MODUL 6 blok 17

37
MODUL 6 UPDATE PROSTHODONTIC DAN PROTESA MAKSILOFASIAL SKENARIO 6 Semuanya tak tau... Semenjak drg Bona bertugas sebagai dokter gigi PTT di daerah terpencil di Sumatera Barat, dia kesulitan untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan ilmu kedokteran gigi. Suatu ketika, drg Bona diutus oleh pihak puskesmas untuk mengikuti seminar ilmiah yang diadakan oleh FKG Unand dengan tema update prosthodontic. Drg Bona hanya mengetahui gigi tiruan yang dibuat dari kerangka logam dan akrilik serta gigi tiruan cekat. Ternyata ilmu kedokteran gigi berkembang sangat pesat. Berbagai informasi ter-update didapatnya dari seminar misalnya implant denture. Disamping itu, ia baru menyadari bahwa bukan hanya gigi tiruan yang dapat dibuat oleh dokter gigi, tetapi juga protesa maksilofasial. Drg Bona terkesima dan menyadari bahwa dia harus selalu belajar walaupun berada di daerah terpencil sekalipun. Langkah I : Terminologi 1. Protesa maksilofasial : perawatan kedokteran gigi dengan tujuan untuk mengganti sebagian/seluruh struktur stogmatonasi/craniofasial yang cacat, misalnya karena kanker, trauma, atau cedera kongenital. 2. Implant denture : suatu benda asing yang bersifat inert biomaterial dan ditanamkan ke dalam tulang dengan cara pembedahan untuk mendukung/menstabilkan gigi tiruan, estetik, fungsi, dan pengganti akar. 3. Update prosthodontic : perkembangan ilmu-ilmu prostodontik, misalnya alat-alat prostodontik yang canggih. 1

description

17

Transcript of MODUL 6 blok 17

MODUL 6UPDATE PROSTHODONTIC DAN PROTESA MAKSILOFASIAL

SKENARIO 6Semuanya tak tau...Semenjak drg Bona bertugas sebagai dokter gigi PTT di daerah terpencil di Sumatera Barat, dia kesulitan untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan ilmu kedokteran gigi. Suatu ketika, drg Bona diutus oleh pihak puskesmas untuk mengikuti seminar ilmiah yang diadakan oleh FKG Unand dengan tema update prosthodontic.Drg Bona hanya mengetahui gigi tiruan yang dibuat dari kerangka logam dan akrilik serta gigi tiruan cekat. Ternyata ilmu kedokteran gigi berkembang sangat pesat. Berbagai informasi ter-update didapatnya dari seminar misalnya implant denture. Disamping itu, ia baru menyadari bahwa bukan hanya gigi tiruan yang dapat dibuat oleh dokter gigi, tetapi juga protesa maksilofasial. Drg Bona terkesima dan menyadari bahwa dia harus selalu belajar walaupun berada di daerah terpencil sekalipun.

Langkah I : Terminologi1. Protesa maksilofasial : perawatan kedokteran gigi dengan tujuan untuk mengganti sebagian/seluruh struktur stogmatonasi/craniofasial yang cacat, misalnya karena kanker, trauma, atau cedera kongenital.2. Implant denture : suatu benda asing yang bersifat inert biomaterial dan ditanamkan ke dalam tulang dengan cara pembedahan untuk mendukung/menstabilkan gigi tiruan, estetik, fungsi, dan pengganti akar.3. Update prosthodontic : perkembangan ilmu-ilmu prostodontik, misalnya alat-alat prostodontik yang canggih.

Langkah II : Mengidentifikasi masalah1. Apa saja pembagian update prosthodontic selain protesa maksilofasial dan implant denture?2. Apa saja macam-macam implant denture?3. Apa saja indikasi dan kontraindiksai implant denture?4. Apa kelebihan implant denture?5. Apa syarat-syarat implant denture agar dapat bertahan di dalam tulang?6. Apa saja bahan-bahan implant denture?7. Apa saja contoh dari protesa maksilofasial?8. Apa indikasi dibuatkannya protesa maksilofasial?9. Apa syarat-syarat protesa maksilofasial?

Langkah III : Menganalisa masalah 1. Apa saja pembagian update prosthodontic selain protesa maksilofasial dan implant denture?a. Overdenture Masih ada bagian gigi yang tersisa dan digunakan sebagai gigi penyangga Tujuannya : Retensi dan stabilisasi (tooth support, implant support) Mengurangi laju resorpsi tulangb. Implant denture Seperti mur yang ditanam pada rahang Menggantikan single/multiple toothc. Protesa maksilofasial Intraoral: Feeding plate : suatu alat untuk menutup lubang/mengurangi celah. Feeding plate digunakan pada bayi yang memiliki celah pada bibir/langit-langit Ekstraoral : Merestorasi dan menggantikan bagian wajah dan struktur yang hilang (hidung, mata)d. Valplast : flexible denturee. Magnet : Dipasang/ditanamkan pada rahang Penyangga gigi berupa magnet

f. Obturator : Disebabkan karena tindakan pembedahan/cacat kongenital Fungsinya : menutup celah antara rongga mulut dan hidungg. Kaitan presisi : Alat mekanis untuk menambah retensi, fiksasi, dan stabilisasi Terdiri atas 2 bagian yaitu akar/implant, dan protesa gigi

2. Apa saja macam-macam implant denture?a. Berdasarkan bahan : Logam : stainless steel, kalium, titanium Keramik :bioaktif, mempunyai kemampuan untuk merangsang perlekatan dengan tulang Kompositb. Berdasarkan lokasi jaringan tempat implant : Subperiosteal : Diletakkan di atas linggir tulang dan berada dibawah periosteum Lebih lama dari implant yang lain Transosseus : Diletakkan menembus tulang rahang atas Penggunaannya terbatas pada rahang atas saja Submukosa/intramukosa : Ditanamkan pada mukosa palatum, bentuknya seperti kancing. Endodontik endosteal : Diletakkan ke dalam tulang melalui saluran akar yang sudah dipersiapkan untuk pengisian saluran akar Endosseus/ endosteal : Ditanamkan ke dalam tulang melalui gusic. Berdasarkan support : Bar : Berupa batang logam yang melekat pada 2-5 implant Ball : Seperti bola yang dimasukkan ke dalam soket

3. Apa saja indikasi dan kontraindiksai implant denture?Indikasi : Ketebalan tulang rahang cukup Kehilangan semua dan sebagian gigi namun sulit dengan gigi tiruan konvensional Pasien menolak dibuatkan gigi tiruan konvensional Penyangga free end Pasien koorperatif OH baik Umur lebih dari 16 tahun Pasien Removable partial denture long spanKontra indikasi : Patologi pada jaringan lunak dan keras Luka baru pasca ekstraksi Umur kurang dari 16 tahun Ada tumor Penyakit cardiovascular Alergi Ibu hamil Stress

4. Apa kelebihan implant denture? Tingkat keberhasilan memuaskan Estetik baik Tidak ada resorpsi tulang Meningkatkan kepercayaan diri pasien : tidak ada kawat Meningkatkan OH Menjaga tulang di sisi edentulous Tidak ada splinting/ restorasi Mengurangsi resiko karies

5. Apa syarat-syarat implant denture agar dapat bertahan di dalam tulang?Syarat bahan implant denture : Biokompatibel Dapat menahan beban kunyah Meningkatkan resistensi terhadap termal dan korosi Tidak beracun Tidak immunologik Dapat dibentuk Mempunyai kemampuan yang sama dengan gigi asli Elastisitas hampir sama dengan jaringan sekitarnya

6. Apa saja bahan-bahan implant denture? Logam : stainless steel, kalium, titanium Keramik :bioaktif, mempunyai kemampuan untuk merangsang perlekatan dengan tulang Komposit

7. Apa saja contoh dari protesa maksilofasial? Feeding plate Obturator : Surgical DefinitifBahan-bahan obturator : Akrilik Resin Polymetil metakrilat Slicone

8. Apa indikasi dibuatkannya protesa maksilofasial?Indikasi : Ada kelainan kongenital Ada defek dapatan Ada trauma pada jaringan lunak/keras di bagian maksilofasial Insect bite/human bite Luka bakar pada wajah

9. Apa syarat-syarat protesa maksilofasial?Syarat bahan dari protesa maksilofasial : Biokompatibel Bentuk, warna, tekstur, kontur sama dengan gigi asli dan jaringan sekitarnya Mudah ditempatkan Mudah dibersihkan Tidak iritasi Proses pembuatan dan manipulasinya mudah Bagian tepi harus kuat

Langkah IV : Skema

GTKLDrg. Bona GT Akrilik Perkembangan IPTEKDOKGI Long Life LearningGTC

Update Prosthodontic Protesa Maksilofasial

obturatorFeeding platevalplastmagnetKaitan presisiOverdentureimplant

syaratKelebihan &kekurangankontraindikasiindikasiTujuan

Jenis

Langkah V : Menentukan learning objective1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang implant denture2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang overdenture3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang kaitan presisi4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang magnet5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang flexibel denture/ valplast6. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang protesa maksilofasial

Langkah VI : Mencari informasi

Langkah VII : 1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang implant dentureImplan gigi menjadi salah satu pilihan menarik yang berkembang sangat pesat pada praktek kedokteran gigi. Pada dekade terakhir ini implan merupakan terapi alternatif yang cocok untuk menggantikan gigi tiruan konvensional. Bagian implan yang tertanam dalam tulang rahang dan bagian implan yang menonjol pada jaringan mukosa digunakan untuk menghasilkan penjangkaran yang dapat meningkatkan retensi dan stabilitas pada gigi tiruan diatasnya (McKinney, 1991).

Gambar 1

A. Bagian-bagian ImplanImplan gigi terdiri dari beberapa komponen yaitu :1. Badan ImplanMerupakan bagian implan yang ditempatkan dalam tulang . Komponen ini dapat berupa silinder berulir atau tidak berulir, dapat menyerupai akar atau pipih. Bahan yang digunakan bias terbuat dari titanium saja atau titanium alloy dengan atau tanpa dilapisi hidroksi apatit (HA) (Mc Glumphy. EA dan Larsen, PE., 2003). Permukaan implan yang paling banyak digunakan ada tiga tipe yaitu plasma spray titanium dengan permukaan yang berbentuk granul sehingga memperluas permukaan kontaknya, machine finished titanium yang merupakan implan bentuk screw yang paling banyak digunanakan dan tipe implan dengan lapisan permukaan hidroksi apatit untuk meningkatkan osseointegrasi.

Gambar 2

2. Healing CupMerupakan komponen berbentuk kubah yang ditempatkan pada permukaan implan dan sebelum penempatan abutment. Komponen ini meiliki panjang yang bervariasi antara 2 mm sampai 10 mm (Mc Glumphy. EA dan Larsen, PE., 2003).

Gambar 3

3. AbutmentAdalah bagian komponen implan yang disekrupkan dimasukan secara langsung ke dalam badan implan. Dipasangkan menggantikan healling cup dan merupakan tempat melekatnya mahkota porselin. Memili permukaan yang halus, terbuat dari titanium atau titanium alloy, panjang dari 1 mm sampai 10 mm (Mc Glumphy. EA dan Larsen, PE., 2003).

Gambar 4

4. MahkotaMerupakan protesa gigi yang diletakkan pada permukaan abutmen dengan sementasi ( tipe cemented) atau dengan sekrup (tipe screwing) sebagai pengganti mahkota gigi dan terbuat dari porselin.

A. Macam-macam Implan GigiBerdasarkan Lokasi Jaringan Tempat ImplanBerdasarkan letak implan ditanamkan, maka jenis implan dapat dibagi dalam:1). Implan SubperiostealImplan jenis ini diletakkan diatas linggir tulang dan berada dibawah perioteum. Sering dipergunakan pada rahang yang sudah tak bergigi baik untuk rahang atas maupun rahang bawah.

Gambar 5

2). Implan TransosseusImplan jenis ini diletakkan menembus tulang rahang bawah dan penggunaanya terbatas untuk rahang bawah saja.

Gambar 6

3). Implan Intramukosal atau SubmukosalImplan ini ditanam pada mukosa palatum dan bentuknya menyerupai kancing, oleh karena itu disebut button insert . Penggunaanya hanya terbatas pada rahang atas yang sudah tidak bergigi.4). Implan Endodontik EndostealMerupakan suatu implan yang diletakkan kedalam tulang melalui saluran akar gigi yang sebelumnya telah dipesiapkan untuk pengisian saluran akar gigi. Tujuannya untuk menambah stabilitas gigi yang memiliki akar pendek, misalnya setelah dilakukan apikoektomi atau dapat juga dipakai pada gigi yang goyang.5). Implan Endosseus atau EndostealImplan jenis ini ditanam kedalam tulang melalui gusi dan periosteum. Jenis ini merupakan jenis yang paling banyak digunakan oleh dokter gigi. Bentuk bisa berupa root form atau blade form. Keuntungan yang didapat dari penggunaan implan endosseus ialah bahwa jenisini dapat dilaksanakan pada pasien tidak bergigi dengan semua tingkatan abrosbsi, bahkan pada keadaan resorbsi yang ekstrim dengan bantuan grafting. Juga dapat digunakan pada pasien tidak bergigi sebagian, dari kehilangan satu gigi sampai keseluruhan.

Gambar 7

Berdasarkan bahan implana. Bahan Implan Yang Terbuat Dari LogamJenis-jenis bahan implan logam :1). Co-Base Alloys ( Co-Cr-Mo, Co-Cr-W-Ni ).2). Co-Ni-Base Alloys ( MP35N / Co-Ni-Cr-Mo ).3). 316L Stainless Steel.4). Ti dan Ti 6Al4V Alloys.5). Sistem kombinasi plasma spray coating.6) Logam dan logam paduan yang sering dipergunakan untuk implan dental : Titanium, Tantalum. Titanium, Vanadium, Alumunium alloy. Ferum, Chromium, Nickel. Cobalt, Chromium, Molybdenum.Dari segi material logam Titanium dengan segala variasi lapisan permukaannya ( Surface coating ) menempati urutan pertama. Sukses Titanium di bidang ortopedik sudah tidak dibantah lagi. Maka rasional apabila titanium juga bersifat biologicaly innert pada maksila dan mandibula..b. Bahan Implan Bukan LogamBahan untuk pembuatan implan selain dari logam dan variasinya, juga terbuat dari bahan bukan logam antara lain :1). Implan yang terbuat dari plastik : Polymeric Material, Porous Polymethyl Methacrilate (PMMA), PMMA yang dikombinasi dengan Vitrous Carbon (PMMA-VC), PMMA yang dikombinasi dengan Silica.2). Implan yang terbuat dari Carbon : Vitrous Carbon, Pyrolic Carbon atau Low Tempetarure Isotropic (LTI), Vapor Deposited Carbon atau Ultra Low Temperature Isotropic (ULTI).3). Implan yang terbuat dari Ceramic : Porous Ceramic, Non Porous Ceramic, Biodegradable (misalnya Tricalcium Phiosphat ), Non-Biodegradable (misalnya A 1203).

B. Indikasi Dan Kontra Indikasi Pemasangan Implan GigiIndikasiSetelah kita melakukan pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang maka kita akan dapat menetapkan apakah pasien yang datang itu bisa dipasang implan atau tidak. Indikasi pemasangan implan dental dibagi menjadi indikasi umum dan indikasi lokal.a. Indikasi Umum:Pemasangan implan harus dilakukan pada pasien yang mempunyai motivasi, kooperatif dan oral hygiene yang baik. Tidak ada batasan usia untuk pemasangan implan, akan tetapi lebih baik diatas usia 16 tahun. Pemasangan implan pada usia tua lebih baik dari pasien dengan usia muda.

b. Indikasi lokalFaktor-faktor yang merupakan indikasi dalam pemasangan implan antara lain:1). Kehilangan gigi2.) Agenesis suatu gigi3).Sebagai penyangga distal pada kehilangan gigi berujung bebas4). Atrofi tulang alveolar, baik pada maksila maupun mandibula.

Kontra Indikasia. Kontra Indikasi Umum Yang Absolut (mutlak)Faktor-faktor yang merupakan kontra indikasi absolut ialah:1). Usia di bawah 16 tahun2). Gangguan hematopoiesis, pembekuan darah dan sistem endokrin3). Terapi penyakit kardiovaskuler yang resisten4). Malignant tumor dengan prognosa yang buruk5) Gangguan permanen pada sistem imun (HIV)6). Gangguan mental/ kepribadian yang psychopathy b. Kontra Indikasi Umum RelatifBeberapa keadaan yang dikelompokkan ke dalam kontra indikasi umum relatif diantaranya:1). Alergi2). Rheumatoid ringan3). Fokal infeksi yang menyeluruh4). Penyakit-penyakit akut5). Kehamilan6). Adiksi terhadap obat, alcohol, dll7). Adanya stress fisik c. Kontra Indikasi Lokal Absolut1). Adanya penyakit di daerah rahang2). Myoarthropathy3). Pasien-pasien dengan kebiasaan buruk4). Osteomyelitis kronis atau akut5). Bone deficits6). Kondisi anatomi dan topografi yang unfavorable dan unatferable7). Kurangnya motivasi untuk menjaga kebersihan mulut yang baik d. Kontra Indikasi Lokal Relatif1). Temporary bone deficits (misalnya setelah ekstraksi gigi atau ekstirpasikista)2). Maxillary deficits3). Secara topografi dan kondisinya tidak memungkinkan.

2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang overdentureOverdenture adalah gigi tiruan atau GTSL yang dibuat di atas atau meliputi jaringan gigi atau jaringan akar gigi yang sudah dilakukan perawatan saluran akar.Sebelum menentukan indikasi : Faktor klinis :1) Kondisi periodontal2) Distribusi gigi asli yang tersisa3) Oral hygiene4) Kondisi linggir tersisa5) Fungsi neuromuskular Faktor nonklinis :1) Sikap pasien2) Pernah atau tidak menggunakan denture3) Mampu dan mau koorperatif4) Kondisi finansialIndikasi overdenture1) Minimal 1 gigi asli yang tersisa2) OH baik3) Prognosa untuk full denture buruk (resorpsi ekstensif, xerostomia, refleks muntah, kemampuan belajar kurang, psikologis)4) Gigi yang tersisa mungkin rusak bila mendapat perawatan tipe lain 5) Tidak ada perawatan prostetik lain yang memberi hasil superiorKeuntungan overdenture1) Mempertahankan jaringan tulang alveolar2) Mempertahankan rangsang sensoris melalui ujung saraf proprioseptif pada jaringan periodontal3) Stabilitas dan retensi gigi tiruan lebih baik4) Jaringan gigi, akar gigi yang sudah dipersiapkan atau dental implant merupakan satu kesatuan dengan residual ridge5) Efisiensi pengunyahan6) Tekanan kecil terhadap mukosa7) Perluasan minimal pada maksila8) Training effect untuk full denture

Kerugian overdenture1) Kemungkinan terjadi karies pada gigi penyangga2) Memerlukan perawatan endodontik3) Perlu pembuatan koping atau pemasangan attachment4) Perlu DHE khusus untuk pemeliharaan5) Mahal6) Waktu kunjungan yang lebih lama7) Perlu kerjasama drg-tekniker dan koorperatif pasien

Disain overdenture GT lepasan lengkap atau sebagian Perangkat overdenture : Element supportive (non-retentif) :Menyalurkan gaya kunyah ke periodontium. Akar ditutupi koping amalgam, komposit. Koping dapat berupa logam atau dari emas. Element retentif, terdiri dari : Element primer/Male : dipasangkan pada akar gigi abutment Element sekunder/Female : tertanam pada landasan gigi tiruan Jenis-jenisnya : rigid attachment (retention silinder, conod post), non-rigid attachment (dalbo rotex anchor, magnet), dan resillient attachment (bar joint).Klasifikasi overdentureKlasifikasi overdenture berdasarkan lama protesa dapat dipakai :a) Immediate overdentureBila prognosa untuk gigi yang tersisa sangat buruk keadaannya, akar penyangga tanpa koping akar maupun elemen retentif digunakan untuk struktur pendukung bagi protesa transisi jangka pendek sampai GTL diperlukan. Bagian lepasan overdenture sementara dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah dirubah menjadi GTL.

Gambar 8

b) Transional overdentureElemen retentif yang terpasang langsung pada gigi penyangga digunakan untuk mendukung maupun menahan GT merupakan perawatan untuk jangka pendek hingga sedang pada kasus dimana prognosa gigi sisa pada marginal. Bagian lepasan overdenture ini tidak menutupi gusi baik fasial dan proksimal dan diperoleh melalui coran diperkuat dengan kerangka logam yang disesuaikan.

Gambar 9

c) Definitive overdentureCoran dowel koping dengan elemen retentif digunakan sebagai struktur pendukung dan pertahanan untuk perawatan jangka menengah hingga jangka panjang bila prognosa untuk gigi yang tersisa adalah baik. Bagian lepasan overdenture tetap dapat dibuat dengan ruang supragingiva terbuka baik pada sekeliling gigi penyangga maupun hanya pada permukaan fasial dan proksimal, overdenture harus diperkuat dengan coran kerangka logam yang disesuaikan.

Gambar 10

3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang kaitan presisiKaitan presisi merupakan suatu alat mekanis guna menambah daya/kekuatan untuk fiksasi, retensi, stabilisasi dan dapat mendukung protesa gigi yang terdiri dari dua bagian atau lebih, yaitu bagian pertama/matrik//female dikaitkan pada akar, mahkota atau implant dan bagian kedua/patriks/male dilekatkan pada protesa gigi.Indikasi kaitan presisi :1) Saat pertimbangan estetik yang diminta oleh pasien2) Tidak dapat diberikan dengan penggunaan GTL konvensionalKontra indikasi kaitan presisi :1) Pertimbangan estetik yang cukup memuaskan pasien dengan penggunan desain clasp konvensionalKeuntungan kaitan presisi :1) Memberi retensi tanpa bahan logamnya terlihat2) Beban fungsi diarahkan sesuai dengan panjang gigi3) Pasien lebih mudah membersihkan semua jaringan penyangga4) Memberikan stabilitas horizontal5) Lebih estetikKerugian kaitan presisi :1) Tidak boleh dipakai pada kasus gigi tiruan sebagian lepasan berujung bebas kecuali memakai stress breaker2) Tidak dapat dibuat pada gigi sandaran dengan mahkota klinis pendek3) Tidak dapat dibuat apabila ruang pulpa masih besar4) Tidak cocok untuk pasien yang koordinasi ototnya buruk5) Sulit melakukan preparasi6) Mahal7) Bagian-bagian logam yang aus akan mengurangi retensi8) Pada setiap gigi sandaran harus dibuat full cast crown9) Memiliki oral hygiene indeks yang baikKlasifikasi kaitan presisi :A. Coronal attachment Intra coronalKaitan yang melekat di bawah kontur terbesar gigi (bagian mahkota gigi) asli yang normal.

Gambar 11 Extra coronalKaitan yang meluas keluar atau letaknya di luar bagian mahkota gigi asli.

Gambar 12

B. Root face attachment Stud/intra radikularDiletakkan pada preparasi akar.female atau male disolder atau dicor pada coping penutup akar.

Gambar 13

BarMenempati area edentulous dan menghubungkan gigi atau akar penyangga atau implant.

Gambar 14

Klasifikasi kaitan presisi berdasarkan bahan :1. Kelas 1aSolid, rigid, non-resilien, tidak ada pergerakan antara gigi penyangga dengan kaitan.

Gambar 14

2. Kelas 1bSolid, rigid, non-resillien, lockable dengan U-pin atau screw. Sama dengan kelas 1a, namun komponen male dan female terkunci secara bersamaan dengan screw.

Gambar 15

3. Kelas 2Resillien vertikal. Hanya menghasilkan pergerakan dalam bidang vertikal.

Gambar 16

4. Kelas 3Resillien hinge. Menghasilkan pergerakan berputar terhadap titik yan ditentukan.

Gambar 17

5. Kelas 4Resillien vertikal dan hinge. Pergerakan vertikal serta berputar secara simultan.

Gambar 18

6. Kelas 5Resillien rotasi dan vertikal. Pergerakan vertikal dan rotasi secara simultan.

Gambar 19

7. Kelas 6Universal. Menghasilkan pergerakan dalam segala bidang yaitu vertikal, berputar dan rotasi.

Gambar 20

4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang magnetMagnet dapat digunakan sebagai retainer yang diletakkan pada gigi tiruan dan flat keeper pada akar gigi penyangga dimana path of insertion tidak terpengaruh oleh retainer.Keuntungan penggunaan retainer magnet :1) Retensi baik2) Mudah pemasangannya, baik bagi dokter gigi maupun pasien3) Mudah pembersihanya4) Automatic reseating5) Menghilangkan gaya fungsional lateral, dapat digunakan pada akar gigi dengan pronosis buruk dengan sistem retensi lain6) Dapat digunakan bersamaan dengan retainer tipe lain7) Tidak memerlukan kesejajaran gigi penyangga8) Teknik sederhana9) Memerlukan waktu kerja yang minimal

5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang flexibel denture/ valplastValplast merupakan suatu basis gigitiruan resin fleksibel yang ideal untuk gigitiruan sebagian lepasan. Resin tersebut merupakan bahan nilon termoplastik biokompatibel dengan sifat fisik dan estetik yang unik. Valplast memungkinkan warna alami dari jaringan mulut tampak melalui bahan tersebut, yang disesuaikan dengan kategori warna dasar, misalnya medium, light pink atau meharry. Valplast adalah nilon termoplastik yang lebih tipis dan lebih translusen dari pada gigi palsu biasa. Pasien lebih menyukai karena nyaman dan bebas metal/logam. Valplast fleksibel yang tetap kuat tidak bisa patah. Valplast sangat baik dalam estetika, tidak menggunakan kawat retensi tetapi perlekatan dalam rongga mulut sangat baik. Valplast sebaiknya tidak digunakan pada free end unilateral atau bilateral karena akan tidak stabil. Pasien dengan kondisi oral hygiene yang buruk akan menyebabkan valplast menjadi berubah warna pada plat.

Keuntungan Valplast a. Estetika Material yang translusen menunjukkan warna jaringan dibawahnya, sehingga hampir tidak mungkin untuk terdeteksi dalam mulut. Tidak ada clasp yang terlihat pada permukaan gigi (bila digunakan dalam membuat clasp), meningkatkan estetik. Tidak ada clasp logam yang terlihat.

b. Kekuatan Bahan gigitiruan fleksibel begitu kuat sehingga dapat dibuat sangat tipis menjadikannya nyaman untuk dipakai dan secara estetik disukai.

c. Akurasi Sebagai gigitiruan fleksibel yang dibuat dengan menggunakan teknik injeksi, gigitiruan tersebut menunjukkan akurasi yang lebih baik dibandingkan dengan teknik konvensional. d. Biokompatibilitas Biokompatibilitas seluruhnya terpenuhi karena bahan tersebut bebas dari monomer dan logam, ini menjadi prinsip penyebab reaksi alergi pada bahan gigitiruan konvensional.

e. Gigitiruan sementara Gigitiruan sementara dianjurkan oleh dokter gigi selama masa penyembuhan. Setelah bedah rekonstruksi rahang atas yang edentulous baik dengan augmentasi alveolar atau prosedur distrakasi dan penempatan implan perlu untuk mengakomodasi pasien selama periode antara operasi dan pembuatan gigitiruan definitif. Dalam masa setelah operasi selama fase beradaptasi dengan baik pada daerah undercut. Jumlah penyesuaian yang diperlukan pada saat insersi gigitiruan sangat sedikit. Hal ini juga mengurangi keluhan setelah insersi gigitiruan yang dapat menimbulkan trauma (ulserasi). konsolidasi rahang atas yang direkonstruksi, sebuah gigitiruan fleksibel menawarkan solusi sementara yang memungkinkan pasien untuk melanjutkan aktifitas hariannya. Gigitiruan yang terbuat dari bahan fleksibel mencegah adanya tekanan yang paling besar dan dengan demikian, menjaga regenerasi jaringan tulang yang lebih banyak dari pada gigitiruan resin akrilik yang keras.

f. Pengelolaan fraktur midline Fraktur midline gigitiruan penuh telah dilaporkan sebagai jenis fraktur kedua yang paling sering terjadi pada gigitiruan. Bahan gigitiruan fleksibel dilaporkan memiliki keuntungan terapi dalam mengatasi fraktur midline gigitiruan.g. Kenyaman yang lebih baik untuk pasien Bentuk gigitiruan fleksibel merupakan alternatif yang sangat baik untuk gigitiruan yang keras. Pasien memperlihatkan kerjasama yang sangat baik karena tidak ada logam yang terlihat. Bahan menjadi lembut dan kuat dapat dibuat tipis dan ringan dibandingkan dengan gigitiruan konvensional. Hal ini mendorong adaptasi lidah dan pipi yang lebih baik terhadap basis gigitiruan. Gigitiruan fleksibel tidak akan menyebabkan sore spots (bintik-bintik merah yang sakit) dan memiliki tingkat kenyamanan yang lebih baik yang dapat menghasilkan modulus elastisitas yang rendah. Gigitiruan ini menyerap sedikit air yang menjadikan gigitiruan kompatibel terhadap jaringan lunak.

h. Keuntungan lain Gigitiruan fleksibel juga dapat digunakan untuk membuat night guard dan sleep apnea, microstomia, jaringan parut pada mulut dan wajah akibat penyakit, trauma, atau luka bakar.

Kerugian Valplast a. Distribusi tekanan Aplikasi gigitiruan fleksibel pada kondisi Kennedy kelas I dan II tidak diindikasikan karena daerah gigitiruan fleksibel analog dengan konektor utama cetakan gigitiruan juga fleksibel. Oleh karena itu sebenarnya tidak ada cara untuk mengontrol dan memahami cara tekanan ditransmisikan pada gigitiruan fleksibel.

b. Perubahan warna Gigitiruan fleksibel dilaporkan mengalami pemudaran warna basis gigitiruan secara bertahap selama 12-24 bulan. Penelitian dan perbaikan selanjutnya dalam hal bahan dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini.c. Terlepasnya gigi Kelemahan utama lainnya yang terlihat adalah terlepasnya gigi dari basis gigitiruan. Bahan dasar poliamida pada gigitiruan memiliki sifat unik yang tidak memiliki ikatan kimia dengan salah satu resin akrilik/porselin, sehingga ikatan mekanik merupakan satu-satunya bentuk yang digunakan pada bahan dasar gigitiruan poliamida. Tinggi yang cukup pada gigi yang dipilih diperlukan untuk ikatan mekanik. Undercut mekanik (diatorik) harus dilakukan dibagian tengah masing-masing gigi sehingga cairan poliamida dapat mengalir kedalam undercut sehingga menjadi penahan gigi dalam gigitiruan.

d. Ruang antar rahang yang memadai Pasien dengan dimensi vertikal yang kurang dan panjang mahkota yang kecil tidak sesuai untuk kasus gigitiruan fleksibel. Modifikasi dalam desain gigi dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini.

e. Perbaikan ulang dan relining Masalah lain yang dihadapi dengan bahan ini adalah tidak ada perbaikan ulang atau relining yang mungkin untuk dilakukan.

f. Gigitiruan definitif Gigitiruan fleksibel umumnya tidak digunakan untuk restorasi jangka panjang dan dimaksudkan hanya untuk aplikasi sementara atau temporer.

Indikasi Valplast Beberapa indikasi valplast yaitu: gigitiruan penuh, gigitiruan sebagian lepasan dan basis dan reline, pada kasus dengan undercut bilateral yang tidak bisa dihilangkan ketika bedah preprostetik menjadi kontraindikasi. Dalam referensi lain dikatakan bahwa valplast dapat digunakan kapan saja dan dimana saja saat kerangka logam diindikasikan. Tapi secara khusus, alat ini dapat digunakan ketika : 1. Restorasi cekat yang terlalu mahal bagi pasien. 2. Pasien tidak mau melakukan prosedur yang berbahaya. 3. Pasien sangat memperhatikan estetik. 4. Pasien tidak suka kembali untuk perawatan rutin. 5. Pasien berada pada situasi beresiko tinggi seperti pasien psikiatrik, dan lain-lain. 6. Untuk splint Temporo Mandibular Joint (TMJ) jika digunakan dalam bentuk tidak diberi pigmen.7. Dapat digunakan pada veneer kosmetik untuk menutupi resesi gingival.8. Indikasi lainnya adalah bila pasien alergi terhadap akrilik. 9. Material yang ideal untuk gigitiruan lepasan pada kasus pasien rentan terhadap patahnya gigitiruan. 10. Valplast dapat digunakan bilamana anda mempertimbangkan gigitiruan sebagian lepasan.

Menurut Keller terdapat tiga pilihan dasar jika memilih valplast : a. Gigitiruan sebagian valplast tanpa metal Tanpa logam, gigitiruan sebagian fleksibel valplast memberikan banyak kegunaan dan estetik pada gigitiruan sebagian lepasan rahang atas. Pasien yang pernah menggunakan gigitiruan sebagian logam konvensional dan sekarang menggunakan valplast melaporkan bahwa valplast lebih terasa alami di dalam mulut karena ketipisannya dan sifat bahan yang ringan. Tambahan lagi, pasien melaporkan valplast menyebabkan mereka lebih percaya diri jika makan, tersenyum dan berada di depan publik karena retensi yang sangat baik disain clasps yang tipis.

b. Kombinasi vitalium 2000 dan valplast gigitiruan sebagian logam. Gigitiruan valplast juga dapat digunakan dengan vitalium 2000 cast logam framework agar estetik terlihat lebih alami dan meningkatkan stabilitas, karena rest oklusal dan rest lingual terbuat dari logam. Valplast yang dikombinasikan dengan kerangka logam dan berbahan plastik pada clasps-nya dapat meningkatkan kekuatan dan dukungan yang lebih. Clasps yang terbuat dari bahan nilon termoplastik ini tampak alami, sehingga mendukung faktor estetik. Valplast dapat juga digunakan dalam kombinasi kerangka logam sebagai gigitiruan gabungan dengan pengait dan saddle terbuat dari valplast dan konektor utama dan sandaran dari logam sebagai kerangka logam konvensional sehingga diperoleh keuntungan estetik dari valplast pada daerah pengait sementara tetap berprinsip pada semua prinsip logam parsial.

c. Gigitiruan sebagian valplast unilateral dengan atau tanpa logam.Restorasi valplast unilateral dengan desain clasps yang tipis memberikan retensi maksimal, stabilitas dan estetik. 1. Valplast Nesbit : Ideal untuk penggantian satu gigi posterior. 2. Valplast Flipper : Ideal untuk penggantian satu gigi anterior.

Kontraindikasi Valplast Beberapa kontraindikasi penggunaan valplast : 1. Pasien dengan kondisi oral hygiene yang buruk. 2. Gigi yang mengalami kelainan jaringan periodontal (goyang). 3. Kurangnya abutment (pada kasus free end denture).

Selain itu, ada beberapa kontraindikasi khusus yang lebih baik dirawat dengan cara lama gigitiruan sebagian logam. Sebagai contoh : 1. Bila ada kurang dari 4 mm (valplast seluruhnya) atau 6 mm (vitalium/valplast) dari ruang interoklusal pada daerah posterior. 2. Bila memiliki bilateral free-end dengan perluasan ke distal dan ridge knife edge atau torus lingual pada mandibula. 3. Bila memiliki bilateral free-end dengan perluasan ke distal rahang atas dengan atrofi parah dari ridge alveolar. 4. Kasus deep overbite (4 mm atau lebih) dengan kondisi gigi anterior dapat jatuh akibat gerakan yang kuat.

6. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang protesa maksilofasialProtesa maksilofasial adalah protesa yang digunakan untuk mengganti sebagian atau seluruh struktur stomatognati dan atau kraniofasial. Tujuan dari protesa maksilofasial adalah :1. Restorasi fungsi, estetik, atau kosmetik pasien2. Perlindungan jaringan3. Penyembuhan jaringan4. Terapi psikologisSyarat-syarat protesa maksilofasial:1) Fungsi alami2) Penampakkannya hidup3) Mudah ditempatkan4) Berada di tempatnya dengan tepat dan nyaman5) Tidak mudah rusak6) Mudah dibersihkan7) Tidak berubah warnaSyarat bahan yang digunakan :1) Tidak mengiritasi jaringan setempat2) Bagian tepi harus cukup kuat3) Translucent4) Ringan5) proses pembuatan dan manipulasinya mudah6) tahan terhadap bahan kimia misalnya eter7) tahan terhadap sinar matahari8) tahan terhadap panas dan dingin9) hanya sedikit mengalami perubahan volume akibat temperatur10) tidak plastis11) fleksibilitas sesuai kulit sekitarnya12) melekat dengan baik sehingga batas tidak nampak13) mudah dicuciBahan yang dipakai pada pembuatan protesa maksilofasial :1) polymethyl metacrylate 2) silicone

Team approach dalam management kasus :1) ahli bedah 2) radioterapis3) speechterapis4) psikiatris5) pekerja sosial6) prostodontist7) spesialis KG lainnya

Etiologi defek pada maksila :A. kelainan kongenitalcleft palate/celah langit-langit dan cleft lip/celah bibir : terjadi karena kegagalan penyatuan antara prosesus maksilaris dan prosesus frontonasalis. Etiologinya adalah infeksi, obat-obatan (phenytoin, ethanol, dan barbiturate), gizi buruk, dan ketidakseimbangan hormon pada saat trisemester pertama kehamilan, faktor genetik. B. defek dapatan bedah reseksi neoplasma pada palatum dan sinus paranasal, seperti epidermoid carcinoma, tumor kelenjar saliva, malignant mesenchymal tumors, dan lain-lain termasuk tumor odontogen.

Kalsifikasi defek maksilofasial :Berdasarkan lokasi, luas daerah cacat dan gigi yang tersisa :1) kelas I : Midline resection : cacat satu sisi maksila sampai batas garis median, gigi yang tersisa di sisi lain.2) Kelas II : Unilateral resection : reseksi pada satu sisi posterior maksila, gigi yang tersisa pada anterior dan posterior sisi lain.3) Kelas III : Central resection : reseksi pada tengah palatum, gigi lengkap pada kedua sisi.4) Kelas IV : Bilateral anterior-posterior resection : reseksi pada kedua sisi maksila melewati garis median, gigi yang tersisa pada posterior salah satu sisi.5) Kelas V : Posterior resection : reseksi pada kedua sisi maksila melewati garis median, sisa gigi pada anterior maksila.6) Kelas VI : Anterior resection : reseksi anterior maksila kedua sisi, sisa gigi posteriro maksila. Gambar 21

Klasifikasi celah bibir :1) labioschizis incomplete 2) Labioschizis unilateral complete3) labioschizis bilateral complete

gambar 22

Klasifikasi celah langit-langit menurut derajatnya :1) complete cleft palate (unilateral maupun bilateral) : kelainan yang terdapat pada langit-langit, lingir alveolar dan bibir. 2) Incomplete cleft palate : kelainan bentuk hanya terjadi pada palatum durum maupun palatum mole.

Gambar 23

Klasifikasi celah langit-langit menurut Veau :1) Kelas I : celah meliputi palatum molle, dapat juga berupa celah submukosa.2) Kelas II : celah pada midline meliputi tulang hanya pada bagian posterior palatum. 3) Kelas III : celah unilateral yang meluas sepanjang sutura midpalatina dan satu sutura antara premaksila dan palatine shelf. 4) Kelas IV : celah bilateral meluas sepanjang sutura midpalatine kedua sutura anatra premaksila dan palatin shelf. Gambar 24

Prosthetic feeding aids Plat ini merupakan sebuah alat prostodontik yang dibentuk sesuai anatomi rahang denga celah langit-langitnya sehingga menutup celah. Dengan mengembalikan kondisi rongga mulut dan hidung yang terpisah akan membantu dalam pemberian makan.fungsi dari feeding aids, yaitu artifisial palate (membantu proses penghisapan dan penelanan susu, respirasi, dan membantu pengenalan bunyi suara), mengarahkan pertumbuhan maxilla, dan psikologis. Kogo dan rekan menemukan bahwa rancangan plat ini ditentukan oleh dapat tidaknya tekanan intra oral diciptakan. Dirancang dengan menambahkan ketinggian 2-3 mm ke arah permukaan mekanis belakang palatum durum sehingga lidah dapat berkontak dengan plat saat penghisapan. Secara fungsional perawatan plat ini berusaha untuk menormalisir pemberian susu, posisi lidah dan menelan dengan menutup celah. Macam-macam prosthetic feeding aids ditinjau dari segi ortopedik yaitu: Tipe aktif, yaitu secara aktif mereposisi letak segmen alveolus dengan mempergunakan plat yang memakai per dan sekrup.

Gambar 25

Tipe pasif yaitu menuntun pertumbuhan alveolar ke arah yang lebih baik. Pemakaian extra moulding berguna untuk menuntun pertumbuhan alveolaris mereposisi tulang. Contoh : feeding aids tipe holtz plate, tipe kogo, dan nasoalveolar molding (NAM).

Gambar 26

Prosthetic feeding aids terdiri dari dua bagian yaitu : Akrilik lunak, merupakan bagian yang menghadap mukosa mulut. Akrilik keras, merupakan bagian yang terletak dibagian tengah langit-langit dan berguna untuk mendukung dan stabilisasi plat dalam arah transversal maupun anteroposterior. Prosthetic obturatorObturator adalah suatu protesa yang digunakan untuk menutup celah antara ronnga mulut dan rongga hidung yang ditimbulkan oleh tindakan pembedahan dan cacat kongenital. Fungsi obturator yaitu :1) Sebagai saluran pemberi makanan2) Menjaga kebersihan daerah luka3) Membantu penyembuhan pasca bedah4) Mempertahankan/memperbaiki kontur palatal5) Memperbaiki fungsi bicara6) Estetika7) Meningkatkan percaya diri pasien8) Memperbaiki fungsi pengunyahan dan penelanan9) Mengurangi aliran eksudat ke rongga mulut10) Penahan dressing Klasifikasi obturator berdasarkan waktu pemasangan :1) Obturator imidiateDibuat sebelum atau pada saat pembedahan da dipasang segera setelah selesai pembedahan dan hanya digunakan untuk jangka waktu yang singkat. Fungsi sebagai penahan pack, dan membantu bicara, minum dan makan.2) Obturator intermediat (transisi)Dibuat setelah jahitan dan surgical pack dilepas (1 minggu setelah operasi). Digunakan selama 3-6 bulan setelah pembedahan dan selalu mengalami modifikasi permukaan anatomis yang menutupi defek sampai proses penyembuhan selesai.3) Obturator definitif (tetap)Dipasangkan 6 bulan setelah pembedahan atau setelah penyembuhan tulang selesai.

Klasifikasi obturator berdasarkan disain :1) Obturator berongga (hollow bulb) Obturator tetap yang digunakan pada cacat rahang atas dengan ukuran besar atau cacat rahang atas yang didapat/ obturator dibuat berongga untuk mengurangi berat, sehingga obturator lebih ringan sewaktu digunakan pasien. 2) Obturator tidak berongga Obturator yang biasa digunakan pada cacat rahang atas maupun rahang bawah dengan ukuran kecil dan juga pada cacat kongenital.

28