Askep Snake Bit
date post
02-Jun-2018Category
Documents
view
266download
1
Embed Size (px)
Transcript of Askep Snake Bit
8/10/2019 Askep Snake Bit
1/21
KumpuLan Askep
Senin, 08 Agustus 2011
askep snake bite
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
Bisa ular adalah kumpulan dari terutama protein yang mempunyai efek fisiologik yang
luas atau bervariasi. Yang mempengaruhi sistem multiorgan, terutama neurologik,
kardiovaskuler sistem pernapasan. (Suzanne Smaltzer dan Brenda G. Bare, 2001: 2490)
Racun ular adalah racun hewani yang terdapat pada ular berbisa. Racun binatang adalah
merupakan campuran dari berbagai macam zat yang berbeda yang dapat menimbulkan
beberapa reaksi toksik yang berbeda pada manusia. Sebagian kecil racun bersifat spesifik
terhadap suatu organ, beberapa mempunyai efek pada hampir setiap organ. Kadang-kadang
pasien dapat membebaskan beberapa zat farmakologis yang dapat meningkatkan keparahan
racun yang bersangkutan. Komposisi racun tergantung dari bagaimana binatang
menggunakan toksinnya. Racun mulut bersifat ofensif yang bertujuan melumpuhkan
mangsanya, sering kali mengandung faktor letal. Racun ekor bersifat defensive dan bertujuan
mengusir predator, racun bersifat kurang toksik dan merusak lebih sedikit jaringan. (Retno
Aldo. 2010.Askep Gigitan Ular, (Online),http://retnoaldo.blogspot.com/2010/10/askep-
gigitan-ular.html,diakses 18 Juli 2011).
http://askepsnakebite.blogspot.com/http://retnoaldo.blogspot.com/2010/10/askep-gigitan-ular.htmlhttp://retnoaldo.blogspot.com/2010/10/askep-gigitan-ular.htmlhttp://retnoaldo.blogspot.com/2010/10/askep-gigitan-ular.htmlhttp://retnoaldo.blogspot.com/2010/10/askep-gigitan-ular.htmlhttp://askepsnakebite.blogspot.com/8/10/2019 Askep Snake Bit
2/21
Bisaadalah suatu zat atau substansi yang berfungsi untuk melumpuhkan mangsa dan
sekaligus juga berperan pada sistem pertahanan diri. Bisa tersebut merupakan ludah yang
termodifikasi, yang dihasilkan oleh kelenjar khusus. Kelenjar yang mengeluarkan bisa
merupakan suatu modifikasi kelenjar ludah parotid yang terletak di setiap bagian bawah sisi
kepala di belakang mata. Bisa ular tidak hanya terdiri atas satu substansi tunggal, tetapi
merupakan campuran kompleks, terutama protein, yang memiliki aktivitas enzimatik. (Ifan.
2010. Penatalaksanaan Keracunan Akibat Gigitan Ular Berbisa, (Online), http://ifan. 050285.
wordpress. com/2010/03/24/penatalaksanaan - keracunan - akibat - gigitan-ular-berbisa,
diakses 18 Juli 2011).
2. Ciri-Ciri Ular Berbisa Dan Tidak Berbisa
Tidak ada cara sederhana untuk mengidentifikasi ular berbisa. Beberapa spesies ular
tidak berbisa dapat tampak menyerupai ular berbisa. Namun, beberapa ular berbisadapat
dikenali melalui ukuran, bentuk, warna, kebiasaan dan suara yang dikeluarkan saatmerasa
terancam. Beberapa ciri ular berbisa adalah bentuk kepala segitiga, ukuran gigitaring kecil,
dan pada luka bekas gigitan terdapat bekas taring.
Tabel 2.1. Ciri-ciri ular berbisa dan tidak berbisa
Ciri Ular Tidak Berbisa Berbisa
Bentuk Kepala Bulat Elips
Gigi Taring Gigi kecil 2 Gigi Taring Besar
Bekas Gigitan Lengkung Seperti U Terdiri dari 2 Titik
Warna Warna-Warni Gelap
8/10/2019 Askep Snake Bit
3/21
(Dokter Yuda Bedah. 2011. Snake Bite, (Online),http : // dokter yuda bedah.com/snake-bite-
gigitan-ular/,diakses 18 Juli 2011).
3. Etiologi
Terdapat 3 famili ular yang berbisa, yaitu Elapidae, Hidrophidae, dan Viperidae. Bisa
ular dapat menyebabkan perubahan lokal, seperti edema dan pendarahan. Banyak bisa yang
menimbulkan perubahan lokal, tetapi tetap dilokasi pada anggota badan yang tergigit.
Sedangkan beberapa bisa Elapidae tidak terdapat lagi dilokasi gigitan dalam waktu 8 jam .
Daya toksik bisa ular yang telah diketahui ada beberapa macam :
a. Bisa ular yang bersifat racun terhadap darah (hematoxic)
Bisa ular yang bersifat racun terhadap darah, yaitu bisa ular yang menyerang dan merusak
(menghancurkan) sel-sel darah merah dengan jalan menghancurkan stroma lecethine (dinding
sel darah merah), sehingga sel darah menjadi hancur dan larut (hemolysin) dan keluar
menembus pembuluh-pembuluh darah, mengakibatkan timbulnya perdarahan pada selaput
tipis (lender) pada mulut, hidung, tenggorokan, dan lain-lain.
b. Bisa ular yang bersifat saraf (Neurotoxic)
Yaitu bisa ular yang merusak dan melumpuhkan jaringan-jaringan sel saraf sekitar luka
gigitan yang menyebabkan jaringan-jaringan sel saraf tersebut mati dengan tanda-tanda kulit
sekitar luka gigitan tampak kebiru-biruan dan hitam (nekrotis). Penyebaran dan peracunan
selanjutnya mempengaruhi susunan saraf pusat dengan jalan melumpuhkan susunan saraf
pusat, seperti saraf pernafasan dan jantung. Penyebaran bisa ular keseluruh tubuh, ialah
melalui pembuluh limfe.
c. Bisa ular yang bersifat Myotoksin
http://dokteryudabedah.com/snake-bite-gigitan-ular/http://dokteryudabedah.com/snake-bite-gigitan-ular/http://dokteryudabedah.com/snake-bite-gigitan-ular/http://dokteryudabedah.com/snake-bite-gigitan-ular/8/10/2019 Askep Snake Bit
4/21
Mengakibatkan rabdomiolisis yang sering berhubungan dengan maemotoksin.
Myoglobulinuria yang menyebabkan kerusakan ginjal dan hiperkalemia akibat kerusakan sel-
sel otot.
d. Bisa ular yang bersifat kardiotoksin
Merusak serat-serat otot jantung yang menimbulkan kerusakan otot jantung.
e. Bisa ular yang bersifat cytotoksin
Dengan melepaskan histamin dan zat vasoaktifamin lainnya berakibat terganggunya
kardiovaskuler.
f. Bisa ular yang bersifat cytolitik
Zat ini yang aktif menyebabkan peradangan dan nekrose di jaringan pada tempat gigitan.
g. Enzim-enzim
Termasuk hyaluronidase sebagai zat aktif pada penyebaran bisa.
(Deddyrin. 2009. Intoxicasi. (Online),http : // deddyrn. blogspot.
Com/2009/09/intoxicasi.html,diakses 18 Juli 2011).
Tabel 2.1 Klasifikasi ular berbisa, lokasi, dan sifat bisa
Famili Lokasi Sifat Bisa
Elapidae Seluruh dunia, kecuali Eropa Neurotoksik dan nekrosis (ulcobra)
Hydrophidae Pantai perairan Asia- Pasifik Myotoksik
Viperidae:
Viperonae
Crotalidae
Seluruh dunia kecuali Amerika dan
Asia- Pasifik
Asia dan Amerika
Vaskulotoksik
(Dona. 2009. Gigitan Ular Berbisa. (Online), http : // askepterlengkap. blogspot.com/
2009/08/gigitan-ular-berbisa.html?zx=5ed0a49ebb52d550, diaksesk 18 Juli 2011).
http://deddyrn.blogspot.com/2009/09/intoxicasi.htmlhttp://deddyrn.blogspot.com/2009/09/intoxicasi.htmlhttp://deddyrn.blogspot.com/2009/09/intoxicasi.htmlhttp://deddyrn.blogspot.com/2009/09/intoxicasi.html8/10/2019 Askep Snake Bit
5/21
4. Patofisiologi
Bisa ular yang masuk ke dalam tubuh, menimbulkan daya toksin. Toksik tersebut
menyebar melalui peredaran darah yang dapat mengganggu berbagai system. Seperti, sistem
neurogist, sistem kardiovaskuler, sistem pernapasan.
Pada gangguan sistem neurologis, toksik tersebut dapat mengenai saraf yang
berhubungan dengan sistem pernapasan yang dapat mengakibatkan oedem pada saluran
pernapasan, sehingga menimbulkan kesulitan untuk bernapas.
Pada sistem kardiovaskuler, toksik mengganggu kerja pembuluh darah yang dapat
mengakibatkan hipotensi. Sedangkan pada sistem pernapasan dapat mengakibatkan syok
hipovolemik dan terjadi koagulopati hebat yang dapat mengakibatkan gagal napas.
Bagan 2.1 Pohon masalah Snake Bite
Sukar bernapas
Bisa ular masuk ke dalam tubuh
Daya toksik menyebar melalui peredaran darah
Gangguan system
neuroligist
Gangguan system
kardiovaskuler
Gangguan system
pernapasan
Oedema pada saluran pernapasan
Toksik masuk pembuluh darah
Koagulopati hebat
HipotensiGagal napas
Mengenai saraf yang berhubungan dengan sistem pernapasan
Syok hipovolemik
8/10/2019 Askep Snake Bit
6/21
(Retno Aldo. 2010.Askep Gigitan Ular, (Online),
http://retnoaldo.blogspot.com/2010/10/askep-gigitan-ular.html,diakses 18 Juli 2011).
5. Manifestasi Klinis
Secara umum, akan timbul gejala lokal dan gejala sistemik pada semua gigitan ular.
Gejala lokal: edema, nyeri tekan pada luka gigitan, ekimosis (kulit kegelapan karena darah
yang terperangkap di jaringan bawah kulit).
Sindrom kompartemen merupakan salah satu gejala khusus gigitan ular berbisa, yaitu
terjadi oedem (pembengkakan) pada tungkai ditandai dengan 5P:pain(nyeri),pallor(muka
pucat),paresthesia(mati rasa),paralysis(kelumpuhan otot),pulselesness(denyutan).
Tanda dan gejala khusus pada gigitanfamilyular :
a. GigitanElapidae
Misal: ular kobra, ular weling, ular welang, ular sendok, ular anang, ular cabai, coral
snakes, mambas, kraits), cirinya:
1) Semburan kobra pada mata dapat menimbulkan rasa sakit yang berdenyut, kaku pada
kelopak mata, bengkak di sekitar mulut.
2) Gambaran sakit yang berat, melepuh, dan kulit yang rusak.
http://retnoaldo.blogspot.com/2010/10/askep-gigitan-ular.htmlhttp://retnoaldo.blogspot.com/2010/10/askep-gigitan-ular.html8/10/2019 Askep Snake Bit
7/21
3) 15 menit setelah digigit ular muncul gejala sistemik. 10 jam muncul paralisis urat-urat di
wajah, bibir, lidah, tenggorokan, sehingga sukar bicara, susah menelan, otot lemas, kelopak
mata menurun, sakit kepala, kulit dingin, muntah, pandangan kabur, mati rasa di sekitar
mulut dan kematian dapat terjadi dalam 24 jam.
b. Gigitan Viperidae/Crotalidae
Misal pada ular tanah, ular hijau, ular bandotan puspo, cirinya:
1) Gejala lokal t