PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2....

147
PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi 2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila Anda mengutip dari Dokumen ini 3. Plagiarisme dalam bentuk apapun merupakan pelanggaran keras terhadap etika moral penyusunan karya ilmiah 4. Patuhilah etika penulisan karya ilmiah Selamat membaca !!! Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh UPT PERPUSTAKAAN UNISBA

Transcript of PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2....

Page 1: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi

2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila Anda mengutip dari Dokumen ini

3. Plagiarisme dalam bentuk apapun merupakan pelanggaran keras terhadap etika moral penyusunan karya ilmiah

4. Patuhilah etika penulisan karya ilmiah

Selamat membaca !!!

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

UPT PERPUSTAKAAN UNISBA

Page 2: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DENGAN SELF ESTEEM

PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA DI BANDUNG CANCER

SOCIETY

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam mencapai gelar sarjana pada

Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung

Disusun oleh:

Cynthia Ayuningthias Sudrajat

10050006020

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

BANDUNG

2012

Page 3: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat
Page 4: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

MOTTO

“Indeed, I have rewarded them this Day for their patience; they are indeed the

ones who are successful.”

(AL-Qur’an; Al-Mu'minoon 23:111)

Page 5: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Kupersembahkan karya ini

Sebaai bukti baktiku pada

orang-orang yang menyayangiku :

Mama dan Papa, dan semua yang menyayangiku

Terimakasih atas semua yang telah diberikan

Page 6: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

i

ABSTRAK

Cynthia Ayuningthias Sudrajat. Hubungan antara Dukungan Suami dengan Self esteem pada penderita kanker payudara di Bandung Cancer Society. Kanker Payudara adalah pertumbuhan sel-sel payudara yang menyimpang sehingga pertumbuhannya menjadi tak terkendali serta dapat menyebar ke bagian tubuh yang lain yang dapat menimbulkan berbagai perubahan seperti perubahan fisik, perubahan psikologis, pola hidup bahkan hingga perubahan kehidupan keluarga. Perubahan yang terjadi akan menimbulkan perubahan pada self esteem yang dimiliki penderita kanker payudara, sehingga dibutuhkan dukungan dari orang terdekat seperti suami, namun tidak semua bentuk dukungan dapat dipersepsi secara positif oleh penderita, terdapat kondisi dimana dukungan yang diberikan justru dipersepsi negatif, sehingga menurunkan self esteem penderita. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ”Seberapa erat hubungan antara dukungan suami dengan self esteem pada penderita kanker payudara di Bandung Cancer Society.” Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah dapat memberikan gambaran mengenai pentingnya dukungan suami bagi penderita kanker,sehingga dapat memberikan pengetahuan pada suami tentang pentingnya dukungan sosial guna membantu kesembuhan istrinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi. Subjek penelitian adalah penderita kanker di Bandung Cancer Society yang mengidap kanker payudara dan masih memiliki suami. Teknik sampling yang digunakan teknik purposive sampling, sampling yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 15 orang dari populasi 50 orang. Pengambilan data dilakukan menggunakan alat ukur angket yang berbentuk skala dengan skala Likert yang item-itemnya disusun berdasarkan penurunan aspek-aspek dukungan sosial dari Sarafino serta self esteem dari Coopersmith. Data yang diperoleh berupa data ordinal, oleh karena itu pengolahan data menggunakan rank Spearman. Hasil pengolahan data didapatkan rs = 0,716. Disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara dukungan suami dengan self esteem pada penderita kanker payudara di Bandung Cancer Society. Koefisien korelasi 0,716 termasuk kedalam derajat korelasi cukup tinggi yang artinya semakin tinggi dukungan suami semakin tinggi self esteem istri penderita kanker payudara di Bandung Cancer Society. Dukungan suami aspek jaringan yang memiliki nilai korelasi yang paling tinggi yaitu 0,796 sedangkan dukungan yang memiliki korelasi paling rendah adalah dukungan suami aspek instrumental dengan nilai korelasi 0,532.

Keyword : Dukungan Suami, Self Esteem

Page 7: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.WbAssalamu’alaikum Wr.WbAssalamu’alaikum Wr.WbAssalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillahi rabbil’alamin. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT

atas segala nikmat, barokah serta karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini, dengan judul : Hubungan antara Dukungan Suami

dengan self esteem pada penderita kanker payudara di Bandung Cancer Society.

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk melengkapi tugas akhir sebagai

syarat kelulusan Sarjana Fakultas Psikologi di Universitas Islam Bandung. Penulis

menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna dan penuh dengan

kekurangan. Namun demikian diharapkan semoga penelitian ini dapat berguna

bagi siapa saja yang membaca dan membutuhkan.

Penulis menyadari bahwa semua keberhasilan ini tidak diperoleh dengan

mudah tanpa perjuangan yang sungguh-sungguh dan tentunya dengan bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis

ingin mengucapkan rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya dan penghargaan

yang setinggi-tingginya kepada:

1. Kedua Orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan baik moril

maupun materil dengan penuh kesabaran hingga penelitian ini dapat

terselesaikan. Serta melimpahkan kasih sayang yang melimpah ruah sehingga

menjadikan inspirasi dan kekuatan bagi penulis dalam menyelesaikan

penelitian ini

Page 8: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

iii

2. Adikk-adikku tersayang yang telah menghadirkan suka cita di dalam

kehidupan penulis.

3. Bapak H.Agus Sofyandi Kahfi,Drs,M.Si selaku dosen pembimbing I yang

banyak meluangkan waktunya untuk motivasi, bimbingan, bantuan, arahan

dan petunjuk serta penuh kesabaran, dan perhatiannya dalam membimbing.

4. Ibu Indri Utami S.,MPsi selaku dosen pembimbing II yang telah banyak

meluangkan waktunya serta memberikan masukan-masukan, bimbingan,

bantuan, motivasi, dan arahan yang sangat berarti dalam proses penulisan.

5. Bapak Drs.Alfin Ruzhendi M.Si selaku Dosen Wali. Terima kasih atas segala

nasehat dan bimbingannya selama penulis menempuh studi di Universitas

Islam Bandung

6. Bapak. Dr. H. Umar Yusuf, M.Si,Psi selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Islam Bandung

7. Seluruh Dosen, Staff, dan Karyawan Fakultas Psikologi Universitas Islam

Bandung yang selama ini telah banyak membantu dan memberikan ilmu yang

berharga pada penulis

8. Ibu Yanti Setiawadi selaku ketua dari yayasan Bandung Cancer Society yang

telah memberikan ijin untuk penelitian juga untuk bantuan dan dukungan

yang tak terkira untuk penulis.

9. Ibu Yani, Ibu Teresa, Ibu Indri, Ibu Ferry, Ibu Vera dan anggota BCS lainnya

yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terimakasih atas dukungan dan

sambutan hangat selama peneliti melakukan penelitian di BCS

Page 9: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

iv

10. Seluruh anggota Bandung Cancer Society yang telah menjadi subjek

penelitian ini. Terimakasih banyak untuk kesediaanya menjadi bagian dari

penelitian ini. Terimakasi atas pelajaran hidup yang sangat luar biasa berarti.

11. Syahdi Pramadita. Terima kasih atas segala dukungan juga kasih sayangnya

selama ini.

12. Sahabat-sahabatku Riza, Annisa, Yuri, Yudith, Hilda, Shinta, Nadia, Indari,

Lisa, dan Ghea. Terima kasih atas suka cita, canda tawa, persahabatan,

dukungan, kasih sayang, serta nasihat yang berarti untuk penulis.

13. Untuk Desi Lina, teman baik serta parter satu tempat penelitian atas

dukungan serta bantuannya dalam melaksanakan penelitian ini.

14. Teman-teman Psikologi, 2006 yang tidak dapat disebutkan satu per satu

Akhir kata penulis berharap semoga karya ini bermanfaat bagi kita semua.

Amin ya Rabbal’alamin

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Bandung, Juli 2012

Penulis

Page 10: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI v

DAFTAR BAGAN

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 7

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 10

1.4. Kegunaan Penelitian 10

BAB II TINJAUAN TEORITIS

2.1. Dukungan Sosial 11

2.1.1. Definisi Dukungan Sosial 11

2.1.2. Bentuk Dukungan Sosial 12

2.1.3. Hal-hal yang menentukan penerimaan dukungan sosial

14

2.1.4. Pengaruh dukungan sosial terhadap kesehatan

15

Page 11: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

vi

2.2. Self esteem 17

2.2.1. Definisi Self esteem 17

2.2.2. Perkembangan Self esteem 19

2.2.3. Proses terbentuknya Self esteem 22

2.2.4. Aspek-aspek Self esteem 24

2.2.5. Aspek-aspek yang menghambat Self esteem 26

2.2.6. Tingkatan Self esteem 28

2.3. Kanker Payudara 31

2.3.1. Pengertian kanker payudara 31

2.3.2. Stadium kanker payudara 34

2.3.3. Pengobatan kanker payudara 36

2.4. Bandung Cancer Society 37

2.5. Kerangka berpikir 38

2.6. Hipotesis 43

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian 44

3.2. Identifikasi Variabel 45

3.3. Variabel Penelitian 45

3.3.1. Dukungan suami 45

3.3.2. Self esteem 47

3.4. Populasi dan sampel penelitian 49

Page 12: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

vii

3.5. Alat ukur 49

3.5.1.Alat ukur dukungan suami 50

3.5.2.Alat ukur Self esteem 53

3.6. Pengujian alat ukur 57

3.6.1. Uji Validitas alat ukur 58

3.6.2. Uji Reliabilitasalat ukur 60

3.7. Tekik analisis 62

3.7.1.Koefisien korelasi rank Spearman 62

3.7.2.Uji signifikansi 64

3.7.3.Perhitungan Median 65

3.8. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 66

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengujian Statistik 69

4.1.1. Hipotesis statistic yang Diajukan 70

4.1.2. Kriteria Pengujian 70

4.2. Hasil pengolahan data 71

4.2.1. Hasil uji hubungan antara dukungan suami dengan

self esteem menggunakan korelasi rank spearman 71

4.2.2. Hasil uji hubungan antara dk suami (aspek emosi) dengan

self esteem menggunakan korelasi rank spearman 72

4.2.3. Hasil uji hubungan antara dk suami (aspek penghargaan)

dengan self esteem menggunakan korelasi rank spearman 74

Page 13: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

viii

4.2.4. Hasil uji hubungan antara dk suami (aspek instrumental)

dengan self esteem menggunakan korelasi rank spearman 75

4.2.5. Hasil uji hubungan antara dk suami (aspek informasi)

dengan self esteem menggunakan korelasi rank spearman 77

4.2.6. Hasil uji hubungan antara dk suami (aspek jaringan)

dengan self esteem menggunakan korelasi rank spearman 78

4.3. Data penelitian berdasatkan perhitungan median 81

4.4. Gambaran Self esteem penderita kanker payudara

di Bandung Cancer Society 84

4.5. Pembahasan 87

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan 93

5.2. Saran 94

DAFTAR PUSTAKA vi

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

ix

DAFTAR BAGAN

Kerangka Pikir 42

Page 15: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

x

DAFTAR TABEL

Kisi-kisi Alat Ukur Dukungan suami 50

Kisi-kisi Alat Ukur Self Esteem 54

Tabel Reabilitas Guiltford 61

Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Dukungan Suami dengan 71

Self esteem

Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Dukungan Emosional 73

dengan Self esteem

Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Dukungan Penghargaan 74

dengan Self esteem

Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Dukungan Instrumental 76

dengan Self esteem

Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Dukungan Informasi 77

dengan Self esteem

Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Dukungan Jaringan 79

dengan Self esteem

Ringkasan Hasil perhitungan korelasi rank Spearman 80

Tabulasi Silang antara Dukungan suami dengan self esteem 86

Page 16: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Alat Ukur Dukungan suami dan self esteem

Lampiran 2 : Data Mentah Dukungan suami

Lampiran 3 : Data Mentah self esteem

Lampiran 4 : Validitas Alat Ukur Dukungan suami

Lampiran 5 : Validitas Alat Ukur self esteem

Lampiran 6 : Data Mentah Dukungan Istri Setelah Uji Validitas

Lampiran 7 : Hasil Uji Korelasi Rank Spearman antara

Dukungan suami dengan self esteem

Lampiran 8 : Hasil Uji Korelasi Rank Spearman antara

Dukungan suami per Aspek dengan self esteem

Page 17: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab I Pendahuluan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kesehatan merupakan harta yang paling berharga. Karena tanpa kesehatan,

seseorang tidak dapat menjalani hidup ini dengan semestinya. Misalnya ketika

seseorang sakit, hal-hal sederhana seperti makan pun menjadi sulit. Oleh karena

itu, banyak orang yang menjaga kesehatanya misalnya dengan berolahraga dan

makan makanan yang bergizi. Semua itu hanya sebagai tindakan preventif karena

sebagai manusia kita wajib berusaha. Namun, ketika penyakit datang salah satu

cara yang dapat dilakukan seseorang adalah mengobatinya agar sehat kembali.

Dewasa ini berbagai hal dapat menjadi sumber penyakit. Penyakit pun

beraneka ragam, ada penyakit yang bisa disembuhkan dengan mudah seperti flu,

batuk, dan diare. Ada juga penyakit yang sulit disembuhkan bahkan sampai

menyebabkan kematian seperti AIDS dan kanker. Kanker adalah penyakit yang

sulit disembuhkan. Penyakit Kanker pun tidak mengenal status sosial dan dapat

menyerang siapa saja. Kanker muncul akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-

sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker dalam perkembangannya, sel-

sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat

menyebabkan kematian. (Family’s doctor, 2006). Kanker sering dikenal

masyarakat sebagai tumor, padahal tidak semua tumor adalah kanker. Tumor

Page 18: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab I Pendahuluan 2

adalah segala benjolan abnormal yang bukan radang. Tumor dapat bersifat jinak

(benigna) dan dapat bersifat ganas (maligna). Tumor ganas disebut juga kanker.

Kematian yang disebabkan oleh kanker pada tahun 1989, hampir mencapai

angka 500.000. Angka itu, 2 % dari keseluruhan kematian. Jumlah ini merupakan

urutan kedua setelah kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung

(gizinet.com). Menurut hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)

Departemen Kesehatan RI, kematian yang disebabkan kanker meningkat dari

tahun ke tahun ialah: 4,5% pada tahun 1989, 4,6% di tahun 1992, dan 4,9% di

tahun 1995 (gizinet.com). Sedangkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia

(WHO), setiap tahun jumlah penderita kanker di dunia bertambah sebanyak 6,25

juta orang. Dalam 10 tahun mendatang diperkirakan 9 juta orang akan meninggal

setiap tahun akibat kanker. Di Indonesia diperkirakan setiap tahun terdapat 100

penderita kanker yang baru dari setiap 100.000 penduduk.

Di sisi lain, bila ditinjau dari aspek gender, maka jumlah kaum perempuan

yang menderita penyakit kanker menduduki proporsi yang lebih banyak

dibandingkan kaum laki-laki. Kenyataan ini paling tidak dapat dilihat dari hasil

pendataan yang dilakukan oleh Departement Kesehatan Republik Indonesia,

Yayasan Kanker Indonesia, dan Ikatan Ahli Patologi Indonesia bahwa 64,4%

penderita kanker adalah kaum perempuan dan sisanya sebanyak 36,6% adalah

pria. (Mangunkusuma, 1995). Di seluruh dunia, diperkirakan jumlah kasus baru

1.550.346 per tahun, dimana 580.000 di antaranya terjadi di negara maju. Maka

sisanya yang hampir mencapai satu juta orang itu terjadi di negara berkembang,

Page 19: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab I Pendahuluan 3

salah satunya di Indonesia. Diprediksi, pada 2020 akan terjadi satu koma lima

belas juta kasus baru dan 70% nya terjadi di negara berkembang, akibatnya terjadi

411.000 kematian dan 55% nya terjadi di negara berkembang. Selain itu, data

sistem informasi rumah sakit (SIRS) tahun 2007 juga menyebutkan bahwa

kejadian kanker payudara di Indonesia mencapai 21,69 % lebih tinggi dari kanker

leher rahim yang angkanya hanya mencapai 17,5%. Menurut American Cancer

Society, Kanker payudara adalah pertumbuhan sel-sel payudara yang

menyimpang sehingga pertumbuhannya menjadi tak terkendali serta dapat

menyebar ke bagian tubuh yang lain. Gejala awalnya sebetulnya cukup mudah

dideteksi, yakni adanya benjolan di payudara. Pada kondisi yang lebih lanjut bisa

terjadi lekukan kulit payudara ke dalam dan timbul kerutan yang secara sepintas

mirip keriputnya kulit jeruk, karena itu diistilahkan dengan “Peau d’orange”.

Gejala lain adalah puting susu tertarik ke dalam, pembengkakan lengan atas, dan

keluarnya cairan dari puting susu, berupa cairan putih atau darah.

Menurut WHO (World Health Organization) kanker payudara merupakan

kanker nomor satu yang paling sering menyerang perempuan diseluruh dunia.

Tragisnya angka kematian penderita kanker payudara di Indonesia cukup tinggi.

Pasalnya, sebagian besar penderita kanker payudara di Indonesia baru datang

berobat setelah stadium lanjut. Jika sudah pada stadium lanjut ini, maka akan sulit

mencapai hasil pengobatan yang optimal (Setyawan, 2004).

Manusia mempunyai sifat yang holistik, dalam artian manusia adalah

makhluk fisik yang sekaligus psikologis yang mana kedua aspek ini saling

Page 20: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab I Pendahuluan 4

berkaitan satu sama lain dan saling mempengaruhi. Sehingga apa yang terjadi

dengan kondisi fisik manusia akan mempengaruhi pula kondisi psikologisnya,

dengan kata lain setiap penyakit fisik yang dialami seseorang, tidak hanya

menyerang manusia secara fisik saja tetapi juga membawa masalah bagi kondisi

psikologisnya. Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh (Hadjam 2000)

terhadap pasien kanker menemukan bahwa pasien yang mengalami kanker

memperlihatkan adanya stres yang ditunjukkan dengan perasaan sedih, putus asa,

pesimis, merasa diri gagal, tidak puas dalam hidup, merasa lebih buruk

dibandingkan dengan orang lain, penilaian rendah terhadap tubuhnya, dan merasa

tidak berdaya

Hal itu pula yang terjadi pada penderita kanker payudara di Bandung Cancer

Society, selain merasakan rasa sakit pada tubuhnya,

Penderita kanker payudara juga merasakan dampak psikologis pada dirinya.

Menurut hasil wawancara yang dilakukan kepada delapan orang penderita kanker

payudara di Bandung Cancer Society, penderita menjadi lebih sensitive kepada

orang lain, merasa tidak berharga, sering menyalahkan Tuhan atas penyakit yang

diderita , dan merasa tidak kompeten lagi untuk melakukan pekerjaan apapun.

Penderita bahkan merasa tidak layak sebagai istri karena payudara sebagai simbol

feminitas sudah tak ada dan merasa tidak berharga karena penyakit ini.

Menghadapi penderitaan fisik dan mental akibat penyakit yang parah seperti

kanker, umumnya pasien memiliki penerimaan diri yang rendah, harga diri yang

rendah, merasa putus asa, bosan, cemas, frustasi, tertekan, dan takut kehilangan

Page 21: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab I Pendahuluan 5

seseorang (Charmaz dalam Radley, 1994). Adanya permasalahan psikologis yang

dialami oleh para penderita mengindikasikan bahwa kanker payudara yang

dialaminya merupakan suatu kondisi yang sangat menekan dan hal ini

menyebabkan self esteem yang rendah. Dalam menentukan tinggi rendahnya self

esteem, dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek power, competence,

significance, dan virtue. Self esteem yang rendah dapat dibuktikan dengan hal-hal

yang dirasakan penderita seperti penderita merasa tidak memiliki kekuatan untuk

mengontrol tingkah laku suami,anak dan orang lain mengindikasikan rendahnya

salah satu aspek dalam self esteem yaitu power. Begitu juga penderita merasa

kehilangan simbol feminitasnya dan merasa tidak berguna lagi untuk suami yang

artinya rendahnya aspek significance. Penderita juga merasa malas dalam

menjalankan ibadah, mudah menyakiti hati orang lain, dan tidak dapat bertingkah

laku sesuai dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat yang mengindikasikan

rendahnya aspek virtue dalam dirinya. Penderita juga merasa sejak menderita

kanker payudara, penderita tidak mampu lagi melaksanakan tugas sebagai istri

dan ibu sebagaimana mestinya, karena terjadi penurunan kondisi fisik, hal ini

menyebabkan aspek competence dalam self esteem individu rendah.

Dalam keadaan psikologi yang kurang baik seperti yang terjadi pada penderita

kanker payudara dalam uraian di atas tentunya membutuhkan dukungan sosial

untuk membuatnya bangkit dari keadaan yang kurang baik, dukungan sosial yang

diharapkan tentunya dari orang-orang terdekat seperti keluarga, teman, dan orang-

orang yang ada di sekelilingnya terutama dari suami sebagai orang terdekat dalam

Page 22: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab I Pendahuluan 6

relasi keluarga. Menurut sebuah studi di jurnal Psycho-Onkologi pada bulan Mei

di Tahun 2007, evaluasi peran teman, keluarga dan penyedia layanan kesehatan.

itu sangat penting untuk memahami reaksi yang tidak mendukung. Dukungan

sosial menjadi krusial bagi pemulihan fisik dan emosional penderita kanker

payudara. Selain itu menurut Journal of Clinical Oncology pada edisi Maret 2006,

Para peneliti meneliti hubungan dukungan sosial dan kelangsungan hidup setelah

diagnosis kanker payudara, dilaporkan bahwa lebih dari dua ribu delapan ratus

penderita kanker payudara yang tidak mendapatkan dukungan sosial memiliki dua

kali kemungkinan untuk meninggal akibat kanker payudara dibandingkan dengan

wanita yang mendapat dukungan sosial. Ini membuktikan dukungan social

memiliki salah satu aspek penting untuk kondisi kesehatan penderita kanker

payudara.

Menurut Sarafino dukungan sosial yang diberikan suami dapat berupa

emotional support yang meliputi meliputi ekspresi empati, dan perhatian pada

istri yang menderita kanker payudara. Kedua, esteem support yaitu suami

membuat istri memiliki perasaan berharga dan bernilai waupun menderita kanker

payudara, instrumental support yaitu dukungan suami meliputi bantuan secara

langsung yang diperoleh istri berupa menemani istri selama perawatan, dan

menyelesaikan tugas dirumah yang tak dapat dikerjakan istri sejak sakit ,

informational support yaitu pemberian nasehat, pengarahan, saran, dan umpan

balik kepada istri yang sedang menderita kanker payudara. Network support yaitu

dukungan yang diberikan suami berupa memberikan kesempatan istri untuk

Page 23: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab I Pendahuluan 7

berinteraksi dengan orang-orang yang mengalami hal serupa dengan istri sehingga

dapat membentuk keyakinan istri bahwa tidak hanya dia yang mengami penyakit

kanker payudara dan membuat istri lebih percaya bahwa dirinya dapat

menyelesaikan masalah yang dihadapi. Dukungan suami yang dihayati oleh istri

diharapkan memberikan peranan bagi perkembangan self esteem istri yang

menderita kanker payudara.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan, dari delapan orang yang

diwawancara, enam orang menyatakan mendapatkan dukungan suami membuat

penderita memiliki perasaan berharga dan memiliki harapan untuk sembuh yang

besar mengingat tidak ingin meninggalkan orang yang dicintainya. Namun, dua

diantaranya menyatakan walaupun mendapatkan dukungan sosial suami penderita

masih merasa bahwa dirinya tidak memiliki harapan untuk sembuh, tidak

memiliki masa depan, dan menyerah dengan kondisi fisiknya. Hal tersebut

mengindikasikan penderita memiliki self esteem rendah walaupun penderita telah

mendapatkan dukungan suami.

Berdasarkan uraian diatas, maka topik penelitian yang akan diajukan adalah :

Hubungan antara dukungan sosial suami dengan self esteem pada penderita

kanker payudara di Bandung Cancer Society (BCS)

1.2 Identifikasi Masalah

Sesuai dengan uraian diatas, Pada penelitian ini terdapat dua variable

penelitian yaitu dukungan suami dan self esteem. Mengacu pada teori, Dukungan

Page 24: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab I Pendahuluan 8

sosial suami merupakan perasaan nyaman, perhatian, penghargaan, serta

pertolongan yang diterima oleh istri dari suami (Sarafino, 1994, 102). Menurut

Sarafino, dukungan sosial terbagi dalam lima aspek yaitu pertama, emotional

support meliputi ekspresi empati, dan perhatian pada istri yang menderita kanker

payudara. Kedua, esteem support yaitu suami membuat istri memiliki perasaan

berharga dan bernilai waupun menderita kanker payudara, instrumental support

yaitu dukungan suami meliputi bantuan secara langsung yang diperoleh istri

berupa menemani istri selama perawatan, dan menyelesaikan tugas dirumah yang

tak dapat dikerjakan istri sejak sakit , informational support yaitu pemberian

nasehat, pengarahan, saran, dan umpan balik kepada istri yang sedang menderita

kanker payudara. Network support yaitu dukungan yang diberikan suami berupa

memberikan kesempatan istri untuk berinteraksi dengan orang-orang yang

mengalami hal serupa dengan istri sehingga dapat membentuk keyakinan istri

bahwa tidak hanya dia yang mengalami penyakit kanker payudara dan membuat

istri lebih percaya bahwa dirinya dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Dukungan suami yang dihayati oleh istri diharapkan memberikan peranan bagi

perkembangan self esteem istri yang menderita kanker payudara.

Menurut Coopersmith, self esteem merupakan evaluasi atau penilaian yang

dibuat mengenai kebiasaan memandang dirinya terutama mengenai sikap

menerima atau menolak dan indikasi besarnya kepercayaan individu terhadap

kemampuan, keberartian, kesuksesan, dan keberhargaan dirinya sendiri. Self

esteem dalam penelitian ini adalah bagaimana penderita kanker payudara

Page 25: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab I Pendahuluan 9

mengevaluasi dirinya, bahwa dirinya mampu melakukan sesuatu, berarti, dapat

sukses dan merasa bahwa dirinya adalah orang yang berharga walaupun dengan

penyakit yang sedang dideritanya. Penderita memiliki perasaan mampu

mengontrol tingkah laku suami anak dan orang lain berkaitan dengan salah satu

aspek dalam self esteem yaitu power. Begitu juga penderita memiliki pandangan

positive terhadap dirinya dan merasa berharga walaupun penderita kehilangan

simbol feminitasnya, hal ini juga berkaitan dengan aspek significance. Selain itu

Penderita juga masih rajin dalam menjalankan ibadah, tidak menyakiti hati orang

lain, dan bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat ini juga

berkaitan dengan aspek virtue. Penderita juga masih dapat melakukan

aktivitasnya sebagai ibu dan istri walaupun dengan penyakit yang dideritanya. Hal

ini berkaitan dengan aspek competence

Menurut coopersmith Salah satu aspek yang mendukung self esteem yaitu

banyaknya jumlah penerimaan, penghargaan, dan perhatian yang diterima

seseorang dari orang yang signifikan dalam hidupnya dalam penelitian ini adalah

dukungan yang diberikan suami. Namun bagaimana dukungan ini membuat self

esteem penderita menjadi tinggi yaitu penderita merasa berharga,dan bernilai

sehingga memunculkan keinginan untuk mencapai kesembuhan yang besar atau

dapat juga membuat self esteem tetap rendah karena merasa dukungan itu tidak

berarti banyak untuk membuat penderita mencapai kesembuhan.

Dengan melihat uraian yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah seberapa besar keeratan hubungan antara

Page 26: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab I Pendahuluan 10

dukungan suami dengan self esteem pada penderita kanker payudara di Bandung

Cancer Society.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan data empirik tentang derajat

keeratan hubungan antara dukungan suami dengan self esteem pada penderita

kanker payudara di Bandung Cancer Society

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan masukan kepada Bandung

Cancer Society, sehingga dapat mengambil tindakan preventif maupun

kuratif melalui penyuluhan-penyuluhan mengenai kanker payudara yang

isinya tidak hanya membahas masalah fisiologis namun juga membahas

masalah psikologis yang terjadi pada penderita kanker payudara. Selain itu

penelitian ini juga dapat memberikan pengetahuan pada suami dari

penderita untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya dukungan

sosial darinya guna membantu kesembuhan istri.

Page 27: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab II Tinjauan Teoritis

11

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

Variabel yang diangkat dalam penelitian ini adalah dukungan sosial suami

dengan Self esteem pada penderita kanker payudara di Bandung Cancer Society.

Supaya terdapat pemahaman yang sama mengenai dukungan sosial suami dan Self

esteem juga mengenai informasi tentang kanker payudara

2.1 Dukungan Sosial

2.1.1 Definisi Dukungan Sosial

Menurut fitrahnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk

bermasyarakat yang hidup di tengah-tengah masyarakat dan menjadi bagian dari

suatu kelompok tertentu. Sebagai mahluk sosial, manusia tidak dapat berdiri sendiri.

Tentunya, manusia membutuhkan bantuan dan dukungan dari orang-orang sekitarnya

terutama pada masa-masa sulit. Bantuan dan dukungan yang diberikan oleh orang-

orang di sekitarnya biasa disebut dengan dukungan sosial. Berikut adalah beberapa

definisi dukungan sosial dari beberapa sumber:

a. Dukungan sosial adalah keterikatan antara individu dengan keluarga, yang

membantu memperbaiki kemampuan adaptasi individu dalam mengatasi

tantangan, stres, dan penderitaan (Kaplan & Killilea dalam Kaplan, 1993).

Page 28: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab II Tinjauan Teoritis 12

b. Dukungan sosial adalah adanya atau tersedianya orang-orang yang dapat

diandalkan, serta memperhatikan, mencintai, dan menganggap bahwa kita

adalah orang yang berarti (Sarason, Sarason, & Pierce, 1990).

c. Dukungan sosial adalah perasaan sebagai anggota dari suatu jaringan sosial

komunikasi dan kewajiban mutual. Orang-orang dalam jaringan sosial yang

dirasakan adalah mereka yang dapat dipercaya, yang kita tahu bahwa mereka

dapat dipercaya, serta menghargai, memperhatikan, dan mencintai kita (Cobb

dalam Kaplan, 1993).

d. Dukungan sosial adalah perasaan pada individu bahwa ia diberi kenyamanan,

diperhatikan, dihargai, dan dibantu oleh orang atau kelompok lain (Sarafino,

1994).

2.1.2 Bentuk Dukungan Sosial

Dukungan sosial yang diterima individu terbagi dalam lima bentuk (Cohen &

Mckay, 1984; Cutrona & Russel, 1990; House, 1984; Schafer, Coyne & Lazarus,

1981; Wills, 1984; dalam Sarafino, 1994:107-108) yaitu :

1. Dukungan Emosi (emotional support)

Dukungan ini berbentuk ekspresi empati, perhatian, dan kepedulian terhadap

orang yang bersangkutan, melibatkan perilaku yang menyebabkan orang lain

menjadi nyaman dan merasa aman dalam situasi penuh tekanan, meyakinkan

seseorang bahwa ia diperhatikan, didukung, menjadi bagian dan dicintai.

Page 29: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab II Tinjauan Teoritis 13

2. Dukungan penghargaan (esteem support)

Dukungan ini mempresentasikan perilaku yang menunjang perasaan berharga

dan perasaan percaya diri dari seseorang, meliputi pengungkapan atas

penghargaan akan hal-hal positif dari diri seseorang, membesarkan hati atau

persetujuan atas ide-idenya atau perasaannya, perbandingan positif yang

dimilikinya dengan orang lain di sekelilingnya.

3. Dukungan instrument (instrumental support)

Dukungan ini berupa alat atau bahan pembantu yang nyata, memberikan

sumber-sumber yang tepat untuk menghadapi situasi penuh tekanan yang

dirasakan seseorang, memberi bantuan langsung atau menolong pada saat

seseorang sedang mengalami masalah.

4. Dukungan informasi (informational support)

Dukungan ini tampak dalam penyediaan saran atau petunjuk, nasihat,

bimbingan, keterangan atau informasi, arahan atau umpan balik mengenai

pemecahan yang memungkinkan tentang suatu masalah.

5. Dukungan jaringan (network support)

Dukungan ini menyediakan perasaan menjadi anggota dari suatu perkumpulan

orang-orang yang saling berbagi kepentingan dan aktivitas sosial.

Bentuk dukungan yang diterima dan dibutuhkan oleh seseorang akan berbeda-

beda, tergantung pada situasi dan kondisi yang dialami. Diperlukan adanya

kesesuaian antara kebutuhan dengan persepsinya mengenai bentuk dukungan yang

diterimanya. Jika terjadi kesesuaian, maka bentuk dukungan itulah yang paling

Page 30: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab II Tinjauan Teoritis 14

efektif baginya. Sarafino (1994) menjelaskan bahwa dukungan sosial bukan berarti

pelaksanaan keseluruhan bentuk dukungan sosial. Pelaksanaan salah satu dari kelima

bentuk dukungan sosial, sudah dapat diartikan memberikan dukungan sosial.

2.1.3 Hal-hal yang menentukan penerimaan dukungan sosial

Tidak semua orang dapat memperoleh dukungan sosial yang mereka perlukan,

terdapat banyak factor yang dapat menentukan apakah seseorang menerima dukungan

sosial atau tidak (Broadhead et al, 1983, Conel & D’Augelli,1990,Wortman &

Dunkel-Schetter,1987 dalam Sarafino,1994)

Faktor-faktor tersebut adalah :

1. Faktor yang berkaitan dengan potensi penerimaan dukungan, seperti:

a. Senang atau tidak senang menerima dukungan

b. Mampu atau tidak mampu membiarkan orang lain tau apa yang diperlukan

c. Assertiveness untuk meminta tolong

d. Perasaan nyaman atau tidak nyaman dalam menceritakan rahasia kepada

orang lain

e. Tahu atau ketidaktahuan mengenai siapa yang ditanyai

f. Menarik atau tidaknya atau mengundang atau tidaknya untuk dibantu

2. Faktor-faktor yang berkaitan dengan pemberi dukungan, misalnya:

a. Ada atau tidaknya sumber yang diperlukan

b. Ada atau tidaknya sensifitas akan kebutuhan orang lain

3. Komposisi dan stukutur dari jaringan social

Page 31: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab II Tinjauan Teoritis 15

Merupakan pertalian yang dimiliki dalam keluarga dan masyarakat

(Mitchell,1969,Schefer,Lyne & Lazarus,1981 dalam Sarafino,1994) Misalnya

setiap jaringan social berbeda-beda dalam ukuran (jumlah orang yang

memiliki kontak teratur) sehingga kontak, komposisi, dan intimasi (kedekatan

hubungan dengan individu) orang yang memiliki jaringan social dengan

pertalian kualitas dan kuantitasnya tinggi, biasanya lebih memiliki

kesempatan untuk menerima dukungan sosial.

Konsep operasional dari dukungan sosial adalah “perceived support”

(dukungan yang dirasakan) yang memiliki dua elemen dasar, yaitu:

a. Persepsi bahwa ada sejumlah orang lain dimana seseorang dapat

mengendalikannya pada saat dibutuhkan

b. Derajat kepuasan terhadap dukungan yang ada

2.1.4 Pengaruh dukungan sosial terhadap kesehatan

Untuk menjelaskan bagaimana dukungan sosial dapat mempengaruhi

kesehatan dan kondisi seseorang. Para peneliti telah mengajukan dua buah teori yaitu

“Buffering Hypotesis” dan “Direct Hypotesis” dan telah didapat bukti yang konsisten

dari penelitian-penelitian yang dilakukan Cohen & Wills,1985, Payne & Jones, 1987;

Tholts,1982,Worthman & Dunkel-Schetter,1987 dalam Sarafino 111-112)

“Buffering Hypotesis”, menurut teori ini dukungan sosial akan mempengaruhi

kesehatan dengan melindungi individu dari efek negatif yang disebabkan adanya stres

yang tinggi. Fungsi perlindungan tersebut hanya akan efektif bila individu

Page 32: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab II Tinjauan Teoritis 16

dihadapkan stressor yang kuat. Bila stressor yang dialami tidak terlalu tinggi maka

kurang dapat melindungi individu.

Terdapat dua cara dimana “Buffering” ini bekerja (Cohen & Wills,1985),

yaitu sebagai berikut:

1. Meliputi proses penilaian kognitif, yaitu ketika individu menghadapi

stressor yang kuat, maka individu yang memiliki level dukungan sosial

yang tinggi akan menganggap situasi yang dihadapinya sebagai situasi

yang tidak menekan dibandingkan mereka yang kurang mendapatkan

dukungan sosial. Individu yang tingkat dukungan sosialnya tinggi dapat

mengharapkan dukungan dari seseorang yang dikenalnya akan dapat

menolong dirinya. Kesimpulannya mereka menilai bahwa mereka akan

dapat menghadapi masalah dan memutuskan bahwa situasi tersebut tidak

terlalu menimbulkan stress bagi dirinya.

2. Memodifikasi respon individu terhadap stress setelah mereka menilai

bahwa situasi yang mereka hadapi adalah situasi yang penuh stress.

Individu yang memiliki dukungan sosial akan memiliki seseorang yang

menyediakan waktu untuk membantu menyelesaikan masalah,

meyakinkan bahwa masalah yang dihadapinya bukanlah segalanya, atau

menyemangati mereka untuk melihat “sisi baik” dari keadaan yang sedang

mereka hadapi atau melihat “keuntungan yang dimiliki”. Individu yang

kurang mendapatkan dukungan sosial tidaklah mendapatkan keuntungan

seperti yang diatas. Maka efek negative dari stress akan lebih

Page 33: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab II Tinjauan Teoritis 17

mempengaruhinya dibandingkan dengan mereka yang mendapatkan

dukungan sosial.

Teori yang kedua adalah “The Direct Effect Hypotesis” yang menyatakan

bahwa dukungan sosial akan memberikan pengaruh positif terhadap kesehatan dan

kondisi individu tanpa dipengaruhi oleh besarnya stress yang dialami. Jadi,

keuntungan dukungan akan sama baiknya di bawah stressor yang kuat ataupun yang

lemah

Terdapat beberapa cara dimana ”Direct Effect” dapat berperan sebagai

contoh, Individu mendapatkan dukungan yang besar dapat lebih besar merasakan

bahwa dirinya merupakan bagian dari kelompok dan memiliki ”Self esteem”

dibandingkan mereka yang kurang mendapatkan dukungan. Dukungan ini juga dapat

membuat individu menjalani cara hidup yang lebih sehat.

2.2 SELF ESTEEM

2.2.1 Definisi Self-esteem

Diri atau self merupakan abstraksi yang dikembangkan individu mengenai

atribut,kapasitas, dan aktifitas-aktifitas yang dimiliki. Abstraksi ini direpresentasikan

dengan symbol “aku” sebagai gagasan individu tentang dirinya, Konsep ini terbentuk

dari pengalaman-pengalaman berdasarkan proses interaksi antara individu dengan

lingkungan yang menghasilkan abstraksi mengenai diri, fisik,dan social

Page 34: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab II Tinjauan Teoritis 18

Dalam psikologi sosial, istilah Self esteem digunakan sebagai bagian dari dimensi

afektif dalam self concept, sedangkan dimensi kognitif dalam self concept disebut self

image. Para ahli sering menggunakan Self esteem untuk menandakan bagaimana

seseorang mengevaluasi dirinya. Evaluasi ini akan memperlihatkan bagaimana

penilaian individu tentang penghargaan dirinya, percaya akan kemampuannya, dan

adanya pengakuan atau penerimaan dari orang lain. Kata Esteem berasal dari bahasa

latin aestimare, yang berarti ”to estimate or to appraise” (menilai). Berikut adalah

definisi self-esteem dari beberapa tokoh:

1. ”Self esteem refer to evaluation which the individual makes and customarily

maintains with regard to himself: it expresses an attitude of approval or

disapproval, and indicates the extent to which individual believes himself to

be capable, significant, succesful, and worthy. In short, Self esteem is a

personal judgement of worthiness that is expressed in attitudes the individual

holds toward himself” Self esteem merupakan evaluasi yang dibuat individu

dan kebiasaan memandang dirinya terutama mengenai sikap menerima,

menolak, juga indikasi besarnya kepercayaan individu terhadap

kemampuannya, keberartian, kesuksesan, dan keberhargaan. (Coopersmith

1967:4-5)

2. Self-esteem secara singkat dapat didefinisikan sebagai komponen evaluatif

terhadap diri sendiri, yang melibatkan affect (perasaan), attitudes (sikap),

serta appraisal (penilaian) atau judgment (Rosenberg dalam

www.bsos.umd.edu/socy/grad/socypsy/_rosenberg.html).

Page 35: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab II Tinjauan Teoritis 19

3. Self-esteem merupakan gambaran mengenai seberapa positif atau negatif

individu menilai dirinya (Steinberg, 2002).

4. Self esteem merupakan “hipotetical construct” yang di dalamnya terkandung

pengertian mengenai apakah seseorang menerima dirinya, menghormati,

memandang dirinya sebagai orang yang berarti (Burns, 1979).

5. Self esteem adalah “personal judgement” mengenai perasaan berharga atau

berarti yang diekspresikan dalam sikap-sikap individu terhadap dirinya (Jerald

G. Bachman, 1977)

6. Self esteem adalah keyakinan dalam diri, bahwa individu memiliki

kemampuan untuk berpikir dan menghadapi tantangan hidup; serta keyakinan

akan adanya hak untuk meraih kesuksesan, kebahagiaan, dan memperoleh

kebutuhan atau keinginan (Branden, 1994).

Secara singkat Self esteem adalah ”personal judgement” mengenai perasaan

berharga atau berarti yang diekspresikan dalam sikap-sikap individu terhadap

dirinya. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Self esteem adalah sejauh

mana individu menilai dirinya sebagai orang yang memiliki kemampuan,

berarti, berharga, dan kompeten.

2.2.2 Perkembangan Self esteem

Semua orang membangun suatu self image tentang diri mereka yang

menuntun dan mengatur penyesuaian diri mereka trhadap dunia luar, image ini

Page 36: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab II Tinjauan Teoritis 20

membangun interaksi dengan lingkungan dengan merefleksikan penilaian, peferensi,

dan shortcoming setting keluarga dan setting sosial tertentu. (Rogers dalam

Coopersmith,1967)

Lebih lanjut, Coopersmith (1967:37) menerangkan empat factor utama yang

memberi peranan pada perkembangan Self esteem, yaitu:

a. Banyaknya jumlah penghargaan, penerimaan, dan perhatian yang diterima

seseorang dari significant others dalam kehidupannya.

Pada kenyataannnya seseorang menilai dirinya seperti apa yng dinilai oleh

orang lain. Setiap individu akan berbeda dalam memberikan makna terhadap

keberhasilan yang ingin dicapai dalam beberapa area pengalaman. Perbedaan

ini merupakan fungsi dari nilai-nilai yang diinternalisasi dari orang tua dan

figur signifikan lainnya dalam hidup

b. Sejarah dan kegagalan seseorang

Keberhasila memiliki makna yang berbeda-beda pada tiap orang. Pemaknaan

yang berbeda-beda terhadap keberhasilan ini disebabkan oleh faktor individu

dalam memandang kesuksesan dalam suatu seting sosial tertentu

kemungkinan lebih memaknakan keberhasilan dalam bentuk pekerjaan,

kekuasaan, penghormatan, independensi,dan kemandirian pada konteks social

lain, yang lebih dikembangkan makna keberhasilan dalam bentuk kemiskinan,

Page 37: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab II Tinjauan Teoritis 21

ketidakberdayaan, penolakan, keterikatan kepada suatu bentuk ikatan social

dan ketergantungan. Hal ini tidak berarti bahwa masyarakat memiliki nilai-

nilai tertentu mengenai apa yang dianggap berhasil atau gagal dan dipengaruhi

oleh nilai-nilai yang dianut oleh individu

c. Nilai-nilai dan aspirasi

Setiap individu akan berbeda dalam menentukan cara bagaimana

mereka mencapai tujuan yang ingin diraihnya, individu bebas memilih nilai-

nilai. Tetapi karena individu menghabiskan waktu bertahun-tahun dirumah,

kelompok teman sebaya dan dilingkungan masyarakat. Hal ini yang akan

membawa individu untuk menerima standar nilai yang berbeda, namun, akan

tetap menggunakan standar tersebut sebagai prinsip dasar untuk menilai

keberartian dirinya.

Penilaian diri meliputi perbandingan antara performance dan kapasitas

actual dengan aspirasi dan standar personalnya. Jika standar tersebut tercapai,

khususnya dalam area tingkah laku yang bernilai, maka individu akan

mengumpulkan bahwa dirinya adalah orang yang berharga.

d. Sikap-sikap individual dalam merespon evaluasi terhadap dirinya

Banyak pengalaman yang merupakan sumber evaluasi diri yang

negatif dan sebaliknya banyak pula pengalaman yang menghasilkan penilaian

Page 38: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab II Tinjauan Teoritis 22

diri yang positif. Individu yang memiliki defenses mampu mengatasi stimulus

yang mencemaskan, mampu menjaga ketenangan diri, dan Tingah lakunya

efektif

Individu dengan Self esteem tinggi memiliki suatu bentuk mekanisme

pertahanan diri tertentu yang memberikan individu tersebut kepercayaan diri

pada penilaian dan kemampuan dirinya, serta meningkatkan perasaan mampu

untuk menghadapi situasi yang menyulitkan

2.2.3 Proses terbentuknya Self esteem

Proses terbentuknya Self esteem diawali dengan penilaian individu terhadap

dirinya sendiri yang merupakan hasil interpretasi subjektif individu terhadap umpan

balik yang berarti dalam kehidupannya (guru, teman sebaya, atau terutama orang tua)

dan perbandingan dengan standar atau nilai kelompok atau budaya (Burns,1974:54)

dengan demikian perlakuan dan penilaian orang tua pada masa-masa sebelumnya

juga akan mempengaruhi Self esteem individu pada masa akhir (Coopersmith,1967:5)

Di dalam Self esteem terkandung pengertian “apa dan siapa diri saya” segala

sesuatu yang berhubungan dengan seseorang, selalu mendapat penilaian berdasarkan

kriteria dan standar tertentu. Atribut-atribut yang melekat dalam diri individu akan

mendapat feedback dari orang lain dalam proses interaksi yang merupakan proses

Page 39: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab II Tinjauan Teoritis 23

dimana individu menguji performance, kapasitas, dan atribut-atribut dirinya yang

memperlihatkan standar dannilai diri yang terinternalisasi dari masyarakat dan orang-

orang signifikan. Hal ini yang kemudian membetuk gambaran diri.

Self esteem mencakup dua proses psikologi yang mendasar (Burns,1993:70-71):

1. Proses dari evaluasi diri (Self evaluation)

2. Proses dari penghargaan diri (Self Worth)

Masing-masing proses tersebut saling melengkapi satu sama lain. (Brisset, 1992

dalam Coopersmith,1967) menyatakan bahwa self worth lebih mendasar pada

manusia daripada self evaluation.

Self esteem dalam hubungannya dengan self evaluation mengacu kepada

pembuatan conscious judgement berkenaan dengan arti dan nilai pentingnya

seseorang atau segi-segi yang ada pada seseorang. Apapun yang berhubungan

dengan kondisi dalam diri seseorang menjadi dasar bagi proses evaluasi yang

melibatkan suatu atau kombinasi dari beberapa tujuan, misalnya prestise atau

prestasi.

Page 40: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab II Tinjauan Teoritis 24

2.2.4 Aspek-aspek Self esteem

Ada beberapa pendapat tentang aspek Self esteem (Branden,1969,Brisset 1976

dan Frey,1984 dalam Coopersmith,1967:40) berpendapat bahwa Self esteem

mempunyai dua aspek yaitu:

1. Perasaan kompetensi (Perasaan seseorang bahwa ia kompeten untuk hidup)

2. Perasaan berarti (worthy) yaitu perasaan bahwa ia berarti, berharga umtuk

hidup

Kemudian (Felker,1974 Coopersmith,1967) mnambahkan satu aspek

lagi yaitu feeling of belonging, yaitu perasaan dimiliki atau diterima orang

lain. (Coopersmith 1967:38-41) memperkenalkan aspek Self esteem yang

dapat menimbulkan perasaan sukses yaitu kebajikan (ketaatan terhadap norma

dan moral) aspek ini merupakan tambahan dari ketiga aspek yang telah

diutarakan (Branden.Brisset,Frey,Felker).

Coopersmith (1967:40) mengemukakan aspek-aspek yang terkandung

dalam Self esteem menjad 4 komponen yaitu:

1. Power (kekuasaan)

Kekuasaan dalam arti kemampuan untuk bisa mengatur dan

mengontrol tingkah laku orang lain. Kemampuan ini ditandai

Page 41: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab II Tinjauan Teoritis 25

dengan adanya pengakuan dan rasa hormat yang diterima individu

dari orang lain dan besarnya sumbangan dari pikiran atau pendapat

dan kebenarannya

2. Significance (Keberartian)

Keberartian yaitu adanya kepedulian, perhatian, dan afeksi yang

diterima individu dari orang lain. Hal tersebut merupakan

penghargaan dan menarik minat dari orang lain dan penerimaan

dan popularitasnya. Keadaan tersebut ditandai dengan kehangatan,

keikutsertaan,perhatian, kesukaan orang lain terhadapnya.

3. Virtue (kebajikan)

Kebajikan yaitu kemampuan mentaati standar moral dan etika.

Ditandai dengan ketaatan untuk menjauhi tingkah laku yang harus

dihindari dan melakukan tingkah laku yang diperbolehkan atau

diharuskan oleh moral,etika,dan agama.

4. Competence (Kemampuan)

Kemampuan dalam arti sukses menuruti tuntutan prestasi ditandai

dengan keberhasilan individu dalam mengerjakan bermacam-

macam tugas dengan baik dari level yang tinggi dan usia yang

berbeda

Page 42: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab II Tinjauan Teoritis 26

2.2.5 Aspek yang menghambat Self esteem

Proses perkembangan Self esteem tidak selalu berjalan mulus tanpa

hambatan. Terdapat beberapa factor yang menghambat perkembangan

Self esteem menurut Nathaniel Branden (1969), aspek-aspek yang

menghambat perkembangan Self esteem adalah

1. Perasaan takut

Perasaan takut disini adalah perasaan takut yang berarti fear, dalam

kehidupannya sehari-hari individu harus menempatkan diri

ditengah-tengah realita. Cara individu menempatkan diri ini

berbeda bagi setiap individu. Ada yang menghadapi fakta-fakta

kehidupan dengan penuh keberanian, akan tetapi ada juga yang

menghadapi dengan perasaan tidak berdaya. Pangkal dari perasaan

tidak berdaya ini adalah tanggapan negative diri sendiri, sehingga

keluarnya merupakan seseuatu yang negative bagi dirinya.

Tanggapan ini menjadikan individu sebagai “his own prisoner” ,

maka ia akan selalu hidup dalam ketakutan.

Ketakutan ini akan mempengaruhi seluruh alam perasaannya

sehingga terjadilah guncangan dalam keseimbangan kepribadian.

Yaitu suatu keadaan emosi yang labil. Dalam keadaan begitu

makan individu tidak dapat berfikir secara wajar, jalan pikirannya

palsu dan segala sesuatu diluar diri dipersepsi secara salah. Dengan

Page 43: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab II Tinjauan Teoritis 27

demikian tindakan-tindakannya menjadi tidak adekuat sebab

diarahkan untuk menutupi defisiensi dirinya. Keadaan ini lama-

kelamaan tidak dapat dipertahankan lagi, yang akhirnya akan

menimbulkan anxiety sehingga jelaslah bahwa keadaan ini kurang

menunjang perkembangan Self esteem

2. Perasaan bersalah

Ada dua macam perasaan bersalah yaitu pertama perasaan bersalah

yang dialami individu oleh karena melanggar nilai-nilai moralnya

sendiri dan kedua, individu menghayati kesalahannya sebagai

suatu pelanggaran terhadap nilai-nilai kehidupannya yang telah

ditanamkan dalam dirinya oleh orang yang menguasainya yaitu

orang yang individu anggap sebagai orang yang ia hargai maupun

sebagai yang ia takuti.

Perasaan salah pertama dimiliki oleh individu yang

mempunyai pegangan hidup berdasarkan kesadaran dan keyakinan

diri atau dengan kata lain individu sendiri telah menentukan

kriteria mengenai moral yang baik dan buruk bagi dirinya

Perasaan salah kedua adalah merasa salah terhadap suatu

kekuasaan seperti umpamanya orang tua. perasaan salah ini bila

diatasi dengan cara yang salah seperti dengan cara defensif, di

Page 44: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab II Tinjauan Teoritis 28

coba untuk dilupakan dan dihilangkan dalam alam bawah sadar,

lama kelamaan secara komunikatif akan bertambah besar sehingga

suatu ketika egonya menjadi tidak berdaya untuk membendung

perasaan-perasaan salah yang ada dalam alam bawah sadarnya.

Perasaan ini kemudian menjelma dalam bentuk anxiety yang

merupakan unsur penghambat bagi perkembangan kepercayaan

akan diri sendiri akhirnya. Keadaan ini akan mengancam individu,

yang bila terus menerus dialami akan menjadi patologis. Jelas

bahwa dalam keadaan demikian Self esteem kurang bisa

berkembang.

2.2.6 Tingkatan Self esteem

Tingkat Self esteem antar individu dengan yang lainnya berbeda

selanjutnya (Coopersmith 1967:10) berdasarkan penelitiannya tentang Self

esteem terhadap 1748 remaja dan menggunakan tiga buah indeks Self

esteem yaitu self evaluation, pengamatan guru disekolah, dan projective

test, untuk mendapatkan data mengenai Self esteem ini ia mencarinya dari

test laboratorium (untuk mengukur tentang memori subjek, tingkat

aspirasi, respon terhadap strees) tes klinis dan wawancara yang muncul, ia

kemudia mengulas krakteristik umum yang tampak pada individu dengan

berbagai tingkat Self esteem, yaitu:

Page 45: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab II Tinjauan Teoritis 29

1. Self esteem tinggi

Individu yang memiliki Self esteem tinggi yaitu individu yang puas

dengan karakter dan kemampuan diri. Adanya penerimaan dan

penghargaan diri yang positif, ini memberikan rasa aman dalam

menyesuaikan diri atau bereaksi terhadap stimulus dari lingkungan sosial

Individu mempercayai persepsi diri sendiri. Sehingga, tidak terpaku

pada kesukaran-kesukaran personal. Pendekatan mereka terhadap orang

lain menunjukan harapan-harapan yang secara positif dapat mereka

terima. Mereka tidak sensitif terhadap kritik dan lingkungannya. Tapi,

menerima dan mengharapkan masukan verbal dan non verbal dari orang

lain untuk menilai dirinya.

Mereka mempertimbangkan diri mereka sebagai individu yang

bernilai, penting, dan berharga. Mereka mempercayai pandangan serta

pengalaman diri sebagai nyata (real) dan benar (true), terdapat

kekonsistenan akan persepsi dan pandangan yang mereka miliki serta

mampu mengendalikan pengaruh dari orang lain.

2. Tingkat Self esteem rendah

Individu memiliki “lack of confidence” dalam menilai kemampuan dan

atribut-atribut dalam dirinya. Adanya penghargaan diri yang buruk ini,

membuat individu tidak mampu untuk mengekspresikan diri dalam

lingkungan sosialnya. Mereka tidak puas dengan karakteristik dan

Page 46: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab II Tinjauan Teoritis 30

kemampuan-kemampuan dirinya sehingga ketidakpastian dan

ketidakyakinan diri ini menumbuhkan rasa tidak aman terhadap

keberadaan diri mereka dilingkungannya. Kondisi ini mempengaruhi

penyesuaian diri mereka di lingkungan sosialnya. Mereka merupakan

individu yang pesimis yang perasaannya dikendalikan oleh peristiwa-

peristiwa eksternal. Merasa tidak mampu dalam menghadapi sesuatu yang

menuntut kemampuannya. Sehingga, individu cenderung dependen,pasif,

dan tidak mau berpartisipasi serta bersikap konform terhadap

lingkungannya. Individu merasa terasing, tidak disayangi, tidak mampu

mengekspresikan atau mempertahankan diri mereka dan terlalu lemah

untuk mengatasi kekurangan mereka. Peka terhadap kritik, terbenam di

dalam masalah-masalahnya menyembunyikan diri dari interaksi social

yang mungkin akan konfromitas lebih lanjut tentang ketidak kompetenan

yang mereka bayangkan.

Perbedaan gaya berespon terhadap diri sendiri dan orang lain

menyatakan kondisi Self esteem yang tinggi-rendah. Mereka mungkin

mengalami peristiwa yang sama, namun dengan perbedaan tingkat Self

esteem ini akan signifikan berhubungan dengan pola-pola dan gaya

berespon seseorang dalam beradaptasi dengan tuntutan lingkungan.

Page 47: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab II Tinjauan Teoritis 31

2.3. Kanker Payudara

2.3.1. Pengertian kanker payudara

Payudara atau mammae merupakan suatu bentuk unik dari

makhluk menyusui, sehingga makhluk menyusui disebut mamalia.

Payudara berisikan darah dan pembuluh-pembuluh getah bening.

Pembuluh getah bening ini, terkumpul menjadi satu, yaitu kelenjar getah

bening. Kumpulan kelenjar getah bening ini, ditemukan di bawah lengan,

diatas tulang selangka dan dada.

Payudara merupakan kelenjar tuboalveolar yang bercabang-cabang

dan terdiri dari 15-20 lobus. Payudara sendiri terdiri dari 3 unsur yaitu

1. Kelenjar yang merupakan penghasil air susu

2. Saluran kelenjar, yang menyalurkan air susu

3. Jaringan penunjang, yang merupakan anyaman yang mengikat

kelenjar-kelenjar menjadi satu kesatuan sehingga tidak

tercerai-berai

Hal tersebut menyebabkan sejak zaman dahulu sampai saat ini,

payudara dianggap sebagai symbol kewanitaan dan kesuburan

bagi seorang wanita, selain berfungsi sebagai penghasil air

susu, payudara juga mempunyai fungsi sebagai:

1. Simbol kewanitaan

2. Fungsi erotik atau seksual terhadap lawan jenis

Page 48: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab II Tinjauan Teoritis 32

Oleh karena itu, adanya penyakit atau pembedahan pada

payudara menimbulkan ketakutan bagi setiap wanita, misalnya

saja pada penderita kanker payudara

Kanker payudara adalah pertumbuhan sel-sel payudara yang

menyimpang sehingga pertumbuhannya menjadi tak terkendali serta dapat

menyebar ke bagian tubuh yang lain. Gejala awalnya sebetulnya cukup

mudah dideteksi, yakni adanya benjolan di payudara. Pada kondisi yang

lebih lanjut bisa terjadi lekukan kulit payudara ke dalam dan timbul

kerutan yang secara sepintas mirip keriputnya kulit jeruk, karena itu

diistilahkan dengan “Peau d’orange”. Gejala lain adalah puting susu

tertarik ke dalam, pembengkakan lengan atas, dan keluarnya cairan dari

puting susu, berupa cairan putih atau darah.

Menurut WHO (World Health Organization) kanker payudara

merupakan kanker nomor satu yang paling sering menyerang perempuan

diseluruh dunia. Tragisnya angka kematian penderita kanker payudara di

Indonesia cukup tinggi. Pasalnya, sebagian besar penderita kanker

payudara di Indonesia baru datang berobat setelah stadium lanjut. Jika

sudah pada stadium lanjut ini, maka akan sulit mencapai hasil pengobatan

yang optimal (Setyawan, 2004).

Berdasarkan WHO Histological Classification of breast tumor, kanker

payudara diklasifikasikan sebagai berikut:

Page 49: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab II Tinjauan Teoritis 33

1. Non-invasif karsinoma

o Non-invasif duktal karsinoma

o Lobular karsinoma in situ

2. Invasif karsinoma

o Invasif duktal karsinoma

� Papilobular karsinoma

� Solid-tubular karsinoma

� Scirrhous karsinoma

� Special types

� Mucinous karsinoma

� Medulare karsinoma

o Invasif lobular karsinoma

� Adenoid cystic karsinoma

� karsinoma sel squamos

� karsinoma sel spindel

� Apocrin karsinoma

� Karsinoma dengan metaplasia kartilago atau osseus

metaplasia

� Tubular karsinoma

� Sekretori karsinoma

� Lainnya

3. Paget's Disease

Page 50: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab II Tinjauan Teoritis 34

2.3.2. Stadium Kanker Payudara

Stadium penyakit kanker adalah suatu keadaan dari hasil penilaian dokter saat

mendiagnosis suatu penyakit kanker yang diderita pasiennya, sudah sejauh

manakah tingkat penyebaran kanker tersebut baik ke organ atau jaringan sekitar

maupun penyebaran ketempat lain. Stadium hanya dikenal pada tumor ganas atau

kanker dan tidak ada pada tumor jinak. Untuk menentukan suatu stadium, harus

dilakukan pemeriksaan klinis dan ditunjang dengan pemeriksaan penunjang

lainnya yaitu histopatologi atau PA, rontgen , USG, dan bila memungkinkan

dengan CT scan, scintigrafi, dll. Banyak sekali cara untuk menentukan stadium,

namun yang paling banyak dianut saat ini adalah stadium kanker berdasarkan

klasifikasi sistem TNM yang direkomendasikan oleh UICC (International Union

Against Cancer dari World Health Organization)/AJCC (American Joint

Committee On cancer yang disponsori oleh American Cancer Society dan

American College of Surgeons).

Pada sistem TNM

TNM merupakan singkatan dari "T" yaitu tumor size atau ukuran

tumor , "N" yaitu node atau kelenjar getah bening regional dan "M" yaitu

metastasis atau penyebaran jauh. Ketiga faktor T, N, dan M dinilai baik secara

klinis sebelum dilakukan operasi, juga sesudah operasi dan dilakukan

Page 51: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab II Tinjauan Teoritis 35

pemeriksaan histopatologi (PA). Pada kanker payudara, penilaian TNM

sebagai berikut:

• T (tumor size), ukuran tumor:

o T 0: tidak ditemukan tumor primer

o T 1: ukuran tumor diameter 2 cm atau kurang

o T 2: ukuran tumor diameter antara 2-5 cm

o T 3: ukuran tumor diameter > 5 cm

o T 4: ukuran tumor berapa saja, tetapi sudah ada penyebaran ke kulit

atau dinding dada atau pada keduanya, dapat berupa borok, edema

atau bengkak, kulit payudara kemerahan atau ada benjolan kecil di

kulit di luar tumor utama

• N (node), kelenjar getah bening regional (kgb):

o N 0: tidak terdapat metastasis pada kgb regional di ketiak/aksilla

o N 1: ada metastasis ke kgb aksilla yang masih dapat digerakkan

o N 2: ada metastasis ke kgb aksilla yang sulit digerakkan

o N 3: ada metastasis ke kgb di atas tulang selangka (supraclavicula)

atau pada kgb di mammary interna di dekat tulang sternum

• M (metastasis), penyebaran jauh:

o M x: metastasis jauh belum dapat dinilai

o M 0: tidak terdapat metastasis jauh

o M 1: terdapat metastasis jauh

Page 52: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab II Tinjauan Teoritis 36

Setelah masing-masing faktor T, N, dan M didapatkan, ketiga faktor

tersebut kemudian digabung dan akan diperoleh stadium kanker sebagai

berikut:

• Stadium 0: T0 N0 M0

• Stadium 1: T1 N0 M0

• Stadium II A: T0 N1 M0/T1 N1 M0/T2 N0 M0

• Stadium II B: T2 N1 M0 / T3 N0 M0

• Stadium III A: T0 N2 M0/T1 N2 M0/T2 N2 M0/T3 N1 M0/T2 N2 M0

• Stadium III B: T4 N0 M0/T4 N1 M0/T4 N2 M0

• Stadium III C: Tiap T N3 M0

• Stadium IV: Tiap T-Tiap N-M1

2.3.3. Pengobatan kanker payudara

Penanganan kanker payudara pada dasarnya terbagi atas pengobatan

yang bersifat kuratif, yaitu suatu cara pengobatan dengan mengambil

tumor atau jaringan yang rusak saja. Tindakan kuratif dilakukan untuk

mencegah metastasis ke daerah lain. Selain itu, ada juga pengobatan

yang bersifat paliatif. Merupakan tindak lanjut dari kuratif dengan

mengangkat tumor beserta selruh jaringan disekitarnya yang memiliki

potensi untuk tumbuh kanker kembali. Penggunaan dari kedua sifat

Page 53: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab II Tinjauan Teoritis 37

pengobatan tersebut tergantung pada stadium klinis dari kanker yang

diderita seseorang.

2.4. Bandung Cancer Society (BCS)

Bandung Cancer Society (BCS) adalah lembaga sosial yang

mempunyai kepedulian terhadap masalah sosial yang berkembang di

masyarakat khususnya penyakit kanker. Sejak tahun 2007, BCS

melakukan pendampingan dan pemberdayaan terhadap sekelompok

penderita kanker. Visi dari Bandung Cancer Society ini adalah

menjadi pusat untuk berkumpul, berbagi pengalaman dan informasi

khususnya yang berkaitan dengan kanker, sedangkan misinya adalah

meningkatkan kepedulian terhadap penderita kanker khususnya di

Bandung dan sekitarnya dengan cara memberi bsntuan secara moril.

Kegiatan Bandung Cancer Society dalam pendampingan dan

pemberdayaan kelompok kanker, antara lain:

1. Mengunjungi penderita kanker yang akan atau sedang mengalami

pengobatan

2. Mengadakan pertemuan rutin dua bulan sekali

3. Mengadakan pertemuan untuk kelompok kanker tertentu

4. Mengadakan ceramah dengan mengundang pembicara khusus

5. Aksi sosial

6. Mengadakan penyuluhan tentang kanker

Page 54: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab II Tinjauan Teoritis 38

7. Rekreasi dan olah raga bersama

2.5. Kerangka berpikir

Kanker payudara adalah pertumbuhan sel-sel payudara yang

menyimpang sehingga pertumbuhannya menjadi tak terkendali serta dapat

menyebar ke bagian tubuh yang lain. Kanker Payudara merupakan kanker

nomor satu yang paling sering menyerang perempuan diseluruh dunia. Kanker

payudara juga merupakan kanker pertama yang paling sering menyebabkan

kematian. Selain mendapatkan permasalahan pada fisiknya dikarenakan

kanker yang dideritanya, terdapat permasalahan psikologis. Permasalahan

Psikologis muncul pertama kali ketika pasien diberitahu bahwa dirinya

menderita penyakit kanker payudara. Dari hasil wawancara dengan penderita

kanker payudara di Bandung Cancer Society, didapat data bahwa setelah

mengalami sakit penderita menjadi lebih sensitif kepada orang lain, merasa

tidak berharga, sering menyalahkan Tuhan atas penyakit yang diderita , dan

merasa tidak kompeten lagi untuk melakukan pekerjaan apapun. Penderita

bahkan merasa tidak layak sebagai istri karena payudara sebagai simbol

feminitas sudah tak ada dan merasa tidak berharga karena penyakit ini.

Kondisi fisik dan psikologis yang buruk ini akan menyebabkan takut

berkepanjangan yang akan menyebabkan kecemasan ataupun ketidakpastian

hidup, kadang juga merasa putus asa. Kondisi ini dirasakan berat bagi

penderita kanker payudara dan penderita memerlukan dukungan. Hal ini

Page 55: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab II Tinjauan Teoritis 39

sejalan dengan Teori ”Buffering Hypothesis” , Dukungan sosial akan

mempengaruhi kesehatan dengan melindungi individu dari efek negatif yang

disebabkan karena adanya stress yang tinggi. Meliputi proses penilaian

kognitif, yaitu ketika individu menghadapi stessor yang kuat, maka individu

yang memiliki level dukungan sosial yang tinggi akan menganggap situasi

yang dihadapinya sebagai situasi yang tidak menekan dibandingkan mereka

yang kurang mendapatkan dukungan sosial., (Cohen & Wills, 1985;

Worthman & Dunkel-Schetter,1987)

Salah satu dukungan yang paling mudah didapatkan adalah dukungan

suami sebagai orang terdekat dalam suatu relasi perkawinan. Dukungan suami

merupakan perasaan nyaman, perhatian, penghargaan, serta pertolongan yang

diterima oleh istri dari suami (Sarafino, 1994). Menurut Sarafino, dukungan

sosial terbagi dalam lima aspek yaitu pertama, emotional support dari suami

yang dimana dalam penelitian ini meliputi menghibur ketika istri yang

menderita kabker payudara merasa sedih. Kedua, esteem support yaitu suami

mendengarkan pendapat istri walaupun istri menderita kanker payudara.

instrumental support yaitu dukungan suami meliputi bantuan secara langsung

seperti mengantar istri ke dokter. informational support yaitu dukungan suami

meliputi suami meberikan info-info seputar kesehatan kepada istri. Network

support yaitu dukungan yang diberikan suami berupa memberikan

kesempatan istri untuk berinteraksi dengan orang-orang yang mengalami hal

serupa dengan istri sehingga dapat membentuk keyakinan istri bahwa tidak

Page 56: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab II Tinjauan Teoritis 40

hanya dia yang mengalami penyakit kanker payudara dan membuat istri lebih

percaya bahwa dirinya dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi. Adanya

dukungan suami diharapkan penderita menilai bahwa ada orang yang dapat

diandalkan bila penderita membutuhkan bantuan, ada yang memberi support

untuk sembuh, dan memberikan kekuatan dalam menghadapi penyakit yang

sedang di deritanya, hal ini berkaitan dengan proses self evaluation sehingga

membentuk suatu penilaian mengenain dirinya. Bagaimana penderita kanker

payudara percaya bahwa dirinya memiliki kemampuan, dirinya diakui dan

diterima oleh orang lain atau hal ini biasa dikenal dengan sebutan Self esteem

Dukungan sosial suami diharapkan dapat memberi kontribusi bagi

perkembangan Self esteem istri.

Menurut Coopersmith, Self esteem merupakan evaluasi yang dibuat

individu dan kebiasaan memandang dirinya, terutama mengenai sikap

menerima dan menolak, dan indikasi besarnya kepercayaan individu

kemampuannya, keberartiannya, kesuksesan, dan keberhargaan. Secara

singkat, Self esteem merupakan perasaan berharga atau berarti yang

diekspresikan dalam sikap-sikap individu terhadap dirinya. Orang-orang

dengan Self esteem tinggi pada penderita kanker payudara adalah ketika

penderita mampu menahan diri agar tidak sensitif terhadap orang lain, merasa

berharga, dapat menyelesaikan pekerjaannya sendiri, lebih menderkatkan diri

kepada Tuhan. Sebaliknya penderita yang memiliki Self esteem rendah, ketika

penderita menjadi lebih sensitif terhadap orang lain, merasa tidak berharga,

Page 57: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab II Tinjauan Teoritis 41

merasa tidak kompeten melakukan pekerjaan apapun, seringkali menyalahkan

Tuhan atas penyakit yang diderita

Self esteem yang tinggi akan membantu penderita kanker payudara

untuk memiliki pandangan positive untuk kesembuhannya dan membuat

hidup penderita kanker lebih produktif walau mengidap kanker payudara. Self

esteem yang sehat sangatlah penting karena bagaimana seseorang

mengevaluasi mengenai dirinya berpengaruh dalam setiap aspek kehidupan

seperti dalam pekerjaan, dealam hubungan dengan lawan jenis, dan hubungan

dengan orang lain. Self esteem juga merupakan pondasi membuat seseorang

dapat menikmati kehidupannya. (Nathaniel Branden, 1987;10)

Secara skematis, kerangka berpikir ini dapat digambarkan pada bagan

berikut:

Page 58: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab II Tinjauan Teoritis 42

Wanita penderita kanker payudara: -lebih sensitif kepada orang lain -merasatidak berharga -menyalahkan tuhan atas penyakit yang dideritanya -merasa tidak kompeten untuk melakukan pekerjaan apapun

positf

Stressor: Didiagnosa mengidap kanker

Self esteem Tinggi: -mampu menahan diri agar tidak sensitif terhadap orang lain -merasa berharga -dapat menyelesaikan pekerjaannya sendiri -lebih menderkatkan diri kepada Tuhan

negatif

Self esteem Rendah: -menjadi lebih sensitif terhadap orang lain -merasa tidak berharga -merasa tidak kompeten melakukan pekerjaan apapun -seringkali menylahkan Tuhan atas penyakit yang diderita

Dukungan sosial Suami meliputi: -menghibur ketika penderita merasa sedih -mau mendengarkan pendapat istri -mengantar istri ke dokter -memberikan nfo seputar kesehatan -mengijinkan istri berkumpul dengan sesame penderita kanker

Page 59: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab II Tinjauan Teoritis 43

2.6. Hipotesis

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka diajukan hipotesis

sebagai berikut ”semakin tinggi dukungan suami maka semakin tinggi Self

esteem Penderita kanker payudara di Bandung Cancer Society.”

Page 60: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab III Metodologi Penelitian

44

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui bagaimana keeratan hubungan

antara dukungan suami dengan Self esteem pada penderita kanker payudara di

Bandung Cancer Society. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian

non eksperimental dengan menggunakan metode korelasional

Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk

mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variable. Dengan teknik

korelasi ini seorang peneliti dapat mengetahui hubungan variasi dalam sebuah

variabel dengan variabel lain. Besarnya atau tingginya hubungan tersebut dinyatakan

dalam bentuk koefisien korelasi ( Arikunto, 2003 : 326). Tujuan Penelitian

korelasional adalah untuk menditeksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor

berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien

korelasi.

Ciri-ciri penelitian korelasional:

a. Penelitian ini cocok dilakukan dengan variabel-variabel yang diteliti rumit

atau tak dapat diteliti dengan metoda eksperimen.

b. Studi yang dilakukan memungkinkan untuk pengukuran beberapa variabel

dan saling hubungan secara serentak dalam keadaan realistik

Page 61: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab III Metodologi Penelitian 45

c. Apa yang diperoleh adalah taraf tinggi-rendahnya saling hubungan dan bukan

ada tidaknya saling hubungan tersebut. Berbeda dengan penelitian eksperimen

yang dapat memperoleh ada tidaknya efek tertentu.

3.2. Identifikasi Variabel

Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan

penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan

diteliti. Variabel yang akan diukur dalam penelitian ini adalah :

Variabel Pertama: Dukungan sosial suami

Variabel Kedua : Self-esteem

3.3 Varibel Penelitian

3.3.1. Dukungan suami

3.3.1.1 Definisi konseptual

Dukungan sosial adalah perasaan nyaman, perhatian, penghargaan, atau

bantuan yang diterima seseorang dari orang atau kelompok lain (Sarafino, 1994).

Lima aspek yang terkandung dalam dukungan sosial yaitu dukungan emosional

(emotional support), penghargaan (esteem support), bantuan langsung (instrumental

support), pemberian informasi (informational support), diterima menjadi bagian

komunitas (network support). Pada penelitian ini, dukungan sosial yang dimaksud

Page 62: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab III Metodologi Penelitian 46

adalah dukungan yang berasal dari suami sebagai orang terdekat dalam relasi

keluarga dari penderita kanker payudara.

3.3.1.2 Definisi operasional

Dukungan sosial suami dalam penelitian ini adalah derajat penghayatan istri

tentang pemahaman dan pengertian yang diberikan suami terhadap apa yang

dirasakan istri. dan kesediaan suami untuk memberikan bantuan verbal maupun non

verbal dan bantuan yang berupa tindakan maupun materi sehingga timbul keyakinan

bahwa dirinya diperhatikan, dihargai, dan dicintai. Dukungan tersebut meliputi:

1. Emotional support derajat penghayatan istri tentang suami dapat memahami

dan mengerti apa yang dirasakan istri (empati), kepedulian serta kesediaan

untuk mendengarkan isi hati mereka (caring) dan memberikan semangat untuk

berjuang melawan penyakitnya.

2. Esteem support, derajat penghayatan istri meliputi ekspresi penghargaan yang

dihayati positif oleh istri yang menderita kanker payudara dari suaminya,

memberikan pujian dan menghargai pendapat yang istri ajukan.

3. Instrumental support, derajat penghayatan istri meliputi pemberian dukungan

yang terlihat langsung secara nyata, seperti bantuan finansial, menemani istri

selama perawatan, serta membantu istri menyelesaikan pekerjaan rumah

tangga.

Page 63: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab III Metodologi Penelitian 47

4. Informational support yaitu, derajat penghayatan istri meliputi suami

memberikan informasi serta memberikan nasihat atau umpan balik atau saran

yang berkaitan dengan penyakit kanker.

5. Network support, derajat penghayatan istri meliputi suami membuat istri

merasa diterima menjadi bagian dari kelompok, membuat istri memiliki teman

berbagi pengalaman dan beraktifitas.

3.3.2. Self-esteem

3.3.2.1 Definisi konseptual

Self esteem merupakan evaluasi yang dibuat individu dan kebiasaan

memandang dirinya terutama mengenai sikap menerima, menolak, juga indikasi

besarnya kepercayaan individu terhadap kemampuannya, keberartian, kesuksesan,

dan keberhargaan. (Coopersmith 1967:4-5)

3.3.2.2 Definisi operasional

Self esteem yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tinggi rendahnya

evaluasi atau penilaian yang dibuat istri yang menderita kanker payudara mengenai

kebiasaan memandang dirinya terutama mengenai sikap menerima atau menolak dan

indikasi besarnya kepercayaan individu terhadap kekuasaan, keberartian, kebajikan,

serta kemampuan yang dimilikinya dalam menghadapi penyakit kanker yang

dideritanya. Adapun yang dapat diukur dari aspek-aspek self esteem yaitu:

Page 64: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab III Metodologi Penelitian 48

1. Power (kekuasaan)

Yaitu tinggi rendahnya evaluasi penderita kanker payudara untuk dapat

mengontrol tingkah lakunya sendiri dan orang lain, serta adanya pengakuan

dan penghormatan yang diterima individu dari orang lain

2. Significance (Keberartian)

Yaitu tinggi rendahnya evaluasi penderita kanker payudara mengenai adanya

kepedulian,perhatian, dan cinta yang diterimanya dari orang lain ditandai

dengan kehangatan, keikutsertaan,perhatian dan kesukaan orang lain yang

dirasakannya

3. Virtue (Kebajikan)

Yaitu tinggi rendahnya evaluasi dari kebiasaan penderita kanker akan ketaatan

dalam menjalankan ibadah, tidak menyakiti hati orang lain, dan bertingkah

laku sesuai dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat.

4. Competence (kemampuan)

Yaitu tinggi rendahnya evaluasi penderita kanker mengenai keyakian dirinya

dapat mengerjakan berbagai macam tugas sesuai dengan peran dan usianya,

mampu mencapai prestasi tanpa dipengaruhi orang lain, juga masih aktif di

lingkungan sosial dan masih memiliki kepercayaan diri untuk bersaing dengan

lingkungannya.

Page 65: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab III Metodologi Penelitian 49

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

3.4.1 Populasi Penelitian

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive

sampling. Purposive sampling yaitu teknik sampling yang digunakan oleh peneliti

jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam pengambilan

sampelnya. (Arikunto, 2003 : 128). Populasi dalam penelitian ini adalah 50 penderita

kanker payudara di Bandung Cancer Society. Dari jumlah populasi tersebut, untuk

memperkecil peluang kesalahan diambil jumlah sampel sebanyak 15 orang dengan

karakteristik sampel yang dijadikan subjek penelitian adalah sebagai berikut :

a. Anggota Bandung Cancer Society yang mengidap kanker payudara

b. usia 29-40 tahun, karena pada rentang usia tersebut merupakan periode

penyesuaian diri terhadap pola kehidupan dan harapan baru seperti tugas-

tugas perkembangan untuk mendapatkan pekerjaan atau menjalin suatu

hubungan untuk menikah.

3.5 Alat Ukur

3.5.1 Alat Ukur Dukungan Suami

Alat ukur dukungan suami yang digunakan dalam penelitian ini

dikembangkan oleh peneliti berdasarkan teori dukungan sosial yang dikemukakan

oleh Sarafino (1994). Alat ukur yang digunakan jenisnya Kuesioner (angket).

Page 66: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab III Metodologi Penelitian 50

Menurut Suharsimi Arikunto Kuisioner adalah kumpulan dari pertanyaan yang

diajukan secara tertulis kepada seseorang (yang dalam hal ini disebut responden), dan

cara menjawab juga dilakukan tertulis (Arikunto,2003:135). Kuesioner ini terdiri dari

item-item yang mewakili dimensi-dimensi dukungan suami, yaitu: dukungan emosi

(emotional support), dukungan penghargaan (esteem support), dukungan instrumental

(instrumental support), dukungan informasi (informational support), dan dukungan

jaringan (network support). Kisi-kisi alat ukur dukungan suami dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 3.5.1

Kisi-Kisi Alat Ukur Dukungan Suami

Aspek Indikator + -

Dukungan Emosi Derajat penghayatan istri

tentang kesediaan suami

memahami apa yang dirasakan

istri

8, 20,27, 46,48 7, 15, 17

Derajat penghayatan istri

tentang kesediaan suami

mendengarkan isi hati istri

34, 39 25, 67,69

Page 67: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab III Metodologi Penelitian 51

Derajat penghayatan istri

tentang kesediaan suami

memberikan semangat

44, 68 16, 47

Dukungan

Penghargaan

Derajat penghayatan istri

tentang kesediaan suami

memberikan Pujian

36,28 21,10

Derajat penghayatan istri

tentang kesediaan suami

menghargai pendapat istri

9, 38, 45 1,19, 41

Dukungan

instrumental

Derajat penghayatan istri

tentang kesediaan suami

memberikan bantuan materil

selama perawatan

3,5, 29,33,50

Derajat penghayatan istri

tentang kesediaan suami

memberikan bantuan moril

selama perawatan

13,18,52,56 51,55,57

Page 68: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab III Metodologi Penelitian 52

Derajat penghayatan istri

tentang kesediaan suami

membantu tugas istri

30,66 53.54

Dukungan

informasi

Derajat penghayatan istri

tentang kesediaan suami

memberikan informasi

4, 6, 22 37, 59 ,62 ,64

Derajat penghayatan istri

tentang kesediaan suami

memberikan nasihat, umpan

balik atau saran

11, 12, 23, 42,

58

2,61,63

Dukungan

jaringan

Derajat penghayatan istri

tentang kesediaan suami

membuat istri merasa menjadi

bagian dari kelompok

14,24,40,60 31, 35,65

Derajat penghayatan istri

tentang kesediaan suami

membuat istri memiliki teman

berbagi pengalaman dan

beraktifitas

26, 32 43, 49

Page 69: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab III Metodologi Penelitian 53

Sistem penilaian yang dipakai, sesuai dengan metode skala likert, dengan

empat pilihan jawaban yang telah disediakan untuk setiap item yaitu : SS (Sangat

Sesuai), S ( Sesuai ), KS ( Kurang Sesuai ), TS ( Tidak Sesuai ).

• Bobot nilai yang diberikan untuk item positif adalah sebagai berikut :

Nilai 4 untuk jawaban SS ( Sangat Sesuai )

Nilai 3 untuk jawaban S ( Sesuai )

Nilai 2 untuk jawaban KS ( Kurang Sesuai )

Nilai 1 untuk jawaban TS ( Tidak Sesuai )

• Bobot nilai yang diberikan untuk item negatif adalah sebagai berikut :

Nilai 1 untuk jawaban SS ( Sangat Sesuai )

Nilai 2 untuk jawaban S ( Sesuai )

Nilai 3 untuk jawaban KS ( Kurang Sesuai )

Nilai 4 untuk jawaban TS ( Tidak Sesuai )

3.5.2 Alat Ukur Self esteem

Variabel self-esteem diukur dengan menggunakan kuisioner yang

diadaptasi dari Self esteem inventory dari Coopersmith. Item-item pada skala tersebut

dimodifikasi sesuai dengan kondisi subjek Pengukuran variabel Self esteem

menggunakan teknik skala Likert. Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang

umum digunakan dalam kuesioner dan merupakan skala yang paling banyak

digunakan dalam riset berupa survey. Sewaktu menanggapi pertanyaan dalam skala

Page 70: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab III Metodologi Penelitian 54

Likert, responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan

dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Skala Likert merupakan metode

skala bipolar yang mengukur baik tanggapan positif ataupun negatif terhadap suatu

pernyataan. Empat skala pilihan juga kadang digunakan untuk kuesioner skala Likert

yang memaksa orang memilih salah satu kutub karena pilihan "netral" tak tersedia.

Kisi-kisi alat ukur Self esteem penderita kanker payudara dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 3.5.2

Kisi-kisi Alat Ukur Self esteem kanker payudara

Aspek Indikator + -

Power Penderita merasa mampu

mengontrol tingkah lakunya

sendiri dan orang lain

1,9,11,21, 25 4,30,34

Penderita merasa adanya

pengakuan serta

penghormatan yang diterima

nya dari suami, anak, dan

orang lain

3,17,29 2,32

Page 71: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab III Metodologi Penelitian 55

Significance Penderita kanker payudara

merasa adanya kepedulian

dan perhatian yang

diberikan oleh orang lain

serta merasa dirinya dicintai

oleh orang lain

5,13,19,31,35,39 10,22,26,36,40,46,4

8,50,52

Virtue

Penderita masih rajin dalam

menjalankan ibadah, tidak

menyakiti hati orang lain,

dan bertingkah laku sesuai

dengan nilai-nilai yang ada

di masyarakat.

15,23,41 12,14,36

Competence Penderita merasa mampu

mengerjakan berbagai

macam tugas sesuai dengan

peran yang dimilikinya dan

usianya

7,27,37,43 6,16,20,42

Penderita merasa mampu

mencapai suatu prestasi

tanpa dipengaruhi orang lain

49,51,53,54 18,28,44

Page 72: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab III Metodologi Penelitian 56

Penderita masih aktif berada

di lingkungan sosial dan

masih memiliki kepercayaan

diri untuk bersaing dengan

lingkungannya

33,45,47

8,24

Sistem penilaian yang dipakai, sesuai dengan metode skala likert, dengan

empat pilihan jawaban yang telah disediakan untuk setiap item yaitu : SS ( Sangat

Sesuai ), S ( Sesuai ), KS ( Kurang Sesuai ), TS ( Tidak Sesuai ).

o Bobot nilai yang diberikan untuk item positif adalah sebagai berikut :

Nilai 4 untuk jawaban SS ( Sangat Sesuai )

Nilai 3 untuk jawaban S ( Sesuai )

Nilai 2 untuk jawaban KS ( Kurang Sesuai )

Nilai 1 untuk jawaban TS ( Tidak Sesuai )

o Bobot nilai yang diberikan untuk item negatif adalah sebagai berikut :

Nilai 1 untuk jawaban SS ( Sangat Sesuai )

Nilai 2 untuk jawaban S ( Sesuai )

Nilai 3 untuk jawaban KS ( Kurang Sesuai )

Nilai 4 untuk jawaban TS ( Tidak Sesuai )

Page 73: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab III Metodologi Penelitian 57

3.6 Pengujian Alat Ukur

Setelah alat pengukur selesai disusun dan diulas, selanjutnya kita harus

melakukan uji coba di lapangan. Di dalam melaksanakan uji coba, kita menyajikan

pertanyaan atau pernyataan yang telah kita susun kepada sekelompok responden.

Hasil-hasil uji-coba ini kemudian akan digunakan untuk mengetahui sejauh mana alat

pengukur yang telah kita susun memiliki validitas dan reliabilitas. Suatu alat

pengukur yang baik harus memiliki validitas dan reliabilitas. Pada umumnya tanda-

tanda yang dipergunakan untuk menyatakan validitas dan reliabilitas suatu alat ukur

adalah melalui perhitungan angka-angka koefisien korelasi dari 0 sampai 1,00.

Kriteria yang digunakan untuk menyeleksi item berdasarkan norma Guilford (Subino,

1987:115), adalah:

Tabel 3.6

Derajat Korelasi Guilford (1965)

Koefisien Derajat Hubungan

0,00- 0,20 Korelasi lemah sekali

0,21-0,40 Korelasi rendah

0,41-0,70 Korelasi cukup berarti

0,71-0,90 Korelasi cukup tinggi

0,90-1,00 Korelasi sangat tinggi

Page 74: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab III Metodologi Penelitian 58

3.6.1 Uji Validitas Alat Ukur

Validitas adalah pengujian yang bertujuan untuk menggambarkan tingkat

instrumen yang bersangkutan, mampu mengukur apa yang akan diukur.

(Arikunto,2003:219). Suatu tes dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila

tes tersebut memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud tes

tersebut. Tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran

merupakan tes yang memiliki validitas yang rendah. Hal lain yang penting dalam

konsep validitas adalah kecermatan dalam pengukuran. Tes yang validitasnya tinggi

tidak saja akan menjalankan fungsi ukurnya dengan tepat, tetapi juga dengan

kecermatan yang tinggi dalam mendeteksi perbedaan-perbedaan kecil yang ada dalam

atribut yang akan diukur

Untuk melihat derajat validitas alat ukur, digunakan teknik korelasi dengan

metoda rank Spearman dimana dihitung nilai korelasi antara skor tiap item dengan

skor total.

Untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut memiliki validitas, ada beberapa

langkah yang harus dilakukan (Siegel,1994:263)

1. Membuat rangking pada kedua unit variabel yang

akan diuji korelasinya masing-masing dengan urutan

nilai skor terkecil sampai terbesar

Page 75: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab III Metodologi Penelitian 59

2. Mencari nilai di dengan cara mengurangirangking

variabel satu dengan rangking variabel dua untuk

setiap variabel

3. Menghitung nilai di2 untuk setiap subjek dengan

menjumlahkan angka 2 tersebut untuk seluruh subjek

sehingga didapat di2

4. Mencari koefisien korelasi setiap item dengan

menggunakan rumus koefisien korelasi dari rank

Spearman (rs) sebagai berikut

∑ ∑

∑ ∑ ∑−+=

22

21

22

.2 YX

dYXrs

Dimana:

rs = koefisien korelasi rank Spearman

∑x = faktor korelasi variabel x

∑y = factor korelasi variable y

d1 = selisih variabel x dan y

Untuk melihat rs tabel digunakan tabel P, dengan demikian item yang memiliki

nilai korelasi lebih besar dari nilai korelasi rs tabel dikatakan sebagai item yang

valid.

Page 76: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab III Metodologi Penelitian 60

3.6.2 Uji Reliabilitas Alat Ukur

Konsep reliabilitas berlandaskan pada konsistensi skor yang dicapai individu

yang sama dalam atribut psikologis yang sama, walaupun diukur pada waktu yang

berbeda ataukah menggunakan instrument yang berbeda. (Noor,2009:148)

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan dalam menguji reliabilitas adalah

teknik belah dua (Split half ), dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menyajikan alat pengukur kepada sejumlah responden, kemudian

dihitung validitas itemnya. Item-item yang valid dikumpulkan menjadi satu, yang

tidak valid dibuang.

2. Membagi item-item yang valid tersebut menjadi dua belahan. Belahan

pertama berisi item yang bernomor ganjil sedangkan belahan kedua berisi item

yang bernomor genap.

3. Skor untuk masing-masing item pada tiap belahan dijumlahkan.

Langkah ini akan menghasilkan dua skor total untuk masing-masing responden

yaitu skor total belahan pertama dan skor belahan kedua.

4. Mengkorelasikan skor total belahan pertama dengan skor total belahan

kedua dengan teknik korelasi rank spearman dengan menggunakan metode SPSS

18.0, maka didapatlah nilai rs tt.

5. Setelah didapat angka korelasinya (rs tt), lalu cari angka reliabilitas

untuk keseluruhan item yang disebut rstot dengan rumus :

Page 77: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab III Metodologi Penelitian 61

( )tt

tttot rs

rsrs

+=

1

2

Keterangan :

rs tot = Angka reliabilitas keseluruhan item

rs tt = Angka korelasi belahan pertama dengan belahan kedua.

Kriteria yang digunakan untuk menyeleksi item berdasarkan norma Guilford

(Subino,1987:115), adalah:

Tabel 3.6.2

Derajat Korelasi Guilford (1965)

Koefisien Derajat Hubungan

0,00-0,20 Derajat reliabilitas hampir tak ada

0,21-0,40 Derajat reliabilitas rendah

0,41-0,70 Derajat reliabilitas sedang

0,71-0,90 Derajat reliabilitas tinggi

0,91-1,00 Derajat reliabilitas tinggi sekali

Page 78: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab III Metodologi Penelitian 62

3.7 Teknik Analisis

3.7.1 Koefisien Korelasi rank Spearman

Untuk menguji signifikansi hubungan antara kedua variabel dalam penelitian

ini, digunakan perhitungan statistik The Spearman rank-Order Correlation

Coefisien. Korelasi rank Spearman ini merupakan pengukuran dengan menggunakan

skala ordinal.

Alasan menggunakan teknik korelasi rank Spearman adalah :

- Data dalam penelitian ini berpasangan.

- Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data ordinal.

- Teknik statistik berbentuk non-parametrik.

Adapun langkah-langkah perhitungannya (Siegel,1994: 253-257 )adalah

sebagai berikut :

1. Beri ranking observasi-observasi pada variabel X (Dukungan Sosial)

mulai 1 sampai N, juga observasi-observasi pada variabel Y (Self Esteem)

mulai 1 sampai N.

2. Daftarlah N subjek, beri setiap subjek ranking pada variabel X (Dukungan

Sosial) dan variabel Y (Self Esteem).

Page 79: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab III Metodologi Penelitian 63

3. Tentukan harga di untuk setiap subjek dengan mengurangkan ranking Y

(Self Esteem) pada ranking X (Dukungan Sosial), kemudian kuadratkan

harga itu untuk menentukan harga di2 masing-masing subjek.

4. Jumlahkan harga di2 untuk mendapatkan Σdi

2.

5. Menghitung rs dengan ketentuan :

Apabila tidak terdapat data yang berangka sama, maka rumus yang digunakan

adalah :

Keterangan :

rs = Koefisien korelasi rank Spearman

N = Total pengamatan

di2 = Beda antara dua pengamatan berpasangan

a. Apabila terdapat ranking yang berangka sama, maka perlu dilakukan

koreksi dengan menghitung faktor koreksi T, yaitu dengan rumus :

Keterangan :

t = Banyaknya observasi yang berangka sama pada suatu

ranking tertentu.

( )NN

dirs −

−= ∑

3

261

12Tdan T

3

yx

tt −=

Page 80: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab III Metodologi Penelitian 64

b. Bila ranking yang berangka sama berjumlah banyak, maka rumus yang

digunakan dalam perhitungan adalah :

Dimana :

3.7.2 Uji Signifikansi (rs)

Uji signifikansi ini digunakan untuk menentukan apakah variabel-variabel

berkorelasi (berhubungan). Signifikansi diuji dari rank yang bersangkutan. Untuk

sampel berjumlah besar (N ≥ 10), uji signifikansi rs tersebut menggunakan rumus

sebagai berikut (Siegel, 1994 : 262-263) :

Kriteria penolakan Ho jika t hit > t tabel, dengan taraf signifikansi α = 0,05

dan dk = N-2. Untuk melihat t tabel dipergunakan tabel B (Tabel Harga-harga Kritis

t) untuk tes satu sisi. Untuk mengetahui berapa persentase variabel satu memberikan

kontribusi terhadap variabel dua maka digunakan Coeficient determination (kekuatan

koreksi) dengan rumus sebagai berikut :

∑ ∑

∑ ∑ ∑−+=

22

222

.2 YX

diYXrs

∑ ∑−−= xTNN

X12

32

∑ ∑−−= yTNN

Y12

32

( )21

2

s

sr

Nrt

−−=

%1002xrd s=

Page 81: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab III Metodologi Penelitian 65

3.7.3 Perhitungan Median

Kriteria untuk menentukan penilaian tinggi rendahnya dukungan sosial dan

tinggi rendahnya self esteem digunakan perhitungan median karena data berskala

ordinal. Skor tinggi adalah bila skor berada diatas median dan skor rendah apabila

skor berada dibawah median atau sama dengan median.

Ketentuan untuk perhitungan median (Sudjana,2005:78) adalah sebagai berikut:

1. Perhitungan median dari distribusi tak tergolong. Nilai median dan bilangan dari

data yang terletak di tengah-tengah setelah diurut dari nilai terkecil sampai nilai

terbesar.

2. Perhitungan median dari distribusi tergolong dilakukan dengan menggunakan

langkah-langkah berikut :

a. Tentukan kelas median

b. Menentukan limit median, yaitu dengan batas bawah kelas median dan dengan

batas atas kelas median yang ada dibawahnya kemudian dijumlah dan dibagi

dua.

c. Menentukan interval, caranya :

� Tentukan range, yaitu selisih antara data yang terbesar dengan data

yang terkecil.

� Tentukan kelas interval dengan menggunakan aturan struges :

P = 1 + 3,3 log (N).

� Bagi range dengan kelas interval.

Page 82: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab III Metodologi Penelitian 66

� Menetukan F median.

� Menetukan f median.

� Masukkan semua nilai di atas ke dalam rumus berikut :

Me = f

FNpb )( 21 −+

Keterangan :

Me = Median

b = Batas bawah kelas median

p = Panjang kelas median

F = Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median

f = Frekuensi kelas median

N = Ukuran sampel atau banyaknya data.

3.8 Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Prosedur Pelaksanaan Penelitian yang dilakukan terbagi dalam 4 tahap yaitu :

1. Tahap Persiapan

a) Melakukan observasi awal di Bandung Cancer Society untuk

membicarakan masalah perizinan dan menemukan masalah yang

dihadapi oleh penderita kanker.

b) Melakukan studi kepustakaan

c) Mempersiapkan surat izin yang diperlukan untuk melakukan

penelitian dari pihak Fakultas Psikologi UNISBA

Page 83: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab III Metodologi Penelitian 67

d) Menyusun usulan rancangan penelitian sesuai dengan masalah yang

akan diteliti

e) Menetapkan populasi dan sampel penelitian

f) Membuat alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian

g) Melakukan uji coba alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian

untuk mengetahui validitas dan reliabilitas alat ukur yang digunakan

dalam penelitian

2. Tahap Pelaksanaan

a) Menemui pengurus Bandung Cancer Society untuk mendapatkan izin

mengambil data dari responden

b) Memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian yang

dilakukan dan memohon kesediaan subjek untuk dijadikan sebagai

responden dalam penelitian ini, kemudian mereka diberikan petunjuk

mengenai tata cara pengisian angket

c) Melaksanakan pengambilan data yaitu subjek diminta untuk mengisi

angket yang telah disediakan dan dilakukan secara individual

3. Tahap Pengolahan Data

a) Mengumpulkan angket yang telah diisi oleh responden

b) Melakukan skoring dengan menilai setiap hasil angket yang telah diisi

oleh responden dan merangking data yang diperoleh pada setiap alat

ukur tersebut

Page 84: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab III Metodologi Penelitian 68

c) Menghitung dan mentabulasi data yang diperoleh

d) Melakukan analisis data dengan menggunakan metode statistik untuk

menguji hipotesis penelitian dan korelasi antara variabel penelitian

4. Tahap Pembahasan

a) Menginterpretasikan hasil analisis statistik yang dibahas berdasarkan

teori dan kerangka pikir yang digunakan

b) Merumuskan kesimpulan hasil penelitian dengan mengajukan saran-

saran yang ditujukan untuk perbaikan dan kesempurnaan penelitian

Page 85: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab IV Hasil dan pembahasan

69

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini disajikan hasil penelitian mengenai hubungan antara

dukungan sosial suami dengan self esteem pada penderita kanker payudara di

Bandung Cancer Society. Jumlah total butir pernyataan yang diajukan pada variabel

dukungan suami ada sebanyak 69 item, namun yang valid hanya 59 item. Demikian

juga pada variabel self esteem, jumlah total butir pernyataan yang diajukan ada

sebanyak 54 item dan yang valid hanya 47 item.

4.1 Pengujian Statistik

Pada pengujian statistik akan diuji hubungan dukungan sosial suami dengan self

esteem pada penderita kanker payudara di Bandung Cancer Society. Jenis korelasi

yang digunakan untuk menguji dukungan sosial suami dengan self esteem adalah

koefisien korelasi rank Spearman. Koefisien korelasi rank Spearman digunakan

untuk mengetahui seberapa besar keeratan hubungan antara dua variable penelitian

dengan skala ordinal.

Page 86: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

70 Bab IV Hasil dan pembahasan

4.1.1 Hipotesis Statistik yang Diajukan

Ho : ρs = 0 Tidak terdapat hubungan yang positif antara dukungan suami

dengan self esteem pada penderita kanker payudara di

Bandung Cancer Society.

H1 : ρs ≠ 0 Terdapat hubungan positif antara dukungan suami dengan self

esteem pada penderita kanker payudara di Bandung Cancer

Society

4.1.2 Kriteria Pengujian

Kriteria uji berdasarkan metoda statistika yang digunakan untuk menghitung

hubungan antar variabel dukungan suami dengan Self esteem penderita kanker

didasarkan pada perbandingan thitung dengan ttabel. Tolak Ho yang menyatakan

terdapat hubungan antara dukungan sosial suami dengan self esteem pada penderita

kanker payudara di Bandung Cancer Society jika thitung > ttabel. Pada taraf signifikansi

@ = 0,05 dan dk = N-2 dengan melihat pada table B (table harga-harga kritis t) untuk

tes satu sisi.

Page 87: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

71 Bab IV Hasil dan pembahasan

4. 2 Hasil pengolahan data

4.2.1 Hasil Uji Hubungan Antara Dukungan Suami Dengan Self Esteem

Menggunakan Korelasi rank Spearman

Berikut hasil pengujian hubungan dukungan suami dengan self esteem pada

penderita kanker payudara di Bandung Cancer Society, seperti terangkum dalam

tabel 4.2.1

Tabel 4.2.1

Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Antara Dukungan Suami Dengan Self Esteem

Rs thitung ttabel D Keeratan

Hubungan

0,716 3,698 2,160 51,3% Cukup tinggi

Berdasarkan hasil pengolahan data pada table 4.2.1 diperoleh thitung > ttabel

sehingga ada alasan yang kuat untuk menolak Ho dan menerima H1 dengan rs =

0,716, yang menurut table Guilford (dalam, Subino,1987:115) termasuk ke dalam

kriteria derajat korelasi cukup tinggi.

Page 88: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

72 Bab IV Hasil dan pembahasan

Melalui hasil pengujian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif

antara dukungan suami dengan self esteem pada penderita kanker payudara di

Bandung Cancer Society. Nilai korelasi yang terjadi menunjukkan bahwa

peningkatan dukungan suami akan meningkatkan self esteem pada penderita

kanker payudara di Bandung Cancer Society atau semakin tinggi dukungan suami

diberikan maka semaking tinggi self esteem pada penderita kanker payudara di

Bandung Cancer Society. Nilai determinasi (d) sebesar 51,3% menunjukkan

bahwa dukungan suami memberikan kontribusi sebesar 51,3% terhadap self

esteem pada penderita kanker payudara di Bandung Cancer Society.

4.2.2 Hasil Uji Hubungan Antara Dukungan Suami (Aspek Emosional) Dengan

Self Esteem Menggunakan Korelasi Rank Spearman

Berikut hasil pengujian hubungan antara dukungan suami (aspek emosional)

dengan self esteem pada penderita kanker payudara di Bandung Cancer Society,

seperti terangkum dalam tabel 4.2.2

Page 89: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

73 Bab IV Hasil dan pembahasan

Tabel 4.2.2

Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Antara Dukungan Suami (Aspek Emosional)

Dengan Self Estem

rs thitung ttabel D Keeratan

Hubungan

0,697 3,505 2,160 48,% Cukup

berarti

Berdasarkan hasil pengolahan data pada table 4.2.2 diperoleh thitung > ttabel

sehingga ada alasan yang kuat untuk menolak Ho ditolak dan menerima H1

dengan rs = 0,697, yang menurut table Guilford (dalam, Subino,1987:115)

termasuk ke dalam kriteria derajat korelasi cukup berarti

Melalui hasil pengujian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif

antara dukungan suami (aspek emosional) dengan self esteem pada penderita

kanker payudara di Bandung Cancer Society. Nilai korelasi yang terjadi

menunjukkan bahwa peningkatan dukungan suami (aspek emosional) akan

meningkatkan self esteem pada penderita kanker payudara di Bandung Cancer

Society atau semakin tinggi dukungan suami (aspek emosional) yang diberikan

Page 90: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

74 Bab IV Hasil dan pembahasan

maka semakin tinggi self esteem pada penderita kanker payudara di Bandung

Cancer Society. Nilai determinasi (d) sebesar 48,6% menunjukkan bahwa

dukungan suami (aspek emosional) memberikan kontribusi sebesar 48,6%

terhadap self esteem pada penderita kanker payudara di Bandung Cancer Society.

4.2.3 Hasil Uji Hubungan Antara Dukungan Suami (Aspek Penghargaan)

Dengan Self Esteem Menggunakan Korelasi Rank Spearman

Berikut hasil pengujian hubungan antara dukungan suami (aspek penghargaan)

dengan self esteem pada penderita kanker payudara di Bandung Cancer Society,

seperti terangkum dalam tabel 4.2.3

Tabel 4.2.3

Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Antara Dukungan suami (Aspek Penghargaan)

Dengan Self Estem

rs thitung ttabel D Keeratan

Hubungan

0,751 4,101 2,160 56,4% Cukup tinggi

Berdasarkan hasil pengolahan data pada table 4.2.3 diperoleh thitung > ttabel

sehingga ada alasan yang kuat untuk menolak Ho dan menerima H1 dengan rs =

Page 91: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

75 Bab IV Hasil dan pembahasan

0,751, yang menurut table Guilford (dalam, Subino,1987:115) termasuk ke dalam

kriteria derajat korelasi cukup tinggi.

Melalui hasil pengujian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif

antara dukungan suami (aspek penghargaan) dengan self esteem pada penderita

kanker payudara di Bandung Cancer Society. Nilai korelasi yang terjadi

menunjukkan bahwa peningkatan dukungan suami (aspek penghargaan) akan

meningkatkan self esteem pada penderita kanker payudara di Bandung Cancer

Society atau semakin tinggi dukungan sosial (aspek penghargaan) yang diberikan

maka semakin tinggi self esteem pada penderita kanker payudara di Bandung

Cancer Society. Nilai determinasi (d) sebesar 56,4% menunjukkan bahwa

dukungan suami (aspek penghargaan) memberikan kontribusi sebesar 56,4%

terhadap self esteem pada penderita kanker payudara di Bandung Cancer Society.

4.2.4 Hasil Uji Hubungan Antara Dukungan Suami (Aspek Instrumental)

Dengan Self Esteem Menggunakan Korelasi Rank Spearman

Berikut hasil pengujian hubungan antara dukungan suami (aspek instrumental)

dengan self esteem pada penderita kanker payudara di Bandung Cancer Society,

seperti terangkum dalam tabel 4.2.4

Page 92: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

76 Bab IV Hasil dan pembahasan

Tabel 4.2.4

Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Antara Dukungan suami (Aspek Instrumental)

Dengan Self Estem

Rs thitung ttabel D Keeratan

Hubungan

0,532 2,265 2,160 28,3% Cukup

berarti

Berdasarkan hasil pengolahan data pada table 4.2.4 diperoleh thitung > ttabel

sehingga ada alasan yang kuat untuk menolak Ho dan menerima H1 dengan rs =

0,532, yang menurut table Guilford (dalam, Subino,1987) termasuk ke dalam

kriteria derajat korelasi cukup berarti.

Melalui hasil pengujian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif

antara dukungan suami (aspek instrumental) dengan self esteem pada penderita

kanker payudara di Bandung Cancer Society. Nilai korelasi yang terjadi

menunjukkan bahwa peningkatan dukungan suami (aspek instrumental) akan

meningkatkan self esteem pada penderita kanker di Bandung Cancer Society atau

Page 93: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

77 Bab IV Hasil dan pembahasan

semakin tinggi dukungan sosial suami (aspek istrumental) yang diberikan maka

semakin tinggi self esteem pada penderita kanker payudara di Bandung Cancer

Society. Nilai determinasi (d) sebesar 28,3% menunjukkan bahwa dukungan suami

(aspek instrumental) hanya memberikan kontribusi sebesar 28,3% terhadap self

esteem pada penderita kanker payudara di Bandung Cancer Society

4.2.5 Hasil Uji Hubungan Antara Dukungan Suami (Aspek Informasi) Dengan

Self Esteem Menggunakan Korelasi Rank Spearman

Berikut hasil pengujian hubungan antara dukungan suami (aspek informasi)

dengan self esteem pada penderita kanker payudara di Bandung Cancer Society,

seperti terangkum dalam tabel 4.2.5

Tabel 4.2.5

Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Antara Dukungan suami (Aspek Informasi)

Dengan Self Estem

Rs thitung ttabel D Keeratan

Hubungan

0,738 3,943 2,160 54,5% Cukup tinggi

Berdasarkan hasil pengolahan data pada table 4.2.5 diperoleh thitung > ttabel

sehingga ada alasan yang kuat untuk menolak Ho ditolak dan menerima H1

Page 94: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

78 Bab IV Hasil dan pembahasan

dengan rs = 0,738, yang menurut table Guilford (dalam, Subino,1987:115)

termasuk ke dalam kriteria derajat korelasi cukup tinggi.

Melalui hasil pengujian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif

antara dukungan suami (aspek informasi) dengan self esteem pada penderita

kanker payudara di Bandung Cancer Society. Nilai korelasi yang terjadi

menunjukkan bahwa peningkatan dukungan suami (aspek informasi) akan

meningkatkan self esteem pada penderita kanker payudara di Bandung Cancer

Society atau semakin tinggi dukungan sosial (aspek informasi) diberikan maka

semakin tinggi self esteem penderita kanker payudara di Bandung Cancer Society.

Nilai determinasi (d) sebesar 54,5% menunjukkan bahwa dukungan suami (aspek

instrumental) memberikan kontribusi sebesar 54,5% terhadap self esteem pada

penderita kanker payudara di Bandung Cancer Society.

4.2.6. Hasil Uji Hubungan Antara Dukungan Suami (Aspek Jaringan) Dengan

Self Esteem Menggunakan Korelasi Rank Spearman

Berikut hasil pengujian hubungan antara dukungan suami (aspek jaringan)

dengan self esteem pada penderita kanker payudara di Bandung Cancer Society,

seperti terangkum dalam tabel 4.2.6.

Page 95: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

79 Bab IV Hasil dan pembahasan

Tabel 4.2.6

Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Antara Dukungan Suami (Aspek Jaringan)

Dengan Self Estem

Rs thitung ttabel D Keeratan

Hubungan

0,796 4,742 2,160 63,4% Cukup tinggi

Berdasarkan hasil pengolahan data pada table 4.2.6 diperoleh thitung > ttabel

sehingga ada alasan yang kuat untuk menolak Ho ditolak dan menerima H1

dengan rs = 0,796, yang menurut table Guilford (dalam,Subino,1987:115)

termasuk ke dalam kriteria derajat korelasi cukup tinggi.

Melalui hasil pengujian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif

antara dukungan suami (aspek jaringan) dengan self esteem pada penderita kanker

payudara di Bandung Cancer Society. Nilai korelasi yang terjadi menunjukkan

bahwa peningkatan dukungan suami (aspek jaringan) akan meningkatkan self

esteem pada penderita kanker payudara di Bandung Cancer Society atau semakin

tinggi dukungan suami (aspek jaringan) diberikan maka semakin tinggi self esteem

penderita kanker payudara di Bandung Cancer Society. Nilai determinasi (d)

Page 96: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

80 Bab IV Hasil dan pembahasan

sebesar 63,4% menunjukkan bahwa dukungan suami (aspek jaringan) memberikan

kontribusi sebesar 63,4% terhadap self esteem pada penderita kanker payudara di

Bandung Cancer Society.

Secara keseluruhan, tabel hasil perhitungan korelasi rank Spearman (rs)

antara dukungan suami beserta aspek-aspeknya dengan self esteem dirangkum

sebagai berikut:

Tabel 4.7

Ringkasan Hasil Perhitungan Korelasi rank Spearman antara

Dukungan sosial suami dengan Self Esteem beserta Aspek-aspeknya

Hubungan Rs

Dukungan sosial suami dengan self esteem 0,716

Dukungan sosial suami aspek emotional support dengan self esteem

0,697

Dukungan sosial suami aspek esteem support dengan self esteem

0,751

Dukungan sosial suami aspek instrumental support dengan self esteem

0,532

Dukungan sosial suami aspek informational support dengan self esteem

0,738

Dukungan sosial suami aspek network support dengan self esteem

0,796

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa nilai korelasi (rs) antara aspek network

support pada dukungan suami lebih tinggi dibandingkan dengan nilai korelasi (rs)

Page 97: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

81 Bab IV Hasil dan pembahasan

aspek-aspek lainnya pada dukungan suami dengan self esteem. Dengan demikian,

hubungan antara dukungan suami pada aspek network support dengan self esteem

lebih tinggi dibandingkan hubungan antara dukungan suami pada aspek lainnya

dengan self esteem. Sedangkan aspek instrumental support pada dukungan suami

lebih rendah dibandingkan dengan nilai korelasi (rs) aspek-aspek lainnya pada

dukungan suami dengan self esteem. Dengan demikian, hubungan antara dukungan

suami pada aspek instrumental support dengan self esteem lebih rendah

dibandingkan hubungan antara dukungan suami pada aspek lainnya dengan self

esteem

4.3 Data Penelitian Berdasarkan Perhitungan Median

Melalui gambaran dukungan suami terhadap istri penderita kanker payudara di

Bandung Cancer Society dapat diketahui bagaimana para suami memberikan

dukungan terhadap istrinya yang penderita kanker payudara. Sebagaimana telah

diketahui sebelumnya bahwa terdapat hubungan yang tinggi dan positif antara

dukungan suami dengan self esteem, artinya dukungan suami sangat dibutuhkan

dalam membantu penderita kanker payudara di Bandung Cancer Society.

Gambaran dukungan suami dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu tinggi dan

rendah yang mengacu pada nilai median.

Nilai median yang digunakan pada penelitian ini bukan berdasarkan norma

kelompok, tetapi didasarkan pada nilai ideal (rentang skor maksimum dan skor

minimum). Hal ini dilakukan agar penilaian lebih objektif, karena prinsip dari

Page 98: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

82 Bab IV Hasil dan pembahasan

median adalah membagi data menjadi 2 kelompok yang sama maka jika

menggunakan norma kelompok secara otomatis data akan mengelompok dengan

proporsi yang sama. Berikut ini disajikan hasil perhitungan nilai median untuk

variabel dukungan suami dan aspek-aspeknya:

Variabel Dukungan suami dengan jumlah item (valid) = 59

• Skor maksimum = 59 × 4 = 236

• Skor minimum = 59 × 1 = 59

• Median = 147,5

Aspek emosi dengan jumlah item (valid) = 16

• Skor maksimum = 16 × 4 = 64

• Skor minimum = 16 × 1 = 16

• Median = 40

Aspek penghargaan dengan jumlah item (valid) = 9

• Skor maksimum = 9 × 4 = 36

• Skor minimum = 9 × 1 = 9

• Median = 22,5

Aspek instrumental dengan jumlah item (valid) = 14

• Skor maksimum = 14 × 4 = 56

• Skor minimum = 14 × 1 = 14

• Median = 35

Page 99: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

83 Bab IV Hasil dan pembahasan

Aspek informasi dengan jumlah item (valid) = 12

• Skor maksimum = 12 × 4 = 48

• Skor minimum = 12 × 1 = 12

• Median = 30

Aspek jaringan dengan jumlah item (valid) = 8

• Skor maksimum = 8 × 4 = 32

• Skor minimum = 8 × 1 = 8

• Median = 20

Dukungan suami dikategorikan tinggi jika jumlah skor jawaban responden lebih

besar dari nilai median, sebaliknya dikategorikan rendah jika jumlah skor jawaban

responden lebih kecil atau sama dengan nilai median. Berikut gambaran persepsi

para istri penderita kanker payudara di Bandung Cancer Society mengenai

dukungan suami.

Page 100: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

84 Bab IV Hasil dan pembahasan

11, (73.3%)

4, (26.7%)

Tinggi

Rendah

Gambar 4.3.1

Gambaran Persepsi Istri Mengenai Dukungan suami

Pada gambar 4.3.1 dapat dilihat mayoritas istri penderita kanker payudara di

Bandung Cancer Society merasa mendapatkan dukungan yang tinggi dari

suaminya. Hanya sebanyak 4 orang atau sebesar 26,7% responden yang merasa

kurang mendapatkan dukungan dari suaminya.

4.4 Gambaran Self Esteem Penderita kanker payudara di Bandung Cancer

Society

Sama halnya dengan dukungan suami, self esteem penderita kanker payudara di

Bandung Cancer Society juga dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu tinggi

dan rendah. Dikategorikan tinggi jika jumlah skor jawaban rerponden lebih besar

dari median, sebaliknya dikategorikan rendah jika jumlah skor jawaban responden

lebih kecil atau sama dengan nilai median. Berikut perhitungan nilai median untuk

variabel self esteem penderita kanker payudara di Bandung Cancer Society.

Page 101: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

85 Bab IV Hasil dan pembahasan

Variabel Self esteem dengan jumlah item (valid) = 47

• Skor maksimum = 47 × 4 = 188

• Skor minimum = 47 × 1 = 47

• Median = 117,5

Melalui pembagian menggunakan nilai median tersebut diperoleh gambaran

self esteem penderita kanker payudara di Bandung Cancer Society sebagai berikut:

12, (80.0%)

3, (20.0%)

Tinggi

Rendah

Gambar 4.4

Gambaran Self Esteem Istri penderita kanker payudara di Bandung Cancer Society

Pada gambar 4.4 dapat dilihat sebagian besar penderita kanker payudara di

Bandung Cancer Society memiliki self esteem yang tinggi. hanya sebanyak 3

orang atau sebesar 20% responden memiliki self esteem yang rendah. Hal ini

menunjukkan bahwa dengan dukungan suami yang tinggi, penderita kanker

payudara di Bandung Cancer Society memiliki self esteem yang tinggi.

Page 102: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

86 Bab IV Hasil dan pembahasan

Tabel 4.8

Tabulasi silang antara dukungan suami dengan self esteem pada penderita kanker

payudara di Bandung Cancer Society.

Dukungan

Suami

Self Esteem Total

Rendah Tinggi

f % f % f %

Tinggi - - 11 73,3 11 73,3

Rendah 3 20,0 1 6,7 4 26,7

Total 3 20,0 12 80,0 15 100

Pada tabel 4.8 dapat dilihat bahwa seluruh penderita kanker payudara di

Bandung Cancer Society yang mendapatkam dukungan suami tinggi memiliki self

esteem yang tinggi. Sedangkan dari 4 orang yang mersakan dukungan suami

rendah terdapat 3 orang yang memiliki elfesteem rendah dan hanya 1 orang yang

memiliki self esteem yang tinggi.

Page 103: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

87 Bab IV Hasil dan pembahasan

4.5 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan statistik yang telah dilakukan

dengan menggunakan uji korelasi rank Spearman, menunjukkan bahwa terdapat

hubungan yang positif antara dukungan suami dengan self esteem pada penderita

kanker payudara di Bandung cancer Society. Hal ini dapat dibuktikan dengan

thitung > ttabel. Koefisien korelasi 0,716 termasuk kedalam derajat korelasi cukup

tinggi yang menunjukkan adanya hubungan yang cukup erat antara dukungan

sosial suami dengan self esteem, yang artinya semakin tinggi dukungan sosial

suami semakin tinggi pula self esteem istri penderita kanker payudara.

Selanjutnya, dari hasil pengolahan data juga didapat d=51,3 % yang menunjukkan

variabel dukungan sosial suami memberikan kontribusi dalam mengarahkan

terbentuknya korelasi dengan variabel self esteem sebesar 51,3% sedangkan

48,7% ditentukan oleh variabel lain. Bila dilihat dari pengolahan data median

dukungan sosial suami dari 15 orang penderita kanker payudara yang diteliti,

terdapat 11 penderita kanker payudara di Bandung Cancer Society yang

menghayati positif terhadap dukungan yang diberikan dari suami, artinya

penderita kanker merasakan bahwa ada orang yang dapat diandalkan ketika

penderita kanker membutuhkan bantuan. Sedangkan 4 orang penderita kanker

payudara lainnya menghayati negatif terhadap dukungan sosial suami dan

merasakan dukungan tersebut kurang mendukung dirinya, artinya suami tidak

dapat diandalkan ketika penderita kanker membutuhkan bantuan.

Page 104: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

88 Bab IV Hasil dan pembahasan

Dilihat dari hasil tabulasi silang perhitungan median antara dukungan sosial

suami dengan self esteem terdapat 73% (11orang) yang menghayati dukungan

social tinggi dan memiliki self esteem yang tinggi pula, sedangkan yang

menghayati dukungan social suami rendah hanya ada 6,7% (1orang) yang

memiliki self esteem tinggi, selain itu ada juga yang menghayati dukungan sosial

rendah juga memiliki self esteem rendah sebanyak 20% (3orang) yang artinya

semakin tinggi dukungan suami maka semakin tinggi pula self esteem pada

penderita kanker payudara.

Penghayatan positif terhadap dukungan suami membuat penderita kanker

payudara merasa dicintai, diperhatikan, percaya bahwa dirinya dihargai dan

bernilai. Hal ini akan menentukan evaluasi atau penilaian penderita kanker

terhadap dirinya. Menurut Coopersmith (1967) dengan banyaknya jumlah

penghargaan seperti dukungan yang diberikan oleh suami dan perhatian yang

diterima seseorang dari significant other dalam kehidupannya dapat berperan

dalam perkembangan self esteem.

Hal diatas jika dikaitkan dengan fenomena pada penderita kanker yang

menghayati mendapatkan dukungan suami tinggi membuat penderita kanker

memiliki harapan untuk sembuh yang besar mengingat tidak ingin meninggalkan

orang-orang yang dicintainya. Kondisi di atas juga didukung dengan pendapat

(Sarafino,1994) yang menyatakan dengan adanya dukungan suami diharapkan

penderita kanker payudara menilai bahwa ada suami yang dapat diandalkan bila

Page 105: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

89 Bab IV Hasil dan pembahasan

penderita membutuhkan bantuan, ada yang memberi support untuk sembuh, dan

memberikan kekuatan dalam menghadapi penyakit yang sedang di deritanya.

Dukungan sosial merupakan perasaan pada individu bahwa ia diberi

kenyamanan, diperhatikan, dihargai, dan dibantu oleh orang atau kelompok lain

(Sarafino, 102). Dalam penelitian ini dukungan sosial yang dimaksud adalah

dukungan yang diberikan oleh suami. Terdapat lima jenis dukungan sosial suami

yaitu, dukungan emosional, dukunan penghargaan, dukungan instrumental,

dukungan informasi, dan dukungan jaringan.

Dukungan emosional dari suami meliputi ekspresi empati, dan perhatian pada

istri yang menderita kanker payudara. Dukungan penghargaan dari suami meliputi

suami membuat istri memiliki perasaan berharga dan bernilai walaupun menderita

kanker payudara, dukungan instrumental dari suami meliputi bantuan secara

langsung yang diperoleh istri berupa menemani istri selama perawatan, dan

menyelesaikan tugas dirumah yang tak dapat dikerjakan istri sejak sakit ,

dukungan informasi dari suami meliputi pemberian nasehat, pengarahan, saran,

dan umpan balik kepada istri yang sedang menderita kanker payudara. Dukungan

jaringan dari suami meliputi memberikan kesempatan istri untuk berinteraksi

dengan orang-orang yang mengalami hal serupa dengan istri sehingga dapat

membentuk keyakinan istri bahwa tidak hanya dia yang mengalami penyakit

kanker payudara dan membuat istri lebih percaya bahwa dirinya dapat

menyelesaikan masalah yang dihadapi

Page 106: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

90 Bab IV Hasil dan pembahasan

Untuk memperoleh data yang lebih rinci tentang hubungan dukungan sosial

suami dengan self esteem pada penderita kanker di Bandung Cancer Society,

maka berikut ini akan dibahas mengenai korelasi dari aspek-aspek yang ada pada

dukungan sosial dengan self esteem pada penderita kanker payudara di Bandung

Cancer Society.

Bila dilihat dari pengolahan data statistik, dukungan sosial aspek jaringan

memiliki korelasi paling tinggi dengan self esteem yaitu sebesar rs=0,796 yang

termasuk kedalam derajat korelasi cukup tinggi yang menunjukkan adanya

hubungan yang cukup erat antara dukungan sosial suami aspek jaringan dengan

self esteem, yang artinya semakin tinggi dukungan sosial suami aspek jaringan

semakin tinggi pula self esteem istri penderita kanker payudara.

Dengan adanya dukungan jaringan seperti membuat penderita kanker

payudara merasa diterima dalam suatu komunitas, mengajak mereka berbagi

pengalaman atau melakukan aktivitas bersama-sama, membuat penderita kanker

tidak merasa menjadi satu-satunya yang mengalami penderitaan di dunia ini.

Bila kita lihat pula dukungan suami aspek instrumental memiliki korelasi

yang paling rendah dengan self esteem dibandingkan dengan aspek yang lainnya

yaitu sebesar rs=0,532. Dukungan suami aspek instrumental memberikan

kontribusi sebesar 28,3% dalam kaitannya dengan pembentukan self esteem.

Dengan adanya dukungan instrumental seperti pemberian dukungan yang terlihat

langsung secara nyata, seperti bantuan finansial, menemani istri selama

Page 107: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

91 Bab IV Hasil dan pembahasan

perawatan, serta membantu istri menyelesaikan pekerjaan rumah tangga akan

mengurangi stress istri yang menderita kanker payudara.

Dari hasil pengolahan data dan uraian-uraian di atas, dapat dilihat bahwa

setiap aspek dukungan memberikan kontribusi untuk membantu individu dalam

menilai dirinya sendiri. Dukungan jaringan serta penghargaan yang tinggi

membuat penderita kanker merasa mampu, berharga dan dapat membantu

penderita kanker dalam mengambil keputusan suatu masalah. Namun tanpa

dukungan instrumental, penderita kanker merasa tidak mendapatkan bantuan yang

sifatnya nyata dan langsung dalam bentuk finansial, waktu, tenaga sehingga

bantuan dapat langsung menyelesaikan masalah atau mengurangi beban stress

penderita kanker. Begitu juga dengan dukungan emosional yang akan membuat

penderita kanker merasa tidak dicintai, dipedulikan dan diperhatikan.

Apabila aspek jaringan dalam dukungan suami yang paling tinggi korelasinya

karena bentuk dukungan yang diterima dan dibutuhkan oleh seseorang akan

berbeda-beda, tergantung pada situasi dan kondisi yang dialami. Diperlukan

adanya kesesuaian antara kebutuhan dengan persepsinya mengenai bentuk

dukungan yang diterimanya. Jika terjadi kesesuaian, maka bentuk dukungan

itulah yang paling efektif baginya menurut (Sarafino 1994) dalam penelitian ini

dukungan suami aspek jaringan sangat tinggi berkontribusi dalam perkembangan

self esteem karena dukungan suami aspek jaringan ini membuat penderita merasa

diberi kesempatan untuk berinteraksi dengan orang-orang yang mengalami hal

serupa dengannya sehingga dapat membentuk keyakinan istri bahwa tidak hanya

Page 108: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

92 Bab IV Hasil dan pembahasan

dia yang mengalami penyakit kanker payudara dan membuat istri lebih percaya

bahwa dirinya dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi. Adanya dukungan

suami diharapkan penderita menilai bahwa ada orang yang dapat diandalkan bila

penderita membutuhkan bantuan, ada yang memberi support untuk sembuh, dan

memberikan kekuatan dalam menghadapi penyakit yang sedang di deritanya, hal

ini berkaitan dengan proses self evaluation sehingga membentuk suatu penilaian

mengenai dirinya. Bagaimana penderita kanker payudara percaya bahwa dirinya

memiliki kemampuan, dirinya diakui dan diterima oleh orang lain atau hal ini

biasa dikenal dengan sebutan Self esteem

Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa pada penderita yang menghayati

positif dukungan sosial maupun penghayatan yang negatif terhadap dukungan

sosial dari suami, keduanya sama-sama berpotensi untuk membentuk self esteem

yang tinggi maupun yang rendah

Page 109: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab V Simpulan dan Saran

93

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan antara dukungan suami

dengan self esteem penderita kanker payudara di Bandung Cancer Society dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Terdapat hubungan positif antara dukungan suami dengan self esteem pada

penderita kanker payudara di Bandung Cancer Society dengan nilai

korelasi sebesar 0,716 dan termasuk dalam kriteria korelasi cukup tinggi.

Hubungan positif mencerminkan bahwa dukungan suami yang tinggi akan

membuat self esteem penderita kanker payudara di Bandung Cancer

Society juga tinggi atau dukungan suami memberikan kontribusi positif

terhadap self esteem pada penderita kanker payudara di Bandung Cancer

Society.

2. Diantara kelima aspek dukungan suami, aspek jaringan memiliki

hubungan yang paling tinggi dengan self esteem pada penderita kanker

payudara di Bandung Cancer Society. Artinya suami membuat istri merasa

menjadi bagian dari kelompok serta membuat istri memiliki teman berbagi

pengalaman dan beraktifitas memberikan kontribusi yang paling besar

dalam meningkatkan self esteem pada penderita kanker payudara di

Bandung Cancer Society.

Page 110: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab V Simpulan dan Saran 95

3. Aspek instrumental pada dukungan suami memiliki hubungan yang paling

rendah dengan self esteem pada penderita kanker payudara di Bandung

Cancer Society. Artinya bantuan yang diberikan suami berupa bantuan

finansial serta memberikan bantuan langsung selama perawatan

memberikan kontribusi yang paling kecil dalam meningkatkan self esteem

pada penderita kanker payudara di Bandung Cancer Society.

5.2 Saran

Memperhatikan data-data yang telah diperoleh dari hasil penelitian bahwa,

dukungan sosial suami mempunyai hubungan dengan korelasi yang cukup berarti

dengan self esteem pada penderita kanker payudara di Bandung Cancer Society.

Berikut ini diajukan saran-saran yang diharapkan dapat menjadi masukan:

1. Bagi pihak Bandung Cancer Society diharapkan menjadi data awal

untuk mengedukasi suami atau orang-orang yang mendampingi

penderita kanker payudara bahwa pengobatan kanker bias ditinjau

bukan hanya dari segi biomedik, tetapi juga harus dilihat sebagai satu

kesatuan dalam biopsikososial. Untuk aspek biologis, tentunya dokter

yang dapat menangani. Namun, untuk asppek psikologis dan social,

suami dan pihak terkait di Bandung Cancer Society dapat ikut

berperan. Sebagai contoh, dari hari hasil penlitian di dapat, bahwa

penderita kekurangan dukungan pada aspek instrumental. Oleh karena

itu, suami agar lebih memprioritaskan pemberian dukungan aspek

instrumental. Hal ini dikarenakan berdasarkan hasil pengolahan data

yang didapat, dukungan instrumentalah yang memiliki korelasi paling

Page 111: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Bab V Simpulan dan Saran 95

rendah dengan aspek lainnya. Dengan meningkatkan dukungan

instrumental maka self esteem penderita akan meningkat pula

sehingga tumbuhlah semangat untuk sembuh dari penyakitnya.

2. Untuk penelitian selanjutnya, para peneliti disarankan untuk

mengembangkan variabel dukungan sosial tidak hanya terbatas dari

dukungan social suami, tetapi bisa juga dukungan dari anak atau dari

kelompok dimana penderita menjadi anggotanya.

Page 112: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

vi

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi . 2003. Manajemen Penelitian. Cetakan keenam. Yogyakarta : PT. Rieneka

Cipta

Branden,Nathaniel.1988.How to Raise Your Self Esteem. United States of America: Bantam

Books

Barker, C., Nancy, P., and Robert, E . 2002. Research Method in Clinical Psychology 2nd

Edition. New York : John Willey and Son Inc.

Coopersmith, Stanley. 1967. The Anteceendents of Self Esteem. San Fransisco: Freeman Press.

Gould, Elizabeth. 2009. Cancer Survivors. Bandung: Mizan Media Utama

Noor, Hasanuddin. 2009. Psikometri Aplikasi dalam Penyusunan Instrumen Pengukuran

Perilaku. Bandung : Penerbit Fakultas Psikologi Unisba

Sarafino, Edward P. 1990. Health Psychology “Biopsychologycal Interaction”. New York:

Jhon Willey and Son Inc.

Siegal, Sidney. 1994. Statistik Non Parametrik : Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Cetakan ketujuh.

Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sudjana. 2005. Metoda Statistik. Edisi Keenam. Bandung. Tarsito

Page 113: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

vi

Sumber internet:

Arora, N.K., L.J. Finney Rutten, D.H. Gustafson, R. Moser, and R.P. Hawkins. "Perceived Helpfulness and

Impact of Social Support Provided by Family, Friends and Health Care Providers to Women Newly Diagnosed

with Breast Cancer." Psycho-Oncology. 16:5(2006): 474-86. (subscription).

Eggers, Karen. Telephone interview, 2 Jul. 2008.

Kroenke, C.H., L.D. Kubzansky, E.S. Schernhammer, M.D. Holmes, D. Michelle, and I. Kawachi. "Social

Networks, Social Support, and Survival after Breast Cancer Diagnosis." Journal of Clinical Oncology.

24:7(2006): 1105-11.

Massie, Mary Jane, M.D. Telephone interview, 14 Jul. 2008.

Saslow, Debbie, Ph.D. Telephone interview, 3 Jul. 2008.

"Talking to Other Relatives and Friends." breastcancer.org. 25 Jul. 2008. 29 Jul. 2008.

family’s doctor

gizinet.com

Page 114: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Lampiran

Page 115: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Lampiran 1

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

FAKULTAS PSIKOLOGI

BANDUNG

Dengan Hormat,

Saya selaku mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung yang sedang

mengadakan penelitian, mengharapkan bantuan saudara meluangkan waktunya untuk mengisi

daftar pernyataan yang terlampir berikut ini..

Penelitian ini untuk melihat bagaimana hubungan antara dukungan sosial suami dengan

self esteem pada penderita kanker payudara. Oleh karena itu, saya mengharapkan saudara

bersedia memberikan jawaban yang benar dan jujur sesuai dengan keadaan yang saudara alami.

Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian yang saya

lakukan. Saya menjamin bahwa segala sesuatu yang disampaikan akan menjadi kerahasiaan

bagi saya.

Saya sangat menghargai kesediaan saudara untuk meluangkan waktunya. Atas

perhatian, bantuan dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih. Semoga jerih payah serta

sumbangan pendapat anda dapat memberikan masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan

mendatang

Peneliti,

Cynthia Ayuningthias

Page 116: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG RAHASIA

FAKULTAS PSIKOLOGI

BANDUNG

BAGIAN I

PETUNJUK PENGISIAN

Di bawah ini akan ada beberapa pernyataan mengenai bagaimana dukungan sosial yang

diberikan suami. Baca dan pahamilah setiap pernyataan baik-baik. Anda diminta untuk menilai,

apakah pernyataan tersebut sesuai dengan keaadaan diri anda atau tidak.

Pilihlah jawaban dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah satu kolom pilihan

jawaban yang tersedia di sebelah kanannya. Pilihan jawaban yang tersedia adalah:

SS Jika pertanyaan tersebut “ SANGAT SESUAI “ dengan keadaan diri anda.

S Jika pertanyaan tersebut “ SESUAI “ dengan keadaan diri anda.

KS Jika pertanyaan tersebut “ KURANG SESUAI “dengan keadaan diri anda.

TS Jika pertanyaan tersebut “ TIDAK SESUAI “dengan keadaan diri anda.

Sebagai Contoh :

No Pernyataan SS S R KS TS 1 Suami melarang saya menyampaikan pendapat ketika ada diskusi

keluarga X

Berarti bahwa jawaban anda untuk pernyataan tersebut adalah Sangat Sesuai karena anda

suami anda melarang anda menyampaikan pendapat dalam diskusi keluarga.

Perlu diketahui bahwa tidak ada jawaban yang salah. Jawaban yang diminta adalah

jawaban yang anda anggap paling menggambarkan keadaan diri anda saat ini. Jawablah

dengan teliti dan sungguh-sungguh untuk memudahkannya isilah secara berurutan dan

diharapkan tidak ada pernyataan yang terlewati.

=SELAMAT BEKERJA=

Page 117: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Alat ukur dukungan suami Pernyataan SS S KS TS

1. Suami melarang saya menyampaikan pendapat ketika ada diskusi keluarga

2. Suami mengabaikan saya ketika saya membutuhkan saran yang berkaitan dengan kondisi kesehatan saya.

3. Suami menyediakan makanan yang baik bagi kesehatan saya.

4. Suami memberitahu tempat pelayanan kesehatan yang harus didatangi jika saya sakit.

5. Suami menyediakan anggaran khusus unuk biaya pengobatan saya

6. Suami memberikan informasi mengenai kelompok dampingan penderita penyakit kanker yang sebaiknya saya ikuti.

7. Suami mengabaikan kondisi kesehatan saya saat ini.

8. Suami menghibur saya ketika saya merasa sedih.

9. Suami mengikutsertakan saya dalam memutuskan jalan keluar suatu masalah

10. Suami tidak berkomentar apapun ketika berat badan saya naik

11. Suami memberi nasehat agar melupakan penyakit saya, sehingga saya lebih optimis dalam menjalani hidup.

12. Ketika saya lupa untuk periksa kesehatan secara rutin, Suami mengingatkan saya.

Page 118: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Pernyataan SS S KS TS

13. Suami bersedia mengantarkan ke dokter ketika saya memintanya.

14. Suami mengikuti pertemuan antar penderita kanker yang saya ikuti agar lebih dapat memahami keadaan saya

15. Suami tidak pernah menanyakan kondisi kesehatan saya.

16. Suami menyalahkan saya karena menderita kanker, sehingga membuat perasaan saya sedih.

17. Suami tidak mengetahui jadwal kunjungan saya ke dokter untuk periksa kesehatan

18. Suami menyediakan obat ketika saya sakit

19. Suami hanya pura-pura mendengarkan pendapat saya.

20. Suami menemani saya, ketika saya merasa kesepian.

21. Suami jarang memberikan pujian, ketika saya melakukan kebaikan

22. Suami memberi tahu saya informasi terbaru mengenai kanker payudara yang dia peroleh

23. Suami memberi saran agar saya menghentikan kebiasaan yang kurang baik bagi kesehatan

24. Suami mengajak saya untuk bergabung dalam komunitas penderita kanker

25. Suami mengabaikan keluhan saya, ketika saya merasa cemas dengan kondisi badan saya.

26. Suami mengijinkan saya untuk mengikuti talkshow dengan para praktisi atau dokter yang menangani masalah kanker payudara.

Page 119: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Pernyataan SS S KS TS

27. Ketika saya merasakan sakit, Suami mencoba untuk berusaha memperhatikan saya

28. Suami memuji saya ketika berat badan saya naik

29. Suami mengeluh ketika saya membutuhkan biaya pengobatan yang besar.

30. Suami menawarkan bantuannya, ketika melihat saya sedang kesulitan dengan pekerjaan saya.

31. Suami tidak pernah mengikutsertakan saya dalam acara keluarga karena kondisi kesehatan saya

32. Suami mendorong saya untuk terbuka pada semua orang tentang penyakit yang saya derita

33. Suami mengeluh bahwa pengeluaran ekonomi keluarga menjadi bertambah karena biaya pengobatan saya

34. Suami melihat hasil pemeriksaan kesehatan saya, setelah saya pulang dari dokter.

35. Suami memisahkan barang-barang yang biasa saya pakai, dengan barang-barang yang dia pakai.

36. Meskipun saya sedang sakit, suami memuji saya ketika berbuat kebaikan.

37. Saya mencari sendiri informasi tentang kanker paudara karena suami tidak berusaha mencarinya

38. Suami memberi kebebasan untuk membuat keputusan yang berkaitan dengan pengobatan penyakit saya.

39. Sesibuk apapun suami saya, suami masih menyediakan waktu untuk menanyakan kondisi saya

Page 120: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Pernyataan SS S KS TS

40. Suami mengijinkan saya berlibur dengan teman-teman saya.

41. Suami meremehkan pendapat yang saya utarakan

42. Suami menyarankan saya mengikuti terapi pengobatan agar lebih sehat

43. Suami melarang saya bercerita tentang penyakit kanker payudara saya kepada orang lain.

44. Ketika saya merasa hidup saya telah hancur akibat kanker payudara, suami akan menenangkan saya.

45. Suami mau mendengarkan pendapat saya dalam acara diskusi keluarga.

46. Ketika wajah saya tidak ceria, suami menanyakan keadaan saya.

47. Suami tidak mengatakan apa pun, ketika saya merasa bahwa masa depan menjadi suram karena menderita kanker payudara.

48. Suami menyarankan agar saya segera periksa ke dokter ketika melihat kesehatan saya menurun.

49. Suami menganggap bahwa mengikuti talkshow yang membahas tentang penyakit kanker hanya buang-buang waktu saja.

50. Suami mengeluh ketika saya membutuhkan biaya pengobatan yang besar.

51. Saya pergi berobat sendiri karena suami tidak mau menemani.

52. Suami mengingatkan saya jika sudah waktunya minum obat.

Page 121: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Pernyataan SS S KS TS

53. Suami saya membiarkan saya membereskan sendiri pekerjaan rumah tangga meskipun saya capek

54. Suami berdiam diri metika melihat saya kerepotan dengan pekerjaan rumah tangga.

55. Suami tidak memperhatikan atau memperdulikan jadwal minum obat saya.

56, Suami bersedia menunggui saya jika saya diopname di Rumah Sakit.

57. Suami mengeluhkan waktu yang terpakai saat menunggui saya di Rumah Sakit.

58, Suami menasihati saya agar disiplin menjalani pengobatan.

59. Suami diam saja ketika saya bertanya mengenai rencana pengobatan yang baik bagi saya.

60. Suami membuat acara liburan untuk saya dan teman-teman.

61. Suami tidak memberikan saran untuk menghadapi masalah atau situasi yang membuat saya tertekan

62. Suami membiarkan saya pergi ke seminar tentang penyakit kanker sendirian.

63. Suami tidak menyadari perubahan fisik saya setelah sakit

64. Suami hanya memiliki sedikit pengetahuan tentang kanker payudara

65. Suami menyuruh saya lebih banyak diam dirumah karena kondisi kesehatan saya.

66 Suami berinisiatif agar membagi tugas rumah tangga dengannya.

67 Suami acuh ketika istri bercerita

Page 122: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Pernyataan SS S KS TS 68 Suami selalu ada ketika saya ingin ditemani

selama perawatan

69 Suami fokus pada hal lain ketika istri sedang bercerita tentang keluhannya akan penyakit yang diderita

Page 123: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG RAHASIA

FAKULTAS PSIKOLOGI

BANDUNG

BAGIAN I

PETUNJUK PENGISIAN

Di bawah ini akan ada beberapa pernyataan mengenai bagaimana anda memandang diri

anda sendiri. Baca dan pahamilah setiap pernyataan baik-baik. Anda diminta untuk menilai,

apakah pernyataan tersebut sesuai dengan keaadaan diri anda atau tidak.

Pilihlah jawaban dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah satu kolom pilihan

jawaban yang tersedia di sebelah kanannya. Pilihan jawaban yang tersedia adalah:

SS Jika pertanyaan tersebut “ SANGAT SESUAI “ dengan keadaan diri anda.

S Jika pertanyaan tersebut “ SESUAI “ dengan keadaan diri anda.

KS Jika pertanyaan tersebut “ KURANG SESUAI “dengan keadaan diri anda.

TS Jika pertanyaan tersebut “ TIDAK SESUAI “dengan keadaan diri anda.

Sebagai Contoh :

No Pernyataan SS S R KS TS 1 Ketika rapat keluarga, saya menggunakan hak saya untuk

berpendapat X

Berarti bahwa jawaban anda untuk pernyataan tersebut adalah Sangat Sesuai karena anda

merasa puas dengan keadaan diri anda saat ini.

Perlu diketahui bahwa tidak ada jawaban yang salah. Jawaban yang diminta adalah

jawaban yang anda anggap paling menggambarkan keadaan diri anda saat ini. Jawablah

dengan teliti dan sungguh-sungguh untuk memudahkannya isilah secara berurutan dan

diharapkan tidak ada pernyataan yang terlewati.

=SELAMAT BEKERJA=

Page 124: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Alat ukur self esteem

Pernyataan SS S KS TS

1. Ketika rapat keluarga, saya menggunakan hak saya untuk berpendapat

2. Orang lain tidak percaya saya dapat melakukan suatu pekerjaan karena saya sakit

3. Saya merasa orang lain menerima saya apa adanya

4. Anak-anak sering melawan kepada saya

5. Saya masih merasa menarik walaupun saya kehilangan salah satu simbol kewanitaan saya

6. Semenjak sakit, saya mengabaikan anak-anak saya

7. Walaupun saya sakit, saya masih mengatur urusan rumah tangga

8. Saya mengisolasi diri dari lingkungan sosial saya

9. Saya bisa menahan diri agar tidak menangis di depan orang lain ketika menceritakan tentang penyakit saya

10. Saya rendah diri di dalam lingkungan sosial saya

11. Suami masih meminta pendapat saya ketika suami mendapatkan masalah

12. Ketika kesal saya sering membentak-bentak orang tanpa alasan yang jelas

13. Saya populer diantara lingkungan sosial saya

14. Saya seringkali menyalahkan Tuhan atas penyakit saya

15. Saya selalu jujur kepada orang lain mengenai kondisi kesehatan saya.

16. Saya menolak ketika suami mengajak berhubungan suami istri karena saya merasa minder

17. Orang lain masih mengandalkan saya dalam menyelesaikan suatu tugas

Page 125: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Pernyataan

SS

S

KS

TS

18. Ketika akan berobat saya harus disuruh orang lain

19. Saya merasa bahwa saya masih menjadi diri sendiri meskipun ada banyak perubahan fisik

20. Saya mudah menyerah ketika menjalani pengobatan

21. Anak-anak mengikuti aturan yang saya buat dirumah

22. Saya merasa tidak berharga

23. Ketika berhubungan dengan orang lain saya berlaku sopan

24. Saya lebih senang berteman dengan penderita kanker

25. Saya dapat mengendalikan diri saya sendiri untuk tidak bekerja terlalu lelah.

26. Saya memilih mengundurkan diri dari tempat saya bekerja

27. Saya membantu anak-anak saya ketika anak-anak saya membutuhkan bantuan

28. Saya mengandalkan orang lain untuk menyelesaikan masalah saya

29. Saya merasa orang lain selalu percaya terhadap apa yang saya lakukan

30. Anak saya mengabaikan nasihat-nasihat yang saya berikan

31. Ketika ada undangan suatu acara, kehadiran saya selalu ditunggu-tunggu

32. Suami dan anak sudah tidak mendengarkan pendapat saya lagi

33. Saya masih mengikuti berbagai macam kegiatan seperti ketika saya masih sehat

Page 126: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Pernyataan SS S KS TS

34. Saya mudah tersinggung ketika orang lain menasihati saya

35. Saya masih merasa dicintai oleh suami

36. Saya melalaikan ibadah saya karena saya marah kepada Tuhan

37. Jika saya mengalami masalah, saya sudah memikirkan langkah-langkah apa untuk menyelesaikan masalah itu

38. Saya merasa tidak diterima di lingkungan sosial

39. Anak-anak saya tetap menyayangi saya ketika saya sakit

40. Saya sering memikirkan untuk mengakhiri hidup saya

41. Saya sering berdo’a untuk kesembuhan saya

42. Ketika saya mendapatkan masalah, saya bingung bagaimana menyelesaikannya

43. Saya mampu memenuhi kebutuhan biologis suami walaupun saya sakit

44. Saya menyerahkan semua urusan kepada orang lain

45. Saya tetap meluangkan waktu untuk bergaul dengan teman-teman saya

46. Saya merasa kurang mendapatkan perhatian di rumah

47. Walaupun saya sakit, saya tidak ingin diistimewakan

48. Saya merasa sering dikecewakan

49. Walaupun saya sakit, saya tetap mengurus suami dan anak sendirian

Page 127: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Pernyataan SS S KS TS

50. Ada tidaknya saya dalam suatu acara tidak memiliki pengaruh yang besar bagi orang-orang sekitar

51. Saya dapat mengambil keputusan sendiri

52. Saya berharap tidak menderita kanker payudara

53. Saya dapat menahan diri atas rasa bosan dalam menjalani pengobatan.

54. Saya dapat menyelesaikan tugas rumah tangga tanpa dibantu suami

Page 128: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Lampiran 2

Data Hasil Skoring Kuesioner Dukungan Suami

Nomor Item

Nomor Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 2 2 4 2 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 4 3 3 3 4 1 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 4 3 4 2 4 3 3 3 5 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 6 2 3 2 4 3 2 2 4 2 4 2 4 2 3 3 7 3 4 2 4 4 4 2 3 4 4 2 4 4 4 4 8 3 4 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 4 3 3 9 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 10 3 2 3 2 4 3 3 4 4 2 3 2 3 2 2 11 3 4 3 2 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 12 3 4 3 3 3 3 1 4 3 4 2 4 3 1 3 13 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 14 2 3 3 4 3 1 2 4 3 4 2 2 2 3 3 15 2 3 2 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 16 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 17 3 3 2 4 3 3 4 1 4 1 2 3 3 2 3 18 3 3 3 2 3 2 2 4 3 4 3 3 4 4 4 19 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 20 3 3 2 2 3 2 2 4 3 4 2 4 3 3 3 21 2 3 2 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 2 3 22 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 4 23 2 3 3 4 3 3 4 1 3 4 3 4 2 4 4 24 2 4 3 4 3 2 2 4 3 4 2 4 2 3 3 25 2 4 3 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 26 2 4 2 4 3 4 2 4 3 4 2 4 3 4 3 27 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 28 2 3 3 2 3 1 3 3 2 3 2 4 3 2 3 29 3 4 2 3 4 4 2 4 3 4 2 3 3 4 4 30 2 4 3 2 3 3 2 4 3 4 2 4 4 3 3 31 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 32 2 4 1 2 3 3 2 4 1 3 2 2 2 2 2 33 2 3 2 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 34 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 35 2 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 36 3 4 2 2 3 3 2 4 3 4 2 4 4 3 3 37 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 1 3 2 3 38 2 4 3 3 3 3 1 4 3 3 3 3 3 4 3 39 3 3 3 2 3 3 2 4 3 4 2 4 4 4 3 40 2 4 3 2 1 3 4 3 3 3 2 2 3 3 4 41 3 3 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 42 2 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 2 4 3

Page 129: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Nomor Item

Nomor Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

43 2 4 3 2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 44 2 3 2 3 3 1 3 4 3 4 2 4 3 4 3 45 2 3 2 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 3 2 46 3 4 2 2 2 3 3 4 3 4 2 4 4 3 3 47 2 4 3 2 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 48 3 4 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 4 4 4 49 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 50 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 51 2 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 52 3 3 3 3 3 2 2 4 3 4 2 4 4 3 4 53 2 3 2 2 4 3 2 1 4 4 3 4 3 3 3 54 2 3 2 2 3 4 2 3 4 4 2 4 3 3 3 55 2 3 3 3 4 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 56 3 4 3 3 3 2 3 4 3 4 2 4 4 4 4 57 3 4 2 3 4 3 2 3 4 4 3 4 4 4 3 58 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 59 2 3 2 3 4 4 2 4 4 3 3 4 3 3 3 60 2 4 3 2 3 3 2 4 3 3 2 4 2 3 3 61 2 3 2 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 62 2 3 2 3 4 2 2 3 2 4 2 4 3 2 3 63 2 2 2 2 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 64 3 2 2 2 3 2 3 1 2 3 2 2 3 2 3 65 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 1 2 3 1 2 66 2 3 2 2 3 2 1 4 3 4 2 4 3 3 3 67 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 3 3 68 2 3 3 4 3 4 2 4 3 4 2 4 3 4 4 69 2 4 3 4 3 4 1 3 4 4 3 4 3 1 3

Total* 142 203 147 180 197 186 138 221 194 229 146 221 195 187 191 Ganjil* 70 105 78 96 103 99 71 112 101 115 73 111 97 91 97 Genap* 72 98 69 84 94 87 67 109 93 114 73 110 98 96 94 Tidak Valid

*Dihitung dari item yang valid

Page 130: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Lampiran 3

Data Hasil Skoring Kuesioner Self Esteem

Nomor Item

Nomor Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 2 2 3 3 4 4 2 3 4 3 2 4 3 3 2 2 3 1 3 2 1 3 2 3 3 4 2 4 2 2 1 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 4 3 3 2 4 2 3 3 4 2 4 3 3 3 5 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 6 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 3 4 4 7 3 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 8 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 9 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 10 2 3 3 4 3 4 2 4 4 3 2 4 3 3 3 11 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 12 2 2 3 2 3 4 3 3 4 4 2 4 4 4 2 13 2 2 1 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 14 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 3 4 3 15 2 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 16 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 18 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 19 3 2 3 3 3 4 2 3 4 4 2 4 3 3 3 20 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 2 4 3 3 4 21 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 22 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 23 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 24 2 1 3 3 3 4 3 3 3 3 1 3 3 3 3 25 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 26 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 2 4 3 3 3 27 3 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 4 28 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 29 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 30 3 3 3 3 3 4 2 4 3 4 2 3 3 3 3 31 2 3 4 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 32 2 4 3 3 4 4 3 4 3 4 2 4 3 3 4 33 2 3 3 3 2 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 34 1 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 2 3 3 35 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 36 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 37 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 38 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 2 3 3 3 3 39 2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 40 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 3 41 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 42 2 2 2 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 2

Page 131: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Nomor Item

Nomor Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

43 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 44 2 3 3 3 4 4 2 4 3 4 2 3 3 3 3 45 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 46 2 4 3 3 1 4 3 4 3 4 2 4 3 2 4 47 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 48 3 4 1 3 3 4 2 3 2 4 2 3 1 2 4 49 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 50 3 2 2 3 2 4 2 3 3 3 2 3 2 1 2 51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 52 1 1 1 2 1 2 1 3 1 1 1 2 1 1 1 53 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 54 2 2 3 3 3 4 2 3 3 3 1 3 3 3 2

Total* 110 144 141 142 151 177 117 160 152 159 106 159 137 137 144 Ganjil* 56 69 70 72 75 92 58 82 76 80 52 79 70 70 70 Genap* 54 75 71 70 76 85 59 78 76 79 54 80 67 67 74

Tidak Valid

*Dihitung dari item yang valid

Page 132: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Total Skor Kriteria Total Skor Kriteria Total Skor Kriteria Total Skor Kriteria Total Skor Kriteria Total Skor Kriteria Total Skor Kriteria1 110 Rendah 142 Rendah 42 Tinggi 23 Tinggi 34 Rendah 27 Rendah 16 Rendah2 144 Tinggi 203 Tinggi 56 Tinggi 29 Tinggi 49 Tinggi 39 Tinggi 30 Tinggi3 141 Tinggi 147 Rendah 39 Rendah 22 Rendah 36 Tinggi 30 Rendah 20 Rendah4 142 Tinggi 180 Tinggi 51 Tinggi 27 Tinggi 39 Tinggi 37 Tinggi 26 Tinggi5 151 Tinggi 197 Tinggi 51 Tinggi 31 Tinggi 47 Tinggi 41 Tinggi 27 Tinggi6 177 Tinggi 186 Tinggi 53 Tinggi 29 Tinggi 43 Tinggi 36 Tinggi 25 Tinggi7 117 Rendah 138 Rendah 39 Rendah 22 Rendah 30 Rendah 28 Rendah 19 Rendah8 160 Tinggi 221 Tinggi 61 Tinggi 35 Tinggi 49 Tinggi 45 Tinggi 31 Tinggi9 152 Tinggi 194 Tinggi 55 Tinggi 30 Tinggi 46 Tinggi 38 Tinggi 25 Tinggi10 159 Tinggi 229 Tinggi 63 Tinggi 34 Tinggi 55 Tinggi 47 Tinggi 30 Tinggi11 106 Rendah 146 Rendah 39 Rendah 23 Tinggi 36 Tinggi 31 Tinggi 17 Rendah

Self Esteem

HASIL KATEGORISASI VARIABEL & ASPEK DUKUNGAN SOSIAL

Dukungan SuamiResponden

Aspek Emosi Aspek Penghargaan Aspek Instrumental Aspek JaringanAspek Informasi

11 106 Rendah 146 Rendah 39 Rendah 23 Tinggi 36 Tinggi 31 Tinggi 17 Rendah12 159 Tinggi 221 Tinggi 63 Tinggi 34 Tinggi 53 Tinggi 46 Tinggi 25 Tinggi13 137 Tinggi 195 Tinggi 56 Tinggi 31 Tinggi 50 Tinggi 37 Tinggi 21 Tinggi14 137 Tinggi 187 Tinggi 52 Tinggi 27 Tinggi 49 Tinggi 36 Tinggi 23 Tinggi15 144 Tinggi 191 Tinggi 54 Tinggi 27 Tinggi 48 Tinggi 39 Tinggi 23 Tinggi

Median : 117.5 147.5 40 22.5 35 30 20

Page 133: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Lampiran 4

Hasil Uji Validitas Kuesioner Dukungan Sosial

Correlations Total.DS Spearman's rho Total.DS Correlation Coefficient 1.000

Sig. (1-tailed) . N 15

Item.1 Correlation Coefficient .588 Sig. (1-tailed) .011 N 15

Item.2 Correlation Coefficient .747 Sig. (1-tailed) .001 N 15

Item.3 Correlation Coefficient .678 Sig. (1-tailed) .003 N 15

Item.4 Correlation Coefficient .629 Sig. (1-tailed) .006 N 15

Item.5 Correlation Coefficient .312 Sig. (1-tailed) .129 N 15

Item.6 Correlation Coefficient .675 Sig. (1-tailed) .003 N 15

Item.7 Correlation Coefficient .595 Sig. (1-tailed) .010 N 15

Item.8 Correlation Coefficient .838 Sig. (1-tailed) .000 N 15

Item.9 Correlation Coefficient .686 Sig. (1-tailed) .002 N 15

Item.10 Correlation Coefficient -.124 Sig. (1-tailed) .330 N 15

Item.11 Correlation Coefficient .755 Sig. (1-tailed) .001 N 15

Item.12 Correlation Coefficient .794

Page 134: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Correlations Total.DS

Sig. (1-tailed) .000 N 15

Item.13 Correlation Coefficient .619 Sig. (1-tailed) .007 N 15

Item.14 Correlation Coefficient .444 Sig. (1-tailed) .049 N 15

Item.15 Correlation Coefficient .551 Sig. (1-tailed) .017 N 15

Item.16 Correlation Coefficient .748 Sig. (1-tailed) .001 N 15

Item.17 Correlation Coefficient -.337 Sig. (1-tailed) .109 N 15

Item.18 Correlation Coefficient .544 Sig. (1-tailed) .018 N 15

Item.19 Correlation Coefficient .341 Sig. (1-tailed) .107 N 15

Item.20 Correlation Coefficient .834 Sig. (1-tailed) .000 N 15

Item.21 Correlation Coefficient .742 Sig. (1-tailed) .001 N 15

Item.22 Correlation Coefficient .631 Sig. (1-tailed) .006 N 15

Item.23 Correlation Coefficient -.020 Sig. (1-tailed) .472 N 15

Item.24 Correlation Coefficient .700 Sig. (1-tailed) .002 N 15

Item.25 Correlation Coefficient .690 Sig. (1-tailed) .002 N 15

Page 135: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Correlations Total.DS

Item.26 Correlation Coefficient .677 Sig. (1-tailed) .003 N 15

Item.27 Correlation Coefficient .732 Sig. (1-tailed) .001 N 15

Item.28 Correlation Coefficient .534 Sig. (1-tailed) .020 N 15

Item.29 Correlation Coefficient .629 Sig. (1-tailed) .006 N 15

Item.30 Correlation Coefficient .901 Sig. (1-tailed) .000 N 15

Item.31 Correlation Coefficient -.155 Sig. (1-tailed) .291 N 15

Item.32 Correlation Coefficient .527 Sig. (1-tailed) .022 N 15

Item.33 Correlation Coefficient .574 Sig. (1-tailed) .013 N 15

Item.34 Correlation Coefficient .732 Sig. (1-tailed) .001 N 15

Item.35 Correlation Coefficient .750 Sig. (1-tailed) .001 N 15

Item.36 Correlation Coefficient .863 Sig. (1-tailed) .000 N 15

Item.37 Correlation Coefficient .098 Sig. (1-tailed) .364 N 15

Item.38 Correlation Coefficient .572 Sig. (1-tailed) .013 N 15

Item.39 Correlation Coefficient .730 Sig. (1-tailed) .001

Page 136: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Correlations Total.DS

N 15 Item.40 Correlation Coefficient .030

Sig. (1-tailed) .458 N 15

Item.41 Correlation Coefficient .623 Sig. (1-tailed) .007 N 15

Item.42 Correlation Coefficient .640 Sig. (1-tailed) .005 N 15

Item.43 Correlation Coefficient .514 Sig. (1-tailed) .025 N 15

Item.44 Correlation Coefficient .697 Sig. (1-tailed) .002 N 15

Item.45 Correlation Coefficient .791 Sig. (1-tailed) .000 N 15

Item.46 Correlation Coefficient .673 Sig. (1-tailed) .003 N 15

Item.47 Correlation Coefficient .361 Sig. (1-tailed) .093 N 15

Item.48 Correlation Coefficient .755 Sig. (1-tailed) .001 N 15

Item.49 Correlation Coefficient .124 Sig. (1-tailed) .330 N 15

Item.50 Correlation Coefficient .158 Sig. (1-tailed) .287 N 15

Item.51 Correlation Coefficient .204 Sig. (1-tailed) .233 N 15

Item.52 Correlation Coefficient .734 Sig. (1-tailed) .001 N 15

Item.53 Correlation Coefficient .532

Page 137: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Correlations Total.DS

Sig. (1-tailed) .021 N 15

Item.54 Correlation Coefficient .741 Sig. (1-tailed) .001 N 15

Item.55 Correlation Coefficient .735 Sig. (1-tailed) .001 N 15

Item.56 Correlation Coefficient .694 Sig. (1-tailed) .002 N 15

Item.57 Correlation Coefficient .719 Sig. (1-tailed) .001 N 15

Item.58 Correlation Coefficient .615 Sig. (1-tailed) .007 N 15

Item.59 Correlation Coefficient .629 Sig. (1-tailed) .006 N 15

Item.60 Correlation Coefficient .730 Sig. (1-tailed) .001 N 15

Item.61 Correlation Coefficient .456 Sig. (1-tailed) .044 N 15

Item.62 Correlation Coefficient .795 Sig. (1-tailed) .000 N 15

Item.63 Correlation Coefficient .648 Sig. (1-tailed) .004 N 15

Item.64 Correlation Coefficient -.128 Sig. (1-tailed) .325 N 15

Item.65 Correlation Coefficient .357 Sig. (1-tailed) .096 N 15

Item.66 Correlation Coefficient .947 Sig. (1-tailed) .000 N 15

Page 138: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Correlations Total.DS

Item.67 Correlation Coefficient .573 Sig. (1-tailed) .013 N 15

Item.68 Correlation Coefficient .556 Sig. (1-tailed) .016 N 15

Item.69 Correlation Coefficient .520 Sig. (1-tailed) .023 N 15

Tidak Valid : rkritis 0,30 (Barker et al, 2002;70)

Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Dukungan Sosial (Berdasarkan Item Yang Valid)

Correlations Ganjil.DS Genap.DS Spearman's rho Ganjil.DS Correlation Coefficient 1.000 .858

Sig. (1-tailed) . .000 N 15 15

Genap.DS Correlation Coefficient .858 1.000 Sig. (1-tailed) .000 . N 15 15

( )2 0.8580.924

1 0.858totr = =+

Page 139: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Lampiran 5

Hasil Uji Validitas Kuesioner Self Esteem

Correlations Total.SE Spearman's rho Total.SE Correlation Coefficient 1.000

Sig. (1-tailed) . N 15

Item.1 Correlation Coefficient .670 Sig. (1-tailed) .003 N 15

Item.2 Correlation Coefficient .390 Sig. (1-tailed) .075 N 15

Item.3 Correlation Coefficient .614 Sig. (1-tailed) .007 N 15

Item.4 Correlation Coefficient .689 Sig. (1-tailed) .002 N 15

Item.5 Correlation Coefficient .529 Sig. (1-tailed) .021 N 15

Item.6 Correlation Coefficient .614 Sig. (1-tailed) .007 N 15

Item.7 Correlation Coefficient .421 Sig. (1-tailed) .059 N 15

Item.8 Correlation Coefficient .744 Sig. (1-tailed) .001 N 15

Item.9 Correlation Coefficient -.138 Sig. (1-tailed) .311 N 15

Item.10 Correlation Coefficient .801 Sig. (1-tailed) .000 N 15

Item.11 Correlation Coefficient .524 Sig. (1-tailed) .022 N 15

Item.12 Correlation Coefficient .451

Page 140: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Correlations Total.SE

Sig. (1-tailed) .046 N 15

Item.13 Correlation Coefficient .606 Sig. (1-tailed) .008 N 15

Item.14 Correlation Coefficient .551 Sig. (1-tailed) .017 N 15

Item.15 Correlation Coefficient .333 Sig. (1-tailed) .112 N 15

Item.16 Correlation Coefficient .525 Sig. (1-tailed) .022 N 15

Item.17 Correlation Coefficient -.279 Sig. (1-tailed) .157 N 15

Item.18 Correlation Coefficient .579 Sig. (1-tailed) .012 N 15

Item.19 Correlation Coefficient .699 Sig. (1-tailed) .002 N 15

Item.20 Correlation Coefficient .734 Sig. (1-tailed) .001 N 15

Item.21 Correlation Coefficient .612 Sig. (1-tailed) .008 N 15

Item.22 Correlation Coefficient .744 Sig. (1-tailed) .001 N 15

Item.23 Correlation Coefficient -.312 Sig. (1-tailed) .129 N 15

Item.24 Correlation Coefficient .583 Sig. (1-tailed) .011 N 15

Item.25 Correlation Coefficient .700 Sig. (1-tailed) .002 N 15

Page 141: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Correlations Total.SE

Item.26 Correlation Coefficient .789 Sig. (1-tailed) .000 N 15

Item.27 Correlation Coefficient .595 Sig. (1-tailed) .010 N 15

Item.28 Correlation Coefficient .647 Sig. (1-tailed) .005 N 15

Item.29 Correlation Coefficient .638 Sig. (1-tailed) .005 N 15

Item.30 Correlation Coefficient .797 Sig. (1-tailed) .000 N 15

Item.31 Correlation Coefficient -.046 Sig. (1-tailed) .435 N 15

Item.32 Correlation Coefficient .840 Sig. (1-tailed) .000 N 15

Item.33 Correlation Coefficient .650 Sig. (1-tailed) .004 N 15

Item.34 Correlation Coefficient .705 Sig. (1-tailed) .002 N 15

Item.35 Correlation Coefficient .738 Sig. (1-tailed) .001 N 15

Item.36 Correlation Coefficient .689 Sig. (1-tailed) .002 N 15

Item.37 Correlation Coefficient .372 Sig. (1-tailed) .086 N 15

Item.38 Correlation Coefficient .727 Sig. (1-tailed) .001 N 15

Item.39 Correlation Coefficient .616 Sig. (1-tailed) .007

Page 142: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Correlations Total.SE

N 15 Item.40 Correlation Coefficient .736

Sig. (1-tailed) .001 N 15

Item.41 Correlation Coefficient -.175 Sig. (1-tailed) .266 N 15

Item.42 Correlation Coefficient .568 Sig. (1-tailed) .014 N 15

Item.43 Correlation Coefficient .424 Sig. (1-tailed) .058 N 15

Item.44 Correlation Coefficient .852 Sig. (1-tailed) .000 N 15

Item.45 Correlation Coefficient .446 Sig. (1-tailed) .048 N 15

Item.46 Correlation Coefficient .683 Sig. (1-tailed) .002 N 15

Item.47 Correlation Coefficient .638 Sig. (1-tailed) .005 N 15

Item.48 Correlation Coefficient .572 Sig. (1-tailed) .013 N 15

Item.49 Correlation Coefficient -.114 Sig. (1-tailed) .343 N 15

Item.50 Correlation Coefficient .608 Sig. (1-tailed) .008 N 15

Item.51 Correlation Coefficient -.114 Sig. (1-tailed) .343 N 15

Item.52 Correlation Coefficient .589 Sig. (1-tailed) .010 N 15

Item.53 Correlation Coefficient .600

Page 143: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Correlations Total.SE

Sig. (1-tailed) .009 N 15

Item.54 Correlation Coefficient .666 Sig. (1-tailed) .003 N 15

Tidak Valid : rkritis 0,30 (Barker et al, 2002;70)

Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Self Esteem (Berdasarkan Item Yang Valid)

Correlations Ganjil.SE Genap.SE Spearman's rho Ganjil.SE Correlation Coefficient 1.000 .903

Sig. (1-tailed) . .000 N 15 15

Genap.SE Correlation Coefficient .903 1.000 Sig. (1-tailed) .000 . N 15 15

( )2 0.9030.949

1 0.903totr = =+

Page 144: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Lampiran 6 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman antara

Dukungan suami dengan self esteem

NONPAR CORR /VARIABLES=Self.Esteem Dukungan.Suami /PRINT=SPEARMAN TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE .

Nonparametric Correlations [DataSet0]

Correlations

1.000 .716**

. .003

15 15

.716** 1.000

.003 .

15 15

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

Self.Esteem

Dukungan.Suami

Spearman's rhoSelf.Esteem

Dukungan.Suami

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Page 145: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

Lampiran 7 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman antara

Dukungan suami per Aspek dengan self esteem

NONPAR CORR /VARIABLES=Self.Esteem Emosi /PRINT=SPEARMAN TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE .

Nonparametric Correlations [DataSet0]

Correlations

1.000 .697**

. .004

15 15

.697** 1.000

.004 .

15 15

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

Self.Esteem

Emosi

Spearman's rhoSelf.Esteem Emosi

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

NONPAR CORR /VARIABLES=Self.Esteem Penghargaan /PRINT=SPEARMAN TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE .

Nonparametric Correlations [DataSet0]

Correlations

1.000 .751**

. .001

15 15

.751** 1.000

.001 .

15 15

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

Self.Esteem

Penghargaan

Spearman's rhoSelf.Esteem Penghargaan

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Page 146: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

NONPAR CORR /VARIABLES=Self.Esteem Instrumental /PRINT=SPEARMAN TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE .

Nonparametric Correlations [DataSet0]

Correlations

1.000 .532*

. .041

15 15

.532* 1.000

.041 .

15 15

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

Self.Esteem

Instrumental

Spearman's rhoSelf.Esteem Instrumental

Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.

NONPAR CORR /VARIABLES=Self.Esteem Informasi /PRINT=SPEARMAN TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE .

Nonparametric Correlations [DataSet0]

Correlations

1.000 .738**

. .002

15 15

.738** 1.000

.002 .

15 15

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

Self.Esteem

Informasi

Spearman's rhoSelf.Esteem Informasi

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Page 147: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.50.06020.pdfreferensi 2. Cantumkanlah sumber ... pelanggaran keras terhadap etika moral ... kanker,sehingga dapat

NONPAR CORR /VARIABLES=Self.Esteem Jaringan /PRINT=SPEARMAN TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE .

Nonparametric Correlations [DataSet0]

Correlations

1.000 .796**

. .000

15 15

.796** 1.000

.000 .

15 15

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

Self.Esteem

Jaringan

Spearman's rhoSelf.Esteem Jaringan

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.