BAB II Keh Ektopik Oke

download BAB II Keh Ektopik Oke

of 7

Transcript of BAB II Keh Ektopik Oke

  • 8/19/2019 BAB II Keh Ektopik Oke

    1/15

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Kehamilan secara normal akan berada di kavum uteri. Kehamilan ektopik ialah

    kehamilan di tempat yang luar biasa. Kehamilan ektopik terjadi setiap saat ketika

     penananaman blastosit berlangsung dimanapun, kecuali di endometrium yang melapisi

    rongga uterus. Tempat yang mungkin untuk kehamilan ektopik adalah serviks, tuba

    fallopi, ovarium dan abdomen (Varney,dkk, 200!.

    "ebih dari #0$ kehamilan ektopik terjadi di tuba. Kejadian kehamilan tuba ialah %

    diantara %&0 persalinan. 'ngka kejadian kehamilan ektopik cenderung meningkat.

    Kejadian tersebut dipengaruhi oleh berbagai macam faktor antara lain, meningkatnya

     prevalensi penyakit tuba karena enyakit )enular *eksual ()*! sehingga terjadi oklusi

     parsial tuba, adhesi peritubal yang terjadi setelah infeksi seperti apendisitis atau

    endometriosis, pernah menderita kehamilan ektopik sebelumnya, meningkatnya

     penggunaan kontrasepsi untuk mencegah kehamilan, abortus provokatus, tumor yang

    mengubah bentuk tuba dan fertilitas yang terjadi oleh obat+obatan pemacu ovalasi

    (*aifuddin, 200!.

    agi setiap -anita hamil yang diduga bidan mengalami kehamilan ektopik atau

    ketika tidak dapat dipastikan apakah kehamilan berlangsung di dalam rahim dan -anitatersebut menunjukkan tanda dan gejala kehamilan ektopik, maka penatalaksanaan medis

    lebih lanjut diperlukan. idan dapat melakukakan pemeriksaan fisik dan pengkajian

    ri-ayat kehamilan serta evaluasi laboratorium, termasuk pemeriksaan ultrasonografi.

    ika kemungkinan kehamilan ektopik tidak dapat disingkirkan, maka pera-at harus

     berkonsultasi dengan dokter (Varney, dkk, 200!.

    1.2 Rumusan Masalah

    1.3 Tujuan Penulsan

    1.! Man"aat Penulsan

  • 8/19/2019 BAB II Keh Ektopik Oke

    2/15

  • 8/19/2019 BAB II Keh Ektopik Oke

    3/15

    BAB II

    TIN#AUAN TE$RITI%

    2.1 Anat&m 'an (s&l&g

    2.1.1 Uterus

    /terus berbentuk seperti buah pir yang sedikit gepeng kearah muka belakang,

    ukurannya sebesar telur ayam dan mempunyai rongga. indingnya terdiri dari otot+otot

     polos. /kuran panjang uterus adalah 1+1,& cm, lebar &,2& cm dan tebal dinding %,2&

    cm (ones 3 dalam bukunya 4ctopic regnancy!.

    "etak uterus dalam keadaan fisiologis adalah anteversiofleksi. /terus terdiri dari

    fundus uteri, korpus dan serviks uteri. 5undus uteri adalah bagian proksimal dari uterus,disini kedua tuba falopii masuk ke uterus. Korpus uteri adalah bagian uterus yang

    terbesar, pada kehamilan bagian ini mempunyai fungsi utama sebagai tempat janin

     berkembang. 6ongga yang terdapat di korpus uteri disebut kavum uteri. *erviks uteri

    terdiri atas pars vaginalis servisis uteri dan pars supravaginalis servisis uteri. *aluran

    yang terdapat pada serviks disebut kanalis servikalis (3ibo-o , 6achimhadhi T,

    2002!.

    *ecara histologis uterus terdiri atas tiga lapisan (3ibo-o , 6achimhadhi T,

    2002! 7

    %! 4ndometrium atau selaput lendir yang melapisi bagian dalam

    2! )iometrium, lapisan tebal otot polos

    8! erimetrium, peritoneum yang melapisi dinding sebelah luar. 4ndometrium

    terdiri atas sel epitel kubis, kelenjar+kelenjar dan jaringan dengan banyak pembuluh

    darah yang berkelok.

    4ndometrium melapisi seluruh kavum uteri dan mempunyai arti penting dalam

    siklus haid pada seorang -anita dalam masa reproduksi. alam masa haid

    endometrium sebagian besar dilepaskan kemudian tumbuh lagi dalam masa proliferasi

    dan selanjutnya dalam masa sekretorik. "apisan otot polos di sebelah dalam berbentuk 

    sirkuler, dan disebelah luar berbentuk longitudinal. iantara lapisan itu terdapat lapisan

    otot oblik, berbentuk anyaman, lapisan ini paling penting pada persalinan karena

    sesudah plasenta lahir, kontraksi kuat dan menjepit pembuluh darah. /terus ini

    sebenarnya mengapung dalam rongga pelvis dengan jaringan ikat dan ligamentum yang

    menyokongnya untuk terfiksasi dengan baik (3ibo-o , 6achimhadhi T, 2002!.

    2.1.2 Tu)a (al&*

    Tuba falopii terdiri atas (3ibo-o , 6achimhadhi T, 2002! 7

  • 8/19/2019 BAB II Keh Ektopik Oke

    4/15

    %! ars intersisialis, bagian yang terdapat pada dinding uterus.

    2! ars isthmika, bagian medial tuba yang seluruhnya sempit.

    8! ars ampularis, bagian yang berbentuk saluran agak lebar, tempat konsepsi terjadi.

    9! :nfundibulum, bagian ujung tuba yang terbuka ke arah abdomen dan mempunyai

    fimbrae.

    2.1.3 (m)rae

    5imbrae penting artinya bagi tuba untuk menangkap telur kemudian disalurkan ke

    dalam tuba. agian luar tuba diliputi oleh peritoneum viseral yang merupakan bagian

    dari ligamentum latum. ;tot dinding tuba terdiri atas (dari luar ke dalam! otot

    longitudinal dan otot sirkuler. "ebih ke dalam lagi didapatkan selaput yang berlipat+

    lipat dengan sel+sel yang bersekresi dan bersilia yang khas, berfungsi untuk 

    menyalurkan telur atau hasil konsepsi ke arah kavum uteri dengan arus yang

    ditimbulkan oleh getaran silia tersebut (3ibo-o , 6achimhadhi T, 2002!.

    2.1.! $+arum

    ;varium kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran panjang sekitar 9 cm,

    lebar dan tebal kira+kira %,& cm. *etiap bulan %+2 folikel akan keluar yang dalam

     perkembangannya akan menjadi folikel de

  • 8/19/2019 BAB II Keh Ektopik Oke

    5/15

  • 8/19/2019 BAB II Keh Ektopik Oke

    6/15

     ? erubahnya motilitas tuba karena perubahan kadar hormon estrogen dan

     progesteron

    8. eningkatan daya penerimaan mukosa tuba terhadap ovum yang dibuahi.

    9. al lain sepertiC ri-ayat K4T dan ri-ayat abortus induksi sebelumnya.

    )enurut (3inkjosastro, 200& + elen Varney, 2001 + Dunningham, 200!, penyebab

    lainnya adalah 7

    %. 5aktor dalam lumen tuba

    a. 4ndosalpingitis dapat menyebabkan perlekatan endosalping, sehingga lumen tuba

    menyempit atau membentuk kantong buntu.

     b. ipoplasia uteri, lumen tuba sempit dan berkeluk+keluk dan hal ini sering disertai

    gangguan fungsi silia endosalping.

    c. ;perasi plastik dan stenlilasi yang tidak sempurna dapat menjadi sebab lumen

    tuba menyempit.

    2. 5aktor pada dinding tuba

    a. 4ndometriosis tuba (tuba tertekuk! dapat memudahkan implantasi telur yang

    dibuahi dalam tuba.

     b. ivertikel tuba kongenital atau ostium asesorius tubae dapat menahan telur 

    yang dibuahi di tempat itu.

    8. 5aktor diluar dinding tuba

    a. erlekatan peritubal dengan distorsi atau lekukan tuba dapat menghambat

     perjalanan telur.

     b. Tumor yang menekan dinding tuba dapat menyempitkan lumen tuba.

    9. 5aktor lain

    a. )igrasi luar ovum yaitu perjalanan dari ovarium kanan ke tuba kiri atausebaliknya dapat memperpanjang perjalanan telur yang dibuahi ke uterus.

    ertumbuhan yang terlalu cepat dapat menyebabkan implantasi prematur.

     b. 5ertilisasi in vitro ( pembuahan sel telur dalam kondisi laboratorium, sel telur 

    yang sudah di buahi itu kemudian ditempatkan di dalam rahim -anita!.

    &. ekas radang pada tuba

    . Kelainan ba-aan tuba

    1.

  • 8/19/2019 BAB II Keh Ektopik Oke

    7/15

    >. ;perasi plastikAri-ayat pembedahan pada tuba

    #. 'bortus buatan

    %0. 6i-ayat kehamilan ektopik yang lalu

    %%. :nfeksi pasca abortus

    %2. 'pendisitis

    %8. :nfeksi pelvis

    %9. 'lat kontrasepsi dalam rahim (:/!

    2.! Man"estas -lns -ehamlan Ekt&*k Terganggu

  • 8/19/2019 BAB II Keh Ektopik Oke

    8/15

    e. erubahan /terus

    /terus pada kehamilan etopik dapat terdorong ke salah satu sisi oleh masa ektopik 

    tersebut. ada kehamilan ligamentum latum atau ligamentum latum terisi darah, uterus

    dapat mengalami pergeseran hebat. /terine cast akan dieksresikan oleh sebagian kecil

     pasien, mungkin &$ atau %0$ pasien. 4ksresi uterine cast ini dapat disertai oleh gejala

    kram yang serupa dengan peristi-a ekspulsi spontan jaringan abortus dari kavum uteri.

    f. Tekanan darah dan denyut nadi

    6eaksi a-al pada perdarahan sedang tidak menunjukkan perubahan pada denyut nadi

    dan tekanan darah, atau reaksinya kadang+kadang sama seperti yang terlihat pada

    tindakan flebotomi untuk menjadi donor darah yaitu kenaikan ringan tekanan darah atau

    respon vasovagal disertai bradikardi serta hipotensi.

    g. ipovolemi

    enurunan nyata tekanan darah dan kenaikan denyut nadi dalam posisi duduk merupakan

    tanda yang paling sering menunjukkan adanya penurunan volume darah yang cukup

     banyak. *emua perubahan tersebut mungkin baru terjadi setelah timbul hipovolemi yang

    serius.

    h. *uhu tubuh

    *etelah terjadi perdarahan akut, suhu tubuh dapat tetap normal atau bahkan menurun.

    *uhu yang lebih tinggi jarang dijumpai dalam keadaan tanpa adanya infeksi. Karena itu

     panas merupakan gambaran yang penting untuk membedakan antara kehamilan tuba

    yang mengalami ruptura dengan salpingitis akut, dimana pada keadaan ini suhu tubuh

    umumnya diatas 8>oD.

    i. )asa pelvis

    )asa pelvis dapat teraba pada E 20$ pasien. )asa tersebut mempunyai ukuran,

    konsistensi serta posisi yang bervariasi. iasanya masa ini berukuran &+%& cm, sering

    teraba lunak dan elastis. 'kan tetapi dengan terjadinya infiltrasi dinding tuba yang luas

    oleh darah masa tersebut dapat teraba keras. ampir selalu masa pelvis ditemukan di

    sebelah posterior atau lateral uterus. Keluhan nyeri dan nyeri tekan kerap kali

    mendahului terabanya masa pelvis dalam tindakan palpasi.

     j. ematokel pelvik 

    ada kehamilan tuba, kerusakan dinding tuba yang terjadi bertahap akan diukuti oleh

     perembesan darah secara perlahan+lahan ke dalam lumen tuba, kavum peritonium atau

    keduanya.

  • 8/19/2019 BAB II Keh Ektopik Oke

    9/15

    2. Pat&"s&l&g -ehamlan Ekt&*k Terganggu

    roses implantasi ovum di tuba pada dasarnya sama dengan yang terjadi di kavum

    uteri. Telur di tuba bernidasi secara kolumnar atau interkolumnar. ada nidasi secara

    kolumnar telur bernidasi pada ujung atau sisi jonjot endosalping. erkembangan telur 

    selanjutnya dibatasi oleh kurangnya vaskularisasi dan biasanya telur mati secara dini dan

    direabsorbsi.

    ada nidasi interkolumnar, telur bernidasi antara dua jonjot endosalping. *etelah

    tempat nidasi tertutup maka ovum dipisahkan dari lumen oleh lapisan jaringan yang

    menyerupai desidua dan dinamakan pseudokapsularis. Karena pembentukan desidua di

    tuba malahan kadang+kadang sulit dilihat vili khorealis menembus endosalping dan

    masuk kedalam otot+otot tuba dengan merusak jaringan dan pembuluh darah.

    erkembangan janin selanjutnya tergantung dari beberapa faktor, yaituC tempat

    implantasi, tebalnya dinding tuba dan banyaknya perdarahan yang terjadi oleh invasi

    trofoblas.

    i ba-ah pengaruh hormon esterogen dan progesteron dari korpus luteum graviditi

    dan tropoblas, uterus menjadi besar dan lembek, endometrium dapat berubah menjadi

    desidua. eberapa perubahan pada endometrium yaituC sel epitel membesar, nucleus

    hipertrofi, hiperkromasi, lobuler, dan bentuknya ireguler. olaritas menghilang dan

    nukleus yang abnormal mempunyai tendensi menempati sel luminal. *itoplasma

    mengalami vakuolisasi seperti buih dan dapat juga terkadang ditemui mitosis. erubahan

    endometrium secara keseluruhan disebut sebagai reaksi 'rias+*tella.

    *etelah janin mati, desidua dalam uterus mengalami degenerasi kemudian

    dikeluarkan secara utuh atau berkeping+keping. erdarahan yang dijumpai pada

    kehamilan ektopik terganggu berasal dari uterus disebabkan pelepasan desidua yang

    degeneratif.

    *ebagian besar kehamilan tuba terganggu pada umur kehamilan antara sampai %0

    minggu. Karena tuba bukan tempat pertumbuhan hasil konsepsi, tidak mungkin janin

    tumbuh secara utuh seperti dalam uterus. eberapa kemungkinan yang mungkin terjadi

    adalah 7

    %. asil konsepsi mati dini dan diresorbsi

    ada implantasi secara kolumna, ovum yang dibuahi cepat mati karena vaskularisasi

    yang kurang dan dengan mudah diresobsi total.

    2. 'bortus ke dalam lumen tuba

    erdarahan yang terjadi karena terbukanya dinding pembuluh darah oleh vili korialis

     pada dinding tuba di tempat implantasi dapat melepaskan mudigah dari dinding tersebut

     bersama+sama dengan robeknya pseudokapsularis. *egera setelah perdarahan, hubungan

    antara plasenta serta membran terhadap dinding tuba terpisah bila pemisahan sempurna,

  • 8/19/2019 BAB II Keh Ektopik Oke

    10/15

    seluruh hasil konsepsi dikeluarkan melalui ujung fimbrae tuba ke dalam kavum

     peritonium. alam keadaan tersebut perdarahan berhenti dan gejala+gejala menghilang.

    8. 6uptur dinding tuba

    enyebab utama dari ruptur tuba adalah penembusan dinding vili korialis ke dalamlapisan muskularis tuba terus ke peritoneum. 6uptur tuba sering terjadi bila ovum yang

    dibuahi berimplantasi pada isthmus dan biasanya terjadi pada kehamilan muda.

    *ebaliknya ruptur yang terjadi pada pars+intersisialis pada kehamilan lebih lanjut. 6uptur 

    dapat terjadi secara spontan, atau yang disebabkan trauma ringan seperti pada koitus dan

     pemeriksaan vagina.

    2./ -&m*lkas

    Komplikasi kehamilan ektopik dapat terjadi sekunder akibat kesalahan diagnosis,

    diagnosis yang terlambat, atau pendekatan tatalaksana. Kegagalan penegakan diagnosissecara cepat dan tepat dapat mengakibatkan terjadinya ruptur tuba atau uterus, tergantung

    lokasi kehamilan, dan hal ini dapat menyebabkan perdarahan masif, syok, :D, dan

    kematian.

    Komplikasi yang timbul akibat pembedahan antara lain adalah perdarahan, infeksi,

    kerusakan organ sekitar (usus, kandung kemih, ureter, dan pembuluh darah besar!. *elain

    itu ada juga komplikasi terkait tindakan anestesi.

    2.0 Penatalaksanaan Me's

    ada kehamilan ektopik terganggu, -alaupun tidak selalu ada bahaya terhadap ji-a

     penderita, dapat dilakukan terapi konservatif, tetapi sebaiknya tetap dilakukan tindakan

    operasi. Kekurangan dari terapi konservatif (non+operatif! yaitu -alaupun darah

     berkumpul di rongga abdomen lambat laun dapat diresorbsi atau untuk sebagian dapat

    dikeluarkan dengan kolpotomi (pengeluaran melalui vagina dari darah di

    kavum Douglas!, sisa darah dapat menyebabkan perlekatan+perlekatan dengan bahaya

    ileus. ;perasi terdiri dari salpingektomi ataupun salpingo+ooforektomi. ika penderita

    sudah memiliki anak cukup dan terdapat kelainan pada tuba tersebut dapat

    dipertimbangkan untuk mengangkat tuba. Bamun jika penderita belum mempunyai anak,

    maka kelainan tuba dapat dipertimbangkan untuk dikoreksi supaya tuba berfungsi.

    Tindakan laparatomi dapat dilakukan pada ruptur tuba, kehamilan dalam

    divertikulum uterus, kehamilan abdominal dan kehamilan tanduk rudimenter. erdarahan

    sedini mungkin dihentikan dengan menjepit bagian dari adneksia yang menjadi sumber 

     perdarahan. Keadaan umum penderita terus diperbaiki dan darah dari rongga abdomen

    sebanyak mungkin dikeluarkan. *erta memberikan transfusi darah.

    /ntuk kehamilan ektopik terganggu dini yang berlokasi di ovarium bila

    dimungkinkan dira-at, namun apabila tidak menunjukkan perbaikan maka dapat

  • 8/19/2019 BAB II Keh Ektopik Oke

    11/15

    dilakukan tindakan sistektomi ataupun oovorektomi (Dunningham 5

  • 8/19/2019 BAB II Keh Ektopik Oke

    12/15

    tetapi tes negative tidak menyingkirkan kemungkinan kehamilan ektopik terganggu

    karena kematian hasil konsepsi dan degenerasi trofoblas menyebabkan produksi human

    chorionic gonadotropin menurun dan menyebabkan tes negative.

    • Kuldosentris 7 adalah suatu cara pemeriksaan untuk mengetahui apakah kavum

    ouglas ada darah. Dara ini amat berguna dalam membantu membuat diagnosis

    kehamilan ektopik terganggu.

    Tekniknya 7

    %. enderita dibaringkan dalam posisi litotomi

    2. Vulva dan vagina dibersihkan dengan antiseptic

    8. *peculum dipasang dan bibir belakang porsio dijepit dengan cunam servik C

    dengan traksi ke depan sehingga forniks posterior tampak 

    9. arum spinal no %> ditusukkan ke dalam kavum ouglas dan dengan semprit %0

    ml dilakukan penghisapan

    &. ila pada penghisapan ditemukan darah, maka isinya disemprotkan pada kain

    kasa dan perhatikan apakah darah yang dikeluarkan merupakan 7

    . arah segar ber-arna merah yang dalam beberapa menit akan membekuC darah

    ini berasal dari arteri atau vena yang tertususk 

    1. arah tua ber-arna coklat sampai hitam yang tidak membeku, atau yang berupa

     bekuan kecil+kecilC darah ini menunjukkan adanya hematokel retrouterina.

    • /ltrasonografi 7 berguna dalma diagnostic kehamilan ektopik. iagnosis pasti ialah

    apabila ditemukan kantong gestasi di luar uterus yang di dalamnya tampak denyut

     jantung janin. al ini hanya terdapat pada E & $ kasus kehamilan ektopik. 3alaupun

    demikian, hasil ini masih harus diyakini lagi bah-a ini bukan berasal dari kehamilan

    intrauterine pada kasus uternus bikornis.

    • "aparoskopi 7 hanya digunakan sebagai alat bantu diagnostic terakhir untuk 

    kehamilan ektopik, apabila hasil penilaian prosedur diagnostic yang lain meragukan.

    )elalui prosedur laparoskopik, alat kandungan bagian dalam dapat dinilai. *ecara

    sistematis dinilai keadaan uterus, ovarium, tuba, kavum ouglas dan ligamentum latum.

    'danya darah dalam rongga pelvis mungkin mempersulit visualisasi alat kandungan,

    tetapi hal ini menjadi indikasi untuk melakukan laparotomi.

    2. Asuhan -e*eraatan *a'a -len 'engan -ehamlan Ekt&*k Terganggu

    %. engkajian

    a. 'namnesis dan gejala klinis

    • 6i-ayat terlambat haid

  • 8/19/2019 BAB II Keh Ektopik Oke

    13/15

  • 8/19/2019 BAB II Keh Ektopik Oke

    14/15

    • 'danya tanda+tanda syok hipovolemik, yaitu hipotensi, pucat, adanya tanda+

    tanda abdomen akut, yaitu perut tegang bagian ba-ah, nyeri tekan dan nyeri

    lepas dinding abdomen.

    • emeriksa nadi meningkat, tekanan darah menurun sampai syok.

    • emeriksaan abdomen 7 perut kembung, terdapat cairan bebas darah, nyeri saat

     perabaan.

    d. emeriksaan khusus 7

    •  Byeri goyang pada pemeriksaan serviks.

    • Kavum douglas menonjol dan nyeri.

    )ungkin tersa tumor di samping uterus.

    • ada hematokel tumor dan uterus sulit dibedakan.

    • emeriksaan ginekologis 7 seviks teraba lunak, nyeri tekan, nyeri pada uteris

    kanan dan kiri.

    DA(TAR PU%TA-A

    )ansjoer 'rif, dkk. 200%. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III, Jilid :. )edia 'esculapius5K/:

    ra-irohardjo *, anifa 3. 200&. Gangguan ersangkutan dengan Konsepsi! Dalam" Ilmu

     Kebidanan, edisi II . akarta7 =ayasan ina ustaka *ar-ono ra-iroharjo.

    ra-irohardjo, *ar-ono. 2001! Ilmu kandungan edisi kedua. akarta7 =ayasan ian ustaka

    =ulaikhah "ily. 200#. *eri 'suhan Kebidanan Kehamilan. 4

  • 8/19/2019 BAB II Keh Ektopik Oke

    15/15

    'nthonius ). Kehamilan 4ktopik. akarta75akultas Kedokteran

    /niversitas:ndonesia.200%.829+1.8.

    6ustam ). *inopsis ;bstetri. ilid %. akarta7 4