Snake Bite Ppt

30
SNAKE BITE

description

Snake Bite Ppt

Transcript of Snake Bite Ppt

PENDAHULUAN

SNAKE BITE

PENDAHULUAN2Pendahuluan Diperkirakan 15 persen dari 3000 spesies ular yang ditemukan di seluruh dunia dianggap berbahaya bagi manusia. Dalam tiga tahun terakhir, American Association of Poison Control Centers telah melaporkan rata-rata terdapat 6000 kasus gigitan ular (snake bites) per tahunnya, dan 2000 kasus diantaranya disebabkan oleh ular berbisa. Terkena bisa ular (envenomed) dan kematian yang disebabkan gigitan ular, merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama pada pedalaman tropis.TINJAUAN PUSTAKA4Definisi Luka gigitan adalah cedera yang disebabkan mulut dan gigi hewan atau manusia.

Luka ini dapat menyebabkan4 :Kerusakan jaringan secara umum, perdarahan serius bila pembuluh darah besar terlukainfeksi oleh bakteri atau patogen lainnya, seperti rabiesdapat mengandung racun seperti pada gigitan ular

Gigit ular dapat dibedakan atas ular berbisa dan ular tidak berbisa. Jenis UlarUlar berbisa kebanyakan termasuk dalam famili Colubridae.Ular berbisa kuat yang terdapat di Indonesia biasanya masuk dalam famili Elapidae, Hydropiidae, atau Viperidae.

Gambar 1. Jenis ular Cobra(kiri) dan viper(kanan) yang banyak terdapat di Indonesia (Sumber : Poisonus Snake in Indonesia, 2010) ElapidaeMemiliki taring pendek dan tegak permanen.Ular cabai (Maticora intestinalis), ular weling (Bungarus candidus), ular sendok (Naja sumatrana), dan ular king kobra (Ophiophagus hannah).

ViperidaeMemiliki taring panjang yang secara normal dapat dilipat ke bagian rahang atas, tetapi dapat ditegakkan bila sedang menyerang mangsanya. Ada dua subfamili pada Viperidae, yaitu Viperinae dan Crotalinae. Crotalinae memiliki organ untuk mendeteksi mangsa berdarah panas (pit organ), yang terletak di antara lubang hidung dan mata.Beberapa contoh Viperidae adalah ular bandotan (Vipera russelli), ular tanah (Calloselasma rhodostoma), dan ular bangkai laut (Trimeresurus albolabris)Bisa UlarBisa adalah suatu zat atau substansi yang berfungsi untuk melumpuhkan mangsa dan sekaligus juga berperan pada sistem pertahanan diri. Bisa tersebut merupakan ludah yang termodifikasi, yang dihasilkan oleh kelenjar khusus. Kelenjar yang mengeluarkan bisa merupakan suatu modifikasi kelenjar ludah parotid yang terletak di setiap bagian bawah sisi kepala di belakang mata. Bisa ular tidak hanya terdiri atas satu substansi tunggal, tetapi merupakan campuran kompleks, terutama protein, yang memiliki aktivitas enzimatik

Komposisi Bisa Ular

Enzim prokoagulan (Viperidae) dapat menstimulasi pembekuan darah namun dapat pula menyebabkan darah tidak dapat berkoagulasi.Haemorrhagins (zinc metalloproteinase) dapat merusak endotel yang meliputi pembuluh darah dan menyebabkan perdarahan sistemik spontan.Racun sitolitik atau nekrotik mencerna hidrolase (enzim proteolitik dan fosfolipase A) racun polipentida dan faktor lainnya yang meningkatkan permeabilitas membran sel dan menyebabkan pembengkakan setempat. Racun ini juga dapat menghancurkan membran sel dan jaringan.Phospholipase A2 haemolitik and myolitik ennzim ini dapat menghancurkan membran sel, endotel, otot lurik, syaraf serta sel darah merah. Post-synaptic neurotoxins (Elapidae) polipeptida ini bersaing dengan asetilkolin untuk mendapat reseptor di neuromuscular junction dan menyebabkan paralisis yang mirip seperti paralisis kuraonium

Sifat Bisa UlarHemotoksikNeurotoksikSitotoksik Tanda dan Gejala Gigitan Ular Berdasarkan Jenis UlarGigitan ElapidaeSemburan kobra pada mata dapat menimbulkan rasa sakit yang berdenyut, kaku pada kelopak mata, bengkak di sekitar mulut.Gambaran sakit yang berat, melepuh, dan kulit rusakSetelah digigit ular15 menit : muncul gejala sistemik10 jam : paralisis otot-otot wajah, bibir, lidah, tenggorokan, sehingga sukar berbicara, susah menelan, otot lemas, ptosis, sakit kepala, kulit dingin, muntah, pandangan kabur, parestesia di sekitar mulut. Kematian dapat terjadi dalam 24 jam

Gigitan Viporidae/CrotalidaeGejala lokal timbul dalam 15 menit, setelah beberapa jam berupa bengkak di dekat gigitan yang menyebar ke seluruh anggota tubuh.Gejala sistemik muncul setelah 5 menit atau setelah beberapa jamKeracunan berat ditandai dengan pembengkakan di atas siku dan lutut dalam waktu 2 jam atau ditandai dengan perdarahan hebat.

Gigitan HydropiridaeSegera timbul sakit kepala, lidah terasa tebal, berkeringat, dan muntah.2. Setelah 30 menit sampai beberapa jam biasanya timbul kaku dan nyeri menyeluruh, dilatasi pupil, spasme otot rahang, paralisis otot, mioglobinuria yang ditandai dengan urin berwarna coklat gelap (penting untuk diagnosis), kerusakan ginjal, serta henti jantungDiagnosisAnamnesisAnamnesis yang tepat seputar gigitan ular sertaprogresifitas gejala dan tanda baik lokal dansistemik merupakan hal yang sangat penting.

Pemeriksaan fisikTanda dan Gejala Lokal pada daerah gigitan:Tanda gigitan taring (fang marks)Nyeri lokalPerdarahan lokalKemerahanLimfangitisPembesaran kelenjar limfeInflamasi (bengkak, merah, panas)MelepuhInfeksi lokal, terbentuk absesNekrosis

Tanda dan gejala sistemika. Umum (general) b. Kardiovaskuler (viperidae)c. Perdarahan dan gangguan pembekuan darah (Viperidae)Neurologis Sistem perkemihanGejala Endokrin

Pemeriksaan Penunjanga. Pemeriksaan laboratorium :Penghitungan jumlah sel darahPro trombine time dan activated partial tromboplastin timeFibrinogen dan produk pemisahan darahKimia darah, termasuk elektrolit, BUN dan KreatininUrinalisis untuk myoglobinuriaAnalisis gas darah untuk pasien dengan gejala sistemikb. Pemeriksaan radiologis :Thorax photo untuk pasien dengan edema pulmonumRadiografi untuk mencari taring ular yang tertinggal

PenatalaksanaanLangkah-langkah yang harus diikuti pada penatalaksanaan gigitan ular adalah:1)Pertolongan pertama, harus dilaksanakan secepatnya setelah terjadi gigitan ular sebelum korban dibawa ke rumah sakit. menenangkan korban yang cemasimobilisasi (membuat tidak bergerak) bagian tubuh yang tergigit dengan cara mengikat atau menyangga dengan kayu agar tidak terjadi kontraksi otot, karena pergerakan atau kontraksi otot dapat meningkatkan penyerapan bisa ke dalam aliran darah dan getah bening;

2) Korban harus segera dibawa ke rumah sakit secepatnya, dengan cara yang aman dan senyaman mungkin.Hindari pergerakan atau kontraksi otot untuk mencegah peningkatan penyerapan bisa.Pasien diposisikan miring (recovery posotion) bila ia muntah dalam perjalanan

3)Pengobatan gigitan ularMetode penggunaan torniket (diikat dengan keras sehingga menghambat peredaran darah), insisi (pengirisan dengan alat tajam), pengisapan tempat gigitan, pendinginan daerah yang digigit.

4) Terapi yang dianjurkan meliputi:Bersihkan bagian yang terluka dengan cairan faal atau air steril.Untuk efek lokal dianjurkan imobilisasi menggunakan perban katun elastis dengan lebar + 10 cm, panjang 45 m, yang dibalutkan kuat di sekeliling bagian tubuh yang tergigit, mulai dari ujung jari kaki sampai bagian yang terdekat dengan gigitan. Pemberian tindakan pendukung berupa stabilisasi yang meliputi penatalaksanaan jalan nafas; penatalaksanaan fungsi pernafasan; penatalaksanaan sirkulasi; penatalaksanaan resusitasi d. Pemberian suntikan antitetanus, bila korban pernah mendapatkan toksoid maka diberikan satu dosis toksoid tetanus. e. Pemberian suntikan penisilin kristal sebanyak 2 juta unit secara intramuskular.f. Pemberian analgesik untuk menghilangkan nyeri.g. Pemberian serum antibisa.

Serum Anti Bisa UlarSerum anti bisa ular merupakan serum polivalen yang dimurnikan dan dipekatkan, berasal dari plasma kuda yang dikebalkan terhadap bisa ular yang mempunyai efek neurotoksik dan hematotoksik.Kandungan Serum Anti Bisa UlarTiap ml dapat menetralisasi :Bisa ular Ankystrodon rhodosoma 10-50 LD50 Bisa ular Bungarus fascinatus 25-50 LD50 Bisa Ular Naya sputatrix 25-50 LD50 Dan mengandung Fenol 0,25% sebagai pengawet

Cara Pemakaian Serum Anti Bisa UlarPemilihan antibisa ular tergantung dari spesies ular yang menggigit. Dosis pertama sebanyak 2 vial @5 ml sebagai larutan 2% dalam NaCl dapat diberikan sebagai infus dengan kecepatan 40-80 tetes per menit, lalu diulang setiap 6 jam.Apabila diperlukan (misalnya gejala-gejala tidak berkurang atau bertambah) antiserum dapat diberikan setiap 24 jam sampai maksimal (80-100 ml). Antiserum yang tidak diencerkan dapat diberikan langsusng sebagai suntikan intravena dengan sangat perlahan-lahan.

Efek Samping Serum Anti Bisa Ular

Reaksi anafilaktik (anaphylactic shock) Dapat timbul dengan segera atau beberapa jam setelah suntikan2. Penyakit serum (serum sickness) Dapat timbul 7-10 hari setelah suntikan dan dapat berupa kenaikan suhu, gatal-gatal, sesak nafas dan lain-lain gejala alergi. Reaksi ini jarang timbul bila digunakan serum yang sudah dimurnikan3. Kenaikan suhu (demam) dengan menggigil Biasanya timbul setelah pemberian serum secara intravena4. Rasa nyeri pada tempat suantikan Biasanya timbul pada penyuntikan serum dengan jumlah besar reaksi ini terjadi dalam pemberian 24 jam

Indikasi Pemberian Serum Anti Bisa UlarPemberian serum anti bisa ular direkomendasikanbila dan saat pasien terbukti atau dicurigai mengalamigigitan ular berbisa dengan munculnya satu atau lebihtanda berikut :a) Gejala venerasi sistemik Kelainan hemostatik : perdarahan spontan (klinis), koagulopati, atau trombositopenia. Gejala neurotoksik : ptosis, oftalmoplegia eksternal, paralisis, dan lainnya.Kelainan kardiovaskuler : hipotensi, syok, arritmia (klinis), kelainan EKG.b) Gejala venerasi lokal :Pembengkakan lokal yang melibatkan lebih dari separuh bagian tubuh yang terkena gigitan (tanpa adanya turniket) dalam 48 jam setelah gigitan.Pembengkakan setelah tergigit pada jari-jari ( jari kaki dan khususnya jari tangan).Pembengkakan yang meluas ( misalnya di bawah pergelangan tangan atau mata kaki pada beberapa jam setelah gigitan pada tangan dan kaki), pembesaran kelenjar getah bening pada kelenjar getah bening pada ekstremitas yang terkena gigitan.

KomplikasiSindrom kompartmentInfeksi Komplikasi kardiovaskulerKomplikasi hematologis

KesimpulanTerkena bisa ular (envenomed) dan kematian yang disebabkan gigitan ular, merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama pada pedalaman tropis. Gigitan ular yang disebabkan oleh famili Viperidae ( contohnya pit viper) dan Elapidae ( contohnya krait dan kobra) adalah yang utama berbahaya bagi manusia. Bisa ular adalah suatu zat atau substansi yang berfungsi untuk melumpuhkan mangsa dan sekaligus juga berperan pada sistem pertahanan diri. Diognasis kasus gigit ular tergantung pada anamnesis yang teliti, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.Pengobatan terbaik untuk gigitan ular manapun adalah membawa korban ke rumah sakit secepat mungkin di mana antibisa (campuran antibodi yang menetralkan bisa) dapat diberikan3.

Thank you