PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!!...

66
PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi 2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila Anda mengutip dari Dokumen ini 3. Plagiarisme dalam bentuk apapun merupakan pelanggaran keras terhadap etika moral penyusunan karya ilmiah 4. Patuhilah etika penulisan karya ilmiah Selamat membaca !!! Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh UPT PERPUSTAKAAN UNISBA

Transcript of PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!!...

Page 1: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi

2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila Anda mengutip dari Dokumen ini

3. Plagiarisme dalam bentuk apapun merupakan pelanggaran keras terhadap etika moral penyusunan karya ilmiah

4. Patuhilah etika penulisan karya ilmiah

Selamat membaca !!!

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

UPT PERPUSTAKAAN UNISBA

Page 2: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

PENGARUH PERBEDAAN METODE EKSTRAKSI

TERHADAP KANDUNGAN FLAVONOID TOTAL DAN

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BROKOLI

(Brassica oleracea L. cv. group Broccoli)

SKRIPSI

Oleh:

DWI RATRI LUTFITA NPM: 10060307115

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

1433 H/ 2012 M

Page 3: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

PENGARUH PERBEDAAN METODE EKSTRAKSI

TERHADAP KANDUNGAN FLAVONOID TOTAL DAN

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BROKOLI

(Brassica oleracea L. cv. group Broccoli)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk

menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana Farmasi

pada Program Studi Farmasi FMIPA Unisba

Oleh:

DWI RATRI LUTFITA NPM: 10060307115

Februari 1433 H/ 2012 M

BANDUNG

Page 4: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

JUDUL : PENGARUH PERBEDAAN METODE EKSTRAKSI

TERHADAP KANDUNGAN FLAVONOID TOTAL

DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BROKOLI

(Brassica oleracea L. cv. group Broccoli)

NAMA : DWI RATRI LUTFITA

NPM : 10060307115

Setelah membaca Skripsi ini dengan seksama, menurut pertimbangan kami

telah memenuhi persyaratan sebagai Skripsi.

Menyetujui

Mengetahui

Pembimbing Utama

Livia Syafnir, Dra., M.Si

NIP. 132.011.461

Pembimbing Serta

Kiki Mulkiya Yuliawati, M.Si., Apt

NIK. D.06.0.438

Dekan FMIPA Unisba

M. Yusuf Fajar, Drs., M.Si

NIP. 1956102619821001

Ketua Program Studi Farmasi

H. Embit Kartadarma, DR., M.App.Sc., Apt

NIK. D.06.0.437

Page 5: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

Artinya:

“Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-

buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang

mati dari yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, maka

mengapa kamu masih berpaling. Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan

malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk

perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.

Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu ”

menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya

Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang

mengetahui. Dan Dialah yang menciptakan kamu dari seorang diri, maka

(bagimu) ada tempat tetap dan tempat simpanan. Sesungguhnya telah Kami

jelaskan tanda-tanda kebesaran Kami kepada orang-orang yang mengetahui.

Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit lalu kami tumbuhkan dengan

air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-

tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang

menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-

tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula)

zaitun dan delima yang serupa dan tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu

pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya

pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang

yang beriman.” (al-An’aam: 95-99)

Page 6: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

Kutipan atau saduran baik sebagian

ataupun seluruh naskah, harus

menyebutkan nama pengarang dan

sumber aslinya, yaitu Program Studi

Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Islam

Bandung.

Page 7: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

Alhamdulillah

Dengan segala syukur penulis persembahkan karya sederhana ini teruntuk semua yang telah memberikan kasih sayang yang

melimpah…

ALLAH SWT, TIADA TUHAN SELAIN ALLAH

RASULULLAH MUHAMMAD SAW

Kedua Orang Tua, Ayahanda Supomo dan Ibunda Siti Maimunah yang telah memberikan kasih sayang yang tiada

henti-hentinya..

Kedua Saudara Terkasih, Kakak Mediya Destalia dan Adik Fajar Dewantara

Prasetyo Wibisono

Farmasi C 2007 UNISBA

Keluarga Besar FARMASI (Mahasiswa, Dosen, Karyawan)

Almamater UNISBA

Page 8: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

RIWAYAT PENULIS

BIODATA

Nama : DWI RATRI LUTFITA

Tempat/Tgl. Lahir : METRO, 11 JULI 1989

JenisKelamin : PEREMPUAN

Agama : ISLAM

Pekerjaan : MAHASISWA

Alamat : JL. UNYI NO.16

RT/RW : 33/11

Kelurahan : GANJARAGUNG

Kecamatan : METRO BARAT

Kota : METRO

Telepon : 0725 49289

Nama Ayah Kandung : SUPOMO

NamaIbuKandung : SITI MAIMUNAH

Alamat : JL. UNYI NO.16

RT/RW : 33/11

Kelurahan : GANJARAGUNG

Kecamatan : METRO BARAT

Kota : METRO

PENDIDIKAN

1. SD Al-Qur’an Metro (1995-2001)

2. SMP Negeri 6 Metro (2001-2004)

3. SMA Negeri 3 Metro (2004-2007)

4. Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu (2007-2012)

Pengetahuan Alam, Universitas Islam Bandung

Page 9: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat-Nya,

penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul PENGARUH PERBEDAAN

METODE ESTRAKSI TERHADAP KANDUNGAN FLAVONOID TOTAL

DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BROKOLI (Brassica oleracea L. cv.

group Broccoli). Shalawat serta salam bagi Rasulullah SAW dan orang-orang

yang senantiasa mengikuti keteladanannya. Skripsi ini dibuat dalam rangka

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Bandung.

Selama penyusunan skripsi, banyak pihak yang telah memberikan

bimbingan, dukungan, bantuan, pengarahan dan juga perhatian kepada penulis,

baik secara langsung maupun tidak langsung. Sehubungan dengan hal tersebut,

dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Bapak M. Yusuf Fajar, Drs., M.Si. selaku Dekan Fakultas MIPA Universitas

Islam Bandung.

2. Bapak H. Embit Kartadarma, DR., M.App.Sc., Apt. selaku Ketua Program

Studi Fakultas MIPA Universitas Islam Bandung.

3. Ibu Livia Syafnir, Dra., M.Si. selaku Pembimbing Utama dan Ibu Kiki

Mulkiya Yuliawati, M.Si., Apt. selaku Pembimbing Serta yang dengan sabar

memberikan bimbingan, motivasi dan pengarahan yang sangat berharga bagi

penulis.

4. Bapak Rusnadi, M.Si. dan Ibu Yani Lukmayani, S.Si.,Apt. yang telah

menjadi Dosen Wali selama kuliah. Terimakasih atas segala perhatian, saran

dan doa yang diberikan kepada penulis.

5. Terimakasih kepada seluruh Dosen Farmasi Seluruh staf dan karyawan

Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Unisba, yang telah memberikan ilmu yang sangat luar biasa, semoga ilmu

yang diperoleh dapat dimanfaatkan dan diamalkan dengan baik.

Page 10: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

ii

6. Kedua orang tua penulis, Mama Siti Maimunah dan Papa Supomo yang telah

mengasuh, membesarkan, merawat dan membimbing dengan penuh kasih dan

terimakasih atas doa, nasehat, motivasi, dukungan dan dorongan baik secara

moril maupun materil.

7. Kedua saudara penulis, mba Mediya Destalia dan adik Fajar Dewantara yang

selalu memberikan do’a, kasih sayang, dukungan dan keceriaan desetiap

harinya.

8. Prasetyo Wibisono yang selalu memberikan do’a, dukungan, keceriaan, dan

memberikan motivasi dengan penuh kesabaran.

9. Seluruh keluarga Farmasi C 2007 yang selalu memberikan dukungan,

semangat dan keceriaan, selalu kompak dan sukses selalu “FarChe”.

10. Seluruh teman yang membantu dalam pengerjaan penelitian; shindi, fredy,

fajar, windi, dina, maya, richad, dinda, deden, eli, nenew, ulya, indah, irwan,

fatur, wiwin, icha, tuti, dan semua teman-teman yang tidak dapat disebutkan

satu per satu, terimakasih atas dukungan dan kerjasamanya, sukses selalu.

11. Seluruh pihak yang telah membantu, yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Tiada satupun yang dapat disampaikan, kecuali doa. Semoga Allah SWT selalu

melimpahkan balasan yang sesuai atas segala kebaikan yang diberikan.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran

yang membangun untuk penyempurnaannya diterima dengan tangan terbuka.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, 29 Rabi’ul Awal 1433 H

22 Februari 2012 M

Penulis

Page 11: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

iii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

ABSTRACT

KATA PENGANTAR………………………………………………. i

DAFTAR ISI………………………………………………………… iii

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………................... v

DAFTAR TABEL……………………………………....................... vi

DAFTAR GAMBAR…………………………………....................... vii

PENDAHULUAN…………………………………………………… 1

BAB

I TINJAUAN PUSTAKA……………………………………. 4

1.1 Tinjauan Umum…………………………............................. 4

1.1.1

1.1.2

1.1.3

1.1.4

1.1.5

1.1.6

1.1.7

Klasifikasi botani……………….…………………………...

Sinonim……………………………………………………....

Nama daerah….……………………………..........................

Pertelaan…………………………………..............................

Kandungan kimia……………………………………………

Kegunaan…………………………………………………….

Ekologi dan penyebaran……………………..........................

4

4

4

5

6

6

6

1.2 Radikal Bebas........................................................................

Antioksidan………………………………………………....

Flavonoid……………………………………………………

DPPH………………………………………………..............

Ekstraksi…………………………………………………….

7

1.3 8

1.4 8

1.5 9

1.6 10

1.6.1

1.6.2 Maserasi……………………………………………………...

Refluks……………………………………………………….

10

11

II METODOLOGI PENELITIAN…………………………… 12

III BAHAN DAN ALAT…………………………………......... 14

3.1 Bahan ……………………………………………………….

Bahan tumbuhan.…………………………………………….

Bahan kimia…….…………………………………................

Alat…………………………………………………………..

14

3.1.1 14

3.1.2 14

3.2 14

IV PROSEDUR KERJA………………………………………. 15

4.1 Pengambilan Sampel Bahan Tanaman……………………

Pengolahan Bahan………………………………………….

Pemeriksaan Mikroskopis dan Makroskopis………..........

15

4.2 15

4.3 15

4.3.1

4.3.2

Pemeriksaan mikroskopis……………………………………

Pemeriksaan makroskopis…………………...........................

15

15

Page 12: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

iv

4.4 Penapisan Fitokimia……………………………………….. 16

4.4.1

4.4.2

4.4.3

4.4.4

4.4.5

4.4.6

Senyawa flavonoid…………………………………………..

Senyawa alkaloid…………………………………………….

Senyawa fenolat……………………………………………...

Senyawa saponin…………………………………………….

Semyawa tanin……………………………………………….

Senyawa triterpenoid dan steroid……………………………

16

16

16

16

17

17

4.5 Pembuatan Ekstrak………………………………………...

Metode maserasi……………………………………………..

Metode refluks……………………………………………….

Penetapan bobot jenis ekstrak………………………………..

Parameter Standar…………………………………............

Penetapan kadar abu total…………………............................

Penetapan kadar abu yang tidak larut asam………………….

Penetapan kadar air…………………………………………..

Penetapan kadar sari larut dalam air………............................

Penetapan kadar sari larut dalam etanol……………………...

Susut pengeringan…………………………............................

Fraksinasi…………………………………………………...

Ekstraksi cair-cair……………………………………………

Pemantauan kandungan flavonoid total KLT………………..

Penetapan Kandungan Flavonoid Total…………………..

Pembuatan larutan baku kuersetin…………...........................

Penetapan kadar flavonoid tottal…………………………….

Pengujian Aktivitas Antioksidan dan Penetapan IC50…...

Pembuatan larutan DPPH……………………………………

Pengukuran % Inhibisi……………………………………….

Penetapan IC50 (Inhibitory Concentration)………………….

17

4.5.1

4.5.2

4.5.3

17

17

18

4.6 18

4.6.1

4.6.2

4.6.3

4.6.4

4.6.5

4.6.5

18

19

19

20

20

21

4.7 22

4.7.1

4.7.2

22

22

4.8 22

4.8.1

4.8.2

22

22

4.9 23

4.9.1

4.9.2

4.9.3

23

23

24

V PEMBAHASAN……………………………………………. 25

VI KESIMPULAN DAN SARAN…………………………….. 34

6.1

6.2

Kesimpulan…………………………………………………

Saran………………………………………………………...

34

34

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….. 35

LAMPIRAN…………………………..………………………........... 37

Page 13: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Certificate Of Analysis DPPH………………………….. 37

2 Certificate Of Analysis Quercetin……………………… 38

3 Surat determinasi brokoli………………………………. 39

4 Gambar Mikroskopis Serbuk Brokoli………………….. 40

5 Perhitungan Susut Pengeringan dan Kadar Air………… 41

6 Perhitungan kadar abu………………………………….. 42

7 Perhitungan kadar sari………………………………….. 43

8 Kromatografi Lapis Tipis………………………………. 44

9 Data pengamatan aktivitas antioksidan ekstrak dan

fraksi yang diperoleh dari maserasi……………………..

45

10 Data pengamatan aktivitas antioksidan ekstrak dan

fraksi yang diperoleh dari refluks……………………….

47

11 Data pengamatan aktivitas antioksidan vitamin

C………………………………………………..............

49

Page 14: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

V.1 Hasil pemeriksaan mutu simplisia……………………… 26

V.2 Hasil penapisan fitokimia………………………………. 27

V.3 Hasil pengamatan kadar flavonoid total dan IC50……….

L.9.1 Data pengamatan aktivitas antioksidan ekstrak dan

fraksi brokoli hasil maserasi…………………………….

45

L.10.1 Data pengamatan aktivitas antioksidan ekstrak dan

fraksi brokoli hasil refluks………………………………

487

L.11.1 Data pengamatan aktivitas antioksdan vitamin C………. 49

Page 15: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

I.1 Tanaman brokoli………………………………........ 6

VI.1 Bagan alir penelitian………………………………. 13

V.1 Kurva kalibrasi larutam pembanding kuersetin……. 13

L.1.1 Certificate of analysis DPPH…………………….... 37

L.2.1 Certificate of analysis quercetin…………………… 38

L.3.1 Surat determinasi brokoli……………………….…. 39

L.4.1 Mikroskopik brokoli perbesaran 10x10……………. 40

L.4.2 Mikroskopik brokoli perbesarab 40x10……………. 41

L.9.1 Kurva aktivitas antioksidan ekstrak brokoli hasil

maserasi (EM)………………………………………

45

L.9.2 Kurva aktivitas antioksidan fraksi air brokoli hasil

maserasi (AM)……………………………………...

46

L.9.3 Kurva aktivitas antioksidan fraksi etil asetat brokoli

hasil maserasi (EtM)…………………………………

46

L.9.4 Kurva aktivitas antioksidan fraksi n-heksan brokoli

hasil maserasi (HM)………………………………..

46

L.10.1 Kurva aktivitas antioksidan ekstrak brokoli hasil

refluks (ER) ………………………………………..

48

L.10.1 Kurva aktivitas antioksidan fraksi air hasil refluks

(AR)………………………………………………...

48

L.10.3 Kurva aktivitas antioksidan fraksi etil asetat hasil

refluks (EtR)………………………………………..

48

L.10.4 Kurva aktivitas antioksidan fraksi n-heksan (HR)

hasil refluks………………………………………….

48

L.11.1 Kurva aktivitas antioksidan vitamin C……………… 49

Page 16: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

1

PENDAHULUAN

Radikal bebas adalah atom atau molekul yang tidak stabil dan sangat reaktif

karena mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasangan pada orbital

terluarnya. Untuk mencapai kestabilan atom atau molekul, radikal bebas akan

bereaksi dengan molekul dinsekitarnya untuk memperoleh pasangan elektron.

Reaksi ini akan berlangsung terus menerus dalam tubuh dan bila tidak dihentikan

akan menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker, jantung, katarak, penuaan

dini, serta penyakit degeneratif lainnya. Oleh karena itu tubuh memerlukan suatu

substansi penting yaitu antioksidan yang mampu menangkap radikal bebas

tersebut sehingga tidak dapat menginduksi suatu penyakit (Kikuzaki, et al.,

2002:2161; Halliwell and Gutteridge, 2000: 255).

Di dalam tubuh kita terdapat senyawa yang disebut antioksidan yaitu

senyawa yang dapat menetralkan radikal bebas, seperti: enzim SOD (Superoksida

Dismutase), glutatione, dan katalase. Antioksidan juga dapat diperoleh dari

asupan makanan yang banyak mengandung vitamin C, vitamin E dan betakaroten

serta senyawa fenolik. Bahan pangan yang dapat menjadi sumber antioksidan

alami, seperti rempah-rempah, coklat, biji-bijian, buah-buahan, sayur-sayuran

seperti buah tomat, pepaya, jeruk dan sebagainya (Prakash, 2000:1–4; dan Trevor,

1995).

Telah banyak penelitian yang menyatakan bahwa perlawanan berbagai

macam penyakit degeneratif seperti kanker dapat dilakukan dengan

mengkonsumsi sayuran dan buah yang banyak mengandung senyawa antioksidan

Page 17: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

2

untuk mengurangi reaksi berantai radikal bebas. Senyawa kimia yang tergolong

dalam kelompok antioksidan yang ditemukan pada tanaman, antara lain dari

golongan flavonoid, vitamin C, vitamin E, dan karotenoid (Murray et al, 2003).

Antioksidan golongan flavonoid merupakan antioksidan yang berpotensi

untuk mencegah pembentukan radikal bebas. Flavonoid diperkirakan hampir 90

persen sebagai glikosida dan 10 persen sebagai aglikon. Senyawa flavonoid dapat

dikelompokkan dalam golongan flavon, flavonol, flavonon, antosianidin, katekin,

dan isoflavon (Hernani dan Rahardjo, 2005).

Brokoli (Brassica oleracea L. cv. Broccoli ) adalah tanaman sayuran yang

termasuk ke dalam suku kubis-kubisan atau Brassicaceae. Bagian brokoli yang

dimakan adalah kepala bunga berwarna hijau yang tersusun rapat seperti cabang

pohon dengan batang tebal. Sebagian besar kepala bunga tersebut dikelilingi

dedaunan. Brokoli merupakan tanaman yang hidup pada cuaca dingin. Brokoli

mirip dengan kembang kol, namun brokoli berwarna hijau sedangkan kembang

kol berwarna putih. Senyawa flavonoid yang paling ampuh tersimpan dalam

brokoli adalah sulforanan, betakaroten, kuersetin, dan glutation (Winarsi,

2007:78).

Berdasarkan data di atas, penulis tertarik untuk mengetahui pengaruh

perbedaan metode ekstraksi terhadap kadar flavonoid total di dalam simplisia

brokoli sehingga dapat memberikan informasi aktivitas antioksidan pada ekstrak

brokoli dan dapat berguna untuk meningkatkan peran brokoli bagi kesehatan

masyarakat.

Page 18: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

3

Pada penelitian ini, digunakan tumbuhan brokoli yaitu bagian kepala

bunga. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan metode maserasi dan refluks.

Pengukuran kadar flavonoid total dalam setiap ekstrak dan fraksi dibandingkan

terhadap pembanding kuersetin dengan Spektrofotometri sinar ungu-sinar tampak.

Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode DPPH

dan dilakukan pengukuran IC50 dari setiap ekstrak dan fraksi.

Page 19: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

4

BAB I

TINJAUAN PUSTAKA

1.1. Tinjauan Umum

1.1.1. Klasifikasi botani

Menurut Mabberly (1989:627-636), brokoli dapat diklasifikasi sebagai

berikut:

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Anak kelas : Dileniidae

Ordo : Capparales, Capparidales

Suku : Crucierae, Brassicaceae

Marga : Bassica

Jenis : Brassica oleracea

1.1.2. Sinonim

Brassica oleracea L. cv. group. Brocoli, Brassica oleracea var botrystis

subvar.cymosa (Mabberley, 1989: 627; dan Dalimartha, 2000:25).

1.1.3. Nama daerah

Indonesia: Brokoli (Dalimartha, 2000: 25).

1.1.4. Pertelaan

Brokoli (Brassica oleracea L. cv. group Broccoli) (Gambar I.1) tergolong

ke dalam keluarga kubis-kubisan dan termasuk sayuran yang tidak tahan terhadap

udara panas. Akibatnya, brokoli cocok ditaman di dataran tinggi yang lembap

dengan suhu rendah, yaitu di atas 700 m dpl. Sayuran ini, juga tidak tahan

Page 20: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

5

terhadap hujan yang terus menerus. Jika hal ini terjadi, tanaman brokoli menjadi

kekuning-kuningan dan jika membusuk warnanya berbintik-bintik hitam. Daun

dan sifat tumbuhan mirip dengan bunga kubis. Bedanya, bunga brokoli berwarna

hijau dan masa tumbuhnya lebih lama dari kubis bunga. Brokoli tersusun dari

bunga-bunga kecil yang berwarna hijau, tetapi tidak sekompak bunga kubis.

Demikian pula dengan tangkai bunganya yang lebih panjang. Dibandingkan

dengan kubis bunga, setelah direbus tekstur brokoli akan terasa lebih lunak.

(Dalimartha, 2000:25-26)

Brokoli merupakan tanaman dua tahunan atau tahunan, memiliki panjang

50-80 cm pada tahap vegetatif dewasa, 90-150 cm saat berbunga. Sistem akar

bercabang. Batang tidak bercabang, dengan panjang 20-30 cm. Daun melingkari

kepala bunga, berbentuk panjang, daun tak bertangkai, dilapisi dengan lapisan

lilin, daun hijau dengan urat daun utama dan lateral berwarna keputihan. Tangkai

bunga pendek dan berdaging banyak. Kepala bunga bervariasi dari agak longgar

ke struktur yang sangat padat, datar berbentuk globular yang mendalam, diameter

10-40 cm. Daun muda menyelimuti dadih sampai tahap perkembangan. Tanaman

brokoli memiliki beberapa tangkai bunga dengan panjang 40-70 cm, bunga

tetramerous, biseksual. Benang sari 6 dengan 2 pendek dan 4 panjang; ovarium

lebih tinggi dengan sekat palsu dan 2 baris ovula kampilotrop; 2 nektar, terletak

antara dasar ovarium dan benang sari. Biji bulat, berwarna coklat (Van der Vosen,

1993:111-115).

Page 21: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

6

Gambar I.1 Tanaman brokoli (van der Vosen, 1993)

1.1.5. Kandungan kimia

Brokoli mengandung air, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, zat

besi, vitamin (A,C,E, tiamin, riboflavin, nikotinamid), beta karoten, dan glutation.

Selain itu, brokoli mengandung senyawa sianohidroksibutena (CHB), sulforafan,

dan iberin yang merangsang pembentukan glutation. Kandungan zat

berkhasiatnya yaitu sulforafan yang dapat mencegah penyakit kanker (Dalimartha,

2000:26).

1.1.6. Kegunaan

Bunga brokoli akan mempercepat penyembuhan setelah sakit berat serta

menghambat perkembangan sel kanker. Selain sebagai antioksidan, brokoli yang

kaya serat juga bermanfaat untuk mencegah konstipasi (sembelit) dan berbagai

gangguan pencernaan lainnya (Dalimartha, 2000:26).

1.1.7. Ekologi dan penyebaran

Brokoli berasal dari Italia, dan mulai diperkenalkan pada zaman Romawi

dari Mediterania Timur. Brokoli diperkenalkan ke Amerika Serikat oleh imigran

Page 22: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

7

Italia selama awal abad ke-20. Dari Amerika Serikat, lalu menyebar ke Eropa

Utara, Jepang, dan daerah lainnya dalam 50 tahun terakhir.

Di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara, biji brokoli sebagian besar

dibeli dari perusahaan benih Internasional. Namun, brokoli sebagian besar tumbuh

dari benih yang diproduksi oleh petani. Brokoli pertama kali dikenalkan ke

Indonesia, dibawa oleh imigran dari Eropa. Jenis kembang kol yang ditanam di

Indonesia di dataran tinggi di atas 1000 m. Petani memilih bibit terbaik dari

ladang mereka, menanam kembali bibit tersebut di bawah penutup plastik, dan

melubangi dengan pisau pada blok tempat tanam untuk merangsang pertumbuhan.

Tanah yang baik harus kering dan subur, memiliki kapasitas penahan air

yang baik, dan kandungan bahan organik tinggi; pH optimum adalah 6,5-7,5 (van

der Vosen, 1993:111-115).

1.2. Radikal Bebas

Radikal bebas adalah atom atau molekul yang tidak stabil dan sangat

reaktif karena mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasangan pada orbital

terluarnya. Untuk mencapai kestabilan atom atau molekul radikal bebas akan

bereaksi dengan molekul disekitarnya untuk memperoleh pasangan elektron.

Reaksi ini akan berlangsung terus menerus dalam tubuh dan bila tidak dihentikan

akan menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker, jantung, katarak, penuaan

dini, serta penyakit degeneratif lainnya. Oleh karena itu tubuh memerlukan suatu

substansi penting yaitu antioksidan yang mampu menangkap radikal bebas

Page 23: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

8

tersebut sehingga tidak dapat menginduksi suatu penyakit (Kikuzaki,

et.al., 2002:2161-2168; dan Halliwell, 2000:225).

1.3. Antioksidan

Secara kimia, antioksidan adalah senyawa pemberi elektron (electron

donors). Secara biologis, pengertian antioksidan adalah senyawa yang mampu

menangkal atau meredam dampak negatif oksidan dalam tubuh. Antioksidan

bekerja dengan cara mendonorkan salah satu elektronnya kepada senyawa yang

bersifat oksidan, sehingga aktivitas senyawa oksidan tersebut bisa dihambat.

Secara umum, antioksidan dikelompokkan menjadi dua, yaitu antioksidan

enzimatis dan non enzimatis. Antioksidan enzimatis misalnya superoksida

dismutase (SOD), katalase, dan glutation peroksidase. Antioksidan non enzimatis

masih dibagi dalam dua kelompok lagi:

1) Antioksidan larut lemak, seperti tokoferol (vitamni E), karotenoid (vitamin

A), flavonoid, quinon, dan bilirubin.

2) Antioksidan larut air, seperti asam askorbat(vitamin C), asam urat, protein

pengikat logam, dan protein pengikat heme.

Antioksidan enzimatis dan non enzimatis tersebut bekerja sama memerangi

aktivitas senyawa oksidan dalam tubuh. Terjadinya stress oksidatif dapat

dihambat oleh kerja enzim antioksidan dalam tubuh dan antioksidan non

enzimatik (Winarsi, 2007:78).

Page 24: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

9

1.4. Flavonoid

Flavonoid adalah suatu kelompok senyawa fenol terbesar yang ditemukan

di alam. Senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu, biru dan sebagian zat

warna kuning yang ditemukan pada tumbuh-tumbuhan.

Senyawa flavonoid banyak ditemukan dalam sayur-sayuran dan buah-

buahan, dan dilaporkan sebagai antioksidan berpotensi lebih kuat dibandingkan

dengan vitamin C dan E (Winarsi, 2007:78)

Flavonoid termasuk senyawa fenolik alam yang berpotensi sebagai

antioksidan dan mempunyai bioaktivitas sebagai obat. Senyawa ini dapat

ditemukan pada batang, daun dan buah. Flavonoid dalam tubuh manusia berfungsi

sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk pencegahan kanker (Waji dan

Sugrani, 2009).

1.5. DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil)

Radikal DPPH (Gambar 1.2) adalah suatu senyawa organik yang

mengandung nitrogen tidak stabil dengan absorbansi kuat pada λmax 517 nm dan

berwarna ungu gelap. Setelah bereaksi dengan senyawa antioksidan, DPPH

tersebut akan tereduksi dan warnanya akan berubah menjadi kuning. Perubahan

tersebut dapat diukur dengan spektrofotometer, dan diplotkan terhadap

konsentrasi.Penurunan intensitas warna yang terjadi disebabkan oleh

berkurangnya ikatan rangkap terkonjugasi pada DPPH. Hal ini dapat terjadi

apabila adanya penangkapan satu elektron oleh zat antioksidan, menyebabkan

Page 25: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

10

tidak adanya kesempatan elektron tersebut untuk beresonansi (Kikuzaki, et

al.,2002:2161-2168).

Gambar 1.2. Struktur DPPH(Kikuzaki, et al.,2002)

1.6. Ekstraksi

Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut

sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cairan penyari.

Cairan pelarut dalam pembuatan ekstrak adalah pelarut yang optimal untuk

senyawa kandungan yang berkhasiat atau yang aktif, dengan demikian senyawa

tersebut dapat terpisahkan dari bahan, serta ekstrak hanya mengandung sebagian

besar senyawa kandungan yang diinginkan. Dalam hal ekstrak total, maka pelarut

dipilih yang melarutkan hampir semua metabolit sekunder yang terkandung.

Faktor utama untuk pertimbangan pemilihan cairan penyari terdiri dari berbagai

aspek yaitu selektivitas, kemudahan bekerja dan proses dengan cairan tersebut,

ekonomis, ramah lingkungan dan keamanan (Depkes RI, 2000:1).

1.6.1. Maserasi

Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan

pelarut dengan beberapa kali pengadukan pada temperatur ruangan (kamar).

Secara teknologi termasuk ekstraksi dengan prinsip metode pencapaian

konsentrasi pada keseimbangan. Maserasi kinetik berarti dilakukan pengadukan

yang kontinu (terus-menerus). Remaserasi berarti dilakukan pengulangan

Page 26: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

11

penambahan pelarut setelah dilakukan penyaringan maserat pertama dan

seterusnya (Depkes RI, 2000:10-11).

1.6.2. Refluks

Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya,

selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan

adanya pendingin balik. Umumnya dilakukan pengulangan proses residu pertama

sampai 3-5 kali sehingga dapat termasuk proses ekstraksi sempurna (Depkes RI,

2000:11).

Page 27: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

12

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian mencakup penyiapan bahan, pemeriksaan karakteristik

simplisia, pemeriksaan kandungan kimia, pembuatan ekstrak, pemantauan

kandungan ekstrak, penapisan aktivitas antioksidan ekstrak, dan penetapan kadar

flavonoid total ekstrak. Pada tahap pengolahan, bahan dibersihkan dan dicuci

terlebih dahulu, kemudian dirajang tipis lalu dijemur sehingga menjadi simplisia

brokoli. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan mutu/karakteristik simplisia yang

meliputi pemeriksaan mikroskopik dan makroskopik, kadar air, kadar abu total,

kadar abu tidak larut asam, kadar sari larut air, kadar sari larut etanol dan susut

pengeringan. Penelitian dilanjutkan dengan penapisn fitokimia simplisia terhadap

golongan alkaloid, flvonoid, saponin, tanin, kuinon, dan steroid/terpenoid.

Ekstraksi simplisia brokoli dilakukan dengan metode maserasi dan refluks.

Ekstrak dipekatkan dengan rotary evapotor lalu dihitung bobot jenis ekstrak.

Penelitian dilanjutkan dengan pemisahan fraksi dengan ekstraksi cair-cair lalu

dilakukan pemantauan kandungan flavonoid dengan kromatografi lapis tipis

dengan fase gerak yang sesuai.

Penetapan kadar flavonoid total dalam fraksi brokoli dilakukan dengan

cara spektrofotometri sinar ungu-sinar tampak dengan panjang gelombang 420 nm

dengan kuersetin sebagai pembanding. Penetapan IC50 (Inhibitory Concentration)

antioksidan dilakukan menggunakan DPPH (2,2-difenil-1- pikrilhidrazil), secara

spektrofotometri UV-sinar tampak pada panjang gelombang 516 nm.

Page 28: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

13

Adapun diagram alir keseluruhan tahapan metode yang dilakukan tercantum pada

Gambar II.1.

Brokoli segar

dibersihkan

dikeringkan

Simplisia kering

penapisan fitokimia

pengujian parameter simplisia

Ekstraksi

Maserasi Refluks

Diuapkan Diuapkan

penapisan fitokimia ekstrak

pengujian parameter ekstrak

Fraksinasi Fraksinasi

- fraksi N-heksan - fraksi N-

heksan

- fraksi etil asetat - fraksi etil

asetat

- fraksi air - fraksi air

KLT

Pengujian DPPH

Penetapan kadar flavonoid total

Gambar II.1 Bagan alir penelitian

Page 29: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

14

BAB III

BAHAN DAN ALAT

3.1. Bahan

3.1.1. Bahan Tumbuhan

Bahan tumbuhan yang digunakan pada pengujian ini adalah brokoli yang

diperoleh dari Manoko, Lembang.

3.1.2. Bahan Kimia

Bahan kimia yang digunakan dalam penelitian ini adalah senyawa 2,2-

difenil-1- pikrilhidrazil (DPPH), etanol 70%, kuersetin, etil asetat, n-heksan,

vitamin C, toluena, aquadest, dan pereaksi-pereaksi kimia yang digunakan untuk

skrining fitokimia, seperti: larutan basa amonia 1%, asam klorida 2N, pereaksi

Mayer, pereaksi Dragendorf, besi (III) klorida, larutan gelatin 1%, serbuk

magnesium, amil alkohol, vanilin 10% dalam asam sulfat (p), pereaksi

Lieberman-Burchard, dan kalium hidroksida 5%.

3.2. Alat

Peralatan yang digunakan pada penelitian kali ini adalah pipet, batang

pengaduk, gelas ukur, tabung reaksi, penangas air, cawan porselen, kaca objek,

mikroskop cahaya (Olympus CX21), seperangkat alat maserasi, seperangkat alat

refluks, rak dan tabung reaksi, timbangan analitik (Mettler Toledo 2.0.0), corong

pisah, plat Kromatografi Lapis Tipis, bejana kromatografi, batang pengaduk,

spektrofotometer UV-sinar tampak (Genesys 10 vis Series), rotary evaporator.

Page 30: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

15

BAB IV

PROSEDUR KERJA

4.1. Pengambilan Sampel Bahan Tanaman

Tanaman yang digunakan pada penelitian ini adalah brokoli segar yang

diperoleh dari perkebunan di Manoko, Lembang. Determinasi tanaman dilakukan

di Herbarium Bandungense Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut

Teknologi Bandung. Bagian tanaman yang digunakan adalah bagian bunga.

Brokoli yang dibutuhkan pada penelitian ini sebanyak 35 kg.

4.2. Pengolahan Bahan

Sebanyak 35 kg dicuci dan dibersihkan, kemudian diiris tipis dan dijemur

dengan diangin-anginkan pada suhu ruangan hingga mengering dan menjadi

simplisia brokoli.

4.3. Pemeriksaan Mikroskopik dan Makroskopik

4.3.1. Pemeriksaan mikroskopik

Sejumlah simplisia brokoli, diletakkan pada kaca objek dan diteteskan

sedikit kloralhidrat. Preparat diamati di bawah mikroskop.

4.3.2. Pemeriksaan makroskopik

Brokoli segar diperiksa karakteristik fisiknya dengan melihat bentuk,

warna, ukuran, dan bau.

Page 31: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

16

4.4. Penapisan Fitokimia

4.4.1. Senyawa flavonoid

Ekstrak ditambah larutan etanol 95% sebanyak 1 ml, kemudian tambahkan

serbuk Magnesium dan 1 ml asam klorida pekat. Jika terjadi warna merah jingga

sampai merah ungu yang dapat ditarik oleh amil alkohol, menunjukkan adanya

flavon, kalkon dan auron.

4.4.2. Senyawa alkaloid

Ekstrak ditambah dengan 1 ml, asam klorida 2 N dan 9 ml air, kemudian

dipanaskan pada penangas air (60ºC) selama 2 menit, didinginkan dan disaring.

Pindahkan masing-masing 3 tetes filtrat pada kaca arloji. Tambahkan 2 tetes

Mayer LP, apabila terjadi endapan putih atau kuning yang larut dalam metanol P

menunjukkan adanya alkaloid. Tambahkan 2 tetes Bouchardat LP pada filtrat

berikutnya, jika terbentuk endapan putih cokelat sampai hitam maka menunjukkan

alkaloid.

4.4.3. Senyawa fenolat

Ekstrak ditambah pereaksi besi (III) klorida 1 % dalam air. Fenolat positif

bila terjadi perubahan warna biru hijau.

4.4.4. Senyawa saponin

Ekstrak direndam dalam air suling dalam tabung reaksi, dipanaskan dalam

penangas air selama 2-3 menit. Dinginkan kembali pada suhu kamar lalu dikocok

kuat. Uji positif saponin ditunjukkan dengan terbentuknya busa stabil setinggi

1 cm sedikitnya 10 menit dan pada penambahan 1 tetes asam klorida 2 N, busa

tidak hilang.

Page 32: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

17

4.4.5. Senyawa tanin

Ekstrak ditambah larutan asam klorida 2 N kemudian dipanaskan

dipenangas air selama 30 menit. Perubahan warna merah menunjukkan tanin

positif.

4.4.6. Senyawa triterpenoid/steroid

Pada plat tetes diletakkan ekstrak ditambah larutan pereaksi Lieberman-

Burchard. Perubahan warna menjadi biru menunjukkan steroid positif dan

perubahan warna ungu menunjukkan triterpenoid positif .

4.5. Pembuatan Ekstrak

4.5.1. Metode maserasi

Simplisia brokoli ditimbang sebanyak 500 gram. Simplisia kemudian

dimaserasi berulang dengan etanol selama 3 x 24 jam. Ekstrak yang diperoleh

kemudian diuapkan dan dipekatkan dengan rotary evaporator tekanan rendah

pada suhu 65°C, hingga didapat ekstrak kental.

4.5.2. Metode refluks

Simplisia brokoli ditimbang sebanyak 500 gram. Pada metode refluks

digunakan pelarut etanol. Untuk menghindari kejenuhan pelarut, maka pelarut

harus diganti dengan pelarut baru setelah dilakukan 1 kali ekstraksi. Proses

ekstraksi dilakukan selama 30 menit dan diulang sebanyak 3 kali. Lalu saring

menggunakan kertas saring. Filtrat yang didapat lalu dipekatkan hingga

didapatkan ekstrak kental.

Page 33: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

18

4.5.3. Penetapan Bobot Jenis Ekstrak

Gunakan piknometer bersih, kering dan telah dikalibrasi dengan

menetapkan bobot piknometer dn bobot air yang baru didihkan pada suhu 25oC.

Atur hingga suhu ekstrak cair lebih kurang 20oC, masukkan ke dalam piknometer.

Atur suhu piknometer yang telah diisi hingga suhu 25oC, buang kelebihan estrak

cair dan ditimbang. Kurangkan bobot piknometer kosong dari bobot piknometer

yang telah diisi. Bobot jenis ekstrak cair adalah hasil yang diperoleh dengan

membagi bobot ekstrak dengan bobot air, dalam piknometer pada suhu 25oC

(Depkes RI, 2000:14).

4.6. Parameter Standar

4.6.1. Penetapan kadar abu total

Lebih kurang 2 gram sampai 3 gram ekstrak yang telah digerus dan

ditimbang seksama, dimasukkan ke dalam krus silikat yang telah dipijarkan dan

ditara, ratakan. Pijarkan perlahan hingga arang habis, dinginkan, timbang. Jika

cara ini arang tidak dapat dihilangkan, tambahkan air panas, saring melaui kertas

abu. Pijarkan sisa kertas dan kertas saring dalam krus yang sama. Masukkan filtrat

ke dalam krus, uapkan, pijarkan hingga bobot tetap, timbang. Hitung kadar abu

terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara (Depkes RI,2000:17).

Rumus :

(1)

Page 34: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

19

4.6.2. Penetapan kadar abu yang tidak larut dalam asam

Abu yang diperoleh pada penetapan kadar abu, dididihkan dengan 25 ml

asam sulfat encer P selama 5 menit, kumpulkan bagian yang tidak larut dalam

asam, saring melalui krus kaca masir atau kaca saring bebas abu, cuci dengan air

panas, pijarkan hingga bobot tetap, timbang. Hitung kadar abu yang tidak larut

dalam asam terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara (Depkes RI, 2000:

17).

Rumus :

(2)

4.6.3. Penetapan kadar air

Pengukuran kadar air dilakukan dengan cara destilasi. Tabung penerima

dan pendingin dibersihkan dengan seksama, kemudian dibilas dengan air dan

dikeringkan. Sejumlah zat yang ditimbang dan diperkirakan mengandung 2 ml

sampai 4 ml air dimasukan ke dalam labu kering. Jika ekstrak berupa pasta

ditimbang dalam sehelai lembaran logam dengan ukuran yang sesuai dengan leher

labu. Lebih kurang 200 ml toluena dimasukan ke dalam labu, dihubungkan ke

alat. Toluene dituangkan ke dalam tabung penerima (R) melalui alat pendingin.

Labu dipanaskan dengan hati-hati selama 15 menit.

Setelah toluena mulai mendidih larutan disuling dengan kecepatan lebih

kurang 2 tetes tiap detik, hingga sebagian air tersuling, kemudian kecepatan

penyulingan ditingkatkan hingga 4 tetes tiap detik. Setelah semua air tersuling,

bagian dalam pendingin dicuci dengan toluena, sambil dibersihkan dengan sikat

tabung yang disambungkan pada sebuah kawat tembaga dan lebih dibasahi

Page 35: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

20

dengan toluen. Penyulingan dilanjutkan selama 5 menit. Tabung penerima

pendingin dibiarkan hingga mencapai suhu kamar. Jika ada tetes air yang melekat

pada pendingin tabung penerima digosok dengan karet yang dikaitkan pada

sebuah kawat tembaga dan dibasahi dengan toluene hingga tetes air turun. Setelah

air dan toluene memisah sempurna, baca volume air. Kadar air dihitung dalam

persen (Depkes RI, 2000:16).

Rumus :

(3)

4.6.4. Penetapan kadar sari larut dalam air

Sejumlah 5 gram serbuk simplisia dikeringkan lalu dimaserasi selama 24

jam dengan 100 ml air-kloroform P, menggunakan labu bersumbat sambil berkali-

kali dikocok selama 6 jam pertama dan kemudian dibiarkan selam 18 jam, lalu

disaring, sebanyak 20 ml filtrat diuapkan hingga kering dalam cawan dangkal rata

yang telah ditara, dipanaskan sisa pada suhu 105oC hingga bobot tetap. Kadar sari

larut dalam air dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan.

Rumus :

(4)

4.6.5. Penetapan kadar sari larut dalam etanol

Sejumlah 5 gram serbuk simplisia dikeringkan lalu dimaserasi selama 24

jam dengan 100 ml air-kloroform P, menggunakan labu bersumbat sambil berkali-

kali dikocok selama 6 jam pertama dan kemudian dibiarkan selama 18 jam, lalu

disaring cepat, diuapkan 20 ml filtrat hingga kering dalam cawan dangkal

Page 36: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

21

berdasarkan rata yang telah ditara, dipanaskan sisa pada suhu 1050C hingga bobot

tetap, kadar sari larut dalam etanol dihitung terhadap bahan yang telah

dikeringkan.

Rumus :

(5)

4.6.6. Penetapan susut pengeringan

Ekstrak ditimbang secara seksama sebanyak 1-2 gram dan dimasukkan ke

dalam botol timbang dangkal bertutup yang sebelumnya telah dipanaskan pada

suhu 105oC selama 30 menit dan telah ditara. Sebelum ditimbang, ekstrak

diratakan dalam botol timbang, dengan menggoyangkan botol, hingga merupakan

lapisan setebal lebih kurang 5-10 mm. Jika ekstrak yang diuji berupa ekstrak

kental, ratakan dengan bantuan pengaduk. Kemudian dimasukkan ke dalam ruang

pengering, buka tutupnya, keringkan pada suhu 105oC hingga botol tetap.

Sebelum setiap pengeringan, biarkan botol dalam keadaan tertutup mendingin

dalam eksikator hingga suhu kamar. Jika ekstrak sulit kering dan mencair pada

pemanasan, ditambahkan 1 gram silika pengering yang telah ditimbang seksama

setelah dikeringkan dan disimpan dalam eksikator pada suhu kamar. Campurkan

silika tersebut secara rata dengan ekstrak pada saat panas, kemudian dikeringkan

kembali pada suhu penetapan hingga bobot tetap (Depkes RI, 2000:13)

Rumus :

(6)

Page 37: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

22

4.7. Fraksinasi

4.7.1. Ekstraksi Cair-Cair

Ekstrak kental dilarutkan dalam 100 ml air lalu dimasukkan ke dalam

corong pisah, kemudian ditambah larutan n-heksan 100 ml, dikocok kuat dan

didiamkan. Terbentuk 2 fase, yaitu fase n-heksan dan fase air lalu dipisahkan.

Fase air diambil dan ditambahkan dengan etil asetat 100 ml, dikocok perlahan dan

didiamkan. Terbentuk 2 fase, yaitu fase air dan fase etil asetat kemudian

dipisahkan.

4.7.2. Pemantauan kandungan flavonoid dengan KLT

Fraksi n-heksan, fraksi etil asetat, fraksi air dan pembanding kuercetin

ditotolkan pada plat KLT silika gel dengan pengembang kloroform-metanol

(96:4), kloroform-etil asetat (7:3) dan metilen klorid-etil asetat (4:1) dengan

penampak bercak besi (III) klorida dalam air (Andersen, 2006:7-14).

4.8. Penetetapan Kandungan Flavonoid Total

4.8.1. Pembuatan larutan baku kuersetin

Larutan baku dibuat dengan menimbang 10 mg kuersetin, dilarutkan

dengan etanol sampai 100 ml. Satu seri konsentrasi larutan kuersetin dalam etanol

dibuat dari larutan baku, yaitu dengan konsentrasi: 10, 20, 30, 40 dan 50 g/mL.

Kemudian ditambahkan dengan alumunium klorida 2%,setelah diinkubasi selama

satu jam, serapannya diukur dengan spektrofotometer UV-Sinar tampak pada

panjang gelombang 420 nm. Dari data ini persamaan regresi antara konsentrasi

kuersetin dengan serapan dibuat.

Page 38: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

23

4.8.2. Penetapan kadar flavonoid total

Dilakuan pengenceran dari masing-masing ekstrak dan fraksi dalam

berbagai konsentrasi, yaitu 10, 30, 50, 70 dan 90 g/ml. Kemudian ditambahkan

dengan alumunium klorida 2%. Kemudian serapannya diukur dengan

spektrofotometer UV-Sinar tampak pada panjang gelombang 420 nm (Nan Wu,

et.,all, 2009:1039).

4.9. Pengujian Aktivitas Antioksidan dan Penetapan IC50 Fraksi

Pengujian aktivitas antioksidan dan penetapan IC50 fraksi dilakukan

dengan menggunakan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) secara

spektrofotometri UV-Sinar tampak.

4.9.1. Pembuatan larutan DPPH

Ditimbang sebanyak 1,97 mg DPPH dan dilarutkan dengan metanol dalam

labu sampai 100 ml sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi 50 µM

(Molyneux, 2004: 211).

4.9.2. Pengukuran % Inhibisi fraksi

4 ml larutan DPPH 50 µM diinkubasi selama 30 menit lalu diukur

absorbansinya. Masing-masing 0,2 ml ekstrak dan fraksi brokoli ditambah

dengan larutan 3,8 ml DPPH 50 µM dan dikocok sampai homogen, diinkubasi

selama 30 menit ditempat gelap, lalu hitung absorbansinya (Okawa, 2001: 1202).

Aktivitas antioksidan sampel ditentukan oleh besarnya hambatan serapan

radikal DPPH melalui perhitungan persen inhibisi serapan DPPH dengan

menggunakan rumus :

Page 39: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

24

(7)

Keterangan:

ADPPH : serapan radikal bebas DPPH 50 M

ASampel+larutan DPPH : serapan sampel dalam radikal DPPH 50 M

4.9.3. Penetapan IC50 (Inhibitory Concentration)

Ditimbang ekstrak sebanyak 10 mg, kemudian larutkan dengan 10 ml

metanol dalam labu ukur dicukupkan hingga 10 ml, maka didapatkan konsentrasi

1 mg/ml. Kemudian lakukan pengenceran dengan menambahkan metanol

sehingga diperoleh sampel dengan konsentrasi 10, 30, 50, 70, 90 µg/ml. Untuk

penentuan aktivitas antioksidan masing-masing konsentrasi dipipet sebanyak

0,2 ml larutan sampel dengan pipet mikro dan masukan ke dalam vial, kemudian

tambahkan 3,8 ml larutan DPPH 50 µM. Campuran dihomogenkan dan dibiarkan

selama 30 menit ditempat gelap, serapan diukur dengan spektrofotometer sinar

ungu –sinar tampak pada panjang gelombang 516 nm. Sebagai pembanding

digunakan vitamin C dengan konsentrasi 1, 3, 5, 7, 9 µg/ml, dengan perlakuan

yang sama dengan sampel uji.

Harga IC50 ekstrak brokoli dihitung dari kurva regresi antara konsentrasi

dengan % inhibisi ekstrak dan fraksi (larutan uji). Sedangkan harga IC50 vitamin

C dihitung dari kurva regresi antara konsentrasi dengan % inhibisi vitamin C.

IC50 yang didapat dari ekstrak dan fraksi-fraksi brokoli kemudian dibandingkan

dengan vitamin C untuk mengetahui kekuatan aktivitas antioksidan ekstrak dan

fraksi brokoli (Hanani, 2005:127-133; dan Okawa, 2001:1202).

Page 40: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

25

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian ini, bahan yang digunakan adalah brokoli yang biasa

digunakan oleh masyarakat sebagai sayuran. Untuk mengetahui kebenaran

tanaman, dilakukan determinasi tanaman, dan hasil yang didapatkan dari hasil

determinasi, tanaman yang digunakan adalah brokoli dengan nama latin Brassica

oleracea L. cv. Group Broccoli (Lampiran 3).

Pada percobaan ini, diperoleh simplisia kering brokoli sebanyak 1,6 kg

dari 35 kg brokoli segar yang diambil dari Perkebunan Manoko, Lembang.

Setelah dilakukan penyiapan dan pengolahan simplisia, dilakukan pemeriksaan

mikroskopik terhadap serbuk simplisia brokoli. Hasil yang diperoleh dari

pemeriksaan mikroskopik bahwa pada tanaman brokoli terdapat kristal Ca Oksalat

bentuk prisma, jaringan gabus, rambut penutup dan xilem dengan penebalan

bentuk spiral (Lampiran 4). Pemeriksaan makroskopik menunjukkan tanaman

brokoli mempunyai ciri fisiknya yaitu tersusun dari bunga-bunga kecil berwarna

hijau dan memiliki bau yang khas.

Pemeriksaan mutu simplisia meliputi kadar air, kadar abu total, kadar sari

larut etanol dan penetapan susut pengeringan. Pemeriksaan mutu simplisia

dilakukan untuk memperoleh gambaran karakteristik simplisia sebagai salah satu

langkah upaya standardisasi bahan baku yang digunakan. Hasil pemeriksaan mutu

simplisia dapat dilihat pada Tabel V.1.

Page 41: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

26

Tabel V.1 Hasil pemeriksaan mutu simplisia

Pemeriksaan Hasil (%)

Kadar air 5.80

Kadar abu total 12.70

Kadar abu yang tidak larut dalam asam 8.65

Kadar sari larut etanol 1.18

Kadar sari larut air 3.48

Penetapan susut pengeringan 9.00

Penetapan kadar air bertujuan untuk memberi batasan minimal atau rentang

tentang besarnya kandungan air di dalam bahan, yang berkaitan dengan

kemungkinan pertumbuhan jamur atau kapang. Kadar air dalam simplisia

sebaiknya tidak melebihi kadar yang telah disyaratkan yang tertera pada MMI

yaitu 10%. Penetapan kadar air simplisia menggunakan metode destilasi

azeotroph dan diperoleh kadar air sebesar 5,80%. Hasil tersebut menunjukkan

bahwa simplisia tersebut telah memenuhi kadar yang telah dipersyaratkan.

Pemeriksaan kadar abu simplisia dilakukan untuk kadar senyawa

anorganik dalam simplisia dan mengetahui tingkat pengotoran oleh logam-logam

dan silikat. Abu juga merupakan indikator derajat kebersihan penanganan

simplisia. Kadar abu total yang diperoleh sebesar 12,70%, dan kadar abu tidak

larut dalam asam sebesar 8,65%.

Pemeriksaan kadar sari bertujuan untuk mengetahui jumlah zat yang

terkandung dalam simplisia yang dapat larut dalam pelarut tertentu, dalam hal ini

adalah air dan etanol. Kadar sari larut air yang diperoleh sebesar 5,89%,

sedangkan kadar sari larut etanol sebesar 17,40%. Hal ini menunjukkan bahwa

jumlah zat yang tertarik dalam pelarut air lebih banyak dibandingkan dengan

pelarut etanol.

Page 42: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

27

Susut pengeringan simplisia menyatakan jumlah kandungan air dan

senyawa lain yang mudah menguap pada suatu simplisia. Pada percobaan, didapat

hasil 9,00%. Nilai susut pengeringan yang lebih besar daripada nilai kadar air

menunjukkan bahwa dalam simplisia brokoli terdapat zat lain yang mudah

menguap selain air.

Penapisan fitokimia pada simplisia brokoli dilakukan untuk mengetahui

keberadaan golongan senyawa yang terdapat dalam simpisia. Hasil penapisan

fitokimia dapat dilihat pada Tabel V.2.

Tabel V.2 Hasil penapisan fitokimia

Pengujian Simplisia

kering

Ekstrak

(maserasi)

Ekstrak

(refluks)

Senyawa fenolat - - -

Flavonoid √ √ √

Tanin - - -

Kuinon √ √ √

Monoterpen dan seskuiterpen √ √ √

Triterpenoid dan steroid √ √ √

Saponin √ √ √

Alkaloid - - -

Keterangan:

(√) = terdeteksi

(-) = tidak terdeteksi

Pada pengujian penapisan fitokimia, golongan senyawa yang terdeteksi pada

brokoli yaitu flavonoid, kuinon, monoterpen dan seskuiterpen, triterpenoid dan

steroid dan saponin. Sedangkan golongan senyawa yang tidak terdeteksi yaitu

senyawa fenolat, tanin, dan alkaloid.

Pada penelitian ini, metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi dan

refluks. Dalam hal ini ingin diketahui aktivitas antioksidan simplisia brokoli yang

diekstraksi dengan kedua metode yang berbeda tersebut.

Page 43: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

28

Pelarut yang digunakan adalah etanol karena merupakan pelarut universal,

pelarut ini dapat melarutkan hampir semua senyawa organik yang ada pada

sampel, baik senyawa polar maupun beberapa senyawa non polar. Filtrat yang

diperoleh diuapkan menggunakan rotary evaporator. Ekstrak kental yang

diperoleh dari proses ekstraksi secara maserasi sebanyak 65,3 gram dari 500 gram

simplisia kering brokoli atau memiliki rendemen sebesar 13,06%. Sedangkan

ekstrak kental yang dihasilkan dari proses ekstraksi secara refluks sebanyak 73,6

gram dari 500 gram simplisia kering brokoli atau memiliki rendemen sebesar

14,72%. Dari kedua metode ekstraksi tersebut, metode refluks menghasilkan

rendemen lebih banyak dibandingkan dengan metode maserasi.

Terhadap ekstrak kental yang diperoleh, dilakukan penetapan bobot jenis

ekstrak. Ekstrak hasil maserasi mempunyai bobot jenis 1,23 g/ml sedangkan pada

ekstrak refluks mempunyai bobot jenis 1,22 g/ml. Bobot jenis menunjukkan

batasan tentang besarnya masa per satuan volume yang merupakan parameter

khusus ekstrak cair sampai ekstrak pekat (kental) yang masih dapat dituang

(Dirjen POM, 2000: 13-14). Dari hasil yang didapat, kedua ekstrak dalam keadaan

dingin tidak dapat dituang.

Setelah didapatkan ekstrak kental, dilakukan ekstraksi cair-cair. Setelah itu

dilakukan pemantauan kandungan flavonoid dengan cara kromatografi lapis tipis

dengan kuersetin sebagai pembanding. Harga Rf yang diperoleh dari pengujian

kuersetin sebesar 0,75, untuk fraksi yang diperoleh secara maserasi, fraksi air

(AM) menunjukkan nilai sebesar 0,74, fraksi etil asetat (EtM) sebesar 0,73, fraksi

n-heksan (HM) sebesar 0,61. Pada fraksi yang diperoleh secara refluks, fraksi air

Page 44: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

29

(AR) menunjukkan nilai sebesar 0,62, fraksi etil asetat (EtR) sebesar 0,62, dan

fraksi n-heksan (HR) sebesar 0,61. Dilihat dari harga Rf yang diperoleh, Rf yang

paling dekat dengan kuersetin pembanding adalah fraksi AM, jadi kemungkinan

flavonoid yang terkandung pada sampel bersifat polar.

Aktivitas antioksidan ekstrak etanol brokoli dinyatakan dalam persen

inhibisinya terhadap radikal bebas. Persen inhibisi ini diperoleh dari penurunan

absorbansi DPPH tanpa sampel dan dibandingkan dengan absorbansi DPPH yang

ditambahkan dengan sampel yang diukur dengan spektrofotometer UV-sinar

tampak.

Pengujian aktivitas antioksidan ekstrak dilakukan dengan metode

peredaman radikal bebas DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). Pengukuran

aktivitas antioksidan sampel dilakukan pada panjang gelombang 516 nm yang

merupakan panjang gelombang maksimum DPPH, dengan konsentrasi DPPH 50

µM, yang diuji tanpa penambahan sampel setelah di inkubasi selama 30 menit.

Adanya aktivitas antioksidan dari sampel mengakibatkan perubahan warna pada

larutan DPPH dalam etanol yang semula berwarna violet pekat menjadi kuning

pucat. Dari hasil pengamatan yang diperoleh, terjadi perubahan warna pada

larutan DPPH, semakin tinggi konsentrasi sampel, maka larutan DPPH berubah

semakin kuning pucat. Hal ini menunjukkan bahwa sampel memiliki aktivitas

antioksidan dimana semakin tinggi konsentrasi sampel, maka semakin tinggi pula

daya hambat terhadap radikal bebas.

Besarnya aktivitas antioksidan ditandai dengan nilai IC50, yaitu

konsentrasi larutan sampel yang dibutuhkan untuk menghambat aktivitas radikal

Page 45: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

30

bebas DPPH sebesar 50%. Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH

terhadap eksrtak etanol dilakukan pada konsentrasi 10, 30, 50, 70 dan 90 µg/ml,

dengan pembanding vitamin C dilakukan pada konsentrasi 1, 3, 5, 7 dan 9 µg/ml.

Nilai IC50 yang diperoleh pada ekstrak yang diperoleh secara maserasi (EM)

sebesar 3,63 µg/ml, dengan fraksi air (AM) sebesar 8,36 µg/ml, fraksi etil asetat

(EtM) sebesar 11,78 µg/ml, dan fraksi n-heksan (HM) sebesar 52,33 µg/ml

(Lampiran 3). Nilai IC50 yang diperoleh pada ekstrak yang diperoleh secara

refluks (ER) sebesar 33,845 µg/ml, dengan fraksi air sebesar (AR) 43,78 µg/ml,

fraksi etil asetat (EtR) sebesar 238,95 µg/ml, dan fraksi n-heksan (HR) sebesar

173,52 µg/ml (Lampiran 4). Sedangkan nilai IC50 yang diperoleh dari vitamin C

yaitu 1,18 µg/ml (Lampiran 5). Dari hasil tersebut, baik ekstrak yang dihasilkan

dari metode maserasi ataupun refluks menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan

ekstrak lebih besar dari fraksi-fraksinya, hal ini dapat terjadi kemungkinan

dikarenakan semua senyawa yang dapat tertarik oleh pelarut terdapat di dalam

ekstrak sehingga menghasilkan aktivitas antioksidan yang lebih besar

dibandingkan dengan fraksi-fraksinya. Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa

nilai IC50 fraksi air memiliki nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan fraksi

lainnya, sehingga dapat dikatakan bahwa aktivitas antioksidan fraksi air lebih

besar dibandingkan dengan fraksi lainnya. Ekstrak dan fraksi hasil proses

maserasi dan refluks, kecuali fraksi etil asetat refluks (EtR), serta vitamin C

memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi karena mempunyai IC50 kurang dari

200 µg/ml. Pada fraksi etil asetat dengan metode refluks (EtR) menghasilkan nilai

IC50 di atas 200 µg/ml. Pada pengujian aktivitas antioksidan yang dilakukan

Page 46: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

31

dengan beberapa konsentrasi, didapat hasil pada semua konsentrasi tertinggi

mempunyai aktivitas antioksidan yang lebih tinggi. Tetapi sampel dengan

konsentrasi yang tertinggi tersebut mempunyai aktivitas antioksidan yang lebih

rendah dibandingkan dengan vitamin C.

Pengujian kandungan flavonoid total dilakukan dengan metode Ordon

menggunakan kuersetin sebagai pembanding. Larutan kuersetin pada berbagai

konsentrasi yaitu 10, 20, 30, 40, 50 µg/ml dan larutan sampel ditambahkan dengan

pereaksi alumunium klorida 2%, lalu diinkubasi dan diukur serapan pada panjang

gelombang maksimal. Sebelum dilakukan penetapan kadar flavonoid total pada

sampel, terlebih dahulu dilakukan pembuatan kurva kalibrasi larutan baku

kuersetin dengan penambahan alumunium klorida 2%. Kurva kalibrasi larutan

pembanding kuersetin dapat dilihat pada Gambar V.1.

Gambar V.1 Kurva kalibrasi larutan pembanding kuersetin

Kadar flavonoid total diperoleh dengan memplot nilai absorbansi sampel dengan

penambahan alumunium klorida 2% terhadap kurva baku kuersetin. Dari hasil

pengamatan yang didapat, kadar flavonoid total pada EM sebesar 43,67 µg/ml,

fraksi HM sebesar 9,75 µg/ml, fraksi EtM sebesar 21,21 µg/ml, dan fraksi AM

y = 0.012x + 0.100R² = 0.996

0

0.2

0.4

0.6

0.8

0 20 40 60

abso

rban

si (A

)

konsentrasi kuersetin µg/ml

Page 47: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

32

sebesar 33,083 µg/ml. Kadar flavonoid total pada ER sebesar 33,25 µg/ml, fraksi

HR sebesar 9,33 µg/ml, fraksi EtR sebesar 11,25 µg/ml, dan fraksi air sebesar

18,83 µg/ml. Kadar flavonoid total pada EM lebih besar dibandingkan dengan ER,

dan kedua ekstrak dari kedua metode lebih besar dibandingkan dengan fraksi-

fraksinya. Dari fraksi-fraksi hasil kedua metode menunjukkan kadar flavonoid

total fraksi air lebih besar dibandingkan dengan fraksi etil asetat dan fraksi n-

heksan. Hasil perhitungan kadar flavonoid total dan IC50 dapat dilihat pada

Tabel V.3

Tabel V.3. Tabel hasil pengamatan kadar flavonoid total dan IC50

Pengujian

Kadar flavonoid total (µg/ml)

Nilai IC50 (µg/ml)

Ekstrak metode maserasi

Ekstrak (EM)

43.67

3.63

Fraksi air (AM)

`33.08

8.36

Fraksi etil asetat (EtM)

21.25

11.78

Fraksi n-heksan (HM)

9.75

52.33

Ekstrak metode refluks

Ekstrak (ER)

33.25

33.84

Fraksi air (AR)

18.83

43.78

Fraksi etil aetat (EtR)

11.25

238.95

Fraksi n-heksan (HR)

9.33

173.52

Dari hasil penetapan aktivitas antioksidan yang didapat, terlihat adanya korelasi

linier antara kadar flavonoid total dengan aktivitas antioksidan pada sampel yang

diperoleh secara maserasi (HM, EtM, AM, EM). Semakin tinggi kadar flavonoid

total pada sampel, maka aktivitas antioksidannya pun semakin tinggi. Hal ini

ditunjukkan dengan nilai IC50 yang semakin kecil.

Hasil pengujian sampel hasil refluks, terlihat adanya korelasi linier antara

kadar flavonoid total dengan aktivitas antioksidan (AM, EM). Semakin tinggi

kadar flavonoid total pada sampel, maka aktivitas antioksidannya pun semakin

Page 48: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

33

tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai IC50 yang semakin kecil, kecuali fraksi

HR dan EtR, dimana fraksi EtR menunjukkan kadar flavonoid total yang lebih

besar dibandingkan dengan fraksi HR, akan tetapi memiliki aktivitas antioksidan

yang lebih rendah dibandingkan dengan fraksi HR. Hal ini kemungkinan

diakibatkan adanya senyawa non polar diluar flavonoid yang tertarik ke dalam

fraksi HR yang juga memiliki aktivitas antioksidan.

Secara umum kadar flavonoid total pada ekstrak yang diperoleh secara

maserasi lebih besar dibandingkan dengan kadar flavonoid total yang diperoleh

secara refluks. Hal ini terjadi kemungkinan karena adanya senyawa yang rusak

akibat pemanasan.

Page 49: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

34

Page 50: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

34

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

perbedaan metode ekstraksi terhadap kandungan flavonoid total dan aktivitas

antioksidan brokoli. Kandungan flavonoid total dan aktivitas antioksidan ekstrak

dan fraksi dari hasil maserasi lebih baik dibandingkan dengan hasil dari refluks.

Fraksi air hasil maserasi memiliki kandungan flavonoid tertinggi dibandingkan

dengan fraksi lainnya yaitu 33,08 µg/ml dengan aktivitas antioksidan tertinggi

ditunjukkam dengan nilai IC50 sebesar 8,36 µg/ml. Fraksi n-heksan dari hasil

refluks memiliki kadar flavonoid total terendah dibandingkan dengan fraksi

lainnya yaitu 9,33 µg/ml dan aktivitas antioksidan terendah pada fraksi etil asetat

dari hasil refluks ditumjukkan dengan nilai IC50 sebesar 238,95 µg/ml.

6.2. SARAN

Perlu dilakukan pengujian kandungan flavonoid total dan aktivitas

antioksidan pada bagian lainnya.

Page 51: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

35

DAFTAR PUSTAKA

Andersen, M., Kenneth, R., Markham (2006). Flavonoid: Chemistry,

Biochemistry and Applications, CRC, Boca Raton.

Dalimartha, S. (2000). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, jilid 2, Puspa Swara,

Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1995). Materia Medika Indonesia,

Jilid V, Direktorat Jenderal Pengawasan Mutu Obat dan Makanan, Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2000). Parameter Standar Ekstrak

Tumbuhan Obat, Cetakan Pertama, Direktorat Jenderal Pengawasan Mutu

Obat dan Makanan, Jakarta.

Farnsworth, N.R. (1966). Biological and Phytochemical Screening of Plants.

J. Pharm.Science.

Halliwell, B and Gutteridge, J.M.C. (2000). Free Radical in Biology and

Medicine, Oxford University Press, NewYork.

Hanani, E.A., Mun,in, R., dan Sekarini (2005). Identifikasi Senyawa Antioksidan

dalam Spon Callyspongia sp dari Kepulauan Seribu. Makalah Ilmu

Kefarmasian, Vol II, No.3.

Harborne, J.B., (1996). Metode Fitokimia, terjemahan K. Padmawinata, I.

Soediro, Terbitan Kedua, Institut Teknologi Bandung Press, Bandung.

Hernani & Rahardjo (2005). Buah belimbing dapat dimanfaatkan sebagai

antioksidan.

http://yudithp08.student.ipb.ac.id/2010/06/19/buah-belimbing-dapat-

dimanfaatkan-sebagai-antioksidan/ (diunduh 24 Desember 2010)

Kikuzaki, H., Hisamoto, M., Hirose,K., Akiyama, K., and Taniguchi, H. (2002).

Antioxidants Properties of Ferulic Acid and Its Related Compound,

J. Agric.Food Chem, 50.

Mabberley, D. J. (1989). The Plant Book. A Portable Dictionary of The Higher

Plants. Cambridge University Press. Cambridge.

Molyneux, P (2004). The Use Of The Stable Free Radical Diphenil Picrylhidrazyl

(DPPH) For Estimating Antioxidant Activity.

Morel, I., Lescoat, G., Cogrel, P., et. al. (1993). Antioxidant and iron-chelation

activities of the flavonoids catechin, quercetin and diosmetin on iron-

loaded rat hepatocyte cultures. Biochem. Pharmacol.

Murray et al (2003). Buah belimbing dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan.

http://yudithp08.student.ipb.ac.id/2010/06/19/buah-belimbing-dapat-

dimanfaatkan-sebagai-antioksidan/ (diunduh 24 Desember 2010)

Nan Wu, Kuang Fu, Yu-Jie Fu, et.al. (2009). Antioxidant Activities of Extracts

and Main Components of Pigeonpea [Cajanus cajan (L.) Millsp.] Leaves.

Molecules.

Okawa, M.J., Kinjo, T., Nohara and Omo, M. (2001). Modivication Method

“DPPH” (2,2- Diphenil-1-Pikrylhidrazyl) Radical Scaveninging Activity

Of Flavonoids Obtained From Some Medicinal Plants. Biol. Pharm. Bull,

24.

Prakash, A. (2001). Antioxidant Activity, Medallion Laboratories: Analithycal

Progres, Vol.19, No: 2.

Page 52: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

36

Skibola, C.F., Smith, M. (2000). Potential health impacts of excessive flavonoid

intake. Free Rad. Biol. Med.

Trevor, R. (1995). Kandungan Organik Tumbuhan, ed.6, diterjemahkan oleh

Kosasih, Padmawinata, Institut Teknologi Bandung Press, Bandung.

Van der Vossen, H.A.M. (1993). Brassica oleracea L. cv. groups Caulliflower &

Broccoli in JS. Siemonsma and K. Piluek (editors). Plant Resources of

South-East Asia No.8 Vegetables. Pudoc Scientific Published,

Wageningen, The Netherlands.

Windono, T., Budiono, R., Ivone, dkk. (2004). “Studi Hubungan Struktur

Aktivitas Kapasitas Peredaman Radikal Bebas Senyawa Flavonoid

Terhadap 1,1-Diphenyl-2-Picrylhydrazyl (DPPH)”, Artocarpus, Surabaya.

Winarsi, Hery. (2007). Antioksidan Alami dan Radikal. Yogyakarta: Kanisius.

Page 53: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

LAMPIRAN

Page 54: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

37

Lampiran 1

CERTIFICATE OF ANALYSIS DPPH

Page 55: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

38

Lampiran 2

CERTIFICATE OF ANALYSIS QUERCETIN

Page 56: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

39

Lampiran 3

SURAT DETERMINASI BROKOLI

Page 57: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

40

Lampiran 4

DATA PENGAMATAN MIKROSKOPIS SERBUK

Gambar 1. Gambar mikroskopik serbuk brokoli dengan perbesaran 10 x 10

Gambar 2. Gambar mikroskopik serbuk brokoli dengan perbesaran 40 x 10

Keterangan: (1) Kristal Ca oksalat bentuk prisma (2) Rambut penutup (3) Jaringan gabus

(4) Xilem dengan penebalan bentuk spiral

1

2

3

4

Page 58: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

41

Lampiran 5

PERHITUNGAN KADAR AIR DAN SUSUT PENGERINGAN

1. Perhitungan susut pengeringan

Berat zat awal : 2,0742 gram

Berat zat yang telah dipanaskan : 0,18425 gram

2. Perhitungan kadar air

Page 59: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

42

Lampiran 6

PERHITUNGAN KADAR ABU

1. Kadar abu total

Berat ekstrak awal: 2,0012 gram

Berat abu: 0,2521 gram

Berat abu tidak larut asam: 0,0218 gram

2. Perhitungan kadar abu tidak larut asam

8,647 %

Page 60: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

43

Lampiran 7

Perhitungan kadar sari

1. Kadar sari larut dalam etanol

Berat bahan larut etanol: 0,059 gram

Berat bahan awal: 5,0059 gram

2. Kadar sari larut dalam air

Berat bahan larut air: 0,1743 gram

Berat bahan awal: 5,0078 gram

Page 61: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

44

Lampiran 8

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

a b c

Keterangan: fasa gera yang digunakan kloroform-etil asetat (7:3) dengan penampak bercak AlCl3.

a: fraksi AR, EtR, HR

b: fraksi AM, EtM, HM

c: kuersetin pembanding

Page 62: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

45

Lampiran 9

DATA PENGAMATAN DAN GRAFIK AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

ESKTRAK DAN FRAKSI (M)

Tabel 1. Data pengamatan aktivitas antioksidan ekstrak dan fraksi yang diperoleh dari maserasi

Pembanding Konsentrasi

(µg/ml)

A % inhibisi IC50 (µg/ml)

Ekstrak (M)

10

30

50

70

90

0.165

0.146

0.108

0.081

0.061

59.991

58.405

69.231

76.923

82.621

3.634

Fraksi air 10

30

50

70

90

0.174

0.154

0.122

0.103

0.084

50.427

56.125

65.242

70.655

76.068

8.359

Fraksi etil asetat 10

30

50

70

90

0.175

0.163

0.152

0.133

0.121

50.006

53.561

56.695

62.108

65.527

11.78

Fraksi n-heksan 10

39

50

70

90

0.200

0.192

0.178

0.163

0.151

43.019

45.299

49.288

53.561

56.980

52.33

Gambar 1. Kurva aktivitas antioksidan ekstrak (EM) brokoli

y = 0.388x + 48.59R² = 0.988

0

20

40

60

80

100

0 20 40 60 80 100

% in

hib

isi

konsentrasi ekstrak (µ/ml)

IC 50 = 3.634

Page 63: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

46

Lampiran 9

(LANJUTAN)

Gambar 2. Kurva aktivitas antioksidan fraksi air (AM) brokoli

Gambar 3. Kurva aktivitas antioksidan fraksi etil asetat (EtM) brokoli

Gambar 4. Kurva aktivitas antioksidan fraksi n-heksan (HM) brokoli

y = 0.329x + 47.25R² = 0.990

0

50

100

0 20 40 60 80 100

% in

hib

isi

konsentrasi ekstrak (µ/ml)

IC50 = .359

y = 0.197x + 47.68R² = 0.992

0

50

100

0 20 40 60 80 100

% in

hib

isi

konsentrasi ekstrak (µ/ml)

IC = 11.78

y = 0.180x + 40.58R² = 0.991

0

50

100

0 20 40 60 80 100

% in

hib

isi

konsentrasi ekstrak (µ/ml)

IC 50 = 52.33

Page 64: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

47

Lampiran 10

DATA PENGAMATAN DAN GRAFIK AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

ESKTRAK DAN FRAKSI (R)

Tabel 1. Data pengamatan aktivitas antioksidan ekstrak dan fraksi yang diperoleh dari refluks

Pembanding Konsentrasi

(µg/ml)

A % inhibisi IC50 (µg/ml)

Ekstrak (R) 10

30

50

70

90

0.192

0.181

0.165

0.144

0.131

45.299

48.433

52.991

58.974

62.678

33.849

Fraksi air 10

30

50

70

90

0.206

0.198

0.182

0.172

0.159

43.589

48.148

50.997

54.701

58.404

43.78

Fraksi etil asetat 10

30

50

70

90

0.206

0.203

0.201

0.198

0.195

41.310

42.165

42.735

43589

44.444

238.95

Fraksi n-heksan 10

30

50

70

90

0.227

0.222

0.219

0.208

0.195

35.327

36.752

38.606

40.740

42.450

173.516

Gambar 1. Kurva aktivitas antioksidan ekstrak (ER) brokoli

y = 0.226x + 42.35R² = 0.990

0

20

40

60

80

0 20 40 60 80 100

% in

hib

isi

konsentrasi ekstrak (µ/ml)

IC50 = 33.849

Page 65: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

48

Lampiran 10

(LANJUTAN)

Gambar 2. Kurva ativitas antioksidan fraksi air (AR) brokoli

Gambar 3. Kurva aktivitas antioksidan fraksi etil asetat (EtR) brokoli

Gambar 4. Kurva aktivitas antioksidan fraksi n-heksan (HR) brokoli

y = 0.180x + 42.12R² = 0.996

0

20

40

60

80

0 20 40 60 80 100

% in

hib

isi

konsentrasi ekstrak (µ/ml)

IC50 = 43.78

y = 0.038x + 40.92R² = 0.995

41

42

43

44

45

0 20 40 60 80 100

% in

hib

isi

konsentrasi ekstrak (µ/ml)

IC50 = 238.95

y = 0.091x + 34.21R² = 0.996

0

20

40

60

0 20 40 60 80 100

% in

hib

isi

konsentrasi ekstrak(µ/ml)

IC50 = 173.516

Page 66: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/12-60-07115.pdf · PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi

49

Lampiran 11

DATA PENGAMATAN DAN GRAFIK AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

VITAMIN C

Tabel 1. Data pengamatan aktivits antioksidan vitamin C

Pembanding Konsentrasi

(µg/ml)

A %inhibisi IC50 (µg/ml)

Vitamin C 1

3

5

7

9

0.175

0.157

0.128

0.089

0.065

50.142

56.980

63.533

74.644

81.481

1.177

Gambar 1. kurva aktivitas antioksidan vitamin C

y = 4.017x + 45.27R² = 0.991

0

20

40

60

80

100

0 2 4 6 8 10

% in

hib

isi

konsentras vitamin C (µ/ml)

IC50 = 1.177