PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf ·...

52
PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi 2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila Anda mengutip dari Dokumen ini 3. Plagiarisme dalam bentuk apapun merupakan pelanggaran keras terhadap etika moral penyusunan karya ilmiah 4. Patuhilah etika penulisan karya ilmiah Selamat membaca !!! Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh UPT PERPUSTAKAAN UNISBA

Transcript of PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf ·...

Page 1: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi

2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila Anda mengutip dari Dokumen ini

3. Plagiarisme dalam bentuk apapun merupakan pelanggaran keras terhadap etika moral penyusunan karya ilmiah

4. Patuhilah etika penulisan karya ilmiah

Selamat membaca !!!

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

UPT PERPUSTAKAAN UNISBA

Page 2: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

“PERANAN KOPERASI BAGI ANGGOTANYA, SUATU STUDI KASUS PADA KOPERASI PETANI PENGUSAHA

TEMBAKAU “TANDANG” KAB. SUMEDANG”

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuh Salah Sata Syarat Dalam Menyelesaikan Program Strata Satu (S-1) di Fakultas Ekonomi Program Ilmu Ekonomi

Universitas Islam Bandung

Disusun Oleh:

Siti Ambarwati Ningsih

10090201041

ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

1429 H/2009 M

Page 3: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

�� ������ �� ������ �� ��������� ������ �� ��������� ���������� �� ������ �� ������ �� ���������� �� ��������� ���������� �� ������ �� ���������� �� ������LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL TUGAS AKHIR

PERANAN KOPERASI BAGI ANGGOTANYA, SUATU STUDI KASUS PADA KOPERASI PETANI PENGUSAHA

TEMBAKAU “TANDANG” KAB.SUMEDANG

Disusun oleh: SITI AMBARWATININGSIH

NPM. 10090201041

Diajukan untuk memenuhi Syarat salah satu dalam mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi

Universitas Islam Bandung

Bandung, Februari 2009

Menyetujui, Menyetujui,

WESTI RIANI, SE. MEIDY HAVIZ, SE.Pembimbing I Pembimbing II

Page 4: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

Perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.

(Al-Ankabuut 29:43)

Disetiap bagian dari kehidupan Anda pasti akan ditemui sisi yang gelap. Tiada lain bagi Anda untuk menanggulanginya, kecuali dengan menyalakan pelita dalam diri Anda sendiri.

Aidh al-Qarni.

Ku persembahkan skripsi ini untuk mewujudkan harapan ibuku, bapakku dan kakak-kakakku tercinta…

Page 5: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

i

ABSTRAK

Nama : Siti Ambarwatiningsih NPM : 10090201041 Judul : Peranan Koperasi bagi Anggotanya, Suatu Studi Kasus Pada Koperasi Petani Pengusaha Tembakau “Tandang” Kab.Sumedang

Koperasi adalah suatu perhimpunan usaha rakyat kecil yang berbadan hukum dan berlandaskan Undang-undang 1945, dan memiliki tujuan mengembangkan usahanya dengan dasar keuntungan bersama. Eksistensi koperasi sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang No.25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian dan pelaksanaannya. Koperasi dapat melakukan kegiatan usaha tertentu yang diperlukan oleh masyarakat sekitarnya dan menyediakan pelayanan kegiatan usaha yang tidak diberikan oleh lembaga usaha lain. Oleh karenanya keberadaan koperasi dapat mengoptimalkan kemampuan masyarakat baik dalam berdemokrasi mau pun dalam hal berusaha.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apa saja unit kegiatan yang dimiliki KPPTS “Tandng” Kabupaten Sumedang dan bagaimana peran KPPTS bagi anggotanya. Metode analisis yangdigunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang didasarkan pada hasil penelitian lapangan melalui penyebaran kuesioner dengan jumlah sampel sebanyak 62 responden dari anggota koperasi.

KPPTS “Tandang kab. Sumedang mempunyai 4 Unit usaha yaitu Unit Simpan Pinjam, Unit Sarana dan peralatan pertanian, Unit Pasar dan Unit Radio. Peran masing-masing unit usaha bisa dilihat dari proporsi anggota yang memanfaatkan fasilitas tersebut menjadi bagian kegiatan KPPTS “Tandang” Kab. Sumedang yang paling banyak dimafaatkan anggotanya adalah Unit Simpan pinjam sebesar 55% atau 34 orang dengan proporsi anggota yang sering menggunakan fasilitas koperasi sebanyak 52% (32 orang). Dengan tingkat pemenuhan kebutuhan yang menurut anggotanya masih kurang sebesar 46% (29 orang) tetapi telah memberikan kemajuan usaha bagi anggotanya yang cukup signifikan yaitu sebesar 51% (32 orang).

Page 6: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahrrohmaanirrohiim,

Dengan segala kerendahan hati, Penulis memanjatkan syukur kepada kehadirat

Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga

penyusunan skripsi yang berjudul “Pernan Koperasi bagi Anggotanya, Suatu Studi

Kasus pada Koperasi Petani Pengusaha Tembakau “Tandang” di Kabupaten

Sumedang” akhirnya dapat terselesaikan.

Dibawah bimbingan Ibu Westi Riani, S.E dan Bapak Meidy Haviz, S.E., penulis

diberikan banyak arahan, saran, koreksi, pemikiran, dan perbaikan sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa usaha yang telah

dilakukan tidak terlepas dari bantuan barbagai pihak sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang merupakan syarat untuk mencapai kesarjanaan di

Fakultas Ekonomi Unisba. Sebagai rasa syukur atas terselesaikannya skripsi ini,

penulis menyampaikan rasa terimakasih dan penghormatan yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. E. Saepfullah, S.H., L.L.M. selaku Rektor Universitas

Islam Bandung.

2. Bapak Prof. Dr. Muhardi, S.E., selaku Dekan Fakultas Ekonomi.

3. Ibu Dr. Atih Rohaeti, selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi

4. Ibu Ria Haryatiningsih, S.E., selaku Sekretaris Program Sudi Ilmu

Ekonomi.

Page 7: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

iii

5. Para Dosen dan Staff Administrasi Jurusan Ilmu Ekonomi yang telah

memberikan Ilmu, pengalaman dan memberikan segala bantuan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Dayat, S.P., selaku sekretaris KPPTS “Tandang” Kabupaten

Sumedang.

7. Kedua orang tuaku yang senantiasa mendo’akan penulis serta selalu

memberikan dukungan baik dalam bentuk moril dan materiil.

8. Keempat kakak-kakakku tersayang: mak Yuni, mas Yuli, mas Yanto dan

mbak Tri yang selalu mengingatkan dan memberikan semangat penulis

untuk menyelesaikan skripsi, serta keenam “krucil” keponakanku: Rahma,

Rahmi, Syeila, Tiara, Angka, dan Yahfi yang telah memberikan keceriaan

dan menghilangkan kejenuhan penulis.

9. Sahabatku Dhiny Ocktariany, S.Kep., yang telah memberikan banyak

referensi buku Metlit.

10. Myna dan Rika yang banyak membantu, atas kebersamaan penelitian,

sarana transportasi, computer dan printer.

11. Meymunah, S.E., Siti Nurazizah, S.E., Istiqomah, S.E., dan Puja, S.E.,

yang selalu memberikan semangat selama melakukan penelitian.

12. Aji Langgeng yang selalu memberikan solusi atas semua masalah PC-ku

di rumah.

13. Rumah Kita yang telah menyediakan fasilitas untuk meringankan

tulisanku.

Page 8: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

iv

14. Teman-temanku yang lain yang tidak dapat kusebutkan satu persatu.

Terimakasih atas dorongan dan bantuan kalian selama ini.

Harapan Penulis semoga senantiasa melimpahkan rahmat karunia-Nya kepada

semua pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak

langsung.

Bandung, Februari 2008

Siti Ambarwatiningsih.

Page 9: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ………………………………………………………………….

KATA PENGANTAR ……………………………………………………

DAFTAR ISI ……………………………………………………………...

DAFTAR TABEL …………………………………………………………

DAFTAR GAMBAR ….…………………………………………………..

DAFTAR DIAGRAM ……………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah. ………………………………………..

1.2 Identifikasi Masalah ……………………………………………

1.3 Tujuan penelitian ………………………………………………

1.4 Kerangka Pemikiran ……………….……………………………

1.5 Metode Penelitian ……………………………………………..

1.5.1 Teknik Pengumpulan Data…………………………......

1.5.2 Konsep Pengumpulan Data ……………………………

1.5.3 Teknik Penarikan Sampel ……………………………...

1.5.4 Populasi dan Sampel Penelitian …………………….….

i

ii

v

viii

ix

x

1

5

6

6

9

10

11

13

13

Page 10: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

vi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Koperasi …………………...………………………

2.2 Ciri-ciri koperasi ……...………………….……………………..

2.3 Fungsi, Peran dan Prinsip Koperasi ……………………………

2.4 Dasar hukum, Landasan, Azas dan Tujuan Koperasi …………..

2.5 Visi, Misi Koperasi Indonesia ………………………………….

2.6 Peranan Koperasi Bagi Anggotnya …………………………….

2.7 Penelitian Sebelumnya …………………………………………

2.7.1 Penelitian Asep Mulyadi ……………………………….

2.7.2 Penelitian R. Aryanti Ratnawati……………………….

2.7.3 Penelitian Tarya J. Sugarda …………………………….

BAB III OBJEK PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum KPPTS “Tandang” Kabupaten Sumedang….

3.2 Sejarah Singkat KPPTS “Tandang” …………………………...

3.3 Visi, Misi dan Tujuan KPPTS “Tandang” …………………….

3.4 Strukutur Organisasi KPPTS “Tandang” ………………….…..

3.5 Unit Usaha yang dimiliki KPPTS “Tandang” …………………

3.5.1 Unit Simpan Pinjam ………………………………….

3.5.2 Unit Usaha Saprotan (sarana dan peralatan pertanian).

3.5.3 Unit Usaha Pengelolaan Pasar ………………………..

3.5.4 Unit Usaha Radio …………………………………….

3.6 Karakteristik Responden ………………………………………

16

17

24

27

32

33

34

34

34

36

37

39

43

44

52

53

54

54

56

56

56

Page 11: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

vii

3.6.1 Umur Responden ……………………………………..

3.6.2 Tingkat Pendidikan …………………………………..

3.6.3 Pekerjaan Responden ………………………………...

3.6.4 Pendapatan Responden ……………………………….

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Peran KPPTS “Tandang” bagi Anggotanya …………………..

4.1.1 Peranan Unit Usaha Simpan Pinjam …………………

4.1.2 Peranan Unit Usaha Pemasaran ……………………...

4.1.3 Peranan Unit Usaha Saprotan ………………………..

4.1.4 Peranan Unit Radio …………………………………..

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ………………………………………………….

5.2 Saran …………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………...

57

57

58

60

63

67

73

75

77

77

xiii

Page 12: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

1.1 Perkembangan Jumlah anggota KPPTS “Tandang” Kab.

Sumedang berdasarkan jenis usahanya …………………………

1.2 Konsep Instrumen Kuesioner …………………………………...

3

12

Page 13: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Organisasi Koperasi Secara Sosio Ekonomi ……………………

2.2 Piramida Perencanaan & Tujuan Koperasi ……………………..

3.1 Denah Lokasi KPPTS “Tandang” Kab. Sumedang …………….

3.2 Struktur Organisasi KPPTS “Tandang” ………………………...

3.3 Struktur Organisasi UPP KPPTS “Tandang” …………………...

18

32

39

44

51

Page 14: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

x

DAFTAR DIAGRAM

Halaman

3.1 Umur Responden ……………………………….…………….

3.2 Tingkat Pendidikan Responden ………………………………

3.3 Pekerjaan Sampingan …………………………………………

3.4 Penghasilan Rata-rata Responden ……………………………

4.1 Unit Usaha Koperasi yang sering Dipakai ……………………

4.2 Frekuensi Penggunaan Fasilitas Koperasi ……………………

4.3 Pemenuhan Pelayanan Kebutuhan Koperasi ………………....

4.4 Kemajuan Usaha Anggota ……………………………………

4.5 Fasilitas USP yang sering Digunakan ………………………..

4.6 Alasan Menyimpan Uang …………………………………….

4.7 Penggunaan Pinjaman ………………………………………..

4.8 Alasan Meminjam di Koperasi ……………………………….

4.9 Jenis Pinjaman ………………………………………………..

4.10 Frekuensi Pembayaran ………………………………………..

4.11 Fasilitas yang sering Digunakan ……………………………...

4.12 Alasan Menggunakan Fasilitas ……………………………….

4.13 Fasilitas yang sering Digunakan Pedagang dan Petani ……….

4.14 Kepuasan Harga Penjualan Konsumen ……………………….

4.15 Kepuasan Harga Pembelian Pedagang ………………………..

4.16 Kemudahan Persyaratan Penggunaan Fasilitas ……………….

56

57

58

59

60

61

61

62

63

63

64

64

65

65

68

68

68

70

70

71

Page 15: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

xi

4.17 Cara Pembayaran Fasilitas Pasar ……………………………..

4.18 Pembayaran Biaya Kios dan Gudang ………………………...

4.19 Pembayaran Biaya Lelang ……………………………………

4.20 Alasan Penggunaan Fasilitas ………………………………….

4.21 Fasilitas yang sering Digunakan ……………………………...

4.22 Pembayaran Fasilitas Saprotan ……………………………….

4.23 Frekuensi Pembelian Pupuk, Insektisida, tali & pembungkus

serta Alat Perkebunan …………………………………….......

4.24 Lama Mendengarkan, Waktu Mendengarkan, Acara yang

Didengarkan, dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi ………...

71

72

72

73

73

73

74

75

Page 16: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Nilai urgensi pengembangan kemandirian usaha nasional sangat penting

karena akan mendukung kinerja pada sektor industri, perdagangan dan pertanian

dalam memperkokoh perekonomian termasuk juga profesionalisme kemandirian

koperasi. Kemandirian diartikan sebagai upaya untuk dapat bersaing dengan

perusahaan lain sehingga mempunyai kekuatan penawaran pada percaturan global

yang semakin menuntut prinsip efisiensi dan produktifitas. Masyarakat yang sadar

akan kebutuhannya akan memperbaiki diri, meningkatkan kesejahteraannya, atau

mengembangkan diri secara mandiri merupakan prasyarat bagi keberadaan

koperasi.

Terwujudnya koperasi mandiri pada setiap kecamatan berfungsi sebagai

pusat pengembangan perekonomian di pedesaan sehingga mampu mengerakkan,

mengelola dan memanfaatkan potensi sumber daya yang ada secara optimal dalam

rangka meningkatkan pendapatan serta kesempatan usaha, dan lapangan kerja di

pedesaan; serta terwujudnya sebuah koperasi mandiri inti yang mampu mengelola

komoditas andalan di setiap kabupaten dan berperan sebagai pusat pengembangan

koperasi lain di sekitarnya.

Page 17: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

2

Salah satu cara untuk memandirikan dan menumbuh kembangkan koperasi

di suatu wilayah, antara lain melaui pembinaan peningkatan kualitas dan

kemampuan koperasi di wilayah tersebut sehingga mampu mandiri dalam

berkarya, berusaha, bekerja serta mampu berfungsi dan berperan secara optimal

dalam perekonomian rakyat. Koperasi harus mampu memanfaatkan pelbagai

peluang pengembangan agroindustri dan industri lain di sekitarnya, serta memberi

kesempatan bagi tumbuh dan berkembangnya koperasi sekunder yang secara

spesifik menangani komoditas tertentu sesuai dengan kebutuhan masyarakat

setempat.

Eksistensi koperasi di Indonesia tercermin dalam Undang-Undang Dasar

1945 Pasal 33 Ayat (1) bahwa perekonomian disusun atas usaha bersama

berdasar atas kekeluargaan. Eksistensi koperasi sebagai Badan Hukum diperoleh

melalui suatu prosedur hukum koperasi yang diatur berdasarkan Undang-Undang

No.25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian dan Peraturan Pelaksanaannya.

Koperasi dipandang sebagai lembaga yang menjalankan suatu kegiatan usaha

tertentu, dan kegiatan usaha tersebut diperlukan oleh masyarakat.

Kegiatan usaha yang dimaksud dapat berupa pelayanan kebutuhan

keuangan atau perkreditan, atau kegiatan pemasaran, atau kegiatan lain. Pada

tingkatan ini biasanya koperasi menyediakan pelayanan kegiatan usaha yang tidak

diberikan oleh lembaga usaha lain atau lembaga usaha lain tidak dapat

melaksanakannya akibat adanya hambatan peraturan. Peran koperasi ini juga

terjadi jika masyarakat tidak memiliki aksesibilitas pada pelayanan dari bentuk

lembaga lain, atau jika di beberapa daerah yang aspek geografisnya menjadi

Page 18: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

3

kendala bagi masyarakat untuk menikmati pelayanan dari lembaga selain koperasi

yang berada di wilayahnya.

Koperasi Petani Pengusaha Tembakau Sumedang (KPPTS) “Tandang”

merupakan salah satu contoh koperasi yang dibentuk untuk memafaatkan sumber

daya pertanian yakni tembakau yang belum memiliki tempat transaksi atau pasar.

Adanya tuntutan dari sekelompok petani tembakau di daerah Sumedang untuk

bisa mendapatkan tambahan modal, iklim agribisnis yang sehat dengan

menetapkan harga jual yang kompetitif, juga cara berkebun yang berwawasan

lingkungan melaui sistem ketahanan pangan adalah penyebab berdirinya KPPTS

“Tandang” pada tahun 2000.

Koperasi Petani Pengusaha Tembakau Sumedang (KPPTS) “Tandang”

merupakan satu-satunya koperasi komoditi Tembakau di daerah Sumedang.

Keberadaan KPPTS “Tandang” dimaksudkan agar para petani memiliki wadah

atau lembaga untuk bertransaksi, membantu untuk mengatasi kurangnya modal,

pengetahuan budidaya perkebunan Tembakau, pengadaaan sarana produksi yang

terbatas, maupun pemasaran hasil produksi Tembakau.

Tabel 1.1

Perkembangan Jumlah Anggota KPPTS “Tandang” Kabupaten Sumedang berdasarkan jenis usahanya.

Tahun Petani Pedagang/ Pengusaha

Jumlah (orang)

2003 81 93 174 2004 80 93 173 2005 78 92 170 2006 75 90 165 2007 73 92 165

Sumber : Laporan RAT (diolah).

Page 19: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

4

Dari tabel diatas dapat kita simpulkan bahwa pada awal pembentukan

koperasi menimbulkan banyak minat masyarakat untuk menjadi anggota koperasi

dengan alasan mereka dapat mendapatkan bantuan modal bagi usahanya.

Penurunan anggota dari tahun ketahun terjadi dikarenakan ketidaktahuan para

anggota koperasi bahwa bantuan yang diberikan koperasi adalah bantuan yang

tidak perlu dikembalikan, kemudian berimbas pada kredit macet. Selain itu

sebagian kecil penurunan anggota koperasi terjadi karena meninggalnya anggota

koperasi yang tidak diwariskan kembali, terjadi pada tahun 2005. Penurunan

anggota disebabkan oleh tidak mampunya anggota dalam menyelesainkan

kewajiban kredit yang diambil berimbas kepada berhentinya keanggotaan.

Koperasi Petani pengusaha Tembakau Sumedang (KPPTS) “Tandang”

mempunyai kegiatan usaha yang dilakukan melaui empat unit usaha,yaitu unit

usaha pengelolaan pasar, unit usaha simpan pinjam, unit usaha saprotan, unit

usaha pemasaran tembakau dan unit informasi (radio). Pengelolaan unit usaha

tersebut bertujuan untuk memberikan manfaat kepada anggota dan masyarakat

serta untuk mencari keuntungan bagi koperasi beberapa unit yang terdapat di

KPPTS “Tandang “ adalah Unit Simpan Pinjam yang berfungsi memfasilitasi bagi

anggota yang membutuhkan bantuan modal, Unit Saprotan yang difungsikan

sebagai sarana penyedia pupuk dan perlatan perkebunan, Unit Pengelolaan Pasar

sebagai sarana pemasaran dan pelelangan produk tembakau dan Unit Radio yang

berjalan sebagai salah satu penyedia informasi dan berita bagi para pengusaha

tembakau.

Page 20: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

5

Sebagai koperasi produksi, KPPTS ”Tandang” merupakan wadah bagi

para anggota dalam menjual produksinya berupa daun tembakau, dan plastik

tembakau serta barang-barang yang diperlukan dibidang pertembakauan.

Keberadaan koperasi dapat meningkatkan pengetahuan umum dan keterampilan,

semangat berprakarsa, menjunjung nilai-nilai demokrasi dan keadilan.

Berkembangnya koperasi ditandai dengan dibentuknya lebih dari satu pelayanan

yang dapat dimanfaatkan oleh anggotanya karena kebutuhan masyarakat yang

beraneka ragan dengan harapan hasil usaha baik perdagangan atau produksi

maupun jasa dapat dimaksimalkan sehingga dapat memberikan manfaat bagi

anggota dan masyarakat sekitarnya.

Koperasi sebagai wadah yang memberikan manfaat sesuai dengan peran

dan fungsinya masing-masing dapat membantu petani dalam menyelesaikan

masalah keterbatasan modal dan pemasaran hasil perkebunannya sekaligus

memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya. Dari uraian diatas penulis tertarik

untuk melakukan penelitian yang akan dituangkan dalam judul: ”Peranan

Koperasi Bagi Anggotanya: Suatu Studi Kasus Pada Koperasi Petani

Pengusaha Tembakau “Tandang” Kabupaten Sumedang”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka penulis

mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Sejauh mana Peranan masing-masing unit usaha di KPPTS “Tandang”

Kabupaten Sumedang bagi para anggotanya?

Page 21: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

6

1.3. Tujuan dan kegunaan Penelitian

Adapun tujuan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui sejauh mana pernan KPPTS ”Tandang”bagi anggotanya.

Kegunaan penelitian

1. Secara keilmuan penelitian ini dapat memberikan sumbangan

terhadapperkembangan ilmu ekonomi khususnya tentang perkoperasian

dan pertanian.

2. Bagi penulis untuk menambah wawasan dan pemehaman ilmu

pengetahuan dibidang ekonomi dan mencoba menerpkan ilmu yang

didapat khususnya dalam masalah perkoperasian dan pertanian

3. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat dijadikan refrensi dan informasi

dalam melakukan penelitian khususnya dalam bidang ekonomi, terutama

yang menyangkut masalah peranan koperasi terhadap pendapatan petani

tembakau.

1.4. Kerangka Pemikiran

Menurut Depertemen Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

(www.depkop.go.id) yang dimaksud dengan koperasi adalah badan usaha yang

beranggotankan orang-perorangan atau Badan Hukum koperasi dengan

melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan

ekomoni rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Kartasapoerta (2001:1)

menyatakan koperasi adalah suatu badan usaha bersama yang bergerak dalam

bidang perekonomian, beranggotakan mereka yang umumnya berekonomi lemah

yang bergantung secara sukarela dan atas dasar persamaan hak, berkewajiban

Page 22: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

7

melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan

para anggotanya.

Sebagai fasilitator yang menghubungkan antara produsen dan

konsumennya koperasi juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para

anggotanya. Koperasi dibentuk bukan untuk mengejar keuntungan bagi

perusahaan itu sendiri, melainkan diberi tugas untuk melayani anggotanya agar

anggotanya meraih pendapatan yang lebih baik. Menurut Team Diklat Koperasi

Konsultan Manajemen & Bisnis BSM (2005:15), koperasi adalah badan usaha

yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para

anggotanya atas dasar prinsip-prinsip koperasi dan kaidah-kaidah usaha ekonomi

untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat pada

umumnya, dengan demikian koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan

soko guru perekonomian nasional.

Salah satu tujuan koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota.

Ditinjau dari aspek ekonomi kesejahteraan dapat disebut kemakmuran atau

kemampuan ekonomi dengan kata lain untuk memajukan kesejahteraan anggota

pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan

perekonomian nasional. Kehadiran koperasi diharapkan dapat meningkatkan

kehidupan mereka, salah satunya melaui pendapatan yang secara umum

merupakan salah satu penunjang kesejahteraan hidupnya.

Peranan dan fungsi koperasi yang tertuang dalam Undang-Undang Koperasi

No.25 tahun 1992 Pasal 4 adalah:

Page 23: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

8

1. Membangun dan mengembangkan potensi kemampuan ekonomi anggota

pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan

kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

2. Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan

manusia dan masyarakat.

3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan

perekonomian nasional.

4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional

yang merupakan usaha bersama atas azas kekeluargaan dan demokrasi

ekonomi.

Koperasi Petani Pengusaha Sumedang (KPPTS) ”Tandang” merupakan

koperasi serba usaha yang mempunyai fungsi dan peranan yang spesifik, antara

lain :

1. Membantu melancarkan pemasarannya dengan harga kompetitif yang

diterima oleh para petani. Semakin banyak hasil yang dapat dipasarkan

semakin besar pula pendapatan yang diterima oleh para anggotanya,

sehingga kesejahteraan hidup para anggotanya dapat menjadi lebih baik.

2. Memberikan tempat untuk menjual produk tembakau yakni disediakannya

pasar tembakau dan pelelangan sehingga memudahkan para konsumen dan

produsen berinteraksi untuk memenuhi kebutuhan mereka.

3. Memfasilitasi anggotanya yang kesulitan modal dengan menyediakan

fasilitas kredit dengan suku bunga yang murah.

Page 24: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

9

4. Memberikan jasa dengan menyalurkan produk keperluan untuk pertanian

seperti pupuk, obat dan plastik, serta keperluan hidup anggota koperasi

dengan harga yang layak tetapi juga dapat dijangkau oleh para anggota

koperasi yang beesangkutan.

Koperasi berperan sebagai organisasi mitra atau kerja sama yang dibentuk atas

dasar kekeluargaan, karena secara perundang-undangan Koperasi berdiri sendiri

yang telah diatur dan berada di bawah Undang-Undang No. 25 tahun 1992 tentang

Perkoperasian dan mempunyai Badan Hukun tersendiri berdasarkan pengesahan

Menteri Koperasi dan UKM, serta memiliki Anggaran Dasar dan Rumah Tangga

sendiri agar dapat melakukan kerja sama dengan Departemen Pertanian atau

lembaga masyarakat lain dalam kegiatan perkoperasian dan mendapatkan bantuan

modal untuk mencapai tujuan utama koperasi yakni meningkatkan kesejahteraan

atau pendapatan anggota.

1.5. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Menurut Moch. Natzir

(2003:54) Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok

manusia, objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu peristiwa

pada masa sekarang. Tujuannya adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau

lukisan secara sistematis mengenai fakta, sifat serta hubungan antar fenomena

yang diselidiki. Menurut Moch.Natzir (2003:55) metode deskriptif adalah

pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.

Page 25: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

10

1.5.1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah :

1. Penelitian Lapangan

peneliti dalam mendapatkan data ini dengan meninjau langsung dari

koperasi KPPTS ”Tandang” di Kabupaten Sumedang yang pengumpulan

datanya dilakukan dengan cara :

a. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitaian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka.

Menurut Moch. Natzir (2003:193) wawancara melibatkan peneliti

atau pewawancara dengan pengurus petugas KPPTS ”Tandang”

serta petani tembakau yang menjadi anggota koperasi atau

responden dengan menggunakan alat yang dinamakan panduan

wawancara dengan tujuan untuk memperoleh gambaran dan

penjelasan yang berkaitan denagn peran koperasi dan pendapatan

petani.

b. Observasi

Menurut Moch. Natzir (2003:175) Observasi adalah cara

pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada

pertolongan alat standar lain. Untuk keperluan tersebut peneliti

mangadakan tinjauan langgsung di lapangan sehingga dapat

mengamati langsung peran koperasibagi anggotanya.

Page 26: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

11

c. Kuesioner

Kuesioner yaitu daftar pertanyaan-pertanyaan yang disususn secara

tertulis dan telah disiapkan peneliti kemudian disebar kepada

anggota koperasi, berkenaan dengan masalah yang akan dibahas.

Kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti disajikan dalam bentu

pertanyaan yang diserta alternatif dan kategori jawaban. Bentuk

pertanyaan kuesioner dalam penelitian ini adalah pertanyaan

berstruktur, dibuat dengan pertimbangan agar dapat menghimpun

data kuantitatif atau data yang bisa dikuantifikasi. Responden

diberi peluang untuk memilih salah satu alternatif atau kategori

jawaban yang telah disediakan oleh peneliti yang bertujuan untuk

memperoleh data berupa jawaban-jawaban para responden,

Mudrajat Kuncoro (2000:155).

2. Studi Kepustakaan

Yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari literatur, dokumen-

dokumen perusahaan, majalah, brosur dan lain-lain yang berkaitan dengan objek

permasalahan yang sedang diteliti.

1.5.2. Konsep Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan input yang berkaitan dengan peranan KPPTS

”Tandang” bagi anggotanya perlu dibuat kuesioner yang mencakup

berbagai fasilitas yang disediakan. Selengkapnya dapat kita lihat dari tabel

di bawah ini :

Page 27: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

12

Tabel 1.2

Konsep Instrumen Kuesioner

Konsep Instrumen Indikator

Peranan Koperasi Unit Usaha Simpan Pinjam - Partisipasi anggota dalam setiap

aktivitas simpan pinjam

- Motivasi melakukan simpanan

- Motivasi melakukan pinjaman

- Pendapatan rata-rata anggota

Unit Usaha Pasar - Partisipasi anggota dalam setiap

aktivitas pasar

- Alasan melakukan penjualan

- Alasan melakukan penjualan

- Alasan melakukan pembelian

- Frekuensi pelelangan

- Pelayanan jasa pemasaran

komoditi tembakau

Unit Usaha Saprotan - Partisipasi anggota dalam setiap

aktivitas usaha

- Alasan melakukan pembelan

- Pelayanan kebutuhan perkebunan

tembakau

Unit Usaha radio - Partisipasi anggota dalam setiap

aktivitas radio

- Pemberian informasi

perkembangan sosial ekonomi

khususnya pertembakauan.

Page 28: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

13

1.5.3. Teknik Penarikan sampel

Teknik yang digunakan dalam pengambilan sample adalah Stratified

Random Sampling, yakni pengambilan anggota sample dari populasi dilakukan

secara acak dengan memperhatikan strata dari setiap kelompok yang ada dalam

populasi itu.

1.5.4. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi menurut Arikunto (2002:108) keseluruhan penelitian yang

meliputi seluruh elemen yang ada di wilayah penelitian. Populasi penelitian ini

adalah anggota koperasi, meliputi petani dan pengusaha Tembakau Tanjungsari,

dengan menggunakan metode pemilihan sampel purposive sample (sampel

bertujuan) yaitu dalam pemilihan subjek sampelnya diambil anggota-anggota

sampel sedemikian rupa sehingga sampel tersebut benar-benar mencerminkan ciri

dari populasi yang sudah dikenal sebelumnya.

Menurut Arikunto (2002:109) sampel adalah sebagian atau wakilpopulasi

yang diteliti. Peneliti perlu melakukan penarikan sampel dengan mengambil

sebaran dari jumlah populasi tersebut berkaitan dengan hal itu menurut Husein

Umar (2000:147), ukuran minimal sampel yang dapat diterima berdasarkan

desain penelitian yang digunakan untuk metode deskriptif minimal 10% dari

populasi dan untuk populasi relatif kecil minimal 20% dari populasi. Jumlah

sampel yang diambil menurut Slovin dikutip Sevilla adalah:

n = 2.1 �NN

+

Page 29: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

14

Keterangan:

n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

� = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang ditolelir atau diinginkan, yaitu sebesar 10%.

Jumlah sampel yang diambil dari populasi sebesar 165 orang dan tingkat

kepercayaan yang dipakai sebesar 90% adalah:

n = 165 = 62.2 = 62

1+165(0,1)2

Berdasarkan perhitungan di atas maka jumlah responden yang diambil

sebagai sampel adalah 62 orang responden.

Banyaknya sampel yang diambil dari masing-masing kelompok yaitu

petani dan pedagang, menggunakan rumus:

n’ = N

nN ×'

Keterangan:

n’ = besar sampel pada masing-masing kelompok.

n = total sampel

N’ = Jumlah populasi masing-masing kelompok.

N = Jumlah populasi

Dari rumus diatas didapatkan jumlah responden untuk kelompok petani

adalah:

Page 30: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

15

n’ = 43,27165

6273 =×

Dan jumlah responden untuk kelompok pedagang sebanyak:

n’ = 5,34165

6292 =×

Banyaknya jumlah responden petani adalah sebanyak 27 dan pedagang

sejumlah 34 dari jumlah sampel yang diambil yaitu 62 responden.

Page 31: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Koperasi

Koperasi berasal dari perkataan cooperation yang berasal dari kata co.

yang berarti perusahaan atau gabungan dari orang per orang dan operation yang

artinya tindakan, yang mengandung arti suatu kelompok yang berkerjasama untuk

mencapai tujuan.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 1992

tentang Perkoperasian Pasal 1, yang dimaksud dengan Koperasi adalah:

“Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan

hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan

prinsip Koperasi sekaligus sebagai penggerak ekonomi rakyat

yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.”

Koperasi merupakan suatu perkumpulan orang per orang atau lembaga berbadan

hukum yang mempunyai ciri-ciri khusus yang membedakan dengan bentuk badan

usaha lainnya yang tidak mengutamakan keuntungan melainkan berjalan atas

dasar kekeluargaan dan kegotong-royongaan.

Ciri khusus Koperasi di sini yakni karakteristik yang dimiliki Koperasi

secara universal, artinya ciri-ciri organisasi Koperasi yang berlaku secara

universal diterima umum di berbagai negara sedangkan ciri khusus secara lokal

bergantung kepada ciri-ciri yang berlaku di suatu negara karena identitas Koperasi

Indonesia belum tentu sama dengan identitas Koperasi di Malaysia atau di negara-

negara lain, misalnya atas dasar perundang-undangan atau peraturan yang

dituangkan pada UU Perkoperasian No.25 tahun 1992.

Page 32: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

17

Koperasi merupakan suatu badan usaha atau perserikatan yang terdiri dari

orang-orang berekonomi lemah dengan tujuan usaha yang dititikberatkan pada

kegiatan bersama dengan mengutamakan semangat tidak memikirkan diri sendiri

sedemikian rupa –potensi ekonomi yang semula tersebar akan dapat dihimpun

menjadi suatu kekuatan ekonomi bersama yang di dalamnya saling menunjang

dan saling melengkapi dan sebagai lembaga merupakan suatu kesatuan ekonomi

yang memiliki ketahanan lebih tangguh atau dikenal dengan asas gotong royong,

sehingga setiap anggota sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan

mendapat imbalan yang sebanding dengan partisipasi anggota di Koperasi.

2.2 Ciri-Ciri Koperasi

Hasil telaah dari beberapa pendapat pakar Koperasi terdapat 5 Ciri

Universal Organisasi Koperasi diantaranya adalah:

1. Memiliki 4 ciri organisasi Koperasi secara sosio-ekonomi;

Koperasi mengandung unsure ekonomi dan social ini berarti ia harus

bekerja menurut prinsip ekonomi tanpa menghilangkan nunsur social yang

terkandung dalam asaz-asaz koperasi. Untuk memahami koperasi

berorientasi tujuan dan tata kerjanya perlu dipahami terlebih dahulu

pengertian koperasi sebagai suatu system sosio-ekonomi. Yang dimaksud

dengan organisasi sosio-ekonomi disini dapat kita jelaskan melalui gambar

dibawah ini:

Page 33: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

18

Anggota sbg. pengguna jasa atau Hub. Pelayanan

Ket: IA= Individu anggota; UA= Usaha anggota; NA= Non-anggota

= garis hub. Koperasi dgn bukan anggota

= garis hub. Koperasi dengan pesaing koperasi Gambar 2.1

Organisasi Koperasi Secara Sosio Ekonomi

Ilustrasi yang tercermin pada gambar 1, selain memperlihatkan

empat ciri organisasi Koperasi secara sosio-ekonomi yakni juga

memperlihatkan bahwa Koperasi sebagai suatu sistem yang terbuka,

artinya bisa melakukan hubungan dengan pihak anggota (sesama anggota)

dan bisa juga melakukan hubungan bisnis dengan non-anggota

(perusahaan non-koperasi atau pesaing koperasi).

Suatu organisasi kerja sama ekonomi dapat disebut sebagai

Koperasi, apabila memenuhi kriteria-kriteria pokok sebagai berikut Tim

Diklat BSM (2005:3):

1. Adanya kelompok individu yang bersatu dalam suatu kelompok karena

adanya kepentingan ekonomi yang sama yang disebut kelompok

RAPAT ANGGOTA

PENGURUS PENGAWAS

PERUSAHAANKOPERASI

PERUSAHAAN BERORIENTASI LAYANAN

PERUSAHAAN BERORIENTASI LABA

PASAR

UA

UA

UA

UA

IA

IA

IA

IA

Kelompok Koperasi

Members Promotions Anggota sbg. Pe-milik atau Hub. Pemilikan

NA

NA

NA

Page 34: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

19

Koperasi (Cooperative Group).

2. Anggota-anggota kelompok Koperasi bertekad mewujudkan tujuan

kepentingan yang sama melalui solidaritas bersama, kekeluargaan dan

tolong menolong atas kekuatan yang dimilikinya sendiri yang disebut

swadaya Koperasi (Self Help Cooperative).

3. Sebagai alat untuk mewujudkan pencapaian tujuan atau kepentingan

kelompok tersebut kemudian dibentuklah perusahaan yang didirikan,

dimodali, dibiayai, dikelola, diawasi dan dimanfaatkan sendiri oleh para

anggotanya dan perusahaan ini disebut perusahaan Koperasi/ unit

usaha Koperasi (Cooperative Enterprise).

4. Tugas pokok perusahaan Koperasi adalah menyediakan pelayanan-

pelayanan barang dan jasa yang dapat menunjang perbaikan

perekonomian rumah tangga anggotanya atau unit ekonomi/ usaha

anggota, yang kemudian disebut sebagai tugas pokok Koperasi yakni

mempromosikan anggota (Member’s Promotion).

Jika koperasi hanya memiliki ciri ke satu dan ke dua dinamakan

pra-koperasi atau kelompok arisan, sedangkan apabila syarat ke 1,2 dan 3

yang terpenuhi disebut koperasi papan nama atau perusahaan biasa yang

menggunakan nama koperasi.

2. Organisasi yang memiliki dua unit ekonomi dengan dua sifat yang

berbeda;

Koperasi secra sosio ekonomi mencerminkan adanya 2 perusahaan

yang memiliki 2 sifat yang berbeda. Kelompok koperasi memiliki 2 sifat

dasar pada satu sisi merupakan kelompok sosial, pada sisi lain

Page 35: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

20

penggabungan dari kepentingan-kepentingan ekonomi anggota yang sama.

Sebagai perkumpulan orang (organisasi koperasi), yang mengelola

perusahaan bersama milik mereka sendiri. H.Münker 1997:41

mengemukakan wajah ganda sebagai kesatuan sosial yang terorganisir

pada saat yang sama mereka merupakan unit ekonomi yakni perusahaan

yang dimodali, dikelola dan diawasi bersama, yang digunakan anggotanya

sebagai sarana untuk menyediakan barang dan jasa yang mereka perlukan,

dan yang secara perseorangan tidak dapat mereka peroleh dalam keadaan

yang sama.

2 perusahaan yang terdapat dalam koperasi adalah:

1. Perusahaan koperasi

Perusahaan koperasi adalah perusahaan anggota yang dimiliki secara

kolektif, atau perusahaan milik bersama para anggotanya yang di

negara kita sering disebut dengan Unit usaha Koperasi. Koperasi yang

memiliki beberapa unit usaha otonom, biasa dikenal oleh kita dengan

sebutan Koperasi Serba Usaha. Suatu unit usaha otonom tidak

memerlukan badan hukum sendiri, berdasarkan PSAK 27/1999 No.35

yang disebut Unit Usaha Otonom adalah bagian organisasi mandiri

berkegiatan dan beranggota khusus dalam sebuah Koperasi.

Perusahaan koperasi bersifat collegial cooperative yang bertugas Dr.

Tiktik Sartika Pratomo,M.S. 2004:60 menunjang kegiatan usaha

para anggotanya dalam rangka meningkatkan kepentingan

perekonomian para anggotanya, bertujuan dan berfungsi untuk

membantu mempermudah tercapainya tujuan masing-masing

Page 36: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

21

anggotanya secara individu dengan kata lain adalah promosi anggota

atau member promotion Prof.Dr. H.Rusidi, Ir.,Ms. 2002:68 yang

secara tidak langsung membantu kesejahteraan anggota secara

keseluruhan. Contohnya hasil bisnis dengan non-anggota dipakai

untuk mempromosikan anggota melalui penyediaan/ pelayanan barang

dan jasa yang menguntungkan bagi anggota, sehingga anggota

memperoleh manfaat ekonomi langsung. Bisa juga melalui pembagian

SHU yang dilakukan secara adil sesuai dengan jasa masing-masing

anggota

2. Perusahaan anggota / rumah tangga konsumsi anggota

Perusahaan anggota / rumah tangga konsumsi anggota adalah (Dr.

Tiktik Sartika Pratomo,M.S. 2004:72) perusahaan/ rumah tangga

milik masing-masing anggota secara individu.

Adanya perusahaan anggota terdapat pada Koperasi produsen

(pemasaran dan pengadaan input) sedangkan pada Koperasi konsumen

dan Koperasi produksi tidak dikenal adanya perusahaan atau usaha

anggota, tetapi yang ada adalah rumah tangga konsumsi anggota.

Sebab posisi anggota adalah sebagai konsumen yang mengkonsumsi

secara langsung barang dan jasa yang disediakan Koperasinya. Pada

posisi anggota sebagai produsen (pada Koperasi produsen) perusahaan

anggota berorientasi mencari keuntungan/ laba yang maksimal/

optimal. Sedangkan pada posisi anggota sebagai konsumen (pada

Koperasi konsumen) berorientasi kepada optimalisasi dayabeli atas

pendapatannya dan optimalisasi kepuasannya, dan pada posisi anggota

Page 37: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

22

sebagai pekerja (pada Koperasi produksi) orientasinya adalah

diperolehnya upah kerja yang optimal.

2. Prinsip Identitas Ganda Anggota (PIGA) yang bergantung kepada

jenis Koperasinya;

Ciri-ciri organisasi Koperasi secara sosio-ekonomi membentuk

struktur organisasi Koperasi yang unik dan menggambarkan suatu sistem

sosial ekonomi yang melibatkan anggota, perusahaan Koperasi dan pasar

sedemikian rupa dan membentuk sistem Koperasi. Keunikan itu terletak

pada posisi anggotanya yang bertindak sebagai pemilik perusahaan

Koperasi dan sekaligus sebagai pengguna/ pelanggan Koperasinya.

Sebagai perbandingan, maka pemilik perusahaan kapitalistik tidak identik

dengan pelanggannya. status khusus anggota Koperasi tersebut merupakan

identitas Koperasi yaitu memiliki identitas ganda, atau prinsip identitas

ganda anggota (dual identity). Pemilik perusahaan identik dengan

pelanggan perusahaan. Apabila identitas ganda dari anggota Koperasi

tersebut hilang, hilang pula ciri perusahannya sebagai Koperasi. Karena

itu dalam Koperasi berlaku prinsip-prinsip (Tim diklat Koperasi

Konsultan Manajemen & Bisnis BSM 2005:10):

1. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dari Koperasi;

2. Satu anggota satu hak suara tanpa melihat besar kecilnya sumbangan

modal masing-masing;

3. Manajemen Koperasi bersifat terbuka (tentunya terhadap anggotanya)

serta dilengkapi dengan prinsip-prinsip Koperasi lainnya untuk

mempertegas identitas Koperasi tersebut.

Page 38: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

23

Pengertian identitas ganda sebagai pemilik pada koperasi dapat

diartikan sebagai keharusan/ kewajiban anggota mengetahui, memahami,

dan melaksanakan hak, tanggungjawab dan kewajiban terhadap koperasi.

Bila anggota telah mengetahui,memahami, dan melaksanakan hak,

tanggung jawab dan kewajiban, maka anggota tersebut telah memiliki

identitas (ciri) yang disebut sebagai pemilik (owner).

4. Adanya Hak dan Kewajiban Anggota (partisipasi anggota);

Partisipasi anggota adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seorang anggota

Koperasi terhadap Koperasinya. Bentuk-bentuk partisipasi anggota

menurut dihubungkan dengan prinsip identitas ganda anggota yaitu :

(1) Sebagai pemilik anggota harus turut serta mengambil keputusan,

evaluasi dan pengawasan terhadap jalannya perusahaan Koperasi yang

biasanya dilakukan pada waktu rapat anggota;

(2) Sebagai pemilik, anggota harus turut serta melakukan kontribusi

modal melalui berbagai bentuk simpanan, untuk memodali jalannnya

usaha perusahaan Koperasi;

(3) Sebagai pemilik, anggota harus turut serta menanggung resiko usaha

Koperasi yang disebabkan oleh kesalahan manajemen; dan

(4) Sebagai pengguna/ pelanggan/ pekerja/ nasabah anggota harus turut

serta memanfaatkan barang dan jasa yang disediakan oleh Koperasi.

Dra. Ninik Widiyanti 2003:121.

Nilai partisipasi anggota dalam kedudukan sebagai pengguna akan

menentukan besar kecilnya manfaat Koperasi bagi anggota (member

benefit), sekaligus akan menentukan berhasil atau tidaknya Koperasi

Page 39: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

24

dalam mencapai tujuannya. Banyak para pakar yang berpendapat bahwa,

partisipasi anggota sebagai pilar keberhasilan Koperasi, atau dapat

dijadikan sebagai alat ukur keberhasilan Koperasi. Artinya partisipasi

anggota sebagai faktor yang dominan dalam menentukan bahwa

keberhasilan Koperasi.

5. Bentuk Umum Koperasi

Organisasi Koperasi terdiri dari kelompok Koperasi, perusahaan

Koperasi, usaha/ perusahaan anggota dan individu anggota. Bentuk

umumnya adalah semuanya merupakan suatu kesatuan. Prof.Dr.

H.Rusidi, Ir.,Ms. 2002:45 Didalam kelompok Koperasi terdapat unsur-

unsur pokok:

1. Rapat Anggota (sebagai kekuasaan Tertinggi dalam Koperasi);

2. Pengurus yang diberi tugas untuk menjalankan aktivitas organisasi

Koperasi, diangkat dan diberhentikan oleh rapat anggota;

3. Pengawas yang diberi tugas oleh Rapat Anggota untuk mengawasi

seluruh tata kehidupan Koperasi. Ketiga unsur kelompok tersebut

tampaknya sama saja seperti yang terdapat dalam badan usaha yang lain

misalnya perseroan terbatas (PT), tetapi sebenarnya berbeda.

2.3 Fungsi, Peran dan Prinsip Koperasi

Menurut Undang-undang no. 25 tahun 1992 Tentang Perkoperasian Bab

III Pasal 4 menetapkan bahwa fungsi dan peran Koperasi adalah:

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk

meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya;

Page 40: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

25

2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan

manusia dan masyarakat;

3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan

perekonomian nasional dengan Koperasi sebagai sokogurunya;

4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional

yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan

demokrasi ekonomi.

Prinsip Koperasi juga tertuang dalam UU no.25 Tahun 1992 bab III pasal

5 ayat 1, didalamnya disebutkan bahwa Koperasi melaksanakan prinsip Koperasi

sebagai berikut:

a. Keanggotaan bersihat sukarela dan terbuka

Sifat kesukarelaan dalam keanggotaan Koperasi mengandung makna

bahwa menjadi anggota Koperasi tidak boleh dipaksakan oleh siapapun.

Sifat kesukarelaan juga mengandung makna bahwa seorang anggota dapat

mengundurkan diri dari Koperasinya sesuai dengan syarat yang ditentukan

dalam anggaran dasar Koperasi. Sedangkan sifat terbuka memiliki arti

bahwa dalam keanggotaan tidak dilakukan pembatasan atau diskriminasi

dalam bentuk apapun.

b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis

Prinsip demokrasi menunjukkan bahwa pengelolaan Koperasi dilakukan

atas kehendak dan keputusan para anggota. Para anggota itulah yang

memegang dan melaksanakan kekuasaan tertinggi dalam Koperasi.

Pengawasan Usaha Koperasi juga dilakukan oleh anggota yang memenuhi

syarat untuk itu. Dengan demikian kedudukan anggota Koperasi di dalam

Page 41: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

26

pengelolaan usaha koperasi adalah sebagai pemilik, pengelola dan

pengawas.

c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan adil dan sebanding dengan besarnya

jasa usaha masing-masing anggota

Pembagian SHU dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang

dimiliki seseorang dalam Koperasi tetapi juga berdasarkan perimbangan

jasa anggota terhadap Koperasi. Ketentuan yang demikian ini merupakan

perwujudan nilai kekeluargaan dan keadilan.

d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal

Modal dalam Koperasi pada dasarnya dipergunakan untuk kemanfaatan

anggota dan bukan sekedar mencari keuntungan. Oleh karena itu balas jasa

terhadap modal yang diberikan kepada para anggota juga terbatas, dan

tidak didasarkan semata-mata atas besarnya modal yang diberikan. Yang

dimaksud dengan terbatas adalah wajar dalm arti tidak melebihi suku

bunga yang berlaku di pasar.

e. Kemandirian

Kemandirian mengandung pengertian dapat berdiri sendiri, tanpa

bergantung pada pihak lain yang dilandasi oleh kepercayaan kepada

pertimbangan, keputusan, kemampuan, dan usaha sendiri. Dalam

kemandirian terkandung pula pengertian kebebasan yang bertanggung

jawab, otonomi, swadaya, berani mempertanggungjawabkan perbuatan

sendiri, dan kehendak untuk mengelola diri sendiri.

Ayat 2 menjelaskan dalam mengembangkan Koperasi, maka Koperasi

melaksanakan pula prinsip:

Page 42: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

27

a. Pendidikan perkoperasian.

Penyelenggaraan pendidikan perkoperasian dan kerjasama antar

Koperasi merupakan prinsip Koperasi yang penting dalam

meningkatkan kemampuan, memperluas wawasan anggota, dan

memperkuat solidaritas dalam mewujudkan Koperasi.

b. Kerjasama antaranggota.

Kerjasama dimaksud disini dapat dilakukan antar Koperasi di tingkat

lokal, regional, nasional.

2.4 Dasar Hukum, Landasan, Asaz dan Tujuan Koperasi

Dasar hukum perkoperasian di Indonesia adalah Undang-undang Dasar

1945 Pasal 33 ayat 1 yang berbunyi:

“Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas

kekeluargaan.”

Dalam pasal tersebut tercantum dasar demokrasi ekonomi, produksi

dikerjakan oleh semua untuk semua dibawah pimpinan atau kepemilikan anggota-

anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakat yang diutamakan bukan orang

seorang, sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas

asas kekeluargaan. Bentuk perusahaan yang sesuai dengan itu adalah koperasi.

Sesuai dengan UU No. 25 Tahun 1992 pasal 2 Koperasi mempunyai

landasan sendiri. Landasan yang dimaksud adalah penyangga berdirinya Koperasi

serta cita-cita yang terkandung di dalamnya, antara lain terdiri dari:

• Landasan idiil,

Pandangan hidup dan cita-cita moral yang ingin di capai suatu bangsa

sesuai dengan Bab II UU No.25/1992, landasan idiil Koperasi Indonesia adalah

Page 43: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

28

Pancasila yang akan menentukan arah perjalan Koperasi. Pancasila adalah

pandangan hidup dan ideologi bangsa Indonesia. Pancasila yang dimaksud di sini

adalah rumusan yang ada dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea

ke-4 yakni, kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara

Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan

bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi dan keadilan social, maka disusunlah Kemerdekaan

Kebangsaan Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik

Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang

Maha Esa, Kemanusian yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/

perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia. Koperasi sebagai pemersatu, pengerahan dan pengembangan potensi,

daya kreasi, daya usaha rakyat menuju pendapatan adil dan makmur dan merata,

juga untuk mempertinggi taraf hidup dan tingkat kecerdasan rakyat serta membina

kelangsungan, perkembangan demokrasi ekonomi.

• Landasan Strukturiil

Landasan Strukturiil Koperasi adalah Undang-Undang Dasar 1945

sebagaimana diketahui merupakan aturan pokok organisasi Negara Republik

Indonesia berdasarkan Pancasila. Dijelaskan pada pasal 33 ayat 1 UUD 1945

dengan tegas menggariskan bahwa perekonomian yang hendak disusun di

Indonesia adalah suatu perekonomian dengan semangat “usaha bersama

berdasarkan asas kekeluargaan.” Yang dimaksud dengan kalimat tersebut

Page 44: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

29

ditegaskan oleh Bung Hatta adalah membangun perusahaan yang sesuai dengan

susunan perekonomian usaha bersama berdasar atas asas dan semangat

kekeluargaan itu adalah Koperasi. Perlu ditambahkan, pasal 33 UUD 1945 pada

dasarnya mengatur perikehidupan ekonomi bangsa Indonesia yang di dalam gerak

pelaksaaannya didasarkan pada prinsip demokrasi ekonomi. Artinya, usaha

pemenuhan kebutuhan ekonomi warga Negara Indonesia harus dilakukan melalui

usaha bersama di antara para anggota masyarakat. Dengan demikian kegiatan

ekonomi merupakan kegiatan untuk mencapai kepentingan ekonomi bersama,

yang bergerak di bawah pimpinan dan pengawasan secara demokratis oleh warga

atau anggota-anggota masyarakat sendiri. Tujuannya adalah untuk mencapai

kemakmuran masyarakat sebesar-besarnya. Semua ketentuan atau Tata tertib

dasar yang mengatur agar falsafah bangsa, sebagai jiwa dan cita-cita moral

bangsa, benar-benar dihayati dan diamalkan.

• Landasan Moral atau Mental

Bekerja atas dasar setia kawan dan kesadaran berpribadi. Setia kawan

yang dimaksud adalah bersama-sama memiliki hak dan tanggungjawab dari diri

sendiri akan perlunya hidup mandiri, terdorong dari rasa senasib dari segi

ekonomi yang memupuk rasa tolong-menolong yang melahirkan rasa percaya

kepada diri sendiri. Keinsafan akan harga diri sendiri dan percaya pada diri sendii

adalah mutlak untuk menaikan derajat penghidupan dan kemakmuran.

• Landasan Operasional

Landasan operasional Koperasi Indonesia adalah:

a. Undang-undang dasar 1945 pasal 33

b. Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1999 tentang GBHN 1999-2004

Page 45: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

30

c. UU No.29/1992 Tentang Perkoperasian

d. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi

Asas Koperasi adalah asas kekeluargaan, yang dimaksud dengan

kekeluargaan adalah hubungan anggota satu sama lain mencerminkan orang-orang

bersaudara, bukan hubungan antar alat-alat atau komponen produksi. Para anggota

bekerja atas dasar keadilan, kebenaran serta keberanian berkorban bagi

kepentingan bersama.

Tujuan Koperasi harus benar-benar merupakan kepentingan bersama dari

semua anggotanya dan dalam hal mencapainya, masing-masing anggota

menyumbangkan karya dan jasanya, di mana peran serta para anggota tersebut

akan memperoleh imbalan yang adil. Menurut UU no.25/1992 pasal 3 tujuan

Koperasi Indonesia adalah sebagai berikut:

“Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun

tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan

masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan

Undang-undang 1945.”

Dari jabaran tujuan Koperasi diatas dapat dijelaskan bahwa tujuan Koperasi dalam

garis besarnya meliputi 2 hal sebagai berikut:

a. Untuk memajukan Kesejahteraan anggota dan masyarakat;

b. Turut serta membangun tatanan perekonomian nasional.

Dengan kedua tujuan tersebut, mudah dimengerti bila Koperasi mendapat

kedudukan yang sangat terhormat dalam perekonomian Indonesia. Ia tidak hanya

merupakan satu-satunya bentuk perusahaan yang secara konstitusional dinyatakan

Page 46: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

31

sesuai dengan susunan perekonomian yang hendak dibangun di negeri ini, tapi

juga dinyatakan sebagai sokoguru Perekonomian nasioanl.

Tujuan koperasi Indonesia menurut Dinas Koperasi dan UKM Jawa

Barat (2005:8) adalah memajukan kesejahteraan anggota misalnya adalah

meningkatkan kemakmuran anggota, karena kesejahteraan ditinjau dari aspek

ekonomi dapat disebut kemakmuran atau kemampuan ekonomi. Sasaran dan

tagetnya adalah meningkatkan pendapatan dan atau daya beli anggota. Srategi

sebagai pennjabaran dari sasaran targetnya, yaitu meningkatkan efisiensi dan

efektivitas serta produktivitas usaha, baik ditinjau dari sudut ekonomi anggota

maupun perusahaan koperasi, khususnya dalam jangka panjang. Kemudian

kebijakan koperasi sebagi penjabaran dari srateginya adalah memilih dari

alternatif yang ada. Selanjutnya hal tersebut dapat dijabarkan secara berturut-turut

seperti terlihat pada gambar 2 berikut ini.

Page 47: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

32

Tu juan Kope rasi

Sasaran &

Target

STRATEGI

Kebijakan

Peraturan, Prosedur, Juklas & Juknis

Program-program

Anggaran-anggaran Koperasi

Memajukan Kesejahteraan dan Memakmurkan Anggota

Meningkatkan Pendapatan dan / atau daya beli Anggota

Meningkatkan efisiensi, efektivitas dan produktivitas usaha, baik ditinjau dari sudut perusahaan koperasi maupun anggota

Memilih alternatif berorientasi kepada: • Pemberian manfaat Ekonomi langsung pada saat transasksi; • Perolehan SPA yang optimal untuk dikembalikan lagi ke anggota; • Mencari laba koperasi yang optimal untuk didistribusikan ke

anggota sbg manfaat ekonomi tidak langsung melalui distribusi SHU atau untuk meningkatkan kualitas pelyanan ke anggota (subsidi harga atau pelayanan;

• SPA dengan Laba kopersi (SHU) sebagai hasil kebijakan pengelola koperasi –pengelola perusahan koperasi dan anggotanya dan tak bisa digabungkan, karena karakteristiknya yang berbeda

Penetapan peraturan, prosedur, juklas dan juknis, khususnya yang berhubungan dgn pemberian pelayanan kpd anggota dan berbisnis dgn non-anggota

Penyusunnan Rencana Aktivitas Pemberian pelayanan kpd anggota (promotio plan) dan rancana Bisnis dgn non-anggota

Penyusunan berbagai jenis anggaran koperasi (jangka panjang-jangka pendek; anggaran operasional dan anggaran keuangan), misalnya: • Anggaran pemberian pelayanan kpd anggota • Anggaran bisnis dgn non-anggota • Anggaran-anggaran lainnya

Gambar 2.2 Piramida Perencanaan dan Tujuan Koperasi. Sumber: Diklat Koperasi konsultan dan Manajemen bisnis BSM

2.5 Visi , Misi Koperasi Indonesia

Koperasi Indonesia memiliki visi terwujudnya Koperasi sebagai kekuatan

ekonomi rakyat yang tangguh dan profesional dan misinya adalah

Memberdayakan Koperasi melalui :

1. Peningkatan kualitas SDM bagi Koperasi

2. Pengembangan organisasi dan managemen bagi Koperasi

3. Penambahan kemitraan usaha bagi Koperasi dengan BUMN maupun swasta.

Page 48: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

33

2.6 Peranan Koperasi bagi Anggotanya

Peran koperasi yang terpenting dibutuhkan untuk mengatur penggunaan

sumber-sumber secara efektif yang diberikan oleh pemerintah pusat dan untuk

memobilisasikan sumber-sumber lokal setempat (desa) secara cukup dalam proses

pembangunan. Selain itu, koperasi dapat memainkan peranan penting dalam

memberikan input-input produksi dan pelayanan yang diperlukan oleh para

anggotanya maupun mengelola input-input dan pelayanan yang berasal dari

berbagai saluran dalam sistem lembaga.

Selanjutnya koperasi dapat meningkatkan kemampuan para anggotanya

dalam berorganisasi secara efektif, sehingga para anggotanya mempunyai

kesempatan yang besar dalam menyalurkan kebutuhan-kebutuhan dan tuntutan

mereka. Terakhir, koperasi dapat berperan dalam menghubungkan penduduk dan

lembaga-lembaga nasional yang menguasai sumber-sumber dan kebijakan.

Dengan demikian, koperasi dapat memberikan sumbangan-sumbangan bagi

keberhasilan pembangunan dalam konteks memperbaiki atau meningkatkan

produktivitas, memperluas kesempatan-kesempatan kerja dan memberikan

pemerataan yang lebih besar dalam pembagian pendapatan penduduk.

Peran serta yang bermakna anggota koperasi dapat dijelaskan sebagai

berikut:

Peran serta anggota secara menyeluruh dalam merumuskan kebijakan dan

penetapan keputusan tentang apa yang akan dilakukan dan bagaimana keterlibatan

mereka dalam mengawasi jalannya usaha permodalan usaha dan menikmati

keuntungan-keuntungan usaha serta keterlibatan mereka dalam mengevaluasi hasil

kegiatan koperasi.

Page 49: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

34

2.7 Penelitian Sebelumnya

1. Berdasarkan hasil penelitian Tugas Akhir dari Asep Mulyadi tahun 1998

Universitas Islam Bandung Jurusan Ilmu Studi Pembangunan, dalam

penelitiannya yang berjudul Peranan KUD dalam Memasarkan Bata Merah

dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Anggotanya (Studi Kasus pada KUD

Mekar Jaya Kecamatan Marga Cinta Kodya Bandung), menyimpulkan untuk

dapat mengembangkan usaha perajin bata merah, KUD membantu dengan

cara memberikan modal dan berusaha memasarkan bata merah produksi

anggotanya melalui koperasi agar dapat meningkatkan pendapatan serta

terjalin kerjasama yang saling menunjang antara koperasi dan anggota perajin

bata merah.

Kemampuan koperasi dalam penyerapan hasil produksi bata merah untuk

membantu memasarkan dari ke 36 anggota yang ada hanya 44.56% daritotal

produksi anggota keseluruhan dalam satu musim sedagnkan 55.35% dari total

produksi anggota keseluruhan dipasarkan oleh non koperasi, yang artinya

daya serap koperasi masih minim. Karena terbatasnya modal dan gudang

yang dimiliki koperasi dan kurang kerjasama yang baik antara anggota

dengan pengurus ataupun pengurus dengan pihak luar. Dan faktor-faktor

intern yang mempengaruhi koperasi dalam usahanya seperti modal, tenaga

kerja, gudang, harga dan partisipasi modal dari anggota. Faktor ekstern terdiri

dari lingkungan ekonomi dan persaingan.

2. Berdasarkan penelitian Tesis yang dilakukan oleh R. Aryanti Ratnawati tahun

2000 Universitas Padjajaran jurusan Magister Managemen dalam judulnya

Peranan Kinerja Pengurus, Pengawas, dalam Menunjang Kesuksesan Bisnis

Page 50: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

35

Koperasi Susu di Kabupaten Bandung. Dalam penelitiannya secara empiris

terdapat pengaruh parsial yang diberikan ketiga faktor antara pengurus,

pengawas, dan manajer sebagai pengelola koperasi, tetapi hanya terbatas pada

variable kerja pengelola, sedangkan dua variable lainnya tidak berpengaruh

secara signifikan, yakni varibel kinerja pengurus maupun variable kinerja

pengawas. Sedangkan yang menyatakan bahwa secara simultan variable kerja

pengurus, pengawas dan pengelola berpengaruh terhadap kesuksesan bisnis

koperasi signifikan atau diterima.

Rendahnya prosentase kesuksesan bisnis yang diperoleh koperasi selain

hanya ada satu variable yang memiliki akses yang paling dominan dalam

mengurusi bisnis koperasi, juga kinerja pengelola telah terpola dengan tradisi

kerja warisan pendahulunya. Keputusan serba pengurus dalam arti manajer

sebagai pengelola koperasi diangkat dan diberhentikan oleh pengurus, maka

apapun yang dilakukan dalam hal kebijakan maupun tindakan strategis selalu

meminta pertimbangan pengurus, sehingga peluang seharusnya direbut

dengan keputusan yang cepat, dilewatkan dengan alasan belum disetujui

pengurus sebagai badan hukum koperasi yang mendapat kepercayaan anggota

untuk mengurus koperasi.

Selain rendahnya prestasi bisnis koperasi muncul sebagai refleksi dari

kurangnya semangat kewiraswasraan dari kalangan pengelola, sehingga

koperasi relatif lamban dalam mengejar ketinggalannya. Sehinggga akibat

yang muncul adalah lahirnya karyawan yang tidak kualified, dengan tingkat

kinerja yang rendah. Dengan demikian koperasi cenderung sebagai taman

Page 51: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

36

penitipan keluarga. Hal ini telah berlangsung lama sehingga sulit sekali

dihilangkan.

3. Berdasarkan penelitian Disertasi yang dilakukan oleh Tarya J. Sugarda tahun

1992 Universitas Padjajaran jurusan Sosial Ekonomi Pertanian dalam

judulnya Peranan Koperasi Unit Desa dalam Perubahan sosial masyarakat

terutama masyarakat Tani, menyatakan keberadaan KUD ikut andil dalam

perubahan sosial mayarakat desa baik dalam penggunaan teknologi,

peningkatan pendapatan, perubahan sikap ke arah yang positif terhadap

lembaga koperasi. Rendahnya partisipasi masyarakat desa (khususnya petani)

dalam kegiatan KUD banyak dipengaruhi oleh kelemahan pengurus dalam

mengelola KUD dan efektifitas pendekatan pengurus kepada anggota atau

pelanggan belum seperti perusahaan swasta serta masih kurang

mencerminkan organisasi swadaya masyarakat. Karena baru sebagian kecil

masyarakat pedesaan yang turut berperan serta dalam kegiatan KUD,

sehingga hanya sebagian kecil pula yang telah merasakan menfaat keberadaan

KUD di wilayahnya. Hanya orang-orang dekat dengan pusat kegiatan KUD

dan termasuk lapisan atas masyarakat desa saja yang telah banyak

memanfaatkan jasa KUD.

Page 52: PERINGATAN - elibrary.unisba.ac.idelibrary.unisba.ac.id/files/10-2328_Fulltext_duplikat.pdf · sebagai Badan Hukum diperoleh melalui prosedur hokum Koperasi yang diatur berdasar Undang-undang

FULLTEXT TIDAK BISA DITAMPILKAN SEMUA

DIKARENAKAN UKURAN FILENYA BESAR