Tinjauan Pustaka Snake Bite

download Tinjauan Pustaka Snake Bite

of 32

Transcript of Tinjauan Pustaka Snake Bite

  • 7/24/2019 Tinjauan Pustaka Snake Bite

    1/32

    TINJAUAN PUSTAKA

    I. DEFINISI

    Luka gigitan adalah cidera yang disebabkan oleh mulut dan gigi hewan atau manusia. Hewan

    mungkin menggigit untuk mempertahankan dirinya, dan pada kesempatan khusus untuk

    mencari makanan. Gigitan dan cakaran hewan yang sampai merusak kulit kadang kala dapat

    mengakibatkan infeksi. Beberapa luka gigitan perlu ditutup dengan jahitan, sedang beberapa

    lainnya cukup dibiarkan saja dan sembuh dengan sendirinya.

    Luka gigitan penting untuk diperhatikan dalam dunia kedokteran. Luka ini dapat

    menyebabkan :

    a. Kerusakan jaringan secara umum,

    b. perdarahan serius bila pembuluh darah besar terluka

    c. infeksi oleh bakteri atau patogen lainnya, seperti rabies

    d. dapat mengandung racun seperti pada gigitan ular

    e. awal dari peradangan

    pesies ular dapat dibedakan atas ular berbisa dan ular tidak berbisa. !lar berbisa yang

    bermakna medis memiliki sepasang gigi yang melebar, yaitu taring, pada bagian depan dari

    rahang atasnya. "aring#taring ini mengandung saluran bisa $seperti jarum hipodermik% atau

    alur, dimana bisa dapat dimasukkan jauh ke dalam jaringan dari mangsa alamiahnya. Bilamanusia tergigit, bisa biasanya disuntikkan secara subkutan atau intramuskuler. !lar kobra

    yang meludah dapat memeras bisanya keluar dari ujung taringnya dan membentuk semprotan

    yang diarahkan terhadap kedua mata penyerang.

    &fek toksik bisa ular pada saat menggigit mangsanya tergantung pada spesies, ukuran ular,

    jenis kelamin, usia, dan efisiensi mekanik gigitan $apakah hanya satu atau kedua taring

    menusuk kulit%, serta banyaknya serangan yang terjadi.

    II. EPIDEMIOLOGI

    'iperkirakan sebanyak ()))) hingga *))))) orang di seluruh dunia meninggal setiap

    thunnya karena racun gigitan ular. 'iantara indi+idu tersebut petani dan pemburu yang

    tinggal di negara tropis memiliki risiko yang paling tinggi. 'i merika serikat, sebanyak

    -))) kejadian akibat gigitan ular berbisa muncul tiap tahunnya, dan sebanyak orang

    meninggal dunia. Korban yang paling sering terkena yaitu laki#laki, pembuk, dan paling

    sering digigit pada bagian ekstremitas bawah. Hal tersebut terjadi karena korban berjalan di

    dekat, sedangkan pada orang yang sengaja memegang ular, lebih sering digigit pada

  • 7/24/2019 Tinjauan Pustaka Snake Bite

    2/32

    ekstremitas atas. !lar termasu poikilothermic, dimana insidensi kejadian digigit ular yaitu

    pada bulan#bulan hangat.

    III. ULAR DI INDONESIA

    !lar merupakan jenis hewan melata yang banyak terdapat di /ndonesia. pesies ular dapat

    dibedakan atas ular berbisa dan ular tidak berbisa. !lar berbisa memiliki sepasang taring pada

    bagian rahang atas. 0ada taring tersebut terdapat saluran bisa untuk menginjeksikan bisa ke

    dalam tubuh mangsanya secara subkutan atau intramuskular.

    &fek toksik bisa ular pada saat menggigit mangsanya tergantung pada spesies, ukuran ular,

    jenis kelamin, usia, dan efisiensi mekanik gigitan $apakah hanya satu atau kedua taring

    menusuk kulit%, serta banyaknya serangan yang terjadi.

    !lar berbisa kebanyakan termasuk dalam famili Colubridae, tetapi pada umumnya bisa yang

    dihasilkannya bersifat lemah. 1ontoh ular yang termasuk famili ini adalah ular sapi $Zaocys

    carinatus%, ular tali $Dendrelaphis pictus%, ular tikus atau ular jali $Ptyas korros%, dan ular

    serasah $Sibynophis geminatus%. !lar berbisa kuat yang terdapat di /ndonesia biasanya masuk

    dalam famili Elapidae, Hdropiidae, atau !iperidae. &lapidae memiliki taring pendek dan

    tegak permanen. Beberapa contoh anggota famili ini adalah ular cabai $Maticora intestinalis%,

    ular weling $Bungarus candidus%, ular sendok $Naja sumatrana%, dan ular king kobra

    $Ophiophagus hannah%. 2iperidae memiliki taring panjang yang secara normal dapat dilipat

    ke bagian rahang atas, tetapi dapat ditegakkan bila sedang menyerang mangsanya. da dua

    subfamili pada 2iperidae, yaitu !iperi"ae dan Cro#ali"ae. 1rotalinae memiliki organ untuk

    mendeteksi mangsa berdarah panas $pit organ%, yang terletak di antara lubang hidung dan

    mata. Beberapa contoh 2iperidae adalah ular bandotan $Vipera russelli%, ular tanah

    $Calloselasma rhodostoma%, dan ular bangkai laut $rimeresurus albolabris%.

  • 7/24/2019 Tinjauan Pustaka Snake Bite

    3/32

    1.2 Ular Berbisa Asia Tenggara

    !lar berbisa memiliki sepasang gigi yang besar dan taring di rahang depan."aringnya

    mengandung racun saluran $seperti suntik%. 3ika manusia digigit, racunnya disuntikkan

    secara subkutan atau intamuskuler. Lidah kobra dapat menekan racun keluar dari ujung

    taringnya dan menghasilkan semprotan halus yang diarahkan pada mata.

    I!. MENGENALI ULAR $ER$ISA DENGAN TIDAK $ER$ISA

    "idak ada cara sederhana untuk mengidentifikasi ular berbisa. Beberapa spesies ular tidak

    berbisa dapat tampak menyerupai ular berbisa. 4amun beberapa ular berbisa dapat dikenali

    melalui ukuran, bentuk, warna, kebiasaan dan suara yang dikeluarkan saat merasa terancam.

    Beberapa ciri ular berbisa adalah bentuk kepala segitiga, ukuran gigi taring kecil, dan pada

    luka bekas gigitan terdapat bekas taring.

    !lar Berbisa !lar "idak BerbisaKepala bersegitiga Kepala bundar

  • 7/24/2019 Tinjauan Pustaka Snake Bite

    4/32

    5ata elipse, dan terapat heat sensing pit 5ata bulat

    ingel row of +entral scales 2entral scales

    6attle 4o rattle

    7 gigi aring besar di rahang atas Gigi taring kecil

    !. TO%ICOLOG&

    Bisa adalah suatu 8at atau substansi yang berfungsi untuk melumpuhkan mangsa dansekaligus juga berperan pada sistem pertahanan diri. Bisa tersebut merupakan ludah yang

    termodifikasi, yang dihasilkan oleh kelenjar khusus. Kelenjar yang mengeluarkan bisa

    merupakan suatu modifikasi kelenjar ludah parotid yang terletak di setiap bagian bawah sisi

    kepala di belakang mata. Bisa ular tidak hanya terdiri atas satu substansi tunggal, tetapi

    merupakan campuran kompleks, terutama protein, yang memiliki akti+itas en8imatik.

    6acun ular sangat kompleks dan mengandung banrbagai peptide dan en8im. 0eptida dapat

    merusak +ascular endothelium, sehingga meningkatkan permeabilitas dan menyebabkan

    edema dan shock hipo+olemik. &n8im tersebut termasuk en8im protease dan asam L#amino

    o9idase, yang menyebabkan nekrosis jaringan, dan 7phospholipase yang merusak eritrosit

    dan sel otot. &n8im lainnya yaitu endonuklese, alkaline phosphate, asam phosphate, dan

    cholinesterase. elain menyebabkan cedera local, komponen tersebut juga memberikan efek

    yang merusak cardio+askuler, pulmonary, renal dan system saraf. Komponon lain dari racun

    tersebut diketahui mempengaruhi koagulasi, fibrinolisi, fungsi trombosit dan integritas

    +ascular, terkadang menyebabkan perdarahan atau trombotik sekuele.

    a. Ko'po(i(i $i(a Ular

  • 7/24/2019 Tinjauan Pustaka Snake Bite

    5/32

    Bisa ular mengandung lebih dari 7) unsur penyusun, sebagian besar adalah protein, termasuk

    en8im dan racun polipeptida. Berikut beberapa unsur bisa ular yang memiliki efek klinis7:

    ). E"*i' pro+oa,ula" (2iperidae% dapat menstimulasi pembekuan darah namun dapat

    pula menyebabkan darah tidak dapat berkoagulasi. Bisa dari ular 6ussel mengandung

    beberapa prokoagulan yang berbeda dan mengakti+asi langkah berbeda dari kaskade

    pembekuan darah. kibatnya adalah terbentuknya fibrin di aliran darah. ebagian

    besar dapat dipecah secara langsung oleh sistem fibrinolitik tubuh. egera, dan

    terkadang antara ) menit setelah gigitan, tingkat faktor pembekuan darah menjadi

    sangan rendah $koagulopati konsumtif% sehingga darah tidak dapat membeku.

    -. Hae'orra,i"( $8inc metalloproteinase% dapat merusak endotel yang meliputi

    pembuluh darah dan menyebabkan perdarahan sistemik spontan $spontaneous

    systemic haemorrhage%./. Ra0u" (i#oli#i+ a#au "e+ro#i+ ; mencerna hidrolase $en8im proteolitik dan

    fosfolipase % racun polipentida dan faktor lainnya yang meningkatkan permeabilitas

    membran sel dan menyebabkan pembengkakan setempat. 6acun ini juga dapat

    menghancurkan membran sel dan jaringan.

    1. Po(polipa(e A- ae'oli#i+ a"d 'oli#i+ ; enn8im ini dapat menghancurkan

    membran sel, endotel, otot lurik, syaraf serta sel darah merah.

    2. Po(polipa(e A- Neuro#o3i" pre4("ap#i+ $&lapidae dan beberapa 2iperidae% ;

    merupakan phospholipases 7 yang merusak ujung syaraf, pada awalnya melepaskan

    transmiter asetilkolin lalu meningkatkan pelepasannya.

    5. Po(#4("ap#i0 "euro#o3i"( 6Elapidae7 ;polipeptida ini bersaing dengan asetilkolin

    untuk mendapat reseptor di neuromuscular junction dan menyebabkan paralisis yang

    mirip seperti paralisis kuraonium7

    b. Si8a# $i(a Ular

    Berdasarkan sifatnya pada tubuh mangsa, bisa ular dapat dibedakan menjadi bi(a

    e'o#o+(i+, yaitu bisa yang mempengaruhi jantung dan sistem pembuluh darah< bi(a

    "euro#o+(i+, yaitu bisa yang mempengaruhi sistem saraf dan otak< dan bi(a (i#o#o+(i+, yaitu

    bisa yang hanya bekerja pada lokasi gigitan.

    a. Bisa ular yang bersifat racun terhadap darah $hematotoksik%

    Bisa ular yang bersifat racun terhadap darah, yaitu bisa ular yang menyerang dan

    merusak $menghancurkan% sel#sel darah merah dengan jalan menghancurkan stroma

    lecethine $dinding sel darah merah%, sehinggga sel darah merah menjadi hancur dan

    larut $hemolysis% dan keluar menembus pembuluh#pembuluh darah, mengakibatkan

  • 7/24/2019 Tinjauan Pustaka Snake Bite

    6/32

    timbulnya perdarahan pada selaput mukosa $lendir% pada mulut, hidung, tenggorokan,

    dan lain#lain.

    b. Bisa ular yang bersifat racun terhadap saraf $neurotoksik%

    =aitu bisa ular yang merusak dan melumpuhkan jaringan#jaringan sel saraf sekitar luka

    gigitan yang menyebabkan jaringan#jaringan sel saraf tersebut mati dengan tanda#tanda kulit

    sekitar luka tampak kebiruan dan hitam $nekrotik%. 0enyebaran dan peracunan selanjut nya

    mempengaruhi susunan saraf pusat dengan jalan melumpuhkan susunan saraf pusat, seperti

    saraf pernapasan dan jantung. 0enyebaran bisa ular ke seluruh tubuh melalui pembuluh limfe

    !I. MANIFESTASI KLINIS

    Lo0al

    ebanyak 7)> gigitan disebabkan oleh ular tidak berbisa, biasanya yang ditemukan yaitu

    luka atau laserasi, dan nyeri minimal. edangkan pada ular berbisa menimbulkan nyeri

    yangyang terasa panas dalam beberapa menit, yang diikuti dengan edema dan eritema. 'alam

    waktu beberapa jam akan terjadi proses pembengkakan dan muncul ekimosis dan bulla

    hemorrhagic. Bila penanganannya terlambat dan tidak ade kuat akan menimbulkan nekrosis

    jaringan yang berat.

    Si(#e'i+

    0asien biasanya mengeluhkan lemah, mual, muntah, parastesia perioral, mulut berasa logam,

    otot berkedut. Kebicilan kapiler difuse menyebabkan edema pulmonary, hipotensi dan

    akhirnya shock. 0ada korban dengan gigitan yang berat dalam beberapa jam dapat timbul

    konsumptif koagulopati. 0ada beberapa pasien dapat terjadi perdarahan spontan dari hamper

    tiap bagian anatomi, walau secara klinis terjadinya perdarahan tersebut secara signifikan tidak

    umum, tetapi berdasarkan hasil tes koagulasi abnormal. Gagal ginjal akut multifactorial

    disebabkan oleh efek langsung nephroto9ins, sirkulasi yang kolaps, myoglobinuria, dan

    koagulopati konsumtif. Hasil laboratorium yang abnormal dapat berupa hypofibrinogenemia,

    thrombocytopenia, prolonged protombin time dan partial thromboplastine times,

    meningkatnya kreatinin dan keratin phopokinase, proteinuria, hematuria, dan anemia atau

    hemokonsentrasi.

    0ada ular tanah yang berbisa menyebabkan gaguan pada system multiorgan, tetapi pada ular

    coral berbisa efeknya lebih ke neuroto9ic seperti disfungsi saraf kranial, dan hilangnya refle9tendon, dapat juga berlanjut kepada depresi respiratori, dan paralysis dalam beberapa jam.

  • 7/24/2019 Tinjauan Pustaka Snake Bite

    7/32

    !II. TANDA GEJALA

    Gejala dan tanda#tanda gigitan ular akan ber+ariasi sesuai spesies ular yang menggigit dan

    banyaknya bisa yang diinjeksikan pada korban.

    Gejala dan tanda#tanda tersebut antara lain adalah tanda gigitan taring $!ang marks%, nyeri

    lokal, pendarahan lokal, memar, pembengkakan kelenjar getah bening, radang, melepuh,

    infeksi lokal, dan nekrosis jaringan $terutama akibat gigitan ular dari famili 2iperidae%.

    Ge9ala Kli"i(

    ecara umum, akan timbul gejala lokal dan gejala sistemik pada semua gigitan ular.

    Gejala lokal: edema, nyeri tekan pada luka gigitan, ekimosis $kulit kegelapan karena

    darah yang terperangkap di jaringan bawah kulit%.

    Gejala sistemik: hipotensi, otot melemah, berkeringat, menggigil, mual, hipersali+asi

    $ludah bertambah banyak%, muntah, nyeri kepala, pandangan kabur

    Ge9ala da" #a"da a:al

    etelah rasa sakit langsung penetrasi ke kulit oleh taring ular, mungkin ada peningkatan nyeri

    lokal $terbakar, meledak, berdenyut% dilokasi gigitan, pembengkakan lokal secara bertahap

    meluas sampai ekstremitas, sakit di daerah kelenjar getah bening regional $di selangkangan#

    femoralis, atau inguinalis.

    Gejala dan tanda#tanda ber+ariasi sesuai dengan jenis ular yang bertanggung jawab yang

    menggigit dan jumlah racun disuntikkan. "erkadang identitas ular yang menggigit tidak bisa

    dikonfirmasikan dengan memeriksa ular mati, melainkan dapat diduga kuat dari deskripsi

    pasien atau keadaan gigitan atau dari pengetahuan efek klinis dari racun spesies yang

    menggigit. /nformasi ini akan memungkinkan dokter untuk memilih sebuah anti+enom tepat,

    mengantisipasi kemungkinan komplikasi dan karena itu mengambil sesuai tindakan. 3ika

    spesies yang menggigit tidak diketahui, bisa diketahui dengan gejala dan tanda $sindrom

    klinis%, hasil tes labotatorium, supaya mencapai hasil yang tepat.

    Ge9ala da" #a"da lo+al di daera ,i,i#a"

    "anda ?ang

  • 7/24/2019 Tinjauan Pustaka Snake Bite

    8/32

    4yeri lokal

    0erdarahan Lokal

    5emar

    Limfangitis

    0embesaran Kelenjar getah bening

    /nflamasi $0embengkakan, Kemerahan, terasa panas%

    Blistering

    /nfeksi Lokal, pembentukan abses

    4ekrosis

    Ge9ala da" #a"da (i(#e'i+

    Umum

    5ual, muntah, malaise, nyeri abdomen, kelemahan, mengantuk.

    Kardiovaskular (Viperidae)

  • 7/24/2019 Tinjauan Pustaka Snake Bite

    9/32

    Gangguan +isual, pusing, pingsan, kolaps, syok, hipotensi, jantung aritmia, edema paru,

    edema konjungti+a.

    Perdarahan dan gangguan pembekuan (Viperidae)

    # 0erdarahan dari luka $termasuk tanda fank%, 2enapunkture.

    # perdarahan sistemik spontan dari gusi, epistaksis, perdarahan ke dalam air mata,

    hemoptisis, hematemesis, melena atau perdarahan rektum, hematuria, perdarahan +agina,perdarahan ke dalam kulit $petechiae, purpura, ekimosis% dan mukosa $misalnya

    konjungti+a intrakranial perdarahan $meningisme dari perdarahan subarachnoid, tanda#

    tanda lateralising dan @ atau koma dari pendarahan otak

    Neurolo,i( 6Elapidae; Ru((ell !iper7

    5engantuk, paraestisia, ptosis opthalmoplegia, eksterna,kelumpuhan otot wajah yang disarafi

    saraf cranial, aphonia dan kesulitan dalam menelan.

  • 7/24/2019 Tinjauan Pustaka Snake Bite

    10/32

    Keru(a+a" o#o# ra",+a 6ular lau#; ru((ell

  • 7/24/2019 Tinjauan Pustaka Snake Bite

    11/32

    Ge9ala +li"i( dari ,i,i#a" ular di A(ia Te",,ara

    Keterbatasan pendekatan klinis.

    emakin hati#hati efek klinis dari gigitan ular dipelajari, semakin disadari

    bahwa berbagai kegiatan dari racun tertentu sangat luas. ebagai contoh, beberapa

    racun elapid, seperti kobra dari sia, dapat menyebabkan racun lokal yang parah

    Si"dro' )

    racun lokal $pembengkakan, dll % dengan perdarahan @ gangguan bekuan A$semua jenis% 2iperidae

    Si"dro' -

    racun lokal $pembengkakan% dengan perdarahan @ gangguan pembekuan, shock atau gagal

    ginjal A 6ussell +iper $dan mungkin melihat skala +iper # spesies &chis # dalam beberapa

    daerah% dengan konjungti+a $chemosis% dan edem akut, insufisiensi hipofisis A 6ussell

    +iper, Burma dengan ptosis, ophthalmoplegia eksternal, dll kelumpuhan wajah dan air seni

    berwarna coklat tua A 6ussell +iper, ri Lanka dan /ndia elatan

    Si"dro' /

    racun local $dll pembengkakan% dengan kelumpuhan A kobra atau raja kobra

    Si"dro' 1

    Kelumpuhan dengan racun minimal

    5enggigit di darat saat tidur, di luar ?ilipina A Krait

    di ?ilipina A kobra $4aja philippinensis% 5enggigit di laut A ular laut

    (i"dro' 2

  • 7/24/2019 Tinjauan Pustaka Snake Bite

    12/32

    Kelumpuhan dengan urin berwarna coklat tua dan gagal ginjal:

    5enggigit di darat $dengan perdarahan @ gangguan pembekuan% A +iper 6ussell, ri

    Lanka @ elatan /ndia 5enggigit di laut $tidak ada perdarahan @ gangguan pembekuan%

    A ular laut

    GRADING GIGITAN ULAR

    G6'&?4G

    56K4=&6/ &'&5 &6="H&5 /"&5/K

    )

    4o

    &n+enomation

    5inimal C * inch 'alam *7 jam 4D

    /

    5inimal

    &n+enomation

    edang#

    Berat* ; ( inch

    *7 jam setelah

    digigit4D

    //

    5oderat

    &n+enomation

    Berat ; *7 inch*7 jam setelah

    digigit5ungkin ada

    ///

    e+ere

    &n+enomation

    Berat E*7 inch da

    0etekie dan

    ekimosis

    /2

    2ery se+ere

    &n+enomation Berat

    5eluas seluruh

    tungkai atau

    setengah badan

    sisi yang sama.

    da elalu ada

    !III. DIAGNOSIS KLINIS

    A"a'"e(i(:

    namnesis yang tepat seputar gigitan ular serta progresifitas gejala dan tanda baik lokal dan

    sistemik merupakan hal yang sangat penting.

    &mpat pertanyaan awal yang bermanfaat :

    *.pada bagian tubuh mana anda terkena gigitan ular"

  • 7/24/2019 Tinjauan Pustaka Snake Bite

    13/32

    'okter dapat melihat secara cepat bukti bahwa pasien telah digigit ular $misalnya, adanya

    bekas taring% serta asal dan perluasan tanda en+enomasi lokal.

    7. kapan dan pada saat apa anda terkena gigitan ular"

    0erkiraan tingkat keparahan en+enomasi bergantung pada berapa lama waktu berlalu sejak

    pasien terkena gigitan ular. pabila pasien tiba di rumah sakit segera setelah terkena gigitan

    ular, bisa didapatkan sebagian kecil tanda dan gejala walaupun sejumlah besar bisa ular telah

    diinjeksikan. Bila pasien digigit ular saat sedang tidur, kemungkinan ular yang menggigit

    adalah Kraits $ular berbisa%, bila di daerah persawahan, kemungkinan oleh ular kobra atau

    russel +iper $ular berbisa%, bila terjadi saat memetik buah, pit +iper hijau $ular berbisa%, bila

    terjadi saat berenang atau saat menyebrang sungai, kobra $air tawar%, ular laut $laut atau air

    payau%.

    #$ perlakuan terhadap ular yang telah menggigit anda"

    !lar yang telah menggigit pasien seringkali langsung dibunuh dan dijauhkan dari pasien.

    pabila ular yang telah menggigit berhasil ditemukan, sebaiknya ular tersebut dibawa

    bersama pasien saat datang ke rumah sakit, untuk memudahkan identifikasi apakah ular

    tersebut berbisa atau tidak. pabila spesies terbukti tidak berbahaya $atau bukan ular

    samasekali% pasien dapat segera ditenangkan dan dipulangkan dari rumah sakit.

    %$ apa yang anda rasakan saat ini"

    0ertanyaan ini dapat membawa dokter pada analisis sistem tubuh yang terlibat. Gejala gigitan

    ular yang biasa terjadi di awal adalah muntah. 0asien yang mengalami trombositopenia atau

    mengalami gangguan pembekuan darah akan mengalami perdarahan dari luka yang telah

    terjdi lama. 0asien sebaiknya ditanyakan produksi urin serta warna urin sejak terkena gigitan

    ular. 0asien yang mengeluhkan kantuk, kelopak mata yang serasa terjatuh, pandangan kabur

    atau ganda, kemungkinan menandakan telah beredarnya neurotoksin.

    Pe'eri+(aa" 8i(i+

    "idak ada cara yang sederhana untuk mengidentifikasi ular berbisa yang berbahaya. Beberapa

    ular berbisa yang tidak berbahaya telah berkembang untuk terlihat hampir identik dengan

    yang berbisa. kan tetapi, beberapa ular berbisa yang terkenal dapat dikenali dari ukuran,

    bentuk, warna, pola sisik, prilaku serta suara yang dibuatnya saat merasa terancam.

  • 7/24/2019 Tinjauan Pustaka Snake Bite

    14/32

    Beberapa ciri ular berbisa adalah bentuk kelapa segitiga, ukuran gigi taring kecil, dan pada

    luka bekas gigitan tedapat bekas gigi taring.

    Gambar . Bekas gigitanan ular. $% !lar tidak berbisa tanpa bekas taring, $B% !lar berbisa

    dengan bekas taring $umber : entra /nformasi Keracunan 4asional adan 0D5, 7)*7%

    "idak semua ular berbisa pada waktu menggigit menginjeksikan bisa pada korbannya. Drang

    yang digigit ular, meskipun tidak ada bisa yang diinjeksikan ke tubuhnya dapat menjadi

    panik, nafas menjadi cepat, tangan dan kaki menjadi kaku, dan kepala menjadi pening. Gejala

    dan tanda#tanda gigitan ular akan ber+ariasi sesuai spesies ular yang menggigit dan

    banyaknya bisa yang diinjeksikan pada korban. Gejala dan tanda#tanda tersebut antara lain

    adalah tanda gigitan taring $!ang marks%, nyeri lokal, pendarahan lokal, memar,

    pembengkakan kelenjar getah bening, radang, melepuh, infeksi lokal, dan nekrosis jaringan

    $terutama akibat gigitan ular dari famili 2iperidae%7.

    "anda dan Gejala Lokal pada daerah gigitan7:

    a. "anda gigitan taring $!ang marks%

    b. 4yeri lokal

    c. 0erdarahan lokal

    d. Kemerahan

    e. Limfangitis

    f. 0embesaran kelenjar limfe

    g. /nflamasi $bengkak, merah, panas%

    h. 5elepuh

    i. /nfeksi lokal, terbentuk abses

    j. 4ekrosis

  • 7/24/2019 Tinjauan Pustaka Snake Bite

    15/32

    Gambar F. Gejala !mum Gigitan !lar $umber :www.doctorsecret.com%

    "anda dan gejala sistemik7:

    a. !mum $general%

    5ual, muntah, nyeri perut, lemah, mengantuk, lemas.

    b. Kardio+askuler $+iperidae%

    Gangguan penglihatan, pusing, pingsan, syok, hipotensi, aritmia jantung, edema paru, edema

    konjuncti+a $chemosis%

    c. 0erdarahan dan gangguan pembekuan darah $2iperidae%

    0erdarahan yang berasal dari luka yang baru saja terjadi $termasuk perdarahan yang terus#

    menerus dari bekas gigitan $fang marks% dan dari luka yang telah menyembuh sebagian

    $oldrus&mene partly&healed 'ounds%, perdarahan sistemik spontan ; dari gusi, epistaksis,

    perdarahan intrakranial $meningism, berasal dari perdarahan subdura, dengan tanda

    lateralisasi dan atau koma oleh perdarahan cerebral%, hemoptisis, perdarahan perrektal

    $melena%, hematuria, perdarahan per+aginam, perdarahan antepartum pada wanita hamil,

    perdarahan mukosa $misalnya konjuncti+a%, kulit $petekie, purpura, perdarahan diskoid,

    ekimosis%, serta perdarahan retina.

    d. 4eurologis $&lapidae, 6ussel +iper%

    http://www.doctorsecret.com/http://www.doctorsecret.com/http://www.doctorsecret.com/
  • 7/24/2019 Tinjauan Pustaka Snake Bite

    16/32

    mengantuk, parestesia, abnormalitas pengecapan dan pembauan, ptosis, oftalmoplegia

    eksternal, paralisis otot wajah dan otot lainnya yang dipersarafi ner+us kranialis, suara sengau

    atau afonia, regurgitasi cairan melaui hidung, kesulitan untuk menelan sekret, paralisis otot

    pernafasan dan flasid generalisata.

    e. destruksi otot keletal $ sea snake, beberapa spesies kraits, Bungarus niger and B$

    candidus, western 6ussells +iperDaboia russelii%

    nyeri seluruh tubuh, kaku dan nyeri pada otot, trismus, myoglobinuria, hiperkalemia, henti

    jantung, gagal ginjal akut.

    f. istem 0erkemihan

    nyeri punggung bawah, hematuria, hemoglobinuria, myoglobinuria, oligouria@anuria, tanda

    dan gejala uremia $ pernapasan asidosis, hiccups, mual, nyeri pleura, dan lain#lain%

    g. gejala endokrin

    insufisiensi hipofisis@kelenjar adrenal yang disebabkan infark hipofisis anterior. 0ada fase

    akut : syok, hipoglikemia. ?ase kronik $beberapa bulan hingga tahun setelah gigitan% :

    kelemahan, kehilangan rambut seksual sekunder, kehilangan libido, amenorea, atrofi testis,

    hipotiroidism

    Ma"a9e'e" pada ,i,i#a" ular

    0ertama bantuan pengobatan

    "ransportasi ke rumah sakit

    penilaian klinis yang cepat dan resusitasi

    penilaian klinis lengkap dan diagnosis spesies

    /n+estigasi @ tes laboratorium

    pengobatan antibisa

    0engamatan respon terhadap anti+enom: keputusan tentang kebutuhan untuk lebih

    lanjut dosis $s% dari anti+enom

    dukungan@ pengobatan tambahan 0engobatan bagian digigit

    6ehabilitasi

    0engobatan komplikasi kronis

    DIAGRAM PENANGANAN GIGITAN ULAR

    PASIEN DG RIWAYAT

    GIGITAN ULAR

  • 7/24/2019 Tinjauan Pustaka Snake Bite

    17/32

    PERTOLONGAN PERTAMA:- TENANGKAN PASIEN- IMMOBILISASI DAERAH GIGITAN- TRANSPOR PASIEN KE RS

    RAWAT

    RAWAT

    RAWAT

    RAWAT

    TIDA

    YA

    TIDAYA

    TIDA

    TIDAYA

    YA

    YA

    YA

    BERIKAN

    ANTIBISA

    MONOSPESIFIK /

    TERSEDIA

    ANTIBISAMONOSPESIFIK /

    TENANGKAN KORBAN,

    BERI SERUM

    ANTITETANUS,

    TANDA MEMENUHI

    KRITERIA

    PEMBERIAN

    Disadur dari ()O *uidelines !or he Clinical

    Management o! Snake Bite in he South +ast

    ,sia -egion .//0

    Insisi cross i!"

    #$#$n%&i 'ri($ri"

    ADA PERBAIKAN :

    OBSER)ASI* DI RS

    TIDAK ADA PERBAIKAN :

    RU+UK SEGERA

    ULANGI DOSIS INISIASI

    ANTIBISA MA .-0

    RAWAT

    YAOBSER)ASI* DI

    RAWAT

    TIDA TANDA

    EN)ENOMASI

    LIHAT RESPON2

    RAWAT

    OBSER)ASI* DI

    RS SELAMA 23

    YATIDA

    BERIKAN

    ANTIBISA

    POLISPESIFIK

    UNTUK SPESIES

    ULAR YANG

    BERADA DI AREA

    TANDA MEMENUHI

    KRITERIA

    PEMBERIAN

    TERAPI

    KONSER)ATIF**

    OBSER)ASI* DI

    RS SELAMA 23

    OBSER)ASI* DI

    RS SELAMA 23

    TERDAPAT TANDA DIAGNOSTIK

    DARI EN)ENOMASI

    KERA4UNAN1 ULAR YANG

    UMUM BERADA DI AREA

    ULAR DIBAWA KE

    TERDAPAT TANDA

    EN)ENOMASI

    TIDA

    YA

    TIDA

    RAWAT

    TERDAPAT

    TANDA

    EN)ENOMASI

    TIDAYA

    ULAR

    DITETAPKAN

    TIDA YA

    ULAR DAPAT

    TERIDENTIFIKASI

  • 7/24/2019 Tinjauan Pustaka Snake Bite

    18/32

    I%. PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Pe'eri+(aa" labora#oriu' >

    *. 0enghitungan jumlah sel darah

    7. Pro trombine timedan acti1ated partial tromboplastin time

    . ?ibrinogen dan produk pemisahan darah

    F. "ipe dan jenis golongan darah

    (. Kimia darah, termasuk elektrolit, B!4 dan Kreatinin

    . !rinalisis untuk myoglobinuria

    I. nalisis gas darah untuk pasien dengan gejala sistemik

    b. Pe'eri+(aa" radiolo,i( >

    *. "hora9 photo untuk pasien dengan edema pulmonum

    7. 6adiografi untuk mencari taring ular yang tertinggal

    0. Pe'eri+(aa" lai""a >

    a. "ekanan kompartemen dapat perlu diukur. ecara komersialtersedia alat yang steril,

    sederhana untuk dipasang atau dibaca, dan dapat dipercaya $seperti tyker pressure

    monitor%. /ndikasi pengukuran tekanan kompartemen adalah bila terdapat

    pembengkakan yang signifikan, nyeri yang sangat hebat yang menghalangi

    pemeriksaan, dan jika parestesi muncul pada ekstremitas yang tergigit

    %. PENATALAKSANAAN

  • 7/24/2019 Tinjauan Pustaka Snake Bite

    19/32

    Langkah#langkah yang harus diikuti pada penatalaksanaan gigitan ular adalah(:

    *. 0ertolongan pertama, harus dilaksanakan secepatnya setelah terjadi gigitan ular sebelum

    korban dibawa ke rumah sakit. Hal ini dapat dilakukan oleh korban sendiri atau orang lain

    yang ada di tempat kejadian. "ujuan pertolongan pertama adalah untuk menghambat

    penyerapan bisa, mempertahankan hidup korban dan menghindari komplikasi sebelum

    mendapatkan perawatan medis di rumah sakit serta mengawasi gejala dini yang

    membahayakan. Langkah#langkah pertolongan yang dilakukan adalah menenangkan

    korban yang cemas< imobilisasi $membuat tidak bergerak% bagian tubuh yang tergigit

    dengan cara mengikat atau menyangga dengan kayu agar tidak terjadi kontraksi otot,

    karena pergerakan atau kontraksi otot dapat meningkatkan penyerapan bisa ke dalam

    aliran darah dan getah bening< pertimbangkan pressure&immobilisation pada gigitan

    &lapidae< hindari gangguan terhadap luka gigitan karena dapat meningkatkan penyerapan

    bisa dan menimbulkan pendarahan lokal.

  • 7/24/2019 Tinjauan Pustaka Snake Bite

    20/32

    Gambar . 5etodepressure&immobilisationpada gigitan &lapidae $umber :

    JHD,7))(%

    7. Korban harus segera dibawa ke rumah sakit secepatnya, dengan cara yang aman dan

    senyaman mungkin. Hindari pergerakan atau kontraksi otot untuk mencegahpeningkatan penyerapan bisa. Beberapa alat transportasi yang dapat digunakan untuk

    5 6

    43

    21

  • 7/24/2019 Tinjauan Pustaka Snake Bite

    21/32

    membawa pasien adalah tandu, sepeda, motor, kuda, kereta, kereta api, atau perahu,

    atau pasien dapat dipikul $dengan !ireman2s metode%. 0asien diposisikan miring

    $reco1ery posotion% bila ia muntah dalam perjalanan

    . 0engobatan gigitan ular0ada umumnya terjadi salah pengertian mengenai pengelolaan gigitan ular. 5etode

    penggunaan torniket $diikat dengan keras sehingga menghambat peredaran darah%,

    insisi $pengirisan dengan alat tajam%, pengisapan tempat gigitan, pendinginan daerah

    yang digigit.

    F. "erapi yang dianjurkan meliputi:

    a. Bersihkan bagian yang terluka dengan cairan faal atau air steril.

    b. !ntuk efek lokal dianjurkan imobilisasi menggunakan perban katun elastis dengan

    lebar *) cm, panjang F( m, yang dibalutkan kuat di sekeliling bagian tubuh yang

    tergigit, mulai dari ujung jari kaki sampai bagian yang terdekat dengan gigitan.

    Bungkus rapat dengan perban seperti membungkus kaki yang terkilir, tetapi ikatan

    jangan terlalu kencang agar aliran darah tidak terganggu. 0enggunaan torniket tidak

    dianjurkan karena dapat mengganggu aliran darah dan pelepasan torniket dapat

    menyebabkan efek sistemik yang lebih berat.

    c. 0emberian tindakan pendukung berupa stabilisasi yang meliputi penatalaksanaan

    jalan nafas< penatalaksanaan fungsi pernafasan< penatalaksanaan sirkulasi

    a. Koa,ulopa#i 'e"e#ap a#au berula",setelah jamatau perdarahan setelah *#7 jam,

    terdapat perburukan gejala neurotoksik atau gejala kardio+askuler setelah *#7 jam.

    b. $ila dara #e#ap #ida+ +oa,ula(i, jam setlah pemberian dosis awal antibisa, dosis

    yang sama harus diulang. Hal ini berdasarkan obser+asi bahwa, bila dosis besar

    antibisa diberikan $ lebih dari cukup untuk menetralisasi en8im pro koagulan bisa

    ular% diberikan pada awal, waktu yang dibutuhkan oleh hepar untuk memperbaiki

    tingkat koagulasi fibrinogen dan faktor pembekuan lainnya adalah #N jam.

    c. Pada pa(ie" a", #e#ap 'e",ala'i perdaraa" 0epa#;dosis antibisa harus diulang

    antara *#7 jam.

  • 7/24/2019 Tinjauan Pustaka Snake Bite

    29/32

    d. Pada +a(u( perburu+a" ,e9ala "euro#o+(i+ a#au ,e9ala +ardio

    gigitan oleh rattlesnake dan moccasin, sebagai contoh, tidak ada bisa yang disuntikan. Hal ini

    disebut gigitan kering yang bahkan lebih umum pada gigitan yang diakibatkan oleh elapid.

  • 7/24/2019 Tinjauan Pustaka Snake Bite

    30/32

    Gigitan kering $tanpa injeksi bisa ular% memiliki komplikasi yang sama dengan gigitan ular

    tidak berbisa. eorang korban yang masih sangat muda, tua, atau memiliki penyakit sistemik

    lain sebagian besar tidak mampu mentoleransi jumlah injeksi bisa yang sama dengan orang

    dewasa yang sehat. Ketersediaan perawatan medis darurat dan, yang paling penting, antibisa

    ular, dapat mempengaruhi bagaimana keadaan korban.

    &fek bisa yang serius dapat tertunda untuk beberapa jam. eorang korban yang awalnya

    terlihat baik kondisinya dapat menjadi sangat kesakitan. eluruh korban yang tergigit oleh

    ular berbisa harus segera mendapat perawatan medis tanpa harus ditunda#tunda.

    PENCEGAHAN GIGITAN ULAR

    a. 5engenali ular lokal di daerah masing#masing, mengetahui tempat tinggal dan

    tempat persembunyian yang disukai ular, mengetahui waktu dan cuaca dimana ular

    akan lebih aktif, terutama gigitan ular setelah hujan, saat banjir, saat panen, serta

    malam hari

    b. Gunakan sepatu atau bots dan celana panjang, khususnya saat berjalan di malam hari

    atau semak#semak

    c. Gunakan cahaya $lampu senter, obor% saat berjalan di malam hari

    d. Hindari ular sejauh mungkin, termasuk pertunjukan penjinak ular. 3angan pernah

    menyentuh, mengancam, atau menyerang ular dan jangan pernah menjebak dan

    memojokkan ular dalam tempat tertutup

    e. Bila memungkinkan, hindari tidur di tanah

    f. 3auhkan anak#anak dari daerah yang diketahui rawan ular

    g. Hindari atau lakukan dengan saat hati#hati saat menangani ular mati, atau ular yang

    terlihat mati

    h. Hindari reruntuhan, sampah, gundukan anai#anai, atau hewan domestik yang dekat

    dengan hunian manusia, karena dapat menarik ular

    i. 5emeriksa rumah secara berkala untuk ular, dan bila mungkin, hindari jenis

    konstruksi rumah yang memungkinkan ular untuk bersembunyi $misalnya dinding

    jerami dan tanah liat yang memiliki celah dan ruang yang lebar, ruang tidak tertutup

    pada lantai%

    j. !ntuk mencegah gigitan ular laut, nelayan sebaiknya menghindari menyentuh ular

    laut yang tertangkap jala dan terpancing. Kepala dan ekor ular tidak mudah

    dibedakan. "erdapat resiko tergigit pada mereka yang mandi dan mencuci pakaian

    pada air yang keruh pada muara, hulu sungai dan pesisir pantai.

  • 7/24/2019 Tinjauan Pustaka Snake Bite

    31/32

    DAFTAR PUSTAKA

    Guidelines for the 1linical 5anagement of nakes bites in the outh#&ast

    sia6egion, Jorld Health nake 2enom: "he 0ain and 0otential of 0oison, "he 1old

    Blooded 4ews 2ol. 7-,4umber , 5arch, 7))*.

    4orris, 6obert L.< uerbach, 0aul .< 4elson, &laine &.

  • 7/24/2019 Tinjauan Pustaka Snake Bite

    32/32