Tinjauan Pustaka Snake Bite
date post
23-Feb-2018Category
Documents
view
288download
12
Embed Size (px)
Transcript of Tinjauan Pustaka Snake Bite
7/24/2019 Tinjauan Pustaka Snake Bite
1/32
TINJAUAN PUSTAKA
I. DEFINISI
Luka gigitan adalah cidera yang disebabkan oleh mulut dan gigi hewan atau manusia. Hewan
mungkin menggigit untuk mempertahankan dirinya, dan pada kesempatan khusus untuk
mencari makanan. Gigitan dan cakaran hewan yang sampai merusak kulit kadang kala dapat
mengakibatkan infeksi. Beberapa luka gigitan perlu ditutup dengan jahitan, sedang beberapa
lainnya cukup dibiarkan saja dan sembuh dengan sendirinya.
Luka gigitan penting untuk diperhatikan dalam dunia kedokteran. Luka ini dapat
menyebabkan :
a. Kerusakan jaringan secara umum,
b. perdarahan serius bila pembuluh darah besar terluka
c. infeksi oleh bakteri atau patogen lainnya, seperti rabies
d. dapat mengandung racun seperti pada gigitan ular
e. awal dari peradangan
pesies ular dapat dibedakan atas ular berbisa dan ular tidak berbisa. !lar berbisa yang
bermakna medis memiliki sepasang gigi yang melebar, yaitu taring, pada bagian depan dari
rahang atasnya. "aring#taring ini mengandung saluran bisa $seperti jarum hipodermik% atau
alur, dimana bisa dapat dimasukkan jauh ke dalam jaringan dari mangsa alamiahnya. Bilamanusia tergigit, bisa biasanya disuntikkan secara subkutan atau intramuskuler. !lar kobra
yang meludah dapat memeras bisanya keluar dari ujung taringnya dan membentuk semprotan
yang diarahkan terhadap kedua mata penyerang.
&fek toksik bisa ular pada saat menggigit mangsanya tergantung pada spesies, ukuran ular,
jenis kelamin, usia, dan efisiensi mekanik gigitan $apakah hanya satu atau kedua taring
menusuk kulit%, serta banyaknya serangan yang terjadi.
II. EPIDEMIOLOGI
'iperkirakan sebanyak ()))) hingga *))))) orang di seluruh dunia meninggal setiap
thunnya karena racun gigitan ular. 'iantara indi+idu tersebut petani dan pemburu yang
tinggal di negara tropis memiliki risiko yang paling tinggi. 'i merika serikat, sebanyak
-))) kejadian akibat gigitan ular berbisa muncul tiap tahunnya, dan sebanyak orang
meninggal dunia. Korban yang paling sering terkena yaitu laki#laki, pembuk, dan paling
sering digigit pada bagian ekstremitas bawah. Hal tersebut terjadi karena korban berjalan di
dekat, sedangkan pada orang yang sengaja memegang ular, lebih sering digigit pada
7/24/2019 Tinjauan Pustaka Snake Bite
2/32
ekstremitas atas. !lar termasu poikilothermic, dimana insidensi kejadian digigit ular yaitu
pada bulan#bulan hangat.
III. ULAR DI INDONESIA
!lar merupakan jenis hewan melata yang banyak terdapat di /ndonesia. pesies ular dapat
dibedakan atas ular berbisa dan ular tidak berbisa. !lar berbisa memiliki sepasang taring pada
bagian rahang atas. 0ada taring tersebut terdapat saluran bisa untuk menginjeksikan bisa ke
dalam tubuh mangsanya secara subkutan atau intramuskular.
&fek toksik bisa ular pada saat menggigit mangsanya tergantung pada spesies, ukuran ular,
jenis kelamin, usia, dan efisiensi mekanik gigitan $apakah hanya satu atau kedua taring
menusuk kulit%, serta banyaknya serangan yang terjadi.
!lar berbisa kebanyakan termasuk dalam famili Colubridae, tetapi pada umumnya bisa yang
dihasilkannya bersifat lemah. 1ontoh ular yang termasuk famili ini adalah ular sapi $Zaocys
carinatus%, ular tali $Dendrelaphis pictus%, ular tikus atau ular jali $Ptyas korros%, dan ular
serasah $Sibynophis geminatus%. !lar berbisa kuat yang terdapat di /ndonesia biasanya masuk
dalam famili Elapidae, Hdropiidae, atau !iperidae. &lapidae memiliki taring pendek dan
tegak permanen. Beberapa contoh anggota famili ini adalah ular cabai $Maticora intestinalis%,
ular weling $Bungarus candidus%, ular sendok $Naja sumatrana%, dan ular king kobra
$Ophiophagus hannah%. 2iperidae memiliki taring panjang yang secara normal dapat dilipat
ke bagian rahang atas, tetapi dapat ditegakkan bila sedang menyerang mangsanya. da dua
subfamili pada 2iperidae, yaitu !iperi"ae dan Cro#ali"ae. 1rotalinae memiliki organ untuk
mendeteksi mangsa berdarah panas $pit organ%, yang terletak di antara lubang hidung dan
mata. Beberapa contoh 2iperidae adalah ular bandotan $Vipera russelli%, ular tanah
$Calloselasma rhodostoma%, dan ular bangkai laut $rimeresurus albolabris%.
7/24/2019 Tinjauan Pustaka Snake Bite
3/32
1.2 Ular Berbisa Asia Tenggara
!lar berbisa memiliki sepasang gigi yang besar dan taring di rahang depan."aringnya
mengandung racun saluran $seperti suntik%. 3ika manusia digigit, racunnya disuntikkan
secara subkutan atau intamuskuler. Lidah kobra dapat menekan racun keluar dari ujung
taringnya dan menghasilkan semprotan halus yang diarahkan pada mata.
I!. MENGENALI ULAR $ER$ISA DENGAN TIDAK $ER$ISA
"idak ada cara sederhana untuk mengidentifikasi ular berbisa. Beberapa spesies ular tidak
berbisa dapat tampak menyerupai ular berbisa. 4amun beberapa ular berbisa dapat dikenali
melalui ukuran, bentuk, warna, kebiasaan dan suara yang dikeluarkan saat merasa terancam.
Beberapa ciri ular berbisa adalah bentuk kepala segitiga, ukuran gigi taring kecil, dan pada
luka bekas gigitan terdapat bekas taring.
!lar Berbisa !lar "idak BerbisaKepala bersegitiga Kepala bundar
7/24/2019 Tinjauan Pustaka Snake Bite
4/32
5ata elipse, dan terapat heat sensing pit 5ata bulat
ingel row of +entral scales 2entral scales
6attle 4o rattle
7 gigi aring besar di rahang atas Gigi taring kecil
!. TO%ICOLOG&
Bisa adalah suatu 8at atau substansi yang berfungsi untuk melumpuhkan mangsa dansekaligus juga berperan pada sistem pertahanan diri. Bisa tersebut merupakan ludah yang
termodifikasi, yang dihasilkan oleh kelenjar khusus. Kelenjar yang mengeluarkan bisa
merupakan suatu modifikasi kelenjar ludah parotid yang terletak di setiap bagian bawah sisi
kepala di belakang mata. Bisa ular tidak hanya terdiri atas satu substansi tunggal, tetapi
merupakan campuran kompleks, terutama protein, yang memiliki akti+itas en8imatik.
6acun ular sangat kompleks dan mengandung banrbagai peptide dan en8im. 0eptida dapat
merusak +ascular endothelium, sehingga meningkatkan permeabilitas dan menyebabkan
edema dan shock hipo+olemik. &n8im tersebut termasuk en8im protease dan asam L#amino
o9idase, yang menyebabkan nekrosis jaringan, dan 7phospholipase yang merusak eritrosit
dan sel otot. &n8im lainnya yaitu endonuklese, alkaline phosphate, asam phosphate, dan
cholinesterase. elain menyebabkan cedera local, komponen tersebut juga memberikan efek
yang merusak cardio+askuler, pulmonary, renal dan system saraf. Komponon lain dari racun
tersebut diketahui mempengaruhi koagulasi, fibrinolisi, fungsi trombosit dan integritas
+ascular, terkadang menyebabkan perdarahan atau trombotik sekuele.
a. Ko'po(i(i $i(a Ular
7/24/2019 Tinjauan Pustaka Snake Bite
5/32
Bisa ular mengandung lebih dari 7) unsur penyusun, sebagian besar adalah protein, termasuk
en8im dan racun polipeptida. Berikut beberapa unsur bisa ular yang memiliki efek klinis7:
). E"*i' pro+oa,ula" (2iperidae% dapat menstimulasi pembekuan darah namun dapat
pula menyebabkan darah tidak dapat berkoagulasi. Bisa dari ular 6ussel mengandung
beberapa prokoagulan yang berbeda dan mengakti+asi langkah berbeda dari kaskade
pembekuan darah. kibatnya adalah terbentuknya fibrin di aliran darah. ebagian
besar dapat dipecah secara langsung oleh sistem fibrinolitik tubuh. egera, dan
terkadang antara ) menit setelah gigitan, tingkat faktor pembekuan darah menjadi
sangan rendah $koagulopati konsumtif% sehingga darah tidak dapat membeku.
-. Hae'orra,i"( $8inc metalloproteinase% dapat merusak endotel yang meliputi
pembuluh darah dan menyebabkan perdarahan sistemik spontan $spontaneous
systemic haemorrhage%./. Ra0u" (i#oli#i+ a#au "e+ro#i+ ; mencerna hidrolase $en8im proteolitik dan
fosfolipase % racun polipentida dan faktor lainnya yang meningkatkan permeabilitas
membran sel dan menyebabkan pembengkakan setempat. 6acun ini juga dapat
menghancurkan membran sel dan jaringan.
1. Po(polipa(e A- ae'oli#i+ a"d 'oli#i+ ; enn8im ini dapat menghancurkan
membran sel, endotel, otot lurik, syaraf serta sel darah merah.
2. Po(polipa(e A- Neuro#o3i" pre4("ap#i+ $&lapidae dan beberapa 2iperidae% ;
merupakan phospholipases 7 yang merusak ujung syaraf, pada awalnya melepaskan
transmiter asetilkolin lalu meningkatkan pelepasannya.
5. Po(#4("ap#i0 "euro#o3i"( 6Elapidae7 ;polipeptida ini bersaing dengan asetilkolin
untuk mendapat reseptor di neuromuscular junction dan menyebabkan paralisis yang
mirip seperti paralisis kuraonium7
b. Si8a# $i(a Ular
Berdasarkan sifatnya pada tubuh mangsa, bisa ular dapat dibedakan menjadi bi(a
e'o#o+(i+, yaitu bisa yang mempengaruhi jantung dan sistem pembuluh darah< bi(a
"euro#o+(i+, yaitu bisa yang mempengaruhi sistem saraf dan otak< dan bi(a (i#o#o+(i+, yaitu
bisa yang hanya bekerja pada lokasi gigitan.
a. Bisa ular yang bersifat racun terhadap darah $hematotoksik%
Bisa ular yang bersifat racun terhadap darah, yaitu bisa ular yang menyerang dan
merusak $menghancurkan% sel#sel darah merah dengan jalan menghancurkan stroma
lecethine $dinding sel darah merah%, sehinggga sel darah merah menjadi hancur dan
larut $hemolysis% dan keluar menembus pembuluh#pembuluh darah, mengakibatkan
7/24/2019 Tinjauan Pustaka Snake Bite
6/32
timbulnya perdarahan pada selaput mu