Strategi Corporate Public Relations Perusahaan Dalam...
-
Upload
phungkhuong -
Category
Documents
-
view
217 -
download
1
Transcript of Strategi Corporate Public Relations Perusahaan Dalam...
Strategi Corporate Public Relations Perusahaan Dalam Rangka Membina Hubungan
dengan Stakeholder
Studi Deskriptif mengenai Strategi Corporate Public Relations PT. Geo Link Nusantara
Jakarta dalam rangka membina hubungan dengan Stakeholder
Disusun Oleh
Adelina Arumsari 10080007062
BIDANG KAJIAN PUBLIC RELATIONS
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2011
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Skripsi : Strategi Corporate Public Relations Perusahaan dalam rangka membina
hubungan dengan Stakeholder
Sub Judul : Studi Deskriptif mengenai Strategi Corporate Public Relations
PT. Geo Link Nusantara Jakarta Dalam Rangka membina hubungan dengan
Stakeholder
Nama : Adelina Arumsari
NPM : 10080007062
Bidang Kajian : Public Relations
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Nurrahmawati, Dra., M.Si.
Mengetahui,
Ketua Bidang Kajian Public Relations
Dr. Hj. Ani Yuningsih, Dra., M.Si.
Kupersembahkan Untuk:
Papa dan Mama atas rasa kasih dan sayang yang telah diberikan,
Semua orang yang telah mendoakan dan mendukung dengan tulus,
Dan semua orang yang berkata “gimana skripsinya?” dan
“semangat ya Dwel”
Motto
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang
yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi
dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu
kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah,
karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.
(Q.S. Al-Maidah : 8)
i
ABSTRAK
Fungsi Public Relations pada sebuah perusahaan mempunyai fungsi memberikan penerangan dan pendapat kepada masyarakat, membina hubungan yang harmonis dengan melakukan persuasi untuk membangun hubungan dengan publik eksternal dan internal sehingga mengubah sikap dan perbuatan secara langsung, serta menciptakan komunikasi dua arah agar mendapat informasi timbal balik. Begitu pula dengan corporate public relations di perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta.
Metode penelitian deskriptif merupakan data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Sehingga dalam laporan penelitian ini berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut.
Adapun perumusan masalahnya dari penelitian ini adalah bagaimana strategi perencanaan yang dilakukan oleh corporate public relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta dalam rangka membina hubungan dengan Stakeholder yaitu membuat keputusan sasaran, membuat tujuan program, melakukan identifikasi khalayak penentu, menetapkan kebijakan atau aturan untuk menentukan strategi, dan memutuskan strategi yang akan digunakan.
Metode penelitian yang digunakan disini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Adapun penelitian yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : studi kepustakaan, wawancara mendalam, observasi dan dokumen berperan serta. Kemudian dalam penelitian ini melalui tahap-tahap penelitian, yaitu tahap pralapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan analisis data.
Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan, peneliti mengambil kesimpulan bahwa perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini membuat keputusan mengenai suatu sasaran semua diserahkan kepada pimpinan perusahaan, membuat tujuan program agar dapat menarik stakeholder sehingga mau bekerjasama, PT. Geo Link Nusantara Jakarta mempunyai identifikasi khalayak yaitu apa yang menjadi ciri khas mereka, Perusahaan memiliki kebijakan atau aturan strategi karena strategi perusahaan ini adalah mempromosikan pemahaman tentang perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta kepada semua scope bisnisnya, dan Memutuskan strategi apa yang akan digunakan oleh perusahaan ini yaitu pertama-tama dilihat
bagaimana membuat keputusan mengenai sasaran yang akan diputuskan oleh perusahaan ini. Kedua, bagaimana membuat putusan mengenai tujuan program kerja yang akan dilakukan. Ketiga, bagaimana melakukan identifikasi khalayak penentu agar menemukan khalayak penentu yang pas untuk diajak bekerjasama. Keempat, bagaimana menetapkan kebijakan atau aturan untuk menentukan strategi yang akan dipilih agar sesuia dengan yang diinginkan perusahaan itu, dan yang terakhir baru memutuskan strategi yang akan digunakan.
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kekuatan,
kemudahan serta inspirasi dalam menyelesaikan skripsi ini shalawat dan salam
semoga tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga
dan para sahabatnya. Hanya dengan rahmat dan ridho-Nya, penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Strategi Corporate Public Relations
Perusahaan Dalam Rangka Membina Hubungan dengan Stakeholder”. Hasil
skripsi disusun untuk disajikan pada sidang skripsi sebagai salah satu persyaratan
untuk meraih gelar sarjana Ilmu Komunikasi di Universitas Islam Bandung.
Selesainya penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa
syukur, ucapan terima kasih, rasa hormat dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada :
1. Bapak Dr. O. Hasbiansyah, Drs., M.Si, selaku Dekan dan Ibu Santi Indra
Astuti, Dra., M.Si, selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Bandung atas kelancaran dan kemudahan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
iii
2. Ibu Dr. Hj. Ani Yuningsih, Dra., M.Si, selaku Ketua Bidang Kajian Public
Relations Fakultas Ilmu Komunikasi terima kasih atas bantuan dan
memberikan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Nurrahmawati Dra.M.Si, selaku pembimbing skripsi penulis yang telah
bersedia membimbing dan memberikan segala inspirasi dan semangatnya
untuk menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih pula penulis ucapkan karena
Ibu telah bersabar dalam membimbing penulis dari awal hingga
terselesainya skripsi ini.
4. Bapak Askurifa’i Dra.M.Si, selaku dosen wali penulis di Fakultas Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Bandung, yang telah memberikan banyak
masukan dalam berbagai hal mengenai pengetahuan komunikasi.
5. Seluruh staff pengajar Bidang Kajian Public Relations, yang telah
memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai dunia Public Relations.
6. Seluruh staff pengajar Jurusan Ilmu Komunikasi UNISBA yang telah
memberikan pengetahuan dan wawasan yang sangat berharga sebagai bekal
penulis di masa depan.
7. Seluruh staff bagian akademik dan administrasi yang telah membantu
kelancaran selama penulis menyelesaikan skripsi ini dan kebutuhan-
kebutuhan kuliah.
8. PT. Geo Link Nusantara Jakarta, terutama Ibu Angkie Yudistia M.Si bagian
Corporate Public Relations yang telah memberikan izin kepada penulis
untuk melakukan penelitian.
iv
9. Orangtua tercinta, Papa Danny dan Mama Henny yang selalu memberikan
doa, semangat, serta memberikan perhatian dan kasih sayangnya yang tulus
ketika penulis ‘jatuh bangun’ dalam menyelesaikan skripsi ini. Segala
kebaikan dan kebahagiaan yang papa dan mama berikan kepada penulis
selama ini sungguh tak ternilai, tak sanggung terbalas dan tergantikan oleh
apapun di dunia ini. Hanya doa dalam setiap sujud kepada Allah SWT-lah
yang bisa penulis berikan.
10. Kakak – kakaku Argy, Boggy, Diggy serta teteh iparku Ibun dan Teh Dika
yang bisa mengerti akan kesibukan peneliti, serta selalu menyemangati dan
menghibur ketika penulis merasa malas untuk mengerjakan skripsi ini.
11. Wimby Triyantoro dan keluarga yang telah memberikan penulis motivasi
dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Anak – anak D5 Desi, Dita, Opay, Mpus teman seperjuangan penulis dalam
mengerjakan skripsi yang memberikan semangat serta saling memotivasi
dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Linda yang secara tidak langsung telah menemani penulis ketika melakukan
proses penelitian. Peneliti merasa lebih nyaman melakukan penelitian ini
berkat dirimu linda.
14. Shiro, Keima, Sendy, adeku Angga, Zacky, Ran dan Omamori Manajemen
(Deadly Icarus, With-Out Goat, dan Pochi^Monchi) yang selalu
memberikan canda dan tawanya ketika penulis membutuhkan hiburan.
15. Teh Naya, Unny, Rere dan Irez yang selalu memberikan semangat dalam
menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih teman.
v
16. Teman SMA-ku yang selalu menyemangati peneliti melalui BBM. Terima
kasih Adil, Radit, Citra, Resty, dan Agnes.
17. Unay dan Ratih yang selalu menyemangati melalui Twitter. Arigatou
Minna.
Terakhir penulis ucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada semua
teman-teman, sahabat-sahabat yang telah mendoakan, memberikan penulis
semangat untuk cepat menyelesaikan skripsi ini. Terutama untuk teman-teman di
Fakultas Ilmu Komunikasi Unisba angkatan 2007. “Kita harus lulus dan wisuda
bersama.”
Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah banyak membantu dalam penulisan skripsi ini, semoga Allah SWT
senantiasa memberikan balasan yang setimpal, dan semoga hasil karya skripsi
penulis ini, dapat memberikan inspirasi dan manfaat bagi semua pihak dan semua
orang yang membaca hasil karya ini. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bandung, 21 Juli 2011
Peneliti
vi
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK ................................................................................................... i KATA PENGANTAR ................................................................................... ii DAFTAR ISI ................................................................................................ vi DAFTAR BAGAN ....................................................................................... vii DAFTAR TABEL ........................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ...................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah ............................................................................... 6 1.3 Identifikasi Masalah ............................................................................... 6 1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................... 7 1.5 Kegunaan Penelitian .............................................................................. 8
1.5.1 Kegunaan Teoritis ............................................................................. 8 1.5.2 Kegunaan Praktis .............................................................................. 9
1.6 Pembatasan Penelitian dan Pengertian Istilah ......................................... 10 1.6.1 Pembatasan Masalah ......................................................................... 10 1.6.2 Pengertian Istilah .............................................................................. 11
1.7 Kerangka Pemikiran .............................................................................. 12 1.8 Metodologi Penelitian ............................................................................ 16
1.8.1 Metode Penelitian …………………………………………………… 16 1.8.2 Prosedur Penelitian …………………………………………………. 17 1.9 Teknik Sampling …………………………………………………………. 19
1.10 Keabsahan Data ………………………………………………………… 20 1.11 Teknik Pengumpulan Data …………………………………………….. 21
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan tentang Public Relations .......................................................... 25 2.1.1 Pengertian Public Relations ............................................................... 26 2.1.2 Fungsi Public Relations …………………………………………….. 27 2.1.3 Tujuan Public Relations ……………………………………………… 29 2.1.4 Tugas Public Relations ………………………………………………. 31
2.2 Corporate Public Relations .................................................................... 32 2.2.1 Kegiatan dan Tugas Corporate Public Relations (CPR) .................... 32 2.2.2 Ruang Lingkup Corporate Public Relations (CPR) ........................... 34 2.3 Strategi Perencanaan (Strategic Planning) .............................................. 36
2.3.1 Strategi dalam membuat keputusan mengenai sasaran ………………. 37
vii
2.3.2 Strategi dalam membuat tujuan program ……………………………. 39 2.3.3 Strategi identifikasi khalayak penentu ............................................... 40
2.3.4 Strategi dalam menetapkan kebijakan atau aturan strategi ………….. 41 2.3.5 Strategi memutuskan strategi yang akan digunakan …………………
2.4.2.1 Press Relations (Hubungan Dengan Pihak Pers) ……………….. 49
43 2.4 Tinjauan Stakeholder …………………………………………………….. 44 2.4.1 Internal Public Relations (Hubungan Publik Internal)………………. 45
2.4.1.1 Employee Relations (Hubungan Dengan Para Pegawai) ………… 46 2.4.1.2 Manager Relations (Hubungan Dengan Para Manajer) …………. 46 2.4.1.3 Labour Relations (Hubungan Dengan Para Buruh) ……………… 47
2.4.1.4 Stockholder Relations (Hubungan Dengan Para Pemegang Saham) 47 2.4.1.5 Human Relations (Hubungan Dengan Para Insani) ……………… 48
2.4.2 External Public Relations (Hubungan Publik Eksternal) ……………. 49
2.4.2.2 Government Relations (Hubungan Dengan Pihak Pemerintah) …. 49 2.4.2.3 Community Relations (Hubungan Dengan Masyarakat Sekitar) …. 50 2.4.2.4 Supplier Relations (Hubungan Dengan Pemasok) ……………….. 50 2.4.2.5 Costumer Relations (Hubungan Dengan Pelanggan) …………….. 50 2.4.2.6 Consumer Relations (Hubungan Dengan Konsumen) ……………. 51 2.4.2.7 Educational Relations (Hubungan Dengan Bidang Pendidikan) …. 51 2.4.2.8 General Relations (hubungan dengan masyarakat umum) ……… 51
BAB III TINJAUAN TENTANG PERUSAHAAN 3.1 Gambaran Perusahaan ............................................................................. 52 3.2 Visi ........................................................................................................ 53 3.3 Misi ....................................................................................................... 53 3.4 Bagan Organisasi ................................................................................... 54 3.5 Kegiatan orporate Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta ...... 55 3.6 Jadwal Penelitian ................................................................................... 57
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Responden ....................................................................... 60 4.2 Analisis DataPenelitian .......................................................................... 62 4.2.1 Strategi Corporate Public Relations membuat keputusan sasaran dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder ........................ 63 4.2.2 Strategi Corporate Public Relations membuat membuat Tujuan Program dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder .......... 71 4.2.3 Strategi Corporate Public Relations melakukan Identifikasi Khalayak Penentu dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder ........... 77
4.2.4 Strategi Corporate Public Relations menetapkan kebijakan atau aturan dalam rangka membangun Brand Awareness ……………... 80
viii
4.2.5 Strategi Corporate Public Relations pemutusan strategi yang akan digunakan dalam rangka membangun Brand Awareness ……… 83
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan............................................................................................. 90 5.2 Saran ...................................................................................................... 93
5.2.1 Saran Teoritis ................................................................................... 93 5.2.2 Saran Praktis ..................................................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
ix
DAFTAR BAGAN
1.8.2 Prosedur Penelitian ...................................................................................17 3.4 Bagan Organisasi ........................................................................................54
x
DAFTAR TABEL
2.2.2 Ruang Lingkup Corporate Public Relations ............................................. 34 4.2.2 Tujuan Pembuatan Program Perusahaan …………………………………. 72
xi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran : 1. Surat Izin Pra Riset / Riset ……………………………….. 99
2. Daftar Naskah Wawancara dengan Informan ……………. 100 3. Riwayat Hidup Penulis …………………………………… 117
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Membentuk hubungan yang baik dan saling memahami adalah suatu hal
yang wajar dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu yang tanpa sadar
manusia lakukan agar membentuk hubungan yaitu dengan berkomunikasi.
Komunikasi adalah penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan baik
secara verbal maupun non-verbal dengan menggunakan media tertentu. Tanpa
Komunikasi tidak akan menciptakan suatu hubungan yang baik di sebuah publik.
Hal ini merupakan salah satu alasan mengapa setiap manusia memerlukan
kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik dan tepat sasaran.
Hal demikian tidak hanya dibutuhkan oleh setiap individu dalam usaha
mencapai komunikasi terbaik dengan sekitarnya, namun sebuah lembaga atau
perusahaan juga membutuhkan suatu hubungan yang harmonis diantara
publiknya. Suatu perusahaan membutuhkan komunikasi antar perusahaan dengan
perusahaan lainnya dan komunikasi dengan pelanggannya agar terjadi
keharmonisan dan keselarasan serta agar terciptanya suatu interaksi yang baik
bagi atasan, bawahan dan pelanggan maka setiap perusahaan membutuhkan
Public Relations yang dapat menjadi penengah perusahaan dan para konsumen
tersebut.
2
Pada dasarnya, Public Relations merupakan fungsi tertentu yang diperlukan
oleh setiap organisasi, baik organisasi yang bersifat komersial maupun organisasi
yang bersifat nonkomersil. Public Relations mencakup semua bentuk komunikasi
yang terselenggara antara organisasi yang bersangkutan dengan khalayak. Hal Ini
menjadi alasan mengapa banyak perusahaan mulai menyadari pentingnya sebuah
Public Relations serta memerlukan Public Relations (PR) dalam menopang
kinerja dan reputasi perusahaannya.
Adapun pengertian Public Relations yang diartikan oleh Agung Laksamana
dalam bukunya “Internal Public Relations” yang menurut peneliti berhubungan
antara sebuah perusahaan atau sebuah organisasi dengan publiknya, yaitu “Public
Relations is the practice of managing the flow of information between an
organization and its public” (Public Relations adalah praktisi aliran manajemen
informasi antara sebuah organisasi dan publiknya)
Untuk menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik, supaya publik mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan, tujuan, serta kegiatan yang dilakukan. Memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat. Memperbaiki citra organisasi, bagaimana organisasi bisa mencerminkan
.
Setelah mengetahui hal tersebut peneliti mendapatkan sebuah kesimpulan
bahwa Public Relations perusahaan juga harus bisa melakukan komunikasi
dengan publik agar tejadi suatu jalinan kerja yang baik dan publik pun
mendapatkan pemahaman tentang perusahaan tersebut.
Menurut Rumanti (2005:39), seorang Public Relations suatu perusahaan
memiliki tugas, yaitu:
3
organisasi yang dipercayai, memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol, dievaluasi; dapat dikatakan bahwa citra tersebut merupakan gambaran komponen yang kompleks. Tanggung jawab sosial terhadap semua kelompok yang berhak terhadap tanggung jawab tersebut. Public Relations pun harus mempunyai bentuk komunikasi yang khusus, komunikasi timbal-balik, maka pengetahuan komunikasi menjadi modalnya.
Untuk dapat memenuhi tugas sebagai Public Relations tersebut maka
dibutuhkan seorang Public Relations Officer professional yang diharapkan
mampu membangun good image dari perusahaan.
Di sinilah kegiatan humas (Public Relations) memegang peranan penting.
Pada umumnya kegiatan Public Relations adalah mengupayakan adanya
penciptaan goodwill yang terjadi pada publiknya, dan upaya ini sangat diperlukan
dalam berbagai macam bentuk organisasi apapun, baik besar maupun kecil.
Penciptaan goodwill yang dilakukan seorang Public Relations Officer terhadap
publik-publik yang berkepentingan sangatlah merupakan hal yang menjadi
prioritas kegiatan Public Relations.
Peran Public Relations Officer, umumnya mengarah pada upaya
pengendalian menejemen khususnya yang berkaitan dengan komunikasi
organisasi.
Biasanya peran yang dilakukan menyangkut pada perumusan gagasan/ide cemerlang yang dapat diajukan pada keseluruhan subsistem yang ada dalam organisasi berkaitan dengan sikap publik, perasaan publik, kebutuhan publik, dan juga aspirasi-aspirasinya. (Yulianita, 2007: 35). Public Relations di suatu perusahaan membutuhkan suatu Corporate Public
Relations. Corporate Public Relations adalah suatu staf khusus dibawah Chief
Executive Officer (CEO) atau Pejabat Eksekutif Tertinggi. Levelnya adalah level
4
korporat. Sebuah tim Corporate Public Relations harus bekerja sama untuk
menyediakan berbagai sumber daya untuk perusahaan. Untuk modal usaha, hal ini
sangat penting untuk memiliki tim Corporate Public Relations untuk menangani
perhatian publik. Sebuah tim Corporate Public Relations harus menyediakan ahli
di bidang khusus mereka, alat yang diperlukan, sumber daya, informasi, dan
hubungan media. Mereka harus mampu memberikan informasi banyak tentang
perusahaan mereka sebanyak mungkin. Apabila Public Relations suatu
perusahaan tidak mampu memberikan pengetahuan, informasi dan semua hal
tentang perusahaan mereka maka Public Relations mereka tidak mampu
berkomunikasi dan belum bisa menjadi seorang Public Relations Officer (PRO)
yang handal dalam melakukan tugas-tugas sebagai seorang Public Relations serta
tidak mampu melakukan strategi-strategi Public Relations.
Corporate Public Relations pada perusahaan ini bersangkutan dengan
stakeholder. Hal ini terjadi karena stakeholder dapat mempengaruhi perusahaan
ini di mana tanpa adanya dukungan dari stakeholder maka perusahaan ini pun
tidak akan dikenal oleh pihak-pihak stakeholder lainnya. Di sinilah Corporate
Public Relations bertugas memaintain stakeholder termasuk pemegang saham dan
pemerintah agar perusahaan ini dapat diakui oleh semua stakeholder-nya.
Sebuah perusahaan supply dan pelayanan oli dan industri gas PT. Geo Link
Nusantara Jakarta adalah perusahaan yang peneliti ingin dijadikan sebagai bahan
penelitian untuk diteliti. Apakah Public Relations perusahaan mereka tersebut
5
sudah melakukan strategi-strategi Public Relations tertentu, melihat dari
perjalanan kerjanya perusahaan ini baru berdiri selama 5 tahun.
Masalah yang terdapat pada perusahaan ini yang akan peneliti analisis yaitu
dilihat dari kacamata peneliti apakah strategi yang mereka gunakan sudah
terlaksana dan bagaimana pengaruhnya terhadap stakeholder. Bagaimana cara
mereka menangani strategi tersebut serta strategi tersebut apakah terdapat
dukungan dari para stakeholder-nya.
Strategi pada dasarnya merupakan kebijakan untuk mencapai tujuan yang
kemudian dijabarkan ke dalam sejumlah taktik untuk pencapaian tujuan yang
sudah ditetapkan. Ada pula yang menyebut strategi sebagai rencana dan memberi
penjelasan atas metode yang dipakai untuk mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan. (Irianto, 2008: 89).
Strategi Corporate Public Relations yang akan digunakan oleh peneliti yaitu
Strategi Perencanaan Public Relations atau Strategic Planning. Menurut Cutlip-
Center-Broom dalam Morrisan (2006:136), strategi perencanaan meliputi
keputusan sasaran dan tujuan program, melakukan identifikasi khalayak penentu
(key publics), menetapkan kebijakan atau aturan, dan memutuskan strategi yang
akan digunakan. Public Relations perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta
menggunakan strategi perencanaan untuk merealisasikan semua perencanaan
yang ada. Strategi tersebut dipilih untuk mencapai hasil dan tujuan tertentu.
Strategi tersebut dihubungkan dengan para stakeholders yang melakukan
kerjasama kerja, yaitu Pemerintah, Komunitas, Konsumen (client), Identitas
6
Korporat dan Bank. Kaitan tersebut sangat erat karena Public Relations
perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta mempunyai tujuan program
keseluruhan, sasaran yang ditentukan untuk masing-masing stakeholders-nya dan
merealisasikan strategi yang dipilih.
Berdasarkan paparan tersebut, diharapkan penelitian ini mendapatkan
jawaban-jawaban yang spesifik dan jelas atas apakah strategi Public Relations
yang digunakan oleh perusahaan tersebut telah dilakukan dengan benar dan
apakah strategi tersebut efektif atau tidak guna menciptakan citra perusahaan
yang positif atau image yang baik dan mendapatkan goodwill dimata publiknya.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan masalah
sebagai berikut:
“Bagaimana Strategi Corporate Public Relations PT. Geo Link Nusantara
Jakarta Dalam Rangka Membina Hubungan dengan Stakeholder.”
1.3 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan rumusan masalah di atas,
maka peneliti mengidentifikasi masalah yang akan dibahas adalah sebagai
berikut:
7
1. Bagaimana strategi perencanaan Corporate Public Relations PT. Geo
Link Nusantara Jakarta membuat keputusan sasaran dalam rangka
membina hubungan dengan stakeholder.
2. Bagaimana strategi perencanaan Corporate Public Relations PT. Geo
Link Nusantara Jakarta membuat tujuan program dalam rangka
membina hubungan dengan stakeholder.
3. Bagaimana strategi perencanaan Corporate Public Relations PT. Geo
Link Nusantara Jakarta melakukan identifikasi khalayak penentu dalam
rangka membina hubungan dengan stakeholder.
4. Bagaimana strategi perencanaan Corporate Public Relations PT. Geo
Link Nusantara Jakarta menetapkan kebijakan atau aturan untuk
menentukan strategi dalam rangka membina hubungan dengan
stakeholder.
5. Bagaimana strategi perencanaan Corporate Public Relations PT. Geo
Link Nusantara Jakarta memutuskan strategi yang akan digunakan
dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini:
1. Untuk mengetahui strategi perencanaan Corporate Public Relations PT.
Geo Link Nusantara Jakarta membuat keputusan sasaran dalam rangka
membina hubungan dengan stakeholder.
8
2. Untuk mengetahui strategi perencanaan Corporate Public Relations PT.
Geo Link Nusantara Jakarta membuat tujuan program dalam rangka
membina hubungan dengan stakeholder.
3. Untuk mengetahui strategi perencanaan Corporate Public Relations PT.
Geo Link Nusantara Jakarta melakukan identifikasi khalayak penentu
dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder.
4. Untuk mengetahui strategi perencanaan Corporate Public Relations PT.
Geo Link Nusantara Jakarta menetapkan kebijakan atau aturan untuk
menentukan strategi dalam rangka membina hubungan dengan
stakeholder.
5. Untuk mengetahui strategi perencanaan Corporate Public Relations PT.
Geo Link Nusantara Jakarta memutuskan strategi yang akan digunakan
dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder.
1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.1 Kegunaan Teoritis
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan ilmu komunikasi yang berkaitan dengan komunikasi
perusahaan. Khususnya Public Relations dari segi Corporate Public
Relations yang berkaitan dengan Stakeholder yang dikaitkan dengan
strategi perencanaan Public Relations meliputi keputusan sasaran dan
tujuan program, melakukan identifikasi khalayak penentu (key publics),
9
menetapkan kebijakan atau aturan, dan memutuskan strategi yang akan
digunakan.
2. Dapat dijadikan bahan kajian untuk dilakukan penelitian lanjutan dalam
konteks dan tempat yang lebih luas.
3. Dapat bermanfaat untuk mengkaji, mendalami dan mengembangkan
ilmu komunikasi, khususnya dalam strategi perencanaan meliputi
keputusan sasaran dan tujuan program, melakukan identifikasi
khalayak penentu (key publics), menetapkan kebijakan atau aturan, dan
memutuskan strategi yang akan digunakan.
1.5.2 Kegunaan Praktis
1. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan
jawaban mengenai Strategi Corporate Public Relations pada segi
perencanaan meliputi keputusan sasaran dan tujuan program,
melakukan identifikasi khalayak penentu (key publics), menetapkan
kebijakan atau aturan, dan memutuskan strategi yang akan digunakan
berkenaan dengan Stakeholder bagi perusahaan PT. Geo Link
Nusantara Jakarta.
2. Dengan penelitian ini diharapkan dapat membantu menyelesaikan dan
mengantisipasi masalah-masalah yang serupa di masa mendatang bagi
pihak-pihak yang ingin lebih mengetahui Strategi Corporate Public
Relations apa yang berkenaan dengan stakeholders suatu perusahaan
10
seperti Pemerintah, Komunitas, Konsumen (client), Identitas Korporat
dan Bank.
1.6 Pembatasan Masalah dan Pengertian Istilah 1.6.1 Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah agar tidak terjadi
penyimpangan dalam menulis, maka peneliti membatasinya sebagai berikut:
1. Masalah yang akan diteliti adalah strategi Corporate Public Relations
dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder pada perusahaan
industri minyak dan gas PT. Geo Link Nusantara Jakarta.
2. Perusahaan yang dimaksud adalah PT. Geo Link Nusantara Jakarta,
perusahaan Industri Minyak & Gas, pen-supply dan service yang ber-
lokasikan di Menara Global lantai 15, Jl. Jendral Gatot Subroto Kav.
27, Jakarta Selatan 12950-Indonesia. Alat-alatnya yang terdapat di
lapangan terdapat di daerah Bekasi dan Cepu.
3. Strategi Corporate Public Relations yang akan di kaji mencakup
Pemerintah, Komunitas, Konsumen (client), Identitas Korporat dan
Bank. Strategi yang digunakan adalah bagaimana agar dapat membina
hubungan dengan stakeholder pada PT. Geo Link Nusantara Jakarta
dengan menggunakan strategi Perencanaan atau Planning Strategic.
Strategi yang digunakan, yaitu strategi perencanaan meliputi keputusan
sasaran dan tujuan program, melakukan identifikasi khalayak penentu
11
(key publics), menetapkan kebijakan atau aturan, dan memutuskan
strategi yang akan digunakan.
4. Stakeholder yang menjadi sasaran penelitian adalah pihak Pemerintah,
Komunitas, Konsumen, Identitas Korporat dan Bank.
5. Waktu penelitian dilakukan mulai dari bulan Maret sampai dengan
bulan Agustus 2011.
1.6.2 Pengertian Istilah
Untuk mempermudah dalam penelitian ini, peneliti mengambil
pengertian istilah sebagai berikut:
1. Strategi adalah penentuan tujuan jangka panjang perusahaan dan
memutuskan arah tindakan serta mendapatkan sumber-sumber yang
diperlukan untuk mencapai tujuan. (Robbins dalam Morissan,
2006:135)
2. Corporate Public Relations adalah lebih beroreintasi terhadap
pembentukan citra perusahaan yang khusus memelihara citra publik
internal didalam perusahaan dan public eksternal di luar perusahaan
yakni terhadap pembeli atau pelanggan.
(http://pyva.wordpress.com/2007/11/06/public-relations/) [06/02/2011]
3. Stakeholder adalah pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap
perusahaan di mana segala kebijakan yang dibuat oleh perusahaan
dapat mempengaruhi keputusan dari para pihak stakeholder ini.
(http://ekonomgila.blogspot.com) [18Juli 2011/21:24].
12
1.7
1. Sumber (source), sumber adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi, boleh jadi seorang individu, kelompok, organisasi, perusahaan atau bahkan suatu Negara.
Kerangka Pemikiran
Dalam kerangka pemikiran ini, peneliti mengemukakan landasan dari
penelitian ini, yaitu pentingnya seorang Public Relations dalam menyampaikan
suatu komunikasi dalam suatu organisasi atau perusahaan kepada para stkeholder.
Seorang Public Relations harus dapat memahami dasar dari teori komunikasi.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori laswell (Mulyana,
2003:62). Teori komunikasi Lasswell menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk
menerangkan proses komunikasi adalah menjawab pertanyaan : “Who (Siapa),
says what (mengatakan apa), in which channel (melalui saluran apa), to whom
(kepada siapa), dan with what effect (dengan efek apa)”. Berdasarkan teori
tersebut dapat diturunkan lima unsur komunikasi yang saling bergantungan satu
sama lain (Mulyana, 2003:62), yaitu:
Perusahaan PT. Geo Link Nusantara merupakan sumber pemberi informasi kepada para stakeholder.
2. Pesan, yaitu apa yang di komuniksikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan/atau non-verbal yang mewakili nilai, gagasan, atau maksud sumber tadi. Pesan mempunyai tiga komponen: makna, simbol, dan bentuk. Simbol terpenting adalah kata-kata (bahasa), yang dapat mempresentasikan objek (benda), gagasan dan perasaan, baik ucapan maupun tulisan. Pesan di sini menunjukkan ”says what”, Public Relations pada perusahan PT. Geo Link Nusantara inilah yang memberikan pesan kepada para stakeholder mengenai strategi corporate Public Relations yang ada di dalam perusahaan tersebut.
3. Saluran atau media, yaitu alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima. Pada dasarnya saluran komunikasi manusia adalah dua saluran, yakni cahaya dan suara. Saluran juga merujuk pada cara penyajian pesan: apakah langsung
13
(tatap-muka) atau lewat media cetak atau media elektronik (radio atau televisi). Saluran atau media yang digunakan oleh Public Relations dalam hal ini, “in which channel”, yaitu menggunakan tatap-muka langsung dengan menggunakan word of mouth (WOM), seperti pada saat bertemu dengan para stakeholder, Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini menggunakan word of mouth (WOM) untuk memberitahu pesan atau informasi.
4. Penerima (Receiver), sering juga disebut sasaran atau tujuan (destination), komunikate (communicate), decoder atau khalayak, yaitu orang yang menerima pesan dari sumber. Penerima atau to whom di sini ditujukkan kepada para stakeholder, yaitu Pemerintah, Komunitas, Konsumen, Identitas Korporat dan Bank.
5. Efek, yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut, misalnya penambahan pengetahuan (dari yang tidak tahu menjadi tahu), terhibur, perubahan sikap (dari yang tidak setuju menjadi setuju), perubahan keyakinan, perubahan perilaku (dari yang tidak bersedia membeli menjadi bersedia). With what effect atau efek apa yang diterima oleh para stakeholder dari perusahan tersebut, yaitu seperti memberikan kesadaran merek produk atau layanan PT. Geo Link Nusantara Jakarta kepada para stakeholder agar stakeholder menjadi tahu dan sadar akan merek produk atau layanan yang ada pada perusahaan tersebut.
Suatu perusahaan merupakan lembaga di mana terdapat kelompok orang
yang secara tertentu melakukan kegiatan-kegiatan usaha. Salah satunya adalah
Public Relations. Seorang Public Relations harus dapat menjaga kestabilan suatu
perusahaan dan menjaga nama baik atau image suatu perusahaan serta dapat
menimbulkan pencitraan yang baik terhadap perusahaan yang lain.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori Public Relations yaitu
Teori situasional publik, Grunig (dalam Ardianto, 2010:93):
Teori situasional public adalah bagian dari theory of the role of Public Relations (teori peran Public Relations) dalam manajemen strategi yang dikemukakan Grunig. Teori Grunig menyebutkan bahwa public muncul ketika organisasi membuat keputusan yang memiliki konsekuensi pada orang-orang di dalam dan di luar organisasi, yang mana mereka tidak
14
terlibat dalam membuat keputusan itu. Grunig berpendapat bahwa istilah stakeholder digunakan utuk kategori-kategori umum, orang-orang yang dipengaruhi konsekuensi actual atau konsekuensi potensial strategic atau penting, keputusan organisasional.
Kategori-kategori stakeholder secara umum adalah yang menjadi focus
program-program Public Relations, seperti hubungan karyawan, komunitas,
investor, konsumen atau pemerintah. Dengan demikian, teori situasional dapat
digunakan untuk mengidentifikasi publik-publik yang aktif dalam program-
program environmental scanning (yang berhubungan dengan lingkungan), isu-isu
manajemen dan krisis komunikasi.
Dalam hal ini, Public Relations di perusahaan tersebut membutuhkan
Corporate Public Relations untuk menjalankan kegiatannya sesuai dengan
strategi Corporate public Relations.
Strategi menurut Glueck dan Jauch (dalam Saladin, 2004:1):
Sebuah rencana yang disatukan, luas dan terintegrasi, yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.
Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa strategi perusahaan
adalah suatu kesatuan rencana menyeluruh, konprehensif, dan terpadu yang
diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Untuk mewujudkan strategi tersebut dibutuhkan strategi Public Relations
yang tepat. Strategi Public Relations memiliki peranan yang sangat penting
dalam suatu perusaaan, karena strategi ini berperan untuk memenangkan
persaingan dalam merebut konsumen.
15
Strategi perencanaan ini digunakan oleh perusahaan PT. Geo Link
Nusantara Jakarta karena strategi ini menjawab semua pertanyaan yang
bersangkutan mengenai Corporate Public Relations pada perusahaan tersebut.
Strategi perencanaan dilakukan untuk mengetahui keputusan sasaran dalam
rangka membina hubungan dengan stakeholder, untuk mengetahui membuat
tujuan program dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder,
melakukan identifikasi khalayak penentu dalam rangka membina hubungan
dengan stakeholder, untuk menetapkan kebijakan atau aturan untuk menentukan
strategi dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder dan untuk
memutuskan strategi yang akan digunakan dalam rangka membina hubungan
dengan stakeholder.
Menurut Gregory (2005:144), Stakeholders adalah “kelompok yang tertarik
pada organisasi. Meskipun masing – masing perusahaan memiliki kelompok
stakeholders-nya sendiri, namun mereka sebenarnya terlihat sangat jelas”.
Hal ini dimaksudkan karena menyangkut sejauh mana perusahaan itu
menarik stakeholder agar diakui oleh seluruh eksternal relations dan internal
relations yang bersangkutan. Stakeholder adalah tujuan utama dari semua
perusahaan yang ada.
Di sinilah Corporate Public Relations bertugas menjaga
kepuasan para stakeholder termasuk pemegang saham dan pemerintah pada
merek perusahaan tersebut agar diakui oleh para pelanggannya.
16
1.8 Metodologi Penelitian
1.8.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan peneliti adalah metode Deskriptif. Metode
Deskriptif tidak jarang melahirkan apa yang disebut Seltiiz, Wrightman, dan
Cook (dalam Ardianto. 2010:60) sebagai penelitian yang insightmulating, yakni
peneliti terjun kelapangan tanpa dibebani atau diarahkan oleh teori. Ia tidak
bermaksud menguji teori sehingga perspektifnya tidak tersaring. Ia bebas
mengamati objeknya, menjelajah, dan menemukan wawasan-wawasan baru
sepanjang sepanjang penelitian. Penelitiannya terus-menerus mengalami
reformulasi dan redireksi ketika informasi-informasi baru ditemukan.
Idrus (2009:24) di dalam bukunya “Metode Penelitian Ilmu Sosial”
menyatakan bahwa:
Peneliti akan melakukan penggambaran secara mendalam tentang situasi atau proses yang diteliti. Karena penelitian tidak berusaha untuk menguji hipotesis. Meski demikian, bukan berarti penelitian ini tidak memiliki asumsi awal yang menjadi permasalahan penelitian. Penelitian tidak bermula dari keinginan untuk memecahkan masalah yang terlebih dahulu dihipotesiskan. Tidak ada hipotesis yang diajukan para peneliti kualitatif sehingga tidak ada upaya untuk menguji hipotesis.
17
1.8.2 Prosedur Penelitian
.
Bagan 1.8.2
Prosedur Penelitian
Peneliti mengambil penelitian dengan menentukan pokok permasalahannya
terlebih dahulu. Perusahaan Industri Oli dan Gas yaitu PT. Geo Link Nusantara
Jakarta. Sudah sejak 2006, PT. Geo Link Nusantara Jakarta memberikan
pelayanan-pelayanan terbaik dan solusi-solusi untuk kostumer-kostumer secara
profesional, aman dan lingkungan kerja yang sehat di bawah naungan perusahaan
pemerintah yang baik.
Pemilihan dan analisis masalah yang akan diteliti
-Penentuan pokok masalah
-Studi pustaka untuk menambah referensi
-Riset lapangan untuk mengumpulkan data-data
Penentuan metodologi penelitian
-Metode : Deskriptif
Pengumpulan Data
-wawancara, observasi, kajian dokumen, dan studi pustaka,
Pengolahan data, analisis dan Hasil penelitian
Penarikan kesimpulan dari hasil penelitian
18
Cara agar stakeholder mengakui produk atau jasa suatu perusahaan dapat
diakui di dunia bisnis yaitu dengan melakukan pendekatan dimana seorang Public
Relations yang bekerja pada Corporate Public Relations menjalankan tugasnya,
yakni menjaga kepuasan para stakeholders termasuk pemegang saham dan
pemerintah. Lebih jauh lagi Corporate Public Relations bertanggung jawab
terhadap pencegahan dan pemecahan krisis yang dapat mematikan perusahaan.
Pekerjaan-pekerjaan ini membutuhkan kedekatan Corporate Public Relations
(CPR) dengan pemimpin puncak dan memerlukan dukungan penuh dari
pemimpin puncak, atau di Indonesia dalam hal ini adalah pemegang saham
mayoritas. Di sinilah potensi suatu perusahaan akan di lihat.
Peneliti pun meneliti dengan menggunakan strategi Corporate Public
Relations, yaitu Planning Strategic atau Strategi Perencanaan Public Relations.
Strategi ini mempertanyakan bagaimana meliputi keputusan sasaran dan tujuan
program agar tepat pada sasaran dan tujuan perusahaan itu pun dapat
terlaksanakan, melakukan identifikasi khalayak penentu (key publics) di sini key
publics sama dengan pihak-pihak (stakeholders) seperti Pemerintah, Komunitas,
Konsumen (client), Identitas Korporat dan Bank, kemudian menetapkan
kebijakan atau aturan apa yang akan digunakan dalam strategi perencanaan dalam
perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta, dan memutuskan strategi yang akan
digunakan yang harus diuraikan pada setiap stakeholders. Dalam penelitian ini
peneliti merujuk pada studi pustaka untuk menambah referensi dan terjun
langsung melakukan riset untuk mengumpulkan data-data.
19
Peneliti menggunakan metode deskriptif untuk merancang penelitian ini
karena menurut Wrightman, dan Cook (dalam Ardianto. 2010:60) deskriptif
sebagai penelitian yang insightmulating, yakni peneliti terjun kelapangan tanpa
dibebani atau diarahkan oleh teori.
Untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan peneliti menggunakan
beberapa teknik yaitu wawancara dengan staf corporate public relations PT. Geo
Link Nusantara, observasi yang dilakukan peneliti adalah datang langsung ke
perusahaan, peneliti juga mengkaji dokumen-dokumen yang berkaitan dengan
kepuasan stakeholders, kegiatan atau strategi yang dilakukan perusahaan kepada
stakeholders, dan peneliti juga melakukan studi pustaka dengan mencari buku-
buku untuk memperkuat hasil penelitian.
Setelah dilakukan pengambilan data dengan teknik-teknik di atas, peneliti
langsung mengolah data dengan mengkategorikan hasil-hasil wawancara dan
observasi, kemudian peneliti menganalisis hasil yang didapat yang akhirnya dapat
terlihat hasil penelitian.
Setelah didapat hasil penelitian tersebut ditarik kesimpulan. Sehingga dapat
lebih jelas bahwa bagaimana strategi perusahaan untuk menarik minat
stakeholders.
1.9 Teknik Sampling
Lokasi penelitian dilakukan di PT. Geo Link Nusantra Jakarta (GLN) yang
telah mengabdikan dirinya terutama dalam mendukung minyak domestik dan
20
perusahaan gas eksplorasi dengan peralatan kualitas tertinggi, harga yang
kompetitifdan keahlian yang dapat diandalkan.
Informan dipilih dengan menggunakan teknik sampling nonprobabilitas
yaitu sampling purposif. Sampling purposif, yaitu memilih orang-orang tertentu
karena dianggap – berdasarkan penilaian tertentu – mewakili statistik, tingkat
signifikansi, dan prosedur pengujian hipotesis, tidak berlaku bagi rancangan
sampling nonprobabilitas (Rakhmat, 2009: 81).
Peneliti memilih 2 (dua) key informan untuk mengumpulkan informasi-
informasi melalui wawancara, yaitu:
1.
1. Kredibilitas
Angkie Yudistia M.Si. merupakan seorang staf Corporate Public
Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta.
2. Danny Retnadi B.E merupakan salah satu pihak Stakeholder dari PT.
Geo Link Nusantara Jakarta.
1.10 Keabsahan Data
Penelitian ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keabsahan data
yaitu nilai subjektivitas, metode pengumpulan, dan sumber data penelitian.
Beberapa cara untuk meningkatkan keabsahan data yaitu, kredibilitas,
transferabilitas, dependabilitas dan konfirmabilitas.
Dalam penelitian ini yang menjadi key informan merupakan seseorang yang
mempunyai kredibilitas di dalam perusahaan yaitu Angkie Yudistia M.Si yang
21
mempunyai jabatan sebagai staf corporate public relations. Jadi data yang
didapat akan valid sesuai dengan kondisi perusahaan.
2. Transferabilitas
Penelitian ini dapat diterapkan dalam situasi yang lain, contohnya penelitian
ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif agar dapat
mengetahui pendapat dan opini para steakholders.
3. Dependabilitas
Peneliti dalam hal ini memiliki konsistensi dalam mengumpulkan data,
membentuk dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi
untuk menarik kesimpulan.
4. Konfirmabilitas
Dalam penelitian ini, peneliti dapat membuktikan kebenarannya dimana hasil
penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam
laporan lapangan.
1.11 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik penelitian yang digunakan dalam pembahasan ini adalah:
1. Wawacara
Wawancara (interview) merupakan percakapan antara dua orang atau
lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan
dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang
pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh
22
orang yang diwawancarai. Wawancara
2. Observasi
adalah alat re-cheking atau
pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh
sebelumnya. Tehnik wawancara yang digunakan dalam penelitian
kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in–
depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan
atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana
pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang
relatif lama. Key informant atau sumber kunci yang diwawancarai
adalah Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta.
Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan
data atau fakta yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem.
Observasi merupakan kegiatan pengumpulan data dengan pengamatan
langsung terhadap objek yang akan diteliti. Beberapa informasi yang
diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan,
objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan
peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran
realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk
membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu
23
melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan
balik terhadap pengukuran tersebut.
Peneliti menggunakan observasi metode visual dalam buku Arianto
(2010:182). Visual biasanya menggunakan film, video, dan fotografi
namun peneliti menggunakan handphone sebagai alat pengganti
recorder. Alat-alat tersebut sebagai alat untuk mencatat dan
mendokumentasikan kehidupan sosial yang terdapat pada perusahaan
tersebut. Model ini juga sering disebut dengan cermin ingatan (a
mirror with memory) sebab mampu membawa seorang peneliti
langsung ke dunia nyata. Peneliti merekam semua pembicaraan
narasumber agar mendapatkan data-data mengenai strategi yang
dilakukan oleh Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta.
3. Dokumen
Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk
dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk
surat-surat, catatan harian, cenderamata, laporan, artefak, foto, dan
sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu
sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal
yang pernah terjadi di waktu silam. Secara detail bahan dokumenter
terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, buku
atau catatan harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah atau
24
swasta, data di server dan flashdisk, data tersimpan di website, dan
lain-lain.
4. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan kegiatan mencari data-data penunjang
dari buku ilmiah. Teknik pengumpulan data ini digunakan agar
pencarian sumber-sumber penelitian dan informasi dapat membantu
peneliti dalam mengerjakan penelitian ini serta mempelajari buku-
buku dari bahan-bahan tertulis seperti buku reverensi, catatan dan
sebagainya.
25
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan tentang Public Relations
Menurut Morissan (2006:xiii), paling tidak ada empat hal utama yang
membuat Public Relations diakui sebagai bagian dari disiplin ilmu komunikasi,
yaitu:
a) Kapasitasnya dalam mengelola informasi di luar media berdasarkan
pertimbangan kepentingan yang paling memungkinkan sehingga
informasi dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas,
b) Kapasitasnya dalam mengelola informasi melalui media massa,
sehingga informasi dapat disebarluaskan kepada segmen-segmen
masyarakat yang diinginkan,
c) Kapasitas dalam melakukan pencitraan terhadap seluruh aktivitas
komunikasi untuk membangun reputasi manajemen yang diinginkan
oleh kepentingan-kepentingan tertentu yang menjadi substansi
keberadaan Public Relations itu sendiri,
d) Pengelolaan semua aspek komunikasi itu juga memberi kapasitas
kepada Public Relations untuk bernegosiasi dengan pihak-pihak
tertentu.
26
Keempat hal utama ini membentuk karakter Public Relations (yang
spesifik), berbeda dengan berbagai perspektif lain dalam ranah komunikasi yang
pada umumnya menggunakan media sebagai subjek utama.
2.1.1 Pengertian Public Relations
Public Relations menyangkut kepentingan setiap organisasi, baik itu
organisasi yang bersifat komersil maupun non-komersil. Peneliti, di sini akan
meninjau beberapa definisi Public Relations yang secara luas telah dianggap
sebagai batasan pengertian yang telah diakui oleh masyarakat umum.
Menurut Frank Jefkins dalam bukunya “Public Relationsi” yang telah
disempurnakan oleh Yadin (2004:10), Public Relations adalah semua bentuk
komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu
organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan
spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.
Dalam mengejar suatu tujuan, semua hasil atau tingkat kemajuan yang
telah dicapai harus bisa diukur secara jelas, mengingat public Relations
merupakan kegiatan yang nyata. Tujuan-tujuan yang spesifik itu meliputi
penanggulangan masalah-masalah komunikasi yang memerlukan suatu
perubahan tertentu, misalnya mengubah sikap yang negatif menjadi positif.
Definisi public Relations lainnya menurut Betrand R. Canfield dalam
Yulianita (2007:30), bahwa public Relations adalah “Falsafah dan fungsi
manajemen yang diekspresikan melalui kebijaksanaan dan kegiatan-kegiatan
27
untuk melayani kepentingan publik, melakukan kegiatan komunikasi bagi
publiknya untuk menciptakan pengertian dan goodwill dari publiknya”.
Hal ini menunjukkan bahwa public Relations adalah sesuatu yang
harus dilakukan dalam bentuk hal-hal yang tidak menyimpang dari kebenaran,
kejujuran, pelayanan yang baik bagi publik, mempunyai etika yang baik
dalam melakukan kegiatan komunikasi bagi publiknya dan merupakan upaya
untuk menanamkan kepercayaan publik terhadap organisasi.
2.1.2 Fungsi Public Relations
Menurut Yulianita (2007: 49) dalam bukunya “Dasar-dasar Public
Relations” mengutip Onong Uchjana Effendy dalam bukunya “Hubungan
Masyarakat” mengemukakan empat fungsi dari Humas:
1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.
2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik
publik ekstern maupun intern.
3. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan
menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik dan
menyalurkan opini publik kepada organisasi.
4. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi
kepentingan umum.
28
Menurut Edward L. Bernay (dalam Ruslan, 2003:18), fungsi utama
Public Relations adalah:
1. Memberikan penerangan kepada masyarakat.
2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan
masyarakat secara langsung.
3. Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan
atau lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau
sebaliknya.
Scott M. Cutlip dan Allen H. Center (dalam Palapah dan Syamsudin,
1983:25), menyatakan bahwa, “Fungsi Public Relations mengandung tiga
unsur, yaitu mempengaruhi pendapat, dengan penyajian yang dapat diterima,
dan dengan komunikasi dua arah”.
Berdasarkan fungsi-fungsi Public Relations yang telah diuraikan dapat
disimpulkan bahwa Public Relations mempunyai fungsi memberikan
penerangan dan pendapat kepada masyarakat, membina hubungan yang
harmonis dengan melakukan persuasi untuk membangun hubungan dengan
publik eksternal dan internal untuk mengubah sikap dan perbuatan secara
langsung, dan menciptakan komunikasi dua arah agar mendapat informasi
timbal balik.
29
2.1.3 Tujuan Public Relations
Tujuan publik relations secara universal yaitu untuk menciptakan,
memelihara dan meningkatkan citra yang baik dari organisasi kepada publik
yang disesuaikan dengan kondisi – kondisi daripada publik yang bersangkutan
dan memperbaikinya jika citra itu menurun.
Empat prinsip dari tujuan Public Relations diantaranya ;
1. Menciptakan citra yang baik.
2. Memelihara citra yang baik.
3. Meningkatkan citra yang baik.
4. Memperbaiki citra jika citra organisasi itu menurun.
Neni Yulianita dalam bukunya “Dasar-dasar Public Relations” (2007:
49), agar perusahaan atau organisasi kita memperoleh image yang baik maka
PRO dapat mengupayakan dengan jalan menciptakan sesuatu yang baik untuk
menunjang tercapainya tujuan. Di mana image / citra tersebut jika diperinci
yaitu untuk ;
1. Menciptakan public understanding (pengertian publik) , dalam hal
ini publik memahami organisasi/perusahaan/instansi dalam hal
produk/jasanya, aktivitas-aktivitasnya, reputasinya, perilaku
manajemenya dsb.
2. Public Confidance (adanya kepercayaan publik terhadap organisasi
kita) , publik percaya bahwa hal - hal yang berkaitan dengan
30
organisasi/perusahaan atau instansi dalam hal kualitas
produk/jasanya , aktivitas - aktivitasnya yang positif, reputasinya
yang baik , perilaku manajemenya yang dapat diandalkan dsb.
3. Public Support (adanya unsur dukungan dari publik terhadap
organisasi kita), baik dalam bentuk material (membeli produk atau
memakai jasa) , maupun spritual (dalam bentuk pendapat/fikiran
untuk keberhasilan perusahaan/organisasi kita).
Adapun tujuan – tujuan Public Relations menurut Jefkins (2004:75),
yaitu:
1. Perbedaan antara public Relations berwujud dan tak berwujud. Perbedaan tersebut terletak pada ada-tidaknya tujuan-tujuan
tertentu, atau bisa-tidaknya hasil – hasil public Relations itu diukur. 2. Penetapan Tujuan. Dengan cara mengadakan riset khusus guna mengidentifikasi
masalah yang memerlukan penyelesaian public Relations. Cara lainnya dengan mengadakan serangkaian diskusi atau konsultasi secara mendalam dengan para pemimpin departemen atau kalangan staf inti guna mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan komunikasi paling mendasar yang mereka rasakan.
3. Pemilihan Prioritas. Sebagai patokan umum yang pertama, hendaknya lebih
mengakomodasikan tujuan jangka pendek untuk lebih mengutamakan atau mengejar tujuan jangka panjang.
4. Tujuan atau Waktu. 5. Tujuan atau Dana. 6. Dampak Terbatasnya Sumber Daya. Keterbatasan waktu, uang dan sumber daya lainnya harus
senantiasa disadari keberadaan dan pengaruhnya. 7. Dampak Pencapaian Tujuan. Berfokus terhadap kegiatan yang memakai teknik-teknik public
Relations secara gencar.
31
Tujuan public Relations ini dapat dijelaskan bahwa tujuan public
Relations adalah menciptakan pengertian publik, menciptakan kepercayaan
publik terhadap organisasi dan menimbulkan unsur dukungan dari publik
terhadap organisasi agar perusahaan atau organisasi kita memperoleh image
yang baik sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan serta
direncanakan.
2.1.4 Tugas Public Relations
Tugas Public Relations sehari – hari adalah sebagai berikut (tugas-
tugas Inti Seorang PR – KuliahKomunikasi.com) :
1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui tampilan visual kepada publik.
2. Memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum (publik).
3. Memperbaiki citra atau image organisasi. 4. Tanggung jawab sosial, dimana Public Relations merupakan
instrumen untuk bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak terhadap tanggung jawab tersebut.
5. Melaksanakan komunikasi persuasif yang timbal balik kepada publik.
Tugas Public Relations bagi perusahaan adalah “mengumpulkan fakta
dan memberikan masukan kepada pihak perusahaan, misalnya pemberian
data bagi pimpinan untuk persiapan rapat umum pemegang saham”.
(reindo.co.id).
Berdasarkan paparan tersebut, dapat dikatakan bahwa tugas public
relations adalah bertanggung jawab atas pengumpulan data dan penyampaian
32
informasi kepada pemimpin serta menjaga dan memperbaiki citra/image suatu
organisasi atau perusahaan.
2.2 Corporate Public Relations (CPR)
Secara umum Corporate Public Relations dapat diartikan sebagai
penyambung lidah perusahaannya dalam mengadakan hubungan timbal balik
dengan pihak luar dan dalam perusahaan. Jadi tidak hanya bertugas sebagai a
channel of information (saluran informasi) dari perusahaan kepada publiknya,
melainkan juga merupakan saluran informasi dari publik kepada perusahaannya.
2.2.1 Kegiatan dan Tugas Corporate Public Relations (CPR)
Dalam bukunya “Manajemen Public Relations”, Kasali (2008: 14)
dengan menggunakan konsep Harris mengungkapkan bahwa kegiatan dan
tugas Corporate Public Relations (CPR) adalah sebagai berikut:
Untuk menjalankan kegiatannya, orang-orang pemasaran bisa meminta bantuan CPR karena keahlian CPR memang murni di bidang Public Relations. CPR adalah suatu staf khusus dibawah CEO atau direktur utama atau presiden perusahaan. Levelnya adalah level korporat.
Corporate Public Relations berada dekat dengan Chief Executive
Officer (CEO) atau direktur utama atau presiden perusahaan karena Corporate
Public Relations mempunyai tugas yang sangat sensitif, yakni menjaga
kepuasan para stakeholders termasuk pemegang saham dan pemerintah. Lebih
jauh lagi Corporate Public Relations bertanggung jawab terhadap pencegahan
dan pemecahan krisis yang dapat mematikan perusahaan. Pekerjaan –
33
pekerjaan ini membutuhkan kedekatan Corporate Public Relations dengan
pemimpin puncak dan memerlukan dukungan penuh dari pemimpin puncak,
atau di Indonesia dalam hal ini adalah pemegang saham mayoritas. Jadi dalam
praktiknya, Corporate Public Relations (CPR) atau dalam perusahaan-
perusahaan tertentu juga sering disebut corporate secretary ini adalah sebagai
usaha untuk mencapai Company Goals (tujuan utama dari perusahaan) dalam
menciptakan identitas dan Citra perusahaan yang positif (makes an identity
and corporate image).
Secara organisatoris, Corporate Public Relations jelas harus berada di
bawah kekuasaan pimpinan perusahaan, tetapi lebih atas daripada bagian-
bagian yang ada dalam perusahaan itu.
34
2.2.2 Ruang Lingkup Corporate Public Relations (CPR)
Corporate Public Relations (CPR)
1. Hubungan dengan Pemerintah - Kunjungan secara tetap - Pembinaan hubungan secara baik - Entertainment secara rutin - Lobi - Mempercepat proses prosedur perizinan - Memperoleh dukungan-dukungan moril - Izin-izin legal lainnya
2. Hubungan dengan Komunitas - Pertemuan dengan masyarakat - Sponsor acara kegiatan masyarakat - Open House - Masalah polusi - Masalah Keamanan - Masalah fasilitas-fasilitas sosial - Keterlibatan komunitas - Menjadi warga kota/negara yang baik
3. Hubungan dengan Bank 4. Hubungan dengan Konsumen
- Acara khusus untuk konsumen - Sponsorship
5. Identitas Korporat Tabel 2.2.2
Sumber: Kasali, 2005:105
Dalam sebuah perusahaan, corporate Public Relations harus dapat
berhubungan dengan pihak manapun untuk menjalin relasi. Rhenald Kasali
(2005:105) dalam bukunya “Manajemen Public Relations” mengemukakan
ruang lingkup sebuah corporate Public Relations pada suatu perusahaan, yaitu
ada hubungannya dengan Pemerintah, Komunitas, Konsumen (client),
Identitas Korporat dan Bank. Peneliti hanya menggunakan 5 (lima) dari 9
(sembilan) ruang lingkup yang dipaparkan oleh Bapak Rhenald Kasali karena
35
di dalam Perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta, mereka hanya
menggunakan 5 (lima) ruang lingkup tesebut.
Ruang lingkup pertama, ada hubungannya dengan Pemerintah, yaitu
seorang Public Relations harus pintar-pintar melobi agar konsumen atau
perusahaan lain tertarik akan produk perusahaan ini. Kemudian, mempercepat
proses prosedur perizinan agar memperoleh dukungan-dukungan moril dan
izin-izin legal lainnya. Kunjungan secara tetap, pembinaan hubungan secara
baik, dan melakukan entertainment secara rutin pun harus rutin dilakukan
agar dapat merebut hati pemerintah.
Ruang lingkup kedua, ada hubungannya dengan komunitas. Di sini
Bapak Rhenald Kasali lebih memfokuskan bagaimana masalah polusi,
masalah keamanan, masalah fasilitas-fasilitas sosial, keterlibatan komunitas
dan menjadi warga kota/negara yang baik. Pertemuan dengan masyarakat pun
dilakukan agar masyarakat tahu bahwa perusahaan ini ada dan agar
masyarakat mengenal lebih jauh mengenai perusahaan tersebut. Sponsor acara
kegiatan masyarakat, perusahaan ini pun rutin menjadi salah satu tempat
olahraga yaitu Golf. Open House pun rutin dilakukan agar terus mengikat
jalinan kerja yang baik.
Ruang lingkup yang ketiga yaitu ada hubungannya dengan bank. Bank
di sini adalah sebagai pendanaan untuk perusahaan tersebut. Dengan kata lain,
bank di sini sebagai penunjang atau sponsor agar perusahaan tersebut dapat
36
mendanai produk perusahaan mereka dan bank membantu perusahaan ini agar
perusahaan ini dapat merealisasikan pekerjaan mereka.
Ruang lingkup keempat, berhubungan dengan konsumen (client).
Perusahaan ini melakukan acara khusus untuk konsumen seperti Breakfast
Meeting dimana dilakukan guna menjalin ikatan kerja dan adanya saling
keterbukaan diantara konsumen dan perusahaan ini. PT. Geo Link Nusantara
Jakarta ini melakukan sponsorship kepada konsumen yang sudah menjadi
pelanggan tetapnya.
Ruang lingkup kelima yaitu identitas korporat. Perusahaan ini terus
berusaha agar identitas perusahaan mereka bisa dipahami oleh seluruh
stakeholder-nya agar tercipta sebagai suatu perusahaan yang bisa menjadi
communicator atau mediator perusahaan terhadap publik sasarannya, serta
mempromosikan pemahaman tentang perusahaan mereka.
2.3 Strategi Perencanaan (Strategic Planning)
Perusahaan dan strategi perencanaan menyangkut jumlah dan berbagai
pasar produk dan pasar jasa dimana organisasi akan bersaing, bersama-sama
dengan pengembangan sumber daya yang dibutukan (orang, kapasitas, keuangan,
penelitian dan sebagainya) yang diperlukan untuk mendukung strategi kompetitif.
Oleh karena itu, strategi perencanaan berhubungan dengan seluruh
organisasi, mencakup beberapa tahun dan umumnya tidak begitu rinci.
37
1.
Adapun menurut Cutlip-Center-Broom (dalam Morissan 2006:136),
strategi perencanaan (strategic planning) bidang humas meliputi:
2.
Membuat keputusan mengenai sasaran dan tujuan program,
3.
Melakukan identifikasi khalayak penentu,
4.
Menetapkan kebijakan atau aturan untuk menentukan strategi yang
akan dipilih, dan
Memutuskan strategi yang akan digunakan.
2.3.1
Hal tersebut harus terdapat hubungan yang erat atas seluruh tujuan program
yang sudah ditetapkan, khalayak yang ingin dituju dan juga strategi yang dipilih.
Hal terpenting adalah bahwa strategi dipilih untuk mencapai suatu hasil tertentu
sebagaimana dinyatakan dalam tujuan atau sasaran yang sudah ditetapkan.
Strategi dalam Membuat Keputusan mengenai Sasaran
Menurut Cutlip-Center-Broom, (2006:367) sebuah sasaran yaitu
“Publik sasaran dari berbagai kelompok stakeholder, dilihat dari geografis,
demografis, psikografis, kekuatan tersembunyi, posisi, reputasi, keanggotaan
dan peran dalam proses keputusan”.
Sasaran atau goal adalah suatu keadaan atau kondisi yang ingin dicapai
oleh suatu organisasi, bisa tujuan jangka pendek atau jangka panjang, bisa
mencakup organisasi keseluruhan dan bisa mencakup bagian organisasi
tertentu, sebagai alat ukur efisiensi dan efektivitas organisasi.
(
usepmulyana.files.wordpress.com)
38
Dalam melakukan penentuan sasaran biasanya sebuah organisasi
melakukan usaha untuk mensegmentasi pasar dengan mengidentifikasi
karakteristik konsumen secara independen.
Umpan balik dari rangsangan aktivitas komunikasi pemasaran yang
diberikan organisasi kemudian digunakan dalam menilai bagaimana karakter
konsumen mereka yang dibedakan secara geografis, demografi,
dan psikografi
Identifikasi segmen khalayak atau kelompok yang paling tepat;
menyikapi sesuatu.
Setelah didapatkan gambaran, kemudian dilakukan:
Menentukan skala prioritas;
Memilih media dan teknik humas yang sekiranya paling sesuai;
Mempersiapkan pesan-pesan.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Khalayak_sasaran)[10 juli 2011/22.47]
Dalam hal ini, pengambilan keputusan tidak dapat dilakukan secara
bebas karena satu perusahaan mempunyai banyak sasaran. Pengambilan
keputusan mengenai sasaran harus dilakukan pada suatu keadaan atau kondisi
yang ingin dicapai oleh suatu organisasi dilihat dari geografis, demografis,
psikografis, kekuatan tersembunyi, posisi, reputasi, keanggotaan, dan peran
dalam proses keputusan. Keputusan tersebut harus sesuai dengan keputusan
pemimpin pada perusahaan tersebut agar menciptakan suatu efisiensi dan
efektivitas organisasi. Tanpa sasaran, program akan dipengaruhi oleh
keinginan klien dan majikan serta intuisi dan preferensi praktisi.
39
Pengambilan
2.3.2
keputusan mengenai sasaran ini pun dikaitkan dengan
Stakeholders dan keputusan ini mempengaruhi stakeholders dalam setiap
putusan sasaran pada perusahaan ini.
Strategi dalam Membuat
Tujuan Program
Tujuan program merupakan sebuah rencana program
merepresentasikan teori kerja tentang apa yang harus dilakukan untuk
mendapatkan hasil yang diharapkan. Secara teoretis dapat dikatakan, “Jika
kita mengimplementasikan tindakan dan komunikasi ini, maka kita akan
mencapai hasil ini bersama publik kita, dan ini akan menyebabkan
tercapainya tujuan program”. (Cutlip-Center-Broom, 2006:364).
•
Menurut Cutlip-Center-Broom (2006:368), pernyataan sasaran
mengemukakan hasil utama yang harus diraih dalam kaitannya dengan setiap
publik dalam rangka mencapai tujuan program keseluruhan. Dalam
praktiknya, sasaran:
•
Memberikan arah dan fokus bagi mereka yang menyusun strategi
dan taktik program.
•
Menyediakan program dan motivasi bagi mereka yang ditugasi
mengimplementasikan program.
Menyebutkan kriteria hasil yang akan dipakai untuk monitoring dan
evaluasi program.
40
2.3.3
Tujuan program yang dilakukan oleh perusahaan PT. Geo Link
Nusantara Jakarta menyangkup bagaimana membuat konsep yang terarah dan
tersusun agar pada setiap quartenya, tujuan tersebut dapat terealisasikan.
Bagaimana seorang Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta dapat
membantu setiap defisi apakah ada perlu bantuan pada bagian komunikasi
bersama konsumen atau para stakeholders lainnya. Adapun melakukan
evaluasi setiap quarter berakhir. Tujuan lainnya yaitu melakuakan pendekatan
agar terjadinya silatuhrahmi.
Strategi Identifikasi Khalayak Penentu
Khalayak (public) adalah kelompok atau orang-orang yang
berkomunikasi dengan suatu organisasi, baik secara internal maupun
eksternal. Setiap organisasi atau perusahaan memiliki sendiri khalayak
khususnya. Kepada khalayak terbatas itulah organisasi senantiasa menjalin
komunikasi, baik secara internal maupun secara eksternal. Oleh karena itu,
suatu organisasi atau perusahaan tidak hanya menyelenggarakan komunikasi
dengan staf atau konsumennya saja. (Jefkins 2004:80).
Khalayak atau publik adalah sejumlah orang yang memiliki minat
sama terhadap suatu kegemaran/ persoalan tertentu tanpa harus mempunyai
pendapat yang sama, dan menghendaki pemecahan masalah tanpa adanya
pengalaman untuk itu. (http://id.wikipedia.org/wiki/Khalayak)(11Juli
2011/12.30)
41
Pada strategi ini, terdapat perbedaan dengan strategi penentu sasaran.
Penentu sasaran lebih kepada konsumen umum. Sedangkan pada strategi
khalayak penentu ini yang menjadi konsumennya adalah konsumen yang
khusus. Mengidentifikasi khalayak penentu semuanya ada pada ciri
perusahaan ini. Perusahaan ini memiliki ciri yaitu sebagai perusahaan Oil and
Gas Industries Supply and Services.
Dari paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa seorang khalayak
penentu yaitu kelompok atau sejumlah orang yang memiliki minat
berkomunikasi dengan suatu organisasi, baik secara internal maupun eksternal
terhadap suatu kegemaran atau persoalan tertentu. Orang-orang tersebut
merupakan orang-orang yang menjadi khalayak penentu khusus.
Khalayak penentu yang ingin dituju oleh perusahan
2.3.4
PT. Geo Link
Nusantara Jakarta yaitu para stakeholder atau pihak-pihak seperti Pemerintah,
Komunitas, Konsumen (client), Identitas Korporat dan Bank.
Strategi dalam Menetapkan Kebijakan atau Aturan
Strategi
Kebijakan atau aturan strategi yang digunakan harus mengikuti taktik
yang diperlukan sesuai dengan jalan perencanaan yang dipersiapkan oleh
setiap perusahaan. Istilah strategi dan taktik sering kali dikacaukan. Menurut
Cutlip-Center-Broom (2006:360), strategi yang dipinjam dari istilah militer
adalah keputusan penting pada masa perang, seperti apakah akan
menggunakan misi atau pemboman udara. Strategi meresepresentasikan
42
rencana permainan keseluruhan. Taktik adalah keputusan yang dibuat selama
jalannya perang. Taktik meresepresentasikan keputusan di lapangan yang
dibutuhkan karena perkembangan setelah rencana strategi diimplementasikan.
Karenannya, taktik adalah keputusan atau tindakan yang dilakukan agar
strategi sesuai dengan kenyataan dan situasi medan perang.
Kebijakan atau aturan strategi perusahaan ini terhadap stakeholders
sangat berkaitan. Kebijakan itu bagaimana kebijakan atau taktik yang
digunakan dalam membuat para stakeholders ingat akan produk atau layanan
perusahaan mereka. Taktik tersebut diperlukan agar sesuai dengan jalan
perencanaan yang dipersiapkan oleh setiap perusahaan.
Dari pernyataan tersebut, bahwa bagaimanapun juga tujuan perusahaan
bisa tercapai dengan maksimal tergantung pada penentuan kebijakan
perusahaan dalam memperhatikan faktor internal maupun eksternal yang
sepenuhnya berada dalam perusahaan. Selain itu, setelah mempertimbangkan
faktor ini perusahaan harus menggariskan tujuan yang akan dicapai serta
strategi atau taktik dasar yang akan dilaksanakan, baru kemudian menentukan
kebijakan dan strategi pemasaran perusahaan. Sehingga setiap kebijakan atau
aturan strategi suatu kegiatan maupun usaha dapat memperoleh keberhasilan
yang tinggi, agar senantiasa tersusun program serta susun rencana kerja yang
baik dan matang.
43
2.3.5
Strategi Memutuskan Strategi yang Akan Digunakan
Menyusun suatu rencana memang tidak menjamin kesuksesan, tetapi
rencana memperbesar peluang keberhasilan. Sebuah rencana yang akan
dilakukan agar tercapai tujuan-tujuan sesuai dengan tujuan yang diharapkan
oleh suatu perusahaan harus mempunyai strategi. Peneliti menggunakan
strategi yang telah ditetapkan oleh Cutlip-Center-Broom, yaitu strategi
perencanaan. Strategi perencanaan diperlukan setiap public Relations suatu
perusahaan. Strategi tersebut membantu perencanaan tujuan program kerja
dan sasaran yang akan dipilih agar sesuai dengan apa yang dicapai sesuai
dengan rencana yang telah dibuat diawal. Memutuskan strategi ini pun harus
memiliki kebijakan dan aturan strategi. Apabila seorang Public Relations
suatu perusahansalah dalam menyampaikan strategi yang akan diberitahukan
kepada Presiden Direktur, maka perusahaan tersebut akan berada di posisi
yang sulit. Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta pun
menggunakan strategi perencanaan agar tercapai tujuan-tujuan yang
diinginkan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
Menurut
1. Credibility (kredibilitas). Komunikasi dimulai dengan iklim rasa saling percaya.
Cutlip-Center-Broom (2009:408), sebelum memutuskan
strategi yang akan digunakan harus menerapkan 7 (tujuh) C dari komunikasi
Public Relations, yaitu:
2. Context (Konteks). Program komunikasi harus sesuai dengan kenyataan lingkungan.
44
3. Content (isi). Pesan harus mengandung makna bagi penerimanya dan harus sesuai dengan sistem nilai penerima.
4. Clarity (kejelasan). Pesan harus diberikan dalam istilah sederhana. 5. Continuity and consistency (kontinuitas dan konsistensi).
Komunikasi adalah proses tanpa akhir. 6. Channel (saluran). Saluran komunikasi yang sudah ada harus
digunakan, sebaiknya saluran yang dihormati dan dipakai oleh si penerima.
7. Capability of the audience (kapabilitas atau kemampuan audiens). Komunikasi harus mempertimbangkan kemampuan audien.
Oleh karena itu,
2.4 Tinjauan Stakeholder
memutuskan strategi yang akan digunakan harus
dengan pemikiran yang matang agar menemukan putusan strategi yang sesuai
dengan public relations suatu perusahaan.
Dalam buku Dasar – Dasar Public Relations, Yulianita (2007:57)
menyatakan pada umumnya kegiatan Public Relations ditujukan kepada dua jenis
sasaran atau publik yaitu publik internal dan publik eksternal. Kedua macam
publik ini dapat pula dikenal dengan istilah stakeholder. Menurut Indrasafitri
(2008:7), stakeholder adalah mereka yang berperan penting bagi kelangsungan
perusahaan atau organisasi karena memiliki sumber dana atau kekuasaan yang
berperan besar bagi jalannya perusahaan atau organisasi tempat public relations
bekerja.
Dengan demikian untuk publik sasaran ini dapat pula dikategorikan sebagai
Internal Stakeholders dan Eksternal Stakeholders. Atas dasar kedua jenis sasaran
atau publik tersebut, maka sifat hubungannya pun dapat dibagi ke dalam 2 (dua)
45
jenis hubungan yaitu yang disebut dengan Internal Relations dan Eksternal
Relations. Publik Internal adalah publik yang berada di dalam organisasi dan yang
dimaksud dengan Publik Eksternal yaitu Publik yang berada di luar organisasi.
2.4.1 Internal Public Relations (Hubungan Publik Internal)
Menurut Yulianita (2007:57), yang termasuk kepada publik internal
adalah khalayak/publik yang menjadi bagian dari kegiatan usaha pada suatu
organisasi atau instansi itu sendiri. Jadi tergantung dari jenis, sifat, atau
karakter dari organisasinya. Jadi publik yang termasuk ke dalamnya pun
menyesuaikan diri dengan bentuk dari organisasinya. Jadi publik yang
termasuk ke dalamnya pun menyesuaikan diri dengan bentuk dari
organisasinya dan umumnya khalayak atau publik tersebut adalah yang
menjadi bagian dari kegiatan usaha dari badan/instansi/perusahaan itu sendiri.
Selanjutnya jenis sasaran/publik umumnya dikenal dengan “Internal
Relations” dalam hal ini jika hubungan yang dibina bagi publik internal pasa
suatu bentuk perusahaan maka hubungan dapat berbentuk sebagai berikut:
1. Employee Relations (hubungan dengan para pekerja/para
karyawan),
2. Stockholder Relations (hubungan dengan para pemegang saham)
3. Labor Relatons (hubungan dengan para buruh)
4. Manager Relations (hubungan dengan para manajer)
5. Human Relations (hubungan dengan para insani).
46
2.4.1.1 Employee Relations (Hubungan Dengan Para Pegawai)
Yulianita (2007:59) Yaitu kegiatan Public Relations untuk
memelihara hubungan, khususnya antara manajemen dengan para
karyawannya. Hubungan ini dalam rangka kepegawaian secara
formal. Pegawai adalah salah satu internal publik yang dijadikan
sasaran dari kegiatan public relations untuk mencapai tujuan
organisasi. Mereka merupakan suatu potensi yang menentukan
suksesnya suatu organisasi, maka perlu diadakan hubungan baik
dan terarah. Onong Uchjana Effendy menyatakan bahwa kegiatan
untuk menciptakan hubungan dengan para pegawai dapat
dilakukan dari berbagai hal, yaitu sebagai berikut:
1. Memberikan Upah yang cukup,
2. Perlakuan yang adil,
3. Ketenangan bekerja,
4. Perasaan diakui,
5. Penghargaan atas hasil kerja, dan
6. Penyalur perasaan.
2.4.1.2 Manager Relations (Hubungan Dengan Para Menejer)
Yaitu kegiatan Public Relations untuk memelihara hubungan
baik dengan para manajer di lingkungan perusahaan. Manajer
adalah orang-orang yang dapat mengabdikan dirinya bagi
47
kepentingan perusahaan melalui kemampuannya dalam mengelola
perusahaan agar dapat menghasilkan keuntungan sesuia dengan
tujuan perusahaan. Manajer diperlukan untuk dapat mampu
membuat, menetapkan keputusan, sampai pada menyampaikan
keputusan yang berkaitan dengan berbagai kebijakan manajemen
di bidangnya bahkan mungkin di bidang umum. (Yulianita,
2007:66).
2.4.1.3 Labour Relations (Hubungan Dengan Para Buruh)
Menurut Yulianita (2007:67) Yaitu kegiatan Public Relations
dalam rangka memelihara hubungan antara pimpinan dengan
serikat buruh dalam perusahaan dan turut menyelesaikan masalah
– masalah yang timbul antara keduanya, disinilah letaknya peranan
Public Relations di mana ia harus mengadakan tindakan – tindakan
preventif mencegah timbulnya kesulitan – kesulitan. Dengan
demikian Public Relations berarti turut juga melancarkan
hubungan harmonis kedua belah pihak.
2.4.1.4 Stockholder Relations (Hubungan Dengan Para Pemegang
Saham)
Stockholder Relations menurut Yulianita (2007:67) Yaitu
kegiatan Public Relations dalam rangka memelihara hubungan
48
dengan para pemegang saham. Ini sangat penting sebab besar
kecilnya modal menentukan besar kecilnya perusahaan, sehingga
hubungan dengan stockholder ini tidak boleh dikesampingkan oleh
pihak perusahaan. Komunikasi dengan mereka dapat dilakukan
dengan kegiatan – kegiatan sebagai berikut:
1. Menyatakn selamat kepada pemegang saham yang baru,
2. Memberikan laporan,
3. Mengirimkan majalah organisasi,
4. Mengadakan pertemuan.
2.4.1.5 Human Relations (Hubungan Dengan Para Insani)
Yaitu kegiatan Public Relations dalam rangka memelihara
hubungan khusus antara sesama warga perusahaan secara informal
sebagai manusia. Dengan tujuan untuk mempererat rasa
persaudaraan dan kesetiakawanan dan meningkatkan rasa
kesejahteraan dan kebahagiaan demi kepuasan bersama. Jadi
human relations dilakukan untuk publik – publik dimulai dari
bagian yang terendah dari suatu perusahaan sampai ke bagian yang
tertinggi. (Yulianita, 2007:68).
49
2.4.2 External Public Relations (Hubungan Publik Eksternal)
Yulianita (2007:69), dalam buku Dasar – Dasar Public Relations yang
dimaksud dengan Publik Ekternal adalah publik yang berada di luar organisasi
atau instansi atau perusahaan yang harus diberikan penerangan/informasi
untuk dapat membina hubungan baik (membina goodwill).
Hubungan yang dibina dalam external relations dalam bentuk suatu
perusahaan, diantaranya Press Relations, Government Relations, Community
Relations, Supplier Relations, Costumer Relations, Consumer Relations,
Educational Relations, dan General Relations.
2.4.2.1 Press Relations (Hubungan Dengan Pihak Pers)
Press Relations menurut Yulianita (2007:71), yaitu kegiatan
Public Relations dalam rangka mengatur dan membina hubungan
baik dengan pihak pers. Prinsipnya Press Relations adalah
membina hubungan baik dengan orang – orang pers. Disamping
membina juga seorang PRO harus mengatur dan mengembangkan
hubungan baik dengan pers tersebut.
2.4.2.2 Government Relations (Hubungan Dengan Pihak
Pemerintah)
Yaitu kegiatan Public Relations dalam rangka mengatur dan
memelihara hubungan dengan pemerintah, baik pemerintah pusat
50
maupun daerah atau dengan jawatan – jawatan resmi yang
berhubungan dengan kegiatan perusahaan. (Yulianita, 2007:75)
2.4.2.3 Community Relations (Hubungan Dengan Masyarakat
Sekitar)
Menurut Yulianita (2007:77), Community Relations yaitu
kegiatan Public Relations dalam rangka mengatur dan memelihara
hubungan baik dengan masyarakat setempat, yang berhubungan
dengan kegiatan – kegiatan perusahaan.
2.4.2.4 Supplier Relations (Hubungan Dengan Pemasok)
Menurut Yulianita (2007:78), Supplier Relations yaitu Public
Relations dalam rangka mengatur dan memelihara hubungan
dengan para leveransir agar segala kebutuhan organisasi atau
perusahaan atau instansi dapat diterima dengan baik.
2.4.2.5 Costumer Relations (Hubungan Dengan Pelanggan)
Costumer Relations yaitu Public Relations dalam rangka
mengatur dan memelihara hubungan dengan para langganan,
sehingga hubungan itu selalu dalam situasi bahwa langgananlah
yang sangat membutuhkan perusahaan bukan sebaliknya.
(Yulianita, 2007:79).
51
2.4.2.6 Consumer Relations (Hubungan Dengan Konsumen)
Consumer Relations yaitu menurut Yulianita (2007:80),
kegiatan Public Relations dalam rangka mengatur dan memelihara
hubungan baik dengan para konsumen agar produk yang kita buat
dapat diterima dengan baik oleh para konsumen.
2.4.2.7 Educational Relations (Hubungan Dengan Bidang
Pendidikan)
Menurut Yulianita (2007:80), Educational Relations yaitu
kegiatan Public Relations dalam rangka mengatur dan membina
hubungan baik dengan lembaga – lembaga pendidikan, misalnya:
di mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai tingkat Perguruan
Tinggi. Hal ini dilakukan dengan maksud agar hubungan baik
dapat terbina khususnya dalam hal pemberian perhatian pada
sekolah – sekolah yang membutuhkan subsidi dana bagi keperluan
pendidikan.
2.4.2.8 General Relations (hubungan dengan masyarakat umum)
Yaitu mengatur dan membina hubungan baik dengan publik
umum sehingga produk atau jasa daripada perusahaan kita dapat
menjadi perhatiannya dan selanjutnya publik umum ini dapat
menjadi konsumen atau langganan kita. (Yulianita, 2007:81).
52
BAB III
TINJAUAN TENTANG PERUSAHAAN
3.1 Gambaran Perusahaan
Objek penelitian di sini merupakan PT. Geo Link Nusantra Jakarta.
Perusahaan ini berdiri pada tahun 2006. Pendirinya adalah Presiden Direktur PT.
Geo Link Nusantra Jakarta (GLN) itu sendiri, E.T.S Putera. PT. Geo Link
Nusantra Jakarta (GLN) telah mengabdikan dirinya terutama dalam mendukung
minyak domestik dan perusahaan gas eksplorasi dengan peralatan kualitas
tertinggi, harga yang kompetitifdan keahlian yang dapat diandalkan.
Setelah mencapai periode pertumbuhan yang mengesankan, PT. Geo Link
Nusantra Jakarta sangat percaya bahwa salah satu faktor kunci untuk
mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan adalah tata kelola perusahaan
yang baik. Untuk melaksanakan itu, PT. Geo Link Nusantra Jakarta telah
menciptakan Code Corporate Governance untuk memberikan pedoman kepada
53
setiap karyawan dan setiap GLN, bersama-sama dalam perjalanan terus
menciptakan nilai bagi stakeholders kami.
Sejak tahun 2006, PT. Geo Link Nusantara telah memberikan layanan
terbaik dan solusi untuk pelanggan melalui profesionalisme, lingkungan kerja
yang aman dan sehat di bawah tata kelola perusahaan yang baik. Hanya saja
kendala dan suka cita yang telah di lewati sampai 5 tahun ini terkadang masih ada
perusahaan perusahaan lain yan tidak tahu akan PT. Geo Link Nusantara Jakarta
ini. Maka dari itu mereka terus mencari dan membangun identitas perusahaan
agar perusahaan lain mengenali PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini.
PT. Geo Link Nusantara Jakarta mempunyai cabang di Batam sebagai
tempat gudang penyimpanan alat – alat mekanis. Namun, sekarang pindah ke
Karawang. Semula di Batam ada karyawan – karyawan yang bekerja disana tetapi
setelah dipndahkan ke Karawang yang sampai sekarang sedang di renovasi tidak
ada atau belum ada yang bekerja di sana. Cabang lainnya berada di Cikalong, di
sini pun tempat penyimpanan alat – alat mekanis PT. Geo Link
3.2 Visi
Nusantara Jakarta.
Menjadi perusahaan jasa kelas dunia minyak dan gas.
3.3 Misi
Menyediakan layanan dan solusi terbaik kepada semua pelanggan, mitra
bisnis dan karyawan.
54
3.4 Bagan Organisasi
Bagan 3.4 Sumber: www.geo-ln.com
Pada bagan di atas kedudukan paling tinggi diduduki oleh Comissionaire
atau komisaris, yaitu Bapak Andi Wijaya. Di bawah komisaris diduduki oleh
President Director yaitu Bapak E.T.S. Putera. Terdapat HSE atau Health and
Safety Environment diantara President Director dan Director. Health and Safety
Environment (HSE) adalah standar kesehatan, keselamatan, dan lingkungan kerja
yang menjadi salah satu prioritas utama dalam setiap proyek yang dilaksanakan
perusahaan.
Komisaris Andi Wijaya
Presiden Direktur E.T.S. Putera
Direktur Rusmadi
H.S.E
Chief Finance Officer Suhartono
Chief Operation Officer T.B. Indra
Corporate Public Relations Angkie Yudistia
HRD Sony Santoso
Drilling Service Mud Logging Drilling Fluid EPCI Trading & Supply
Komisaris Andi Wijaya
Presiden Direktur E.T.S. Putera
Direktur Rusmadi
H.S.E
Chief Finance Officer Suhartono
Chief Operation Officer T.B. Indra
55
Setelah itu kedudukan diduduki oleh seorang Director yaitu Bapak
Rusmadi. Di bawah kedudukan seorang Director terdapat Chief Operation Officer
dan Chief Finance Officer. Chief Operation Officer diduduki oleh Bapak T.B.
Indra. Di bawah beliau terdapat Corporate Public Relation yang diduduki oleh Ibu
Angkie yang memegang stakeholders bagian eksternal karena bertugas bagian
hubungan luar perusahaan sedangkan pada bagian HRD, yaitu Pak Sony, beliau
memegang Stakeholder bagian Internal-nya karena tugas dari HRD menjaga dari
dalam perusahaan ini.
Bapak T.B. Indra, beliau biasa memonitori bagian Drilling Service, Mud
Logging, Drilling Fluid, EPCI (Engineering, Procurement, Construction and
Installation) dan bagian Trading and Supply. Terakhir, pada bagian Chief Finance
Officer diduduki oleh Bapak Suhartono.
3.5 Kegiatan Corporate Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta
Seorang public relations pada suatu perusahaan mempunyai bermacam –
macam kegiatan yang berhubungan dengan perusahaan tersebut dan para
stekholders-nya. Pada PT. Geo Link Nusantara Jakarta, kegiatan yang dilakukan
oleh seorang Corporate Public Relations biasanya membuat konsep pada setiap
kuarter yang dilakukan pada saat menjalani kegiatan yang sudah disiapkan
sebelumnya setiap per-kuarter-nya. Contonya pada bulan Juli adalah kuarter 3
(tiga) pada bulan itu, kegiatan public relations yang dilakukan adalah
mengevaluasi kegiatan yang dilakukan dari kuarter 2 (dua), apakah kegiatan
56
tersebut sudah bagus atau masih mempunyai kekurangan lalu bagaimana
selanjutnya mempersiapkan konsep kegiatan pada kuarter 3 (tiga).
Kegiatan lain adalah melihat apakah Company Profile-nya perlu ada
perubahan, event apa yang akan dilakukan untuk mendekatkan diri pada
stakeholders, kemudian apakah butuh merchandise baru atau tidak untuk
dibagikan kepada stakeholders serta mengecek setiap divisi apakah ada yang
perlu dibantu dari segi komunikasinya kepada stakeholders. Selain itu ada pula
beberapa program yang dilakukan guna meningkatkan kualitas kerja perusahaan
antara lain memperbaiki communication tools, membuat website, compro yg
membuat image perusahaan lebih ellegan dan professional, memperbanyak
merchandise untuk memberi ucapan selamat dan pujian kepada stakeholders serta
membuat Event seperti breakfast meeting, annual meeting dan entertainmet.
57
3.6 Jadwal Penelitian
Aktivitas Penelitian
Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pra riset X Memilih lokasi dan responden
riset
X
Penyusunan dan revisi proposal
X
Sidang usulan penelitian
X
Menyempurnakan desain penelitian
X X X
Penyusunan pertanyaan dan
ujicoba
X X X
Penelitian lapangan
X X
Mengolah hasil angket,
wawancara dan penelitian lapangan
X X
Interpretasi dan Analisis Data,
penarikan kesimpulan
X X
Penyusunan draft laporan
X X
Penyusunan laporan
akhir/final
X
Sidang Skripsi X
58
BAB 4
PEMBAHASAN
Dalam bab ini, peneliti berupaya memberikan gambaran dari apa yang
telah di paparkan pada bab sebelumnya dan yang diperoleh dari hasil penelitian
yang peneliti peroleh dari wawancara mendalam (indepht interview) tentang
Corporate Public Relations untuk mengetahui “Strategi Corporate Public
Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta Dalam Rangka Membina Hubungan
dengan Stakeholder”. Dengan menggunakan metodologi deskriptif.
1.
Penelitian deskriptif ditujukkan untuk:
2.
Mengumpulkan informasi secara aktual dan terperinci.
3.
Mengidentifikasi masalah.
4.
Membuat evaluasi.
Data hasil penelitian diperoleh dari hasil wawancara yang mendalam
dengan narasumber yaitu Ibu Angkie Yudistia selaku Corporate Public Relations.
Selanjutnya mengaitkan bab-bab tersebut dengan hasil pengumpulan data dengan
menggunakan wawancara dan observasi langsung yang telah peneliti lakukan.
Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi
masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk
menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.
Dalam konteks penelitian, peneliti memilih Public Relations PT. Geo
Link Nusantara Jakarta untuk diteliti karena peneliti ingin mengetahui informasi
59
yang dilakukan oleh Public Relations perusahaan ini adakah strategi Corporate
Public Relations pada perusahaan tersebut. Objek penelitian peneliti adalah
Perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta dimana perusahaan ini baru
berjalan selama 5 tahun dalam bidang supply dan services industri oli dan gas
dan Public Relations perusahaan tersebut yang memegang peranan penting
karena hubungannya langsung dengan publik eksternal.
Hasil penelitian ini diolah berdasarkan wawancara peneliti kepada Public
Relations perusahaan tersebut. Selain wawancara dengan Public Relations
perusahaan tersebut, peneliti juga mewawancarai beberapa narasumber yang
lain untuk mendapatkan keabsahan data.
Sedangkan pembahasan dari sudut pandang peneliti didapat dari hasil
observasi. Namun dalam observasi ini peneliti tidak dapat mengikuti semua
kegiatan yang ada pada perusahaan tersebut karena peneliti memiliki jadwal
padat di Bandung sedangkan observasi yang dilakukan berada di Jakarta.
Penelitian dilaksanakan dari bulan Maret 2011 hingga Juli 2011 di PT.
Geo Link Nusantara Jakarta, Menara Global Building, lantai 15 Jl. Jendral Gatot
Subroto, Kav. 27, Jakarta Selatan 12950 Indonesia
Hasil wawancara peneliti terhadap seorang Public Relations perusahaan
tersebut mewakili setiap pertanyaan yang peneliti berikan kepada Ibu Angkie,
seorang Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta. Wawancara
. Dalam penelitian ini,
peneliti dapat melihat langsung bagaimana seorang Public Relations pada
perusahaan tersebut melakukan tugasnya sebagai seorang Public Relations.
60
dilakukan peneliti dengan 2 (dua) cara yaitu wawancara secara langsung dan
wawancara via e-mail. Wawancara secara langsung dilakukan pada bulan Maret
2011 hingga Juli 2011. Wawancara pun sering dilakukan melalui via e-mail
dikarenakan peneliti mempunyai urusan yang tidak bisa ditinggalkan di
Bandung. Pemaparan hasil wawancara dan sumber-sumber lainnya pun ditulis
oleh peneliti setelah mendapatkan jawaban yang dibutuhkan tanpa mengurangi
jawaban yang diberikan oleh Public Relations perusahaan tersebut.
4.1 Analisis Data Responden
Angkie Yudistia M.Si. adalah staf Corporate Public Relations PT. Geo
Link Nusantara Jakarta. Beliau ini lahir di Medan, 5 Juni 1987 (24 tahun),
menyelesaikan Strata 1/S1 di The London School of Public Relations Jakarta
jurusan Advertising lulus pada tahun 2009. Beliau kemudian melanjutkan studi
Strata 2/S2 di London School of Public Relations Jakarta jurusan Marketing
Communications dan lulus pada tahun 2010. Beliau dapat berbicara dengan 2
bahasa, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Angkie Yudistia atau yang akrab
disebut Angkie ini pernah bekerja di The Edith Cowan University, Perth –
Australia sebagai Public Relations (Internship) (2006), PT. First Media, tbk
sebagai Marketing Communications (Media Relations) (2008), PT. IBM
Indonesia sebagai Marketing Communication, dan sekarang bekerja di PT. Geo
Link Nusantara Jakarta sebagai Corporate Public Relations.
Organisasi/pengalaman komite di Advertising Society LSPR (2007-2009)
61
dengan jabatan sebagai Public relations Officer, Ikatan Abang None Jakarta
Barat (2008) dengan jabatan sebagai Public Relations, Sehjira deaf Foundation
(2009) dengan jabatan sebagai Public Relations, Association of late Deafened
Adults (2010) dengan jabatan sebagai anggota, dan Asia-Pacific Development
center of Disability, Bangkok - Thailand (2010) dengan jabatan sebagai
anggota. Kualifikasi yang dipunya yaitu beliau adalah seorang yang cepat
belajar dan. seorang pekerja keras, mempunyai inisiatif, kreatif dan kepribadian
yang positif. Beliau setia, baik, pintar, kompetitif, dermawan, dan orang yang
komunikatif. Beliau senang traveling, dan membaca buku. Beliau adalah
Finalist of Abang None Jakarta Barat (2008), The Most Fearless Female of
Cosmopolitan Magazine Indonesia (2008), Miss Congeniality of Brand
Ambassador Natur-e (2009), Talent TVC nature-e promo to Japan (2010),
Talent for Konimex advertisement (2010), dan Face Icon of International
Fashion week (2011).
Selama bekerja sebagai corporate public relations pada perusahaan PT.
Geo Link Nusantara Jakarta kendala yang beliau temukan memang sulit karena
diminta oleh Presiden Direktur untuk membangun divisi corporate public
relations (CPR) dari awal tanpa ada divisi ini sebelumnya, tetapi hal tersebut
tidak dijadikan kendala justru sebagai challenge. Agar divisi corporate public
relations (CPR) menjadi lebih baik lagi.
62
4.2 Analisis Data Penelitian
Corporate Public Relations harus menyediakan ahli di bidang mereka, alat
yang diperlukan, sumber daya, informasi dan hubungan media. Mereka harus
mampu memberikan informasi sebanyak mungkin tentang perusahaan
untuk orang-orang sebanyak mungkin. Setiap perusahaan ingin meningkatkan
kesadaran public tentang perusahaan mereka, layanan, atau produk. Tanpa Public
Relations yang baik, sebuah perusahaan yang memiliki investor potensial dapat
diabaikan dan tidak terjawab. Kesadaran Corporate Public Relations
menimbulkan kebutuhan untuk menunjukkan perusahaan di dalam sebuah posisi
yang aman dan sadar akan membangun reputasi yang baik. Hal ini penting
untuk mempromosikan nama perusahaan dan membangun identitas di pasar.
Oleh karena itu dibutuhkan strategi agar perusahaan tetap berada di posisi
yang aman dan tidak ada kesalahan dalam mengambil keputusan. Strategi adalah
kiat yang digunakan untuk mencapai tujuan kelompok atau pribadi secara
keseluruhan melalui serangkaian aktifitas yang unik atau berbeda dari yang lain
dan terus menerus untuk mendapatkan hasil yang maksimal berdasarkan
kebutuhan dan keinginan yang ingin dicapai. Dimensi strategi mencakup aset
manajemen, pertumbuhan
Dalam strategi Public Relations yang peneliti gunakan yaitu strategi
perencanaan (Strategic Planning). Strategi Public Relations ini
produktivitas dan profitabilitas
menurut Cutlip-
63
Center-Broom (dalam Morissan 2006:136), strategi perencanaan (strategic
planning) bidang Public Relations
1.
meliput i:
2.
Membuat keputusan mengenai sasaran dan tujuan program,
3.
Melakukan identifikasi khalayak penentu,
4.
Menetapkan kebijakan atau aturan untuk menentukan strategi yang
akan dipilih, dan
Memutuskan strategi yang akan digunakan.
Setelah mengetahui strategi
4.2.1 Strategi
Public Relations tersebut, peneliti ingin
menguraikan dan menjabarkan sesuai dengan hasil wawancara dan observasi
yang peneliti lakukan terhadap perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta serta
Public Relations perusahaan tersebut dengan menjabarkan bagaimana membuat
keputusan mengenai sasaran dan tujuan program, bagaimana melakukan
identifikasi khalayak penentu, bagaimana menetapkan kebijakan atau aturan
untuk menentukan strategi yang akan dipilih, dan bagaimana memutuskan strategi
yang akan digunakan.
Corporate Public Relations
membuat keputusan sasaran
dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder
Sasaran adalah seseorang atau kelompok masyarakat tertentu, respons
yang datang kepada kita tidak hanya dari khalayak sasaran yang dikehendaki,
melainkan juga datang dari individu atau kelompok yang lain (yang tidak
dikendaki) (Suprapto, 2009:13). Stakeholder pun dilihat dalam membuat
64
putusan sasaran, hal ini dikarenakan apabila suatu produk atau jasa pada suatu
perusahaan dapat mempengaruhi para stakeholder maka akan membuat para
stakeholders ingin bekerjasama dengan perusahaan ini. Dalam pengambilan
putusan sasaran pada suatu perusahaan tidak dilakukan secara sembarang dan
dilakukan sesuai dengan tahapannya.
Untuk mengetahui siapa yang berhak mengambil putusan sasaran pada
perusahaan ini dan tahapan apa saja yang akan mereka lakukan pada
pengambilan putusan sasaran perusahaan ini. Berikut ini akan disajikan
jawaban responden dari hasil wawancara mendalam yang penulis lakukan.
“Dalam pengambilan putusan sasaran perusahan ini semua keputusan akhir berada ditangan Presiden Direktur. Tahapan dalam melakukan putusan sasaran biasanya dengan melakukan internal meeting Perdivisi terlebih dahulu untuk akhirnya membuat satu pemikiran dan putusan siapa yang akan menjadi sasaran pada perusahaan ini. Sasaran perusahaan ini adalah perusahaan-perusahaan oil dan gas yang berhubungan dengan produksi, contoh beberapa perusahaan-perusahaan besar yang memproduksi minyak seperti Pertamina, Exson dan lain-lain sebagainya yang sesuai dengan scope bisnis atau ruang lingkup bisnis PT. Geo Link Nusantara Jakarta.”
Dari jawaban narasumber yaitu Ibu Angkie di atas jelas perusahaan PT.
Geo Link Nusantara Jakarta ini membuat keputusan mengenai suatu sasaran
semua diserahkan kepada pimpinan perusahaan. Presiden Direktur biasanya
melakukan internal meeting Perdivisi terlebih dahulu untuk akhirnya
membuat satu pemikiran dan putusan siapa yang akan menjadi sasaran pada
perusahaan mereka, tetapi tetap hasil akhir diputuskan oleh seorang pemimpin
atau Presiden Direktur. Karena pemimpin yang mempunyai hak andil yang
65
besar pada perusahaan itu. Meskipun setelah melalui perbincangan tersebut
dapat bisa saja diputuskan bahwa sasaran tersebut dapat dijadikan sasaran
mereka atau tidak bisa.
Scope bisnis atau ruang lingkup bisnis dari perusahaan PT. Geo Link
Nusantara Jakarta ini adalah Pemerintah, Komunitas, Konsumen (client),
Identitas Korporat dan Bank.
Sasaran scope bisnis atau ruang lingkup bisnis
• Pemerintah: sasaran pemerintah di sini biasanya berhubungan
dengan para mentri-mentri, BPMigas, dan para birokrasi dan SDM.
PT. Geo Link Nusantara
Jakarta perusahan ini di bagi menjadi lima scope, yaitu:
• Komunitas: sasaran komunitas di sini tergabung dalam Asosiasi
Pengeboran Minyak, Gas dan Panas Bumi Indonesia (APMI) yang
saat ini memiliki Jumlah Anggota Perbulan Juni 2011 sebanyak 364
yang terbagi menjadi: Pemboran sebanyak 259, Jasa Penunjang
Pemboran sebanyak 105, Yang telah bersertifikat kompetensi
diantaranya sebanyak
• Konsumen (client): beberapa konsumen atau client yang
bekerjasama dengan
165.
PT. Geo Link Nusantara Jakarta, yaitu sebagai
berikut:
66
• Identitas Korporat: pada perusahaan PT. Geo Link Nusantara
Jakarta ini identitas korporat
• Bank:
merupakan communication tools,
seperti company profile, website, merchandise, dan design.
PT. Geo Link Nusantara Jakarta bekerjasama dengan pihak
Bank yang di sini pihak Bank sebagai penyalur dana dan sebagai
pembantu pendanaan bagi perusahaan
PT. Geo Link Nusantara
Jakarta.
Setelah melakukan internal meeting Perdivisi dengan Presiden
Direktur, hasil akhir yang diputuskan diberikan kepada Corporate Public
Relations perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta untuk melobi sasaran
perusahaan dengan menggunakan publik sasaran dari berbagai kelompok
stakeholders yang satu sama lain saling berkesinambungan. Kelompok
67
stakeholders tersebut dilihat dari segi geografis, demografis, psikografis,
kekuatan tersembunyi, posisi, reputasi, keanggotaan dan peran dalam proses
keputusan.
Ibu Angkie yang menjadi staf Public Relations perusahaan PT. Geo
Link Nusantara Jakarta ini menyatakan:
“Karena memutuskan suatu sasaran harus menggunakan perhitungan – perhitungan yang matang dan satu sama lain pun saling berkesinambungan”.
•
Kemudian Ibu Angkie memaparankan kelompok stakeholders tersebut
sebagai berikut:
Dilihat dari geografis, bagaimana letak wilayah atau lahan yang
akan stakeholders gunakan sebagai lahan untuk pengeboran
setelah mengetahui letak geografis lahan tersebut kemudian
melakukan demografis. Demografis
•
meliputi ukuran, struktur,
dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk
berubah setiap waktu. Hal tersebut pun perlu dilakukan karena
takut mengambil lahan penduduk sekitar maka diperlukan
pengukuran agar tidak melewati batas pemukiman atau lahan
penduduk. Psikografis adalah penelitian mengenai profil
psikologi dari konsumen atau client.
Psikografis menekankan pada penjelasan mengapa produk
tersebut dibeli. Sangat penting untuk meneliti faktor psikografis
termasuk kepercayaan dan nilai karena kesuksesan sebuah
68
industri akan bergantung pada tingkat kemampuan memobilisasi
konsumen atau client untuk menerima produk tersebut.
•
•
Kekuatan tersembunyi di sini adalah sebuah taktik bagaimana
merangkul perusahaan lain untuk melakukan kerjasama setelah
melihat dari segi geografis, demografis, dan psikografis-nya.
•
Taktik di sini harus memperhitungkan dengan benar sehingga
geografis, demografis, dan psikografis perusahaan tersebut dapat
dijadikan acuan untuk bekerjasama.
Selanjutnya, dilihat dari posisi, reputasi, keanggotaan dan peran
dalam proses keputusan. Bagaimana posisi atau kedudukan
perusahaan itu di mata dunia perbisnisan, reputasi perusahaan
mereka seperti apa, keanggotaan perusahaan mereka aktif atau
pasif. Semua itu diproses dalam peran perusahaan dalam
pengambilan keputusan.
Peneliti melihat bahwa publik sasaran dari berbagai kelompok
stakeholders memang tidak dapat dipisahkan karena dari semua publik
sasaran kelompok stakeholders itu saling berhubungan satu dengan yang
lainnya. Apabila salah satu dari semua hal tersebut tidak dilihat maka akan
menimbulkan hal fatal bagi stakeholders dan perusahaan ini serta warga yang
mendiami sekitar lahan kosong tersebut.
Misalnya, dalam melakukan pekerjaan ini pihak perusahaan dan
stakeholders tidak melihat dari segi demografisnya yaitu ukuran, struktur, dan
69
distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu
takutnya pada saat melakukan pemboran di lahan tersebut, lahannya masih
dimiliki oleh warga sekitar lahan tersebut. Maka dari itu perlu dilihat dari
semua publik sasaran kelompok stakeholders tersebut supaya tidak menjadi
hal yang tidak diinginkan.
Perusahaan ini pun memilih stakeholders dengan cara melihat alat
ukur efisiensi dan efektifitas untuk menentukan keputusan sasaran
perusahaan.
“Dilihat dari efektifitas, disamping berkembangnya perusahaan ini tidak lepas dari jasa bantuan stakeholders. Perusahaan ini juga sudah sangat bergantung pada jasa stakeholders. Jadi, perusahaan ini tidak sembarangan mengambil putusan siapa yang akan menjadi sasaran kerjasama mereka, apabila mereka tidak mempunyai kaitan jasa terhadap perusahaan ini maka mereka tidak akan sembarangan melakukan kerjasama. Dilihat dari efisiensinya, dana kita mengikuti penawaran yang ada pada setiap tendernya”.
Dari jawaban Ibu Angkie di atas, peneliti mengambil satu simpulan
bahwa efektif dan efisiensi tidak lepas dari keinginan atau jasa stakeholders
dalam melakukan penawaran tender dengan perusahaan ini. Maka perusahaan
mengikuti apa yang stakeholders lakukan dari efektifitas dan efisiensinya dari
bagaimana stakeholders tersebut menawarkan tender dan menawarkan dana
yang diberikan kepada perusahaan ini.
Dalam satu perusahaan adakalanya profesionalitas perusahaan pun
dapat diuji. Banyak perusahaan melihat stakeholder yang untuk diajak
bekerjasama tidak memakai profesionalitas. Adapun alasan yang diutarakan
oleh Ibu Angkie, staf corporate public relations perusahaan ini.
70
“Karena tergantung pada putusan Presiden Direktur. Alasan Presiden Direktur tidak menggunakan profesionalitas kerja karena Presiden Direktur tidak suka saja dengan perusahaan tersebut. Sebagai Presiden Direktur, mereka memang mempunyai insting bisnisnya tersendiri. Presiden Direktur yang tahu siapa atau orang-orang yang mana saja yang bisa bekerjasama dengan bisnisnya.”
Peneliti menemukan alasan yang menarik dari perusahaan ini yang
telah diutarakan oleh corporate public relations perusahaan ini, yaitu
“Presiden Direktur yang tahu siapa atau orang-orang yang mana saja yang
bisa bekerjasama dengan bisnisnya”. Ternyata memang betul mengapa
presiden direktur terkadang suka menggunakan instingnya dalam melakukan
kerjasama bisnis, ini dikarenakan presiden direktur yang tahu siapa saja yang
menurut presdir adalah partner yang nyaman untuk diajak bekerjasama.
Pada pengambilan keputusan sasaran perusahaan, perusahaan ini
mempunyai skala prioritas yang akan menjadi penunjang perusahaan ini yang
diperoleh dari para stakeholders. Corporate public relations mengutarakan
bahwa:
“Siapa saja klien – klien yang membuat kita untung dank lien – klien yang membutuhkan jasa PT. Geo Link Nusantara Jakarta. Contohnya, perusahaan – perusahaan explorasi dan produksi”.
Peneliti mendapatkan simpulan bahwa siapa saja yang bekerja dengan
perusahaan ini maka akan menentukan skala prioritas pada perusahaan ini.
71
4.2.2 Strategi Corporate Public Relations
Ketika program tampaknya sangat mendukung tujuan perusahaannya,
atasan akan tahu bahwa praktisi Public Relations telah memahami apa yang
akan dikerjakannya oleh pihak menejemen dan karenanya Public Relations
menjadi bagian dari tim manajemen (
membuat Tujuan Program
dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder
Cutlip-Center-Broom, 2009:362). Dalam
pembuatan suatu tujuan program sangat dibutuhkan agar mencapai hal yang
sudah direncanakan menjadi nyata.
Narasumber yaitu Ibu Angkie, menjelaskan dalam pembuatan suatu
tujuan program dibutuhkan strategi dan pemikiran yang matang agar
mencapai tujuan – tujuan program yang dapat menarik atau mempengaruhi
para stakeholder untuk dapat bekerjasama dengan perusahaan PT. Geo Link
Nusantara Jakarta ini.
Dalam wawancara tersebut Ibu Angkie menyatakan:
“Pembuatan tujuan program kerja ini berdasarkan dengan melihat peluang, kemudian Corporate Public Relations membuat strategi dalam 1 (satu) tahun ke depan, setelah itu dibicarakan dengan Boards of Director (BOD) untuk diimplementasikan.”
Adapun tujuam-tujuan yang dilakukan oleh perusahaan PT. Geo Link
Nusantara Jakarta ini dalam pembuatan program perusahaan, yaitu:
72
Tujuan Pembuatan Program Perusahaan
• Menyampaikan pemahaman dan memperkenalkan bahwa ini adalah
perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta kepada pihak stakeholder
lainnya. Karena dalam bidang onshore, perusahaan ini mempunyai 180
pesaing yang bekerja dibidang yang sama,
• Sebagai perusahaan communicator atau mediator perusahaan terhadap
publik sasarannya, dan mempromosikan pemahaman mengenai
perusahaan PT. Geo Link nusantara Jakarta ini kepada para
stakeholdernya,
• Ingin menunjukkan kepada scope bisnis atau ruang lingkup bisnis
mereka bahwa perusahaan ini adalah perusahaan Supply dan Service Oil
dan Gas Industries.
Tabel 4.2.2 Tujuan Pembuatan Program Perusahaan
Peneliti melihat tujuan - tujuan tersebut dilihat dari peluang – peluang
yang ada dan sampai saat ini telah dilakukan sesuai dengan keinginan tetapi
tidak semudah itu untuk merealisasikannya 100% karena semua itu
membutuhkan proses. Tujuan keseluruhan dari suatu perusahaan menyediakan
kriteria hasil untuk tujuan unit dan individual, termasuk kriteria untuk
departemen public relations.
Perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta membuat tujuan program
agar dapat menarik stakeholder supaya mau bekerjasama dengan perusahaan
ini
serta menyampaikan pemahaman dan memperkenalkan perusahaan kepada
73
stakeholders bahwa perusahaan ini adalah Supply dan Service Oil dan Gas
Industries.
Adapun program – program yang dibuat oleh suatu perusahaan untuk
memajukan perusahaannya sendiri. Perusahaan PT. Geo Link Nusantara
Jakarta memiliki beberapa program yang biasa lakukan.
Program – program yang dibuat oleh perusahaan ini berdasarkan
pernyataan narasumber yaitu Ibu Angkie, berupa:
• Perbaikan communication tools,
• Pembuatan website, compro yg membuat image perusahaan lebih
ellegan dan professional,
• Memperbanyak merchandise untuk memberi ucapan selamat dan
pujian kepada stakeholders,
• Membuat Event seperti breakfast meeting, annual meeting dan
entertainmet.
Analisa yang peneliti lihat dari program – program yang dibuat oleh
perusahaan ini adalah PT. Geo Link Nusantara Jakarta menggunakan segala
bentuk atau cara dengan membuat merchandise dan membuat event agar
perusahaan ini dapat memajukan dan mengangkat nama perusahaan supaya
perusahaan lain tahu dan mengetahui keberadaan perusahaan ini serta dengan
mudah dan nyaman perusahaan lain melakukan kerjasama dengan perusahaan
PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini.
74
Perusahaan ini memiliki pemahaman mengenai kesadaran merek atas
pelayanan mereka terhadap para stakeholders-nya. Adapun pengaruh
pengambilan keputusan tujuan yang mempengaruhi stakeholders perusahaan
ini.
“Kesadaran merek yaitu pelayanan kami pun dapat mempengaruhi stakeholders dalam pengambilan setiap tujuan keputusan pada perusahaan PT. Geo Link nusantara Jakarta ini. Pelayanan perusahaan ini adalah tujuan perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya dengan menggunakan strategi corporate public relations. Ketika perusahaan sudah mencapai strategi tersebut, maka akan mempermudah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya yang dalam arti stakeholders sudah memiliki persepsi tersendiri baik itu persepsi positif ataupun sebaliknya mengenai perusahaan ini”.
Ungkapan dari Ibu Angkie di atas membuat peneliti melihat bahwa
perusahaan ini menggunakan kesadaran merek dalam pelayanan mereka
Maksud pengertian di atas bahwa perusahaan dapat mempengaruhi para
stakeholders dalam pembuatan tujuan program perusahaan ini yaitu setiap
tujuan yang sudah dibuat biasanya
dengan mempengaruhi para stakeholders untuk mengembangkan bisnisnya
sehingga mempermudah perusahaan ini dalam menjalankan bisnisnya.
Masalah mengenai bagaimana persepsi orang mengenai perusahaan ini
terserah dari pengelihatan perusahaan lain.
mempermudah perusahaan dalam
menjalankan bisnisnya. Dari situ dapat dilihat sejauh apa pelayanan yang
diberikan perusahaan dapat mempengaruhi tujuan program tersebut. Manfaat
stakeholders di sinilah yang menjadi penentu terhadap tujuan tersebut, apabila
corporate public relations berhasil mempengaruhi stakeholders dengan tujuan
75
program mereka maka kesadaran merek yang perusahaan tersebut lakukan
berhasil masuk ke dalam benak para stakeholders. Dalam arti stakeholders
sudah memiliki persepsi tersendiri baik itu persepsi positif ataupun sebaliknya
mengenai perusahaan ini.
Dalam hal ini cara yang terbaik diberikan oleh corporate public
relations perusahaan ini yaiu untuk menarik stakeholder adalah dengan pass
strategy. Pass Strategy adalah kemampuan untuk mempengaruhi atau
menciptakan opini publik yang menguntungkan.
PT. Geo Link Nusantara Jakarta dalam hal ini sadar akan perlunya
strategi untuk mengajak atau membujuk steakholder agar mau bekerjasama
dengan perusahaan. Itu telihat dari beberapa program yang dilakukan oleh
perusahaan seperti pemberian merchandise, membuat beberapa event yang
melibatkan steakholder.
Ini dilakukan oleh perusahaan semata-mata untuk membuat para
steakholder merasa bahwa perusahaan memang peduli dengan keadaan
mereka di perusahaan sehingga mereka bisa merasa nyaman dan percaya
terhadap perusahan. Steakholder adalah penentu dari pembentukan citra
perusahaan, dengan menggunakan pass strategy diharapkan dapat
menciptakan citra positif terhadap perusahaan dan dapat ternetuk pula opini
yang positif dari pihak steakholder.
Dalam setiap perusahaan ada kalanya mereka melakukan suatu evaluasi
untuk melihat apa ada kendala yang terjadi selama proses tujuan – tujuan
76
program dan semua perusahaan pun ingin berkembang menjadi perusahaan
yang lebih baik lagi untuk ke depannya. Peneliti memberikan pertanyaan
kepada corporate public relations perusahaan PT. Geo Link nusantara Jakarta
mengenai evaluasi apa yang dilakukan oleh perusahaan ini setelah melakukan
tujuan - tujuan program tersebut.
“Setelah melakukan tujuan-tujuan program tersebut, corporate public relations perusahaan PT. Geo Link nusantara Jakarta selalu melakukan evaluasi untuk melihat apakah tujuan yang telah dilakukan selama per kuarter-nya (1 kuarter = 3 bulan), evaluasi berupa melihat kembali kuarter – kuater sebelumnya. Evaluasi yang dilakukan per kuarter ini dimaksudkan untuk melihat apakah ada perubahan atau perkembangan dalam perusahaan.”
Peneliti melihat adanya evaluasi yang dilakukan setelah melakukan
tujuan – tujuan program pada perusahaan ini. Hal tersebut sesuai dengan yang
dikatakan oleh Rossi dan Freeman dalam buku Cutlip, Center, Broom
(Effective Public Relations, 2006:415) pada strategi perencanaan proses
evaluasi ini disebut juga riset evaluasi. Riset evaluasi dipakai untuk
mempelajari apa yang terjadi dan mengapa, bukan untuk membuktikan atau
melakukan sesuatu. Corporate public relations perusahaan PT. Geo Link
nusantara Jakarta ini melakukan evaluasi setiap kuarter-nya guna melihat
apakah pada kuarter sebelumnya terjadi masalah atau tidak serta melakukan
evaluasi lain agar untuk kuarter-kuarter berikutnya tidak terjadi hal yang sama
seperti kuarter sebelumnya.
77
4.2.3 Strategi Corporate Public Relations melakukan Identifikasi
Khalayak Penentu
dalam rangka membina hubungan dengan
stakeholder
Khalayak menurut IPR (dalam Jefkins, 2004:80) sengaja dituangkan
dalam istilah majemuk, yakni publics. Kegiatan-kegiatan public relations
tidak diarahkan pada khalayak dalam pengertian yang seluas – luasnya
(‘masyarakat umum’). Dalam artian lain, kegiatan-kegiatan public relations
tersebut khusus diarahkan kepada khalayak terbatasatau pihak – pihak
tertentuyang berbeda – beda dan masing – masing dengan cara yang berlainan
pula.
Setiap organisasi atau perusahaan memiliki sendiri khalayak
khususnya. Kepada khalayak yang terbatas itulah perusahaan senantiasa
menjalin komunikasi, baik secara internal maupun eksternal. Oleh karena itu,
perusahaan ini tidak hanya menyelenggarakan komunikasi dengan staf atau
konsumennya saja.
a)
Ada sepuluh khalayak utama menurut Jefkins (2004:80-81), yaitu:
b)
Masyarakat luas,
c)
Calon pegawai atau anggota,
d)
Para pegawai atau anggota,
e)
Pemasok jasa dan berbagai macam barang,
f)
Para investor-pasar uang,
Para distributor,
78
g)
h)
Konsumen dan pemakai produk organisasi,
i)
Para pemimpin pendapat umum,
j)
Serikat – serikat pekerja, dan
Media massa.
Adapun cara mengidentifikasi khalayak penentu agar perusahaan lain
dapat melakukan kerjasama dengan perusahaan ini yaitu dengan cara yang
telah dijabarkan oleh seorang Corporate Public Relations PT. Geo Link
Nusantara Jakarta ini.
“Sebuah perusahaan pasti mempunyai ciri khas tersendiri mengenai perusahaannya. PT. Geo Link Nusantara Jakarta mempunyai identifikasi khalayak yaitu apa yang menjadi ciri khas mereka. Ciri khas mereka merupakan perusahaan Oil and Gas Industries Supply and Services. PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini adalah sebuah perusahaan oli dan gas yang menyuplai produk-produk oli dan gas dan juga berikut servisnya. Dengan mengidentifikasi khalayak penentu, tugas seorang Public Relations harus dapat mendukung semua khalayak yang bekerjasama dengan mereka agar jangan sampai merusak perusahaan yang mempunyai tender-tender yang dipercayakan terhadap perusahaan ini.”
Dapat disimpulkan cara mengidentifikasi khalayak penentu pada
perusahaan ini yaitu dengan cara melihat dari ciri khas pada perusahaan
mereka. Dengan cara mengidentifikasikan khalayak penentu ini seorang
Corporate Public Relations ini harus terus mendukung semua khalayak yang
akan bekerjasama dengan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini agar mereka ke
depannya akan dipercayakan dalam mengerjakan tender – tender dari
perusahaan lain.
79
Perusahaan ini memiliki khalayak penentu yang khusus seperti yang di
katakan oleh Jefkins (2004:80) “kita dapat mengidentifikasi adanya khalayak
utama atau khusus yang paling sering menjadi subjek khalayak dari berbagai
macam perusahaan secara umum”.
Oleh karena itu, khalayak penentu utama dalam perusahaan ini, yaitu
apa yang menjadi ciri khas perusahaan ini.
Staf Corporate Public Relations perusahaan
Analisa yang peneliti dapat jabarkan dari jawaban di atas, yaitu bahwa
perusahaan ini tidak mengikuti semua apa yang telah dijabarkan oleh jefkins
mengenai sepuluh khalayak utama pada suatu perusahaan. Mereka hanya
menggunakan para khalayak penentu utama yang sama – sama bergerak
dibidang mereka, seperti
PT. Geo Link Nusantara
Jakarta ini menyatakan ciri khas yang terdapat pada perusahaan ini.
“Biasanya khalayak penentu atau khalayak khusus perusahaan ini berada pada komunitas Asosiasi Pengeboran Minyak, Gas dan Panas Bumi Indonesia (APMI) yang sama-sama memiliki ciri khas yang sama seperti perusahaan ini”.
pemasok jasa dan berbagai macam barang yang
sama – sama berada pada jasa pemboran minyak dan gas, para investor –
pasar uang yang mendanai mereka, para distributor yang sama – sama berada
di bidang ini, konsumen dan pemakai produk organisasi seperti klien – klien
yang berada dibidang yang sama (pertamina exxon, BPMigas dan lain – lain),
serta para pemimpin pendapat umum yang menggerakan perusahaannya di
bidang yang sama seperti perusahaan ini dan serikat – serikat pekerja yang
bekerja di tempat pemboran ini.
80
4.2.4 Strategi Corporate Public Relations
Penetapan kebijakan atau aturan strategi pada suatu perusahaan
biasanya dibuat oleh Presiden Direktur pada sebuah perusahaan. Kebijakan
tersebut mempunyai tahapan – tahapan yang digunakan oleh perusahaan
masing – masing. Adapun tahapan – tahapan tersebut yang digunakan oleh
perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini seperti yang dijabarkan oleh
Ibu Angkie selaku Corporate Public Relations perusahaan ini.
“Tahapan – tahapan kebijakan atau aturan strategi yang digunakan dalam perusahaan ini Kebijakan atau aturan strategi yang digunakan dalam perusahaan ini melewati tahapan – tahapan SOSTAC (
menetapkan kebijakan atau
aturan dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder
Situations Analysis, Objectives, Strategy, Tactics, Actions, and Control). Situasi analisis (situation analysis) dalam menetapkan kebiijakan atau aturan dilihat dari strategi komunikasi diorientasikan untuk mendukung peningkatan pelayanan perusahaan kepada stakeholders dan mencapai tujuan perusahaan. Tahapan objektivitas (objectives) ini dilihat dari visi dan misi perusahaan dimana visi perusahaan ini adalah menjadi perusahaan jasa minyak dan gas tingkat dunia sedangkan untuk misi perusahaan ini adalah menyediakan layanan dan solusi terbaik kepada semua pelanggan, mitra bisnis dan karyawan. Tahapan strategi (strategy) dari perusahaan ini adalah menjadikan perusahaan ini dikenal di dunia bisnis khususnya di bidang pengeboran minyak dan gas bumi. Tahapan taktik (tactics) perusahaan ini adalah memperkenalkan bidang usaha yang digeluti oleh perusahaan ini kepada para stakeholders dengan cara membangun dan memantain para stakeholders perusahaan. Tahapan aksi (action) dari perusahaan ini adalah Corporate Public Relations bertugas memperkenalkan perusahaan secara langsung kepada masyarakat dimana perusahaan ini bergerak di bidang pelayanan dan penyediaan pengeboran minyak dan gas bumi. Tahapan yang terakhir adalah tahapan kontrol (control), dimana tahapan ini digunakan untuk meninjau jalannya kegiatan perusahaan.”
81
Peneliti menganalisis bahwa perusahaan ini menggunakan tahapan –
tahapan tersebut dengan menggunakan tahapan strategi manajemen yang di
praktekan oleh Corporate Public Relations perusahaan ini. Dalam setiap
tahapannya mempunyai pemahaman masing – masing. Pemahaman tersebut
mengenai SOSTAC (Situations Analysis, Objectives, Strategy, Tactics,
Actions, and Control). Situasi analisis yang harus diorientasikan untuk
mendukung peningkatan pelayanan perusahaan kepada stakeholders dan
mencapai tujuan perusahaan. Objektivitas dilihat dari visi dan misi perusahaan
ini. Strategi menjadikan perusahaan ini dikenal di dunia bisnis khususnya di
bidang pengeboran minyak dan gas bumi. Taktik dengan memperkenalkan
bidang usaha kepada para stakeholders dengan cara membangun dan
memantain para stakeholders perusahaan. Aksi dimana seorang Corporate
Public Relations bertugas memperkenalkan perusahaan secara langsung
kepada masyarakat dan kontrol digunakan untuk meninjau jalannya kegiatan
perusahaan.
Perusahaan mereka memiliki kebijakan atau aturan strategi yang telah
berlaku selama di perusahaan. Seperti yang jawaban yang diberikan oleh staf
Corporate Public Relations perusahaan ini.
“Kebijakan atau aturan perusahaan ini adalah untuk mempromosikan pemahaman tentang perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini kepada semua scope bisnisnya atau ruang lingkup bisnis. Ruang lingkup perusahaan ini mencakup perusahaan – perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama yaitu pengeboran minyak dan gas bumi”.
82
Dari penjabaran diatas, peneliti mendapatkan bahwa adanya kebijkana
atau aturan yang berlaku pada perusahaan ini, Corporate Public Relations
perusahaan ini telah memberitahukan bahwa kebijakan atau aturan mereka
untuk mempromosikan pemahaman tentang perusahaan PT. Geo Link
Nusantara Jakarta ini kepada semua scope bisnisnya atau ruang lingkup
bisnis.
Selain untuk mempromosikan pemahaman mengenai perusahaan ini.
PT. Geo Link Nusantara Jakarta mempunyai cara bagaimana
mempertahankan kebijakan atau aturan strategi pada perusahaan ini.
“Ada salah satu cara yang digunakan untuk mempertahankan kebijakan perusahaan adalah dengan cara menyampaikan tujuan perusahaan kepada komunitas dan memaintain hubungan perusahaan dengan Bank karena sebagian besar sumber dana perusahaan berasal dari Bank serta menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah. Oleh karena itu, tugas dari Public Relations adalah menjaga kenyamanan hubungan kerja sama antara perusahaan dengan para stakeholders. Jika tugas dari Public Relations ini sudah berjalan lancar maka akan tertanam dalam pikiran stakeholders bahwa perusahaan ini bergerak di bidang pelayanan dan penyediaan minyak dan gas bumi”.
Dari pemaparan Ibu Angkie di atas peneliti menganalisis yang
diperoleh yaitu bahwa adanya cara untuk mempertahankan kebijakan
perusahaan. Dengan cara menyampaikan tujuan perusahaan kepada komunitas
dan memaintain hubungan perusahaan dengan Bank serta menjalin hubungan
yang baik dengan pemerintah. Apabila semua cara tersebut telah dilakukan
oleh Corporate Public Relations perusahaan ini maka akan tertanam dibenak
mereka bahwa perusahaan ini sangat konsisten dengan pelayanan dan
penyediaan minyak dan gas bumi.
83
4.2.5 Strategi Corporate Public Relations
pemutus strategi yang akan
digunakan dalam rangka membina hubungan dengan stakeholder
Dalam memutuskan strategi yang akan digunakan oleh perusahaan
menurut Kasali (2008:104)
a) Pengambilan keputusan yang rasional analisis, yaitu pengambilan
keputusan dengan mempertimbangkan semua alternatif maupun
segala akibat dari pilihan yang dapat dilihatnya dan menyusun
segala akibatnya tersebut dengan memperhtaikan skala pilihan
yang pasti dan memilih alternatif yang memberikan hasil
maksimum.
strategi yang baik disusun berdasarkan kombinasi
dari data (fakta), pengalaman dan kepekaan, Ilmu (analisis), dan teknologi
forcasting dan pengolahan data). Adapun proses pengambilan keputusan
strategi menurut Saladin (2004:13) dengan menggunakan 3 (tiga) cara
pendekatan, yaitu:
b) Pengambilan keputusan secara intuitif emosional, yaitu
pengambilan keputusan dengan menggunakan perasaan,
pengalaman, pemikiran, reflektif, dan naluri dengan menggunakan
proses jiwa di bawah sadar.
c) Pengambilan keputusan secara politis, yaitu pengambilan
keputusan dengan menggunakan sejumlah tekanan dari orang lain
dan terpengaruh oleh keputusan mereka.
84
Langkah – langkah dalam memutuskan strategi yang akan digunakan
oleh perusahaan ini yaitu penjabaran dari Corporate Public Relations PT. Geo
Link Nusantara Jakarta ini.
“Dalam memutuskan strategi yang akan digunakan oleh perusahaan ini pertama – tama dilihat dari sasaran/objek yang akan dipilih oleh perusahaan. Kedua, dilihat dari tujuan program kerja yang akan dilakukan. Ketiga, identifikasi khalayak penentu untuk menjalin kerja sama. Dan yang terakhir, penetapan kebijakan atau aturan untuk menentukan strategi yang akan dipilih agar sesuai dengan tujuan yang diinginkan perusahaan”.
Peneliti melihat bahwa langkah – langkah dalam memutuskan strategi
yang akan digunakan oleh perusahaan ini, yaitu melihat kembali strategi
perencanaan yang telah disebutkan pada sub judul – sub judul di atas. Setelah
semua itu dilaksanakan maka akan menemukan bagaimana memutuskan
strategi pada perusahaan ini.
Sasaran dari penentuan pengambilan keputusan untuk strategi yang
akan digunakan oleh perusahaan ini merupakan putusan yang mempengaruhi
perusahaan ini. Corporate Public Relations perusahaan ini menyebutkan dan
menjabarkan apa yang harus menjadi penentu dari penentuan pengambilan
keputusan untuk Strategi yang akan digunakan. Berikut ini akan disajikan
jawaban narasumber dari hasil wawancara mendalam yang penulis lakukan
mengenai sasaran dari penentuan pengambilan keputusan untuk Strategi yang
akan digunakan.
85
Corporate Public Relations perusahaan ini, yaitu Ibu Angkie
menjelaskan bagaimana pemutusan strategi yang akan digunakan sesuai
dengan pernyataan beliau, yaitu:
“Corporate Public Relations perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini memutuskan strategi yang akan digunakan sesuai dengan hubungan dengan komunitas, hubungan dengan konsumen, pemerintah, Identitas Korporat, dan Bank”
Adapun penjelasan dari masing – masing hubungan dengan
stakeholders dengan pemutusan strategi yang akan mereka lakukan yang
dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Hubungan dengan komunitas:
Pertemuan dengan masyarakat, hal ini dibutuhkan agar
menumbuhkan rasa silahturahmi. Contohnya pada saat
melakukan meeting, perusahaan ini akan bertemu dengan
perusahaan-perusahaan lainnya. Di sinilah para orang-orang
tersebut melakukan interaksi dan tanpa sadar akan mengikat
tali silaturahim dan membuat hubungan yang baik.
Sponsor acara kegiatan masyarakat: perusahaan PT. Geo Link
Nusantara Jakarta ini telah menjadi sponsor perusahaan
Pertamina pada acara Golf bersama Pertamina yang selalu
diadakan setiap 2 bulan sekali yang diikuti oleh 140
perusahaan.. Dari situ Public Relations PT. Geo Link
Nusantara Jakarta menggunakan strategi dengan memanfaatkan
86
logo mereka yang tertera pada Banner acara tersebut untuk
memperkenalkan perusahaan mereka.
Open House: terbuka setiap orang-orang yang bertamu dan
datang ke perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini.
Berikut ini adalah petikan wawancara peneliti dengan Ibu
Angkie perihal mengenai Open House:
“Biasanya setelah melakukan meeting di perusahaan ini presiden direktur memperkenalkan kalau ini adalah perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta, kami sangat terbuka dalam memperkenalkan perusahaan kami. Karena kami adalah pemboran bagian onshore maka kami melakukan take and give agar dapat memikat hubungan kerja”.
2.
Hubungan dengan konsumen:
Acara khusus untuk konsumen: melakukan event, share
knowledge yang pernah perusahaan ini lakukan dan direpon
positif oleh konsumen, dan melakukan Breakfest Meeting.
Sponsorship: misalnya client mengadakan acara seperti acara
greeting, pihak perusahaan akan membantu apabila client
meminta tolong kepada perusahaan ini.
87
3.
Pemerintah:
Kunjungan secara tetap.
Pembinaan hubungan secara baik.
Entertainment secara rutin.
4.
Melakukan kunjungan tetap untuk menciptakan silahturahmi
yang baik antar pemerintah dengan perusahaan. Pemerintah di sini
merupakan birokrasi dari komisi-komisi pemerintah, SDA, mentri-
mentri yang berada dilingkungan bidang perusahaan ini dan
BPMigas. Pembinaan hubungan yang baik dengan kunjungan
secara tetap ini akan memulai hubungan yang baik dan terus
kontinyu. Melakukan entertainment secara rutin seperti mengajak
presiden direktur perusahaan lain dengan mengadakan makan
malam, karaoke dan bermain golf. Tujuan entertainment di sini agar
customer comfort with us maka kami mengajak perusahaan lain
untuk makan malam, karaoke dan bermain golf.
Identitas korporat:
Merupakan communication tools, seperti company profile,
website, merchandise, dan design. Public Relations perusahaan PT.
Geo Link Nusantara Jakarta ini menggunkan vendor dan
menggunakan Brand manajemen untuk membantu-nya dalam
membuat konsep. Konsep tersebut dibuat agar menciptakan
88
identitas korporat seperti slogan, logo, dan lain – lain. Konsep
Public Relations Eksternal, contohnya Pertamina mempunyai lahan
kosong di Bekasi, kemudian mereka meminta bantuan kepada PT.
Geo Link Nusantara Jakarta untuk meminjamkan barang dan alat
untuk melakukan pemboran. Pertamina pada umunya hanya sebuah
perusahaan tapi mereka tidak mempunyai alat untuk member lahan
tersebut. Oleh karena itu, PT. Geo Link Nusantara Jakarta di sini
sebagai peminjam barang. Public Relations perusahaan di sinilah
menjadi pensuport dalam arti lain sebagai konsultan yang melayani
Pertamina dalam PT. Geo Link Nusantara Jakarta yang bekerja
dibidang supply dan service.
5. Bank
Kerja sama perusahaan dengan Bank adalah di bidang
pendanaan modal usaha dimana perusahaan mengajukan
permohonan pinjaman/investasi kepada Bank. Dalam hal pengajuan
ini, tugas dari Corporate Public Relations sangat berperan penting
karena Corporate Public Relations diharuskan untuk bisa
memberikan gambaran dan pemahaman yang jelas kepada pihak
Bank mengenai visi dan misi, tujuan, strategi, sasaran serta
kelayakan perusahaan dalam menjalankan kegiatannya. Hal ini
89
berhubungan dengan tanggung jawab yang harus dilaksanakan baik
oleh pihak Bank maupun perusahaan.
Dari jawaban narasumber diatas penulis menganalisa, bahwa dari
semua sasaran stakeholders yang telah dijabarkan oleh Corporate Public
Relations perusahaan tersebut bahwa jelas dan detail apa saja kegiatan –
kegiatan, hal apa saja yang dilakukan, dan sudah dilaksanakan oleh
perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini. Penulis pun dapat melihat
bagaimana perusahaan ini menggunakan Corporate Public Relations
semaksimal mungkin untuk memberikan pemahaman dan perkenalan
mengenai perusahaan ini. Perusahaan ini bergerak dibidang apa sehingga
sekaligus mempromosikan perusahaan ini kepada perusahaan lain dan jika
tugas dari Corporate Public Relations ini sudah berjalan lancar maka akan
tertanam dalam pikiran stakeholders bahwa perusahaan ini bergerak di bidang
pelayanan dan penyediaan minyak dan gas bumi.
90
BAB V
PENUTUP
Bab terakhir ini, peneliti akan memaparkan dan menguraikan hasil
penelitian yang telah peneliti teliti selama kurang lebih lima bulan di PT. Geo
Link Nusantara Jakarta. Penelitian ini menjawab semua pertanyaan peneliti
yang diberikan kepada Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta
mengenai strategi perencanaan Corporate Public Relations PT. Geo Link
Nusantara Jakarta yang bersangkutan dengan para stakeholder dan scope bisnis
perusahaan tersebut. Berikut ini adalah kesimpulan serta saran dari hasil
penelitian ini.
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka
diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Strategi dalam membuat keputusan mengenai sasaran. Perusahaan PT. Geo
Link Nusantara Jakarta ini membuat keputusan mengenai suatu sasaran semua
diserahkan kepada pimpinan perusahaan. Sasaran perusahaan ini adalah untuk
perusahaan-perusahaan oil dan gas yang berhubungan dengan produksi,
contoh beberapa perusahaan-perusahaan besar yang memproduksi minyak
seperti Pertamina, Exson dan lain-lain sebagainya yang sesuai dengan scope
bisnis PT. Geo Link Nusantara Jakarta. Kesadaran merek pada pelayanan
91
mereka pun dilihat dalam membuat putusan sasaran, hal ini dikarenakan
kesadaran pada sutu produk pada suatu perusahaan akan membuat para
stakeholders ingin bekerjasama dengan perusahaan ini.
2. Strategi dalam membuat tujuan program. Perusahaan PT. Geo Link Nusantara
Jakarta membuat tujuan program agar dapat menarik stakeholder agar mau
bekerjasama. Tujuan program kerja mereka sebagai perusahaan communicator
atau mediator perusahaan terhadap publik sasarannya, dan mempromosikan
pemahaman mengenai prusahan PT. Geo Link nusantara Jakarta ini kepada
para stakeholder-nya serta ingin menunjukkan kepada scope bisnis mereka
bahwa perusahaan ini adalah perusahaan Supply dan Service Oil dan Gas
Industries. Adapun tahapan evaluasi yang dilakukan oleh Corporate public
relations perusahaan
3.
PT. Geo Link nusantara Jakarta yaitu dengan melakukan
evaluasi setiap kuarter-nya guna melihat apakah pada kuarter sebelumnya
terjadi masalah atau tidak serta melakukan evaluasi lain agar untuk kuarter-
kuarter berikutnya tidak terjadi hal yang sama seperti kuarter sebelumnya.
Strategi dalam identifikasi khalayak penentu. PT. Geo Link Nusantara Jakarta
mempunyai identifikasi khalayak yaitu apa yang menjadi ciri khas mereka.
Ciri khas mereka merupakan perusahaan Oil and Gas Industries Supply and
Services. PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini adalah sebuah perusahaan oli
dan gas yang menyuplai produk-produk oli dan gas dan juga berikut
servisnya. Khalayak penentu atau khalayak khusus perusahaan ini yaitu
perusahaan yang sama-sama memiliki ciri khas yang sama seperti perusahaan
92
ini yang berada pada komunitas Asosiasi Pengeboran Minyak, Gas dan Panas
Bumi Indonesia (APMI).
4. Strategi dalam menetapkan kebijakan atau aturan untuk menentukan strategi.
Perusahaan mereka memiliki kebijakan atau aturan strategi karena strategi
perusahaan ini adalah mempromosikan pemahaman tentang perusahaan PT.
Geo Link Nusantara Jakarta kepada semua scope bisnisnya. Perusahaan ini
mencakup lingkungan-lingkungan mereka dan ruang lingkupnya serta
membangun dan memaintains para stakeholder perusahaan ini. Adapun cara
untuk mempertahankan kebijakan perusahaan. Dengan cara menyampaikan
tujuan perusahaan kepada komunitas dan memaintain hubungan perusahaan
dengan Bank serta menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah. Apabila
semua cara tersebut telah dilakukan oleh Corporate Public Relations
perusahaan ini maka akan tertanam dibenak mereka bahwa perusahaan ini
sangat konsisten dengan pelayanan dan penyediaan minyak dan gas bumi.
5. Strategi dalam memutuskan strategi yang akan digunakan. Memutuskan
strategi apa yang akan digunakan oleh perusahaan ini yaitu pertama-tama
dilihat bagaimana membuat keputusan mengenai sasaran yang akan
diputuskan oleh perusahaan ini. Kedua, bagaimana membuat putusan
mengenai tujuan program kerja yang akan dilakukan. Ketiga, bagaimana
melakukan identifikasi khalayak penentu agar menemukan khalayak penentu
yang pas untuk diajak bekerjasama. Keempat, bagaimana menetapkan
kebijakan atau aturan untuk menentukan strategi yang akan dipilih agar sesuai
93
dengan yang diinginkan perusahaan itu, dan yang terakhir baru memutuskan
strategi yang akan digunakan.
5.2 Saran
Peneliti ingin menyampaikan saran dari hasil penelitian ini, semoga
bermanfaat bagi pembaca penelitian ini.
5.2.1 Saran Teoritis
1.
2. Tujuan program yang dibuat harusnya lebih ditingkatkan agar kesadaran
merek pada PT. Geo Link Nusantara Jakarta dapat lebih mempengaruhi para
stakeholders.
Perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta seharusnya keputusan akhir
dalam melakukan pengambilan putusan bisa diambil secara musyawarah dan
pimpinan juga seharusnya dapat menerima masukan dari para staf divisinya.
Sehingga putusan akhir dapat menghasilkan putusan bersama.
3. Cara pengidentifikasian khalayak seharusnya dapat meluas lagi jadi tidak
berada di ruang lingkup komunitas mereka yang berada di APMI. Ciri khas
pun bisa lebih dikembangkan tidak hanya dalam bidang mereka saja. Masih
banyak perusahaan lain diluar dari ciri khas mereka yang membutuhkan jasa
perusahaan ini dalam hal pengeboran.
4. Pemahaman mengenai kebijakan atau aturan untuk menentukan strategi pada
perusahaan ini haruslah lebih ditingkatkan. Mempertahankan sebuah
94
kebijakan atau aturan perusahaan dalam perusahaan ini pun seharusnya dapat
lebih ditingkatkan tidak hanya pada bagian eksternal saja melainkan kebijakan
atau aturan perusahaan pada bagian internal perusahaan.
5. Pemutusan strategi apa yang digunakan haruslah diputuskan secara matang
agar perusahaan ini dapat berjalan sesuai strategi yang telah direncanakan.
Hal – hal kecil pun dalam penentuan putusan strategi yang akan digunakan
pun harus lebih dipikirkan agar tidak melangkah pada pemutusan yang salah.
5.2.2 Saran Praktis
1. Public Relations perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta perlu lebih
banyak mendalami strategi-strategi apa yang digunakan tidak hanya bagi para
ekternal saja namun dari pihak internal pun harus diperhatikan. Perusahaan ini
baru bergerak selama 5 tahun, namun peneliti melihat tugas Public Relations
pada perusahaan ini sudah baik dan benar tapi hanya dilihat dari segi
eksternalnya saja. Seharusnya strategi yang digunakan oleh perusahaan ini
bisa sampai pihak internal perusahaan.
2. Selain itu, perlu dilakukan juga penelitian mengenai strategi Public Relations
secara mendalam sehingga dapat menciptakan pemahaman dan pengertian
mengenai bagaimana melakukan tugas Public Relations terhadap stakeholder
– stakeholder lainnya khususnya Internal dan Esternal perusahaan.
95
3. Untuk peneliti-peneliti yang menggunakan metode deskriptif selanjutnya
jangan ragu untuk lebih mengeksplor informasi sedalam-dalamnya hingga
detail kepada objek dan subjek penelitian peneliti-peneliti berikutnya.
4. Penelitian ini pun dapat dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif
agar dapat mengetahui pendapat dan opini para steakholders.
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Elvinaro., 2010, Metodologi Penelitian untuk Public Relations: Kuantitatif
dan Kualitatif, Simbiosa Rekatama Media, Bandung.
Cutlip, Scott .M, Allen H. Center dan Gleen M. Broom., 2006, Effective Public
Relations, Kencana, Jakarta.
Gregory, Anne,. 2005, Public Relations dalam Praktik, PT. Gelora Aksara Pratama,
Jakarta.
Idrus, Muhammad,. 2009, Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif dan
Kuantitatif, Erlangga, Yogyakarta.
Indrasafitri, Dina,. 2008. Bekerja Sebagai Public Relations, Esensi, Jakarta.
Kasali, Rhenald., 2005, Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di
Indonesia, PT. Pustaka Utama Grafiti, Jakarta.
Laksamana, Agung.,2010, Internal Public Relations, Republika, Jakarta.
Morissan., 2006, Pengantar Public Relations: Strategi Menjadi Humas Profesional,
Ramdina Prakarsa, Jakarta Selatan.
Mulyana, Deddy., 2002, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Rosda, Bandung.
Oliver, Sandra., 2001, Strategi Public Relations, PT. Gelora Aksara Pratama, Jakarta.
Prasetijo, Ristiyanti dan John J.O.I Ihalauw,. 2005, Perilaku Konsumen. Penerbit
Andi, Yogyakarta.
Rudy, May.,2005, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Internasional, PT. Refika
Aditama, Bandung.
Rumanti, Maria Assumpta,.2005, Dasar – dasar Public Relations,Grasindo, Jakarta.
Saladin, Djaslim., 2004, Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan, Linda
Karya, Bandung.
Suhandang, Kustadi., 2004, Public Relations Perusahaan: Kajian Program
Implementasi, Nuansa, Bandung.
Suprapto, Tommy.,2009, Pengantar teori dan Manajemen Komunikasi, Media
Pressindo, Yogyakarta.
Thompson, John L., 2001, Understanding Corporate Strategy, The Alden Press,
London
Tjipto, Fandy,. 2008, Strategi Pemasaran, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Yulianita, Neni., 2007, Dasar-Dasar Public Relations, Pusat Penerbit Universitas dan
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam
Bandung, Bandung.
Sumber:
Skripsi Nikken Aisyah Primastuti (10080000118), Publik Relations, Universitas
Islam Bandung.
http://www.geo-ln.com
http://www.apmi-online.org
http://pyva.wordpress.com/2007/11/06/public-relations/
http://en.wikipedia.org/wiki/Brand_awareness
http://elfikry.blogspot.com/2009/04/materi-metode-penelitian-kualitatif.html
http://id.shvoong.com/
http://hubpages.com
http://en.wikipedia.org
http://id.wikipedia.org
http://syadiashare.com
http://yudasta19.wordpress.com
http://minnyminds.wordpress.com
http://anneahira.com
http://indafitryarini.dagdigdug.com
http://ekonomgila.blogspot.com
LAMPIRAN - LAMPIRAN
“Strategi Corporate Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta Dalam
Rangka Membina Hubungan Dengan Stakeholder”
Transkrip naskah wawancara dengan staf Corporate Public Relations PT. Geo Link
Nusantara Jakarta, Ibu Angkie Yudistia M.Si.
I. Pertanyaan Umum
1. Q: Sejak kapan perusahaan ini berdiri? Siapa Pendirinya?
A: sejak tahun 2006, 5 tahun yang lalu. Presiden direktur kami, bapak Putera.
2. Q: Dalam bidang apakah perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini?
A: kami bergerak di bidang pen-supply dan service Industri Minyak & Gas
.
3. Q: Kenapa PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini hanya melayani pelayanan
dan service saja?
A: Karena ini sudah menjadi ciri khas kita dan ini merupakan keputusan
presdir kenapa menjadi perusahaan pen-supply dan service Industri
Minyak &
Gas.
4. Q: Apa saja kendala dan suka cita perusahaan ini sejak perusahaan ini berdiri
hingga sampai saat ini?
A: Kendala dan suka cita yang telah di lewati sampai 5 tahun ini terkadang
masih ada perusahaan perusahaan lain yan tidak tahu akan PT. Geo Link
Nusantara Jakarta ini. Maka dari itu mereka terus mencari dan
membangun identitas perusahaan agar perusahaan lain mengenali PT. Geo
Link Nusantara Jakarta ini.
5. Q: Adakah cabang dari perusahaan ini, seperti Pertamina yang memiliki
banyak cabang disetiap wilayahnya? Dimana sajakah?
A: Ada, Cabang di Batam disitu dijadikan sebagai tempat gudang
penyimpanan alat – alat mekanis. Namun, sekarang pindah ke Karawang.
Semula di Batam ada karyawan – karyawan yang bekerja disana tetapi
setelah dipndahkan ke Karawang yang sampai sekarang sedang di
renovasi tidak ada atau belum ada yang bekerja di sana. Cabang lainnya
berada di Cikalong, di sini pun tempat penyimpanan alat – alat mekanis
PT. Geo Link
Nusantara Jakarta.
6. Q: Apa saja ruang lingkup yang terdapat pada perusahaan ini?
A: Ruang lingkup kami
Pemerintah, Komunitas, Konsumen, Identitas
Korporat dan Bank.
7. Q: Siapa saja stakeholders yang berkerjasama dengan perusahaan ini?
Pemerintah, Komunitas, Konsumen, Identitas Korporat dan Bank.
A: Stakeholders kami sama seperti ruang lingkup sasaran kami, yaitu
8. Q: Apakah perusahaan ini memiliki strategi pada Corporate Public Relations?
Apakah sudah terealisasikan?
A: Kami menggunakan strategi Sostac dalam melakukan strategi perusahaan.
Selama berjalannya perusahaan ini, strategi tersebut sudah terealisasikan.
9. Q: Mengapa Corporate Public Relations hanya melayani stakeholders
eksternal saja? Bagaimana dengan stakeholders internal?
A: Karena tugas stakeholders bagian internal adalah tugasnya HRD
perusahaan, saya hanya ditugaskan pada bagian eksternalnya saja.
10. Q: Bagaimana Corporate Public Relations dapat mempengaruhi kesadaran
merek atas pelayanannya kepada para sasaran stakeholders-nya?
A: Saya terus berusaha mempengaruhi para stakeholders agar stakeholders
tahu bahwa ini loh perusahaan kami. Perusahaan yang melayani dan
service oli dan gas.
II. Strategi Pembuatan Putusan Mengenai Sasaran
1. Q: Dalam Rangka Membina Hubungan dengan Stakeholder perusahaan, siapa
yang membuat putusan terakhir dan apa saja contoh tahapan yang
dilakukan dalam menentukan keputusan sasaran perusahaan ini?
A: Putusan akhir semua di tangan presiden direktur nya. Tahapan yang biasa
kami lakukan untuk pengambilan putusan ini biasanya dengan melakukan
internal meeting Perdivisi terlebih dahulu untuk akhirnya membuat satu
pemikiran dan putusan siapa yang akan menjadi sasaran pada perusahaan
ini. Sasaran perusahaan ini adalah perusahaan-perusahaan oil dan gas yang
berhubungan dengan produksi, contoh beberapa perusahaan-perusahaan
besar yang memproduksi minyak seperti Pertamina, Exson dan lain-lain
sebagainya yang sesuai dengan scope bisnis atau ruang lingkup bisnis PT.
Geo Link Nusantara Jakarta.
2. Q: Dalam memutuskan sasaran perusahaan, publik sasaran dari berbagai
•
kelompok stakeholder dilihat dari segi
•
Geografis,
•
Demografis,
•
Psikografis,
•
Kekuatan tersembunyi,
•
Posisi,
•
Reputasi,
•
Keanggotaan dan
Peran dalam proses keputusan.
Apakah ada kesinambungan dari semua publik sasaran kelompok
stakeholders tersebut dalam memutuskan sasaran perusahaan,? Apabila iya,
mohon jelaskan?
A: Ada, karena memutuskan suatu sasaran harus menggunakan perhitungan –
perhitungan yang matang dan satu sama lain pun saling berkesinambungan.
Seperti Dilihat dari geografis, bagaimana letak wilayah atau lahan yang
akan stakeholders gunakan sebagai lahan untuk pengeboran setelah
mengetahui letak geografis lahan tersebut kemudian melakukan
demografis. Demografis meliputi ukuran, struktur, dan distribusi
penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu. Hal
tersebut pun perlu dilakukan karena takut mengambil lahan penduduk
sekitar maka diperlukan pengukuran agar tidak melewati batas pemukiman
atau lahan penduduk. Psikografis adalah penelitian mengenai profil
psikologi dari konsumen atau client.
Psikografis menekankan pada penjelasan mengapa produk tersebut dibeli.
Sangat penting untuk meneliti faktor psikografis termasuk kepercayaan dan
nilai karena kesuksesan sebuah industri akan bergantung pada tingkat
kemampuan memobilisasi konsumen atau client untuk menerima produk
tersebut.
Kekuatan tersembunyi di sini adalah sebuah taktik bagaimana merangkul
perusahaan lain untuk melakukan kerjasama setelah melihat dari segi
geografis, demografis, dan psikografis-nya.
Taktik di sini harus memperhitungkan dengan benar sehingga geografis,
demografis, dan psikografis perusahaan tersebut dapat dijadikan acuan
untuk bekerjasama.
Selanjutnya, dilihat dari posisi, reputasi, keanggotaan dan peran dalam
proses keputusan. Bagaimana posisi atau kedudukan perusahaan itu di mata
dunia perbisnisan, reputasi perusahaan mereka seperti apa, keanggotaan
perusahaan mereka aktif atau pasif. Semua itu diproses dalam peran
perusahaan dalam pengambilan keputusan.
3. Q: Apakah perusahaan ini memilih stakeholders dengan cara melihat alat ukur
efisiensi dan efektifitas untuk menentukan keputusan sasaran perusahaan?
Apabila iya, mohon jelaskan?
A: Iya, dilihat dari efektifitas, disamping berkembangnya perusahaan ini tidak
lepas dari jasa bantuan stakeholders. Perusahaan ini juga sudah sangat
bergantung pada jasa stakeholders. Jadi, perusahaan ini tidak sembarangan
mengambil putusan siapa yang akan menjadi sasaran kerjasama mereka,
apabila mereka tidak mempunyai kaitan jasa terhadap perusahaan ini maka
mereka tidak akan sembarangan melakukan kerjasama. Dilihat dari
efisiensinya, dana kita mengikuti penawaran yang ada pada setiap
tendernya
4. Q: Apakah dalam menentukan keputusan sasaran perusahaan ini
menggunakan profesionalitasnya dalam memilih setiap stakeholders-nya?
Bila tidak, mohon jelaskan?
A: Terkadang tidak, karena tergantung pada putusan Presiden Direktur.
Alasan Presiden Direktur tidak menggunakan profesionalitas kerja karena
Presiden Direktur tidak
suka saja dengan perusahaan tersebut. Sebagai
Presiden Direktur, mereka memang mempunyai insting bisnisnya
tersendiri. Presiden Direktur yang tahu siapa atau orang-orang yang mana
saja yang bisa bekerjasama dengan bisnisnya.
5. Q: Pada pengambilan keputusan sasaran perusahaan, siapakah stakeholders
yang menentukan skala prioritas pada perusahaan ini?
A: Siapa saja klien – klien yang membuat kita untung dank lien – klien yang
membutuhkan jasa
PT. Geo Link Nusantara Jakarta. Contohnya,
perusahaan – perusahaan explorasi dan produksi.
III. Strategi pembuatan tujuan program
1. Q: Bagaimana pembuatan tujuan program dalam strategi perusahaan ini?
Apakah sesuai dengan hasil yang diharapkan?
A: Pembuatan tujuan program kerja ini berdasarkan dengan melihat peluang,
kemudian Corporate Public Relations membuat strategi dalam 1 (satu)
tahun ke depan, setelah itu dibicarakan dengan Boards of Director (BOD)
untuk diimplementasikan. Kami berharap hasil dari tujuan tersebut sesuai
dengan yang diharapkan.
2. Q: Apa sajakah program yang dibuat oleh perusahaan ini? Mohon sebutkan
contohnya?
A: Menyampaikan pemahaman dan memperkenalkan bahwa ini adalah
perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta kepada pihak stakeholder
lainnya. Karena dalam bidang onshore, perusahaan ini mempunyai 180
pesaing yang bekerja dibidang yang sama, Sebagai perusahaan
communicator atau mediator perusahaan terhadap publik sasarannya, dan
mempromosikan pemahaman mengenai perusahaan PT. Geo Link
nusantara Jakarta ini kepada para stakeholdernya, dan Ingin menunjukkan
kepada scope bisnis atau ruang lingkup bisnis mereka bahwa perusahaan
ini adalah perusahaan Supply dan Service Oil dan Gas Industries.
3. Q: Bagaimana kesadaran merek pada pelayanan perusahaan tersebut dapat
mempengaruhi stakeholders dalam pengambilan setiap putusan tujuan
pada perusahaan?
A: Kesadaran merek yaitu pelayanan kami pun dapat mempengaruhi
stakeholders dalam pengambilan setiap tujuan keputusan pada
perusahaan PT. Geo Link nusantara Jakarta ini.
Pelayanan perusahaan ini
adalah tujuan perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya dengan
menggunakan strategi corporate public relations. Ketika perusahaan
sudah mencapai strategi tersebut, maka akan mempermudah perusahaan
dalam menjalankan bisnisnya yang dalam arti stakeholders sudah
memiliki persepsi tersendiri baik itu persepsi positif ataupun sebaliknya
mengenai perusahaan ini.
4. Q: Apakah setelah tujuan program tersebut terealisasikan, Corporate Public
Relations perusahaan ini melakukan
evaluasi program agar menuju sesuatu
yang lebih baik?
A: Setelah melakukan tujuan-tujuan program tersebut, corporate public
relations perusahaan PT. Geo Link nusantara Jakarta selalu melakukan
evaluasi untuk melihat apakah tujuan yang telah dilakukan selama per
kuarter-nya (1 kuarter = 3 bulan), evaluasi berupa melihat kembali
kuarter – kuater sebelumnya. Evaluasi yang dilakukan per kuarter ini
dimaksudkan untuk melihat apakah ada perubahan atau perkembangan
dalam perusahaan.
IV. Strategi pengidentifikasian khalayak penentu
1. Q: Bagaimana cara meng
identifikasi khalayak penentu sebagai partner yang
akan berkerjasama dengan perusahaan ini?
A: Sebuah perusahaan pasti mempunyai ciri khas tersendiri mengenai
perusahaannya.
PT. Geo Link Nusantara Jakarta mempunyai identifikasi
khalayak yaitu apa yang menjadi ciri khas mereka. Ciri khas mereka
merupakan perusahaan Oil and Gas Industries Supply and Services. PT.
Geo Link Nusantara Jakarta ini adalah sebuah perusahaan oli dan gas
yang menyuplai produk-produk oli dan gas dan juga berikut servisnya.
Dengan mengidentifikasi khalayak penentu, tugas seorang Public
Relations harus dapat mendukung semua khalayak yang bekerjasama
dengan mereka agar jangan sampai merusak perusahaan yang mempunyai
tender-tender yang dipercayakan terhadap perusahaan ini.
2. Q: Apakah perusahaan ini memiliki khalayaknya sendiri atau khalayak khusus
dalam menjalin kerjasama dengan perusahaan ini? Bila ada mohon
sebutkan contohnya?
A: Biasanya khalayak penentu atau khalayak khusus perusahaan ini berada
pada komunitas Asosiasi Pengeboran Minyak, Gas dan Panas Bumi
Indonesia (APMI) yang sama-sama memiliki ciri khas yang sama seperti
perusahaan ini.
V. Strategi
1. Q: Adakah tahapan – tahapan Kebijakan atau aturan strategi yang digunakan
Penetapan Kebijakan atau Aturan untuk Menentukan Strategi
dalam perusahaan ini?
A: Tahapan – tahapan kebijakan atau aturan strategi yang digunakan dalam
perusahaan ini Kebijakan atau aturan strategi yang digunakan dalam
perusahaan ini melewati tahapan – tahapan SOSTAC (Situations Analysis,
Objectives, Strategy, Tactics, Actions, and Control)
Tahapan strategi (strategy) dari perusahaan ini adalah menjadikan
perusahaan ini dikenal di dunia bisnis khususnya di bidang pengeboran
minyak dan gas bumi. Tahapan taktik (tactics) perusahaan ini adalah
memperkenalkan bidang usaha yang digeluti oleh perusahaan ini kepada
para stakeholders dengan cara membangun dan memantain para
. Situasi analisis
(situation analysis) dalam menetapkan kebiijakan atau aturan dilihat dari
strategi komunikasi diorientasikan untuk mendukung peningkatan
pelayanan perusahaan kepada stakeholders dan mencapai tujuan
perusahaan. Tahapan objektivitas (objectives) ini dilihat dari visi dan misi
perusahaan dimana visi perusahaan ini adalah menjadi perusahaan jasa
minyak dan gas tingkat dunia sedangkan untuk misi perusahaan ini adalah
menyediakan layanan dan solusi terbaik kepada semua pelanggan, mitra
bisnis dan karyawan.
stakeholders perusahaan. Tahapan aksi (action) dari perusahaan ini adalah
Corporate Public Relations bertugas memperkenalkan perusahaan secara
langsung kepada masyarakat dimana perusahaan ini bergerak di bidang
pelayanan dan penyediaan pengeboran minyak dan gas bumi. Tahapan
yang terakhir adalah tahapan kontrol (control), dimana tahapan ini
digunakan untuk meninjau jalannya kegiatan perusahaan.
2. Q: Adakah kebijakan atau aturan strategi pada perusahaan ini? Apa kebijakan
atau aturan strategi yang dimiliki oleh perusahaan ini?
A:Kebijakan atau aturan perusahaan ini adalah untuk mempromosikan
pemahaman tentang perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini kepada
semua scope bisnisnya atau ruang lingkup bisnis. Ruang lingkup
perusahaan ini mencakup perusahaan – perusahaan lain yang bergerak di
bidang yang sama yaitu pengeboran minyak dan gas bumi.
3. Q: Adakah cara yang digunakan oleh Corporate Public Relations untuk
mempertahankan kebijakan perusahaan?
A: Ada salah satu cara yang digunakan untuk mempertahankan kebijakan
perusahaan adalah dengan cara menyampaikan tujuan perusahaan kepada
komunitas dan memaintain hubungan perusahaan dengan Bank karena
sebagian besar sumber dana perusahaan berasal dari Bank serta menjalin
hubungan yang baik dengan pemerintah. Oleh karena itu, tugas dari Public
Relations adalah menjaga kenyamanan hubungan kerja sama antara
perusahaan dengan para stakeholders. Jika tugas dari Public Relations ini
sudah berjalan lancar maka akan tertanam dalam pikiran stakeholders
bahwa perusahaan ini bergerak di bidang pelayanan dan penyediaan
minyak dan gas bumi.
VI. Strategi Pengambilan Keputusan untuk Strategi yang Akan Digunakan
1. Q: Sebutkan langkah – langkah dalam memutuskan strategi yang akan
digunakan oleh perusahaan ini?
A: Dalam memutuskan strategi yang akan digunakan oleh perusahaan ini
pertama – tama dilihat dari
sasaran/objek yang akan dipilih oleh
perusahaan. Kedua, dilihat dari tujuan program kerja yang akan dilakukan.
Ketiga, identifikasi khalayak penentu untuk menjalin kerja sama. Dan
yang terakhir, penetapan kebijakan atau aturan untuk menentukan strategi
yang akan dipilih agar sesuai dengan tujuan yang diinginkan perusahaan.
2. Q: Sebutkan sasaran dari penentuan pengambilan keputusan untuk Strategi
yang akan digunakan? Mohon jelaskan?
A: Perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini memutuskan strategi yang
akan digunakan sesuai dengan hubungan dengan komunitas, hubungan
dengan konsumen, pemerintah, Identitas Korporat, dan Bank.
Jelasnya begini:
1. Hubungan dengan komunitas:
Pertemuan dengan masyarakat, hal ini dibutuhkan agar
menumbuhkan rasa silahturahmi. Contohnya pada saat melakukan
meeting, perusahaan ini akan bertemu dengan perusahaan-
perusahaan lainnya. Di sinilah para orang-orang tersebut melakukan
interaksi dan tanpa sadar akan mengikat tali silaturahim dan
membuat hubungan yang baik.
Sponsor acara kegiatan masyarakat: perusahaan PT. Geo Link
Nusantara Jakarta ini telah menjadi sponsor perusahaan Pertamina
pada acara Golf bersama Pertamina yang selalu diadakan setiap 2
bulan sekali yang diikuti oleh 140 perusahaan.. Dari situ Public
Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta menggunakan strategi
dengan memanfaatkan logo mereka yang tertera pada Banner acara
tersebut untuk memperkenalkan perusahaan mereka.
Open House: terbuka setiap orang-orang yang bertamu dan datang
ke perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta ini.
Biasanya setelah melakukan meeting di perusahaan ini presiden
direktur memperkenalkan kalau ini adalah perusahaan PT. Geo
Link Nusantara Jakarta, kami sangat terbuka dalam
memperkenalkan perusahaan kami. Karena kami adalah pemboran
bagian onshore maka kami melakukan take and give agar dapat
memikat hubungan kerja.
2.
Hubungan dengan konsumen:
Acara khusus untuk konsumen: melakukan event, share knowledge
yang pernah perusahaan ini lakukan dan direpon positif oleh
konsumen, dan melakukan Breakfest Meeting.
3.
Sponsorship: misalnya client mengadakan acara seperti acara
greeting, pihak perusahaan akan membantu apabila client meminta
tolong kepada perusahaan ini.
Pemerintah:
Kunjungan secara tetap.
Pembinaan hubungan secara baik.
Entertainment secara rutin.
4.
Melakukan kunjungan tetap untuk menciptakan silahturahmi yang
baik antar pemerintah dengan perusahaan. Pemerintah di sini
merupakan birokrasi dari komisi-komisi pemerintah, SDA, mentri-
mentri yang berada dilingkungan bidang perusahaan ini dan
BPMigas. Pembinaan hubungan yang baik dengan kunjungan
secara tetap ini akan memulai hubungan yang baik dan terus
kontinyu. Melakukan entertainment secara rutin seperti mengajak
presiden direktur perusahaan lain dengan mengadakan makan
malam, karaoke dan bermain golf. Tujuan entertainment di sini agar
customer comfort with us maka kami mengajak perusahaan lain
untuk makan malam, karaoke dan bermain golf.
Identitas korporat:
Merupakan communication tools, seperti company profile, website,
merchandise, dan design.
5. Bank
Public Relations perusahaan PT. Geo
Link Nusantara Jakarta ini menggunkan vendor dan menggunakan
Brand manajemen untuk membantu-nya dalam membuat konsep.
Konsep tersebut dibuat agar menciptakan identitas korporat seperti
slogan, logo, dan lain – lain. Konsep Public Relations Eksternal,
contohnya Pertamina mempunyai lahan kosong di Bekasi,
kemudian mereka meminta bantuan kepada PT. Geo Link
Nusantara Jakarta untuk meminjamkan barang dan alat untuk
melakukan pemboran. Pertamina pada umunya hanya sebuah
perusahaan tapi mereka tidak mempunyai alat untuk member lahan
tersebut. Oleh karena itu, PT. Geo Link Nusantara Jakarta di sini
sebagai peminjam barang. Public Relations perusahaan di sinilah
menjadi pensuport dalam arti lain sebagai konsultan yang melayani
Pertamina dalam PT. Geo Link Nusantara Jakarta yang bekerja
dibidang supply dan service.
Kerja sama perusahaan dengan Bank adalah di bidang pendanaan
modal usaha dimana perusahaan mengajukan permohonan
pinjaman/investasi kepada Bank. Dalam hal pengajuan ini, tugas
dari Corporate Public Relations sangat berperan penting karena
Corporate Public Relations diharuskan untuk bisa memberikan
gambaran dan pemahaman yang jelas kepada pihak Bank mengenai
visi dan misi, tujuan, strategi, sasaran serta kelayakan perusahaan
dalam menjalankan kegiatannya. Hal ini berhubungan dengan
tanggung jawab yang harus dilaksanakan baik oleh pihak Bank
maupun perusahaan.
Ket:
Q: Pertanyaan yang diberikan oleh peneliti untuk staf Corporate Public Relations PT.
Geo Link Nusantara Jakarta, Ibu Angkie Yudistia M.Si.
A: Jawaban yang diberikan oleh staf Corporate Public Relations PT. Geo Link
Nusantara Jakarta, Ibu Angkie Yudistia M.Si.
Transkrip naskah wawancara dengan Pak Danny Retnady B.E salah satu Stakeholders PT. Geo
Link Nusantara Jakarta.
1. Q: Apakah bapak mengetahui PT. Geo Link Nusantara Jakarta?
A: Iya, Saya mengetahuinya.
2. Q: Apakah bapak pernah bekerjasama dengan PT. Geo Link Nusantara Jakarta?
A: Iya, dalam masalah pelayanan karena kami membutuhkan tenaga mereka dalam hal
pengecoran minyak.
3. Q: Apakah bapak merasa puas dengan hasil kerja perusahaan tersebut?
A: Masalah puas atau tidaknya, saya merasa hasil kerja mereka cukup rapi dan
memuaskan. Karena mereka sangat detail dalam melakukan pekerjaannya.
4. Q: Apakah selama bekerjasama dengan PT. Geo Link Nusantara Jakarta adakah kendala-
kendala pada perusahaan bapak?
A: kendala yang terjadi biasanya tidak terlalu rumit, hanya saja terkadang pegawai-
pegawai mereka terkadang lalai tapi tidak sampai menimbulkan masalah.
5. Q: Adakah pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh bapak untuk PT. Geo Link
Nusantara Jakarta?
A: Semoga perusahaan PT. Geo Link Nusantara Jakarta dapat dikenal lebih luas agar
prospek kerja mereka bisa lebih bagus untuk ke depannnya.
Foto Dokumentasi
Angkie Yudistia
(Staf Corporate Public Relations PT. Geo Link Nusantara Jakarta)
Danny Retnadi
(Salah satu Stakeholder PT. Geo Link Nusantara Jakarta)
Riwayat Hidup
Penulis bernama Adelina Arumsari dan biasa dipanggil Dwel atau Yasu.
Penulis lahir di Pangkalan Berandan pada 14 Desember 1989 yang pada tahun ini
akan berumur 22 tahun. Penulis mempunyai hobi menyanyi, Fotografi, Band, dan
mengedit Foto. Penulis anak terakhir dari 4 bersaudara.
Pendidikan formal penulis Playgroup YKPP Pangkalan Berandan (1993 –
1994), TK YKPP 4 Pangkalan Berandan (1994 – 1996), SD YKPP 5 Pangkalan
Berandan (1996), SDP Negeri Sabang Bandung (1996 – 1999), SD Negeri Kedokan
Agung III Karang Ampel – Indramayu (1999 – 2000), SD Negeri Banjarsari I
Bandung (2000 – 2001), SMP Negeri 44 Bandung (2001), SMP Negeri 2 Bandung
(2001 – 2004), SMA Negeri 19 Bandung (2004), SMA Negeri 5 Bandung (2004 –
2007) dan terakhir penulis berkuliah di Universitas Islam Bandung (UNISBA)
fakultas Ilmu Komunikasi dengan jurusan Public Relations.
Pendidikan Non Formal penulis Kursus Bahasa Inggris di BBC (2001 – 2002),
Kursus Bahasa Inggris di EEP (2003 – 2004), JLCC (Japanese Lecture and Culture
Center) (2006 – 2008), dan Bimbingan Belajar di SSC (Sony Sugema College)
(2007)
Penulis pernah mengikuti Paskibra (2001) sebagai Anggota, Bulu Tangkis
(2002) sebagai Anggota, Teater (2003 – 2004) sebagai Pelatih dan Anggota, NIJI
(komunitas Jepang di Lima) (2005 – 2007) sebagai Wakil Divisi Musik dan
Publikasi dan Dokumentasi dan A-Suga (Audio Visual Magazine) (2007-2008)
sebagai Reporter dan penulis Artikel.