BENTUK for Merge

24
1. Bentuk-bentuk dan Keragaman Budaya 1.1 Rumah Adat Setiap suku di Indonesia mempunyai ciri khas dalam bentuk bangunan rumah adat sesuai dengan budaya dan lingkungan tempat tinggalnya. Rumah adat adalah bangunan rumah asli masyarakat di suatu daerah tempat dilaksanakannya upacara adat. Biasanya sebuah rumah dibangun berdasarkan keadaan muka bumi dan iklim wilayah. Contohnya, rumah adat di Kalimantan biasanya berbentuk rumah panggung karena penduduknya lebih banyak tinggal di sekitar hutan. Rumah-rumah panggung mempunyai lantai yang ditinggikan, terkadang mencapai ± 15 meter, agar terhindar dari banjir dan gangguan binatang buas. Bagian bawah rumah panggung berfungsi untuk memelihara hewan piaraan. Sementara itu, di Papua terutama wilayah pantai dekat Australia, banyak rumah yang dibangun di atas air. Oleh karena kegiatan penduduk Papua sehari-hari kebanyakan berpusat di sepanjang aliran sungai atau di dataran rendah. Keuntungan rumah ini adalah lebih sejuk, namun untuk pergi ke mana-mana mereka harus menggunakan perahu. Adapun nama-nama rumah adat di Indonesia di antaranya sebagai berikut. 1 Makalah IPS

Transcript of BENTUK for Merge

Page 1: BENTUK for Merge

1. Bentuk-bentuk dan Keragaman Budaya

1.1 Rumah Adat

Setiap suku di Indonesia mempunyai ciri khas dalam bentuk bangunan

rumah adat sesuai dengan budaya dan lingkungan tempat tinggalnya. Rumah

adat adalah bangunan rumah asli masyarakat di suatu daerah tempat

dilaksanakannya upacara adat. Biasanya sebuah rumah dibangun berdasarkan

keadaan muka bumi dan iklim wilayah. Contohnya, rumah adat di Kalimantan

biasanya berbentuk rumah panggung karena penduduknya lebih banyak

tinggal di sekitar hutan. Rumah-rumah panggung mempunyai lantai yang

ditinggikan, terkadang mencapai ± 15 meter, agar terhindar dari banjir dan

gangguan binatang buas. Bagian bawah rumah panggung berfungsi untuk

memelihara hewan piaraan. Sementara itu, di Papua terutama wilayah pantai

dekat Australia, banyak rumah yang dibangun di atas air. Oleh karena kegiatan

penduduk Papua sehari-hari kebanyakan berpusat di sepanjang aliran sungai

atau di dataran rendah. Keuntungan rumah ini adalah lebih sejuk, namun

untuk pergi ke mana-mana mereka harus menggunakan perahu.

Adapun nama-nama rumah adat di Indonesia di antaranya sebagai berikut.

1Makalah IPS

Page 2: BENTUK for Merge

1.2 Upacara Adat

Dalam masyarakat Indonesia dikenal beragam upacara adat, seperti

upacara adat kelahiran, kematian, pernikahan, dan masih banyak lagi upacara

adat yang lain. Biasanya upacara adat dipengaruhi oleh adat istiadat masing-

masing daerah. Di bawah ini contoh upacara adat beberapa daerah di

Indonesia.

1.3 Pakaian Adat

Pakaian adat merupakan pakaian yang digunakan oleh masyarakat di

daerah tertentu. Pakaian adat mempunyai corak dan model yang beragam

serta dilengkapi perhiasan. Pakaian adat sering digunakan dalam upacara

perkawinan atau upacara-upacara penting lainnya. Setiap daerah mempunyai

pakaian adat yang berciri khas dan model yang berbeda-beda, serta memiliki

nama masing-masing. Misalnya Ulos dari Batak, Surjan dari Jogjakarta, Baju

2Makalah IPS

Page 3: BENTUK for Merge

Bodo dari Sulawesi Selatan, Beskap dari Jawa Tengah, Kebaya dari Jawa Barat,

dan sebagainya.

1.4 Makanan Khas

a. Gudeg, bajigur (DI Jogjakarta).

b. Oncom, dodol, pepes (Jawa Barat).

c. Ketoprak, kerak telor, karedok (Jakarta).

d. Rujak cingur, lontong balap (Jawa Timur).

e. Rumpu rampe (Flores).

f. Rendang (Sumatra Barat).

g. Bubur manado (Sulawesi Utara).

1.5 Tarian Adat

Tarian adalah pertunjukan seni gerak yang indah. Kembangkan terus

bakat menarimu itu. Belajarlah dari temanmu yang pandai menari. Kamu juga

bisa menyaksikan berbagai tarian di beberapa acara, baik langsung maupun

melalui siaran televisi. Tarian terbagi dalam dua macam, yaitu tari kreasi baru

dan tari daerah. Tarian daerah disebut juga tarian adat. Jenisnya

bermacammacam, tergantung maksud dan tujuan ditampilkannya tarian

tersebut. Satu daerah bahkan mempunyai bermacam-macam tarian adat.

Adapun maksud dan tujuan tarian dapat dikelompokkan sebagai berikut.

3Makalah IPS

Page 4: BENTUK for Merge

a. Tarian menyambut tamu atau tarian selamat datang

Contoh: Tari Andeen (Bengkulu), Tari Baksa Kembang (Kalimantan

Selatan), Tari Baluba (Sulawesi Tenggara), Tari Kalanda (Sulawesi

Tengah), Tari Bosara (Sulawesi Selatan), dan Tari Gong (Kalimantan

Timur).

b. Tarian untuk kesembuhan dan keselamatan

Contoh: Tari Pamonte di Sulawesi Tengah (panen yang bagus), Tari

Pendet di Bali (persembahan kurban), Tari Piring di Sumatra Barat

(suasana gotong royong), dan Tari Sodoran di Bromo/Tengger setiap

pertengahan bulan purnama.

c. Tarian untuk perang

Contoh: Tari Beksan Lawung Agung (Jawa), Tari Cakalele (Maluku), Tari

Kuda Gepang (Kalimantan Selatan), dan Tari Mpaa Ampari (Nusa

Tenggara Barat).

1.6 Alat Musik Tradisional

Indonesia mempunyai berbagai jenis alat musik daerah. Masing-masing

alat tersebut memiliki ciri khas dalam hal nama, bentuk, bahan, dan cara

memainkannya. Di bawah ini beberapa contoh alat musik daerah di Indonesia.

4Makalah IPS

Page 5: BENTUK for Merge

a. Gerdek berasal dari Kalimantan, berbentuk seruling tempurung dan

cara memainkannya dengan cara ditiup.

b. Angklung berasal dari Jawa Barat, terbuat dari bambu dan cara

memainkannya dengan digoyang.

c. Sasando berasal dari Nusa Tenggara Timur, berbentuk alat musik petik.

d. Telempong Pacik berasal dari Sumatra Barat, berupa alat musik pukul

berbentuk gong-gong kecil.

e. Saluang dari Minangkabau berupa alat musik tiup berbentuk seruling

kecil.

f. Tifa berasal dari Maluku dan Papua, berbentuk alat musik pukul

berupa gendang.

g. Rebab berasal dari Jawa Barat, berbentuk alat musik gesek.

h. Aramba berasal dari daerah Nias, berbentuk bende.

i. Babun berbentuk kendang berasal dari Kalimantan Selatan.

j. Gamelan terdapat di Jawa dan Bali, berbentuk seperangkat alat musik.

k. Kolintang berupa alat musik pukul, terdapat di Sulawesi Utara.

1.7 Seni Pertunjukan

Setiap daerah di Indonesia juga mempunyai seni pertunjukan yang

merupakan cerminan budaya mereka, karena dalam seni pertunjukan terdapat

5Makalah IPS

Page 6: BENTUK for Merge

dialog, tari, musik, pakaian yang mewakili tiap daerah. Berikut ini contoh seni

pertunjukan beberapa daerah di Indonesia.

a. Wayang orang terdapat di Jawa Tengah dan sebagian Jawa Timur.

Wayang orang mengambil cerita Mahabharata, Ramayana, serta cerita

dalam kehidupan sehari-hari

b. Wayang kulit terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Wayang ini

terbuat dari kulit yang dimainkan oleh dalang.

c. Wayang golek terdapat di Jawa Barat. Wayang ini berbentuk boneka

yang dimainkan oleh dalang.

d. Ketoprak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Cerita yang diambil

dari sejarah kerajaan-kerajaan masa lampau.

e. Ludruk di Jawa Timur, bercerita tentang kehidupan sehari-hari dengan

mengambil tokoh tertentu.

f. Tarling di Cirebon, mirip dengan ludruk.

g. Sintren di Jawa Tengah berbentuk permainan yang mengandung unsur

gaib.

h. Randai di Sumatra, berupa nyanyian yang disertai gerak tari dan silat.

i. Reog di Ponorogo, pemainnya memakai topeng kepala harimau sering

disertai dengan kuda kepang. Arak-arakan Reog Pono-rogo tersebut

sebagai peringatan perjalanan Raja Kelana Sewandana ke Daha untuk

melamar putri Raja Daha.

2. Pengaruh Kondisi Geografis Pada Penduduk

Kondisi geografis permukaan bumi yang dicitrakan pada peta

memengaruhi pola kehidupan dan keadaan sosial manusia yang hidup di

atasnya. Misalnya dalam hal mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan

hidup dan pola permukiman penduduknya. Nah, tahukah kamu, apa yang 6

Makalah IPS

Page 7: BENTUK for Merge

dimaksud dengan penduduk? Penduduk adalah kumpulan manusia yang

tinggal dan menempati suatu kawasan tertentu. Mata pencaharian penduduk

biasanya disesuaikan dengan keadaan alam sekitarnya. Penduduk yang tinggal

di dataran tinggi umumnya bermata pencaharian di bidang pertanian dan

perkebunan. Di dataran rendah yang subur dan banyak hujan atau yang

beririgasi, penduduk umumnya bermata pencaharian sebagai petani sawah.

Adapun penduduk yang tinggal di daerah pantai, umumnya bermata

pencaharian sebagai nelayan.

Namun, di antara penduduk yang bermata pencaharian pokok tersebut,

di masing-masing daerah dengan kondisi geografisnya yang khas dapat

ditemukan penduduk yang bermata pencaharian lain, seperti di sektor jasa,

pertambangan, industri, perdagangan, maupun aparat pemerintah. Para

pedagang, penjual jasa, dan pendirian suatu pabrik tentunya akan

mempertimbangkan keadaan sosial penduduk di sekitarnya. Misalnya untuk

pedagang, apakah ada pembelinya atau tidak. Pembelinya dari tingkat atau

kelas ekonomi tinggi ataukah rendah, dan sebagainya. Sedangkan untuk

pendirian pabrik akan mempertimbangkan ada tidaknya tenaga kerja di sekitar

pabrik dan sarana jalan untuk pengangkutan, baik bahan mentah maupun

barang jadi.

Kondisi geografis suatu wilayah juga memengaruhi pola kehidupan

penduduk yang lain, seperti pola permukiman, adat istiadat, dan pola

keruangan hasil budaya manusia yang lain. Dalam hal adat istiadat, kita tahu

bahwa negara kita adalah negara yang majemuk, misalnya dalam hal kesenian,

tata pakaian, bentuk rumah, bahkan bahasa. Kenyataan adanya

keanekaragaman itu tentu ada yang menyebabkannya, di mana salah satunya

adalah kondisi geografis negara kita

7Makalah IPS

Page 8: BENTUK for Merge

Letak negara kita sebagai negara kepulauan menyebabkan keadaan di

masing-masing tempat berbeda-beda. Misalnya kelebatan hutan, kesuburan

tanah, tumbuh-tumbuhan, hewan yang ada, curah hujan, dan temperatur

udara masing-masing tempat berbeda. Perbedaan keadaan seperti itu

menyebabkan kehidupan penduduk mempunyai ciri yang khas bagi daerahnya.

Hal ini disebabkan penduduk selalu berusaha menyesuaikan

kehidupannya dengan keadaan alam sekitarnya. Contohnya bentuk rumah. Di

daerah dataran rendah umumnya mempunyai bentuk rumah dengan lubang

angin yang lebar di atas jendela. Bagian depan rumah ini biasanya terbuka

dengan maksud agar peredaran udara dapat keluar masuk dengan lancar. Hal

ini perlu agar rumah terasa sejuk, sebab pada daerah dataran rendah pada

umumnya udaranya panas.

Bandingkan keadaan itu dengan daerah lereng gunung. Mereka

membuat rumah yang rapat tertutup, hanya sedikit lubang angin dengan

maksud agar udara panas di dalam ruangan tetap bertahan, sehingga rumah

terasa hangat. Bukankah di lereng gunung udaranya dingin? Demikian juga

rumah-rumah yang di sekitarnya banyak terdapat hutan lebat, karena masih

banyak terdapat binatang liar maka dibuatlah rumah berbentuk rumah

panggung.

Adapun pola keruangan permukiman penduduk adalah sebagai berikut.

1. Pola permukiman mengelompok atau memusat Pola

permukiman ini dibangun memusat pada suatu titik, biasanya

terdapat di sekitar gunung atau sumber-sumber air.

8Makalah IPS

Page 9: BENTUK for Merge

2. Pola permukiman memanjangPola permukiman memanjang

biasanya terletak di sepanjang aliran sungai, jalan, atau sepanjang

garis pantai.

3. Pola permukiman tersebar Pola permukiman tersebar

umumnya terdapat di daerah yang kurang subur, sulit sumber

airnya, atau di daerah dengan kondisi geografis yang kurang

menguntungkan. Contohnya di daerah pegunungan karst atau di

daerah yang memiliki air tanah dalam.

Keadaan geografis yang memengaruhi pola permukiman penduduk juga

akan memengaruhi persebaran penduduknya. Pola persebaran penduduk

dapat dipetakan dalam tiga jenis bentang alam yang layak digunakan sebagai

tempat permukiman. Bentang alam tersebut adalah dataran rendah yang

landai, kawasan pantai, dan dataran tinggi.

9Makalah IPS

Page 10: BENTUK for Merge

3. Mata Pencaharian

Berarti, pekerjaan yang menjadi pokok penghidupan (sumbu atau

pokok), pekerjaan/pencaharian utama yang dikerjakan untuk biaya sehari-hari.

Pada masa kehidupan manusia prasejarah yang mempunyai pola

pemikiran sangat sederhana dimana kegiatannya sebatas berburu dan meramu

makanan, dalam berburu dan meramu inipun ada faktor-faktor yang sangat

mempengaruhinya yaitu: faktor iklim, kesuburan tanah, keadaan binatang

buruan dan lain sebagainya sebagai pendukung kegiatan mereka.

1. Mata Pencaharian di daerah Kalimantan

Mata pencaharian tingkat selanjutnya sebagai usaha pemajuan otak

manusia adalah bercocok tanam tingkat sederhana. Dimasa ini manusia telah

memasuki taraf kehidupan yang lebih baik, dimana pengenalan sistem

bercocok tanam tingkat sederhana ini akan sangat mempengaruhi budaya dan

peradaban tingkat lanjut karena manusia pada masa ini hidupnya sudah mulai

menetap, dengan menempati rumah-rumah yang sudah barang tentu sangat

sederhana untuk menunjang kehidupannya. Ada pengaruh lain yang sangat

dirasakan akan mengubah struktur dari mata pencaharian itu sendiri yaitu

disaat kebutuhan manusia semakin meningkat maka berkaitan dengan

penggunaan alat juga akan meningkat pula yang disesuaikan dengan

keperluannya. Selain itu pada masa bercocok tanam selanjutnya maka manusia

pada zaman itu juga sudah mengenal mata pencaharian sampingan seperti:

beternak dan berkebun. Sebagai contoh misalnya adalah daerah Kalimantan,

tepatnya di Kalimantan Selatan.

10Makalah IPS

Page 11: BENTUK for Merge

Melihat segi geografis alam Kalimantan sangat subur dengan dialiri sungai-

sungai yang mengalir tetap sepanjang tahun, kecendrungan masyarakatnya

pun hidup didaerah-daerah dataran rendah dan dekat dengan sungai, corak

ekonominya pun sudah beragam yakni ada yang bergerak dibidang

peternakan, perikanan, perkebunan, perdagangan, membuat kerajinan-

kerajinan (bisa yang berupa kerajinan tangan skala rumahan atau meningkat

skala besar), pengangkutan, mencari barang tambang (berupa emas atau intan

istilahnya mendulang), pembuatan kain tradisional, dan lain sebagainya.

2. Sistem Ekonomi

Sistem ekonomi tradisional yang ada di Kalimantan Selatan memiliki

beberapa kriteria yaitu:

1. Usaha yang dilakukan baru pada tingkat untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari

2. Peralatan yang digunakan masih sangat sederhana sekali, bahkan tak

jarang ada yang dibuat sendiri.

3. Belum terlihat secara tegas atau sama sekali belum terlihat adanya

pengkhususan dalam bidang pekerjaan yang digeluti dalam usaha

pemenuhan kebutuhan.

4. Belum terlihatnya pemisahan antara hubungan yang bersifat ekonomis

dengan hubungan yang bersifat sosial atau kebudayaan dalam

menghasilkan barang-barang kebutuhan.

5. Masih besar semangat kegotong-royongan yang terbina dalam sebuah

kegiatan dalam menghasilkan barang-barang kebutuhan.

6. Pada umumnya belum terlihat peranan dan fungsi pasar sebagai tempat

penyaluran hasil barang tersebut.

11Makalah IPS

Page 12: BENTUK for Merge

3. Corak Ekonomi Menurut Letaknya

Melihat corak ekonominya, maka dapat dibagi menjadi beberapa sub

bidang yaitu:

1. Pertanian

Kehidupan masyarakat Banjar tidak lepas dengan kehidupan agrarisnya,

mengingat kebanyakan penduduk Kal-Sel menyandarkan pendapatannya

dalam bidang ini, walaupun untuk usaha sampinganpun juga dilakukan apalagi

bagi penduduk yang bertempat tinggal didataran rendah, dataran tinggi, rawa

dan dekat sungai. Dalam hal istilah dalam bertani sendiri, masing-masing

mempunyai kata tersendiri untuk menyebutkannya seperti:

Khusus dataran tinggi, ada beberapa kriteria penyebutan seperti:

a) Ladang Tegalan atau Bahuma Gunung

Biasanya dilakukan oleh masyarakat yang bermukim didaerah

pegunungan seperti pengunungan meratus yang sistemnya masih

menggunakan sistem tebang-bakar atau swidden (berpindah) yang

menggunakan sistem siklus apabila lahan yang telah digunakan nantinya

dapat kembali ditanami apabila telah menjadi belukar. Ini mungkin

memerlukan waktu yang relative lama, tetapi karena telah menjadi

kebiasaan maka nantinya tanah tersebut akan tetap diolah.

b) Berkebun Kacang Tanah di Gunung atau Bakacang

Khusus daerah Kabupaten Tapin kecamatan Piani, membuka lahannya

khusus untuk berkebun kacang tanah. Sehingga urang Banjar sendiri 12

Makalah IPS

Page 13: BENTUK for Merge

sangat mengenal istilah kacang rantau yang sering di supply untuk

daerah-daerah lain dan pasokan kacangpun secara khusus di datangkan

dari Rantau.

Khusus dataran rendah, menyebutnya dengan istilah:

a) Sawah untuk membedakan antara pertanian dataran tinggi dan

rendah dimana pada pertanian dataran rendah sendiri berada

dialiran sungai-sungai besar yang ada di Kalimantan Selatan,

dibedakan menjadi:

1. Sawah Tahun Umur padinya sampai berumur 1 tahun,

biasanya dilakukan oleh masyarakat yang tersebar

didaerah khusunya seluruh Kal-Sel.

2. Bahuma Surung Menanam bibit padi dilakukan pada

saat musim kemarau tiba, dengan panennya saat musim

hujan. Bahuma surung ini dilakukan Urang Banjar hanya

sebagai penyeling Sawah Tahun, hingganya lahan tidak

terlantar dan tidak akan menjadi lahan tidur.

3. Bahuma Rintak Kebalikan dari bahuma surung maka

pelaksanaannya dapat dilakukan pada saat musim

penghujan, sedangkan panennya dilakukan pada saat

kemarau.

4. Bahuma Gadabung Sama seperti pada sawah tahun,

hanya saja dalam hal perbedaan penanaman bibitnya

menyesuaikan dengan keadaan musim. Bahuma Gadabung

sudah tidak dilakukan lagi mengingat musim yangb tidak

menentu.

13Makalah IPS

Page 14: BENTUK for Merge

5. Bahuma Penyambung Mengingat kemungkinan musim

hujan yang lama maka dilakukanlah bahuma penyambung

ini agar tidak terjadi kegagalan panen pada saat musim

yang tidak menentu.

b) Berkebun

Berkebun merupakan kegiatan masyarakat yang dilakukan di dataran

rendah dan di dataran tinggi sesuai dengan geografis wilayahnya, usaha

berkebun ini sebagai usaha jangka panjang yang dilakukan. Adapun berkebun

yang dilakukan urang banjar diklasifikasikan menjadi:

Khusus daerah dataran rendah dan dataran tinggi dapat mengusahakan

perkebunan bidang:

a) Kebun rumbia

Jenis perkebunan ini ditanam di dataran rendah yang dialiri sungai –

sungai besar seperti sungai Bahan, Negara, dan sungai tapin. Hasil

dari perkebunan ini adalah sagu, daunnya untuk atap, dan

pelepahnya untuk membuat lampit, hati atau paya digunakan untuk

makan ternak yaitu untuk pangan itik. Begitu bermanfaatnya rumbia

sebagai usaha bidang perkebunan maka usaha ini masih banyak

dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Tapin.

b) Kebun nyiur

Merupakan perkebunan kelapa yang berada didataran rendah yang

biasanya ditanam diatas tanggul atau galangan dan parit-parit

berupa jalur-jalur untuk membawa buah yang dipetik dengan cara

menghayutkan buah kelapa tersebut di parit-parit.

c) Kebun Pisang14

Makalah IPS

Page 15: BENTUK for Merge

Pengusahaan Pohon pisang juga dilakukan didataran rendah, yang

ditanam digalangan sawah.

d) Kebun paring atau bambu

Kebun paring banyak terdapat didaerah-daerah dataran tinggi yang

kadang terlihat seperti hutan bamboo, karena jarak yang

berdekatan. Bisanya digunakan sebagai bahan baku untuk membuat

kerajianan alat penangkapan ikan, dan anyaman bambu.

e) Kebun hanau atau enau

Jenis pekebunan ini ditanam didaerah pegunungan dengan hawa

sejuk, proses pengambilan sarinya disebut menyadap seperti pada

karet. Hanau atau enau ini merupakan salah satu bahan baku untuk

membuat gula merah atau gula habang.

Dalam proses penyadapan, orangnya harus naik keatas pohon untuk

mengambil sari atau nira dan diletakkan didalam bumbung atau

sejenis batang pohon bambu yang besar untuk menyimpannya,

setelah beberapa jam (saat nira telah habis menetes yang

terkandung) maka bumbung yang telah berisi cairan enau tadi

diambil dan disaring untuk memisahkan sari dari kotoran-kotoran

yang ada didalamnya, maka proses selanjutnya adalah perebusan

sari sampai cairan tersebut mengental, untuk menghasilkan warana

gula merah yang bagus (kekuning-kuningan) maka oleh sebagian

orang diberi parutan kemiri secukupnya. Maka proses terakhir

adalah penuangan sari kedalan cetakan khusus.

f) Kebun karet

Hampir diseluruh pelosok Kalimantan-Selatan terdapat perkebunan

karet, mengingat pengusahaan bidang ini dirasa sangat

menguntungkan bagi orang yang mengusahakannya, khususnya

15Makalah IPS

Page 16: BENTUK for Merge

adalah di daerah dataran tinggi seperti: Kabupaten Tanjung,

Tabalong,HSU, HST, HSS dan Tapin yang mengusahakan lahannya

untuk perkebunan karet. Secara umum penjualan hasil karet ini

terdapat di daerah Tanjung.

Proses penyadapannya biasanya dilakukan pada saat pagi hari

dengan menggunakan alat sejenis pahat dengan cara sebagai

berikut:

Pahat tadi digunakan sebagai penoreh batang karet tetapi khususnya

dibagian kulit ari batang, dan jangan sampai mengenai kulit bagian

dalam batang mengingat apabila terkena maka hasil sadapan tidak

terlalu banyak dan batang tersebut menjadi rusak karena proses

pelukaan tadi.

Proses awalnya penorehan batang dengan melingkari batang,

dengan menggunakan alat tersebut dan ditorehkan dari atas

kebawah, sedangkan karet yang keluar di tadahkan dan mengalami

proses selanjutnya.

g) Kebun lurus

Diusahakan didataran tinggi, dan dimanfaatkan untuk usaha

perkayuan, sebagai bahan baku meubel.

h) Kebun buah-buahan bermusim

Untuk kebun buah-buahan bermusim seperti: rambutan, langsat

atau duku, tiwadak atau cempedak, dan jenis buah-buahan yang ada

pada bulan-bulan tertentu, jenis buah-buahan ini tersebar di seluruh

pelosok Kalimantan Selatan.

16Makalah IPS