shalat sholats
-
Upload
david-tambajong -
Category
Documents
-
view
269 -
download
2
description
Transcript of shalat sholats
ANGGARAN DASARIKATAN GURU RAUDHATUL
ATHFAL
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1
IGRA (Ikatan Guru Raudhatul Athfal) adalah organisasi
profesi yang merupakan wadah pembinaan, pengembangan dan kerjasama antara pendidik dan tenaga kependidikan RA,
BA, TA, untuk mencapai visi dan misi organisasi dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini di lingkungan
Kementerian Agama.
BAB II IDENTITAS ORGANISASI
Bagian PertamaNama, Waktu dan Kedudukan
Pasal 2
1.Organisasi ini bernama Ikatan Guru Raudhatul Athfal disingkat IGRA.2.Organisasi IGRA didirikan tanggal 29 Oktober 2002 M, bertepatan dengan tanggal 22 Sya’ban 1423 H.3.Pimpinan Pusat IGRA berkedudukan di Jakarta.
Bagian Kedua
Visi
Pasal 3
Terwujudnya Pendidik dan Tenaga Kependidikan Raudhatul Athfal yang
Profesional, Unggul dan Islami.
Misi
Pasal 4
1. Mewujudkan pendidik dan tenaga kependidikan RA yang profesional.
2. Mewujudkan lembaga pendidikan RA yang unggul, Islami dan berdaya saing.
3. Menyiapkan pendidik dan tenaga kependidikan RA yang berakhlakul karimah dan berprestasi.
4. Menjalin Ukhuwah Islamiyah.
Bagian Ketiga
Asas
Pasal 5
Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) berasaskan Islam.
Tujuan
Pasal 6
1. Menjadikan pendidik dan tenaga kependidikan RA yang profesional.
2. Terciptanya lembaga pendidikan RA yang unggul, Islami dan berdaya saing.
3. Terwujudnya pendidik dan tenaga kependidikan RA yang berakhlakul karimah dan berprestasi.
4. Terciptanya Ukhuwah Islamiyah antar anggota IGRA.
Bagian Keempat
Fungsi
Pasal 7
1. Memotivasi dan memfasilitasi kegiatan pengembangan lembaga, pendidik dan tenaga kependidikan RA.
2. Menggali dan mengembangkan potensi pendidik dan tenaga kependidikan RA.
3. Menampung dan menyalurkan aspirasi anggota.
4. Menyelenggarakan usaha dan kegiatan dalam meningkatkan kesejahteraan anggota.
5. Memelihara Ukhuwah Islamiyah.
Tugas Pokok
Pasal 8
1. Melaksanakan forum pertemuan dan kegiatan di setiap jenjang secara berkala dan berkesinambungan.
2. Mengupayakan pengembangan organisasi IGRA.
3. Berperan aktif dalam pendirian dan peningkatan kualitas lembaga RA.
4. Memelihara dan mengembangkan potensi pendidik dan tenaga kependidikan RA.
Bagian kelima
Bentuk dan Sifat
Pasal 9
1. IGRA adalah organisasi profesi yang berbentuk vertikal dan horizontal.
2. Organisasi IGRA bersifat independen.
Bagian Keenam
Atributz
Pasal 10
Atribut IGRA terdiri dari Lambang, Mars, Bendera, Papan Nama, Kop Surat, Stempel, Seragam, Kartu Tanda Anggota.
BAB III KEANGGOTAAN
Bagian Pertama Keanggotaan
Pasal 11
1. Anggota Ikatan Guru Raudhatul Athfal adalah Pendidik dan Tenaga Kependidikan RA yang beragama Islam dan sanggup melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
2. Anggota IGRA terdiri dari anggota biasa dan anggota kehormatan.
Bagian Kedua Kewajiban Anggota
Pasal 12
1. Menjunjung tinggi nama baik dan kehormatan organisasi.
2. Menaati Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi.
3. Aktif dalam kegiatan organisasi.
Hak Anggota
Pasal 13
1. Setiap anggota mempunyai hak untuk:• Menyatakan pendapat, mengajukan saran dan usulan.• Memilih dan dipilih.• Mendapatkan perlindungan hukum. • Membela diri.• Mendapat pembinaan dari organisasi.• Memperoleh perlakuan yang sama dari organisasi.
2. Penggunaan hak anggota pada ayat satu diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB IV KEDAULATAN Pasal 14
Munas adalah pemegang kedaulatan tertinggi organisasi.
BAB V
PIMPINAN ORGANISASI
Pimpinan IGRA terdiri atas:
Bagian Pertama Pimpinan Pasal 15
1. Pimpinan Pusat di tingkat Nasional disingkat PP.
2. Pimpinan Wilayah di tingkat Provinsi disingkat PW.
3. Pimpinan Daerah di tingkat Kabupaten/Kota disingkat PD.
4. Pimpinan Cabang di tingkat Kecamatan disingkat PC.
BAB VI
DEWAN PEMBINA DAN MAJELIS HIKMAH
Bagian Pertama Dewan Pembina Pasal 16
1. Dewan Pembina adalah Tokoh yang memiliki kepedulian terhadap Pendidikan Anak Usia
2. Dini. Dewan Pembina berada disemua jenjang pimpinan IGRA.
Bagian Kedua Majelis Hikmah Pasal 17
Majelis hikmah adalah tokoh yang memiliki kaitan historis maupun emosional dengan keberadaan IGRA dan pemerhati pendidikan anak usia dini yang mempunyai kredibilitas serta dapat bekerjasama dalam merealisasikan program organisasi. Majelis Hikmah berada di semua jenjang pimpinan IGRA.
BAB VII MUSYAWARAH DAN RAPAT
Bagian Pertama Musyawarah Pasal 18
Musyawarah dalam organisasi IGRA terdiri atas:
1. Musyawarah Nasional disebut MUNAS.
2. Musyawarah Wilayah disebut MUSWIL.
3. Musyawarah Daerah disebut MUSDA .
4. Musyawarah Cabang disebut MUSCAB.
5. Musyawarah Luar Biasa disebut MUSLUB.
Bagian Kedua Rapat-rapat
Pasal 19
Rapat Kerja dalam organisasi IGRA terdiri atas:
1. Rapat Kerja tingkat Nasional disebut RAKERNAS.
2. Rapat Kerja tingkat Wilayah disebut RAKERWIL.
3. Rapat Kerja tingkat Daerah disebut RAKERDA.
4. Rapat Kerja tingkat Cabang disebut RAKERCAB.
Bagian Ketiga
Quorum dan Pengambilan Keputusan
Pasal 20
1. Musyawarah dan rapat dapat diselenggarakan bila mencapai quorum.
2. Pengambilan keputusan dalam musyawarah dan rapat diupayakan dengan suara mufakat.
BAB VIII
HUBUNGAN KERJA DENGAN ORGANISASI LAIN Pasal 21
Dalam usaha mencapai tujuan, IGRA mengadakan
kerjasama dengan:
1. Kementerian Agama di seluruh tingkatan.
2. Instansi pemerintah lainnya dan swasta.
3. Organisasi sejenis.
4. Para donatur yang tidak mengikat.
BAB IX
KEUANGAN, KEKAYAAN DAN PENGGUNAAN
Pasal 22
1. Keuangan Organisasi IGRA diperoleh dari iuran anggota, APBN/APBD, sumbangan yang tidak mengikat, usaha-usaha lain yang sah halal dan tidak bertentangan dengan asas dan tujuan organisasi.
2. Kekayaan organisasi IGRA terdiri atas harta bergerak dan tidak bergerak.
3. Kekayaan organisasi IGRA dipergunakan untuk membiayai kegiatan organisasi
BAB X PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 23
1. Pembubaran organisasi IGRA hanya dapat dilakukan dalam Musyawarah Luar Biasa tingkat Pusat.
2. Pelaksanaannya akan diatur dalam ketentuan tersendiri.
BAB XI
PERATURAN PERALIHAN DAN PENUTUP
Bagian Pertama Peraturan Peralihan Pasal 24
1. Anggaran Dasar ini hanya dapat diubah oleh Munas.
2. Hal-hal yang belum jelas dalam Anggaran Dasar, akan diatur dalam Anggaran
• Rumah Tangga.
3. Hal-hal yang belum jelas dalam Anggaran Rumah Tangga akan diatur dalam
• Peraturan Organisasi.•
Bagian Kedua
Penutup Pasal 25
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan Organisasi Periode 2008-2013 dinyatakan tidak berlaku sejak ditetapkan Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi hasil Musyawarah Nasional (MUNAS) Periode 2013-2018.