Askep Trauma Okuli
-
Upload
zaqila-atk -
Category
Documents
-
view
364 -
download
2
Transcript of Askep Trauma Okuli
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
1/61
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN
TRAUMA OKULI DEKSTRAERFORANS
KONSEP DASAR MEDIS
A. DEFINISI
Trauma okuli adalah trauma atau cedera yang terjadi pada mata yang dapat
mengakibatkan kerusakan pada bola mata, kelopak mata, saraf mata dan rongga orbita,
kerusakan ini akan memberikan penyulit sehingga mengganggu fungsi mata sebagai
indra penglihat.
Ada 2 jenis trauma okuli, yaitu :
1. Trauma okuli non perforans, yaitu trauma okuli dengan ciri-ciri :a. Tidak menembus dinding orbital (kornea dan sklera masih utuh)
b. Mungkin terjadi robekan konjungtivac. Adanya perlukaan kornea dan sklerad. Kontaminasi intra okuli dengan udara luar tidak ada
2. Trauma okuli perforans, yaitu trauma okuli dengan ciri-ciri :a. Adanya dinding orbita yang tertembus
b. Adanya kontaminasi intra okuli dengan udara luarc. Prolaps bisa muncul, bisa tidak.
B. ETIOLOGI
Keadaan yang paling sering menyebabkan trauma mata adalah kecelakaan di
rumah, kekerasan, ledakan aki atau baterai, cedera akibat olah raga , dan kecelakaan
lalu lintas.
C. TANDA DAN GEJALA
Tanda dan gejala yang sering muncul pada cedera mata meliputi :
1. Nyeri2. Perdarahan Subkonjunctiva3. Laserasi konjunctiva4. Enoftalmia (perpindahan mata yang abnormal ke belakang atau ke bawah akibat
hilangnya isi atau patah tulang orbita)
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
2/61
5. Defek iris6. Berpindahnya pupil yang disebabkan karena kolapsnya COA7. Hifema8. Tekanan Intra Okuli rendah (mata lunak)9. Ekstrusi isi okuler (iris, lensa, vitereus, dan retina)10. Hipopion, yaitu adanya bahan purulen dalam kamera anterior.
D. PENATALAKSANAAN TERAPI
1. Bila dicurigai ada cedera bola mata, manipulasi mata harus dihindari sampai saatpembedahan atau operasi
2. Dipasang balutan ringan dengan balutan bilateral untuk menjaga dan meminimalkangerakan bola mata
3. Pemberian Antibiotik, Antiemetik, dan Antitetanus toksoid sesuai kebutuhan4. Laserasi pada kelopak mata dapat dijahit, di beri salep antibiotik dan dibalut5. Kemungkinan diperlukan Operasi pembedahan.
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
3/61
PENYIMPANGAN KDM TRAUMA OKULI
Trauma Okuli
Non Perforans Perforans
Perdarahan Intra Okuli Kontaminasi intra okuli Diskontinuitas Perdarahan COPRuptur
dengan udara luar ar ngan
Koagilasi darah dalam Ablasio retinaRadang
COA/ Hifema PotensialPerlukaan kornea Iris Pupil
terjadi Penurunan lapangFokusisasi bayangan
Nyerien ng atan
pandangoleh lensa tergangguPenurunan tingkat Gangguan pengaturan Penurunan daya suhu tubuh
ketajaman cahaya yang masuk akomodasi
Gangguan rasa nyaman nyeri Ketakutan dan Ansietas
Isolasi sosial Penglihatan kabur
Kurang perawatan diriGangguan sensori
KurangPengetahuan
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
4/61
II. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajiana. Biodata, aspek yang perlu dikaji jenis pekerjaan, berkaitan dengan
tingkat aktivitas pasien dan status sosial ekonomi pasien. Pendidikan
terakhir dikaji berkaitan dengan tingkat pengetahuan pasien tentangpenyakit dan penatalaksanaannya
b. Keluhan utamac. Riwayat penyakit sekarang, digunakan untuk menentukan prioritas
utama riwayat cedera, bagaimana terjadinya, dan gangguan penglihatan
yang diakibatkan
d. Riwayat kesehatan masa lalu, adakah gangguan mata yang dideritasebelumnya
e. Riwayat kesehatan keluarga, adakah kelainan mata yang diderita olehanggota keluarga yang lain, atau penyakit yang dapat mengakibatkan
gangguan penglihatan
f. Psikososial, klien dapat mengalami gangguan konsep diri yang dapatmempengaruhi harga diri dan mengganggu aspek kehidupan pasien
g. Pola aktivitas sehari-harih. Pengkajian Fisik, meliputi pemeriksaan ketajaman penglihatan, mobilitas
mata, dan inspeksi visual struktur luar mata.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan utama yang dapat muncul pad pasien dengan
trauma
okuli adalah :
a. Nyeri berhubungan dengan cederab. Ketakutan dan ansietas berhubungan dengan gangguan penglihatan dan
kehilangan otonomi
c. Gangguan sensori dan persepsi visual berhubungan dengan cedera,inflamasi, dan infeksi
d. Kurang pengetahuan mengenai perawatan praoperasi dan pasca operasie. Kurang perawatan diri berhubungan dengan kerusakan penglihatanf. Isolasi sosial berhubungan dengan keterbatasan kemampuan untuk
berpartisipasi dalam aktivitas sosial
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
5/61
3. Intervensi Keperawatana. Nyeri berhubungan dengan cedera
Tujuan : Meredakan nyeri
a.) Memberikan balutan pada matauntuk membatasi gerakan mata sehingga
mengurangi nyeri
b.) Mengistirahatkan mata dengan menghindari kegiatan membaca untuk
beberapa waktu setelah pembedahan atau penyakit mata
c.) Hindari penggunaaan cahaya yang terlalu silau d.)
Ajarkan tehnik distraksi dan relaksasi
e.) Kolaborasi pemberian analgesik dan antibiotik untuk mengontrol rasa
nyeri
b. Ketakutan dan Ansietas berhubungan dengan gangguan penglihatan dan otonomiTujuan : Mengurangi ketakutan dan ansietas
a.) Berbagi hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan diagnostik dengan
pasien
b.) Menerangkan mengenai diagnosis dan rencana penanganan pada pasien
c.) Mengikutsertakan pasien dan keluarganya dalam perawatan
c. Gangguan sensori dan persepsi visual berhubungan dengan cedera, inflamasi, daninfeksi
Tujuan : Mengurangi Deprivasi Sensori
a.) Memberikan reorientasi kepada pasien secara berkala terhadap realitas
dan lingkungan
b.) Memberikan penjelasan dan pemahaman kepada pasien
c.) Menganjurkan agar tiap orang yang memasuki kamar
d. Kurang pengetahuan mengenai perawatan praoperasi dan pasca operasiTujuan : Meningkatkan pengetahuan anak mengenai perawatan
a.) Menjelaskan kepada anak mengenai penyakit dan penanganannya
b.) Menjelaskan tujuan tiap tindakan perawatan yang akan dilakukan
kepada klien
e. Kurang perawatan diri berhubungan dengan kerusakan penglihatanTujuan : Meningkatkan aktivitas perawatan diri
a.) Mendorong klien untuk melakukan perawatan diri secara mandiri
b.) Perawat memberikan bantuan jika diperlukan
c.) Menganjurkan keluarga untuk membantu klien
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
6/61
f. Isolasi sosial berhubungan dengan keterbatasan kemampuan untuk berpartisipasidalam aktivitas sosial
Tujuan : Mendorong sosialisasi dan ketrampilan koping
a.) Mendorong anak untuk menerima pengunjung dan bersosialisi
b.) Menganjurkan anak untuk melakukan aktivitas pengalih
c.) Memberikan terapi okupasi untuk menjaga pikiran klien agar tetap
sibuk
d.) Memberikan kesempatan pada anak untuk mengekspresikan
perasaanya.
4. Evaluasi
Hasil yang diharapkan klien dapat: a.) Mengalami peredaan nyeri
b.) Tampak tenang dan tidak cemas
c.) Klien bisa menghadapi keterbatasan dalam persepsi sensori
d.) Kien bisa menerima program penanganan dan menjalankan program anjuran
secara aman dan tepat
e.) Klien mempraktikan aktivitas perawatan diri secara efektif
f.) Klien berpartisipasi dalam aktivitas sosial
g.) Klien mengucapkan pemahaman program terapi, perawatan tindak lanjut, dan
kunjungan ke dokter.
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
7/61
TINJAUAN KASUS
A. DATA DEMOGRAFI KLIEN
1. BIODATA
Nama : Bpk. Sd.
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 45 Tahun
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SD
Alamat : Sengon Wagir, Malang
Tanggal MRS : 15 Mei 2004
Tanggal Pengkajian : 17 Mei 2004
No. Register : 04107xx
2. DIAGNOSA MEDIS
OD Trauma Okuli Perforans dengan komplikasi Ruptur Kornea Sklera
3. KELUHAN UTAMA
Saat MRS : Nyeri pada mata sebelah kanan
Saat Pengkajian : Nyeri pada mata kanan yang disebabkan karena hilangnya reaksi anestesi
pada luka saat tindakan operasi (luka Post-Op) yang muncul + 6 jam
setelah operasi dengan tingkat nyeri ringan, selain itu dirasakan
penglihatan mata kanan masih kabur karena terlihat bayangan seperti
kabut yang berwarna hitam pada dasar penglihatan mata dan kabut warna
putih yang tersebar pada area penglihatan mata kanan.
4. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pada Sabtu siang pkl. 12. 00 (15 Mei 2004), klien sedang mencari bambu untuk membuat
pagar. Ketika memotong bambu, tiba-tiba ada bagian potongan bambu yang mengenai mata
sebelah kanan. Mata kanan klien kemudian berdarah dan tidak dapat digunakan untuk
melihat. Oleh keluarga, Klien dibawa ke dokter terdekat lalu dirujuk ke RSSA. Pada tanggal
16 Mei 2004 dilakukan operasi pada mata kanan Klien pada pkl. 09. 00- 11.00. Setelahdioperasi, klien di bawa ke ruang 20.
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
8/61
5. RIWAYAT KESEHATAN/ PENYAKIT YANG LALU
Klien mengatakan bahwa sebelumnya ia tidak pernah menderita gangguan penglihatan
yang lain.
6. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Anggota keluarga klien yang lain tidak seorangpun yang pernah menderita gangguan
penglihatan dan penyakit keturunan yang lain, misalnya DM, Hipertensi, dan Hepatitis.
7. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI
Pola ADL Sebelum MRS Selama MRS
Makan dan Makan : 3 X/ hari, porsi besar, Makan : 3X/ hari, porsi
Minum nasi, sayur & lauk sedang, nasi, sayur, lauk,&
Minum : air putih (4 gelas) & buah
kopi (3 gelas)/ hari Minum : air putih & kopi (3
gelas)/ hari
Eliminasi BAB : 1 X/ hari BAB : 1 X/ hari
BAK : 4-5 X/ hari BAK : 3-4 X/ hari
Istirahat dan Malam : 7 jam Malam : 8- 10 jam
Tidur Siang : 1 jam Siang : 3-4 jam
Personal Mandi : 2 X/ hari + Gosok gigi Mandi : 2 X/ hari + Gosok gigi
Higiene Keramas : 2 X/ Minggu Keramas : belum pernah
Ganti baju : 2 X/ hari Ganti baju : 1 X/ hari
8. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Kemampuan klien berkomunikasi secara verbal maupun nonverbal lancar menggunakan
bahasa Jawa. Orang yang terdekat dengan klien adalah istrinya. Interaksi dengan anggota
keluarga yang lain, pasien lain, dan lingkungan juga baik.
9. PEMERIKSAAN FISIKa. Keadaaan Umum : Klien dalam keadaan bedrest dengan posisi Semi Fowler, kesadaran
Compos Mentis, Luka necting pada mata kanan dengan panjang + 2 cm, jumlah jahitan +
7 jahitan dan tertutup kasa.
b. Tanda Vital : TD : 115/ 70 mmHg RR : 18 X/ menit TB : 165 cm Suhu
: 36, 5 oC Nadi : 80 X/ menit BB : 55 kg
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
9/61
c. Pemeriksaan Kepala dan Leher
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
10/61
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
11/61
12. TERAPI/ PENGOBATAN/ PENATALAKSANAAN
4. Tanggal 17 Mei Tanggal 19 Mei
Gentamycin inj. P.b
OD Dibekacin ed/ jam
S A 1% 3 x I OD
Asam Mefenamat 3 x I
Prednison 3 x II
Ciprofloxacin 2 x 750 mg
Dibekacin ed/ jam
S A 1% 3 x I OD
Asam Mefenamat 3 x 500 mgtablet Prednison 3 x II
Ciprofloxacin 2 x 750 mg
5. Tanggal 18 Mei 2004
Gentamycin inj. P.b OD
Dibekacin ed/ jam
S A 1% 3 x I OD
Asam Mefenamat 3 x 500 mg tablet
Prednison 3 x II
Ciprofloxacin 2 x 750 mg
13. PEMERIKSAAN FISIKMATA Tanggal 17 Mei
OD OS
- N/ P TIO N/ P
Simetris Supercilia Simetris
Tidak rontok Cilia Tidak rontok
Spasme (+), Oedema (+) Palpebra Spasme (-), Oedema (-)
Perifer & Centaral Vaskular Inj.Conjunctiva P/ CVI (-)
Laserasi (+), Necting (+) Kornea jernih
Hifema + Koagulasi COA jernih
Prolap Iris jernih
Sulit dievaluasi Pupil dilatasi normal
Sulit dievaluasi Lensa jernih
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
12/61
X Gerak Bola Mata X
X X
XX
Tanggal 18 Mei
OD OS
- N/ P TIO N/ P
Simetris Supercilia Simetris
Tidak rontok Cilia Tidak rontok
Spasme (), Oedema () Palpebra Spasme (-), Oedema (-)
Perifer & Centaral Vaskular Inj.Conjunctiva P/ CVI (-)
Laserasi (+), Necting (+) Kornea jernih
Hifema + Koagulasi COA jernih
Prolap Iris jernih
Sulit dievaluasi Pupil dilatasi normal
Sulit dievaluasi Lensa jernih
X Gerak Bola Mata
X
X
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
13/61
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
14/61
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
15/61
Mata klien tampak merah
Terdapat Hifema
Mata tertutup kasa
DS: Resiko tinggi Kerusakan fungsi
Klien mengatakan bahwa terhadap cedera/ sensori penglihatan
penglihatannya kurang jelas/ injuri
kabur
Klien mengatakan pada saat
berjalan harus ditemani istri
(orang terdekat)
DO :
Tampak luka pada daerah mata
kanan
Luka tertutup kasa
Sklera mata merah
DS : Resiko tinggi Dampak dari
Klien mengatakan bahwa mata terhadap infeksi tindakan invasi
kanan telah tertembus oleh pasca bedah
potongan bambu dan
dilakukan tindakan operasi
DO :
Luka post-op pada mata kanan
tertutup kasa
Sklera mata berwarna merah
Inflamasi pada mata kanan
TTV : Nadi : 80 x/ menit
TD : 115/ 70 mmHg
RR : 18 x/ menit
Suhu : 36, 5oC
DS : Gangguan nyaman imobilisasi akibat
Klien mengatakan kepalanya nyeri kepala bedrest post-op
terasa pusing jika (pusing) yang terlalu lama
melakukan aktivitas
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
16/61
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
17/61
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
18/61
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
19/61
III. E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Tn. Sd.
Umur : 45 Tahun
No. Reg. : 04107xx
TANGGAL No. DIAGNOSA TUJUAN INETERVENSI RASIONAL TTD
Dx. KEPERAWATAN KRITERIA STANDART
17 Mei 1. Gangguan rasa nyaman Tujuan : 1. Lakukan pendekatan 1. Menumbuhkan rasa
2004 nyeri ringan berhubungan Setelah dilakukan dan bina hubungan saling percaya
dengan diskontinuitas tindakan keperawatan, saling percaya pada antara perawat-
jaringan terhadap luka rasa nyeri klien berkurang klien klien
tembus dan tindakan dan klien merasa lebih 2. Jelaskan penyebab 2. Informasi adekuat
operasi yang ditandai nyaman nyeri akan membuat
dengan klien yang Kriteria Standart : perasaan klien
mengatakan bahwa ada Klien tidak mengeluh myaman dan
nyeri di sekitar mata kanan nyeri lagi tenang
Mata klien tidak berair 3. Observasi keadaan 3. Luka yang
Klien merasa lebih luka membengkak
nyaman menandakan
adanya kerusakan
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
20/61
atau tekanan pada
mata
4. Observasi lokasi nyeri 4. Lokasi nyeri dapat
menyebar sehingga
diperlukanintervensi yang
sesuai
5. Ajarkan tehnik 5. Mengurangi rasa
distraksi nyeri
6. Observasi perilaku 6. Menentukan
non verbal klien tingkat intensitas
(merintih) nyeri
7. Ikut sertakan keluarga 7. Keluarga adalah
dalam tindakan orang terdekat
keperawatan klien, sehingga
klien bisa
menerimanya
8. Kolaborasi dengan 8. Mengurangi nyeri
tim medis untuk dengan memblok
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
21/61
pemberian analgesik reseptor nyeri yang
menuju SSP
9. Kolaborasi dengan 9. Memberikan rasa
timmedis dalam nyaman
pemberian obat tetesmata
17 Mei 2. Gangguan persepsi sensori Tujuan : 1. Bina hubungan saling 1. Rasa percaya klien
2004 (penglihatan) berhubungan Setelah dilakukan percaya pada perawat
dengan cedera atau tindakan keperawatan, membantu
kerusakan fungsi sensori diharapkan ketajaman kelancaran proses
penglihatan ditandai penglihatan klien keperawatan
dengan adanya klien yang meningkat 2. Orientasikan klien 2. Memberikan
mengatakan bahwa Kriteria Standart : terhadap lingkungan peningkatan rasa
penglihatan pada mata Dalam 3 hari, secara nyaman,
kanannya kurang jelas verbal klien menurunkan
mengungkapkan bahwa kecemasan dan
ketajaman penglihatan disorientasi
mata kanannya semakin 3. Tentukan ketajaman 3. Mengetahui tingkat
membaik penglihatan ketajaman
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
22/61
penglihatan mata
kanan klien setelah
dilakukan tindakan
invasif
4. Perhatikan tentang 4. Gangguanpenglihatan kabur dan penglihatan/ iritasi
iritasi mata akibat dapat berakhir 1-2
penggunaan tetes jam setelah tetesan
mata mata
5. Letakkan barang yang 5. Memungkinkan
klien butuhkan pada untuk melihat atau
jangkauan area mengambil obyek
penglihatan mata kiri dengan mudah
17 Mei 3. Resiko tinggi terhadap Tujuan : 1.Batasi aktivitas 1.Menurunkan stress
2004 cedera atau injuri Setelah dilakukan seperti gerakan kepala pada area operasi
berhubungan dengan tindakan keperawatan, secara tiba-tiba,
kerusakan fungsi sensori klien mengerti dan menggaruk mata,
penglihatan memahami faktor-faktor membungkuk
penyebab terjadinya 2. Pertahankan 2. Untuk melindungi
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
23/61
cedera perlindungan mata mata dari cedera
Kriteria Standart : sesuai indikasi ketika beraktivitas
Klien terhindar dari faktor 3. Observasi hifema 3. Ketidaknyamanan
penyebab terjadinya pada mata sesuai karena prosedur
cedera indikasi pembedahan, nyeriKlien mampu melindungi akut menunjukkan
diri dari cedera perdarahan
4. Observasi 4. Menunjukkan
pembengkakkan luka kerusakan jahitan
atau tekanan mata
5. Memberikan 5. Menghindarkan
lingkungan yang klien dari faktor
aman dan nyaman penyebab cedera
17 Mei 4. Resiko tinggi terhadap Tujuan : 1. Kaji adanya luka post- 1. Memonitor adanya
2004 infeksi berhubungan Setelah dilakukan op nyeri atau inflamasi
dengan tindakan invasif tindakan keperawatan 2. Rawat luka dengan 2. Menjaga sterelitas
pasca bedah pada klien tidak terjadi tehnik aseptik luka
infeksi 3. Monitor TTV 3. Mengetahui adanya
peningkatan suhu
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
24/61
Kriteria Standart : dapat
Luka terawat dengan baik mengindikasikan
Penyembuhan luka tidak terjadinya infeksi
mengalami gangguan 4. Jelaskan tentang 4. Mengetahui
Tidak nampak tanda- penyebab dan tanda penyebab dan tandatanda infeksi infeksi infeksi sehingga
dapat menghindari
faktor terjadinya
infeksi
5. Kolaborasi dengan 5. Mencegah
timmedis untuk penyebaran kuman
pemberian antibiotik
18 Mei 1. Gangguan rasa nyaman Tujuan : 1. Observasi keadaan 1. Luka yang
2004 nyeri ringan berhubungan Setelah dilakukan luka membengkak
dengan diskontinuitas tindakan keperawatan, menandakan
jaringan terhadap luka rasaanyeri klien adanya kerusakan
tembus dan tindakan berkurang dan klien atau tekanan pada
operasi yang ditandai merasa lebih nyaman mata
dengan klien yang 2. Observasi lokasi nyeri 2. Lokasi nyeri dapat
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
25/61
mengatakan bahwa ada Kriteria Standart : menyebar sehingga
nyeri di sekitar mata kanan Klien tidak mengeluh diperlukan
nyeri lagi intervensi yang
sesuai
3. Ajarkan tehnik 3. Mengurangi rasadistraksi nyeri
4. Observasi perilaku 4. Menentukan
non verbal klien tingkat intensitas
(merintih) nyeri
5. Ikut sertakan keluarga 5. Keluarga adalah
dalam tindakan orang terdekat
keperawatan klien, sehingga
klien bisa
menerimanya
18 Mei 2. Gangguan persepsi sensori Tujuan : 1. Tentukan ketajaman 1. Mengetahui tingkat
2004 (penglihatan) berhubungan Setelah dilakukan penglihatan ketajaman
dengan cedera atau tindakan keperawatan, 2. Perhatikan tentang penglihatan mata
kerusakan fungsi sensori diharapkan ketajaman penglihatan kabur dan kanan klien setelah
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
26/61
penglihatan ditandai penglihatan klien iritasi mata akibat dilakukan tindakan
dengan adanya klien yang meningkat penggunaan tetes invasif
mengatakan bahwa Kriteria Standart : mata 2. Gangguan
penglihatan pada mata Dalam 2 hari, secara penglihatan/ iritasi
kanannya kurang jelas verbal klien dapat berakhir 1-2mengungkapkan bahwa jam setelah tetesan
ketajaman penglihatan mata
mata kanannya semakin
membaik
18 Mei 3. Resiko tinggi terhadap Tujuan : 1. Batasi aktivitas 1. Menurunkan stress
2004 cedera atau injuri Setelah dilakukan seperti gerakan kepala pada area operasi
berhubungan dengan tindakan keperawatan, secara tiba-tiba, 2. Untuk melindungi
kerusakan fungsi sensori klien mengerti dan menggaruk mata, mata dari cedera
penglihatan memahami faktor-faktor membungkuk ketika beraktivitas
penyebab terjadinya 2. Pertahankan 3. Ketidaknyamanan
cedera perlindungan mata karena prosedur
Kriteria Standart : sesuai indikasi pembedahan, nyeri
Klien terhindar dari faktor 3. Observasi hifema akut menunjukkan
penyebab terjadinya pada mata sesuai perdarahan
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
27/61
cedera indikasi 4. Menunjukkan
Klien mampu melindungi 4. Observasi kerusakan jahitan
diri dari cedera pembengkakkan luka atau tekanan mata
5. Memberikan 5. Menghindarkan
lingkungan yang klien dari faktoraman dan nyaman penyebab cedera
18 Mei 4. Resiko tinggi terhadap Tujuan : 1. Kaji adanya luka 1. Memonitor adanya
2004 infeksi berhubungan Setelah dilakukan post-op nyeri atau inflamasi
dengan tindakan invasif tindakan keperawatan 2. Rawat luka dengan 2. Menjaga sterelitas
pasca bedah pada klien tidak terjadi tehnik aseptik luka
infeksi 3. Monitor TTV 3. Mengetahui adanya
Kriteria Standart : peningkatan suhu
Luka terawat dengan baik dapat
Penyembuhan luka tidak mengindikasikan
mengalami gangguan terjadinya infeksi
Tidak nampak tanda- 4. Jelaskan tentang 4. Mengetahui
tanda infeksi penyebab dan tanda penyebab dan tanda
infeksi infeksi sehingga
dapat menghindari
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
28/61
faktor terjadinya
infeksi
5. Kolaborasi dengan 5. Mencegah
tim medis untuk penyebaran kuman
pemberian antibiotik19 Mei 5. Gangguan rasa nyaman Tujuan : 1. Memonitor TTV 1. Perubahan pada TD
2004 nyeri kepala (pusing) Setelah dilakukan (hipotensi) terjadi
berhubungan dengan perawatan, diharapkan sebagai akibat dari
imobilisasi bed rest post-op Tekanan Darah klien kehilangan alur dari
ditandai dengan respon berangsur normal saraf simpatik
yang menyatakan bahwa ia Kriteria Standart : untuk
merasa pusing dan adanya Klien mampu mempertahankan
penurunan tekanan darah mempertahankan TTV tonus vaskuler
dalam keadaan stabil perifer (disfungsi
Klien mampu melakukan saraf otonom)
aktivitasnya kembali 2. Observasi adanya 2. Reflek pada TD
Hipotensi postural selama perubahan
posisi dapat
mengganggu dan
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
29/61
menyebabkan
terjadinya hipotensi
postural
3. Berikan latihan ROM 3. Memberikan
ketika sedang kenyamanan padamelakukan posisi klien saat merubah
posisinya
4. Berikan kesempatan 4. Menurunkan
pada klien untuk stimulus berlebihan
beristirahat dan yang dapat
melakukan aktivitas meningkatkan
ringan lain ketidaknyamanan
5. Kolaborasi dengan 5. Cek Hb bermanfaat
tim medis untuk dalam menentukan
pemeriksaan apakah terjadi
laboratorium seperti anemia pada klien
cek Hb sehubungan dengan
penurunan TDnya
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
30/61
19 Mei 1. Gangguan rasa nyaman Tujuan : 1. Observasi keadaan 1. Luka yang
2004 nyeri ringan berhubungan Setelah dilakukan luka membengkak
dengan diskontinuitas tindakan keperawatan, menandakan
jaringan terhadap luka rasaanyeri klien adanya kerusakan
tembus dan tindakan berkurang dan klien atau tekanan padaoperasi yang ditandai merasa lebih nyaman mata
dengan klien yang Kriteria Standart : 2. Observasi lokasi nyeri 2. Lokasi nyeri dapat
mengatakan bahwa ada Klien tidak mengeluh menyebar sehingga
nyeri di sekitar mata kanan nyeri lagi diperlukan
intervensi yang
sesuai
3. Ajarkan tehnik 3. Mengurangi rasa
distraksi nyeri
4. Observasi perilaku 4. Menentukan
non verbal klien tingkat intensitas
(merintih) nyeri
5. Ikut sertakan keluarga 5. Keluarga adalah
dalam tindakan orang terdekat
keperawatan klien, sehingga
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
31/61
klien bisa
menerimanya
19 Mei 2. Gangguan persepsi sensori Tujuan : 1. Tentukan ketajaman 1. Mengetahui tingkat
2004 (penglihatan) berhubungan Setelah dilakukan penglihatan ketajaman
dengan cedera atau tindakan keperawatan, penglihatan mata
kerusakan fungsi sensori diharapkan ketajaman kanan klien setelah
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
32/61
penglihatan ditandai penglihatan klien dilakukan tindakan
dengan adanya klien yang meningkat invasif
mengatakan bahwa Kriteria Standart : 2. Perhatikan tentang 2. Gangguan
penglihatan pada mata Dalam 3 hari, secara penglihatan kabur dan penglihatan/ iritasi
kanannya kurang jelas verbal klien iritasi mata akibat dapat berakhir 1-2mengungkapkan bahwa penggunaan tetes jam setelah tetesan
ketajaman penglihatan mata mata
mata kanannya semakin
membaik
19 Mei 3. Resiko tinggi terhadap Tujuan : 1. Batasi aktivitas 1. Menurunkan
2004 cedera atau injuri Setelah dilakukan seperti gerakan kepala stress pada area
berhubungan dengan tindakan keperawatan, secara tiba-tiba, operasi
kerusakan fungsi sensori klien mengerti dan menggaruk mata,
penglihatan memahami faktor-faktor membungkuk
penyebab terjadinya 2. Pertahankan 2. Untuk melindungi
cedera perlindungan mata mata dari cedera
Kriteria Standart : sesuai indikasi ketika beraktivitas
Klien terhindar dari faktor 3. Observasi hifema 3. Ketidaknyamanan
penyebab terjadinya pada mata sesuai karena prosedur
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
33/61
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
34/61
Tidak nampak tanda- mengindikasikan
tanda infeksi terjadinya infeksi
4. Jelaskan tentang 4. Mengetahui
penyebab dan tanda penyebab dan
infeksi tanda infeksisehingga dapat
menghindari
faktor terjadinya
infeksi
5. Kolaborasi dengan 5. Mencegah
tim medis untuk penyebaran
pemberian antibiotik kuman
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
35/61
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
36/61
III. F. CATATAN KEPERAWATAN
Nama : Tn. Sd.
Umur : 45 Tahun
No. Reg. : 04107xx
No. TANGG No. Dx. IMPLEMENTASI TTDAL
KEPERA
WATAN
1. 17 Mei 1 1. Menjelaskan penyebab nyeri pada klien dan keluarga2004
2. Mengobservasi keadaan luka
3. mengobservasi lokasi nyeri
4. Mengajarkan tehnik distraksi kepada klien dan keluarga
5. Mengobservasi mimik wajah klien (merintih)
6. Kolaborasi dengan tim medis untuk memberikan analgesik
7. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian obat tetes mata
2. 17 Mei 2 1. Kaji ulang lapang pandang dan persepsi sensori klien
2004 2. Memodifikasi letak benda pada daerah lapang pandang mata kiri klien
3. Kaji ulang keadaaan luka meliputi warna, perasaan atau persepsi nyeri, dan TTV yang
menunjukkan reaksi radang
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
37/61
3. 17 Mei 3 1. Memonitor TTV
20042. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang tanda-tanda infeksi
3. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian antibiotik
4. Mengkaji kondisi luka post-op klien pada mata kanan
4. 17 Mei 4 1. Menganjurkan pada klien untuk membatasi atau menghindari aktivitas seperti gerakan2004kepala yang tiba-tiba, menggaruk mata kanan, dan membungkuk
2. Mempertahankan keadaan kasa fiksasi mata kanan sesuai fungsi pelindung mata
3. Memberikan lingkungan yang aman nyaman
4. Mengobservasi keadaan Hifema
5. Mengobservasi pembengkakkan luka
5. 18 Mei 1. 1. Mengobservasi keadaan luka2004
2. Mengobservasi lokasi nyeri
3. Mengobservasi mimik wajah klien (merintih)
4. Kolaborasi dengan tim medis untuk memberikan analgesik
5. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian obat tetes mata
6. 18 Mei 2. 1. Kaji ulang lapang pandang dan persepsi sensori klien2004
2. Memodifikasi letak benda pada daerah lapang pandang mata kiri klien
3. Kaji ulang keadaaan luka meliputi warna, perasaan atau persepsi nyeri, dan TTV yang
menunjukkan reaksi radang
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
38/61
7. 18 Mei 3 1. Memonitor TTV
20042. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian antibiotik
3. Mengkaji kondisi luka post-op klien pada mata kanan
8. 18 Mei 4 1. Menganjurkan pada klien untuk membatasi atau menghindari aktivitas seperti gerakan kepala2004
yang tiba-tiba, menggaruk mata kanan, dan membungkuk2. Mempertahankan keadaan kasa fiksasi mata kanan sesuai fungsi pelindung mata
3. Memberikan lingkungan yang aman nyaman
4. Mengobservasi keadaan Hifema
5. Mengobservasi pembengkakkan luka
9. 19 Mei 5 1. Memonitor TTV2004
2. Menjelaskan pada klien tentang penyebab pusing
3. Menanyakan pada klien apakah rasa pusing masih ada atau bertambah berat
4. Menganjurkan pada klien untuk tidak melakukan aktivitas yang berat secara tiba-tiba setelah
beristirahat dalam posisi statis dalam jangka waktu yang lama
5. Menganjurkan pada klien untuk mengubah posisi tubuh tiap 15 menit sekali
6. Melatih ROM pasif maupun aktif
7. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemeriksaan Lab seperti cek Hb
10. 19 Mei 1 1. Mengobservasi keadaan luka2004
2. Mengobservasi lokasi nyeri
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
39/61
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
40/61
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
41/61
(17-5-04, Pkl. seperti pada
24.00) dan keadaan sore tadi
sekarang sudah
berkurang
Klien mengatakankotoran dan air
mata yang keluar
sudah berkurang
O: O: O : O : O : O :
Mata kanan klien Mata kanan klien Mata klien tampak Mata klien tampak Sklera tampak Sklera tampak
tampak kemerahan tampak kemerahan kemerahan kemerahan kemerahan
Bengkak di sekitar kemerahan Oedema di sekitar Oedema di sekitar Oedema mata Oedema mata
mata kanan Bengkak di sekitar mata kanan mata kanan kanan berkurang kanan berkurang
Terdapat cairan dan mata kanan Cairan dan kotoran Cairan dan kotoran Luka post-op mata Luka post-op mata
kotoran yang keluar Terdapat cairan dan pada mata kanan pada mata kanan kanan tertutup kanan tertutup
dari mata kanan kotoran yang tampak tampak berkurang kasa kasa
Terdapat luka post-op keluar dari mata berkurang Luka post-op mata Mata kanan bersih Mata kanan bersih
pada mata kanan kanan Luka post-op mata kanan tertutup dari kotoran dan dari kotoran dan
dan tertutup kasa Terdapat luka post- kanan tertutup kasa cairan yang cairan yang
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
42/61
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
43/61
b.Gangguan persepsi sensori (penglihatan) berhubungan dengan cedera atau kerusakan fungsi sensori penglihatan ditandai denganadanya respon verbal klien yang mengatakan bahwa penglihatan pada mata kanannya kurang jelas
17 Mei 2004 17 Mei 2004 18 Mei 2004 18 Mei 2004 19 Mei 2004 19 Mei 2004
(Pkl. 18. 00) (Pkl. 19. 00) (Pkl. 16. 00) (Pkl. 19.00) (Pkl. 18.30) (Pkl. 19. 00)
S : S : S : S : S : S :
Klien mengatakan Klien mengatakan Klien mengatakan Klien mengatakan Klien mengatakan Klien mengatakan
bahwa matanya kabur bahwa matanya penglihatannya penglihatannya matanya masih matanya masih
jika digunakan untuk masih kabur jika masih kabur, tetapi masih kabur, tetapi kabur, tetapi kabur, tetapi
melihat digunakan untuk sudah berkurang sudah berkurang lebih baik dari lebih baik dari
melihat kemarin kemarin
Klien mengatakan Masih terdapat
terdapat visualisasi awan
visualisasi awan dan kabut hitam
dan kabut hitam
pada bagian
bawah area
pandang mata
kanan
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
44/61
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
45/61
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
46/61
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
47/61
TD : 115/ 70 mmHg TD : 115/ 70 mmHg TD : 120/ 70 TD : 120/ 70 mmHg TD : 120/ 70 TD : 120/ 70
Suhu : 36, 5oC Suhu : 36, 5
oC mmHg Suhu : 37
oC mmHg mmHg
Suhu : 37oC Suhu : 37
oC Suhu : 37
oC
A : A : A : A : A : A :Masalah belum Masalah belum Masalah belum Masalah belum Masalah belum Masalah belum
menjadi aktual menjadi aktual menjadi aktual menjadi aktual menjadi aktual menjadi aktual
P : P : P : P : P : P :
Lanjutkan intervensi Lanjutkan intervensi Lanjutkan Lanjutkan intervensi Lanjutkan Lanjutkan
intervensi intervensi intervensi
e. Gangguan rasa nyaman nyeri kepala (pusing) berhubungan dengan imobilisasi bed rest post-op ditandai dengan respon verbal klien
yang menyatakan bahwa ia merasa pusing dan adanya penurunan tekanan darah
19 Mei 2004 (Pkl. 18.30) 19 Mei 2004 (Pkl. 19. 00)
S : Klien mengatakan kepalanya terasa pusing jika melakukan S : Klien tetap mengatakan kepalanya terasa pusing jika melakukan
aktivitas aktivitas
Klien merasa pusing sejak pagi hari, tetapi saat ini sudah lebih Klien merasa pusing sudah lebih berkurang
berkurang Klien mengatakan mandi hanya diseka
Klien mengatakan tidak berani ke kamar mandi sendirian,
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
48/61
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
49/61
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
50/61
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
51/61
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
52/61
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
53/61
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
54/61
BAB V
PENUTUP
1. V. A. KESIMPULANSetelah dilakukan studi kasus pada klien Tn. Sd. dengan trauma okuli
di ruang 20 RSSA Malang, mulai tanggal 17 sampai dengan tanggal 19 Mei
2004 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Trauma okuli dibagi menjadi dua yaitu traumaokuli perforans dannonperforans
2.
Pengkajian fisik pada klien dengan trauma okuli lebih difokuskan padaorgan yang mengalami cedera
3. Diagnosa keperawatan yang muncul ditentukan dari kondisi klien saatpengkajian
4. Pada rencana tindakan tidak semua intervensi dapat diimplementasikankarena disesuaikan dengan situasi dan fasilitas ruangan
5. Evaluasi secara umum terhadap klien dilakukan setelah tindakankeperawatan.
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
55/61
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
56/61
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
57/61
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
58/61
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN TRAUMA OKULI
DEKSTRA PERFORANS DI RUANG 20 RUMAH SAKIT UMUM
SYAIFUL ANWAR MALANG , untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Medikal Bedah III.
Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis tidak dapat lepas dari bantuan
berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ibu Hj. Isnaeni DTN, SKM, M.Kes, selaku Direktur Poltekkes Malang.2. Ibu Tavip Dwi Wahyuni Skp. Ns., selaku koordinator Mata Kuliah
Keperawatan Medikal Bedah III
3. Ibu Luluk Kusmiati, AmK, selaku Dosen Pengajar Mata KuliahKeperawatan Medikal Bedah III
4. Bpk. Tri Johan, SKp. MKep., selaku Dosen Pembimbing KelompokVII A
5. Kepala Perawat Ruang 20 Rumah Sakit Syaiful Anwar Malang6. Perawat jaga sore Ruang 20 Rumah Sakit Syaiful Anwar Malang7. Dan semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya
makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan sebagai bahan
ukuran dan pertimbangan untuk pembuatan makalah yang selanjutnya.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat dapat memberikan
manfaat bagi semua yang membacanya.
Malang, 31 Mei 2004
Penulis
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
59/61
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 1997.Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 (Alih Bahasa).
Jakarta: EGC.
Doengoes, Marilynn E.,Dkk. 1993.Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3 (Alih
Bahasa). Jakarta : EGC.
Ilyas DSM, Prof. dr. H. Sidharta. 2000.ILMU PENYAKIT MATA. Jakarta: FKUI.
Vaughan G., Daniel, Taylor Asbury, Paul RiordanEva. 1996. OFTALMOLOGIUMUM Edisi 14 (Alih Bahasa). Jakarta: Widya Medika.
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
60/61
DAFTAR ISI
Cover Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan ..................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................. 1
B. Batasan Masalah ............................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................ 2
Bab II Tinjauan Teori .................................................................. 3
A. Definisi ........................................................................... 3
B. Etiologi ........................................................................... 3
C. Tanda dan Gejala ............................................................ 3
D. Penatalaksanaan dan Terapi ........................................... 4
E. Patofisiologi .................................................................... 5
F. Rencana Asuhan Keperawatan ........................................ 6
Bab III Tinjauan Kasus . ............................................................... 10
A. Data Demografi Klien .................................................... 10
B. Analisa Data ................................................................... 17
C. Diagnosa Keperawatan ................................................... 19
D. Daftar Masalah ............................................................... 20
E. Rencana Asuhan Keperawatan ....................................... 22
F. Catatan Keperawatan ...................................................... 38
G. Evaluasi .......................................................................... 42
Bab IV Pembahasan ..................................................................... 53
Bab V Penutup ............................................................................ 56
A. Kesimpulan ...............................................................................56
B. Saran ..........................................................................................56
-
8/12/2019 Askep Trauma Okuli
61/61