Bahan Blok 17 Makalah

download Bahan Blok 17 Makalah

of 16

Transcript of Bahan Blok 17 Makalah

  • 8/16/2019 Bahan Blok 17 Makalah

    1/16

    1. Latar Belakang

    Hati merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia. Di dalam hati terjadi proses-proses

    penting bagi kehidupan kita, yaitu proses penyimpanan energi, pengaturan metabolisme

    kolesterol, dan penetralan racun/obat yang masuk dalam tubuh kita, sehingga dapat kita

    bayangkan akibat yang akan timbul apabila terjadi kerusakan pada hati.

    Sirosis hepatis adalah suatu penyakit di mana sirkulasi mikro, anatomi pembuluh darah

    besar dan seluruh system arsitekture hati mengalami perubahan menjadi tidak teratur dan

    terjadi penambahan jaringan ikat (firosis) di sekitar paremkin hati yang mengalami

    regenerasi. sirosis didefinisikan sebagai proses difus yang di karakteristikan oleh fibrosis

    dan perubahan strukture hepar normal menjadi penuh nodule yang tidak normal.

    Di negar maju, sirosis hati merupakan penyebab kematian terbesar ke tiga pada pasienyang berusai !-" tahun ( setelah penyakit kardio#askuler dan kanker). Diseluruh dunia

    sirosis menempati urutan ke tujuh penyebab kematian. Sekitar $!.%%% orang meninggal

    setiap tahun akibat penyakit ini. Sirosis hati merupakan panyakit hati yang sering ditemukan

    dalam ruang pera&atan penyakit dalam. Di 'ndonesia sirosis hati lebih sering di jumpai

    pada laki laki dari pada perempuan. dengan perbandingan $ * .

    1. B. Tujuan Penulisan

    1. Mengetahui dan mempelajari lebih dalam mengenai penyakit Sirosis

    Hepatis.

    2. Mengetahui tata laksana dan asuhan keperawatan pada klien

    Sirosis Hepatis.

    3. Mendeskripsikan diagnosa keperawatan yang muncul pada asuhan

    keperawatan klien dengan penyakit Sirosis Hepatis.

    4. Mendeskripsikan rencana keperawatan yang dibuat pada asuhan

    keperawatan klien dengan dengan Sirosis Hepatis.

    5. Mendeskripsikan tindakantindakan yang harus dilakukan pada

    asuhan keperawatan klien dengan Sirosis Hepatis.!. Sistematika Penulisan

    ++ * endahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan, dan sistematik

    penulisan.

    ++ '' injauan teori yang terdiri dari pengertian, jenis, patologis, tanda gejala,

    komplikasi, pemeriksaan diagnostik, penata laksanaan serta asuhan kepera&atan yang

  • 8/16/2019 Bahan Blok 17 Makalah

    2/16

    terdiri dari pengkajian, diagnosa, perencanaan dan implementasi, discharge planning, dan

    e#aluasi

    ++ ''' enutup yang terdiri kesimpulan dan daftar pustaka.

     

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    1. A. Konsep Dasar

    1. Definisi

    Sirosis didefinisikan sebagai proses difus yang di karakteristikan oleh fibrosis dan

    perubahan struktur hepar normal menjadi penuh nodule yang tidak normal. Sirosis hati

    adalah penyakit hati menahun yang difus ditandai dengan adanya pembentukan jaringan

    ikat disertai nodul. +iasanya dimulai dengan adanya proses peradangan nekrosis sel hati

    yang luas, pembentukan jaringan ikat dan usaha regenerasi nodul. ada sirosis dini

    biasanya hati membesar, teraba kenyal, tepi tumpul, dan terasa nyeri bila ditekan.

    Sirosis hepatis dapat terdiri atas sirosis hepatis ringan hingga parah. Sirosis hepatis ringan

    dapat memperbaiki fungsi hati dengan sendirinya, sehingga hati dapat bekerja secara

    normal kembali. Sedangkan pada sirosis hepatis parah, jaringan parut yang terlalu banyak

    telah membuat fungsi hati tidak dapat berfungsi dengan normal. +eberapa penyebab sirosis

    hepatis adalah #irus, obat-obatan tertentu, ataupun penyakit autoimun hati. ara

    penyembuhan terbaik bagi sirosis hepatis adalah dengan melakukan pencangkokan hati.

     

    Beberapa pengertian menurut para ahi:

    "stilah Sirosis hati diberikan oleh #aence tahun 1$1%& yang berasal dari

    kata 'hirros yang berarti kuning orange (orange yellow)& karena perubahan

    warna pada nodulnodul yang terbentuk. *engertian sirosis hati dapat

    dikatakan sebagai berikut yaitu suatu keadaan disorganisassi yang di+use dari

  • 8/16/2019 Bahan Blok 17 Makalah

    3/16

    struktur hati yang normal akibat nodul regenerati+ yang dikelilingi jaringan

    mengalami ,brosis.

    Menurut #indseth- Sirosis hati adalah penyakit hati kronis yang dicirikan

    dengan distorsi arsitektur hati yang abnormal oleh lembarlembar jaringan

    ikat dan nodulnodul regenerasi sel hati.

    Sirosis hepatis adalah penyakit kronik yang ditandai oleh distorsi

    sususnan hati normal oleh pitapita jaringan penyambung dan oleh nodul

    nodul sel hati yang mengalami regenerasi yang tidak berhubungan dengan

    susunan normal (Sylia /nderson&2001445).

    1. 2. Jenis/Klasifkasi/Stadium

     lkoholisme dan malnutrisi adalah dua faktor pencetus utama untuk sirosis 0aennec.

    Sisrosis pascanekrotik akibat hepatotoksin adalah sirosis yang paling sering dijumpai. da

    tiga jenis sirosis hati, yaitu

    1. Sirosis portal Laennec disebabkan oleh alkoholisme dan malnutrisi. *ada

    tahap awal sirosis ini& hepar membesar dan mengeras. amun& pada tahap

    akhir& hepar mengecil dan nodular. *ada sirosis tipe ini yang paling sering

    ditemukan di negara arat.

    2. Sirosis poscanekrotik . erjadi nekrosis yang berat pada sirosis ini karena

    hepatotoksin biasanya berasal dar hepatitis irus akut yang sebelumnya

    terjadi. Hepar mengecil dengan banyak nodul dan jaringan ,brosa.

    3. Sirosis bilier & dimana pembentukan jaringan parut terjadi dalam hati di

    sekitar saluran empedu. ipe ini biasanya terjadi akibat obstruksi empedu

    yang kronis dan in+eksi (kolangitis)& insidensnya lebih rendah dari pada

    insidens sirosis #aennec dan sirosis poscanekrotik.

    Dan seacara klinis sirosis hati dibagi menjadi

    1. a. Sirosis hati kompensata& yang berarti belum adanya gejala klinis

    yang nyata.

    2. b. Sirosis hati dekompensata yang ditandai gejalagejala dan tandaklinik yang jelas. Sirosis hati kompensata merupakan kelanjutan dari proses

    hepatitis kronik dan pada satu tingkat tidak terlihat perbedaanya secara

    klinis& hanya dapat dibedakan melalui biopsi hati.

    Secara morfologi Sherrlock membagi Sirosis hati bedasarkan besar kecilnyanodul, yaitu

    1. a. Makronoduler ("reguler& multilobuler)

  • 8/16/2019 Bahan Blok 17 Makalah

    4/16

  • 8/16/2019 Bahan Blok 17 Makalah

    5/16

    Sirosis asca 4ekrotik (Hepatitis dari 8irus tipe + dan ). 'nfeksi hepatitis #irus tipe + dan

    menimbulkan peradangan sel hati. eradangan ini menyebabkan nekrosis meliputi

    daerah yang luas (hepatoseluler), terjadi kolaps lobulus ati dan ini memacu timbulnya

     jaringan parut disertai terbentuknya septa fibrosa difus dan nodu sel hati, &alaupun

    etiologinya berbeda, gambaran histologi sirosis hati sama atau hampir sama, septa bisa

    dibentuk dari sel reikulum penyangga yang kolaps dan berubah jadi parut. 7aringan parut ini

    dapat meghubungkan daerah porta dan sentra.

     Sirosis +illier (9bstruksi +illiaris ascahepatik). :erusakan sel hati yang dimulai sekitar

    duktus biliaris akan menimbulkan pola sirosis yang dikenal sebagai sirosis biliaris.

    enyebabnya oleh karena obstruksi biliaris pascahepatik. erjadi stasis empedu

    menyebabkan penumpukan empedu di dalam massa hati dan kerusakan sel-sel hati. Hati

    akan membesar keras, bergranula halus. 'kterus merupakan bagian a&al dari dan utamadari sindrom ini.

    . Tanda dan gejaa

    erdapat beberapa gejala pada sirosis hati, seperti

    1. kelelahan .

    2. hilang na+su makan.

    3. mualmual.

    4. badan lemah.

    5. kehilangan berat badan.

    !. nyeri lambung .

    . air kencing berwarna gelap.

    $. kadangkadang hati teraba keras.

    %. gangguan pencernaan.

    Selain gejala-gejala yang sudah disebutkan terdapat pula beberapa tanda klinis yang

    terjadi pada penderita sirosis hepatis, yaitu

    1. /danya ikterus (penguningan) pada penderita sirosis dan 6aundice ('uning

    pada bagian kulit dan putih mata).

    2. imbulnya asites ( akumulasi air di perut ) pada penderita sirosis.

    3. imbulnya edema ( akumulasi air di kaki ) pada penderita sirosis.

  • 8/16/2019 Bahan Blok 17 Makalah

    6/16

    4. Hati yang membesar(disebabkan oleh penumpukkan produk empedu

    dalam hati)

    5. Hipertensi portal

    !. *embentukan batu empedu (karena kurangnya empedu dalam batu

    empedu.

    !. K"mpi#asi

    ada sirosis hepatis terdapat beberapa komplikas yang akan dialami oleh si penderita,

    diantaranya yaitu

    a. $dema dan as%ites

    :arena efek gaya berat ketika berdiri atau duduk, maka kelebihan garam dan airberakumulasi dalam jaringan diba&ah kulit pergelangan kaki dan kaki. kumulasi cairan ini

    disebut edema atau pitting edema (pitting edema merujuk pada fakta bah&a menekan

    sebuah ujung jari dengan kuat pada suatu pergelangan atau kaki yang mengalami edema

    akan menyebabkan suatu lekukan pada kulit yang berlangsung untuk beberapa &aktu

    setelah pelepasan dari tekanan). :etika sirosis memburuk dan lebih banyak garam dan air

    yang tertahan, cairan juga mungkin berakumulasi dalam rongga perut antara dinding perut

    dan organ-organ perut. kumulasi cairan ini disebut ascites yang menyebabkan

    pembengkakkan perut, ketidaknyamanan perut, dan berat badan yang meningkat.

    1. Spontaneous baterial peritonitis "SBP#

     dalah suatu cairan yang mengumpul didalam perut yang tidak mampu untuk mela&an

    infeksi secara normal. S+ adalah suatu komplikasi yang mengancam nya&a. ada

    beberapa pasien penderita S+ tidak memiliki gejala-gejala, seperti demam, kedinginan,

    sakit perut dan kelembutan perut, diare, dan memburuknya ascites.

    c.Perdarahan dari &ari%es'&ari%es Ker"ng#"ngan (es"phagea )ari%es*

     dalah suatu keadaan dimana aliran darah meningkat, peningkatan tekanan #ena pada

    kerongkongan yang lebih ba&ah, dan mengembangnya lambung bagian atas. erdarahan

    dari #arices-#arices biasanya adalah parah/berat dan apabila tanpa pera&atan segera

    dapat menjadi fatal. ;ejala-gejala dari perdarahan #arices-#arices adalah muntah darah

    (muntahan dapat berupa darah merah bercampur dengan gumpalan-gumpalan atau

  • 8/16/2019 Bahan Blok 17 Makalah

    7/16

    tinja/feces yang hitam, disebabkan oleh perubahan-perubahan dalam darah ketika mele&ati

    usus (melena), dan kepeningan orthostatic (orthostatic di66iness) atau pingsan,disebabkan

    oleh suatu kemerosotan dalam tekanan darah terutama ketika berdiri dari suatu posisi

    berbaring).

    1. $epati enep%alopat%&

     dalah suatu keadaan dimana unsure-unsur racun berakumulasi secara cukup dalam

    darah sehingga fungsi dari otak menjadi terganggu. idur pada siang hari daripada pada

    malam hari (berbanding terbalik dengan pola tidur yang normal) merupakan gejala yang

    paling dini dari hepatic encephalopathy. ;ejala-gejala lainnya adalah cepat marah,

    ketidakmampuan untuk berkonsentrasi atau melakukan perhitungan, kehilangan memori,

    kebingungan atau tingkat kesadaran yang tertekan (dapat mengakibatkan keparahan pada

    penyakit ini bahkan dapat menimbulkan kematian).

    1. $epatorenal s&ndrome

     dalah suatu komplikasi yang serius dimana fungsi dari ginjal-ginjal berkurang. 5ungsi yang

    berkurang disebabkan oleh perubahan-perubahan cara darah mengalir melalui ginjal.

    Hepatorenal syndrome didefinisikan sebagai kegagalan yang progresif dari ginjal-ginjal

    untuk membersihkan unsur-unsur dari darah dan menghasilkan jumlah-jumlah urine yang

    memadai. da dua tipe dari hepatorenal syndrome, yaitu yang terjadi secara berangsur-

    angsur melalui &aktu berbulan-bulan dan yang terjadi secara cepat melalui &aktu dari satu

    atau dua minggu.

    1. $epatopulmonar& s&ndrome

    asien dapat mengalami kesulitan bernapas karena hormon-hormon tertentu yang dilepas

    pada sirosis telah berlanjut dan menyebabkan paru-paru berfungsi secara abnormal. Darah

    yang mengalir melalui paru-paru dilangsir sekitar al#eoli dan tidak dapat mengambil cukup

    oksigen dari udara didalam al#eoli. kibatnya pasien mengalami sesak napas, terutama

    dengan pengerahan tenaga.

    1. $&persplenism

     dalah istilah yang berhubungan dengan suatu jumlah sel darah merah yang rendah

    (anemia), jumlah sel darah putih yang rendah (eu%"penia), dan/atau suatu jumlah platelet

    yang rendah (thr"mb"%+t"penia). nemia dapat menyebabkan kelemahan, leucopenia

    dapat menjurus pada infeksi-infeksi, dan thrombocytopenia dapat mengganggu pembekuan

    darah dan berakibat pada perdarahan yang berkepanjangan (lama).

  • 8/16/2019 Bahan Blok 17 Makalah

    8/16

    1. Kanker $ati "%epatoellular arinoma#

    Sirosis yang disebabkan oleh penyebab apa saja dapat meningkatkan risiko kanker hati

    utama/primer (hepat"%euar %ar%in"ma). 2tama (primer) merujuk pada fakta bah&a

    tumor berasal dari hati. Suatu kanker hati sekunder adalah satu yang berasal dari mana

    saja didalam tubuh dan menyebar (metastasis) ke hati.

    ". Pemeri#saan Diagn"sti#

    1. 'maging e(amination) 7S8 hati& kantung empedu& dan limpa. 7S8 hati

    dapat menggambarkan seberapa jauh kerusakannya.

    2. Pemeriksaan patologis) *emeriksaan patologis untuk tandatanda irus

    hepatitis

    3. Tes *ungsi %ati) 9engan tes +ungsi hati& kita dapat memahami seberapa jauh keparahan sirosis hatinya.

    4. +our indiators o* %epati fbrosis) :ibrosis lier adalah penyakit yang

    kronik. *emeriksaan dini menggunakan +our indicator o+ hepatic ,brosis dapat

    membantu mendiagnosa lebih cepat ada tidaknya ,brosis lier.

    5. Biopsi li,er) iopsi dapat menunjukan ada tidaknya sirosis pada hati.

    !. Laparosop&) *emeriksaan langsung yang dapat dilakukan di organ hati&

    limpa& organ pencernaan.

    ,. Penataa#sanaan

    *) enatalaksanaan 3edik

    1. a. *encegahan *endarahan

    endarahan dapat terjadi akibat diperlukan produksi protrombin dan kemampuan hati untuk

    mengsintesis 6at-6at yang diperlukan bagi pembekuan darah.

    1. indakan *enjagaan

    erlindungan pasien dengan memasang penghalang sampai tempat tidur, menekan setiaplokasi persuntiakn dan menghinadari cedera dari benda-benda tajam. era&at harus

    memahami kemungkinan melena dan memerikasa feses untuk mengetahui jika terdapat

    darah yang merupakan tanda pendarahan internal. 3odifikasi diet dan penggunaan

    preparat pelunak feses yang dapat membantu pasien. asien harus dipantau dengan ketat

    untuk mendeteksi pendarahan gastrointestinal, peralatan, tanda-tanda #ital, cairan

    intra#ena dan obat-obatan.

  • 8/16/2019 Bahan Blok 17 Makalah

    9/16

    1. 6ika terjadi Hemoragi

    era&at membantu dokter dengan melakukan tindakan untuk menghentikan pendarahan,

    memberikan terapi cairan serta komponen darah dan obat-obatan. Hemoragi masih akibat

    pendarahan dari #arises esophagus atau lambung di pindahkan di unit intensif. enderita

    sirosis memerlukan penjelasan tentang kejadian yang telah dialami.

    1. ;nse+alopati hepatic

    3erupakan komplikasi neurology yang mungkin terjadi dan mencakup kemunduran status

    mental serta dimensi di samping adanya tanda-tanda fisik seperti gerakan #olunteer dan

    in#olunteer yang abnormal. >ang disebabkan oleh penumpukan amonia dalam darah dan

    ditimbulkan pada metabolisme otak.

    1. erapi3encakup penggunaan laktulosa serta antibiotic saluran cerna yang tidak dapat diserap

    untuk melakukan kadar anomia.

     

    $) enatalaksanaan :epera&atan

    1. *emantauan

    ekerjaan kepera&atan yang esensian untuk mengenali kemunduran diri pada status

    mental. :arena gangguan elektrolit dapat timbul ensefalomati, kadar elektrolit serum harus

    dipantau dengan cermat jika abnormal. endidikan pasien dan pertimbangan pera&atan

    dirumah.

    Selama dira&at di rumah sakit, pasien harus sudah dipersiapkan untuk pera&atan di rumah

    oleh pera&atan melalui intruksi diet. 'nstruksi yang paling penting adalah menghilangkan

    alkohol dari diet.

    :ebersihan terapi tergantung pada upaya untuk meyakinkan pasien tentang perlunya

    kepatuhan secara total pada rencana terapinya. >ang mencakup istirahat, kemungkinan

    perubahan gaya hidup, diet yang memadai dan pantang alkohol.

     

  • 8/16/2019 Bahan Blok 17 Makalah

    10/16

    B. Asuhan Kepera-atan

    1. Peng#ajian

    engkajian kepera&atan berfokuskan pada gejala dan ri&ayat faktor-faktor pencetus,

    khususnya penyalahgunaan alkohol dalam jangka &aktu yang lama di samping asupan

    makanan dan perubahan dalam status jasmani serta rohani penderita.engkajian pada

    klien sirosis hepatis menurut ?ngram (*@@A) dan ucker (*@@A) diperoleh data sebagai

    berikut

    Bi&ayat atau adanya faktor-faktor risiko

      lkoholisme

      Hepatitis #iral

      9bstruksi kronis dari duktus koledukus dan infeksi (kolangitis)

      ;agal jantung kanan berat kronis berkenaan dengan korpulmona.

     

    1. *emeriksaan ,sik berdasarkan surei umum (/pendiks :) dapat

    menunjukkan

      *. ;angguan ;', mual, anoreksia, flatulens, dispepsia, muntah, perubahan kebiasaan

    usus (disebabkan oleh perubahan metabolisme nutrien).

    $. 4yeri abdomen kuadran kanan atas (disebabkan oleh pembesaran hepar).

    1. embesaran, hepar dapat diraba (pada tahap lanjut penyakit, peningkatan pembentukan jaringan parut yang menyebabkan kontraksi jaringan hepar karenanya mengisutkan hepar.

    . Demam ringan (disebabkan oleh penurunan produksi antibodi).

    1. 3. *emeriksaan diagnostik

  • 8/16/2019 Bahan Blok 17 Makalah

    11/16

      a. 'maging e(amination) 2S; hati, kantung empedu, dan limpa. 2S; hati

    dapat menggambarkan seberapa jauh kerusakannya.

      b.Pemeriksaan patologis) emeriksaan patologis untuk tanda-tanda #irus

    hepatitis.

      c.Tes *ungsi %ati) Dengan tes fungsi hati, kita dapat memahami seberapa jauh

    keparahan sirosis hatinya.

      d.+our indiators o* %epati fbrosis) 5ibrosis li#er adalah penyakit yang

    kronik. emeriksaan dini menggunakan four indicator of hepatic fibrosis dapat membantu

    mendiagnosa lebih cepat ada tidaknya fibrosis li#er.

      e.Biopsi li,er) +iopsi dapat menunjukan ada tidaknya sirosis pada hati.

      f.Laparosop&) emeriksaan langsung yang dapat dilakukan di organ hati, limpa,

    organ pencernaan.

      g. Scan , atau 3B' di lakukan untuk mengkaji ukuran hepar, derajat obstruksi danaliran darah hepatik.d. ?lektrolit serum menunjukkan hipokalemia, alkalosis, dan

    hiponatremia (disebabkan oleh peningkatan sekresi aldosteron pada respons terhadap

    kekurangan #olume cairan ekstraseluler sekunder terhadap asites).

    . emeriksaan psikososial

      a. Bi&ayat Sosial

    :eadaan sosial dan ekonomi berpengaruh, apakah pasien suka berkumpul dengan orang-

    orang sekitar yang pernah mengalami penyakit hepatitis, berkumpul dengan orang-orang

    yang dampaknya mempengaruhi prilaku pasien yaitu peminum alcohol, karena keadaan

    lingkungan sekitar yang tidak sehat.

    1.

  • 8/16/2019 Bahan Blok 17 Makalah

    12/16

    alat-alat in#asi#e (seperti infuse, kateter). erjadinya perubahan gaya hidup, perubaha

    peran dan tanggungja&ab keluarga, dan perubahan status financial (0e&is, Heitkemper,

    Dirksen, $%%%).

    $. Diagn"sa Kepera-atan

    *. 'ntoleransi akti#itas berhubungan dengan kelemahan, dan gangguan rasa nyaman.

    $. erubahan status nutrisi berhubungan dengan anoreksia.

    1. ;angguan itegritas kulit edema dan dekubitus.

    Peren%anaan dan impementasi

    *. 'stirahat. enderita penyakit hati yang aktif memerlukan istirahat dan berbagai tindakan

    pendukung lainnya yang memberikan kesempatan kepada hati untuk membangun kembali

    kemampuan fungsionalnya. +erat badan, asupan serat dan cairan yang keluar harus di

    ukur dan di catat setiap hari. engaturan posisi pasien di tempat tidur agar mencapai status

    pernapasan yang efisien. Diperlukan terapi oksigen pada penderita gagal hati untuk

    oksigenasi sel-sel yang rusak dan untuk mencegah destruksi sel lebih lanjut. ada

    penderita sirosis diperlukan istirahat yang cukup, karena istirahat yang cukup akan

    mengurangi kebutuhan hati dan meningkatkan suplai darh hati.

    $. erbaikan status nutrisi. enderita sirosis yang tidak mengalami asites dan edema harus

    mendapatkan diet yang bergi6i dan tinggi-protein dengan penambahan #itamin + kompleks

    serta #itamin lainnya menurut kebutuhan ( termasuk #itamin , , : dan asam fosfat ).

     supan makan pada penderita SH sedikit tapi sering dan mempertimbangkan makanan

    kesukaan pasien. Dilakukan pemasangan 4; pada pasien yang mengalami anoreksia

    berat atau lama, pasien yang muntah atau tidak dapat makan dengan alasan apapun.

    Harus mempertahankan asupan kalori yang tinggi.

    1. era&atan :ulit. erlu ketelitian dalam melakukan pera&atan kulit karena dengan

    sehubungan edema subkutan, ikterus dan peningkatan kerentanan terhadap infeksi serta

    luka pada kulit. Diperlukan perubahan posisi untuk mencegah dekubitus. 3enggunakan

    lition diperlukan karena dapat memperlancar sirkulasi agar ketika dilakukan massase,

    mencegah dekubitus dan dan mendinginkan kulit yang iritasi.

  • 8/16/2019 Bahan Blok 17 Makalah

    13/16

    / Dis%harge Panning

      1. Hindari minuman beralkohol

      0.+erikan penyuluhan pada pasien untuk membatasi akti#itas

      1. +erikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang terapi yang diberikan, dosis

    serta efek samping

    /. ekankan pada pasien untuk control sesuai dengan &aktu yang ditentukan.

    !. $)auasi

      *. 3emperlihatkan kemampuan untuk turut serta dalam akti#itas

    1. Merencanakan aktiitas dan latihan serta periode istirahat secara

    bergantian

    2. Melaporkan peningkatan kekuatan dan kesehatan pasien

    3. Memperlihatkan peningkatan berat badan tanpa pertambahan edema

    dan pembentukan asites

    4. urut serta dalam asuhan higienik

    $. 3eningkatkan asupan nutrisi

    a. 3emperlihatkan asupan nutrien yang tepat dan pantang alkohol yang dicerminkan oleh

    cacatan diet

    b. 3enaikkan berat badan tanpa pertambahan edema dan pembentukan asites

    c. 3elaporkan perbedaan gangguan anreksia

    d. 3engenali makanan dan cairan yang bergi6i yang diperbolehkan atau harus dibatasi

    dalam dietnya

    1. e. Mengikuti terapi itamin

  • 8/16/2019 Bahan Blok 17 Makalah

    14/16

    1. Menjelaskan dasar pemikiran mengapa pasien harus makan

    sedikitsedikit tapi sering.

    2. -. Memperlihatkan *erbaikan "ntegritas 'ulit

    1. Memperlihatkan kulit yang utuh tanpa bukti adanya luka&

    in+eksi atau trauma

    2. Menunjukkan turgor kulit yang normal pada ekstremitas dan

    batang tubuh tanpa edema

    3. Mengubah posisi dengan sering dan menginspeksi

    prominensia ( tonjolan ) tulang setiap hari

    4. Menggunakan losion untuk meredakan pruritus

     

    BAB III

    P$NUTUP

    1. A. Kesimpulan

    'stilah Sirosis hati diberikan oleh 0aence tahun *A*@, yang berasal dari kata :hirros yang

    berarti kuning orange (orange yello&), karena perubahan &arna pada nodulnodul yang

    terbentuk. engertian sirosis hati dapat dikatakan sebagai berikut yaitu suatu keadaan

    disorganisassi yang difuse dari struktur hati yang normal akibat nodul regeneratif yang

    dikelilingi jaringan mengalami fibrosis. Sirosis didefinisikan sebagai proses difus yang dikarakteristikan oleh fibrosis dan perubahan struktur hepar normal menjadi penuh nodule

    yang tidak normal. Sirosis hati adalah penyakit hati menahun yang difus ditandai dengan

    adanya pembentukan jaringan ikat disertai nodul. +iasanya dimulai dengan adanya proses

    peradangan nekrosis sel hati yang luas, pembentukan jaringan ikat dan usaha regenerasi

    nodul. ada sirosis dini biasanya hati membesar, teraba kenyal, tepi tumpul, dan terasa

    nyeri bila ditekan.

  • 8/16/2019 Bahan Blok 17 Makalah

    15/16

     

  • 8/16/2019 Bahan Blok 17 Makalah

    16/16

     

    DATA2 PUSTAKA

    Bahmad 7u&ono, *@@", 'lmu enyakit Dalam. ?disi 1, 5:2', 7akarta.

    +runner Suddarths. ($%%%) eEtbook of 3edical 4ursing.

    th

    ed hiladelphia 0ipponcot+aradero, 3ary. $%%A. :lien ;angguan Hati Seri suhan :epera&atan. 7akarta ?;.

    http==makalahkeperawatan.wordpress.com=2012=0=24=makalahsirosishepatis=.

    http==www.de>a

    medica.com=images=publish?upload0$01125!43001215!3044:/

    @20M;9"A"7S@20$@20M;"@[email protected]

    http==repository.usu.ac.id=bitstream=12345!$%=31!44=4=Ahapter@20"".pd+ 

    http://makalahkeperawatan.wordpress.com/2012/07/24/makalah-sirosis-hepatis/http://www.dexa-medica.com/images/publish_upload080711257643001215763044FA%20MEDICINUS%208%20MEI%202008%20rev.pdfhttp://www.dexa-medica.com/images/publish_upload080711257643001215763044FA%20MEDICINUS%208%20MEI%202008%20rev.pdfhttp://www.dexa-medica.com/images/publish_upload080711257643001215763044FA%20MEDICINUS%208%20MEI%202008%20rev.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31644/4/Chapter%20II.pdfhttp://www.dexa-medica.com/images/publish_upload080711257643001215763044FA%20MEDICINUS%208%20MEI%202008%20rev.pdfhttp://www.dexa-medica.com/images/publish_upload080711257643001215763044FA%20MEDICINUS%208%20MEI%202008%20rev.pdfhttp://www.dexa-medica.com/images/publish_upload080711257643001215763044FA%20MEDICINUS%208%20MEI%202008%20rev.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31644/4/Chapter%20II.pdfhttp://makalahkeperawatan.wordpress.com/2012/07/24/makalah-sirosis-hepatis/