Asuhan Keperawatan CA Colon

24
A. DEFINISI Tumor adalah suatu benjolan atau struktur yangmenempati area t ertentu pada tubuh, dan merupakan neoplasma yang dapat bersifat jinak atau ganas (FKUI, 2008 :268). Kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai denganpembagian sel yang tidak teratur dan kemampuan sel-sel iniuntuk menyeran g jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak teratur ini menyebabkan kerusakanDNA, m enyebabkan mutasi digenvital yang mengontrol pembagian sel, dan fungsi lainnya (Gale, 2000 : 177). Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa abnormal/neoplasma yang muncul dari jaringan epithelial daricolon (Brooker, 2001 : 72). Kanker kolon/usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle& Langman, 2000 : 805). Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya(Tambayong, 2000 : 143). Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kanker kolon adalah suatu pertumbuhan tumor yang bersifat ganas dan merusak sel DNA dan jaringan sehat disekitarkolon (usus besar). B. ETIOLOGI Terdapat empat etiologi utama kanker (Davey, 2006 : 334) yaitu:

description

CA KOLON

Transcript of Asuhan Keperawatan CA Colon

Page 1: Asuhan Keperawatan CA Colon

A.    DEFINISI

Tumor adalah suatu benjolan atau struktur yangmenempati area tertentu pada tubuh, dan merupakan neoplasma yang dapat bersifat jinak atau ganas (FKUI, 2008 :268).

Kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai denganpembagian sel yang tidak teratur dan kemampuan sel-sel iniuntuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis).

Pertumbuhan yang tidak teratur ini menyebabkan kerusakanDNA, menyebabkan mutasi digenvital yang mengontrol pembagian sel, dan fungsi lainnya (Gale, 2000 : 177).

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa abnormal/neoplasma yang muncul dari jaringan epithelial daricolon (Brooker, 2001 : 72).

Kanker kolon/usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle& Langman, 2000 : 805).

Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya(Tambayong, 2000 : 143).

Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kanker kolon adalah suatu pertumbuhan tumor yang bersifat ganas dan merusak sel DNA dan jaringan sehat disekitarkolon (usus besar).

B.     ETIOLOGI

Terdapat empat etiologi utama kanker (Davey, 2006 : 334) yaitu:

1.      Diet : kebiasaan mengkonsumsi makanan yang rendah serat (sayur-sayuran, buah-buahan), kebiasaan makan makanan berlemak tinggi dan sumber protein hewani.

2.      Kelainan kolon

·         Adenoma di kolon : degenerasi maligna menjadi adenokarsinoma.

·         Familial poliposis : polip di usus mengalami degenerasi maligna menjadi karsinoma.

·         Kondisi ulserative Penderita colitis ulserativa menahun mempunyai risiko terkena karsinoma kolon.

3.      Genetik: Anak yang berasal dari orangtua yang menderita karsinoma kolon mempunyai frekuensi 3 ½ kali lebih banyak daripada anak – anak yang orang tuanya sehat (FKUI, 2001 :207).

Page 2: Asuhan Keperawatan CA Colon

ETIOLOGI

Penyebab dari pada kanker Colon tidak diketahui. Diet dan pengurangan waktu peredaran pada usus besar (Aliran depan feces) yang meliputi faktor kausatif. Petunjuk pencegahan yang tepat dianjurkan oleh Amerika Cancer Society, The National Cancer Institute, dan organisasi kanker lainnya.

Faktor resiko telah teridentifikasi. Faktor resiko untuk kanker kolon :- Usia lebih dari 40 tahun- Darah dalam feses- Riwayat polip rektal atau polip kolon- Adanya polip adematosa atau adenoma villus- Riwayat keluarga dengan kanker kolon atau poliposis dalam keluarga- Riwayat penyakit usus inflamasi kronis- Diit tinggi lemak, protein, daging dan rendah serat.

Makanan-makanan yang pasti di jurigai mengandung zat-zat kimia yang menyebabkan kanker pada usus besar ( Tabel 56-1 ). Makanan tersebut juga mengurangi waktu peredaran pada perut,yang mempercepat usus besar menyebabkan terjadinya kanker. Makanan yang tinggi lemak terutama lemak hewan dari daging merah,menyebabkan sekresi asam dan bakteri anaerob, menyebabkan timbulnya kanker didalam usus besar. Daging yang di goreng dan di panggang juga dapat berisi zat-zat kimia yang menyebabkan kanker. Diet dengan karbohidrat murni yang mengandung serat dalam jumlah yang banyak dapat mengurangi waktu peredaran dalam usus besar. Beberapa kelompok menyarankan diet yang mengadung sedikit lemak hewan dan tinggi sayuran dan buah-buahan ( e.g Mormons,seventh Day Adventists ).

Makanan yang harus dihindari :

-          Daging merah

-          Lemak hewan

-          Makanan berlemak     

-          Daging dan ikan goreng atau panggang

-          Karbohidrat yang disaring(example:sari yang disaring)

-          Makanan yang harus dikonsumsi:

-          Buah-buahan dan sayur-sayuran khususnya Craciferous Vegetables dari golongan kubis ( seperti brokoli,brussels sprouts )

-          Butir padi yang utuh

-          Cairan yang cukup terutama air

Page 3: Asuhan Keperawatan CA Colon

Karena sebagian besar tumor Colon menghasilkan adenoma,faktor utama yang membahayakan terhadap kanker Colon menyebabkan adenoma. Ada tiga type adenoma Colon : tubular,villous dan tubulo villous (akan di bahas pada polips). Meskipun hampir besar kanker Colon berasal dari adenoma,hanya 5% dari semua adenoma Colon menjadi manigna,villous adenoma mempunyai potensial tinggi untuk menjadi manigna.

Faktor yang menyebabkan adanya adenoma benigna atau manigna tumor tidak diketahui poliposis yang bergerombol bersifat herediter yang tersebar pada gen autosom dominan. Ini di karakteristikkan pada permulaan adematus polip pada colon dan rektum. Resiko dari kanker pada tempat femiliar poliposis mendekati 100 % dari orang yang berusia 20 – 30 tahun.

Orang-orang yang telah mempunyai ucerative colitis atau penyakit Crohn’s juga mempunyai resiko terhadap kanker Colon. Penambahan resiko pada permulaan usia muda dan  tingkat yang lebih tinggi terhadap keterlibatan colon. Resiko dari kanker Colon akan menjadi 2/3 kali lebih besar jika anggota keluarga menderita penyakit tersebut.

C.    KLASIFIKASI

Klasifikasi kanker kolon menurut modifikasi DUKES adalah sebagai berikut (FKUI, 2001 : 209) :

KELAS A : kanker hanya terbatas pada mukosa dan belum ada metastasis.

KELAS B: penetrasi melalui dinding usus

B1: kanker telah menginfiltrasi lapisan muskularis mukosa.

B2: kanker telah menembus lapisan muskularis sampai lapisan propria.

KELAS C: invasi ke dalam sistem limfe yang mengalir  regional

C1: kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah bening sebanyak satu sampai empat buah.

C2: kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah bening lebih dari 5 buah.

KELAS D : kanker telah mengadakan metastasis regional tahap lanjut dan penyebaran yang luas & tidak dapat dioperasi lagi.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

a)      Endoskopi :

Pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan baik sigmoidoskopi maupun kolonoskopi.

b)      Radiologis:

Pemeriksan radiologis yang dapat dilakukan antara lain adalah foto dada dan foto kolon (barium enema). Foto dada dilakukanuntuk melihat apakah ada metastasis kanker keparu.

Page 4: Asuhan Keperawatan CA Colon

c)      Ultrasonografi (USG):

Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon, tetapi digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah bening di abdomen dan hati.

d)     Histopatologi:

Biopsy digunakan untuk menegakkan diagnosis. Gambar histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma danperlu ditentukan diferensiansi sel.

e)      Laboratorium:Pemer ik saan  Hb  pen t i ng  un tuk  memer ik sa  kemungk inan pasien mengalami perdarahan (FKUI, 2001 : 210).

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN CA COLON

Tn B (40 th) dirawat sudah hari ke -2 dengan keluhan : sudah 1 bulan ini BAB nya selalu berlendir dan darah, dan 1 minggu terakhir ini BAB nya darah segar dan sering juga mengalami obstipasi, kadang juga mengalami distensi abdomen, sudah 1 bulan ini BB klien turun 20% (BB awal 70 kg), tidak nafsu makan dan juga nyeri sedang BAB atau tenesmus. Saat pemeriksaan fisik di dapat data : KU lemah , TTV 110/60 mmHg, N: 72 x/menit, suhu 37,40 C , RR : 20x/menit, conjungtiva anemis,distensi abdomen, nyeri tekan di abdomen. Hasil colonoscopy: berbentuk sirkuler dan anuler dan penyempitan lumen usus dan striktura menonjol dan mengisi.

A.      Pengkajian

BIODATA KLIEN

Nama                   : Tn B

Umur                    : 40 tahun

Jenis Kelamin       : Laki-laki

No. Register         : 1330091193

Alamat       : Jalan tak berujung no 10 blok A kecamatan asmara kelurahan    damaisentosa

Status Perkawinan           : menikah

Keluarga Terdekat           : Ny. Mercedes mariety

Diagnosa Medis               : Ca Colon

Page 5: Asuhan Keperawatan CA Colon

ANAMNESE

1.      Riwayat keperawatan

a.       Riwayat kesehatan sekarang :

Keluhan Utama : sudah 1 bulan ini BAB nya selalu berlendir dan darah, dan 1 minggu terakhir ini BAB nya darah segar dan sering juga mengalami obstipasi, kadang juga mengalami distensi abdomen

b.      Riwayat Kesehatan masa lalu :

1. Riwayat alergi (obat, makanan, binatang, lingkungan)

klien tidak pernah mempunyai riwayat alergi obat,makanan,binatang,dan lingkungan.

2. Riwayat kecelakaan

klien tidak pernah mengalami riwayat kecelakaan sebelumnya

3. Riwayat dirawat di Rumah Sakit (kapan, alasan, berapa lama)

                 klien baru pertama kali datang ke rumah sakit pada tanggal

4. Riwayat pemakaian obat

klien tidak pernah memakai obat dalam jangka waktu yang lama.

5. Riwayat trauma kepala.

Adakah penyakit atau trauma pada kepala yang pernah diderita klien, serta riwayat adanya terkena radiasi

6. Sejak kapan keluhan dirasakan.

Buang air besar 6 kali sehari sudah terjadi selama 2 hari belakangan ini.

7. Kaji TTV dasar.

Untuk perbandingan dengan hasil pemeriksaan yang akan datang.

8. Kaji pertumbuhan klien.

Page 6: Asuhan Keperawatan CA Colon

Timbang dan ukur BB, TB klien.

9. Riwayat Kesehatan Keluarga :

Keluarga klien tidak pernah ada riwayat penyakit seperti ini sebelumnya

2.  Pemeriksaan Fisik Umum

1. Berat badan sekarang   :  berkurang 20% dari BB awal (56  kg)

2. Berat badan sebelum sakit       :  70  kg

3. Tinggi badan                : 170 cm

4. Tekanan darah  : 110/60  mmHg (normal dewasa: 120/80 mmHg)

5. Nadi                 : 72 x/menit (normal dewasa: 60-100 x/menit)

6. Frekuensi nafas                   : 20 x/menit (normal dewasa: 12-24 x/menit)

7. Suhu tubuh                               : 37,4 oC (normal: 36-37,5o C)

3. Pemeriksaan Fisik

a.  Sirkulasi

Gejala : riwayat masalah jantung, GJK, edema pulmonal, penyakit vascular perifer, atau stasis vascular (peningkatan risiko pembentukan trombus).

b.  Integritas Ego

Gejala : perasaan cemas, takut, marah, apatis ; factor-faktor stress multiple, misalnya financial, hubungan, gaya hidup.

Tanda : tidak dapat istirahat, peningkatan ketegangan/peka rangsang ; stimulasi simpatis.

c.   Makanan / cairan

Gejala : insufisiensi pancreas/DM, (predisposisi untuk hipoglikemia/ketoasidosis) ; malnutrisi (termasuk obesitas) ; membrane mukosa yang kering (pembatasan pemasukkan / periode puasa pra operasi).

d.   Pernapasan

Page 7: Asuhan Keperawatan CA Colon

Gejala : infeksi, kondisi yang kronis/batuk, merokok.

e.    Keamanan

Gejala : alergi/sensitive terhadap obat, makanan, plester, dan larutan ; Defisiensi immune (peningkaan risiko infeksi sitemik dan penundaan penyembuhan) ; Munculnya kanker /terapi kanker terbaru ; Riwayat keluarga tentang hipertermia malignant/reaksi anestesi ; Riwayat penyakit hepatic (efek dari detoksifikasi obat-obatan dan dapat mengubah koagulasi) ; Riwayat transfuse darah / reaksi transfuse.

Tanda : menculnya proses infeksi yang melelahkan ; demam.

f.    Penyuluhan / Pembelajaran

Gejala : pengguanaan antikoagulasi, steroid, antibiotic, antihipertensi, kardiotonik glokosid, antidisritmia, bronchodilator, diuretic, dekongestan, analgesic, antiinflamasi, antikonvulsan atau tranquilizer dan juga obat yang dijual bebas, atau obat-obatan rekreasional. Penggunaan alcohol (risiko akan kerusakan ginjal, yang mempengaruhi koagulasi dan pilihan anastesia, dan juga potensial bagi penarikan diri pasca operasi)

B.     ASUHAN KEPERAWATAN

Page 8: Asuhan Keperawatan CA Colon

1.      DATA FOKUS

Data subjektif Data objektifData kasus :·         Pasien mengatakan sudah 1 bulan ini BAB nya selalu berlendir dan darah,·         Pasien mengatakan 1 minggu terakhir ini BAB nya darah segar·         Pasien mengatakan susah untuk BAB (obstipasi)·         Pasien mengatakan kadang juga mengalami kembung (distensi abdomen)·         Pasien mengatakan sudah 1 bulan ini BB klien turun 20% (BB awal 70 kg)·         Pasien mengatakan tidak nafsu makan dan ·         Pasien mengatakan nyeri saat  BAB (tenesmus)

Data Tambahan :·         Pasien mengatakan pusing·         Pasien mengatakan mudah lelah·         Pasien mengatakan susah beraktivitas·         Keluarga pasien mengatakan, makanan pasien tidak habis, hanya habis 2 sendok·         Pasien mengatakan nyeri tekan pada abdomen

Data kasus :·         KU lemah·         Kesadaran compos mentis·         TTV-          TD : 110/60 mmHg,-          N : 72 x/menit,-          suhu : 37,40 C ,-           RR : 20x/menit,·         Pasien terlihat conjungtiva anemis,·         Karakteristik feses pasien terlihat berlendir dan berdarah segar·         BB pasien saat sakit 56 kg·         Hasil colonoscopy: berbentuk sirkuler dan anuler dan penyempitan lumen usus dan striktura menonjol dan mengisi.

Data tambahan :·         Perut pasien terlihat agak membesar·         Tinggi pasien 178 cm·         Capilari refil 3 detik·         Pasien terlihat lemas·         Turgor kulit pasien tidak elastis·         Kulit pasien kering·         Skala nyeri saat BAB 5P : nyeri bertambah saat ingin BABQ : sakit seperti tertusukR : letak nyeri di anusS: nyeri sedangT: saat BAB·         Tonus otot pasien melemah4444 44444444 4444

·         IMT : BB/TB (m) 2

       : 70/1,782

           : 22 kg/m

·         IMT : 56/1,782

            : 18kg/m

2. ANALISA DATA

Page 9: Asuhan Keperawatan CA Colon

No Data fokus Problem etiologi1 DS:

·         Pasien mengatakan sudah 1 bulan ini BAB nya selalu berlendir dan darah,·         Pasien mengatakan 1 minggu terakhir ini BAB nya darah segar·         Pasien mengatakan nyeri saat  BAB (tenesmus)DO:·         KU lemah·         Kesadaran compos mentis·         TTV-          TD : 110/60 mmHg,-          N : 72 x/menit,-          suhu : 37,40 C ,-           RR : 20x/menit,·         Pasien terlihat conjungtiva anemis,·         Karakteristik feses pasien terlihat berlendir dan berdarah segar·         Hasil colonoscopy: berbentuk sirkuler dan anuler dan penyempitan lumen usus dan striktura menonjol dan mengisi.

Perdarahan Proses penyakit kanker usus besar

2 DS:·         Pasien mengatakan susah untuk BAB (obstipasi)·         Pasien mengatakan kadang juga mengalami kembung (distensi abdomen)·         Pasien mengatakan nyeri tekan pada abdomen

DO:·         KU lemah·         Kesadaran compos mentis·         TTV-          TD : 110/60 mmHg,-          N : 72 x/menit,-          suhu : 37,40 C ,-           RR : 20x/menit,·         Pasien terlihat conjungtiva anemis,·         Perut pasien terlihat agak membesar

Gangguan eliminasi BAB : konstipasi

penurunan asupan cairan dan serat, kelemahan otot abdomen sekunder akibat mekanisme kanker kolon

3 DS:·    Pasien mengatakan susah untuk BAB (obstipasi)

Gangguan rasa nyaman nyeri

Spasme otot sekunder akbiat kanker usus besar

Page 10: Asuhan Keperawatan CA Colon

·    Pasien mengatakan kadang juga mengalami kembung (distensi abdomen)·    Pasien mengatakan nyeri saat  BAB (tenesmus)·    Pasien mengatakan nyeri tekan pada abdomenDO :·         KU lemah·         Kesadaran compos mentis·         TTV-          TD : 110/60 mmHg,-          N : 72 x/menit,-          suhu : 37,40 C ,-           RR : 20x/menit,·         Pasien terlihat conjungtiva anemis,·         Skala nyeri saat BAB 5·         Perut pasien terlihat agak membesar

4 DS:·         Pasien mengatakan sudah 1 bulan ini BB klien turun 20% (BB awal 70 kg)·         Pasien mengatakan tidak nafsu makan dan ·         Keluarga pasien mengatakan, makanan pasien tidak habis, hanya habis 2 sendok

DO:·         KU lemah·         Kesadaran compos mentis·         TTV-          TD : 110/60 mmHg,-          N : 72 x/menit,-          suhu : 37,40 C ,-           RR : 20x/menit,·         Pasien terlihat conjungtiva anemis,·         IMT : BB/TB (m) 2

       : 70/1,782

           : 22 kg/m

·         IMT : 56/1,782

            : 18kg/m

Gangguan pemenuhan nutrisi

Kurangnya asupan oral karena kanker usus besar

5 DS :·         Pasien mengatakan sudah 1

Resiko defisit volume cairan

pembatasan pemasukkan

Page 11: Asuhan Keperawatan CA Colon

bulan ini BAB nya selalu berlendir dan darah,·         Pasien mengatakan sudah 1 bulan ini BB klien turun 20% (BB awal 70 kg)·         Pasien mengatakan keinginan untuk minum berkurang

DO :·         KU lemah·         Kesadaran compos mentis·         TTV-          TD : 110/60 mmHg,-          N : 72 x/menit,-          suhu : 37,40 C ,-           RR : 20x/menit,·         Pasien terlihat conjungtiva anemis,·        Pasien terlihat lemas·        Turgor kulit pasien tidak elastis·        Kulit pasien kering·        IMT : BB/TB (m) 2

       : 70/1,782

           : 22 kg/m·        IMT : 56/1,782

            : 18kg/m

cairantubuh secara oral, hilangnya cairan tubuh secara tidaknormal, pengeluaran integritas pembuluh darah.

Page 12: Asuhan Keperawatan CA Colon

6 DS :·         Pasien mengatakan pusing·         Pasien mengatakan mudah lelah·         Pasien mengatakan susah beraktivitasDO :·         KU lemah·         Kesadaran compos mentis·         TTV-          TD : 110/60 mmHg,-          N : 72 x/menit,-          suhu : 37,40 C ,-           RR : 20x/menit,·         Pasien terlihat conjungtiva anemis,·        Pasien terlihat lemas·        Skala nyeri saat BAB 5P : nyeri bertambah saat ingin BABQ : sakit seperti tertusukR : letak nyeri di anusS : nyeri sedangT : saat BAB·        Tonus otot pasien melemah

4444 4444

4444 4444

Intoleransi aktifitas Kelemhan fisik

3. DIAGNOSA KEPERAWATAN

No. Diagnosa Keperawatan1 Perdarahan b.d proses penyakit3 Gangguan rasa nyaman nyeri b.d trauma jaringan dan reflek

spasme otot sekunder akibat kanker usus besar.2 Gangguan eliminasi BAB : Konstipasi b.d penurunan asupan

cairan dan serat, kelemahan otot abdomen sekunder akibatmekanisme kanker kolon

4 gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d intake yang tidak adekuat

5 Resiko defisit volume cairan b.d pembatasan pemasukkan cairantubuh secara oral, hilangnya cairan tubuh secara tidaknormal,

Page 13: Asuhan Keperawatan CA Colon

pengeluaran integritas pembuluh darah.6 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahanfisik/nyeri.

4. INTERVENSI KEPERAWATAN

No. Tujuan dan kriteria hasil Intervensi dan Rasional

1. Setelah dilakukan asuhan keperawatan masalah perdarahan  dapat teratasi dengan kriteria hasil :- klien tidak mengatakan keletihan- klien tidak mengatakan pusing- melena tidak ada- TTV dalam batas normal

1. Kaji tanda-tanda dan gejala perdarahan GI (mis:periksa semua skret yang keluar, obs warna feses, muntahan dan cairan yang keluar dari NGT).Rasional: Traktus GI (esophagus dan rectum) paling sering sebagai sumber perdarahan, Rektal dan vena esophagus paling rentan untuk robek. Hasil obs warna feses/muntahan bila berubah kemerahan/kehitaman ada indikasi adanya pertahanan.2. Observasi adanya petekie, ekimosis dan perdarahan dari satu/lebih sumber dan bagian lainRasional: Terjadinya perdarahan sekunder terhadap gangguan factor pembekuan darah.3. Monitor/Awasi tanda-tanda vital (nadi, TD, CVP bila ada).Rasional: Peningkatan nadi dengan penurunan TD dan CVP dapat menunjukkan kehilangan volume darah sirkulasi.4. Perhatikan perubahan tingkat kesadaran (Catat perubahan mental/tingkat kesadaran).Rasional: adanya perubahan keasadaran menunjukkan penurunan perfusijaringan serebral, sekunder terhadap hivolemia, hipoksimia.5. Hindari pengukuran suhu rectal, hati-hati memasukkan selang GI.Rasional: Rektal dan esofagus paling rentan terjadi perdarahan karena mudahnya terjadi robek pada keduannya.6. Dorong untuk menggunakan sikat gigi halus, hindari mengejan.Rasional: Adanya gangguan factor pembekuan, trauma minimal dapat menyebabkan perdarahan mukosa.7. Gunakan jarum kecil untuk injeksi, tekan lebih lama pada bagian bekas suntikan.Rasional: Meminimalkan kerusakan jaringan, menurunkan resiko perdarahan/hematom.8. Hindarkan penggunaan produk yang menggunakan aspirin.Rasional: Koagulasi memanjang, berpotensi

Page 14: Asuhan Keperawatan CA Colon

untuk resiko perdarahan.

Kolaborasi :1. Awasi Hb/Ht dan factor pembekuan darah.Rasional: Indikator prdarahan aktif, anemia atau terjadinya komplikasi.2. Berikan obat sesuai order (Vitamin K injeksi, Pelunak feses: lactural).Rasional: Vit K dapat meningkatkan sintesis protrombin dan koagulasi bila hati berfungsi dan pelunak feses mencegah mengejan dan resiko robekan vascular/perdarahan.

2. Setelah dilakukan asuhan keperawatan masalah gangguan eliminasi BAB dapat teratasi dengan kriteria hasil :- pasien dapat BAB dengan lancar- TTV normal

1.  Selidiki pelambatan awitan atau tak adanya keluaran. Auskultasi bising usus.Rasional: Ileus paralitik pasca operasi biasanya membaik dalam 48-72 jam. Pelambatan dapat menandakan ileus atau obstruksi statis menutup.2.  Tinjau ulang pola diet dan jumlah atau tipe masukan cairan.Rasional: Masukan adekuat dari serat dan makanan kasar memberikan bulk, dan cairan atau faktor penting dalam menentukan konsistensi feses.3. Libatkan pasien dalam perawatan secara bertahap.Rasional :Rehabilitasi dapat dipermudah dengan mendorong pasien mandiri.4. Kaji warna dan konsistensifeses, frekuensi, keluarnyaflatus, bising usus dannyeri terkan abdomen.Rasional: penting untuk menilai keefektifan intervensi, dan memudahkan rencana selanjutnya.5. Pantau tanda gejalarupture usus dan/atauperitonitisRasional: keadaan ini dapat menjadi penyebab kelemahan otot abdomen danp enurunan peristaltic ususkolaborasiBerikan unit TENS bila diindikasikan.Rasional: Stimulasi listrik telah digunakan pada beberapa pasien untuk merangsang peristaltik.

3. Setelah dilakukan asuhan keperawatan masalah nutrisi dapat teratasi dengan kriteria hasil :- Pasien tampak rileks,- dapat beristirahat/tidur dan melakukan pergerakkan yang berarti sesuai toleransi.- Skala nyeri berkurang

1. Kaji tingkat nyeri, lokasi, karakteristik dan intensitas (skala 1-10).Rasional: Membantu mengevaluasi derajat ketidaknyamanan dan keefektifan analgesik.2. Yakinkan pasien bahwa perubahan posisi tidak akan mencederai stroma.Rasional:Menurunkan ketegangan otot, menaikkan relaksasi dan dapat meningkatkan

Page 15: Asuhan Keperawatan CA Colon

kemampuan koping.3. Bantu penggunaan teknik relaksasi.Rasional: Membantu pasien untuk istirahat lebih efektif dan memfokuskan kembali perhatian sehingga menurunkan nyeri dan ketidaknyamanan.4. Bantu pasien melakukan latihan rentang gerak dan dorong ambulasi dini, hindari duduk lama.Rasional: Menurunkan kekakuan otot/sendi.5.Ambulasi mengembalikan organ ke posisi normal dan meningkatkan kembali fungsi ke tingkat normal.Rasional: Ambulasi dan perubahan posisi menurunkan tekanan perianal.kolaborasi Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi (narkotik, analgesik).R/ Menurunkan nyeri, meningkatkan kenyamanan, khususnya setelah pemberian AP.

4, Setelah dilakukan asuhan keperawatan masalah nutrisi dapat teratasi dengan kriteria hasil :- TD dalam batas normal (120/80)- 

1.      Kaji status nutrisi pasienRasional:untuk mengetahui kebutuhan nutrisi untuk intervensi2. Jelaskan pada pasien tentang pentingnya diit tinggi kalori dan masukan cairan adekuat.Rasional: pengetahuan yang cukup memungkinkan pasien kooperatif dengan tindakan perawatan yang di berikan.3.  Auskultasi bising usus.Rasional: Kembalinya fungsi usus menunjukkan kesiapan untuk memulai makan lagi.4. Mulai makan dengan makanan cairan perlahan.Rasional:Menurunkan insiden kram abdomen, mual.5. Anjurkan pasien untuk meningkatkan penggunaan yogurth dan mentega.Rasional: Membantu menurunkan pembentukan bau.6.      Kolaborasi perencanaan diet yang sesuai.Rasional: Membantu mengkaji kebutuhan nutrisi pasien dalam perubahan dan perencanaan dan fungsi usus.7.      Timbang BB dengan jam yang sama setiap hariRasional:mengaswasi kefektifan intervensi

KolaborasiPemberian makanan parenteral bila diindikasikanRasional: tidak toleran pada pemasukan peroral,

Page 16: Asuhan Keperawatan CA Colon

hiperalimentasi digunakan untuk menambah kebutuhan komponen pada menambah kebutuhan komponen pada penyembuhan dan mencegah status katabolisme.

5 Setelah dilakukan asuhan keperawatan masalah defisit volume cairan teratasi dengan krtiteria hasil sebagai berikut :- TTV dalam batas normal- turgor kulit normal- masukan dan keluaran seimbang

1. Monitor intake dan output cairan, bandingkan dengan BB harian catat kehilangan melalui usus, misal muntah atau diareRasional : memberikan informasi mengenai kebutuhan pengganti/terapi efek.2. kaji tanda vita, nadi perifer pengisian kapiler, turgor kulit dan membran mukosa.Rasional : indikator volume sirkulasi/perifer3. periksa  asites atau oedema, ukur lingkar abdomen sesuai indikasiRasional ; menerangkan kemungkinan perdarahan ke dalam jaringan

Kolaborasi :1.  Awasi nilai laboratorium, contoh Hb,Ht, Na + albumin dan waktu pembekuanRasional : menunjukkan hidrasi dan mengidentifikasi retensi natrium/kadar protein yang dapat menimbulkan oedema2. Berikan cairan IV elektrolitRasional : memberikan cairan dan penggantian elektrolit3. Berikan protein hdrolisat : vitamin KRasional : memperbaiki kekurangan albumin/protein, dapat membantu mengembalikan cairan dari jaringan ke sirkulasi , mencegah masalah koagulasi

6 Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan intoleransi aktivitas dapat teratasi dengan kriteria hasil:- Dapat memenuhi standar nilai kekuatan otot seharusnya- Dapat melakukan aktivitas secara mandiri

1. Atur interval waktu antar aktivitas untuk meningkatkan istirahat dan latihan yang dapat ditolerir.Rasional : Mendorong aktivitas sambil memberikan kesempatan untuk mendapatkan istirahatyang adekuat.2.  bantu aktivitas perawatan mandiri ketika pasien berada dalam keadaan lelah.Rasional : Memberi kesempatan pada pasien untuk berpartisipasi dalam aktivitas perawatan mandiri.3. sarankan klien untuk tirah baringRasional : tirah baring akan meminimalkan energi yang dikeluarkan sehingga metabolisme dapat digunakan untuk penyembuhan penyakit4. Berikan stimulasi melalui percakapan dan aktifitas yang tidak menimbulkan stress.

Page 17: Asuhan Keperawatan CA Colon

Rasional :  Meningkatkan perhatian tanpa terlalu menimbulkan stress pada pasien.5. Pantau respons pasien terhadap peningkatan aktivitas.Rasional : Menjaga pasien agar tidak melakukan aktivitas yang berlebihan atau kurang.