EFEKTIVITAS SHALAT SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI...
Transcript of EFEKTIVITAS SHALAT SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI...
PERINGATAN !!! Bismillaahirrahmaanirraahiim
Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi
2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila Anda mengutip dari Dokumen ini
3. Plagiarisme dalam bentuk apapun merupakan pelanggaran keras terhadap etika moral penyusunan karya ilmiah
4. Patuhilah etika penulisan karya ilmiah
Selamat membaca !!!
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
UPT PERPUSTAKAAN UNISBA
Strategi Marketing Public Relations PT.Mobile-8 Telecom
dalam Memasarkan Produk Hepi
Studi Deskriptif-Kualitatif Mengenai Strategi Marketing Public Relations di
PT.Mobile-8 Telecom Bandung
SKIRPSIDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Mencapai Gelar
Sarjana Pada Jurusan Public Relations Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Bandung
Disusun Oleh :
Addy Gema Gardea
10080002352
Public Relations
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2010
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Judul : STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS
PT.MOBILE-8 TELECOM DALAM MEMASARKAN
PRODUK HEPI
Sub Judul : Studi Deskriptif-Kualitatif Mengenai Strategi Marketing Public
Relations di PT.Mobile-8 Telecom Bandung
Penulis : Addy Gema Gardea
NPM : 10080002352
Jurusan : Public Relation - Fakultas Ilmu Komunikasi
Menyetujui
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Maman Suherman,Drs.,M.Si. M.E. Fuady,S.Sos
Mengetahui,
Ketua Bidang Kajian Public Relations
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Bandung
Maman Suherman,Drs.,M.Si.
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
�
Saya Persembahkan Sripsi ini Kepada
Orang Tua dan Saudara-saudaraku
Terima Kasih Atas Dukungan dan Doanya. �
�
�
�
�
�
ABSTRAK
Nama: Addy Gema Gardea, NPM: 10080002352, Pembimbing I: Maman Suherman,Drs.,M.Si, Pembimbing II: M.E. Fuady,S.Sos, Jumlah Pustaka: 16 (Tahun 1991 sampai dengan 2008), Media Online: 8, Jumlah halaman: 147, Jumlah Lampiran: 10, Disetujui pada tahun 2010.
Perkembangan teknologi, arus informasi dan telekomunikasi, menjadikan banyaknya kompetitor/pelaku bisnis yang bergerak dibidang tersebut. Hal ini menjadikan adanya persaingan untuk mendapatkan pelanggan sebanyak-banyaknya. PT. Mobile-8 Telecom sebagai salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang tersebut, mengeluarkan produk terbarunya dengan nama “Hepi”. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengimbangi ketatnya persaingan tersebut. Maka dari itu penulis merumuskan masalah “Bagaimana Strategi Marketing Public Relations PT. Mobile-8 Telecom dalam Memasarkan Produk Hepi?
Konsep Marketing Public Relations (MPR) didefinisikan oleh Thomas L Harris sebagai “suatu proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program-program yang dapat merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan positif yang ditimbulkan dan berkaitan dengan identitas perusahaan atau produknya sesuai dengan kebutuhan, keingian dan kepentingan bagi para konsumennya.”
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriftip-kualitatif. Dengan menggunakan metode deskriptif-kualitatif penulis mengumpulkan, mengolah, mendeskripsikan dan menganalisis secara sistematis data faktual yang diperoleh, sehingga dapat mengambil kesimpulan yang relevan dari permasalahan yang dihadapi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui wawancara, observasi, studi pustaka, dan dokumentasi. Objek yang diteliti yaitu produk Hepi dari PT.Mobile-8, berkenaan dengan staregymarketing public relations. Hasil penelitian dideskripsikan kembali dalam penelitian berdasarkan atas data yang didapat selama penelitian.
Hasil penelitian menunjukan bahwa PT. Mobile-8 dalam memasarkan produk Hepi yaitu dengan rentetan kegiatan marketing public relations dalam memperkenalkan produk Hepi. Alasan menggunakan pendekatan marketingpublic relations dalam memasarkan produk Hepi adalah karena pesan yang disampaikan dengan menggunakan strategi marketing public relations akan lebih dipercaya oleh masyarakat. Upaya yang dilakukan PT. Mobile-8, yaitu dengan memberikan edukasi kepada konsumen mengenai produk Hepi, meluncurkan merek atau produk Hepi, membangun event merek, mengembangkan pelayanan publik kepada konsumen, dan melakukan proses marketing public relations. Proses marketing public relations ini dilingkungan internal perusahan populer dengan sebutan RAPID. Dengan adanya RAPID ini PT. Mobile-8 dapat meningkatkan jumlah pelanggan dari sebelumnya, walaupun belum mencapai target yang maksimal.
i�
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT karena hanya berkat dan
rahmat dan kuasa yang diberikan-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
sebagai syarat untuk menempuh gelas Sarjana dengan judul “Strategi Marketing
Public Relations PT.Mobile-8 Telecom Dalam Memasarkan Produk Hepi”.
Dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis untuk mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Yth. Bapak Maman Suherman,Drs.,M.Si, selaku Dosen Pembimbing I
sekaligus Ketua Bidang Kajian Public Relations, yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dan ilmu yang bermanfaat dalam
proses penulisan skripsi ini.
2. Yth. Bapak M.E. Fuady, S.Sos, selaku Dosen Pembimbing II, yang
telah memberikan motifasi, dukungan, bimbingan dan arahannya
dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
3. Yth. Bapak Dr. Yusuf Hamdan, Drs.,M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Bandung, yang telah memberikan
kemudahan bagi penulis dalam menjalankan proses sidang skripsi.
4. Yth. Bapak Satya Indra Karsa, Drs, selaku Dosen Wali, yang telah
memberikan motifasi dan dukungan yang cukup berarti bagi penulis.
ii��
5. Yth. Staf Pengajar di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam
Bandung, yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis
dimasa sekarang ataupun masa yang akan datang.
6. Yth. Staf Administrasi dan Staf Perpustakaan di Universitas Islam
Bandung, yang telah memberikan layanan administrasi yang baik dan
bijak, selama penulis berada di Universitas Islam Bandung.
7. Yth. Bapak Syofyan Lesmana, Drs, selaku Manager Area I PT.Mobile-
8 Telecom yang menginjinkan penulis untuk melakukan penelitian
produk Hepi dan memberikan informasi yang dibutuhkan penulis
untuk keperluan bahan skripsi.
8. Yth Ibu Fitriana, Dra, selaku Staff Marketing & communication yang
memberikan banyak informasi mengenai informasi tentang produk
Hepi khususnya seputar kegiatan marketing.
9. Yth. Bapak Zizi Safano, S.Sos, selaku PIC Team Leader Customer
Service yang mengijinkan penulis melakukan penelitian di customer
service center di BEC dan memberikan informasi mengenai seputar
Hepi dan perusahaan.
10. Yth. Bapak Tegar Jiwaraksa, SE, selaku Sales Eksekutif yang turut
membantu memahami informasi seputar mobile-8 Telecom dan yang
memperkenalkan penulis kepada narasumber yang lainnya.
11. Dewan penguji skripsi, Ibu Prof. DR. Neni Yulianita, Dra.,M.S, Ibu
Endri Listiani,S.IP.,M.Si dan Ibu Hj Nani Sunarsih, Dra.,M.Si yang
iii��
telah memberikan kontribusinya dalam menyempurnakan penulisan
skripsi ini.
12. Teddy Setiadi dan Ade Endah Martiawati, selaku orang tua penulis
yang telah memberikan dorongan mental dan materi, sampai akhir
penulisan skripsi ini.
13. Aggy Azteca Gardea, Poetry Mega Gardea, dan Harry Nugraha
Gardea, selaku saudara kandung penulis yang telah memberikan
semangat dan masukan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan
skripsi penulis.
14. Ranie Sugari, SE, yang memberikan dukungan dan perhatiannya agar
penulis bersemangat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
15. Habib Gazali sebagai sahabat baik penulis, yang telah memberikan
bantuan dan semangat pada penulis.
16. Untuk seluruh teman- teman yang turut serta memberikan semangat,
bantuan moral dan materialnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi.
17. Serta terimakasih dan mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan serta dukungan dalam
penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
iv��
v��
Semoga ALLAH SWT membalas atas segala bantuan yang telah
diberikan. Penulis menyadari akan keterbatasan dan kelemahan dalam ilmu
pengetahuan dan pengalaman, sehingga penulis mengharapkan saran, masukan
dan kritikan yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata, semoga laporan ini dengan segala kekurangan dapat
bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya.
Bandung, Januari 2010
Penulis�
�
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Moto
Lembar Persembahan
Abstrak………………………………………………………………………... i
Kata Pengantar………………………………………………………………... ii
Daftar isi………………………………………………………………………. vi
Daftar Gambar………………………………………………………………… x
Daftar Tabel………………………………………………………………….... x
Daftar Bagan………………………………………………………………….. x
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………………1
1.2 Identifikasi Masalah.…………...…………………………….……….7
1.3 Rumusan Masalah…....……………………………………………......7
1.4 Tujuan Penelitian…………….………………………………………..8
1.5 Kegunaan Penelitian ………………………………………………….8
1.6 Alasan Pemilihan Masalah…………………………………………….9
1.7 Pembatasan Masalah………..………………………………………..10
1.8 Kerangka Konseptual…………………………...…………………...11
1.9 Metode Penelitian…………………………………………………....14
1.10 Teknik Pengumpulan Data………………..………………………...15
1.11 Teknik Validitas Data………………………………………………17
1.12 Teknik Analisis Data…………………….…………………………18
1.13 Organisasi Penulisan………………………………………………..19
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Review Penelitian Sejenis……………………………………………21
2.2 Tinjauan Tentang Strategi…………………………………….……...25
2.2.1 Pengertian Strategi…..……………………………………..25
vi��
2.2.2 Manajemen Strategi………………...……………………...26
2.2.3 Proses Manajemen Strategi………………………………...28
2.3 Tinjauan Tentang Public Relations………...………………………...36
2.3.1 Definisi Public Relations (PR)……………………………..36
2.3.2 Tinjauan Tentang Publik.……………………...……………...38
2.3.3 Proses Public Relations…………………………………….40
2.3.4 Fungsi dan Tujuan Public Relations ..……………………..42
2.3.5 Perluasan Fungsi Public Relations ..……………………….45
2.4 Tinjauan Tentang Marketing Public Relations (MPR).……………...47
2.3.1 Definisi Marketing Public Relations (MPR)..……………...47
2.3.2 Model Marketing Public Relations (MPR)...……………....48
2.3.3 Strategi Marketing Public Relations (MPR)……………….52
2.3.4 Proses Marketing Public Relations (MPR).………………..57
BAB III Metodologi dan Objek Penelitian
3.1 Jenis Penelitian………...……………………………………..………62
3.2 Teknik Pengumpulan Data………...…………………………………62
3.3 Pemilihan Narasumber …………………………...………………….64
3.4 Teknik Validitas Data……………………………..…………………65
3.5 Teknik Analisis Data……………..……………………………...…..66
3.6 Waktu & Tempat Pelaksanaan Penelitian……………...….................65
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian………………………….……....68
4.1.1 Sejarah Singkat PT. Mobile-8 Telecom……………………68
4.1.2 Visi, Misi, dan Target Pasar………………………………..70
4.1.3 Lambang PT. Mobile-8…………………………………….71
4.1.4 Shareholder PT.Mobile-8…………………………………..72
4.1.5 Struktur Organisasi PT.Mobile-8…………………………..74
4.1.6 Produk PT. Mobile-8…..…………………………………...79
4.1.6.1 Produk Fren………………………………………79
4.1.6.2 Produk Hepi……………………………………...81
vii��
4.1.7 Layanan Jasa PT.Mobile-8………………...……………….84
4.2 Hasil Penelitian……………………………………..…………….….89
4.2.1 Upaya PT.Mobile-8 Dalam Memberikan Edukasi Kepada
Konsumen Mengenai Produk Hepi……………………....89
4.2.1.1 Edukasi Produk Hepi …………………………....90
4.2.1.2 Edukasi Tarif Hepi……………………………….91
4.2.2 Upaya PT.Mobile-8 Telecom dalam Meluncurkan dan
membangun Produk Hepi……………….……..………..94
4.2.2.1 Event Bandung Lautan Hepi……………………..96
4.2.2.2 Program PT. Mobile-8 dalam Membangun Event
Merek Hepi……………………………………101
4.2.3 Upaya yang Dilakukan PT.Mobile-8 Telecom dalam
Mengembangkan Layanan Public………………………106
4.2.3.1 Customer Service Center …..…………………...106
4.2.3.2 Call Center ……………………………………...108
4.2.4 Program RAPID Sebagai Proses Penerapan Strategi
Marketing Public Relations PT. Mobile-8 ……………….116
4.3 Pembahasan..…………………………………...…..…………….…114
4.3.1 Analisis Tentang Bentuk Edukasi yang Dilakukan PT.
Mobile-8 ………………………………………………..114
4.3.2 Analisis Tentang Peluncuran dan Pembangunan Event Produk
Hepi…………...….……..……………………………….118
4.3.2.1Analisis Tentang Launching Bandung Lautan
Hepi………..………………………..…………….118
4.2.2.2Analisis Program PT. Mobile-8 dalam Membangun
Event Merek Hepi………………………………...121
4.2.3 Analisis Upaya yg Dilakukan PT.Mobile-8 Telecom dalam
Mengembangkan Layanan Public………………………126
4.2.4 Analisis Program RAPID Sebagai Proses Penerapan Strategi
Marketing Public Relations PT. Mobile-8 ……………….129
viii��
4.2.4.1 Defining The Problem………….…………………133
4.2.4.2 Planning and Programming…………...………….137
4.2.4.3 Taking Action and Communicating…...……….….138
4.2.4.4 Evaluasi………………...………………………....143
Bab V Simpulan dan Saran
5.1 Simpulan……………………………………………………………145
5.2 Saran………………………………………………………………..146
Daftar Pustaka
Lampiran
ix��
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Segitiga Emas Strategi Marketing Public Relations….....………56
Gambar 4.1 Lambang PT. Mobile-8 Telecom………………………..…........71
Gambar 4.2 Logo Fren……………………………………………………......80
Gambar 4.3 Logo Hepi……………………………………………….………..82
Gambar 4.4 Slogan Hepi “Juaranya CDMA Murah”……...…………………94
Gambar 4.5 Pembukaan Launching Produk Hepi…………….……....………98
Gambar 4.6 Pelaksanaan Event Bandung Lautan Hepi….....…………………98
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Proses Manajemen Strategis……………………………………..36
Tabel 2.2 Diagnosa Permasalahan Strategis....………………………..……43
Tabel 2.3 Tokoh dan Definisi Public Relations…………………………….45
Tabel 4.1 Tarif Hepi Seribu Sehari ………………………………………..80
Tabel 4.2. Tarif Reguler Hepi………………………………………….…...83
Table 4.3 Perbandingan Tarif CDMA Hepi dengan Kompetitornya...….....91
Tabel 4.4 Jumlah Liputan Media Massa Garand Launching Hepi....…..….99
Tabel 4.5 Program SMPR PT. Mobile-8..…....………………………..…..101
Tabel 4.6 Proses SMPR Thomas Harris……………………………….…..133
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Proses Public Relations…………………………………………..40
Bagan 2.2 Model 1 MPR………………….......………………………..……49
Bagan 2.3 Model 2 MPR………………….......………………………..……49
Bagan 2.4 Model 3 MPR………………….......……………………………..50
x��
xi��
Bagan 2.5 Model 4 MPR………………….......…………………………..…51
Bagan 2.6 Model 5 MPR………………….......…………………….……….51
Bagan 4.1 Shareholde PT. Mobile-8 Telecom..……………………………..72
Bagan 4.2 Struktur Organisasi PT. Mobile-8 West Area.……………..…….74
�
�
�
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada saat ini, perkembangan teknologi telekomunikasi telah mencapai
tingkat yang sangat tinggi. Bahkan hambatan-hambatan yang sebelumnya menjadi
faktor kesulitan manusia dalam berkomunikasi, tidaklah lagi menjadi suatu
hambatan yang berarti.
Salah satu perkembangan teknologi telekomunikasi terbaru saat ini adalah
munculnya teknologi telekomunikasi yang berbasis Code Division Multiple
Access (CDMA). Basis teknologi telekomunikasi ini merupakan proses inovasi
lanjutan produk telepon berbasis Global System for Mobile Communication
(GSM) yang sudah lama berkembang. Operator yang menyediakan layanan yang
berbasis CDMA saat ini antara lain Telkom (Telkom Flexy), Indosat (StarOne),
Smart Telecom (Smart), Bakrie Telcom (Esia), dan Mobile-8 (Fren).
Adapun perbandingan jumlah pelanggan pengguna operator CDMA,
sampai dengan akhir tahun 2008 adalah sebagi berikut,
“Pelanggan terbanyak saat ini adalah “Flexy” mencapai sekira 9,17 juta pelanggan, Esia mencapai tujuh juta, “StarOne” satu juta pengguna (setelah melakukan migrasi dari frekuensi 1900 MHz ke 800 MHz), Smart jumlah pelanggan saat ini sudah mendekati angka 500.000, sedangkan untuk Mobile-8 mempunyai pelanggan sebanyak 3,8 juta” (www.techno.okezone.com, Januari 2009).
Masing-masing operator CDMA yang beroperasi memiliki slogan atau
citra yang ingin ditanamkan dibenak konsumen. Misalnya Telkom Fleksi dengan
slogan “Bukan Telepon Biasa”, kemudian Star One dengan slogan “Telepon
1�
2��
Untuk Semua”. Hal ini dilakukan untuk memberikan perbedaan antara operator
CDMA yang satu dengan yang lainnya.
Dengan banyaknya operator CDMA yang beroperasi membuat pelaku
bisnis operator CDMA berusaha untuk memenangkan persaingan. Kotler dan A.
B. Susanto menyatakan bahwa,
“pesaing terdekat perusahaan adalah mereka yang mengejar pasar sasaran yang sama dan strategi yang sama pula. Sebuah perusahaan harus terus meninjau strategi pesaingnya. Pesaing yang memiliki banyak sumber daya akan merevisi strategi mereka dari waktu ke waktu. Sehingga perlu bagi sebuah perusahaan untuk mengetahui posisi persaingan mereka di antara merek-merek yang kompetitif” (http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi,12 Januari 2009).
Persaingan yang semakin ketat juga menuntut produsen operator CDMA
untuk mengetahui bagaimana positioning produk/merek mereka dalam jalur
distribusi produk. Penetapan strategi pemasaran biasanya tidak menjadi masalah
dan tidak menjadi hal yang penting, jika barang-barang pengganti yang tersedia di
masyarakat tidak terlalu banyak, dan persaingan belum menjadi hal-hal yang
penting. Tetapi strategi pemasaran menjadi hal yang penting jika persaingan
menjadi semakin ketat, seperti yang terjadi pada persaingan operator CDMA saat
ini.
Dengan banyaknya operator CDMA yang beroperasi, membuat pelaku
bisnis operator CDMA berusaha untuk memenangkan persaingan. Agar mampu
bersaing dengan kompetitor yang lainnya, perusahaan haruslah mampu
memahami tujuan pemasaran dan sasaran publik yang dicapai.
3��
Hal tersebut menunjukkan bahwa paradigma ”penjualan” dalam dunia
marketing dewasa ini semakin bergeser pada paradigma ”komunikasi”. Pemasaran
tidak lagi diartikan semata-mata bagaimana menjual produk, tapi lebih kepada
bagaimana mengomunikasikan ”pesan” produk. Pesan di sini adalah nilai-nilai
dalam perspektif yang sangat luas, lebih dari sekadar nilai fungsional produk.
Sehingga peran komunikasi semakin penting untuk dilakukan.
Eratnya kaitan antara pemasaran dengan komunikasi, melahirkan konsep
komunikasi pemasaran. Dalam komunikasi pemasaran, pemahaman psikologi
konsumen adalah faktor yang diutamakan sebelum sebuah produk dibuat. Adapun
pengertian dari komunikasi pemasaran adalah sebagai,
“kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan pesan pada konsumen dengan menggunakan berbagai media, dengan harapan agar komunikasi dapat menghasilkan tiga tahap perubahan yaitu perubahan pengetahuan, perubahan sikap, dan perubahan tindakan yang dikehendaki” (Kennedy dan Soemanagara, 2006: 5).
Dari sekian banyak produk telekomunikasi yang ditawarkan kepada
masyarakat, salah satunya adalah PT Mobile-8 Telecom Tbk (Mobile-8). Produk
jasa telekomunikasi yang ditawarkan, dikenal masyarakat dengan merek Fren.
Fren adalah suatu layanan jasa telekomunikasi suara dan data berbasis akses
telepon tanpa kabel, dengan teknologi Code Digital Multiple Access (CDMA)
2000-1x, yang merupakan terobosan baru dalam bisnis telekomunikasi selular di
Indonesia. Teknologi CDMA yang dioperasikan sudah banyak digunakan di
beberapa negara maju. Fren memberikan dua jenis layanan yaitu disebut Fren
Prepaid dan Fren Postpaid. Fren Prepaid merupakan kartu prabayar (isi ulang)
dari Mobile-8 yang menawarkan kenyamanan dan kecepatan akses komunikasi,
4��
berbasis selular. Produk ini memberikan berbagai fasilitas serta pilihan nominal
pulsa sesuai yang disesuaikan. Sedangkan Fren Postpaid merupakan kartu pasca
bayar dari Mobile-8 yang menawarkan kenyamanan dan kecepatan akses
komunikasi, dengan ketentuan tarif yang lebih murah.
Selain itu Fren merupakan operator selular yang berbasis CDMA. Karena
bersifat selular, maka Fren bersifat mobile dan tidak terikat dengan kode area,
sehingga dapat dibawa ke luar kota, seperti layaknya GSM. Oleh karenanya tarif
panggilan diluar operator Fren (Fren to Fren), memang relatif mahal. Bahkan bisa
dibilang hampir sama dengan tarif yang diberlakukan oleh operator GSM.
Kelemahan ini tentunya dimanfaatkan oleh para pesaing bisnis telekomunikasi
lainnya, dengan CDMA lainnya, diantaranya Flexy, Esia, Smart, dan StarOne.
‘Dengan banyaknya kompetitor ini, maka tidak menutup kemungkinan para pengguna Fren beralih menggunakan operator CDMA yang lain. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pelanggan yang datang ke Gallery Mobile-8 dalam sehari biasanya mencapai 250-400 pelanggan (sebelum banyaknya kompetitor lain), kini hanya sengahnya saja” (Safano dalam wawancara, 5 September 2008).
Melihat fenomena yang seperti ini, maka Mobile-8 melakukan inovasi
baru dengan mengeluarkan produk baru yaitu “Sim Card Hepi” sebagai upaya
perusahaan untuk terus meningkatkan pilihan atas solusi layanan telekomunikasi
yang bijak kepada masyarakat luas. Hepi diluncurkan dengan menggunakan
nomor kode daerah contohnya (022...-Bandung, 021...-Jakarta). Tujuan awal
diluncurkannya produk baru dari Mobile-8 ini adalah menjaga loyalitas konsumen
agar tetap menggunakan produk Mobile-8.
5��
Peresmian layanan ini dilakukan secara serentak di enam kota. Jakarta,
Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar dan Banjarmasin. Untuk peluncuran di
Bandung, dihadiri oleh Menkominfo Muhammad Nuh dan disaksikan oleh
Gubernur Jawa Barat (pada saat itu) Danny Setiawan, Dirjen Postel Basuki Yusuf
Iskandar, komunitas Mastel, BRTI, operator telekomunikasi dan seluruh jajaran
manajemen Mobile-8 dan Global Mediacom Grup.
Terkait dengan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai dengan adanya
program Hepi ini, Division Head of Product Marketing FWA Mobile-8 Juliana
Dotulong menjelaskan,
“bahwa target market yang disasar oleh produk Hepi ini adalah kalangan anak
muda termasuk murid sekolah dan mahasiswa serta mereka yang baru pertama
kali bekerja" (www.okezone.com, 10 Mei 2008).
Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Penjualan Mobile-8, Susanto Susili
menyatakan,
“solusi layanan telekomunikasi handal tak hanya dibutuhkan oleh masyarkat yang memiliki aktivitas tinggi, namun juga mereka yang memiliki mobilitas terbatas. "kami optimistis layanan FWA ini masih besar karena penetrasi pasar untuk layanan telekomunikasi di Indonesia baru sekitar 40 persen, katanya. Mobile-8 mentargetkan 600 ribu pelanggan hingga akhir 2008. Salah satu terobosannya dengan memberikan tarif promosi Rp1.000 per hari untuk panggilan antar sesama Hepi melalui registrasi ke 2772 serta Rp10 per SMS” (Error!� Hyperlink�reference�not�valid.).
Untuk mencapai target yang ditetapkan, “Mobile-8 berupaya untuk
mendorong pergerakan produk mencapai sasaran yang diinginkan. Hal tersebut
dilakukan melalui strategi pengenalan produk, kerjasama, pengadaan event dan
6��
promosi, serta berupaya memenuhi kebutuhan pelanggan dengan tarif yang
murah” (www.mobile-8.com/corporate/pressrelease, November 2008)
Thomas L. Harris dalam buku “The Marketer’s Guide to Public Relation”,
menerangkan bahwa seorang praktisi Public Relations harus mampu memahami
konsep pencitraan dalam pemasaran. Ada beberapa strategi Public Relations yang
perlu diperhatikan dalam pemasaran, diantaranya :
1. Memberikan edukasi kepada konsumen 2. Meluncurkan merek atau produk baru 3. Membangun event merek 4. Mengembangkan pelayanan publik kepada konsumen 5. Membantu media melakukan tes produk 6. Mengajak media dan masyarakat untuk melihat proses pembuatan
produk7. Mengumumkan penggunaan teknologi baru yang digunakan oleh
produk ( dalam Wasesa, 2006 : 87-89)
Strategi tersebut di atas merupakan strategy marketing public relations
(SMPR) yang menerapkan fungsi dan aktivitas public relations (PR) dalam
seluruh jalur distribusi. Dengan demikian orang-orang yang berada dalam jalur
tersebut, mampu membangun loyalitas konsumen, serta dapat membangun
kedekatan psikologi antara konsumen, produk, dan perusahaan.
Perusahaan (yang ada di Indonesia) kini mulai menyadari dan menerapkan
fungsi PR, walaupun masih dalam kapasitas yang cukup terbatas. Di antara
banyaknya perusahaan tersebut, salah satunya adalah PT. Mobile-8. Peluncuran
produk Hepi di tengah ketatnya persaingan bisnis telekomunikasi, bukanlah hal
yang mudah.
Jika ditinjau berdasarkan fungsi PR di atas, peluncuran Hepi merupakan
salah satu bentuk penarapan strategi PR. Dengan adanya produk baru tersebut, PT.
7��
Mobile-8 melakukan berbagai aktivitas. Diantaranya mempublikasikan,
memasarkan produk, membangun relasi, dan lain sebagainya.
Melihat fenomena di atas, maka penulis bermaksud mendeskripsikan
penerapan strategy marketing public relations yang dilakukan PT. Mobile-8,
dalam sebuah penelitian.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada materi dan objek yang diteliti, maka penulis
merumuskan permasalahan sebagai berikut :
“Bagaimanakah Strategi Marketing Publik Relations PT. Mobile-8 Telecom
dalam Memasarkan Produk Hepi?”
1.3 Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada rumusan penelitian, maka penulis membuat rumusan
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana upaya yang dilakukan PT. Mobile-8, dalam memberikan
edukasi kepada konsumen mengenai produk Hepi?
2. Bagaimana upaya yang dilakukan PT. Mobile-8, dalam meluncurkan
merek dan membangun event produk Hepi?
3. Bagaimana upaya yang dilakukan PT. Mobile-8, dalam
mengembangkan pelayanan publik kepada konsumen?
4. Bagaimana program RAPID sebagai proses Marketing Public
Relations yang dilaksanakan PT. Mobile-8 untuk produk Hepi?
8��
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana penerapan
strategy marketing public relations yang dilakukan PT.Mobole-8. Secara spesifik
tujuan dari penelitian tersebut sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis upaya yang dilakukan PT.
Mobile-8 dalam memberikan edukasi kepada konsumen mengenai
produk Hepi.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis upaya yang dilakukan PT.
Mobile-8, dalam meluncurkan merek dan membangun event produk
Hepi.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis upaya yang dilakukan PT.
Mobile-8, dalam mengembangkan pelayanan publik kepada konsumen.
4. Untuk mengetahui program RAPID sebagai proses Marketing Public
Relations yang dilaksanakan PT. Mobile-8 untuk produk Hepi.
1.5 Kegunaan Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat memberikan
kegunaan bagi para pembaca, baik secara teoritis maupun praktis. Adapun
manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut,
9��
1.5.1 Kegunaan Teoretis
Secara teoritis, penulis berharap hasil dari penelitian ini dapat memberi
kontribusi ilmu tentang penerapan strategi markrting public relations, serta dapat
dijadikan sebagai bahan telaah atau perbandingan bagi penulis lainnya yang
mempunyai atau meneliti masalah yang sama, tentang strategy marketing public
relations.
1.5.2 Kegunaan Praktis
Melalui hasil penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan manfaat
praktis bagi PT. Mobile-8 Telecom, tentang pentingnya fungsi dan keberadaan
public relations dalam sebuah perusahaan, khususnya perusahaan yang bergerak
di bidang telekomonikasi berbasis CDMA.
1.6 Alasan Pemilihan Masalah
Berawal dari adanya keinginan untuk memperdalam kajian tentang public
relations, maka timbulah ketertarikan untuk meneliti fungsi public relations yang
diterapkan dan dijalankan dalam sebuah perusahaan.
Perusahaan yang dipilih adalah perusahaan telekomunikasi di Indonesia,
berdasarkan asumsi bahwa perkembangan telekomunikasi di Indonesia semakin
meningkat, ditandai dengan banyaknya kompetitor yang bergerak di bidang yang
sama. Sehubungan dengan adanya inovasi produk baru (Hepi) dari PT. Mobile-8
Telecom, maka timbulah gagasan untuk meneliti sejauh mana penerapan strategi
marketing public relations diperusahaan tersebut.
10��
Strategi marketing public relations merupakan perpaduan antara strategi,
marketing, dan public relations. Secara sederhana dapat diartikan sebagai
“kegiatan hubungan masyarakat yang mendorong pada kegiatan pemasaran”
(Kasali dalam Gaffar, 2007 : 49)
1.7 Pembatasan Masalah
Untuk memfokuskan penelitian pada tujuan yang sebenarnya, dan
mencegah melebarnya permasalahan yang akan dibahas, penulis memberikan
batasan permasalahan sebagai berikut :
1. Objek penelitian penulis adalah produk PT. Mobile-8 yaitu kartu Hepi.
2. Diantara beragam bentuk dan unsur komunikasi yang dapat dikaji
berdasarkan ilmu komunikasi, penulis menganalisi penerapan strategi
marketing public relations yang dilakukan PT.Mobile-8.
3. Pengumpulan data yang dilakukan peneliti yaitu observasi, wawancara,
penelusuran data online, dan studi kepustakaan. Tempat dilakukannya
penelitian yaitu PT. Mobile- 8 Telecom Gallery, di Jl. Surapati No. 223
Bandung 40123, dan Costumer Service PT. Mobile-8, Bandung Electronic
Center (BEC) lantai LG, Bandung.
4. Periode penelitian yang dilakukan sampai dengan bulan Agustus 2009
11��
1.8 Kerangka Konseptual
Keterkaitan antara dunia pemasaran dengan public relations melahirkan
konsep Marketing Publik Relations. Marketing menurut Kottler didefinisikan,
“Proses sosial yang dengan proses satu individu dan kelompok mendapatkan apa
yang dibutuhkan dan di inginkan, dengan menciptakan, menawarkan, dan secara
bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dari pihak lain” (Kotler,
2005 :10)
Dalam penerapannya, kajian tentang marketing digunakan untuk
menyeleksi target market yang potensial, merancang produk dan layanan yang
berorientasi pada pelanggan, serta mengembangkan program distribusi dan
komunikasi yang efektif dengan tujuan untuk menghasilkan tingginya angka
penjualan dan kepuasan konsumen serta tingginya pencapaian organisasi dalam
mencapai tujuannya. Kottler memasukan bidang disiplin ilmu PR sebagai salah
satu P dalam unsur mega marketing (price, product, place, promotion, power, dan
Public Relations).
Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa dalam perkembangannya,
kinerja kehumasan telah masuk dalam dunia pemasaran. Hal ini dikarenakan
kredibilitas dari pesan-pesan kehumasan dianggap lebih terpercaya, dan dapat
memberikan sentuhan nurani bagi para pelaku usaha. Tujuannya adalah untuk
mendapatkan pengenalan, mendorong penjualan, membangun kemitraan antara
produk, komsumen dan perusahaan. Hal inilah yang melatarbelakangi lahirnya
konsep marketing public relations (MPR). Thomas L Harris mendefinisikannya
sebagai :
12��
“suatu proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program-program yang dapat merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan positif yang ditimbulkan dan berkaitan dengan identitas perusahaan atau produknya sesuai dengan kebutuhan, keingian dan kepentingan bagi para konsumennya.” (Harris dalam Alifahmi, 2008 :43)
�
Konsep tentang strategi marketing public relations dapat digambarkan
sebagai berikut :
Gambar 1.1 Segitiga emas strategi marketing public relationsSumber: Alifahmi. 2008: 44
Ada beberapa strategi Marketing Public Relations yang perlu diperhatikan
dalam pemasaran suatu produk, diantaranya :
1. Memberikan edukasi kepada konsumen
2. Meluncurkan merek atau produk baru
3. Membangun event merek
4. Mengembangkan pelayanan publik kepada konsumen
5. Membantu media melakukan tes produk
13��
6. Mengajak media dan masyarakat untuk melihat proses pembuatan
produk
7. Mengumumkan penggunaan teknologi baru yang digunakan oleh
produk ( dalam Wasesa, 2006 : 87-89)
Sedangkan dalam penerapannya, strategi dasar humas dalam pemasaran
dikenal dengan Trilogy Strategy Marketing Public Relations. Thomas L. Harris.
Beliau menyebutkan,
“Strategi mendorong pergerakan produk kepasar melalui insentif kepada distributor, agen, dan pengecer (Push-Strategy), serta menarik permintaan konsumen melaui ikan dan promosi (Pull-Strategy) yang sudah dikenal dan digunakan di dunia pemasaran. Akan tetapi mengenalkan strategi membuka sekat yang mengganggu hubungan baik antara perusahaan, produk dan berbagai pihak terkait. Strategi ini umumnya dijalankan oleh para pelaku kehumasan yang dikenal dengan Pass-Strategy” (Harris dalam Alifahmi, 2008: 79)
Ketiga Strategi tersebut dijelaskan lebih lanjut sebaga berikut:
1. Push Strategy, PR memiliki kekuatan untuk mendorong berhasilnya akan
pemasaran
2. Pull Strategy, PR memiliki dan harus mengembangkan kekuatan untuk
menarik perhatian public.
3. Pass Strategy, PR memiliki kekuatan untuk memengaruhi dan
menciptakan opini publik yang menguntungkan.
Penggunaan strategi dan teknik-teknik kehumasan diatas, intinya adalah
untuk mencapai pengenalan, mendorong penjualan, memudahkan konsumen, dan
14��
membangun hubungan antara konsumen, perusahaan, dan produknya. Fungsi
utama marketing PR adalah komunikasi atas informasi yang kredibel,
sponsorship, serta memperlihatkan kepedulian yang memberikan manfaat kepada
masyarakat.
1.9 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif-
kualitatif. Burhan Bungin yang menyebutkan bahwa Strategi analisis data
deskriptif-kualitatif adalah,
“strategi penelitian dengan menempatkan teori pada data yang diperolehnya. Dikatakan kuasi kualitatif karena sifatnya yang tidak tertalu mengutamakan makna. Sebaliknya penekanan deskriptif menyebabkan format deskriptif lebih banyak menganalisis permukaan data. Dengan demikian, penelitian deskiptif-kualitatif merupakan cara berpikir induktif untuk mengimbangi cara berpikir deduktif” (Bungin, 2007:146)
Dengan menggunakan metode deskriptif-kualitatif penulis mengumpulkan,
mengolah, mendeskripsikan dan menganalisis secara sistematis data faktual yang
diperoleh, sehingga dapat mengambil kesimpulan yang relevan dari permasalahan
yang dihadapi. Objek yang diteliti yaitu produk Hepi dari PT.Mobile-8, berkenaan
dengan staregy marketing public relations. Hasil penelitian dideskripsikan
kembali dalam penelitian berdasarkan atas data yang didapat selama penelitian.
15��
1.10 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan
data untuk memperoleh informasi dan pemahaman atas fenomena. Beberapa
teknik pengumpulan data tersebut antara lain adalah seperti berikut ini:
1. Observasi
Observasi adalah mengadakan pengamatan secara langsung terhadap
objek atau subjek yang diteliti dengan menggunakan seluruh alat
indera (Suharsimi Arikunto, 1998: 141)
2. Wawancara Mendalam (In-depth Interview)
Wawancara mendalam disebut wawancara tak terstruktur.
Wawancara tidak terstruktur bertujuan untuk memperoleh bentuk-
bentuk informasi tertentu dari semua responden, tetapi susunan kata
dan urutannya disesuaikan dengan ciri-ciri setiap responden.
Wawancara tidak terstruktur bersifat luwes, susunan pertanyaan dan
susunan kata-kata dalam setiap pertanyaan dapat diubah saat
wawancara, disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi saat
wawancara (Mulyana, 2003: 180).
Penentuan informan tidak ditentukan berdasarkan banyaknya
jumlah informan, melainkan dilihat dari sejauh mana mereka bisa
memberikan gambaran informas objek yang dibutuhkan. Adapun
beberapa Key informan yang dijadikan sumber adalah:
1. Area I Manager. PT. Mobile 8 Telecom Bandung sebagai pihak
yang terlibat dalam perencaan strategi marketing PR, dan sebagai
16��
orang yang paling paham dan bertanggung jawab atas berbagai
haal yang dilakukan oleh PT. Mobile-8 divisi Bandung.
2. Marketing and Comunication Division, Ibu Fitriani, sebagai staf
PT.mobile 8 yang dapat memberikan informasi mengenai seputar
strategi marketing public relations pada produk Hepi sekaligus
sebagai orang yang paling kompeten dalam memberikan informasi
tentang strategi pemasaran produk Hepi.
3. PIC Team Leader Costumer Service, Bapak Zizi Safano, dimana
Marketing PR melibatkan divisi customer service yang
berhubungan langsung dengan konsumen. Bapak Zizi Safano
dipilih sebagai narasumber karena beliau merupakan orang yang
paling tau tentang berbagai hal yang berhubungan dengan
pelanggan.
4. Sales Division, Bapak Tegar Jiwakarsa, sebagai divisi yang terlibat
dalam perencaan pelaksanaan Strategi Marketing PR. Bapak Tegar
adalah orang yang paling mengerti tentang jalur pendistribusian
produk Hepi dan mengerti sejauhmana ketertarikan pembeli
terhadap produk Hepi.
3. Penelusuran data Online
Penelusuran data online adalah tata cara melakukan penelusuran
data melalui media online seperti internet atay jaringan lainnya yang
menyediakan fasilitas online, sehingga memungkinkan peneliti dapat
memanfaatkan data-informasi online berupa data mapun informasi
17��
teori secapat atau semudah mungkin dan dapat dipertanggungjawabkan
sevara akademis. ( Bungin, 2007: 125)
4. Studi Kepustakaan
Kepustakaan yaitu penggalian data dari sumber ilmiah dengan cara
mencari dan mempelajari literatur, buku, jurnal, dan lain sebagainya
yang berhubungan dengan masalah yang diteliti guna mendapatkan
data-data yang didapatkan yang diperlukanuntuk menelaah teori dan
pokok pikiran yang sesuai dengan masalah yang dibahas.
1.11 Teknik Validitas Data
Validitas lebih merupakan tujuan akhir bukan hasil, bukan pula sesuatu
yang dapat digunakan atau dianggap biasa-biasa saja. Validitas juga relatif, dalam
pengertian bahwa ia seharusnya dapat dinilai dalam kaitannya dengan tujuan dan
lingkungan penelitian itu sendiri, bukan sekedar persoalan metode saja.
Secara umum, validitas adalah kebenaran dan kejujuran sebuah deskripsi,
kesimpulan, penjelasan, tafsiran dam segala jenisn laporannya. Validitas
membuktikan bahwa yang diamatai oleh peneliti sesuai dengan yang sebenarnya
terjadi. Dalam penelitian kualititatif, validitas internal menggambatkan tampilan
yang ada pada peneliti dan tampilan yang ada pada partisipan. Validitas internal
mengusahakan tercapainya aspek kebenaran hasil penelitian, sehingga dapat
dipercaya atau mempunyai kredibilitas.
Validitas dalam riset kualitatif adalah permasalahan apakah metode,
pendekatan, dan teknik riset memang benar-benar berhubungan dengan
18��
permasalahan yang ingin dieksplorasi. Validitas merupakan kredibilitas uraian,
kesimpulan, penjelasan, penafsiran atau bentuk pembahasan lain.
1.12 Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis
catatan hasil observasi, wawancara, dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman
peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang
lain.
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data bersifat
induktif. Analisis data kualitatif (Bogdan & Biklen, 1982) adalah
“upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satu kesatuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencarai dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain” (2007: 248)
Dalam menganalisis data, langkah-langkah yang dilakukan dalam teknis
analisis data yaitu sebagai berikut:
1. Reduksi data
Memilah-milah data yang tidak beraturan menjadi potongan-potongan
yang lebih teratur dengan mengelompokan hal-hal yang penting dalam
bentuk laporan rinci. Kemudian laporan itu direduksi, dirangkum dan
dirinci pola dan susunannya.
2. Display Data
Komponen ini melibatkan langkah-langkah mengorganisasikan data yakni
menjalin (kelompok) data yang satu dengan (kelompok) data yang lain
19��
sehingga seluruh data yang dianalisis benar-benar dilibatkan dalam satu
kesatuan. Gambar-gambar dan diagram yang menunjukkan keterkaitan
antara gejala satu dengan gejala lain sangat diperlukan untuk kepentingan
analisis data.
3. Interpretasi dan mengambil kesimpulan dan verifikasi
Mendapat makna dan pemahaman terhadap kata-kata dan tindakan para
partisipan riset, dengan memunculkan konsep dan teori yang menjelaskan
hasil temuan dalam riset. Dari sejumlah data yang telah dikumpulkan dan
disajikan dalam bentuk yang lebih ringkas, kemudian mengambil
kesimpulan dari data yang telah diperoleh tadi.
1.13 Organisasi Penulisan
BAB I. PENDAHULUAN Dalam bab I penelitian ini, penulis menguraikan beberapa sub sebagai dasar penelitian yaitu : Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Alasan Pemilihan Masalah, Pembatasan Masalah, Kerangka Konseptual, Metode Penelitan, Informan, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Validitas Data, Teknik Analisis Data, Lokasi Penelitian.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Berisi berbagai literatur yang didasarkan pada masalah, dan objek yang diteliti, yang terdiri dari : Review Penelitian Sejenis, Definisi Strategi, Definisi Public Relations, Fungsi dan Tujuan Public Relations, Kedudukan Public Relations dalam Perusahaan, Perluasan Peran Public Relations, Definisi Marketing Public Relations, Peranan Marketing Public Relations, Model Marketing Public Relations, dan Strategi Marketing Public Relations.
BAB III .METODOLOGI DAN OBJEK PENELITIAN Penjelasan Metodologi Penelitian, Jenis Penelitian yang digunakan, Metode Penelitan, Informan, Penjabaran Teknik Pengumpulan Data, Penjabaran Teknik Validitas Data, Penjabaran Teknik Analisis Data, Lokasi Penelitian, Objek Penelitian yang meliputi : Sejarah Singkat PT. Mobile-8, Visi, Misi, dan Target
20��
Pasar, Lambang PT. Mobile-8, Shareholder PT.Mobile-8, Struktur Organisasi, serta Produk dan Layanan Jasa PT. Mobile-8.
BAB IV. PEMBAHASAN Penjelasan dan analisis mengenai penerapan strategi marketing publicrelations PT. Mobile-8 dalam memasarkan produk Hepi. Hasil Penelitian dipaparkan berdasarkan atas data yang didapat dari hasil observasi, wawancara dan studi kepustakaan.
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN Ringkasan yang berisi tentang intisari dari yang telah dipaparkan di bab IV, berikut saran untuk PT.Mobile-8 dalam menyikapi penerapan marketingpublic relations.
Daftar Pustaka Lampiran
�
��
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Review Penelitian Sejenis
Penelitian mengenai Strategi Marketing Public Relations atau yang
menyangkut dengan hal tersebut dapat ditemukan pada skirpsi-skripsi yang
dilakukan oleh mahsiswa-mahasiswa. Peneliti mengambil beberapa contoh hasil
penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya, yaitu mengenai
Strategi Marketing Public Relations.
Awit Wulandari, (KXO040243), Universitas Padjadjaran. Penelitian
berjudul Strategi Public Relations PT Goodyear indonesia Tbk Dalam
Menghadapi Persaingan Industri Ban di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana pelaksanaan strategi public relations melalui Goodyear
Sentraservis dalam menghadapi persaingan industri ban di Indonesia.
Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi lapangan, wawancara dan
studi pustaka. Informan dalam penelitian ini berjumlah tiga orang. Untuk
mendapatkan keabsahaan data, digunakan pengamatan yang terus menerus,
triangulasi dan mengadakan member check.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa PT Goodyear Indonesia
melaksanakan strategi public relations dengan menggunakan Goodyear
Sentrasetvis (GYSS). GYSS mi merupakan branded outlet goodyear sebagai pusat
21�
22��
pelayanan konsumen yang memberikan kenyamanan tersendiri dan menjadi nilai
jual bagi merek goodyear.
Arif Blllah. Universitas Padjadjaran. Penelitian ini berjudul Strategi
Marketing Public Relations Cabe Rawit Bandung Untuk Mendapatkan Klien.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pull strategy, push strategy dan pass
strategy dan marketing public relations yang digunakan Cabe Rawit Bandung
dalam mendapatkan klien dengan iklim bisnis di kota Bandung. Penelitian mi
didasari pada konsep marketing public relations yang dikemukakan oleh Thomas
L. Harris.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi
kasus, dimana sumber datanya berasal dan manajemen Cabe Rawit Bandung,
Ketua Persatuan Perusahaan Perikianan Indonesia (PPPI) Pengurus Daerah Jawa
Barat, pimpinan advertising agency lain, dan kllen dan Cabe Rawit Bandung itu
sendiri.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Cabe
Rawit Bandung telah melakukan pull strategy dengan personal touch, needs
service, menjadi konsultan perusahaan, dan menjadi patner usaha. Melakukan
push strategy dengan bergabung dengan IMA (Indonesia Marketing
Assosciation), aktif dalam PPPI dan membentuk free lancer. Yang terakhir
melakukan pass strategy dengan menggunakan ambience media dan menjadi
Dosen tamu serta Pembicara. Hal tersebut merupakan strategi marketing public
relations Cabe Rawit Bandung yang digunakan dalam mendapatkan klien dengan
iklim binis peniklanan di Kota Bandung. Saran yang dapat peneliti sampaikan
�
23��
adalah membentuk public relations officer didalam management Cabe Rawit
Bandung. Hal mi dikarenakan, peran dan seorang public relations akan sangat
membantu untuk dapat mengembangkan strategi marketing public relations
selanjutnya.
Ajeng Paramita, Universitas Petra, Jurusan Hubungan Masyarakat. Skripsi
ini berjudul "Strategi Marketing Public Relation Ilalang Fotografi Dalam
Mendapatkan Klien". Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang
digunakan oleh Ilalang Fotografi dalam mendapatkan klien. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang memaparkan
dan menganalisis data yang telah diperoleh dari wawancara, observasi, arsip
perusahaan dan studi kepustakaan.
Penelitian menunjukkan bahwa Ilalang Fotografi mempunyai strategi-
strategi khusus dalam mendapatkan klien. Hasil yang dapat diambil yaitu, bahwa
strategi marketing public relation yang digunakan Ilalang Fotografi dalam
mendapatkan klien yaitu pull strategy, push strategy, dan pass strategy. Kegiatan
Pull strategy marketing public relation yang digunakan Ilalang Fotografi adalah
dengan personal touch dan relationship marketing. Sementara itu kegiatan push
strategy marketing public relation Ilalang Fotografi yang digunakan adalah
wedding exhibition, direct marketing dan freelancer. Dan untuk pass strategy
marketing public relation Ilalang Fotografi dengan menggunakan sponsorship dan
word of mouth.
Dari penelitian ini sebaiknya perusahaan dapat lebih mengintensifkan lagi
peranan public relation officer yang selama ini fungsi public relations dilakukan
�
24��
oleh Customer Service Marketing dan pihak manajemen, dengan memilih orang-
orang yang the right man on the right place sehingga kegiatan public relations
akan lebih sesuai dengan yang diharapkan dan setiap karyawan dapat konsentrasi
disetiap bidangnya masing-masing.
Rina Dwi Resty Universitas Negeri Lampung Strategi Marketing Public
Relations Pada Grand Launching Colt Diesel. Baru. Penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan gambaran strategi marketing public relations pada saat grand
launching Colt Diesel Baru. Jenis penelitian ini adalah penelititan kualitatif
dengan menggunakan metode penelitian studi kasus. Analisis data menggunakan
analisis deskriptif dan menggunakan teknik keabsahan data dengan derajat
kepercayaan yaitu teknik triangulasi dengan sumber.
Hasil analisis menunjukan PT Budi Berlian Motor berhasil menggunakan
strategi marketing public relation yang terdiri dari tiga taktik yaitu pull yang
menarik dan mempengaruhi konsumen melalui promosi dan personal selling,
taktik yang kedua adalah push yang digunakan untuk mendukung penjualan
sekaligus promosi penjualan yang mampu mendorong atau mendukung produk
melalui pangsa pasar yang ditentukan, taktik ini digunakan oleh PT Budi Berlian
Motor dalam grand launching Colt Diesel Baru. Taktik yang ketiga adalah pass
yang merupakan strategi membujuk, meyakinkan konsumen bahwa dengan
memakai atau membeli produk mereka konsumen akan mendapatkan keuntungan,
taktik ini diaplikasikan melalui after sales dan personal selling. Ketiga taktik ini
sangat didukung oleh PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motor dengan membentuk
Scrambel team yang terdiri dari sales, service, marketing, spare part dan
�
25��
produksi. Pengaplikasian ketiga taktik dan juga kerjasama dengan Scrambel team
terbukti dapat meningkatkan market share Colt Diesel Baru PT Budi Berlian
Motor.
2.2 Tinjauan Tentang Strategi
2.2.1 Pengertian Strategi
Strategi merupakan suatu cara, taktik, atau teknik dalam melakukan suatu
tindakan. Definisi dari strategi adalah
“serangkaian tindakan yang baru harus dicanangkan dan sumber-sumber di alokasikan juga realokasikan untuk dapat mencapai tujuan serta untuk mempertaamkan aktivitas perusahaan sebagai tanggapan terhadap permintaan yang berubah, perubahan dalam sumber-sumber masukan.fluktuasi kondisi ekonomi, perkembangan teknologi baru dan tindakan para pesaing” (Chandler dalam Robbins, 1994:134).
Hal ini berarti bahwa strategi sebagai penentuan dari tujuan dasar jangka
panjang dan sasaran sebuah perusahaan dan penerimaan dari serangkaian
tindaakan serta alikasi dari sumber-sumber yang dubutuhkan untuk melaksankan
tujuan tersebut.
Menurut James Brian Quin (1992:2) strategi diartikan “sebagai pola atau
rencana yang mengintegrasikan tujuan pokok, kebijakan, dan rangkaian tindakan
sebuah organisasi ke dalamm satu kesatuan yang kohesif”
Industri tempat beroperasinya suatu organisasi dianggap sebagai faktor
penting yang mempengaruhi strategi. Industri berbeda-beda dalam hubungan
dengan kemungkinan pengembangannya. Kebanyakan perusahaan dalam sebuah
industri tertentu mempunyai kesamaan dalam karakteristik tersebut. Hasilnya
�
26��
adalah bahwa perusahaan dalam kategori industri cenderung mempunyai struktur
yang sama. Strategi dalam perusahaan dimaksudkan agar perusahaan dapat
dikendalikan dengan baik untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, hal yang paling
dasar bagi suatu perusahaan adalah mengetahui dengan pasti arah yang sedang
dituju oleh perusahaan.
Perumusan strategi mempertimbangkan empat faktor utama yang
menentukan pencapaian keberhasilan oleh perusahaan. Empat faktor tersebut
adalah analis yang dikenal dengan SWOT ( Strength, Weakness, Opportunity,
Threats). Kekuatan dan kelemahan (Strength & Weakness) perusahaan merupakan
profil dari kekayaan dan keterampilannya terhadap pesaing, meliputi sumber daya
keuangan, posisi teknologi, identifikasi brand, dan lain-lain. Nilai-nilai pribadi
dari organisasi merupakan motivasi dan kebutuhan para top management dan
personal lain yang harus menerapkan strategi yang sudah dipilih.
2.2.2 Manajemen Strategis
Manajemen strategi merupakan upaya organisasi untuk bisa
menyelaraskan dirinya dengan lingkungan. Manajemen strategis adalah
“proses untuk menyelaraskan kemampuan internal organisasi dengan peluang dan
ancaman yang dihadapinya dalam lingkungannya” (Rowe, et.al dalam robson,
1997:6).
�
27��
Menurut Hari Lubis(dalam Iriantara,2004: 12), menyebutkan manfaat
penerapan manajemen strategis, adalah
1. Mendeteksi masalah sebelum terjadi.
2. Membuat para manajer menjadi lebih berminat terhadap organisasi.
3. Membuat organisasi lebih responsif dan waspada terhadap perubahan.
4. Mengarahkan segala upaya untuk menuju objektifitas organisasi
5. Merangsang munculnya kerjasama dan menjawab permasalahan dan
dalam memanfaatkan peluang.
Manajemen strategis memerlukan tiga proses yang berkelanjutan, yaitu
proses analisis, keputusan, dan aksi. Pada proses analisis, manajemen strategis
menitikberatkan pada analisis hieraki tujuan strategis ( visi, misi, dan sasaran
strategis), bersamaan dengan analisis lingkungan internal dan eksternal
perusahaan. Kemudian pada proses keputusan, menjawab dua pertanyaan dasar,
apa seharusnya perusahaan bersaing? Bagaimana seharusnya perusahaan
berkompetensi dalam industry tersebut? Tahap terakhir adalah aksi, perusahaan
harus membuat aksi-aksi yang dirasa perlu untuk mengimplementasikan strategi.
Dengan demikian, dalam manajemen strategis akan terlihat upaya untuk
memahami lingkungan atau situasi strategis dengan melakukan analisis strategis.
Kemudian, akan tiba pada pilihan-pilihan strategis yang akan dipergunakan oleh
organisasi yang kemudian akan di implementasikan kedalam bentuk kegiatan.
�
28��
2.2.3 Proses Manajemen Strategis
Proses manajemen strategis adalah
“sebagai sebuah proses yang meliputi sejumlah tahapan yang saling berkaitan dan
berurutan. Tahapan utama proses manajemen strategis umumnya mencakup
analisis lingkungan, formulasi strategi, implementasi strategi, dan evaluasi
kinerja” (Dess & Lupmkin, 2003 : 16).
Langkah-langkah yang juga merupakan elemen- elemen manajemen
strategis ini saling berinteraksi. Analisis lingkungan tidak akan ada artinya bagi
perusahaan bila tidak dilanjutkan dengen merumuskan strategi. Begitu juga
dengan rumusan strategi tidak aka nada artinya bila tidak diimplementasikan.
Implementasi tersebut akan memberikan hasil yang memuaskan bila tidak
dilakukan control dan evaluasi. Untuk itu, umpan balik dari setiap tahapan atau
elemen proses manajemen strategis menjadi penting.
ScanningLingkungan
Formulasi Strategis
Implementasi Strategis
Evaluasi & Kontrol
Tabel 2.1 Proses Manajemen Strategis Sumber : Wheelen & Hunger, (dalam Iriantara, 2004: 14)
�
29��
Adapun penjelasan dari bagan diatas adalah sebagai berikut (dalam
Iriantara 2004: 15-20) :
1. Scanning Lingkungan
Analisis merupakan proses pemantauan lingkungan organisasi
untuk mengidentifikasi ancaman maupun kesempatan yang mungkin
berpengaruh terhadap keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya.
Sedangkan yang dimaksud lingkungan adalan semua elemen di dalam
maupun diluar organisasi yang dapat mempengaruhi keberhasilan
organisasi dalam mencapai tujuannya.
Analisis atau pemeriksaan (scanning) lingkungan pada dasarnya
untuk mengetahui faktor-faktor yang sangat penting bagi masa depan
organisasi. Faktor-faktor strategi tersebut dirangkum dalam analisis
SWOT, yaitu Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats- kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman. Kekuatan dan kelemahan ada pada
lingkungan internal organisasi, sedangkan peluang dan ancaman ada pada
lingkungan eksternal organisasi.
Dalam menganalisis lingkungan perlu dipahami dengan baik
lingkungan organisasi. Secara umum, lingkungan organisasi adalah
lingkungan umum (general environment), lingkungan operasional
(operating environment), dan lingkungan internal (intern environment).
Sedangkan Wheelen dan Hunger membagi lingkungan menjadi
“Pertama, lingkungan sosial (societal environment) adalah dengan
mengidentifikasikan tiga kecenderungan dari empat lingkungan sosial,
�
30��
yakni lingkungan ekonomi, teknologi, politik-hukum, dan sosiokultural.
Kedua, lingkungan tugas/operasional (task environment), adalah dengan
memperhatikan kompetitor. Tidak mungkin dalam lingkungan operasional
satu organisasi hanya ada satu organisasi yang beroperasi disana.
Intensitas persaingan ditentukan oleh beberapa hal, di antaranya :
1. Ancaman dari pendatang baru
2. Persaingan di kalangan organisasi yang ada
3. Ancaman produk subtitusi
4. Kekuatan tawar pembeli
5. Kekuatan tawar pemasok
6. Kekuatan relative stakeholder lain.
Lingkungan internal (internal environment), dalam melakukan
analisis internal, organisasi dilihat dari sisi sumber daya, struktur, dan
kultur. Sumber daya disini bukan hanya sumber daya manusia, tetapi juga
mencakup sumber daya financial, pemasaran, penelitian, dan
pengembangan.
2. Formulasi Strategi
Perumusan strategi merupakan keuputusan mengenai jalan yang
akan ditempuh untuk mencapai apa yang sudah ditetapkan dalam objektif
berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap factor-faktor lingkungan
�
31��
social, operasional, dan internal, kemudian dengan mempertimbangkan
objektif, maka ditetapkan strategi untuk mencapai objektif tersebut.
Terdapat beberapa alternative rumusan strategi umum dan kondisi
yang disesuaikan untuk penggunaannya, Hari Lubis (1992:28-31).
Menjelaskan strategi-strategi tersebut sebagai berikut:
2.1 Strategi Konsentrasi (Concentration Strategy), dengan strategi ini,
organisasi memusatkan perhatian pada satu lini bisnis saja dengan
tujuan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dari spesialisasi
dan efisiensi, sekaligus menghidari masalah manejemen yang
muncul akbiat terlalu banyaknya jenis usaha yang dikelola.
Namun, strategi ini bias berbahaya bila terjadi perubahan
lingkungan eksternal seperti mengecilnya pasar dan munculnya
pesaing agresif.
2.2 Strategis Stabilitas (Stability Strategy), strategi ini pada dasarnya
menjaga apa yang sudah ada, sehingga organisasi memusatkan
perhatian pada pengelolaan jebis usaha yang sedang dijalankannya
sambil memelihara bidang usaha tersebut. Strategi ini tepar
digunakan pada bidang usaha yang pertumbuhannya rendah atau
sama sekali tidak mengalami pertumbuhan.
2.3 Strategi pertumbuhan (Growth Strategy), strategi yang sebenarnya
terjadi secara alamiah. Setiap organisasi ingin dirinya menjadi
besar. Dengan strategi ini, organisasi berupaya untuk
mengembangkan berbagai aspek usahanya, seperti omset, laba,
�
32��
atau pangsa pasar. Strategi pertumbuhan dapat dilakukan dengan
berbagai cara, yakni :
2.3.1 Integrasi vertical, strategi yang dijalankan guna
memperoleh control yang lebih besar terhadao jenis
usaha dan mendapatkan peningkatan laba, karena
meningkatnya efisiensi atau kemampuan
memasarkan.
2.3.2 Integrasi horizontal, strategi yang dilakukan
perusahaan kecil yang bersaing dalam pasar yang
sama dengan perusahaan besar melalui akuisisi
perusahaan saingan pada jenis usaha yang sama,
sehingga memperbesar tingkat keuntungan, ukuran
perusahaan, omset, atau pangsa pasar.
2.3.3 Diversifikasi, strategi ini menginginkan
pertumbuhan melalui akuisisi perusahaan pada lini
bisnis yang tak sejenis dengen bisnis organisasi.
Strategi ini bermanfaat jika sumber daya yang
digunakan secara bersama sehhingga efisiensi atau
dampak dari penggabungan itu akan memperbesar
pasar
2.3.4 Merger dan joint-venture, strategi yang digunakan
organisasi bisa menembus pembatasan perdagangan
antarnegara atau mengifisienkan penggunaan
�
33��
sumber daya. Merger merupakan penggabungan dua
organisasi dengen membentuk organisasi baru,
sedangkan joint venture merupakan kerjasaman satu
organisasi dengan organisasi dengan organisasi lain
untuk menjalankan satu proyek yang terlalu besar
untuk dikerjakan sendiri.
2.3.5 Retrenchment strategy, strategi ini digunakan bila
organisasi memandang dirinya tidak mampu
bersaing secara efektif dan merasa terancam.
Strategi ini memiliki 3 strategi dasar, yakni sebagai
berikut:
- Turnaround Strategy, jika kinerja organisasi
memburuk namun belum kritis, maka dihentikan
produk yang kinerjanya buruk, menciutkan
jumlah karyawan, memperpendek jalur
distribusi, dan mencari metode baru yang bias
digunakan untuk memperbaiki kinerja. Jika ini
berhasil, maka organisasi selanjutnya
menggunakan strategi pertumbuhan.
- Diversity strategy, organisasi menjual salah satu
unit usaha atau menceraikannya dari organisasi
semula. Ini dilakukan jika unit usaha itu tak
�
34��
cocok berada dalam organisasi atau karena
kinerjanya jelek.
- Liquidation Strategy, strategi ini dijalankan
dengan menutup usaha dan menjual seluruh
asetnya.
2.4 Strategi kombinasi (Combination Strategy), adalah strategi yang
dilakukan organisasi besar untuk mengejar pertumbuhan dengan
mengakuisisi usaha baru, sambil menjalankan stabilitas pada
beberapa unti usaha yang lain dengan menggunakan strategi
divestment pada unit usaha yang merugi.
3 Implementasi Strategi
Implementasi strategi merupakan keseluruhan kegiatan dan
pilihan yang diperlukan untuk menjalankan sebuah rencana strategis. Ini
murupakan proses untuk menjalankan strategi dan kebijakan melalui
pengembangan program, anggaran, dan prosedur.
Keberhasilan dalam manajemen strategis ditentukan oleh
perumusan dan implementasi strategi yang baik. Bila salah satu buruk,
maka secara keseluruhan akan gagal.
�
35��
Baik Buruk
Success RouletteImplementasi
Strategi
Baik
Buruk Trouble Failure
Tabel 2.2 Diagnosis Permasalahan Strategi Sumber : Iriantara ( 2003: 37)
Keterikatan antara perumusan strategi dan implementasi strategi
tersebut adalah sebagai berikut
3.1 Success, dengan perumusan strategi yang baik dan implementasi
yang baik juga memungkinkan keberhasilan. Perlu diwaspadai
bahwa factor lingkungan yang berada di luar control manajemen
organisasi. Perubahan perilaku konsumen dan upaya-upaya yang
dilakukan competitor masih memungkinkan strategi tersebut gagal.
3.2 Roulette, perumusan strateginya memang buruk, namun
implementasinya baik.
3.3 Trouble, permasalahan terjadi pada implementasi strategi.
Perumusan strategi yang baik namun buruk umplementasinya
dipandang sebagai kegagalan perumusan strategi, sehingga
dilakukan ulang strategi.
3.4 Failure, terjadi karena perumusan maupun implementasi strategi
sama-sama buruk.
�
36��
4. Evaluasi dan Kontrol
Proses kontrol dijalankan untuk memastikan perusahaan mencapai
apa yang sudah ditetapkan harus tercapai. Kontrol strategi pada dasarnya
merupakan pengendalian organisasi melalui kegiatan monitoring, evaluasi
dan perbaikan berbagai kegiatan yang dijalankan di dalam organisasi. Itu
sebabnya dalam strategi penting sekali untuk menentukan dengan jelas
hasil seperti apa yang diharapkan dari setiap tindakan yang dilakukan.
2.3 Tinjauan Tentang Public Relations (PR)
2.3.1 Definisi Public Relations
Public relations (PR) yang diterjemahkan menjadi hubungan masyarakat
(humas) mempunyai dua pengertian.
“Pertama, humas dalam artian sebagai teknik komunikasi atau technique of
communication dan kedua, humas sebagai metode komunikasi atau method of
communication (Abdurrahman, 1993: 10).
Konsep public relations sebenarnya berkenaan dengan kegiatan
penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan
tersebut akan muncul perubahan yang berdampak.
PR sendiri merupakan gabungan berbagai imu dan termasuk dalam jajaran
ilmu-ilmu sosial seperti halnya ilmu politik, ekonomi, sejarah, psikologi,
sosiologi, komunikasi dan lain-lain. Dalam kurun waktu 100 tahun terakhir ini PR
mengalami perkembangan yang sangat cepat. Namun perkembangan PR dalam
�
37��
setiap negara itu tak sama baik bentuk maupun kualitasnya.Proses perkembangan
PR lebih banyak ditentukan oleh situasi masyarakat yang kompleks.
PR merupakan pendekatan yang sangat strategis dengan menggunakan
konsep-konsep komunikasi. Di masa mendatang PR diperkiraan akan mengalami
pertumbuhan yang luar biasa. Pemerintah AS mempekerjakan 9000 karyawan di
bidang komunikasi yang ditempatkan di United States Information Agency.
Adapun definisi dari public relations (public relatons news) itu sendiri adalah
“fungsi manajemen yang menilai sikap publik, menyatakan kebijaksanaan dan
prosedur dari individu atau organisasi atas dasar kepentingan publik, dan
melaksanakan program kerja untuk memperoleh pengertian dan pengakuan dari
publiknya” (dalam Yulianita, 2003:25).
Public relations memiliki berbagai macam definisi dan interpretasi.
Berikut ini adalah beberapa definisi mengenai public relations,
Tabel 2.3
Tokoh dan Definisi PR
Tokoh Definisi Public Relations
J.C.Seidel(dalam Soemirat&Ardianto, 2004 : 12)
proses yang kontinyu dari usaha-usaha manajemen untik memperoleh itikad baik dan pengertian dari langganannya, pegawainya dan public umumnya; kedalam dengan mengadakan analisa dan perbaikan terhadap diri sendiri, sedangkan keluar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan.
�
38��
W.Emerson Reck (dalam Soemirat&Ardianto, 2004 : 12)
Kelanjutan dari proses penetapan kebikajsanan, penetuan pelayanan dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang-orang atau golongan agar orang atau lembaga itu memperoleh kepercayaan dan goodwill dari mereka. Kedua, pelaksanaan kebijaksanaaan, pelayanan dan sikap adalah untuk menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang sebaik-baiknya.
Howard Bonham (dalam Morissan, 2006 :7)
Suatu seni untuk menciptakan pengertian public yang lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan public terhadap seseorang atau sesuatu oragnisasi atau badan.
Cultif –Certer-Broom (dalam Morissan, 2006:7)
Fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan public yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut.
Berdasarkan atas definisi diatas, pada prinsipnya public relations
menekankan pada “fungsi manajemen”. Sebagai fungsi manajemen yang
mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanan dan prosedur seorang
individu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik dan menjalankan suatu
program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik.
2.3.2 Tinjauan Tentang Publik
Istilah public dalam Public Relations biasanya dikategorikan menjadi
publik internal dan publik eksternal.
�
39��
“Publik internal adalah khalayak/publik yang menjadi bagian dari kegiatan usaha pada suatu organisasi atau instansi itu sendiri. Publik eksternal adalah publik yang berada diluar organisasi/instansi/perusahaan yang harus diberikan penerangan atau informasi untuk dapat membina hubungan baik” (Yulianita, 2007:69).
Publik yang termasuk ke dalam Public Intern ialah para karyawan
(employee) dan para pemegang saham (stockholder). Berdasarkan
pengelompokan tersebut, maka terdapat hubungan yang khusus diantara kedua
publik tersebut. Dalam rangka melaksanakan fungsi public relations yang
baik, praktisi public relations perlu senantiasa memelihara komunikasi yang
baik dengan kelompok-kelompok tersebut (maintain communications).
Sedangkan External Public Relations tujuannya untuk mempererat
hubungan antara suatu lembaga, organisasi maupun suatu instansi, dengan
publik yang berada diluar organisasi, agar dapat menciptakan suatu opini
publik yang menguntungkan dan kesediaan untuk bekerja sama.
Salah satu tugas yang harus dijalankan dalam eksternal relations
adalah mengadakan komunikasi yang efektif, yang bersifat informatif dan
persuasif yang ditujukan kepada publik diluar perusahaan atau lembaga atau
instansi mengenai kegiatan-kegiatan dan pelaksanaannya, yang dilaksanakan,
agar publik ikut berpartisipasi dengan memberikan dorongan dan motivasi,
serta menerima setiap saran dan kritik dari masyarakat dalam mengadakan
komunikasi timbal balik “two way communication”.
�
40��
2.3.3 Proses Public Relations
Proses dalam PR merupakan proses yang berkelanjutan. Bukan sebuah
proses yang terhenti begitu satu kegiatan diselesaikan atau satu objektif
terselesaikan. Proses yang berkesinambungan tersebut akan terus berlangsung
selama perusahaan yang kegiatan PR sebagai fungsi manajemen terus bertahan.
Proses tersebut perlu terus berjalan, mengingat lingkungan perusahaan bergerak
secara dinamis, sehingga perusahaan perlu menanggapi dinamika lingkungan
tersebut.
Dalam menanggapi dinamika lingkungan yang terkadang bergerak secara
eksponensial, tentu saja diperlukan kegiatan PR yang dinamis. Itu semua
membuat kegiatan PR yang dijalankan satu perusahaan akan berlangsung
sepanjang perusahaan tersebut ada.
Proses PR dimulai dan diakhiri dengan penelitian. Berikut ini adalah
empat langkah yang biasa dilakukan dalam proses PR sebagaimana yang diajukan
oleh Cultip & Center:
Perencanaan�&�Program�
Aksi�&�Komunikasi�
Evaluasi�Program�
Definisikan�masalah�
Bagan 2.1 Proses Public Relations Sumber: Cultip Center & Broom (2005:321)
�
41��
Proses public relations diatas (bagan 2.1) secara lebih jelasnya dapat
dipaparkan sebagai berikut :
1. Definisikan permasalahan (Defining PR problem)
Seorang PR harus dapat mengenal masalah dan penyebabnya. Maka,
dalam tahap ini PR perlu melibatkan diri dalam penelitian dan
pengumpulan fakta. Selalin itu PR perlu memantau dan membaca terus
pengertian, opini, sikap, dan perilaku yang bersangkutan dengan tindakan
perusahaan. Pada tahap ini ditentukan “what happening now”. Perlu
diketahui bahwa langkah ini dilakukan oleh seorang PR setiap saat secara
kontinyu, bukan hanya pada saat kritis saja.
2. Perencanaan & program (planning & programming)
Pada tahap ini, PR menemukan penyebab timbulnya permasalahan dan
sudah siap dengan langkah-langkah pemecahan atau pencegahan.
Langkah-langkah itu dirumuskan dalam bentuk rencana dan program,
termasuk dengan anggarannya. Penting bagi PR untuk mendapatkan
dukungan penuh dari pimpinan puncak perusahaan karena besar
kemungkinan langkah yang diambil akan sangat strategis dan melibatkan
ke ikutsertaan banyak bagian. Tercakup dalam tahap ini adalah objektif,
prosedur, dan strategi yang diarahkan pada masing-masing khalayak/
sasaran. Tahap ini memberi jawaban atas pertanyaan “ what’’s should we
do and why”.
�
42��
3. Aksi dan Komunikasi (taking action & communicating)
Kebanyakan praktisi PR melupakan kedua proses di atas dan langsung
memasuki tahap ini, yakni melakukan aksi dan komunikasi berdasarkan
asumsi pribadi. Meski tidak jarang tindakan tersebut membawa hasil yang
tidak buruk, langkah ini sama sekali tidak disarankan karena terlalu tinggi
resikonya bagi citra perusahaan. Aksi dan komunikasi harus dikaitkan
dengan objektif dan goals yang spesifik. Tahap ini menjawab pertanyaan “
how do we it and says it”.
4. Evaluasi program (evaluations)
Proses PR selalu dimulai dari mengumpulkan fakta dan diakhiri pula
dengan pengumpulan fakta. Untuk mengetahui apakah prosesnya sudah
selesai atau belum, seorang PR perlu melakukan evaluasi atas langkah-
langkah yang telah diambil. Maka, tahap ini akan melibatkan pengukuran
hasil atas tindakan di masa lalu. Penyesuaian dapat dibuat dalam program
yang sama, atau setelah suatu masa berakhir. Pengukuran ini menjawab
pertanyaan “how did we do”.
2.3.4 Fungsi dan Tujuan Public Relations
Fungsi public relations bagi perusahaan sebagai penyambung lidah
perusahaan, khususnya yang berada didalam perusahaan dan umumnya diluar
perusahaan. Onong Uchjana Effendy menjelaskan bahwa fungsi dari public
relations yaitu,
�
43��
1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisai.
2. Membina hubungan harmonisasi antara organisasi dengan publik, baik
publik internal maupun publik eksternal.
3. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan
informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik
kepada organisasi.
4. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi
kepentingan umum (dalam Yulianita, 2003 : 50).
Dengan kedudukannya yang strategis tersebut, maka seorang public
relations officer harus mempunyai kepekaan terhadap berbagai kepentingan
publik. Secara sederhana tugas praktisi public relations adalah menjadi
penghubung antara lembaga publik dengan masyarakat luas, agar tercapai saling
pengertian, kerjasama dan sinergi yang positif antara berbagai publik yang ada.
Dari sekian banyak hal yang bisa dijadikan tujuan PR sebuah perusahaan,
beberapa diantaranya yang pokok adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan adanya
kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.
2. Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon karyawan.
3. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para
pimpinan perusahaan dalam kehidupan sosial sehari-hari.
�
44��
4. Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan khalayaknya
sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan
kecaman, kesangsian, atau salah pahan di kalangan khalayak terhadap niat
baik perusahaan.
5. Menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan yang harmonis antar divisi
dengan publik internal dan publik eksternal
6. Mengembangkan sikap saling pengertian dan goodwill.
7. Memperoleh opini yang baik.
Lesly (dalam iriantara, 2004:57) menyusun daftar objektive kegiatan PR
seperti berikut:
1. Prestise atau citra yang favourable.
2. Promosi produk atau jasa
3. Mendeteksi dan menghadapi isu dan peluang.
4. Menetapkan postur perusahaan ketika berhadapan dengan publiknya.
5. Goodwill karyawan atau anggota perusahaan.
6. Mencegah dan memberi solusi masalah perburuhan.
7. Mengayomi goodwill komunitas tempat perusahaan.
8. Goodwill para stakeholder dan konstituen.
9. Mengatasi kesalahpahaman dan prasangka.
10. Mencegah serangan.
11. Goodwill para pemasok
12. Goodwill pemerintah.
�
45��
13. Goodwill bagian lain dari industri.
14. Goodwill para dealer dan menarik dealer lain
15. Kemampuan untuk mendapatkan personal yang baik.
16. Pendidikan publik untuk menggunakan produk atau jasa.
17. Pendidikan publik untuk satu titik pandang.
18. Goodwill para customer atau para pendukung.
19. Investigasi sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan.
20. Merumuskan dan membuat pedoman kebijakan.
21. Menaungi viabilitas masyarakat tempat perusahaan berfungsi.
22. Mengarahkan perubahan.
Ke-22 hal yang diatas merupakan tujuan kegiatan PR yang pada gilirannya
akan memberi manfaat terhadap perusahaan. Prestise atau citra yang baik
misalnya, akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi perusahaan. Bahkan,
prestise dan reputasi ini sering disebut sebagai aset terbesar perusahaan. Oleh
karena itu, reputas mendapat perhatian yang sangat besar, dan manajemen reputasi
merupakan salah satu bagian dari kegiatan PR yang penting.
2.3.5 Perluasan Peran Public Relations
Public relations sebenarnya telah mengalami perluasan peran dalam
berbagai aspek. Dewasa ini public relations sudah mampu secara strategis
mendukung berbagai pekerjaan diantaranya kedokteran, pendidikan, pemerintahan
bahkan sampai pada pemasaran.
�
46��
Dalam perluasan fungsinya tersebut, peran media sangat membantu untuk
mengoptimalkan kerjanya. Media tersebut berperan sebagai alat penyampaian
pesan yang telah dikemas sebelumnya, agar pesan bisa sampai tepat pada publik
yang dituju.
Sebagai upaya perluasan peran dan fungsi public relations bisa dilakukan
dengan,
1. Perluasan untuk kepentingan internal perusahaan.
2. Perluasan untuk kepentingan eksternal perusahaan (Wasesa, 2006 : 71)
Perluasan peran untuk kepentinganan internal perusahaan meliputi
berbagai kegiatan diantaranya, menciptakan loyalitas karyawan, mendukung
manajemen dalam menciptakan kenyamanan dalam bekerja, interview karyawan,
sampai pada menciptakan SDM yang berkualitas bagi perusahaan. Tujuannya
adalah membangun citra positif dalam lingkup internal perusahaan.
Sedangkan untuk publik eksternal perusahaan, perluasan peran dan fungsi
ini terjadi karena adanya tuntutan dari masyarakat dan ketatnya persaingan bisnis.
Sehingga seorang public relations officer perlu berpikir tentang mencitrakan
perusahaan dengan produk secara elegan. Ada beberapa hal yang telah
berkembang di Indonesia mengenai eksternal public relations, diantaranya adalah
1. Financial Public Relations
2. Marketing Public Relations
�
47��
3. Trade Public Relations (Wasesa, 2006 : 80)
2.4 Tinjauan Tentang Marketing Public Relations (MPR)
2.4.1 Definisi Marketing Public Relations
Mengingat dunia pemasaran dan kehumasan semakin menyatu, Thomas L
Harris dalam bukunya The Marketer’s Guide to Public Relations, mengenalkan
konsep marketing public relations (Humas Pemasaran) yang diartikan sebagai,
“suatu proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program-program yang dapat merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan positif yang ditimbulkan dan berkaitan dengan identitas perusahaan atau produknya sesuai dengan kebutuhan, keingian dan kepentingan bagi para konsumennya” (dalam Alifahmi, 2008 :43).
Dengan mengutip komplikasi dari Philip Kotler mengenai tahapan
perkembangan konsep pemasaran yang kontemporer, kemudian Thomas L. Harris
mengembangkan konsep marketing public relations (MPR), dengan
memasukannya strategi dan teknik – teknik kehumasan untuk menunjang pada
pemasaran. Tujuannya adalah mendapatkan pengenalan, mendorong penjualan,
memudahkan komunikasi, dan membangun hubungan antara konsumen,
perusahaan, dan produknya.
Dalam buku ”Marketing Communications Orchestra“ Hifni Alifahmi
(2008 :45), mengemukakan ada tiga alasan mengapa marketing public relations
diperlukan saat ini :
�
48��
1. Upaya pemasaran khususnya iklan, berfungsi hanya sebatas
mengenalkan produk dan membujuk calon konsumen untuk membeli.
2. Iklan dan promosi belumlah cukup mampu untuk berjalan sendiri-
sendiri. Oleh karena itu, perlu upaya lain yang lebih terpadu dengan
publisitas yang mendahului iklan dan promosi pada awal peluncuran
produk, atau pada saat produk naik daun untuk memantapkan citra di
tengah masyarakat.
3. Kredibilitas pesan-pesan kehumasan dianggap lebih terpercaya
ketimbang iklan dan promosi.
Selain tiga alasan tersebut, aktivitas MPR menitik beratkan pada sentuhan
nurani para pelaku usaha, berupaya mengundang simpati publik, menciptakan
berita bernilai tinggi yang memunculkan publikasi media, serta berupaya
menyampaikan beragam pesan kehumasan yang menunjang pada kampanye
pemasaran.
2.4.2 Model Marketing Public Relations
Sesuai dengan perannya diatas, konsep MPR menekankan pada peran
pemberian informasi, pendidikan dan upaya peningkatan pengertian lewat
penambahan pengetahuan mengenai suatu produk atau jasa perusahaan, agar lebih
dikenal oleh konsumen. Dalam penerapan konsepnya, Thomas L. Harris
�
49��
memaparkan lima model keterkaitan antara marketing dengan public relations.
Lima model yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Separate but equal functions.
Pemasaran dan kehumasan sebagai bidang yang terpisah namun
masing-masing menjalankan fungsinya secara bersamaan. Marketing
bergerak dibidang pelayanan dan sektor kepuasan konsumen,
sedangkan public relations bergerak dalam bidang pencitraan
(memelihara hubungan baik dengan berbagai publik terkait).
Bagan 2.2
Model 1. Marketing Public Relations
Sumber : Thomas L. Harris (dalam Alifahmi, 2008)
2. Equal but overlapping functions
Pemasaran dan kehumasan menjalankan fungsi masing-masing secara
setara dan terdapat titik persinggungan dan koordinasi fungsi
keduanya, yakni sama-sama membangun citra dan publikasi produk.
�
50��
Bagan 2.3
Model 2. Marketing Public Relations
Sumber : Thomas L. Harris (dalam Alifahmi, 2008)
3. Marketing as the dominant functions.
Pada model ini pemasaran korporat lebih dominan dan mengkoordinasi
fungsi kehumasan. Keberadaan public relations diperlukan untuk
memudahkan perusahaan dalam membuat dan menentukan pasar yang
baik.
Bagan 2.4
Model 3. Marketing Public Relations
Sumber : Thomas L. Harris (dalam Alifahmi, 2008)
4. Public relations as the dominant functions.
�
51��
Pandang ini sebaliknya dari pandangan tadi diatas, yakni fungsi dan
peran humas lebih dominan dibandingkan dengan pemasaran. PR
dituntut untuk mengkoordinasi pemasaran korporat, dan produk.
Hubungan dengan pemegang saham, karyawan, institusi financial,
pemerintah, media, masyarakat sekitar, sampai pada pembentukan
opini publik dan beragam kegiatan lainnya. Kepuasan konsumen
adalah salah satu tugas PR, yang harus diimbangi dengan kepuasan
kelompok stakeholders lainnya.
Bagan 2.5
Model 4 Marketing Public Relations
Sumber : Thomas L. Harris (dalam Alifahmi, 2008)
5. Marketing and public relations as the same functions.
Pemasaran dan kehumasan melakukan fungsi bersama, yakni
berkomunikasi dengan publik, mulai dari segmentasi pasar/khalayak,
menetapkan sasaran, memetakan persepsi atau citra, merumuskan
strategi dan progran, hingga evaluasi dari kegiatan yang dilakukan.
�
52��
Bagan 2.6
Model 5 Marketing Public Relations
Sumber : Thomas L. Harris (dalam Alifahmi, 2008)
Tidak ada model yang standar yang paling direkomendasikan untuk semua
jenis perusahaan, karena terdapatnya jembatan penghubung antara pemasaran
dengan humas, yaitu layanan pelanggan yang berperan ganda sebagai pemasaran.
Selain itu, ada perusahaan tertentu yang lebih menekankan aspek pemasaran
daripada humas, ataupun sebaliknya.
Marketing public relations menjadi pemicu pemasaran yang bernuansa
humas, agar lebih sinergi dan tidak berjalan sendiri-sendiri, tanpa adanya
koordinasi. Apalagi kini orientasi pemasaran bukan lagi pada kepuasan pelanggan
dan transaksi penjualan, melainkan dapat mengikat pelanggan dalam jangka
waktu yang lama, bahkan seumur hidupnya. Untuk mencapai hal tersebut, maka
diperlukan taktik dan strategi yang handal serta berbeda dengan perusahaan
�
53��
lainnya. Ini bertujuan untuk memenangkan persaingan pasar, serta menjadi ciri
khas perusahaan yang akan tetap di ingat dimata publiknya.
2.4.3 Strategi Marketing Public Relations
Strategi dalam marketing publik relations digunakan sebagi arah dan
cakupan jangka panjang perusahaan untuk mendapatkan keunggulan melalui
konfigurasi sumber daya alam dan lingkungan untuk mencapai kebutuhan pasar
dan memenuhi harapan pihak yang berkepentingan.
Pemilihan strategi tentu dengan memperhitungkan misi perusahaan nilai-
nilai yang diyakini oleh pemimpin puncak perusahaan, harapan-harapan yang
berkembang di masyarakat, dan kemungkinan berhasil-tidaknya strategi yang
dipilih tersebut dalam implementasinya. Banyak faktor mempengaruhi
pelaksanaan strategi, seperti faktor kepemimpinan, faktor komunikasi dalam
organisasi, faktor konflik, sistem imbalan, sistem kontrol, dan faktor sumber daya
manusia.
Ada tiga kategori strategi dasar humas dalam pemasaran, yang dikenal
dengan Trilogy Strategy Marketing Public Relations yang dikenalkan oleh
Thomas L. Harris. Beliau menyebutkan,
“Strategi mendorong pergerakan produk kepasar melalui insentif kepada distributor, agen, dan pengecer (Push-Strategy), serta menarik permintaan konsumen melaui ilkan dan promosi (Pull-Strategy) yang sudah dikenal dan digunakan didunia pemasaran. Akan tetapi mengenalkan strategi membuka sekat yang mengganggu hubungan baik antara perusahaan, produk dan berbagai pihak terkait. Strategi ini umumnya dijalankan oleh
�
54��
para pelaku kehumasan yang dikenal dengan Pass-Strategy” (dalam Alifahmi, 2008: 79)
Ketiga Strategi tersebut dijelaskan lebih lanjut sebaga berikut:
1. Push Strategy, PR memiliki kekuatan untuk mendorong berhasilnya akan
pemasaran
2. Pull Strategy, PR memiliki dan harus mengembangkan kekuatan untuk
menarik perhatian public.
3. Pass Strategy, PR memiliki kekuatan untuk mempengaruhi dan
menciptakan opini public yang menguntungkan.
Push strategy menggunakan kekuatan penjualan dan [romosi penjualan
melalui saluran untuk mendorong penjualan produk. Produsen secara agresif
memromosikan produk kepada penjual besar (wholesalers), penjual besar tersebut
kemudian memromosikan produk kepada konsumen.
Adapun beberapa conto dari push strategy yang biasa digunakan dalam
kegiatan MPR, sebagai berikut :
1. Trade Show, termasuk publikasi khusus serta mensponsori
pertemuan rutin atau kegiatan dimana produk dapat diperkenalkan.
2. Newsletter, dimana produk baru dan kegiatan promosi menjadi
berita utama.
3. Printed material, yang dapat digunakan oleh sales people atau
justru dikirimkan dalam bentuk direct mail kepada konsumen.
�
55��
4. Trade publication articles, bertujuan untuk menjelaskan produk
baru dan menceritakan tentang iklan dan promosi yang mendukung
program MPR, melalui kisah sukses program yang dilaksanakan,
termasuk didalamnya menjelaskan isi wawancara dengan para
manajer perusahaan.
Pull Strategy merupakan sebuah strategi yang memerlukan biaya yang
cukup besar untuk periklanan dan promosi dalam rangka membangun perhatian
konsumen. Stategi ini dapat dikatakan efektif jika permintaan dari konsumen
meningkat.
Pass Strategy, Upaya untuk menciptakan citra public yang dilakukan
melalui berbagai kegiatan (breakthrough the gate keepers) dan partisipasi dalam
kegian kemasyarakatan (community relations) atau tanggung jawab social (social
responsibility), serta kepedulian terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan
kondisi sosial dan lingkungan.
Pada buku selanjutnya, Value added Public Relations : the Secret Weapon
of Integrated Marketing, Thomas L. Harris merevisi defini marketing PR sebagai
berikut
Marketing public relations is the use of public relations strategies and technique to achieve marketing objectives. The purpose of MPR as to gain awarenss, stimulate sales, facilitate communication, and build relationship between consumers and companies and brands. The principal functions of MPR are the communication of credible information the sponsorship, and the support of causes that benefit society. (dalam Ali Fahmi. 2008 :44).
�
56��
Penggunaan strategi teknik-teknik kehumasan untuk mencapai
pengenalan, mendorong penjualan, memudahkan konsumen, dan membangun
hubungan antara konsumen, perusahaan, dan produknya. Fungsi utama marketing
PR adalah komunikasi atas informasi yang kredibel, sponsorship, serta
memperlihatkan kepedulian yang memberikan manfaat kepada masyarakat.
Berdasarkan definisi marketing PR tersebut, sebenarnya bidang marketing
PR melintasi dan menggabungkan tiga disiplin ilmu, yaitu strategi, pemasaran,
dan kehumasan. Segitiga emas marketing PR, seperti gambar berikut,
memperlihatkan keterkaitan tiga aspek utama itu, yaitu strategis atau korporat,
pemasaran, dan kehumasan. Irisan ketiganya menghasilkan Strategi Marketing
PR.
Gambar.2.1 Segitiga emas strategi marketing public relations
Sumber: Alifahmi (2008: 44)
Aspek strategis biasanya terkait dengan ilmu manajemen strategis yang
berurusan dengan strategi bisnis atau perusahaan. Praktisi marketing PR perlu
�
57��
memahami ilmu strategi bisnis, memiliki sense of urgency dan sense of direction.
Sementara itu, terkait fungsi pemasaran strategis (strategi public relations) dan
kehumasan (strategi public relations) diharapakan mampu menjabarkan vis, misi,
nilai-nilai budaya perusahaan, dan strategi korporat ke dalam strategi strategi
fungsional hingga operasional marketing PR agar konsisten dengen strategi
korporat. Hasilnya adalah persepektif Strategi Marketing PR.
Berdasarkan pada penelaahan yang dilakukan oleh Thomas L. Harris,
terdapat tujuh langkah yang dapat dilakukan praktisi PR dalam memasarkan suatu
produk (dalam Wasesa, 2006 : 87-89). Tujuh langkah tersebut diantara sebagai
berikut :
1. Memberikan edukasi kepada konsumen
2. Meluncurkan merek atau produk baru
3. Membangun even merek
4. Mengembangkan pelayanan publik kepada konsumen
5. Membantu media melakukan tes produk
6. Mengajak media dan masyarakat untuk melihat proses pembuatan
produk
7. Mengumumkan penggunaan teknologi baru yang digunakan oleh
produk.
�
58��
Tujuh langkah tersebut diatas merupakan strategi bagaimana meletakan
fungsi PR dalam jalur distribusi dan pemasaran. Sehingga orang – orang yang
berada pada jalur tersebut, bukan hanya melihat sebagai jalur distribusi jangka
pendek, akan tetapi juga mampu membangun loyalitas konsumen, serta
menciptakan kedekatan psikologi antara konsumen, produk, dan perusahaan.
2.4.4 Proses Marketing Public Relations (MPR)
Pemasar telah mulai mengerti bahwa perencanaan marketing public
relations (MPR), seperti halnya perencanaan periklanan adalah bagian integral
dari perencanaan marketing dan harus dapat menjelaskan bagaimana MPR
mendukung pencapaian tujuan marketing.
Perencanaan MPR harus merupakan hasil dari pengaplikasian proses PR
sebagai solusi dari permasalahan marketing. Dibawah ini adalah proses klasik PR
dari Cultip & Center yang juga merupakan proses perencanaan dari MPR :
1. Defining the problem
Langkah ini melibatkan riset dan pencarian fakta serta penelitian mengenai
pengetahuan, opini, perilaku mereka yang terlibat dan terkena dampak dari
kegiatan dan kebijakan yang dikeluarkan perusahaan. MPR melaksanakan
riset dalam merencanakan kampanye komunikasi untuk membatasi tujuan,
mengidentifikasi tujuan, merancang pesan, dan merancang strategi media.
Riset juga digunakan untuk menguji kampanye MPR. Beberapa pemasar
�
59��
menganggarkan biaya yang cukup besar untuk menguji pesan PR atau ide
kampanye. Riset juga dimulai untuk menguji kredibilitas juru bicara dan
ke efektifan materi PR.
2. Planning & Programming
Langkah ini melibatkan intelektualitas dan pengetahuan untuk
merencanakan suatu kebijakan atau program perusahaan. Hasilnya adalah
keputusan mengenai program apa yang tepat untuk publik, tujuan,
prosedur, dan strategi yang mendukungnya.
3. Taking Action & communicating
Langkah ini merupakan implementasi atau pelaksanaan perencanaan dan
program, baik melalui aksi maupun komunikasi yang dirancang untuk
mencapai tujuan tertentu yang mengarah pada tujuan utama.
4. Evaluating the Program
Langkah ini merupakan langkah terakhir yang berusaha untuk mengetahui
hasil akhir dari pelaksanaan program serta mengukur keefektifan persiapan
dan pelaksanaan program.
Untuk taktik MPR, Thomas L. Harris dalam bukunya Value added Public
Relations (1998) menyebutkan A to Z Marketing Public Relations Tactics yang
�
60��
populer dilakukan oleh perusahaan-perusahaan. Diantaranya adalah sebagai
berikut (dalam Harris, 1991:72-98) :
1. Advertising
Iklan merupakan salah satu taktik PR untuk melengkapi special events
atau konteks, pengumuman pemenang gelar kehormatan atau support
causes. Satu halaman iklan dibuat secara khusus untuk menunjukan posisi
perusahaan yang berdampak pada marketing. Yang terpenting adalah
bahwa PR berguna untuk meyakinkan konsumen mengenai keamanan atau
kelebihan produk selama situasi krisis.
2. Arts & Entertainment Sponsorship
Sponsor perusahaan atau brand dari pameran seni dan penampilan seni
bertumbuh sangat pesat seiring dengan penurunan partisipasi dari
pemerintah. Kegiatan ini menawarkan kesempatan untuk meraik
konsumen dan mempengaruhi kepemimpinan bisnis dalam lingkungan non
komerisal.
3. Booklet & Brochures
Sponsor brand merupakan Printed material yang menyediakan informasi
penting bagi konsumen mengenai produk perusahaan. Informasi yang
�
61��
disajikan biasanya berhubungan dengan kegunaan produk serta gaya hidup
target konsumen.
4. Books
Buku merupakan salah satu bentuk publikasi yang bertujuan untuk
menarik perhatian publik terhadap perusahaan atau produk. Buku biasaya
berisi seputar sejarah perusahaan, autobiografi pendiri perusahaan dan visi
perusahaan pada masa mendatang.
5. By line Stories
Merupakan artikel yang ditulis oleh eksekutif perusahaan untuk publikasi
bisnis secara umum serta penjualan buku berisi penjelasan mengenai
industri tertentu.
6. Cause Related Marketing
Dukungan perusahaan atau produk berdasarkan penjualan produk atau
transaksi, dapat berupa strategy marketing atau PR. Dukungan publisitas
termasuk perencanaan kegiatan media, menyebarkan pemberitaan
mengenai sponsorship, memperbaharui dan mengevaluasi, serta mencari
dukungan editorial.
7. Direct Mail
Pandangan pertumbuhan database telah mengubah komunikasi antar
perorangan untuk berbagai tujuanPR persamaan antara respon langsung
�
62��
�
digunakan untuk menjual produk dan menjelaskan informasi tentang
kegunaan produk oleh PR guna meningkatkan awareness serta memelihara
loyalitas brand.
8. Exhibits
Banyak perusahaan berusaha memelihara pameran tutinnya yang
dipersembahkan dari industri & produknya masing-masing serta
periklanan untuk perusahaan pusatnya.
9. Fan Clubs
Perusahaan mengenali nilai PR dari konsumen ini yang bergabung dalam
sebuah kelompok dan menyediakan dukungan finansial untuk kegiatan-
kegiatan yang rutin diselenggarakan.
10. Fun Fact
Kumpulan cerita hal-hal yang ringan memang ditulis dengan tujuan untuk
kesenangan dalam memaparkan cerita perusahaan.
11. Grand Openings
Digunakan untuk memfokuskan perhatian pada pembukaan toko baru,
hotel, atau kantor pusat perusahaan. Biasanya para selebriti diundang
untuk memeriahkan acara Grand Opening.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif yaitu jenis
penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan, meringkas berbagai kondisi,
berbagai situasi, atau berbagai fenomena realita sosial yang ada di masyarakat
yang menjadi objek penelitian dan berupaya menarik realitas itu kepermukaan
sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran tentang kondisi,
situasi ataupun fenomena tertentu.
Penelitian deskriptif-kualitatif ini dipergunakan untuk meneliti strategi
marketing public relations di PT. Mobile-8, sehubungan dengan dikeluarkannya
produk baru yaitu Hepi.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data mengenai penerapan strategi marketing public
relations, teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan cara :
1. Observasi
Observasi adalah mengadakan pengamatan secara langsung
terhadap pemasaran produk Hepi. Observasi dilakukan dengan
mencatat sistematis mengenai penerapan strategi marketing public
relations yang terjadi dilapangan dan perilaku-perilaku informan yang
terjadi dalam situasi tertentu, yang kemudian diceritakan kembali.
62�
63��
2. Wawancara Mendalam (In-depth Interview)
Jenis wawancara yang dilakukan penulis adalah wawancara yang
tidak terstruktur. Yang bertujuan untuk memperoleh bentuk-bentuk
informasi tentang produk Hepi. Susunan pertanyaan dan susunan kata-
kata dalam setiap pertanyaan diubah saat wawancara, disesuaikan
dengan kebutuhan dan kondisi saat wawancara pada saat itu.
Dalam melakukan wawancara pada key informan, peneliti
membuat outline pertanyaan wawancara. Hal tersebut dilakukan
penulis untuk memudahkan penelitian dalam mengajukan pertanyaan
agar sesuai dengan pedoman wawancara. Wawancara yang akan
dilaksanakan bersifat formal, mengingat posisi para key informan
merupakan top dan middle manajer di dalam PT. Mobile 8 Telecom.
3. Penelusuran data Online
Penelusuran data online dilakukan melalui melalui media online
(internet). Dengan demikian penulis dapat memanfaatkan data-
informasi online berupa data maupun informasi tentang produk Hepi.
4. Studi Kepustakaan
Kepustakaan dilakukan dengan menggali data dari sumber ilmiah
dengan cara mencari dan mempelajari literatur, buku, jurnal, dan lain
sebagainya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti guna
mendapatkan data-data yang sesuai dengan masalah yang diteliti.
64��
3.3 Pemilihan Narasumber / Key Informan
Penentuan informan tidak ditentukan berdasarkan banyaknya jumlah
informan, melainkan dilihat dari sejauh mana mereka bisa memberikan gambaran
informasi objek yang dibutuhkan.
Adapun beberapa key informan yang dijadikan sumber adalah:
1. Area I Manager. PT. Mobile 8 Telecom Bandung sebagai pihak
yang terlibat dalam perencaan strategi marketing PR, dan sebagai
orang yang paling paham dan bertanggung jawab atas berbagai
haal yang dilakukan oleh PT. Mobile-8 divisi Bandung.
2. Marketing and Comunication Division, Ibu Fitriani, sebagai staf
PT.mobile 8 yang dapat memberikan informasi mengenai seputar
strategi marketing public relations pada produk Hepi sekaligus
sebagai orang yang paling kompeten dalam memberikan informasi
tentang strategi pemasaran produk Hepi.
3. PIC Team Leader Costumer Service, Bapak Zizi Safano, dimana
Marketing PR melibatkan divisi customer service yang
berhubungan langsung dengan konsumen. Bapak Zizi Safano
dipilih sebagai narasumber karena beliau merupakan orang yang
paling tau tentang berbagai hal yang berhubungan dengan
pelanggan.
4. Sales Division, Bapak Tegar Jiwakarsa, sebagai divisi yang terlibat
dalam perencaan pelaksanaan Strategi Marketing PR. Bapak Tegar
adalah orang yang paling mengerti tentang jalur pendistribusian
65��
produk Hepi dan mengerti sejauhmana ketertarikan pembeli
terhadap produk Hepi.
3. 4 Teknik Validitas Data
Teknik pemerikasaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian
strategi marketing public relations PT. Mobile-8 Telecom pada Kartu CDMA
Hepi adalah sebagai berikut:
1. Pengamatan
Pengamatan dilakukan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam
situasi yang sangat relevan dengan penerapan strategi marketing public
relations PT. Mobile-8 berkenaan dengan produk Hepi.
2. Triangulasi
Dilakukan dengan memeriksaan keabsahan data yang telah diperoleh.
Triangulasi yang digunakan dalam penelitian adalah :
a. Triangulasi sumber
Yaitu membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu
informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda.
b. Triangulasi metode
Triangulasi metode dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu
teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data yang sama. Dalam
hal ini peneliti akan menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu
wawancara mendalam, studi observasi, dan studi kepustakaan.
c. Menggunakan Bahan Referensi
66��
Peneliti menggunakan alat pendukung untuk membuktikan data yang
telah ditemukan oleh peneliti. Sebagai contoh data hasil wawancara
perlu didukung dengan adanya rekaman wawancara. Seperti foto-foto,
dan hasil wawancara.
3. Member Check
Member check dilakukan dengan mencocokan pemahaman dengan data
orang-orang terlibat dalam pemasaran produk Hepi, dengan merangkum,
dan memparafrasekan (menyatakan kembali dengan bahasa kita sendiri).
3.5 Teknik Analisi Data
Analisis data dilakukan sebagai upaya mencari dan menata secara
sistematis catatan hasil observasi, wawancara, dan lainnya untuk meningkatkan
pemahaman peneliti tentang strategi pemasaran produk Hepi dari PT.Mobile-8.
Dalam menganalisis data, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:
1. Reduksi data
Memilah-milah data yang tidak beraturan menjadi potongan-potongan
yang lebih teratur dengan mengelompokan hal-hal yang penting dalam
bentuk laporan rinci yang kemudian direduksi, dirangkum dan dirinci pola
dan susunannya.
2. Display Data
Dilakukan dengan mengorganisasikan data yaitu dengan menjalin
(kelompok) data yang satu dengan (kelompok) data yang lain sehingga
67��
seluruh data yang dianalisis di libatkan dalam satu kesatuan yaitu antara
lain berupa gambar-gambar dan diagram yang terkait.
3. Interpretasi dan mengambil kesimpulan dan verifikasi.
Tujuannya untuk menyederhanakan seluruh data yang terkontrol dan
menyajikan dalam suatu susunan yang sistematis kemudian mengolah dan
menafsirkan. Dengan mengumpulkan data yang berupa informasi secara
bertahap, mereduksi, dan mengelompokan data seterusnya sampai terakhir
memberi interpretasi dan verifikasi.
3.6 Waktu & Tempat Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan dengan mendatangi perusahaan yang bersangkutan,
yakni PT. Mobile- 8 Telecom Gallery, Jalan Surapati No. 223 Bandung 40123,
Bandung dan Costumer Service PT. Mobile-8, Bandung Electronic Center (BEC),
Bandung , dilaksanakan pada bulan Desember 2008 hingga selesai.
��
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1 Sejarah Singkat PT. Mobile-8
PT. Mobile-8 Adalah perusahaan yang didirikan pada tanggal 16
Desember 2002 dengan menggunakan nama merek Fren (Fast Reliable Enjoyable
Network). PT.Mobile-8 menawarkan layanan dengan teknologi CDMA 2000-1X
dan beroperasi atas dasar lisensi jaringan bergerak selular yang menjangkau
seluruh wilayah Indonesia. Dengan mengadopsi teknologi CDMA 2000-1X,
jaringan selular Fren menawarkan layanan dengan kualitas suara yang lebih
jernih, kemampuan meminimalisasi terputusnya sambungan (dropped calls) serta
akses data yang lebih cepat. Selain menggunakan teknologi CDMA 2000-1X,
PT.Mobile-8 telah meluncurkan layanan berbasis teknologi Evolution Data
Optimized (EV-DO) yang mampu menghadirkan layanan data berkecepatan tinggi
hingga 2.4 Mbps.
Pada tanggal 2 Mei 2006, PT.Mobile-8 menjadi operator cellular CDMA
pertama di Indonesia yang secara komersial meluncurkan sebuah service mobile
internet dengan kecepatan tinggi. Ini mencakup perkenalan dari TV Mobi, yang
mengijinkan seluruh pengguna produk untuk dapat menikmati variasi yang luas
dari produksi multimedia konten canel TV Vidio, yang didukung oleh MNC
Group, yang mempunyai pengalaman selama berpuluh tahun dalam menyediakan
konten informasi yang berkualitas tinggi.
68�
69��
Kemudian pada tanggal 3 Mei 2008, PT.Mobile-8 meluncurkan produk
baru yaitu Hepi. Saat ini Hepi baru diluncurkan di enam kota yakni di Jakarta,
Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, serta Banjarmasin. Ke depan akan
dikembangkan ke kota lainnya hingga menjadi 20 kota pada tahun ini secara
bertahap. Dalam menggelar layanan Hepi, PT.Mobile-8 tidak memerlukan
investasi baru yang cukup signifikan, karen masih memakai jaringan lama. Untuk
BTS (base transceiver station) memakai pakai Samsung, sedangkan untuk IN
(intelligent network) yang dipakai adalah Huawei. PT.Mobile-8 sendiri
menginvestasikan US$ 140 juta untuk mengembangkan jaringan seluler dan
FWA. Saat ini, operator yang menempati empat kanal di pita frekuensi 800 MHz
dan mempunyai 1.300 BTS. Dari jumlah kanal yang dimiliki, satu di antaranya
dialokasikan untuk Hepi, sedangkan sisanya untuk Fren.
PT. Mobile-8 memiliki cakupan area hampir di semua kota-kota besar
dan kota sekunder serta beberapa daerah pedesaan di seluruh Jawa dan Bali.
PT.Mobile-8 menargetkan lebih dari 80% cakupan nasional pada tahun 2010, dan
akan mulai dengan ekspansi ke Sumatera (termasuk Medan, Palembang dan
Lampung), Kalimantan (termasuk Banjarmasin, Balikpapan, Palangkaraya,
Pontianak dan Samarinda), Sulawesi dan tempat-tempat lain di Indonesia.
Selain itu, PT.Mobile-8 juga menyediakan layanan internasional, melalui
mitra jelajah internasional di 22 negara termasuk Amerika Serikat, Kanada,
Inggris, Australia, Jepang, Korea Selatan, Cina, Taiwan, Singapura, Malaysia,
Hong Kong, Iran, Bangladesh , Brazil, Mesir, India, Yordania, Kuwait, Macau,
Mexico, Sri Lanka dan Thailand.
70��
4.1.2 Visi, Misi, dan Target Pasar
Seperti perusahaan, instansi atau lembaga pada umumnya, PT.Mobile-8
sebagai perusahaan telecommunicasi memiliki visi, misi dan target pasar. Hal
tersebut berfungsi sebagai landasan bekerja dan berkarya bagi keseluruhan public
intern yang berada dalam rumah tangga perusahaan, agar sesuai dengan tujuan
berdirinya perusahaan tersebut. Adapun yang menjadi visi, misi dan target dari
PT.Mobile-8 adalah sebagai berikut:
Visi
Untuk menjadi 'Operator of Choice' oleh pelanggan kami melebihi ekspektasi
dengan fokus pada efisiensi dan koneksi dengan dinamis, kreatif, praktis dan
sangat mobile gaya hidup.
Misi
Untuk memaksimalkan nilai bagi stakeholders kami terus dengan inovasi dan kuat
corporate governance.
Target Pasar
Kami menyediakan setiap Indonesia dengan kualitas tinggi dan besar nilai suara
dan layanan data. Kami memiliki produk dibuat khusus untuk pelanggan sesuai
dengan kebutuhan dan gaya hidup, apakah mereka menggunakan ponsel untuk
pertama kalinya, seorang remaja, profesional muda atau mobile eksekutif.
71��
4.1.3 Lambang PT. Mobile-8
Untuk tetap konsisten dengan visi, misi, dan target pasar, perusahaan
biasanya menggunakan lambang (logo) sebagai interpretasi pada tujuan tersebut.
Adapun lambang dari PT. Mobile-8 adalah sebagai berikut
Gambar 4.1
Lambang PT. Mobile-8
Sesuai dengan namanya ”Mobile-8”, maka layanan telecommunikasi
bersifat mobile (bergerak). Artinya, walaupun dengan kapasitasnya sebagai
CDMA akan tetapi dapat dipergunakan untuk lintas kota, pulau, bahkan negara.
Angka delapan (8) merupakan ciri dari identitas pengguna produk PT.Mobile-8
(0888...). Dalam gambar tampak kepalan tangan dengan mengacungkan ibu jari
yang berarti bagus, baik, dan oke.
Hal tersebut diaplikasikan dengan memberikan pelayan terbaik bagi
pelanggannya. Costumer service sebagai salah satunya, yang menyediakan
layanan 24 jam dengan telepon bebas pulsa, dapat digunakan untuk mengetahui
berbagai informasi yang diperlukan pelanggannya. Selain itu PT.Mobile-8
bekerjasama dengan bank, distributor, sell counter, dan lain sebagainya, dengan
tujuan untuk memudahkan dalam memberikan layanan bagi para pelanggannya.
72��
4.1.4 Shareholder PT.Mobile-8
Pemegang saham PT. Mobile-8 meliputi�PT Bimantara Citra Tbk (60.8%),
Asia Link BV (6%), Qualcomm Incorporated (5.2%), PT Centralindo Pancasakti
(3.7%), PT TDM Aset Manajemen (2.4%), PT KTF Indonesia (2.1%), dan public
(19.9%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam bagan berikut ini :
Bagan 4.1
Shareholder PT.Mobile-8
PT.Mobile-8 dimiliki oleh para pemegang saham yang mempunyai
reputasi kelas dunia dan mempunyai keahlian dalam menyediakan strategi
73��
kontribusi yang signifikan untuk pertumbuhan bisinis perusahaan. Diantaranya
adalah :
1. Bimantara Group, melalui Media Nusantara Citra (MNC) yang
memimpin tiga perusahaan televisi, media cetak dan jaringan radio,
mampu menyediakan media dan banyak hal lain yang dapat membantu
pertumbuhan perusahaan.
2. KTF Korea, sebagai perusahaan operator terbesar ke-2 di Korea
Selatan, KTF mempunyai kontribusi dalam distribusi transfer
teknologi untuk memastikan produk internasional dan standar service.
3. Qualcamm Incorporated, USA., merupakan penggagas dan penemu
CDMA dan perangkat wireless lainnya, memiliki kontribusi sebagai
penyedia berbagai perangkat teknologi CDMA dan berbagai
perkembangan teknologi CDMA lainnya.
4. Asia Link, pemegang sebagian saham di Philippine Long Distance
Telephone Company dan operator terbesar di Filipina.
Dengan dukungan dari mereka, maka PT. Mobile-8 optimis menjad
perusahaan dengan pertumbuhan konsumen yang paling cepat. PT. Media
Nusantara Citra (MNC) merupakan partner strategis dalam mempublikasikan
berbagai program yang dimiliki perusahaan. Serta partner kerja lainnya yang
74��
saling mendukun untuk terwujudnya tujuan dari berdirinya PT.Mobile-8 sebagai
operator CDMA terbesar di Indonesia.
4.1.5 Struktur Organisasi
Untuk memudahkan pembagian kerja, agar sesuai dengan jalur kerja yang
telah ditetapkan, maka dibuatlah struktur organisasi dan pembagian kerja. PT,
Mobile-8 memiliki struktur organisasi yang komplek. Hal ini dikarenakan
pembagian tugas yang banyak dan beragam bentuknya. Namun secara sederhana
dapat digambarkan sebagai berikut :
Manager�Area�I� Manager�Area�II�
Eksekutif�Manager��
SPV�� SPV�� SPV�� SPV�� SPV��
TL��TL��TL��TL��TL��
Karyawan��
TL�
SPV��
Bagan 4.2
Struktur Organisasi
PT. Mobile-8 West Area
75��
Dalam pelaksanaannya, PT. Mobile-8 West Area dipimpin oleh seorang
Eksekutif Manager yang membawahi dua manager area lainnya. Manager area I
meliputi : Bandung, Karawang, Purwakarta, Bogor, Subang, dan Cikampek.
Sedangkan manager area II meliputi : Garut, Tasikamalaya, Cirebon, dan
Indramayu. Tugasnya adalah mengkoordinir bawahannya dan bertanggung jawab
atas berbagai kegiatan yang dilakukan di wilayah tersebut.
Seperti yang telihat dibagan 3.2, masing-masing manager membawahi
supervisor (SPV). SPV bertanggung jawab atas unit/divisi kerjanya. Dalam
melaksanakan kerjanya, SPV dibantu oleh Team Leader (TL) yang bertugas
sebagai pelaksana kegiatan dilapangan, yang membawahi sejumlah karyawan.
Karyawan PT.Mobile-8 terbagi menjadi dua jenis, yakni karyawan yang bersifat
tetap dan karyawan yang sifatnya kontrak. Baiktetap ataupun kontrak, karyawan
tersebut dituntut bekerja secara profesional sesuai dengan alur kerja yang telah
ditetapkan.
Adapun pembagian kerja yang ada di PT.Mobile-8 yang ada di wilayah
Bandung adalah sebagi berikut :
1. Divisi Costumer Service
Bertugas di garis depan perusahaan, yang senantiasa berhadapan
langsung dengan konsumen, guna memberikan pelayanan sesuai
dengan standared service yang telah ditetapkan.
76��
2. Divisi Sales
Divisi sales dibagi lagi menjadi dua bagian yakni sales regular dan
sales coorporate. Sales Reguler adalah sales bagi pelanggan pengguna
produk yang sifatnya pribadi, sedangkan sales coorporate khusus
menangani dalam partai yang lebih besar, misalkan perusahaan
tertentu yang hendak menggunakan jasa layanan PT. Mobile-8.
3. Divisi Teknik
Menangani berbagai macam kendala yang berhubungan dengan
penggunaan teknologi dalam produk. Selain itu bertanggung jawab
terhadap perangkat teknologi yang dipergunakan perusahaan sebagai
fasilitas kerjanya.
4. Divisi Operasional Sistem CCBS
Divisi ini mengangani berbagai macam penggunaan sistem dan meng
up-date informasi yang berhubungan dengan produk yang dipasarkan.
Informasi ini biasanya tentang customer care dan billing system
(CCBS).
5. Divisi Marketing & Comunications
Bertugas sebagai marketing PT. Mobile-8 telecom, selain itu divisiini
tergabung dengan divisi kehumasan yangbertugas mempromosikan
berbagai produk yang ada, serta mengurus berbagai kepentingan dalam
tiap penyelenggaraan event. Divisi ini sangat berperan besar dalam
77��
membangun relasi dengan berbagai pihak terkait, yang dalam proses
kerjanya biasanya melibatkan beberapa divisi lainnya.
6. Divisi Retail
Berhubungan dengan outlet dan para distributor lainnya, dalam
menyalurkan produk, baik sim card, voucher, ataupun paket
handphone.
7. Divisi Canvaser
Tugasnya mengurus hal – hal yang berkaitan dengan pemasangan
poster, baligo, dan iklan lainnya. Selain itu biasanya turut serta
membantu mendistribusikan produk, dan mencari tempat-tempat
produktif untuk wilayah pendistribusian produk dan penyebaran
informasi.
8. Divisi Postpaid
Devisi ini tugasnya menangani hal-hal yang berkaitan dengan aplikasi
produk pascabayar. Mulai dari input data, survey, verifikasi data dan
menguji layak tidaknya pelanggan tersebut menjadi pelanggan tetap.
9. Divisi Billing
78��
Bagi pelanggan pascabayar yang sistem pembayarannya auto debet
dari kartu kredit, maka tugas divisi billing ini untuk melakukan
pendebetan sesuai dengan tanggal jatuh tempo tagihan tersebut.
10. Divisi Penyediaan Produk
Tugasnya mencatat masuk dan keluarnya barang (produk) yang hendak
didistribusikan, serta mencatat kebutuhan yang diperlukan distributor
dan penyalur lainnya dalam tiap periode pemasarannya.
11. Divisi Administrasi
Mengurus berbagai hal yang berkaitan dengan dokumen-dukomen
perusahaan. Selain itu tugas lainya adalah membuat dan mencatat baik
surat masuk ataupun surat yang dikeluarkan perusahaan.
12. Divisi Keuangan
Fungsinya sebagai pengatur uang yang masuk dan keluar dari
perusahaan. Biasanya meliputi pembelian perlengkapan dan peralatan,
penggajian karyawan, sumbangan sosial, dan lain sebagainya.
13. Divisi Logistik
Divisi ini berhubungan dengan berbagai perlengkapan dan peralatan
yang digunakan sebagai fasilitas perusahaan. Selain itu tugas lainnya
adalah menyiapkan hadiah menarik yang diperuntukan bagi konsumen
79��
setia PT.Mobile-8, sebagai bentuk rasa terima kasih atas kesetiaannya
menggunakan produknya.
Untuk kepentingan lain yang berada diluar divisi tersebut, biasanya
berkoordinasi lansung dengan pusat (PT. Mobile-8 Jakarta), karena biasanya
bersifat sementara, dan dapat dialokasikan dengan divisi yang ada. Disamping
yang tersebutkan diatas, terdapat juga bagian security dan office boy, namun
bagian tersebut berada diluar management PT. Mobile-8, akan tetapi mempunyai
peran yang tidak kalah pentingnya dalam mensukseskan keutuhan perusahaan.
4.1.6 Produk PT. Mobile-8
4.1.6.1 Produk Fren
Salah satu produk PT. Mobile-8 adalah ”Fast Reliable Enjoyable
Network” yang dikenal dengan nama Fren. Fren merupakan suatu layanan jasa
telekomunikasi suara dan data berbasis akses telepon tanpa kabel, dengan
teknologi Code Digital Multiple Access (CDMA) 2000-1x, yang merupakan
terobosan baru dalam bisnis telekomunikasi selular di Indonesia. Untuk
memberikan ciri bagi produknya, PT.Mobile-8 membuat logo Fren sebagai
berikut :
80��
Gambar 4.2
Logo Fren
Fren memberikan dua jenis layanan yaitu disebut Fren Prepaid dan Fren
Postpaid. Fren Prepaid merupakan kartu prabayar (isi ulang) yang menawarkan
kenyamanan dan kecepatan akses komunikasi, berbasis selular. Produk ini
memberikan berbagai fasilitas serta pilihan nominal pulsa sesuai yang
disesuaikan. Sedangkan Fren Postpaid merupakan kartu pasca bayar yang
menawarkan kenyamanan dan kecepatan akses komunikasi, dengan ketentuan
tarif yang lebih murah. Adapun ketentuan tarif Fren yang berlaku sekarang
(Februari 2009) adalah :
1. Tarif Prabayar (Postpaid)
� Tarif bicara Fren to Fren seluruh Indonesia adalah :
Rp.270 / 30 detik, yang berlaku dimenit pertama, selanjutnya
gratis sampai dengan satu jam.
� Tarif SMS Fren to Fren adalah :
Rp. 50 per satu unit SMS.
� Tarif bicara Fren to GSM adalah
81��
Untuk bicara lokal Rp.300 / 30 detik dan interlokal Rp. 660 /
30 detik
� Tarif bicara Fren to PSTN (CDMA berbasis FWA) adalah
Untuk Panggilan lokal Rp.425 / 30 detik dan interlokal Rp.825
/ 30 detik
� Tarif SMS ke operator lain adalah :
Rp.300 per satu unit SMS.
� Tarif akses data internet adalah :
Rp.6 Kbps
2. Tarif Pascabayar (Postpaid)
� Tarif bicara Fren to Fren seluruh Indonesia adalah :
Rp.240 per 30 detik, yang berlaku dimenit pertama, selanjutnya
gratis sampai dengan satu jam.
� Tarif SMS Fren to Fren adalah :
Rp. 50 per satu unit SMS.
� Tarif bicara Fren to GSM adalah
82��
Untuk bicara lokal Rp 245 / 30 deti dan interlokal Rp. 600 / 30
detik.
� Tarif bicara Fren to PSTN (CDMA berbasis FWA) adalah
Untuk Panggilan lokal 245 / 30 detik Rp dan interlokal Rp.245
/ 30 detik.
� Tarif SMS ke operator lain adalah :
Rp.300 per satu unit SMS.
� Tarif akses data internet adalah :
Rp.2 Kbps
Tarif tersebut bukanlah tarif tetap atau permanen, akan tetapi senantiasa
berubah dan bersaing dengan operator yang lainnya. Namun penerapan tarif
tersebut dipastikan tidak akan mengecewakan konsumen, karena sesuai dengan
kominten perusahaan diawal, yakni selalu memberikan yang terbaik bagi para
pelanggannya.
4.1.6.2 Produk Hepi
Langkah argesif yang dilakukan oleh PT Mobile-8 selaku operator seluler
pertama berbasis CDMA, yaitu dengan meluncurkan produk Hepi, sebagai
83��
layanan "Fixed Wireless Access" (FWA) atau mungkin lebih dikenal dengan
sebutan telepon rumah/ lokal sama seperti Esia, Flexy, dan sebagainya. Layanan
ini menjadi alternatif sarana telekomunikasi terjangkau terutama bagi masyarakat
yang mobilitasnya terbatas di dalam kota.
Peluncuran layanan baru dari Mobile-8 itu dilakukan untuk enam kota
yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar dan Banjarmasin. Dengan
logo sebagi berikut :
Gambar 4.3
Logo Hepi
Produk ini dinakan Hepi, dengan harapan pelanggan akan merasa senang,
bahagia, bangga dan nyamang, karena dimanjakan dengan tarif yang sangat
murah. Maka dari itu slogan untuk produk ini adalah ”Hepi Pasti Lebih Untung”.
Dipilih warna pink and yellow didasarkan pada target market yang menjadi
sasaran produk adalah kalangan anak muda termasuk murid sekolah dan
mahasiswa.
Adapun ketentuan tarif yang diberlakukan bagi para pengguna Hepi adalah
sebagai berikut :
84��
1. Tarif ngobrol seribu sehari
Tarif
�
Lokal maupun Non-Lokal
Bicara Rp.1000 /hari
SMS Rp. 10 /sms
Tabel4.1
Tarif Hepi Seribu Sehari
Adapun ketentuan yang berlaku untuk tarif ini adalah :
� Ketik ”Reg <spasi> BES kirim ke 2772, Rp.5000 untuk 5 hari.
� Ketik ”Reg <spasi>BES1 kirim ke 2772, Rp.1000 untuk 1 hari.
� Ketik ”Reg <spasi>BES3 kirim ke 2772, Rp.3000 untuk 3 hari
2. Tarif regular
Tarif Lokal Non-Lokal
Sesama hepi dan fren
30 30*
Telpon rumah 200 1500
85��
Selular 500 1500
Tabel 4.2
Tarif Reguler Hepi
Untuk telpon ke Hepi di kota lain, tarifnya sama aja, gunakan telpon
hemat interlokal Hepi 01068. Contoh panggilan ke Hepi yang ada di
Jakarta: 0106802150100000
3. Tarif SMS
� SMS ke sesama Hepi atau Fren : Rp. 10 / SMS
� SMS ke operator lain : Rp 100 / SMS
4. Tarif Internet
� Akses data internet : RP 1 / KB
Dengan ketentuan tarif dan semua fasilitas yang dimiliki Hepi, pihak
Management PT.Mobile-8 merasa dalam kurun waktu tujuh bulan Hepi dapat
menjaring sebanyak 600.000 pelanggan.� Kehadiran Hepi pada akhirnya ikut
86��
meramaikan pasar layanan telepon tetap nirkabel di samping layanan Flexy
(Telkom), Esia (Bakrie), dan StarOne (Indosat) yang telah hadir terlebih dahulu.
Diharapkan Hepi menjadi produk kompetitif, nantinya akan dikembangkan untuk
data cepat dengan persebaran kota yang lebih luas lagi.
4.1.7 Layanan Jasa PT.Mobile-8
Terdapat beragam jenis layanan jasa yang diberikan PT. Mobile-8 bagi
para pelanggan pengguna produk baik Fren maupun Hepi. Berikut ini adalah
contoh layanan jasa yang ditawarkan oleh PT.Mobile-8 :
1. Customer Care
Untuk kenyamanan dan kepuasan pelanggan, “Customer Care”
menyediakan berbagai macam cara untuk menyampaikan keluhan,
kritik, saran ataupun pertanyaan seputar Fren dan Hepi. Customer care
siap membantu kapan saja pelanggan memerlukan bantuan.�Layanan
Customer care melalui telepon bebas pulsa ke “888” maka pelanggan
akan mendapatkan pelayanan yang diingikan. Customer care akan
melayani 24 jam sehari, 7 hari seminggu, 365 hari setahun.�
2. Layanan Mobile-8 Center Online
Layanan dari customer servis, yang mempunyai peranan langsung
dalam membina hubungan dengan para pelanggannya. Ragam dan
jenis kegiatan yang biasanya dilakukan :
87��
� Pemberian Informasi dan penanganan keluhan
� Penjualan paket perdana, paket hape dan voucher fisik
� Pembayaran tagihan pascabayar
� Penggantian fisik kartu(ruim) karena hilang atau rusak
� Penggantian voucher karena rusak atau tergores
� Setting akses data
� Inject handphone, dan lain sebagainya.
3. Layanan Mobile-8 center offline
Untuk service center offline, mempunyai pelayanan yang terbatas,
namun dalam pelaksanaannya mereka senantiasa berhubungan dengan
service senter online dalam menangani berbagai kebutuhan pelanggan.
Bentuk kegiatannya adalah :
� Pemberian Informasi dan penanganan keluhan
� Penjualan paket perdana, paket hape dan voucher fisik
� Penggantian voucher karena rusak atau tergores
� Setting akses data
4. Layanan MDC
88��
Mobile-8 Distribution Center (MDC) adalah bagian dari upaya kami
untuk memperluas pelayanan dan jalur distribusi, melalui kerjasama
strategis dengan para mitra dan distributornya, Mobile-8 membuka
MDC yang tersebar di seluruh layanan Mobile-8. Kegiatan yang
biasanya dilakukan meliputi :
� Pemberian Informasi dan penanganan keluhan pelanggan
� Penjualan paket perdana, paket hape dan voucher fisik
� Layanan registrasi pascabayar
� Migrasi dari prabayar ke pascabayar
� Pembayaran tagihan pascabayar
� Penggantian voucher karena rusak atau tergores
� Setting akses data
5. Layanan sales counter
Sales counter merupakan bentuk layanan penjualan bagi calon
pelanggan, atau pelanggan yang memerlukan tambahan produk, atau
informasi seputar produk dan program Fren atau Hepi.
Selain layanan jasa yang bersifat langsung dari perusahaan, terdapat
layanan lain yang dapat dipergunakan langsung dari sim card Fren atau Hepi.
89��
Layanan ini merupakan tambahan fasilitas untuk memudahkan pelanggan dalam
menjalankan berbagi aktifitasnya. Beragam jenis fasilitas produk mengiringi
keberadaan Fren dan Hepi, namun layanan dan program terobosan baru saat ini
meliputi :
1. Kartu World Passport dari Fren Pascabayar
Pelanggan Fren Pascabayar dapat menikmati layanan International
Roaming di seluruh negara di dunia dengan kartu “World Passport”.
Kartu “World Passport” memberikan kemudahan untuk berkomunikasi
baik di sistem CDMA dan GSM. Bila pelanggan berada di negara
dengan jaringan CDMA, maka bisa langsung menghidupkan dan
menggunakan ponsel CDMA. Tetapi bila berada di negara yang tidak
memiliki jaringan CDMA atau berada di negara dengan jaringan GSM,
gunakan kartu “World Passport” pada ponsel GSM dan langsung dapat
melakukan komunikasi di negara berjaringan GSM tersebut.
2. Milis untuk kepentingan bisnis
PT Mobile-8 mengadopsi fitur mailing list (milis) di Internet untuk
membidik pelanggan dari kalangan komunitas bisnis dan korporasi
dengan memasarkan layanan nilai tambah pesan singkat (SMS).
Produk SMS “Milis” korporat diluncurkan sebagai solusi yang murah
dalam berkomunikasi secara massal antarsesama anggota forum milis.
Dengan milis memudahkan para anggotanya untuk mendapatkan
informasi sesuai dengan kepentingan atau minatnya. Melalui produk
90��
ini PT.Mobile-8 mencoba memadukan tren internet dengan seluler
agar lebih mudah diakses melalui ponsel dengan biaya yang lebih
murah.
3. Kampus Hepi
Sekarang, kuliah lebih canggih dengan Hepi kampus. Pelanggan
penguna bisa mendapatkan berbagai info tentang kuliah mulai dari
jadwal kuliah, nilai, IPK, seminar, lowongan kerja dan lain sebagainya.
4. Layanan B-Live
Fasilitas dari Fren dan Hepi yang bersifat menghibur bagi para
pelanggannya. Selain itu beragam informasi mengenai artis, olahraga,
berita, dan yang lainnya bisa didapatkan dengan mudah.
5. Layanan Mobile Broadband Internet (MOBI)
Mobi merupakan terobosan besar di dunia layanan Internet broadband
Indonesia karena layanan yang selama ini identik dengan kalangan
ekskutif bisnis, kini dapat diakses oleh pengguna dari kalangan
mahasiswa dan pelajar. Selain itu, Mobi juga merupakan jawaban bagi
pengguna yang ingin meng-update dengan cepat halaman situs
pertemanan mereka dengan menambahkan foto-foto dan aplikasi-
aplikasi baru atau saling bertukar berbagai file video menarik. Mobi
kecepatan yang lebih cepat dari layanan GPRS yang ditawarkan di
Indonesia.
91��
Dengan berbagai fasilitas jasa yang dimiliki, PT. Mobile-8 memberikan
pandangan positif bagi konsumen dalam menentukan produk yang
dipergunakannya. Dengan melihat perkembangan tingkat kebutuhan dan gaya
hidup masyarakat, PT.Mobile-8 akan senantiasa melakukan inovasi terhadap
produk dan jasa yang dimilikinya, agar beragam kebutuhan konsumen dapat
terpenuhi.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Upaya PT. Mobile-8 Dalam Memberikan Edukasi Kepada Konsumen
Mengenai Produk Hepi
PT. Mobile-8 adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang
CDMA, perusahaan menyadari bahwa konsumen menjadi tonggak penting dalam
perusahaan. Perkembangan dan kemajuan perusahaan sangat bergantung pada
banyaknya konsumen menggunakan produk Mobile-8 sebagai pilihan mereka.
Terdapat dua jenis edukasi yang dilakuak oleh PT. Mobile-8 yaitu :
1. Edukasi Mengenai Produk Hepi
2. Edukasi Mengenai Tarif Hepi
Hepi sebagai produk yang baru, haruslah mampu memberikan infomasi
yang jelas terhadap masyarakat. Edukasi tentang produk Hepi akan memudahkan
pengkomunikasian pesan agar dapat diterima oleh masyarakat. Seperti yang
diungkapkan Syofyan selaku manager PT. Mobile-8 Bandung menjelaskan,
“Dalam dinamika persepsi konsumen, jika pasar mulai dihuni oleh banyak merek katakanlah sepuluh merek dengan atribut yang sama, maka jika ada satu merek dengan atribut yang unik akan menonjol, dan potensinya
92��
untuk menjadi pilihan pembeli lebih tinggi. Tentu saja keunikan ini harus sesuai dengan keinginan konsumen. Sebagai yang terbaru, Hepi siap bersaing dengan para kompetitor CDMA lainnya, tentunya Hepi membutuhkan strategi penyampaian pesan yang jitu untuk dapat mengedukasi para konsumen, sehingga Hepi mampu menyaingi mereka yang telah lama beroperasi. Hepi memberikan tarif yang bersaing atau malahan yang termurah dengan kompetitor lainnya. Sehingga adanya Hepi dapat mempengaruhi konsumen untuk mencoba produk baru kami dengan keunggulan tarif murahnya.” (dalam wawancara 30 juni 2009)
4.2.1.1 Edukasi Produk Hepi
Edukasi yang dilakukan oleh PT. Mobile-8 berkenaan dengan produk Hepi
yakni memberikan berbagai informasi mengenai berbagai macam kelebihan yang
dimiliki oleh kartu Hepi. Informasi ini dikatakan sebagai bentuk edukasi karena
didalam informasi yang diberikan, calon pelanggan dan pelanggan mendapatkan
pilihan fasilitas yang bisa dipergunakan mengenai keberadaan kartu Hepi ini.
Keberadaan Hepi sebagai CDMA murni yang berbeda dengan Fren. Fren
merupakan produk CDMA yang berbasis selular, namun Hepi merupakan produk
CDMA yang murni, artinya terdapatnya kode area (022.. untuk Bandung). Dalam
melakukan panggilan lokal dalam satu area/kota tidaklah perlu memakai kode are,
sebab begitu tersambung dengan nomor yang dituju, maka secara otomatis kode
tersebut sudah digunakan. Namun untuk panggilan keluardaerah perlu dipakai
kode area dalam proses penggunaannya. Selain itu beberapa edukasi yang
dilakuakn diantaranya :
1. Cara penggunaan internet
2. Cara melakukan panggilan ke luar negeri
3. Cara Bergabung dengan Kampus Hepi
4. Cara memperoleh informasi online, dan lain sebagainya.
93��
4.2.1.2 Edukasi Tentang Tarif
Tarif adalah elemen penting yang menjadi sorotan masyarakat pengguna
provider. Tarif murah dengan jangkauan luas tentunya menjadi hal yang sangat
penting dalam memperoleh perhatian pelanggan. Dengan menyadari hal tersebut,
maka PT. Mobile-8 melakukan edukasi tarif kepada konsumen yang dilakukan
dengan cara memperlihatkan tabel perbandingan tarif sebagai berikut :
Table 4.3 Perbandingan Tarif CDMA Hepi dengan Kompetitornya
Keterangan Esia Fleksi Hepi
Tarif sesama operator 55* 49 30*
Tarif ke operator lain
(CDMA)
275 250 200
Tarif ke operator lain
(GSM)
880 250 500
Tarif Internet - - 1Rp/Kb
94��
* Tarif Esia akan berubah setelah 1 jam menjadi Rp. 1000/jam, ketika melakukan panggilan ke sesama operator
* Tarif Hepi akan menjadi lebih murah Rp. 1000 melakukan panggilan sepuasnya dan berulang kali dengan melakukan registrasi ke 277.
Sumber: Dokumentasi program PT.Mobile-8 Telecom Tahun 2008
Agar nilai edukasi dari slogan tersebut dapat diterima masyarakat, maka
perusahaan mengaplikasikan produk untuk berbagai hal misalnya digunakan
untuk:
- Poster.
- Standing banner.
- Flag Chain.
- Rak display untuk distributor.
- Rak display untuk event.
- Kantung kertas.
- Stiker kendaraan Hepi.
- Seragam SPG.
- Dan lain sebagainya.
Disampin itu, PT. Mobile-8 menawarkan beberapa pilihan tarif hemat
berserta edukasi tentang cara menggunakan tarif hemat tersebut. Edukasi yang
dilakukan adalah meneranangkan sebagai berikut :
1. Tarif ngobrol seribu sehari
Adapun ketentuan yang berlaku untuk tarif ini adalah :
95��
� Ketik ”Reg <spasi> BES kirim ke 2772, Rp.5000 untuk 5 hari.
� Ketik ”Reg <spasi>BES1 kirim ke 2772, Rp.1000 untuk 1 hari.
� Ketik ”Reg <spasi>BES3 kirim ke 2772, Rp.3000 untuk 3 hari
2. Tarif regular
Untuk telpon ke Hepi di kota lain, tarifnya sama aja, gunakan telpon
hemat interlokal Hepi 01068. Contoh panggilan ke Hepi yang ada di
Jakarta: 0106802150100000
3. Tarif SMS
� SMS ke sesama Hepi atau Fren : Rp. 10 / SMS
� SMS ke operator lain : Rp 100 / SMS
4. Tarif Internet
� Akses data internet : RP 1 / KB
Sifat edukasi dalam masyarakat bagi PT. Mobile-8 sendiri disadari tidak
sama, artinya bahwa kemampuan tiap konsumennya berbeda dalam menangkap
makna-makna atau pengetahuan yang diberikan oleh perusahaan. Untuk itu
dibutuhkan program yang berkesinambungan/ kontinuitas agar masyarakat dapat
memahami pesan yang disampaikan oleh perusahaan secara keseluruhan.
Pemberian edukasi untuk produk Hepi terlihat dari program-program yang
dilaksankan PT. Mobile-8 Telecom. Salah satu bentuk edukasi bagi para
96��
konsumen adalah dengan pembuatan Slogan “Hepi Juaranya CDMA murah”.
Dalam slogan ini PT. Mobile-8 Telecom berusaha mencerminkan bahwa Hepi
merupakan kartu CDMA termurah yang dapat digunakan oleh masyarakat yang
sering melakukan panggilan telepon untuk waktu yang lama tanpa harus
memikirkan biaya.
Gambar 4.4 Slogan Hepi
“Hepi, Juaranya CDMA murah”
Dari gambar slogan diatas terlihat bahwa Hepi ingin memberikan edukasi
kepada masyarakat bahwa dengan menggunakan Hepi, maka masyarakat tidak
perlu khawatir mengenai tarif telepon yang mahal, karena Hepi memanjakan
konsumen sebagai Juara CDMA murah untuk dapat melakukan panggilan hanya
dengan Rp. 1000 sepuasnya seharian.
4.2.2 Upaya yang Dilakukan PT. Mobile-8 dalam Meluncurkan dan
Membangun Event Merek Hepi.
97��
Beberapa kutipan wawancara yang menerangkan alasan PT.Mobile-8
Telecom untuk memperkenalkan produk baru mereka, yaitu Hepi. Seperti kutipan
wawancara dengan Manager Mobile-8 wilayah Bandung ;
“ Alasan kami dalam merumuskan strategi Marketing PR sebagai cara untuk mendobrak Hepi dipasaran yang merupakan produk baru adalah dengan menumbuhkan kepercayaan kepada konsumen. Konsumen akan percaya jika kita sebagai provider memang layak untuk dipercaya. Kemampuan atau keahlian kita menjadi pertimbangan di satu sisi. Di sisi lain yang mereka lihat adalah bukti. Seberapa jauh perusahaan telah membuktikan keahlian kita lewat hasil nyata. Percuma saja kita menjelaskan panjang lebar kepada konsumen namun tak ada bukti yang kita sampaikan. Mereka akan sulit mempercayai kita. Seolah ada benteng yang memisahkan antara konsumen dengan perusahaan. Tugas kami sebagai perusahaan adalah merobohkan benteng tersebut. Alat pertahanan diri konsumen bisa anda taklukkan jika kita memahami apa yang mereka inginkan dari kita sebagai provider CDMA, seperti memberikan produk yang Bernilai. Produk berkualitas yang sarat informasi yang dibutuhkan target market mutlak harus kami miliki. Tanpa produk yang bernilai di mata pengunjung, tentu sulit mendapat kepercayaan mereka. Kami memberi bukti kalau produk kami merupakan produk yang mampu bersaing dengan kompetitor lainnya. Cara memberikan bukti bisa dengan menampilkan produk yang berkualitas dan sesuai dengan keinginan publik. Caranya adalah dengan menyampaikan kesaksian dari orang-orang yang telah memperoleh manfaat produk kita atau dengan memanfaatkan keberadaan media massa yang akan membantu kami dalam dengan menampilkan event-event yang memiliki nilai berita. Selain itu kami diuntungkan dengan memiliki partnership yaitu MNC group untuk memudahkan kita dalam promosi di media televise. Event-event yang dimaksud adalah event yang bertujuan untuk mendapatkan kepercayaan konsumen dengan produk baru kami yaitu Hepi.” (Syofyan, 23 Juli 2009)
Pernyataan wawancara diatas dilengkapi oleh pernyataan Fitriana selaku
Staff Marketing & Communication.
“Motivasi kami memilih strategi Marketing PR adalah untuk memperkenalkan produk baru kami karena strategi ini dianggap tepat dalam menyampaikan informasi mengenai produk terbaru kami. Masyarakat dan calon konsumen tidak hanya tahu saja produk kami namun mereka memiliki keinginan untuk dapat menggunakan produk kami. Kami memilih event-event yang memungkinkan memiliki nilai berita, sehingga media massa dapat meliputi kegiatan kami. Kami
98��
meyakini meskipun pemberitaan uncontroled namun bila tanggapanya positif dari masyarakat strategi ini akan menjadi sukses untuk memasarkan Hepi. Media massa akan memberitakan yang positif pula, sehingga masyarakat akan percaya”( Fitriana, 24 Juli 2009)
Hepi sebagai produk baru dalam bisnis CDMA membutuhkan suatu event/
program untuk memperkenalkan secara resmi kepada masyarakat. Program yang
dilaksanakan haruslah memiliki nilai-nilai promosi, nilai berita, dan nilai hiburan.
Hal tersebutlah yang mendasari gagasan dilaksananyanya Event Grand Launching
Hepi.
4.2.2.1 Event Bandung Lautan Hepi
PT.Mobile-8 untuk mengkonstruksikan citra Hepi sebagai kartu CDMA
terbaru dan termurah, telah melaksanakan grand launching produk Hepi pada
tanggal 3 Mei 2008, Hepi secara resmi diperkenalkan kepada masyarakat luas.
Seperti yang dikutip dalam wawancara dengan Fitriana selaku Marketing dan
Communication Staf menjelaskan
“Untuk dapat memperkenalkan dan mengkonstruksikan citra Hepi sebagai yang terbaru dan termurah, dalam launching kartu CDMA Hepi yang paling penting adalah timing waktu pelaksanaan tersebut, atau istilahnya “in the right time and the right place”. Waktu yang tepat bagi kartu Hepi untuk diperkenalkan secara luas adalah ketika konsumennya berkumpul dalam suatu acara, tempat, dan waktu pelaksanaannya.” (Dalam wawancara, 6 Juni 2009)
Acara launching perdana Hepi dilaksanakan pada tanggal 3 mei 2008.
Seperti yang dijelaskan oleh Tegar selaku sales executive,
“Alasan pengambilan waktu acara tersebut dikarenakan pada tanggal tersebut jatuh pada hari minggu. Hari minggu adalah hari dimana para remaja sebagai target dari produk Hepi adalah waktu untuk bersenang-
99��
senang setelah satu minggu melakukan rutinitas aktivitas mereka dan pada bulan Mei 2008, para kompetitior Hepi, seperti Esia dan Flexi sedang tidak dalam tahap promosi, artinya kedua kompetitor tersebut tidak memiliki event-event promosi. Selain itu Esia dan Flexi sedang mengusung perang tarif hanya pada angka 49 dan 55 rupiah per menit.” (dalam wawancara, 17 Juli 2009)
Untuk itulah pada tanggal 3 Mei 2008 produk Hepi diluncurkan dengan
gebrakan tarif termurah dibandingkan para kompetitornya. Waktu pelaksanaan
yang digunakan PT. Mobile-8 untuk melaksanakan acara grand launching Hepi
telah menggambarkan target pasar mereka, yaitu Remaja.
Untuk tempat pelaksanaan acara launcing Hepi, tempat lokasi yang dipilih
adalah Lapangan Gasibu Bandung. Alasan pemilihan tempat di lapangan Gasibu
adalah lokasi tersebut telah menjadi ‘spot’ bagi kaula muda untuk berkumpul dan
akses jalan yang sangat mudah untuk dilalui karena terletak di tempat yang
strategis. Kesan lapangan Gasibu sebagai tempat dilaksanakannya acara musik
juga telah melekat, karena biasanya acara musik yang dilaksanakan di Bandung
biasanya berlokasi di lapangan Gasibu.
Pengemasan acara launching produk Hepi dikondisikan sedemikian rupa
sehingga menampilkan kesan Hepi sebagai Juaranya CDMA murah. Dimulai
dengan pemasangan spanduk, poster, dan vehicle. Hepi juaranya CDMA murah
menghiasi pinggiran lapangan Gasibu. Hal itu dilakukan untuk
mengkonstruksikan brand image Hepi sebagai yang terbaru dan termurah kepada
masyarakat yang menyaksikan launching Hepi tersebut.Untuk menarik
masyarakat pada acara launching Hepi, maka PT. Mobile-8 mengundang band-
band ternama kota Bandung seperti The Titan, Kuburan, dan Mocca. Ketiga band
100��
tersebut dianggap dapat menarik minat masyarakat untuk menyaksikan acara
launching Hepi dengan Tema Acara “Bandung Lautan Hepi.”
Dibawah ini terdapat bebereapa dokumentasi sebagai hasil dari
diadakannya launching produk Hepi. Hasil kegiatan ini berupa foto kegiatan acara
tesebut, diantaranya :
Gambar 4.5
Pembukaan Launching Hepi
Gambar 4.6
Pelaksanaan Event Bandung Lautan Hepi
101��
Tema Bandung lautan Hepi sebagai event launching produk Hepi, diambil
dari peristiwa besar di Bandung yaitu Bandung Lautan Api, dimana pada saat itu
masyarakat bandung membakar rumah mereka agar tidak dikuasai oleh para
penjajah, sehingga kobaran api pada saat itu seperti halnya lautan api. Dengan
bercermin pada kejadian bersejarah di kota bandung itulah maka launching Hepi
yang dilaksanakan di bandung ini diberi nama Bandung Lautan Hepi.
“Penggalan kata dari tema tersebut memiliki makna-makna tersendiri. Kata Bandung mencerminkan target daerah launching Hepi, Lautan menunjukan luasnya, hebohnya, meriahnya dan cerminan kehebatan produk terbaru Hepi yang terkenal paling murah. Dan Hepi adalah produk yang akan diperkenalkan. Dari situlah kami mengambil tema launchingHepi ini dengan nama Bandung Lautan Hepi. Dari nama tersebut, PT. Mobile-8 mengharapkan banyaknya masyarakat yang menyaksikan acara dari launching Hepi ini, sehingga di lapangan gasibu tempat berlangsungnya acara launching ini dipenuhi oleh masyarakat yang menyaksikan event bandung Lautan hepi” (Tegar dalam wawancara, 17 Juni 2009)
Setiap kegiatan yang dilaksanakan tentunya mengharapakan adanya peran
media massa sebagai pihak ketiga (thrid party endorsement) dalam
menyampaikan pesan atau berita kepada masyarakat. Peran media dianggap
sentral oleh perusahaan, termasuk oleh PT. Mobile-8 Telecom. Media massa
berfungsi untuk sebagai alat untuk mempublikasikan produk Hepi sebagai produk
terbaru.
Dalam grand launching Hepi yang bertemakan Bandung Lautan Hepi, PT.
Mobile-8 Telecom berhasil mendapatkan publisitas dari berbagai media massa,
baik cetak, elektronik, ataupun Media online,
102��
Tabel 4.4 Jumlah Liputan Media Massa Grand Launching
Bandung Lautan Hepi.
Jenis Media Nama Media JumlahLiputan
Keterangan
Media Cetak 1. Pikiran Rakyat 2. Tribun Jabar 3. Galamedia 4. Marketing5. Pulsa6. Ponsel7. Pc Plus 8. Pc Mild 9. Radar10. Gatra11. Digicom 12. Tabloid SMS 13. HP
16 Liputan Mobile-8Telecom memperkirakan nilai liputan, baik dari media cetak, media elektronik, dan media on-line ekuivalen dengan outcome grand launching Hepi
MediaElektronik
1. PJTV2. STV3. Bandung TV 4. 99ers Fm 5. Oz Radio FM 6. Ardan FM 7. Rama FM
11 Liputan
Media Online 1. detik.com 2. duniahepi.com 3. mobile8.com4. astaga.com 5. and many more
12 Liputan
Sumber : Dokumentasi PT. Mobile-8 Telecom
Dari tabel diatas diketahui bahwa PT. Mobile-8 Telecom berhasil
membuat publikasi di Media massa. Meskipun perusahaan menyadari bahwa
pemberitaan di media massa itu bersifat uncontrolled dan unpaid, namun PT.
103��
Mobile-8 Telecom optimis hasil dari pemberitaan akan membantu mereka
memudahkan proses promosi dan pengkomunikasian pesan kepada masyarakat
luas.
4.2.2.2 Program PT. Mobile-8 dalam Membangun Event
Untuk mencapai tujuan-tujuannya, maka PT. Mobile-8 Telecom
mengkategorikan program-programnya dalam strategi Marketing PR, PR. Dalam
Strategi Marketing PR ini, terdapat pilihan strategis berbasis nilai berita, yaitu :.
Tabel 4.3 Program Strategi MPR PT. Mobile-8
Strategy Target/ sasaran Penerapatan Program
Strategy 1 Sales
Distributor
Pengecer
Konsumen
� Hepi Trade Show
Strategy 2 Konsumen � Grand Launching Hepi � Website Hepi
www.duniahepi.com
Strategy 3 Pembentukan opini pada Konsumen
� Asuransi Megalife Hepi“sedia payung sebelum hujan”
104��
Sumber : Matrik Data Wawancara (Syofyan, 30 Juli 2009)
* program diatas adalah yang telah dilaksanakan hingga akhir tahun 2008.
Dalam meluncurkan produk baru dari PT. mobile-8 telecom, yaitu Kartu
CDMA Hepi menggunakan strategi Marketing PR, kehadiran Hepi disebutkan
sebagai “saudara” dari produk sebelumnya yaitu Fren. Untuk mendorong
berhasilnya pemasaran, Hepi melakukan program Hepi Trade Show. Hepi Trade
Show adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan dengan membuat stan-stan
Hepi, promosi produk Hepi, dan menggunakan pendekatan direct selling kepada
masyarakat luas.
Seperti yang ditegaskan Tegar selaku marketing PT.Mobile-8 begai
berikut,
“Hepi Trade show ini dilaksanakan di tiga tempat berbeda, yaitu di Metro Trade Center (MTC), Istana Plasa (IP), dan Bandung Electronic Center (BEC). Alasan pemilihan ketiga tempat tersebut dijelaskan oleh Tegar Jiwaskarya, Sales executive, “BEC adalah pusat penjualan barang elektronik tersukses di Bandung, dimana disana pula kami memiliki Customer Care Center mobile-8, untuk di MTC kami memilihin tempat tersebut untuk mencakup konsumen yang berada di daerah Bandung Timur, dan Istana Plasa karena lokasinya yang tidak berdekatan dengan kedua tempat tadi, sehingga program kami dapat merata” (dalam wamancara, 17 Juni 2009)
Ketika akan memperkenalkan Hepi, sebelum produk diluncurkan PT.
Mobile-8 menyediakan dahulu informasi mengenai spesifikasi unggulan yang
akan disediakan oleh Hepi. Dengan slogan grand launching Bandung Lautan
Hepi, masyarakat dibuat penasaran dengan arti Bandung Lautan Hepi. Bandung
Lautan Hepi itu sendiri merupakan acara launching produk Hepi yang bertempat
di Gasibu dengan menampilkan band-band ternama baik lokal, maupun nasional.
105��
Diperkenalkannya hepi merupakan jawaban atas masyarakat terutama para remaja
atas produk CDMA yang murah dan praktis. Dengan adanya produk Hepi
diharapkan dapat membangkitkan gairah baru persaingan provider CDMA.
Dalam mempromosikan Bandung Lautan Hepi Apa yang dilakukan PT.
Mobile-8 dalam memperkenalkan Hepi sebagai produk terbaru, dilakukan tidak
sekedar menempatkan iklan di media massa, namun lebih kepada kesan tanya
kepada masyarakat tentang apa itu Bandung Lautan Hepi.
Dengan menempelkan baligo dan poster di tempat-tempat yang strategis
memungkinkan masyarakat luas dapat melihat informasi tersebut, ketika hari
pelaksanaan Bandung Lautan Hepi dapat disaksikan oleh banyak masyarakat.
Bandung Lautan Hepi dilaksanakan pada Tanggal 3 Mei 2008 di Gasibu Bandung
dan dimeriahkan oleh beberapa band ternama, seperti The Titan, Kuburan, , dan
Mocca. 3 Mei 2008 yang jatuh pada hari sabtu memungkinkan banyak masyarakat
akan menyaksikan acara launching Hepi ini.
Sebelum hari H grand launching dilaksanakan, informasi yang mengenai
adanya Bandung Lautan Hepi telah disebarkan melalui baligo, spanduk, poster,
dan bloking space dan bloking time di media massa. Namun informasi yang
disebarkan melalui hal diatas, PT. Mobile-8 Teecom tidak menyebutkan lebih
rinci apa itu Bandung Lautan Hepi. Menurut Fitriana selaku Staff Marketing &
communication hal itu sengaja dilakukan agar masyarakat bertanya tanya apa itu
Bandung Lautan Hepi, sehingga mereka datang ke acara tersebut untuk
mengetahui konten Bandung Lautan Asmara sebagai Grand Launching Produk
Hepi.
106��
Dalam pelaksanaan grand launching masyarakat diperkenalkan Hepi
sebagai CDMA terbaru dengan keunggulan tarif yang murah baik melalukan
panggilan ataupun menerima panggilan dari operator lain. Dengan Tagline
Juaranya CDMA murah, Hepi akan meramaikan persaingan di dunia CDMA.
Hasil dari grand launching Hepi menarik media massa untuk meliput
kegiatan tersebut, dilihat dari kegiatannya nilai dari berita program tersebut ada
pada proximity ( kedekatan lokasi atau isu di hati publik) dan unsualness (untuk
Hepi, yaitu sebagai yang termurah dan terbaru).
Selain dengan Event Grand Launching, Hepi juga meluncurkan website
Hepi, www.duniahepi.com. Server situs resmi berada di Jakarta, yang artinya
bahwa situs ini merupakan program nasional Hepi untuk memudahkan pelanggan
mengakses informasi mengenai produk Hepi. Isi dalam situs duniahepi.com ini
adalah seputar program-program yang dilaksanakan produk Hepi, dan agenda-
agenda kegiatan lainnya. Dalam situs ini selain mengakses informasi mengenai
kartu Hepi, masyarakat juga dapat mengirimkan testimoni mengenai produk Hepi,
ataupun informasi karier di Hepi.
Seperti kutipan wawancara dengan Syofyan selaku Manager Bandung,
menyebutkan,
“Hepi memiliki website duniahepi.com dengan template websitenya sesuai dengan target kita yaitu para kawula muda, background pink dalam website mencerminkan kartu latar dari kartu Hepi. Tujuan dari dibentuknya website ini adalah untuk kemudahan akses informasi dari Hepi ke masyarakat luas. Memang saat ini kami masih terus mengembangkan konten yang ada di website hepi, namun sejauh ini konten dari Hepi sendiri sudah cukup mewakili perusahaan dalam menginformasikan produk Hepi. Selain itu masyarakat dapat mengetahui bila ada lowongan kerja di Hepi, melalui mailist hepi yang akan
107��
dikirimkan ke pengguna yang telah terdaftar sebagai anggota website Hepi.” (dalam wawancara, 23 Juli 2009)
PT. Mobile-8 dalam menciptakan opini publik bahwa Hepi yang mewakili
mobile-8 telecom peduli terhadap lingkungan dan tanggung jawab sosial. Hepi
bekerjasama dengan Bank Mega untuk menyediakan santunan asuransi yang
dikenal dengan Megalife. Asuransi ini ditujukan untuk perlindungan kecelakaan.
Santunan yang diberikan mencapai 40 juta Rupiah. Keuntungan dari program ini
adalah premi yang terjangkau hanya Rp. 5500, santunan hingga 40 juta rupiah,
pendaftaran hanya dikhususkan pengguna Hepi dengan Short Message system
(SMS) saja.
“Kerjasama kami dengan Bank Mega akan memudahkan para konsumen untuk mendapatkan premis asuransi secara mudah dengan hanya melakukan sms saja dengan menggunakan Hepi tentunya. Premis asuransi ini sebagai bentuk respek kami terhadap konsumen yang merupakan bagian penting dari perusahaan. Konsumen diharapkan tidak hanya memandang mobile-8 sebagai provider kartu CDMA saja, melainkan perusahaan yang peduli akan konsumennya.” (Safano dalam wawancara, 9 Juni 2009)
Asuransi yang bertajuk Sedia Payung sebelum Hujan ini, memberikan
asuransi untuk meninggal dunia sebesar 20 hingga 40 juta rupiah, rawat inap per
hari 100 ribu hingga 200 ribu Rupiah. Selain itu ada beberapa pihak eksternal
disamping Bank Mega yang menjadi mitra kerja pihak Mobile-8. Sofyan
menyebutkan ;
“kami memiliki beberapa mitra kerja untuk memberikan layanan khusus bagi konsumen pengguna produk Mobile-8, diantaranya BCA, Mandiri, BNI, dan Bank Mega. Fasilitas yang dapat dipergunakan diantaranya : pembelian pulsa, pembayaran tagihan, dan asuransi.” (dalam wawancara, 23 Juli 2009)
108��
Adanya bentuk asuransi tersebut maka, selain diuntungkan dengan tarif
murah menggunakan kartu Hepi, Pengguna kartu Hepi sendiri memiliki jaminan
keamanan dengan mengikuti premi asuransi yang dilakukan Perusahaan.
Perusahaan berharap dengan dibentuknya kerjasama mutualisme dengan
pengguna kartu Hepi diharapkan opini publik yang berkembang dimasyarakat
mengenai produk Hepi berdampak positif, sehingga masyarakat paham bahwa
perusahaan tidak hanya menjual produk untuk kepentingan perusahaan semata,
namun PT.Mobile-8 Telecom sendiri peduli akan nasib dan keselamatan para
konsumennya.
4.2.3 Upaya yang dilakukan PT. Mobile-8 Telecom dalam Mengembangkan
Pelayanan public.
4.2.3.1 Customer Service Center
Konsumen/Pelanggan dalam dunia bisnis dikategorikan sebagai publik
eksternal. Setiap perusahaan memiliki perbedaan public eksternal tergantung dari
jenis perusahaan itu sendiri. Bagi dunia bisnis telekomunikasi khususnya CDMA,
yang disebut sebagai publik eksternal adalah mereka yang menggunkan produk
dan pelayanan yang diluncurkan oleh perusahaan CDMA. Menurut Zizi selaku
PIC Team Leader Customer Service menyebutkan,
“Publik eksternal adalah yang memiliki peranan penting dalam tumbuh kembang perusahaan. Karena kita perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi, maka kami menganggap bahwa konsumen merupakan jantung dari perusahaan,kemajuan dan perkembangan perusahaan sangat bergantung dari seberapa banyak perusahaan mampu menangkap
109��
konsumen untuk menggunkan produknya”. (dalam wawancara, 9 Juli 2009).
Bentuk dari kesadaran PT. Mobile-8 Telecom dalam memahami
pentingnya kostumer terlihat dari dibentuknya Customer Service Center.
Customer Service Center PT. Mobile-8 Telecom, khususnya di Bandung berlokasi
di 2 tempat, yaitu di Gallery PT. Mobile-8 Telecom Jalan Surapati dan di
Bandung Electronic Center (BEC).
Seperti yang diungkapkan Tegar Jiwaraksa selaku staff sales Executive
menyebutkan
“Kritik dan saran yang diberikan konsumen menjadi acuan kami untuk terus mengembangkan diri kami agar menjadi lebih baik lagi. Saran yang disampaikan oleh konsumen akan menjadi kajian kami dalam briefing yang dilakukan setiap bulannya. Untuk instrospeksi perusahaan atas apa yang terjadi selama sebulan ini. Karena kami selalu menjaga loyalitas konsumen sebagai poin pokok dari pelayanan kami.” (dalam wawancara, 19 Juni 2009)
Bentuk komplain atapun saran yang diberikan oleh pelanggan disimpan
dalam suggestion box, suggestion box seperti yang diungkapkan oleh Zizi selaku
PIC Team leader menyebutkan
“Dalam setiap pelayanan kami di Customer Service, kami selalu memberikan kesempatan kepada customer untuk memberikan penilaian terhadap kami ataupun perusahaan melalui suggestions box, ini merupakan langkah kecil kami untuk membentuk sikap kritis masyarakat atas perusahaan melalui saran-saran yang akan membangun kami menuju ke jenjang yang lebih baik” (dalam wawancara, 9 Juni 2009).
Selain sebagai langkah untuk mengembangkan kepuasan konsumen atas
pelayanan dan informasi yang diberikan, Perusahaan juga memiliki harapan
110��
dengan dibentuknya Customer Servive Center adalah untuk membentuk citra
perusahaan sebagai perusahaan yang peduli kepada kepuasan masyarakat
sehingga masyarakat menggunakan produk perusahaan yaitu Hepi dan Fren
sebagai pilihan mereka. Dengan demikian pertumbuhan perusahaan akan terus
meningkat pesat.
4.2.3.2 Call Center
Customer Service Center bukanlah satu-satunya upaya yang dilakukan
perusahaan dalam mengembangkan pelayanan publik, namun seperti yang
dijelaskan diatas, untuk mempermudah akses informasi dari perusahaan ke
pelanggan, maka dibentuklah Call Center PT. Mobile-8 Telecom, Call Center
sendiri bersifat layanan bebas pulsa, sehingga konsumen / pelanggan memiliki
kebebasan untuk bertanya mengenai keluhan, ataupun informasi seputar produk
PT. Mobile-8 Telecom.
Khusus bagi PT. Mobile-8 Telecom, Call Center PT. Mobile-8 Telecom
untuk produk Hepi dan Fren telah mendapatkan penghargaan atas dedikasi dan
pelayanannya kepada kostumer. PT Mobile-8 Telecom Tbk (Mobile-8), operator
telekomunikasi bergerak berbasis CDMA dengan brand product Hepi dan Fren
menjadi satu-satunya operator CDMA yang meraih penghargaan The Best Call
Center 2009 untuk kategori Telecommunication.
111��
Penghargaan tersebut diberikan oleh Carre Center of Customer
Satisfaction & Loyalty (Carre-CCSL), lembaga independen yang fokus
memberikan konsultasi mengenai pengembangan pelayanan konsumen
bekerjasama dengan majalah marketing. Penghargaan tersebut ditujukan kepada
perusahaan-perusahaan yang dinilai memiliki call center yang baik sebagai
bentuk penghargaan atas dedikasi pelaku call center di Indonesia.
CCSL Sebagai bagian terdepan perusahaan, Mobile-8 memahami arti
penting peran call center sebagai sarana komunikasi yang paling efektif untuk
menjalin hubungan yang erat antara Mobile-8 dengan pelanggan. Hubungan yang
baik dengan pelanggan menciptakan loyalitas dan citra yang baik bagi perusahaan,
karena itu kami menempatkan sumber daya manusia dengan keahlian dan
pengalaman yang tepat untuk mengelola operasional call center.
Seperti yang diungkapkan Zizi Safano selaku PIC Customer Service
menyebutkan bahwa
“Kami merasa terhormat dengan penghargaan yang diberikan kepada Mobile-8 karena hal tersebut menjadi pengakuan terhadap kualitas layanan pelanggan kami dan bagaimana dedikasi kami untuk selalu memberikan yang terbaik pada konsumen secara totalitas, penghargaan ini menjadi semangat dan energy kami dan bukti bahwa kami selaku Customer Service yang mewakili perusahaan peduli akan pentingnya arti konsumen.” (dalam wawancara 10 Juni 2009)
Call Center dan Customer Service Center keduanya merupakan langkah –
langkah perusahaan dalam membentuk citra perusahaan yang peduli terhadap
konsumenya, kedua program tersebut diharapkan dapat mewakili perusahaan
dalam menumbuhkembangkan perusahaan menjadi market leader dalam dunia
bisnis Telekomunikasi. Sehingga Produk PT. Mobile- 8 Telecom baik Hepi
112��
maupun Fren dapat digunakan masyarakat sebagai alat untuk berkomunikasi jarak
jauh dengan para kerabat atau sahabat.
Khusus bagi Hepi, meskipun sebagai produk terbaru di antara kompetitor
yang lainnya, dengan adanya kedua program diatas, penyampaian informasi
mengenai keberadaan Hepi dapat disebarluaskan kepada masyarakat, melalui
penginformasian keunggulan Hepi sebagai kartu yang termurah diantara
kompetitor lainnya.
4.2.4 Program RAPID Sebagai Proses Marketing Public Relations yang
Dilaksanakan PT. Mobile-8 untuk produk Hepi�
Disamping strategi yang telah di sampaikan diatas, Syofyan menambahkan
bahwa strategi marketing public relations ini,dalam internal perusahaan lebih
akrab dengan sebutan RAPID. Syofyan menerangkan bahwa,
“ strategi marketing public relations yang dilakukan untuk memasarkan Hepi adalah RAPID. Pada bulan Agustus PT. Mobile 8 Company merumuskan StrategiMarketing PR yang digunakan untuk memperkenalkan produk Hepi, yaitu Raising the bar, perform as A team, Profesional execution, Integrity, dan Delightcostumers“ (dalam wawncara, 23 Juli 2009)
Bedasarkan tinjauan dan analisi penulis tentang RAPID, dapat prakteknya
dilapangan RAPID itu sendiri bertujuan untuk mempublikasikan Kartu Hepi
sebagai CDMA terbaru dan termurah. Ada lima panduan untuk membangunkan
marketing public relation sehubungan dengan produk Hepi. Kelima panduan
tersebut adalah :
1. Raising the bar, terkandung nilai bersikap untuk selalu
mengembangkan ide-ide baru, berpikir positif dalam bertindak dan
113��
menetapkan target tinggi terhadap kesuksesan produk Hepi. Target
yang dimaksud adalah pencapaian penjualan produk Hepi untuk daerah
bandung dan sekitarnya, dengan tujuan pangsa pasar yaitu para pelajar,
mahasiswa, dan mereka yang baru menggunakan fasilitas kartu
CDMA.
2. Poin perform as A team, artinya adalah kemampuan untuk menyatukan
persepsi, kerjasama dan bersinergi untuk mencapai target perusahaan.
Bagi PT. Mobile-8 Telecom menyadari bahwa tidak mudah untuk
membentuk brand image produk Hepi guna menarik para calon
konsumen. Pembentukan RAPID sendiri adalah untuk mempersiapkan
brand image
3. Poin Profesional execution, artinya membuat dan melaksanakan
tanggungjawab sesuai tujuan perusahaan. Kesesuaian tujuan
perusahaan dengan aktivis manajemen paling atas (top management)
merupakan hal yang mutlak perlu. Inilah sebabnya PT. mobile 8
telecom harus meyakinkan para atasan dengan pemahaman satu prinsip
tujuan, yaitu pentingnya brand image suatu produk dalam memasarkan
suatu produk. Dimanapun produk hepi berada, persamaan prinsip harus
tetap sama yaitu mengutamakan Hepi sebagai yang termurah dan
terbaru.
4. Poin Integrity adalah dasar dari kepercayaan, komunikasi, komitmen,
dan kerjasama dengan berbagai pihak baik dengan distributor ataupun
konsumen sebagai kekuatan fondasi produk Hepi. RAPID
114��
mengembangkan strategi terhadap konsumen untuk mendapatkan
keuntungan pencapaian kepercayaan antara kedua belah pihak.
Kesadaran pentingnya hubungan tersebut memang bukan hal yang
mudah bagi pengusaha karena banyaknya persaingan dengan para
kompetitornya sehingga tidak sedikit ruang kerjasama antara PT.
mobile 8 telecom dengan distributor dan konsumen hanya berjalan
pendek. Dengan pendekatan integrity ini diharapkan kerjasama yang
terjalin tidak hanya berjalan dalam jangka pendek, namun secara
kontinuitas dapat dilaksanakan oleh pihak yang bersangkutan.
Khusus untuk jalur distribusi terdapat banyak keuntungan yang didapat
oleh PT. mobile 8 telecom jika memasuki area distribusi. Diantaranya
adalah :
1. Membuat konsumen menjadi familiar dengan suasana distribusi
produk Hepi, sehingga menunjang munculnya keputusan-
keputusan baru untuk membeli produk tersebut.
2. Konsumen cepat dalam menentukan lokasi produk ketika
berada pada jalur distribusi, sehingga memutuskan membeli
Herpi yang disukai terlebih dahulu.
3. Membuat ketertarikan konsumen untuk membeli produk Hepi
pada jaringan distribusi yang sama.
5. Sedangkan poin Delight customers adalah utamakan semua ide,
kuputusan dan pelaksanaan untuk memenuhi kebutuhan melebihi
harapan pelanggan. Nilai dari suatu kepuasan konsumen merupakan
115��
elemen penting bagai fondasi perusahaan, khusus untuk Hepi yang
berusaha menciptakan brand image, nilai kepuasan konsumen
sangatkah penting dengan beberapa alasan:
1. Kecerdasan untuk mengolah informasi guna membentuk brand
image yang akan diusung ke bena kmasyarakat. Termasuk pula
cara menyampaikan, memberi pengertian, dan memahami
keinginan masyarakat tentang apa yang akan dilakukan oleh
perusahaan.
2. Kepekaan intuisi dimanfaatkan untuk memprediksi
kemungkinan kesalahan atau perubahan situasi sosial dimana
masyarakat bereaksi terhadap aktivitas-aktivitas apa yang telah
dilakukan oleh perusahaan. Dengan berpegang pada
pemahaman akan kepuasan konsumen, manajemen mampu
mengatasi krisis-krisis yang mungkin timbul.
Formulasi RAPID sebagai Strategi Marketing PR PT. Mobile-8 bagi Sim
Card Hepi yang notabene merupakan produk baru diharapkan menjadi formulasi
yang tepat untuk menciptakan Image Hepi sebagai kartu CDMA termurah,
dengan kapasitas pelanggan yang lebih baik daripada sebelumnya. Bapak Syofyan
menjelaskan bahwa,
“Sejauh ini kapasitar pengguna/pelanggan yang mempergunakan produk PT.Mobile-8 meninggkat, walaupun peningkatan yang dirasakan belum mencapai target pelanggan, atau sesuai dengan sasaran yang sebenarnya. Namun kami percaya dengan adanya kerjasama team dan SDM yang dimikili oleh kami, kami optimis bisa jauh lebih baik lagi” (dalam wawancara, 23 Juli 2009).
116��
4.3 Pembahasan
4.3.1 Analisis Bentuk Edukasi yang Dilakukan PT. Mobile-8
Seperti yang diutarakan dalam hasil penelitian yang didapatkan diatas,
dapat disimpulkan bahwa PT. Mobile-8 dalam memberikan edukasi kepada
konsumen dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Edukasi tentang produk Hepi
2. Edukasi tentang tarif Hepi
PT. Mobile-8 adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang
CDMA, perusahaan menyadari bahwa konsumen menjadi tonggak penting dalam
perusahaan. Perkembangan dan kemajuan perusahaan sangat bergantung pada
banyaknya konsumen menggunakan produk Mobile-8 sebagai pilihan mereka.
Dalam benak konsumen terdapat semacam ‘file’. Ketika konsumen mau
melakukan keputusan pembelian, maka dalam otaknya akan terjadi pemanggilan
terhadap ‘file’ ini, sebagai landasan untuk pengambilan keputusan. File ini
dikategorikan oleh konsumen berdasarkan atribut-atribut yang ‘dilekatkan’
kepada suatu obyek, termasuk merek kita. Jika konsumen memberi ‘cap’ bahwa
produk kita ‘berkualitas’ tentu sangat menguntungkan kita. Tetapi biasanya atribut
117��
yang melekat tidaklah tunggal, misalnya berkualitas, jernih, tarif murah atau
mahal. Dengan demikian maka dibutuhkan adanya edukasi informasi untuk
memberikan pemahaman mengenai produk, sehingga produk dapat dikenal dan
tidak terdengar asing dibenak masyarakat.
Ragam edukasi yang dilakukan PT. Mobile-8 terhadap Hepi sebagai
produk terbaru dan termurah yang diberikan kepada konsumen dilakukan tidak
hanya dalam satu kegiatan, namun dilakukan berulang-ulang agar mind set
masyarakat dapat membentuk pola-pola yang akan mengkonstruksikan mereka
untuk dapat menggunakan Hepi sebagai kartu CDMA pilihan mereka.
Seperti yang dikutip dalam bukunya Marketer’s Guide To Public
Relations, Thomas L. Harris. Menjelaskan bahwa kemampuan perusahaan dalam
menyampaikan keunggulan produk kepada masyarakat akan menentukan posisi
produk di masyarakat, karena posisi produk merupakan jantung dari kesuksesan
perusahaan.
Hepi dalam memberikan edukasi kepada masyarakat dilakukan dengan
pertimbangan kepuasan konsumen (delight Customer). Poin tersebut menjadi
acuan dalam melakukan pendeketan edukatif kepada konsumen. Salah satu
pendekatan yang dilakukan Hepi untuk mendidik masyarakat adalah dengan pendekatan
kepuasan konsumen. Poin delight customers adalah utamakan semua ide, kuputusan dan
pelaksanaan untuk memenuhi kebutuhan melebihi harapan pelanggan. Nilai dari suatu
kepuasan konsumen merupakan elemen penting bagi fondasi perusahaan, khusus untuk
Hepi yang berusaha menciptakan brand image, nilai kepuasan konsumen sangatkah
penting dengan beberapa alasan:
118��
1. Kecerdasan untuk mengolah informasi guna membentuk brand image
yang akan diusung ke dalam benak masyarakat. Termasuk pula cara
menyampaikan, memberi pengertian, dan memahami keinginan
masyarakat tentang apa yang akan dilakukan oleh perusahaan.
2. Kepekaan intuisi dimanfaatkan untuk memprediksi kemungkinan
kesalahan atau perubahan situasi sosial dimana masyarakat bereaksi
terhadap aktivitas-aktivitas apa yang telah dilakukan oleh perusahaan.
PT. Mobile-8 dalam mengkomunikasikan pesan melakukan pendekatan
strategi Marketing public relations. beberapa alasan PT. Mobile-8 menggunakan
pendekatan pesan dengan strategi Marketing public relations, adalah (Alifahmi,
2008: 45),
Pertama, Pemasaran, khususnya iklan hanya berfungsi sebatas
mengenalkan produknya saja dan membujuk calon konsumen untuk membeli
produk. Berbeda dengan Marketing PR, dalam mengenalkan produknya mereka
tidak hanya memperkenalkanya sebatas iklan saja, namun terdapat usaha untuk
memperlihatkan sentuhan naluri pelaku sehingga mampu mengundang simpati
publik; bernilai berita tinggi, menjadi sarana penyampaian pesan, dan sekaligus
kampanye pemasaran produk.
Kedua, iklan dan promosi belum cukup ampuh untuk berjalan sendiri-
sendiri. Oleh karena itu, perlu upaya lain yang lebih terpadu dengan publisitas
yang mendahului iklan dan promosi pada peluncuran produk, atau pada saat
produk naik daun untuk memantapkan citra di tengah masyarakat. Strategi
119��
Marketing PR merupakan gabungan antara Marketing dan PR dimana terdapat
sikronisasi antara kedua disiplin ilmu. Keuntungannya adalah dengan
menggunakan strategi Marketing PR pencapaian tujuan dalam memperkenalkan
produk baru (introducing new product).
Ketiga, kredibilitas pesan-pesan kehumasan dianggap lebih terpercaya
ketimbang iklan dan promosi. Berita di media massa, apalagi disampaikan oleh
pakar atau pihak ketiga (third party endorsement) tentang suatu produk, lebih
terpercaya kerena mengungkapkan fakta apa adanya dan lebih jujur. Dalam
pemikiran Marketing PR produk baru (new product) berarti memiliki nilai berita
(news). Dengan melibatkan media massa sebagai pihak ketiga perusahaan,
diharapkan berita-berita positif yang dilakukan oleh media massa dapat
mempengaruhi konsumen dalam menilai produk perusahaan tersebut (Alifahmi.
2008 : 45).
Jika ditinjau dari ketiga alasan tersebut yang mendasari sebuah perusahaan
menerapkan strategi Marketing public relations yang telah dipaparkan diatas, PT.
Mobile-8 dapat dikategorikan menggunakan tiga alasan tersebut dalam
melaksanakan program strategi Marketing PR.
Dalam melaksanakan edukasi informasi mengenai produk Hepi tujuanya
adalah untuk mendapatkan kepercayaan dari konsumen (winning costumer trust).
Kepercayaan bukanlah hanya dengan menampilkan iklan semata pada media
massa. Namun Mobile-8 menggunakan strategi pendekatan dalam mendapatkan
kepercayaan publik melalui orang ketiga.
120��
Event-event yang dilakukan PT. Mobile-8 berusaha menampilkan nilai-
nilai berita yang positif. Sehingga media massa dapat meliput event yang
dilaksanakan dan memuat dalam surat kabar sebagai sebuah berita, bukan sebagai
iklan, tetapi sebagai informasi yang mengandung nilai edukasi. Pemberian
edukasi untuk Produk Hepi terlihat dari program-program yang dilaksankan PT.
Mobile-8 Telecom. Salah satu bentuk edukasi bagi para konsumen adalah dengan
pembuatan Slogan “Hepi Juaranya CDMA murah”. Dalam slogan ini PT.
Mobile-8 Telecom berusaha mencerminkan bahwa Hepi merupakan kartu CDMA
termurah yang dapat digunakan oleh masyarakat yang sering melakukan
panggilan telepon untuk waktu yang lama tanpa harus memikirkan biaya.
Dalam bukunnya Value Added Public Relations oleh Thomas L. Harris,
Slogan termasuk salah satu rumusan A to Z Strategy. Slogan dianggap penting
karena dapat mengkonstruksikan citra dari suatu produk. Slogan Hepi sendiri
bernilai edukasi karena dalam slogan tersebut terdapat gambar podium juara
dengan Hepi sebagai Juaranya, yang diikuti oleh kompetitor lainnya sebagai juara
kedua dan ketiga.
4.3.2 Analisis Tentang Peluncuran dan Pembentukan Event Produk Hepi
4.3.2.1 Analisis Event Bandung Lautan Hepi
Hepi sebagai produk baru dalam bisnis CDMA membutuhkan suatu event/
program untuk memperkenalkan secara resmi kepada masyarakat. Program yang
dilaksanakan haruslah memiliki nilai-nilai promosi, nilai berita, dan nilai hiburan.
121��
Ketiga hal tersebutlah yang mendasari gagasan dilaksananyanya Event Grand
Launching Hepi.
Dalam bukunya Marketer’s Guide To Public Relations, Thomas L. Harris
menyebutkan bahwa Grand Launching sebagai salah satu strategi A to Z
Marketing PR, dijelaskan bahwa produk baru membutuhkan suatu program grand
launching untuk memperkenalkan kepada seluruh masyarakat.
Produk Hepi diluncurkan dengan gebrakan tarif termurah dibandingkan
para kompetitornya. Waktu pelaksanaan yang digunakan PT. Mobile-8 untuk
melaksanakan acara grand launching Hepi telah menggambarkan target pasar
mereka, yaitu Remaja. Untuk tempat pelaksanaan acara launcing Hepi, tempat
lokasi yang dipilih adalah Lapangan Gasibu Bandung. Alasan pemilihan tempat di
lapangan Gasibu adalah lokasi tersebut telah menjadi ‘spot’ bagi kaula muda
untuk berkumpul dan akses jalan yang sangat mudah untuk dilalui karena terletak
di tempat yang strategis. Kesan lapangan Gasibu sebagai tempat dilaksanakannya
acara musik juga telah melekat, karena biasanya acara musik yang dilaksanakan di
Bandung biasanya berlokasi di lapangan Gasibu.
Pengemasan acara launching produk Hepi dikondisikan sedemikian rupa
sehingga menampilkan kesan Hepi sebagai Juaranya CDMA murah. Dimulai
dengan pemasangan spanduk, poster, dan vehicle. Hepi juaranya CDMA murah
menghiasi pinggiran lapangan Gasibu. Hal itu dilakukan untuk
mengkonstruksikan brand image Hepi sebagai yang terbaru dan termurah kepada
masyarakat yang menyaksikan launching Hepi tersebut.Untuk menarik
masyarakat pada acara launching Hepi, maka PT. Mobile-8 mengundang band-
122��
band ternama kota Bandung seperti The Titan, Kuburan, dan Mocca. Ketiga band
tersebut dianggap dapat menarik minat masyarakat untuk menyaksikan acara
launching Hepi dengan Tema Acara “Bandung Lautan Hepi.”
Tema Bandung lautan Hepi sebagai event launching produk Hepi, diambil
dari peristiwa besar di Bandung yaitu Bandung Lautan Api, dimana pada saat itu
masyarakat bandung membakar rumah mereka agar tidak dikuasai oleh para
penjajah, sehingga kobaran api pada saat itu seperti halnya lautan api. Dengan
bercermin pada kejadian bersejarah di kota bandung itulah maka launching Hepi
yang dilaksanakan di Bandung ini diberi nama Bandung Lautan Hepi.
Setiap kegiatan yang dilaksanakan tentunya mengharapakan adanya peran
media massa sebagai pihak ketiga (thrid party endorsement) dalam
menyampaikan pesan atau berita kepada masyarakat. Peran media dianggap
sentral oleh perusahaan, termasuk oleh PT. Mobile-8 Telecom. Media massa
berfungsi untuk sebagai alat untuk mempublikasikan produk Hepi sebagai produk
terbaru. Dalam grand launching Hepi yang bertemakan Bandung Lautan Hepi,
PT. Mobile-8 Telecom berhasil mendapatkan publisitas dari berbagai media
massa, baik cetak, elektronik, ataupun Media online.
Pada dasarnya launching yang diselenggarakan ini cukup menarik
perhatian masyarakat, namun beberapa faktor yang turut harus diperhatikan
sehubungan dengan adanya launching ini adalah minat masyarakat. Minat
masyarakay sangat baik namun, kurangnya fasilitas yang ada pada saat acara
tersebut menjadi satu kendala yang harus diperhatikan. Jika masyarakat tidak puas
123��
dengan gebrakan pertama, maka sangat sulit bagi perusahaan untu memanjukan
produknya dimasa yang akan datang.
Karena keterbatasan kartu perdana Hepi pada saat acara tesebut, yang
mana kartu pedana tersebut dipakai sebagai tiket untuk masuknya dalam acara
tersebut, maka seharusnya perusahaan bukan hanya meminta maaf dan cukup
puas karena pembeli melebihi target, akan tetapi berpikir bagaimana mengobati
para calon pembeli yang tidak mendapatkan perdana tersebut.
Mungkin ada baiknya jika dilakukan launching tidak hanya sekali jika
melihat antusias yang begitu besarnya. Adanya program lanjutan seperti
penyelenggaraan hari-hari besar, atau acara perkenalan lanjutan dari produk dan
memberikan peluang yang sama bagi calon pembeli yang tidak mendapatkan
bagian pada acara “Bandung Lautan Hepi” agar sama merasa diakui
keberadaannya.
Selain itu mungkin jika disenggarakan di berbagai tempat, tidk hanya
Gasibu mungkin akan lebih meriah lagi, mengingat pelanggan Fren (produk
sebelum Hepi) sebagian besar berada di kawasan Cimahi dan Ranca Ekek.
Mungkin dengan pertimbangan itu acara akan lebih meriah lagi.
4.3.2.2 Analisis Strategi PT. Mobile-8 dalam Membangun Event Hepi
Untuk mencapai tujuan-tujuannya, maka PT. Mobile-8 Telecom
mengkategorikan program-programnya dalam strategi Marketing PR dengan
nama startegi 1, strategi 2 dan strategi 3. Dalam kajian komunikasi strategi
tersebut dikenal dengan trilogi strategi Marketing PR. Dalam Strategi Marketing
124��
PR ini, terdapat tiga pilihan strategis berbasis nilai berita, yaitu : Push/ Pass/ Pull
strategy, atau lebih dikenal dengan trilogi strategi Marketing PR.
Push Strategy adalah PR memiliki kekuatan untuk mendorong
berhasilnya akan pemasaran. Pull Strategy adalah PR memiliki dan harus
mengembangkan kekuatan untuk menarik perhatian public. Pass Strategy adalah
PR memiliki kekuatan untuk mempengaruhi dan menciptakan opini publik yang
menguntungkan.
Push Strategy
Seperti yang dijelaskan diatas, push strategy adalah strategi melalui yang
bertujuan untuk mendorong berhasilnya pemasaran. Dalam meluncurkan produk
baru dari PT. mobile-8 telecom, yaitu Kartu CDMA Hepi menggunakan strategi
Marketing PR, kehadiran Hepi disebutkan sebagai “saudara” dari produk
sebelumnya yaitu Fren. Untuk mendorong berhasilnya pemasaran, Hepi
melakukan program Hepi Trade Show. Hepi Trade Show adalah kegiatan yang
dilakukan perusahaan dengan membuat stan-stan Hepi, promosi produk Hepi, dan
menggunakan pendekatan direct selling kepada masyarakat luas.
Dalam Hepi Trade Show produk-produk Hepi yang ditampilkan
bervariatif. Dimulai dengan paket Handphone dan Perdana Hepi seharga Rp.
168.000, Paket perdana pra baya Hepi, paket perdana Prabayar Hepi, Voucher
Hepi, dan kartu perdana dengan nomor cantik Hepi.
Khusus untuk paket Handphone dengan perdana Hepi, promosi tersebut
dilakukan agar masyarakat dapat menggunakan handphone dan kartu Hepi secara
125��
bersamaan, sehingga untuk setting dan aktivasi dapat dilakukan di sana. Dengan
banyaknya yang membeli promosi paket tersebut diharapkan pemasaran produk
Hepi akan meningkat, karena penjualan berbanding lurus dengan kenaikan tingkat
pengguna Hepi.
Selain itu dalam acara Hepi Trade Show PT. Mobile-8 Telecom membuka
kerjasama dengan masyarakat yang ingin menjadi distributor Hepi, Koorporasi
yang dimaksud dengan melakukan pendekatan pada distributor dan pengecer Hepi
lakukan untuk memudahkan proses pemasaran, karena Distributor ataupun
pengecer adalah kepanjangan dari marketing perusahaan.
Alasan diadakannya pembukaan koorporasi dengan distributor adalah
“Integrity”, yang berarti kerjasama, kepercayaan, dan komunikasi antara
perusahaan dengan para distributor. Lebih jauh lagi dalam poin integrity
dijelaskan, beberapa keuntungan yang dapat diperoleh oleh Mobile-8 Telecom
dengan memperhatikan distributor, yaitu
1. Membuat konsumen menjadi familiar dengan suasana distribusi produk
Hepi, sehingga menunjang munculnya keputusan-keputusan baru untuk
membeli produk tersebut.
2. Konsumen cepat dalam menentukan lokasi produk ketika berada pada
jalur distribusi, sehingga memutuskan membeli Hepi yang disukai terlebih
dahulu.
3. Membuat ketertarikan konsumen untuk membeli produk Hepi pada
jaringan distribusi yang sama.
126��
Pull Strategy
Pull Strategi yang dilakukan PT. Mobile-8 untuk memperkenalkan
produk baru mereka, yaitu Hepi dilakukan melalui beberapa event. Event- event
yang dimaksud diawali dengan Grand Launching Produk Hepi yang dikenal
dengan “Bandung Lautan Hepi”.
Ketika akan memperkenalkan Hepi, sebelum produk diluncurkan PT.
Mobile-8 menyediakan dahulu informasi mengenai spesifikasi unggulan yang
akan disediakan oleh Hepi. Dengan slogan grand launching Bandung Lautan
Hepi, masyarakat dibuat penasaran dengan arti Bandung Lautan Hepi. Bandung
Lautan Hepi itu sendiri merupakan acara launching produk Hepi yang bertempat
di Gasibu dengan menampilkan band-band ternama baik lokal, maupun nasional.
Diperkenalkannya hepi merupakan jawaban atas masyarakat terutama para remaja
atas produk CDMA yang murah dan praktis. Dengan adanya produk Hepi
diharapkan dapat membangkitkan gairah baru persaingan provider CDMA.
Dalam mempromosikan Bandung Lautan Hepi Apa yang dilakukan PT.
Mobile-8 dalam memperkenalkan Hepi sebagai produk terbaru, dilakukan tidak
sekedar menempatkan iklan di media massa, namun lebih kepada kesan tanya
kepada masyarakat tentang apa itu Bandung Lautan Hepi.
Dengan menempelkan baligo dan poster di tempat-tempat yang strategis
memungkinkan masyarakat luas dapat melihat informasi tersebut, ketika hari
pelaksanaan Bandung Lautan Hepi dapat disaksikan oleh banyak masyarakat.
Bandung Lautan Hepi dilaksanakan pada Tanggal 3 Mei 2008 di Gasibu Bandung
dan dimeriahkan oleh beberapa band ternama, seperti The Titan, Kuburan, , dan
127��
Mocca. 3 Mei 2008 yang jatuh pada hari sabtu memungkinkan banyak masyarakat
akan menyaksikan acara launching Hepi ini.
Sebelum hari H grand launching dilaksanakan, informasi yang mengenai
adanya Bandung Lautan Hepi telah disebarkan melalui baligo, spanduk, poster,
dan bloking space dan bloking time di media massa. Namun informasi yang
disebarkan melalui hal diatas, PT. Mobile-8 Teecom tidak menyebutkan lebih
rinci apa itu Bandung Lautan Hepi. Menurut Fitriana selaku Staff Marketing &
communication hal itu sengaja dilakukan agar masyarakat bertanya tanya apa itu
Bandung Lautan Hepi, sehingga mereka datang ke acara tersebut untuk
mengetahui konten Bandung Lautan Asmara sebagai Grand Launching Produk
Hepi.
Dalam pelaksanaan grand launching masyarakat diperkenalkan Hepi
sebagai CDMA terbaru dengan keunggulan tarif yang murah baik melalukan
panggilan ataupun menerima panggilan dari operator lain. Dengan Tagline
Juaranya CDMA murah, Hepi akan meramaikan persaingan di dunia CDMA.
Hasil dari grand launching Hepi menarik media massa untuk meliput
kegiatan tersebut, dilihat dari kegiatannya nilai dari berita program tersebut ada
pada proximity ( kedekatan lokasi atau isu di hati publik) dan unsualness (untuk
Hepi, yaitu sebagai yang termurah dan terbaru).
Selain dengan Event Grand Launching, Hepi juga meluncurkan website
Hepi, www.duniahepi.com. Server situs resmi berada di Jakarta, yang artinya
bahwa situs ini merupakan program nasional Hepi untuk memudahkan pelanggan
mengakses informasi mengenai produk Hepi. Isi dalam situs duniahepi.com ini
128��
adalah seputar program-program yang dilaksanakan produk Hepi, dan agenda-
agenda kegiatan lainnya. Dalam situs ini selain mengakses informasi mengenai
kartu Hepi, masyarakat juga dapat mengirimkan testimoni mengenai produk Hepi,
ataupun informasi karier di Hepi.
Pass Strategy
Pass strategy adalah upaya PT. Mobile-8 dalam menciptakan opini publik
bahwa Hepi yang mewakili mobile-8 telecom peduli terhadap lingkungan dan
tanggung jawab sosial.
Hepi bekerjasama dengan Bank Mega untuk menyediakan santunan
asuransi yang dikenal dengan Megalife. Asuransi ini ditujukan untuk
perlindungan kecelakaan. Santunan yang diberikan mencapai 40 juta Rupiah.
Keuntungan dari program ini adalah premi yang terjangkau hanya Rp. 5500,
santunan hingga 40 juta rupiah, pendaftaran hanya dikhususkan pengguna Hepi
dengan Short Message system (SMS) saja. Asuransi ini memberikan asuransi
untuk meninggal dunia sebesar 20 hingga 40 juta rupiah, rawat inap per hari 100
ribu hingga 200 ribu Rupiah. Selain itu ada beberapa pihak eksternal disamping
Bank Mega yang menjadi mitra kerja pihak Mobile-8.
4.3.3 Analisis Upaya yang Dilakukan PT. Mobile-8 dalam Mengembangkan
Pelayanan Public.
129��
Bentuk layanan public yang dilakukan oleh PT. Mobile-8 Telecom
dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Customer Service Center
2. Call Center
Untuk customer service center PT. Mobile-8 bertempat di Jl. Surapati No.
223 Bandung 40123, serta di Galeri Mobile-8 di BEC (Bandung Electronic
Center) di Lantai LG. Sedangkan untuk call center bermuara di Jakarta. Namun
dapat dipanggil diseluruh daerah layanan Mobile-8.
Berdasarkan atas analis dan tinjauan dilapangan, penulis melihat bahwa
tujuan dan indikasi dibentuknya Customer Service dan Call Center adalah untuk
sebagai berikut :
1. Memberikan kualitas tinggi layanan pelanggan dengan memberikan
bantuan melalui baik teknis mapun non teknis. Hal ini akan
memungkinkan setiap customer service dan call center staff untuk
menyediakan waktu respons yang cepat dan tepat dalam melakukan
pelayanan terhadap konsumen.
Indikasi Hasilnya: kepuasan pelanggan.
2. Terus-menerus menjaga keterampilan staf, sikap yang baik dan
kepuasan diri. Kami akan melakukan ini dengan menjaga dengan
teknologi terbaru melalui pendidikan dan pelatihan secara kontinuitas,
dengan saling belajar keterampilan dan pengetahuan di antara
karyawan.
Indikasi hasilnya: kebahagian pelanggan.
130��
3. Menyediakan lingkungan fisik yang kondusif untuk menciptakan
kesan positif dan lingkungan kerja yang nyaman bagi pelanggan
perusahaan. Setiap customer service dan call center staff akan
melakukan hal ini dengan menyediakan pelanggan kami lebih dari satu
cara untuk mendapatkan kepuasan pelanggan, para karyawan tidak
hanya harus mengunjungi Customer Service Center saja, namun dapat
menghubungi Call Center.
Indikasi hasilnya: kepercayaan pelanggan.
4. Berusaha untuk terus berkomunikasi dengan para kostumer melalui
publisitas dan advertising tentang berita terbaru mengenai perubahan,
penambahan, atau infomasi penting lainnya tentang produk perusahaan
sehingga konsumen dapat memiliki wawasan mengani informasi yang
perusahan berikan.
Indikasi Hasilnya: informasi pelanggan.
Keempat indikasi dari tujuan dibentuknya customer service center dan call
center yaitu kepuasan pelanggan, kebahagian pelanggan, kepercayaan pelanggan,
dan informasi pelanggan inilah sebagai acuan dari tanggap konsumen terhadap
produk Hepi dan Fren.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh PT. Mobile-8 dalam
menyedikan bentuk pelayanan publi ini, hal tesebut diantaranya :
1. Perbanyak Layanan Public
131��
Berdasarkan atas observasi yang dilakukan, bahwa bentuk pelayanan
yang dilakukan PT. Mobile-8 perlu ditingkatkan. Jika pelanggan
kebanyakan berlokasi di Cimahi dan Ranca Ekek, maka kiranya perlu
di buka cabang pelayan disana agar pelanggan lebih mudah dalam
memanfaatkan jasa layan tersebut
2. Tindak Lanjut dari Saran Pelanggan
Secara prosedural PT. Mobile-8 sekup baik dalam menampung
berbagai macam saran dari pelanggan. Akan tetapi langkh untuk
memberikan kejelasan atau tindak lanjutnya sangat minim sekali.
3. Koordinasi Antar Divisi Agar Bisa Memberikan Pelayanan Maksimal
Koordinasi perlu dilakukan agar semua divisi yang terkait langsung
dengan pelanggan perlu juga memperhatikan bentuk pelayanan yang
dilakukan. Masih banyak pelanggan yang mengeluhkan tentang
informasi marketing yang tidak sesuai dengan pejelasan costumer
cervice menunjukan bukti kurangnya kerjasama dan koordinasi.
Ketiga hal tersebut perlu diperhatikan agar kedepannya PT. Mobile-8
mampu meningkatkan pelayanan pelanggan lebih baik lagi. Jika pelayanan yang
baik maka akan menghasilkan nilai kepuasan pelanggan yang baik pula, dan dapat
membentuk citra yang baik, dan menunjang pada pencapaian tujuan perusahaan.
132��
4.3.4 Analisis Program RAPID Sebagai Proses Marketing Public Relations
yang Dilaksanakan PT. Mobile-8 �
Dalam prakteknya dilapangan RAPID itu sendiri bertujuan untuk
mempublikasikan Kartu Hepi sebagai CDMA terbaru dan termurah. Kelima
panduan tersebut adalah :
1. Raising the bar, terkandung nilai bersikap untuk selalu
mengembangkan ide-ide baru, berpikir positif dalam bertindak dan
menetapkan target tinggi terhadap kesuksesan produk Hepi. Target
yang dimaksud adalah pencapaian penjualan produk Hepi untuk daerah
bandung dan sekitarnya, dengan tujuan pangsa pasar yaitu para pelajar,
mahasiswa, dan mereka yang baru menggunakan fasilitas kartu
CDMA.
2. Perform as A team, artinya adalah kemampuan untuk menyatukan
persepsi, kerjasama dan bersinergi untuk mencapai target perusahaan.
Bagi PT. Mobile-8 Telecom menyadari bahwa tidak mudah untuk
membentuk brand image produk Hepi guna menarik para calon
konsumen. Pembentukan RAPID sendiri adalah untuk mempersiapkan
brand image
3. Profesional execution, artinya membuat dan melaksanakan
tanggungjawab sesuai tujuan perusahaan. Kesesuaian tujuan
perusahaan dengan aktivis manajemen paling atas (top management)
merupakan hal yang mutlak perlu. Inilah sebabnya PT. mobile 8
telecom harus meyakinkan para atasan dengan pemahaman satu prinsip
133��
tujuan, yaitu pentingnya brand image suatu produk dalam memasarkan
suatu produk.
4. Integrity adalah dasar dari kepercayaan, komunikasi, komitmen, dan
kerjasama dengan berbagai pihak baik dengan distributor ataupun
konsumen sebagai kekuatan fondasi produk Hepi. RAPID
mengembangkan strategi terhadap konsumen untuk mendapatkan
keuntungan pencapaian kepercayaan antara kedua belah pihak.
Kesadaran pentingnya hubungan tersebut memang bukan hal yang
mudah bagi pengusaha karena banyaknya persaingan dengan para
kompetitornya sehingga tidak sedikit ruang kerjasama antara PT.
mobile 8 telecom dengan distributor dan konsumen hanya berjalan
pendek. Dengan pendekatan integrity ini diharapkan kerjasama yang
terjalin tidak hanya berjalan dalam jangka pendek, namun secara
kontinuitas dapat dilaksanakan oleh pihak yang bersangkutan.
5. Delight customers adalah utamakan semua ide, kuputusan dan
pelaksanaan untuk memenuhi kebutuhan melebihi harapan pelanggan.
Nilai dari suatu kepuasan konsumen merupakan elemen penting bagai
fondasi perusahaan, khusus untuk Hepi yang berusaha menciptakan
brand image.
Jika ditinjau lebih lanjut, maka program RAPID ini sendiri sangatalah
identik dengan alur kerja yang dilakukan seorang public relation dalam
134��
memasarkan produk berupa barang atau jasa atau dikenal dengan istilah proses
marketing public relation.
Proses marketing public relations kartu Hepi untuk menentukan arah dan
tujuan sebuah perusahaan pada masa depan agar dalam langkahnya dapat
berkembang dan meningkatkan citra dan reputasi perusahaan lebih dari sekarang,
diperlukan langkah-langkah yang dapat dipergunakan sebagai sarana/alat yang
berperan sebagai akselerator dan dinamisator sehingga tujuan dapat dicapai secara
efektif dan efisien. Sejalan dengan hal tersebut, strategi Marketing PR diyakini
sebagai alat yang tepat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam meningkatkan
citra, reputasi, dan penjualan produk sebagai tujuan dari dibentuknya perusahaan.
Pada dasarnya yang dimaksud dengan strategi adalah rencana berskala besar yang
berorientasi pada jangka panjang yang jauh ke masa depan serta menetapkan
sedemikian rupa sehingga memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif
dengan lingkunganya dalam kondisi persaingan yang semuannya dialihkan pada
pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang bersangkutan.
Penerapan proses Marketing Public Relations yang dilakukan PT. Mobile-
8 dengan melakukan perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program-
program yang dapat merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui
komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan
positif yang ditimbulkan dan berkaitan dengan produk Hepi maupun Fren.
Strategi ini merupakan upaya untuk merangsang dan meningkatkan
pembelian melalui program-program yang dikomunikasikan sedemikian rupa
135��
sehingga para konsumen tertarik yang pada akhirnya tercapainya tujuan
perusahaan (company’s goals) yaitu meningkatnya pengguna produk Mobile-8.
Proses Marketing PR dalam membangun brand image produk Hepi ini
tujuan akhirnya berdampak pada value added bagi perusahaan dan bagi produk
Hepi itu sendiri. Upaya perwujudan terlaksananya Marketing PR untuk
membangun Produk Hepi yang tergolong produk baru perusahaan sebagai kartu
CDMA terbaru dan termurah tentu memerlukan proses strategi Marketing PR.
Proses strategi Marketing PR bersifat siklis dan pada masing-masing
tahapan mempengaruhi tahapan selanjutanya. Hal tersebut dimungkinkan untuk
terus dilakukan penyesuaian dan penyempurnaan sejalan dengan perkembangan
dan perubahan yang terjadi pada saat fact finding di lapangan. Proses strategi
Marketing PR dalam PT. Mobile-8 Telecom adalah sebagai berikut :
Evaluating�the�program�
Taking�action�&�communicating�
Planning�&�programming
Defining�the�problem�
Tabel 4.6 Proses Strategi Marketing PR Thomas L. Harris
Proses yang dijalankan PT. Mobile-8 sesuai dengan dengan pernyataan
Thomas L. Harris yang mendefinisikan Strategi Marketing Public Relations
“sebagai suatu proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program-program yang dapat merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan positif yang ditimbulkan dan berkaitan dengan
136��
identitas perusahaan atau produknya sesuai dengan kebutuhan, keingian dan kepentingan bagi para konsumennya” (dalam Alifahmi, 2008 : 43)�
4.3.4.1 Defining The Problem
Dalam proses strategi Marketing PR sebelum perusahaan memutuskan
strategi apa yang akan dilaksanakan, langkah awal perusahaan adalah melakukan
fact finding. Fact finding disini adalah menemukan analisis baik analisis
lingkungan, demografi, dan gaya hidup target publicnya. Untuk analisis
lingkungan terdapat beberapa hal yang diperhatikan, pertama, perusahaan
merupakan sebuah sistem terbuka (open system), artinya perusahaan tidak bisa
lepas dari pengaruh lingkungan. Kedua, lingkungan saat ini bersifat sulit
diprediksi. Menurut Peter Drucker, saat ini kita hidup di era diskontinyu, atau
tidak pasti, dan sulit diprediksi. Kejadian hari ini belum tentu berpengaruh padea
kejadian esok hari.
Perusahaan hidup dalam suatu sistem yang saling berhubungan dan
mempengaruhi. Sehingga untuk mempertahankan eksistensinya tersebut,
organisasi perlu mengenali dan menguasai berbagai informasi lingkungan
strateginya. Karena penyusun rencana sebagai action plan suatu organisasi harus
didasarkan pada analisis terhadap lingkungannya. PT. Mobile-8 sendiri
menerapkan analisis lingkungan sebelum merumuskan kegiatan Marketing PR.
Upaya ini dilakukan untuk memberikan gambaran bagi manajemen mengenai
keadaan internal maupun eksternal perusahaan dari mulai kekuatan & kelemahan
perusahaan, memahami peluang dan tantangan eksternal organisasi sehingga
organisasi dapat mengantisipasi perubahan-perubahan di masa yang akan datang.
137��
Analisis profil perusahaan untuk mengidentifikasi kekuatan (strength) dan
kelemahan (weakness) PT. mobile-8 Telecom pada produk Hepi yang diproduksi
pada bulan Agustus 2008. Bagaimanakah kemungkinan melaksanakan
perwujudan strategi Marketing PR untuk membangun brand image produk Hepi.
Analisis Internal ini mencakup seluruh keadaan perusahaan, dimulai dari analisis
karyawan, perkembangan perusahaan hingga fasilitas-fasilitas yang
memungkinkan terlaksananya suatu kegiatan atau suatu event. Analisis
perkembangan perusahaan misalnya, dilakukan untuk mengetahui alasan mengapa
perusahaan meluncurkan produk baru atau jasa, dalam hal ini produk tersebut
adalah Kartu Hepi.
Hasil dari analisis menyimpulkan bahwa pentingnya analisis terhadap
kesiapan perusahaan, untuk mengetahui kemungkinan meluncurkan produk baru
seperti Hepi sangat perlu diperhatikan dengan seksama.
Diluncurkannya produk Hepi adalah dengan tujuan untuk menutupi
weakness perusahaan. Fren produk sebelumnya mengalami penurunan penjualan.
Hal itu terlihat dari berkurangnya konsumen yang berkunjung ke gallery ataupun
ke Customer service Center.
Fact finding yang didapat bahwa terjadinya penurunan tingkat penjualan
salah satunya adalah karena banyaknya para pesaing kompetitor CDMA yang
saling menjatuhkan tariff telepon sehingga konsumen banyak beralih
menggunakan produk-produk lainnya. Selain itu dalam proses defining problem
perusahaan juga meninjau dan menganalisis kira-kira divisi apa sajakah yang
terlibat dalam kegiatan peluncuran Hepi tersebut.
138��
Dengan menganalisis kira-kira apa saja yang lebih dahulu diterapkan
dalam sistem internal perusahaan, seperti memberikan pedoman job desk setiap
divisi, Memanfaatkan keunggulan teknologi yang dimiliki oleh mobile-8 telecom
dan keunggunlan memiliki ijin penyelenggara jaringan selular berbasis CDMA
seluruh indonesia, layanan produk Mobile-8 Telecom baik Fren maupun Hepi
telah memiliki jaringan yang sangat luas hampir seluruh daerah Indonesia, baik
Sumatera, Jawa, Sulawesi, Madura, dan Bali.
Selain itu strength sebagai Mobile-8 Telecom berbasis CDMA
menggunakan CDMA2000 1x dan CDMA2000 1xEV-DO pada spektrum frekuensi
800 MHz, yang artinya sinyal jangkauannya sangat luas dengan beban biaya pulsa
yang murah.
Selain itu mobile-8 telecom memiliki divisi-divisi yang menjadi faktor
kesuksesan rencana penggunaan strategi Marketing PR. PT. Mobile-8. Divisi ini
lah yang saling berhubungan sehingga perusahaan memiliki optimisme tinggi
untuk kesuksesan produk Hepi. Faktor tersebut menjadi penentu utama
perusahaan dalam mempertahankan dan mengembangkan perusahaan menjadi
lebih baik setiap tahunnya.
Analisis lingkungan bisnis untuk mendeteksi peluang (opportunities) dan
ancaman (threats). Pada PT. Mobile-8 telecom terhadap produk Hepi melakukan
analisis lingkungan eksternal dalam berbagai hal. Untuk menetapkan PT. Mobile-
8 sebagai sebuah strategi Marketing PR guna membentuk brand image Hepi.
Sebelumnya Mobile-8 Telecom memahami perubahan gaya hidup masyarakat
yang sangat menginginkan akses mobilitas phone yang tinggi. Sebagai industri
139��
yang bergerak dalam bidang telekomunikasi, mobile-8 harus dapat memahami apa
yang diinginkan masyarakat luas. Keinginan masyarakat untuk dapat
mengkerucutkan jarak, ruang, dan waktu dengan hanya melakukan panggilan
telepon saja diamini oleh Mobile-8 Telecom dengan meluncurkan produk baru,
yaitu Hepi sebagai perwujudan dari PT. Mobile-8 yang merupakan strategi
Marketing PR perusahaan.
Penetapan peluncuran Hepi sebagai strategi Marketing PR dalam
memperkenalkan produk Hepi diaplikasikan oleh seluruh divisi perusahaan.
Lingkungan eksternal yang bergerak dinamis sedapat mungkin harus
dimanfaatkan oleh perusahaan secara efektif. Tantangan dunia bisnis yang
kompetitif di bidang telekomunikasi harus dimanfaatkan menjadi peluang bisnis
untuk kemajuan perusahaan.
Dilihat dari fenomena yang terjadi di masyarakat saat ini kebanyakan
masyarakat memilih kartu CDMA adalah karena menawarkan tarif murah untuk
dapat melakukan panggilan selama berjam-jam. Dari fenomena itulah maka
perusahaan PT.Mobile-8 meluncurkan produk Hepi sebagai langkah jawaban atas
fenomena tersebut.
4.2.5.2 Planning & Programming
Perencanaan dan pemrograman haruslah mengandung hal-hal yang
berkenaan dengan perincian kegiatan/ tindakan. Dari perencanaan dan
pemprogramana ini harus dapat menjawab pertanyaan Alasan pelaksanaan, lokasi
pelaksanaan, dan sumber daya yang melaksanakannnya. Strategi planning dan
140��
programming ini penting dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi sesuai
dengan kemampuan organisasi.
Seperti yang telah dijabarkan di atas mengenai pelaksanaan kegiatan
Marketing PR, harus disesuaikan dengan kompetensi perusahaan tersebut. PT.
Mobile-8 Teleceom selaku pelaksana memang sudah berusaha menyesuaikan
aplikasi Marketing public relations untuk Hepi yang dikaitkan dengan fenomena
konsumen yang diharapkan mampu bersaing dengan para kompetitor lainnya.
Formulasi strategi ditentukan dari sebuah visi dan misi dari perusahaan.
Bagi PT. Mobile-8 selaku provider dari kartu Hepi memiliki visi dan misi sendiri.
Tujuan yang ingin dicapai dalam visi dan misi produk Hepi dituangkan dalam
strategi Marketing PR yang dilaksanakan oleh PT. Mobile-8 telecom melalui
kegiatan-kegiatan yang terangkum dalam 3 kegiatan pokok seperti yang
dijelaskan sebelumnya, yaitu pembentukan Slogan, Grand Launching, dan Hepi
Trade Show.
4.3.4.3 Taking Action & Communicating
Rencana atau formulasi strategi yang baik seperti apapun tidak akan berarti
dan berdampak jika di implementasikan dengan baik. Dalam kontes proses
marketing public relations apabila suatu rencana telah ditetapkan, maka fokus
berikutnya adalah bagaimana bertindak dan mengkomunikasikan kegiatan
tersebut kepada masyarakat luas. Dalam memulai implementasi ada beberapa hal
yang diperhatikan PT. Mobile-8 seperti sumber daya manusia yang ada dalam
perusahaan, dimana mereka yang terlibat telah menjalankan proses rencana, dan
141��
pembagian tugas masing-masing yang memiliki standar baku dalam
melaksanakan kegiatan tersebut.
Hal tersebut mencakup pengorganisasian (organizing) yang berkenaan
dengan sumber daya manusia yang diperlikan penyusunan (staffing) yang
menempatkan orang dengan jenis perkejaan yang harus dilakukan, pengarahan
(directing) yang berkaitn dengan cara melakukan tindakan, pengawasan
(monitoring) yang berkenaan dengan koreksi atas kekeliruan yang terjadi ketika
menjalankan atau untuk mengukur tingkat keberhasilan tindakan dikaitkan dengan
tujuan dan penilaian (evaluating) untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan
yaitu meningkatnya tingkat kepuasan konsumen dan masyarakat pengguna Hepi.
PT. Mobile-8 hampir melibatkan seluruh karyawan perusahaan yang
dimonitoring oleh marketing & communication divisi, dimana divisi tersebut
bertanggung jawab dalam mengarahkan, menjalankan program hingga proses
evaluasi.
Cara melakukan program strategi Marketing PR, perusahaan membagi
menjadi 3 kegiatan penting dalam implementasi perencanaan strategi Marketing
PR, yaitu :
1. Grand Launching (Introducing Hepi as new product)
Marketing public relations dapat digunakan untuk perputaran
produk (product’ life cycle). Baik yang telah dikenalkan atau pun dalam
memperkenalkan produk baru. Banyak dari marketers menemahami bahwa
dalam memperkenalkan produk baru haruslah mengandung publisitas dan
dramatisasi produk.
142��
Memperkenalkan produk hanya dilakukan sekali dalam life cycle
produk dan kesempatan itu harus dapat diraih oleh perusahaan. �Marketers
juga memahami bahwa pemberitaan untuk produk baru haruslah
mendahului (iklan) advertising. Dalam perencaan Marketing public
relations haruslah dapat mempengaruhi gatekeepers media massa
membuat “ruang” untuk pemberitaan produk baru tersebut.
Untuk mendapatkan ruang di media massa dalam memperkenalkan
produk baru Hepi, perusahaan mempersiapkan event untuk launching
Hepi, yang diberi nama Bandung Lautan Hepi. dengan adanya Bandung
Lautan Hepi ini diharapkan memiliki nilai-nilai berita bagi media massa
untuk peliputan acara perkenalan produk Hepi tersebut. Nilai berita yang
dapat didapat dari grand launching itu sendir adalah poin unusualness (hal
yang tidak biasa), yaitu Hepi merupakan CDMA dengan tarif termurah
diantara kompetitor yang lainnya.
Peluncuran produk baru, yaitu Hepi dalam grand launching yang
dilaksanakan pada tanggal 3 Mei 2008 menjadi perayaan bagi PT. Mobile-
8 khususnya Hepi untuk diperkenalkan kepada masyarakat luas dengan
nama “Bandung Lautan Hepi”. Selebrasi Bandung Lautan Hepi ini
sekaligus merupakan perkenalan perdananya yang diharapkan mampu
menarik konsumen sesuai dengan tujuan dari Hepi yang mengusung
juaranya CDMA murah.
2. Slogan Hepi “ Juaranya CDMA Murah” langkah untuk mendapatkan
Winning customer Trust
143��
Tugas dari Public relations berhubungan dengan bagaimana
memikat kepercayaan dari konsumen. Mendapatkan kepercayaan dari
masyarakat atas produk, jasa, perusahaan, institusi, pemerintahan, dan
sebagainya. Karena setiap orang orang membuat keputusan yang penting
bagi mereka diawali dari ukuran rasa kepercayaan. Karena itulah inti dari
tugas PR adalah bagaimana ia dapat mempengaruhi kepercayaan orang-
orang. Itulah perintah pertama dari komunikasi pemenang akan
mendapatkan kepercayaan dan yang kalah adalah yang tidak dapat
mendapatkan kepercayaan dari publiknya.
Hal itupula lah maksud dari dirumuskannya program Marketing
PR, yaitu untuk memperkenalkan produk baru Hepi kepada masyarakat
dengan memperhatikan aspek kepercayaan dan keinginan masyarakat atas
produk Hepi sebagai CDMA yang termurah.
Kepercayaan konsumer didapat secara berkala. dibutuhkan
Keterlibatan secara langsung pada konsumen baik secara indiviu ataupun
melalui komunitas dalam perusahaan. Perusahaan haruslah responsif pada
kebutuhan konsumen, memberikan layanan informasi yang jelas pada
konsumen, dan proaktif adalam program-program yang menguntungkan
komunitas. Mobile-8 sendiri memiliki komunitas yang tergabung dalam
8ers (baca: eighters), komunitas pengguna produk mobile-8 ini menjadi
bagian dari strategi dalam mendapatkan kepercayaan dari konsumen
sebagai perusahaan yang peduli akan konsumennya.
144��
Langkah untuk mendapatkan kepercayaan publik adalah dengan
menciptakan brand image yang kuat melalui slogan Hepi, yaitu “ Hepi
Juaranya CDMA murah”. Slogan tersebut telah merepresentasikan
keunggulan Hepi dengan fakta bahwa Hepi melakukan telepon sepuasnya
hanya Rp. 1000,-.
3. Hepi Trade Show As Special Event Marketing
Dalam publisitas modern, spesial event adalah salah satu dari
publisitas yang mempromosikan produk dengan event-event, isu-isu, atau
ide-ide yang dapat menarik konsumen. Berasarkan analisis penulis,
penerapan spesial Ieven ini PT. Mobile-8 mempunyai tujuan yaitu,
Pertama memiliki nilai publisitas dan memiliki nilai berita. Kedua, dapat
menarik konsumen dan calon konsumen yang potensial. Ketiga, memiliki
keterkaitan hubungan antara program/event dengan produk tersebut.
Keempat, keterikatan haruslah nyata atau penting tidak menggangu.
Produk haruslah terbayar/ tergantikan dari event atau produk tersebut.
Kelima, program yang dilaksanakah di dukung oleh program pendukung,
seperti adanya dealer promosi, display produk, dan program lainnya.
Keenam, Evaluasi dalam program untuk mengetahui sejauh mana hasil
yang telah dicapai.
Kegiatan special marketing event Hepi tersebut dikenal dengan
nama“Trade Show Hepi” yang dilaksanakan di empat tempat berbeda,
yaitu di Bandung Electronic Center (BEC), Istana Plasa (IP), Metro Trade
Center (MTC), dan Gallery Mobile-8 telecom. Pemilihan keempat tempat
145��
tersebut diharapkan dapat mengcover seluruh masyarakat khususnya
yang ada di Bandung dan dapat menyebarkan informasi mengenai Hepi
secara merata di seluruh masyarakat.
Bentuk kegiatan Trade Show Hepi ini, adalah display produk,
penjualan, dan informasi produk Hepi. dalam kegiatan promosi ini,
memungkinkan masyarakat bertanya langsung mengenai apa keunggulan
dari produk Hepi tersebut kepada perusahaan. Keterlibatan staf customer
service memudahkan masyarakat bertanya secara jelas mengenai produk
dari Hepi sendiri.
Untuk lebih memaparkan keunggulan Hepi sebagai CDMA yang
termurah, Hepi menawarkan paket perdana dan Handphone seharga Rp.
168.000,- dalam trade show Hepi tersebut. Dengan menawarkan paket-
paket murah produk Hepi, persepsi masyarakat mengenai kartu Hepi
sebagai juaranya tarif murah dapat melekat dalam pikiran mereka.
Sehingga tujuan utama perusahaan untuk mengkonstruksikan brand image
Hepi sebagai yang terbaru dan termurah dapat terlaksana. Dengan
demikian kartu Hepi dapat meramaikan persaingan bisnis telekomunikasi
berbasis CDMA, dimana sebelumnya pasar CDMA khususnya Bandung
didominasi oleh dua provider, yaitu Flexi dan Esia.
4.3.4.4 Evaluasi
Tahap ini dilakukan setelah semua kegiatan yang ingin dilaksanakan telah
selesai dilakukan. Tahap ini adalah tahap yang perlu dilakukan secara konsisten
146��
dari waktu ke waktu untuk mengukur sejauh mana efektifitas kegiatan Marketing
PR. Evaluasi dilakukan bukan untuk mencari kesalahan, namun dilakukan untuk
referensi kegiatan yang akan dilakukan berikutnya. Karena pada proses Marketing
PR ini bersifat sirkular atau berulang.
Dalam penelitian ini evaluasi yang dilakukan oleh pihak perusahaan pada
tiga kegiatan tersebut memiliki beberapa tolak ukur. Tolak ukur disini
Diantaranya adalah
1. Untuk mendapatkan tanggapan positif konsumen.
2. Meningkatkan penjualan khususnya produk Hepi di tahun pertamanya.
3. Meningkatkan kerjasama dengan para distributor.
4. Meningkatkan citra produk Hepi sebagai yang termurah.
Dari hasil kegiatan yang telah dilaksanakan dapat dievaluasi bahwa ketiga
kegiatan tersebut dianggap sukses. Kesuksesan dari ketiga acara tersebut dapat
dilihat dari banyaknya pengguna kartu Hepi di tahun pertamanya, yaitu sebanyak
300 ribu pengguna untuk daerah Jawa Barat dan Jakarta.
��
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian Strategi Marketing Public Relaions PT.
Mobile-8 Telecom yang telah dilakukan melalui berbagai teknik pengumpulan
data, seperti wawancara mendalam, observasi/ studi lapangan, dan studi
kepustakaan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Bentuk edukasi yang diberikan perusahaan kepada masyarakat atau
konsumen dilakukan dengan menggunakan pendekatan edukasi produk
dan edukasi tarif Hepi�
2. Upaya yang dilakukan PT. Mobile-8 Telecom dalam meluncurkan merek
Hepi kepada masyarakat luas adalah Grand Launching produk Hepi telah
berhasil menarik media massa untuk meliput kegiatan tersebut. Jumlah
publikasi dari media massa untuk kegiatan Grand launching ini adalah 16
liputan media cetak, 12 liputan media elektronik, dan 12 liputan media
online.
3. PT. Mobile-8 Telecom meningkatkan kepuasan konsumen salah satu
langkahnya adalah dengan meningkatkan kinerja Customer Service dan
Call Center PT. Mobile-8 Telecom. Keduanya merupakan sarana
masyarakat dalam memberikan saran, keluhan, ataupun pusat informasi
mengenai PT. Mobile-8
145�
146��
4. Program RAPID sebagai proses marketing public relations yang dilakukan
PT. Mobile-8 Telecom sangat identik dengan proses marketing public
relations Thommas L. Harris terdiri dari defining the problem, planning &
programming, taking action & communicating, dan evaluating.
5.2 Saran
Setelah penulis melakukan penelitian secara langsung mengenai Produk
Hepi yang dikonstruksikan melalui kegiatan marketing PR dengan nama RAPID,
terdapat beberapa saran yang ingin penulis sampaikan, yaitu:
1. Diharapakan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tidak hanya
dilakukan secara insidental saja, melainkan secara kontinuitas sehingga
masyarakat sebagai sasarannya akan benar-benar paham mengenai maksud
dan tujuan dari edukasi yang diberikan kepada masyarakat.
2. Upaya yang dilakukan PT. Mobile-8 dalam meluncurkan merek dan
membangun event produk Hepi belumlah cukup maksimal, perku kiranya
lebih ditingkatkan lagi dan pelaksanaan event diharapkan menyebar, tidak
terpusat hanya didaerah tertentu saja.
3. Upaya yang dilakukan PT. Mobile-8 dalam mengembangkan pelayanan
publik kepada konsumen perlu lebih ditingkatkan lagi, dengan
manambahkan customes service center di daerah paling strategis, untuk
memudahkan pelanggan ketika mendapatkan masalah dengan kartu atau
handphonenya.
147��
4. Program RAPID sebagai proses Marketing Public Relations yang
dilaksanakan PT. Mobile-8 untuk produk Hepi cukup baik, namun perlu
kiranya diimbangi dengan sumber daya manusia dan konsistensi karyawan
dalam melaksanakan setiap program yang ada.
��
DAFTAR PUSTAKA
Alifahmi, Hifni. 2008. Marketing Communication Orchestra. Bandung: Examedia Publishing.
Ardianto, Elvinaro dan Bambang Q-Aness. 2007. Filasafat Ilmu Komunikasi.Bandung: Simbiosa Rektama Media
Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatf Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media
Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia
Daymon, Christine dan Holloway Immi. 2008. Riset Kualitatif dalam Public Relations & Marketing Communications. Yogyakarta: Bentang Pustaka
Fandi. 2008. Desain Logo dengan Ilustrator Photoshop. Jakarta: Maxikom.
Harris, Thomas. L. 1991. The Marketer’s Guide to Public Relations. New York: Amacom.
Harris, Thomas. L. 1998. Value- Added Public Relations: The Secret Weapon of Integrated. Chicago: Contemporary Publishing Group.
Iriantara, Yosal. 2004. Manajemen Strategis Public Relations. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Kasali, Rhenald. 1994. Manajemen Public Relations, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Kotller, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran Jilid satu Alih Bahasa. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia.
Morrisan. 2006. Pengantar Public Relations Strategi menjadi Humas profesional.Jakarta: Ramdina Prakarsa.
148�
149��
Soemirat, Soleh dan Ardianto, Elvinaro. 2005. Dasar-dasar Public Relations.Bandung: Remaja Rosda.
Sukidin, Basrowi. 2002. Metode Penelitian Kualitatif Perspektif Mikro. Surabaya: Insam Cendikia
Wasesa, Silih Agung. 2006. Strategi Public Relations. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Yulianita, Neni, 2003. Dasar-dasar Public Relations, Pusat Penerbitan Universitas, Bandung.
Sumber Lain :
www.mobile8.com diakses pada tanggal 20 April 2009
www.duniahepi.com diakses pada tanggal 20 April 2009
www.lib.unpad.com diakses pada tanggal 13 Juli 2009
www. lib.petra.ac.id diakses pada tanggal 15 Juli 2009
www.blog.penelitiandeskriptif-kualitatif.com diakses pada tanggal 23 Juli 2009
www.techno.okezone.com, diakses pada tanggal 5 Januari 2009
www.indoskripsi.com, diakses pada tanggal 12 Januari 2009
Dokumentasi kegiatan/ program PT.Mobile-8 Telecom Tahun 2008
HASIL WAWANCARA
Pra Research, dilakukan sebelum peneliti melakukan penelitian mengenai
kegiatan marketing public relations untuk produk Hepi yang dilaksanakan oleh
PT. Mobile-8 telecom. Proses Pra research dilakukan dengan wawancara,
dokumentasi, dan menjadi participant observations (terlibat langsung dalam
kegiatan) karena peneliti telah bekerja di PT. Mobile-8 Telecom.
Berikut adalah hasil wawancara dengan Syofyan, selaku Manager Area 1
Bandung. Huruf P mewakili “peneliti” dan Huruf N mewakili “Narasumber”
P : perusahaan sudah memiliki fren sebagai produknya, kok Mobile 8
mengeluarkan produk Hepi?
N : betul sekali kami telah memiliki fren, namun perusahaan memiliki
keinginan untuk melebarkan sayapnya dalam menarik konsumen. kami
perusahaan sangat aware kepada masyarakat, keinginan masyarakatlah
salah satu faktor kami meluncurkan produk Hepi. selain itu perusahaan
ingin mengembalikan kepercayaan konsumen kepada perusahaan kami,
karena bila dilihat dari fenomena sekarang ini jujur saja pelanggan yang
datang ke costumer service center ini telah berkurang at least 30% an dari
sebelumnya. sebelum banyak pesaing hadir, konsumen yang datang pada
costumer service ini dapat mencapai 200 orang seharinya, sekarang ini
telah berkurang.
P : tadi bapak bilang hepi ini menjawab keinginan masyarakat, memang apa
sih yang diinginkan masyarakat?
N : ya… pada Intinya masyarakat menginkan sesuatu yang baru sesuai
dengan keinginan life style gaya hidup mereka, sekarang ini kan
menelepon telah menjadi life style jadinya mereka membutuhkan produk
yang menawarkan tarif murah agar uang saku mereka tetap aman di
kantong mereka namun mereka puas dengan keinginan mereka untuk
dapat menelepon sepuasnya.
P : trus kalo begitu fren bisa dianggap masih mahal dong?
N : fren tuh sebenarnya bukan mahal untuk menelepon sesama operator,
namun untuk melakukan panggilan ke operator lain bisa dikatakan tidak
terlalu murah, karena fren sendiri memiliki strength.. keunggulan dapat
dibawa kemanapun tanpa harus registrasi terlebih dahulu, jadi fren itu
target marketnya adalah konsumen yang memiliki mobilitas tinggi yang
sering bepergian keluar kota.
P : memang untuk kartu Hepi target pasarnya berbeda?
N : ya jelas berbeda, for what kita produce new product kalau memiliki
target market yang sama.
P : Target market untuk Hepi sendiri siapa?
N : dari penamaan saja sudah menggambarkan target market Hepi,…ya
Remaja, dan mereka yang pertama kali menggunakan kartu CDMA.
Remaja ini dalam artian luas, baik mereka yang SMP, SMA, dan para
mahasiswa.
P : Hepi kan sebagai produk baru PT.Mobile 8, bagaimana memperkenalkan
hepi kepada masyarakat luas? Ada ga sih program-program yang
digunakan untuk memperkenalkan produk hepi ini?
N : kami memiliki rententan kegiatan program untuk mempromosikan dan
memperkenalkan Hepi kepada masyarakat luas, kami menyadari sebagai
produk baru tidak akan mudah untuk dapat menembus pasar dimana sudah
banyak para pesaingnya. Untuk itu kami memiliki berbagai macam
kegiatan Hepi segera mungkin dapat diperkenalkan kepada masyarakat,
contohnya kami mempengaruhi masyarakat dengan memberikan
keuntungan menggunakan Hepi dengan tariff yang murah daripada tariff
pesaingnya, seperti yang dapat dilihat pa addy, slogan hepi sebagai juara
CDMA murah, mengidentifikasikan Hepi sebagai yang termurah. Nah
informasi inilah yang kami lakukan untuk me-mind set pikiran kostumer.
P : Terus siapa yang melaksanakannya? Dan adakah hubungannya dengan
PR?
N : yang melaksanakannya pada umumnya adalah seluruh staff Mobile-8
telecom, namun karena ini merupakan program dari divisi marketing dan
communication, maka yang bertanggung jawab dalam memberikan arahan
dan perumusah program yang divisi marketing itu, perusahaan kami
menggabungkan divisi dari Public Relations dalam naungan marketing,
jadi peran PR sangat dipengaruhi oleh marketing.
P : Seberapa besar peran PR dan marketing dalam perumusan program
perkenalan Hepi pada konsumen?
N : tadi kan saya katakan bila yang bertanggung jawab dan kontrol program
adalah divisi ini, Clearly peran PR dan marketing yang merumuskan
program-programnya.
P : Memang Program seperti apa yang pertama kali akan dilakukan dalam
memperkenalkan produk hepi ini pak?
N : untuk mendapatkan apa posisi di benak masyarakat maka kami
melakukan pencitraan pada produk Hepi. citra merek Hepi yang
ditampilkan oleh Hepi akan mempermudah kita untuk merangkul pasaran
luar, jadi untuk itu perusahaan merumuskan kegiatan yang berhubungan
dengan pencitraan merek produk Hepi. toh dari merek saja kita sudah tahu
bahwa Hepi merupakan produk baru yang sangat peduli pada keinginan
masyarakat untuk dapat melakukan panggilan yang murah.
P : Memang citra merek apa yang diinginkan Hepi
N : kami menginginkan brand image Hepi sebagai kartu yang terbaru dan
termurah. Bisa mas, bandingkan bagaimana tarif hepi sebagai yang
termurah dari para pesaingnya, saking murahnya hepi menawarkan
menelepon seharian berulang kalipun hanya dikenakan biaya 1000 rupiah.
itu lah yang ingin kita tawarkan pada masyarakat bahwa kita ini yang
termurah.
P : Jadi dapat dikatakan kalo brand image hepi itu adalah kartu yang terbaru
dan yang paling murah ya pak?
N : memang itulah yang ingin diperkenalkan pada masyarakat, Hepi sebagai
kartu yang terbaru dan termurah kegiatan promosi-promosi yang tidak
hanya mengandalkan program marketing saja, namun dibarengi dengan
kegiatan PR atau singkatanya kegiatan marketing menaungi dan berjalan
bareng-bareng dengan PR.
P : untuk sementara saya cukup jelas pak, semoga dapat dijadikan bahan
skripsi saya pa syofyan. Mungkin nanti saya akan melakukan wawancara
lagi dengan bapak, terima kasih pa
N : oh ya sama-sama
Wawancara dengan Syofyan selaku Manager Area 1 Bandung pada
tanggal 10 Juni 2009, bertempat di Gallery Mobile-9 Telecom Bandung, untuk
mengetahui bagaiman proses Marketing Public Relations yang dilaksanakan.
P : dalam setiap pelaksanaan suatu kegiatan pastilah kita melaksanakan
proses atau tahapan dari perencaan hingga evaluasi, nah untuk Hepi
sendiri bagaiman proses Marketing Public Relations yang dilaksanakan,
apakah diawali dengan analisis SWOT atau pengumpulan data- data
seperti fact finding?
N : Pada proses fact finding, perusahaan menggunkan analisis SWOT untuk
mengetahui bagaimana program dapat terlaksana. Pada analisis SWOT,
perusahaan dapat mengetahui strength dari program PT.Mobile-8 adalah
perusahaan kami memiliki teknologi CDMA yang canggih, dan sumber
daya manusia yang kompeten dan siap melaksanakan program-program
yang akan dilaksanakan, selain itu modal menjadi kekuatan kami dalam
memunculkan produk baru kami yaitu Hepi. Sedangkan untuk faktor
weakness, kami PT. Mobile-8 masih memiliki keterbatasan dalam Base
transceiver station (BTS) di Jawa Barat, termasuk Bandung, karena
jumlah di daerah jawa barat hanya 500 buah BTS, sehingga interkoneksi
jaringan masih bekerjasama dengan Telkomsel
P : Dari fact finding sendiri apa yang didapat oleh perusahaan hingga
perusahaan berinisiatif meluncurkan Hepi?
N : intinya dari fact finding yang kami dapatkan ternyata fenomena
masyarakat saat ini adalah mereka gemar menelepon hingga berjam-jam
dalam sehari, dimana masyarakat mencari sesuatu yang dapat menunjang
hobi mereka, penunjang disini adalah mereka mencari produk yang murah,
ga ribet, dan dapat digunakan berlama tanpa harus memikirkan pulsa yang
berkurang. Untuk itulah kami meluncurkan hepi sebagai jawaban dari
fakta di lapangan. Selain itu kami menyadari produk sebelumnya Fren
yang memiliki keunggulan dalam sinyal kuat, tanpa registrasi, dan dapat
dibawa kemana-mana belum cukup ampuh untuk menarik konsumen,
karena dianggap tidak terlalu murah bila melakukan panggian telepon dari
luar operator.
P : pada proses pelaksanaan dan pengkomunikasian siapa sajakah yang
terlibat dalam kegiatan Hepi tersebut?
N : Pada intinya seluruh staff, baik karyawan, hingga manajer terlibat dalam
RAPID. Meskipun pada tahap perancangan RAPID hanya perwakilan dari divisi
saja yang diperbolehkan hadir, namun ketika perumusan RAPID sudah fix (beres)
seluruh staff akan memiliki peran masing-masing sesuai divisi yang mereka
tempati. Divisi yang ikut serta dalam perumusan RAPID adalah divisi Divisi
marketing & comunications bertugas sebagai marketing PT. Mobile-8
telecom, selain itu divisi ini tergabung dengan divisi kehumasan
yangbertugas mempromosikan berbagai produk yang ada, serta mengurus
berbagai kepentingan dalam tiap penyelenggaraan event. Divisi ini sangat
berperan besar dalam membangun relasi dengan berbagai pihak terkait,
yang dalam proses kerjanya biasanya melibatkan beberapa divisi lainnya.
Selain itu divisi inilah yang terlibat dalam pencetusan RAPID secara
keseluruhan. Artinya setiap langkah perencanaan hingga evaluasi strategi
marketing PR dilakukan oleh divisi ini. Divisi Costumer Service Bertugas
di garis depan perusahaan, yang senantiasa berhadapan langsung dengan
konsumen, guna memberikan pelayanan sesuai dengan standared service
yang telah ditetapkan. Divisi sales dibagi lagi menjadi dua bagian yakni
sales regular dan sales coorporate. Sales Reguler adalah sales bagi
pelanggan pengguna produk yang sifatnya pribadi, sedangkan sales
coorporate khusus menangani dalam partai yang lebih besar, misalkan
perusahaan tertentu yang hendak menggunakan jasa layanan PT. Mobile-8.
Divisi Retail berhubungan dengan outlet dan para distributor lainnya,
dalam menyalurkan produk, baik sim card, voucher, ataupun paket
handphone. Divisi Canvaser tugasnya mengurus hal – hal yang berkaitan
dengan pemasangan poster, baligo, dan iklan lainnya. Selain itu biasanya
turut serta membantu mendistribusikan produk, dan mencari tempat-
tempat produktif untuk wilayah pendistribusian produk dan penyebaran
informasi. Divisi Logistik, divisi ini berhubungan dengan berbagai
perlengkapan dan peralatan yang digunakan sebagai fasilitas perusahaan.
P : jadi pada intinya hampir seluruh karyawan terlibat dalam kegiatan Hepi
tersebut?
N : jelas sekali karena peluncuran Hepi itu butuh sekali kematangan ide dan
implementasi yang akurat, sehingga target kami untuk mendapatkan
konsumen sebanyak mungkin dapat tercapai.
P : bagaimana Proses Pelaksanaan dan pengkomunikasian Marketing Public
Relations untuk Hepi itu Pak?
N : Pelaksanaan Marketing PR untuk Hepi kami membagi menjadi 3
kegiatan pokok, Slogan, grand launching, dan Trade Show Hepi. Ketiga
program ini adalah proses untuk memperkenalkan hepi kepada masyarakat
luas melalui promosi dan event, secara keseluruhan kegiatan yang
terlaksana 99 % kami anggap berhasil karena ketiga kegiatan itu berhasil
mengcover pengguna Hepi sebanyak 300 ribu pengguna di tahun
pertamanya sesuai dengan target awal kami.
P : terus kesalahan satu persen dari hasil evaluasi itu sendiri apa pak?
N : kesalahan yang bisa dianggap dapat di tolerir, semisal kedatangan tamu
undangan yang telat, dan kesalahan teknis kecil lainnya.
P : bagaimana tanggapan Publik mengenai kegiatan yang telah
dilaksanakan?
N : so far konsumen pengguna Hepi, mereka mengetahui Hepi dari kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan oleh Hepi. Jadi kami anggap kegiatan
marketing PR kami cukup sukses, buktinya seperti yang saya bilang tadi
bahwa kami berhasil mengcover 300 ribu pengguna untuk daerah Jawa
Barat dan Jakarta dalam tahun pertama peluncuran Hepi.
217��
Biodata Narasumber
Karyawan & Staff PT. Mobile-8 Telecom
Nama : Syofyan Lesmana, Drs.
Alamat : Bandung
Bergabung dengan Mobile-8 : 2000
Jabatan : Manager Area I Bandung
Usia : 35 tahun
Nama :Zizi Safano, S.Sos
Alamat : Bandung
Bergabung dengan Mobile 8 : Tahun 2006
Jabatan : PIC Team Leader Customer Service
Usia : 29 tahun
Nama : Fitriana,Dra.
Alamat : Bandung
Bergabung dengan Mobile-8 : 2004
Jabatan : Staff marketing &communication division
Usia : -
Nama : Tegar Jiwaraksa, SE.
Alamat : Bandung
Bergabung dengan Mobile-8 : 2006
Jabatan : Sales executive
Usia : 26 tahun
218��
Biodata Narasumber
Konsumen Pengguna Hepi
Nama : Arif Suryana
Alamat : Cimahi, Bandung
Pekerjaan : Mahasiswa
Menggunakan Hepi sejak : September 2008
Usia : 20 tahun
Nama : Wanda
Alamat : Panyileukan- Bandung
Pekerjaan : Mahasiswa
Menggunakan Hepi Sejak : Desember 2008
Usia : 19 tahun
Nama : Rian
Alamat : Metro- Bandung
Pekerjaan : Karyawan Bank
Menggunakan Hepi Sejak : Februari 2009
Usia : 24 tahun
Brief Profile PT Mobile-8 Telecom (Mobile-8) was established on December 16, 2002 using the brand name Fren (Fast Reliable Enjoyable Network). Mobile-8 launched its prepaid service on December 8, 2003 and its postpaid service on April 8, 2004. Mobile-8 offers a variety of value-added services and programs using the CDMA 2000-1x technology that provides better voice clarity, lower dropped calls and faster data access.
Through its own nationwide 800 MHz CDMA network, Mobile-8 coverage area currently extends to all major cities and most secondary cities as well as some rural areas across Java and Bali. Mobile-8 is targeting more than 80% nationwide coverage by 2010, and will begin its expansion to Sumatera (including Medan, Lampung and Palembang), Kalimantan (including Banjarmasin, Balikpapan, Palangkaraya, Pontianak and Samarinda), Sulawesi and elsewhere in Indonesia beginning first quarter of 2007.
In addition, Mobile-8 also provides services internationally, through international roaming partner in 22 countries including United States of America, Canada, United Kingdom, Australia, Japan, South Korea, China, Taiwan, Singapore, Malaysia, Hong Kong, Iran, Bangladesh, Brazil, Egypt, India, Jordan, Kuwait, Macao, Mexico, Sri Lanka and Thailand.
On May 2nd, 2006 Mobile-8 became the first CDMA cellular operator in Indonesia to commercially launch a 3G high-speed mobile internet services in Jakarta based on CDMA 2000-1x Evolution Data Optimized (EVDO) platform that can deliver high speed data access up to 2.4 Mbps. This include the introduction of TV MOBI, allowing all Fren subscribers to enjoy a wide-range of streaming-based multimedia contents, broadcast live from TV channels and video on demand, supporting by the MNC group, which has decades of experience in providing high quality information and entertainment contents.
To date, Mobile-8 is the fourth largest and the only CDMA-based nationwide cellular operator in the 800 MHz spectrum on the CDMA 2000 1X platform. As of June 30, 2006 Mobile-8 has achieved approximately 1,3 million subscribers consisting 98.3% of our prepaid subscribers and 1.7% postpaid subscribers.
Mobile-8 customer service points are ready and available to assist our customers through its 18 Points of Charging, 30 Mobile-8 centers and sales counters, independent distributors and outlets, Mobile-8 sales force, banks ATM networks, as well as Mobile-8 Customer Care Line operating a 24-hour call centre that is accessible by our subscribers through a toll free number at “888” with four language capability namely Bahasa Indonesia, English, Korean and Mandarin.
Management
In line with the Indonesian Company Law, Mobile-8 management consists of a Board of Commissioners and a Board of Directors which is separate and no individual may be a member of both Boards. Currently Mobile-8 has
the following Board of Commissioners and Board of Directors:
� Board of Commissioners
Mr. Henry Cratein Suryanaga President Commissioner
Mr. Sarwono Kusumaatmadja
Vice President Commissioner (Independent)
Mr. Reynold M. Batubara Independent Commissioner
� Board of Directors
Mr. Merza Fachys President Director
Mr. Beydra Yendi Director
Mr. Anthony Chandra Kartawiria Director
Mr. Agus Heryanto Lukas Director
Mr. Yopie Widjaja Director
Vision
To be the ‘Operator of Choice’ by exceeding our customer’s expectations with a focus on efficiency and connection with their dynamic, creative, practical and highly mobile lifestyles.
Mission
To maximize value for our stakeholders with continued innovation and strong corporate governance.
Target Market
We provide every Indonesian with high quality and great value voice and data services. We have specially created products to suit customer needs and lifestyle, whether they are using the cellular phone for the first time, a teenager, a young professional or mobile executive.
Shareholders Structure
Per 30 September 2009
SHAREHOLDERS Shares % Jerash Investment Ltd Rp 6.475.479.000 32.00 PT Global Mediacom Tbk Rp 3.844.815.988 19.00 Qualcomm Incorporation Rp 1.013.051.863 5.01 KT Corporation Rp 404.611.912 2.00 Public Rp 8.497.913.664 41.99Total Saham Rp 20.235.872.427 100.00
History & Milestone
2002 PT Mobile-8 Telecom was established
February2003 Acquisition of Komselindo via share swap March Acquisition of Metrosel via share swap December Commenced operations
Launched Fren Prepaid service on CDMA 2000-1X KTF and Qualcomm invested in Mobile-8
April2004 Launched Fren Postpaid service September Acquisition of Telesera
2005 Turned EBITDA positive
January2006 Launched Rp 7,- per 30 second campaign March Achieved 1 million subscribers May Launched 3G services on EV-DO
Launched Fren Postpaid Data Packages June Launched TV Mobi
Achieved subscriber base 1.3 millions November Listed in Jakarta Stock Exchange
February Appointment of Chief Commercial Officer Lauched Handset Fren ZTE C169 Signed Agreement with Samsung Electronics to support Nationwide Networexpansion
March Launched economic tarrif of Rp5 per 30second Listing of Bonds I amounted to 675 billion in SurabayaFully Repaid outstanding loan to Samsung Corporation
April Awarded with 2006 Cellular Award as Best CDMA Prepaid
2007
May Launched "Champion Tarrif" of Rp 10 per second Merger effective of Company with subsidiaries
June Launched FrenOmena & FrenZone, program for youth July Launched Services in South Sulawesi
Established Mobile-8 Telecom Finance Company B.V.
August Launched service in Bali Issuance of USD100 million Notes by Mobile-8 Telecom Finance Company with fixed rate interest at 11.25% per-annum with B2/B rate Fully repaid outstanding loan to Lehman Brothers Ltd. Conversion of 15 million warrants into 607.466.700 shares of Company
September Launched handset bundling Fren ZTE C300 Launched economic Tarrif of Rp 38 per minute
October Launched services in South Kalimantan Launched Fren handset Bundling: Fren ZTE C300,Fren ZTE C330, Fren NexNX 970 and Fren ZTE dual mode
November Launched services in South Sumatera December Obtain FWA operating license
Launched b-Live services using BREW application
January Launched lowest tarrif rate for outgoing call to GSM Rp700/minute Educating the market through "Fren Fact Finding" program in several cities iIndonesia
February Provide communication solution for community through FREN Mailing list
March The apointment of Chief Executive Officer, Sales & marketing Director, Dir& Chief Finance OfficerLaunced Mobile-8 Distribution Center , 13 Locations throughout Java & Sumatera
April Launched new Tariff for Fren Rp9/second for 1 minute, subsequent minutes of chargeLaunched Fren World Passport (international roaming) Awarded in 2008 Cellular Award for category Best CDMA Operator and BePrapaid CDMA
2008
May Launched FWA services, HEPI, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Banjarmasin and Bali
June Launched Fren Services in Lampung & Batam Seminars & workshop to educate student about BREW and b-Live in UI, BinNusantara, ITT Bandung, UGM, ITS Present Indonesia Cellular Show Jakarta
July Present Indonesia Celllular Show SurabayaAugust Customer Loyalty Program 888 and Program handphone Hepi
Facilitate BREW Development Centers for applications in five universities inIndonesiaLaunched "Frentetan Gratizan" Program
September Launched Hepi Services in Medan, Bogor adn Malang Launched Travelling insurance with AIG Life Lauched Fren Handset bundling Program ZTE C306, Nexian, and Haeir C20Transfer of majority shareholding to Jerash Investment Ltd
October Launched Fren Handset bundling Program for Nokia 2505 with Frentetan Gratizan Support Study Tour group From UGM
November Launched Fren services in MenadoDecember Launched Hepi services in Solo, Cirebon, and Makassar
Celebrate 6th anniversary Mobile-8 jointly with customer and awarding prizewinners of Mobile-8 Loyalty program
Daftar Lampiran
1. Lampiran wawancara dengan Syofyan selaku Manager Area I Bandung PT. Mobile-8 Telecom.
2. Lampiran wawancara dengan Tegar selaku Sales PT. Mobile-8 Telecom.
3. Lampiran wawancara dengan Fitriana selaku staff marketing & Communication PT. Mobile-8 Telecom
4. Lampiran wawancara dengan Zizi Safano selaku PIC Customer Service PT. Mobile-8 Telecom
5. Lampiran wawancara dengan pengguna kartu Hepi pada tanggal 6 Agustus 2009.
6. Biodata Narasumber.
7. Lampiran Kartu bimbingan Peneliti
8. Lampiran Pengajuan Masalah Untuk Penyusunan skripsi
9. Lampiran Permohonan Ijin Riset dan Observasi
10. Company Profile Mobile-8 Telecom.
11. Dokumentasi acara launching Hepi.
12. Curiculum Vitae Penulis
xiii��
�
�
Launching�Hepi�tanggal�3�Mei�2008,�Bertempat�di�Lapangan�Gasibu�Bandung�
�
�
�
�
�
�
�
�
1. Doc.Vehicle�Hepi� � � 2.�Doc.Pembukaan�acara�launching�Hepi��
�
�
�
�
�
�
�
�
3. Doc.�Event�launching�Hepi��������������������������3.�Doc.�PRAPID�Hepi�Team� � � �
�
Dokumentasi Peluncuran Produk Hepi
�
�
�
Addy�Gema�Gardea�Universitas�Islam�Bandung�
DRAFT PERTANYAAN WAWANCARA
Draft wawancara dibuat sebagai pedoman penulis dalam melakukan
wawancara dengan narasumber ketika dilapangan, terdapat kemungkinan
perubahan pertanyaan ketika peneliti berada dilapangan, sehingga draft
wawancara disini hanya sebagai garis besar pertanyaan yang akan diajukan
kepada informan/ narasumber.
Target Informan
1. Area I Manager. PT. Mobile 8 Telecom Bandung sebagai pihak yang
terlibat dalam perencaan strategi marketing PR.
2. Marketing and Comunication Division, Ibu Fitriani, sebagai staff
PT.mobile 8 yang dapat memberikan informasi mengenai seputar
strategi marketing public relations pada produk Hepi.
3. PIC Team Leader Costumer Service, Bapak Zizi safano, dimana
Marketing PR melibatkan divisi customer service yang berhubungan
langsung dengan konsumen.
4. Sales Division, bapak Tegar Jiwakarsa, sebagai divisi yang terlibat
dalam perencaan pelaksanaan Strategi Marketing PR.
Pertanyaan wawancara untuk menjawab pertanyaan Bagaimana upaya yang
dilakukan PT. Mobile-8, dalam memberikan edukasi kepada konsumen
mengenai produk Hepi
1. Siapakah target public yang akan diberikan edukasi mengenai produk hepi
2. Edukasi seperti apakah yang akan diberikan kepada public mengenai
produk Hepi.
3. Apakah edukasi mengenai Hepi sudah sesuai dengan Tujuan dari Hepi itu
sendiri
4. Dalam bentuk apakah Edukasi diberikan? Apakah berupa iklan, publisitas,
ataukah event-event yang dapat menarik minak public?
1��
Addy�Gema�Gardea�Universitas�Islam�Bandung�
Pertanyaan wawancara untuk menjawab pertanyaan Bagaimana upaya yang
dilakukan PT. Mobile-8, dalam meluncurkan merek atau produk Hepi
1. Bagaimana langkah awal dilakukannya peluncuran merek Hepi?
2. Apakah merek Hepi sendiri mengkonstruksikan citra merek itu sendiri
3. Program apa sajakah yang dilakukan mobile-8 dalam meluncurkan merek
atau produk Hepi?
4. Apakah terdapat peran Media massa dalam membantu meluncurkan
produk Hepi?
5. Adakah kerjasama dengan pihak-pihak lain dalam peluncuran Hepi?
6. Untuk spesifik public yang mana dilakukan peluncuran produk Hepi?
7. Apakah public atau konsumen Hepi memiliki target konsumen yang sama
dengan kartu sebelumnya yaitu Fren? Bila sama apakah tidak akan terjadi
saling menjatuhkan antara produk satu dengan yang lainnya?
Pertanyaan wawancara untuk menjawab pertanyaan Bagaimana upaya yang
dilakukan PT. Mobile-8, dalam membangun event merek Hepi
1. Event apakah yang akan dan telah dilaksanakan perusahaan untuk Hepi?
2. Poin Apakah yang selalu diperhatikan dalam setiap event atau program
yang dilaksanakan untuk Hepi?
3. Apa yang hendak dicapai dalam setiap event yang dilaksanakan?
4. Siapakah target audience setiap event yang dilaksanakan untuk Produk
Hepi?
2��
Addy�Gema�Gardea�Universitas�Islam�Bandung�
Pertanyaan wawancara untuk menjawab pertanyaan Bagaimana upaya yang
dilakukan PT. Mobile-8, dalam mengembangkan pelayanan publik kepada
konsumen
1. Bagaimana perusahaan memandang pelayanan public khususnya untuk
produk Hepi?
2. Dampak apakah yang ingin didapat perusahaan dari pelayanan public
tersebut?
3. Bentuk program seperti apakah untuk pelayanan public itu sendiri?
4. Apakah tujuan utamanya dari program2 tersebut? Sejauh apakah
keuntungan yang akan diperoleh untuk produk Hepi dari program layanan
public tersebut?
Pertanyaan wawancara untuk menjawab pertanyaan Bagaimana Proses
Marketing Public Relations yang dilaksanakan PT. Mobile-8 untuk
produk Hepi
1. Dalam proses manajemen PR apakah Perusahaan menggunakan Analisa
SWOT?
2. Apakah fact Finding dilaksanakan sebelum diluncurkannya produk Hepi?
3. Bagaimana proses pelaksanaan/ action dan pengkomunikasian pesan yang
dilakukan PT. Mobile-8?
4. Bagaimana proses Evaluasi dari event-event yang telah dilaksanakan?
5. Sejauh mana kesuksesan event- event yang dilaksanakan dengan yang
diharapakan perusahaan?
3��
Addy�Gema�Gardea�Universitas�Islam�Bandung�
4��
6. Bagaimana tanggapan public/ konsumen setelah melakukan rangkaian
proses marketing public relations?
Dokumen Peluncuran Produk Hepi
Mobile-8 Luncurkan Layanan Mobilitas Terbatas
Layanan baru ini akan menjadi alternatif sarana telekomunikasi terjangkau terutama bagi mereka yang mobilitasnya terbatas di dalam kota,” ujar Merza Fachys selaku director & chief Corporate Affair PT Mobile 8 Telecom Tbk dalam sambutannya pada peluncuran layanan baru yang dikemas dengan merk “Hepi”.
Sementara Menkominfo Mohammad Nuh yang meresmikan pelun-curan Hepi sekaligus melakukan panggilan perdana mengatakan, “Diharapkan layanan telekomunikasi bisa membantu masyarakat mendapatkan manfaat mulai dari konektivitas, transaksi, kolaborasi, dan transformasi sosial.” Acara peresmian peluncuran Hepi dari operator Mobile 8 Telecom Tbk selaku operator seluler pertama berbasis CDMA dengan layanan mobilitas penuh dan terkenal dengan produk merek Fren, ini berlangsung di Hotel Sheraton Media Bandung pada 3 Mei 2008 lalu. Saat ini Hepi baru diluncurkan di enam kota yakni di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, serta Banjarmasin. Ke depan akan dikembangkan ke kota lainnya hingga menjadi 20 kota pada tahun ini secara bertahap.
Untuk langkah awal, produk Hepi dijual lewat paket dengan kartu perdana seharga Rp168.000 dan tarif promosi Rp1.000 per hari untuk panggilan antar sesama Hepi melalui registrasi ke 2772 dan Rp10 per SMS. Sedangkan untuk ponselnya, Mobile-8 bekerja sama dengan vendor ponsel Haier dan ZTE. Dengan nilai investasi US$ 140 juta-US$170 juta, ditargetkan dalam kurun waktu tujuh bulan Hepi dapat menjaring sebanyak 600.000 pelanggan. Kehadiran Hepi pada akhirnya ikut meramaikan pasar layanan telepon tetap nirkabel (FWA; fixed wireless access) di samping layanan Flexi (Telkom), Esia (Bakrie), dan StarOne (Indosat) yang telah hadir terlebih dahulu. Diharapkan Hepi menjadi produk kompetitif yang nantinya akan dikembangkan untuk data cepat (broadband). (Ari)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Seminar Best Practices e-Government di Indonesia
Memperhatikan pemanfaatan TIK oleh pemerintah daerah selama ini masih banyak mengalami berbagai hambatan dan kendala serta masih dipandangnya TIK sebagai cost center, maka Magister Teknologi Infomasi Universitas Gadjah Mada beberapa waktu yang lalu mengadakan Seminar Nasional dengan topik “Best Practices untuk Keberhasilan Implementasi e-Government di Indonesia: Mencari solusi bagi berbagai
permasalahan implementasi e-govern-ment di Indonesia”.
Seminar dibuka oleh Menkominfo Mohammad Nuh dan menampilkan pembicara seperti Made Suwandi, direktur Urusan Pemerintahan Daerah, Ditjen Otda Depdagri; Achmad Djunaedi, kepala Badan Informasi Daerah Provinsi DIY; Lukito Edi Nugroho, dosen Magister TI UGM; Didi Achjari, dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM; serta Wing Wahyu Winarno, dosen MTI UGM. Untuk mendapatkan gambaran tentang pengalaman penerapan e-government di suatu daerah, hadir juga Rusthamrin H. Akuba, kepala Badan Lingkungan Hidup, Riset dan Teknologi Informasi Provinsi Gorontalo dan M. Isnadi dari Pelayanan Publik Sragen yang membawa makalah “Isu, Peluang, dan Strategi pemanfaatan TIK untuk Peningkatan PAD”. Seminar yang merupakan inisiatif siswa S2 CIO MTI UGM ini berlangsung di Audhitorium MM UGM dan dihadiri oleh sekitar 300 peserta yang berasal dari berbagai instansi pemerintah daerah, pelaku bisnis, dan pemerhati dan praktisi TIK. (Tommy)�
Hasil Wawancara dengan Fitriana selaku marketing and communication
staff, sebagai wakil divisi yang merencanakan program marketing public
relations, pada tanggal 25 Mei 2009, di Bandung Electronic Center. Wawancara
dilakukan untuk mengetahui upaya PT. mobile-8 dalam meluncurkan Hepi
P : Sebagai produk baru, Hepi kan membutuhkan suatu event atau program
yang berfungsi untuk memperkenalkan kepada masayarakat luas. Apa
program Hepi tersebut?
N : Hepi merupakan produk baru jadi untuk memperkenalkan merek Hepi
pada masyarakast, perusahaan menggelar launching produk Hepi pada
tanggal 3 Mei tahun kemarin. Itu dilakukan untuk memperkenalkan hepi
dan memperkenalkan keunggulan Hepi kartu yang paling murah dan
paling baru untuk dapat digunakan oleh konsumen. disini launching kami
dilakukan dilapangan terbuka di gasibu, sebagai langkah menarik
konsumen khusunya remaja ya, dan kami menghiasi gasibu ini dengan
slogan-slogan Hepi Juaranya CDMA murah, dengan begitu mereka dapat
membaca dan dapat mengkonstruksikan hepi sendiri dalam mind set
mereka kalau hepi sebagai yang termurah. Kami pun mengundang band-
band ternama seperti the titan, kuburan, dan mocca, ketiga band itu sudah
sangat akrab dengan masyrakat mudah, khususnya bandung, karena
mereka berasal dari bandung, jadi teknisnya mereka lah duta Hepi pada
acara launching dengan selalu memaparkan keunggulan hepi ketika diatas
panggung.
P : apa yang unik dari launching produk Hepi dengan launching-launcing
lainnya.
N : grand launching hepi tidak hanya monoton menampilkan acara musiknya
saja, namun kami berusaha menciptakan brand image hepi kepada
masyarakat. Memang dari tujuan awalnya grand launching ini selain
memperkenalkan Hepi, kami juga berusaha membangun citra Hepi. Toh
setelah mereka tahu karakteristik unggulan Hepi, mereka juga akan
membeli produk kami. Dalam acara launching kami mengadakan stan-stan
interaktif, dimana masyarakat dapat bertanya secara langsung mengenai
produk Hepi.
P : apakah Tema acara grand launching itu? Apakah seperti yang bu fitriana
bilang bahwa launching Hepi berusaha membentuk citra Hepi.
N : kami mengusung tema grand launching Hepi di kaitkan dengan kejadian
sejarah Bandung lautan Api, jadi tema kami dalam acara launching Hepi
adalah Bandung Lautan Hepi. Disini pengambilan tema ini sengaja
dikaitkan dengan kejadian sejarah sehingga diharapkan masyarakat terus
mengingat kegiatan ini, dimana ketika mereka mendengar kisah Bandung
Lautan Api diharapkan mereka juga mengingat produk Hepi. Dalam
kegiatan Grand launching kami, sesuai dengan tema, kami
mengkondisikan Gasibu sebagai lautan produk Hepi, dimana banyak
tempat disana kami hiasi dengan atribut Hepi, dimulai dari poster, stan,
pamphlet, leaflet yang kami sebarkan kepada masyarakat dan, panggung
dengan tema bandung lautan hepi.
P : dalam proses launching sendiri kan pastilah dibutuhkan Media massa
untuk publikasi, bagaimanakah perusahaan menarik Media massa sehingga
mampu mempublikasikan event grand launching tersebut?
N : itulah mengapa kami menggunakan pendekatan marketing pr, karena
kemampuan dari PR adalah bagaiman ia menciptkan setiap event yang
dilaksanakan mengandung nilai berita sehingga media massa dapat
meliput keberadaaan event kita. Kami yakini kehadiran media massa
sebagi pihak ketiga dalam mempromosikan kartu hepi akan sangat
berguna karena sikap masyarakat saat ini adalah lebih mempercayai apa
yang dikatakan oleh media massa ketimbang kita sendiri
mengkomunikasikannya langsung pada mereka.
P : siapakah target dari acara launching tersebut bu? Apa sudah cukup
mewakili target dari Hepi itu sendiri?
N : dari acara kegiatan kami yang berisi music dan interaktif, jelas bahwa
target kami adalah para remaja dan kawula muda. Hal itu dikarenakan
remaja seusia mereka gaya hidupnya adalah senang akan menelepon dalam
waktu yang lama, masa transisi dari anak-anak menuju dewasa
kebanyakan dari mereka berusaha mencoba produk baru, nah gaya hidup
itulah yang menjadi acuan kami dalam melaksanakan launching Hepi.
Sehingga diharpkan para remaja dan usia smp, sma, dan mahasiswa yang
hadir dalam acara launching Hepi pulangnya dapat langsung menggunakan
kartu Hepi, benar kan. Ekspektasi untuk Hepi agar Hepi dapat langsung
bersaing dengan para pendahulunya, termasuk bersaing dengan kakaknya
Hepi itu sendiri, yaitu Fren, agar keduanya dapat memenangi persaingan
dengan provider yang lainnya. Dengan ini PT. Mobile-8 sudah bisa
melihat pertumbuhan Hepi di tahun pertamanya, masyarakat sudah mulai
menggunakan Hepi dan diharapkan di tahun keduanya grafik pertumbuhan
Hepi terus berkembang.
P : siapa sajakah yang terlibat dalam kegitan grand launching Hepi ini bu?
Apakah ada pihak luar yang terlibat di dalamnya?
N : Pada intinya seluruh staff, baik karyawan, hingga manajer terlibat.
Meskipun pada tahap perancangan grand launching Hepi hanya
perwakilan dari divisi saja yang hadir, namun ketika perumusan sudah fix
seluruh staff akan memiliki peran masing-masing sesuai divisi yang
mereka tempati. Divisi yang terlibat dalam perumusan grand launching
adalah divisi Divisi marketing & comunications bertugas sebagai
marketing PT. Mobile-8 telecom, selain itu divisi ini tergabung dengan
divisi kehumasan yangbertugas mempromosikan berbagai produk yang
ada, serta mengurus berbagai kepentingan dalam tiap penyelenggaraan
event. Divisi ini sangat berperan besar dalam membangun relasi dengan
berbagai pihak terkait, yang dalam proses kerjanya biasanya melibatkan
beberapa divisi lainnya. Selain itu divisi inilah yang terlibat secara
keseluruhan. Artinya setiap langkah perencanaan hingga evaluasi strategi
marketing PR dilakukan oleh divisi ini. Divisi Costumer Service, divisi
sales, divisi Retail, divisi Canvaser, dan divisi Logistik.
P : Tadi bu fitriana menyebutkan bahwa salah satu tujuan lanuching adalah
untuk memperkenalkan Hepi dan memberikan kepuasan kepada konsumen
atas produk Hepi dengan tariff murah. Kepuasan konsumen sendiri
pandangan perusahaan seperti apa?
N : kepuasan konsumen adalah prioritas, konsumen adalah yang menjadikan
perusahaan kami tetap eksis hingga sekarang dan bahkan diharapkan dapat
berkembang kontinuitas, cara berterima kasih kami feedback kami kepada
mereka dengan menyediakan apa yang mereka inginkan, garis besarnya
mereka inginkan menelepon murah meriah, ya,.. kami luncurkan Hepi agar
mereka puas melakukan telepon kemana saja.
P : Untuk tahun berikutnya seperti di tahun sekarang program apa yang akan
dilaksanakan?
N : program Hepi lebih kepada promosi dan pengembangan fitur-fitur kami,
kami bekerja sama dengan beberapa perusahaan untuk melengkapi fitur
kami, seperti dengan bank, kampus-kampus atau perguruan tinggi,.
P : Kerjasama seperti apa saja?
N : Contohnya dengan bank Mega kita bekerjasama untuk program asuransi
Hepi yang disebut sedia payung sebelum hujan, jadi setiap pengguna kartu
Hepi dapa memiliki premis asuransi dengan pendaftaran hanya dengan
menggunakan handphone saja, dan pada kampus-kampus kita sedang
mengembangkan kerjasama kami dengan universitas untuk dapat
mengakses nilai mata kuliah mahasiswa, atau IP mereka, dan informasi
kampus hanya dengan menggunakan kartu Hepi,
P : untuk fitur tambahan lainnya pak, saya ketika online ada situs hepi yaitu
duniahepi.com, seberapa berperannya situs ini dalam memperkenalkan
hepi dan apa saja yang diharapkan dari adanya situs ini pak?
N : situs hepi sebenarnya bukan bersifat antar area, namun pusat yang
mengoperasionalkannya, situs duniahepi.com berisikan informasi-
informasi terbaru dan fitur-fitur terbaru hepi, masyarakat akan cepat
mendapatkan informasi itu melalui duniahepi.com, dengan adanya situs
tersebut juga secara tidak langsung memberikan, hmmm mempromosikan
citra hepi yang termurah dan produk baru yang mampu bersaing.
P : bagaimana pak tentang brand image Hepi sebagai yang terbaru dan
termurah bisa bapak jelaskan?
N : nah sebenarnya image termurah itu masyarakat kan yang menilai, kita
perusahaan mempush agar masyarakat menilai brand image hepi dengan
menawarkan tarif yang murah sms yang murah, dan menjadi juaranya
CDMA murah, seperti slogannya sendiri.
P : sampai kapan promosi Hepi ini akan berakhir ?
N : wah itu masih belum bisa ditentukan sekarang ya, karena bila ternyata
kegiatan marketing PR itu memuaskan dan dapat meningkatkan hepi dan
finansial perusahaan, ya pasti perusahaan terus mempertahankannya, dan
bila sebaliknya mungkin akan diganti dengan yang lainnya, namun sejauh
ini dapat dikatakan cukup memuaskan?
P : Mengapa disebut cukup memuaskan? Memang masih ada
kekurangannya?
N : bagi saya pribadi kepuasan itu adalah kesempuranaan, dan bila kita
merasa sempurna ya disitu kita stuck, tidak akan berkembang jadi kita
selalu berusaha memperbaiki kesalahan-kesalahan baik teknis atau
nonteknis sebagai evaluasi agar event selanjutnya lebih baik lagi.
Hasil Wawancara dengan Fitriana selaku marketing and communication
staff, sebagai wakil divisi yang merencanakan program marketing public
relations, pada tanggal 6 Juni 2009, di Bandung Electronic Center. Wawancara
dilakukan untuk mengetahui upaya PT. mobile-8 membangun event merek Hepi.
P : bu fitriana, kesekian kalinya lagi saya mau menyanyakan tentang Hepi,
Hepi merupakan produk baru yang membutuhkan suatu strategi untuk
memperkenalkan kepada masyarakat, nah kegiatan apa sajakah yang
dilakukan untuk membangun event merek Hepi tersebut?
N : Hepi merupakan produk baru jadi untuk mengkonstruksikan merek, Hepi
menggelar launching produk Hepi pada tanggal 3 Mei tahun kemarin. Itu
dilakukan untuk memperkenalkan hepi dan memperkenalkan keunggulan
Hepi kartu yang paling murah dan paling baru untuk dapat digunakan oleh
konsumen. disini launching kami dilakukan dilapangan terbuka di gasibu,
sebagai langkah menarik konsumen khusunya remaja ya, dan kami
menghiasi gasibu ini dengan slogan-slogan Hepi Juaranya CDMA murah,
dengan begitu mereka dapat membaca dan dapat mengkonstruksikan hepi
sendiri dalam mind set mereka kalau hepi sebagai yang termurah. Kami
pun mengundang band-band ternama seperti the titan, kuburan, dan
mocca, ketiga band itu sudah sangat akrab dengan masyrakat mudah,
khususnya bandung, karena mereka berasal dari bandung, jadi teknisnya
mereka lah duta Hepi pada acara launching dengan selalu memaparkan
keunggulan hepi ketika diatas panggung.
P : setelah Launching Hepi event apalagi yang dilaksanakan ?
N : kami memiliki rentetan event-event untuk mengkonstruksikan
Hepi kepada masyarakat sebagai yang termurah, namun kami juga tidak
hanya konsumen yang kami libatkan saja, tapi juga distributor, atau
pengecer produk-produk kami, seperti event Hepi trade show, yang
dilaksanakan di tiga tempat, yaitu di BEC, MTC, dan di IP, hmm.. dengan
acara itu kami berharap selain seluruh masyarakat akan mengetahui Hepi
sebagai yang termurah juga menimbulkan kepercayaan pada distributor
dan pengecer sebagai tangan kanan kami untuk memasarkan Hepi ke
masyarakat. poin Integrity yang berarti kepercayaan dan kerjasaman
dengan distributor akan membantu kemudahan kami memasarkan produk
Hepi. Untuk dapat memperkenalkan dan mengkonstruksikan citra Hepi
sebagai yang terbaru dan termurah, dalam launching kartu CDMA Hepi
yang paling penting adalah timing waktu pelaksanaan tersebut, atau
istilahnya “in the right time and the right place”. Waktu yang tepat bagi
kartu Hepi untuk diperkenalkan secara luas adalah ketika konsumennya
berkumpul dalam suatu acara, tempat, dan waktu pelaksanaannya.
P : apa saja yang ada di Hepi Trade Show itu?
N :dengan event ini kami memberikan informasi selengkap-lengkapnya
kepada masyarakat mengenai produk Hepi dan produk lain dari mobile 8,
karena kami menyediakan costumer service bila masyarakat ingin bertanya
kepada kami, selain itu kami menyediakan promosi produk kami dari
mulai kartu perdana, dan Handpone CDMA yang super murah, yaitu 168
ribu masyarakat sudah dapat Hp canggih plus kartu Hepi, promo itu juga
salah satunya bertujuan bila Hepi sangat memperhatikan kebutuhan
masyarakat untuk dapat menelepon murah.
P : apa yang diharapakan dari 2 kegiatan untuk hepi sendiri? Apakah kedua
program itu sudah cukup mewakili merek hepi?
N : kesusksesn 2 program tersebut bisa kita lihat dari seberapa banyak
masyarakat tahu akan hepi dan seberapa banyak mereka menggunkan Hepi
sebagai kartu CDMA mereka. Saat ini Hepi telah mencapai tingkat
penjualan 300 ribu pengguna dari Jawa Barat dan Jakarta, Hal itu kan
sudah mengidentifikasikan bahwa kegiatan program Hepi telah cukup
memuaskan. Kami pun menyadari kegiatan diatas ini bukan yang terakhir
namun akan ada banyak kegiatan lainnya lagi agar dapat menjaga loyalitas
kostumer kami untuk tetap menggunakan produk kami sebagai pilihan
mereka.
P :berarti pendekatan perusahaan tidak hanya untuk meningkatakan
penjualan saja, namun menjaga loyalitas kostumer bu?
N : ya betul karena klo hanya menitikberatkan pada penjualan bisa saja para
konsumen hanya menggunakan sekali saja kartu Hepi lantas ntar dibuang,
namun kami berusaha menciptakan mind set mereka untuk tetap
menggunakan Hepi.
P : dalam setiap event yang dilaksanakan poin-poin apa sajakah yang
diperhatikan oleh perusahaan, semisal mungkin poin2 yang mendasari
kegiatan atau program nya bu?
N : ya jelas kami memiliki pedoman pelaksanaan kegiatan yang disebut
sebagai RAPID, RAPID itu merupakan kepanjangan dari Raising the bar,
Perform as A team,Personal execution, Integrity, dan delight costumer,
jadi RAPID itu adalah nama, semangat, dan rangkaian program-program
untuk meng-introduce kan new produk kami yaitu Hepi, produk baru kami
sebagai kartu yang menyediakan kemudahan untuk melakukan telepon
murah kesemua operator. Dari setiap poin yang ada pada RAPID memiliki
makna-makna tersendiri, misalnya huruf R merepresentasikan bagaimana
setiap kegiatan kita ini merupakan hmm, tindakan untuk mencapai tujuan
perusahaan dan bagaimana ide-ide kita dapat dirumuskan menjadi sebuah
kegiatan. Kemudian A mewakili kebersamaan kita dalam bekerja untuk
mencapai kemajuan perusahaan dengan meningkatkan brand image hepi
agar diterima di masyarakat, hmm,.. kemudian.. P, personal execution
pengambilan keputusan yang tepat dan akurat serta dapa dipertanggung
jawabkan sesuai tujuan perusahaan kita. I sendiri sebagai kerjasama kami
dengan para distributor-distributor, sebagai langkah meningkatkan trust
dan aware kita pada mereka. D adalah poin kepuasan konsumen tujuan
kita memberikan kepuasan bagi mereka
P : Jadi RAPID sendiri merupakan poin-poin dasar dari setiap kegiatan yang
dilaksanakan oleh perusahaan untuk dapat mengkomunikasikan dan
mempromosikan Hepi sebagai kartu termurah?
N : itulah inti dari setiap kegiatan yang kami laksanakan pa addy.
Wawancara pada tanggal 26 Juli 2009 dilakukan dengan pengguna kartu
hepi sewaktu berkunjung ke galeri BEC, adapun pertanyaan yang diajuakan
adalah
“mengapa anda menggunakan Hepi?” Adapun jawaban yang diperoleh adalah
sebagai berikut :
Nama : Wanda
Alamat : Panyileukan- Bandung
Pekerjaan : Mahasiswa
Menggunakan Hepi Sejak : Desember 2008
Usia : 19 tahun
Jawaban :
Salah satu alasan saya menggunakan Hepi adalah karena tarif yang
murah. Selama satu hari pulsa saya hanya berkurang seribu saja,
selain itu layanan SMS (Short Message System) tetap murah
kesemua operator hanya 10 rupiah. saya menggunakan Hepi sejak
8 bulan yang lalu. Karena saya membeli paket perdana sekaligus
dengan handphone Hepi. Bagi saya sebagai konsumen, yang
termurah adalah yang saya pilih. Jadi saya memilih Hepi. Slogan
hepi Juaranya CDMA murah sendiri menurut saya sudah
mencerminkan hepi sebagai yang termurah, dari logo podium
antara hepi dengan esia dan flexi itu sendiri sudah pasti tentu hepi
yang menang sesuai dengan logo tadi.
Nama : Arif Suryana
Alamat : Cimahi, Bandung
Pekerjaan : Mahasiswa
Menggunakan Hepi sejak : September 2008
Usia : 20 tahun
Jawaban :
Saya baru beberapa minggu menggunakan Hepi, ternyata setelah
dirasakan memang tarifnya paling murang dibandingkan dengan
operator yang lain. Namun sayang banyak teman-teman dan
keluarga saya memakai jasa layanan operator yang lain dan belum
merasakan tarif hemat Hepi. Alasan kuat mereka gak mau pindah
karena nomornya sudah memasyarakat, jadi saya kira PT. Mobile-8
perlu kerja kersa untuk mempromosikan Hepi biar lebih bagus lagi,
dan lebih banyak lagi penggunanya, kan enak kalo begitu, jadi
manfaatnya bisa dirasakan semua orang.
�
�
Nama : Rian
Alamat : Metro- Bandung
Pekerjaan : Karyawan Bank
Menggunakan Hepi Sejak : Februari 2009
Usia : 24 tahun
Jawaban :
Saya baru mencoba, katanya tarif Hepi paling murah, makanya
saya mau mencobanya.
�
� �
Data yang di dapatkan berdasarkan keterangan dari Bapak Tegar, berupa dokumen
tentang acara launching perdana Hepi dilaksanakan pada tanggal 3 mei 2008. Seperti yang
dijelaskan oleh Tegar selaku sales executive.
1. Tanggal 17 Juni 2009, tentang target market Hepi, beliau menjelaskan :
Bahwa tema launching Hepi adalah “Bandung Lautan Hepi. Penggalan kata dari
tema tersebut memiliki makna-makna tersendiri. Kata Bandung mencerminkan
target daerah launching Hepi, Lautan menunjukan luasnya, hebohnya, meriahnya
dan cerminan kehebatan produk terbaru Hepi yang terkenal paling murah. Dan
Hepi adalah produk yang akan diperkenalkan. Dari situlah kami mengambil tema
launching Hepi ini dengan nama Bandung Lautan Hepi. Dari nama tersebut, PT.
Mobile-8 mengharapkan banyaknya masyarakat yang menyaksikan acara dari
launching Hepi ini, sehingga di lapangan gasibu tempat berlangsungnya acara
launching ini dipenuhi oleh masyarakat yang menyaksikan event bandung Lautan
hepi.
2. Tanggal 17 Juli 2009, beliau menjelaskan tentang waktu dan event promosi sebagi
berikut :
Alasan pengambilan waktu acara tersebut dikarenakan pada tanggal tersebut jatuh
pada hari minggu. Hari minggu adalah hari dimana para remaja sebagai target dari
produk Hepi adalah waktu untuk bersenang-senang setelah satu minggu
melakukan rutinitas aktivitas mereka dan pada bulan Mei 2008, para kompetitior
Hepi, seperti Esia dan Flexi sedang tidak dalam tahap promosi, artinya kedua
kompetitor tersebut tidak memiliki event-event promosi. Selain itu Esia dan Flexi
sedang mengusung perang tarif hanya pada angka 49 dan 55 rupiah per menit.
3. Tanggal 19 Juni 2009, beliau menjelaskan kritik dan saran konsumen sebagai
berikut :
Kritik dan saran yang diberikan konsumen menjadi acuan kami untuk terus
mengembangkan diri kami agar menjadi lebih baik lagi. Saran yang disampaikan
oleh konsumen akan menjadi kajian kami dalam briefing yang dilakukan setiap
bulannya. Untuk instrospeksi perusahaan atas apa yang terjadi selama sebulan ini.
Karena kami selalu menjaga loyalitas konsumen sebagai poin pokok dari
pelayanan kami.
�
Wanda sebagai konsumen pengguna kartu Hepi dalam kutipan wawancara
menyatakan
“Salah satu alasan saya menggunakan Hepi adalah karena tarif yang murah. Selama satu hari pulsa saya hanya berkurang seribu saja, selain itu layanan SMS (ShortMessage System) tetap murah kesemua operator hanya 10 rupiah. saya menggunakan Hepi sejak 8 bulan yang lalu. Karena saya membeli paket perdana sekaligus dengan Handphone Hepi. Bagi saya sebagai konsumen, yang termurah adalah yang saya pilih. Jadi saya memilih Hepi. Slogan hepi Juaranya CDMA murah sendiri menurut saya sudah mencerminkan hepi sebagai yang termurah, dari logo podium antara hepi dengan esia dan flexi itu sendiri sudah pasti tentu hepi yang menang sesuai dengan logo tadi” (dalam wawancara, 26 Juli 2009)
�
Wawancara dengan Pak Sofyan selaku manager Area 1 yang dilaksanakan
wawancara dilakukan tanggal 5 Juni 2009, bertempat di gallery PT. Mobile-8
Bandung.
P : Pak syofyan, ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan tentang
mengapa perusahaan melakukan pendekatan MPR dalam merumuskan
kegiatan untuk produk Hepi? Apa yang medasarinya pak?
N : Well, Hepi sebagai salah satu CDMA unggulan yang menawarkan tarif
murah, bahkan yang termurah dibanding market leader sekarang. Event-
event yang dilaksanakan untuk mengenalkan Hepi kepada masyarakat
kami rampungkan dalam rentetan kegiatan, ya bisa dibayangkan program
yang secara continue terus diinject-kan kepada mind set mereka, jadinya
diharapkan masyarakat akan mengenal dan menggunakan produk Hepi.
Nah kegiatan atau event itulah kami mempercayakan kepada pendekatan
MPR
P : mengapa memilih kegiatan atau event atau publisitas yang
diselenggarakan untuk Hepi ini menggunakan pendekatan marketing dan
PR, tidak menggunakan misalnya pendekatan advertising, atau yang
lainnya gitu?
N : Motivasi kami memilih strategi marketing PR adalah untuk
memperkenalkan produk baru kami karena strategi ini dianggap tepat
dalam menyampaikan informasi mengenai produk terbaru kami.
Masyarakat dan calon konsumen tidak hanya tahu saja produk kami
namun mereka memiliki keinginan untuk dapat menggunakan produk
kami. Kami memilih event-event yang memungkinkan memiliki nilai
berita, sehingga media massa dapat meliputi kegiatan kami. Kami
meyakini meskipun pemberitaan uncontroled namun bila tanggapanya
positif dari masyarakat strategi ini akan menjadi sukses untuk memasarkan
Hepi. Media massa akan memberitakan yang positif pula, sehingga
masyarakat akan percaya. Tapi bukan berarti kami tidak menggunakan
advertising, kami jelas menggunakan iklan juga untuk memperkenalkan
Hepi, selain itu kami juga diuntungkan dengan memiliki partneship
dengan MNC group, jadi akan memudahkan proses iklan kami”
P : Jadi visi dan misi Hepi sendiri itu apa? Apakah sama dengan visi dan
misi perusahaan?
N : Visi dan misi kami sebagai pihak yang membuat strategi ini tak lepas
dari visi dan misi perusahaan. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam
bidang telekomunikasi jelas bahwa visi kami yaitu menjadikan Hepi
sebagai operator of choice (operator yang dipilih) masyarakat luas dengan
memberikan kemudahan akses yang luas dan menjadikan produk kami
sebagai lifestyle (gaya hidup) masyarakat sehingga menjadikan Hepi
sebagai kebutuhan yang baku, primer bagi masyarakat dengan brand
image hepi sebagai yang termurah. Misi kami adalah terus memberikan
inovasi-inovasi sehingga terciptanya consumer loyalty yang pada akhirnya
dapat meningkatkan kesehatan perusahaan baik secara financial, reputasi,
ataupun koorporasi. Untuk objektifitas kami adalah menyediakan seluruh
masyarakat Indonesia dengan kualitas tinggi dan besar nilai suara dan
layanan data. Kami memiliki produk dibuat khusus untuk pelanggan
sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup, apakah mereka menggunakan
ponsel untuk pertama kalinya, seorang remaja, profesional muda atau
mobile eksekutif.
P : Apa saja yang ingin dicapai dari visi dan misi ini kedepannya untuk
Hepi? apakah salah satunya menciptakan loyalitas konsumen seperti yang
dijelaskan tadi?
N : betul sekali program kami diharapakan dapat merepresentatifkan apa
keinginan masyarakat sehingga mereka mau menggunakan produk kami,
bila kita sudah dapatkan trust mereka that’s way to get closer them, udah
setengah jalan untuk dapatkan mereka.
P : jadi dapat dikatakan kalau kegiatan marketing PR itu adalah cara
perusahaan untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat dengan
memperkenalkan produk Hepi sebagai yang termurah gitu bu?
N : ya betul sekali pa addy, tujuan dari kegiatan kami adalah
memperkenalkan Hepi sebagai yang terbaru dan termurah, sehingga
masyarakat menggunakan produk kami,
P : bagaimana sih bentuk edukasi kepada masyarakat yang dilakukan oleh
perusahaan, karena kan masyarakat sejauh ini telah banyak dipusingkan
dengan berbagai macam kartu CDMA, bagaimana perusahaan menembus
pikiran masyarakat melalui edukasi tersebut pak
N : penting bagi perusahaan untuk mengetahui sejauh mana tingkat ekonomi,
pendidikan, dan gaya hidup dari masyarakat, hal itulah yang menjadi poin
penting dalam kita merumuskan kegiatan marketing PR agar target dapat
dipenuhi. Jadi kami melakukan pendekatan edukasi melalui segi
ekonomis, bisa anda bayangkan hari ini ekonomi tidak sedang baik,
mereka pastilah mencari Sesuatu berdasarkan pricingnya, jadi kami
mengedukasi masyarakat bahwa dengan menggunkan Hepi masyarakat
tidak perlu mengeluarkan pulsa yang boros, karena Hepi menawarkan
tariff pulsa yang murah, menelepon sepuasnya hanya Rp. 1000. Itu pulah
yang mendasari kami untuk memenangi persaingan perang tariff dari
provider competitor.
P : sejauh mana pengaruh perang tarif yang bapak sebutkan tadi terhadap
edukasi masyarakat untuk dapat memilih Hepi?
N : kami mengeluarkan Hepi berdasarkan persaingan tariff market leader
dipasaran, sebut saja flexi dan esia, yang memasang tarif 49 hingga 55
rupiah, dari situlah kita meluncurkan produk Hepi dengan berani
memasang tarif 30 rupiah permenit, dan 1000 rupiah bisa menelepon
sepuasnya dengan registrasi dahulu, dengan begitu perang tarif sudah
dapat ditentukan siapa pemenangnya sebagai yang termurah kan. Jadi
masyarakat sendiri tidak perlu khawatir tentang abis pulsa or kemahalan.
P : lantas bagaimana dengan Fren sebagai kakak dari Hepi? Apakah berarti
fren juga dijatuhkan oleh Hepi itu sendiri?
N : jelas tidak, karena baik Hepi ataupun Fren memiliki perbedaan pangsa
konsumen. bila Fren menilik pangsa pasar masyarakat yang mobilitas
keluar kotanya sangat tinggi, fren cocok digunakan karena tidak perlu
melakukan registrasi, bahkan fren dapat dibawa keluar negeri tanpa harus
registrasi. Itu keunggulan fren, sedangkan Hepi menilik pangsa pasar
remaja, yang hobi melakukan telepon lama tanpa biaya mahal, jadi
sebenarnya Hepi sendiri dapat menutupi kelemahan fren, begitu juga
sebaliknya fren juga dapat menutupi kekurangan Hepi dengan keunggulan
fren yang mudah dan tanpa repot.
P : Jadi kesimpulannya cara edukasi yang dilakukan Hepi adalah dengan
melakukan pendekatan pendidikan ekonomis sehingga masyarakat tidak
perlu boros untuk membeli pulsa?
N : tepat sekali, karena toh sebenarnya masyarakat sendiri yang menentukan
bahwa tariif pulsa mahal akan menambah pengeluaran meraka, jadi kami
menawarkan solusi dengan produk Hepi.
P : owh begitu untuk saat ini informasinya sudah cukup untuk bahan
skripsinya, mungkin insya Allah saya mohon bantuan kembali untuk
wawancara bila ada beberapa poin yang kurang jelas, boleh kan pa?
N : ya silakan aja Pak Addy kalau saya lagi tidak sibuk,..
P : oya terima kasih
Tanggal 10 Juni 2009, bertempat di Gallery Mobile-9 Telecom Bandung, untuk
mengetahui bagaiman proses Marketing Public Relations yang dilaksanakan.
P : dalam setiap pelaksanaan suatu kegiatan pastilah kita melaksanakan
proses atau tahapan dari perencaan hingga evaluasi, nah untuk Hepi
sendiri bagaiman proses Marketing Public Relations yang dilaksanakan,
apakah diawali dengan analisis SWOT atau pengumpulan data- data
seperti fact finding?
N : Pada proses fact finding, perusahaan menggunkan analisis SWOT untuk
mengetahui bagaimana program dapat terlaksana. Pada analisis SWOT,
perusahaan dapat mengetahui strength dari program PT.Mobile-8 adalah
perusahaan kami memiliki teknologi CDMA yang canggih, dan sumber
daya manusia yang kompeten dan siap melaksanakan program-program
yang akan dilaksanakan, selain itu modal menjadi kekuatan kami dalam
memunculkan produk baru kami yaitu Hepi. Sedangkan untuk faktor
weakness, kami PT. Mobile-8 masih memiliki keterbatasan dalam Base
transceiver station (BTS) di Jawa Barat, termasuk Bandung, karena
jumlah di daerah jawa barat hanya 500 buah BTS, sehingga interkoneksi
jaringan masih bekerjasama dengan Telkomsel
P : Dari fact finding sendiri apa yang didapat oleh perusahaan hingga
perusahaan berinisiatif meluncurkan Hepi?
N : intinya dari fact finding yang kami dapatkan ternyata fenomena
masyarakat saat ini adalah mereka gemar menelepon hingga berjam-jam
dalam sehari, dimana masyarakat mencari sesuatu yang dapat menunjang
hobi mereka, penunjang disini adalah mereka mencari produk yang murah,
ga ribet, dan dapat digunakan berlama tanpa harus memikirkan pulsa yang
berkurang. Untuk itulah kami meluncurkan hepi sebagai jawaban dari
fakta di lapangan. Selain itu kami menyadari produk sebelumnya Fren
yang memiliki keunggulan dalam sinyal kuat, tanpa registrasi, dan dapat
dibawa kemana-mana belum cukup ampuh untuk menarik konsumen,
karena dianggap tidak terlalu murah bila melakukan panggian telepon dari
luar operator.
dan peralatan yang digunakan sebagai fasilitas perusahaan.
P : jadi pada intinya hampir seluruh karyawan terlibat dalam kegiatan Hepi
tersebut?
N : jelas sekali karena peluncuran Hepi itu butuh sekali kematangan ide dan
implementasi yang akurat, sehingga target kami untuk mendapatkan
konsumen sebanyak mungkin dapat tercapai.
P : bagaimana Proses Pelaksanaan dan pengkomunikasian Marketing Public
Relations untuk Hepi itu Pak?
N : Pelaksanaan Marketing PR untuk Hepi kami membagi menjadi 3
kegiatan pokok, Slogan, grand launching, dan Trade Show Hepi. Ketiga
program ini adalah proses untuk memperkenalkan hepi kepada masyarakat
luas melalui promosi dan event, secara keseluruhan kegiatan yang
terlaksana 99 % kami anggap berhasil karena ketiga kegiatan itu berhasil
mengcover pengguna Hepi sebanyak 300 ribu pengguna di tahun
pertamanya sesuai dengan target awal kami.
P : terus kesalahan satu persen dari hasil evaluasi itu sendiri apa pak?
N : kesalahan yang bisa dianggap dapat di tolerir, semisal kedatangan tamu
undangan yang telat, dan kesalahan teknis kecil lainnya.
P : bagaimana tanggapan Publik mengenai kegiatan yang telah
dilaksanakan?
N : so far konsumen pengguna Hepi, mereka mengetahui Hepi dari kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan oleh Hepi. Jadi kami anggap kegiatan
marketing PR kami cukup sukses, buktinya seperti yang saya bilang tadi
bahwa kami berhasil mengcover 300 ribu pengguna untuk daerah Jawa
Barat dan Jakarta dalam tahun pertama peluncuran Hepi.
Tanggal 19 Juli 2009, hasil wawancara adalah sebagi berikut :
P : Selamat sore Pak syofyan, ada sedikit pertanyaan yang perlu saya
tanyakan kembali. Apakah Bapak ada waktu sebentar?
N : Apa yang mau ditanyakan Pak Addy?
P : Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya tentang analisis SWOT yang
dilakukan PT. Mobile-8, bagaimana penerapan analisis tersebut dalam
memasarkan produk Hepi?
N : Begini Pak Addy, pada proses fact finding, perusahaan menggunkan
analisis SWOT untuk mengetahui bagaimana program dapat terlaksana.
Pada analisis SWOT, perusahaan dapat mengetahui strength dari program
PT.Mobile-8 adalah perusahaan kami memiliki teknologi CDMA yang
canggih, dan sumber daya manusia yang kompeten dan siap melaksanakan
program-program yang akan dilaksanakan, selain itu modal menjadi
kekuatan kami dalam memunculkan produk baru kami yaitu Hepi.
Sedangkan untuk faktor weakness, kami PT. Mobile-8 masih memiliki
keterbatasan dalam Base Transceiver Station (BTS) di Jawa Barat,
termasuk Bandung, karena jumlah di daerah jawa barat hanya 500 buah
BTS, sehingga interkoneksi jaringan masih bekerjasama dengan
Telkomsel (dalam wawancara,19 Juni 2009).
P : Sekarang saya mengerti, terus adakah hubungannya dengan visi dan misi
dari Hepi?
N : Jelas ada, karena visi dan misi kami sebagai pihak yang membuat strategi
ini tak lepas dari visi dan misi perusahaan. Sebagai perusahaan yang
bergerak dalam bidang telekomunikasi jelas bahwa visi kami yaitu
menjadikan Hepi sebagai operator of choice (operator yang dipilih)
masyarakat luas dengan memberikan kemudahan akses yang luas dan
menjadikan produk kami sebagai lifestyle (gaya hidup) masyarakat
sehingga menjadikan Hepi sebagai kebutuhan yang baku, primer bagi
masyarakat dengan brand image hepi sebagai yang termurah. Misi kami
adalah terus memberikan inovasi-inovasi sehingga terciptanya consumer
loyalty yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesehatan perusahaan baik
secara financial, reputasi, ataupun koorporasi. Untuk objektifitas kami
adalah menyediakan seluruh masyarakat Indonesia dengan kualitas tinggi
dan besar nilai suara dan layanan data. Kami memiliki produk dibuat
khusus untuk pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup, apakah
mereka menggunakan ponsel untuk pertama kalinya, seorang remaja,
profesional muda atau mobile eksekutif (dalam wawancara, 19 Juni 2009).
P : Ooo… saya paham, mungkin itu sebabnya mengapa dinamakan Hepi dan
dikemas seperti itu..
N : Bapak Addy, mohon maaf sekali, saya ada telephon, dan harus
mengakhiri wawancara ini, klo masih ada pertanyaan tolong disimpan dulu
aja, dilain waktu saya akan menjawab pertanyaan bapak.
P : Terima kasih Pak Syofyan atas waktunya, semoga hari Hepi semakin
sukses.
Tanggal 30 Juni 2009 , hasil wawancara sebagai berikut :
P : Senang bisa bertemu Bapak lagi, apa kabarnya Pak?
N : Alhamdulilah sehat Pak Addy. Saya sudah terima daftar pertanyaan Pak
Addy. Semoga ini bermanfaat dan bisa dipakai sebagai bahan penelitian
Pak Addy.
Bapak Syofyan selaku manager PT. Mobile-8 Bandung menjelaskan,
Dalam dinamika persepsi konsumen, jika pasar mulai dihuni oleh
banyak merek katakanlah sepuluh merek dengan atribut yang sama, maka
jika ada satu merek dengan atribut yang unik akan menonjol, dan
potensinya untuk menjadi pilihan pembeli lebih tinggi. Tentu saja
keunikan ini harus sesuai dengan keinginan konsumen. Sebagai yang
terbaru, Hepi siap bersaing dengan para kompetitor CDMA lainnya,
tentunya Hepi membutuhkan strategi penyampaian pesan yang jitu untuk
dapat mengedukasi para konsumen, sehingga Hepi mampu menyaingi
mereka yang telah lama beroperasi. Hepi memberikan tarif yang bersaing
atau malahan yang termurah dengan kompetitor lainnya. Sehingga adanya
Hepi dapat mempengaruhi konsumen untuk mencoba produk baru kami
dengan keunggulan tarif murahnya.
Bapak Syofyan selaku Manager PT. Mobile-8 Bandung menerangkan :
Kami mendasari pertimbangan kepuasan konsumen dalam setiap
program kami untuk memperkenalkan Hepi. Delight customer menjadi
poin penting sebagai langkah edukatif bagi kami untuk mempengaruhi
keinginan mereka, karena Hepi produk baru kami, jadi kami berusaha
memberikan apa yang diinginkan masyarakat kebanyakan. salah satu
edukatif kami adalah dengan memberikan pendidikan dari segi ekonomi,
intinya bahwa tariff yang mahal akan merugikan pengguna kartu, sehingga
sebaiknya masyarakat memperhatikan harga Tariff, seperti yang kami
lakukan kepada Hepi sebagai CDMA yang termurah diantara kompetitor.
Untuk mengetahui pertanyaan penelitian mengenai Latar belakang RAPID
sebagai kegiatan marketing PR untuk produk Hepi, maka peneliti melakukan
wawancara dengan Syofyan selaku Manager Area I Bandung dan merupakan
salah satu konseptor RAPID untuk daerah bandung yang dilaksanakan pada
tanggal 23 juli 2009.
P : Pak Syofyan seperti yang saya utarakan sebelumnya, saya sedang
melakukan penelitian skripsi tentang kegiatan marketing PR RAPID untuk
produk Hepi, saya ingin menanyakan beberapa hal mengenai kegiatan
marketing tersebut, sebelumnya saya telah membaca buku informasi yang
diberikan bu fitriani mengenai RAPID, namun masih belum terlalu paham,
jadi saya ingin bertanya pada bapak, menurut bapak sendiri apakah
RAPID itu?
N : ya seperti yang mungkin mas baca, RAPID itu merupakan kepanjangan
dari Raising the bar, Perform as A team,Personal execution, Integrity, dan
delight costumer, jadi RAPID itu adalah nama, semangat, dan rangkaian
program-program untuk meng-introduce kan new produk kami yaitu Hepi,
produk baru kami sebagai kartu yang menyediakan kemudahan untuk
melakukan telepon murah kesemua operator. Dari setiap poin yang ada
pada RAPID memiliki makna-makna tersendiri, misalnya huruf R
merepresentasikan bagaimana setiap kegiatan kita ini merupakan hmm,
tindakan untuk mencapai tujuan perusahaan dan bagaimana ide-ide kita
dapat dirumuskan menjadi sebuah kegiatan. Kemudian A mewakili
kebersamaan kita dalam bekerja untuk mencapai kemajuan perusahaan
dengan meningkatkan brand image hepi agar diterima di masyarakat,
hmm,.. kemudian.. P, personal execution pengambilan keputusan yang
tepat dan akurat serta dapa dipertanggung jawabkan sesuai tujuan
perusahaan kita. I sendiri sebagai kerjasama kami dengan para distributor-
distributor, sebagai langkah meningkatkan trust dan aware kita pada
mereka. D adalah poin kepuasan konsumen tujuan kita memberikan
kepuasan bagi mereka.
P : kapan pak perumusan RAPID itu dilaksanakan?
N : peluncuran Hepi dilaksanakan tanggal 3 Mei 2008, dan untuk
mematangkan program launchingnya yang merupakan bagian dari
rangkaian RAPID sendiri telah dirumuskan sejak bulan Februari, 3 bulan
sebelumnya. karena mas tau sendiri bagaimana kita sebagai pelaksana
haus memiliki hmm menghasilkan program yang excellent karena itu
untuk perusahaan kita juga kan.
P : sebelumnya disebutkan bahwa RAPID merupakan kegiatan dari
marketing public relations, apa sih pak alasan Mobile-8 menggunakan
strategi marketing public Relations dalam program-program RAPID?
N : Alasan kami dalam merumuskan strategi marketing PR sebagai cara
untuk mendobrak Hepi dipasaran yang merupakan produk baru adalah
dengan menumbuhkan kepercayaan kepada konsumen. Konsumen akan
percaya jika kita sebagai provider memang layak untuk dipercaya.
Kemampuan atau keahlian kita menjadi pertimbangan di satu sisi. Di sisi
lain yang mereka lihat adalah bukti. Seberapa jauh perusahaan telah
membuktikan keahlian kita lewat hasil nyata. Percuma saja kita
menjelaskan panjang lebar kepada konsumen namun tak ada bukti yang
kita sampaikan. Mereka akan sulit mempercayai kita. Seolah ada benteng
yang memisahkan antara konsumen dengan perusahaan. Tugas kami
sebagai perusahaan adalah merobohkan benteng tersebut. Alat pertahanan
diri konsumen bisa anda taklukkan jika kita memahami apa yang mereka
inginkan dari kita sebagai provider CDMA, seperti memberikan produk
yang Bernilai. Produk berkualitas yang sarat informasi yang dibutuhkan
target market mutlak harus kami miliki. Tanpa produk yang bernilai di
mata pengunjung, tentu sulit mendapat kepercayaan mereka. Kami
memberi bukti kalau produk kami merupakan produk yang mampu
bersaing dengan kompetitor lainnya. Cara memberikan bukti bisa dengan
menampilkan produk yang berkualitas dan sesuai dengan keinginan
publik. Caranya adalah dengan menyampaikan kesaksian dari orang-orang
yang telah memperoleh manfaat produk kita atau dengan memanfaatkan
keberadaan media massa yang akan membantu kami dalam dengan
menampilkan event-event yang memiliki nilai berita. Selain itu kami
diuntungkan dengan memiliki partnership yaitu MNC group untuk
memudahkan kita dalam promosi di media televise. Event-event yang
dimaksud adalah event yang bertujuan untuk mendapatkan kepercayaan
konsumen dengan produk baru kami yaitu Hepi.
P : Jadi pemanfaatan orang ketiga yang bapak maksud adalah media massa
seperti surat kabar, televise, dan yang lainnya?
N : ya dengan memunculkan program yang memiliki nilai berita otomatis
akan ada peliputan media massa, sehingga akan menguntungkan pihak
kami. Dan itu dianggap lebih capable daripada hanya menayangkan iklan
di televise atau di yang lainnya.
P : berarti apakah Hepi tidak memasang iklan di media massa?
N : pemasangan iklan di media massa sebagai next step kami setelah adanya
publisitas, singkatnya kami menimbulkan dahulu kesan image hepi
melalui publisitas program kami, selanjutnya agar lebih powerfull kami
menayangkan iklan di media massa.
P : Jadi kalau begitu ada persamaan target antara Hepi dengan RAPID?
N : ya jelas RAPID kan berdasarkan apa yang jadi targetnya Hepi toh
RAPID sendiri program-programnya untuk Hepi.
P : dari segi apa saja Hepi melihat target konsumennya? Maksudnya atas
dasar apa pemilihan target Hepi, mungkin dari demografi, gaya hidup atau
yang lainnya mungkin?
N : Kami menentukan target konsumen untuk Hepi dengan berdasarkan dari
apa yang diinginkan masyarakat, strategi kami menetapkan konsumen
dengan memperhatikan berbagai aspek, yaitu dari segi usia, gaya hidup
masyarakat, pendapatan mereka, dan lokasi. Dilihat dari usia kami
menargetkan pangsa pasar kami adalah anak sekolah khususnya SMP,
SMA, dan mahasiswa atau usia remaja dan yang menginjak dewasa. Pada
usia itu, biasanya mereka yang pertama kali menggunakan hand phone,
dimana usia tersebut kedekatan pertemanan mereka mulai meluas tidak
hanya ruang lingkup lingkungan mereka tinggal saja. Dengan perubahan
gaya hidup mereka yang menjadikan hand phone adalah barang yang
primer, maka mereka sangat membutuhkan akses telepon yang tak terbatas
namun dengan harga yang murah. Untuk segi pendapatan, dengan tarif
yang murah, produk Hepi dapat dinikmati oleh masyarakat menengah
kebawah khususnya, dan umumnya semua kalangan masyarakat. Untuk
aspek geografisnya, wilayah kami jelas, kami adalah mobile-8 yang
mewakili area I, yaitu mewakili daerah bandung dan sekitarnya.
P : apa berarti di tiap area memiliki perbedaan kegiatan begitu pak? Seperti
yang bapak sebutkan kalau bandung kan wakil area I, berarti ada
perbedaan kegiatan dengan daerah yang lainnya pak?
N : ya jelas berbeda tergantung kebijakan dari wakil area masing-masing,
contohnya di bandung pasti berbeda kegiatanya dengan di jakarta, namun
tetap ada program yang memang harus dilaksanakan oleh bersama yang
dikoordinir langsung oleh pusat.
P : oh.. untuk pelakasana acara pak, siapa saja yang terlibat dalam RAPID
ini pak? Maksudnya divisi mana saja pak atau mungkin seluruh karyawan
perusahaan ikut serta?
N : Pada intinya seluruh staff, baik karyawan, hingga manajer terlibat dalam
RAPID. Meskipun pada tahap perancangan RAPID hanya perwakilan dari
divisi saja yang hadir, namun ketika perumusan RAPID sudah fix (beres)
seluruh staf akan memiliki peran masing-masing sesuai divisi yang mereka
tempati. Divisi yang terlibat dalam perumusan RAPID adalah divisi
Divisi marketing & comunications bertugas sebagai marketing PT.
Mobile-8 telecom, selain itu divisi ini tergabung dengan divisi kehumasan
yangbertugas mempromosikan berbagai produk yang ada, serta mengurus
berbagai kepentingan dalam tiap penyelenggaraan event. Divisi ini sangat
berperan besar dalam membangun relasi dengan berbagai pihak terkait,
yang dalam proses kerjanya biasanya melibatkan beberapa divisi lainnya.
Selain itu divisi inilah yang terlibat dalam pencetusan RAPID secara
keseluruhan. Artinya setiap langkah perencanaan hingga evaluasi strategi
marketing PR dilakukan oleh divisi ini. Divisi Costumer Service, divisi
sales, divisi Retail, divisi Canvaser, dan divisi Logistik.
P : RAPID sendiri pasti memiliki tujuan atau visi dan misi dalam
memperkenalkan produk Hepi. bisa bapak jelaskan apa tujuan atau visi
misinya?
N : visi misi RAPID sendiri tidak lepas dari visi misi perusahaan, karena
setiap program yang dilaksanakan dimonitoring oleh visi dan misi mobile-
8 telecom agar tidak keluar dari company’s goals. Kita mengerucutkan visi
dan misi perusahaan agat selalu selaras, Visi misi RAPID adalah
menjadikan Hepi sebagai operator of choice konsumen dengan
mengedepankan tarif murah dan produk yang baru diluncurkan.
Sedangkan misi kami adalah mengembangkan mobile-8 menjadi salah satu
leading market untuk bisnis CDMA dengan finansial yang sehat dan
memiliki banyak kostumer yang loyal pada kami.
P : dalam proses perencanaan RAPID itu sendiri selain tadi apa yang
disampaikan bapak tentang visi, sasaran, dan sebagainya, adakah hal lain
yang diperhatikan ketika melaksanakan perencanaan RAPID itu pak?
N : Pada proses perencanaan perusahaan menggunakan analisis SWOT untuk
mengetahui bagaimana program dapat terlaksana. Pada analisis SWOT,
perusahaan dapat mengetahui strength dari program PT.Mobile-8 adalah
perusahaan kami memiliki teknologi CDMA yang canggih, dan sumber
daya manusia yang kompeten dan siap melaksanakan program-program
yang akan dilaksanakan, selain itu modal menjadi kekuatan kami dalam
memunculkan produk baru kami yaitu Hepi. Sedangkan untuk faktor
weakness, kami PT. Mobile-8 masih memiliki keterbatasan dalam Base
transceiver station (BTS) di Jawa Barat, termasuk Bandung, karena jumlah
di daerah jawa barat hanya 500 buah BTS, sehingga interkoneksi jaringan
masih bekerjasama dengan Telkomsel.
P : terus pak untuk mengatasi weakness itu sendiri bagaimana pak? Apa
yang dilakukan oleh mobile-8?
N : sebenarnya untuk BTS itu bukan itu adalah problem pusat ya, kebijakan
pusatlah untuk menambah jumlah BTS, tidak hanya kaya kita ngomong
weakness pada BTS langsung bisa diatasi, namun butuh proses panjang
untuk penambahan BTS, tapi untuk saat ini bagi produk Hepi, kendala itu
masih dapat dihandle, toh produk Hepi atau Fren masih tetap digunakan
dengan area yang luas.
P : Sejauh ini apakah ada peningkatan pelangga setelah dilakukannya
program RAPID?
N : Sejauh ini kapasitar pengguna/pelanggan yang mempergunakan produk
PT.Mobile-8 meninggkat, walaupun peningkatan yang dirasakan belum
mencapai target pelanggan, atau sesuai dengan sasaran yang sebenarnya.
Namun kami percaya dengan adanya kerjasama team dan SDM yang
dimikili oleh kami, kami optimis bisa jauh lebih baik lagi.
P : untuk sementara informasi yang saya terima sudah cukup jelas, ini akan
menjadi tambahan referensi saya untuk meneliti kegiatan RAPID sebagai
kegiatan marketing PR untuk Hepi pak. Terima kasih banyak pa.
N : Oya sama-sama bila butuh sesuatu dan kebetulan saya ada disini insya
Allah saya bantu Bapak Addy.
Kutipan wawancara dari Zizi selaku PIC Team Leader Customer service
tanggal 12 Juli 2009, tidak berlangsung lama dikarenakan adanya kesibukan dari
Pak Zizi. Beliau hanya menjawab satu pertanyaan tentang kapasitas pelanggan
Mobile-8, dan diungkapkan sebagai berikut :
“sekarang ini terlihat berkurangnya konsumen yang berkunjung ke gallery
ataupun ke Customer Service. Awalnya kami mampu melayani konsumen
lebih dari 200 orang perharinya sekarang ini terjadi penurunan kira-kira
sebesar 20 %. Salah satunya adalah karena mereka banyak yang beralih
provider ke provider kompetitor. Karena sekarang terjadi perang tarif antar
provider CDMA yang saling menjatuhkan satu dengan yang lainnya”
Wawancara kedua dengan Zizi Safano, selaku PIC Team Leader Customer
Service pada tanggal 23 Juli 2009 untuk mengetahui bagaimana pandangan
perusahan dalam mengembangakan layanan publik terhadap konsumen.
P : Pa Zizi menurut bapak seberapa penting perusahaan dalam melayani
public? Apakah ada suatu program khusus dari perusahaan untuk hal yang
menyangkut public tersebbut?
N : public bagi perusahaan memiliki 2 jenis, pertama public internal, yaitu
public yang berada dalam perusahaan, dimana didalmnya termasuk
karyawan, staff, manajer, dan seluruh anggota perusahaan dan yang kedua
adalah public eksternal. Public external inilah yang memiliki peranan
penting dalam tumbuh kembang perusahaan. Karena kita perusahaan yang
bergerak dibidang telekomunikasi, maka kami menganggap bahwa
konsumen merupakan jantung dari perusahaan,kemajuan dan
perkembangan perusahaan sangat bergantung dari seberapa banyak
perusahaan mampu menangkap konsumen untuk menggunkan produk nya.
P : lantas adakah program yang dilaksanakan perusahaan untuk public
eksternal?
N : jelas ada, salah satunya adalah dengan adanya Customer Service Center
yang ada di dua tempat di gallery PT. Mobile-8 dan di Bandung Electronik
Center. Keduanya berfungsi sebagai sarana perusahaan agar dapat
berkomunikasi dengan publiknya dalam hal ini kostumer. Customer
Service sendiri memiliki fungsi utama, yaitu melayani kostumer untuk
mendapatkan kepuasan yang mereka inginkan.
P : terus darimana ukuran kepuasan konsumen sendiri? Dan langkah apa saja
yang dilakukan untuk mendapatkan kepuasan konsumen oleh customer
service?
N : di Customer service center konsumen dapat sepuasnya bertanya kepada
CS (customer service) kami sedetail mungkin dan kami akan melayani
secara maksimal. Ukuran kepuasannya terlihat bila konsumen yang datang
pada kamisudah tidak memiliki keluhan atau permasalah. Kemudian
langkah-langkah untuk mendapatkan kepuasan konsumen adalah dengan
meningkatkan kinerja kami. Secara internal perusahaan mendidik para
karyawan, khususnya customer service untuk menjadikan konsumen
sebagai raja, karena customer service merupakan bagian perusahaan yang
langsung berhadapan dengan konsumen, maka kami selalu
menitikberatkan untuk menghargai dan menghormati customer. Salah satu
bukti bahwa kami sangat menghargai customer terlihat dari prestasi kami
mendapatkan penghargaan best Call Center 2008 yang dilaksanakan oleh
suatu lembaga independen. Kami berhasil menggungguli para pesaing
kami dalam hal pelayanan kepada public.
P : Sejauh ini bagaimana tanggapan public terhadap perusahaan?
N : Dalam setiap pelayanan kami di Customer Service, kami selalu
memberikan kesempatan kepada customer untuk memberikan penilaian
terhadap kami ataupun perusahaan melalui suggestions box, namun sejauh
ini tanggapan mereka tentang kami masih memuaskan.
P : Apakah real dari bentuk kerjasama dengan pihak luar?
N : Ada.kami memiliki beberapa mitra kerja untuk memberikanlayanan
khusus bagi konsumen pengguna produk Mobile-8, diantaranya BCA,
Mandiri, BNI, dan Bank Mega. Fasilitas yang dapat dipergunakan
diantaranya : pembelian pulsa, pembayaran tagihan, dan asuransi.
Kerjasama kami dengan Bank Mega akan memudahkan para konsumen
untuk mendapatkan premis asuransi secara mudah dengan hanya
melakukan sms saja dengan menggunakan Hepi tentunya. Premis asuransi
ini sebagai bentuk respek kami terhadap konsumen yang merupakan
bagian penting dari perusahaan. Konsumen diharapkan tidak hanya
memandang mobile-8 sebagai provider kartu CDMA saja, melainkan
perusahaan yang peduli akan konsumennya.
P : pertanyaan terakhir pa Zizi, apa sih harapan dari perusahaan khususnya
Customer Service untuk produk Hepi?
N : harapan kami Hepi mampu menjadi market leader dalam persaingan
CDMA, kami dan seluruh karywan PT Mobile-8 berusaha memberikan
yang terbaik untuk konsumen agar mereka puas dengan produk dan
pelayanan kami, dan kamipun berharap feedback yang positif dari
masyasrakat.
CURICULUM�VITAE�
�
DATA�PRIBADI�
�
Nama� � � � :�Addy�Gema�Gardea�
Jenis�Kelamin� � � :�Laki�laki�
Tempat/�Tanggal�Lahir� � :�Ciamis/�12�Juni�1983�
Kewarganegaraan� � :�Indonesia�
Status�Perkawinan� � :�Belum�Menikah�
Tinggi,�Berat�badan� � :�170�cm,�65�kg�
Agama� � � � :�Islam��
Alamat�Lengkap� :�Perum�Tamansari�Indah�no�C�5,�Kawalu�Tasikmalaya,�Jawa�
Barat�
Telepon,�Hp� � � :�08888222231/081394502008�
E�mail� � � � :�[email protected]�
�
�
�
PENDIDIKAN�FORMAL�
�
1991���1996� � � � SDN�Padjadjaran�Tasikmalaya�
1996���1999� � � � SMPN�2�Tasikmalaya�
1999���2002� � � � SMAN�2�Tasikmalaya�
2002���2010� Program�Sarjana�(S�1)�Ilmu�Komunikasi,�Public�
Relations,�Universitas�Islam�Bandung.�
�
PENGALAMAN��MAGANG�&�KERJA�
�
Magang�di�Gulf�Times,�Qatar�
Peride�� � Agustus�September�2009�
Status� � Magang�
Posisi� � Assintance�Camera�
�
�
Magang�di�Q.TeL,�Qatar�
Peride� � September�November�2009�
Status� � Magang�
Posisi� � Service�Departement�
�
Staff��PT.�Mobile�8���
Periode�� Januari�2008���Januari�2009�
Status� � Karyawan�Kontrak�
Posisi� � Divisi�Service�
�
Magang�di�Pemerintahan�Kota�Bandung�
Periode�� � Oktober�November�2007�
Status� � � Magang�
Posisi� � � Public�Relations�Officer�
�
Konsultan�Bisnis�di�PT.�Graha�Arta�
Periode�� Mei�2005�–�Mei�2006�
Status� � Karyawan�Kontrak�
Posisi� � Konsultan�Bisnis�
�