Askep Acs Rika

download Askep Acs Rika

If you can't read please download the document

Transcript of Askep Acs Rika

Asuhan Keperawatan Pasien Dengan ACS

A. Pengkajian

a. Biodata pasienNama: Ny U

Umur: 49 tahun

Suku: Snd

No MR: 2009280408

Tanggal pengkajian: 29 agustus 2013

Riwayat KeperawatanKeluhan Utama

Pasien masuk ke UGD harapan kita dengan keluhan nyeri dada ,menjalar kelengan kirisejak10 jam sebelum masuk rumahsakit.Riwayat Penyakit

Nyeri dada terasa ditusuk tusuk menjalar kelengan kiri sejak 10 jam sebelum masuk rumah sakit. Sesak napas, perut begah, nyeri dada (+),keringat dingin (+), mual (+),PND (+),OP (+).Riwayat penyakit dahulu

Astma (-)Gastritis (-)Stroke(-)Hipertiroid (-)Faktor resiko

FH(-)Merokok(-)DM(+)Hipertensi(+)Dislipidemia (-)Alkohol(-)

Pemeriksaan Fisik

CM, TD 139/68 mmHg, HR 76x/m, T afeb.| Mata : konjungtiva anemis-/- ,sklera ikterik -/- | Dada : Vesikuler +/+, rh -/-, wh -/- | Jantung : S1-S2N, m (-), g (-) | Abdomen : BU (+) N, H/L ttb | Ekstremitas : Akral hangat,edema -/-

Pemeriksaan penunjang :

EKG : SR, QRS rate 73 x/m, QRS axis Normal, P Wave N, PR Int 0,16s, QRS dur0,08s, STChanges (-), T inv di V2- V6Hasil cath :LM normalLAD stenosis 80% di mid setelah cabang D1LCX Stenosis 30-40% distal setelah OM3. Stenosis 60-70% di proksimal OM2RCA IrregularLaboratorium :Hb 13.6 | Leukosit 9130 | Ht 38 | Ur 40 | BUN 19| Cr 0.94| as urat 5.9 | GDS 183 |Na 140 | K 4.1 | Mg 2.3

B. Diagnosis KeperawatanNyeri akut berhubungan dengan iskemik miokard.

Intoleransi aktifitas berhubungan dengan berkurangnya curah jantung.

Ansietas berhubungan dengan rasa takut akan ancaman kematian yang tiba-tiba.

Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi, kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi.

Intervensi KeperawatanNyeri akut berhubungan dengan iskemik miokard

Tujuan :Klien memahami tentang dan penatalaksanaanCriteria hasil :Klien menyatakan/menunjukan nyeri hilang

IntervensiRasional

Letakkan klien pada istirahat total selama episode angina (24-30 jam pertama) dengan posisi semi fowler.

Observasi tanda vital tiap 5 menit setiap serangan angina.

Ciptakan lingkunan yang tenang, batasi pengunjung bila perlu.

Berikan makanan lembut dan biarkan klien istirahat 1 jam setelah makan.

Tinggal dengan klien yang mengalami nyeri atau tampak cemas.

Ajarkan tehnik distraksi dan relaksasi.

Kolaborasi pengobatan.

Menurunkan kebutuhan oksigen miokard untuk meminimalkan risiko cedera jaringan/ nekrosis. TD dapat meningkat secara dini sehubungan dengan rangsang simpatis, kemudian turun bila curah jantung dipengaruhi. Stres mental atau emosi meningkatkan kerja miokard. Menurunkan kerja miokard sehubungan dengan kerja pencernaan, menurunkan risiko serangan angina Cemas mengeluarkan katekolamin yang meningkatkan kerja miokard dan dapat memanjangkan nyeri iskemi.

Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kurangnya curah jantung

IntervensiRasional

Pertahankan tirah baring pada posisi yang nyaman.

Berikan periode istirahat adekuat, bantu dalam pemenuhan aktifitas perawatan diri sesuai indikasi.

Catat warna kulit dan kualitas nadi.

Tingkatkan aktifitas klien secara teratur.

Pantau EKG dengan sering.

-

Ansietas berhubungan dengan rasa takut akan ancaman kematian yang tiba-tiba.

IntervensiRasional

Jelaskan semua prosedur tindakan.

Tingkatkan ekspresi perasaan dan takut.

Dorong keluarga dan teman untuk menganggap klien seperti sebelumnya.

Beritahu klien program medis yang telah dibuat untuk menurunkan/membatasi serangan akan datang dan meningkatkan stabilitas jantung.

Kolaborasi.

Menurunkan cemas dan takut terhadap diagnosa dan prognosis. Perasaan tidak diekspresikandapat menimbulkan kekacauan internal dan efek gambaran diri. Meyakinkan pasien bahwa peran dalam keluarga dan kerja tidak berubah. Mendorong pasien untuk mengontrol tes gejala, untuk meningkatkan kepercayaan pada program medis dan mengintegrasikan kemampuan dalam konsep diri. Mungkin diperlukan untuk membantu pasien rileks.

Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kodisi, kebutuhan pengobatanberhubungan dengan kurangnya informasi.

IntervensiRasional

Tekankan perlunya mencegah serangan angina.

Dorong untuk menghindari faktor/situasi yang sebagai pencetus episode angina.

Kaji pentingnya kontrol berat badan, menghentikan kebiasaan merokok, perubahan diet dan olah raga.

Tunjukkan/ dorong klien untuk memantau nadi sendiri selama aktifitas, hindari tegangan.

Diskusikan langkah yang diambil bila terjadi serangan angina.

Dorong klien untuk mengikuti program yang telah ditentukan.

Pasien dengan angina membutuhkan belajar mengapa hal itu terjadi dan apakah dapat terkontrol. Dapat menurunkan insiden/ beratnya episode iskemik. Pengetahuan faktor resiko penting memberikan pasien kesempatan untuk membuat perubahan kebutuhan. Membiarkan pasien untuk mengidentifikasi aktivitas yang dapat dimodifikasi untuk menghindari stres jantung dan tetap dibawah ambang angina. Menyiapkan pasien pada kejadian untuk menghilangkan takut yang mungkin tidak tahu apa yang harus dilakukan bila terjadi serangan. Takut terhadap pencetus serangan dapat menyebabkan pasien menghindari partisipasi pada aktivitas yang telah dibuat untuk meningkatkan perbaikan.

MengetahuiKa. Instalasi GP II Lantai 3,4,5Jakarta 05 september 2013

( Ns. Wahyuningtyas W, Skp)( RikaAngraini)