Askep Trauma Listrik

download Askep Trauma Listrik

of 35

Transcript of Askep Trauma Listrik

  • 8/19/2019 Askep Trauma Listrik

    1/35

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Konsep Dasar

    1. Pengertian

    Cedera akibat listrik adalah kerusakan yang terjadi jika arus

    listrik mengalir ke dalam tubuh manusia dan membakar jaringan

    ataupun menyebebkan terganggunya fungsi suatu organ dalam.

    Tubuh manusia adalah penghantar listrik yang baik. Kontak 

    langsung dengan arus listrik dapat berakibat fatal. Arus listrik yang

    mengalir ke dalam tubuh manusia akan menghasilkan panas yang dapat

    membakar dan menghancurkan jaringan tubuh. Meskipun luka bakar 

    tampak ringan, tetapi mungkin saja telah terjadi kerusakan organ dalam

    yang serius, terutama pada jantung, otot atau otak.

    i !ndonesia luka bakar merupakan masalah yang berat karena

     pera"atan dan rehabilitasinya sukar, perlu ketekunan, tenaga terlatih

    dan terampil serta biaya yang mahal. #uka bakar juga memerlukan

     penanganan yang serius secara tim yang meliputi dokter, pera"at,

    fisioterapis, ahli gi$i, psikiater, dan pekerja sosial.

    Menurut %illings and &tokes '1((() dalam bukunya  Medical 

    Surgical Nursing , menyatakan bah"a * + Burns are injuries caused by

    thermal (liquid or flame), chemical, or electrical agents. Menurut

    terjemahan penulis berdasarkan kutipan diatas yaitu* #uka bakar adalah

  • 8/19/2019 Askep Trauma Listrik

    2/35

    luka pada jaringan yang disebabkan oleh panas, 'cairan atau api), kimia,

    atau radiasi energi listrik dan pergesekan.

    Pengertian luka bakar sendiri adalah luka yang disebabkan oleh

    kontak dengan suhu tinggi seperti api, air panas, listrik, bahan kimia dan

    radiasi- juga oleh sebab kontak dengan suhu rendah (frost-bite). #uka

     bakar ini dapat mengakibatkan kematian, atau akibat lain yang berkaitan

    dengan problem fungsi maupun estetik ' Kapita &elekta Kedokteran,

    /// ).

    . Anatomi 0isiologi

    Anatomi kulit yang utama adalah tersusun dari tiga lapisan-

    yaitu epidermis, dermis dan jaringan subkutan ' %runner &uddarth,

    // ).

    a. #apisan 2pidermis

    Tersusun dari keratinosit, yang tersusun atas beberapa lapisan,

    yaitu *

    1). #apisan Corneum atau lapisan tanduk

    Terdiri dari atas sel3sel tipis melekat satu dengan yang lain.

    Merupakan barrier tubuh paling luar dan memiliki

    kemampuan mengusir organisme patogen dan mencegah

    kehilangan cairan.

    ). #apisan #ucidum

    Terdiri dari 34 lapisan sel gepeng tanpa inti.

      5

  • 8/19/2019 Askep Trauma Listrik

    3/35

    4). #apisan 6ranulosum

    Terdiri dari 34 lapisan sel gepeng dengan sitoplasma

     berbatas kasar dan inti terdapat diantaranya, butir3butir kasar 

    ini terdiri dari keratohyalin.

    7). #apisan &pinosum

    Terdiri atas beberapa lapisan sel yang berbentuk poligonal

    yang besarnya berbeda3beda karena adanya amitosis.

    8). &tratum %asale

    Terdiri dari atas sel3sel berbentuk kubis 'kolumnar) yang

    tersusun 9ertikal pada perbatasan dermo3epidermal berbaris

    seperti pagar 'palisade).

     b. #apisan ermis

    #apisan dermis dibagi menjadi dua bagian yaitu *

    1). #apisan papilaris tersusun dari sel fibroblast yang

    menghasilkan bentuk kolagen merupakan komponen utama

     jaringan ikat.

    ). #apisan retikularis terdiri atas serabut3serabut penunjang

    seperti serabut kolagen dan berkas serabut elastik.

    ermis juga tersusun oleh pembuluh darah serta limfe, serabut

    saraf, kelenjar keringat serta sebasea dan akar rambut.

    c. :aringan &ubkutan

    :aringan subkutan berupa jaringan adiposa yang memberikan

     bantalan antara lapisan kulit dan struktur internal. 0ungsi utama

      (

  • 8/19/2019 Askep Trauma Listrik

    4/35

    kulit adalah proteksi, absorsi, eksresi, persepsi, pengaturan suhu

    tubuh, pembentukan pigmen, pembentukan 9itamin , dan

    keratinisasi. Fungsi proteksi, kulit melindungi tubuh dari segala

     pengaruh luar, misalnya terhadap bahan3bahan kimia, mekanis,

     bakteriologis dan lingkungan sekitarnya. Fungsi absorbsi,

     penyerapan dapat berlangsung melalui cerah antar sel, menembus

    sel3sel epidermis atau melalui muara saluran kelenjar. Fungsi

    eksresi, kelenjar3kelenjar kulit mengeluarkan $at3$at yang tidak 

     berguna lagi atau sisa metabolisme dalam tubuh berupa ;aCl,

    urea, asam urat. Kulit mengandung ujung3ujung saraf sensorik di

    dermis dan subkutis.

  • 8/19/2019 Askep Trauma Listrik

    5/35

    4. 2tiologi

    #uka bakar disebabkan oleh kontak langsung antara anggota

    tubuh dengan faktor penyebab luka bakar seperti api, listrik, bahan

    kimia ataupun radiasi ' 2ffendi. C, 1((( ).

    Cedera listrik dapat terjadi akibat tersambar petir atau

    menyentuh kabel maupun sesuatu yang menghantarkan listrik dari

    kabel yang terpasang. Cedera bisa berupa luka bakar ringan sampai

    kematian, tergantung kepada *

    a. :enis dan kekuatan arus listrik 

    &ecara umum, arus searah 'C) tidak terlalu berbahaya jika

    dibandingkan dengan arus bolak balik 'AC). 2fek AC pada tubuh

    manusia sangat tergantung kepada kecepatan berubahnya arus

    'frekuensi), yang diukur dalam satuan siklus=detik 'hert$). Arus

    frekuensi rendah '8/3>/ hert$) lebih berbahaya dari arus frekuensi

    tinggi dan 438 kali lebih berbahaya dari C pada tegangan '9oltase)

    dan kekuatan 'ampere) yang sama.

    C cenderung menyebabkan kontraksi otot yang kuat,

    seringkali mendorong jauh=melempar korbannya dari sumber arus.

    AC sebesar >/ hert$ menyebabkan otot terpaku pada posisinya

    sehingga korban tidak dapat melepaskan genggamannya pada

    sumber listrik. Akibatnya korban terkena sengatan listrik lebih lama

    sehingga terjadi luka bakar yang berat.

    %iasanya semakin tinggi tegangan dan kekuatannya, maka

    semakin besar kerusakan yang ditimbulkan oleh kedua jenis arus

    listrik tersebut. Kekuatan arus listrik diukur dalam ampere.

      11

  • 8/19/2019 Askep Trauma Listrik

    6/35

    1miliampere 'mA) sama dengan 1=1,/// ampere. Pada arus

    serendah >/31// mA dengan tekanan rendah '11/3/ 9olt), AC >/

    hert$ yang mengalir melalui dada dalam "aktu sepersekian detik 

     bisa menyebabkan irama jantung yang tidak beraturan, yang bisa

     berakibat fatal.

    2fek yang sama ditimbulkan oleh C sebesar 4//38// mA.

    :ika arus langsung mengalir ke jantung, misalnya melalui sebuah

     pacemaker, maka bisa terjadi gangguan irama jantung meskipun

    arus listriknya jauh lebih rendah 'kurang dari 1 mA).

     b. Ketahanan tubuh terhadap arus listrik 

    ?esistensi adalah kemampuan tubuh untuk menghentikn atau

    memperlambat aliran arus listrik. Kebanyakan resistensi tubuh

    terpusat pada kulit dan secara langsung tergantung kepada keadaan

    kulit. ?esistensi kulit dan sehat rata3rata adalah 7/ kali lebih besar 

    dari resistensi kulit yang tipis dan lembab.

    ?esistensi kulit yang tertusuk atau tergores atau resistensi

    selaput lendir yang lembab 'misalnya mulut, rektum, atau 9agina),

    hanya separuh dari resistensi kulit utuh yang lembab. ?esistensi

    dari kulit telapak tangan atau telapak kaki yang tebal adalah 1//

    kali lebih besar dari kulit yang tipis.Arus listrik banyak yang mele"ati kulit, karena itu energinya

     banyak yang dilepaskan di permukaan. :ika resistensi kulit tinggi,

    maka permukaan luka bakar yang luas dapat terjadi pada titik 

    masuk dan keluarnya arus, disertai dengan hangusnya jaringan

    diantara titik masuk dan titik keluarnya arus listrik. Tergantung

      1

  • 8/19/2019 Askep Trauma Listrik

    7/35

    kepada resistensinya, jaringan dalam juga bisa mengalami luka

     bakar.c. :alur arus listrik ketika masuk ke dalam aliran tubuh

    Arus lstrik paling sering masuk melalui tangan, kemudian

    kepala, dan paling sering keluar dari kaki. Arus listrik yang

    mengalir dari lengan ke lengan ke tingkai bisa mele"ati jantung,

    karena itu lebih berbahaya daripada arus listrik yang mengalir dari

    tungkai ke tanah.

    Arus yang mele"ati kepala bisa menyebabkan kejang,

     perdarahan otak, kelumpuhan pernapasan, perubahan psikis

    'misalnya gangguan ingatan jangka pendek, perubahan

    kepribadian, mudah tersinggung dan gangguan tidur), irama

     jantung yang tidak beraturan, kerusakan pada mata dapat

    menyebabkan karatak.

    d. #amanya terkena arus listrik 

    &emakin lama terkena listrik maka semakin banyak jumlah

     jaringan yang mengalami kerusakan. &eorang yang terkena arus

    listrik bisa mengalami luka bakar yang berat. Tetapi, jika seseorang

    tersambar petir, jarang mengalami luka bakar yang berat 'luar 

    maupun dalam) karena kejadiannya berlangsung sangat cepat

    sehingga arus listrik cenderung mele"ati tubuh tanpa menyebabkan

    kerusakan jaringan dalam yang luas.

    Meskipun demikian, sambaran petir bisa menimbulkan

    konslet pada jantung dan paru3parudan melumpuhkan serta bisa

    menyebabkan kerusakan pada syaraf atau otak.

    7. Patofisiologi luka bakar 

      14

  • 8/19/2019 Askep Trauma Listrik

    8/35

     Transport

    Oxygen

     Terganggu

    Cardiac

    Output

    Volume

    Plasma  Thermal

    Injury

    Permiabel

    Kapiler meningkat

    Hemokonsentrasi

    &

    Viscosity arah

    !liran arah

    "ambat

    #dema

    Kerusakan $aringan Kulit

    %erangsang ara' (yeri ikulit

    (yeri

    )ersihan $alan (a'as Tidak #'ekti' 

    Kulit Terbuka

    Hubungan "angsung engan unia "uar

    *esiko Tinggi In'eksi

    #+aporasi %eningkat*esiko Tinggi Kurang Volume Cairan

    Perubahan Per'usi $aringan

    #dema %ukosa Trakhea )ronkhial

    Cedera termis menyebabkan gangguan keseimbangan cairan

    dan elektrolit sampai syok, yang dapat menimbulkan asidosis, nekrosis

    tubular akut dan disfungsi serebral. Kondisi ini dapat dijumpai pada

    fase a"al=akut=syok yang biasanya berlangsung sampai @ jam pertama.

    Kehilangan kulit sebagai sa"ar tubuh membuat luka mudah terinfeksi

    selain itu kehilangan kulit yang luas menyebabkan penguapan cairan

    tubuh yang berlebihan disertai dengan pengeluaran protein dan energi

    sehingga terjadi gangguan metabolisme.

    :aringan nekrosis yang ada melepas toksin 'burn toxin, suatu

    lipid protein kompleks) yang dapat menimbulkan &!?& bahkan sepsis

    yang menyebabkan disfungsi dan kegagalan fungsi organ seperti paru

    dan hepar yang berakhir dengan kematian. ?eaksi inflamasi yang

     berkepanjangan menyebabkan kerapuhan jaringan dan struktur 

    fungsional. Kondisi ini menyebabkan parut yang tidak beraturan,

    kontraktur dan deformitas sendi. ' Kapita &elekta Kedokteran, /// ).

    Patofisiologi berdasarkan bagan *

     

    17

  • 8/19/2019 Askep Trauma Listrik

    9/35

    8. 6ambaran klinis

    6ambaran klinis luka bakar' %runner &uddarth, // ).

    a. erajat satu ' superfisial )

    Penyebab tersengat matahari dan terkena api dengan

    intensitas yang rendah. Melibatkan hanya epidermis, gejala yang

    dirasakan kesemutan, hiperestesia ' supersensitiitas) dan nyeri

    mereda bila didinginkan. #uka tampak merah muda terang sampai

    merah dengan edema minimal dan putih ketika ditekan.

      18

  • 8/19/2019 Askep Trauma Listrik

    10/35

    Kesembuhan lengkap dalam "aktu satu minggu disertai

     pengelupasan kulit.

     b. erajat dua ' partial thic!ness)

    Penyebab tersiram air mendidih dan terbakar oleh nyala

    api. Melibatkan epidermis dan bagian dermis, gejala nyeri,

    hiperestesia dan sensitif terhadap udara dingin. Keadaan melepuh,

    dasar luka berbintik bintik merah, epidermis retak, permukaan

     basah dan edema. Kesembuhan dalam "aktu hingga 4 minggu

    disertai pembentukan jaringan parut dan bila ada infeksi dapat

     berubah menjadi derajat tiga.

    c. erajat tiga ' full thic!ness)

    Penyebab terbakar nyala api, terkena cairan mendidih

    dalam "aktu lama dan tersengat arus listrik. Melibatkan semua

    lapisan kulit, gejala tidak terasa nyeri, syok, 'hematuria ada dalam

    urin) dan kemungkinana hemolisis 'destruksi sel darah merah),

    kemungkinan terdapat luka masuk atau keluar 'pada luka bakar 

    listrik). Kesembuhan dengan pembentukan eskar, diperlukan

     pencangkokan, pembentukan parut dan hilangnya kontour serta

    fungsi kulit. Pada fase yang lebih berat dapat terjadi amputasi pada

    daerah jari atau ekstremitas. 

    6ambaran klinis tergantung kepada interaksi yang rumit dari

    semua sifat arus listrik. &uatu kejutan dari sebuah arus listrik bisa

    mengejutkan korbannya hingga dia terjatuh atau menyebabkan

    terjadinya kontraksi otot yang kuat. Kedua hal tersebut bisa

      1>

  • 8/19/2019 Askep Trauma Listrik

    11/35

    mengakibatkan terjadinya kontraksi otot yang kuat. Kedua hal tersebut

     bisa mengakibatkan dislokasi, patah tulang dan cedera tumpul.

    Kesadaran bisa menurun, pernapasan dan denyut jantung bisa

    lumpuh. Arus listrik bertegangan tinggi bisa membunuh jaringan

    diantara titik masuk dan titik keluarnya, sehingga terjadi luka bakar 

     pada daerah otot yang luas. Akibatnya, sejumlah besar cairan dan garam

    'elektrolit) akan hilang dan kadang menyebabkan tekanan darah yang

    sangat rendah. &erat3serat otot yang rusak akan melepaskan mioglobin,

    yang bisa melukai ginjal dan menyebabkan terjadinya gagal ginjal.

    alam keadaan basah, kita dapat mengalami kontak dengan arus

    listrik. Pada keadaan tersebut, resistensi kulit mngkin sedemikian

    rendah sehingga tidak terjadi luka bakar tetapi terjadi henti jantung

    'cardiac arrest) dan jika tidak segera mendapat pertolongan, korban

    akan meninggal.

    Petir jarang menyebabkan luka bakar di titik masuk dan titik 

    keluarnya, serta jarang menyebabkan kerusakan otot ataupun pelepasan

    mioglobin ke dalam air kemih. Pada a"alnya bisa terjadi penurunan

    kesadaran yang kadang diikuti dengan koma atau kebingungan yang

    sifatnya sementara, yang biasanya akan menghilang dalam beberapa

     jam atau beberapa hari. Penyebab utama dari kematian akibat petir 

    adalah kelumpuhan jantung dan paru3paru 'henti jantung dan paru3

     paru).

    >. #uas luka bakar 

    Perhitungan luas luka bakar berdasarkan rule of nine

    ' Kepera"atan Klinis, //4 ).

    a. Kepala dan leher * (B

      1@

  • 8/19/2019 Askep Trauma Listrik

    12/35

     b. 2kstremitas atas ' (B) * 15B 'kiri dan kanan)

    c. ada, perut, punggung dan bokong

    '7 (B) * 4>B

    d. Paha dan betis kaki'7 (B) * 4>B 'kiri dan kanan)

    e. 6enetalia=perineum * 1B

      Total keseluruhan * 1//B

    ?umus tersebut tidak digunakan pada anak dan bayi karena luas

    relatif permukaan kepala jauh lebih besar dan relatif permukaan kaki

    lebih kecil digunakan rumus 1/ untuk bayi dan rumus 1/ 18 / dari

    lund dan bro"der untuk anak. asar presentasi yang digunakan dalam

    rumus rumus tersebut diatas adalah luas telapak tangan dianggap 1B.

    ' Kapita &elekta Kedokteran, /// )

    @. %erat ringannya luka bakar 

  • 8/19/2019 Askep Trauma Listrik

    13/35

    a. Penderita syok atau terancam syok bila luas luka bakar D 1/B

     pada anak atau D 18B pada orang de"asa.

     b. Terancam edema laring akibat terhirupnya asap, udara hangat.

    c. #etak luka memungkinkan penderita terancam cacat berat, seperti

     pada "ajah, mata, tangan, kaki dan perineum.

    (. Pemeriksaan diagnostik.

    %eberapa pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan pada klien

    luka bakar ' %runner &uddarth, // ).

    a. #2* mengkaji hemokonsentrasi.

     b. 2lektrolit serum mendeteksi ketidakseimbangan cairan dan

     biokimia. !ni terutama penting untuk memeriksa kalium terdapat

     peningkatan dalam 7 jam pertama karena peningkatan kalium

    dapat menyebabkan henti jantung.

    c. 6as3gas darah arteri '6A) dan sinar E dada mengkaji fungsi

     pulmonal, khususnya pada cedera inhalasi asap.

    d. %

  • 8/19/2019 Askep Trauma Listrik

    14/35

    1/. Penatalaksanaan

    Prinsip penanganan luka bakar adalah dengan menutup lesi

    sesegera mungkin, pencegahan infeksi dan mengurangi rasa sakit.

    Pencegahan trauma pada kulit yang 9ital dan elemen didalamnya dan

     pembatasan pembentukan jaringan parut ' Kapita &elekta Kedokteran,

    ///).

    Pada saat kejadian, hal yang pertama harus dilakukan adalah

    menjauhkan korban dari sumber trauma. Padamkan api dan siram kulit

    yang panas dengan air. Pada trauma dengan bahan kimia, siram kulit

    dengan air yang mengalir. Proses koagulasi protein pada sel di jaringan

    yang terpajan suhu yang tinggi berlangsung terus menerus "alau api

    telah dipadamkan, sehingga destruksi tetap meluas. Proses tersebut

    dapat dihentikan dengan mendinginkan daerah yang terbakar dan

    mempertahankan suhu dingin pada jam pertama setelah kejadian. Fleh

    karena itu, merendam bagian yang terkena selama lima belas menit

     pertama sangat bermanfaat. Tindakan ini tidak dianjurkan untuk luka

     bakar D1/B, karena akan terjadi hipotermia yang menyebabkan cardiac

    arrest.

    Tindakan selanjutnya adalah sebagai berikut *

    a. #akukan resusitasi dengan memperhatikan jalan napas 'air"ay),

     pernapasan 'breathing ) dan sirkulasi 'circulation).

     b. Periksa jalan napas.

      /

  • 8/19/2019 Askep Trauma Listrik

    15/35

    c. %ila dijumpai obstruksi jalan napas, buka jalan napas dengan

     pembersihan jalan napas ' suction dan lain sebagainya), bila perlu

    lakukan trakeostomi atau intubasi.

    d. %erikan oksigen.

    e. Pasang intra9ena line untuk resusitasi cairan, berikan cairan ringer 

    laktat untuk mengatasi syok.

    f. Pasang kateter buli buli untuk pemantau diuresis.

    g. Pasang pipa lambung untuk mengosongkan lambung selama ada

    ileus paralitik.

    h. Pasang pemantau tekanan 9ena sentral 'central enous

     pressure#$%& ) untuk pemantauan sirkulasi darah, pada luka bakar 

    ekstensif.

    i. Periksa cedera seluruh tubuh secara sistematis untuk menentukan

    adanya cedera inhalasi, luas dan derajat luka bakar. engan

    demikian jumlah dan jenis cairan dapat yang diperlukan untuk 

    resusitasi dapat ditentukan. Terapi cairan lebih diindikasikan pada

    luka bakar derajat dan 4 dengan luas D8B, atau pasien tidak 

    dapat minum. Terapi cairan dapat dihentikan bila masukkan oral

    dapat menggantikan parenteral. ua cara yang la$im digunakan

    untuk menghitung kebutuhan cairan pada penderita luka bakar,

    yaitu *

    1). Cara 29ans.

      1

  • 8/19/2019 Askep Trauma Listrik

    16/35

    jam berikutnya. Pada

    hari kedua diberikan cairan setengah dari hari pertama. Pada

    hari ketiga berikan cairan setengah dari hari kedua. &ebagai

    monitoring pemberian cairan lakukan penghitungan diuresis.

    ). Cara %ater.

    Merupakan cara lain yang lebih sederhana dan banyak 

    dipakai. :umlah cairan hari pertama dihitung dengan rumus G

    Bluka bakar %% 'kg) 7cc. &eparuh dari jumlah cairan ini

    diberikan dalam 5 jam pertama, sisanya diberikan dalam 1>

     jam selanjutnya. Hari pertama diberikan larutan ringer laktat

    karena terjadi hipotermi.

  • 8/19/2019 Askep Trauma Listrik

    17/35

    B. Asuhan Kepera"atan

    alam proses kepera"atan terdiri dari lima tahap, yaitu pengkajian,

    diagnosa kepera"atan, perencanaan, pelaksanaan dan e9aluasi. alam

    melaksanakan proses kepera"atan tersebut seorang pera"at harus harus

    mempunyai keterampilan khusus agar dapat memberikan asuhan

    kepera"atan yang berkualitas, yaitu keterampilan intelektual, teknikal dan

    interpersonal.

    Pengkajian

    Pengkajian adalah pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data dan

    menganalisanya, sehingga dapat diketahui kebutuhan pera"atan klien

    tersebut. ata dasar pengkajian klien dengan luka bakar 'oengoes, ///)

    yang perlu dikaji *

    a. Aktifitas=istirahat *

    Tanda *

    Penurunan kekuatan, tahanan- keterbatasan rentang gerak pada area

    yang sakit- gangguan massa otot, perubahan tonus.

     b. &irkulasi *

    Tanda 'dengan cedera luka bakar lebih dari /B APTT) *

    Hipotensi 'syok)- takikardia 'syok=ansietas=nyeri)- pembentukan

    oedema jaringan 'semua luka bakar).

    c. !ntegritas ego*

    6ejala*

    Masalah tentang keluarga, pekerjaan, keuangan, kecacatan.

      4

  • 8/19/2019 Askep Trauma Listrik

    18/35

    Tanda *

    Ansietas, menangis, ketergantungan, menyangkal, menarik diri,

    marah.

    d. 2liminasi *

    Tanda *

    Haluaran urine menurun=tak ada selama fase darurat- "arna mungkin

    hitam kemerahan bila terjadi mioglobin, mengindikasikan kerusakan

    otot dalam- diuresis 'setelah kebocoran kapiler dan mobilisasi cairan

    ke dalam sirkulasi)- penurunan bising usus=tak ada- khususnya pada

    luka bakar kutaneus lebih besar dari /B sebagai stres penurunan

    motilitas=peristaltik gastrik.

    e. Makanan=cairan *

    Tanda *

    Fedema jaringan umum- anoreksia- mual=muntah.

    f. ;eurosensori*

    6ejala*

    Area batas- kesemutan.

    Tanda*

    Perubahan orientasi- afek, perilaku- penurunan refleks tendon dalam

    '?T) pada cedera ekstremitas.

      7

  • 8/19/2019 Askep Trauma Listrik

    19/35

    g. ;yeri=kenyamanan *

    6ejala *

    %erbagai nyeri- contoh luka bakar derajat pertama secara ekstern

    sensitif untuk disentuh- ditekan- gerakan udara dan perubahan suhu-

    luka bakar ketebalan sedang derajat kedua sangat nyeri- sementara

    respon pada luka bakar ketebalan derajat kedua tergantung pada

    keutuhan ujung saraf- luka bakar derajat tiga tidak nyeri.

    h. Pernafasan *

    6ejala *

    Terkurung dalam ruang tertutup- terpajan lama 'kemungkinan cedera

    inhalasi).

    Tanda *

    &erak- batuk mengi- partikel karbon dalam sputum- ketidakmampuan

    menelan sekresi oral dan sianosis- indikasi cedera inhalasi.

    Pengembangan torak mungkin terbatas pada adanya luka bakar lingkar 

    dada- jalan nafas atau stridor=mengi 'obstruksi sehubungan dengan

    laringospasme, oedema laringeal)- bunyi nafas* gemericik 'oedema

     paru)- stridor 'oedema laringeal)- sekret jalan nafas dalam 'ronkhi).

    i. Keamanan*

    Tanda*

    Kulit umum *

    estruksi jaringan dalam mungkin tidak terbukti selama 438 hari

    sehubungan dengan proses trobus mikro9askuler pada beberapa luka.

      8

  • 8/19/2019 Askep Trauma Listrik

    20/35

    Area kulit tak terbakar mungkin dingin=lembab, pucat, dengan

     pengisian kapiler lambat pada adanya penurunan curah jantung

    sehubungan dengan kehilangan cairan=status syok.

    Cedera Api *

    Terdapat area cedera campuran dalam sehubungan dengan 9ariase

    intensitas panas yang dihasilkan bekuan terbakar. %ulu hidung gosong,

    mukosa hidung dan mulut kering, merah- lepuh pada faring posterior-

    edema lingkar mulut dan = atau lingkar nasal.

    iagnosa Kepera"atan

    iagnosa kepera"atan dibuat setelah dilakukan analisa dari data data

    yang terkumpul. iagnosa kepera"atan yang mungkin timbul pada klien

    luka bakar 'oenges, ///) adalah sebagai berikut *

    a. ?isiko tinggi bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan*

    1) Fbtruksi trakeabronkial* edema mukosa dan hilangnya kerja silia

    'inhalasi asap). #uka bakar daerah leher, kompresi jalan napas

    torak dan dada atau keterbatasan pengembangan dada.

    ) Trauma* cedera jalan napas atas langsung oleh api, pemanasan,

    udara panas dan kimia=gas.

    4) Perpindahan cairan, edema paru, penurunan komplains paru.

     b. ?isiko tinggi kekurangan 9olume cairan berhubungan dengan

    1) Kehilangan cairan melalui rute abnormal.

    ) Peningkatan kebutuhan* status hypermetabolik, ketidakcukupan

     pemasukan.

      >

  • 8/19/2019 Askep Trauma Listrik

    21/35

    c. ?esiko tinggi infeksi berhubungan dengan

    1) Pertahanan primer tidak adekuat* kerusakan perlindungan kulit,

     jaringan traumatik.

    ) Pertahanan sekunder tidak adekuat* penurunan Hb, penekanan

    respons inflamasi.

    d. ;yeri berhubung dengan

    1) Kerusakan kulit=jaringan, pembentukan edema.

    ) Manifulasi jaringan cedera contoh debridemen luka.

    e. ?esiko tinggi terhadap perubahan atau disfungsi perpusi jaringan,

    neuro9askular perifer berhubungan dengan

    1) Penurunan=interupsi aliran darah arterial=9ena, contoh luka bakar 

    seputar ekstremitas dengan edema.

    ) Hipo9olemia

    f. Perubahan nutrisi* kurang dari kebutuhan tubuh &tatus

    hipermetabolik 'sebanyak 8/ B 3 >/B lebih besar dari proporsi

    normal pada cedera berat) berhubungan dengan*

    1) Katabolisme protein.

    g. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan

    1) 6angguan neuromuskular, nyeri=tidak nyaman, penurunan

    kekuatan dan tahanan.

    ) Terapi pembatasan, imobilisasi tungkai dan kontraktur.

    h. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

    1) Trauma* kerusakan permukaan kulit karena destruksi lapisan kulit

    'parsial=luka bakar dalam).

      @

  • 8/19/2019 Askep Trauma Listrik

    22/35

    i. Ketakutan =ansietas berhubungan dengan

    1) Krisis situasi* pera"atan dirumah sakit=prosedur isolasi, transmisi

    interpersonal dan kontagion, mengingat pengalaman trauma,

    ancaman kematian dan atau kecacatan.

     j. 6angguan citra tubuh 'penampilan peran) berhubungan dengan

    1) krisis situasi* kejadian traumatik peran klien tergantung, kecacatan

    dan nyeri.

    k. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan

     pengobatan berhubungan dengan

    1) Kurang terpajan=mengingat

    ) &alah interpretasi informasi

    4) Tidak mengenal sumber informasi.

    Perencanaan

    Adapun perencanaan klien dengan luka bakar berdasarkan

    diagnosa kepera"atan yang muncul ' oenges, ///) adalah*

    a. ?esiko tinggi bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan*

    1) Fbstruksi trakeabronkial* edema mukosa dan hilangnya kerja silia

    'inhalasi asap). #uka bakar daerah leher, kompresi jalan napas

    torak dan dada atau keterbatasan pengembangan dada.

    ) Trauma* cedera jalan napas atas langsung oleh api, pemanasan,

    udara panas dan kimia=gas.

    4) Perpindahan cairan, edema paru, penurunan komplains paru.

    Hasil yang diharapkan = kriteria e9aluasi *

    Menunjukkan bunyi napas yang jelas, frekuensi napas dalam rentang

    normal, bebas dispnea=sianosis.

      5

  • 8/19/2019 Askep Trauma Listrik

    23/35

    ?encana tindakan*

    1) Kaji reflek menelan, serak dan batuk mengi.

    ) A"asi frekuensi, irama, sianosis dan sputum merah muda.

    4) orong batuk=latihan napas dalam.

    7) %erikan / dengan tepat.

    8) A"asi 7 jam keseimbagan cairan.

     b. ?esiko tinggi kekurangan 9olume cairan berhubungan dengan *

    1) Kehilangan cairan melalui rute abnormal.

    ) Peningkatan kebutuhan* status hypermetabolik, ketidakcukupan

     pemasukan, kehilangan perdarahan.

    Hasil yang diharapkan = kriteria e9aluasi *

    Menunjukan perbaikan keseimbangan cairan yang dibuktikan oleh

    haluaran urine adekuat, tanda 9ital stabil, membran mukosa lembab.

    ?encana tindakan*

    1) A"asi tanda tanda 9ital.

    ) A"asi haluaran urine dan berat jenis

    4) Perkirakan drainase.luka dan kehilangan yang tak tampak.

    7) Pertahankan pencatatan kumulatif jumlah dan tipe pemasukan

    cairan

    8) Timbang berat badan tiap hari.

    c. ?esiko tinggi infeksi berhubungan dengan *

    1) Pertahanan primer tidak adekuat* kerusakan perlindungan kulit,

     jaringan traumatik.

    (

  • 8/19/2019 Askep Trauma Listrik

    24/35

    ) Pertahanan sekunder tidak adekuat* penurunan Hb, penekanan

    respons inflamasi.

    Hasil yang diharapkan = kriteria e9aluasi *

    Mencapai penyembuhan tepat "aktu bebas eksudat purulen dan tidak 

    demam.

    ?encana tindakan*

    1) !mplementasikan teknik isolasi yang tepat sesuai indikasi.

    ) Tekankan teknik cuci tangan yang baik bagi semua yang kontak 

    dengan pasien.

    4) 6unakan teknik aseptik yang ketat dalam pera"atan luka.

    7) Cukur=ikat rambut disekitar area yang terbakar.

    8) 6anti balutan dan bersihkan area terbakar.

    >) %ersihkan jaringan nekrotik yang lepas .

    @) Periksa luka tiap hari, perhatikan perubahan penampilan, bau atau

    kuantitas drainase.

    5) A"asi peningkatan tanda 9ital.

    () Kolaborasi dalam pemberian obat baik yang topikal maupun

      sistemik.

    d. ;yeri berhubungan dengan *

    1) Kerusakan kulit = jaringan, pembentukan edema

    ) Manipulasi jaringan cedera contoh debridement luka

      4/

  • 8/19/2019 Askep Trauma Listrik

    25/35

    Hasil yang diharapkan = kriteria e9aluasi *

    Melaporkan nyeri berkurang = terkontrol, menunjukan ekspresi "ajah =

     postur tubuh rileks, berpartisipasi dalam aktifitas dan tidur = istirahat

    denga tepat.

    ?encana tindakan *

    1)

  • 8/19/2019 Askep Trauma Listrik

    26/35

    ?encana tindakan *

    1) Kaji "arna,sensasi, gerakan, nadi perifer dan pengisian kapiler 

     pada ekstremitas luka bakar.

    ) Tinggikan ekstremitas yang sakit dengan tepat.

    4)

  • 8/19/2019 Askep Trauma Listrik

    27/35

    Hasil yang diharapkan = kriteria e9aluasi *

    Klien menyatakan dan menunjukan keinginan berpartisipasi dalam

    aktifitas, mempertahankan posisi fungsi dibuktikan oleh tidak adanya

    kontraktur, mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan fungsi

    yang sakit dan atau kompensasi bagian tubuh, menunjukan teknik =

     perilaku yang memampukan melakukan aktifitas.

    ?encana tindakan *

    1) #akukan latihan rentang gerak secara konsisten, dia"ali dengan

     pasif kemudian aktif.

    ) %eri obat sebelum aktifitas = latihan.

    4) :ad"alkan pengobatan dan aktifitas pera"atan untuk memberikan

     periode istirahat tak terganggu.

    7) !nstruksikan dan bantu dalam mobilitas, contoh tongkat, "alker 

    secara tepat.

    8) orong dukungan dan bantuan keluarga = orang terdekat pada

    latihan rentang gerak.

    >) orong partisipasi klien dalam semua aktifitas sesuai kemampuan

    indi9idual.

    Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan *

    1) Trauma * kerusakan permukaan kulit karena destruksi lapisan

    kulit.

    Hasil yang diharapkan = kriteria e9aluasi *

    Menunjukan regenerasi jaringan, mencapai penyembuhan tepat "aktu

     pada area luka bakar.

      44

  • 8/19/2019 Askep Trauma Listrik

    28/35

    ?encana tindakan *

    1) Kaji = catat ukuran, "arna, kedalaman luka, perhatikan jaringan

    nekrotik dan kondisi sekitar luka.

    ) %erikan pera"atan luka bakar yang tepat dan tindakan kontrol

    infeksi.

    4) Pertahankan posisi yang diinginkan dan imobilisasi area bila

    diindikasikan.

    7) Pertahankan balutan diatas area graft baru dan atau sisi donor 

    sesuai indikasi

    8) 29aluasi "arna sisi graft dan donor, perhatikan adanya = tak 

    adanya penyembuhan.

    Ketakutan = ansietas berhubungan dengan *

    1) Krisis situasi * pera"atan dirumah sakit = prosedur isolasi,

    transmisi interpersonal dan kontagion, mengingat pengalaman

    trauma, ancaman kematian dan atau kecacatan.

    Hasil yang diharapkan = kriteria e9aluasi *

    Klien menyatakan kesadaran perasaan dan menerimanya dengan cara

    sehat, kilen mengatakan ansietas = kecemasan menurun sampai tingkat

    dapat ditangani, menunjukan keterampilan pemecahan masalah,

     penggunaan sumber yang efektif.

    ?encana tindakan *

    1) %erikan penjelasan dengan sering dan informasi tentang prosedur 

     pera"atan

      47

  • 8/19/2019 Askep Trauma Listrik

    29/35

    ) Tunjukan keinginan untuk mendengar dan berbicara pada pasien

     bila prosedur bebas dari nyeri

    4) #ibatkan pasien = orang terdekat dalam proses pengambilan

    keputusan kapanpun

    7) %erikan orientasi konstan dan konsisten.

    8) !dentifikasi metode koping = penanganan situasi stres sebelumnya.

    6angguan citra tubuh ' penampilan peran ) berhubungan dengan *

    1) Krisis situasi * kejadian traumatik peran klien tergantung,

    kecacatan dan nyeri.

    Hasil yang diharapkan = kriteria e9aluasi *

    Klien menyatakan penerimaan situasi diri, bicara dengan keluarga =

    orang terdekat tentang situasi, perubahan yang terjadi, membuat tujuan

    realitas = rencana untuk masa depan, memasukan perubahan dalam

    konsep diri tanpa harga diri negatif.

    ?encana tindakan *

    Kaji makna kehilangan = perubahan pada klien = orang terdekat

    Terima dan akui ekspresi frustasi.

    &usun pembatasan perilaku maladaptif.

    7) %ersikap realistis dan positif selama pengobatan, pada penyuluhan

    kesehatan, dan menyusun tujuan dalam keterbatasan.

    orong interaksi keluarga dan tim rehabilitasi.

    k. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan

     pengobatan berhubungan dengan *

      48

  • 8/19/2019 Askep Trauma Listrik

    30/35

    Kurang terpajan = mengingat.

    &alah interpretasi informasi.

    Tidak mengenal sumber informasi.

    Hasil yang diharapkan = kriteria e9aluasi *

    Klien menyatakan pemahaman kondisi, prognosis dan pengobatan,

    melakukan dengan benar tindakan tertentu dan menjelaskan alasan

    tindakan, melakukan perubahan pola hidup tertentu dan berpartisipasi

    dalam program pengobatan

    ?encana tindakan *

    1) Kaji ulang prognosis dan harapan yang akan datang

    ) iskusikan harapan pasien untuk kembali kerumah, bekerja dan

    aktifitas normal.

    4) Kaji ulang pera"atan luka bakar, graft kulit dan luka.

    7) iskusikan pera"atan kulit, contoh penggunaan pelembab.

    8) :elaskan proses jaringan parut dan perlunya untuk menggunakan

     pakaian penekan yang tepat bila menggunakannya.

    >) !dentifikasi keterbatasan spesifik aktifitas sesuai indi9idu.

    @) Tekankan perlunya = pentingnya menge9aluasi

     pera"atan=rehabilitasi.

    !mplementasi

    Merupakan pelaksanaan perencanaan kepera"atan oleh pera"at

    dan klien. Hal3hal yang harus diperhatikan ketika melakukan

    implementasi adalah inter9ensi dilaksanakan sesuai dengan rencana

      4>

  • 8/19/2019 Askep Trauma Listrik

    31/35

    setelah dilakukan 9alidasi, penguasaan keterampilan interpersonal,

    intelektual, dan teknikal. !nter9ensi harus dilakukan dengan cermat dan

    efisien pada situasi yang tepat, keamanan fisik, dan psikologi dilindungi

    dan dokumentasi kepera"atan berupa pencatatan dan pelaporan.

    '2ngram %, 1((().

    Pelaksanaan adalah implementasi atau penerapan tindakan3

    tindakan kepera"atan yang telah direncanakan. Pada tahap ini ada

     beberapa yang perlu dikerjakan, antara lain *

    a. Melaksanakan=menerapkan tindakan3tindakan kepera"atan yang

    ada dalam rencana.

     b. Mengisi format asuhan kepera"atan.

    Adapun prioritas kepera"atan dalam tahap pelaksanaan tindakan

    kepera"atan untuk klien luka bakar 'Kepera"atan Klinis, //4) adalah *

    a. Mempertahankan potensi jalan napas=fungsi pernapasan.

     b. Memperbaiki stabilitas hemodinamik=9olume sirkulasi

    c. Menghilangkan nyeri.

    d. Mencegah komplikasi.

    e. Memberikan dukungan emosi pada pasien=orang terdekat.

    f. Memberikan informasi tentang kondisi, prognosis dan pengobatan.

    29aluasi

    Merupakan hasil perbandingan yang sistematis dan direncanakan antara

    status kesehatan klien dengan hasil yang diharapkan. 29aluasi hasil yang di

      4@

  • 8/19/2019 Askep Trauma Listrik

    32/35

    harapkan pada klien dengan luka bakar berdasarkan diagnosa kepera"atan

    '%runner &uddarth, //).

    a. Memelihara pertukaran gas dan bersihan jalan napas

    1) Memeperlihatkan paru3paru yang terdengar bersih pada auskultasi.

    ) Tidak memperlihatkan dispnea atau cyanosis dan dapat bernafas

    dengan baik ketika berdiri, duduk serta berbaring.

    4) Memperlihatkan frekuensi respirasi antara 1 / =menit.

    7) Memiliki sekret respirasi yang minimal, tidak ber"arna dan encer.

    8) Memiliki irama jantung yang stabil.

     b. Mendapatkan kembali keseimbangan cairan yang optimal

    1) mempertahankan asupan serta keluaran cairan dan berat badan yang

    mempunyai korelasi dengan pola yang diharapkan.

    ) Memperlihatkan tanda3tanda 9ital, CIP, tekanan arteri pulmonalis dan

    tekanan baji ("edge presure) yang tetap berada dalam batas3batas yang

    direncanakan.

    4) Memiliki frekuensi denyut jantung yang kurang dari 11/ =menit

    dengan irama sinus yang normal.

    c. Tidak mengalami infeksi lokal maupun sistemik 

    1) Memperlihatkan hasil pemeriksaan kultur dengan jumlah bakteri yang

    minimal

    ) Memperlihatkan hasil pemeriksaan kultur sputum dan urin yang

    normal.

      45

  • 8/19/2019 Askep Trauma Listrik

    33/35

    Mengalami nyeri yang minimal.

    1) Memerlukan preparat analgetik hanya untuk aktifitas fisioterapi atau

     pera"atan luka yang spesifik.

    ) Melaporkan nyeri yang minimal.

    4) Tidak memperlihatkan tanda3tanda fisiologik atau non 9erbal yang

    menunjukan terdapatnya nyeri.

    7) Menggunakan tindakan untuk mengendalikan nyeri seperti teknik 

    relaksasi.

    8) apat tidur tanpa terganggu oleh rasa nyeri.

    Mempertahankan nadi perifer teraba dengan kualitas = kekuatan sama.

    1) Meningkatkan sirkulasi sistemik = aliran balik 9ena.

    ) Meningkatkan sirkulasi lokal dan sistemik.

    4) Memaksimalkan 9olume sirkulasi dan perfusi jaringan.

    Memperlihatkan status nutrisi yang anabolik.

    1) Tidak memperlihatkan tanda3tanda difisiensi protein, 9itamin dan

    mineral.

    ) Memenuhi kebutuhan nutrisi yang diperlukan le"at asupan oral.

    4) Turut berpartisipasi dalam memilih makanan yang mengandung

    nutrien yang dipreskripsikan.

    7) Memperlihatkan kadar protein serum yang normal.

    Memperlihatkan mobilitas fisik yang optimal.

    1) Memperbaiki kisaran gerak pada sendi setiap hari.

    ) Memperlihatkan kisaran gerak pra luka bakar pada semua sendi.

      4(

  • 8/19/2019 Askep Trauma Listrik

    34/35

    4) Tidak mengalami tanda3tanda kalsifikasi disekitar sendi.

    7) Turut berpartisipasi dalam aktifitas hidup sehari3hari.

    Memperlihatkan perbaikan intergritas kulit.

    1) Mempertahankan kulit yang secara umum tampak utuh dan bebas dari

    infeksi, dekubitus serta cidera.

    ) Memperlihatkan daerah3daerah luka terbuka yang ber"arna merah

    muda, mengalami reepitelisasi dan bebas dari infeksi.

    4) &udah memperlihatkan luka yang sembuh, teraba lunak dan halus.

    7) Memperlihatkan kulit yang licin dan elastis.

    Mengaitkan dengan tepat dalam proses klien = keluarga.

    1) Klien dan keluarganya dengan kata3kata mengutarakan perasaan

    mereka yang berkenaan dengan perubahan dalam interaksi keluarga.

    ) Keluarga memberikan dukungan emosional kepada klien selama

     pera"atan dirumah sakit.

    4) Keluarga mengatakan bah"a kebutuhan mereka sendiri terpenuhi.

     j. Menggunakan strategi koping untuk menghadapi masalah pasca luka

     bakar.

    1) engan kata3kata mengutarakan reaksi terhadap luka bakar, prosedur 

    terapeutik, kehilangan.

    ) Mengidentifikasi strategi koping yang digunakan secara efektif dalam

    menghadapi situasi stres yang pernah dialami sebelumnya.

    4) engan kata3kata mengutarakan pandangan yang realistik terhadap

    masalah yang terjadi akibat luka bakar dan rencananya untuk masa

    depan.

    7) Mengatasi kesedihan akibat kehilangan yang terjadi akibat luka bakar.

      7/

  • 8/19/2019 Askep Trauma Listrik

    35/35

    k. Klien dan keluarganya dengan kata3kata mengutarakan pemahaman

    mereka terhadap proses penanganan luka bakar.

    1) Menyatakan dasar pemikiran bagi berbagai aspek penanganan.

    ) Menyatakan periode "aktu yang realistik untuk kesembuhan.