ANALISA ASUHAN KEPERAWAN PADA PASIEN STEMI DENGAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/732/1/ASFI HONI...

49
i ANALISA ASUHAN KEPERAWAN PADA PASIEN STEMI DENGAN GANGGUAN RASA AMAN NYAMAN : NYERI AKUT DI RUANG ICCU RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO KARYA ILMIAH AKHIR NERS Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Ners Diajukan Oleh ASFI HONI ASHAR S.Kep A31600868 PEMINATAN KEPERAWATAN GADAR KRITIS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2017

Transcript of ANALISA ASUHAN KEPERAWAN PADA PASIEN STEMI DENGAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/732/1/ASFI HONI...

i

ANALISA ASUHAN KEPERAWAN PADA PASIEN STEMI DENGAN

GANGGUAN RASA AMAN NYAMAN : NYERI AKUT DI RUANG ICCU

RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

KARYA ILMIAH AKHIR NERS

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Ners

Diajukan Oleh

ASFI HONI ASHAR S.Kep

A31600868

PEMINATAN KEPERAWATAN GADAR KRITIS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MUHAMMADIYAH GOMBONG

2017

ii

iii

iv

v

vi

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Akhir Ners ini

dengan judul “Analisa Asuhan Keperawan Pada Pasien Stemi Dengan Gangguan

Rasa Aman Nyaman : Nyeri Akut di Ruang ICCU RSUD Prof. Dr. Margono

Soekarjo Purwokerto”. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan

Nabi Besar Muhammad SAW sehingga peneliti mendapat kemudahan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Akhir Ners ini.

Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Hj. Herniyatun, S. Kp.,M.Kep.,Sp.Mat, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah

Gombong.

2. Dr. Haryadi Ibnu Junaedi, Sp.B, selaku direktur RSUD Prof. Dr. margono

Soekarjo Purwokerto

3. Dadi Santoso, M. Kep, selaku koordinator Program Profesi Ners STIKes

Muhammadiyah Gombong.

4. Isma Yuniar, M.Kep, selaku pembimbing I yang telah berkenan memberikan

bimbingan dan pengarahan.

5. Rusmanto, S.Kep., Ns, selaku pembimbing II yang telah berkenan

memberikan bimbingan dan pengarahan.

6. Semua perawat di ruang ICCU yang telah memberikan izin dan membantu

peneliti dalam menyelesaikan karya tulis ini.

7. Kedua orang tua dan saudara – saudaraku yang senantiasa memberikan

dukungan, segala do’a dan kasih sayang yang tiada henti.

8. Teman-teman seperjuangan di Profesi Ners Angkatan 2016.

9. Bapak / ibu dan keluarga klien yang turut serta memberikan konstribusi

bagi penulis dalam pengambilan data demi terselesaikan Karya Tulis Akhir

ini, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan ridho-Nya

serta segera mengangkat sakit keluarganya dan memberikan kesembuhan.

viii

10. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan

terimakasih atas bantuan dan dukungannya.

Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan

mendapat balasan sesuai dengan amal pengabdiannya dari Allah SWT. Tiada

gading yang tak retak, maka penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca dalam rangka perbaikan selanjutnya. Akhir kata

semoga Karya Tulis Akhir Ners ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Gombong, Agustus 2017

Penulis

ix

Program Ners Keperawatan

STIKES Muhammadiyah Gombong

KTA, Agustus 2017

Asfi Honi Ashar1, Isma Yuniar

2, Rusmanto

3

ANALISA ASUHAN KEPERAWAN PADA PASIEN STEMI DENGAN

GANGGUAN RASA AMAN NYAMAN : NYERI AKUT DI RUANG

ICCU RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO

PURWOKERTO

xiv + 59 halaman + 1 tabel + 3 Lampiran

ABSTRAK

Latarbelakang: Pasien dengan STEMI umumnya mengalami gejala nyeri dada.

Pada penatalaksanaan nyeri pasien STEMI secara nonfarmakologis mempunyai

resiko yang sangat rendah bagi pasien. Penatalaksanaan tindakan nonfarmakologis

untuk mengurangi nyeri salah satunya adalah dengan memberikan terapi musik.

Tujuan: Menganalisis asuhan keperawatan pasien STEMI dengan masalah

gangguan rasa aman nyaman nyeri akut

Hasil: Analisis penulis bahwa pemberian terapi musik dapat menurunkan tingkat

nyeri pada pasien STEMI. Hasil tersebut dapat dicapai ketika pengukuran hari

kedua dan ketiga.

Kesimpulan: Analisis penulis bahwa pemberian terapi musik dapat menurunkan

tingkat nyeri pada pasien STEMI.

Saran: Disarankan bagi perawat untuk menjadikan terapi musik dapat menjadi

salah satu terapi mandiri bagi perawat untuk mengatasi respon nyeri pasien

STEMI.

Kata Kunci: musik, nyeri akut, STEMI

x

NERS NURSING STUDY PROGRAM

STIKES Muhammadiyah Gombong

KTA, August 2017

Asfi Honi Ashar1, Isma Yuniar

2, Rusmanto

3

ANALYSIS OF NATURAL EMPLOYEES IN STEMI PATIENTS WITH

MISSING SAFE TEMPLE: ACUTE PAIN IN ROOM

ICCU RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO

PURWOKERTO

xiv + 59 pages + 1 table + 3

ABSTRACT

Background: Patients with STEMI generally develop chest pain symptoms. In the

management of STEMI patients nonfarmakologis have a very low risk for

patients. Management of nonpharmacological measures to reduce pain one of

them is by providing music therapy.

Objective: Analyze the nursing care of STEMI patients with acute acute comfort

disorder

Results: Analysis of factors that could affect the health of STEMI patients. This

result can be achieved on second and second.

Conclusion: The authors' analysis of having music therapy may decrease the level

of pain in STEMI patients.

Suggestion: It is recommended for nurses to be able to music therapy can be one

of independent therapy for nurses to overcome STEMI patient response.

Keywords: music, acute pain, STEMI

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ............................... ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................ vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

ABSTRAK ..................................................................................................... ix

ABSTRACT ..................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Tujuan Penelitian ......................................................................... 4

C. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 6

A. Konsep Dasar Masalah Keperawatan .......................................... 6

B. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Teori .................................... 26

BAB III LAPORAN MANAJEMEN KASUS KELOLAAN ......................... 29

A. Profil Lahan Praktik .................................................................... 29

B. Ringkasan Proses Asuhan ............................................................ 33

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................... 54

A. Analisis Karakteristik Pasien ...................................................... 54

B. Analisis Masalah Keperawatan ................................................... 55

C. Analisis Salah Satu Intervensi yang dikaitkan dengan konsep dan

Hasil Penelitian Terkait ............................................................... 56

D. Inovasi Tindakan Keperawatan ................................................... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 59

A. Kesimpulan ................................................................................ 59

B. Saran ........................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xii

DAFTAR SINGKATAN

1. World Health Organization (WHO)

2. ST Elevation Miocard Infark (STEMI)

3. von Willebrand (vWF)

4. Creatinin Kinase (CK)

5. cardiac Specific Troponin (cTn)

6. Upper Reference Limit (URL)

7. Lactic dehydrogenase (LDH)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Distribusi 10 Besar Penyakit di Ruang ICCU ............................ . 20

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Konsultasi Pembimbing

Lampiran 2. Resume Asuhan Keperawatan

Lampiran 3. Jurnal Penelitian Terkait

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit kardiovaskuler merupakan salah satu penyakit tidak menular

yang dapat menyebabkan kematian setiap tahunnya. Data World Health

Organization (WHO) pada tahun 2012 penyakit kardiovaskular merupakan

penyebab kematian utama dari seluruh penyakit tidak menular dan

bertanggung jawab atas 17,5 juta kematian atau 46% dari seluruh kematian

penyakit tidak menular. Dari data tersebut diperkirakan 7,4 juta kematian

adalah serangan jantung akibat penyakit jantung koroner (PJK) dan 6,7 juta

adalah stroke (Mendis, 2014).

Prevalensi penyakit jantung koroner berdasrkan diagnosis dokter di

Indonesia tahun 2013 sebesar 0,5% atau diperkirakan sekitar 883.447 orang,

sedangkan berdasarkan diagnosis dokter/gejala sebesar 1,5% atau

diperkirakan sekitar 2.650.340 orang (Kemenkes, 2014). Sedagkan

prevalensi penyakit jantung di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007 menurut

diagnosis tenaga kesehatan sebesar 0,8%, dan secara keseluruhan adalah

8,4%. Prevalensi tertinggi ada di Kabupaten Pemalang (17,3%), Cilacap

(17,1%), Banjarnegara (15,2%) sedangkan di Kabupaten Banyumas sendiri

ada 1% (Dinkes Provinsi Jawa Tengah, 2009). Berdasarkan hasil

pengambilan data awal di RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo diperoleh

data pasien dengan penyakit jantung pada bulan Mei sebanyak 46 pasien,

Juni sebanyak 48 pasien dan Juli sebanyak 38 pasien (Data Rekam Medik,

2017).

ST Elevasi Miokard Infark (STEMI) adalah rusaknya bagian otot

jantung secara permanen akibat insufisiensi aliran darah koroner oleh proses

degeneratif maupun dipengaruhi oleh banyak faktor dengan ditandai

keluhan nyeri dada, peningkatan enzim jantung dan ST elevasi pada

pemeriksaan EKG. STEMI adalah cermin dari pembuluh darah koroner

tertentu yang tersumbat total sehingga aliran darahnya benar-benar terhenti,

1

2

otot jantung yang dipendarahi tidak dapat nutrisi-oksigen dan mati. Selain

itu STEMI merupakan Infark yang terjadi diseluruh dinding miokard, dari

endocardium ke epicardium dengan lokasi di anterior, inferior, maupun

lateral. Karakteristiknya antara lain terdapat elevasi gelombang ST dan Q

pada ECG, adanya isoenzime CK-MB 3-6 jam setelah onset dan terus

meningkat hingga 12-24 jam (Huswar, 2014).

Safitri (2013) menjelaskan bahwa dalam pemeriksaaan pasien STEMI

dapat ditemukan tanda dan gejala yang khas. Pada pemeriksaan fisik pasien

ditemukan sianosis bibir, berkeringat banyak, takikardi, tidak ditemukan

gallop, ditemukan mur-mur, dan tidak ditemukan ronki basah. Tanda dan

gejala yang lain dapat ditemukan dari anamnesis pada pasien ini adalah:

Nyeri dada sebelah kiri, Nyeri seperti di timpa benda berat, cetusan nyeri

terjadi saat beraktivitas, Nyeri berlangsung + 30 menit, Nyeri dada

berkurang setelah diberikan isosorbid dinitrat.

Nyeri merupakan suatu sensasi subjektif dan pengalaman emosional yang

tidak menenangkan berkaitan dengan keruasakan jaringan, aktual atau yang

dirasakan dalam kejadian dimana terjadi kerusakan. Nyeri bersifat subjektif,

tidak ada dua individu yang mengalami nyeri yang sama dan tidak ada dua

kejadian nyeri yang sama menghasilkan respon atau perasaan yang identik pada

individu. (Potter & Perry, 2009). Nyeri yang dialami pasien STEMI dapat

muncul setiap waktu yang tidak dapat diprediksi kemunculannya. Jika tidak

ditangani dapat memberikan dampak membahayakan yang dapat mengganggu

proses penyembuhan dan dapat meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas.

Oleh karena itu perlu penanganan yang lebih efektif untuk mengurangi nyeri

yang dialami oleh pasien.

Penanganan nyeri terdapat dua cara yaitu secara farmakologi dan non

farmakologi. Penanganan nyeri secara farmakologis biasa digunakan adalah

analgetik golongan opioid, tujuan pemberian opioid adalah untuk meredakan

nyeri. (Smeltzer & Bare, 2002). Sedangkan penanganan nyeri secara non

farmakologis untuk mengatasi nyeri terdiri dari berbagai tindakan penanganan

fisik meliputi stimulus kulit, stimulus elektrik saraf kulit, akupuntur. Intervensi

prilaku kognitif meliputi tindakan distraksi, teknik relaksasi, hypnosis dan

3

sentuhan terapeutik (Tamsuri, 2006). Pada penatalaksanaan nyeri secara

nonfarmakologis mempunyai resiko yang sangat rendah bagi pasien.

Penatalaksanaan tindakan nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri

salah satunya adalah dengan memberikan terapi musik. Pemberian terapi

musik dapat menurunkan nyeri fisiologis, dimana teknik ini bekerja dengan

mengalihkan perhatian seseorang dari nyeri. Perawat dapat menggunakan

musik dengan kreatif diberbagai situasi klinik. Pasien umumnya lebih

menyukai mendengarkan musik. Musik yang sejak awal sesuai dengan

suasana hati individu, merupakan pilihan yang paling baik (Potter & Perry,

2005).

Hasil penelitian Yusnita (2013) menunjukkan bahwa ada perbedaan

yang signifikan tingkat nyeri sebelum dan setelah diberikan terapi musik

pada pasien post operasi Sectio caesarea di ruang delima RSUD Pasar Rebo

tahun 2013. Jafari et. al. (2012) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa

penggunaan musik merupakan metode nonfarmakologis yang murah, tidak

invasif dan tidak memiliki efek samping dalam manajemen mengurangi rasa

nyeri setelah dilakukan operasi jantung.

Terapi musik juga memiliki efek yang positif terhadap tanda-tanda

vital pasien maupun tekanan darah pasien. Hasil penelitian yang dilakukan

oleh Oztunc dan Ciftci (2015) menunjukkan bahwa terpai musik memiliki

efek yang positif dalam menormalkan denyut nadi, sistem pernapasan, dan

tekanan darah pasien. Selain itu, musik adalah jenis terapi yang

berkontribusi terhadap kenyamanan pasien ICU dengan mengurangi rasa

sakit dan kecemasan.

Hasil pengambilan data awal dengan melakukan pengukuran skala

nyeri pada 8 pasien dengan STEMI diperoleh hasil bahwa 6 pasien

mengalami nyeri dengan skala 7-8 sedangkan 2 pasien skala nyeri 5-6.

Skala nyeri 7-8 menunjukkan bahwa pasien mengalami nyeri dalam kategori

berat tapi terkontrol sedangkan 5-6 dalam kategori sedang. Berdasarkan

4

hasil analisa tersebut maka penulis ingin mengambil judul “Analisa Asuhan

Keperawan Pada Pasien Stemi Dengan Gangguan Rasa Aman Nyaman :

Nyeri Akut di Ruang ICCU RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo

Purwokerto”.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Menganalisis asuhan keperawatan pasien STEMI dengan masalah

gangguan rasa aman nyaman nyeri akut

2. Tujuan Khusus

a. Memaparkan hasil pengkajian pada pasien STEMI dengan gangguan

rasa aman nyaman nyeri akut

b. Memaparkan hasil rumusan diagnosa pada pasien STEMI dengan

gangguan rasa aman nyaman nyeri akut

c. Memaparkan hasil intervensi pada pasien STEMI dengan gangguan

rasa aman nyaman nyeri akut

d. Memaparkan hasil implementasi pada pasien STEMI dengan gangguan

rasa aman nyaman nyeri akut

e. Memaparkan hasil evaluasi pada pasien STEMI dengan gangguan rasa

aman nyaman nyeri akut

f. Menganalisis salah satu intervensi dengan inovasi terbaru

C. Manfaat Penulisan

1. Manfaat Keilmuan

a. Manfaat untuk penulis

Hasil analisis dari tugas akhir ini dapat memberikan ilmu pengetahuan

tambahan bagi penulis tentang bagaimana penatalaksaan keperawan

pada pasien STEMI dengan gangguan rasa aman nyaman : nyeri akut.

b. Manfaat untuk institusi pendidikan

Hasil dari analisis dapat dijadikan sebagai literatur dan referensi

tambahan bagi mahasiswa dalam melakukan Asuhan keperawatan

pemenuhan kebutuhan rasa aman nyaman pada pasien STEMI.

5

2. Manfaat aplikatif

a. Manfaat untuk pasien dan keluarga

Hasil penelitian dapat memberikan ilmu pengetahuan tambahan bagi

pasien dan keluarga tentang cara menangani gangguan rasa aman

nyaman : nyeri akut pada pasien STEMI.

b. Manfaaf untuk instansi kesehatan

Hasil dari analisis dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan

informasi tambahan dalam menangani nyeri tanpa menggunakan obat .

3. Manfaat metodologis

Hasil dari analisis dapat dijadikan sebagai acuhan penyusunan metodologi

penelitian bagi para peneliti tentang penyusunan karya tulis ilmiah akhir

ners.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Idrus. (2006). Tatalaksana Infark Miokard Akut dengan Elevasi ST dalam

Sudoyo, dkk.,Buku Ajar : Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4, Jakarta : FKUI.

Anggraeni. (2014). Infark Miokard STEMI dan NSTEMI Ilmu Keperawatan

Klinik 1 A.Universitas Jember

Aprilia. (2010). Hiponterapi. Jakarta: Gagas Media.

Astuti dan Merdekawati. (2015). Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap

Penurunan Tingkat Skala Nyeri Pasien Post Operasi. Naskah Publikasi.

STIKES Harapan Ibu Jambi.

Berman, A., Snyder, S.J., Kozier, B., Erb, G. (2009). Buku Ajar Praktik

keperawatan Klinis Kozier Erb. Jakarta: EGC.

Deni. (2013). Karakteristik Penderita Infark Miokardium Di Rumah Sakit

Immanuel Bandung. Artikel Ilmiah. Universitas Kristen Maranatha

Dewi. (2015). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta: Deepublish.

Dinkes Provinsi Jawa Tengah. (2009). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS)

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2007

Fitari. (2015). Hubungan Jenis Sindroma Koroner Akut Dengan Kualitas Hidup

Aspek Seksual Pasien Pasca Serangan Jantung Di RS PKU

Muhammadiyah Yogyakarta. Naskah Publikasi. Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta

Gayatri.(2016). Prediktor Mortalitas Dalam-Rumah-Sakit Pasien Infark Miokard

ST Elevation (STEMI) Akut di RSUD dr. Dradjat Prawiranegara Serang,

Indonesia. CDK, 43 (3).

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.

Jakarta: EGC

Hidayat. A.A.A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik Analisa.

Jakarta: Salemba Medika

Huswar. (2014). Tugas Praktek Kerja Profesi Apoteker Kasus STEMI (ST

Elevation Myocard Infarction) DI Ruang ICCU RSUD PROF. Dr.

Margono Soekarjo Purwokerto. Praktek kerja profesi apoteker.

Irmalita. (2015). Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut. Perhimpunan

Dokter Spesialis Kardiovaskuler.

Jafari et. al. (2012). The effects of listening to preferred music on pain intensity

after open heart surgery. Iranian Journal of Nursing and Midwifery

Research |, 17 (1).

Kemenkes. (2014). Sindrom Tatalaksana Koroner Akut. Jakarta: Depkes RI.

Mahanani, A. (2013). Durasi Pemberian Terapi Musik Klasik Mozart terhadap

Tingkat Kecemasan pada Anak Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Skripsi. Universitas jenderal Soedirman

Mendis S. (2014). Global target 1: A 25% relative reduction in overall mortality

from cardiovascular diseases, cancer, diabetes or chronic respiratory

diseases. In: Armstrong T, editor. Global Status Report on Non

Communicable Disease. Switzerland: WHO, 2014; p. 9-20.

Mutaqin. 2015. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Dgn Gangguan Sistem

Persarafan. Jakarta: Salemba Medika.

Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan

Berdasarkan. Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: Medi

Action

Nurdiansyah. (2015). Pengaruh Terapi Musik Terhadap Respon Nyeri Pada

Pasien Dengan Post Operasi di RSUD A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar

Lampung. Jurnal Kesehatan, 4 (1).

Nursalam. (2011). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Keperawatan.

Jakarta : Salemba Medika.

Rahardja dan Tjay, 2007. Obat-obat penting: khasiat, penggunaan dan efek-efek

sampingnya. Jakarta: IKAPI.

Potter, P.A, Perry, A.G. (2009). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,

Proses, dan Praktik. Edisi 4.Volume 2.Alih Bahasa : Renata

Komalasari,dkk. Jakarta: EGC

Oztunc dan Ciftci. (2015). The Effect of Music on Comfort, Anxiety and Pain in

the Intensive Care Unit: A Case in Turkey. International Journal of

Caring Sciences, 8 (3).

Safitri. (2013). ST Elevasi Miokard Infark (STEMI) Anteroseptal Pada Pasien

Dengan Faktor Resiko Kebiasaan Merokok Menahun Dan Tingginya

Kadar Kolestrol Dalam Darah. Medula, 1 (1).

Smeltzer, Suzanne C & Bare, Brenda G.2002. Keperawatan Medikal Bedah.

Jakarta: EGC.

Susilo. (2013). Hubungan Luas Infark Miokard (Berdasrakan Skol Selvester

Dengan Respon Nyeri Dada Pada Pasien Sindrom Koroner (SKA) di RSD

Dr. Soebandi Jember. Jurnal Ilmu Keperawatan, 1 (1).

Tamsuri, (2006). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Penerbit Buku. Kedokteran.

Jakarta : EGC

Tumade. (2016). Prevalensi sindrom koroner akut di RSUP Prof. Dr. R. D.

Kandou Manado periode 1 Januari 2014 – 31 Desember 2014. Jurnal e-

Clinic (eCl), 4 (1).

Yusnita. (2013). Pengaruh Terapi Musik Terhadap Manajemen Nyeri Pada Pasien

Post Operasi Sectio Caesarea Di Ruang Delima Rsud Pasar Rebo Tahun

2013. Jurnal. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medistra Indonesia Bekasi.

Zulkarnai. (2011). Asuhan Keperawatan (ASKEP) IMA STEMI. http://nuzulul-

fkp09.web.unair.ac.id/artikel_detail-35460-Kep%20Kardiovaskuler-

Askep%20IMA%20STEMI.html#popup

Lampiran