ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana...

71

Transcript of ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana...

Page 1: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April
Page 2: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN "BENGKEL AKHLAK"DI PESANnEN DAARUT TAUHIID GEGERKALONG GIRANG BANDIING

SKRIPSI

Oiajukan untuk memenuhi salah satu syarat

guna memperoleh gelar sarjana pendidikan

Agama Islam di Fakultas Tarbiyah

Universitas Islam Bandung

Oleh

i,·

SAMSUDIN

NPM : 913001110

NIMKO : 91.1626.A2.11

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

1996 M/1416 H

Page 3: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul AIALlSIS PENOIOIKAN PROGRAM KEGIATAN

.. BENGKEL AKHLAK" 01 PESANTREN OAARUT TAUHIIO GEGERKALONG G1RANG

BANOUNG. Telah disetujui dan memenuhi syarat untuk mengikuti sidang

sarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam

Bandung.

Bandung, 16 April 1996

MENYETUJUI

Drs.

Pembimbing I Pambimbing II

Drs. Aep Saepuddin

Mengetahui

Ketua Jurusan PAl

\Fakultas Tarbiyah

Univ rsitas 15\\m Bandung

, I\11

..---'---"' '---...---

Oekan

Fakultas Tarbiyah

U~rsitaS Islam Bandung

"',;;'-A"',,,~/ ~":l.lI- .~.t.:- "--tI~ ~4f,4 ~ _ -,,"

[Jl 1I·:tt1i~ ~~ ...-~• . ,,'fib'~:l.~' ,••~:; rs. H. Odang Muehter

'l'fU.i.1l:.$.~...:,...,f -=- _

Page 4: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

PENGESAHAN

Skrispi ini telah dimunaqosahkan oleh team penguji tanggal

16 April 1996 dan telah diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh getar sarjana Pendldikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah

Universitas Islam Bandung.

Bandung, 16 April 1996

Panitia Ujian Munaqosah

Ketua

---_.L---

I Drs. H. Odang Muchtar )

Team Penguji

"'\ P ..\, enguJI

I Drs. H. amlan_~_lIl;mita

Penguji II

( Ora. H. Adliyah Ali MD I

Penguji III

1( DR. HM. Abdurrahman, MA,) Dr o~ar Ghaza.

Page 5: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

CJn"tt" :

.. ';)a,lil,,10 p."01",,,i,, ",a"" ../a jllea ' "lo"" 61 ..a.

j'.a ..."lea" I....alt. ja4ila" "e",' ,,'" "..t". 4irl ..." .....4'rl~""f'U' ....".l..t".... i ..t" IJeb.6«r",. 4eN,a.. jalaIC _e",,,_"-,,"'''

""Utg I:te."r, "t"M ;;leA,,,,, "._..gAitka.. 4iri ltepl:"J.a "'ere."

';)iloa Ih. loa" I"."."". • "9.a" ...... j,,41 " ...""lo,,t V""",llr...,l""lo"" 4"" ",.r"Io"I,," ".",1...,,1 .. V""9 ",,,lla"

~"rj.. "'fIe"" ..."I" ']3e..ar, em"..t"i" ~"t"il

...41 em""i"l"tlt". 041 '1'l","Io"r"t ". <:P""jlem""var"lo"t. '1'l". 452 ~""",, 1984 ).

:x."".r..e...""IoIe" .. 6""t 96"..,1" ,I""

0411"lt""4" terc:l .. t", ~",1o"'''4''

':l>r ... 04b" '1'l ..r41" €"I .. S"",I",t1.':l>j"lt" ..", S""""'4I, 04.."" ~o.. " ..I",I", .. ...44i"4,, "Ri...." ~" ..I". ~..... "~"rtll t,or .." II"''''''

Page 6: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

ABSTRAKSI

Nama

Nomor Fokok

Nimko

Fakultas

Jurusan

Program strata

Judul

Samsudin

913001110

: 91.1626 .A2.II

: Tarbiyah

: Pendidikan Agama Islam

: S1

ANALISIS PE},'])IDr KAN PROGRAM KEGIATAN

" BENGKEL AKHLAK "Dr PESANTREN DAARUT

TAUffiID GEGERKAI.ONG GIRANG BANDUNG

Kehidupan umat Islam pada zaman sekarang, telah ba­nyak dipengaruhi oleh budaya-budaya asing yang datang dariluar. Sehingga dengan adanya budaya-budaya yang masuk, te­lah membuat adanya perubahan budaya yang ada di masyarakat,yang mengakibatkan banyaknya umat Islam terpengaruh danterperosok da lam budaya tersebut. Hal inilah yang menyebab­kan banyaknya masyaraka t uma t I slam yang dalam perbua tannyajauh dari ajaran Islam.

Ilengan melihat permasalahan di atas, maka sebagaiupaya dalam mengantisipasi agar umat Islam tidak semakinrusak akhlaknya, pesantren Daarut Tauhiid, salah satu pe-santren di kawasan Bandung Utara, telah berupaya di dalammengantisipasi pengaruh budaya-budaya tersebut. Denganmisi untuk memperbaiki akhlak uma t atau lebih terkenal de­ngan bengkel akhlak, terus melakukan pembinaan akhlak kepa­da umatnya.

Dengan adanya program kegiatan bengke 1 akhla.k i tu,penulis tertarik untuk meneliti dengan menganalisis, bagai­mana sebenarnya program kegiatan bengkel akhJBk itu. Adapuntujuan daripada penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahuimateri apa yang diajarkan dalam program kegiatan bengkelakhlak, 2) Untuk mengetahui metode apa yang dipakai dalamprogram kegiatan bengkel akhlak, 3) Untuk mengetahui evalu­a si terhadap program kegia tan bengke 1 akhlak, 4) Untuk me­ngetahui kualifikasi pembina dalam program kegiatan bengkelakhlak dan 5) Untuk mengetahui kualifikasi orang atausantri yang mengikuti program kegiatan bengke 1 akhlak.

Me tode yang dipergunakan dalam pene li tian ini adalahmetode deskriftif, meliputi : data yang terkumpul disusun,

Page 7: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

diana Li.sa dan di taf sirkan untuk memperolah suatu ke s.i.m puIansedangkan teknik peneli tian yang dipergunakan penulis ada­lah wawancara, observasi dan studi dokurnenter.

Dari hasil penelitian da pa t Lah dinyatakan, bahwa d idalam program kegiatan bengkel akhlak itu, materi yang di­ajarkan adalah materi yang c ukup baik dan sesuai denganajaran Islam. Selain materi aqidah, syari'ah dan a kh La.k ,ditambah dengan materi yang khas di pesantren Daarut Tau­hiid, yaitu materi perekonomian, pembinaan mental, pembina­an suri tauladan dan fisiko Metode yang dipergunakan dalamprogram kegia tan bengke 1 akhlak ada lah metode ceramah danmetode tanya jawab, karena kedua metode inilah yang palingdominan dan efektif digunakan, selain metode yang kh~s dipesantren Daarut Tauhiid yaitu metode pengkaderan, metodetraining dan metode saling mengoreksi (direct methode). Didalam melakukan evaluasi dilakukan dengan dua cara yaitudengan meLa kukan tes perbuatan dan observasi langsung kela­kuan santri sehari-hari. Kualifikasi pembina dalam programkegiatan bengkel a kh Lak adalah cukup baik dan rnemenuhi sya­rat sebagai pendidik Islam, di antara syara t tersebut ada­lah berpre sta si, berakhlak baik dan mempunyai kemampuan.Kua lifika si san tri atau orang yang rnengikuti program kegia­tan tersebut adalah cukup baik, karena rnayori tas ean t r iyang mengikuti program kegia tan bengke 1 akhIak ada lahorangyang berakhlak baik, sedikit sekali santri atau orang yangmernpunyai rna sa Iah ,

Bandung, 16 April 1996

Pe nuLi e

Pe irnbing I

Drs. H. O~tar

fvIengetahui

Pernbirnbing II

Drs. Aep Sae puddin

Dekan Fakultas Tarbiyah

Bandung

Page 8: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

Team pengu ji

KetcH

(Dr s . H. Odang !~uchtar)

Anggota

• n Sasmita)

I\

)Penguji II

(Dra. H. Adliyah Ali MD)

Penguji III Pengu·i IV

I /.An)"fWT----'

(D Go' S 0 bar ~"'mIr1fza-:l:,-,I'M .1'd )

Page 9: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah 5wt.

atas Rahma.t dan Hidayahnya, penulis d.apa t menyelesaikan

skripsi ini sesuai dengan jadwal waktu yang telah

ditentukan.

5kripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu

syarat dalam menempuh ujian kesarjanaan 51 di Fakultas

Tarbiyah Jurusan pendidikan Agama Islam Universitas Islam

Bandung.

Dalam proses pembuatan skripsi ini, penulis banyak

memperoleh bimbingan dan bantuan da.ri berbagai pihak, oleh

karena i tu penulis menghaturkan terima kasih yang

sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang te lah mengorbankan

waktu, tenaga dan pemikirannya. Rasa terima kasih ini

penulis haturkan terutama kepada

1. Yang terhormat Bapak Prof.Dr. ~lD. Dahlan selaku Rektor

Universitas Islam Bandung.

2. Yang terhormat Bapak Drs. H. Odang Muchtar selaku Dekan

Fakulta s Tarbiyah.

3. Yang terhormat Ba pak Drs. H. Odang Muchtar selaku pem-

bimbing I yang te lah mengorbankan waktu dan pemikirannya

untuk terwujudnya skripsi ini.

4. Yang terhorma t Bapak Drs. Ae p Saepuddin se laku pembim­

bing II yang telah membimbing penulis da Lam menyelesai­

kan skripsi Ln i ,

i

Page 10: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

5. Yang terhormat Pimpinan dan Pengurus pesantren Daarut

Tauhiid yang telah sudi memberikan informasi yang ber-

kai tan dengan masalah dalam skripsi ini.

6. Ke pada kedua orang tua yang telah membe r Lkan bantuan

rnateril spiri tuil ke pada penulis dalam pembuatan skripsi

ini.

7. Kep3da Rakanda Drs. Abu Nurdin, Eui.a Sumiati, Djuhana

Supriadi dan Asep Kosasih yang telah memberikan dukungan

moril dan spiri tuil.

8. Kepada rekan-rekan seper juangan yang te lah memberikan

dorongan dan bantuan, baik fikiran maupun tenaga

sehingga selesainya skripsi ini.

semoga kebajikan Bap3k/Ibu/Saudara/Saudari mendap3t

ba Lasan dari Allah Swt.

Mudah-mudahan skripsi ini berguna khususnya

penulis dan umumnya bagi para pembaca ,

bagi

Bandung, April 1996

penulis

.li

Page 11: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

DAFTAR lSI

Ha laman

RATA FEJ:.IGA1'1TAR .. ,. '"" '" '" '" '".. .. .. .. i

DAFTAll lSI '""" '" .. .. .. .. .. .. iii

DAFTAR TABEL '" '" .. .. .. v

BAB I: 1'EliDAHULUAN

A. Ie tar Be lakang Ma sa lah ••••••••••••••. 1

B .. perumusan Ma sa lah ........ '" .... '" '" .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. 4

C. Tu juan dan Keg unaan Pe ne Li t i.an ••••••• 6

D. Kerangka pemikiran .. .••••.•..•••.••••• 7

E. Iengkah-Iangkah pene .li. tian ••••••••••• 11

F. Sistematika Pembaha san •••••.••••••••• 14

BAP II: LANDASAl; TEOHI TEliTANG 1'ROGRAI"l KEGIA TAli;

BENGKEL J,KHLAK

A.. Pe santren 15

1. 1'engertian }'esantren •••••••••••••• 15

2 .. Fungsi Pe santren '" ........ '" .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. 16

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pro-

gram kegiatan di pesantren ••••.••• 19

4. Jenis-jenis pesant~en •••• ••••••••• 35

B.. Akh la.k ...... '" .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. 36

1. 1'engertian akhlak •••••••••••••••.• 36

2. 1<'aktor-faktor yang mendorong manu-

sia berakhlak .. '" .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. 32

3. 1'embinaan akhlak bagi generasi muda

......................................................................

C. Gambaran Umum Fesantren Daarut Tauhiid

......................................................... ..- ...

iii

44

49

Page 12: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

BAB III M,ALISIS DATA TENTill,G FROGRM1 Y~GIATAN

BENGKEL AKHLAK DI FESAl,TRLK DAAP.UT

TAUBIID GEGEFJ:ALONG GlRAKG BAfDUNG

A. Persiapan pene Li. tian 59

B. Fengumpulan Data •••••••••.••..••••• 60

C. Hasi 1 \;aViancara dengan KyQi dan Para

Fembina/ustadz ..•...•.....•.•••.•••

D. Basil Vial'!ancara dengan Santri

E. Analisis pendidikan Terhadap Hasil

61

20

BAB IV

Pene litian ..

KESHIPULAN D;j, SARAN

A .. Ke simpul.an ..

84

91

B. Saran ..........................•... 92

TIAFTAR PDS':rAKA 10 .. .. .. • .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. 94

LAl~PlRillT - LAl~PlRAN

iv

Page 13: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

NO.

DAFTAR TAEEL

TABEL HALAt"lAN

Tugas SantzL .o .o ..

Penge lompokan San tr i ..

1 •

2.

3 •

4.

I.atar Belakang Fendidikan Santri

Persyaratan a ta u Kriteria Santri

.. .

. ..20

81

82

83

v

Page 14: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

BAB I

PENIlAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk Allah yang diberikan kekuatan

untuk dapat hidup secara individu, sekaligus juga

makhluk sasial, hidup di tengah-tengah masyarakat

sebagai

yang

tidak dapat melepaskan d i z-L dari ikatan-ikatan dan hubungan

dengan sesamanya. Sebagai manusia di dalam men~alin hubu-

ngan dengan sesamanya, tentu tidak akan terlepas dengan apa

yang disebut dengan akh Lak , Akhlak merupa.kan inti dari

kehidupan manusia, karena maju mundurnya suatu masyarakat

atau bangsa ini ditentukan aleh akhlaknya. Hal ini sejalan

dengan apa yang dinyatakan aleh searang penyair Arab yaitu

Syauqi Bey yang mengubah syairnya :

~~ / ~ ~ L: ~ ~~:~~i 1"1'j~1 C£\ /{'":~3! ~ . r-o )...'

\~ );' ~ '" I. I.. )(, •I, • I "..,'" \ ft 1 I '" \"~)fP~' ....~:> L'-~ tJ0~

" Suatu bangsa dikenal karena akhlaknya (budi pe-kertinya), jika budi pekertinya telah runtuh, makaakan runtuh pulalah bangsa i tu" (Hamzah Ya 'qub ,1983 :30).

Pernyataan di atas adalah sebuah syair yang diarti-

kan secara bebas, mengarah kepada sastra yang dikenal ada­

nya istilah mazaz bihadli.

IJengan demikian, akhlak mempunyai pe ranan yang me­

nentukan sekali bagi kemajuan suatu masyarakat atau bangsa,

apabila masyarakat atau bangsa i tu berakhlak baik, tentu

Page 15: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

2

dalam kehidupan masyarakat atau bangsa itu akan baik pula,

tapi sebaliknya, apabila masyarakat atau bangsa itu berakh-

lak jelek atau rusak, maka akan rusak pula kehidupan di

dalam ma syarakat atau bangsa itu. sehingga dengan akhlak

inilah ukuran dari keimanan seseorang akan terlihat I arti-

nya seseorang dikatakan beriman dengan sungguh-sungguh apa.-

bila mempunyai akhlak yang baik, tapi· sebaliknya, tidaklah

dipandang sebagai orang yang beriman sUngguh-sungguh jika

akhlaknya buruk. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits

riwayat

Artinya

Tirmidz~ :/. 1'111 1'1;1 tCIt\. ;I 1'1 ~J..I'I~;IIt /.

~'MJ \. " f- \ \.-! I ~'L). I ~../~ ../"",\: " Orang muzmf.n yang paling sempurna imannya ialah

orang yang pa ling baik akhlaknya. (H.R. Tirmidzi)

Secara reali ta akhlak memang merupakan ciri yang

dapat membedakan pada diri sesorang, sebagaimana yang telah

di je laskan da lam hadits Nabi SAii, bahwa akhlak merupakan

barometer dari keimanan seseorang. Seseorang yang mempunyai

akhlak yang baik, tentu dalam kehidupannya akan se lalu

be r t.opang pada akhlak yang dimilikinya, mereka tentu akan

selalu menjunjung tinggi atas ajaran Islam, mereka tentu

akan selalu taat menjalankan perintah Allah svt , dan men-

jauhi a tas segala apa yang dilarang-Nya.<

Tapi dibalik semua itu, a pakah semua umat Islam itu

memang hidup sesuai dengan ajaran Ls Iarn , apakah sesuai de-

ngan akhlak yang digariskan dalam al-qur'an dan dicontohkan

oleh Rosulullah SAW, kenyataannya tidak, bahkan kehidupan

umat Islam pada zaman sekarang, sudah menampakkan perbuatan

yang jauh dari ajaran Islam, kehidupannya telah

Page 16: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

3

r usak , perbuatan-perbuatan serna cam judi, zina, pembunuhan,

pergaulan bebas, korupsi, sifat materialis dan sebagainya

telah rnerusak uma t Islam. Sehingga kalau disimpulkan, per­

buatan-perbuatan inilah yang menandakan bahwa akhIak yang

dimiliki oleh umat Islam sudah banyak yang rusak, sudah me­

nunjukkan adanya penyimpangan-penyimpangan perbuatan yang

tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Bila di telaah, apa yang menyebabkan akhlak umat Islam

sudah banyak yang rusak, pa dana L Rosulullah SAW te lah me'-

nga jarkan kepada umat Islam tentang akhlak yang baik dan

sesuai dengan apa yang digariskan dalam al-qur 'an, tentu

hal ini harus ki ta telusuri secara baik dan mcnda Iam , Di

dalam kehiduPan manusia pada era dewasa ini, akibat arus

globalisasi, telah terjadi perubahan budaya yang ada di

masyarakat. Budaya-budaya barat yang datang, masuk ke dalam

tubuh umat Islam yang lemah imannya dengan tanpa penya­

ringan terlebih dahulu, sehingga budaya-budaya yang tidak

sesuai dengan ajaran Islam masuk dan mempengaruhi umat

I slam sendiri.

Termasuk di daerah Bandung Utara, yang pada saat ini

banyak tumbuh tempat-tempat hiburan, hotel-hotel yang di­

datangi oleh masyarakat luar yang terkadang membawa kehidu­

pan negatif, bahkan mempengaruhi pola hidup masyarakat

se ki tarnya .

Untuk mengantisipasi masalah di atas, agar umat

Islam itu tidak lebih banyak yang rusak akhlaknya, dan se­

kaligus untuk memperbaiki akhlak-akhlak yang rusak, ha I. ini

Page 17: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

4

harus ada upaya pembina an akhlak terhadap umat Islam, khu­

susnya terhadap para remaja yang memang menjadi sentral

dari permasalahan ini.

Fesantren Daarut Tauhiid yang merupakan salah satu

p=santren yang berada di kawasan Bandung Utara, tepatnya di

daerah Gegerka long Girang, te lah berupaya ke arah sana. De­

ngan misi untuk memperbaiki akhlak umat atau lebih terkenal

dengan bengke 1 a kh la k , terus berupaya me lakukan pembinaan

terhadap umatnya , Sehingga dengan adanya upaya pembinaan

tersebut diharapkan adanya perubahan di dalam po La kehidu­

pan masyarakat, bahkan bisa rne n jauh.i perbua.tan -perbuatan

yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Dengan melihat gambaran di atas, penulis mencoba me­

nganalisis, bagaimana kegiatan bengkel akhlak di pesantren

Daarut Tauhiid.

Oleh sebab itu p=nelitian Ln i. diberi jUdul :

Al'iALISIS PENDIDIKAl~ PROGRAN KEGIATAN 11 BEN GKEL AKHLAK" DI

PESANTREN DAARUT TAUHIID GEGEHKALONG GIRANG BAlmUNG.

B. :Perumusan Nasa lah

Da lam pene li tian .in i akan dilakukan analisis terha­

dap program kegiatan bengkel a.kh Ia k d i. pesantren Daarut

Tauhiid Gegerkalong Girang Bandung, yang pokok masalahnya

dijabarkan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :

1. I'lateri apa yang diajarkan dalam program kegiatan bengkel

akn Ia k di pesantren Daarut Tauhiid ?

Page 18: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

5

2. ¥ietode apa yang dipakai dalam menyampaikan materi dalam

program kegiatan bengkel akhlak ?

3. Pagaimana mengeva luasi terhadap program kegia tan beng­

kel akhlak ?

4. Bagaimana kualifikasi para pembina dalam program

kegia tan bengke 1 akhlak ?

5. Bagaimana kualifikasi santri/orang yang mengikuti pro­

gram kegiatan bengkel akhlak ?

6. BagaLmana ana lisis pendidikan terhada p program kegia tan

bengkel akhlak di pesantren Daarut Tauhiid itu ?

Sebelum memberikan batasan yang spesifik dan opera­

sional tentang kajian masalah ini, terlebih dahulu penulis

memberikan penjelasan istilah-istilah yang terdapat da Larn

jUdul skripsi ini, sebagai gambaran un t.uk menghindari kesa­

lah pahaman dan sa lah penaf siran dari mak s ud judul yang

sebenarnya.

Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristi-

wa (karangan, perbuatan), untuk mengetahui keadaan yang

sebenarnya (kedudlikan, sebab-musebabnya).

(Departemen P dan K RI, 1989 : 37).

Pendidikan adalah usaha meningkatkan diri dalam

segala aspek (Ahmad Tafsir, 1552 : 6).

Yang dimaksud pendidikan di sini ada lah sua tu usaha

untuk meningkatkan diri dengan melihat dari aspek fisik dan

psykhis.

Program adalah rencana atau rancangan dari kegiatan

yang dilaksanakan.

Page 19: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

6

Kegiatan adalah aktifi tas-aktifi tas yang dilaksana­

kan oleh pe san t.r-en Daarut Tauhiid.

Eengkel adalah mempor ba i.kL atau perbaikan.

Akhlak ada lah tabia t, pe r-aga i , tingkah Iaku a tau

budi pekerti. (Hamzah Ya'qub, 1983 : 11).

Eerdasarkan pengertian tersebut di atas , maka pe-

ngertian yang dimaksud dalam judul skripsi ANALISIS PBNDI­

DIKAN PROGRA1": KEGIATAN " BENGKEL AKHLAK " adalah penyeli­

dikan dari aspek fisik dan psykhis terhadap a.ktifi tas-akti­

fi tas dari kegiatan yang dilaksanakan oleh pesantren Daarut

Tauhiid yang berkai tan era t dengan upaya di da lam perbaikan

tabiat, budi pekerti a ta u tingkah laku para santri.

C. Tujuan dan Kegunaan peneli tian

C.1. Tujuan Pene Li,tian

1. Untuk mengetahui materi a pa yang diajarkan da.Lam program

kegiatan bengkel a kh Lak ,

2. Untuk mengetahui metode a pa yang o i paka i dalam penyam-

paian program kegia tan bengke I akhlak.

3. Untuk mengetahui bagaimana mengevaluasi terhadap program

kegia tan bengke I akhlak.

4. Untuk mengetahui kualifikasi pembina dalam program ke­

giatan bengkel a kh Lak ,

5. Untuk mer~etahui kuelifikasi santri/orang yang mengikuti

program kegia tan bengke I akh Lak .

6. Untuk mengetahui bagaimana sebenarnya program kegiatan

bengkel a kh Lak dilihat dart pendidikan.

Page 20: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

dijadikan

pendidikan

7

c .2. Kegunaan pene Ii tian

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat

sumbangsih bagi kemajuan pendidiksn terutama

agama Islam.

2. Ha.ei L penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pedoman

oleh para pembina dan pendidik, untuk lebih meningkatkan

pembinaan mental agama dikalangan para santri khususnya

dan remaja pada umumnya.

3. Hasil dari penelitian ini dihal~pkan dapat memberikan

informasi kualitatif mengenai beberapa aspek tentang

program kegiatan bengkel akhlak di pesantren Daarut Tau­

hiid Gegerkalong Girang Bandung.

D. Kerangka pemikirsn

Dalam era di zaman sekarang, c ora k kehidupan suatu

masyara ka t sudah menampakkan berbagai rnacarn perbuatan- per­

buatan yang mengalarni perubahan secara mendasar. Akibat da­

ri arus globalisasi, aktifitas kehidupan suatu masyarakat ,

te lah menampakkan dan diwarnai o Ier; berbaga i :r;erbua tan yang

jauh dari ajaran Ls Ia.m , perbuatannya telah menyimpang de­

ngan apa yang digariskan dalarn al-qur'an dan dicontohkan 0­

leh Rosulullah SAW.

Kr i s i e akhlak, dekadensi moral atau ke jahatan meru-

kan penyakit yang merasuki dan mempengaruhi tubuh masya-

rakat di dunia Ln i , Akibatnya po La kehidupan yang ada

di rnasyarakat i tu mengalami berbagai perubahan-perubahan.

Page 21: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

8

Sehingga hal ini akan membahayakan bagi kemajuan masyarakat

atau bangsa , karena maju mundurnya suatu masyarakat atau

bangsa, ini ditentukan oleh masyarakat yang berakhlak lu-

hur ,

Sebagaimana dikemukakan oleh Zakiyah Darajat

gai berikut :

seba,...

" Akhlak a tau moral sangat penting bagi suatu ma-syarakat atau umat, kalau seseorang atau masyara­kat moralnya rusak, ketentraman dan kehormatanse se orang a tau masyarakat akan hi lang '",( Zakiyah Dara ja"o, 1995 : 97 ).

Dalam hal ini, Rosulullah SAW adalah sebagai suri

tauladan yang patut di contoh. sebagai pembina akhlak manu-

sia. Allah Swt. selalu memuji terhadap akhlak yang dimili­

ki oleh Rosulullah SAW, sebagaimana dijelaskan dalam Al-

Qur'an Surat Al-Qalam ayat 4 berbunyi :

I l: I .l\/~J:AJ1II. ~(: \ I~ a&~ ~~11/"-"';'" I

Artinya : " Sesungguhnya engkau (ya l'luhamrnad) mempunyai bu­di pekerti yang Luhur ". (Q.S. Al-Qalam : 4).

Di dalam Hadits Riwayat Ahmad dijelaskan :

.. /" .' X.\ '\~ rr:> I '" ~. '\.\ ~. ':• .J I, /~ I"'''~.4S I I//~~ ~/4 ,(~ \.r' "

Artinya : " Sesungguhnya aku di utus untuk menyempurnakanakhlak yang mulia ". ( H.R. Ahmad ).

Dengan memperhatikan ayat al-Qur'an dan hadits di

atas, sangatlah jelas bahwa Rosulullah adalah sebagai suri

tauladan yang patut kita contoh, beliau mempunyai budi pe­

kerti yang sangat lOOur, sehingga Allah Swt. selalu memuji

atas ke Luhuran akhlaknya.

Sebagai umat Islam, akhlak seperti inilah yang bisa

Page 22: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

9

menjadikan cermin dari keimanan seseorang, atau dengan kata

lain bahwa iman yang sempurna akan melahirkan kesempurnaan

akhlak. Hal ini sesuai dengan sabda Rosulullah SAW:

~ ")1, I 'I,~ \; '\ <•. ;!\'\~/''''\~'lo' 1'). V \..o-J .~ J"'O

"lv"/~

Artinya " Orang mu'min yang paling sempurna imannya ialahyang paling baik a kh Iaknya "( H.R. At-Tirmidzi ).

Dengan demikian, kalau disimpulkan bahwa budi peker-

ti yang luhur, merupakan ukuran yang bisa membedakan sese-

orang, karena dengan budi pekerti yang luhur inilah akan

ter lihat dar i ke imanan se se orang.

Seperti yang tela.h dijelaskan di atas, bahwa pada e­

ra dewasa ini, kehidupan masyarakat .telah banyak diwarnai

oleh perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan ajaran

Islam. Perbuatan-perbuatan semacam judi. zina, mabuk-mabuk-

kan, pergaulan bebas dan sebagainya telah banyak merasuki

tubuh umat Islam. Sehingga hal ini, perlu adanya u paya pem-

binaan dalam menangkis atau mengantisipasi permasalahan itu.

Dalam hal ini, pesantren Daarut Tauhid telah berupa-

ya dalam mengantisipasi atau menangkisbanyaknya para gene-

rasi muda yang terpengaruh oleh perbuatan-perbuatan yang

tidak sesuai dengan ajaran Islam. Dengan misi bengkel akh-

lak terus me lakukan pembinaan akh Lak kepada para santrinya.

Di dalam pe laksanaan program pembinaan tersebut. di­

berikan materi tertentu yang berkaitan dengan akhlak, kemu-

dian adanya metode serta eyaluasi untuk mengukur tingkat

keberhasilan dari program pembinaan tersebut. Dengan demi-

Page 23: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

10

kian, adanya program pembinaan yang baik serta berkesinam-

bungan, akan lahirlah generasi muslim yang berbudi pekerti

luhur, yang akan bermanfaat bagi kemajuan masyarakat khu-

susnya dan bangsa Ind one sia pada umumnya ,

Kerangka Pe~ikiran di atas bila digambarkan dalam

bagan adalah sebagai berikut

Analisis

Kesimpulan

Hasil

De skrif si

Peneli tian

Program

Penelitian

I

IIIIIII

IIIIII I

_____________l J _

1'1a sa lah

Page 24: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

11

E. Langkah-langkah Pene li tian

Untuk memperlancar kegiatan peneli tian ini penulis

rnenentukan langkah-langkah penelitian sebagai berikut :

1. Lokasi peneli tian ini dilaksanakan di pesantren

Tauhiid Gegerkalong Girang Eandung.

Daarut

'2. Populasi dan Sample

Yang dimaksud populasi adalah jurnlah keseluruhan da-

ri satuan-satuan individu-individu yang karakteristiknya

hendak diduga.(Djarwanto, 1984 : 42).

Berdasarkan pernyataan di a tas , maka yang menjadi

anggota populasi adalah para pembina (termasuk pimpinan

pesantren) dan para santri pesantren Daarut Tauhiid Geger­

kalong Girang.

Adapun yang dimaksud dengan sample adalah sebagian

dari populasi yang karakteristiknya hendak diduga, jumlah

elernen da Lam san p Ie lebih sediki t daripada elernen populasi-

nya.(Djarwanto, 1984 : 43). ~.

Sample yang digunakan dalarn penelitian ini adalah

purposive yai tu dengan menunjuk anggota populasi se car a .

langsung dengan keyakinan yang ditunjuk itu benar. Adapun

yang dijadikan sample penelitian ini adalah satu orang

pimpinan pesantren, tiga pembina/ustadz dan lima belas

orang santri yang menjadi koordinator bidang perekonomian.

Pemakaian sample tersebut di atas, merupakan pertimbangan

bahwa data yang diperoleh akan lebih akurat dan mewakili

populasi.

Page 25: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

12

3. Metode dan Teknik Penelitian

a. Me tode Pene li tian

Metode penelitian ini berhubungan erat dengan pene-

li tian, untuk mencapai tujuan tersebut maka digunakan meto-

de deskriftif yaitu data yang terkumpul disusun, di analisa

dan ditafsirkan untuk memperoleh suatu kesimpulan.

Sebagaimana dikemukakan oleh Winarno Surakhrnad :

1. Memusatkan diri pada masalah yang ada pada masa sekarang,

pada masalah-masalah yang aktual.

2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, diklasifikasi­

kan dan kemudian di analisa (karena itu disebut pUla me­

tode analisa). (Winarno Surakhmad, 1989 : 132).

Dengan demikian, digunakannya metode deskriftif, ka-

rena penelitian ini lebih ditujukan pada masalah yang ada

pa.da saat sekarang atau pada masalah yang aktual.

b. Teknik Penelitian

Adapun teknik pengumpulan data da Larn peneli tian ini

penulis menggunakan

1. Observasi

Observasi adalah suatu pengamatan terhadap objek

yang akan diteliti baik secara langsung ataupun tidak. Da-

lam hal ini Syafari Imam Asy' ari menga takan :

Observasi ialah suatu pengamatan yang khusus danpencatatan yang sistematis terhadap phenomena - phe­nomena dalam rangka penelitian, dengan maksud untukmendapa.tkan data penelitian yang di.per Lukan untukpemecahannya (Syafari Imam Asy'ari, 1981 : 82).

Jenis observasi yang digunakan penulis adalah obser-

vasi non partisipan di mana penulis tidak terlibat langsung

Page 26: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

13

da lam aktifi ta s program kegia tan bengke 1 a khLak , Observasi

dilakukan lebih di t.u jukan untuk memperoleh data tentang pe-

rilaku program kegiatan bengkel akhlak, dari materi yang

dia ja'rkan , me t ode , evaluasi, kualifikasi :;cara pembina dan

kualifikasi orang/santri yang mengikuti program

bengkel akhlak di pesantren Daarut 'I'auh.i i d ,

2. Wawancara

kegiatan

Wawancara adalah suatu teknik pengumpu Ian data yang

secara langsung berhubungan dengan responden

Kartini Kartono menyatakan :

Interview atau wawancara adalah suatu teknik perca­kapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu,ini merupakan suatu proses tanya jawab lisan, di ma­na dua orang a tau lebih berhadap-hadapan secara fi­sik, (Interview", berbincang-bincang, tanya . jawab,asal katanya Entervus '" jumpaan sesuai dengan ver­janjian sebelumnya. (Kartini Kartono, 1983 : 200).

Wawancara yang dilakukan lebih ditujukan untuk mem-

peroleh data tentang program kegiatan bengkel akhlak yang

dilaksanakan oleh pesantren Daarut Tauhiid.

Adapun yang menjadi objek untuk diwawancarai dalam

peneli tian ini adalah para pembina (termasuk prmptnan pe_

santren) dan juga sebagian para santri Pesantren Daarut Tau-

hiid Ce ge r'kaLong Girang Bandung.

3. studi Dokumenter

studi Dokumenter ini dilakukan un t uk mempelajari ber­

bagai dokumen yang berhubungan dengan program kegiatan yang

dilaksanakan oleh pesantren Daarut Tauhiid. Seperti Brosur

dan buku-buku yang menyangkut program yang ada di pe santr-en ,

Page 27: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

IVBAB

F. Sistematika Pembahasan

penyusunan skripsi ini dibagi dalam empat bab, hal

ini un t uk memudahkan pembahasan masa Iah . Adapun sistematika

pembahasannya sebagai berikut :

BAB I Terdiri dari pendahuluan yang berisikan latar

be lakang rna sa lah, perumusan masa lah, tu juan dan

kegur-aan pene li tian, kerangka pemikiran dan

sistematika pembahasan.

BAB II Landasan teoritis tentang program kegiatan

bengkel akhlak, yang meliputi : pengertian

pesantren, fungsi pesantren, faktor-faktor yang

mempengaruhi program kegiatan di pesantren, je­

nis-jenis pesantren, pengertian a khLak , faktor­

faktor yang mendorong manusia berakhlak, pembi­

naan akhlak bagi generasi muda dan garnbaran

umUE pesantren Daarut Tauhiid.

BAB III Merupakan analisis data ten tang program kegia­

tan bengke 1 akhlak di pe san tren Daarut

Tauhiid C~gerkalong Girang Bandung yang melipu­

ti : Persia pan pene li t Lan , pengurnpulan da ta ,

hasil wawancara dengan Kyai!pembina, hasil wa­

wanc a r'a dengan san tri dan ana lisi s pendidikan

dar L ha si 1 pene li tian.

Kesimpulan dan Saran

Page 28: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

BAB II

LANDASAN TEORI TENTAllG PROGRAM KEGIATAN BENGKEL AKHLAK

A. Pesantren

1. Pengertian Pesantren

Menurut Mastuhu pengertian pesantren ada lah :

Pesantren adalah lembaga pendidikan tradisionalIslam untuk mempelajari, memahami, mendalami, meng­hayati dan mengamalkan ajaran Islam dengan mene­kankan pentingnya moral keagamaan sebagai pedomanperilaku sehari-hari. ( Mastuhu, 1994 : 55).

Adapun pengertian pesantren menurut Sudjoko Prasodjo:

Pesantren adalah lembaga pendidikan dan pe nga jaranagama Islam, umumnya dengan cara non klasikal, dimana seorang kiyai mengajarkan ilmu agama Islamkepada santri-santri berdasarkan kitab-ki tab yangdi tulis dalam bahasa Arab oleh ulama abad perte-ngahan, dan para santri bia sanya tingga 1 di p ond ok(asrama) dalam pesantren tersebut.(Imam Bawani, 1993 : 89).

Clifford Geertz mengemukakan :

" pesantren diambil dari akar kata santri, yang be-rarti temJEt untuk para santri "(C li:fford Geertz. 1989 : 268).

Zamakhsyari Dhofier berpendapat :

Pesantren pada dasarnya adalah sebuah asrama pen­didikan Islam tradisional di mana para siswanyatinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan se­orang (atau lebih) guru, yang lebih dikenal dengansebutan Kyai. (Zamakhsyari Dho:fier, 1994 : 44).

Dari be be rapa penge r t i.an di atas, kiranya dapat di-

ambi 1 sua tu ke simpulan, bahwa yang dimaksud dengan pe san­

tren adalah sebuah lembaga pendidikan Islam, sebagai pusa t

pengembangan dan penyebaran agama Islam, di mana didalamnya

terdapa.t para santri yang belajar dalam bidang pengetahuan

agama, di bawah bimbingan seorang (atau lebih) Kyai.

15

Page 29: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

16

2. Fungsi pesantren

Exi.aten e i pond ok pesantren mempunyai peranan dan

fungsi yang penting sekali di masyar-a.kat , Selain berfungsi

sebagai lembaga pendidikan, pesantren berfungsi pula seba­

gai lembaga sosial dan pusat penyebaran agarna Islam. Seba­

gaimana dikemukakan oleh Mastuhu (1994 : 59), bahwa pesan­

tren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pand LdLkan tapi

berfungsi pula sebagai lembaga sosial dan pusat penyiaran

agama Islam.

Dengan demikian, memperhatikan pendapat di a tas, pe­

santren mempunyai peranan dan fungsi yang sangat pen ting

se kali bagi ke rna juan di rna sya rakat, karena i.tu kebe radaan

pesantren di masyarakat perlu mendapatkan perhatian dari

berbagai pi.hak , Sehingga dengan adanya perhatian dari ber­

bagai pihak, pesantren dapat menjalankan fungsinya dengan

baik.

Sebagai lembaga pendidikan, pesantren menyelenggara­

kan pendidikan formal yang secara khusus mengajarkan agama

yang sangat kuat dipengaruhi oleh pikiran-pikiran ulama fi­

kih, hadits, tafsir, tauhiddan tasawuf yang hidup an tara

abad ke-7-13. Ki tab-ki tab yang dipelajarinya meliputi : ki-

tab tauhid, tafsir, hadi ts, fikih, u shu L fikih, tasawuf ,

bahasa Arab (nahwu, sharaf, balaghah dan tajwid), mantik

dan a kh Lak , (Ha s tuhu , 1994 : 59).

Sebagai lembaga. sosial, pesantren adalah sebuah lem­

baga, yang rnenampung anak dari segala lapisan masyarakat

muslim, dengan tanpa membeda-bedakan tingkat sosial-ekono-

Page 30: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

17

mi. Biaya hidup di pesantren relatif murah daripada be la­

jar di luar pesantren, bahkan ada beberapa pesantren yang

membebaskan beban biaya para santrinya. Disamping itu ada

juga pesantren yang khusus menampung para anak yatim piatu,

di mana semua biaya hidup para santrinya ditanggung oleh

pesantren, baik biaya untuk makan ataupun biaya yang ber­

hubungan dengan pendidikan.

Sebagai lembaga penyiaran agama Islam, pesantren pa­

da umumnya mempunyai mesjid. Mesjii yang berada di sekitar

pesantren inilah yang berfungsi sebagai tempat belajar aga­

rna dan ibadah bagi masyarakat umum, juga sebagai pusat da­

lam pengernbangan dan penyiaran agama Islam. Mesjid pesan­

tren merupakan tempat yang sering dipakai un tuk menye leng ­

garakan rnajelis taklim (pengajian), diskusi-diskusi ten tang

keagamaan dan lain sebagainya.

Dengan demikian, ketiga fungsi tersebut merupakan

satu kesatuan yang bulat dan utuh. Antara yang satu dengan

yang lainnya sangat erat kaitannya, diibaratkan lembaga

pendidikan sebagai ujung tombaknya, sedangkan lembaga sosi­

al dan penyiaran agama sebagai sayap kiri dan kanan.

Helihat pesantren mempunyai peranan dan fungsi yang

penting sekali, maka keberadaan pesantren di suatu masyara­

kat sangatlah diperlukan untuk dapat rneningkatkan keimanan

dan ketakwaan masyarakat, khususnya para santri kepada Al­

lah Swt , Sehingga dengan Lmanadan t akwa inilah, diharapkan

mereka rnarnpu melaksanakan hidupnya sesuai dengan ajaran Is­

lam, mereka mampu melaksanakan kewajibannya sebagai seor~Dg

Page 31: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

18

muslim. Selain mempunyai kew2jiban untuk meyakini Islam,me-

reka diharapkan marnpu menjalankan perbuatan-perbuatan yang

La Lnnya ,

Miftah Faridl mengemukakan

Kewajiban seorang muslim menurut ajaran Islam atauketerikatan se orang muslim dengan aI-Islam adalahsebagai berikut :1. lman~ yaitu meyakihi Islam.2. AmaI yai tu me laksanakan I s lam.3. llmu yaitu mempelajari Islam.4. Da'wah!jihad yaitu menyebarluaskan dan membe-

la I slam.5. Shabar yaitu tabah dalam ber-Islam.Iman tidak dapat dilihat oleh indra, tetapi dapatdilihatdari indikatornya yaitu arnal, da'wah danshabar. lman dapat menebal dan dapat juga menipis,tergantung atas pembinaannya. Pembinaan iman ada­lah dengan ama I, i lmu, da' wah dan shabar( Miftah Faridl, 1980 : 55 ).

Memperhatikan kutipan di atas, sangatlah jelas bah-

Via iman itu tidak dapat dilihat oleh indra, tetapi keimanan

sese orang dapat dilihat dari cirinya, yaitu arnal, ilmu, da-

wah dan shabar. Dari keempat ciri inilah keimanan sese orang

akan terlihat. Hal ini sejalan dengan Firman Allah Qur 'an

Artinya : 1. Demi masa, 2. Sesungguhnya manusia itu benar­benar berada dalam kerugian, 3. Kecuali orang­orang yang berirnan dan mengerjakan amal sholehdan nasehat-menasehati supaya mentaati kebena­ran dan nasehat-menasehati supaya menetapi ke­shabaran. (De pag Rl, 1989 : 1099 ).

Dengan demikian, melihat dari penjelasan dan ayat di

Page 32: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

19

a ta s , sangatlah jelas bahwa dalam hidupnya, seorang muslim

mempunyai kewajiban yang harus dilaksanakan. Hal ini ada

kaitannya. de ngan fungsi pesantren, di mana da Lam menjalan-

kan tugasnya di masyarakat, pondok pesantren mempunyai tiga

kegiatan utama, yang disebut dengan Tridarrna pondok pesan-

tren, yang meliputi a) Keimanan dan ketakwaan terhadap Al-

lah Swt. b) Pengembangan keilmuan yang bermanfaat, c) pe-

ngabdian pada agama, masyarakat dan negara.

(A.Timur Djaelani. 1921 : 52).

Seperti telah dijelaskan di atas, bahwa seorang

muslim mempunyai kewajiban dari Allah Swt. yang harus di-

Iak sanakan , Bagaimana agar muslim tersebut dapat menjalan-

kan kewa jiban i tu, ha 1 ini tidak mudah , Maka da lam ha 1 ini

pe san tren perlu rnendidik dan membina uma tnya dengan baik,

terutama di da lam melakukan pembinaan akhlak melalui sua tu

program kegiatan yang dilaksanakan oleh pesantren tersebut.

Sehingga dengan adanya pembinaan yang baik pada uma tnya ,

akan lahirlah insan-insan kamil yang

tinggi Tridarma pond ok pesantren.

dapat men jun jung

3. Faktor yang mempengaruhi program kegiatan di pe-

santren

Sebagai lembaga pendidikan Ls Iart , dL dalam melaksa-.-nakan suatu program kegiatan (dalam hal ini program kegia­

tan/nernbinaan akhlak). Tentu tidak akan terlepas dari kom-

ponen-komponen yang ada di dalam dunia pendidikan, termasuk

di pesantren. Komponen-komponen itu merupakan suatu

hal yang menentukan sekali dalam terca suatu pendi-

Page 33: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

dikan tertentu, termasuk di dalam program kegiatan~

di da lam pembinaan akhIak ,

20

atau

Menurut Ahmad Tafsir (1992 _ 32), komponen- komponen

yang ada dalam pendidikan, termasuk pendidikan Islam. suatu

komponen yang harus -diperhatikan demi tercapainya program

yang dd Laksana kan , terdir i dari t u juh komponen yai tu :

1. Tujuan

2. Pendidik

3. Anak didik

v4. Bahan/materi

\,B'. ]\1e t.ode

6. Alat/sarana

Jr. Eva luasi •

Memperhatikan pendapat di atas, dari ketujuh kompo-

nen tersebut , antara yang satu dengan yang lainnya tidak

bisa dipisahkan, karena dari ketujuh komponen tersebut sa­

nga t erat kai tannya. Berha sil tidaknya akan suatu pendidik-

an tertentu, seperti ha lnya dalam pembinaan akh Iak , ini ter-

gantung dari kesejalanan komponen-komponen yang ada. Kalau

adanya kese ja lanan antara tujuan, pendidik, anak didik, ba-

han atau materi, sampai pada evaluasi, maka program kegia-

tan atau pembinaan akhlak tersebut akan berhasil dengan

ba i k , Untuk i tu, di dalam program kegiatan/p2mbinaan akh Iak

tersebut, komponen tersebut perlu diperhatikan dengan baik.

a. Tujuan

Di dalam melaksanakan suatu program pembinaan akhlak

pada dasarnya pes<,!ntren mempunyai t u juan , Tujuan itu an-

Page 34: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

21

tara lain:

1. Merniliki kebijaksanaan rnenurut ajaran Islam.

Anak didik dibantu agar rnarnpu rnemaharni rnakna hidup, ke­

beradaan, peranan serta tanggung jawabnya dalam kehidu­

pan di rnasyarakat.

2. Merniliki kebebasan yangterpirnpin, rnaksudnya adalah di

dalarn kehidupannya, setiap rnanusia rnernpunyai kebebasan

tetapi kebebasan itu harus dibatasi. Setiap rnanusia be­

bas me ne taj-kan aturan hidup, tetapi dalarn berbagai hal

manusia menerirna saja aturan yang datang dari Tuhan.

3. Berkernarnpuan rnengatur diri sendiri.

Di pesantren, santri rnengatursendiri kehidupannya rnenu­

rut batasan yang diajarkan agarna. Ada unsur kebebasan

kemandirian di pesantren tersebut, bahkan rnasing- wasing

pesantren mengatur keberadaan dirinya sendiri.

4. Merniliki rasa kebersarnaan yang tinggi.

Dalam pesantren berlaku prinsip dalarn hal kewajiban, in­

dividu harus rnenunaikan kewajiban lebih dahulu, sedang­

kan dalam hal hak, individu harus mendahulukan ,~e:Pen­

tingan orang lain sebelurn kepentingan diri sendiri.

5. Menghormati orang tua dan guru. Suatu cara yang biasa

dilakukan,agar santri selalu rnenghormati orang tua dan

guru adalah dengan dibiasakan rnenciurn tangan guru, tidak

rnernbantah guru dan lain sebagainya.

6. Cinta kepadailrnu

7. Mandiri, rnaksudnya adalah bahwa santri dilatih untuk hi­

dup rnandiri .

Page 35: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

22

8. Kesederhanaan, maksudnya adalah s.i ka p h i d up , yaitu sikap

meIT~ndang sesuatu terutama materi secara wajar, propor­

sional dan fungsional (Ahmad Tafsir, 1992 : 201).

[~emperhatikan uraian di a ta s , sangatlah jelas babwa

pesantren mempunyai t u juan agar menjadikan santri - santz-I ,

itu dapet hidup sesuai dengan ajaran Islam. Mereka diharap-

kan mampu menciptakan dan mengembangkan kepribadian yang

ber jiwa muslim, mempunyai budi pekerti yang luhur, seha t

rohaninya dan mempunyai sikap kemandirian.

b. Pendidik

Di dalam pendidikan kunci sukses bagi kemajuan ..akan

suatu program kegiatan adalah seorang guru. Di mana berha ­

sil tidaknya akan suatu program atau pendidikan itu tergan­

tung kepada sejauhmana guru itu dalam mendidik muridnya.

Untuk berhasilnya dalam pelaksanaan terhadap suatu

program atau pendidikan, khususnya di suatu lembaga pendi­

dikan Islam (terma suk pe santren), ten tu gurujpendidik i tu

harus yang baik dan memezruh i, syar.a t sebagai pe nd LdLk , Ada­

pun syarat pendidik Islam menurut Ramayulis (1992 : 37-43 )

adalah : 1) beriman 2) bertakwa 3) ikhlas 4) berakhlak 5)

berkepribadian yang integral 6) cakap 7) bertanggung jawab

8) ke te ladanan dan 9) memi liki kompe ten si keguruan.

J3egi tu juga di pesantren, pendidik utamanya adala.h

kyai yang dibantu oleh para ustadznya sebagai pe La kaaria , Ke­

beradaan Kyai di pesantren sangatlah penting dan menentukan

se ka li, terutama di da lam pe laksanaan program kegiatan atau

pembinaan terhadap r~ra santrinya.

Page 36: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

23

Di pesantren, seorang Kyai seringkali mempunyai ke-

kuasaan mut Lak , Berjalan atau tidaknya kegiatan apa pun di­

situ, itu tergantung pada izin dan restu Kyai. Untuk dapat

menjalankan kepemimpinannya, unaur kewibawaan memegang·pe-

rana penting. Kyai adalah seorang tokoh yang berwibawa, ba-

ik terhadap para ustadz yang menjadi pelaksana kebijakannya

maupun terhadap para santri, bahkan sering juga:. diha~apan

isteri dan anak-anaknya • Ketaatan mereka yang penuh dan tu-

Ius kepada Kyai, bering bukan karena paksaan. tetapi juga

didasari oleh motivasi kesopanan, mengharapkan barokah, dan

tentu saja demi memenuhi ajaran Islam yang menyuruh hormat

kepada guru dan orang tua umumnya. Hal ini sejalan .dangan

sabda Rosulullah yang diriwayatkan oleh Abul Hasan Mawardy:

J. ,) / #)1"'\ 0- ~ s• .I \- ~",.. I

~~~~~~.J(L..5~,/'.)'u., v-J'Y.'o'....r)

Artinya : " Hormatilah orang-orang yang telah memberikanpe La jaran ke padamu ". ( H. Hamzah Ya I qub , 1983: 161 ).

Dalam suasana pengajaran berlangsung, seorang guru

atau Kyai, berhadapan dengan para siswa atau san t r I , Dalam

hubungan ini, seorang guru atau Kyai harus berpegang pada

kode etik yang sesuai dengan fungsinya. Hal ini sejalan de-

ngan apa yang dikemukakan oleh Hamzah Ya'qub :

Dalam suasana pengajaran seorang guru harus berpe­gang pada kode etik yang sesuai dengan fungsinya ,yai tu :1. Niat Ikhlas, artinya hendaklah guru dalam me­

ngajarkan ilmu yang dimiliki dengan penuh ke­LkhLa san ,

2. Kasih sayang, maksudnya guru merasa diri sebagai

Page 37: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

24

orang tua yang rnemandang tnurid-rnuridnya sebagai a­naknya sendiri, de nd.ki.an juga guru menyayangi rnu­ridnya dan rnernbirnbingnya seperti anaknya sendiri.

3.Hikrnah kebijaksanaan, berarti guru harus berlakubijaksana dalarn mengajar, hendaklah rnernilih suatus.i s t i rn dan rnetode didaktik yang tepat 11.

4 .~;erni lih waktu yang tepat, maksudnya dalam menjagakebosanan rnurid/pelajar harus mengadakan jadwal.

5.Memberi teladan, maksudnya tidak dalam bentuk li­san saja, tetapi rnemberikan contoh perbuatan yangbaik, yang rnudah di tiru oleh rnur:i!dnya

( Harnzah Ya'qub, 1983 : 158 ).

Kehidu pan se orang Kyai di tengah - tengah· rna syar-akat

luas, biasanya dipandang sebagai sesepuh, figur yang ditu-

akan, karenanya, selain ia berperan sebagai pemberi nasehat

dalam berbagai aspek dan persoalan kehidupan, juga ada ka­

tanya yangdikenal rnemiliki keahlian untuk rnemberikan obat,

doa bila sa Iah.iseorang unaeyar-akat mengalami musibah, milsal-

nya sakit. Dari sinilah latar belakangnya. Sehingga Kyai

peda umumnya, dikenal sebagai tokoh kunci, yang kata-kata ­

nya dan keputusannya di pegang-teguh kalangan tertentu, le­

bih dari kepatuhan mereka terhadap pami.mptn formal sekali.-

pun. Namun yang jelas, peranan seorang Kyai di dalarn rnema-

jukan pendidikan pesantrensangat penting sekali. seorang

Kyai boleh dikatakan sebagai pemanaj di dalam kegiatan- ke-

giatan yang dilaksanakan oleh pesantren itu, sehingga dengan

adanya seorang Kyai yang berwibawa dan mampu memanaj anak

buahnya, da lam ha I ini para santri, rnaka pe santren i tu akan

maju dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Disamping itu adanya seorang Kyai yang berwibawa, a-

kan memberikan dampak yang baik pada seluruh yang terlibat

di p€santren itu, baik itu para santri ataupun para guru

atau ustadz yang rnernbantu proses kegiatan di pesantren itu.

Page 38: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

25

c. Anak didik

Faktor anak didik adalah merupakan salah satu faktor

pendidikan yang paling penting, karena tanpa adapya faktor

tersebut, maka pendidikan tidak akan berlangsung. Begitu

juga dengan pesantren, yang dalam hal ini anak didiknyase-

ring disebut dengan santri, merupakan faktor yang paling

penting sekali. Karena itu faktor anak didik atau santri

( da Larn istilah pesantren ), tidak dapat digantikan oleh

faktor yang lain.

Di pondok pesantren, istilah santri sebenarnya mem­

punyai dua konotasi atau pengertian. Pertama adalah mereka

yang taat menjalankan perintah agama Islam. Dalam pengert'i­

an ,ini, santri dibedakan secara kontras dengan mereka yang

disebut dengan kelompok abangan, yakni mereka yang lebih

dipengaruhi oleh nilai-nilai bUdaya jawa pra-Islam, khusus­

nya yang berasal dari budaya Hindu dan Budha. ( Imam Bawani,

1993 : 92 ).

Selanjutnya, istilah santri juga menunjuk kelompok

penuntut ilmu yang bisa dibedakan dengan kalangan yang di­

sebut murid atau siswa pada sekolah umum. Walaupun mereka

yang belajar di sebuah lembaga pendidikan Islam,tapi isti­

lah santri berbeda dengan istilah murid. Namun yang jelas

kedua-duanya merupakan objek dalam pendidikan, yang dapat

menentukan berlangsungnya suatu kegiatan, khususnya dalwn

proses belajar mengajar.

Bila ditelaah, yang membedakan antara murid sekolah

umum dengan santri an tara lain adalah, dari segi rata- rata

Page 39: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

26

usia, proses seleksi rnasuk lembaga pendidikan masing-masing,

materi dan sistem pelajaran yang mereka ikuti, kebiasaan a-

kan po Ia hidup sehari-hari dan lingkungan belajarpada

umumnya. Faktor-faktor inilah yang bisa membedakan an tara

murid/siswa di sekolah umum dengan santri yang berada di

lingkungan pesantren.

Se bagaimana telah di je la skan di a ta s , santri ada lah

objek yang sangat penting dalam suatu lembaga pesantren. Di

mana keberadaan santri sangat menunjang sekali bagi kemaju-

an suatu pesantren. Dan tidak bisa dikatakan pesantren apa­

bila salah sattL_elemennya tidak ada, yaitu santri •

. Menurut Zamakhsyari Dhofier dalam bukunya yang ber­

judul tradisi pesantren, mengemukakan :

Menurut tradisi pesantren ada 2 kelo~~ok santri1. Santri mukim yaitu murid-murid yang berasal da~

ri daerah yang jauh dan menetap dalam kelompokpesantren.

2. Santri kalong yaitu murid-murid yang berasal da­ri desa-desa di sekeliling pesantren, yang bi­asanya tidak menetap dalam pesantren, merekabolak-balik dari rumahnya sendiri un tuk mengi ­kuti pelajaran di pesantren.( Zamakhsyari Dhofier, 1994 : 51 ).

Memperhatikan kutipan di atas, sangatlah jelas bahwa

keberadaan santri dapat dikategorikan dalam dua kelompok

yaitu santri mukim dan santri kalong atau santri yang tidak

menetap. Tapi kedua-duanya merupakan bagian dari yang ter­

dapat dalam sebuah pesantren, di mana antara yang satu de-

ngan yang lainnya tidak da pa t d i.pt sahkan , Karena an tara ke-

duanya merupakan bagian yang sarna-sarna bertujuan untuk me-

nuntut ilmu, memperdalam ilmu-ilmuagama khususnya dan ilmu

yang lain pada umumnya.

Page 40: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

27

d. Eahan/l'iateri

Pesantren adalah Le mbaga pendidikan Islam, yang da­

lam hal ini mempunyai ciri khas tertentu. Ciri ~~as yang

diperlihatkan oleh pesantren, antara lain da Lam 1:a, sistem

pendidikan. Di mana dalam hal ini, pengajaran atauDun dalam

pemberian rna teri pe la jaran, banyak diberikan pe nga jaran

kitab-kitab Islam klasik, termasuk di dalam melaksanakan a­

kan suatu program khusus pembinaan akhLak ,

Materi-mate:d tersebut dapat digolongkan ke da Ia m

delapan kelompok, yaitu : a) Nahwu (syntax) dan saraf (mor­

fologi), 2) Fiqih, 3) Ushul Fiqih, 4) Hadits, 5) Tafsir, 6)

Tauhid, 7) Tasawuf dan 8) Cabang-cabang lain seperti Tarikh

dan balaghah . (Zamakhsyari Dhofier, 1994 : 50).

Bila dilihat dari semua materi tersebut di a ta s , rna­

ka pesantren akan berhasil d a Lam melaksanakan program kegi­

atannya, apabila rnateri-materi tersebut dapat diberikan se­

cara baik dan sesuai dengan kebutuhan. Termasuk di dalam

program kegiatan/pembinaan akh Iak , materi-materi itu akan

dapat meresap dan mudah dimengerti oleh santri. a:;:abila di

dalam materi tersebut diberikan atau diajarkan isi materi

yang ba Lk , Yang jelas, dari materi yang diuraikan di a ta s ,

adalah materi yang pada intinya merupakan materi/ajaran po­

kok dalam Islam, sebagaimana yang dikemukakan olen H. Zuha­

irini dkk .(1983 : 60), bahwa rnateri /inti pok ok da Lam Islam

meliputi : 1) masa Iah keimanan (aqidah), 2) masa Iah keislam­

an (syari ' ah ) dan 3) masa Lah Lkhsa n (akh Iak ) • Ketiga materi

Ln i Lah yang biasa diberikan dalam pendidikan agama Is­

lam, terrnasuk di dalam pembinaan akhlak pada santri/remaja.

Page 41: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

Tetapi, dari ketiga materi/inti a jaran pckok

28

dalam

pendidikan I slam, terutama di da lam me lakukan pembinaan/ke-

giatan yang berkai tan dengan pembinaan pendidikan I slam,

khususnya dalam pembinaan akh Lak , Ini ditentukan berdasar-

kan tUjuan rembinaan agama Islam sendiri yang ingin dicapai,

yang dalam hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut

1. Hubungan manusia kepada Tuhannya

Hubungan manusia dengan Allah dalam hal ini yang le-

bih pokok adalah berakhlak kepada Allah, beriman, beribadat

dan mengabdikan diri dengan setulus hati, agar manusia da-

pat menyempurnakan akhlak yang lebih bai k , Ini adalah ben­

tuk t i ngkah Iaku yang bersifat vertikal, artinya man usia

sebagai hamba Allah. Sebagaimana Firman Allah dalam C;ur 'an

Artinya tt Dan tidaklah kuciptakan jin dan manusiakecuali agar mereka beribadah kepadaku 11

(DepagRI, 1989: 862).

itu,

2. Hubungan manusia kepada manusia

Manus.i.a dalam hidupnya tidak akan terlepas dari ma­

nusia lain atau makhluk lain (sosial) , yang didalamnya ter-

dapat cara-cara hidup atau dinamakan dengan a kh La k , Eaka

ki ta sebagai manusia harus saling menghormati dan sa ling

mencin tai ke pada se samanya, jangan sa ling mernalingkan muka

atau melakukan permusuhan, karena Allah tidak

orang-orang yang sombong. Sebagaimana Firmannya dalam c;ur-

an Surat Luqman ayat 18 :

Page 42: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

. · /\l'· s'< j / t:.D -:, ~ /, ·"'./",.. ~ /J;lf~~~ 3 ~' /~~~..) ..3

• 'J/,' Jr~~~ujGI /'" \.\~j.;CwJ,:;:t '4' 0' I • /., ~/Artinya "Dan janganlah kamu merna lingkan muka dari manu--

sia karena sombong dan janganlah kamu . ber ja landi muka burni ini dengan angkuh, sesungguhnya Al­lah tidak menyukai orang-orang yang sombong la­gi membanggakan diri «. (Le pag RI, 1989 : 655).

l'Ianusia diciptakan oleh Allah un tuk saling berhu-

bungan dengan se aamanya, saling menghormati dan saling rnen-

c i n tai , Cinta kepada ibu bapak (berbuat baik dan hormat ke-

pada keduanya), cinta dan hormat kepada guru, c i n ta dan

h crmat ke pada sa udara, kerabat dan te tangga, c in ta kepada

ternan dan shahabat, cinta kepada tanah air serta cinta ke-

pada segenap manusia yang ada di alam dunia ini.

e. l'ietode

Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan

metode

LsIam-akan .Je b.i.h unampu dalarn menjalankan rnisinya apabila di

dalam sistem pengajarannya, di tunjang pula dengan

yang c oc ok , termasuk dala.m me Lakukan suatu program kegiatan

yang berkaitan dengan masalah pembinaan akhlak.

l'ietode pengajaran merupakan bagian yang tidak dapat

terpisahkan dari sistem penga jaran, karena metode merupakan

ke sa t uan langkah kerja yang dikembangkan berdasarkan per-

timbangan rasional tertentu, masing-masing jenisnya berco-

rak kha s , dan kesemuanya berguna untuk mencapai t u j uan pe-

ngajaran tertentu (A, Samana, 1992 : 123). Dengan demikian

adanya metode yang cocok dalam suatu pengajaran akan da pa t

mempermudah da lam mencapai suatu tujuan yang diharapkan, ter-

masuk di da lam program kegiatan pembinaan akhlak.

Page 43: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

30

Sebagaimana diketahui, pesantren adalah lembaga pen-

didikan Islam yang mempunyai ciri khas tertentu. Ciri khas

yang menan jol an tara lain da lam sistem penga jaran, di mana

metode yang dipakai di ;esantren, baik itu menyangkut pro -

gram kegiatan/pembinaan akhlak a taupun da lam pendidikan

agama Islam yang lain, banyak dipergunaka.n metode dalam

bentuk sorogan, bandongan, halaQah dan hapalan, sebagaimana

yang dikemukakan oleh Mastuhu :

Metodik-didaktik pengajaran pesantren, diberikan da­lam bentuk sorogan, bandongan, ha Iaqah , dan hafalan.Sorogan artinya bela jar secara individual di manaseorang santri berhadapan dengan seorang guru, ter­jadi interaksi saling mengenal di antara.keduanya.Bandongan artinya be La jar secara ke Lompok yang di­ikuti oleh seluru.h santri. Halaqah artinya diskusi ,untuk memahami kitab (isisnya) (Mastuhu, 1994 : 61).

Sedangkan upaya yang harus dilakukan oleh pe santren

agar di dalam pengajarannya tidak terfokus pada metode ter-

sebut di atas, pe r Lu adanya langkah-langkah yang harus di­

perhatikan, menurut analisis M. Arifin (1991 : 260) dengan

berpedoman kepada hasil Muktamar pondak pesantren (robithoh

Ma'ahid I pada ta.hun 1959) sebagai berikut :

~j'~~~j\1 L0J' '~'\/!~~~~~-C-~. ,/, / './ ~ B~ f:"::" / L>~

" 11eme lihara nilai-nilai lama: yang. baik, menggali ha 1-baru yang bermanfaat '".

~letode-metode tersebut adala.h : 1) metode tanya ja­

wab, 2) metode muthola'ah, 3) metade hafalan/verbalisme, 4)

metode imlak, 5) metode pembiasaan dan 6) metade ceramah.

f. Ala t/Sarana

Sarana/alat pendidikan, merupakan hal yang sangat

penting bagi keberhasilan/tercapainya suatu program yang

Page 44: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

d i Iaksanakan , ba Ik i tu yang menyangkut

31

program kegiatan

yang berkaitan dengan pembinaan akhlak maupun dalampendi-

d i kan agama Islam secara keseluruhan.

MastQhu mengemukakan :

Sarana-sarana c s se n s i.a L yang ada di pesantren adalahsebagai berikut :a) rumah Kiyai, b) rumah ustadz, c) mesjid/ surau,d) asrama santri, e) gedung bela jar, f) perkantoran,g) pos keamanan, h< ruang tamu, .i ) perpustakaan, j)tempat mandi-riC, k ) d apur , 1) ruang makan, m) danlain se bagainya. (rlJa stuhu, 1994 : 146).

Sarana-sarana tersebut di atas, merupakan bagian

yang tidak dapat dipisahkan dalam menunjang pendidikan di

pondok pesantren (termasuk di da Ia m program kegiatan/pembi-

naa n pendidikan akhlak). Sehingga dengan adanya sarana yang

bai.k , maka program kegiatan yang d i Ia k sanakan akan ber ja Ian

dengan 'ba.Lk ,

g. Evaluasi

Di dalam dunia pendidikan, baik i tu lembaga pendidi­

kan umum maupun lembaga pendidikan Islam (dalam hal .in i,

pesantren ), untuk mengukur keberhasilan terhadap program,

dalam hal ini program kegiatan pembinaan akh Iak , ini perlu

adanya evaluasi. Menurut DR. Ramayulis (1992 : 102-104), e-

valuasi itu dilakukan dalarn empat jenis penilaian, yaitu:

1) Penilaian formatif, 2) penilaian sumatif, 3) penilaian

pe ne mpa tan/placement dan 4) penilaian diagnostik.

Ada pun sa saran eva luasi pendidikan I SlaIE menurut M.

arifin (1991 : 239) adaIah :

1. Sikap dan pengamalan terhadap arti hubungan pri-

Page 45: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

32

badinya dengan T~~annya.

2. Sikap dan pengamalan terhadap arti hubungan diri­nya dengan masyaraka t .

3. Sikap dan pengama Ian terhadap arti hubungan kehi­dupannya dengan alam seki tarnya.

4. Sikap dan pandangannya terhadap dirinya sendiriselaku hamba Allah dan selaku anggota masyarakat­nya serta selaku khalifah di muka bumi ( sebagaipemukiman lingkungan hidupnya ).

Memperhatikan kutipan di atas, sangatlah jelas, bah-

wa sasaran di dalam evaluasi pendidikan Islam, termasuk di-

da Lamnya pesantren, adalah dalam sikap dan pengamalan ter­

hadap diri dengan Tuhannya, diri dengan masyarakat, diri

dengan alam sekitar serta diri selaku hamba Allah, anggota

masyarakat dan selaku khalifah di muka bumi.

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa evaluasi

i tu dilakukan dengan melakukan penilaian. Feed-back yang

diperoleh dari penilaian banyak juga, dari penilaian i tu

kita mengetahui pencapaian tujuan. Bila penilaian kita me-

ngetahui tingkat pencapaian rendah, maka kita harus meme-

riksa proses belajar mengajar. Mungkin terdapat .-keKurangan

di Sini,atau kita juga mempertimbangkan kembali isi penga ­

jaran i tu ( Ahmad Tafsir, 1992 : 56 ).

Evaluasi terhadap suatu program, memang per lu dilak­

sanakan,karena dengan evaluasi kita dapat mengukur keberha-

silan terhadap program kegiatan yang telah dilaksanakan itu.

Hal inL-'sejalan dengan a pa yang diungkapkan oleh Sudirman N.

( 1986.: 3-6 ), yang menyatakan bahwa fungsi evaluasi anta­

lain sebagai berikut

1. Untuk mengetahui taraf kesiapan daripada anak- a­nak untuk menempuh suatu pendidikan tertentu.

2. Untuk mengetahui seberapa jauh hasil yang telah

Page 46: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

33

dicapai d a Larn pr ose s pend.i.dLkan yang telah di1ak­sanakan ,

3. Untuk mengetahui taraf efisiensi methode yang di­pergunakan d a Lam Ia pangan pendidikan.

4. Untuk mengetahuijrnendapatkan bahan-bahan informa-si daIam memberikan bimbingan ten tang jenispendidikanjjenis jaba tan yang c oc ok un t uk ana.k.i t u , (SudirIrE.n K, 1992 : 3-6).

Melihat bcg t Lu pentingnya eva Lua s.l , maka per1u di-

ketahui bentuk dan a Lat penilaian da lam suatu pendidikan,

dalam hal ini, menurut Sudirman N (1992 : 243) bentuk '.·dan

a.Lat penilaian i tu an tara lain :

a. A1at Penilaian

1. Tes yaitu cara untuk mengadakan penilaian yang ber-

bentuk suatu tugas/serangkaian tugasc yang harus

diker jakan oleh anak, sehingga mengha silkan suatu

nilai tentang t Lngkah 1akujprestasi ana k tersebut.

2. Non Tes

a. Observasi yaitu pengamatan tingkah

si tuasi tertentu.

Jaku pada

b. Wawancara yaitu berkomunikasi langsung antara yang

mengintervi u dengan yang diinterviu.

c. Studi Kasus yaitu mempe1ajari individu dalam peri-

ode tertentu secara terus-menerus

perkembangannya .

unt uk melihat

d. Skala penilaian, merupakan sa Lah sa t u a Iat peni-

1aian yang mempergunakan skala yang telah disusun

dari u jung yang nega tif sampai pada u jung yang po-

si tif, sehingga IBda ska la terse but tingga 1 membu-

buhi tanda ce k sa ja .

Page 47: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

34

e. Checklist, hampir sarna dengan ska la peni laian, tapi

tidak perlu disusun kri teria negatif sampai pada ska­

la yang positif.

g. Inventori, yaitu pertanyaan di mana yang ditanya itu

tinggal mernilih alternatif jawaban, apakah

atau t i dak ,

b. Bentuk Tes

1. Tes tertulis, yaitu tes yang diberikan kepada

setuju

sese-

orang/kelompok testi pada waktu, tempat dan soa L ter­

tentu.

2. Tes lisan, yaitu bentuk tes yang menuntut respon dari

anak dalam bentuk bahasa lisan.

3. Tes perbuatan, yaitu bentuk tes yang menuntut jawaban

anak dalam bentuk perilaku/perbuatan. Adapun tes per­

buatan dapat berbentuk kelompok atau perseorangan.

Adapun prosedure evaluasi menurut Wayan Nurkancana,

ada lah sebagai berikut :

1. MeruF.uskan tujuan evaluasi yang hendak dilaksana­kan dalam suatu proses pendidikan didasarkan atastujuan yang hendak dicapai dalam program pendidi­kan itu.

2. Merumuskan aspek-aspek yang harus di nilai, se-perti bakat, minat, sikap.

3. Menentukan methode evaluasi yang akan diperguna-kan misalnya methode inventori, check list danlain-lain.

4. Memilih/menyusun alat-alat evaluasi yang akandipergunakan.

5. l'lenentukan kriteria yang akan dipergunakan, mi-salnya da lam evaluasi hasil bela jar, dipergunakandengan skala lima, skala sebelas, skala seratus.

6. Menetapkan frekwensi evaluasi, artinya setelah a­lat evaluasi kita pergunakan, telah kita pilih /kita susun dan telah kita tetapkan kriterianyamaka se lan jutnya ki ta menen tukan frekuensi evalu-

Page 48: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

35

asi tersebut. Artinya berapa kalikah evaluasi itudilaksanakan dalam suatu periode tertentu, halini tergantung pada tUjuan yang hendak d Lca pa i ,

Dengan melihat pe~jelasan di atas, kiranya

diambil suatu kesimpulan, bah~a penilaian terhadap

program kegiatan perlu dilaksanakan. Begitu juga

'.da.pa.t

suatu

dengan

program kegiatan yang ada di pesantren, karena dengan peni-

laian itulah tingy~t keberhasilan terhadap suatu program

khususnya dalam pelaksanaan kegiatan yang berhubungan de­

ngan pendidikan akan dapat terlihat dengan baik.

4. Jenis-jenis Pesantren

Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam, di mana

keberadaan pada era dewasa ini, telah banyak berkembang ,dan

ditandai dengan berdirinya pesantren-pesantren baru

mempunyai corak dan ciri khas tertentu.

yang

Namun demikian, secara garis besar lembaga- lembaga

pesantren pada dewasa ini dapat d Lke Lompokkan menjadi dua

kelompok besar ( Zamakhsyari Dhofier, 1994 : 41 ), sebagai

berikut :

1. Pesantren Salafi, yang tetap mempertahankan pe­ngajaran kitab-kitab Islam klasik sebagai intidari pendidikan di pesantren. Sistem rnadrasah di­terapkan untuk memudahkan sistem sorogan yang di­pakai dalarn lembaga-lembaga pengajian bentuk lamatanpa mengenalkan pengajaran pengetahuan umum.

2. Pesantren Khalafi, yang telah memasukkan pelaja ­r anvpe la jaran umum dalam madrasah-madrasah yangdikembangkannya, atau membuka tipe -tipe sekolahumum dalam lingkungan ,.pesantren.

keberadaan pesantren dengan misi dan pasilitas yang

berbeda, menyebabkan corak dan tipe yang dimiliki oleh ma-

sing-masing pesantren berbeda pula. Da Iarn hal ini, Ahmad

Page 49: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

36

tafsir ( 1992 : 193 ) mengutif pendapat Rafrawi, yang meng­

identifikasikan pesantren menjadi empat pola, yaitu :

1. Pesantren pola I ialah pesantren yang memiliki unit ke­

giatan dan elemen berupa masjid dan rumah Kyai.

2. Pesantren pola II, sarna dengan pesantren pola I ditambah

adanya pondokan bagi santri.

3. Pesantren pola III, sarna dengan pesantren pola IItetapi

ditambah dengan adanya madrasah.

4. Pesantren pola IV, ialah pesantren pola III ditambah de­

ngan adanya unit keterampilan, seperti peternakan, kera­

jinan, koperasi, sawah, ladang dan lain-lain.

Dengan demikian, keberadaan pesantren sebagai lemba­

ga pendidikan Islam, ini bisa ditentukan corak atau tipe­

tipe yang dimiliki oleh masing-masing pesantren. Hal ini

dapat diketahui, bahwa dari masing-masing pesantren, kare­

na mempunyai tujuan, sarana, sistem belajar yang berbeda

maka keberadaan pesantren juga muncul dengan tipe atau pola

yangJberbeda-beda pula. Namun yang je las, bahwa tujuan

didirikannya sebuah lembaga pesantren, adalah untuk dapat

melahirkan umat-umat yang mempunyai budi pekerti luhur dan

berkemampuan dalam berbagai bidang ilmu.

B. Akhlak

1 • Pengertian Akhlak

Banyak para ahli yang menjelaskan tentang pengertian

akhlak, walaupun batasan-batasan yang dikemukakan oleh para

ahli itu berbeda-beda, namun pada dasarnya sarna.

Page 50: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

37

Ada pun menurut .d Qux·tubi :

""~\( ~ ~,:i., --: W ~i\ c,)· ,J. '~~ ",) ~'-:):> d" U "/ ." .>.-.>- ..~G W f ~ ,) · I )l~ ,/~ t:j~ r ; "'p

" .. ,," I l.J1~ I' ~" Sesuatu yang men jad i kan rnar.us i a sehingga tertanam

dalam dirinya ke s opanan disebut a kh La.k , dan se­sungguhnya ia juga terrnasuk baha g Lan dari ke jadian

o " (. h ' -do 10°5 13)man u a La • r.a JUd. In, .»~: •

Imam Al Ghazali mengemukakan :

Ii Akh Iak ada lah sua tu kemarnpuan (ji\1a)silkan perbuatan!pengamalan denganharus direnungkan dan disengaja '".( lVI. Abul Quasern, 1988 : 81 ).

Nenur u t Ahmad Ami.n yang d i mak aud akhla.k

yang mengha­n.udah , tanpa

Akh La k adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti ba­ik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnyadi Lak ukan oleh se tengah man usia kepada yang lain­nya menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manu­s i.a dalam perbuatan mereka dan men un jukkan jalanuntuk meLa kukan apa yang ha r us diperbuat.

Farid lvla'rill berpenda llat :

" Akhlak adalah kehendak jiwa manusia yar.g menimbul­kan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan tanpamemerlukan pertimbaEgan terlebih dahulu '",(Bag. ~royek ~eningkatan hutu Madrasah Aliyah,Direktorat Jendral pembinaan Agarna LeIar; , 1981:5 )

Muhammad bin Illaan .As Shadieqi mengatakan

" AkhIa k ialah suatu pe mbawaan dalam diri manusiayang bisa rne n i rrb u Lka n perbua tan baik dengan carayang mudah (tanpa d or ongan dari crang lain) '",( I'lahjuddin, 1995 : 13 ).

Da r i, be bc r-a pa pergertian yang telah dLke mukalcar d i

atas, dapat ditarik pengertian lain, bahwa a kh Lak La l.ah si-

fat yang tertanam d a 1aL' diri manusis yang daripacianya tim-

bul perbuatan yang menjsdi ke b i a saan bagi inan us i a , ,"-tau de-

Page 51: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

38

ngan kata lain, bahwa akhlak itu adalah peragai, tabiat

atau tingkah laku yang dimiliki oleh se se orang , di mana de-

ngan peragai, tabiat atau tingkah laku itu, akan

suatu perbuatan yang bisa menjadi kebiasaan manusia.

muncul

2. Faktor-faktor yang mendorong manusia berakhlak

Setiap manusia dalam kehidupannya, tentu tidak akan

terlepas dari a pa yang disebut dengan akh Lak , Akhlak meru­

pakan suatu hal yang tidak dapat terpisahkan dari setiap

diri individu, karena dengan akhlak itulah ukuran baik dan

buruknya seseorangakan terlihat.

Adapun faktor-faktor yang mendorong manusia itu

berakhlak adalah sebagai berikut :

a. Faktor Gharizah atau Naluri (instink)

b. Faktor Warisan atau keturunan

c. Faktor Lingkungan (milieu)

d. Faktor Adat kebiasaan

e. Faktor Agama

a. Faktor Gharizah atau Naluri (instink)

Ahmad Amin mengatakan :

Gharizah ialah suatu pembawaan yang menyebabkan ,seseorang itu dapat berbuat apa yang dikehendaki­nya, tanpa lebih dahulu memikirkan apa yang akandiperbuatnya dan tidak mengalami latihan sebelum­nya, untuk mengerjakan perbuatan ini ;( Mahjuddin. 1995 : 14 ).

Memperha tikan pernya taan di a tas, bahwa

itu merupakan suatu pembawaan yang menyebabkan

itu akan dapat berbuat apa yang dikehendakinya.

gharizah

seseorang

Page 52: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

39

Setiap manusia yang lahir ke dunia ini, pasti memba-

wa naluri yang mirip dengan naluri hewan. Letak perbedaan-

nya karena naluri manusia disertai akal, sedangkan naluri

hewan tidak demikian halnya. Oleh karena itu naluri manusia

dapat menentukan tujuan yang dikehendakinya, sedangkan akal

mewujudkan cara untuk mencapai tUjuan itu . (Mahjuddin

1995 : 14 ).

:Di dalam Firman Allah Qur 'an Surat An-Nahl ayat 78

di je laskan :

t.~:=,~ ?"j':"'~'~~"':.)\ . '\V: "t:: 1 d/\, ~\,.

.. V!.Y'VV ~Y~~~~..f> U...,.-: ')!S"CI, Ij I .. 1 ~ V"'{I 1 \ 1- '''''I\,'' ~: 1'.\<fG t~: /wU~ r-r: O¥J~.J~~~ C-- ~~

( VII : ~\)

Artinya : ":Dan Allah menge Luarkan kamu dari perut ibumudalam keadaan tidak mengetahui se sua t upun , dan:Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan danhati, agar kamu bersyukur "( Depag RI, 1989 : 413 ).

Dengan demikian, bila ditinjau dari ayat di atas,

maka ketika manusia itu lahir ke alam dunia ini, dalam ke-

adaan tidak mengetahui apa-apa. :Dan Allah memberikan pen­

dengaran, penglihatan dan hati (aka L) kepada manusLa itu.

jadi, dalam hal ini, yang membedakan antara naluri manusia

dengan naluri hewan adalah dalam akal. Dengan akal itu ma-

nusia dapat menentukan tUjuan yang ingin dicapai, dengan

akal itulah manusia dapat menentukan tujuan hidupnya.

b. Faktor Warisan atau Keturunan

Ahmad Amin memberikan pengertian keturunan

berikut :

sebagai

Page 53: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

" Perpindahan sifat-sifat tertentu dari yang(orang tua) kepada cabangnya (anak), itulahdinamakan keturunan (warisan) ".( !"lahjuddin, 1995 : 19 ).

Adapun Schopen Houwer berpendapat :

40

pokokyang

" Pembentukan pribadi seseorang ditentukan oleh fak­tor dari dalam (keturunan) '", ( Agus Sujanto, 1982

: 64 ).

Memperhatikan kutipan di atas, bila dihubungkan an-

tara pendapat Ahmad Amin dengan pendapat Sch open Houwer

adalah, bahwa faktor keturunan (warisan) sangat .menentukan

dalam pembentukan akhlak se se orang. Walaupun pendapat yang

dikemukakan oleh Schopen Houer lebih menitikberatkan faktor

keturunan dalam hubungannya dengan pendidikan, tetapi dapat

dihubungkan dengan pembinaan akhlak. Karena menanamkan akh­

lak merupakan juga tugas pendidikan. ( Mahjuddin, 1995 :19)

Pada dasarnya, masalah keturunan dapat ditinjau da-

ri tiga bagian yaitu :

a. Warisan khusus sifat-sifat kemanusiaan, yaitu sifat-si-

fat hanya terdapat pada manusia saja, tidak terdapat

pada hewan seperti berpikir, berperasaan, berbaik hati

dan se baga i.nya ,

b. Warisan khusus sifat-sifat kebangsaan atau kesukuan, ya-

itu sifat yang membedakan antara bangsa yang satu dengan

bangsa yang lainnya.

c. Warisan khusus sifat ibu-bapak, yaitu suatu sifat yang

tidak dipengaruhi oleh pengalaman hidup, tetapi sifat

asasi yang diwariskan oleh orang tuanya, termasuk nenek

sampai kepada leluhurnya yang lebih atas.

( Mahjuddin, 1995 : 20 ).

Page 54: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

41

c. Faktar Lingkungan (milieu)

Lingkungan (milieu) adalah segala sesuatu yang ada

disekeliling kita yang meliputi : Iingkungan alam (ke ben ­

daan) dan lingkungan pergaulan (rohani) yang mengandung

susunan pergaulan pada manusia, seperti : rumah, sekolah,

pekerjaan, pemerintah, syiar agama, keyakinan, fikiran- fi­

kiran, adat istiadat, pendapat umum, bahasa, kesusastraan ,

ke senian, pengetahuan, akhlak dan lain-lain. ( Ahmad Amin ,

1983 : 6 ).

Dari kedua kategori lingkungan yang telah disebutkan

di atas, besar pengaruhnya terhadap tingkah laku seseorang.

Pengaruh lingkungan di masyarakat yang sudah maju, pengaruh

Iingkungan pergaulan atau sosialnya yang Iebih menonjol, s~

dangkan pengaruh alamnya kurang menerrtukan., karena Lingku­

ngan alam dapat diubah oleh masyarakat maju sesuai dengan

keinginannya, seperti tanah yang tandus dapat diubah men­

jadi subur, danau dapat dikeringkan untuk di tempa tf, pemuki­

man dan sebagainya.

Lain halnya masyarakat primitif, serba takluk dan

ditentukan oleh lingkungan alamnya, karena mereka belum bi­

sa berbuat seperti masyarakat yang sudah maju tingkat kebu­

dayaarinya ,

Selanjutnya dapat diketahui pula, bahwa pengaruh da­

ri Iingkungan pergaulanjsosial banyak sekali, terutama pe­

ngaruh negatif. Dleh karena itu agamalah berfungsi untuk

memberikan pedoman hidup bagi manusia agar tidak dipengaru­

hi oleh lingkungan yang mencelakakan kehidupannya.

Page 55: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

42

d. Faktor Adat Kebiasaan

Ahmad Amin mengemukakan pengertian adat

sebagai berikut :

kebiasaan

" Suatu perbuatan bila dikerjakanberulang kali, se­hingga mudah dilakukannya dinamakan adat kebiasaan"( Ahmad Amin, 1983 : 17 ).

Memperhatikan kutipan di atas, sangatlah jelas, bah-

wa adat kebiasaan merupakan suatu perbuatan yang dilakukan

oleh seseorang disertai oleh kemauan sendiri tanpa adanya

dorongan dari pihak lain.

Menurut l1ahjuddin ( 1995 : 22 ) bahwa adat kebiasaan

dibedakan menjadi dua macarn yaitu

1. Adat kebiasaan perorangan, yaitu salah satu ciri kepri­

badian sese orang yang kadang-kadang tidak dimiliki oleh

orang lain, dalarn hal ini ada yang baik dan ada pu Ia si-

fa t yang buruk ,

2. Adat kebiasaan masyarakat, yaitu kebiasaan yang selalu

ada pada suatu masyarakat yang berlainan dengan masyara­

kat yang lain seperti kebiasaan memberi jarnuan yang ber-

beda caranya dengan yang lain.

Dengan dem.i.k Lan , kalau disirnpulkan bahwa adat kebi­

asaan merupakan salah satu faktor yang rnendorong pada seti-

a p diri manusia untuk berakhlak. Namun yang je las,

dengan adat kebiasaan itu seseorang atau masyarakat,

bahwa

akan

dapat hidup pada daerah yang ditempatinya, apakah baik atau

tidak, itu tergantung pada adat kebiasaan yang biasa dila­

kukannya. Apabila adat kebiasaan seseorang atau masyarakat

itu baik, tentu dalam hidupnya akan baik pula, tapi seba-

Page 56: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

43

liknya, apabila adat kebiasaan yang dilakukan ~leh seseorang

atau masyaraka t i tu buruk tentu akan buruk pula dalam kehi­

dupannya ,

e •. Faktor Agama

Agama memberikan tuntunan kepada manusia di segala

bidang kehidupan, baik yang berkenaan dengan masalah dunia­

wi maupun ukhrawi, termasuk mengatur bidang akh Iak ,

Menurut pandangan Islam, manusia mempunyai tiga fung-

si, yang satu sarna lainnya saling menguatkan yaitu :

a. Manusia sebagai makhluk individual

b. Manusia sebagai makhluk sosial

c. Manusia sebagai makhluk yang ber Tuhan (makhluk beragama)

( Mahjuddin, 1995 : 24 )

Manusia dibekali oleh Allah Swt. potensi agama, yang

dikenal dengan fithrah yang selalu mendorong manusia men-

cari Tuhan-nya dan selalu ingin berkomunikasi dengan-Nya •

Karena itu, setiap manusia mempunyai naluri beragama. Hal

ini sesuai dengan sabda Rosulullah SAW :

)O\IIIU,O/\~'..\\/l~~"/~\ "\-1 ~ ~~ 1Y*1"" 0- iJ-:: 1 ry ~~

( ~j OIU) ~\ :~~'j ':\ t:J\~~a'J '~\ c.,\~ ~~.I .I 'I" --'" .I" 1 .. ...;,;.1 " ~

Artinya: Tidaklah anak yang dilahirkan i tu kecuali telahmembawa fithrah (kecenderungan untuk percayakepada Allah). Maka kedua orang tuanyalah yangmenjadikan anak tersebut beragama Yahudi, Nas-rani ataupun Majusi ( H.R. Muslim ).

Untuk menegaskan kembali naluri beragama bagi manu­

sia, maka kita tidak berkelebihan bila dikatakan bahwa aga-

Page 57: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

44

rna Ls Larn yang lebih berhasil dan lebih cepat pengembangan-

nya , Dibandingkan dengan agama lain, kar-eria tun tunannya se-

suai dengan fithrah manusia itu sendiri.

Mengenai praktek akhlak, maka agama I slam te lah me-

nga jarkannya se jak14,abad yang lalu dengan memperguna kan

ajaran yang terdiri dari kalimat yang sharih (jelas)melalui

al-qur'an dan Hadits Rosulullah SAW. (Mahjuddin, 1995 : 25)

Di antara ayat yang mengandung ajaran akhlak adalah

terdapat dalam Firman Allah Qur'an Surat JlJl-Hahl ayat 90 :

'~~'~\\" ~\S\ I • ~~.\~ J~l/<t~\ /w. \vT'f~~u", ..~ U/ '" '" >y .. ~/-: ~//w(/.':.~~.'//~~\/~<~\I\:.~\ '" I ~"'/U-,y.>v .. .~ ~.. 0fJr:)

l 1· \;-0') ,/;/;' ~ ;/ ••~

Artinya : Se sungguhnya Allah menyuruh kamu ber laku adildan berbuat kebajikan, memberi ke pada kaum kera­bat, dan Allah melarang berbuat keji, kemungkarandan permusuhan. Dia memberi penga jaran padamu ,agar karnu dapat rnengambil pe 13 jaran.(DepagRI,1989: 415).

Dalam Firman Allah Qur 'an Surat AI-A'raaf

di je laskan pula :

ayat 199

/.~\ "'~\' / ~ "/\ '"~·J~\l·I·-\ / ;': '" \\. ~'-.-J.~ . 2tJX~ /~;:r~ ~~

(,q~ : c>~)S.J \)

Artinya : "Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang-orangrnengerjakan yang ma'ruf serta berpalinglah dariorang-orang yang bod oh v ,

(Depag RI, 1989 : 255).

3. Pembinaan Akhlak Bagi Generasi [·luda

Pada saat kadua kalinya Nabi Besar Muhammad SAW me-

nerima wahyu yaitu Qur'an Surat hl-~uddatsir ayat 1-7 :

Page 58: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

45

~I I -: \ I", ~ I "' II ~ • J. ,I" r.: I' IWo " '~j O..).).:.,V,.oJ 0 ';';.1\\ :11 U'I ,j 1 I -/1 ~ ..

,.1. I/~ ~/ 0" "(/,4 1,,,_\ , I 0'" \Q~ .1.~,~.)~ ~ ~~ fi-J'-J ~ . "I

• I 1 ..~ /.( t '- V ~ ~ c>-1 \) O·~G~ I j I 0'" :. ,.. ' ..

~,/ Yi J ",,:---'"Artinya: Hai orang-orang yang berselimut, bangun dan be­

rilah peringatan ! Besarkanlah (nama) Tuhanmu,bersihkanlah pakaianmu, jauhilah perbuatan ma'­siat, janganlah kamu memberi, karena hendakmemperoleh yang lebih banyak , Dan hendaklah ber­sabar untuk memenuhi perintah Tuhanmu( De pag RI, 1989 : 992 ).

Dari keterangan ayat di atas, maka dapat ditarik dua

makna sifat manusia takwa yang dibebankan kepada Rosulullah

sebagai tugasnya/program kerasulan dalam satu segi peringa-

tan suruhan agar manusia dapat membaca alam semesta, kemu-

dian memuji-Nya dengan segala kesucian hatinya. Segi lain

peringatan larangan agar manusia senantiasa jauh dari per­

buatan d osa dan beramallah dengan ikhlas disertai kesabaran

dalam memenuhi perintah-Nya.

Dalam hal ini, maka pembinaan akh Lak bagi generasi

muda, bermaksud untuk diarahkan kepada suatu tingkat dera­

jat muttaqien, di mana hasil daripada pembinaannya itu,

menjelma menjadi sebuah kenyataan, yang realisasinya dapat

dirasakan oleh masyarakat.

Adapun pendidikan atau pembinaan bukan merupakan su-

atu hal yang mudah, namun memerlukan waktu, tenaga, biaya,

dan ,kemampuan. Sehingga proses daripada pembinaan itu dapat

mencapai suatu tUjuan, juga disamping itu tidak hanya ada

yang membimbing tanpa ditunjang oleh suatu kesadaran dalam

saling menghargai dan mempertahankan nama baik dan kedudu-

Page 59: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

46

kan. Karena itu pendidikan Islarnpun diutamakan untuk menja-

ga lingkungan yang paling terdekat disamping ,peme liharaan

pribadi masing-masing. Sebagaimana dijelaskan dalam Firman

Allah Qur'an Surat At-Tahrim ayat 6 :

Artinya : II Hai orang-orang yang beriman, peliharalah diri­mu dan keluargamu dari siksa api neraka ".( Depag RI, 1989 : 951 ).

Jadi, terwujudnya suatu cita-cita pendidikan, harus

di mulai dari pemeliharaan diri masing-masing, kemudian se-

telah itu baru siapa yang lebih dekat daripadanya. Tanpa

demikian, pelaksanaan pendidikan/pembinaan tidak akan har -

monis dan seimbang. Maka dari itu, apabila di sini situasi

para generasi muda yang mengalami dekadensi moral, di pi-

hak lain para pembina dan tokoh agama secara pribadi dapat

menunjukkan suri tauladan dalarn kehidupannya sehari- hari

dihadapan para remaja/generasi muda itu.

Oleh sebab itu seorang guru atau Kyai dalam arti

pendidik, tidak hanya dalam arti sempit pada waktu memberi­

kan pelajaran saja, namun dimanapun ia berada tetap sebagai

pendidik. Maksudnya dalam penampilan menunjukkan kepribadi­

an yang utuh. Sehingga dari sika:p-sikapnya yang baik '.akan

lahirlah suatu cermin yang memancar padaanak didiknya se-

bagai tanggapan :peniruannya. Maka dari itu H.M. Arifin me-

ngatakan

Bar-aug siapa yang ingin men jadi imam agarna ( pem­bimbing agama) yang tegak dan lurus jiwanya dalammasyarakat, maka ia terlebih dahulu mendidik diri-

Page 60: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

47

nya sendiri dan meluruskan pen da pa t dan tutur ka­tanya lebih dahulu, karena mendidik orang lain de­ngan tingkah lakunya akan lebih berhasil daripadadengan lisannya. Pendidik (guru) terhadap dirinyasendiri akan lebih berhak memperoleh kehormatanyang tinggi daripada pendidik terhadap orang lain.(Singgih Gunarsa, 1984: 39).

Dengan demikian, seorang guru atau pendidik hanya

mempunyai kesempatan sementara, artinya yang lebih luas

a t.au lama anak-anak itu berkumpul dengan kelua.rganya, maka

faktor kelua.rga yang lebih banyak untuk membimbing aitak-a­

naknya, juga lebih berhak daripada pendidiknya di luar ru-

mah , Karenakebiasaannya anak lebih takut oleh orang tuanya

daripada guru-gurunya. Dan keluarga berfungsi sebagai pem-

bentuk manusia yang bermoral, karena segala macama problem

anak tergantung kepada se jauhmana orang tuanya dalam perha­

tian untuk terpenuhinya kebutuhan jasmani dan rohaninya si

ana.k , Bisa juga dikatakan keluarga sebagai pusa t lembaga

dalam mendidik manusia dari kecil, karena se t i.a.p manusia

lahir dalam keadaan fithrah, artinya dalam keadaan membawa

potensi agama, orang tuanya~. yang akan menjadikan anak

itu Yahudi, Nasrani,ataupun Majusi. Hal ini sesuai dengan

sabda Rosulullah SAW :

c.,\" wi J ~y;~ ~b~\/JI..~'I/~\.>')\ n I ". L::I ~ .)~ ~ /. ... '-.5'" ~ /~'Yy~

I / "'~ ;) '1\ \"" 11'/\( r'~ C~J) d._:...A.•.......;>~ J ~ d...:,..,l ,,·ea:"" "'

,I / ;... .. .../ I" -" / ••.../

Artinya : Tidaklah anak yang dilahirkan itu kecuali telahmembawa fithrah (kecenderungan untuk percayakepada Allah). Maka kedua orang tuanyalah yangmenjadikan anak itu beragama Yahudi, Nasrahi_ a­taupun Majusi. (H.R. Muslim).

Page 61: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

48

Dalam Firman Allah Qur 'an Surat Ruum ayat 30 di

je laskan pula :

11"'1,11 ~:.. II\'\~·.I .", II.I'/;\~U\ ','.:..'\U\" .~ '.>J} 1\: "'-.J .' \9d y:u'0; 1 '-'r~ "1 01 I~ HIw. (i\ I t-~')"~\~~~' ~v·~C}£~~~~~..J "I J.'I 1 I ~ 1

I, "11j ~,//\.\ {., \\1/.. <-/\(r-. : (y.)\) u~~~'-'~

Artinya: Hada pkanLah wajahmu dengan lurus kepada agamaAllah. Tetapkanlah pada fi thrah Allah yang te­lab menciptakan manusia menurut fi thrah terse-but. Tidak ada perubahan bagi fi thrah Allah,i tulah agama yang lurus. (Depag RI , 1989:645 ).

Dari hadits dan ayat tersebut di atas, jelaslah bah-

wa pada dasarnya anak itu telah membawa fithrah beragama,

dan kernudian tergantung ke pada pendidikan selanjutnya, Ka­

lau mereka mendapatkan pendidikan agama dengan baik, rnaka

rnereka akan menjadi orang yang taat beragama pula, tetapi

sebaliknya, bilamana benih agama yang telah dibawa itu ti­

dak d Lpupuk dengan baik, maka 8-11ak akan menjadi orang-yang

yang tidak beragama ataupun jauh dari agama.

Namun demikian, pada era dewasa ini, karena -banyak

pengaruh yang masuk pada masyarakat, khususnya pada genera-

si rnuda, maka upaya pembinaan i tu, tidak c ukup dilakukan

oleh orang tua masing-masing. Tetapi peranan lembaga pendi-

dikan Islam terutama pesantren sangat dibutuhkan sekali •

Sehingga dengan adanya upaya pembinaan yang dilakukan oleh

pesantren itu, kehidupan remaja itu akan terhindar dari

perbuatan-perbuatan yang negatif, sepertimabuk-mabukkan

jUdi, zina, pergaulan bebas dan sebagainya.

Page 62: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

49

c. Gambaran Urnum pesantren Daarut Tauhiid

(Basil Wawancara tanggal 5 Desember 1995)

1. Sejarah Singkat dan Letak Geografis

Seiring dengan pesatnya kemajuan arus globalisasi,

dan berkembangnya teknologi informasi, telah membuat pola

kehidupan manusia mengalami perubahan. Secara tidak sadar

nilai-nilai yang terkandung di dalam informasi terse but

(yang positif maupun negatif) ikut meresap dan terbawa ke-

dalam akal pikiran dan pola perilaku manusia di sekitarnya.

Bahkan lebih dari i tu, batas antara yang ha.q (yang benar)

dan bathil (yang sa Iah ) , ha IaL dan haram, sedikit demi se-

dikit menjadi batas yang samar.

Di tengah-tengah merebaknya nilai seperti itu, mun­

cullah ghirah keislaman yang mengajak untuk lebih mengin-

trospeksi diri dalam berpikir dan bertingkah laku. Salah

sa tunya ada lah ke lompok pe nga jian ke ci 1 yang me namakan diri

KMIW ( Kelompok Mahasiswa Islam Wiraswasta ), yang dipimpin

oleh Ustadz Abdullah Gymnastiar, yang lebih dikenal dengan

panggilan Aa ( Aa = Kakak, dalam bahasa Sunda. sebutan ke­

pada yang di tuakan ).

Secara periodik per jalanan Daarut Tauhiid diawali./

dengan terbentuknya kelompok pengajian anak muda pada akhir

tahun 1988, yang lebih dikenal dengan KMIW. Pada tahun 1990

jumlah jama 'ah penga jian yang diadakan oleh Ke Lompok Maha­

siswa Islam Wiraswasta (KMIW) semakin banyak (sekitar 400

orang ), sehingga tempat pengajian tidak mencukupi lagi

(pada waktu itu pengajiannya dilaksanakan di rumah orang

Page 63: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

50

tua Ustadz Abdullah Gymnastiar, di jalan Intendans 44H KPAD

Gegerkalong Bandung). Selanjutnya pada bulan Agustus 1990

KMIW beserta jama 'ah mengontrak rumah di jalan Gegerkalong

Girang No. 38 Bandung. Rumah tersebut terdiri dari ruang

tamu di tambah 20 kamar Ia Lnnya , Namun belum bisa disewa

se Luruhnya , baru pada bulan Desember 1990 kamar-kamar ter­

sebut dapat disewa secara keseluruhan, Ruang tamu dijadi­

kan mushalla dan ke-20 kamarnya dijadikan pondokan santri.

Se be lumnya, pada tangga 1 4 Se ptember 1990, KMIW mem­

bentuk yayasan dengan nama Daarut Tauhiid. Dan yang meneri­

rna amana t untuk memimpin yayasan adalah Ustadz Abdullah

Gymnastiar, sedang aktifitas yayasan Daarut Tauhiid dalam

sehari-hari dilandasi oleh akte notaris Wiratni Ahmadi S.H.

nomor 8, tertanggal 4 September 1990. Dengan demikian, ada­

nya akte notaris tersebut, maka Daarut Tauhiid resmi men­

jadi sebuah yayasan.

Ternyata dengan semakin banyaknya jama'ah yang

mengikuti penga jian terse but, te Iah mempengaruhi laju per­

tumbuhan uni t-uni t ekonomi Daarut Tauhiid. Berkembangnya

uni t-uni t tersebut diikuti pula dengan meningka.tnya dalam

kebutuhan tempat atau ruangan yang lebih layak untuk kelan­

caran setiap kegiatan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut,

Daarut Tauhiid mengontrak rumah-rumah penduduk di seki tar

Daarut Tauhiid yang dipergunakan untuk pernukiman karyawan

dan untuk uni t-uni t ekonomi atau unit jasa yayasan Daarut

Tauhiid.

Page 64: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

51

Dalarn periode selanjutnya, pada awal tahun 1993

Daar u t Tauhiid, khususnya unit usaha bidang e konomf, , telah

berkernbang pesat dan mampu mewujudkan tidak kurang dari 14

unit usaha dan jasa. Di samping itu juga fasilitas Daarut

Tauhiid yang menjadi sentral segala kegiatan, tidak lagi

berbentuk rumah kontrakan, namun sudah men jadi bangunan

rnilik Daarut Tauhiid sendiri.

Yayasan Daarut Tauhiid bila dilihat dari letak geo­

grafisnya, berada di wilayah Bandung utara, tepatnya berada

di daerah Gegerkalong Girang. Berbatasan lang sung dengan

sebuah perguruan tinggi negeri yai tu IKIP Band ung , Kurang

lebih 500 meter. Sehingga hal ini sangat strategis untuk

pernbinaan generasi muda muslim.

2. Latar Be lakang Nama Daarut Ta uhiid

Secara geografis wilayah aktifitas pesantren Daarut

Tauhiid berlokasi di jalan Gegerkalong Girang nornor 38 Ban­

dung, sekitar 7 krn dari pusat kota. Aktifitas Daarut

Tauhiid kalau diperhatikan sepintas, tak terkesan aroma ke­

hidupan pesantren seperti lazimnya, dengan para santrinya

yang bersarung, berkopiah, serta terdengar alunan bacaan

ki tab kuning. Sepintas tempatnya seperti penga jian seke lom­

pok pemuda muslim dan muslimah sepulang kuliah atau sekoIah ,

Ketidaklazirnan aktifi tas pesantren Daarut Tauhiid

tidak terlepas dari adanya pengaruh lingkungan kota yang

penuh dengan kesibukan pekerjaan sehari-hari. Terlihat dari

par-a santrinya yang selalu menyibukkan diri dengan pekerja­

an masing-masing. sehingga untuk lebih memiliki daya tarik

Page 65: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

52

tersendiri da Lam meningkatkan nilai dakwah Islamiyahnya

Daarut Tauhiid menerapkan managemen dakwah melalui penye­

suaian diri dengan lingkungan seki tarnya tanpa meninggalkan

aturan syari'at Islam secara universal.

Dalam hubungannya dengan aktifi tas pesantren, ada

satu hal penting yang berkai tan dengan semaraknya kegilatan

Daarut Tauhiid yaitu nama atau label Daarut Tauhiid. Pena­

maan " Daarut Tauhiid " menurut penuturan Direktur opersio­

na L yayasan Daarut Tauhiid, di samping - disesuaikan dengan

aktifitas pengajian rutin, juga nama tersebut memberi arti

yang poai, tif bagi para santri khususnya dan jama 'ah pada

umumnya dalam berjuang mempertahankan iman, untuk bertau-

hid kepada Allah se bagai suatu pegangan dalam beraktifi tas.

Selain i tu, nama tersebut memberi semanga t bagi para

santri untuk senantiasa meraih tingkat tertinggi dalam ber­

tauhid kepada Allah. Hal lain mengapa mengambil nama Daarut

Tauhiid. menurut Aa Deda (panggilan Direktur Operasional Ya­

yasan Daarut Tauhiid), karena adanya restu dari Ajengan Ma­

ma khoir Affandi (almarhum) , salah satu guru dari Dstadz

H. Abdullah Gymnastiar, pengasuh pesantren Miftahul Huda di

Manonjaya Tasikmalaya.

3. Dasar Pesantren Daarut Tauhiid

Daarut Tauhiid adalah sebuah pesantren yang mempu­

nyai dasar menjadikan Allah sebaga t tumpuan krinduan, tum­

puan harapan. tumpuan pertolongan dan tumpuan segala-gala­

nya dengan keyakinan yang kuat dan mendalam dengan sangat

Page 66: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

53

mementingkan kesucian diri dan kemuliaan a kh La k ,

Di samping itu, Daarut Tauhiid membina ketangguhan

ibadah dalam upaya menjadikan do 'a sebagai sen ja ta andalan

yang se IaLu mengiringi kesungguhan dalam menyempurnakan

ikhtiar.

4. Tujuan Pesantren Daarut Tauhiid

Sebagai lembaga pendidikan Islam yang berbentuk se-

buah yayasan, pondok pesantren Daarut Tauhiid mempunyai tu­

juan. Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh pesantren

Daarut Tauhiid terdiri dari tiga sasaran, yaitu :

a. Ahli Dzikir

Dengan memiliki keahlian da Ia.m berdzikir kepada Allah

yang sesuai dengan syari'at, maka hubungan dengan Allah

dapat menumbuhkan kondisi jiwa yang kokoh serta mantap,

se lalu tenang dan se jlLli: cia lam menghadapi sega La si tuasi

karena yakin dengan jan ji dan jaminan penguasa aIam

smesta, semangat se La Lu tinggi dan pantang mundur karena

sadar bahwa menyempurnakan aktifitas adalah ibadah yang

disukai Allah. Selalu ikhlas, tidak terkecoh oleh pujian

dan tipuan duniawi karena segalanya terlampau kecil dan

tidak berharga dibandingkan dengan kebesaran Allah yang

menjadi tujuannya.

b. Ahli Fikir

Dengan memiliki keahlian dan perenungan dalam berfikir,

maka rahasia kehidupan dunia akan terungkap. potensi

yang tersembunyi akan tergali, hikmah dari persoalan_dan

dan kejadian akan terungkap, sehingga akan memiliki

Page 67: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

54

kemampuan sikap yang tepat dan strategis dalam menga­

tasi berbagai masalah ten tang pri~adi ataupun dalam uru­

san uma t ,

c. Ahli I!{h tiar

Dengan meiliki keahlian ikhtiar di jalan yang diridloi

Allah, sebagai hasil kombinasi dzikir dan fikir, maka

akan terlahir umat yang energik, produktif, kreatif dan

prestatif. Umat yang selalu berkarya secara unggul yang

dihiasi amar matz-uf nahyi munkar , I tulah uma t yang mam­

pu mengemban kewajiban ganda yang diamanatkan oleh sang

pencipta se baga.i. makhluk terunggul, baik sebagai khali­

fah di bumi, maupun se bagai makh luk rahmatan li l' a lamin .

5. Prospektif dan Fasilitas Daarut Tauhiid

Daarut Tauhiid adalah pesantren yang mempunyai pros­

pektif yang lebih jauh, artinya dalam melakukan aktifitas ­

nya Daarut Tauhiid nempunyai harapan atau jangkauan yang

lebih jauh. Atau sebagai ladang amal yang bisa diharapkan

di masa de pan •

a. Se bagai Eembaga Dakwah

Terbagi menjadi tiga sasaran dakwah

1) Lingkungan Akademis

2) Lingkungan Profesi

3) Lingkungan Masyaraka t Urnum

Untuk menunjang keberadaan yayasan Daarut Tauhiid seba­

gai suatu lembaga dakwah, ada beberapa bidang sasaran

kegiatan amaliah yang dilakukan oleh pibak yayasan, an­

tara lain :

Page 68: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

55

1) Penga jian umum ahad, pukuL 13.30 - 16.00 wib •

Penceramah : K.H. Abdullah Gyrnnastiar.

2) Pengajian Rabu sore, pukul 18.00 - 19.30 wib.

3) Penga jian malam jum 'at, pukul 18.00 - 20.00 wi.b ,

4) Pengajian khusus muslimah dan ibu-ibu

Hari Sabtu, pukul 16.00 - 17.30 wib.

5) Dan lain-lain.

b. Sebagai Iembaga Pendidikan

Lokasi pesantren yang strategis, kurang lebih 500 meter

dari IKIP Bandung, merupakan tempat yang tepat untuk

pembinaan generasi muda muslim. Terutama }era mahasiswa,

sebagai calon pendidik, yang merupakan aset potensia 1

generasi mendatang. Kondisi tersebut mengundang harapan

untuk menciptakan sebuah proyek pendidikan yang kuriku­

lum dan sistematika be la jarnya disesuaikan dengan waktu

yang tersedia bagi mahasiswa. Ada pun program kegiatan

pendidikannya antara lain :

1) Program Rutinitas

a) Bimbingan Retorika dan Dakwah Islam khusus santri

Daarut Ta uhiid •

b) Halaqah Iqtishodiyah, pengajian ekonomi khusus ba­

gi para karyawan;Muj.}ahid Daarut Tauhiid.

c) Taman Kanak-kanak/Taman Pendidikan CI'K/TP) Al-qur-

an.

d) Dan lain-lain.

2) Program Temporal

a) Pesantren Kilat Khas Daarut Tauhiid

Page 69: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

Daarut

yaya san ,

percetakan,

56

b) Kursus Qolbun Salim

c) Kursus Kepemimpinan

d) Kursus Bicara Efektif

e) Dan lain-lain.

c. sebagai Lembaga Ekonomi Islam

Dengan berbagai divisi yang telah ada, Daarut Tauhiid

terus mencoba mengembangkan diri dan bersama-sama antar

divisi berjuang untuk meningkatkan perekonomian umat Is­

lam. Sehingga terwujud uma t yang unggul dan pe nuh pres-

tasi. Keberadaan Daarut Tauhiid sebagai suatu lembaga

perekonomian Islam, merupakan salah satu faktor pendu-

kung kelancaran suatu proses kegiatan amaliah

Sebagai lembaga perekonomian Islam, yaya san

Tauhiid memiliki beberapa divisi, yaitu :

1) Divisi Produksi dan Percetakan Daarut Tauhiid

Divisi ini memprod uksi ase soris, per lengkapan I slami

(striker, bros, memo, alat tUlis), jasa

sablon dan se jenisnya.

2) Divisi p~nyewaan kendaraan

Divisi ini menyewakan mobil untuk transportasi dan

rekreasi.

3) Divisi Qolbun Salim

Menerbi tkan Bulletin Taushiyah penye juk hati dan pe ng­

gerola semangat setiaphari jum'at.

4) Divisi Supermini Market Ilaarut Tauhiid

Salah satu saranaperbelanjaan Islami di kota Bandung

yang menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari dengan

Page 70: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

57

suasana I slami .

5) Divisi Sound System Islami

~1enyewakan sound system. sarana penun jang ke lancaran

akan dakwah Islam.

6) Divisi Kios Phone Daarut Tauhiid

IVlenyediakan sarana komunikasi baik untuk lokal ataupun

interlokaL

7) Divisi LSDMU

Lembaga Sumber Daya Ivjuslim Unggul Daarut Tauhiid, me­

nyelenggarakan aneka kursus dan training untuk pening­

katan sumber daya muslim unggul.

8) Divisi Data Baitul Tamwil

Lembaga pembiayaan yang bertujuan untuk membantu dan

membina pengusaha kecil, beroperasi dengan sistem per­

bankan syari 'e.h dan bernaung dibawah pondok pe santr-en

a tau KOPONTREN Daarut 1'a uhiid.

9) Divisi Sanggar Busana Muslimah Daarun Nissa

Memproduksi pakaian muslimah dan menyewakan perleng-

ka pan pengantin.

10) Divisi Daarul Fikri Komputer

Menawarkan Paket pendidikan komputer, jasa pengetikan

dan terjeIDahan, jasa rental komputer, setting komputer

dan pesanan program.

Untuk menunjang aktifitas dan efektifitas sistem manageman

modern, Daarut Tauhiid dilengkapi dengan berbagai fasilitas

yang memadai , antara lain :

Page 71: ANALISIS PENDIDIKAN PROGRAM KEGIATAN BENGKEL …elibrary.unisba.ac.id/files2/96.0943.pdfsarjana Pendidikan Agama Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Bandung. Bandung, 16 April

58

1. Fasili tas pendidikan : gedung (masjid) yang juga di­

gunakan sebagai tempat kegiatan belajar mengajar, ru­

ang komputer, a u La , ruang pe r pue takaan , a Ia t bantu

belajar seperti OHV. namun a Ia t ini hanya digunakan

pada kegiatan-kegiatan tertentu.

2. Fasilitas Transportasi : dengan lima buah kendar-aan ,

cukup mengefektifkan waktu yang tersedia, dan di an­

taranya kendaraan pribadi, yang dimanfaatkan untuk

kepentingan pesantren serta ditunjang dengan tiga

buah kendaraan operasional divisi.

3. Fasili ta s Komunika si : telephone , aiphone, interkom,

had phone , faksimiIi, OliV, sound system dan System LAN

(Lokal Areal Network) •

4. Fasilitas Lain: sarana pemukiman santri dan santri­

wati, ruang konsultasi, kamar mandi santri dan santri­

wati, sarana kebersihan yang ter lihat je Ia s ber je jer

di sepanjang jalan Gegerkalong Girang, serta beberapa

fasilitas lain yang tidak sempat disebut satu persatu.