Askep Pasien Dengan Hemoroid

18
1 TUGAS SISTEM PENCERNAAN ASKEP PADA PASIEN HEMORHOID Di susun oleh : FIRMINUS FRONY MATULISI ... .... Tingkat 1A SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK TAHUN AKADEMIK 2013

Transcript of Askep Pasien Dengan Hemoroid

7/21/2019 Askep Pasien Dengan Hemoroid

http://slidepdf.com/reader/full/askep-pasien-dengan-hemoroid 1/18

1

TUGAS

SISTEM PENCERNAAN

ASKEP PADA PASIEN HEMORHOID

Di susun oleh :

FIRMINUS FRONY MATULISI

...

....

Tingkat 1A

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN

MUHAMMADIYAH PONTIANAK

TAHUN AKADEMIK 2013

7/21/2019 Askep Pasien Dengan Hemoroid

http://slidepdf.com/reader/full/askep-pasien-dengan-hemoroid 2/18

2

Kata Pengantar

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

karena atas berkat dan limpahan rahmat-NYA lah maka kami dapat

menyelesaikan sebuah makalah dengan tepat waktu.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "

ASKEP PADA PASIEN HEMOROID,yang membahas tentang penyakit

hemoroid serta cara mananganinya.

Melalui kata pengantar ini penulis mohon maaf dan memohon

 permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami

 buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca,kami tau bahwa karya

tulis ini masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu penulis mengharapkan

kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga kami dapat menyempurnakan

karya tulis ini.

7/21/2019 Askep Pasien Dengan Hemoroid

http://slidepdf.com/reader/full/askep-pasien-dengan-hemoroid 3/18

3

Daftar Isi

Kata Pengantar 2

Daftar Isi 3

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar belakang 4

1.2 Rumusan masalah 4

1.3 Tujuan 4

BAB II Pembahasan

2.1 Pengertian hemoroid 5

2.2 Etiologi 6

2.3 Anatomi patologi 7

2.4 patofisiologi 7

2.5 Patway -----------------------------9

2.6 manefistasi klinik ………………………………………………………9

2.7 fokus pengkajian ………………………………………………………10

2.8 penatalaksanaan ………………………………………………………11

2.9 diagnosa keperawatan………………………………………………….12 

2.10 intervensi keperawatan………………………………………………..13 

BAB III Penutup

4.1 Kesimpulan 17

Daftar Pustaka 18 

7/21/2019 Askep Pasien Dengan Hemoroid

http://slidepdf.com/reader/full/askep-pasien-dengan-hemoroid 4/18

4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hemorrhoid adalah suatu perubahan pada bantalan pembuluh-pembuluh

darah di dubur ( corpus carvenosa recti ) berupa pelebaran dan pembengkakan

 pembuluh darah dan jaringan sekitarnya. hemorhoid adalah pembengkakan

 jaringan yang mengandung pembuluh balik ( vena ) dan terletak didinding

rectum dan anus.

1.2 Tujuan

1. 

Pembaca dapat mengetahui tentang penyakit hemoroid

2.  Pembaca dapat mengetahui gejala, diagnogsa,patofisologi,serta cara

menangani pasien yang menderita hemorhoid.

1.3 Manfaat

1.  Setelah membaca makalah ini, pembaca diharapkan bisa mengerti tentang

 penyakit hemorhoid

2.  Setelah membaca makalah ini, pembaca diharapkan mampu memahami

cara menangani penderita hemorhoid

7/21/2019 Askep Pasien Dengan Hemoroid

http://slidepdf.com/reader/full/askep-pasien-dengan-hemoroid 5/18

5

BAB II

PEMBAHASAN

ASKEP PASIEN DENGAN HEMOROID

2.1 PENGERTIAN

Hemorrhoid adalah suatu perubahan pada bantalan pembuluh-pembuluh

darah di dubur ( corpus carvenosa recti ) berupa pelebaran dan pembengkakan

 pembuluh darah dan jaringan sekitarnya. Hemorhoid adalah pembengkakan

 jaringan yang mengandung pembuluh balik ( vena ) dan terletak didinding

rectum dan anus.

Hemorhoid adalah pelebaran vena didalam pleksus vena hemoroidalis.

( Syamsuhidayat, 1998 )

Hemohoid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam kanal anal.

( Suddart & Brunner, 2001 )

Hemorhoid adalah pelebaran varises satu segmen atau lebih vena-vena

hemoroidalis.

( Mansjoer, A, 2000 )

Hemorhoid adalah timbul akibat pelebaran pembuluh darah vena disekitar anus

sehingga timbul benjolan pada anus.

7/21/2019 Askep Pasien Dengan Hemoroid

http://slidepdf.com/reader/full/askep-pasien-dengan-hemoroid 6/18

6

2.2 

ETIOLOGI

Tentang penyebab terjadinya wasir terdapat banyak pendapat yaitu antaralain :

A.  Faktor keturunan

B.  Sikap tubuh manusia dalam berjalan dengan kaki sehingga tekanan

kebawah lebih besar.

C.  Kehamilan

D.  Perubahan hormonal (waktu hamil)

E.  Jenis pekerjaan

Beberapa yang menyebabkan timbulnya hemoroid yaitu :

1.  Kelainan organic

A.  Hepar, sirosis hepetis, dimana fibrosis jaringan hepar akan

meningkatkan resisitensi aliran darah vena ke hepar sehingga terjadi

hipertensi portal, maka akan membentuk kolateral yang antara lain

ke vena hemoroidalis.

B.  Tumor intra abdomen, terutama didaerah pelvis yang menekan

vena, sehingga aliran darah terganggu, misalnya tumor ovarium dan

tumor rectum.

C. 

Faktor idiopatik

i.  Keturunan, dalam hal ini yang menurun adalah kelemahan

dinding pembuluh darah.ii.  Kelainan anatomi vena didaerah mesenterium tidak

mempunyai katup sehingga menyebabkan meningkatnya

tekanan di pleksus hemoroidalis.

iii.  Pekerjaan yang memerlukan banyak duduk karena gaya

gravitasi akan memepengaruhi timbulnya hemoroid.

iv.  Tekanan intra abdomen yang akan meningkat secar kronik

 biasanya pada orang yang sering mengejan.

Berbagai penyebab yang mungkin menjadi sumber timbulnya hemoroid yaitu :

1.  Dinding pembuluh darah yang lemah bawaan sejak lahir.

2. 

Tidak ada katup vena3.  Tekanan dalam perut yang tinggi.

4.  Berdiri atau duduk terlalu lama.

7/21/2019 Askep Pasien Dengan Hemoroid

http://slidepdf.com/reader/full/askep-pasien-dengan-hemoroid 7/18

7

2.3 

ANATOMI PATOLOGI

Secara histologi hemorid tadi pembuluh vena yang melebar dan tipisyang menonjol dibawah mukosa anus dan rektum dalam keadaan yang tidak

terlindung itu mudah terkena trauma.dan mungkin mengalami trombosis. Ini

mungkin benar terjadi pada hemorroid interna yang mungkin prolap, waktu

defekasi dan menjadi terjebak sementara dalam lingkaran yang kompresif dari

sepingter ani atau stangulasi terjepit sebagai tambahan yang sering dialami

(nyeri dan gatal) kelaianan ini merupakan penyebab yang sering dari

 perdarahan rektum akan tertutupi perdarahan rektum hampir selalu

dihubungkan dengan hemorrhoid tanpa melakukan pengesampingan yang

teliti terhadap penyebab lain yang serius seperti karsinoma rektum.

Empat tingkatan hemorrhoid :

Tingkat I : vansa 1 atau lebih untuk hemorrhoidalis interna dengan gejala

 perdarahan ( warna merah segar )

Tingkat II : vansa 1 atau lebih untuk hemorrhodalis interna yang keluar dari dubur

 pada saat defekasi.

Tingkat III : seperti tingkat 2 tapi tidak dapat masuk spontan harus didorong

kembali.

Tingkat IV :telah terjadi inkonserasi ( harus segera dioperasi )

( Robbin dan Kumar,1998; Syamsuhidayat,1997 )

2.4 PATOFISIOLOGI

Drainase daerah anorektal adalah vena-vena hemorrhoidalis superior dan

inferior. Vena hemorhoidalis superior mengembalikan darah ke vena mesentrika

interna dan berjalan submukosa dimulai dari daerah anorektal dan berada dalam bagian yang disebut kolumna morgagni, berjalan memanjang secara radial sambil

mengandakan anashomosis. Bila ini menjadi varises interna ( pasien berada pada

 posisi litotomi) terdapat tiga tempat yaitu anterior kanan, posterior kanan dan

lateral kiri. Hemorhaoid yang lebih kuat terjadi pada tempat-tempat tersebut.

Hemorhoid timbul akibat kongesti vena yang disebabkan oleh aliran balik

dari vena hemoroidalis, penyakit hati kronik yang disertai hipertensi portal sering

menyebabkan hemorhoid, kerena vena hemorhoidalis superior mengalirlan darh

ke sistem portal. Selain itu sitem portal tidak mempunyai katup sehingga terjadi

aliran balik.

7/21/2019 Askep Pasien Dengan Hemoroid

http://slidepdf.com/reader/full/askep-pasien-dengan-hemoroid 8/18

8

Hemorhoid interna diklasifikasikan sebagai derajat I, II, III, hemorhoid

interna dan derajat I dini tidak menonjol melalui anus dan hanya ditemukan

 praktuskopi. Lesi biasanya terletak pada posterior kanan dan kiri dan anteriorkanan mengikuti penyebaran cabang-cabang vena hemorhidalis superior dan

tampak sebagai pembekakan globulan kemerahan. Derajat II dapat mengecil

secara spontal atau dapat direduksi ( dikembalikan secara manual ). Hemorhoid

derajat II dapat mengalami prolapsus melalui anus setelah defekasi, hemorhoid

derajat III mengalami prolapsus secara permanen. Gejala-gejala hemorhoid

interna yang sering ditemui adalah perdarahan tanpa nyeri. Karena tidak adanya

serabut-serabut nyeri di daerah ini. Kebanyakan kasus hemorhoid adalah

hemorhoid campuran eksterna dan interna.

( Mansjoer, A, 2000, Price,S.)

7/21/2019 Askep Pasien Dengan Hemoroid

http://slidepdf.com/reader/full/askep-pasien-dengan-hemoroid 9/18

9

2.5 

PATWAY

 

2.6 

MANIFESTASI KLINIS

Tanda utama adalah perdarahan, darah yang keluar berwarna merah

segar tidak bercampur dengan feses dan jumlahnya bervariasi. Jika hemorhoid

 beretambah besar maka akan terjadi prolapsus. Kotoran di pakaian dalam

menjadi tanda hemorhoid yang mengalami prolapsus permanen. Kulit

didaerah perianal akan mengalami iritasi. Nyeri akan terjadi jika timbul

trombosis dengan edema dan peradangan.

Anamnesis dikaitkan dengan faktor obstipasi, defekasi yang keras,

yang membutuhkan tekanan intraabdominal tinggi ( mengejan ) dan disertai

rasa nyeri yang merupakan gejala radang.

7/21/2019 Askep Pasien Dengan Hemoroid

http://slidepdf.com/reader/full/askep-pasien-dengan-hemoroid 10/18

10

Hemorhoid eksterna dapat dilihat dengan inspeksi, apalagi jika telah

terjadi trombosis. Bila hemorhoid interna mengalami prolapsus maka tonjolan

yang ditutupi epitel penghasil musin akan dapat terlihat pada satu atau beberapa kuadran.

Hemorhoid menyebabkan rasa gatal dan nyeri serta sering

menyebabkan perdarahan berwarna merah terang pada saat defekasi.

Hemorhoid interna tidak selalu menimbulkan nyeri sampai hemorhoid ini

membesar dan menimbulkan perdarahan atau prolapsus.

( Brunner dan Suddart, 2002; Mansjoer,A,2000 )

2.7 FOKUS PENGKAJIAN

a. 

Aktivitas/ istirahat

Gejala : kelemahan, kelelahan, malaise,cepat lelah, insomnia, tidak tidur

semalaman karena diare, gelisah, ansietas, penbatasan aktivitas/ kerja sehubungna

dengna efek proses penyakit

 b.  Sirkulasi

Tanda : takipnea( respon terhadap demam, dehidrasi, proses inflamasi dan

nyeri, kemerahan, ekimosis)

c.  Eliminasi

Gejala : perubahn pola defekasi, defekasi berdarah/ pus / mukosa dengan

atau tanpa keluar feses perdarahan perectal

Tanda : nyeri tekan abdomen, distensi, menurunnya bising usus, tidak ada

 peristaltik

d.  Makanan/cairan

Gejala : anoreksia, mual muntah, penurunan BB, nyeri ulu hati

Tanda : muntah, berat urin meningkat, kelemahan, tonus otot dan turgor kulit

 buruk

e. 

HigieneTanda : ketidakmampuan mempertahankan perawatan diri

f. 

 Nyeri / kenyaanan

Gejala : rasa ketidaknyaman, nyeri saat defekasi.

Tanda : Wajah berkerut, berhati-hati pada area yang sakit, berkeringat

g.  Sirkulasi

Tanda : hipotensi, takikardi, disritmia, kelemahan, warna kulit lambat

(Doenges, 1999; 455-457)

7/21/2019 Askep Pasien Dengan Hemoroid

http://slidepdf.com/reader/full/askep-pasien-dengan-hemoroid 11/18

11

2.8 

PENATALAKSANAAN

Hemoroid interna diterapi sesuai dengan gradenya. Tetapi hemoroid eksterna

selalu dengan operasi. Konservatif indikasi untuk grade 1-2, < 6 jam, belum

terbentuk trombus. Operatif indikasi untuk grade 3-4, perdarahan dan nyeri.

1. Gejala hemoroid dan ketidaknyamanan dapat dihilangkan dengan

-Higiene personal yang baik dan menghindari mengejan berlebihan selama defekasi.

-Diet tinggi serat yang mengandung buah dan sekam, bila gagal dibantu dengan

menggunakan laksatif yang berfungsi mengabsorbsi air saat melewati usus.

-Tindakan untuk mengurangi pembesaran dengan cara: rendam duduk dengan salep,

supositoria yang mengandung anestesi, astringen (witch hazel) dan tirah baring.

2. Beberapa tindakan nonoperatif untuk hemoroid:

-Foto koagulasi infra merah, diatermi bipolar, terapi laser adalah tehnik terbaru untuk

melekatkan mukosa ke otot yang mendasarinya

-Injeksi larutan sklerosan efektif untuk hemorrhoid yang berukuran kecil.

3. Tindakan bedah konservatif hemorrhoid internal

Adalah prosedur ligasi pita karet. Hemorhoid dilihat melalui anosop, dan bagian

 proksimal diatas garis mukokutan dipegang dengan alat. Pita karet kecil

kemudian diselipkan diatas hemorhoid. Bagian distal jaringan pada pita karet

menjadi nekrotik setelah beberapa hari danm dilepas. Terjadi fibrosis yang

mengakibatkan mukosa anal bawah turun dan melekat pada otot dasar. Meskipun

tindakan ini memuaskan beberapa pasien, namun pasien lain merasakan tindakan

ini menyebabkan nyeri dan mengakibatkan hemoroid sekunder dan infeksi

 perianal.

4. Hemoroidektomi kriosirurgi

Adalah metode untuk menghambat hemoroid dengan cara membekukan jaringan

hemoroid selama waktu tertentu sampai timbul nekrosis. Meskipun hal ini kurang

menimbulkan nyeri, prosedur ini tidak digunakan dengan luas karena

menyebabkan keluarnya rabas yang berbau angat menyengat dan luka yang

ditimbulkan lama sembuh.

5. Laser Nd: YAG

Digunakan dalam mengeksisi hemoroid eksternal. Tindakan ini cepat dan kurang

menimbulkan nyeri. Hemoragi dan abses jarang menjadi komplikasi pada periode

 paska operatif.

7/21/2019 Askep Pasien Dengan Hemoroid

http://slidepdf.com/reader/full/askep-pasien-dengan-hemoroid 12/18

12

6. Metode pengobatan hemoroid tidak efektif untuk vena trombosis luas, yang

harus diatasi dengan bedah lebih luas.

7. Hemoroidektomi atau eksisi bedah, dapat dilakukan untuk mengangkat semua

 jaringan sisa yang terlibat dalam proses ini. Selma pembedahan, sfingter rektal

 biasanya didilatasi secara digital dan hemoroid diangkat dengan klem dan kauter

atau dengan ligasi dan kemudian dieksisi. Setelah prosedur operasi selesai, selang

kecil dimaukkan melalui sfingter untuk memungkinkan keluarnya flatus dan

darah; penempatan Gelfoan atau kasa Oxigel dapat diberikan diatas luka kanal

Pemeriksaan penunjang:

- Anoskopi

- Pemeriksaan feses: untuk mengetahui occult-bleding

Komplikasi

1.  Anemia, jarang terjadi2.  trombosis akut pada prolaps hemoroid

Prognosa

Hemorroidektomi tampaknya lebih efektif danpermanen, tetapi mempunyai

kerugian kompliksi post operasi.

2.9 

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.   Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik (insisi

 pembedahan)

2.  Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasive, insisi post

 pembedahan, imunitas tubuh primer menurun3.  Kurang pengetahuan tentang Ca Rekti dan pilihan pengobatan

 berhubungan dengan kurang paparan sumber informasi

4.  Sindrom defisit self care b/d kelemahan, penyakitnya, nyeri

5.  PK pendarahan

6. 

Resiko konstipasi berhubungan dengan obstruksi post pembedahan

7/21/2019 Askep Pasien Dengan Hemoroid

http://slidepdf.com/reader/full/askep-pasien-dengan-hemoroid 13/18

13

2.10 

INTERVENSI KEPERAWATAN

 No Diagnosa Tujuan Intervensi1 Nyeri Akut b/d

agen injuri fisik

(insisi

 pembedahan)

Setelah dilakukan

askep…. jam tingkat

kenyamanan klien

meningkat, nyeri

terkontrol dengan

KH:

- klien melaporkan

nyeri berkurang,

skala nyeri 2-3

- Ekspresi wajah

tenang & dapatistirahat, tidur.

- v/s dbn (TD 120/80

mmHg, N: 60-100

x/mnt, RR: 16-

20x/mnt).

Manajemen nyeri :

- Kaji nyeri secara komprehensif

termasuk lokasi, karakteristik,

durasi, frekuensi, kualitas dan faktor

 presipitasi.

- Observasi reaksi nonverbal dari

ketidak nyamanan.

- Gunakan teknik komunikasi

terapeutik untuk mengetahui

 pengalaman nyeri klien sebelumnya.

- Berikan lingkungan yang tenang- Kurangi faktor presipitasi nyeri.

- Ajarkan teknik non farmakologis

(relaksasi, distraksi dll) untuk

mengetasi nyeri.

- Berikan analgetik untuk

mengurangi nyeri.

- Evaluasi tindakan pengurang

nyeri/kontrol nyeri.

- Kolaborasi dengan dokter bila ada

komplain tentang pemberian

analgetik tidak berhasil.

- Monitor penerimaan klien tentang

manajemen nyeri.

Administrasi analgetik :.

- Cek program pemberian

analogetik; jenis, dosis, dan

frekuensi.

- Cek riwayat alergi.

- Tentukan analgetik pilihan, rute

 pemberian dan dosis optimal.- Monitor V/S

- Berikan analgetik tepat waktu

terutama saat nyeri muncul.

- Evaluasi efektifitas analgetik, tanda

dan gejala efek samping.

2 Risiko infeksi b/d

adanya luka

operasi, imunitas

tubuh menurun,

 prosedur invasive

Setelah dilakukan

askep …. jam tidak

terdapat faktor risiko

infeksi dg KH:

- bebas dari gejala

Konrol infeksi :

Bersihkan lingkungan setelah

dipakai pasien lain.

Batasi pengunjung bila perlu.

Anjurkan keluarga untuk cuci

7/21/2019 Askep Pasien Dengan Hemoroid

http://slidepdf.com/reader/full/askep-pasien-dengan-hemoroid 14/18

14

infeksi,

- angka lekosit

normal (4-11.000)- V/S dbn

tangan sebelum dan setelah kontak

dengan klien.

Gunakan sabun anti microba untukmencuci tangan.

Lakukan cuci tangan sebelum dan

sesudah tindakan keperawatan.

Gunakan baju dan sarung tangan

sebagai alat pelindung.

Pertahankan lingkungan yang

aseptik selama pemasangan alat.

Lakukan perawatan luka dan

dresing infus,DC setiap hari.

Tingkatkan intake nutrisi. Dancairan yang adekuat

 berikan antibiotik sesuai program.

Proteksi terhadap infeksi

Monitor tanda dan gejala infeksi

sistemik dan lokal.

Monitor hitung granulosit dan

WBC.

Monitor kerentanan terhadap

infeksi.

Pertahankan teknik aseptik untuk

setiap tindakan.

Inspeksi kulit dan mebran mukosa

terhadap kemerahan, panas, drainase.

Inspeksi keadaan luka dan

sekitarnya

Ambil kultur jika perlu

Dorong klien untuk intake nutrisi

dan cairan yang adekuat.

Dorong istirahat yang cukup.

Monitor perubahan tingkat energi.Dorong klien untuk meningkatkan

mobilitas dan latihan.

Instruksikan klien untuk minum

antibiotik sesuai program.

Ajarkan keluarga/klien tentang

tanda dan gejala infeksi.

Laporkan kecurigaan infeksi.

3 Kurang

 pengetahuan ttng

 penyakit,

Setelah dilakukan

askep .... jam,

 pengetahuan klien

Teaching : Dissease Process

- Kaji tingkat pengetahuan klien

dan keluarga tentang proses penyakit

7/21/2019 Askep Pasien Dengan Hemoroid

http://slidepdf.com/reader/full/askep-pasien-dengan-hemoroid 15/18

15

 perawata,pengobat

an

 Nya b/d kurang paparan terhadap

informasi,

keterbatasan

kognitif

meningkat. Dg KH:

- Klien/klg mampu

menjelaskan kembaliapa yang dijelaskan

- Klien /klg

kooperative saat

dilakukan tindakan

- Jelaskan tentang patofisiologi

 penyakit, tanda dan gejala serta

 penyebabnya- Sediakan informasi tentang

kondisi klien

- Berikan informasi tentang

 perkembangan klien

- Diskusikan perubahan gaya

hidup yang mungkin diperlukan

untuk mencegah komplikasi di masa

yang akan datang dan atau kontrol

 proses penyakit

- Diskusikan tentang pilihan

tentang terapi atau pengobatan- Jelaskan alasan dilaksanakannya

tindakan atau terapi

- Dorong klien untuk menggali

 pilihan-pilihan atau memperoleh

alternatif pilihan

- Gambarkan komplikasi yang

mungkin terjadi

- Anjurkan klien untuk mencegah

efek samping dari penyakit

- Gali sumber-sumber atau

dukungan yang ada

- Anjurkan klien untuk

melaporkan tanda dan gejala yang

muncul pada petugas kesehatan

4 Sindrom defisit self

care b/d

kelemahan, nyeri,

 penyakitnya

Setelah dilakukan

asuhan keperawatan

…. jam klien mampu

Perawatan diri

dengan indicator

- Pasien dapatmelakukan aktivitas

sehari-hari (makan,

 berpakaian,

kebersihan, toileting,

ambulasi)

- Kebersihan diri

 pasien terpenuhi

-Bantuan perawatan diri

- Monitor kemampuan pasien

terhadap perawatan diri

- Monitor kebutuhan akan personal

hygiene, berpakaian, toileting dan

makan- Beri bantuan sampai klien

mempunyai kemapuan untuk

merawat diri

- Bantu klien dalam memenuhi

kebutuhan sehari-hari.

- Anjurkan klien untuk melakukan

aktivitas sehari-hari sesuai

kemampuannya

- Pertahankan aktivitas perawatan

diri secara rutin

- Evaluasi kemampuan klien

7/21/2019 Askep Pasien Dengan Hemoroid

http://slidepdf.com/reader/full/askep-pasien-dengan-hemoroid 16/18

16

dalam memenuhi kebutuhan sehari-

hari.

- Berikan reinforcement positipatas usaha yang dilakukan dalam

melakukan perawatan sehari hari.

5 PK: Perdarahan Setelah dilakukan

askep …. jam

 perawat akan

menangani atau

mengurangi

komplikasi dari pada

 perdarahan dan klien

mengalami

 peningkatan Hb/> 10

gr %

- Pantau tanda dan gejala

 perdarahan post operasi

- Monitor V/S

- Pantau laborat Hb, HMT. AT

- kolaborasi untuk tranfusi bila

terjadi perdarahan (hb < 10 gr%)

- Kolaborasi dengan dokter untuk

terapinya

- Pantau daerah yang dilakukan

operasi

6 Resiko konstipasi

 berhubungan

dengan obstruksi

 post pembedahan

Setelah dilakukan

 perawatan selama

.... jam pasien tidak

mengalami

konstipasi 

Dg KH::

Pasien mampu:

- B.A.B lembek

- Ps menyatakan

B.A.B lembek dan

mampu mengontrol

B.A.B

- Mempertahankan

 pola eliminasi usus

tanpa ilius

Konstipation atau impaction

management

Aktifitas:

- Monitor tanda dan gejala

konstipasi

- Monitor pergerakan usus,

frekuensi, konsistensi

- Anjurkan pada pasien untukmakan buah-buahan yang

mengandung serat tinggi

- Anjurkan an ajarkan mobilisasi

 bertahap

- Anjurkan pada klien untuk

meningkatkan intake nutrisi dan

cairan dan berikan education

 pentingnya nutrisi u/ kesembuhan

lukanya

- Evaluasi intake makanan dan

minuman- Kolaborasi medis untuk

terapinya

7/21/2019 Askep Pasien Dengan Hemoroid

http://slidepdf.com/reader/full/askep-pasien-dengan-hemoroid 17/18

17

BAB III

PENUTUP

3.1 

Kesimpulan

Hemorrhoid adalah suatu perubahan pada bantalan pembuluh-pembuluh

darah di dubur ( corpus carvenosa recti ) berupa pelebaran dan

 pembengkakan pembuluh darah dan jaringan sekitarnya. hemorhoid adalah pembengkakan jaringan yang mengandung pembuluh balik ( vena ) dan

terletak didinding rectum dan anus.

7/21/2019 Askep Pasien Dengan Hemoroid

http://slidepdf.com/reader/full/askep-pasien-dengan-hemoroid 18/18

18

DAFTAR PUSTAKA

A.  ( http://infomedika.t35.com/blog arsip/info6.php. )

B.  ( Syamsuhidayat, 1998 )

C.  (http://www.medicastore.com/cybermed/detail/ykt.php )2.  ( Suddart & Brunner, 2001

3. 

( Syamsuhidayat, 1998 ) 

4.  ( Mansjoer, A, 2000 )