ASKEP JIWA PASIEN TERMINAL.docx

26
KONSEP DASAR A. MASALAH UTAMA Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah B. PROSES TERJADINYA MASALAH 1.Pengertian Haraga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai dengan diri sendiri tanpa syarat, walaupun melakukan kesalahan, kekalahan dan kegagalan, tetap merasa sebagai seseorang yang penting dan berharga. Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri sendiri atau kemampuan diri yangnegatif yang dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan. (Towsend, 1998). Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak dapat bertanggung jawab atas kehidupan sendiri, gagal menyesuaikan tingkah laku dancita – cita. (Fk.UNDIP , 2001 ) Kesimpulan harga diri rendah adalah perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang percayaan diri, harga diri serta menolak dirinya. Tidak dapat bertanggung jawab atas kehidupan sendiri serta gagal dalam menyesuaikan tingkah laku dan cita-cita. 2. Tanda-tanda klien dengan harga diri rendah adalah : a. Perasaan malu terhadap diri sendiri adalah akibat penyakit dan akibat tindakan terhadap penyakit.

Transcript of ASKEP JIWA PASIEN TERMINAL.docx

KONSEP DASAR

A. MASALAH UTAMAGangguan konsep diri : Harga Diri RendahB. PROSES TERJADINYA MASALAH1. PengertianHaraga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai dengan diri sendiri tanpa syarat, walaupun melakukan kesalahan, kekalahan dan kegagalan, tetap merasa sebagai seseorang yang penting dan berharga.Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri sendiri atau kemampuan diri yangnegatif yang dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan. (Towsend, 1998).Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak dapat bertanggung jawab atas kehidupan sendiri, gagal menyesuaikan tingkah laku dancita cita. (Fk.UNDIP , 2001 )Kesimpulan harga diri rendah adalah perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang percayaan diri, harga diri serta menolak dirinya. Tidak dapat bertanggung jawab atas kehidupan sendiri serta gagal dalam menyesuaikan tingkah laku dan cita-cita.2. Tanda-tanda klien dengan harga diri rendah adalah : a. Perasaan malu terhadap diri sendiri adalah akibat penyakit dan akibat tindakan terhadap penyakit.b. Rasa bersalah terhadap diri sendiric. Merendahkan martabatd. Gangguan hubungan sosial seperti menarik dirie. Percaya diri kurangf. Menciderai diri(Stuart dan Sudden ; 1998, hal 230)3. Faktor-faktora. Faktor predisposisi1. Penolakan orang tua2. Harapan orang tua yang tidak realistis3. Kegagalan yang berulang kali4. Kurang mempunyai tanggung jawab personal5. Ketergantungan kepada orang lain6. Ideal diri tidak realistisb. Faktor presipitasi1. Citra tubuh yang tidak sesuai2. Keluhan fisik3. Ketegangan peran yang dirasakan4. Perasaan tidak mampu5. Penolakan terhadap kemampuan personal6. Perasaan negatif mengenai tubuhnya sendiri

C. POHON MASALAH Isolasi Sosial = Menarik diri

Masalah UtamaGangguan konsep diri = Harga diri rendah

Koping individu tidak efektif

D. MASALAH KEPERAWATAN1. Isolasi Sosial : Menarik diriData : a. Apatis (acuh terhadap lingkungan)b. Komunikasi verbal menurun atau tidak ada. Klien tidak bercakap-cakap dengan klien lain atau perawatc. Mengisolasi diri (menyendiri)d. Tidak atau kurang sadar dengan linkungan sekitarnyae. Menolak hubungan dengan orang lainf. Aktifitas menurung. Harga diri rendah2. Gangguan konsep diri : Harga diri rendahData : a. Malu terhadap diri sendiri akibat penyakitb. Rasa bersalah terhadap diri sendiric. Merendahkan martabatd. Gangguan hubungan sosial : menarik dirie. Percaya diri kurangf. Menciderai diri

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Isolasi sosial : Menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah2. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah berhubungan dengan koping individu tidak efektifF. RENCANA KEPERAWATAN1. Isolasi sosial : Menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah Tujuan umumKlien tidak menarik diri dan mampu berhubungan dengan orang lain secara optimal Tujuan khususTUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya Kriteria hasilEkspresi wajah bersahabat, tidak acuh, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau bercakap-cakap dan mengutarakan masalah yang dihadapi Intervensi Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip hubungan therapeutik1. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal2. Perkenalkan diri dengan sopan3. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggialan yang disukai klien4. Jelaskan tujuan pertemuan5. Jujur dan menepati janji6. Selalu kontak mata selama interaksi7. Tunjukan sikap empati dan penuh perhatian pada klien

TUK 2 : Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki Kriteria hasilKlien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki Intervensi 1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien 2. Bantu klien mengekspresikan dan menggambarkan perasaan serta pikirannya3. Tekankan bahwa kekuatan untuk berubah tergantung pada klien sendiri4. Identifikasi stresor yang relevan dan penilaian klien terhadap stresor tersebut5. Dukung kekuatan, ketrampilan dan respon koping yang efektif6. Utamakan memberi pujian therapeutik7. Tingkatkan keterlibatan keluarga dan kelompok untuk memberikan dukungan untuk mempertahankan kemajuan dan perkembangan klien

TUK 3 : Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan Kriteria hasilKlien menilaim kemampuan yang digunakan Intervensi 1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan2. Dukung kekuatan, ketrampilan dan respon koping yang adaptif3. Utamakan memberi pujian therapeutik4. Libatkan keluarga dalam perawatan klien

TUK 4 : Klien dapat merencanakan kegiatan harian1. Dukung klien untuk merencanakan kegiatan harian2. Rencanakan kegiatan bersama klien, aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan (kegiatan sendiri, kegiatan dengan bantuan sebagian, kegiatan dengan bantuan total)3. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien4. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh dilakukan5. Libatkan keluarga dalam perawatan klien

TUK 5 : Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuannya Kriteria hasilKlien melakukan kegiatan sesuai dengan kondisi dan kemampuannya Intervensi 1. Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan2. Beri pujian atas keberhasilan klien3. Beri dukungan yang sesuai dan positif untuk mempertahankan kemajuan dan pertumbuhannya4. Libatkan keluarga dalam perawatan klien

TUK 6 : Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada Kriteria hasilKlien memanfaatkan sistem pendukung yang ada Intervensi 1. Berikan pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga diri rendah2. Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah sesuai dengan keadaan klien

STRATEGI PELAKSANAAN KEPERAWATANPertemuan : Ke-I (satu)

Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien, membantu pasien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan membantu pasien memilih atau menetapkan kemampuan yang akan dilatih, melatih kemampuan yang telah dipilih dan menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang telah dilatih dalam rencana harian.1. Orientasi : - Salam terapeutik : Assalamualaikum, - Validasi : bagaimana keadaan Tn. Y, hari ini? Tn. terlihat segar - Kontrak : Topik :Bagaimana, kalau kita bercakap-cakap tentang bagaimana cara membina hubungan saling percaya? Tn. Bisa menyebutkannya.?nanti setelah itu kita lakukan bersama. Tempat :Tn. mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau di ruang tamu? Berapa lama? Waktu : Bagaimana kalau 15 menit?2. Kerja :Tn. Y, apa saja cara membina hubungan saling percaya Tn.? Bagus, apa lagi? Apa saja yang Tn. Lakukan selain itu yang biasa Tn. lakukan? Bagaimana dengan berjabat tangan? Menanyakan nama? Menanyakan alamat..dst.. Wah, bagus sekali ada lima cara untuk membina hubungan saling percaya yang Tn. lakukan.Tn. Y, dari lima cara ini, yang mana yang Tn. bisa lakukan di rumah sakit? Coba kita lihat, yang pertama bisakah, yang keduasampai yang kelima (misalnya masih tiga yang masih bisa dilakukan). Bagus sekali masih ada tiga cara yang masih bisa lakukan di rumah sakit ini.Sekarang, coba Tn. Y pilih satu cara yang bisa dilakukan di rumah sakit ini. O, ya nomor satu,berjabat tangan? Kalau begitu, bagaimana kalau sekarang kita berlatih berjabat tangan Tn.. Mari kita lakukan dengan saya Tn. Y. coba, sudah bisa kan berjabat tangan / memperkenalkan diri?Nah kalau kita mau berjabat tangan, mari kita dekati orang yang ingin Tn. ingin berjabat tangan dan memperkenalkan diri. Bagus! Sekarang duduk berdampingan, ya Bagus! Nah sekarang kita ucap salam, ya Bagus! Sekarang kita sebut nama dan alamat. ya bagus!.Tn. Y sudah bisa berjabat tangan dan memperkenalkan diri dengan baik sekali. Sekarang bedakan dengan sebelum Tn. mengenalinya? Bagus!3. Terminasi : Evaluasi Subjektif Bagaimana perasaan Tn. Y setelah bercakap-cakap dan berjabat tangan / memperkenalkan diri? Yah, Tn. ternyata banyak yang dapat dilakukan di rumah sakit ini. Salah satuny memperkenalkan diri, yang sudah Tn. praktekan dengan sekali. Evaluasi Objektif Klien mampu duduk berdampingan,menjawab salam, danmenyebutkan nama. Rencana tindakan lanjutBagaimana kalau kegiatan itu Tn. lakukan selama disini dan nanti kegiatan tersebut tetap Tn. lakukan dirumah, kalau begitu kita buat jadwalnya saja ya Tn?biar Tn. tidak lupa. KontrakTopik : Besok kita akan membicarakan tentang kemampuan dan aspek positif yang Tn. miliki. Tempat : Tn mau kita berbincang bincang dimana.?Waktu : Mau berapa lama Tn.?bagaimana kalu 15 menit?setuju? sampai jumpa ya

STRATEGI PELAKSANAAN KEPERAWATANPertemuan : Ke-2 (Dua)

Melatih pasien melakukan kegiatan lain yang sesuai dengan kemampuan pasien

1. Orientasi : Salam theraupetik : Assalammuaalaikum, Validasi : Bagaimana perasaan Tn. Y pagi ini? Apakah masih ingat tentang apa yang kita lakukan kemarin?Bagus! Coba diulang lagi? Bagus sekali! Kontrak : Topik :Sekarang kita akan lakukan kegiatan kedua. Masih ingat apa kegiatan itu Tn?Ya banar, kita akan membicarakan kemampuan dan aspek positif yang Tn. miliki. Tempat :Bagaimana kalau kita bicara ditaman?. Waktu :Bagaimana kalu 15 menit?.

2. Kerja :Tn. Y, tadi telah mengungkapkan hal hal yang dapat Tn. lakukan?, masih ada yang lain? Sekarang kita coba pilih kemampuan bapak yang dapat Tn. lakukan disini..3. Terminasi :- Validasi Subjekti : Bagaimana perasaan Tn. setelah tahu dan mencoba kegiatan yang dapat Tn. lakukan disini? Bagus!- Validasi Objektif : Klien sudah mampu melakukan beberpa aspek positif yang dimiliki- Rencana tindakan lanjut : Saya harap Tn. mau mencoba melakukan kegiatan selama disini.- Kontrak : Topik :Tn. pertemuan ini sampai disini dulu, besok kita mengobrol lagi dengan keluarga apabila datang. Tempat : Bagaimana kalau diruang tamu saja? Waktu :Biasanya keluarga Tn. jenguk jam berapa? Baiklah kita diskusikan nanti ya. Sampai jumpa.

BAB IIITINJAUAN KASUSASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. Y DENGAN GANGGUAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG PERKASA RUMAH SAKIT JIWA DR. SOEDJARWADIDAERAH KLATEN

Tanggal Pengkajian: 28 april 2014Tanggal Masuk: 10 april 2014Ruang: PerkasaI. PENGKAJIANA. Identitas KlienNama: Tn. YUmur: 31 TahunAlamat: palembangStatus Perkawinan: Belum MenikahAgama: IslamSuku/Bangsa: Jawa / IndonesiaPendidika: SMPPekerjaan: PetaniNo. CM: 01xxxxB. Penanggung JawabNama: Ny. PHubungan dengan Klien: Ibu KandungAlamat: KlatenII. KELUHAN UTAMAKlien mengatakan disuruh ibunya untuk melanjutkan berobat, sering menyendiri dikamar, bicara sedikit, sulit komunikasi.III. ALASAN MASUK2 bulan klien di diagnosa menderita penyakit kanker paru stadium akhir, sebelum masuk RSJ klien sering menyendiri, bicara sedikit, sulit kominikasi, bicara sendiri dan sulit tidur.

IV. FAKTOR PREDISPOSISI1. Klien pernah mengalami gangguan jiwa 3 tahun yang lalu, pernah rawat jalan di RSJD.SOEDJARWADI KLATEN.2. Klien menderita penyakit kanker paru 2 tahun yang lalu, kontrol tidak rutin, pengobatan kurang berhasil3. Klien mengatakan bahwa didalam keluarganya tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.4. Klien mempunyai pengalaman masalalu yang tidak menyenangkan yaitu ia jatuh dari sepeda.V. PEMERIKSAAN FISIKA. Tanda tanda vital: Tekanan darah: 140/80 mmHg Nadi: 94 x/menit Suhu: 37,5 C Pernafasan: 32 x/menitB. Ukuran: Tinggi badan: 179 cm Berat badan: 45 KgC. Kondisi Fisik:Klien mengeluh sulit bernafas dan rasa nyeri hebat di daerah dada.

VI. PSIKOSOSIALA. Genogram

Ket :: Laki - laki: Klien: Perempuan: Meninggal: Tinggal serumahB. Konsep Diri Citra Tubuh: Klien mengatakan bagian tubuh yang paling disukai adalah mata karena bisa melihat. Identitas: Klien mengatakan anak ke-2 dari 3 bersaudara. Peran: Klien mengatakan di dalam keluarganya atau dirumah sebagai anak. Ideal diri: Klien mengatakan takut dan sudah bosan dengan penyakitnya yang tidak sembuh-sembuh. Harga diri: Klien mengatakan malu berhadapan langsung dengan orang lain selain ibu dan adiknya,klien merasa tidak pantas jika berada diantara orang lain, kurang interaksi sosial.Masalah Keperawatan : harga diri rendahC. Hubungan Sosial Orang yang dekat dengan klien adalah ibu dan adiknya. Peran serta kelompok / masyarakat : sebelum klien sakit sering mengikuti gotong royong didesanya. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain: selama klien rawat jalan / berobat jalan temannya berkurang karena klien malu berkomunikasi.Masalah Kepeawatan : Menarik diriD. SpiritualKlien mengatakan jarang sholat dalam 5x sehari, jika sholat klien shabis sholat klien berdoa agar cepat sembuh.VII. STATUS MENTALA. Penampilan: Penampilan klien kurang rapi, rambut jarang disisir, klien menggunakan baju yang disediakan diRSJ.B. Pembicaraan: Klien berbicara lambat tetapi dapat tercapai dan dapat dipahami.C. Aktivitas Motorik : Klien labih banyak menunduk, aktivitas klien menyesuaikan.D. Alam perasaan : Klien mengatakan takut mati karena penyakitnya, klien sedih belum bisa bertemu ibu.E. Afek: Klien tidak sesuai dalam berfikir, bicara klien lambatF. Interaksi selama wawancara: Kontak mata kurang karena menunduk,sesekali klien menengadah,selalu menjawab jika ditanya.G. Persepsi: Halusinasi saat pengkajian tidak ditemukan.H. Pola Fikir: Tidak ada waham.I. Tingkat kesadaran : Klien sadar hari, tanggal dan waktu saat pengkajian, hari jumat tanggal 11 januari 2013 jam 16.30 WIB,hari berikutnya juga klien sadar hari sabtu tanggal 12 januari 2013.J. Memori: Daya ingat jangka panjang klien masih ingat masa lalunya.K. Tingkat konsentrasi dan berhitung: Klien berhitung lancar, contoh 20 15= 5L. Kemampuan Penilaian: Klien mampu menilai antara masuk kamar setelah makan atau membiarkan kursi tidak rapi, klien memilih membereskan kursi.M. Daya Tilik Diri: Klien tahu dan sadar bahwa dirinya dirumah sakit jiwa.VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG1. MakanKlien makan 3x sehari, pagi, siang, sore, minum 6 gelas / hari, mandiri.2. BAB / BAKKlien BAB 1x sehari, BAK 4x sehari, mandiri.3. MandiKlien mandi 2x sehari, pagi dan sore, gosok gigi setiap kali mandi, mandiri.4. Berpakaian / berhiasKlien mampu berpakaian sendiri tanpa bantuan orang lain.5. Istirahat dan TidurKlien lebih banyak tiduran, tidur siang 12.30 15.00 WIB,tidur malam jam 20.00 04.30 WIB.6. Penggunaan obatKlien minum obat 3x sehari setelah makan. Haloperidol 2x5 mg, trihexiperidine 2x2 mg, injeksi analgesik (mengurangi nyeri pada pasien kanker).7. Pemeliharaan KesehatanKlien sudah pernah dirawat dirumah sakit umum klaten karena penyakit paru, klien pernah diperiksa diRSJD SOEDJARWADI KLATEN tetapi rawat jalan.8. Kegiatan di Dalam RumahKlien dirumah membantu orang tua mengerjakan pekerjaan rumahIX. MEKANISME KOPINGA. Klien kesulitan berbicara dengan orang lain,terlihat maluB. Klien mampu menjaga kebersihan diri sendiriC. Jika ada masalah, klien tidak menceritakan kepada orang lain,lebih suka diam.Masalah Keperawatan : Koping Individu Tidak Efektif.X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGANA. Masalah berhubungan dengan lingkungan: Klien menarik diri dari lingkunganB. Masalah dengan kesehatan : kanker paru stadium akhirC. Masalah dengan perumahan:Klien tinggal dengan kedua orang tua dan 2 saudaranya.D. Masalah dengan Ekonomi: Kebutuhan klien dipenuhi oleh ibunya.

XI. ASPEK MEDIKA. Diagnosa MedisSchizofrenia & Kanker paru stadium akhirB. Terapi Haloperidol 2x5 mg Trihexiperidine 2x2 mg Analgesik.

XII. MASALAH KEPERAWATANA. Harga Diri RendahB. Menarik DiriC. Koping Individu Tidak EfektifD. Ansietas

XIII. POHON MASALAHMenarik Diri_ _ _ _ ( Efek )

Harga Diri Rendah_ _ _ ( Core problem )

Koping Individu Tidak Efektif & Ansietas _ _ _ ( Causa/Penyebab)XIV. DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Menarik Diri Harga Diri Rendah2. Harga Diri Rendah Koping Individu Tidak Efektif3. Ansietas penyakit terminal yang dihadapiXV. ANALISA DATANo

DataEtiologiProblem

1.Ds : Klien mengatakan malu dalam berinteraksi sosialDo Klien tampak menyendiri

Harga diri RendahMenarik Diri

2.Ds : Klien mengatakan teman berkurang semenjak sakit Klien malu dengan teman karena klien merasa tidak pantas diantara merekaDo : Klien tampak malu saat berbicara

Koping Individu Tidak EfektifHarga Diri Rendah

3.Ds : Klien mengatakan sudah takut akan segera menghadapi kematian karena penyakitnya (kanker paru). Klien mengatakan kematian akan segera terjadi.Do : Klien tampak cemas apabila disinggung tentang penyakit kankernya.Proses perjalanan penyakitAnsietas

XVI. RENCANA KEPERAWATANTgl.

Dx.KeperawatanTujuanKriteria HasilIntervensi

Menarik Diri berhubungan dengan harga Diri RendahTUMKlien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal.TUK 1Klien dapat membina hubungan saling percaya

Klien ekspresi wajah bersahabat. Klien menunjukan rasa senang. Klien mau kontak mata. Klien mau berjabat tangan. Klien mau membalas salam. Klien mau duduk berdampingan. dengan perawat. Klien mau menyebut nama dan mau mengutaraka masalah yang dihadapi.

1. Beri salam / panggil nama2. yang disukai3. Jelaskan BHSP dengan komunikasi terapeutik4. Memperkenalkan diri dengan sopan5. Tanyakan nama lengkap dan panggilan tujuan6. Jujur dan menepati janji7. Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya8. Lakukan kontak singkat tapi sering

TUK 2Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki Klien mampu mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki Aspek positif keluarga Aspek positif lingkungan yang dimilii klien1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki2. Hindarkan dari penilaian yang negatif3. Utamakan pemberian pujian yang realistik

TUK 3Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki Klien mampu menilai kemampuan yang dimiliki selama sakit1. Diskusikan kemampuan yang dapat digunakan selama sakit2. Diskusikan kemampuan yang dapat ditunjukan penggunaannya

TUK 4Klien dapat menetapkan perencanaan kegiatan sesuai dengan kemampuannya Klien dapat membuat rencana kegiatan harian1. Rencanakan bersama klien aktifitas yang dapat dilakukan setiap hari Kegiatan mandiri Dibantu sebagian Dengan bantuan total2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan

TUK 5Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya Klien melakukan kegiatan yang sesuai dengankondisi sakit dan kemampuannya1. Berikesempatan klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan2. Beri pujian atas keberhasilan klien3. Diskusikan kemungkinan melaksanakan dirumah.

TUK 6Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada Klien dapat memanfaatkan system pendukung dikeluarga secara optimal Klien daoat memanfaatkan system pendukung dilingkungan sekitar.1. Beri pendidikan kesehatan cara perawatan klien dengan Harga Diri Rendah2. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.

Harga Diri Rendah berhubungan dengan Koping Individu Tidak EfektifTUMKlien dapat melakukan keputusan yang efektif untuk mengendalikan situasi kehidupan yang demikian menurunkan perasaan rendah diriTUK 1Klien dapat menbina hubungan terapeutik dengan perawat

Klien mampu duduk berdampingan dengan perawat Klien mampu berbincang - bincang dengan perawat Klien mampu merespon tindakan perawat

1. Lakukan pendekatan dengan baik, menerima klien apa adanya dan bersikap empati2. Cepat mengendalikan perasaan dan reaksi perawatan diri sendiri misalnya rasa marah ,empati.3. Sediakan waktu untuk berdiskusi dan bina hubungan yang sopan.4. Berikan kesempatan kepada klien untuk merespon.

TUK 2Klien dapat mengenali dan mengekspresikan emosinya Klien dapat mengungkapkan perasaannya Klien mampu mengenali emosinya dan dapat mengekspresikannya1. Tunjukan emosional yang sesuai2. Gunakan tekhnik komunikasi terapeutik terbuka,3. Bantu klien mengekspresikan perasaannya4. Bantu klien mengidentifikasikan situasi kehidupan yang tidak berada dalam kemampuan dan mengontrolnya5. Dorong untuk menyatakan secara verbal perasaan perasaan yang berhubungan dengan ketidak mampuannya.

TUK 3Klien dapat memodifikasi pola kognitif yang negative Klien dapat mengidentifikasi pemikiran yang negatif Klien dpat menurunkan penilaian yang negatifpada dirinya.1. Diskusikan masalah yang dihadapi klien dengan memintanya untuk menyimpulkannya2. Identifikasi pemikiran negatif klien dan bantu untuk menurunkan melalui interupsi dan substitusi3. Evaluasi ketetapan persepsi logika dan kesimpulan yang dibuat klien4. Kurangi penilaian klien yang negatif terhadap dirinya5. Bantu klien menerima nilai yang dimilikinya atau perilakunya atau perubahan yang terjadi pada dirinya.

TUK 4Klien dapat berpartisipasi dalam mengambil keputusan yang berkenan dengan perawatan dirinya Klien mampu menentukan kebutuhan untuk perawatan pada dirinya Klien dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan1. Libatkan klien dalam menetapkan tujuan yang ingin dicapai2. Motivasi klien untuk membuat jadwal aktivitas perawatan dirinya3. Berikan privasi sesuai kebutuhan yang ditentukan4. Berikan reinsforcement posotif tentang pencapaian kegiatan yang telah sesuai dengan keputusan yang ditentukannya

Ansietas berhubungan dengan penyakit terminal yang dihadapiTujuan Mengurangi ansietas yang di alami dan membantu klien menerima keadaan Klien mampu mengungkapkan ketakutannya Klien mampu menerima kondisinya1. Mengkaji tingkat ansietas kien2. Membantu klien mengungkapkan ketakutan yang dialami3. Memberikan penjelasan tentang kondisi yang dialami klien4. Membantu klien menerima kondisi saat ini.

XVII. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATANTanggal / JamNoImplementasiEvaluasi

1. Bina hubungan saling percaya dengan : Menyapa klien dengan ramah Memperkenalkan diri dengan sopan Menanyakan nama lengkap serta alamat klien Menunjukan sikap empati, jujur dan menempati janji Menanyakan masalah yang dihadapiS : Klien menjawab salam dan mengatakan selamat pagi,menyebutkan nama dan alamatO : Klien mau berjabat tangan Klien mau duduk berdampingan dengan perawat Klien mau mengutarakan masalahnyaA : SP 1 tercapaiPp :Lanjutkan SP 2 adakan kontrak waktu pertemuan berikutnya.Pk :Anjurkan klien untuk dapat menyapa perawat jika bertemu dan percaya jika perawat akan membantu masalah yang dihadapi

2. Bina hubungan terapeutik dengan perawat dengan : Pendekatan dengan baik ,menerima klien apa adanya Mengidentifikasi perasaan dan reaksi perawatan diri sendiri Menyediakan waktu untuk bina hubungan yang sopan Menberikan kesempatan untuk meresponS : Klien mau duduk berdampingan dengan perawatO : Klien mampu berbincang bincang dengan perawat Klien mampu merespon tindakan perawat.A : SP 2 tercapaiPp :Lanjutkan SP 3 adakan kontrak waktu pertemuan berikutnya.Pk :Anjurkan klien mampu berkomunikasi,mampu memulai berbicara dan tidak janggung.

3. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki dengan : Membantu mengidentifikasi dengan aspek yang positif Mendorong agar berpenilaian positif Membantu mengungkapkan perasaannyaS : Klien mengatakan cara penilaian positif tidak boleh berfikir jelek terhadap orang lain,sopan santun dan ramah yang diutamakan.O : Klien dapat mengungkapkan perasaannyaA : SP 3 teratasi sebagianPp :lanjutkan SP 1 keluargaPk :Anjurkan klien untuk mempertahankan hubungan saling percaya berinteraksi secara terarah.

4. Kaji tingkat ansietas klien5. Bantu klien mengungkapkan ketakutan yang dialami6. Berikan penjelasan tentang kondisi yang dialami klien7. Bantu klien menerima kondisi saat ini.S : klien mengatakan mengerti tentang kondisi yang di alami dan menerima keadaannya saat iniO : klien dapat mengungkapkan perasaannya.A : masalah teratasiP : intervensi dipertahankan.