11 HandOut Epid
-
Upload
lelia-zahra-zakiyah -
Category
Documents
-
view
59 -
download
2
Transcript of 11 HandOut Epid
![Page 1: 11 HandOut Epid](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022052214/55cf9217550346f57b937849/html5/thumbnails/1.jpg)
Masalah Dalam Kesehatan Masyarakat
drg. Surartono D
IKGM - IKGP FKG Unej
Masalah : adalah kesenjangan antara
Harapan kenyataan
Teori praktek
Seharusnya ada apa yang ada
Tujuan program pencapaian program
Dari kesenjangan tersebut dapat dikembangkan pertanyaan, mengapa kesenjangan itu
terjadi dan pertanyaan tersebut memungkinkan untuk dijawab, dan jawabannya bisa
lebih dari satu.
Masalah Kesehatan
Dalam bidang epidemiologi, masalah kesehatan adalah masalah dengan frekuensi tinggi
dan menyebar secara meluas di masyarakat
Pada awalnya ilmu epidemiologi hanya mempelajari mengenai penyakit infeksi dan
menular saja, namun dalam perkembangannya epidemiologi kemudian juga
mempelajari penyakit bukan infeksi dan tidak menular, misalnya penyakit degeneratif
dan penyakit sosial. Saat ini epidemiologi juga mempelajari masalah-masalah kesehatan
yang bukan penyakit, misalnya penelitian tentang keberhasilan program-program
kesehatan.
Ruang lingkup bidang epidemiologi mencakup mengenai frekuensi, penyebaran dan
faktor-faktor yang mempengaruh masalah kesehatan tersebut.
Penyakit sebagai salah satu masalah kesehatan
Beberapa pengertian tentang penyakit adalah :
1. Penyakit adalah kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi
secara tepat terhadap rangsangan atau tekanan sehingga timbul gangguan dari fungsi
atau struktur dari bagian, organ atau sistem tubuh.
2. Penyakit adalah suatu keadaan dimana proses kehidupan tidak lagi teratur atau
terganggu perjalanannya.
drg. MommiIKGM FKG Unej
1
![Page 2: 11 HandOut Epid](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022052214/55cf9217550346f57b937849/html5/thumbnails/2.jpg)
3. Penyakit bukan hanya berupa kelainan yang dapat dilihat dari luar saja, akan tetapi
juga suatu keadaan terganggu dari keteraturan fungsi dalam dari tubuh.
Berikut ini adalah beberapa contoh masalah kesehatan dengan faktor-faktor
penyebabnya.
Web of causation Theory
drg. MommiIKGM FKG Unej
2
Kemiskinan
Pendidikan rendah
Produksi makanan rendah
Daya beli rendah
Fasilitas kesehatan kurang
Pengetahuan gizi rendah
Konsumsi makanan tidak memadai
Penyakit kurang gizi
Kesehatan kurang
Daya tahan tubuh & penyerapan gizi terganggu
![Page 3: 11 HandOut Epid](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022052214/55cf9217550346f57b937849/html5/thumbnails/3.jpg)
The environment of the health system Theory
drg. MommiIKGM FKG Unej
3
SehatLingkungan Pelayanan Kesehatan
Keturunan
Perilaku
![Page 4: 11 HandOut Epid](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022052214/55cf9217550346f57b937849/html5/thumbnails/4.jpg)
Penemuan masalah kesehatan
Sensus
Survei khusus
- Survei insiden penyakit
- Survei prevalen penyakit
Penyaringan kasus (screening)
Pencarian kasus (case finding)
- Pencarian kasus aktif (active case finding)
- Pencarian kasus pasif (pasive case finding)
Survailen (surveillance)
drg. MommiIKGM FKG Unej
4
![Page 5: 11 HandOut Epid](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022052214/55cf9217550346f57b937849/html5/thumbnails/5.jpg)
PENELITIAN EPIDEMIOLOGI
Salah satu ruang lingkup epidemiologi ialah mempelajari tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi frekuensi dan penyebaran penyakit pada sekelompok manusia serta
faktor penyebabnya. Untuk itu ditempuh suatu pendekatan yang berpola dan berstruktur
yang dikenal dengan pendekatan epidemiologi.
Pendekatan epidemiologi adalah pola pendekatan yang mengandung rangkaian
kegiatan untuk mendapatkan keterangan tentang besarnya masalah penyakit, dilakukan
upaya pengumpulan, pengelolaan, penyajian dan interpretasi data tersebut. Ini pada
dasarnya identik dengan kegiatan pokok suatu penelitian.
Penelitian epidemiologi adalah jenis penelitian yang mengkaji problema
kesehatan dengan pendekatan komunitas. Dengan penelitian epidemiologi dapat
diungkap kejadian, distribusi dan determinan suatu penyakit atau status kesehatan
tertentu dalam masyarakat, dan faktor-faktor risiko yang berperan pada suatu status
kesehatan atau penyakit tertentu.
Secara umum penelitian epidemiologi mempunyai tiga kegunaan :
1. Untuk kepentingan diagnosis, yaitu untuk menyusun diagnosis komunitas
atau diagnosis kelompok.
2. Untuk kepentingan penelusuran patogenesis penyakit, yaitu mempelajari
aspek etiologi dan perkembangan masyarakat.
3. Untuk kepentingan evaluasi program, yaitu sebagai sarana untuk menilai
suatu tindakan pelayanan kesehatan masyarakat tertentu.
Untuk mewujudkan pencarian dan analisis data untuk mencapai tujuan penelitian
dan pengujian hipotesis diperlukan suatu perencanaan tindakan yang disebut dengan
rancangan penelitian. Rancangan penelitian dapat diartikan rencana tentang bagaimana
cara mengumpulkan, menyajikan dan menganalisis data untuk memberi arti terhadap
data tersebut. secara efektif dan efisien. Perencanaan penelitian meliputi tahap
identifikasi, pemilihan dan perumusan permasalahan penelitian termasuk perumusan
tujuan, definisi asumsi dan lingkup penelitian, studi pustaka merumuskan hipotesis,
identifikasi, klasifikasi dan mendefinisikan variabel penelitian serta analisis data yang
akan dipergunakan.
drg. MommiIKGM FKG Unej
5
![Page 6: 11 HandOut Epid](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022052214/55cf9217550346f57b937849/html5/thumbnails/6.jpg)
Bagan Penelitian Epidemiologi
drg. MommiIKGM FKG Unej
EPIDEMIOLOGIIlmu yang mempelajari tentang masalah kesehatan pada sekelompok manusia
Frekuensi
dilakukan dua hal pokok yaitu :- menemukan masalah
kesehatan- mengukur masalah
kesehatan
Penyebaran
dikelompokan menurut :- ciri-ciri manusia- tempat- waktu
Faktor Yang Mempengaruhi
Disusun langkah-langkah berupa :- merumuskan
hipotesa- menguji hipotesa- menarik kesimpulan
Epidemiologi Diskriptif
Epidemiologi Analitik
6
![Page 7: 11 HandOut Epid](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022052214/55cf9217550346f57b937849/html5/thumbnails/7.jpg)
Rancangan Penelitian
Penelitian epidemiologi dapat dibagi menurut beberapa pembagian
- Ada atau tidaknya intervensi :
Penelitian Observasional / survei
Penelitian Eksperimental / intervensi
- Menurut cara analisis datanya :
Penelitian diskriptif
Penelitian analitik
- Menurut jangka waktunya :
Penelitian Cross Sectional/ Transversal
Penelitian Kasus Kontrol/ Longitudinal Retrospektif
Penelitian Kohort/ Longitudinal Prospektif
Penelitian Observasional / survei
Adalah suatu penelitian epidemiologi dimana pengamatan terhadap fenomena
kesehatan dilakukan dalam keadaan apa adanya, tanpa adanya intervensi atau perlakuan
dari peneliti. Pada penelitian ini baik diskriptf ataupun analitik kedalaman analisis
mekanisme sebab akibat tidak dapat diperoleh. Hasil yang didapat berupa dugaan-
dugaan saja.
Penelitian eksperimental / intervensi
Ialah penelitian epidemiologi yang membandingkan data dari kelompok yang
diberi perlakuan dengan kelompok yang tidak diberi perlakuan.
Penelitian intervensi adalah penelitian eksperimental yang dilakukan terhadap
masyarakat. Peneliti memberikan perlakuan atau manipulasi pada masyarakat,
kemudian efek perlakuan tersebut diobeservasi, baik secara individual ataupun
kelompok. Dalam kaitan fungsi penelusuran patogenesis penyakit, penelitian intervensi
mempunyai potensi untuk mengungkap mekanisme sebab akibat antara faktor resiko
(penyebab penyakit) dengan efek (penyakit atau status kesehatan tertentu).
drg. MommiIKGM FKG Unej
7
![Page 8: 11 HandOut Epid](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022052214/55cf9217550346f57b937849/html5/thumbnails/8.jpg)
Penelitian diskriptif
Suatu penelitian yang tujuan utamanya melakukan eksplorasi diskriptif terhadap
fenomena kesehatan masyarakat yang berupa risiko ataupun efek. Pada penelitian ini
peneliti hanya berusaha memotret gambaran suatu fenomena atau masalah kemudian
menyajikan se diskriptif mungkin fenomena tersebut tanpa mencoba menganalisis
bagaimana dan mengapa fenomena tersebut dapat terjadi.
Penelitian analitik
Pada penelitian ini, peneliti mencoba untuk menggali bagaiman dan mengapa
fenomena tersebut dapat terjadi yaitu dengan melakukan analisis hubungan antar
fenomena, baik antara faktor risiko dengan efek, antar faktor risiko, maupun antar efek.
Dari analisis hubungan tersebut dapat didekati seberapa besar kontribusi faktor risiko
tertentu terhadap kejadian efek yang dipelajari.
Penelitian Epidemiologi Diskriptif Penelitian Epidemiologi Analitik
Hanya menjelaskan keadaan suatu
masalah kesehatan (who, Where,
when)
Juga menjelaskan mengapa suatu
masalah kesehatan timbul di
masyarakat (why)
Pengumpulan, pengolahan, penyajian
dan interpretasi data hanya pada suatu
kelompok masyarakat saja
Pengumpulan, pengolahan, penyajian
dan interpretasi data dilakukan
terhadap dua kelompok masyarakat
Tidak bermaksud membuktikan suatu
hipotesis
Bermaksud membuktikan suatu
hipotesis
Penelitian Cross Sectional
Merupakan penelitian untuk mempelajari hubungan antara faktor-faktor risiko
dengan efek dengan pendekatan atau observasi sekaligus pada suatu waktu tertentu.
Disebut juga penelitian transversal karena model yang digunakan adalah “Point time
Approach”. Pendekatan suatu saat bukan dimaksudkan semua subjyek diamati pada saat
yang sama melainkan tiap subyek hanya diamati satu kali saja dan pengukuran
dilakukan terhadap status karakter atau variabek pada saat pemeriksaan.
drg. MommiIKGM FKG Unej
8
![Page 9: 11 HandOut Epid](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022052214/55cf9217550346f57b937849/html5/thumbnails/9.jpg)
Langkah-langkah Penelitian Cross Sectional
1. Mengidentifikasi variabel penelitian yaitu variabel faktor risiko dan efek yang
akan diteliti dan faktor risiko mana yang tidak diteliti pengaruhnya terhadap
efek.
2. Menetapkan subyek penelitian dengan membuat batasan variabel.
3. Menetapkan sampel penelitian. Menentukan jenis sampling dan besar sampel.
4. Tahap pengumpilan data.
Perlu diperhatikan adalah instrumen pengukuran yang digunakan.
Bentuk instrumen pengukuran :
- Form kuesioner.
- Form observasi klinik.
- Form observasi non klinik.
5. Menganalisis hasil pengamatan/pengukuran setelah dilakukan tabulasi data.
Analisis dapat berupa uji sttistik untuk pembuktian hipotesa atau analisis
diskriptif.
Penelitian Kasus Kontrol (Case Control)
Pada penelitian kasus kontrol dilakukan perbandingan antara kelompok populasi
yang menderita penyakit dengan yang tidak menderita penyakit kemudian dicari faktor
penyebabnya. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan waktu secara longitudinal,
atau “period time approach”
Karena yang diketahui adalah efek dan yang ingin diketahui adalah faktor risiko
maka sifat penelitian ini disebut penelitian retrospektif yaitu melihat kembali
kebelakang kejadian yang berhubungan dengan kesakitan.
Penelitian ini dimulai dari adanya kasus (data). Data kasus dapat diperoleh dari :
1. Hasil studi Cross Sectional.
2. Observasi / pengamatan lapang / klinik.
3. Data sekunder.
4. Kasus-kasus akut / epidemi.
drg. MommiIKGM FKG Unej
9
![Page 10: 11 HandOut Epid](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022052214/55cf9217550346f57b937849/html5/thumbnails/10.jpg)
Langkah-langkah Penelitian Kasus Kontrol
1. Merumuskan Hipotesa
2. Menetapkan populasi penelitian.
3. Menetapkan teknik dan besar sampel.
4. Mempelajari riwayat pemaparan dengan menggunakan kuesioner atau data
sekunder.
5. Analisis data
Penelitian Kohort (Cohort)
Pada penelitian Kohort dilakukan perbandingan antara kelompok terpapar dengan
kelompok tidak terpapar kemudian dilihat akibat yang ditimbulkannya. Pendekatan
yang digunakan adalah pendekatan waktu secara longitudinal, atau “period time
approach”
Karena faktor risiko diidentifikasi lebih dulu dan yang ingin diketahui adalah
efeknya, maka penelitian ini disebut penelitian prospektif yaitu mengikuti
perkembangan faktor risiko sampai terjadi suatu efek tertentu yang berhubungan dengan
kesakitan.
Langkah-langkah Penelitian Kohort
1. Merumuskan Hipotesa
2. Menetapkan polulasi penelitian dan sampel.
3. Tahap pengumpilan data. Dengan mengikuti perkembangan faktor risiko sampai
terjadi suatu efek.
Bentuk instrumen pengukuran :
- Form kuesioner.
- Form observasi klinik.
- Form observasi non klinik.
4. Analisis data
Keuntungan penelitian kohort
1. Dapat menyusun kriteria / batasan pada responden yang akan dipelajari.
2. Dapat melakukan pengamatan terhadap kemungkinan timbulnya fenomena /
insidence selama perjalanan waktu sampai timbulnay efek.
drg. MommiIKGM FKG Unej
10
![Page 11: 11 HandOut Epid](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022052214/55cf9217550346f57b937849/html5/thumbnails/11.jpg)
3. Hasil yang diperoleh dapat lebih dipercaya.
4. Dapat lebih mengungkap hubungan sebab akibat antara faktor risiko dengan
efek.
Kendala :
1. Membutuhkan waktu yang lama.
2. Membutuhkan biaya yang besar.
3. Membutuhkan ketelitian pengamatan selama perjalanan waktu faktor risiko
menjadi efek.
4. Kemungkinan gagal tinggi karena sampel drop.
Penelitian eksperimental / intervensi
Ialah penelitian epidemiologi analitik yang membandingkan data dari kelompok
yang diberi perlakuan dengan kelompok yang sama yang tidak diberi perlakuan atau
membandingkan data satu kelompok sebelum dan sesudah diberi perlakuan.
Penelitian intervensi adalah penelitian eksperimental yang dilakukan terhadap
masyarakat. Peneliti memberikan perlakuan atau manipulasi pada masyarakat,
kemudian efek perlakuan tersebut diobeservasi, baik secara induvidual maupun
kelompok. Dalam kaitan fungsi penelusuran patogenesis penyakit, penelitian intervensi
mempunyai potensi untuk mengungkap mekanisme sebab akibat antara faktor resiko
(penyebab penyakit) dengan efek (penyakit atau status kesehatan tertentu).
drg. MommiIKGM FKG Unej
11
![Page 12: 11 HandOut Epid](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022052214/55cf9217550346f57b937849/html5/thumbnails/12.jpg)
Populasi, Sampel dan Data
drg. Surartono D
IKGM - IKGP FKG Unej
Populasi
Populasi adalah kumpulan subyek dengan kualitas dan ciri-ciri yang telah ditetapkan
Penetapan populasi penelitian mengandung pengertian
1. Identifikasi kesatuan analisis
Satuan subyek terkecil yang akan diamati, misalnya karies Gigi atau
individu
2. Penetapan batas-batas keluasan populasi
Aspek geografis desa, kabupaten
Aspek subyek jenis kelamin, umur
Aspek obyek jenis penyakit
3. Pemahaman kondisi subyek dalam populasi
Homogenitas homogen atau heterogen
Variabel
Variabel adalah variasi yang membedakan subyek dalam populasi
Harus dapat diukur
Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri yang sama dengan populasi
Sampel digunakan karena ada keterbatasan dalam waktu, tenaga dan biaya.
Karena jumlahnya lebih kecil dari populasi maka dapat meningkatkan keluasan,
kedalaman dan ketepatan informasi.
Teknik sampling bertujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif
Prinsipnya semakin besar jumlah sampel semakin baik
Besar sampel dapat ditentukan dengan menggunakan rumus atau normatif
drg. MommiIKGM FKG Unej
12
![Page 13: 11 HandOut Epid](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022052214/55cf9217550346f57b937849/html5/thumbnails/13.jpg)
Secara garis besar, teknik sampling dibedakan menjadi :
1. Probability sampling tergantung kepada aplikasi kemungkinan
Simple Random
Stratified Random
Cluster Random
2. Non Probability sampling berdasarkan pertimbangan tertentu
Purposive
Accidental
Data
Data adalah fakta yang dihasilkan oleh suatu situasi atau fenomena tertentu
Berdasarkan skala datanya, dibedakan menjadi empat, yaitu :
Ukuran Nominal
Paling sederhana
Angka yang diberikan kepada obyek mempunyai arti sebagai label saja
Tidak menunjukkan tingkatan apa-apa
Misalnya : jenis kelamin, agama, pooling setuju tidak setuju
Ukuran ordinal
Angka yang diberikan kepada obyek mengandung pengertian tingkatan
Digunakan untuk mengurutkan obyek dari yang terendah ke tertinggi
Misalnya : ranking prestasi belajar, ranking pendapat sangat setuju setuju
tidak setuju
Ukuran interval
Mengandung pengertian tingkatan
Ada jarak yang sama dari sifat obyek yang diukur
Misalnya : indeks prestasi
drg. MommiIKGM FKG Unej
13
![Page 14: 11 HandOut Epid](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022052214/55cf9217550346f57b937849/html5/thumbnails/14.jpg)
Ukuran rasio
Mengandung pengertian tingkatan
Ada jarak yang sama dari sifat obyek yang diukur
Memberikan nilai absolut obyek yang diukur
Misalnya : berat badan, tinggi badan
drg. MommiIKGM FKG Unej
14
![Page 15: 11 HandOut Epid](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022052214/55cf9217550346f57b937849/html5/thumbnails/15.jpg)
Variabel Dalam Penelitian
drg. Surartono D
IKGM - IKGP FKG Unej
Variabel :
- Pengelompokan yang logis dari dua atau lebih atribut subyek.
- Perilaku atau karakteristik pada subyek yang memberikan nilai yang berbeda.
- Operasionalisasi dari suatu konsep sehingga dapat diamati dan diukur.
Jenis Variabel
Variabel X Variabel Y
Independent Variable Dependent Variable
Variabel Bebas Variabel Terikat
Variabel Pengaruh Variabel Terpengaruh
Variabel Kendali / Control Variable
- Variabel Penekan / Suppresor Variable
- Variabel Pengganggu / Distorter Variable
Variabel Antara / Intervening Variable
Variabel Pendahulu / Antacedent Variable
Independent Variable : Adalah suatu kejadian yang dimanipulasi atau keadaan yang
memapar subyek penelitian yang akan memberikan nilai tertentu pada subyek.
drg. MommiIKGM FKG Unej
Independent Variable (X1)
Dependent Variable (Y)
Independent Variable (X2)
15
![Page 16: 11 HandOut Epid](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022052214/55cf9217550346f57b937849/html5/thumbnails/16.jpg)
Dependent Variable : Adalah kejadian yang diukur oleh peneliti dimana nilai atau
variabilitas kejadian tersebut akibat dari manipulasi atau akibat adanya variabilitas pada
variabel yang lain.
Control Variable : Adalah variabel yang diupayakan untuk konstan / tidak ada
variabilitasnya sehingga pengaruhnya akan sama pada semua kejadian.
Suppresor/Distorter Variable : Adalah variabel yang dapat mempengaruhi hubungan
variabel IV dan DV sehingga hubungan tersebut menjadi tidak nampak.
Contoh :
Seorang peneliti berasumsi bahwa jarak tempat tinggal dengan tempat pelayanan
kesehatan akan mempengaruhi kunjungan seseorang ke tempat pelayanan kesehatan.
Setelah dilakukan pengambilan data pada tiga desa yang jaraknya berbeda-beda
terhadap Puskesmas, didapatkan data sebagai berikut :
Tabel 1 : Jumlah Penduduk Yang Pernah Berkunjung Ke Puskesmas Menurut Jarak
Jarak Desa ke Puskesmas Jumlah Persentase
Desa A < 1 km 186 37,2%Desa B 1 - < 3 km 154 30,8%Desa C > 3 km 160 32,0%
500 100%
Dari Tabel 1, tampak bahwa asumsi peneliti adalah benar untuk Desa A dan Desa B
tetapi tidak benar untuk Desa C.
drg. MommiIKGM FKG Unej
Independent Variable
Dependent Variable
Control Variable
16
![Page 17: 11 HandOut Epid](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022052214/55cf9217550346f57b937849/html5/thumbnails/17.jpg)
Peneliti kemudian menduga ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil tersebut.
Setelah penelitian dikembangkan dengan memasukkan faktor pendidikan didapat hasil
sebagai berikut :
Tabel 2 : Jumlah Penduduk Yang Pernah Berkunjung Ke Puskesmas Menurut Jarak dan Pendidikan
Jarak Desa ke PuskesmasPendidikan (tahun)
0 1 sd 6 7 + Jumlah
f % f % f % f %Desa A < 1 km 56 11,2% 64 12,8% 66 13,2% 186 37,2%Desa B 1 - < 3 km 47 9,4% 51 10,2% 56 11,2% 154 30,8%Desa C > 3 km 34 6,8% 47 9,4% 79 15,8% 160 32,0%
500 100%
Dari Tabel 2, dapat dijelaskan bahwa memang jarak merupakan faktor yang
mempengaruhi kunjungan ke Puskesmas yaitu pada Desa A dan Desa B tetapi ada
faktor lain yang juga mempengaruhi kunjungan ke Puskesmas yaitu faktor pendidikan
karena dengan pendidikan yang lebih tinggi dapat meningkatkan kesadaran akan
pentingnya kesehatan. Dalam kasus ini faktor pendidikan merupakan Variabel Kontrol
karena dengan adanya perbedaan nilai dapat mengaburkan atau meghilagkan hubungan
antara Variabel Bebas (jarak) dengan Variabel Terikat (jumlah kunjungan).
Intervening Variable : Adalah variabel yang menjadi perantara terjadinya hubungan
variabel IV dan DV.
Antacedent Variable: Adalah variabel yang mendahului terjadinya hubungan variabel
IV dan DV.
drg. MommiIKGM FKG Unej
Independent Variable
Dependent Variable
Intervening Variable
Antacedent Variable
Dependent Variable
Independent Variable
17
![Page 18: 11 HandOut Epid](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022052214/55cf9217550346f57b937849/html5/thumbnails/18.jpg)
Teknik Pembuatan Skala
drg. Surartono D
IKGM - IKGP FKG Unej
Teknik membuat skala yaitu suatu cara mengubah fakta-fakta kualitatif menjadi urutan
kuantitatif
Yang sering digunakan adalah :
- Skala Penilaian (Rating scales)
- Skala Likert (Likert scales)
Berikut ini adalah contoh kuesioner dengan data nominal dan ordinal serta cara
merubahnya menjadi data interval
Kuesioner Penelitian Untuk Penderita Pulpitis
Nama Responden :………………………………..Tanggal :………………………………..
Kami mohon saudara memberikan jawaban sejujurnya. Jawaban saudara kami rahasiakan.
Identitas responden:Nama :Alamat :Umur :Pendidikan :Pekerjaan :
drg. MommiIKGM FKG Unej
18
![Page 19: 11 HandOut Epid](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022052214/55cf9217550346f57b937849/html5/thumbnails/19.jpg)
I. Kuesioner Pengetahuan tentang pulpitisBerilah tanda (X) pada huruf a atau b atau c, bila menurut saudara benar.
1. Bagian gigi yang kelihatan dalam mulut, yang pada umumnya berwarna putih dan mengkilap disebut dengan:
a. Mahkota gigib. Akar gigic. Gusi
2. Gigi seri berfungsi sebagai:a. Memotong makananb. Mencabik dan merobek makananc. Menggiling dan menghaluskan makanan
3. Gigi taring berfungsi sebagai :a. Memotong makananb. Mencabik dan merobek makananc. Menggiling dan menghaluskan makanan
4. Gigi geraham berfungsi sebagai:a. Memotong makananb. Mencabik dan merobek makananc. Menggiling dan menghaluskan makanan
5. Lapisan paling luar dari gigi, mempunyai fungsi:a. Melindungi gigi terhadap rangsangan dari luar seperti panas,dingin,
asam atau manisb. Membantu mengikat akar gigi dengan tulang rahangc. Jawaban diatas betul semua
6. Bagaimana rasa sakit apabila bakteri menyerang lapisan paling luar gigi:a. Terasa linu apabila minum air es atau dinginb. Sakit sekalic. Cekot-cekot
7. Bagaimana rasa sakit apabila lubang gigi telah mengenai lapisan paling dalam dari gigi karena tidak cepat dilakukan perawatan :
a. Terasa linu apabila minum air es atau dinginb. Sakit sekali dan cekot-cekotc. Terasa linu apabila kena angin
8. Lapisan paling dalam pada gigi yang disebut pulpa, berisi dengan:a. Dagingb. Pembuluh darahc. Jaringan keras
9. Karies gigi atau gigi yang berlubang disebabkan oleha. Makanan b. Ulatc. Jawaban diatas betul semua
drg. MommiIKGM FKG Unej
19
![Page 20: 11 HandOut Epid](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022052214/55cf9217550346f57b937849/html5/thumbnails/20.jpg)
10. Bakteri yang berasal dari makanan yang membusuk akan menyerang email dan dentin, tetapi apabila tidak segera dilakukan perawatan, maka bakteri tersebut akan
a. Berhenti b. Berlanjut menuju ruang pulpac. Hilang
11. Jumlah kunjungan yang harus dilakukan apabila gigi terkena pulpitis di Puskesmas hingga sembuh atau tumpatan tetap, yaitu:
a. Hanya satu kali kunjunganb. Dua kali kunjunganc. Minimal lima kali kunjungan
12. Jumlah kunjungan untuk penderita pulpitis di Puskesmas berulangkali karena memerlukan perawatan untuk:
a. Sterilisasi (pemberian obat agar jaringan pulpa bersih)b. Menunggu obat masuk ke akar gigic. Menghilangkan rasa sakit
13. Agar gigi kita sehat dan kuat, maka kita melakukan sikat gigi:a. Apabila akan tidur malamb. Setelah bangun pagi c. Jawaban a dan b benar
II. Kuesioner sikap untuk penderita pulpitisDi bawah ini terdapat beberapa pernyataan, berilah tanda () pada kotak STS (sangat tidak setuju), TS (tidak setuju ), S (setuju ), SS (sangat setuju ) sesuai dengan pendapat saudara.
1. Bagi saya, gigi hanya berfungsi untuk mengunyah sajaSTS TS S SS
2. Apabila gigi saya ada yang hilang, maka saya merasa tidak enak untuk makan.STS TS S SS
3. Makan makanan manis apabila tidak segera dibersihkan dapat menyebabkan gigi berlubangSTS TS S SS
4. Apabila sakit gigi hanya terasa linu saja, maka tidak perlu ke PuskesmasSTS TS S SS
drg. MommiIKGM FKG Unej
20
![Page 21: 11 HandOut Epid](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022052214/55cf9217550346f57b937849/html5/thumbnails/21.jpg)
5. Apabila telah terlihat tanda titik hitam di permuakan gigi, sebaiknya segera ke PuskesmasSTS TS S SS
6. Saya pergi ke Puskesmas, setelah gigi terasa sakit yang amat sangat (cekot-cekot)STS TS S SS
7. Gigi yang telah berlubang atau karies gigi bisa sembuh sendiri, tanpa perlu berobat ke Puskesmas.STS TS S SS
8. Apabila gigi terasa sakit sekali, sebaiknya langsung minta dilakukan pencabutan sajaSTS TS S SS
9. Apabila gigi saya sakit dan saya minum obat sendiri, kemudian apabila rasa sakit telah hilang, maka tidak perlu datang ke Puskesmas lagiSTS TS S SS
10. Kita sebagai pasien gigi perlu mengetahui sebab-sebab sakit gigiSTS TS S SS
11. Kita sebagai pasien gigi perlu mengetahui perawatan yang akan dilakukanSTS TS S SS
12. Jarak rumah dengan Puskesmas mem’pengaruhi saya untuk berobatSTS TS S SS
13 Waktu menunggu dan lama melakukan perawatan, mempengaruhi saya untuk melakukan pengobatan ulangSTS TS S SS
14. Biaya pengobatan terlalu mahal.STS TS S SS
drg. MommiIKGM FKG Unej
21
![Page 22: 11 HandOut Epid](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022052214/55cf9217550346f57b937849/html5/thumbnails/22.jpg)
Dari Kuesioner I diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
- Jenis data adalah data nominal;
- Jawaban yang diperoleh adalah “Benar” atau “Salah”
Data yang diperoleh dari kuesioner tersebut dapat ditingkatkan kualitasnya menjadi data
interval dengan cara :
- Jawaban Salah diberi nilai “0”;
- Jawaban Benar diberi nilai “1”
- Skala yang digunakan adalah Skala Penilaian (Rating scales);
- Dibuat kategori nilai misalnya menjadi lima kategori : “Sangat Baik”, “Baik”,
“Cukup”, “Kurang”, “Sangat Kurang”.
- Kemudian ditentukan nilai maksimum, minimum dan intervalnya.
Nilai maks. = 13
Nilai min. = 0
Interval = 2,6
- Sehingga didapat rentang nilai untuk masing-masing kategori sebagai berikut :
Sangat Baik 10,4 - 13
Baik 7,8 - 10,3
Cukup 5,2 - 7,7
Kurang 2,6 - 5,1
Sangat Kurang 0 - 2,5
- Semua jawaban dari kuesioner yang telah diisi oleh satu subyek penelitian kemudian
dijumlahkan sehingga didapat suatu nilai;
- Nilai tersebut kemudian dimasukkan dalam rentang nilai yang sudah dibuat sehingga
subyek tersebut dapat dikelompokkan dalam kategori tertentu.
Dari Kuesioner II diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
Jenis data adalah data ordinal;
- Jawaban yang diperoleh adalah suatu rentang antara “Paling Baik” dan “Paling
Buruk”
drg. MommiIKGM FKG Unej
22
![Page 23: 11 HandOut Epid](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022052214/55cf9217550346f57b937849/html5/thumbnails/23.jpg)
Data yang diperoleh dari kuesioner tersebut dapat ditingkatkan kualitasnya menjadi data
interval dengan cara :
- Jawaban Paling Buruk” diberi nilai “1”;
- Jawaban “Paling Baik” diberi nilai “4”
- Karena kuesioner tersebut mengenai sikap subyek, skala digunakan adalah Skala
Likert (Likert scales);
- Dibuat kategori nilai misalnya menjadi lima kategori : “Sangat Baik”, “Baik”,
“Cukup”, “Kurang”, “Sangat Kurang”.
- Kemudian ditentukan nilai maksimum, minimum dan intervalnya.
Nilai maks. = 56
Nilai min. = 14
Interval = 8,4
- Sehingga didapat rentang nilai untuk masing-masing kategori sebagai berikut :
Sangat Baik 47,6 - 56
Baik 39,2 - 47,5
Cukup 30,8 - 39,1
Kurang 22,4 - 30,7
Sangat Kurang 14 - 22,3
- Semua jawaban dari kuesioner yang telah diisi oleh satu subyek penelitian kemudian
dijumlahkan sehingga didapat suatu nilai;
- Nilai tersebut kemudian dimasukkan dalam rentang nilai yang sudah dibuat sehingga
subyek tersebut dapat dikelompokkan dalam kategori tertentu.
drg. MommiIKGM FKG Unej
23
![Page 24: 11 HandOut Epid](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022052214/55cf9217550346f57b937849/html5/thumbnails/24.jpg)
ANALISIS DATA EPIDEMIOLOGI
drg. Surartono D
IKGM-KGP FKG Unej
Pada dasarnya studi epidemiologi adalah penggambaran serta penjelasan dari berbagai
fenomena yang terjadi pada masyarakat melalui angka-angka. Angka-angka (data) yang
mewakili fenomena-fenomena tersebut didapat dari suatu pengamatan yang khas,
terstruktur serta menurut kaidah-kaidah epidemiologi.
Makna analisis epidemiologi adalah mempelajari variasi-variasi kejadian pada
masyarakat melalui angka-angka. Oleh karena itu untuk menganalisisi data tersebut
diperlukan uji statistik yang sesuai dengan jenis data dan tujuan penelitiannya.
Penelitian Deskriptif
Penelitian ini merupakan usaha untuk menggambarkan status kesehatan masyarakat,
hasilnya disajikan dalam bentuk data yang diperoleh dari suatu observasi. Penelitian
deskriptif tidak memiliki kemampuan untuk menunjukkan adanya hubungan antara
paparan dan kejadian. Penelitian ini biasanya hanya menggambarkan pola-pola kejadian
yang ditinjau dari aspek karakter manusia, misalnya jenis kelamin, umur, status dan
sebagainya.
Berikut ini disajikan data kasar (raw data) mengenai kunjungan pasien ke klinik
Fakultas Kedokteran Gigi Unej Bulan Januari 2004 beserta beberapa analisis
deskriptifnya.
drg. MommiIKGM FKG Unej
24
![Page 25: 11 HandOut Epid](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022052214/55cf9217550346f57b937849/html5/thumbnails/25.jpg)
Tabel 1 : Data kasar kunjungan pasien ke klinik FKG Unej Bulan Januari 2004
Nama Umur GMP Karbo Karies OHI-SA 14 1 11 0 2B 26 2 16 2 1C 34 1 18 0 1,5D 15 2 17 7 3,5E 29 2 16 0 1,5F 20 1 21 5 1,5G 17 2 16 1 1,5H 25 1 15 3 3,5I 30 2 18 2 1J 18 1 15 1 1,5K 16 1 17 1 1L 19 1 12 6 1,5M 21 2 21 3 3,5N 24 1 17 3 1O 22 2 10 2 3P 28 2 19 0 1,5Q 13 1 18 0 2R 20 1 16 5 3S 25 2 18 2 1,5T 23 1 16 2 3,5
Keterangan :GMP : Gemar makan minum panas OHI-S : Skor OHI-S
Karies : Skor Karies Karbo : Skor Diet Karbohidrat
KriteriaGMP : Gemar makan minum panas OHI-S : Kriteria OHI-S
1 : Gemar 1 : Baik2 : Tidak Gemar 2 : Sedang
3 : Jelek
Karies : Kriteria Karies Karbo : Kriteria Diet Karbohidrat1 : Sangat Rendah 1 : Sangat Rendah2 : Rendah 2 : Rendah3 : Sedang 3 : Sedang4 : Tinggi 4 : Tinggi5 : Sangat Tinggi 5 : Sangat Tinggi
Untuk mempermudah melakukan analisis deskriptif, Tabel 1 perlu dimodifikasi dengan
menambah tiga kolom disebelah kanan yang berisi nilai Karbo, Karies dan OHI-S
menurut kriteria yang sudah ditentukan.
Hasilnya adalah sebagai berikut :
drg. MommiIKGM FKG Unej
25
![Page 26: 11 HandOut Epid](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022052214/55cf9217550346f57b937849/html5/thumbnails/26.jpg)
Tabel 2 : Data Kunjungan Pasien ke Klinik FKG UNEJ Bulan Januari 2004
Nama Umur GMP Karbo Karies OHI-SKriteria Karbo
Kriteria Karies
Kriteria OHI-S-1
A 14 1 11 0 2 1 1 2B 26 2 16 2 1 3 2 1C 34 1 18 0 1,5 4 1 2D 15 2 17 7 3,5 3 5 3E 29 2 16 0 1,5 3 1 2F 20 1 21 5 1,5 5 4 2G 17 2 16 1 1,5 3 1 2H 25 1 15 3 3,5 3 3 3I 30 2 18 2 1 4 2 1J 18 1 15 1 1,5 3 1 2K 16 1 17 1 1 3 1 1L 19 1 12 6 1,5 2 4 2M 21 2 21 3 3,5 5 3 3N 24 1 17 3 1 3 3 1O 22 2 10 2 3 1 2 2P 28 2 19 0 1,5 4 1 2Q 13 1 18 0 2 4 1 2R 20 1 16 5 3 3 4 2S 25 2 18 2 1,5 4 2 2T 23 1 16 2 3,5 3 2 3
Dari data pada Tabel 2 dapat dibuat beberapa analisis deskriptif untuk mempermudah
interpretasi dari data tersebut
Berikut ini adalah beberapa contoh Analisis Data Deskriptif dari data tersebut.
Tabel 3 : Sebaran Karies Penderita yang Datang di Klinik FKG Bulan Januari 2004
Karies Frekuensi Persen
Sangat Rendah 8 40Rendah 5 25Sedang 3 15Tinggi 3 15Sangat Tinggi 1 5Total 20 100
drg. MommiIKGM FKG Unej
26
![Page 27: 11 HandOut Epid](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022052214/55cf9217550346f57b937849/html5/thumbnails/27.jpg)
“Diagram Pie” (Pie Chart) sebaran Karies Penderita yang Datang di Klinik FKG Bulan
Januari 2004.
Tabel 4 : Sebaran OHI-S Penderita yang Datang di Klinik FKG Bulan Januari 2004
OHI-S Frekuensi Persen
Baik 4 20Sedang 12 60Jelek 4 20Total 20 100
drg. MommiIKGM FKG Unej
1,00 / 5,0%
3,00 / 15,0%
3,00 / 15,0%
5,00 / 25,0%
8,00 / 40,0%
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
27
![Page 28: 11 HandOut Epid](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022052214/55cf9217550346f57b937849/html5/thumbnails/28.jpg)
“Diagram Batang” (Bar Chart) sebaran OHI-S Penderita yang Datang di Klinik FKG
Bulan Januari 2004
Tabel 5 : Tabulasi Silang Antara Karies dengan Kegemaran Makan Panas Penderita yang Datang di Klinik FKG Bulan Januari 2004
KariesTotal
Gemar Makan PanasSangat Rendah
Rendah Sedang TinggiSangat Tinggi
f % f % f % f % f % f %Gemar Makan Panas 5 25 1 5 2 10 3 15 11 55Tidak Gemar Makan Panas 3 15 4 20 1 5 1 5 9 45Total 8 40 5 25 3 15 3 15 1 5 20 100
Tabel 6 : Tabulasi Silang Antara OHI-S dengan Tingkat Konsumsi Karbohidrat Penderita yang Datang di Klinik FKG Bulan Januari 2004
OHI-S
Diet KarbohidratBaik Sedang Jelek Total
f % f % f % f %Sangat Rendah 2 10 2 10Rendah 1 5 1 5Sedang 3 15 4 20 3 15 10 50Tinggi 1 5 4 20 5 25Sangat Tinggi 1 5 1 5 2 10Total 4 20 12 60 4 20 20 100
drg. MommiIKGM FKG Unej
28
![Page 29: 11 HandOut Epid](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022052214/55cf9217550346f57b937849/html5/thumbnails/29.jpg)
“Diagram Batang” (Bar Chart) Hubungan antara Karies dengan Kegemaran Makan
Panas Penderita yang Datang di Klinik FKG Bulan Januari 2004
drg. MommiIKGM FKG Unej
29
![Page 30: 11 HandOut Epid](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022052214/55cf9217550346f57b937849/html5/thumbnails/30.jpg)
Pemilihan Teknik Analisis / Uji Statistik Univariat dan Bivariat Variabel Sejenis
Tujuan UjiJumlah Sampel/ pasangan
Sampel bebas/ pasangan
Jenis Variabel
Kuantitatif
(rasio-interval)
Populasi berdistribusi normal
Semi kuantitatif
(ordinal)
Kuantitatif distribusi populasi tak normal
Kualitatif
(nominal)
Komparasi
2
Bebas
Uji t 2 sampel bebas Uji Mann Whitney
Uji peringkat bertanda Wilcoxon
Uji khi kuadrat
Uji Fisher
BerpasanganUji t sampel berpasangan
Uji peringkat bertanda Wilcoxon
Uji Mc Nemar
> 2
Bebas Anova 1 arah Uji Kruskall Wallis Uji khi kuadrat
BerpasanganAnova subyek yang
samaUji Friedman Uji Chochran’s
Korelasi
Korelasi Pearson
Regresi
Korelasi Spearman
Korelasi Kappa
Koefisien kontingensi
Koefisien Phi
Koefisien Kappa
drg. MommiIKGM FKG Unej
30
![Page 31: 11 HandOut Epid](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022052214/55cf9217550346f57b937849/html5/thumbnails/31.jpg)
Pemilihan Teknik Analisis / Uji Statistik Univariat dan Bivariat
Variabel tergantung
Variabel bebas
Rasio/ Interval Ordinal Nominal
1 Variabel > 1 Variabel 1 Variabel > 1 Variabel 1 Variabel > 1 Variabel
0 Variabel
Uji t 1 sampel
Uji Normalitas
Uji t sampel berpasangan
Analisis kluster
Analisis faktor
Matriks korelasi
Kolmogorov Smirnov 1 sampel
Wilcoxon Rank
Model Loglinear
Uji khi kuadrat 1 sampel
Uji McNemar
Model Loglinear
Rasio/ Interval
1 Variabel
Korelasi Pearson
Regresi
Analisis survival
Korelasi ganda
Regresi ganda
Analisis survival
Korelasi Spearman
Korelasi Kendall’s tau
Anova multi faktor
Regresi ganda
Analisis survival
Uji t 2 sampel bebas
Anava 1 faktor
Analisis survival
Anova multi faktor
Regresi ganda
Analisis survival
>1 Variabel
Korelasi kanonikal
Korelasi kanonikal
Analisis jalur
Model struktural
Multivariat anava
Multivariat anava
Multivariat anava
Multivariat anava
drg. MommiIKGM FKG Unej
31
![Page 32: 11 HandOut Epid](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022052214/55cf9217550346f57b937849/html5/thumbnails/32.jpg)
Variabel tergantung
Variabel bebas
Rasio/ Interval Ordinal Nominal
1 Variabel > 1 Variabel 1 Variabel > 1 Variabel 1 Variabel > 1 Variabel
Ordinal
1 Variabel
Korelasi Spearman
Korelasi Kendall’s tau
Fungsi Diskriminan
Korelasi Spearman
Korelasi Kendall’s tau
Korelasi kappa
Model loglinear
Koefisien konkordans
Uji tanda
Uji median
Uji jumlah peringkat Wilcoxon
Uji Mann Whitney
Uji Kruskal Wallis
Model loglinear
> 1 Variabel
Fungsi diskriminan
Fungsi Diskriminan
Model loglinear
Koefisien konkordans
Model loglinear
Model loglinear
Model loglinear
drg. MommiIKGM FKG Unej
32
![Page 33: 11 HandOut Epid](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022052214/55cf9217550346f57b937849/html5/thumbnails/33.jpg)
Variabel tergantung
Variabel bebas
Rasio/ Interval Ordinal Nominal
1 Variabel > 1 Variabel 1 Variabel > 1 Variabel 1 Variabel > 1 Variabel
Nominal
1 Variabel
Uji t 2 sampel bebas
Anava 1 faktor
Fungsi diskriminan
Regresi logistik
Uji tanda
Uji median
Uji jumlah peringkat Wilcoxon
Uji Mann Whitney
Uji Kriskal Wallis
Regresi logistik ganda
Model loglinear
Uji khi kuadrat
Uji Fisher
Koefisien Phi
Koefisien kappa
Regresi logistik ganda
Model loglinear
> 1 Variabel
Fungsi diskriminan
Fungsi diskriminan
Model loglinear
Model loglinear
Model loglinear
Model loglinear
drg. MommiIKGM FKG Unej
33
![Page 34: 11 HandOut Epid](https://reader033.fdokumen.com/reader033/viewer/2022052214/55cf9217550346f57b937849/html5/thumbnails/34.jpg)
Beberapa Pengukuran Yang Sering Dipergunakan Dalam Epidemiologi
Rate ialah perbandingan suatu peristiwa dibagi dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena peristiwa tersebut
Rate =Event
X 100% (1000‰)Population at Risk
Rasio ialah perbandingan antara satu peristiwa dengan peristiwa yang lainnya
Ratio =Event AEvent B
Insiden rate ialah jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada pertengahan jangka waktu tersebut dalam persen atau permil
Incidence Rate =New Event
X 100% (1000‰)Population at Risk at Midlle year
Period Prevalence Rate ialah jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibandingkan dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu tersebut dalam persen atau permil
Period Prevalence Rate =New Event & Old Event
X 100% (1000‰)Population at Midlle year
Point Prevalence Rate ialah jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat dibandingkan dengan jumlah penduduk pada pada saat tersebut dalam persen atau permil
Point Prevalence RateNew Event & Old Event
X 100% (1000‰)Population at This Time
Buku Acuan :
Azrul Azwar, 1988, Pengantar Epidemiologi. Binarupa Aksara, Jakarta.Bambang Sutrisna, 1990. Epidemiologi Lanjut. Dian Rakyat, Jakarta.Beaglehole R., Bonit R., Kjellstom T., 1993. Basic Epidemiology. WHO Geneva,
Switzerland.Bennet, F.J., 1987. Diagnosa Komunitas Dan Program Kesehatan. Yayasan Essentia
Medika, JakartaEckholm. E.P., 1985. Masalah Kesehatan. Gramedia, Jakarta.Earl Babbie. 1998. The Practice of Social Research. Wadsworth Pub. Co. London.Mc Mahon and Pugh F.T., 1970. Epidemiology, Principles and Methods. Little Brown
and Co., Boston.Notoatmodjo S, 1996. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta, Jakarta.Rothman, K.J., 1995. Epidemiologi Modern. Yayasan Essentia Medika, Jakarta
drg. MommiIKGM FKG Unej
34