 15.000

    40.000 / mm

    3

    Nilai Hb biasanya tetap normal atau sedikit menurun.

    Peningkatan LED.

    Kultur dahak . Selain kultur dahak, biakan juga dapat diambil dengan cara

    hapusan tenggorok (throat swab).

    Pewarnaan Gram sputum dan deteksi antigen bakteri pada urine dan darah

    Tes kepekaan bakteri untuk mengetahui jenis antibiotik yang tepat

    Analisa gas darah (GDA) menunjukkan hipoksemia dan hiperkarbia. Pada

    stadium lanjut dapat terjadi asidosis metabolic.

    Foto Thorax Bronkopneumonia terdapat bercak bercak infiltrate pada satu

    atau beberapa lobu.

  • 7/28/2019 Bronko p Nemo Nia

    10/12

    PENATALAKSANAAN . . .

    Bed rest dengan pemberian roborantia ( suplemen )

    Perbaiki oksigenasi dengan terapi pernapasan ( oksigen ) Anak dengan sesak nafas memerlukan cairan intra vena dan oksigen ( 1-2

    liter/mnt). Jenis cairan yang digunakan adalah campuran glukosa 5% dan

    NaCl 0,9% ditambah larutan KCL 10mEq/500 ml botol infuse.

    Jumlah cairan di sesuaikan dengan berat badan dan suhu tubuh

    Pemberian antibiotic sesuai biakan.

    Bila terdapat obstruksi jalan nafas berikan Bronkodilator.

    Pengobatan terhadap batuk hanya Simptomatik saja, jika batuk produktif

    tekan dengan antitusif.

    Pemberian analgesik antipiretik untuk menurunkan suhu tubuh Jika sesak tidak terlalu hebat, dapat dimulai makanan enteral bertahap

    melalui selang NGT dengan feeding drip. Jika sesak berat maka pasien harus

    di puasakan.

  • 7/28/2019 Bronko p Nemo Nia

    11/12

    KOMPLIKASI . . .

    Atelektasis,

    Empiema

    Abses paru Infeksi sistemik

    Endokarditis

    Meningitis

  • 7/28/2019 Bronko p Nemo Nia

    12/12

    PROGNOSIS . . .

    Dengan pemberian antibiotika yang tepat dan

    adekuat maka mortalitas dapat diturunkan

    sampai kurang dari 1%.

    Mortalitas bisa lebih tinggi didapatkan pada

    anak-anak dengan keadaan malnutrisi energi

    protein dan yang datang terlambat untuk

    pengobatan.